Nitrobenzen Nunu

Embed Size (px)

Citation preview

SINTESIS NITROBENZEN

SINTESIS NITROBENZENBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSenyawa benzen untuk pertama kalinya berhasil diisolasi dari residu berminyak yang diperoleh dari saluran gas lampu. Setelah diketahui bahwa benzen mempunyai rumus molekul C6H6 maka dapat disimpulkan bahwa dia termasuk golongan hidrokarbon.Benzen dan turunannya digolongkan dalam senyawa aromatik karena aroma yang dimiliki dari sebagian senyawa-senyawa tersebut. Salah satu turunan dari benzen adalah nitrobenzena. Nitrobenzena merupakan senyawa yang dapat disintesis dengan cara mereaksikan benzen dengan asam nitrat pekat dengan menggunakan H2SO4 sebagai katalisator. Prinsip dari reaksi pembentukan nitrobenzen adalah berdasarkan reaksi nitrasi yaitu penggantian atau substitusi pada benzen dengan gugus nitrit. Pada reaksi ini asam sulfat dan asam nitrit akan bereaksi membentuk ion HSO4- yang akan mengaktifkan ion nitronium yang merupakan penentu dalam terjadinya reaksi sintesa nitrobenzen ini.Nitrobenzen merupakan suatu pelarut organik yang banyak digunakan dalam bidang farmasi, yang digunakan dalam melarutkan bahan-bahan obat yang tentunya sukar larut dalam pelarut-pelarut organik lain, selain itu sebagian besar dari produksi nitrobenzen ini juga banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan anilin. Nitrobenzen juga dikenal sebagai flavoring agent dan juga banyak digunakan sebagai farfum dalam sabun dan pelarut dalam cat untuk sepatu.Karena kegunaannya yang cukup luas itulah maka setiap mahasiswa farmasi dituntut untuk mengetahui dan memahami reaksi pembentukan nitrobenzene tersebut. Kehadiran dari makalah ini merupakan salah satu upaya dalam membantu mahasiswa untuk mengetahui lebih lanjut mengenai nitrobenzen mulai dari cara sintesisnya, hingga kegunaan dari senyawa kimia ini.

B. Rumusan MasalahBagaimana cara mensintesis senyawa nitrobenzene dengan menggunakan metode nitrasi

C. Maksud PraktikumMengetahui dan memahami cara mensintesis nitrobenzen dengan metode nitrasi.D. Tujuan PercobaanMelakukan sintesis nitrobenzen melalui metode nitrasi pada benzen dengan reaksi pencampuran asam sulfat dan asam nitrat serta benzene.

E. Prinsip PercobaanPrinsip percobaan pada praktikum ini yaitu pengikatan benzene dengan asam nitrit yang menghasilkan nitrobenzene dengan air.

F. Manfaat Percobaan Dapat mengetahui dan memahami serangkaian proses dan reaksi sintesis nitrobenzen dengan menggunakan metode nitrasi berdasarkan reaksi antara asam nitrat (HNO3 ) dengan benzen dengan menggunakan katalisator asam sulfat (H2SO4).

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori UmumPara kimiawan membagi senyawa organik ke dalam dua kelas yang lebih luas, yaitu senyawa alifatik dan senyawa aromatik. Berasal dari kata alifatis berarti bersifat lemak dan aromatik berarti harum. Senyawa alifatik adalah senyawa rantai terbuka atau senyawa siklik yang sifat kimianya mirip dengan senyawa rantai terbuka, sedangkan senyawa aromatik adalah benzena atau senyawa yang sifat kimianya menyerupai benzena (Team Dosen TPB. 2002).Senyawa siklik terdiri dari senyawa karbosiklik dan senyawa heterosiklik. Senyawa karbosiklik pada lingkarannya hanya terdapat atom-atom karbon. Sedangkan senyawa heterosiklik, dalam lingkarannya selain atom karbon juga terdapat atom-atom unsure yang lain, seperti N, O, dan S. Struktur benzena dan turunannya memperlihatkan adanya 6 elektron dalam sistem siklik dengan ikatan rangkap dua terkonjugasi. Jumlah electron rangkap dua yang terkonjugasi tersebut adalah 4n + 2. (Tim Dosen TPB, 2002).

Pada sintesa nitrobenzen, terbentuk dua reaksi, yaitu (Anonim, 2012) : a. Reaksi utama NO2 + HNO3 H2SO4 + NO2 50-60o C Inaktifasi atau penghilangan air adalah perlu untuk menghindari pengenceran asam nitratnya meskipun merupakan reaksi irreversible. b. Reaksi samping NO2 + HNO3 H2SO4 NO2 50-60o C + H2ONO2Kecepatan substitusi dari gugus nitro yang sekunder lebih lambat dari pada yang pertama, dan gugus nitro yang kedua ini masuk ke posisi meta terhadap yang pertama (Anonim, 2012).Reaksi Nitrasi adalah suatu reaksi kimia yang melibatkan pemasukan gugus Nitro, -NO2 ke dalam sebuah molekul. Katalis atau katalisator adalah zat yang dapat mempengaruhi laju atau kecepatan suatu reaksi dan diperoleh kembali di akhir reaksi. Ciri umumnya adalah katalis diperoleh kembali di akhir reaksi, katalis yang mempercepat laju kearah hasil juga mempercepat laju kearah kebalikannya (pada reaksi kesetimbangan), jumlah katalis yang digunakan hanya sedikit untuk sejumlah besar pereaksi, dan katalis berperan hanya pada reaksi tertentu. Berdasarkan pengaruhnya, katalis dapat dibedakan menjadi katalis positif dan katalis negatif. Sedangkan berdasarkan pada kerjanya, katalis dapat dibedakan sebagai katalis adsorpsi dan katalis kemisorpsi. Selain itu menurut fasa katalis dan fasa system reaksi dikenal katalis homogen dan katalis heterogen (Mulyono , 2006).Nitrobenzen adalah senyawa dengan rumus kimia C6H5NO2,zat cair mirip minyak, berwarna kuning muda, berbau khas, dan bersifat racun. Digunakan untuk industri pembuatan anilin, pembuatan sabun, dan minyak wangi (Mulyono , 2006).Benzen sebelumnya bernama Benzol dari kata Jerman dengan ol yang berarti minyak. Benzen adalah senyawa siklik yang mempunyai rumus molekul C6H6, zat cair menyerupai minyak, tidak berwarna (jernih), berbau khas, dapat bercampur dengan berbagai zat cair organik, sangat mudah terbakar, bersifat racun (karsinogen), dan tergolong senyawa hidrokarbon aromatis paling sederhana (Mulyono , 2006).Para kimiawan membagi senyawa organik ke dalam dua kelas yang lebih luas, yaitu senyawa alifatik dan senyawa aromatik. Berasal dari kata alifatis berarti bersifat lemak dan aromatik berarti harum. Senyawa alifatik adalah senyawa rantai terbuka atau senyawa siklik yang sifat kimianya mirip dengan senyawa rantai terbuka, sedangkan senyawa aromatik adalah benzena atau senyawa yang sifat kimianya menyerupai benzena (Pengantar Kimia Organik I ,2002).Dalam reaksi monosubstitusi, digunakan asam Lewis sebagai katalis yangbereaksi dengan reagensia (seperti X2 atau HNO3) untuk menghasilkan suatu elektrofil yang merupakan zat pensubtitusi yang sebenarnya. Misalnya, H2SO4 (suatu asam yang kuat) dapat merebut suatu gugus hidroksil dari dalam asamnitrat, maka dihasilkan ion nitronium NO2+ (Zulfikar, 2010). Nitrobenzene merupakan salah satu turunan dari benzene yang diperoleh dari reaksi nitrasi dengan penambahan katalisator asam sulfat pekat (Besari, 1982).Dalam nitrasi elektrofiliknya adalah NO2; dengan persamaan pembentukan sebagai berikut (Fessenden & Fessenden.1995) :

H2SO4 NO2

500 C + HNO3 + H2O nitrobenzen Pada sintesa nitrobenzen, terbentuk dua reaksi, yaitu : a. Reaksi utama + HNO3 H2SO4 NO2 50-60o C + H2OInaktifasi atau penghilangan air adalah perlu untuk menghindari pengenceran asam nitratnya meskipun merupakan reaksi irreversible (Fessenden & Fessenden, 1995). b. Reaksi samping NO2 + HNO3 H2SO4 NO2 50-60oC +H2O NO2Kecepatan substitusi dari gugus nitro yang sekunder lebih lambat daripada yang pertama, dan gugus nitro yang kedua ini masuk ke posisi meta terhadap yang pertama (Tim Asisten Kimia Organik Sintesis, 2003).Nitrasi aromatik melalui 2 tahap, yaitu (Zulfikar, 2010) :a) Tahap 1 (Tahap lambat)Serangan elektrofilik, dimana yang bertindak sebagai elektrofilnya adalah NO2+.b) Tahap 2 (Tahap cepat)Hasil serangan pertama berupa ion benzenonium yang mengalami pelepasan H+ dengan cepat. H+ ini bergabung dengan HSO4- menghasilkan kembalikatalis H2SO4.Reaksi yang paling umum pada senyawa aromatik ini adalah substitusi atom atau gugus lain terhadap hidrogen pada cincin. Reaksi berlangsung optimumpada suhu 050oC. Nitrobenzen merupakan senyawa turunan benzen.Nitrobenzen dapat dibuat dengan mereaksikan benzen dengan asam nitrat denganbantuan asam sulfat pekat sebagai katalisator. Reaksi tanpa katalis akan berjalanlambat. Katalis bertindak sebagai asam lewis yang akan mengubah elektrofillemah menjadi elektrofil kuat. Ion nitronium (NO2+ dari HNO3) merupakanelektrofil pada proses ini. Adanya substituen lain pada cincin aromatic sebelumdinitrasi dapat mempercepat reaksi dan ada juga yang memperlambat reaksi. Substituen CH3 akan mempercepat reaksi, karena ia akan membuat cincin lebihreaktif, sedangkan substituen Cl- dapat memperlambat nitrasi (Zulfikar, 2010). Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adalah reaksi dapat balik (reversible), pada suatu awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke pembentukan reaktan dari produk juga mulai berjalan. Jika percepatan reaksi maju dan dan reaksi balik adalah sama, dan konsenterasi dan produk tidak berubah dengan bertambahnya waktu maka dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah tercapai (Respati,1995).

B. Uraian Bahan1. Air Suling (Ditjen POM,1979)Nama resmi: AquadestillataNama lain : Air sulingRM / BM : H2O / 18,02Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan: Sebagai pencuci (penarik sisa-sisa asam)2. Asam Nitrat (Ditjen POM,1979)Nama resmi : Acidum nitricumNama lain : Asam nitratRM / BM: HNO3 / 63,01Pemerian : Cairan berasap dengan sangat korosif, bau khas sangat merangsang, mendidih pada suhu lebih kurang 120o, berat jenis 1,41, merusak jaringan hewan menjadi kuning.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.Kegunaan : Sebagai pereaksi

3. Asam Sulfat (Ditjen POM,1979)Nama resmi : Acidum SulfuricumNama lain: Asam sulfatRM / BM: H2SO4 / 98,07Pemerian : Cairan jernih, seperti minyak tidak berwarna, bau sangat tajam dan korosif.Kelarutan :Bercampur dengan air dan dengan etanol, dengan menimbulkan panas.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,Kegunaan : Sebagai katalisator4. Benzen (Ditjen POM,1979)Nama resmi : BenzoicomNama resmi : BenzenRM / BM : C6H8 / 78,11

Rumus bangun : N2

Pemerian : Cairan transparan,tidak berwarna,mudah nyala.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan : Bahan utama dalam pembuatan nitrobenzen.5. Natrium Hidroksida (Ditjen POM,1979)Nama resmi : Natrii HydroxydumNama lain : Natrium hidroksidaRM / BM: NaOH / 40,00Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur/keeping, keras, kering, rapuh dan menunjukkan susunan hablur, putih, mudah meleleh basah, sangat alkalis dan korosif, segera menyerap karbondioksida.Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dan dalam etanol (95%).Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan: Sebagai pereaksi6. Kalsium Klorida (Ditjen POM,1979)Nama resmi : Calcii ChloridumNama lain : Kalsium KloridaRM / BM: CaCl2 / 110,99Rumus Struktur : Cl Ca ClPemerian : Tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak pahit, meleleh basah.Kelarutan : Larut dalam 0,25 bagian air, mudah larut dalam etanol (95 % )Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.Khasiat : Sumber ion kalsiumKegunaan : Untuk mengurangi kekeruhan

C. Prosedur Kerja (Anonim. 2013)1. Pipet HNO3 pekat sebanyak 15 ml.2. Masukkan kedalam gelas kimia.3. Tambahkan 17 ml H2SO4 pekat.4. Pipet larutan benzen sebanyak 10 ml lalu masukkan kedalam erlemeyer.5. Masukkan campuran asam tadi kedalam corong pisah yang telah disiapkan.6. Masukkan termometer kedalam erlemeyer yang berisi larutan benzen.7. Titrasi larutan benzena dengan campuran asam sedikit demi sedikit dengan menjaga suhunya agar tidak lebih dari 60oC dan kurang dari 50oC hingga campuran asam habis.8. Hasil titrasi dimasukkan kedalam corong pisah.9. Ambil lapisan organiknya10. Lapisan organik tadi ditambahkan aquadest sebanyak 20 ml.11. Masukkan kedalam corong pisah, homogenkan dengan cara melakukan pengocokan sebanyak 3 kali.12. Diamkan dan diambil lapisan yang diinginkan.13. Tambahkan NaOH sebanyak 20 ml.14. Ambil lapisan organiknya, kemudian dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan aquadest sebanyak 20 ml.15. Ambil lapisan organiknya.16. Tambahkan CaCl2 kemudian dipanaskan diatas penangas air 5-10 menit dengan menggunakan batang pengaduk.17. Diamkan 1-2 menit pada suhu kamar18. Saring dengan menggunakan kertas saring.19. Hasil saringan ditampung pada gelas ukur dan dihitung jumlah volume larutan yang terbentuk.

BAB III

METODE KERJAA. Alat yang DipakaiAdapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu: baskom, batang pengaduk, botol semprot, bulk, corong, corong pisah, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, labu alas bulat, pipet skala, pipet tetes, timbangan analitik dan termometer.

B. Bahan Yang digunakanAdapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu: Aluminium foil, Aquades, Asam nitrat (HNO3), Asam sulfat (H2SO4), Benzen (C6H5NO2), Es batu, Kalium klorida (CaCl2) dihidrat danNaOH. C. Cara KerjaPipet HNO3 pekat sebanyak 15 ml. Kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia. Ditambahkan 17 ml H2SO4 pekat. Setelah itu pipet larutan benzen sebanyak 10 ml lalu masukkan kedalam erlemeyer. Dimasukkan campuran asam tadi kedalam corong pisah yang telah disiapkan. Lalu masukkan termometer kedalam erlemeyer yang berisi larutan benzen. Titrasi larutan benzena dengan campuran asam sedikit demi sedikit dengan menjaga suhunya agar tidak lebih dari 60oC dan kurang dari 50oC hingga campuran asam habis.Hasil titrasi tadi dimasukkan kedalam corong pisah dan diambil lapisan organiknya. Lapisan organik tadi ditambahkan aquadest sebanyak 20 ml. Kemudian dimasukkan kedalam corong pisah, homogenkan dengan cara melakukan pengocokan. Setelah itu didiamkan dan diambil lapisan yang diinginkan. Kemudian ditambahkan NaOH sebanyak 20 ml. Diambil lagi lapisan organiknya, kemudian dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan aquadest sebanyak 20 ml. Diambil lapisan organik yang diinginkan lalu ditambahkan CaCl2 kemudian dipanaskan diatas penangas air 5-10 menit dengan menggunakan batang pengaduk. Diamkan 1-2 menit pada suhu kamar dan disaring dengan menggunakan kertas saring. Hasil saringan ditampung pada gelas ukur dan dihitung jumlah volume larutan yang terbentuk.

BAB IVHASIL PENGAMATANA. Data PengamatanVol. BenzenVol. Nitrobenzen

10 ml 10 ml

B. Reaksi 1. Reaksi Utama H2SO4NO2+ HNO3 + H2O 50-60o

C. PerhitunganBj benzen: 0,876 gr/mlVol benzen: 10 mlBj nitrobenzen: 1,205 gr/mlVol nitrobenzen: 5 mlMr Benzen: 78 Mr Nitrobenzen: 1231 Mol Benzen ~ 1 mol nitrobenzen

Massa Benzen= V x BJ Benzen= 10 ml x 0,876 g/ml= 8,76 grMol Benzen= g / Mr= 8,76 / 78= 0,11 molBerat Teori= Mr nitrobenzen x Mol nitrobenzen= 0,11 mol x 123= 13,53 gBerat Praktek= V x BJ nitrobenzen= 10 ml x 1, 205 g/ml= 12,05 g

% rendamen = Berat praktek x 100 % berat teori = 12,05 g x 100 % 13,53 g

= 89,06 %

D. PembahasanNitrobenzena merupakan suatu pelarut organik yang banyak digunakan dalam bidang farmasi, yang digunakan dalam melarutkan bahan-bahan obat yang tentunya sukar larut dalam pelarut-pelarut organik lain. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan bom, bahan pembuat cat kuku, pelarut, dan lain-lain.Adapun sifat-sifat dari nitrobenzena yaitu terdiri dari sifat fisika dan kimia. Dimana sifat fisika dari nitrobenzena adalah titik didih 209,20oC atau 211oC, indeks bias 1,3530, titik leleh 5,7oC, berat jenis 1,203 g/ml, massa molar 123,06, berwarna kuning muda, berbentuk cairan minyak, berbau dan beracun, nitrobenzen tidak boleh mengenai kulit, mata atau pakaian, jika terkena haruslah diberi air atau alkohol, angka pH dari nitrobenzen adalah 8,1 (1 g/l H2O, 20oC), batasan ledakan 1,8-40 % (V), dan meledak dalam keadaan uap. Sedangkan sifat kimia dari nitrobenzen adalah dapat dihidroksi dengan hidrogen dan dengan fenil hidroksiamin.Senyawa ini dapat disintesis dari benzen dengan asam nitrat pekat dan menggunakan katalisator asam sulfat pekat. Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi akan tetapi pada akhir reaksi zat tersebut akan terbentuk sejumlah zat awal. Adapun mekanisme reaksi pembentukan nitrobenzene ialah : reaksi asam nitrat dengan asam sulfat akan menghasilkan ion nitronium (NO+) yang bersifat elektrofilik. Benzene memiliki banyak electron sementara NO+ bersifat elektrofilik, sehingga keduanya akan bereaksi menghasilkan nitrobenzene.Pada percobaan ini larutan asam sulfat pekat sebanyak 17 ml dimasukkan ke dalam dalam corong pisah yang diletakkan pafa statif yang telah terpasang ditambahkan larutan asam nitrat pekat sebanyak 15 ml sedikit demi sedikit sambil dikocok. Menurut aturan umum, zat dengan BJ yang lebih berat dituangkan ke dalam larutan BJ yang lebih ringan. Dimana BJ asam sulfat yaitu tidak kurang dari 1,84 dan asam nitrat mempunyai BJ tidak kurang dari 1,41. Jadi seharusnya asam sulfat pekat dituangkan ke dalam asam nitrat. Tetapi karena larutan asam nitrat mengeluarkan gas, sehingga asam nitrat dituang terakhir kedalam corong pisah. Setelah itu dinitrasi campuran asam tersebut ke dalam erlenmeyer yang berisi benzene sebanyak 10 ml, direaksikan campuran asam sebanyak 17 ml sambil didinginkan hingga suhunya naik mencapai 500C. Hal ini harus diperhatikan karena suhu harus berada antara 50 60O C. Jika suhu diatas 60OC akan terjadi ledakan sedangkan jika suhunya dibawah 50O C reaksinya akan berjalan dengan lambat.Nitrobenzen yang terbentuk dimasukkan ke dalam corong pisah, untuk dipisahkan dengan campuran asamnya, Nitrobenzen yang terbentuk dibilas dengan aquades sebanyak 20 ml, kemudian dibilas lagi dengan 20 ml larutan NaOH dan terakhir dengan dibilas kembali dengan aquades sebanyak 20 ml. Lapisan nitrobenzene dipindahkan/dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan dikeringkan dengan penambahan 2 gram CaCl2 anhidrat dan dipanaskan diatas waterbatch sehingga kekeruhan yang ada tadi hilang, lalu cairan yang dikeringkan disaring ke dalam labu destilasi dan didestilasi, sampai titik didihnya naik, lalu hasilnya ditampung ke dalam gelas kimia lalu hasil nitrobenzene yang diperoleh disaring dan diukur volumenya menggunakan gelas ukur, dan dihitung rendemen dari volume yang didapat.Penambahan asam sulfat pada percobaan ini bertujuan sebagai katalisator. Mekanisme asam sulfat sebagai katalisator yaitu : asam sulfat menyerap air yang dihasilkan pada proses nitrasi dengan baik. Nitrasi akan berjalan lambat tanpa asam sulfat. Dalam kondisi seperti ini, asam sulfat sendiri tidak berpengaruh terhadap benzene. Alasan penambahan asam sulfat sebagai katalisator yaitu karena dengan asam nitrat akan dihasilkan ion nitrinum yang nantinya akan bereaksi dengan benzene membentuk nitrobenzene. Pada saat benzene direaksikan dengan campuran HNO3 dengan H2SO4, Erlenmeyer digoyangkan agar campuran homogen, dimana dilakukan dalam wadah yang berisi air es agar suhu tetap terjaga dan tidak terjadi penguapan. Campuran reaksi yang dimasukkan dalam corong pemisah dikocok dengan kuat, fungsinya untuk mendapat campuran yang homogen. Perbedaan lapisan yang terbentuk antara nitrobenzene dan asam, diakibatkan karena perbedaan berat jenisnya. Berat jenis asam lebih besar dari pada berat jenis benzene.Lapisan nitrobenzene kotor dicuci dengan aquades dan natrium bikarbonat agar dihasilkan nitrobenzene yang lebih bersih. Pengeringan dilakukan dengan kalsium klorida anhidrat karena kalsium klorida anhidrat akan mengikat air dan melepaskannya melalui penguapan sehingga dihasilkan nitrobenzene murni.Pencucian dengan air dimaksudkan untuk mengikat zat-zat pengotor yang mungkin terdapat didalamnya. Setelah itu, akan terpisah larutan air dan nitrobenzennya. Air akan berada di lapisan bawah (berwarna putih) sedangkan nitrobenzennya di lapisan atas (warna kuning). Selanjutnya dilakukan pencucian dengan menggunakan NaOH, penggunaan natrium hidroksida disini berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa atau kelebihan asam sebelumnya.Langkah terakhir dilakukan pencucian dengan menggunakan air suling kembali. Guna membersihkan sisa-sisa asam yang masih tertinggal.Setelah itu didapatkan nitrobenzene netral yang selanjutnya ditambahkan lagi dengan kalsium klorida anhidrat, penggunaan kalsium klorida disini dimaksudkan untuk menarik sisa-sisa garam yang terdapat dalam nitrobenzene dan menghilangkan kekeruhan.Pada percobaan ini diperoleh berat nitrobenzene sebesar 5 ml sedangkan % kadar rendamen yang diperoleh adalah sebesar 44,53 %. Pada percobaan ini seharusnya diperoleh berat nitrobenzen sebesar 10 ml tetapi terjadi kesalahan sehingga hanya diperoleh nitrobenzena murni 10 ml. Adapun faktor kesalahannya yaitu pertama termometer terlambat diangkat ketika dicelupkan diair es sehingga suhunya dibawah 50oC dan kedua CaCl2 menggumpal.

Mekanisme reaksi dari percobaan nitrobenzena adalah 1. Pada langkah pertama menghasilkan ion NO2- yang merupakan partikel elektrofilik yang secara nyata menyerang cincin benzene. Reaksi ini merupakan keseimbangan asam basa yang sederhana dimana asam sulfat bertindak sebagai asam karena merupakan asam bervalensi dua dan asam nitrat yang lebih lemah bertindak sebagai basa. Pada dasarnya keduanya merupakan asam kuat, asam sulfat menyebabkan asam nitrat terionisasi menjadi HO-NO2 atau terionisasi dengan cara lain menjadi HO- .NO3elektron yang dibutuhkan oleh ion nitronium terutama di dapat dari elektron pada orbital pada cincin benzena.2. Pada langkah kedua ion natrium diserang oleh satu atom karbon yang terletak secara kovalen. Bentuk ini disebut karba kation sering juga disebut ion benzena onium. Berdasarkan hal diatas maka pada kondisi yang tepat benzena mudah bereaksi dengan subtitusi aromatik elektrofilik, reaksi dimana suatu elektrofilik disubtitusikan untuk satu atom hidrogen pada cincin aromatik membentuk nitrobenzene. Adapun mekanisme reaksinya yaitu : Reaksi utamaH2SO4NO2+ HNO3 50-60oC+ H2OInaktifasi atau penghilangan air adalah perlu untuk menghindari pengenceran asam nitratnya meskipun merupakan reaksi irreversibel. Reaksi samping NO2 H2SO4 NO2 + HNO3 + H2O NO2Kecepatan subtitusi dari gugus nitro yang sekunder lebih lambat dari yang pertama, dan gugus nitro yang kedua masuk ke posisi meta terhadap yang pertama.

BAB VPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan diperoleh volume nitrobenzen sebanyak 10 ml dengan nilai rendamen nitrobenzene sebesar 89,06%.

B. SaranSebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum lebih dilengkapi lagi.

DAFTAR PUSTAKAAnonim.,2012.Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis.,UMI : Makassar.Ditjen POM.,1997.,Farmakope Indonesia Edisi IV.,Depkes RI : Jakarta.

Ditjen POM., 1979.,Farmakope Indonesia Edisi III.,Depkes RI : Jakarta.

Besari, Ismail.,1982.,Kimia Organik untuk Universitas.,Armico-Press : Bandung.

Fesenden.,1984.,Dasar - Dasar Kimia Organik.,Erlangga : Jakarta.

Fessenden & Fessenden.,1995.,Kimia Organik Edisi Ketiga.,Erlangga : Jakarta.Mulyono, 2006, KAMUS KIMIA, Bumi Aksara, Jakarta. Respati,Ir. Pengantar Kimia Organik Jilid I. Aksara Baru. Jakarta.

Tim Dosen TPB, (2002), Kimia Dasar II, TPB - Universitas Hasanuddin, Makassar.

Tim Asisten Kimia Organik Sintesis.,2003.,Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis.,Laboratorium Kimia Farmasi Jurusan Farmasi Universitas Hasanuddin : Makassar.

Zulfikar.2010.www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimiakesehatan/senyawa-hidrokarbon/tata-nama-benzena-dan-turunannya/

SKEMA KERJA15 ml H2SO4 P dimasukkan ke dalam erlenmeyeryang berisi 17 ml asam nitrat P

Campuran asam tadi dipipet sedik-sedikitKe dalam erlemmeyer yang berisi 10 ml benzen

Dijaga suhunya agar tidak lebih dari 60o C danTidak kurang dari 50o C

Dipindahkan ke dalam corong pisah setelahTerbentuk dua lapisan

Dipisahkan dengan corong pisah dan diambilLarutan yang beningnya

Dimasukkan larutan tadi ke dalam corong pisahDan dicuci dengan 20 ml air suling

Dipisahkan lagi dengan corong pisah

Diambil lagi lapisan yang lebih bening/jernih

Dimasukkan lapisan bening/jernih tersebut dalamCorong pisah dan dicuci lagi dengan NaOH 0,5 N

Diambil lagi lapisan yang lebih bening/jernih

Dimasukkan lapisan bening/jernih tersebut dalamCorong pisah dan dicuci lagi dengan20 ml air suling

Diperoleh nitrobenzen netral

Dikeringkan dengan CaCl2

Dipanaskan di atas penangas air

Dimasukkan ke dalam corong pisah dan dipisahkanDua larutan tersebut

Diperoleh nitrobenzen murni

Dihitung persen rendamennya

NURUL ANNISA HISMAIL150 2011 0086