32
Nilai Normal TTV dan lain2 1. BERAT BADAN Untuk menentukan berat badan normal yaitu dengan mengetahui nilai BMI(body mass index dengan rumus : BMI = berat (kg)/ tinggi 2 (m) Klasifikasi BMI menurut WHO Menurut DepKes sangat kurus < 16,00 sangat kurus < 17,0 kurus < 18,50 kurus 17,0-18,5 normal 18,50-24,99 normal 18,5-25,0 kegemukan > = 25,00 kegemukan >25,0-27,0 obesitas >= 30,00 obesitas > 27,0 2. TINGGI BADAN pada anak balita menurut DepKes sesuai dg WHO umur tinggi badan berat badan lahir- 1 th 50,5-75,5 cm 3,4-4,9 kg 1-2 th 78,0 cm 10,6 kg 3-4 th 96,0 cm 14,5 kg 4 th 100,3 cm 16,5 kg 5 th 109,0 18,4 kg 3. NADI Menurut DepKes Menurut Evelyn umur nadi normal umur nadi normal BBL 120-160x/mt < 1 bln 90-170x/mt 1-12 bln 80-120x/mt < 1 th 80-160x/mt 1-2 th 80-130x/mt 2 th 80-120x/mt 2-6 th 75-120x/mt 6 th 75-115x/mt 6-12 th 75-110x/mt 10 th 70-110x/mt 12th-dewasa 60-100x/mt 14 th 65-100x/mt usila 60-70x/mt >14 th 60-100x/mt 4. SUHU Menurut Depkes Menurut WHO suhu normal : 36-37,5 oC suhu normal :37,2-37,5 oC/ 99-99,5 oF Menurut Tamsuri A 2007 Menurut Evelyn bayi 37,5 oC suhu normal : 36,11-37,22 oC anak 36,7-37,0 oC dewasa 36,4 oC

Nilai Normal TTV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Normal TTV

Citation preview

Nilai Normal TTV dan lain2

1. BERAT BADAN

Untuk menentukan berat badan normal yaitu dengan mengetahui nilai BMI(body

mass index

dengan rumus : BMI = berat (kg)/ tinggi 2

(m)

Klasifikasi BMI menurut WHO Menurut DepKes

sangat kurus < 16,00 sangat kurus < 17,0

kurus < 18,50 kurus 17,0-18,5

normal 18,50-24,99 normal 18,5-25,0

kegemukan > = 25,00 kegemukan >25,0-27,0

obesitas >= 30,00 obesitas > 27,0

2. TINGGI BADAN

pada anak balita menurut DepKes sesuai dg

WHO

umur tinggi badan berat badan

lahir- 1 th 50,5-75,5 cm 3,4-4,9 kg

1-2 th 78,0 cm 10,6 kg

3-4 th 96,0 cm 14,5 kg

4 th 100,3 cm 16,5 kg

5 th 109,0 18,4 kg

3. NADI

Menurut DepKes Menurut Evelyn

umur nadi normal umur nadi normal

BBL 120-160x/mt < 1 bln 90-170x/mt

1-12 bln 80-120x/mt < 1 th 80-160x/mt

1-2 th 80-130x/mt 2 th 80-120x/mt

2-6 th 75-120x/mt 6 th 75-115x/mt

6-12 th 75-110x/mt 10 th 70-110x/mt

12th-dewasa 60-100x/mt 14 th 65-100x/mt

usila 60-70x/mt >14 th 60-100x/mt

4. SUHU

Menurut Depkes Menurut WHO

suhu normal : 36-37,5 oC suhu normal :37,2-37,5

oC/ 99-99,5 oF

Menurut Tamsuri A 2007 Menurut

Evelyn

bayi 37,5 oC suhu normal : 36,11-37,22 oC

anak 36,7-37,0 oC

dewasa 36,4 oC

> 70 th 36,0 oC

5. TEKANAN DARAH

Menurut Depkes Menurut WHO

umur tekanan darah dewasa : sistolik < = 120

mmhg

1 bln 86/54 mmhg diastolik < = 80 mmhg

1 th 96/65 mmhg tekanan darah perbatasan

2 th 99/65 mmhg sistolik 121-129 mmhg

4 th 99/65 mmhg diastolik 81-84 mmhg

6 th 100/65 mmhg

8 th 105/60 mmhg

10 th 110/60 mmhg

12 th 115/60 mmhg

15-20 th 90/60-120/80 mmhg

> 30 th 110/70-140/90 mmhg

6. RESPIRASI

Menurut DepKes Menurut Evelyn

umur respirasi normal umur respirasi

bayi 30-60x/mt BBL 30-40x/mt

anak 20-30x/ mt 1 th 30x/mt

remaja 15-24x/mt 2-5 th 24x/mt

dewasa 16-20x/mt dewasa 10-20x/

mt

7. HAEMOGLOBIN/HB

menurut DepKes Menurut WHO

pra sekolah : 11 g/dl 6 bln-5 th :11 g/dl

sekolah :12 g/dl 5-11 th :11,5 g/dl

Laki2 dewasa : 13 g/dl :13 g/dl 12-14 th

: 12 g/dl

wanita dewasa :12 g/dl wanita dewasa:12 g/

dl

wanita hamil : 11 g/dl Laki2 dewasa : 13 g/

dl

8. ERITROSIT

Wanita :4-5 juta/mikroliter

laki laki :5-6 juta/mikroliter

9. LEUKOSIT

BBL :9000-30.000/UL limfosit :12-50% basofil

:0-3%

anak :9000-12.000/UL monosit :15% neutrofil

bersegmen:34-75%

dewasa :4000-10.000/UL eosinofil :0-5% neutrofil

pita :0,8%

10. HEMATOKRIT

anak :33-38%

wanita dewasa: 40-50 % : 36-44 %

laki2 dewasa : 50-50 %

11. TROMBOSIT

150.000-400.000/UL

12..GLUKOSA DARAH

sewaktu puasa

80-40 mg/dl BBL :30-80 mg/dl

anak :60-100 mg/dl

dewasa :70-110 mg/dl

13. HDL (high density lipoprotein)

wanita : > 65 mg/dl

Laki laki :> 55 mg/dl

14. LDL (low density lipoprotein)

normal :< 100 mg/dl

15. REDUKSI/GLUKOSA URINE

negatif :warna tetap

positif 1 :hijau kekuningan

positif 2 :kuning keruh

positif 3 :jingga

positif 4 :merah bata

16. ALBUMIN

BBL :2,9-5,4 gr/dl

bayi :4,4-5,4 gr/dl

anak :4,0-5,8 gr/dl

dewasa :3,8-5,1 gr/dl

17. NATRIUM

nilai normal dalam serum nilai normal dalam

urine

bayi :134-150 mEq/L 40-220 mEq/L/24

jam

anak :135-145 mEq/L

dewasa :135-145 mEq/L

18. KALIUM

bayi :3,6-5,8 mEq/L

anak :3,6-5,8 mEq/L

dewasa :3,5-5,0 mEq/L

19. KLORIDA

BBL :94-112 mEq/L

bayi :95-110 mEq/L

anak :98-110 mEq/L

dewasa :95-105 mEq/L

20.KALSIUM

BBL :7,4-14 mg/dl

bayi :10-12 mg/dl

anak :9-11,5 mg/dl

dewasa :9-11 mg/dl

21. LED

metode Westergreen metode Wintrobe

laki laki :0-15 mm/jam laki laki :0-9 mm/

jam

wanita :0-20 mm/jam wanita :0-15 mm/jam

22. ANALISA SPERMA UREUM

KREATININ

normal pada pria dewasa Laki - laki : 95 -137 ml/

mt

jumlah : 50-150 juta/ml Wanita : 88 - 128 ml/mt

volume :1,5-5,0 ml

bentuk :75 % matang

mobilitas :60 % bergerak aktif WIDAL

Nilai titer widal : o dan 1/160

23. PSA (prostat spesifik antigen)

0-4 mg/ml :tidak ada kelainan

4-19 mg/ml :pembesaran prostat

jinak

10-20mmg/ml :kanker prostat

NILAI NORMAL ASAM URAT

Laki-laki :3,4 - 7,0 mg/dl

Wanita : 2,4 - 6,0 MG/dl

NILAI NORMAL TOTAL KOLESTEROL

200 - 239 mg/ dl

SGOT

0 - 42 ul

SGPT

0 - 48 ul

BILIRUBIN

Direct bilirubin :0 - 0,3 mg/dl

Total bilirubin : 0,3 - 1,9 mg/dl

Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)

Tahukah Anda apakah itu Vital Sign ?

sebagia seorang "RELAWAN" harus tau apakah itu Vital Sign walaupun cuma

sedikit.

Pengertian

Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk

mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital

meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan

Tekanan Darah .

1. SUHU

Mekanisme Pengaturan suhu tubuh

Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara dua

hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termosta .

Pengukuran suhu tubuh

Suhu tubuh rata-rata orang dewasa melalui oral adalah 37c,

rektal 35,7c, dan aksila 36,7sc. Pusat pengukuran suhu tubuh

adalah hipotalamus, dalam susunan saraf pusat yang terletak di

bawah otak. Hipotalamus mempunyai peranan penting sebagai

pengaturan suhu.

Menentukan Tempat untuk Mengukur Suhu :

a. Suhu mulut/oral merupakan suhu tubuh inti tubuh. Tidak

dilakukan pada pasien pingsan, bernapas dengan mulut, dengan

terapi oksigen, dan sedang makan /minum (tunggu 30 menit

untuk memberi waktu jaringan kembali kesuhu normal.

b. Suhu aksila. Dilakukan jika pengambilan suhu mulut dan

rektal tidak mungkin dilakkukan karena merupakan

kontraindikasi. Metode tersebut adalah metode yang paling tidak

akurat karena kondisi ketiak mudah di pengaruhi oleh suhu

lingkungan.

c. Suhu rektal .lebih akurat dari suhu mulut. Tidak dilakukan

pada pasien diare, kanker anus, atau sakit jantung.

2. NADI

PENGERTIAN

Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Denyut nadi adalah

getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat

kontraksi ventrikel kiri jantung. Waktu yang tepat untuk

mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum

melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan

tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT NADI

Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari

banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu :

@ Usia

Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi

kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek

fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler.

Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi

kurang dapat dipercaya

Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia

antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling

tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun

seiring dengan pertambahan usia.

No. Usia Frekuensi Nadi (denyut /

menit)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

< 1 tahun

2 tahun

6 tahun

10 tahun

14 tahun

> 14 tahun

90 170

80 160

80 120

75 115

70 110

65 100

60 100

Jenis Kelamin

Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum

pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda

dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128

denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja

maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per

menit dan pada wanita 164 denyut per menit.

@ Ukuran Tubuh

Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk

ukuran tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks

Masa Tubuh) dengan Rumus :

BB(Kg) IMT= TB(m) X TB(m)

Keteranan :

IMT = Indek Masa Tubuh

BB = Berat Badan

TB = Tinggi Badan.

Kehamilan

Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama

masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm

yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.

Keadaan Kesehatan

Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan

irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi

seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi

jantungnya cenderung meningkat.

Riwayat Kesehatan

Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau

hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada

penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan

kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang

mengakibatkan peningkatan denyut nadi.

Rokok dan Kafein

Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi.

Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya

meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan

orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein

secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada

variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub

maksimal.

Intensitas dan Lama Kerja

Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh

terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama

kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut

mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas

maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan

nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja) mencapai angka 30

denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang

nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis

kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah 15 menit.

Sikap Kerja

Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah.

Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar

dibandingkan dengan posisi kerja duduk.

Faktor Fisik

Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak

pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan

mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat

menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang

buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini mengakibatkan

kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan mental dan dapat

memperberat beban kerja.

Kondisi Psikis

Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung.

Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi

seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat

memperlambat frekuensi nadi seseorang.

FREKUENSI DENYUT NADI

~ Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):

Pada bayi baru lahir 140

Selama tahun pertama 120

Selama tahun kedua 110

Pada umur 5 tahun 96-100

Pada umur 10 tahun 80-90

Pada orang dewasa 60-80

~ Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap

menit):

Bayi baru lahir 100 180

Usia 1 minggu 3 bulan 100 220

Usia 3 bulan 2 tahun 80 150

Usia 10 21 tahun 60 90

Usia lebih dari 21 tahun 69 100

~ Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :

Tidak teraba denyut : 0

Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,

Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang :

+2

Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap

ujung jari serta tidak mudah hilang : + 3

OLA NADI

Pola nadi Deskripsi

Bradikardia Frekuensi nadi lambat.

Takikardia

Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada

ketakutan, menangis, aktivitas meningkat, atau demam

yang menunjukan penyakit jantung.

Sinus

Aritmia

Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun

selama ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan variasi

normal pada anak, khususnya selama tidur.

Pulsus

Alternans

Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan

kemungkinan menunjukan gagal jantung.

Pulsus

Begeminus

Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut

premature

Pulsus

Paradoksus Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi

Thready

Pulse

Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya

tanda shock, nadi sukar di palpasi tampak muncul dan

menghilang

Pulsus

Corrigen

Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu

disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.

TEMPAT-TEMPAT UNTUK MERASAKAN DENYUT NADI

Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan

menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh

darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang

dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada

umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu :

1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu

(radial arteri), dan kurang umum ulnar arteri kemerah-

merahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk

meraba.

2. Leher (pembuluh nadi kepala),

3. Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri

brachial)

4. Kunci paha,

5. Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial

arteri)

6. Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis).

7. Di belakang lutut (popliteal arteri)

8. Diatas Perut (Abdominal aorta)

9. Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan

atau jari tetapi mungkin untuk auscultate jantung dengan

menggunakan stetoskop.

~ Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :

Arteri radialis

Arteri Brankialis

Arteri Karotid

3. Mengukur tekanan darah

Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan

darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam

seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta

zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya

dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya.

Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada

arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan

maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh

angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan

darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah Diastolik (TDD)

menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada

dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan.

Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka

yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah.

TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan

curah jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya

resistensi perifer.

Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah darah yang berlebihan

dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh

kekuatan jantung ketika memompa darah.

WHO-ISH (1999) mengklasifikasikan derajat tekanan darah tinggi

yaitu:

1. Optimal bila tekanan darah 90/60-120/80 mmHg

2. Normal bila tekanan darah 120/80-130/85 mmHg

3. Normal tinggi bila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan

tekanan darah diastolik 85-89

4. Hipertensi derajat 1 (ringan) bila tekanan darah sistolik

140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg

5. Hipertensi derajat 2 (sedang) bila tekanan darah sistolik

160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg

6. Hipertensi derajat 3 (berat) bila tekanan darah 180/110

7. Hipertensi sistolik (Isolated Systolic Hypertension) bila

tekanan darah sistolik 140 dan tekanan darah diastolik 90

mmHg.

Kaplan (1985) membedakan hipertensi berdasarkan usia dan

jenis kelamin, yaitu:

1. Laki-laki, usia 45 tahun dikatakan hipertensi apabila

tekanan darah 130/90 mmHg

2. Laki-laki, usia > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila

tekanan darah 145/95 mmHg

3. Perempuan, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah

160/95 mmHg

Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian nomor

satu. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi

dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark

(penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan

jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi pada

organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi.

Gangguan kerja organ selain menyebabkan penderita,

keluarga dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya

pengobatan dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas

hidup penderita. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan

perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivatas fisik,

dan stres psikososial. Hipertensi merupakan masalah kesehatan

masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah

yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini.

Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :

- Faktor Fisiologis :

a. Kelenturan dinding arteri

b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin

tinggi tekanan darah.

c. Kekuatan gerak jantung

d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar

resistensi terhadap

aliran.

e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan

darah meningkat

f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh

darah maka makin tinggi

tekanan darah.

- Faktor Patologis:

a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan

darah turun dan berusaha

menstabilankan tekanan darah

b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga

butuh aliran yang

lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)

c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin

vasokontriksi perifer

d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah

(berkurangnya elastisitas

pembuluh darah )

e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah

rendah karena komposisi

tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih

untuk pembakaran

f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat

pengatur emosi akan menset

4. PERNAPASAN

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Merupakan proses pertukaran gas yang meliputi pengambilan

molekul oksigen (inspirasi) dari lingkungan dan pembuangan

molekul karbondioksida (ekspirasi) yang bertujuan untuk

MENGHASILKAN ENERGI.

B. SALURAN PERNAPASAN

1. Saluran pernapasan manusia terdiri dari hidung, pangkal

tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang

batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru (pulmo).

2. Rongga hidung memiliki rambut-rambut dan selaput lendir

yang berfungsi menyaring udara, menghangatkan udara, dan

mengatur kelembaban udara yang akan masuk ke dalam paru-

paru

3. Dari rongga hidung udara melewati faring (tekak) masuk ke

laring. Laring merupakan lempengan-lempengan tulang rawan

yang dapat menutup dan membuka glotis, yaitu celah yang

menghubungkan faring dan trakea. Pada laring terdapat

selaput suara dan katup epiglotis yang akan menutup saat

menelan makanan.

4. Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang dilapisi selaput

lendir dan sel-sel bersilia yang dapat menyaring udara dari

kotoran/menyingkirkan benda asing yang masuk ke saluran

napas.

5. Bronkus menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan

kiri. Bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus.

6. Paru-paru (Pulmo) kanan terdiri dari 3 gelambir, sedangkan

paru-paru kiri terdiri dari 2 gelambir. Di dalam paru-paru,

bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi alveolus.

Pertukaran gas oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO 2 ) terjadi

di alveolus .

C. MEKANISME PERNAPASAN

1. Pernapasan dada

Fase inspirasi : Otot antartulang rusuk berkontraksi

tulang rusuk terangkat volume rongga dada membesar

tekanan udara di paru-paru turun udara masuk ke

paru-paru

Fase ekspirasi : Otot antartulang rusuk berelaksasi

tulang rusuk turun volume rongga dada mengecil

tekanan udara di paru-paru meningkat udara keluar

dari paru-paru

2. Pernapasan perut

Fase inspirasi : Otot diafragma berkontraksi diafragma

mendatar volume rongga dada membesar tekanan

udara di paru-paru turun udara masuk ke paru-paru

Fase ekspirasi : Otot diafragma berelaksasi diafragma

melengkung volume rongga dada mengecil tekanan

udara di paru-paru meningkat udara keluar dari paru-

paru

3. Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan pada

saat kita bernapas secara biasa

4. Oksigen yang dihirup digunakan untuk proses pembakaran zat makanan di

dalam sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi yang disebut proses

oksidasi biologi. reaksi oksidasi biologi: C 6H 12O6 + O2 6CO2 + 6H 2O +

Energi

D. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU

1. Volume paru-paru orang dewasa sekitar 5-6 liter, disebut

kapasitas total paru-paru

2. Volume tidal (VT) atau volume udara pernapasan: volume

inspirasi atau ekspirasi normal, sekitar 500 mL

3. Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume udara

komplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup

dengan inspirasi maksimum setelah inspirasi normal, sekitar

1500-3000 mL

4. Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume udara

suplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup

dengan ekspirasi maksimum setelah ekspirasi normal, sekitar

1100-2000 mL

5. Volume residu (VR) atau volume udara sisa: volume udara yang

tetap ada di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimum,

sekitar 1000-1200 mL

6. Kapasitas Paru-paru:

Kapasitas Fungsional Inspirasi (KFI) = VT + VCI

Kapasitas Fungsional Residu (KFR) = VCE + VR

Kapasitas Vital paru-paru (KV) = VT + VCI + VCE

Kapasitas Total paru-paru (KT) = KV + VR

D. GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN

1. Faringitis = radang faring

2. Pneumonia = radang paru-paru oleh bakteri Diplococcus

pneumonia

3. Bronkitis = radang bronkus

4. Emfisema = udara di paru-paru berlebihan

5. Asma = sesak napas akibat menyempitnya saluran napas

6. Difteri = penyempitan faring atau laring akibat lendir bakteri

Corynebacterium diptheriae

7. Tuberkulosis = infeksi paru-paru oleh bakteri Mycobacterium

tuberculosis

8. Hipoksia = kekurangan oksigen

9. Asidosis = peningkatan asam karbonat dan bikarbonat dalam

darah

Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)

Tahukah Anda apakah itu Vital Sign ?

sebagia seorang "RELAWAN" harus tau apakah itu Vital Sign walaupun cuma

sedikit.

Pengertian

Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk

mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital

meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan

Tekanan Darah .

1. SUHU

Mekanisme Pengaturan suhu tubuh

Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara dua

hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termosta .

Pengukuran suhu tubuh

Suhu tubuh rata-rata orang dewasa melalui oral adalah 37c,

rektal 35,7c, dan aksila 36,7sc. Pusat pengukuran suhu tubuh

adalah hipotalamus, dalam susunan saraf pusat yang terletak di

bawah otak. Hipotalamus mempunyai peranan penting sebagai

pengaturan suhu.

Menentukan Tempat untuk Mengukur Suhu :

a. Suhu mulut/oral merupakan suhu tubuh inti tubuh. Tidak

dilakukan pada pasien pingsan, bernapas dengan mulut, dengan

terapi oksigen, dan sedang makan /minum (tunggu 30 menit

untuk memberi waktu jaringan kembali kesuhu normal.

b. Suhu aksila. Dilakukan jika pengambilan suhu mulut dan

rektal tidak mungkin dilakkukan karena merupakan

kontraindikasi. Metode tersebut adalah metode yang paling tidak

akurat karena kondisi ketiak mudah di pengaruhi oleh suhu

lingkungan.

c. Suhu rektal .lebih akurat dari suhu mulut. Tidak dilakukan

pada pasien diare, kanker anus, atau sakit jantung.

2. NADI

PENGERTIAN

Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Denyut nadi adalah

getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat

kontraksi ventrikel kiri jantung. Waktu yang tepat untuk

mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum

melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan

tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT NADI

Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari

banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu :

@ Usia

Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi

kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek

fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler.

Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi

kurang dapat dipercaya

Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia

antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling

tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun

seiring dengan pertambahan usia.

No. Usia Frekuensi Nadi (denyut /

menit)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

< 1 bulan

< 1 tahun

2 tahun

6 tahun

10 tahun

14 tahun

> 14 tahun

90 170

80 160

80 120

75 115

70 110

65 100

60 100

Jenis Kelamin

Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum

pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda

dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128

denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja

maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per

menit dan pada wanita 164 denyut per menit.

@ Ukuran Tubuh

Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk

ukuran tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks

Masa Tubuh) dengan Rumus :

BB(Kg) IMT= TB(m) X TB(m)

Keteranan :

IMT = Indek Masa Tubuh

BB = Berat Badan

TB = Tinggi Badan.

Kehamilan

Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama

masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm

yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.

Keadaan Kesehatan

Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan

irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi

seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi

jantungnya cenderung meningkat.

Riwayat Kesehatan

Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau

hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada

penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan

kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang

mengakibatkan peningkatan denyut nadi.

Rokok dan Kafein

Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi.

Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya

meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan

orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein

secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada

variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub

maksimal.

Intensitas dan Lama Kerja

Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh

terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama

kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut

mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas

maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan

nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja) mencapai angka 30

denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang

nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis

kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah 15 menit.

Sikap Kerja

Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah.

Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar

dibandingkan dengan posisi kerja duduk.

Faktor Fisik

Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak

pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan

mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat

menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang

buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini mengakibatkan

kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan mental dan dapat

memperberat beban kerja.

Kondisi Psikis

Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung.

Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi

seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat

memperlambat frekuensi nadi seseorang.

FREKUENSI DENYUT NADI

~ Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):

Pada bayi baru lahir 140

Selama tahun pertama 120

Selama tahun kedua 110

Pada umur 5 tahun 96-100

Pada umur 10 tahun 80-90

Pada orang dewasa 60-80

~ Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap

menit):

Bayi baru lahir 100 180

Usia 1 minggu 3 bulan 100 220

Usia 3 bulan 2 tahun 80 150

Usia 10 21 tahun 60 90

Usia lebih dari 21 tahun 69 100

~ Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :

Tidak teraba denyut : 0

Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,

Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang :

+2

Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap

ujung jari serta tidak mudah hilang : + 3

OLA NADI

Pola nadi Deskripsi

Bradikardia Frekuensi nadi lambat.

Takikardia

Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada

ketakutan, menangis, aktivitas meningkat, atau demam

yang menunjukan penyakit jantung.

Sinus

Aritmia

Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun

selama ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan variasi

normal pada anak, khususnya selama tidur.

Pulsus

Alternans

Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan

kemungkinan menunjukan gagal jantung.

Pulsus

Begeminus

Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut

premature

Pulsus

Paradoksus Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi

Thready

Pulse

Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya

tanda shock, nadi sukar di palpasi tampak muncul dan

menghilang

Pulsus

Corrigen

Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu

disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.

TEMPAT-TEMPAT UNTUK MERASAKAN DENYUT NADI

Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan

menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh

darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang

dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada

umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu :

1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu

(radial arteri), dan kurang umum ulnar arteri kemerah-

merahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk

meraba.

2. Leher (pembuluh nadi kepala),

3. Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri

brachial)

4. Kunci paha,

5. Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial

arteri)

6. Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis).

7. Di belakang lutut (popliteal arteri)

8. Diatas Perut (Abdominal aorta)

9. Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan

atau jari tetapi mungkin untuk auscultate jantung dengan

menggunakan stetoskop.

~ Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :

Arteri radialis

Arteri Brankialis

Arteri Karotid

3. Mengukur tekanan darah

Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan

darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam

seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta

zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya

dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya.

Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada

arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan

maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh

angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan

darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah Diastolik (TDD)

menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada

dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan.

Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka

yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah.

TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan

curah jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya

resistensi perifer.

Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah darah yang berlebihan

dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh

kekuatan jantung ketika memompa darah.

WHO-ISH (1999) mengklasifikasikan derajat tekanan darah tinggi

yaitu:

1. Optimal bila tekanan darah 90/60-120/80 mmHg

2. Normal bila tekanan darah 120/80-130/85 mmHg

3. Normal tinggi bila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan

tekanan darah diastolik 85-89

4. Hipertensi derajat 1 (ringan) bila tekanan darah sistolik

140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg

5. Hipertensi derajat 2 (sedang) bila tekanan darah sistolik

160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg

6. Hipertensi derajat 3 (berat) bila tekanan darah 180/110

7. Hipertensi sistolik (Isolated Systolic Hypertension) bila

tekanan darah sistolik 140 dan tekanan darah diastolik 90

mmHg.

Kaplan (1985) membedakan hipertensi berdasarkan usia dan

jenis kelamin, yaitu:

1. Laki-laki, usia 45 tahun dikatakan hipertensi apabila

tekanan darah 130/90 mmHg

2. Laki-laki, usia > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila

tekanan darah 145/95 mmHg

3. Perempuan, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah

160/95 mmHg

Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian nomor

satu. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi

dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark

(penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan

jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi pada

organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi.

Gangguan kerja organ selain menyebabkan penderita,

keluarga dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya

pengobatan dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas

hidup penderita. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan

perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivatas fisik,

dan stres psikososial. Hipertensi merupakan masalah kesehatan

masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah

yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini.

Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :

- Faktor Fisiologis :

a. Kelenturan dinding arteri

b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin

tinggi tekanan darah.

c. Kekuatan gerak jantung

d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar

resistensi terhadap

aliran.

e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan

darah meningkat

f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh

darah maka makin tinggi

tekanan darah.

- Faktor Patologis:

a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan

darah turun dan berusaha

menstabilankan tekanan darah

b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga

butuh aliran yang

lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)

c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin

vasokontriksi perifer

d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah

(berkurangnya elastisitas

pembuluh darah )

e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah

rendah karena komposisi

tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih

untuk pembakaran

f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat

pengatur emosi akan menset

4. PERNAPASAN

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Merupakan proses pertukaran gas yang meliputi pengambilan

molekul oksigen (inspirasi) dari lingkungan dan pembuangan

molekul karbondioksida (ekspirasi) yang bertujuan untuk

MENGHASILKAN ENERGI.

B. SALURAN PERNAPASAN

1. Saluran pernapasan manusia terdiri dari hidung, pangkal

tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang

batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru (pulmo).

2. Rongga hidung memiliki rambut-rambut dan selaput lendir

yang berfungsi menyaring udara, menghangatkan udara, dan

mengatur kelembaban udara yang akan masuk ke dalam paru-

paru

3. Dari rongga hidung udara melewati faring (tekak) masuk ke

laring. Laring merupakan lempengan-lempengan tulang rawan

yang dapat menutup dan membuka glotis, yaitu celah yang

menghubungkan faring dan trakea. Pada laring terdapat

selaput suara dan katup epiglotis yang akan menutup saat

menelan makanan.

4. Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang dilapisi selaput

lendir dan sel-sel bersilia yang dapat menyaring udara dari

kotoran/menyingkirkan benda asing yang masuk ke saluran

napas.

5. Bronkus menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan

kiri. Bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus.

6. Paru-paru (Pulmo) kanan terdiri dari 3 gelambir, sedangkan

paru-paru kiri terdiri dari 2 gelambir. Di dalam paru-paru,

bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi alveolus.

Pertukaran gas oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO 2 ) terjadi

di alveolus .

C. MEKANISME PERNAPASAN

1. Pernapasan dada

Fase inspirasi : Otot antartulang rusuk berkontraksi

tulang rusuk terangkat volume rongga dada membesar

tekanan udara di paru-paru turun udara masuk ke

paru-paru

Fase ekspirasi : Otot antartulang rusuk berelaksasi

tulang rusuk turun volume rongga dada mengecil

tekanan udara di paru-paru meningkat udara keluar

dari paru-paru

2. Pernapasan perut

Fase inspirasi : Otot diafragma berkontraksi diafragma

mendatar volume rongga dada membesar tekanan

udara di paru-paru turun udara masuk ke paru-paru

Fase ekspirasi : Otot diafragma berelaksasi diafragma

melengkung volume rongga dada mengecil tekanan

udara di paru-paru meningkat udara keluar dari paru-

paru

3. Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan pada

saat kita bernapas secara biasa

4. Oksigen yang dihirup digunakan untuk proses pembakaran zat makanan di

dalam sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi yang disebut proses

oksidasi biologi. reaksi oksidasi biologi: C 6H 12O6 + O2 6CO2 + 6H 2O +

Energi

D. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU

1. Volume paru-paru orang dewasa sekitar 5-6 liter, disebut

kapasitas total paru-paru

2. Volume tidal (VT) atau volume udara pernapasan: volume

inspirasi atau ekspirasi normal, sekitar 500 mL

3. Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume udara

komplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup

dengan inspirasi maksimum setelah inspirasi normal, sekitar

1500-3000 mL

4. Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume udara

suplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup

dengan ekspirasi maksimum setelah ekspirasi normal, sekitar

1100-2000 mL

5. Volume residu (VR) atau volume udara sisa: volume udara yang

tetap ada di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimum,

sekitar 1000-1200 mL

6. Kapasitas Paru-paru:

Kapasitas Fungsional Inspirasi (KFI) = VT + VCI

Kapasitas Fungsional Residu (KFR) = VCE + VR

Kapasitas Vital paru-paru (KV) = VT + VCI + VCE

Kapasitas Total paru-paru (KT) = KV + VR

D. GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN

1. Faringitis = radang faring

2. Pneumonia = radang paru-paru oleh bakteri Diplococcus

pneumonia

3. Bronkitis = radang bronkus

4. Emfisema = udara di paru-paru berlebihan

5. Asma = sesak napas akibat menyempitnya saluran napas

6. Difteri = penyempitan faring atau laring akibat lendir bakteri

Corynebacterium diptheriae

7. Tuberkulosis = infeksi paru-paru oleh bakteri Mycobacterium

tuberculosis

8. Hipoksia = kekurangan oksigen

9. Asidosis = peningkatan asam karbonat dan bikarbonat dalam

darah

Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)

Tahukah Anda apakah itu Vital Sign ?

sebagia seorang "RELAWAN" harus tau apakah itu Vital Sign walaupun cuma

sedikit.

Pengertian

Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk

mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital

meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan

Tekanan Darah .

1. SUHU

Mekanisme Pengaturan suhu tubuh

Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara dua

hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termosta .

Pengukuran suhu tubuh

Suhu tubuh rata-rata orang dewasa melalui oral adalah 37c,

rektal 35,7c, dan aksila 36,7sc. Pusat pengukuran suhu tubuh

adalah hipotalamus, dalam susunan saraf pusat yang terletak di

bawah otak. Hipotalamus mempunyai peranan penting sebagai

pengaturan suhu.

Menentukan Tempat untuk Mengukur Suhu :

a. Suhu mulut/oral merupakan suhu tubuh inti tubuh. Tidak

dilakukan pada pasien pingsan, bernapas dengan mulut, dengan

terapi oksigen, dan sedang makan /minum (tunggu 30 menit

untuk memberi waktu jaringan kembali kesuhu normal.

b. Suhu aksila. Dilakukan jika pengambilan suhu mulut dan

rektal tidak mungkin dilakkukan karena merupakan

kontraindikasi. Metode tersebut adalah metode yang paling tidak

akurat karena kondisi ketiak mudah di pengaruhi oleh suhu

lingkungan.

c. Suhu rektal .lebih akurat dari suhu mulut. Tidak dilakukan

pada pasien diare, kanker anus, atau sakit jantung.

2. NADI

PENGERTIAN

Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Denyut nadi adalah

getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat

kontraksi ventrikel kiri jantung. Waktu yang tepat untuk

mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum

melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan

tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT NADI

Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari

banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu :

@ Usia

Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi

kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek

fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler.

Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi

kurang dapat dipercaya

Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia

antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling

tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun

seiring dengan pertambahan usia.

No. Usia Frekuensi Nadi (denyut /

menit)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

< 1 bulan

< 1 tahun

2 tahun

6 tahun

10 tahun

14 tahun

> 14 tahun

90 170

80 160

80 120

75 115

70 110

65 100

60 100

Jenis Kelamin

Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum

pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda

dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128

denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja

maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per

menit dan pada wanita 164 denyut per menit.

@ Ukuran Tubuh

Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk

ukuran tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks

Masa Tubuh) dengan Rumus :

BB(Kg) IMT= TB(m) X TB(m)

Keteranan :

IMT = Indek Masa Tubuh

BB = Berat Badan

TB = Tinggi Badan.

Kehamilan

Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama

masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm

yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.

Keadaan Kesehatan

Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan

irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi

seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi

jantungnya cenderung meningkat.

Riwayat Kesehatan

Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau

hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada

penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan

kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang

mengakibatkan peningkatan denyut nadi.

Rokok dan Kafein

Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi.

Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya

meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan

orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein

secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada

variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub

maksimal.

Intensitas dan Lama Kerja

Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh

terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama

kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut

mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas

maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan

nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja) mencapai angka 30

denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang

nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis

kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah 15 menit.

Sikap Kerja

Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah.

Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar

dibandingkan dengan posisi kerja duduk.

Faktor Fisik

Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak

pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan

mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat

menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang

buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini mengakibatkan

kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan mental dan dapat

memperberat beban kerja.

Kondisi Psikis

Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung.

Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi

seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat

memperlambat frekuensi nadi seseorang.

FREKUENSI DENYUT NADI

~ Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):

Pada bayi baru lahir 140

Selama tahun pertama 120

Selama tahun kedua 110

Pada umur 5 tahun 96-100

Pada umur 10 tahun 80-90

Pada orang dewasa 60-80

~ Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap

menit):

Bayi baru lahir 100 180

Usia 1 minggu 3 bulan 100 220

Usia 3 bulan 2 tahun 80 150

Usia 10 21 tahun 60 90

Usia lebih dari 21 tahun 69 100

~ Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :

Tidak teraba denyut : 0

Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,

Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang :

+2

Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap

ujung jari serta tidak mudah hilang : + 3

OLA NADI

Pola nadi Deskripsi

Bradikardia Frekuensi nadi lambat.

Takikardia

Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada

ketakutan, menangis, aktivitas meningkat, atau demam

yang menunjukan penyakit jantung.

Sinus

Aritmia

Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun

selama ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan variasi

normal pada anak, khususnya selama tidur.

Pulsus

Alternans

Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan

kemungkinan menunjukan gagal jantung.

Pulsus

Begeminus

Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut

premature

Pulsus

Paradoksus Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi

Thready

Pulse

Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya

tanda shock, nadi sukar di palpasi tampak muncul dan

menghilang

Pulsus

Corrigen

Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu

disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.

TEMPAT-TEMPAT UNTUK MERASAKAN DENYUT NADI

Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan

menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh

darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang

dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada

umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu :

1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu

(radial arteri), dan kurang umum ulnar arteri kemerah-

merahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk

meraba.

2. Leher (pembuluh nadi kepala),

3. Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri

brachial)

4. Kunci paha,

5. Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial

arteri)

6. Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis).

7. Di belakang lutut (popliteal arteri)

8. Diatas Perut (Abdominal aorta)

9. Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan

atau jari tetapi mungkin untuk auscultate jantung dengan

menggunakan stetoskop.

~ Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :

Arteri radialis

Arteri Brankialis

Arteri Karotid

3. Mengukur tekanan darah

Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan

darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam

seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta

zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya

dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya.

Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada

arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan

maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh

angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan

darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah Diastolik (TDD)

menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada

dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan.

Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka

yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah.

TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan

curah jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya

resistensi perifer.

Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah darah yang berlebihan

dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh

kekuatan jantung ketika memompa darah.

WHO-ISH (1999) mengklasifikasikan derajat tekanan darah tinggi

yaitu:

1. Optimal bila tekanan darah 90/60-120/80 mmHg

2. Normal bila tekanan darah 120/80-130/85 mmHg

3. Normal tinggi bila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan

tekanan darah diastolik 85-89

4. Hipertensi derajat 1 (ringan) bila tekanan darah sistolik

140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg

5. Hipertensi derajat 2 (sedang) bila tekanan darah sistolik

160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg

6. Hipertensi derajat 3 (berat) bila tekanan darah 180/110

7. Hipertensi sistolik (Isolated Systolic Hypertension) bila

tekanan darah sistolik 140 dan tekanan darah diastolik 90

mmHg.

Kaplan (1985) membedakan hipertensi berdasarkan usia dan

jenis kelamin, yaitu:

1. Laki-laki, usia 45 tahun dikatakan hipertensi apabila

tekanan darah 130/90 mmHg

2. Laki-laki, usia > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila

tekanan darah 145/95 mmHg

3. Perempuan, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah

160/95 mmHg

Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian nomor

satu. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi

dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark

(penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan

jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi pada

organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi.

Gangguan kerja organ selain menyebabkan penderita,

keluarga dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya

pengobatan dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas

hidup penderita. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan

perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivatas fisik,

dan stres psikososial. Hipertensi merupakan masalah kesehatan

masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah

yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini.

Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :

- Faktor Fisiologis :

a. Kelenturan dinding arteri

b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin

tinggi tekanan darah.

c. Kekuatan gerak jantung

d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar

resistensi terhadap

aliran.

e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan

darah meningkat

f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh

darah maka makin tinggi

tekanan darah.

- Faktor Patologis:

a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan

darah turun dan berusaha

menstabilankan tekanan darah

b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga

butuh aliran yang

lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)

c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin

vasokontriksi perifer

d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah

(berkurangnya elastisitas

pembuluh darah )

e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah

rendah karena komposisi

tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih

untuk pembakaran

f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat

pengatur emosi akan menset

4. PERNAPASAN

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Merupakan proses pertukaran gas yang meliputi pengambilan

molekul oksigen (inspirasi) dari lingkungan dan pembuangan

molekul karbondioksida (ekspirasi) yang bertujuan untuk

MENGHASILKAN ENERGI.

B. SALURAN PERNAPASAN

1. Saluran pernapasan manusia terdiri dari hidung, pangkal

tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang

batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru (pulmo).

2. Rongga hidung memiliki rambut-rambut dan selaput lendir

yang berfungsi menyaring udara, menghangatkan udara, dan

mengatur kelembaban udara yang akan masuk ke dalam paru-

paru

3. Dari rongga hidung udara melewati faring (tekak) masuk ke

laring. Laring merupakan lempengan-lempengan tulang rawan

yang dapat menutup dan membuka glotis, yaitu celah yang

menghubungkan faring dan trakea. Pada laring terdapat

selaput suara dan katup epiglotis yang akan menutup saat

menelan makanan.

4. Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang dilapisi selaput

lendir dan sel-sel bersilia yang dapat menyaring udara dari

kotoran/menyingkirkan benda asing yang masuk ke saluran

napas.

5. Bronkus menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan

kiri. Bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus.

6. Paru-paru (Pulmo) kanan terdiri dari 3 gelambir, sedangkan

paru-paru kiri terdiri dari 2 gelambir. Di dalam paru-paru,

bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi alveolus.

Pertukaran gas oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO 2 ) terjadi

di alveolus .

C. MEKANISME PERNAPASAN

1. Pernapasan dada

Fase inspirasi : Otot antartulang rusuk berkontraksi

tulang rusuk terangkat volume rongga dada membesar

tekanan udara di paru-paru turun udara masuk ke

paru-paru

Fase ekspirasi : Otot antartulang rusuk berelaksasi

tulang rusuk turun volume rongga dada mengecil

tekanan udara di paru-paru meningkat udara keluar

dari paru-paru

2. Pernapasan perut

Fase inspirasi : Otot diafragma berkontraksi diafragma

mendatar volume rongga dada membesar tekanan

udara di paru-paru turun udara masuk ke paru-paru

Fase ekspirasi : Otot diafragma berelaksasi diafragma

melengkung volume rongga dada mengecil tekanan

udara di paru-paru meningkat udara keluar dari paru-

paru

3. Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan pada

saat kita bernapas secara biasa

4. Oksigen yang dihirup digunakan untuk proses pembakaran zat makanan di

dalam sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi yang disebut proses

oksidasi biologi. reaksi oksidasi biologi: C 6H 12O6 + O2 6CO2 + 6H 2O +

Energi

D. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU

1. Volume paru-paru orang dewasa sekitar 5-6 liter, disebut

kapasitas total paru-paru

2. Volume tidal (VT) atau volume udara pernapasan: volume

inspirasi atau ekspirasi normal, sekitar 500 mL

3. Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume udara

komplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup

dengan inspirasi maksimum setelah inspirasi normal, sekitar

1500-3000 mL

4. Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume udara

suplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup

dengan ekspirasi maksimum setelah ekspirasi normal, sekitar

1100-2000 mL

5. Volume residu (VR) atau volume udara sisa: volume udara yang

tetap ada di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimum,

sekitar 1000-1200 mL

6. Kapasitas Paru-paru:

Kapasitas Fungsional Inspirasi (KFI) = VT + VCI

Kapasitas Fungsional Residu (KFR) = VCE + VR

Kapasitas Vital paru-paru (KV) = VT + VCI + VCE

Kapasitas Total paru-paru (KT) = KV + VR

D. GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN

1. Faringitis = radang faring

2. Pneumonia = radang paru-paru oleh bakteri Diplococcus

pneumonia

3. Bronkitis = radang bronkus

4. Emfisema = udara di paru-paru berlebihan

5. Asma = sesak napas akibat menyempitnya saluran napas

6. Difteri = penyempitan faring atau laring akibat lendir bakteri

Corynebacterium diptheriae

7. Tuberkulosis = infeksi paru-paru oleh bakteri Mycobacterium

tuberculosis

8. Hipoksia = kekurangan oksigen

9. Asidosis = peningkatan asam karbonat dan bikarbonat dalam

darah