117
i NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: JUMIATI ASTUTI NIM. 23040160128 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

i

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI

RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

JUMIATI ASTUTI

NIM. 23040160128

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

ii

Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

iii

Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

iv

Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

v

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

vi

MOTTO

۷۱روملامزعنمكلذناكباصاامىلعبصواركنمالنعهناوفورعملبأمروةلوالصمقانب ي

“Hai Anakku, dirikanlah shalat dan serulah (manusia) mengerjakan yang baik

dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap

apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang

diwajibkan (oleh Allah)”.

(Q.S Lukman: 17)

PERSEMBAHAN

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

vii

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karunia-

Nya, skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayahku (Joko Santoso) dan ibundaku (Sutini) tercinta, yang selalu mendidiku,

membimbing dengan penuh kesabaran kasih sayang, dan motivasi serta tidak

henti-hentinya mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

bagaimanapun caranya tidak mampu membalas semua kebaikan yang telah

Ayah dan Ibunda berikan. Besar harapanku untuk menjadi anak yang menjadi

sebab kebaikan dan keselamatan Ayah dan Ibunda di dunia dan akhirat.

2. Adikku (Denis Istikhomah) yang kusayangi. Terimakasih telah menjadi

penyemangat dan telah mendoakanku dalam menyelesaikan skripsi ini. Besar

harapan kakak dapat menjadi contoh yang baik sehingga mampu menjadi

sosok yang jauh lebih hebat.

KATA PENGANTAR

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

viii

Assalamu’alaikum. Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Puji dan syukur senantiasa penulis hadirkan kepada Allah Swt. yang

telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

selalu tercurah kepada Nabi Agung Muhammad Saw, keluarga, sahabat, dan para

pengikut sejatinya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansyur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Dr. Peni Susapti, S.Si., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

4. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang

selalu sabar dalam membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

5. Bapak Jaka Siswanta, M. Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing saya dari semester awal sampai saat ini.

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

ix

6. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

dalam penyelesaian tugas ini.

7. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku di rumah yang telah mendoakan dan

mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan

penuh kasih sayang dan kesabaran.

8. Seluruh teman-temanku yang telah mendukung dan membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

Harapan penulis, semoga amalan baik dari beliau mendapatkan balasan

yang setimpal dan mendapatkan ridho dari Allah SWT. dengan tulisan ini semoga

bisa memberi keberkahan dan manfaat bagi penulis dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 08 Mei 2020

Penulis

Jumiati Astuti

NIM. 23040160128

ABSTRAK

Astuti, Jumiati. 2020. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Ranah 3

Warna Relevansinya Dengan Pendidikan Islam. Skripsi, Jurusan

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

x

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Hj.

Maslikhah, S.Ag, M.Si.

Kata kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Karakter; Pendidikan Islam

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara mendalam mengenai nilai-

nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam sebuah novel inspiratif karya

Ahmad Fuadi, Ranah 3 Warna dan relevansinya terhadap pendidikan Islam.

Apakah ada keterkaitan antara pendidikan karakter dan pendidikan Islam dalam

isi novel Ranah 3 Warna tersebut.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan

pragmatik. Sumber data yang digunakan adalah data primer, yakni buku atau

Novel Ranah 3 Warna. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis isi (content

analysis).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tokoh utama Alif

menunjukkan karakter pada novel Ranah 3 Warna yaitu sikap berpegang teguh

kepada Allah Swt, ketaatan beribadah, pekerja keras, kemandirian, pantang

menyerah, kesederhanaan, kreatif, beripikir kritis, tanggung jawab, dan nasionalis;

(2) Nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Ranah 3 Warna meliputi: rajin

beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap Allah Swt, berkata

jujur terhadap sesuatu, disiplin waktu, berusaha keras untuk mendapatkan hasil

terbaik, berpikir kreatif untuk menciptakan hal baru, mandiri tidak bergantung

pada orang lain, keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu, berusaha melakukan

yang terbaik untuk mengharumkan bangsa, menunjukkan rasa cinta sebagai

bangsa Indonesia, menghargai setiap prestasi, menjaga persahabatan,

persaudaraan, keharmonisan, peduli terhadap lingkungan, dan sosial, serta

tanggung jawab; dan (3) Relevansi nilai-nilai pendidikan karakter novel Ranah 3

Warna dengan pendidikan Islam tergambar pada perilaku Alif yang ditandai

dengan nilai akhlak keyakinan pada kuasa Allah Swt, nilai adab pada sikap Alif

yang bertanggung jawab kepada keluarganya, dan keteladanan tercermin pada

sifat Rasulullah Saw sebagai substansi dalam pendidikan Islam untuk

mengantarkan pada pembentukan insan kamil.

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

xi

LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

LEMBAR DEKLARASI ............................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7

E. Metode Penelitian ........................................................................ 9

F. Penegasan Istilah .......................................................................... 11

G. Kajian Pustaka .............................................................................. 13

H. Sistematika Penulisan Skripsi ....................................................... 18

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Nilai ........................................................................... 20

B. Pendidikan Karakter ..................................................................... 21

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

xii

1. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................... 21

2. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................... 23

3. Nilai-Nilai Karakter yang ditargetkan ...................................... 24

4. Prinsip Pendidikan Karakter .................................................... 27

5. Landasan Pendidikan Karakter ................................................ 28

C. Novel ............................................................................................ 31

1. Pengertian Novel ...................................................................... 31

2. Fungsi Novel ............................................................................ 33

3. Ciri-Ciri Novel ......................................................................... 34

4. Macam-Macam Novel .............................................................. 35

5. Struktur Novel .......................................................................... 36

D. Pendidikan Islam .......................................................................... 38

1. Pengertian Penddikan Islam ..................................................... 38

2. Sumber Penddikan Islam.......................................................... 39

3. Tujuan Penddikan Islam ........................................................... 40

E. Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Islam .............................. 41

BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL RANAH 3 WARNA

A. Biografi Penulis ........................................................................... 43

1. Sejarah hidup ............................................................................ 43

2. Karya Ahmad Fuadi ................................................................. 44

B. Profil Buku Ranah 3 Warna ....................................................... 46

C. Unsur Intrinsik Novel Ranah 3 Warna ....................................... 47

1. Judul ..................................................................................... 47

2. Tema ................................................................................... 47

3. Tokoh dan Perwatakan ......................................................... 47

4. Latar/ Setting ....................................................................... 54

5. Alur ...................................................................................... 59

6. Sudut Pandang ...................................................................... 60

7. Bahasa .................................................................................. 60

8. Amanat ................................................................................. 60

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

xiii

D. Sinopsis Novel ............................................................................. 61

BAB VI PEMBAHASAN

A. Tokoh Utama Menunjukkan Nilai Karakter Dalam Novel Aranah

3 Warna Karya Ahmad Fuadi ............................................... 63

B. Muatan Nilai-Nilai Karakter Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad

Fuadi ..................................................................................... 65

C. Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Novel Ranah 3 Warna

Karya Ahmad Fuadi Dengan Pendidikan Islam .................... 86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 92

B. Saran-Saran ............................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 95

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ 98

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan,

terutama pendidikan karakter yang harus ditanamkan pada anak usia

SD/MI, dalam mendidik tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi yang lebih

utama dapat mengubah atau membentuk kepribadian yang baik, seperti

karakter dan moral pada setiap anak. Pendidikan karakter menjadi

penopang perilaku setiap individu agar lebih sopan dalam tataran etika

perilaku sehari-hari terhadap orang lain.

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-

nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran kemauan

dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai baik terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, diri sendiri, sesama maupun lingkungan sehingga menjadi

manusia insan kamil. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam

pembelajaran pada setiap mata pelajaran, materi pembelajaran yang

berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu

dikembangkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif tetapi

menyentuh pada internalisasi dan pengenalan nyata dalam kehidupan

peserta didik sehari-hari di masyarakat (Amri, Jauhari, dan Elisah 2011:

52).

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

2

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses

dan hasil pendidikan yang mengarah pada pendidikan karakter dan akhlak

mulia pembelajaran secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan

standart kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan (Mulyasa,

2013: 9).

Zaman sekarang rendahnya karakter bangsa ini menjadi perhatian

semua pihak. Kepedulian lembaga pendidikan terhadap karakter telah

dirumuskan pada fungsi dan tujuan pendidikan bagi masa depan bangsa

ini. Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan “pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta berfungsi

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, kreatif, dan

menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab”

(Zuchdi, dkk., 2013: 2).

Peran orang tua dalam pendidikan di rumah biasakanlah anak

sejak usia dini untuk melihat atau menonton sebuah acara televisi yang

berkualitas, agar dapat memberikan dampak yang positif, apalagi dengan

hadirnya gadget pada zaman sekarang yang mengalihkan fokus anak-anak

terhadap belajar, orang tua perlu memantau apa yang dilakukan oleh anak-

anak.

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

3

Pembelajaran nilai-nilai moral, dapat diberikan melalui membaca

sebuah buku yang inspiratif dan bermotivasi di mana sumber apapun dapat

dijadikan bahan untuk memberikan pengajaran. Novel Ranah 3 Warna ini

banyak terdapat nilai-nilai moral yang patut dijadikan bahan ajar untuk

anak-anak agar menjadi pribadi yang unggul di masa depan dan dapat

menumbuhkan motivasi untuk menjalani hidup lebih baik.

Novel Ranah 3 Warna merupakan novel karya kedua dari Trilogi

novel inspiratif karya Ahmad Fuadi yang di dalamnya menceritakan

tentang perjuangan hidup Alif untuk mencapai kesuksesan, sebagai

seorang anak pertama yang terlahir dalam keluarga kurang mampu, setelah

ayahnya meninggal dunia Alif harus berjuang untuk menyelesaikan

kuliahnya di Bandung dengan biaya sendiri, baginya keterbatasan biaya

yang dimilikinya bukanlah sebuah penderitaan melainkan kesenangan

yang harus tetap dijalani dengan riang tanpa berkeluh kesah dengan

mantra man shabara zhafira “siapa yang bersabar akan beruntung” dengan

tangguh dan pantang menyerah merupakan bekal Alif untuk menggapai

cita-citanya, yaitu beasiswa ke luar negeri terutama di benua Amerika dan

S2 di luar negeri. Hal itu tidak terlepas dari ketegaran hati sang ibu yang

selalu memberikan semangat dan doa untuk terus berjuang dan pesan

almarhum sang ayah agar terus mengejar apa yang telah dimulai.

Bertahannya sosok Alif Fikri dalam menjalani kehidupannya

ketika kuliah begitu prihatin terutama pada minimnya biaya hidup di

Bandung, keprihatinan sosok Alif semata-mata untuk dapat meneruskan

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

4

kuliahnya, berbeda dengan temannya yang sering jalan-jalan ke Bandung

Indah Plaza untuk makan dan menonton selesai kuliah. Alif memanfaatkan

waktunya untuk mendapatkan uang agar dapat bertahan hidup seperti

mengajar privat anak-anak, menjadi distributor produk kosmetik, parfum,

dan menjajakan kain dari Bukittinggi. Masalah yang dihadapi Alif tidak

melunturkan semangatnya untuk terus berjuang seperti pepatah yang

dipelajari di PM dulu idza shadaqal azmu wadaha sabil ‘apabila benar ada

kemauan, maka terbukalah jalan’. Keinginan Alif untuk menjadi seperti

sosok B.J Habibie suatu hari nanti tidak pernah hilang dari pikirannya,

walaupun memang dilihat dari kondisi Alif dan keluarga, mimpinya yang

tinggi tersebut seakan sulit teraih mengingat keterbatasan biaya untuk

kuliahnya. Alif bersikukuh untuk terus berusaha melanjutkan

pendidikannya dan menggenggam erat mimpinya untuk pergi ke Benua

Amerika kelak.

Idealitas kehidupan Alif yaitu dapat dengan mudah menjadi

seorang penulis terkenal sehingga dapat menghasilkan uang untuk

mencukupi biaya hidupmya dan mendapatkan beasiswa ke luar negeri,

sedangkan realitas yang terjadi banyak hambatan yang dialami Alif seperti

honor yang terbilang sedikit dari karya tulis ilmiahnya, penolakan surat

permohonan beasiswa ditolak. Realitas yang terjadi tidak mematahkan

semangat Alif untuk lebih berusaha belajar dari yang telah terjadi, justru

satu persatu usaha yang Alif lakukan membuahkan hasil, Alif diminta

untuk menulis di Redaktur Koran Manggala sehingga penghasilan bulanan

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

5

yang Alif dapat melebihi kebutuhan hidupnya di Bandung bahkan Alif

dapat mengirimkan sebagian uangnya untuk ibunya yang di rumah dan

impiannya untuk pergi ke Amerika secara gratis akhirnya tercapai.

Di zaman yang semakin canggih, banyak faktor yang dapat

memengaruhi moral setiap manusia, baik itu faktor internal maupun faktor

eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari keluarga

sendiri, anak yang terdidik dari moral yang baik sudah pasti memiliki

kepribadian yang baik dan sebaliknya jika sejak usia dini seorang anak

tidak dibiasakan berperilaku dan bersikap baik maka akan susah anak

tersebut untuk membiasakan berperilaku baik di lingkungan masyarakat,

sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berada diluar diri

seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang seperti lingkungan

masyarakat dan sosial media. Oleh karena itu biasakan anak berada di

lingkungan yang baik, untuk sosial media seorang anak perlu pengawasan

dari orang tua, karena banyak dampak negatif dari sosial media seperti

melihat video yang tidak baik ditonton atau iklan-iklan yang muncul pada

gadget.

Orang tua harus lebih sigap dalam mengawasi anak dengan

membatasi dalam menggunakan sosial media, dengan begitu anak akan

lebih fokus dalam belajarnya dan ajarkan anak menerapkan hal-hal positif

seperti menunaikan sholat dengan tepat waktu, menjadwal setiap kegiatan

yang akan dilaksanakan sehingga akan tertanam karakter yang baik.

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

6

Novel Ranah 3 Warna ini terdapat pesan yang dapat diambil, di

mana dalam alur ceritanya menyadarkan generasi muda bahwa sebuah

kesuksesan harus ditempuh dengan terus berjuang, dengan membaca buku

ini, lebih menyadarkan diri sendiri bahwa kekurangan serta keterbatasan

tidaklah membuat seseorang mudah berputus asa untuk meraih

kesuksesan, dengan ikhtiar , doa serta kerja keras semua yang diinginkan

pasti akan mudah dicapai dan juga pastinya restu doa orang tua untuk

seorang anak akan mudah menjalankan tujuannya.

Dalam Q.S Ar Raad [13]: 11 dijelaskan bahwa:

مبقوماي غيلانالل مبن فسهماي غيواحت

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum,

sebelum kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka. Ayat tersebut sudah dijelaskan bahwa Allah Swt tidak akan

mengubah keadaan suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang merubah

dirinya, jadi bukan hanya mimpi melainkan setiap manusia harus bekerja

keras dan berusaha disertai dengan ikhtiar yang membawa mimpi tersebut

dengan karkater yang unggul. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis

perlu mengkaji dalam penelitian dengan judul Skripsi “NILAI-NILAI

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA

KARYA AHMAD FUADI” RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN

ISLAM.

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka masalah yang

akan penulis teliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tokoh utama menunjukkan nilai karakter dalam novel

Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi?

2. Apa muatan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Ranah 3

Warna karya Ahmad Fuadi?

3. Bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Ranah 3

Warna karya Ahmad Fuadi relevansinya dengan pendidikan Islam?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan tokoh utama menunjukkan nilai karakter

dalam Novel Ranah 3 Warna;

2. Untuk mendiskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam Novel

Ranah 3 Warna; dan

3. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel

Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi relevansinya dengan pendidikan

karakter.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis antara lain:

1. Manfaat Teoretis

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

8

Secara teoritik penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya bagi

pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter serta menambah

wawasan tentang keberadaan karya-karya sastra yang mengandung

pendidikan karakter relevansinya dengan pendidikan Islam.

2. Manfaat Praksis

Manfaat secara praksisnya, dalam penelitian ini terdapat 3

manfaat praksis, yaitu meliputi:

a. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan ide atau masukan dalam penggunaan novel sebagai

sumber belajar atau media pembelajaran yang bersifat efektif dan

efisien dalam melaksanakan pendidikan moral melalui media cerita

yang mendidik dan inspiratif;

b. Bagi dunia sastra, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan

bagi para pengarang karya sastra yakni dalam membuat sebuah

karya karena tidak hanya memuat tentang hiburan melainkan

mengenai aspek pendidikan bagi anak dan bermanfaat bagi semua

kalangan masyarakat; dan

c. Bagi civitas akademik, penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai acuan untuk berbagai macam penelitian relevan di masa

yang akan datang.

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

9

E. Metode Penelitian

Aspek etimologi, dalam bahasa latin, metode berasal dari dua

suku kata, yaitu “meta” artinya melalui dan“hodos” artinya jalan atau

cara. Penggabungan kedua kata ini menjadi “metahodos” yang bermakna

jalan yang dilalui atau cara melalui (Tambak, 2014: 85).

Darmawan (2013: 127) menyatakan bahwa metode penelitian

adalah cara yang digunakan oleh penelitian untuk mendapatkan data dan

informasi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

Jenis penelitian yang digunakan dalam Skripsi ini adalah sebagai

berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau

penelitian library research karena dilakukan dengan mencari data atau

informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi

yang tersedia di perpustakaan.

Riset Kepustakaan (Library Research) adalah penelitian yang

dilakukan di perpustakaan di mana objek penelitian digali lewat

beragam informasi kepustakaan berupa buku, ensikplopedi, jurnal

ilmiah, Koran, majalah dan dokumentasi (Zed, 2004: 89).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini penulis

menggunakan pendekatan karya sastra, yaitu pendekatan pragmatik,

penelitian sastra yang berhubungan dengan presepsi pembaca terhadap

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

10

teks sastra. Penulis akan membaca dan mengembangkan karya yang

diteliti dari novel Ranah 3 Warna (Endraswara, 2003: 9).

2. Sumber Data

Sumber data adalah bahan pokok yang dapat diolah dan

dianalisis untuk menjawab masalah penelitian. Data yang diambil

sesuai dengan kebutuhan penelitian maka terlebih dahulu harus dipilih

dan ditentukan sumber datanya (Salim dan Haidir, 2019: 71). Sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sumber Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penulisan Skripsi ini

adalah novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari pengumpulan

informasi dan data dari buku-buku, karangan ilmiah, majalah,

artikel yang relevan, ataupun internet dalam penelitian ini.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode dokumentasi. Mengumpulkan data dengan

menyelidiki benda-benda seperti buku, foto/gambar, dan dokumen

dengan menggunakan metode tersebut diharapkan dapat menghasilkan

penelitian yang maksimal.

4. Teknik Analisis Data

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

11

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

dalam menemukan nilai-nilai karakter pada novel Ranah 3 Warna

karya Ahmad Fuadi yaitu menggunakan metode Analisis isi (content

analysis). Metode analisis isi yang diutamakan adalah isi dari suatu

komunikasi dalam penelitian sastra. Bentuk analisis isi berkaitan

dengan bentuk verbal bahasa dan nonverbal. Penelitian sastra dengan

metode analisis isi, peneliti diharuskan untuk menganalisis isi sebuah

komunikasi dalam karya sastra yang mengandung pesan (Hudhana,

2019: 75). Menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara menguasai unsur-unsur novel, mengidentifikasi, dan menganalisis

nilai-nilai karakter yang termuat dalam novel tersebut serta melihat

bagaimana relevansinya terhadap pendidikan Islam.

F. Penegasan Istilah

Menghindari kesalahan dalam penafsiran judul Skripsi ini, maka

penulis perlu memberikan definisi atau pengertian pada istilah penulis

gunakan yaitu:

1. Nilai

Nilai dalam bahasa Inggris disebut juga value yang berasal

dari bahasa latin valere yang berarti berguna, mampu, berdaya, berlaku

dan kuat. Nilai merupakan sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau

berguna bagi kemanusiaan, dimana dalam pengertian abstrak bahwa

nilai itu tidak dapat ditangkap dari oleh panca indra yang dapat dilihat

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

12

adalah objek yang mempunyai nilai atau tingkah laku yang

mengandung nilai (Gusal, 2015: 3).

Nilai dalam pendidikan memiliki 4 (empat) nilai yang

menjadi acuan pada nilai pendidikan karakter yaitu: nilai religius, nilai

moral, nilai sosial, dan nilai budaya. nilai-nilai tersebut berkaitan

dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada Novel

Ranah 3 Warna seperti: religius, toleransi, jujur, disiplin, kerja keras,

peduli sosial, cinta tanah air, dan semangat kebangsaan terhadap

bangsa sendiri.

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah sebuah istilah yang semakin hari

semakin mendapatkan pengakuan dari masyarakat Indonesia saat ini,

dapat dinyatakan bahwa pendidikan karakter adalah kualitas atau

kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang

merupakan kepribadian khusus, yang menjadi pendorong atau

penggerak serta membedakannya dengan individu lain (Wiyani, 2013:

25).

Pendidikan karakter dalam penelitian ini dimaksudkan bahwa

pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan tentang

kepribadian khusus yang harus dimiliki seseorang, sehingga terdapat

perbedaan antara individu lainnya.

3. Pendidikan Islam

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

13

Langgulung (dalam Salim dan Kurniawan, 2012: 27)

menjelaskan bahwa pendidikan Islam adalah mencakup semua

perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan nilai-

nilai serta melimpahkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, serta

keterampilan kepada generasi selanjutnya, sebagai usaha untuk

menyiapkan fungsi hidup baik jasmani begitu pula rohani.

4. Pendidikan Karakter Implikasinya dalam Pendidikan Islam

Hakikat pendidikan karakter merupakan ruh dalam

pendidikan Islam. Pendidikan Islam dalam pendidikan karakter

mencetak anak didik menjadi makhluk yang memiliki karakter dan

nilai yang baik. Pendidikan karakter menerapkan pembentukan sifat-

sifat yang baik pada setiap anak didik searah dengan pendidikan Islam

dengan ruang lingkup yang jelas dari tuntunan Al Qur’an dan Sunnah.

Keberhasilan keduanya tidak tergantung pada baik atau buruknya salah

satu komponen melainkan saling keterkaitannya dan tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lainnya.

G. Kajian Pustaka

Penulis mencoba menelaah penelitian terdahulu untuk dijadikan

sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian dengan melihat aspek-aspek

perbedaan dan kesamaan masing-masing judul. Penelitian yang penulis

gunakan sebagai kajian pustaka diantaranya sebagai berikut:

1. Lutfi Isnan Romdloni (IAIN Salatiga, 2019)

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

14

Judul Skripsi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku

Gelandangan Di kampung Sendiri Karya Emha Ainun Nadjib. Skripsi

ini dilakukan untuk mengetahui karakter bangsa Indonesia terutama

orang pinggiran (rakyat kurang mampu), rakyat pinggiran bukanlah

bawahan dari para pejabat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1)

Nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku Gelandangan di Kampung

Sendiri karya Nadjib memiliki nilai karakter yang sama dnegan penulis

(2) Relevansi nilai-nilai pendidikan karakter pada buku Gelandangan

di Kampung Sendiri karya Emha Ainun Nadjib dalam kehidupan

modern ini yaitu buku ini sangat relevan dengan pendidikan karakter di

Indonesia karena di dalam buku tersebut terdapat nilai edukasi

khususnya nilai-nilai pendidikan karakter.

Skripsi ini sebagai reverensi tambahan untuk penulis,

persamaan penelitian yaitu mengkaji tentang nilai-nilai pendidikan

karakter, menggunakan novel sebagai bahan penelitian, dan isi dari

sifat peran utama hampir sama dengan penelitian penulis.

Perbedaannya terletak pada subjek penelitian, penulis mengkaji novel

Ramah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. Penelitian Lutfi Isnan Romdloni

hanya meneliti tentang relevansinya dalam pendidikan karakter,

sedangkan penelitian penulis yaitu relevansinya dengan pendidikan

Islam.

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

15

2. Tri Wahyuningsih (Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2013)

Judul skripsi Nilai Pendidikan Novel Ranah 3 Warna Karya

Ahmad Fuadi Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra Di kelas XI SMA.

Skripsi ini meneliti tentang mengenai nilai pendidikan yang terdapat

pada novel tersebut di mana dikembangkan untuk bahan pembelajaran

sastra dikelas XI SMA. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: nilai

pendidikan yang terdapat dalam novel Ranah 3 Warna meliputi empat

wujud nilai pendidikan. Nilai pendidikan agama yaitu beribadah,

berdoa, bersyukur, tawakal, ikhlas, dan sabar. Nilai pendidikan moral

meliputi tekad kuat, pantang menyerah sungguh-sungguh, dan kerja

keras. Nilai pendidikan adat/budaya meliputi melestarikan kesenian

tradisional. Nilai pendidikan sosial meliputi tolong menolong, berbakti

kepada orang tua, dermawan. Kesesuaian antara nilai pendidikan

dalam novel sebagai bahan ajar kelas XI di SMA yaitu terdapat dalam

standart kompetensi membaca, memahami berbagai hikayat, novel

Indonesia dengan kompetensi dasar menganalisis unsur-unsur

intrinsik, dan ekstrensik novel. Pembelajaran novel Ranah 3 Warna

dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya

jawab, dan pemberian tugas.

Skripsi ini sebagai reverensi tambahan untuk penulis.

Persamaan Skripsi tersebut dengan Skripsi penulis yaitu terletak pada

subjek yang menggunakan novel Ranah 3 Warna, sedangkan

perbedaannya yaitu Skripsi Tri Wahyuningsih menitikberatkan hanya

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

16

tentang nilai pendidikan dan sebagai bahan ajar siswa SMA kelas XI,

sedangkan penulis menitikberatkan pada nilai pendidikan karakter.

Relevansinya Skripsi tersebut hanya mengaitkan tentang isi

dari nilai-nilai karakter agar dapat diterapkan pada siswa XI SMA,

sedangkan penelitian penulis yaitu mengaitkan nilai karakter dengan

pendidikan Islam pada anak-anak SD/MI.

3. Indah Inayati (IAIN Salatiga, 2019)

Judul skripsi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dan Motivasi

dalam Buku Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabicara. Skripsi ini

meneliti tentang pendidikan karakter dan motivasi yang terdapat pada

buku Sepatu Dahlan di mana nilai kebaikannya adalah religius, jujur,

toleransi, mandiri, disiplin, kerja keras, peduli sosial, dan bertanggung

jawab. Motivasi yang terdapat dibuku tersebut yaitu Dahlan yang

mempunyai keinginan keras dan gigih untuk mendapatkan apa yang

diinginkan.

Skripsi ini sebagai reverensi tambahan untuk penulis.

Persamaan Skripsi tersebut dengan Skripsi penulis adalah terletak pada

objek yaitu sama-sama mengkaji pendidikan karakter. Perbedaannya

yaitu Skripsi tersebut selain mengkaji objek tentang pendidikan

karakter juga mengkaji tentang motivasi dan subjek penelitian penulis

mengkaji novel Ranah 3 Warna

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

17

4. Diyah Idhawati (IAIN Salatiga, 2018)

Judul Skripsi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter yang

Terkandung dalam Novel Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi. Skripsi

ini meneliti tentang pendidikan karakter yang terdapat pada novel Anak

Rantau di mana dalam nilai-nilai pendidikan karakter tersebut sama

dengan nilai pendidikan karakter yang penulis sebutkan yaitu salah

satunya religius, jujur, toleransi, demokratis, kreatif, tanggung jawab,

dan nasionalisme.

Skripsi ini sebagai reverensi tambahan penulis. Persamaan

Skripsi tersebut dengan Skripsi penulis adalah terletak pada objek

yaitu sama-sama mengkaji pendidikan karakter dan sama-sama

meneliti karya dari Ahmad Fuadi. Perbedaannya yaitu Skripsi tersebut

mengkaji novel yang berjudul Anak Rantau.

5. Ida Risqi Afita (IAIN Salatiga, 2018)

Judul Skripsi Nilai-Nilai Materi Pendidikan Karakter pada

Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye. Skripsi ini

meneliti tentang pendidikan karakter yang terdapat pada novel Ayahku

(Bukan) Pembohong dengan 11 nilai karakter di dalamnya yaitu:

disiplin, kerja keras, peduli, kemandirian, tanggung jawab, penuh kasih

sayang, rasa ingin tahu, santun, kesederhanaan, keikhlasan, dan

kejujuran.

Skripsi ini sebagai reverensi tambahan penulis. Persamaan

skripsi tersebut dengan skripsi penulis yaitu terletak pada objek yaitu

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

18

sama-sama mengkaji pendidikan karakter dan menggunakan novel

sebagai bahan penelitian. Perbedaannya terletak pada pembahasan

yaitu pembahasan penelitian tersebut hanya menjelaskan 11 nilai

pendidikan karakter sedangkan penulis menyebutkan 18 nilai

pendidikan karakter dan pembahasan kedua penelitian tersebut

mengenai relevansi terhadap karakter pada remaja di era globalisasi

sedangkan penulis membahas relevansi pendidikan karakter dengan

pendidikan Islam karena pada judul penulis mencantumkan tentang

relevansinya dengan pendidikan Islam.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Mempermudah dalam penyusunan penelitian ini maka penulis

menyusun kerangka sistematis yang dibagi dalam 5 bab, sistematika

penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,

penegasan istilah, kajian pustaka dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN TEORI pada bab ini akan diuraikan mengenai

pengertian nilai, pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, nilai-

nilai karakter yang ditargetkan, prinsip pendidikan karakter, landasan

pendidikan karakter, pengertian novel, fungsi novel, ciri-ciri novel,

macam-macam novel, struktural novel, pengertian pendidikan Islam,

sumber pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, dan pendidikan

karakter dalam pendidikan Islam.

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

19

BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL RANAH 3 WARNA

pada bab ini akan dipaparkan tentang gambaran umum buku tersebut

seperti biografi penulis, profil buku, unsur intrinsik novel dan sinopsis

buku.

BAB IV PEMBAHASAN pada bab ini akan dipaparkan tentang

diskripsi nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel tersebut serta

relevansinya dengan pendidikan Islam.

BAB V PENUTUP pada bab ini penutup akan disajikan tentang

kesimpulan dan saran-saran sebagai hasil.

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

20

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Nilai

Mulyana (dalam Agus Zaenul Fitri, 2014: 90) menyatakan bahwa

nilai adalah mencakup segala sesuatu hal yang dianggap bermakna bagi

kehidupan seseorang yang pertimbangannya didasarkan pada kualitas

benar-salah, baik-buruk, atau indah-jelek dan orientasinya bersifat

antroposentris atau theosentris. Halstead (dalam Agus Zaenul Fitri, 2014:

90) menyatakan bahwa nilai adalah “the belief, attitudes or feelings that

an individual is pround of, is willing to publivly affirm, have chosen

thoughfully from alternatives without persuasion as are acted on

repetedly”, umumnya nilai erat kaitannya dengan kepercayaan, sikap atau

perasaan yang dibanggakan individu, dipegang teguh dan dipilih karena

dilakukan terus menerus tanpa adanya paksaan dan menjadi acuan dalam

kehidupan setiap individu. Mustafa (dalam Zakiyah dan Rusdiana, 2014:

14) menyatakan bahwa nilai secara etimologi adalah pandangan kata value

(Bahasa Inggris) (moral value), dalam kehidupan sehari-hari nilai

merupakan sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan

berguna bagi manusia. Mulyana (dalam Zakiyah dan Rusdiana, 2014: 15)

menyatakan bahwa nilai adalah keyakinan dalam menentukan pilihan.

Pendapat lain Kartini (dalam Zakiyah dan Rusdiana, 2014: 15)

menyatakan bahwa nilai adalah segala hal yang dianggap penting dan baik.

Keyakinan seseorang yang seharusnya dilakukan (misalnya jujur, ikhlas)

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

21

atau cita-cita yang ingin dicapai oleh seseorang (misalnya kebahagiaan,

kebebasan). Definisi dari para pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

nilai merupakan segala hal yang berhubungan dengan sikap dan perilaku

manusia mengenai baik dan buruknya yang dapat diukur melalui agama,

etika, moral dan kebudayaan yang berlaku di masyarakat sekitarnya.

B. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Wiyani (2013: 27-28) pendidikan karakter adalah proses

pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia

seutuhnya, yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa

dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai dengan pendidikan

nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak

yang bertujuan untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara

apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari

dengan sepenuh hati.

Berkowitz dan Bier (dalam Maunah, 2015: 91) pendidikan

karakter adalah penciptaan lingkungan sekolah yang membantu siswa

dalam perkembangan etika, tanggung jawab, melalui model dan

pengajaran karakter yang baik melalui nilai-nilai universal.

Megawangi (dalam Kesuma, 2012: 5) pendidikan karakter

adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil

keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

22

sehari-hari, sehingga anak-anak dapat memberikan kontribusi yang

positif kepada lingkungannya.

Narwanti (2014: 14) pendidikan karakter adalah suatu sistem

penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi

komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa

(YME), diri sendiri, sesama lingkungan, maupun kebangsaan sehingga

menjadi manusia insan kamil.

Koesoema (dalam Sutarna, 2018: 5) pendidikan karakter

adalah diberikannya tempat bagi kebebasan individu dalam

menghayati nilai-nilai yang sebagai baik luhur, dan layak

diperjuangkan sebagai pedoman bertingkah laku bagi kehidupan

pribadi berhadapan dengan dirinya, sesama dan Tuhan. Pendapat lain,

Haryanto (dalam Purwanto, 2014: 184) pendidikan karakter

merupakan upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik

mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta

didik berperilaku sebagai insan kamil.

Pendapat di atas yang membahas tentang pengertian

pendidikan karakter, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan

karakter merupakan penanaman sikap, moral, dan keterampilan

terhadap anak agar menjadi seseorang yang memiliki tingkah laku

yang baik, jujur, berkarakter mulia, bertanggung jawab, suka

menolong, dan berperperan penting terhadap orang lain sehingga

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

23

muncul kepribadian yang baik yang berpengaruh terhadap

lingkungannya.

2. Tujuan Pendidikan Karakter

Kemendiknas (2011: 7) memaparkan beberapa tujuan

pendidikan karakter yaitu bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai

yang membentuk karakter bangsa yaitu pancasila, meliputi: (1)

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati

baik, berpikiran baik, berperilaku baik; (2) membangun bangsa yang

berkarakter pancasila; dan (3) mengembangkan potensi warganegara

agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya

serta mencintai umat manusia. Hal itu merupakan tujuan pendidikan

karakter secara umum.

Tujuan pendidikan karakter dalam arti khusus adalah untuk

meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendiidkan di sekolah

yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlak

mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai standar

kompetensi lulusan (Kemendiknas, 2010: 8).

Kesuma, Triatna, dan permana (2011: 9-10) menyatakan

bahwa tujuan pendidikan karakter adalah:

a. Memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu

sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah

maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari sekolah);

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

24

b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan

nilai-nilai yang dikembangkan sekolah; dan

c. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan

masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan

karakter secara bersama.

Narwanti (2014: 17) menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan

karakter adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan

di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan

akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai

standar kompetensi.

Pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa inti dari tujuan

pendidikan karakter merupakan untuk mencetak generasi bangsa yang

berkarakter dan berakhlak mulia sehingga terwujud dalam penerapan

perilaku di kehidupan sehari-hari.

3. Nilai-Nilai Karakter yang Ditargetkan.

Nilai-nilai karakter yang ditargetkan ada beberapa pendapat

menurut para ahli. Pendapat pertama menurut Sutarna (2018: 8-13)

nilai-nilai karakter yang harus dimiliki oleh anak ada 18 nilai antara

lain:

a. Religius yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah

agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain;

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

25

b. Jujur yaitu perilaku yang dilaksanakan dalam upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan;

c. Toleransi yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, sikap tindakan orang lain yang berbeda;

d. Disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh kepada berbagai ketentuan dan aturan;

e. Kerja keras yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-

sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas

serta menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya;

f. Kreatif yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki;

g. Mandiri yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung

pada orang lain dan menyelesaikan tugas-tugas;

h. Demokratis yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain;

i. Rasa ingin tahu yaitu sikap dan tindakan yang berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar;

j. Semangat kebangsaan yaitu cara berpikir dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan

diri dan kelompoknya;

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

26

k. Cinta tanah air yaitu cara berpikir dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap

bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik

bangsa;

l. Menghargai prestasi yaitu sikap dan tindakan yang mendorong

dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat

dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain;

m. Bersahabat/komunikatif yaitu tindakan yang memperhatikan rasa

senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain;

n. Cinta damai yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran

dirinya;

o. Gemar membaca yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk

membaca berbagai bacaan yang memberikan kemajuan bagi

dirinya;

p. Peduli lingkungan yaitu sikap dan tindakan yang selaluu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam

yang sudah terjadi;

q. Peduli sosial yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan; dan

r. Tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

27

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan

budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Pendapat kedua Zuchdi (2013: 26-28) bahwasannya nilai-

nilai karakter yang ditargetkan yang harus dimiliki oleh anak ada 16

nilai antara lain: ketaatan beribadah, kejujuran, tanggung jawab,

kedisiplinan, etos kerja, kemandirian, sinergi, kritis, kreatif, inovatif,

visioner, kasih sayang, kepedulian, keikhlasan, keadilan,

kesederhanaan, nasionalisme, dan internasionalisme.

Nilai-nilai yang telah disebutkan oleh beberapa pendapat di

atas merupakan nilai-nilai yang mendasari seorang pendidik agar

menerapkan pendidikan karakter dalam menyiapkan peserta didik yang

memiliki kepribadian dan manusia yang berkarakter baik. Nilai

karakter di atas dapat diterapkan oleh diri seseorang dengan dilakukan

pembiasaan secara terus menerus sehingga karakter yang ditargetkan

akan melekat pada diri seorang anak, karena dengan membiasakan

nilai-nilai tersebut anak akan mudah menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari di lingkungannya.

4. Prinsip Pendidikan Karakter

Prinsip ini peserta didik belajar melalui proses berpikir,

bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan

sosial dan mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai

makhluk sosial.

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

28

Kemendiknas (2010: 11-13) ada beberapa prinsip-prinsip

yang digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter yaitu:

a. Berkelanjutan, mengandung makna bahwa proses pengembangan

nilai-nilai karakter merupakan sebuah proses panjang dimulai dari

awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan

pendidikan;

b. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya

satuan pendidikan mensyaratkan bahwa proses pengembangan

karakter dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap

kurikuler, ekstra kulikuler dan kokurikuler;

c. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan melalui proses belajar,

mengandung makna bahwa nilai-nilai tidak dijadikan pokok

bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan

suatu konsep, teori, prosedur ataupun fakta seperti dalam mata

kuliah/pelajaran agama, IPA, IPS; dan

d. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan

menyenangkan, prinsip ini menyatakan bahwa pendidikan

dilakukan dalam suasana belajar yang menimbulkan rasa senang

dan tidak indoktrinatif.

5. Landasan Pendidikan Karakter

Landasan pelaksanaan pendidikan karakter sangat jelas. Hal

ini tampak dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3 yang menyatakan:

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

29

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuham Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Sa’dun Akbar (2011: 8-10) menemukan terdapat tujuh

landasan pendidikan karakter dalam penelitiannya yang berjudul

“Revitalitas Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar” yaitu sebagai

berikut:

a. Landasan Filsafat Manusia

Secara filosofis, manusia diciptakan oleh Tuhan dalam

keadaan “belum selesai” mereka dilahirkan dalam keadaan belum

jadi, agar menjadi manusia yang sesungguhnya, dalam proses

pertumbuhan dan perkembangannya anak-anak manusia

memerlukan bantuan. Upaya membantu manusia untuk menjadikan

manusia yang sesungguhnya itulah yang disebut pendidikan.

b. Landasan Filsafat Pancasila

Manusia Indonesia yang ideal adalah manusia pancasila

yaitu menghargai nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,

kerakyatan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai pancasila tersebut yang

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

30

seharusnya menjadi core value dalam pendidikan karakter di negeri

ini.

c. Landasan Filsafat Pendidikan

Menyatakan bahwa pendidikan pada dasarnya bertujuan

mengembangkan kepribadian utuh dan mencetak warga negara

yang baik. Seseorang yang berkepribadian utuh digambarkan

dengan terinternalisasikannya nilai-nilai dari berbagai dunia makna

(nilai), yaitu simbolik (ritual keagamaan dan matematika), empirik

(ilmu pengetahuan alam dan sosial), dan estetik (kesenian), etik

(pendidikan moral, budi pekerti, adab, dan akhlak), sinoptik

(pendidikan agama, sejarah, dan filsafat), dan sinooetik

(pengalaman personal).

d. Landasan Religius

Agama-agama dan sistem kepercayaan yang berkembang

di Indonesia, manusia baik adalah manusia yang secara jasmani

dan rohani sehat dan dapat melaksanakan berbagai aktivitas hidup

yang kaitannya dengan peribadatannya kepada Tuhan, bertakwa

dengan menghambakan diri kepada Tuhan dengan jalan patuh dan

taat terhadap ajaran-ajarannya, menjadi pemimpin diri, keluarga,

dan masyarakat, manusiawi dalam arti bersifat/berkarakter sebagai

manusia yang mempunyai sifat-sifat cinta kasih terhadap sesama.

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

31

e. Landasan Sosiologis

Secara sosiologis, manusia Indonesia hidup dalam

masyarakat heterogen yang terus berkembang, berada ditengah-

tengah masyarakat dengan suku, agama, etnis, golongan, status

sosial, dan ekonomi yang berbeda-beda. Upaya mengembangkan

pendidikan karakter saling menghargai dan toleran pada aneka

ragam perbedaan menjadi sangat mendasar.

f. Landasan Psikologis

Landasan psikologis karakter dapat dideskripsikan dari

dimensi-dimensi intrapersonal (kemampuan yang bersifat

reflektif), interpersonal (kemampuan untuk mengenali perbedaan)

dan interaktif (kemampuan manusia dalam berinteraksi sosial

dengan sesama secara bermakna).

g. Landasan Teoretik Pendidikan Karakter

Teori pendidikan dan pembelajaran yang dapat dirujuk

untuk pengembangan karakter antara lain: teori-teori yang

berorintasi behavioristik, teori-teori yang berorintasi kognitivistik,

dan teori-teori yang berorintasi komprehensif .

C. Novel

1. Pengertian Novel

Tarigan (dalam Yanti, 2015: 3) menyatakan bahwa novel

berasal kata noveilus yang pula diturunkan pada kata noveis yang

berarti baru, dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

32

jenis karya sastra lain seperti puisi, drama maka jenis novel ini muncul

kemudian.

Nurgiyanto (dalam Yanti, 2015: 3) mengemukakan bahwa

novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia yang berisi

model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif yang di bangun

melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh dan

penokohan, latar, sudut pandang yang kesemuaanya bersifat imajinatif,

walaupun semua yang di realisasikan pengarang sengaja dianalogikan

dengan dunia nyata tampak seperti sungguh ada dan benar terjadi, hal

ini terlihat sistem koherensinya sendiri.

Pratama dan Suwandi (2018: 13) menyatakan bahwa novel

adalah salah satu karya sastra berupa prosa yang ditulis pengarang

secara mendalam dan penuh dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya,

interaksi antar tokoh disampaikan pengarang secara komplit untuk

membentuk suatu cerita yang kaya makna.

Lindell (dalam Wicaksono, 2014:70) karya sastra yang

berupa novel, pertama kali lahir di Inggris dengan judul pamella yang

terbit pada tahun 1740. Novel adalah salah satu jenis karya fiksi,

namun dalam perkembangannya, novel dianggap bersinonim dengan

fiksi sehingga pengertian fiksi berlaku juga bagi novel.

Golman (dalam Wicaksono, 2014: 70) mendefinisikan novel

adalah cerita mengenai pencarian yang terdegradasi akan nilai-nilai

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

33

otentik di dalam dunia yang juga terdegradasi, pencarian itu dilakukan

oleh seorang hero yang problematik.

Wicaksono (2014: 71) menyimpulkan bahwa novel adalah

suatu jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi dalam ukuran yang

panjang (setidaknya 40.000 kata dan lebih kompleks dari cerpen) dan

luas yang di dalamnya menceritakan konflik-konflik kehidupan

manusia yang dapat mengubah nasib tokohnya. Novel mengungkapkan

konflik kehidupan para tokohnya secara lebih mendalam dan halus,

selain tokoh-tokoh, serangkaian peristiwa dan latar ditampilkan secara

tersusun hingga bentuknya lebih panjang dibandingkan dengan prosa

rekaan yang lebih.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa novel merupakan

sebuah karya sastra yang muncul dari pikiran atau ide pengarang yang

diolah menjadi sebuah tulisan dengan menghubungkan kejadian atau

peristiwa, bisa juga pengalaman orang lain maupun pengalaman

penulis sendiri, pola penulisan dalam novel mengalir secara bebas

yang tidak terikat oleh kaidah apapun.

2. Fungsi Novel

Agustien, Mulyani, dan Sulistiono (dalam Wicaksono, 2014:

76) menguraikan beberapa fungsi karya sastra novel yaitu:

a. Fungsi rekreatif, yaitu apabila sastra dapat memberikan hiburan

yang menyenangkan bagi pembacanya;

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

34

b. Fungsi didaktif, yaitu apabila sastra mampu mengarahkan atau

mendidik pembacanya karena adanya nilai-nilai kebenaran dan

kebaikan yang terkandung di dalamnya;

c. Fungsi estetis, yaitu apabila sastra mampu memberikan keindahan

bagi pembacanya;

d. Fungsi moralitas, yaitu apabila sastra mampu memberikan

pengetahuan kepada pembacanya sehingga mengetahui moral yang

baik dan buruk; dan

e. Fungsi religius, yaitu apabila sastra mengandung ajaran agama

yang dapat diteladani para pembaca sastra.

Pada dasarnya, karya sastra (novel) banyak memberikan

kemanfaatan bagi pembacanya, baik sebagai sarana hiburan maupun

sebagai sarana mendidik, mendidik manusia agar dapat lebih bermoral

dan menghargai manusia, meneladani ajaran-ajaran agama yang ada di

dalamnya serta dapat menyadarkan manusia untuk meneruskan tradisi

luhur bangsa.

3. Ciri-Ciri Novel

Wicaksono (2014: 80) menyatakan bahwa novel memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

a. Menceritakan sebagian kehidupan yang luar biasa;

b. Terjadinya konflik hingga menimbulkan perubahan nasib;

c. Terdapat beberapa alur atau jalan cerita;

d. Terdapat beberapa insiden yang mempengaruhi jalan cerita; dan

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

35

e. Perwatakan atau penokohan dilukiskan secara mendalam.

4. Macam-Macam Novel

Wicaksono (2014: 86-87) menyatakan bahwa ada beberapa

macam novel yang kurang dibahas secara teoretis, yaitu:

a. Novel Romantis

Novel romantis adalah novel yang memuat cerita panjang

bertemakan percintaan. Novel ini hanya dibaca khusus oleh para

remaja dan orang dewasa. Alur ceritanya pertemuan dua tokoh

yang berlawanan jenis dan ditulis semenarik mungkin dengan

konflik-konflik percintaan hingga mencapai sebuah titik klimaks,

diakhiri dengan sebuah ending yang kebanyakan bercabang jadi

tiga happy ending (dua tokoh utama bersatu), sad ending (dua

tokoh utama tidak bersatu), dan ending menggantung (pembaca

dibiarkan menyelesaikan sendiri kisah itu).

a. Novel Komedi

Novel komedi adalah novel yang memuat cerita yang

humoris (lucu) dan menarik dengan gaya bahasa yang ringan

dengan diiringi gaya humoris dan mudah dipahami.

b. Novel Religi

Novel ini merupakan kisah romantis atau inspiratif yang

ditulis lewat sudut pandang religi atau novel yang lebih mengarah

kepada religi meski tema tersebut beragam.

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

36

c. Novel Horror

Novel ini biasanya bercerita seputar hantu. Sisi yang

menarik dari novel ini adalah latar tempatnya yang kebanyakan

sebagai sumber hantu itu berasal. Cerita juga dapat disajikan dalam

bentuk perjalanan sekelompok orang ke tempat angker.

d. Novel Misteri

Novel ini adalah novel yang biasanya memuat teka-teki

rumit yang merespon pembacanya untuk berpartisipasi dalam

menyelesaikan masalah tersebut bersifat mistis, dan keras. Tokoh-

tokoh yang terlibat beragam, seperti polisi, detektif, ilmuwan, dan

budayawan.

e. Novel Inspiatif

Novel inspiratif adalah novel yang menceritakan sebuah

cerita yang dapat memberi inspirasi pembacanya. Biasanya novel

inspiratif ini berasal dari cerita nonfiksi atau nyata. Tema yang

disuguhkan seperti tentang pendidikan, ekonomi, politik, prestasi,

dan percintaan.

5. Struktural Novel

Pratama dan Suwandi (2018: 15-20) menyatakan bahwa

dalam membuat sebuah novel terdapat struktural novel yang unsur-

unsurnya membangun kesatuan novel dalam membentuk cerita yang

disajikannya. Struktural novel disebut juga dengan unsur intrinsik.

Berikut ini merupakan struktural novel antara lain:

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

37

a. Tema

Tema adalah suatu permasalahan mendasar yang terdapat

dalam karya sastra dan menjadi dasar pengembangan cerita.

b. Alur

Alur adalah rangkaian kisah yang ditulis pengarang dalam

novel atau cerpen dengan memperhatikan hubungannya antar

peristiwa yang terjadi. Istilah lain dari alur adalah plot.

c. Penokohan

Penokohan adalah unsur yang sangat penting dalam

struktural karya sastra prosa seperti novel di mana tanpa adanya

penokohan cerita tidak akan ada karena pengaluran suatu novel

dibentuk berbagai tindakan tokoh setiap rangkaian peristiwa yang

terjadi.

d. Latar

Latar atau setting identik dengan tempat suasana cerita

yang terdapat dalam novel. Didefinisikan bahwa latar yaitu segala

elemen dalam cerita yang berinteraksi dengan para tokoh dalam

suatu peristiwa.

e. Sudut Pandang

Sudut pandang disebut juga dengan pusat pengisahan.

Sudut pandang adalah cara pengarang bercerita dalam karya sastra

prosa terutama novel.

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

38

f. Bahasa

Bahasa digunakan pengarang dalam menulis karya sastra

baik pada prosa, puisi, dan drama sebagai medium mengungkapkan

segala sesuatu yang diinginkannya, karena bahasa berfungsi

sebagai alat komunikasi dalam karya sastra.

D. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Drajat (dalam Rofi, 2016: 14) menjelaskan bahwa pendidikan

Islam adalah pendidikan yang ditunjukan kepada perbaikan sikap

mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, bersifat teoretis dan

praksis.

Tafsir (dalam Salim dan Kurniawan, 2012: 28)

mendefinisikan pendidikan secara luas, yaitu “pengembangan pribadi

dalam semua aspeknya”, dengan catatan bahwa yang dimaksud

“pengembangan pribadi” mencakup pendidikan oleh diri sendiri,

lingkungan, dan orang lain. Sementara kata semua aspek mencakup

aspek jasmani, akal, dan hati. Sehingga tugas pendidikan bukan

sekedar meningkatkan kecerdasan intelektual, melainkan pula

mengembangkan seluruh aspek kepribadian anak didik.

Mursyi (dalam Salim dan Kurniawan, 2012: 33)

mendefinisikan pendidikan Islam adalah pendidikan fitrah manusia.

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

39

Disebabkan Islam adalah fitrah maka segala perintah, larangan, dan

kepatuhannya dapat mengantarkan mengetahui fitrah ini.

Salim dan Kurniawan, (2012: 33) menjelaskan bahwa

pendidikan Islam adalah segala upaya atau proses pendidikan yang

dilakukan untuk membimbing tingkah laku manusia, baik individu,

maupun sosial untuk mengarahkan potensi, baik potensi dasar (fitrah),

maupun ajar yang sesuai dengan fitrahnya melalui proses intelektual

dan spiritual berlandaskan nilai Islam untuk mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat.

Pendapat para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan

bahwa Pendidikan Islam merupakan proses pengajaran dari pendidik

terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik menuju

kearah terbentuknya pribadi yang baik sebagai seorang muslim (insan

kamil).

2. Sumber Pendidikan Islam

Dua sumber dalam pendidikan Islam, yaitu Al-Quran dan

Sunnah. Sejak awal pewahyuan, Al-Quran telah mewarnai jiwa Rasul

dan para sahabatnya yang menyaksikan turunnya kitab tersebut.

Pendidikan sebagai salah satu wahana untuk merumuskan dan

mencapai tujuan hidup, seluruhnya harus memperhatikan isyarat Al-

Quran, karena Al-Quran mulai dari ayat yang pertama hingga akhir

tidak pernah lepas dari isyarat pendidikan, sementara Sunnah, secara

etimologi berarti cara, gaya, jalan yang dilalui dan secara terminologi

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

40

adalah kumpulan apa yang telah diriwayatkan oleh Rasul dengan sanad

yang sahih, baik perkataan, perbuatan, sifat, ketetapan, dan segala pola

kehidupannya (Salim dan Kurniawan, 2012: 33-34).

Sunnah mempunyai dua fungsi, yaitu menjelaskan metode

pendidikan islam yang bersumber dari Al-Quran secara konkret dan

penjelasan lain yang belum dijelaskan Al-Quran dan menjelaskan

metode pendidikan yang telah dilakukan oleh Rasul dalam kehidupan

kesehariannya serta cara beliau menanamkan keimanan (Salim dan

Kurniawan, 2012: 33-34).

Peneliti dapat menyimbulkan bahwa, sumber pendidikan

Islam ada dua yaitu Al-Quran dan As-sunnah. Al-Quran sendiri

merupakan petunjuk dan pedoman yang dibutuhkan oleh setiap umat

muslim sedangkan As-sunnah merupakan sesuatu yang dijelaskan

melalui sanad yang shahih baik berupa perkataan, perbuatan atau sifat

Nabi Muhammad Saw yang digunakan dalam metode pendidikan.

3. Tujuan Pendidikan Islam

Drajat (dalam Sukring, 2013: 25) menjelaskan bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah kepribadian muslim (personality) yang

seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran agama Islam.

Al-Jamali (dalam Sukring, 2013: 25) merumuskan bahwa

tujuan pendidikan Islam yang disarikan dari Al-Quran sebagai berikut:

a. Mengenalkan manusia akan perannya diantara sesama (makhluk)

dan tanggung jawab pribadinya di dalam hidup ini;

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

41

b. Mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung

jawabnya dalam hidup bermasyarakat;

c. Mengenalkan manusia akan alam ini dan mengajak mereka untuk

mengetahui hikmah diciptakannya serta memberikan kemungkinan

kepada mereka untuk mengambil manfaat dari alam tersebut; dan

d. Mengenalkan manusia akan pencipta alam ini dan memerintahkan

beribadah kepada-Nya.

Tujuan pendidikan Islam menurut para ahli di atas dapat

peneliti simpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam merupakan

pengenalan manusia sebagai hamba Allah Swt dalam membentuk

muslim yang beriman.

E. Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Islam

Munculnya pendidikan karakter memberikan warna tersendiri

terhadap dunia pendidikan khususnya di Indonesia, meskipun dalam

kenyataannya pendidikan karakter itu telah ada seiring dengan lahirnya

sistem pendidikan Islam karena pendidikan karakter itu merupakan ruh

dari pendidikan Islam itu sendiri (Ainissyifa, 2014: 9).

Pendidikan karakter merumuskan nilai-nilai yang harus dimiliki

oleh anak didik selesai mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas,

pada hakikatnya dalam pendidikan Islam nilai-nilai tersebut menjadi

tujuan utama setelah kegiatan pembelajaran dilakukan. Oleh karena itu,

apa yang menjadi dasar pendidikan Islam merupakan dasar pijakan dalam

penetapan konsep pendidikan karakter juga. Hal tersebut dilihat dari nilai-

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

42

nilai atau karakter yang dirumuskan tidak bertentangan dengan dasar atau

sumber pendidikan Islam yaitu Al-Quran, Al-Sunnah, dan Ijtihad

(Ainissyifa, 2014: 18).

Pembangunan karakter dalam pendidikan Islam adalah masalah

fundamental untuk membentuk umat yang berkarakter. Pembangunan

karakter dibentuk melalui pembinaan akhlakul karimah (akhlak mulia)

yakni upaya transformasi nilai-nilai qur’ani kepada anak yang lebih

menekankan aspek afektif atau wujud nyata dalam amaliyah seseorang.

Islam melihat identitas dari manusia pada hakikatnya adalah akhlak dari

kondisi batin seseorang yang sebenarnya. Hal ini Allah Swt mengatakan

bahwa manusia mulia itu adalah manusia yang bertakwa (tunduk atas

segala perintah-Nya). Kemulian manusia di sisi-Nya bukan diukur dengan

nasab, harta maupun fisik, melainkan kemuliaan yang secara batin

memiliki kualitas keimanan dan mampu memancarkannya dalam bentuk

sikap, perkataan, dan perbuatan (Johansyah, 2011: 86).

Pentingnya pendidikan karakter dalam Islam dapat di lihat dari

penekanan pendidikan akhlak yang secara teoretis berpedoman kepada Al-

Quran dan secara praksis mengacu pada kepribadian Nabi Muhammad

Saw. Profil beliau tidak mungkin diragukan lagi bagi setiap muslim,

bahwa beliau adalah role model (tauladan) sepanjang zaman.

Keteladannya telah diakui oleh Al-Quran yang mengatakan “Dan

sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS al

Qalam [68]: 4).

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

43

BAB III

GAMBARAN UMUM NOVEL RANAH 3 WARNA

A. Biografi Penulis

1. Sejarah Hidup

Ahmad Fuadi lahir di Bayur Maninjau, Sumatera Barat, 30

Desember 1972. Bayur sebuah kampong kecil dipinggir Danau

Maninjau. Ibunya merupakan seorang guru SD dan ayahnya adalah

seorang guru Madrasah. Ahmad Fuadi menghabiskan masa kecilnya

dan bersekolah hingga sampai sekolah menengah pertama di Bayur,

setelah lulus sekolah menengah pertama Ahmad Fuadi merantau ke

Jawa untuk mematuhi permintaan ibunya untuk masuk sekolah agama.

Ahmad Fuadi memulai pendidikan menengahnya di pondok tersebut

kemudian bertemu dengan kiai dan ustad yang diberkahi keikhlasan

mengajar ilmu hidup dan ilmu akhirat.

Tahun 1992, Ahmad Fuadi lulus dari KMI Pondok Modern

Darussalam Gontor Ponorogo, kemudian melanjutkan kuliah hubungan

internasional di Universitas Padjajaran Bandung. Saat kuliah Ahmad

Fuadi pernah mewakili Indonesia mengikuti program Youth Exchange

Program di Quebec. Kanada tahun 1995-1996 diujung masa kuliah di

Bandung Ahmad Fuadi mendapatkan kesempatan kuliah satu semester

di National University of Singapore dalam program SIF Fellowship

tahun 1997.

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

44

Tahun 1999 Ahmad Fuadi mendapat beasiswa fulbright untuk

kuliah S2 di school pf media and public affairs George Washington

University USA. Merantau ke Washington DC bersama istrinya Danya

juga seorang wartawan dari majalah tempo sambil kuliah mereka

menjadi koresponden tempo dan wartawan voice of amerika (VOA).

Ahmad Fuadi menguasai bahasa Inggris, Perancis, dan Arab

serta menerima award (penghargaan) antara lain: Indonesian Cultural

Foundation Inc Award tahun 2000-2001, Colombus School Of Arts

And Sciences Award, The George Washington Universuty tahun 2000-

2001, dan The Ford Foundation Award Tahun 1999-2000.

(https://www.biografipedia.com/2015/07/biografi-ahmad-fuadi-

penulis-novel.html. diakses pada 05 Januari 2020).

2. Karya Ahmad Fuadi

Karya-karya yang telah dibuat oleh Ahmad Fuadi sudah

dikenali dipenjuru dunia dengan kisah yang begitu inspiratif, novel

karya Ahmad Fuadi salah satunya yaitu:

Tabel 1. Karya-karya yang dibuat oleh Ahmad Fuadi

Cover Buku Tahun Terbit Judul Buku

2009 Negeri 5

Menara

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

45

2011 Ranah 3 Warna

2013 Rantau 1 Muara

2012 Menjadi Guru

Inspiratif

2013 Berjuang

Ditanah Rantau

2014 Beasiswa 5

Benua

2016 Bertualang ke 5

Benua

2017 Anak Rantau

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

46

2018 Daily Dose Of

Shine

2019 Merdeka Sejak

Hati

2019 Daily Dose Of

Light

Karya yang telah Ahmad Fuadi terbitkan telah dikenal oleh

masyarakat luas di Indonesia. Kisah-kisahnya yang inspiratif tersebut

berhasil mengubah pandangan banyak orang terhadap aspek sosial dan

juga spiritual. Selain novel yang berjudul Negeri 5 Menara yang telah

berhasil diangkat film layar lebar, pada tahun 2020 ini novel yang

berjudul Ranah 3 Warna juga akan segera dijadikan film di layar lebar

dengan ceritanya juga berdasarkan pengalaman Ahmad Fuadi sendiri.

B. Profil Buku Ranah 3 Warna

Ranah 3 Warna merupakan novel kedua karya Ahmad Fuadi

setelah novel Negeri 5 Menara, berikut profil dari buku Ranah 3 Warna:

Tabel 2. Profil buku Ranah 3 Warna

Judul Ranah 3 Warna

Penulis Ahmad Fuadi

Tahun Terbit 2011

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

47

Cetakan ke 1 (pertama)

Penerbit PT. Gramedia Pustaka

Utama

Tebal Buku 473

ISBN 978-979-22-6325-1

Genre Pendidikan, Religius,

Roman

C. Unsur Intrinsik Novel Ranah 3 Warna

Karya sastra, pasti mengandung unsur intrinsik di dalamnya.

Unsur intrinsik buku yang berkategori sebagai novel ini adalah unsur-

unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik dari novel

Ranah 3 Warna yaitu:

1. Judul

Judul novel tersebut adalah Ranah 3 Warna.

2. Tema

Tema dari novel Ranah 3 Warna ini adalah perjuangan

meraih mimpi. Menggambarkan seorang anak muda yang ingin

menjadi sosok B.J Habibie dan dapat pergi ke Amerika.

3. Tokoh dan Perwatakan

Tokoh-tokoh serta watak dalam novel Ranah 3 Warna ini

yaitu:

a. Alif Fikri: tokoh “aku” dan tokoh utama

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

48

Pekerja keras, kutipan novel: “pintu kamar pun aku kunci

dan sudah berhari-hari aku mengurung diri hanya ditemani bukit-

bukit buku. Nahkan kalau adiku diam-diam mengintip dari balik

pintu aku halau mereka…” (Fuadi, 2011: 15).

Tidak mudah putus asa dan ikhlas, kutipan novel:

“alhirnya aku memilih untuk ikhlas saja, walau diperlakukan

dengan keras. Hari ini aku sibuk sekali karena harus memperbaiki

naskah, mengetik ulang, mengantar dan docoret Bang Togar,

sampai berulang-ulang” (Fuadi, 2011: 76).

Selalu bersyukur, kutipan novel: “Aku mendapatkan

teman-teman yang baik seperti Franc dan Rusdi, orang tua angkat

yang baik, serta tempat kerja yang sesuai minatku. Apa lagi yang

kurang? Semakin hari bahasa Prancisku semakin membaik dan

aku sudah merasa menyatu dengan rutinitas di simi.” Nikmat

mana yang mana lagi yang aku dustakan? Alhamdulillah, I’am

blessed” (Fuadi, 2011: 425-426).

Selalu sabar dalam menghadapi cobaan, kutipan novel:

“surat ini sesungguhnya mewakili sebuah pelabuhan

keberuntungan yang bahagia setelah berkayuh melalui laut penuh

badai dan gelombang ganas hanya bermodalkan baju sabar Man

Shabar Zhafira” (Fuadi, 2011: 449).

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

49

Patuh kepada orang tua, kutipan novel: “nak, sudah

wa’ang patuhi perintah amak untuk sekolah agama, kini pergilah

menuntut ilmu sesuai keinginanmu..kata Amak” (Fuadi, 2011: 41).

Percaya diri, kutipan novel: “Bagian pertama berupa

wawancara dalam bahasa inggris aku lewati dengan sangat

percaya diri. Setiap pertanyaan aku terkam, aku kuliti, dan aku

hidangkan jawaban dengan matang” (Fuadi, 2011: 201).

b. Randai: Teman Alif sejak kecil yang selalu bersaing dalam meraih

mimpi.

Merendahkan orang lain, kutipan novel: “Hmm, kuliah di

mana setelah pesantren? Emangnya wa’ang bisa kuliah ilmu

umum? Kan tidak ada ijaah SMA? Bagaimana akan bisa ikut

UMPTN” (Fuadi, 2011: 4).

Sombong dan pemarah, kutipan novel: “mana mungkin

wa’ang bisa bantu, ini kan pelajaran teknik, pasti nggak ngerti!”

suara meinggi “tadi diapakan ini? Bertahun-tahun computer ini

tidak pernah rusak!” tangannya sekarang membuka kap CPU

dengan kasar, mencabut beberapa kabel sekali renggut dengan

keras” (Fuadi, 2011: 168).

Setia kawan, baik hati, suka menolong, kutipan novel:

“Lif, kita kan kawan, tinggal saja dulu di sini sampai ketemu kos

yang pas. “Atau begini saja, bagaimana kalau gabung saja dengan

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

50

aku di sini, kita bisa patungan bayar berdua kamar ini” (Fuadi,

2011: 62).

c. Amak: Ibu Alif

Baik Hati, Bijaksana, Penyayang, kutipan novel: “Nak,

sudah wa’ang patuhi perintah amak untuk sekolah agama, kini

pergilah menuntut ilmu sesuai keinginanmu. Niatkanlah untuk

ibadah, insyaa Allah selalu dimudahkannya. Setiap bersimpuh

setelah shalat, Amak selalu berdoa untuk wa’ang” (Fuadi, 2011:

41).

d. Ayah: Ayah Alif

Penuh perhatian, kutipan novel: “Ayah dan Amak akan

doakan dengan sepenuh hati.” Kata ayah menatapku. Tangannya

mengusap kepalaku sekilas” (Fuadi, 2011: 25).

Keras kepala, kutipan novel: “sebetulnya, Pak Mantri

Pian sudah menganjurkan Ayah untuk banyaj beristirahat, tapi dia

tetap juga keras kepala untuk batanggang menonton Piala Eropa

bersamaku sampai subuh” (Fuadi, 2011: 31).

Bijaksana, kutipan novel: “Nak, ingat-ingatlah nasihat

orang tua kita. Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung

jangan lupa membawa nama baik dan kelakuan. Elok-elok di

negeri orang. Jangan sampai berbuat salah” (Fuadi, 2011: 41).

e. Bang Togar: Kepala redaksi Koran tempat Alif belajar.

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

51

Berbakat menulis, kutipan novel: “Dia bercerita, Togar

masih mahasiswa tapi telah menjadi penulis tetap di berbagai

media, bahkan menjadi contributor regular di kompas” (Fuadi,

2011: 65).

Keras dan sombong, kutipan novel: “Tapi dia sangat

keras dan agak sombong. Banyak yang mau belajar menulis sama

dia, tapi sering ditolak atau orang itu gagal di jalan.” Kata Mitra

berbisik (Fuadi, 2011: 66).

Baik, kutipan novel: “Ayo latihan menulis lagi. Nih, kau

perbaiki sedikit lagi,” katanya menyodorkan kertas koreksiannya

padaku. Dia memang orang batak yang tanpa basa basi. Keras,

tapi aku tahu hatinya baik” (Fuadi, 2011: 144).

f. Raisa: Teman sekaligus tetangga Alif di Bandung dan Alif jatuh

cinta padanya.

Ramah, penuh senyum, adil, kutipan novel: “Dalam

pandanganku, Raisa dengan adil membagi perhatian, senyum, dan

tawa yang sama kepada ceritaku dan Randai” (Fuadi, 2011: 189).

Percaya diri, kutipan novel: “Acara ditutup dengan Raisa

tampil di depan. Seragam jas biru tua semakin menambah aura

percaya dirinya yang besar” (Fuadi, 2011: 228).

g. Francios Pepin: Homologue Alif di Quebec.

Lucu, murah senyum, baik hati. Kutipan novel: “Aku

kembali tertawa melihat mimiknya, mulut tersenyum lebar, alis

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

52

terkembang, mata terbelalak. Mungkin aku tidak dapat mitra

bahasa Inggris, tapi setidaknya aku mendapat seorang kawan yang

baik dan lucu” (Fuadi, 2011: 274).

h. Mado: Ibu angkat Alif di Quebec.

Berhati lembut, penuh perhatian, penyayang, ramah.

Kutipan novel: “Mado, perempuan berambut pirang yang lembut

hati ini selalu telaten membakar roti isi omelet yang gurih buat

sarapanku. Sering berlari-lari tiba-tiba menyusulku yang sudah

naik ke sadel sepeda, hanya untuk memasukkan lagi sebungkus

biskuit” (Fuadi, 2011: 428).

i. Ferdinand: Ayah angkat Alif di Quebec.

Suka berbuat daripada berbicara, penuh perhatian, baik

hati. Kutipan novel: “Sedangkan Ferdinand banyak berbuat

daripada bicara. Aku pernah bilang harus mengirim artikel setiap

minggu ke korang di Bandung. Diam-diam dia menghubungi anak

sulungnya, Jeaninne yang sudah bekerja di Quebec City,

menanyakan apakah punya komputer yang tidak dipakai” (Fuadi,

2011: 428).

j. Kak Marwan: Senior di redaksi Koran tempat Alif bekerja.

Penuh tanggung jawab, bijaksana, kutipan novel: “Tugas

kalian adalah sebagai duta muda bangsa di mata orang Kanada.

Jadilah cerminan orang Indonesia yang terbaik. Gunakan setiap

kesempatan untuk menjadi yang terbaik” (Fuadi, 2011: 264).

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

53

k. Rusdi: Teman baru Alif di Quebec

Lucu. Kutipan novel: “Aku senang bisa satu kelompok

dengan Rusdi sang Kesatria berpantun yang lucu dan lugu”

(Fuadi, 2011: 222).

Polos. Kutipan novel: “Di dekat WC ada tombol merah

dan pengukit yang bikin penasaran. Lalu aku iseng menarik

pengukitnya. Eh, tiba-tiba bel berbunyi dan lampu merah hidup

dan heboh seperti ini” (Fuadi, 2011: 282).

l. Tyson: Kakak kelas di Pondok Madani sekaligus teman di Quebec.

Suka menolong, baik. Kutipan novel: “Ayo Lif, jangan

lepaskan pegangan ini!” teriak Tyson yang tiba-tiba sudah berada

di dekatku” (Fuadi, 2011: 249).

m. Robert: Teman baru Alif di Quebec

Pemarah, ambisius dan sombong, kutipan novel:

“Tampaknya aku cocok sekali mendapatkan medali itu. Aku pasti

dapat,” kata Rob sambil mengepal tinjunya yang besar. Rob yang

aku kenal hari pertama adalah seseorang yang baik dan ramah,

tapi sekatang kesanku berubah. Dia sepertinya seseorang yang

pemarah, ambisius, dan agak arogan sejak kejadian alarm

kebakaran tempo hari. Entah kenapa dia masih menyumpah-

nyumpah sampai sekarang” (Fuadi, 2011: 286).

n. Geng UNO (Wira, Agam, Memet) teman Alif di Universitas

Padjadjaran.

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

54

1) Wira (pemarah, pemebrani)

Kutipan novel: “Di kananku, Wira si kera ngalam

yang berparas putih ini telah menjelma seperti udang rebus,

merah padam. Matanya tak lepas-lepas menantang telunjuk

jumbo yang mengahsrdiknya” (Fuadi, 2011: 54-55).

2) Agam (kompak, mudah bergaul, usil, baik hati, humoris)

Kutipan novel: “Agam adalah perekat kami. Dia

selalu punya cerita humor heboh untuk diceritakan. Agam

suka mengikat sepatu orang lain atau melempar bola kertas

untuk mengusili teman yang mengantuk” (Fuadi, 2011: 59).

3) Memet (cinta damai, suka membantu)

Kutipan novel: “Memet juga berbadan subur, tapi

kebalikan dari Agam. Dia pecinta damai dan selalu melarang

Agam berbuat usil. Kegiatan utama Memet adalah sibuk

membantu siapa aja. Kalau kami kehausan, dia akan dengan

senang hati mengangsurkan botol minumnya” (Fuadi, 2011:

60).

4. Latar

a. Latar tempat

1) Danau Maninjau

Kutipan novel: “air Danau Maninjau yang biru

pekat, dan angin danau yang lembut mengelus ubun-ubun.

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

55

Waktu yang cocok untuk lomba mamapeh atau memancing,

persis seperti masa kecil kami dulu” (Fuadi, 2011: 2).

2) Kampus UNPAD

Kutipan novel: “Kampusku, jurusan Hubungan

Internasional, terletak di perbukitan Dago, menempel dengan

Dago Tea Huiss” (Fuadi, 2011: 64).

3) Kos Bang Togar

Kutipan novel: “Dengan terengah-engah aku

sampai juga di depan kos Bang Togar” (Fuadi, 2011: 73).

4) Kamar Alif

Kutipan novel: “dinding kamar aku tempeli kertas-

kertas yang berisi ringkasan berbagai mata pelajaran dan

rumus penting” (Fuadi, 2011: 12).

5) Rumah Kos Randai

Kutipan novel: “Akhirnya aku sampai di rumah kos

Randai, sebuah rumah yang terjebak diantara rumah-rumah

penduduk di salah satu ujung gang” (Fuadi, 2011: 44).

6) Cibubur

Kutipan novel: “Begitu menginjakkan si Hitam di

gerbang kamp persiapan Cibubur” (Fuadi, 2011: 218).

7) Kota Amman

Kutipan novel: “Begitu satu bus besae kami

membelah Kota Amman, semua mata kami yang tadi

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

56

terkantuk-kantuk kini terbuka lebar melihat ke luar jendela”

(Fuadi, 2011: 238).

8) Rumah Sakit

Kutipan novel: “Kami berganti-ganti menjaga

Rusdi di rumah sakit” (Fuadi, 2011: 251).

9) Kota Saint-Raymond

Kutipan novel: “Voila, kita sekarang ada di tengah

kota Saint-Raymond, tidak jauh dari Hotel de ville, tempat

kami kemarin disambut oleh walikota” (Fuadi, 2011: 309).

10) McGill Univerity

Kutipan novel: “Kami sampai juga di depan

gerbang kampus McGill. Di tengah kampus terhampar

padang rumput yang tercukur rapi dan pohon-pohon ek,

American elm, dan canyon maple yang rindang” (Fuadi,

2011: 262).

11) Quebec

Kutipan novel: “Bus kuning kami menderum di

jalan mulus Quebec” (Fuadi, 2011: 265).

12) Stasiun SRTV

Kutipan novel: “Nah, kantor kalian berdua adalah

SRTV, ada di gedung di seberang taman ini,” katanya sambil

menunjuk sebuah bangunan tinggi“ (Fuadi, 2011: 309).

13) Peternakan

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

57

Kutipan novel: “Bayangkan, aku bangun pagi

membersihkan kandang biri-biri, sapi, dan kuda lalu

memberi mereka makan” (Fuadi, 2011: 328).

14) Montreal

Kutipan novel: “Setelah beberapa hari di Montreal,

aku mulai berani untuk berjalan-jalan sendiri di sekitar hotel

sambil menikmati kota yang dengan apik memadukan

arsitektur modern dan tua” (Fuadi, 2011: 261).

15) Kantor Koran Manggala

Kutipan novel: “Kantor Koran Manggala terselip

diantara banyak gedung tua peninggalan Belanda di

kawasan Braga” (Fuadi, 2011: 146).

b. Latar suasana

1) Menyenangkan

Kutipan novel: “Deal, sambutku mengguncang-

guncang tangannya. Dengan senyum jauh lebih lebar, seperti

aku akan tampil di iklan pasta gigi” (Fuadi, 2011: 296).

2) Menyedihkan

Kutipan novel: “Lalu beberapa isakan pecah pelan-

pelan. Terbit dari arah Amak dan adik-adikku yang duduk di

pinggir dipan. Mereka berangkulan. Amak yang duduk di

tengah seperti induk ayam yang meneduhi anak-anaknya

yang kuyu kehujanan. Safyan si bungsu yang sangat lengket

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

58

dengan Ayah terus memegang lengan Ayah” (Fuadi, 2011:

95).

3) Mengharukan

Kutipan novel: “Rasanya setiap helai bulu di

badanku berdiri tegak, seakan ingin ikut menghormati

bendera, inilah perasaan merinding paling parah yang

pernah aku alami” (Fuadi, 2011: 402).

“Fokus sajalah kuliah, jangan pikirkan biaya.

Urusan itu biar Amak yang memikirkan. Kalau perlu Amak

cari pinjaman sampai ujung kampung di tepi danau itu,”

bisik Amak ke pangkal telingaku ketika aku mencium tangan

beliau. Suaranya terasa menjalar dari dasar hatinya lurus

menuju jantungku” (Fuadi, 2011: 99).

4) Menegangkan

Kutipan novel: “Sepatu perahu jumbo beringut

maju dan nyaris menginjak sepatu Wira. Tiba-tiba, entah

dari mana datangnya komando, aku melihat Wira berkelebat

cepat. Dia bangkit dari jongkok, menyergap dan menelikung

tangan jumbo. Agam yang jongkok di kiriku tak disangka-

sangka juga bergerak” (Fuadi, 2011: 55).

“Semakin dekat waktu pengumuman semakin kacau mimpiku

dan semakin tidak enak makanku” (Fuadi, 2011: 27).

c. Latar waktu

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

59

1) Pagi hari, kutipan novel: “pagi pertama kali di Cibubur diisi

dengan apel selamat datang yang dipimpin oleh penanggung

jawab kamp, pak Widodo yang tegap seperti tentara” (Fuadi,

2011: 218).

2) Siang hari, kutipan novel: “Afwan ya shahibi, maaf kawanku,

saya ada kuliah siang ini, jadi tidak bisa menemani jalan-

jalan” (Fuadi, 2011: 242).

3) Sore hari, kutipan novel: “Sore itu langit Bandung kelam dan

angin datamg menderu-deru” (Fuadi, 2011: 51).

4) Malam hari, kutipan novel: “Menjelang tengah malam, aku

bersama beberapa teman lain kembali ke Cabin, tapi ada juga

satu dua yang tetap mengobrol dengan teman-teman baru”

(Fuadi, 2011: 280).

5) Empat tahun lalu, kutipan novel: “Empat tahun lalu aku

merantau ke Pondok Madani” (Fuadi, 2011: 37).

6) Seminggu, kutipan novel: “Seminggu ini aku raanya ingn

terus mengulum senyum” (Fuadi, 2011: 32).

5. Alur

Alur dalam novel ini menggunakan alur campuran,

gabungan dari alur maju dan alur mundur, alur maju digunakan

hampir seluruh isi novel. Pada bagian awal hingga novel ini berakhir

cerita bergerak lurus secara runtut. Cerita berawal dari Alif masih

berniat kuliah di Bandung, kemudian berlanjut hingga dia berhasil

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

60

menginjakkan kakinya di Kanada. Meskipun demikian, pada bagian

tertentu penulis kembali menampilkan pengalaman Alif di masa lalu,

sehingga mengingatkan pembaca pada cerita sebelumnya yang saling

terhubung, seperti kutipan pada novel: “Hidup di Pondok Madani

sudah mengajariku untuk bisa tidur di mana saja. Cukup berkemul

sarung, beralaskan sajadah, dan sebuah peci lipat jadi bantal.

Nyenyak sudah” (Fuadi, 2011: 43). Menggunakan alur mundur pada

kutipan novel tersebut, biasanya penulis ingin mengungkapkan

kembali bagaimana Alif mendapatkan ide, semangat, atau kekuatan

untuk memecahkan berbagai permasalahan yang sedang dihadapinya.

6. Sudut pandang

Sudut pandang dalam novel ini memakai sudut pandang

orang pertama tunggal sebagai tokoh utama, karena menggunakan

kata “aku” untuk menceritakan kehidupannya.

7. Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah

menggunakan bahasa Indonesia yang baku, juga terdapat bahasa

daerah dan bahasa asing.

8. Amanat

Amanat dalam cerita novel Ranah 3 Warna ini yaitu

hendaknya cita-cita harus dikejar bagaimanapun caranya, berusaha

dan bersabarlah menghadapi rintangan, jangan pernah menyerah di

tengah jalan karena boleh jadi hasil kerja keras tidak nampak di awal,

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

61

tetapi nampak di akhir. Allah Swt pasti memberikan jalan yang

terbaik, tetap pada prinsip serta tidak mudah menyerah adalah kunci

menuju keberhasilan.

D. Sinopsis Novel Ranah 3 Warna

Novel Ranah 3 Warna berisi pengalaman penulis selama

menjalani kehidupannya untuk meraih cita-citanya. Ada beragam nilai

pendidikan yang dapat diambil hikmah dan dijadikan pelajaran karena

sangat relevan dengan kehidupan dan relevan apabila diterapkan dalam

pembentukan karakter siswa di kelas.

Isi novel Ranah 3 Warna, dikisahkan seorang pemuda bernama

Alif baru saja tamat dari Pondok Pesantren Madani. Selepas dari

pesantren, Alif memiliki banyak mimpi salah satunya yaitu melanjutkan

pendidikan di bidang teknologi tinggi di Bandung dan sukses seperti pak

B.J Habibie lalu merantau sampai ke Amerika. Keinginan Alif tersebut

membuatnya sadar bahwa tak memiliki ijazah, karena pada saat itu Alif

hanya lulusan dari pondok pesantren sehingga belum berwenang untuk

menerbitkan ijazah seperti sekolah yang di subsidi pemerintah. Hal

tersebut tidak menggoyahkan impian Alif, dengan kerja kerasnya

kemudian berhasil meraih ijazah melalui ujian persamaan SMA. Setelah

Alif ikut UMPTN dan berhasil kuliah di Bandung dengan jurusan

Hubungan Internasional, Universitas Padjajaran, meski tidak berhasil

masuk ITB tapi bagi Alif tidak masalah Alif tetap menjalani kuliahnya

dengan sungguh-sungguh, meski sering mengalami berbagai masalah dari

Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

62

keuangan, sakit selama sebulan, dan ayahnya meninggal dunia hingga Alif

hampir menyerah, tapi dengan mantra yang ia dapat di pesantren yaitu

“Man Shabara Zhafira” siapa yang bersabar akan beruntung. Ia terus

mengejar impiannya, walau badai silih berganti menghadang

kehidupannya.

Pada akhirnya, Alif berhasil memperbaiki masalah keuangannya

dengan menulis, meski pada awal Alif hanya diberi honor 15.000 dari

tulisannya, namun Alif tidak menyerah untuk terus belajar menulis hingga

dengan hasil menulis itu, Alif bisa mengirimkan sedikit uang untuk

keluarganya di kampung. Seiring berjalannya waktu, Alif tiba pada

keberuntungannya yang pertama, Alif terpilih sebagai mahasiswa utusan

dalam program pertukaran pelajar ke Benua Amerika. Alif memilih negara

Kanada, disana Alif tinggal bersama keluarga angkat. Alif menganggap

keluarga angkatnya seperti keluarga sendiri, saat tiba waktu Alif kembali

ke Indonesia, keluarga angkatnya di Kanada sedih dan Alif meninggalkan

janji untuk mereka, bahwa kelak ia akan kembali ke Kanada. Janji tersebut

ditepatinya 11 tahun kemudian berkunjung ke Kanada bersama istrinya.

Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

63

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Tokoh Utama Menunjukkan Nilai Karakter dalam Novel Ranah 3

Warna Karya Ahmad Fuadi.

Menganalisis tokoh utama novel Ranah 3 warna dalam

menunjukkan nilai karakter, tentunya penulis melakukan penelitian

terhadap sifat-sifat Alif Fikri yang berpegang teguh dengan nilai karakter

Islam, hal ini dikarenakan Alih Fikri merupakan lulusan pondok Madani,

melalui analisis perkataan tokoh, tingkah laku tokoh, percakapan antar

tokoh, dan tindakan tokoh dengan begitu penulis dengan mudah dalam

menunjukkan nilai karakter tokoh utama. Tergambar pada tabel berikut ini

yang berisi nilai karakter dan kutipan dalam novel yaitu:

Tabel 3. Nilai karakter tokoh utama dalam novel Ranah 3 Warna

Nilai Karakter Kutipan Novel

Berpegang teguh kepada

Allah SWT(melalui

perkataan tokoh)

“Allah bersama kita. Perbanyak zikir

dan sabar, maka Tuhan akan membantu

kita” (Fuadi, 2011: 130).

“Sabar adalah punggung bukit terakhir

sebelum sampai di tujuan. Setelah ada

di titik terbawah, ruang kosong

hanyalah ke atas, untuk lebih baik

bersabar untuk menjadi lebih baik.

Tuhan sudah berjanji bahwa

sesungguhNya dia berjalan dengan

orang yang sabar” (Fuadi, 2011: 131).

Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

64

Pekerja Keras (melalui

tindakan tokoh)

“Aku paksa diriku lebih kuat lagi. Aku

lebihkan usahaku. Aku lanjutkan

jalanku beberapa soal lagi, beberapa

menit lagi, beberapa soal lagi. Going

the extra miles. I’ malu fauqa

ma’amilu. Berusaha di atas rata-rata

orang lain” (Fuadi, 2011: 12).

Kemandirian (melalui

tindakan tokoh)

“Sejak itu, untuk pertama kalinya

dalam hidupku penghasilan bulananku

melebihi semua kehidupan di

Bandung..dengan semangat melonjak,

aku selipkan 3 lembar uang Rp.10.000

di tengah lipatan surat untuk amak

(Fuadi, 2011: 173).

Pantang Menyerah

(melalui perkataan

tokoh)

“Jangan menyerah. Menyerah berarti

menunda masa senang di masa

datang”(Fuadi, 2011: 26).

Kesederhanaan (melalui

perkataan tokoh)

“Yang membuat aku sering termenung

adalah minimnya uang bulananku.

Walau masih cukup untuk hidup

sederhana, aku tidak punya uang jajan

lebih untuk membeli buku tambahan,

jajan atau ke bioskop. Berbeda dengan

banyak teman kuliahku yang kerap

main ke Bandung Indah Plaza” (Fuadi,

2011: 83).

Ketaatan beribadah

(melalui tindakan tokoh)

“Sampai di tempat kos, yang pertama

aku lakukan adalah shalat dan

melekatkan keningku lama-lama dan

kuat-kuat di kepala sajadah” (Fuadi,

2011: 164).

Tanggung Jawab

(melalui perkataan

tokoh)

“Kini akulah laki-laki satu-satunya di

keluarga kecil kami. Akulah yang harus

membela Amak dan adik-adik”(Fuadi,

2011: 100).

Kreatif (melalui

perkataan tokoh)

“Hei, kenapa tidak mewawancarai

khusus tokoh utama di belakang

referendum? Ada dua kubu yaitu tokoh

antiseparasi Daniel Janvier, dan

Jacques Paquet, tokoh proseparasi”

Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

65

(Fuadi, 2011: 322).

Berpikir Kritis (melalui

percakapan antar tokoh)

“Tanpa budaya menulis dan membaca,

negara ini akan selalu dianggap

Negara terbelakang. Indonesia tidak

boleh punah dimakan zaman. Indonesia

tidak boleh dianggap terbelakang.

Indonesia harus dikenal dan diakui,

lebih dari sekedar Negara yang pintar

menari dan bernyanyi. Tapi juga

bangsa yang bisa berbicara ide besar

dalam tulisan. Itulah salah satu ciri

bangsa besar!” (Fuadi, 2011: 207).

Nasionalisme (melalui

perkataan tokoh)

“Rasa nasionalismeku menjadi

terbakar. Dalam hati aku berjanji akan

berusaha mendapatkan medali ini,

untuk membuktikan bahwa kami anak

Indonesia bisa mengalahkan anak-anak

Kanada ini. Kalaupun bukan aku yang

akan mendapatkan nanti, paling tidak

salah satu temanku orang Indonesia.

Ini masalah harga diri bangsa, masalah

nasionalisme. Indonesia harus dilihat

setara sebagai bangsa. Kalau bisa lebih

tinggi” (Fuadi, 2011: 287).

B. Muatan Nilai-Nilai Karakter dalam Novel Ranah 3 Warna Karya

Ahmad Fuadi.

Hasil penelitian ini penulis menggunakan acuan dari buku Nana

Sutarna yang berjudul “Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar dalam

Perspektif Islam” yang menyebutkan 18 nilai-nilai karakter yang

ditargetkan pada diri seorang anak. Novel ini menyangkut semua kategori

yang disebutkan dalam buku tersebut. Muatan nilai-nilai karakter dalam

novel Ranah 3 warna yaitu sebagai berikut:

1. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius

Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

66

Nilai pendidikan karakter yang pertama di dalam novel

Ranah 3 Warna yaitu nilai religius. Nilai religius atau disebut juga

dengan nilai keimanan dan ketakwaan merupakan hubungan manusia

dan Tuhan yang tidak terlepas dari pokok bahasan tentang agama.

Melalui agama, manusia dapat mempertahankan keutuhan

kemasyarakatan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Berikut

merupakan wujud nilai karakter dari religius:

a. Selalu bersikap husnudzon dan selalu meminta ampunan terhadap

Allah Swt.

“Sampai di tempat kos, yang pertama aku lakukan adalah

shalat dan melekatkan keningku lama-lama dan kuat-kuat di

kepala sajadah” (Fuadi, 2011: 164).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Alif menyadari

kesalahannya karena telah berprasangka tidak baik kepada Tuhan.

Cobaan yang diberikan Tuhan silih berganti menghampiri Alif,

sampai suatu ketika Alif di ajak oleh Bang Togar ke daerah

pemukiman yang kumuh. Di sana Alif melihat kehidupan yang

lebih memprihatinkan dari dirinya. Setelah dari sana Alif pun

sadar. Kesadaran Alif tercermin dari Alif yang meminta maaf dan

ampunan kepada Tuhan dengan shalat.

b. Bersujud dan bersyukur kepada Tuhan atas segala rezeki dan

keberhasilan yang diperoleh.

Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

67

“Walau bukan Teknik Penerbangan ITB, seperti impian

awalku, Jurusan Hubungan Internasional adalah sebuah rezeki

besar bagi diriku. Beralaskan Koran pengumuman, aku sujud

syukur untuk keajaiban ini” (Fuadi, 2011: 30).

Kutipan novel di atas, menceritakan tentang, Alif dan

Ayah bersujud atas nikmat yang diberikan pada pagi hari ini, Alif

diterima menjadi mahasiswa jurusan Hubungan Internasional,

dengan tekad, usaha, restu orang tua, dan doa semua akan tercapai.

c. Zikir dan sabar akan membuat Allah Swt membantu kita

“Allah bersama kita. Perbanyak zikir dan sabar, maka

Tuhan akan membantu kita” (Fuadi, 2011: 130).

“Sabar adalah punggung bukit terakhir sebelum sampai

di tujuan. Setelah ada di titik terbawah, ruang kosong hanyalah ke

atas, untuk lebih baik bersabar untuk menjadi lebih baik. Tuhan

sudah berjanji bahwa sesungguhNya dia berjalan dengan orang

yang sabar” (Fuadi, 2011: 131).

Kutipan novel di atas, menjelaskan bahwa dengan zikir

dan sabar semua akan berjalan dengan lancar, karena Tuhan selalu

bersama dengan orang-orang yang sabar.

2. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Jujur

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter kejujuran. Wujud nilai karakter

kejujuran yaitu mengakui kesalahan atas sesuatu yang telah diperbuat.

Page 81: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

68

Berikut merupakan kutipan novel yang menggambarkan karakter

kejujuran yaitu:

“Aku sudah bicara baik-baik kalau itu salahku. Oh ya? Pasti

dia menyemprot kamu habis-habisan” (Fuadi, 2011: 332).

Pada penggalan novel di atas, menjelaskan bahwa Rusdi yang

mengaku kepada Robert atas peristiwa alarm kebakaran tersebut.

Awalnya, Robert tidak mau berbicara dengan Rusdi, tapi setelah

dijelaskan Rusdi akhirnya Robert mau berbicara lagi dengan Rusdi.

Berkata jujur dan apa adanya terhadap sesuatu yang terjadi

memang mempunyai resiko, tapi untuk menegakkan kebenaran

tetaplah berusaha untuk berkata jujur agar karakter kejujuran tersebut

melekat pada diri pribadi seseorang.

3. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Toleransi

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter toleransi. Indonesia merupakan

negara yang berbeda suku, agama dan budaya dengan adanya toleransi

maka akan tetap terjaga persatuan yang baik. Berikut merupakan

wujud nilai-nilai karakter toleransi:

a. Menghargai perbedaan keyakinan dan cara beribadah orang lain

“Dan jangan khawatir, makanan yang saya masak hari

ini semua bisa kamu makan. Pokoknya selama kamu tinggal

bersama kami, kami tidak memasak babi” (Fuadi, 2011: 313).

Page 82: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

69

Kutipan novel di atas, menjelaskan bahwa Mado sangat

menghargai Alif, dengan tidak memasak babi Alif dapat memakan

makanan yang mereka hidangkan.

b. Perbedaan bahasa dan budaya tidak menjadi hambatan untuk

menjalin kebersamaan

“Mado bahkan sudah hapal jadwal shalatku. Dan sering

mengingatkan saat waktu datang agar aku menunaikan shalat”

(Fuadi, 2011: 428).

Kutipan novel di atas, menceritakan tentang Mado yang

begitu perduli dengan ibadah Alif bahkan hingga mengingatkan

waktu datangnya shalat.

“Sungguh mengherankan, perbedaan bahasa rasanya

tidak lagi menjadi penghalang kami untuk mengobrol panjang

sampai menjelang tengah malam, sampai aku dan Franc menguap

lebar” (Fuadi, 2011: 303).

Kutipan novel yang kedua menceritakan bahwa

perbedaan bahasa antara keluarga Ferdinand dan Alif tidak menjadi

hambatan untuk menjalin persaudaraan/keluarga.

4. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Disiplin

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter disiplin. Wujud nilai karakter

disiplin yaitu menggunakan waktu dengan baik dan efisien (disiplin

Page 83: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

70

waktu). Berikut kutipan novel yang menggambarkan karakter disiplin

yaitu:

“Untung tepat jam 8. Hampir saja kau aku tolak,” katanya

singkat. Suaranya keras dan dagunya terangkat 10 senti. “Mana

naskah kau?” sergah dia (Fuadi, 2011: 73).

Pada penggalan novel di atas, menjelaskan bahwa Bang togar

yang mengajarkan Alih arti sebuah disiplin. Alif harus disiplin

memanfaatkan waktunya agar apa yang dilakukannya sesuai dengan

target. Bang Togar akan menerima Alif sebagai muridnya dengan

perjanjian membawa sebuah tulisan tepat jam 8 pagi besok, dan jika

Alif tidak bisa datang tepat waktu maka Alif tidak akan diterima

sebagai muridnya. Akhirnya Alif datang tepat jam 8 pagi, sehingga

Alif dapat diterima sebagai murid Bang Togar.

5. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Kerja Keras

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter kerja keras. Usaha seseorang

untuk mencapai sesuatu, dengan bersungguh-sungguh. Berikut

merupakan wujud nilai karakter kerja keras yaitu:

a. Bertekad dan berusaha keras untuk mendapatkan hasil terbaik dan

mewujudkan cita-cita.

“Aku paksa diriku lebih kuat lagi. Aku lebihkan usahaku.

Aku lanjutkan jalanku beberapa soal lagi, beberapa menit lagi,

Page 84: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

71

beberapa soal lagi. Going the extra miles. I’ malu fauqa ma’amilu.

Berusaha di atas rata-rata orang lain” (Fuadi, 2011: 12).

Pada penggalan novel di atas, menjelaskan bahwa Alif

bekerja keras menghadapi ujian agar mendapatkan ijazah SMA

sebagai syarat ikut UMPTN.

b. Berusaha keras untuk menghasilkan suatu karya yang baik.

“Malam itu, dengan nafas memburu, aku mengetik

seperti badai tornado yang mengamuk sampai pagi. Malam itu dua

tulisan lahir, di bawah curahan hujan lebat. Hujan air mata”

(Fuadi, 2011: 164).

Penggalan novel di atas, menjelaskan bahwa Alif sangat

memanfaatkan waktunya, mengerjakan beberapa tulisan dalam satu

malam. Hal tersebut termotivasi ketika Alif di ajak oleh Bang

Togar untuk mengunjungi kawasan kumuh, sementara Alif yang

memiliki keberuntungan tidak boleh menyerah dengan nasibnya,

sehingga semangat alif tergugah dan berjanji untuk bermalas-

malasan.

Hendaklah dalam hidup menerapkan karakter kerja keras

agar sesuatu yang ingin dicapai segera terwujud karena sesuatu

yang dikerjakan secara sungguh-sungguh dan tanpa mengenal lelah

akan membuahkan hasil yang maksimal.

Page 85: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

72

6. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Kreatif

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter kreatif. Ide-ide kreatif yang dapat

menghasilkan hal baru sangat dibutuhkan dalam pengembangan diri

seseorang, karena dengan penemuannya tersebut menjadi hal pembeda

dari orang lain. Berikut wujud nilai karakter kreatif yaitu:

a. Menggunakan cara tertentu untuk mempermudah proses belajar

“Di dinding kamar aku tempeli kertas-kertas yang berisi

ringkasan berbagai mata pelajaran dan rumus penting. Semuanya

aku tulis besar-besar dengan spidol agar gampang diingat. Di atas

segala macam tempelan pelajaran ini, aku temple sebuah kertas

karton merah, bertuliskan tulisan Arab tebal-tebal: Man Jadda

Wajada! Mantra ini menjadi motivasiku kalau sedang kehilangan

semangat” (Fuadi, 2011: 12).

Pada penggalan novel di atas, menjelaskan bahwa Alif

memiliki karakter kreatif dalam menghadapi ujian penyetaraan

SMA tersebut, Alif harus kembali mempelajarai materi-materi

yang dipelajari di SMA, karena pada saat di pondok pesantren

tidak semua materi di SMA di ajarkan, untuk mengejar

ketertinggalan tersebut Alif membuat ringkasan-ringkasan materi

pelajaran dan ditempelkannya di dinding kamar sehingga ia akan

lebih mudah mengingatnya.

b. Berpikir kreatif untuk memperoleh hasil terbaik

Page 86: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

73

“Hei, kenapa tidak mewawancarai khusus tokoh utama di

belakang referendum? Ada dua kubu yaitu tokoh antiseparasi

Daniel Janvier, dan Jacques Paquet, tokoh proseparasi” (Fuadi,

2011: 322).

Penggalan novel di atas, menjelaskan tentang ide

bagaimana Alif dapat meraih medali emas dan mampu

mengalahkan Rob, setelah berpikir keras terlintas pikiran Alif yang

ingin mewawancarai tokoh utama di referendum, menurutnya akan

sulit namun Alif yakin dengan ide tersebut Alif akan berhasil,

karena medali emas hanya diberikan kepada peserta yang punya

karya unik dan berpengaruh bagi kota Kanada.

7. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Mandiri

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter mandiri. Pribadi yang mendiri

merupakan pribadi yang tidak bergantung pada orang lain. Berikut

wujud nilai karakter mandiri dalam novel tersebut yaitu:

a. Mencari penghasilan agar tidak terlalu menjadi beban orang tua.

1) “Melihat teman kuliahku yang leluasa jajan, ingin sekali aku

punya uang jajan lebih. Tapi aku tidak mungkin minta kiriman

lebih karena beban Ayah dan Amak sudah begitu berat. Karena

itu aku mulai berpikir-pikir untuk mencari penghasilan

tambahan seperti yang dilakukan beberapa teman kosku yaitu:

mengajar les atau privat” (Fuadi, 2011: 84).

Page 87: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

74

2) “Amak hanya bisa mengusap air mata yang berderai ketika

menggenggam kiriman Ananda. Bukannya seharusnya Amak

yang mengirimi Ananda untuk biaya sekolah? Doa Amak dan

adik-adik berlipat ganda buat Ananda, semoga terus ditunjuki

Allah jalan lurus” (Fuadi, 2011: 174).

Dua kutipan novel di atas, menjelaskan bahwa Alif

memiliki sifat mandiri, terbukti dari sikap Alif yang ingin

mencari penghasilan tambahan dan dari balasan surat yang

dikirim oleh Amak untuk Alif, Alif bekerja keras untuk biaya

hidupnya di Bandung dan dapat mengirimi sebagian uang

untuk Amak yang di rumah.

b. Sikap mandiri yang tidak mudah bergantung pada orang lain.

“Kenapa tidak pinjam ke aden saja? Pinjaman ke wa’ang

sudah banyak, dan pinjaman tidak menyelesaikan masalah. Aden

ingin menghasilkan sendiri” (Fuadi, 2011: 108).

Penggalan novel di atas, menceritakan Randai memberi

saran kepada Alif untuk meminjam uangnya saja jika sedang

membutuhkan, namun Alif menolak dan lebih memilih untuk

mencari peluang kerja, karena baginya meminjam uang tidak akan

menyelesaikan masalah.

8. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Demokratis

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter demokratis. Wujud nilai karakter

Page 88: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

75

demokratis yaitu dengan membebaskan setiap orang untuk bertanya

dan menyatakan pendapat. Berikut kutipan novel yang

menggambarkan karakter demokratis yaitu:

“Aku mengangguk kepada Franc, mempersilahkan dia untuk

bertanya. Selama setengah jam, politisi ini kami kerubuti dengan

berbagai pertanyaan” (Fuadi, 2011: 365).

Kutipan novel di atas, menceritakan Alif yang

mempersilahkan Franc untuk bertanya, karena dalam sikap demokratis

dalam musyawarah yaitu mendengarkan dan menghargai pendapat

orang lain serta menerima keputusan bersama dengan besar hati dan

ikhlas.

9. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Rasa Ingin Tahu

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu

merupakan rasa yang mengantarkan seseorang untuk selalu mencari

tahu. Berikut wujud nilai karakter yang menggambarkan karakter rasa

ingin tahu yaitu:

a. Bertanya untuk mengetahui sesuatu secara mendalam.

“Dari panggung, moderator melambaikan tangan ke

arahku dan aku berlari ke depan. Akulah penanya pertama di

antara seribuan lebih mahasiswa baru. Aku salami Pak Mochtar

dan beliau tersenyum senang mendengar pertanyaanku yang

Page 89: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

76

menggebu-gebu tentang status palestina dan pengakuanku telah

menontonnya sejak kecil di TVRI” (Fuadi, 2011: 49).

Kutipan novel di atas, menceritakan tentang Alif yang

bertanya kepada pak Mochtar tentang status Palestina, rasa

keingintahuan Alif tergambar pada kutipan novel di atas bahwa

Alif tidak malu untuk bertanya saat banyak ribuan mahasiswa baru

yang melihatnya untuk mendapatkan jawaban dan dapat berjabat

tangan dengan Profesor Dr. Mochtar Kusumaatmadja, mantan

menteri luar negeri yang dulu kerap Alif lihat di TVRI.

b. Ingin tahu dan menduga-duga terhadap sesuatu yang dilihatnya,

didengar ataupun yang sedang dipelajarinya.

“Malam itu, berlembar-lembar halaman diary aku tulis

tentang diskusi di meja makan tadi. Apakah aku akan menjadi

saksi sejarah lahirnya sebuah Negara baru dalam beberapa bulan

ke depan, kalau referendum dimenangkan orang Quebec? Aku

bertanya-tanya, apa yang membuat sebuah bangsa memilih jalan

damai daripada kekerasan ketika mereka berbeda pendapat”

(Fuadi, 2011: 319).

Kutipan novel di atas, menceritakan tentang diskusi yang

dilakukan oleh keluarga Ferdinand bersama Alif dan Franc di meja

makan, yang membahas tentang pemilihan referendum, setelah

selesai diskusi yang mereka bicarakan, Alif menulis seluruh

Page 90: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

77

diskusi sekaligus pertanyaan-pertanyaan yang menjadi tanda Tanya

besar bagi Alif.

10. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Semangat Kebangsaan

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter semangat kebangsaan. Salah satu

karakter bangsa Indonesia yaitu berusaha menunjukkan semangat

kebangsaan dengan melakukan yang terbaik untuk mengharumkan

bangsa dan negara Indonesia. Berikut wujud nilai karakter yang

menggambarkan karakter semangat kebangsaaan yaitu:

a. Bertekad dan berusaha melakukan yang terbaik untuk

membanggakan dan mengharumkan bangsa dan negara.

1) “Dia membentangkan kain di dekapannya lebar-lebar. Tidak

peduli kalau kain itu menutupi mukaku dan tangannya

menyeruak melewati kepalaku. Sebuah kain berwarna merah

dan putih.”Lamat-lamat aku mendengar panting lirihnya:

Anak kutilang tersesat pagi

Ditangkap buyung di atas pagu

Walau lima benua aku kelilingi

Sang Merah Putih tetap di dadaku (Fuadi, 2011: 234).

2) “Rasa nasionalismeku menjadi terbakar. Dalam hati aku

berjanji akan berusaha mendapatkan medali ini, untuk

membuktikan bahwa kami anak Indonesia bisa mengalahkan

anak-anak Kanada ini. Kalaupun bukan aku yang akan

Page 91: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

78

mendapatkan nanti, paling tidak salah satu temanku orang

Indonesia. Ini masalah harga diri bangsa, masalah

nasionalisme. Indonesia harus dilihat setara sebagai bangsa.

Kalau bisa lebih tinggi” (Fuadi, 2011: 287).

Kedua Kutipan novel di atas, menceritakan tentang

rasa semangatnya para duta muda Indonesia untuk

menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai

berbagai keunggulan tersendiri seperti bangsa lain. Kutipan

novel yang pertama menjelaskan bahwa Rusdi dengan

semangat meminta pak supir menghentikan bus hanya untuk

mengambil sebuah bendera yang lupa akan dibawa, sikap dari

Rusdi sangat mencintai Indonesia, ke mana pun Rusdi berada

selalu membawa bendera merah putih, baginya bendera

Indonesia adalah bagian dari hidupnya. Kutipan novel kedua

menjelaskan bahwa semangat Alif untuk dapat merebut medali

emas dan dapat menunjukkan kepada anak Kanada bahwa

Indonesia juga dapat mencetak prestasi.

11. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter cinta tanah air. Karakter mencintai

tanah air akan membuat seseorang untuk rela berkorban dan berjuang

demi bangsa serta selalu memberi kontribusi positif bagi negara.

Page 92: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

79

Berikut wujud nilai karakter yang menggambarkan karakter cinta tanah

air yaitu:

a. Tetap melaksanakan upacara bendera meskipun di luar negeri.

“Belum pernah aku menghayati lagu kebangsaan penuh

keinsafan seperti kali ini. Setiap bait, bahkan setiap kata mengirim

getar hangat yang menghanyutkan. Rasanya bercampur aduk

antara haru, rindu, bangga” (Fuadi, 2011: 401).

b. Menunjukkan rasa bangga dan cinta sebagai bangsa Indonesia.

“Wahai pemuda garuda, para duta Indonesia, sekarang

mari kita ciu bendera kebnagsaan kita. Berganti-ganti kawanku

mencium bendera ini. Dan entah apa yang terjadi, bendungan

teman-temanku jebol. Tangis mereka pecah terisak-isak. Giliranku

paling terakhir” (Fuadi, 2011: 403).

Wujud nilai karakter cinta tanah air dari kutipan novel di

atas, menggambarkan para duta muda Indonesia yang merasakan

rasa haru saat melaksanakan upacara memperingati hari pahlawan,

kecintaan Alif terhadap Indonesia terbukti pada kutipan novel:

“Aku bertekad akan membalas jasa para pahlawan dengan

merawat bangsa ini dengan baik, dengan semampuku. Detik ini

adalah detik aku paling bangga dan terharu menjadi orang

Indonesia” (Fuadi, 2011: 404).

12. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Menghargai Prestasi

Page 93: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

80

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter menghargai prestasi. Sikap

menghargai prestasi merupakan sikap yang mendorong dirinya untuk

menghormati keberhasilan atau prestasi orang lain.Wujud dari nilai

karakter menghargai prestasi yaitu mengakui dan menghormati

keberhasilan orang lain. Berikut kutipan novel yang menggambarkan

karakter tersebut yaitu:

“Selamat, Alif, sebuah prestasi luar biasa. Aku ternyata

salah, ternyata prestasi anak Indonesia tidak kalah dengan kami.”

Katanya tanpa senyum sambil mengulurkan telapak tangannya yang

besar ke arahku (Fuadi, 2011: 415).

Kutipan novel di atas, menceritakan tentang Rob yang

mengakui bahwa anak Indonesia juga mempunyai prestasi

membanggakan yang tidak kalah dengan Kanada.

13. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bersahabat/Komunikatif

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter bersahabat. Persahabatan sangat

diperlukan dalam komunikasi antar manusia, karena hal tersebut akan

muncul rasa tali persaudaraan yang baik yang membawa pada

kenyamanan bagi orang disekitarnya. Berikut wujud nilai karakter

yang menggambarkan karakter bersahabat yaitu:

“Lif, kita kan kawan, tinggal saja dulu di sini sampai ketemu

kos yang pas” (Fuadi, 2011: 62).

Page 94: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

81

Kutipan novel tersebut tergambar persahabatan yang sangat

erat antara Randai dan Alif, mereka memang bersahabat sudah sejak

dari dulu. Karakter bersahabat dengan seseorang merupakan karakter

penting dalam hidup, karena dalam kehidupan manusia akan saling

bergantung satu sama lain, seperti saling membantu/menolong dan

gotong royong dengan begitu kehidupan akan berjalan dengan lancar.

14. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Cinta Damai

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter cinta damai. Kedamaian dalam

kehidupan akan menimbulkan berkurangnya rasa permusuhan dan

kebencian terhadap orang lain serta dapat menyelesaikan konflik yang

terjadi. Berikut kutipan novel yang menggambarkan karakter cinta

damai yaitu:

“Aku melongo. Ya Tuhan, anak yang berperawakan gembul

ini berlari terus berputar-putar dengan lucunya. Bukan putarannya

yang aneh yang membuat kami takjub, tapi karena dia mencopot baju

putihnya dan mengibar-ngibarkan kain putih itu tinggi-tinggi.”Da…

da… mai… ini be… bendera pu… putih artinya damai. “Kawanku

yang telanjang dada ini adalah Memet, si pecinta damai sejati”

(Fuadi, 2011: 58).

Pada penggalan novel di atas, menjelaskan bahwa Memet

sangat anti kekerasan. Memet berusaha melerai perselisihan yang

terjadi antara junior dan senior, untuk menghentikan perselisihan ini,

Page 95: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

82

Memet sampai membuka bajunya dan mengibarkannya, seperti

bendera putih. Karakter ini merupakan karakter yang baik untuk

diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dengan kedamaian,

kerukunan maka akan tercipta sebuah keharmonisan dan rasa saling

menyayangi.

15. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Gemar Membaca

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter gemar membaca. Membaca akan

meningkatkan kualitas dan kuantitas pengetahuan seseorang, sehingga

dalam hal ini seorang pembaca dapat mengetahui tentang apa yang

belum dia ketahui sebelumnya. Berikut wujud nilai karakter yang

menggambarkan karakter gemar membaca yaitu:

a. Membaca di jadikan salah satu bentuk riset agar menghasilkan

karya terbaik.

“Aku hilir mudik Perpustakaan Museum Konferensi Asia

Afrika kampus, bahkan kalau riset kurang, aku naik nus ke Jakarta

untuk mendapatkan jurnal hubungan internasional terbaru yang

hanya dianggan oleh perpustakaan CSIS Jakarta” (Fuadi, 2011:

158).

Kutipan novel di atas, menjelaskan bahwa sosok Alif

memang senang membaca buku untuk mencari riset penelitian

karena keinginannya yang ingin menjadi penulis Alif begitu tekun

dalam mencari dan membaca buku-buku yang ada diperpustakaan.

Page 96: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

83

b. Membaca untuk menambah wawasan.

“Buku pertama Percapakan Bahasa Perancis Untuk

Pemula telah aku tamatkan beberapa kali, buku kedua, Culture

Shock baru aku selesaikan. Lampu baca aku hidupkan dan

meneruskan membaca buku ketiga Budaya, Alam dan Cuaca

Kanada (Fuadi, 2011: 254).

Kutipan novel di atas, menceritakan tentang buku-buku

yang saat ini Alif baca, dengan semangat dan tidak lelah Alif

gunakan waktu untuk membaca. Sikap yang Alif terapkan sangat

berperan penting dalam generasi muda yang gemar membaca.

16. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter peduli lingkungan. Lingkungan

yang bersih merupakan lingkungan yang aman untuk kesehatan dan

keselamatan, dalam hal ini pentingnya untuk selalu merawat

lingkungan perlu digalakkan. Berikut kutipan novel yang

menggambarkan karakter peduli lingkungan yaitu:

“Sabtu pagi ini Ferdinand membangunkan kami lebih awal

untuk bergotong-royong. Dengan sekop kami menggali salju untuk

menutupi jalan dari tangga rumah sampai ke jalan besar” (Fuadi,

2011: 375).

Kutipan novel di atas, termasuk dalam nilai karakter peduli

lingkungan. Karakter peduli lingkungan ditandai dari sikap Ferdinand

Page 97: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

84

yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam sekitarnya

dan mengambangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan yang

sudah terjadi. Kutipan ini tampak juga Ferdinand mengajak Mado. Alif

dan Franc bersama-sama untuk bergotong-royong membersihkan salju

yang sudah menutupi jalan dirumah mereka. Jika mereka tidak

memperbaiki dan membersihkan gumpalan salju tersebut, maka

gumpalan salju akan semakin menebal dan menimbulkan kesulitan

bagi mereka untuk melintasi jalan tersebut.

17. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Peduli Sosial

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter peduli sosial. Rasa peduli sosial

merupakan hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat karena

kita tidak dapat hidup sendiri, tentu memerlukan orang lain dalam

berbagai aspek kehidupan. Berikut kutipan novel yang

menggambarkan karakter peduli sosial yaitu:

“Sore itu, aku datangi sebuah panti asuhan di jalan Nilem.

Aku kais-kais lembar terakhir isi dompetku dan aku serahkan ke bapak

pengurus panti itu” (Fuadi, 2011: 155).

“Dalam hati, aku berniat akan datang ke sini teratur dan

mungkin akan memilih salah satu dari mereka sebagai adik asuhku”

(Fuadi, 2011: 156).

Pada penggalan novel di atas, menjelaskan bahwa Alif suka

menolong anak-anak yang kurang mampu. Alif menyisihkan sebagian

Page 98: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

85

uang hasil menulisnya untuk membantu anak-anak di panti asuhan.

Kehidupan bermasyarakat perlu adanya kepedulian sosial yang harus

dimiliki manusia satu dengan manusia lainnya, Rasulullah Saw juga

selalu mengajarkan untuk selalu peduli kepada sesame umat Allat Swt,

meringankan beban orang lain, membantu orang lain yang kurang

mampu, hal tersebut sangat dianjurkan Rasulullah Saw.

18. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Tanggung Jawab

Berdasarkan identifikasi dari novel Ranah 3 Warna

ditemukan nilai pendidikan karakter tanggung jawab. Orang yang

bertanggung jawab memiliki karakter yang baik dan selalu ingin

menunjukkan tanggung jawabnya seperti dari segi tanggung jawab

menjadi seorang anak, tanggung jawab seorang mahasiswa serta

tanggung jawab jika melakukan kesalahan. Berikut kutipan novel yang

menggambarkan karakter tanggung jawab yaitu:

“Apa gunanya masa muda kalau tidak untuk

memperjuangkan cita-cita besar dan membalas budi orang tua?

Biarlah tulang mudaku ini remuk dan badanku susut” (Fuadi, 2011:

117).

Kutipan novel tersebut merupakan salah satu sikap tanggung

jawab Alif menjadi seorang anak dan dalam menyelesaikan tugas

sebagai seorang mahasiswa, karena dalam kutipan tersebut Alif

berjanji kepada dirinya sendiri untuk terus memperjuangkan impiannya

dan membalas budi orang tua.

Page 99: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

86

C. Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Novel Ranah 3 Warna

Karya Ahmad Fuadi dengan Pendidikan Islam.

Pendidikan karakter merupakan salah satu komponen inti dalam

mewujudkan negara yang maju melalui generasi penerus bangsa yang

berkualitas, namun dalam ajaran agama Islam penerapan pendidikan

karakter tidak terlepas dari pendidikan Islam. Pendidikan Islam itu sendiri

merupakan proses aktualisasi nilai-nilai Al-Quran sebagai upaya

pembentukan pribadi umat yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia

sehingga pendidik dalam memberikan pelajaran kepada anak untuk

menanamkan keyakinan yakni iman kepada Allah dalam rangka

membentuk sikap, tingkah laku dan kepribadian anak.

Pendidikan Islam terdapat tiga nilai utama, yaitu akhlak, adab,

dan keteladanan. Akhlak merujuk pada tugas dan tanggung jawab selain

syari’ah dan ajaran Islam secara umum. Adab merujuk kepada sikap yang

dihubungkan dengan tingkah laku yang baik, dan keteladanan merujuk

kepada kualitas karakter yang ditampilkan oleh seorang muslim yang baik

yang mengikuti keteladanan Nabi Muhammad Saw. Ketiga pilar inilah

yang menjadi pilar pendidikan karakter dalam Islam (Majid dan Andayani,

2012: 58).

Peneliti menyimpulkan bahwa akhlak merupakan nilai yang

berkaitan dengan keimanan seperti percaya kepada Allah Swt, Malaikat,

Kitab, Rasul, Hari Akhir, Qada’ dan Qadar yang bertujuan untuk menata

kepercayaan individu. Adab merupakan ajaran tentang hal yang baik dan

Page 100: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

87

buruk yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia, nilai ini

meliputi tolong menolong, kasih sayang, syukur, sopan santun, pemaaf,

jujur dan tanggung jawab. Keteladanan berkaitan dengan perilaku seorang

muslim yang mengikuti keteladanan Nabi Muhammad Saw.

Kisah Alif Fikri pada novel Ranah 3 Warna tidak terlepas dengan

pendidikan Islam yang Alif dapatkan di Pondok Madani, karakter yang

kuat dengan mantra andalan Alif yaitu Man Jadda Wajada “siapa yang

bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil”, Man Shabara Zhafira

“siapa yang bersabar akan beruntung”, dan Man Saara Ala Darbi Washala

“siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ditujuan” akhirnya

mengantarkan Alif dalam merengguk madu kesuksesan yang luar biasa

untuk bisa belajar ke luar negeri terutama Amerika Serikat.

Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di novel Ranah

3 Warna ini mempunyai hubungan yang erat dan signifikan dengan

pendidikan Islam karena disetiap tindakan tokoh utama dalam novel

tersebut mengandung karakter nilai-nilai pendidikan Islam seperti nilai

akhlak, adab dan keteladanan. Bukti dari setiap nilai tersebut yaitu:

1. Nilai akhlak, yang tercermin dari kutipan novel “Aku ingin

membuktikan kepada mereka semua, bukan mereka yang menentukan

nasibku, tapi diriku dan Tuhan” (Fuadi, 2011: 8). Kutipan novel

tersebut menggambarkan bahwa tokoh Alif Fikri beriman kepada

Allah SWT, dengan mempercayai bahwa tidak ada yang akan merubah

nasib kecuali hanyalah Allah SWT dan usaha keras seseorang.

Page 101: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

88

2. Nilai adab, nilai tersebut tercermin pada kutipan novel “Kini akulah

laki-laki satu-satunya di keluarga kecil kami. Akulah yang harus

membela Amak dan adik-adik” (Fuadi, 2011: 100). Perkataan Alif dari

kutipan novel tersebut menjelaskan bahwa Alif mempunyai sikap yang

baik, bertanggung jawab untuk membela Amak dan adik-adiknya

karena Alif satu-satunya anak laki-laki dikeluarganya.

3. Nilai keteladanan, nilai ini merupakan perilaku meneladani sifat dari

Nabi Muhammad Saw. Rasulullah Saw dikenal sebagai salah satu

Rasul Ulul Azmi karena dengan kesabaran yang begitu luas dalam

menghadapi segala ujian dan cobaan. Hal ini perilaku tokoh Alif

meneladani sifat Rasulullah Saw tergambar pada kutipan novel “Aku

anak yatim… iya, tapi yatim yang kuat. aku tidak punya uang… iya,

tapi akan segera punya. nasibku malang… iya, tapi akan segera

beruntung. kalau aku melebihkan usaha. Man Jadda Wajada. kalau

aku bersabar maksimal. Man Shabara Zhafira.”

“Perjuangan tidak hanya butuh kerja keras, tapi juga kesabaran dan

keikhlasan untuk mendapat tujuan yang diimpikan. Kini terang

dimataku, inilah masa paling tepat buatku untuk mencoba bersabar

agar aku beruntung, agar Tuhan bersamaku” (Fuadi, 2011: 134-135).

Kutipan novel tersebut menggambarkan sikap Alif yang begitu sabar

dalam menghadapi ujian dan cobaan yang silih berganti, setelah

meninggalnya Ayah Alif, kemudian jatuh sakit selama beberapa bulan

Page 102: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

89

hingga keuangannya buruk yang hanya mengandalkan pinjaman dari

temannya Randai.

Karakter generasi muda saat ini sangat dipertaruhkan karena

pendidikan karakter itu sendiri penting bagi kemajuan suatu bangsa,

dalam pembentukan karakter pada anak didasarkan pada pembiasaan

dan contoh mulia yang diberikan oleh guru terhadap peserta didik.

Pembiasaan tersebut berisi tentang hidup jujur, taqwa, amanah dan

nasionalis. Oleh karena itu penting bagi setiap guru untuk menyisipkan

nilai-nilai pendidikan karakter untuk membentuk karakter peserta didik

seperti pada karakter Alif yang begitu sabar dalam menghadapi ujian,

bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan melibatkan

semua kepada Allah Swt.

Penelitian yang Relevan atau Mendukung tentang Penelitian

Pendidikan Islam antara lain: Penelitian yang dilakukan oleh (Nur

Hidayah: 2015) pada Skripsinya yang berjudul “Konsep Pendidikan

Karakter dalam Perspektif Pendidikan Islam” IAIN Salatiga ini,

mendukung penelitian yang penulis teliti dengan sama-sama

menggunakan objek tentang pendidikan Islam, dengan hasil penelitian

yang didapatkan tentang impilkasi konsep pendidikan karakter

terhadap pendidikan Islam yaitu bahwa pendidikan karakter

berdasarkan dalil Al-Quran dan Sunnah, memiliki kesamaan yang

diajarkan dalam pendidikan Islam baik bagi peserta didik akan

berdampak positif, jika pendidikan karakter sudah diterapkan peserta

Page 103: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

90

didik oleh pendidik dengan menggunakan metode pembelajaran sesuai

dengan yang diajarkan, maka dengan mudah akan dapat

dikembangkan, juga tidak terlepas dari peran keluarga dan pendidik

yang mempunyai peranan dalam membentuk pribadi peserta didik

menjadi lebih baik Hasil tersebut dikembangkan oleh penulis dengan

menggunakan penelitian Novel dengan objek yang sama pendidikan

karakter dengan pendidikan Islam yang juga memiliki hasil untuk

dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan agar peserta didik

tumbuh dan berkembang dengan berkarakter dan berakhlak mulia

melalui pembelajaran karya sastra salah satunya yaitu novel; Penelitian

yang kedua dari (Nonik Handayani: 2019) pada Skripsinya yang

berjudul “Konsep Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Buku Playing

God Karya Rully Roesli” IAIN Salatiga ini, mendukung penelitian

penulis dalam menguraikan penelitian tentang pendidikan Islam. Hasil

penelitian Nonik Handayani yaitu nilai ilahiyah yang meliputi iman,

Islam, ihsan, taqwa, ikhlas, syukur, dan sabar; dan nilai insaniyah yang

terdiri dari kasih sayang, persaudaraan, adil, berprasangka baik, rendah

hati, lapang dada, menjaga harga diri, serta dermawan, dari nilai-nilai

pendidikan Islam tersebut memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai

pendidikan karakter yang salah satunya yaitu: sabar, bersyukur, ikhlas,

beriman kepada Allah Swt, dan menjaga persaudaraan, sehingga hasil

dari penelitian penulis tentang pendidikan karakter dengan pendidikan

Islam memang memiliki keterkaitan dan tujuan dari nilai tersebut

Page 104: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

91

untuk mengembangkan fungsi manusia sebagai khalifah baik

ditanamkan untuk menumbuhkan sikap keagamaan yang selaras

dengan pendidikan Islam dan pendidikan karakter dalam kaitannya

dengan masyarakat dikehidupan sehari-hari; dan Penelitian yang ketiga

dari (Muhammad Fadholi: 2015) pada Skripsinya yang berjudul

“Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Novel Rantau 1 Muara Karya

Ahmad Fuadi” IAIN Salatiga ini, penelitian tersebut mendukung

penelitian penulis karena dalam penelitian Muhammad Fadholi

menggunakan novel Rantau 1 Muara di mana novel tersebut

merupakan lanjutan dari cerita novel Ranah 3 warna yang penulis

teliti. Hasil dari penelitian Muhammad Fadholi terdapat 3 nilai-nilai

pendidikan Islam yaitu salah satunya nilai aqidah, ibadah, dan akhlak

dari nilai tersebut di uraikan bahwa nilai aqidah antara lain iman

kepada Qada dan Qadar, meyakini sifat-sifat Allah, dan berpegang

teguh pada Allah, ibadah meliputi sholat, berdoa, dan berdzikir,

sedangkan akhlak meliputi sifat-sifat yang baik dan buruk seperti

ikhlas, sabar, sopan santun, iri, sombong, dan pendendam. Penelitian

tersebut juga terdapat pada pembahasan yang penulis teliti pada 3

(tiga) nilai utama pendidikan Islam yaitu adab, akhlak, dan

keteladanan.

Page 105: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tokoh utama dalam menunjukkan nilai-nilai karakter pada novel

Ranah 3 Warna yaitu dengan menunjukkan sikap berpegang teguh

kepada Allah Swt, ketaatan beribadah, pekerja keras, kemandirian,

pantang menyerah, kesederhanaan, kreatif, berifikir kritis,

tanggung jawab, dan nasionalis.

2. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Ranah 3 Warna

meliputi rajin beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan

terhadap Allah Swt, berkata jujur terhadap sesuatu, disiplin waktu,

berusaha keras untuk mendapatkan hasil terbaik, berpikir kreatif

untuk menciptakan hal baru, mandiri tidak bergantung pada orang

lain, keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu, berusaha

melakukan yang terbaik untuk mengharumkan bangsa,

menunjukkan rasa cinta sebagai bangsa Indonesia, menghargai

setiap prestasi, menjaga persahabatan, persaudaraan,

keharmonisan, peduli terhadap lingkungan, dan sosial, serta

tanggung jawab.

3. Relevansi nilai-nilai pendidikan karakter novel Ranah 3 Warna

dengan pendidikan Islam tergambar pada perilaku Alif yang

Page 106: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

93

ditandai dengan nilai akhlak keyakinan pada kuasa Allah Swt, nilai

adab pada sikap Alif yang bertanggung jawab kepada keluarganya,

dan keteladanan tercermin pada sifat Rasulullah Saw sebagai

substansi dalam pendidikan Islam untuk mengantarkan pada

pembentukan insan kamil.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis memiliki

beberapa saran yaitu:

1. Bagi Orang Tua

Perilaku seorang anak yang paling pertama dipelajari

yaitu dari karakter orang tuanya dalam beraktivitas sehari-hari,

maka hendaknya orang tua harus selalu memberi contoh terbaik

untuk anak-anaknya terutama dalam penanaman karakter yang

Islami, sehingga anak juga akan memiliki karakter yang berakhlak

baik.

2. Bagi Guru

Pendidikan merupakan sentral pembentukan karakter

untuk kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu seorang pendidik

harus kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pelajaran dan

menanamkan karakter untuk generasi penerus bangsa yang

berkualitas.

Page 107: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

94

3. Bagi pembaca

Pembaca diharapkan dapat menambah wawasan

mengenai pendidikan karakter serta untuk memajukan dunia

kesusastraan penulis mengharapkan adanya penelitian yang serupa

dengan ruang lingkup yang lebih luas, khususnya dalam bidang

pendidikan.

Page 108: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

95

DAFTAR PUSTAKA

Afita, Ida Risqi. (2018). Nilai-Nilai Materi Pendidikan Karakter pada

Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye. Skripsi.

Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga

Ainissyifa, Hilda. (2014). Pendidikan Karakter dalam Perspektif

Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan. 8(1). 1-26.

Akbar, Sa’dun. (2011). “Revitalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah

Dasar”, Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar. Malang:

Universitas Malang

Amri, S., Juahari, A., & Elisah, T. (2011). Implemetasi Pendidikan

Karakter dalam pembelajaran: Strategi Analisis dan

Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran.

Jakarta: Prestasi Pustakarata.

Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Fadholi, Muhammad. (2015). Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Novel

Rantau 1 Muara Karya Ahmad Fuadi. Skripsi. Salatiga: Jurusan

Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Fitri, Agus Zaenul. (2014). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika di

Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Fuadi, Ahmad. (2011). Ranah 3 Warna. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Gusal, L. O. (2015). Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat Sulawesi

Tenggara Karya La Ode Sidu. Jurnal Humanika. 15(3). 25-26.

Handayani, Nonik. (2019). Konsep Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam

Buku Playing God Karya Rully Roesli. Skripsi. Salatiga:

Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Hidayah, Nur. (2015). Konsep Pendidikan Karakter dalam Perspektif

Pendidikan Islam. Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama

Islam IAIN Salatiga.

Https: //www.biografipedia.com/2015/07/biografi-ahmad-fuadi-penulis-

novel.html. diakses pada tanggal 05 Januari 2020.

Hudhana, Winda Dewi & Mulasih. (2019). Metode Penenlitian Sastra

Teori dan Aplikasi. Temanggung: Desa Pustaka Indonesia.

Page 109: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

96

Idhawati, Diyah. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter yang

Terkandung dalam Novel Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi.

Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN

Salatiga.

Inayati, Indah. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dan Motivasi

dalam Buku Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabicara. Skripsi.

Salatiga: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

Johansyah. (2011). Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Islam; Kajian

dari Aspek Metodologis. Jurnal Ilmiah. 11(1). 87

Kemendiknas. (2010). Desain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta

Kemendiknas. (2010). Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah

Pertama. Jakarta

Kemendiknas. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter.

Jakarta

Kesuma, Dharma. Cepi Triatna & Johar Permana. Pendiidkan Karakter

Lajian Teori Dan Praktik Di Sekolah. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Majid, Abdul & Dian Anandita. (2012). Pendidikan Karakter Perspektif

Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya

Maunah, binti. (2015). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam

Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa. Jurnal Pendidikan

Karakter. (1). 91

Mulyasa. (2013). Managemen Pendidikan Karakter. Bandung: Bumi

Aksara.

Narwanti, Sri. (2014). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia.

Pratama, Deri Rachmad & Sarwiji Suwandi. (2018). Nilai Agama dan

Budaya Dalam Perspektif Intertekstual. Yogyakarta: Textium.

Purwanto, Nanang. (2014). Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Rofi, Sofyan. (2016). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Yogyakarta:

Deepublish.

Romdloni, Lutfi Isnan. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam

Buku Gelandangan Di kampung Sendiri Karya Emha Ainun

Nadjib. Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam

IAIN Salatiga.

Page 110: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

97

Salim, Moh Haitami & Syamsul Kurniawan. (2012). Studi Ilmu

Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sukring. (2013). Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutarna, Nana. (2018). Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar Dalam

Perspektif Islam. Yogyakarta: Pustaka Diniyah.

Tambak, Syaharin. (2014). Pendidikan Agama Islam Konsep Metode

Pembelajaran PAI. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wahyuningsih, Tri. (2013). Nilai Pendidikan Novel Ranah 3 Warna Karya

Ahmad Fuadi Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra Di kelas XI

SMA. Skripsi. Purworejo: Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Wicaksono, Andri. (2014). Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta:

Garudhawaca.

Wiyani, Novan Ardy. (2013). Membumikan Pendidikan Karakter di SD.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Yanti, Citra Salda. (2015). Religiositas Islam Dalam Novel Ratu Yang

Bersujud Karya Amsizal Mochamad Mahdavi. Jurnal

Humanika. 15(3).

Zakiyah, Qiqi Yualiati dan Rusdiana. (2014). Pendidikan Nilai Kajian

Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: CV Pustaka Setia.

Zed, mestika. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia.

Zuchdi, Darmayati., SA Kuntoro., & Zk Prasetya. (2013). Pendidikan

Karakter Konsep Dasar dan Implementasi di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: UNY Press.

Page 111: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

98

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Jumiati Astuti

2. TTL : Boyolali, 18 Maret 1999

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. NIM : 23040160128

6. Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

7. Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

8. Alamat : Pilang Doyong RT. 02 RW. 03, Kemusu,

Boyolali

9. Nama Ayah : Joko Santoso

10. Nama Ibu : Sutini

B. Pendidikan

1. SD Negeri Cengklong 2 Tangerang lulus tahun 2010

2. SMP Negeri 2 Kemusu lulus tahun 2013

3. SMK Negeri 1 Kemusu lulus tahun 2016

Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-

benarnya.

Boyolali, 08 Mei 2020

Penulis,

Jumiati Astuti

23040160128

Page 112: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

99

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Jumiati Astuti Jurusan : PGMI

NIM : 23040160128 Dosen P.A : Jaka Siswanta, M.Pd

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1.

Seminar International Scholarship

Talkshow "Create Your Bright

History Through Scholarship"

10 November

2018 Peserta 10

2.

Seminar Nasional “Let’s Be A

Good Millenial’s Person With

Peer Conseling “

25 Juli 2019 Peserta 8

3.

Seminar Nasional “Menyatu

Dalam Satu Kesatuan Untuk

Salatiga Harmony”

30 November

2019 Peserta 8

4.

Seminar Nasional “The Great

Moeslem Milenial Pemuda

Qur’ani Pemimpin Peradaban”

19 Oktober

2019 Peserta 8

5.

Seminar Nasional “Membangun

Inteletualitas Mahasiswa Melalui

Budaya Literasi Di Era Virtual”

10 September

2016 Peserta 8

6.

Seminar MPR RI “Memperkokoh

Peran Pemuda Dalam Menjaga

Keutuhan NKRI”

29 Juli 2017 Peserta 8

7. Sosialisasi Empat Pilar MPR RI 28 Juli 2017 Peserta 8

8.

Seminar MPR RI “Memperkuat

Peran Pemuda Dalam Bingkai

Kebhinekaan”

05 Agustus

2017 Peserta 8

9. “Salatiga Kota Pendidikan

Inklusif Dan Ramah Anak”

05-06 Juli

2019 Peserta 6

10.

Merajut Persatuan Dalam Bingkai

Kebhinekaan : Evaluasi Dan

Rekonsiliasi Paska Pemilu

Serentak 2019

25 Juni 2019 Peserta 3

11. Opak Fakultas Tarbiyan Dan

Ilmu Keguruan 2016

22-23 Agustus

2016 Peserta 3

Page 113: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

100

Page 114: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

101

SAMPUL DEPAN

Page 115: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

102

SAMPUL BELAKANG

Page 116: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

103

Page 117: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANAH 3 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8367/1/SKRIPSI (Jumiati Astuti... · beribadah, bersikap husnudzon, meminta ampunan terhadap

104