72
1 OPTIMALISASI PATROLI PERAIRAN SAT POLAIR GUNA PELAYANAN POLMAS PERAIRAN PADA MASYARAKAT PESISIR DALAM RANGKA TERPELIHARANYA KAMTIBMAS WILAYAH PERAIRAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Wilayah Hukum Polres Fakfak dengan luas 14.320 KM2 terbentang dari Karas Pulau Tiga sampai Tomage yang terdiri 9 distrik yaitu Distrik Kokas dengan luas 1.786 KM2, Distrik Kramomongga luas 1.478 KM2, Distrik Fakfak Tengah luas 705 KM2, Distrik Bomberay luas1.910 KM2, Distrik Fakfak luas 820 KM2, Distrik Teluk Patipi luas 1.724 KM2, Distrik Fakfak Barat luas 1.685 KM2, Distrik Fakfak Timur 1.721 KM2 dan Distrik Karas luas 2.491 KM2. Kondisi Geografis nya bergunung-gunung, lereng, tebing rawa dan laut. serta sebelah utara berbatasan dengan Distrik Inawatan Kab Sorong Selatan, sebelah timur denganDistrik Babo Kab Bintuni, sebelah selatan Distrik Buruway Kab Kaimana dan sebelah barat

Nkp Eeeeee

Embed Size (px)

DESCRIPTION

JFHDJ

Citation preview

Page 1: Nkp Eeeeee

1

OPTIMALISASI PATROLI PERAIRAN SAT POLAIR

GUNA PELAYANAN POLMAS PERAIRAN PADA MASYARAKAT PESISIR

DALAM RANGKA TERPELIHARANYA KAMTIBMAS WILAYAH PERAIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Wilayah Hukum Polres Fakfak dengan luas 14.320 KM2 terbentang

dari Karas Pulau Tiga sampai Tomage yang terdiri 9 distrik yaitu Distrik

Kokas dengan luas 1.786 KM2, Distrik Kramomongga luas 1.478 KM2,

Distrik Fakfak Tengah luas 705 KM2, Distrik Bomberay luas1.910 KM2,

Distrik Fakfak luas 820 KM2, Distrik Teluk Patipi luas 1.724 KM2, Distrik

Fakfak Barat luas 1.685 KM2, Distrik Fakfak Timur 1.721 KM2 dan Distrik

Karas luas 2.491 KM2. Kondisi Geografis nya bergunung-gunung, lereng,

tebing rawa dan laut. serta sebelah utara berbatasan dengan Distrik

Inawatan Kab Sorong Selatan, sebelah timur denganDistrik Babo Kab

Bintuni, sebelah selatan Distrik Buruway Kab Kaimana dan sebelah barat

berbatasan dengan Laut Seram dan Laut Banda. Dari luas kab Fakfak

14.320 KM2, sekitar 9.407 KM2 adalah wilayah perairan yang meliputi

wilayah pesisir pantai dan laut. yang masyarakatnya sebagian besar

mancari nafkah sebagai nelayan yaitu Distrik Kokas, Distrik Teluk Patipi,

Distrik Fakfak Barat, Distrik Fakfak Timur dan Distrik Karas sedangkan

Distrik Kramomongga, Distrik Fakfak Tengah, Distrik Bomberay dan

Distrik Fakfak letaknya di dataran tinggi yang meliputi pegunungan yang

masyarakatnya mencari nafkah dengan berkebun dan berladang. Jadi

Page 2: Nkp Eeeeee

2

dengan keadaan dan kondisi tersebut maka sebagian besar wilayah

hukum Polres Fakfak terdiri daripada perairan dan pantai dimana kondisi

masyarakatnya adalah masyarakat pantai atau masyarakat perairan yang

hidup membaur, pendidikan cukup maju, mencari nafkah tani dan nelayan

serta mayoritas beragama Islam dan Protestan.

Dengan situasi dan kondisi yang ada bahwa Wilayah Hukum

Polres Fakfak yang sebagian besar meliputi wilayah perairan dan pantai

maka terbentuklah suatu komunitas masyarakat tradisional yaitu adanya

masyarakat pesisir pantai, dimana masyarakat pesisir pantai ini juga

harus mendapat suatu keadaan terpeliharanya keamanan dan ketertiban,

perlindungan, pengayoman dan pelayanan serta penegakkan hukum dari

Polres Fakfak sebagai tugas pokoknya sebagaimana tercantum dalam

Pasal 13 Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia. Masyarakat pesisir juga merupakan mitra kepolisian

yang didasari kesadaran bersama dalam rangka menanggulangi

permasalahan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban

masyarakat guna menciptakan rasa aman, tertib dan tentram serta

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat pesisir yang mencakup

rangkaian upaya pencegahan dengan melakukan identifikasi akar

permasalahan, menganalisis, menetapkan prioritas tindakan, melakukan

evaluasi dan evaluasi ulang atas efektifitas tindakan sebagaimana tujuan

Polmas dalam Perkap No.7 tahun 2008.

Penerapan Polmas harus dilakukan dengan pendekatan yang

proaktif mengutamakan pemecahan masalah kamtibmas dan masalah

sosial masyarakat pesisir pantai. Dengan prinsip kemitraan maka interaksi

hubungan yang dibangun antara Polres Fakfak dengan masyarakat

pesisir pantai adalah sejajar atau setara sehingga setiap permasalahan

yang muncul baik itu masalah kamtibmas maupun masalah sosial dapat

dicegah dan dicarikan jalan keluarnya secara bersama-sama.

Page 3: Nkp Eeeeee

3

Satuan Polair Polres Fakfak yang bertugas melaksanakan fungsi

Kepolisian Perairan yang meliputi patroli perairan, penegakkan hukum di

perairan, pembinaan masyarakat pantai dan perairan lainnya serta SAR

sebagaimana tercantum dalam Pasal 67 Perkap No.23 tahun 2010

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian

Resort dan Kepolisian Sektor. Sat Polair yang mempunyai tugas dan

wewenang meliputi wilayah pantai dan perairan yang begitu luas harus

dapat menyentuh masyarakat pesisir yang tentunya untuk dapat

mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan sarana dan prasarana

yang memadai, anggaran yang cukup dan diawaki oleh personil-personil

yang cakap dan professional.

Implementasi Reformasi Birokrasi Polri gelombang II merupakan

penjabaran program berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari

pelaksanaan program pada Reformasi Birokrasi Polri gelombang I, yang

di integrasikan dengan acuan strategis Polri (Grand Strategi Polri 2005-

2025, Renstra Polri 2010-2014 dan Program Revitalisasi Polri 2010-

2013), serta acuan 9 (Sembilan) Program Mikro yang diarahkan dalam

Reformasi Birokrasi Nasional seperti yang tertera pada Permen-PAN

Nomor 20 tahun 2010. Salah satu program dari 9 (Sembilan) program

tersebut adalah Program dan Kegiatan Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik Bidang Polisi Perairan (Polair) dimana pencapaian

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Bidang Polair pada

Reformasi Birokrasi Polri gelombang I sebagai berikut :

1. Polmas Perairan dan Patroli Perairan selama 2010 dapat

dilaksanakan walaupun masih terdapat kendala berupa

kelengkapan patroli yang kurang memadai dibandingkan

dengan luasnya perairan Wilayah Hukum Polda Papua.

Page 4: Nkp Eeeeee

4

2. Polmas Perairan dan Sambang Nusa selama tahun 2010

belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, disebabkan

terdapat kendala-kendala yang tidak mudah untuk diatasi

sehingga hanya kampong-kampung tertentu yang berada

di pesisir pantai dan perairan saja yang dapat diisi dengan

petugas Polmas Perairan dengan mengemban tugas

sambang di kampung-kampung tersebut.

Sedangkan Rencana Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Bidang Polair pada Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II, salah satunya

adalah Kegiatan Standar Pelayanan Publik pada Polair Polda yang

termasuk didalamnya adalah Pelayanan Polmas Perairan dan Sambang

Nusa ke pulau terluar berpenghuni dimana kriteria keberhasilannya

adalah dilihat dari outcomes (hasil) yaitu terselenggaranya pelayanan

publik yang lebih cepat, lebih aman, lebih baik dan lebih terjangkau.

Polres Fakfak sebagai pelaksana tugas dan wewenang Polri di wilayah

Kabupaten Fakfak yang berada di bawah Kapolda Papua (Pasal 1 Perkap

No.23 thn 2012) siap untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi Polri

gelombang II.

B. Rumusan Masalah dan Persoalan

1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah : “ Belum

optimalnya patroli perairan Sat Polair guna pelayanan Polmas

Perairan pada masyarakat pesisir demi terpeliharanya kamtibmas

di wilayah perairan”.

2. Persoalan

Page 5: Nkp Eeeeee

5

Berdasarkan Rumusan masalah diatas, dapat diuraikan

menjadi beberapa persoalan sebagai berikut :

a. Kurangnya dukungan sarana dan prasarana yang

memadai.

b. Kurangnya dukungan anggaran.

c. Kurangnya kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki

personil.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan ini dibatasi pada upaya optimalisasi

patroli perairan Sat Polair yang didukung dengan sarana dan prasarana

yang memadai, anggaran yang tersedia serta kemampuan dan

keterampilan personil guna pelayanan Polmas perairan pada masyarakat

pesisir dalam rangka terpeliharanya kamtibmas di wilayah perairan.

D. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan naskah ini adalah sebagai persyaratan

mengikuti seleksi Sespimmen Polri Dikreg ke-53 TA 2013. Adapun

tujuannya adalah memberikan gambaran tentang tugas-tugas patroli

perairan Sat Polair dalam fungsi pelayanan Polmas Perairan pada

masyarakat pesisir pantai serta hambatan dan peluang yang dihadapi.

E. Metode dan Pendekatan

1. Metode

Tulisan ini menggunakan metode deskriptif empirik analisis,

yaitu dengan menggunakan metode pada kajian kepustakaan untuk

Page 6: Nkp Eeeeee

6

mencoba menggambarkan fakta-fakta dan melakukan kajian yang

ada serta berdasarkan pengalaman selama bertugas di Polres

Fakfak.

2. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah dengan

metode kualitatif, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan mengkaji

data-data yang ada, guna dilakukan pemecahan permasalahan dan

dipandu dengan berbagai teori maupun konsep manajemen George

R Terry, manajemen strategis, manajemen Stoner dan analisa

SWOT

F. SISTEMATIKA

1. BAB I Pendahuluan

2. BAB II Landasan Teori

3. BAB III Kondisi saat ini

4. BAB IV Faktor-faktor yang mempengaruhi

5. BAB V Kondisi yang diharapkan

6. BAB VI Optimalisasi

7. BAB VII Penutup

G. Pengertian-pengertian

1. Optimalisasi

Optimalisasi adalah memaksimalkan tugas, peran dan

fungsi Kepolisian khususnya Kepolisian Perairan dalam menjaga

keamanan diwilayah perairan dan laut. Wilayah Hukum Polres

Fakfak yang mempunyai perairan atau pantai yang sangat luas

Page 7: Nkp Eeeeee

7

tentunya harus dapat memaksimalkan tugas dan peran serta

fungsi patroli perairan Sat Polair sehingga dapat menjangkau

masyarakat perairan yang ada.

2. Patroli Perairan

Patroli perairan adalah suatu bentuk patroli yang dilakukan

dengan menggunakan kapal besar maupun kapal kecil dimana

ruang lingkup wilayahnya adalah daerah perairan atau pantai.

Adapun tujuan dilakukannya patroli perairan adalah memberikan

rasa aman dan nyaman kepada seluruh pengguna sarana

perairan baik warga negara asing maupun warga Negara

Indonesia, serta penertiban dan pelaksanaan penegakkan hukum

diwilayah perairan dengan menindak tegas setiap pelaku tindak

pidana dan memberikan kesadaran akan hukum dalam upaya

mengurangi atau bahkan mencegah berkembangnya Police

Hazard (PH) menjadi Ancaman Faktual (AF).

3. Satuan Polisi Perairan

Satpolair merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang

berada di bawah Kapolres bertugas melaksanakan fungsi

kepolisian perairan yang meliputi patroli perairan, penegakkan

hukum di perairan, pembinaan masyarakat pantai dan perairan

lainnya serta SAR.

Dalam melaksanakan tugasnya Sat Polair

menyelenggarakan fungsi :

a. Melaksanakan patroli, pengawalan, penegakkan hukum di

wilayah perairan dan pembinaan masyarakat pantai.

b. Pemberian bantuan SAR laut/perairan.

Page 8: Nkp Eeeeee

8

c. Pelaksanaan transportasi kepolisian di perairan.

d. Pemeliharaan dan perbaikan fasilitas serta sarana kapal di

lingkungan Polres.

4. Polmas Perairan

Polmas Perairan adalah suatu pendekatan Polmas yang

dilakukan bersama-sama Kepolisian Perairan dengan masyarakat

pantai dalam hubungan yang sejajar atau mitra untuk mencegah

dan sebagai pemecahan masalah (Problem Solving) terhadap

permasalahan kamtibmas dan masalah sosial yang terjadi di

daerah perairan atau pantai dengan mengidentifikasikan akar

masalah, menganalisa dan memprioritaskan tindakan serta

mengevaluasi tindakan yang telah diambil.

5. Masyarakat Pesisir

Masyarakat Pesisir adalah suatu komunitas masyarakat

lokal atau tradisional yang menetap atau tinggal di pesisir pantai

sejak turun temurun dimana mata pencahariannya adalah nelayan

pencari ikan. Wilayah Kab Fakfak yang sebagian besar terdiri dari

perairan dibandingkan dengan daratan telah terbentuk suatu

komunitas masyarakat pesisir yang hidup dan tinggal di sepanjang

pantai. Masyarakat pantai kebanyakan menganut agama Islam

sedangkan yang di pegunungan mereka menganut agama Kristen.

Tetapi walau masyarakat Fakfak ada yang hidup dan tinggal

dipantai dan pegunungan mereka menganut suatu filosofi dan

adat budaya yang di kenal sebagai “Satu Tungku Tiga Batu”

yang artinya adalah walaupun terpisah oleh letak geografis yang

ada tetapi masyarakat Fakfak yang terdiri dari agama Islam,

Page 9: Nkp Eeeeee

9

Kristen Protestan dan Kristen Katolik tetap hidup rukun

bersaudara satu sama lain.

6. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Keamanan dan Ketertiban Masyarakat adalah suatu

kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat

terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka

tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya

keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum serta terbinanya

ketenteraman yang mengandung kemampuan membina serta

mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam

menangkal, mencegah dan menanggulangi segala bentuk

pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang

dapat meresahkan masyarakat

BAB II

LANDASAN TEORI

Page 10: Nkp Eeeeee

10

A. Konsep Analisa SWOT

Pengertian analisis SWOT oleh Albert Humphrey pada masa

dasawarsa 1960-1970 adalah metode perencanaan strategis yang

digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan

(weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam suatu

proyek atau spekulasi bisnis.

Empat faktor tersebut yang membentuk akronim SWOT. Analisis

ini dapat ditetapkan dengan cara menganalisa dan memilah berbagai hal

yang mempengaruhi keempat faktornya kemudian menerapkannya.

Dimana pengaplikasiannya adalah bagaimana kekuatan (S) mampu

mengambil keuntungan dari (O) yang ada, bagaimana mengatasi

kelemahan (W) yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada,

selanjutnya bagaimana kekuatan (S) mampu menghadapi ancaman yang

ada.

1. Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat

dalam organisasi. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor

yang terdapat dalam tubuh organisasi.

2. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang

terdapat dalam organisasi. Kelemahan yang dianalisis merupakan

faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi.

3. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang

di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan

peluang dari luar organisasi, misalnya kompetitor, kebijakan

pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

4. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar.

Ancaman ini dapat mengganggu organisasi.

Page 11: Nkp Eeeeee

11

Berdasarkan teori analisis SWOT diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Sat Polair dengan kekuatan yang ada mampu mengambil suatu

keuntungan dari peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan-

kelemahan sehingga dapat menghadapi ancaman yang akan timbul.

B. Teori Manajemen Stoner

Menurut Stoner mengemukakan suatu definisi manajemen

sebagai : “Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para

organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Pada dasarnya

manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk

menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan

organisasi dengan melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan

(controling).

Unsur-unsur manajemen terdiri dari : (a) Man, merupakan faktor

manusia/SDM adalah yang paling menentukan dan untuk meningkatkan

kemampuan sumber daya manusia maka dibutuhkan adanya pembinaan

melalui pendidikan dan pelatihan yang optimal; (b) Money, merupakan

alat yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus

diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan

kecukupan anggaran yang harus disediakan untuk membiayai kegiatan

organisasi; (c) Materials, merupakan fasilitas dan sarana prasarana yang

dapat mendukung dalam pencapaian tujuan organisasi dan (d) Methods,

merupakan unsur penting bagi organisasi bagaimana cara pencapaian

tujuan (proses) dan hasil yang dicapai.

Page 12: Nkp Eeeeee

12

Berdasarkan Teori manajemen diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa untuk mencapai tujuan-tujuan suatu organisasi dalam hal ini Sat

Polair harus melalui suatu proses perencanaan yang matang,

pengorganisasian yang kuat, pelaksanaan yang tertib dan pengawasan

yang melekat dengan didukung oleh unsur-unsur sumber daya

manusianya, anggaran yang rasional, sarana prasarana yang memadai

dan metode atau cara yang tepat.

C. Teori Manajemen George R Terry

George R Terry mendefinisikan manajemen dalam buku nya

Principles Of Managemen yaitu “Suatu proses yang membedakan atas

perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan dengan

memanfaatkan baik ilmu maupun seni demi mencapai tujuan tertentu

yang telah di tetapkan sebelumnya”.

Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen

sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan

dan penyusunan langkah-langkah yang dipakai untuk mencapai

tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan,

memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala

dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud

mencapai tujuan.

2. Pengorganisasian (Organization) yaitu sebagai cara untuk

mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut

kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah

direncanakan.

3. Penggerakkan (Actuating) yaitu untuk menggerakkan organisasi

agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing

Page 13: Nkp Eeeeee

13

serta menggerakkan seluruh sumber daya yang ada dalam

organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa

berjalan sesuai dengan rencana dan bisa mencapai tujuan.

4. Pengawasan (Controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan

dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum.

Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi

agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang

melenceng dari rencana.

Hakikat dan fungsi manajemen dari George R Terry adalah apa

yang direncanakan itu akan tercapai. Maka itu fungsi perencanaan harus

dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya bisa

berjalan dengan baik serta segala kekurangan bisa diatasi, sebelum kita

melakukan perencanaan ada baiknya merumuskan tujan yang akan

dicapai.

Berdasarkan teori manajemen diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dalam hal ini Sat Polair

harus dapat merumuskan tujuan yang akan dicapai kemudian di

rencanakan sebaik mungkin sehingga akan dapat diketahui sejauhmana

hasil yang diperoleh serta kendala-kendala yang di hadapi di lapangan.

D. Teori Manajemen Strategi Pearch dan Robinson

Manajemen Strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan

pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh disertai

penetapan cara melaksanakannya yang di buat oleh pimpinan dan di

implementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi untuk

mencapai tujuan.

Page 14: Nkp Eeeeee

14

Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa

Manajemen Stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan

Perumusan (formulasi) dan Pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

yang di rancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Menurut Nawawi pengertian Manajemen Strategis adalah

perencanaan berskala besar (Perencanaan Strategi) yang berorientasi

pada jangkauan masa depan yang jauh (Visi) dan ditetapkan sebagai

keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan

prinsipil) agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (Misi)

dalam usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional) yang

berkualitas dengan diarahkan pada optimaslisasi pencapaian tujuan

(Tujuan Strategis) dan berbagai sasaran (Tujuan Operasional) organisasi.

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat di tarik kesimpulan

bahwa untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi Polres Fakfak harus

mempunyai orientasi yang jangkauannya jauh ke masa depan (Visi) dan

ditetapkan sebagai keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil

sehingga organisasi dapat berinteraksi secara efektif (Misi) khususnya

dalam organisasi Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Fakfak.

E. Tugas dan Fungsi Sat Polair

Berdasarkan Pasal 67 Peraturan Kapolri Nomor : 23 Tahun 2010

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Kepolisian

Resort dan Kepolisian Sektor dinyatakan bahwa tugas pokok fungsi Sat

Polair adalah melaksanakan fungsi Kepolisian Perairan yang meliputi

patroli perairan, penegakkan hukum di perairan, pembinaan masyarakat

pantai dan perairan lainnya dan SAR.

Page 15: Nkp Eeeeee

15

Adapun Sat Polair Menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan patroli, pengawalan penegakkan hukum diwilayah

perairan dan pembinaan masyarakat pantai di daerah hukum

polres.

2. Pemberian bantuan SAR di laut/perairan

3. Pelaksanaan transportasi kepolisian di perairan.

4. Pemeliharaan dan perbaikan fasilitas serta sarana kapal di

lingkungan polres.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sat Polair diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa selain melaksanakan patroli perairan Sat Polair juga

melaksanakan pembinaan masyarakat pantai dimana pembinaan ini

dilakukan melalui pendekatan Polmas yaitu Polri dan masyarakat adalah

mitra sehingga kedudukannya sejajar atau setara dan secara bersama-

sama dapat mencegah atau sbg pemecahan masalah (problem solving)

bila didapati adanya suatu permasalahan kamtibmas atau masalah sosial.

F. Tujuan, Strategi dan Metode Polmas

Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik

Indonesia No.7 tahun 2008 tentang Pedoman Dasar Strategi dan

Implementasi Pemolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas

Polri maka Tujuan Polmas adalah terwujudnya kemitraan polisi dan

masyarakat yang didasari kesadaran bersama dalam rangka

menanggulangi permasalahan yang dapat mengganggu keamanan dan

ketertiban masyarakat guna menciptakan rasa aman, tertib dan tentram

serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Page 16: Nkp Eeeeee

16

Strategi Polmas adalah terwujudnya kemitraan Polri dengan warga

masyarakat yang mampu mengidentifikasi akar permasalahan,

menganalisa, menetapkan prioritas tindakan, mengevaluasi efektivitas

tindakan dalam rangka memelihara keamanan, ketertiban dan

ketentraman masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Metode Polmas adalah melalui penyelenggaraan kemitraan antara

Polri dengan warga masyarakat yang didasari prinsip kesetaraan guna

membangun kepercayaan warga masyarakat terhadap Polri sehingga

terwujud kebersamaan dalam rangka memahami masalah kamtibmas dan

masalah sosial, menganalisis masalah, mengusulkan alternatif-alternatif

solusi yang tepat dalam rangka menciptakan rasa aman, tentram dan

ketertiban (tidak hanya berdasarkan pada hukum pidana dan

penangkapan), melakukan evaluasi serta evaluasi ulang terhadap

efektifitas solusi yang dipilih.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi Polmas

yang harus di lakukan Sat Polair adalah bahwa bersama-sama dengan

masyarakat pesisir dapat mengidentifikasikan permasalahan yang timbul

lalu dianalisa penyebab dan jalan keluarnya kemudian ditentukan prioritas

tindakan atau langkah-langkah seperti apa yang harus diambil kemudian

dilakukan evaluasi hasil yang telah dicapai.

BAB III

KONDISI SAAT INI

Page 17: Nkp Eeeeee

17

Dengan kondisi wilayah hukum Polres Fakfak yang sebagian besar terdiri

dari perairan dan pantai maka terbentuklah suatu komunitas tradisional atau

lokal yang tinggal dan menetap di pesisir pantai secara turun-temurun dengan

mencari nafkah sebagai nelayan, masyarakat inilah yang dinamakan sebagai

Masyarakat Pesisir. Sebagai masyarakat pesisir harus diberlakukan sama

dalam hukum sebagaimana dengan masyarakat di pegunungan atau

masyarakat perkotaan. Harus diperlakukan sama dalam hukum adalah mereka

juga berhak untuk mendapatkan suatu rasa tentram yang diwujudkan dengan

situasi dan kondisi kamtibmas yang aman dan kondusif selain itu mereka juga

berhak menerima suatu perlindungan, pengayoman dan pelayanan sekaligus

penegakkan hukum.

Polres Fakfak yang dalam struktur organisasi dan tata kerja nya terdapat

Satuan Polair (Perkap No.23 tahun 2010) yang salah satu tugas pokok dan

fungsinya adalah melaksanakan patroli perairan dan pembinaan terhadap

masyarakat pantai, Oleh karena itu Sat Polair harus dapat menyentuh kepada

masyarakat pesisir untuk dapat memberikan rasa aman, dan nyaman dalam

suatu wujud melindungi, mengayomi dan melayani terhadap permasalahan

yang timbul.

Pendekatan dan pembinaan terhadap masyarakat pesisir dilakukan

dengan cara atau metode Polmas yaitu Polri dengan masyarakat harus

bermitra dengan kedudukan yang sejajar dan setara bersama-sama

memahami masalah kamtibmas dan masalah sosial ada, menganalisis

masalah dan mencari solusi yang tepat dalam rangka menciptakan rasa aman

dan tentram sehingga sasaran strategi Polmas dapat tercapai yaitu

meningkatnya kemampuan masyarakat untuk mengatasi setiap permasalahan

yang ada dengan cara yang tidak melanggar hukum, meningkatnya kesadaran

hukum masyarakat, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menciptakan

kamtibmas di lingkungannya masing-masing dan menurunnya peristiwa yang

dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat pesisir.

/_menunjukan………….

Page 18: Nkp Eeeeee

18

Untuk itu Sat Polair dituntut senantiasa dapat meningkatkan kemampuannya

dalam melaksanakan patroli perairan dengan didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai, anggaran yang cukup, kemampuan dan ketrampilan

personil. Namun kondisi yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa kemampuan

Sat Polair dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masih belum optimal

sebagai akibat masih adanya keterbatasan dan kelemahan sebagaimana akan

diuraikan sebagai berikut :

A. Kurangnya dukungan sarana dan prasarana yang memadai

Wilayah Hukum Polres Fakfak dengan luas 14.320 KM2 yang

terdiri dari daratan, pegunungan, perairan dan lautan. Untuk menjangkau

wilayah perairan yang begitu luas Sat Polair harus menempuh dengan

cara melakukan patroli perairan dimana pelaksanaannya dilakukan secara

kontinyu dan berkesinambungan sehingga dapat menjangkau seluruh

wilayah perairan Fakfak. Keberhasilan pelaksanaan tugas patroli perairan

Sat Polair Polres Fakfak juga tentunya harus didukung oleh ketersediaan

sarana dan prasarana yang memadai dan disesuaikan dengan situasi dan

kondisi perairan Fakfak maupun kebutuhan operasional.

Namun kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa kegiatan

patroli perairan tersebut belum dapat secara optimal dilaksanakan. Hal

tersebut dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang kurang memadai

dan pelaksanaan patroli yang belum intensif sebagai berikut :

1. Masih kurang intensif nya kegiatan patroli perairan. Hal ini dapat

dilihat dari pelaksanaan patroli yang dilaksanakan 1x/bulan

sehingga belum menjangkau seluruh wilayah perairan.

Page 19: Nkp Eeeeee

19

2. Mesin kapal yang dalam keadaan rusak. Saat ini Sat Polair Polres

Fakfak mempunyai 2 unit alat apung Polsek/speedboat dengan

perincian sebagai berikut :

a. Rincian Data KP.039

KP.Tipe C2 N0.39 : Panjang 11 m, Lebar 3,10 m, Tinggi

2,75 m

Material : Fiber

Tangki BBM (Premium) : 600 liter

Tangki Air Balance : 400 liter

Jumlah Muatan : 8 personil

Engine : 150 HP 2 tak Yamaha 2 unit

Kecepatan : max 25 knot

b. Rincian Data KP.EGA 01

KP.Tipe C3 : Panjang 6 m, Lebar 1,50 m, Tinggi

1,75 m

Material : Fiber

Tangki BBM (Premium) : 300 liter

Tangki Air Balance : -

Jumlah Muatan : 6 Personil

Engine : 40 HP Yamaha 2 unit

Kecepatan : Max 17 knot

Kondisi mesin tempel 150 HP di kapal C2 sedang dalam keadaan

rusak dan masih dalam perbaikan di Sorong kemudian silinder dan

piston dalam keadaan rusak sehingga oli tidak naik ke mesin

mengakibatkan mesin menjadi panas. Kedudukan bodi mesin pada

kapal C3 sudah dalam keadaan lapuk sehingga apabila datang

ombak bodi mesin bisa jatuh ke laut. Kondisi mesin yang dalam

keadaan rusak berimplikasi pada pelaksanaan tugas patroli yang

Page 20: Nkp Eeeeee

20

tidak dapat berjalan dengan baik sehingga pelayanan pada

masyarakat pesisir melalui pendekatan Polmas belum tercapai.

3. Minimnya persediaan bahan bakar. Sat Polair setiap melakukan

patroli perairan membutuhkan bahan bakar premium sebanyak 800

liter untuk jarak tempuh sejauh 12 mil (pp), sedangkan jatah

premium yang diterima adalah 200 liter/triwulan (Tahun 2012). Hal

ini mengakibatkan intensitas patroli perairan menjadi tidak efektif

sehingga pelaksanaan nya tidak berjalan secara kontinyu dan

berkesinambungan.

4. Tidak mempunyai baju pelampung, kotak P3K dan tabung

pemadam kebakaran sehingga dapat membahayakan anggota

pada saat menjalankan tugas patroli. Baju pelampung merupakan

syarat keselamatan bagi penumpang kapal agar tidak tenggelam

sedangkan kotak P3K dipakai apabila ada anggota yang terluka

serta tabung pemadam kebakaran untuk mencegah terjadinya

kebakaran di kapal.

B. Kurangnya dukungan anggaran

Kondisi yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa ketersediaan

anggaran yang di alokasikan untuk mendukung kegiatan Sat Polair

Polres Fakfak masih belum memadai. Berdasarkan data yang ada

anggaran TA 2012 yang dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan

program dan kegiatan satuan Polair adalah masuk pada Mata

Anggaran Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

(KPPN.067-FAKFAK) dalam sub kegiatan PERAWATAN ALAT APUNG

untuk Perahu Karet/Mesin Tempel (20-40 PK) 1 unit sebesar Rp

5.000.000,- (Lima Juta rupiah).

Page 21: Nkp Eeeeee

21

Hal ini dapat dilihat dari gambaran Kertas Kerja RKA-KL

Rencana Kerja Satuan Kerja Tahun Anggaran 2012 sebagai berikut :

KERTAS KERJA RKA-KL

RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA

TAHUN ANGGARAN 2012

KEMEN/LEMB : (060) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNIT ORG : (01) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM : (060.01.01) PROG DUK MANAJEMEN DAN LAKS TUGAS TEKNIS

SATUAN KERJA : (647707) POLRES FAKFAK

PROPINSI : (33) PAPUA BARAT

LOKASI : (03) KAB FAKFAK

KODE PROGRAM/

KEGIATAN

PERHITUNGAN TAHUN

2012

SD/CP ALOKASI

2011

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

523111 HARWAT GEDUNG

DAN BANGUNAN

523121 BELANJA BIAYA

PEMELIHARAAN

PERALATAN DAN

MESIN (KPPN.067-

FAKFAK)

PERAWATAN ALAT

APUNG

Perahu karet/Mesin

tempel (20-40 PK)

1

UNIT

5.000.000 5.000.000

Dukungan anggaran pada tahun 2013 juga tidak jauh berbeda

dengan kondisi tahun 2012 yaitu berdasarkan data yang ada anggaran

TA 2013 yang dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan program

dan kegiatan satuan Polair adalah masuk pada Mata Anggaran Belanja

Page 22: Nkp Eeeeee

22

Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (KPPN.067-FAKFAK) dalam

sub kegiatan PERAWATAN ALAT APUNG untuk Perahu Karet/Mesin

Tempel (20-40 PK) 1 unit sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta rupiah).

Hal ini dapat dilihat dari gambaran Kertas Kerja RKA-KL

Rencana Kinerja Satuan Kerja Tahun Anggaran 2013 sebagai berikut :

KERTAS KERJA RKA-KL

RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA

TAHUN ANGGARAN 2013

KEMEN/LEMB : (060) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNIT ORG : (01) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM : (060.01.01) PROG DUK MANAJEMEN DAN LAKS TUGAS TEKNIS

SATUAN KERJA : (647707) POLRES FAKFAK

PROPINSI : (33) PAPUA BARAT

LOKASI : (03) KAB FAKFAK

KODE PROGRAM/

KEGIATAN

PERHITUNGAN TAHUN

2013

SD/CP ALOKASI

2011

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

AP

52

HARWAT GEDUNG

DAN BANGUNAN

AX

52

BELANJA BIAYA

PEMELIHARAAN

PERALATAN DAN

MESIN (KPPN.067-

FAKFAK)

PERAWATAN ALAT

APUNG

Perahu karet/Mesin

tempel (20-40 PK)

1

UNIT

5.000.00

0

5.000.000

Page 23: Nkp Eeeeee

23

C. Sumber Daya Manusia

Unsur-unsur manajemen menurut Stoner bahwa Man,

merupakan faktor manusia/SDM adalah yang paling menentukan dalam

pelaksanaan tugas dan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia maka dibutuhkan adanya pembinaan melalui pendidikan dan

pelatihan yang optimal.

Adapun data personil Sat Polair Polres Fakfak yang ada saat ini

adalah sbb :

N

O

NAMA PANGKA

T

JABATAN DIKJUR

1. DANIEL METELMETY

AKP KASAT POLAIR

-

2. ROBERT SUPARI

AIPDA KAURMINTU -

3. LA HANIFU BRIPKA KANIT GAKKUM

-

4. IRMAN BAUW

BRIGPOL KANIT PATROLI

DIKBANG SAR

5. YUSUF FAIDIBAN

BRIGPOL BA SATPOLAIR

-

6. YARIUS ASYEREM

BRIGPOL BA SATPOLAIR

-

7. M. AQSA A BRIPTU BA SATPOLAIR

DAS BA INTEL

8. M. SALIM BRIPTU BA SATPOLAIR

-

9. ELVARI YUWONO

BRIPTU BA SATPOLAIR

-

10. ARISMAN BRIPTU BA SATPOLAIR

DIKBANG SAR

11. NUZUL AMIRUDIN

BRIPTU BA SATPOLAIR

DASBA POL AIR

Page 24: Nkp Eeeeee

24

12. VIJAY SIMBIAK

BRIPTU BA SATPOLAIR

-

13. AGUSTINUS MEKEN

BRIPTU BA SATPOLAIR

-

14. RINTO MAMI BRIPTU BA SATPOLAIR

DASBA POL AIR

15. IZAK PALEDUNG

BRIPTU BA SATPOLAIR

DASBA POLAIR

16. MUSLIADI BRIPTU BA SATPOLAIR

DASBA POLAIR

17. DEVI RAHMAN

BRIPTU BA SATPOLAIR

DASBA POLAIR

18. HAFANDI UMABAIHI

BRIPTU BA SATPOLAIR

-

19. NURDIN BRIPTU BA SATPOLAIR

DASBA POLAIR

20. SANTOSO BRIPDA BA SATPOLAIR

DASBA POLAIR

1. Aspek Kualitas

Dilihat dari aspek kualitas, maka personil yang ada belum

memiliki kompetensi/skill. Pengetahuan dan keterampilan mutlak

harus dimiliki oleh seorang anggota Polri terutama anggota Sat

Polair dalam mendukung setiap tugas-tugasnya baik mengenai

masalah patroli pantai terutama dalam hal pemeliharaan,

perawatan dan penggunaan kapal speedboat serta dalam hal

kemitraan kepada masyarakat pantai melalui pendekatan

Polmas.

a. Perpolisian Masyarakat (Community Policing)

Salah satu tugas pokok dan fungsi Sat Polair selain

melaksanakan patoli perairan adalah pembinaan terhadap

Page 25: Nkp Eeeeee

25

masyarakat pantai atau pesisir. Pembinaan terhadap

masyarakat pesisir dilakukan dengan pola pendekatan Polmas,

dimana Polri dan masyarakat pesisir bermitra sejajar dan setara

guna mencegah adanya suatu permasalahan kamtibmas dan

masalah sosial serta dicarikan jalan pemecahannya (problem

solving) dengan cara mengidentifikasi permasalahan,

menganalisa masalah, merumuskan tindakan dan mengevaluasi

tindakan yang telah diambil.

Dengan melakukan pola pendekatan Polmas tersebut

dituntut kemampuan personil untuk dapat menerapkan dan

mengimplementasikannya dalam suatu bentuk tindakan nyata.

Namun kondisi saat ini dilihat dari data personil yang ada

menunjukkan bahwa personil belum ada yang mengikuti

pendidikan pengembangan Polmas hal ini mengakibatkan masih

belum menguasai dan belum terampil dalam menerapkan

tindakannya sesuai dengan pola pendekatan Polmas sehingga

belum terjalin suatu kemitraan antara Sat Polair dengan

masyarakat pesisir.

b. Pendidikan Pengembangan Pol Air

Dilihat dari data personil yang ada dari 20 personil baru 7

personil yang mempunyai kejuruan Pol Air. Sehingga banyak

anggota belum memahami tugas pokoknya. Selain itu dapat

dilihat bahwa belum ada anggota yang menguasi pemeliharaan

dan perawatan mesin sehingga kondisi mesin dalam keadaan

rusak. Mesin sebagai penggerak kapal harus dilakukan

pemeliharaan dan perawatan yang baik oleh anggota yang

menguasai di bidangnya agar dapat dipakai apabila akan

melakukan suatu tugas patroli perairan.

Page 26: Nkp Eeeeee

26

2. Aspek Kuantitas

Ditinjau dari aspek kuantitas dapat dilihat dari data personil

yang ada maka jumlah personil sebanyak 20 anggota dirasa

kurang dibandingkan dengan jumlah perkampungan/desa pesisir

yang terbentang di sepanjang pantai mulai dari Tomage sampai

karas pulau tiga bila hal ini dilihat dari kebijakan pimpinan yang

menargetkan bahwa satu desa satu personil sebagai petugas

Polmas.

D. Metode yang digunakan

1. Kordinasi dan Kerjasama

Sebagaimana diketahui bahwa Polri dalam melaksanakan tugas

pokoknya melibatkan beberapa instansi, tidak terkecuali Polres Fakfak

dalam hal ini Sat Polair dalam pelaksanaan tugasnya melakukan patroli

perairan selalu kordinasi dan kerjasama dengan instansi KPLP, Dinas

Kelautan dan Perikanan Kab Fakfak dan Pos TNI AL. Tetapi sistem dan

metode kerjasama dan kordinasi yang harusnya berjalan baik dirasa

masih kurang terlaksana, sehingga kegiatan patroli bersama tidak

berjalan maksimal. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

a. Masing-masing institusi masih kurang kordinasi dalam

pelaksanaan patroli pantai bersama. Masing-masing bekerja

sendiri-sendiri tanpa melakukan kordinasi satu dengan yang

lainnya.

b. Kurang memberikan atau bertukar informasi.

c. Masih timbul ego sektoral dimana masing-masing institusi

merasa paling berhak untuk melakukan patroli.

Page 27: Nkp Eeeeee

27

d. Tidak pernah melakukan rapat kordinasi antar instansi.

2. Sosialisasi

Sebagai syarat agar dapat membangkitkan dan mengembangkan

kesadaran warga masyarakat pesisir untuk bermitra dengan Polisi,

maka diperlukan adanya suatu sosialisasi. Sosialisasi sangat penting

dilakukan dalam upaya membangun kepercayaan masyarakat terhadap

Polisi yang menjadi prioritas dalam pendekatan tugas kepolisian karena

timbulnya kepercayaan masyarakat terhadap Polisi merupakan kunci

pokok keberhasilan Polmas.

Sosialisasi diberikan karena mendasari adanya pemahaman

bahwa masyarakat bukan merupakan obyek pembinaan dari petugas

yang berperan sebagai subjek penyelenggara keamanan melainkan

masyarakat harus menjadi subjek dan mitra yang aktif dalam

memelihara keamanan dan ketertiban lingkungannya.

Sosialisasi juga perlu dilakukan karena mendasari adanya

pemahaman bahwa penyelenggaraan keamanan tidak akan berhasil bila

hanya ditumpukan kepada keaktifan petugas Polisi semata, melainkan

harus lebih ditumpukan kepada kemitraan petugas dengan masyarakat

pesisir yang bersama-sama aktif mengatasi permasalahan

lingkungannya.

Oleh karena belum dilakukannya sosialisasi maka pendekatan

kemitraan kepada masyarakat pesisir melalui pendekatan Polmas akan

mengalami kendala mengakibatkan masyarakat belum bisa menerima

akan kehadiran anggota polisi di tengah-tengah masyarakat.

3. Pelaksanaan Patroli

Page 28: Nkp Eeeeee

28

Untuk dapat menjangkau wilayah perairan Kab Fakfak yang

sangat luas di perlukan suatu kegiatan patroli perairan yang dilakukan

secara kontinyu dan berkesinambungan. Patroli perairan ini minimal

akan mencapai sasaran apabila telah menyentuh pada kampung-

kampung yang berada dipesisir pantai. Namun bila dilihat dari kondisi

yang ada dimana pelaksanaan patroli hanya dilakukan sebanyak satu

kali satu bulan, maka hal ini dianggap tidak efektif dan diperlukan suatu

perencanaan yang matang agar pelaksanaan petroli dapat berjalan

secara efektif dan tepat sasaran.

BAB IV

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Page 29: Nkp Eeeeee

29

A. Faktor Internal

1. Kekuatan (Strength)

a. Adanya keinginan yang kuat dari Kapolres Fakfak untuk

meningkatkan kualitas anggota khususnya untuk mengikuti

Pendidikan Kejuruan Sat Polair, Polmas, Pemeliharaan dan

Perawatan Mesin serta Perkapalan. Hal ini dapat dilihat dari

dikirimnya anggota untuk mengikuti kejuruan tersebut.

b. Kebijakan pimpinan mengenai dukungan dalam pelaksanaan

tugas patroli perairan yang salah satunya adalah untuk

mewujudkan pembinaan masyarakat pesisir atau pantai yaitu

dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai,

anggaran yang cukup serta pendidikan dan pembinaan kepada

anggota.

c. Adanya program Pendidikan Kejuruan dari Mabes Polri untuk

tahun 2013 yaitu Dikjur Bintara SAR, Dikjur Bintara Komlek

Kapal, Dikjur Bintara Pemeliharaan dan Perawatan Kapal serta

Dikjur Dasar Bintara Pol Air termasuk juga Polmas.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Kurangnya kemampuan untuk berkoordinasi dan kerjasama

dengan KPLP, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Fakfak dan

Pos Angkatan Laut untuk melakukan patroli perairan bersama.

b. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki anggota

dalam bidang Polmas, Pemeliharaan dan Perawatan Mesin serta

Perkapalan.

Page 30: Nkp Eeeeee

30

c. Kurangnya jumlah personil untuk memenuhi target satu kampung

satu petugas Polmas.

d. Sarana dan prasarana yang kurang memadai serta anggaran

yang kurang mendukung.

e. Tidak adanya dikjur Pemeliharaan dan Perawatan Mesin Kapal

untuk tahun 2013.

B. Faktor Eksternal

1. Peluang (Opportunities)

a. Adanya dukungan dan perhatian yang besar dari para tokoh

lembaga adat dan Pemerintah Daerah.

b. Adanya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Fakfak, KPLP

Pelabuhan Fakfak dan Pos Angkatan Laut yang dapat

mendukung dalam setiap pelaksanaan tugas dalam bentuk

kerjasama patroli perairan gabungan dengan Sat Polair sehingga

lebih efisien dan lebih efektif.

c. Banyaknya masyarakat pesisir yang ada di kab fakfak yang dapat

menjadi kekuatan dalam menciptakan situasi yang aman dan

kondusif terutama sebagai basis deteksi dini dan peringatan dini

terhadap setiap terjadinya pelanggaran dan tindak pidana yang

terjadi di perairan.

2. Ancaman/kendala (Threats).

Page 31: Nkp Eeeeee

31

a. Masih adanya ego sektoral dimana masing-masing merasa yang

paling berhak untuk melakukan patroli pantai sehingga sulit untuk

dilakukan koordinasi dan kerjasama yang baik.

b. Masih adanya sebagian masyarakat pesisir pantai yang belum

memahami masalah Polmas dan Forum Kemitraan Polisi-

Masyarakat (FKPM), berakibat belum dapat menerima kehadiran

anggota Polmas di tengah-tengah masyarakat.

BAB V

KONDISI YANG DIHARAPKAN

A. Meningkatnya dukungan sarana dan prasarana

Page 32: Nkp Eeeeee

32

Ketersediaan dukungan sarana dan prasarana yang memadai

dan pelaksanaan patroli yang dapat berjalan secara terencana dan

efektif sedikit banyak akan mempengaruhi keberhasilan tugas

operasional Satuan Polair Polres Fakfak. Sehubungan dengan hal

tersebut maka peningkatan dukungan sarana dan prasarana yang

diharapkan dapat mendukung tugas Pol Air dapat dilihat dari adanya

indikator-indikator sebagai berikut :

1. Meningkatnya kegiatan patroli perairan. Pelaksanaan patroli yang

dilakukan satu kali satu bulan dianggap kurang efektif, maka

diharapkan pelaksanaan patroli perairan dilaksanakan selama

tiga kali satu bulan yang tentunya hal ini lebih efektif karena dapat

menyentuh sasaran di masyarakat kampung pesisir pantai.

2. Tersedianya mesin kapal yang dalam keadaan baik. Kondisi

mesin kapal yang saat ini dalam keadaan rusak diharapkan dapat

diganti dengan mesin yang baru, tentunya dalam hal ini dilihat

dari skala prioritas sesuai dengan kebutuhan anggaran yang ada.

3. Tersedianya bahan bakar yang cukup. Sat Polair setiap

melakukan patroli perairan membutuhkan bahan bakar premium

sebanyak 800 liter untuk jarak tempuh sejauh 12 mil (pp),

sedangkan jatah premium yang diterima adalah 200 liter/triwulan.

Dengan meningkatnya intensitas pelaksanaan patroli maka

diharapkan kebutuhan stok atau ketersediaan bahan bakar juga

di tambah. Pelaksanaan patroli yang dilakukan sebanyak tiga kali

satu bulan maka dibutuhkan bahan bakar premium sebanyak 800

liter x 3 kali patroli adalah 2400 liter untuk jarak tempuh 36 mil

(pp).

Page 33: Nkp Eeeeee

33

4. Tersedianya baju pelampung, kotak P3K serta tabung pemadam

kebakaran.

B. Meningkatnya dukungan anggaran

Mengingat pentingnya dukungan anggaran dalam mendukung

pelaksanaan tugas operasional Sat Polair, maka anggaran yang ada

saat ini harus ditingkatkan. Berdasarkan data yang ada anggaran untuk

mendukung pelaksanaan program dan kegiatan Sat Polair masuk pada

Mata Anggaran Belanja Biaya Pemeliharaan dan Mesin dalam sub

kegiatan Perawatan Alat Apung untuk Perahu Karet/Mesin Tempel (20-

40 PK) 1 unit sebesar Rp 5.000,000,- (Lima Juta Rupiah).

Melihat kenyataan yang ada, maka diharapkan adanya

peningkatan dalam hal dukungan anggaran. Untuk Sat Polair selain

Mata Anggaran Belanja Biaya Pemeliharaan dan Mesin diharapkan ada

Mata Anggaran Belanja Barang Operasional Lainnya.

Adapun peningkatan anggaran yang diharapkan dapat masuk

pada Mata Anggaran Belanja Barang Operasional Lainnya adalah

sebagai berikut :

1. Kegiatan Binluh (Pembinaan dan Penyuluhan) selama satu tahun

yaitu : 6 org x Rp 25.000,- x 3 patroli x 12 bulan sebesar Rp

5.400.000,- (Lima Juta Empat Ratus Ribu Rupiah).

2. Menyelenggarakan patroli laut (uang saku) selama satu tahun

yaitu : 6 org x Rp 18.000,- x 7 hari x 3 patroli x 12 bulan sebesar

Rp 27.216.000,- (Dua Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Enam Belas

Ribu Rupiah).

Page 34: Nkp Eeeeee

34

3. Dukungan Operasional Patroli untuk bahan bakar premium

selama satu tahun yaitu : Rp 4.500,- x 800 liter x 3 patroli x 12

bulan sebesar Rp 129.600.000,- (Seratus Dua Puluh Sembilan

Juta Enam Ratus Ribu Rupiah).

C. Sumber Daya Manusia

Kondisi Sumber Daya Manusia yang bertugas di jajaran Polres

Fakfak khususnya Sat Polair dalam mendukung setiap pelaksanaan

tugasnya haruslah memadai baik dari aspek kualitas maupun kuantitas,

dengan gambaran sebagi berikut :

1. Kualitas

a. Perpolisian Masyarakat

Salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan pembinaan

terhadap masyarakat pesisir dengan menggunakan pola pendekatan

Polmas adalah terciptanya hubungan yang sejajar atau setara antara

Sat Polair dengan masyarakat pesisir guna mencegah timbulnya suatu

permasalahan kamtibmas dan sosial didaerah pesisir serta sebagai

pemecahan masalah (problem solving).

Sehubungan dengan hal tersebut, maka di harapkan agar

personil Sat Polair Polres Fakfak memiliki kemampuan dan keterampilan

yang memadai mengenai Perpolisian Masyarakat (Polmas),

sebagaimana yang tergambar dari adanya indikator-indikator sebagai

berikut :

Page 35: Nkp Eeeeee

35

1. Memiliki keterampilan berkomunikasi (kemampuan berbicara,

mendengarkan, bertanya, mengamati, memberi dan

menerima umpan balik dan meringkas).

2. Memiliki keterampilan memecahkan masalah dan keterampilan

memahami masalah (mengidentifikasi masalah didaerah

dengan tingkat kejahatan tinggi, mengidentifikasi

hambatan dan penyebab masalah dan mengembangkan

respon dan solusi yang efektif).

3. Memiliki keterampilan dan kepribadian untuk menangani konflik

dan perbedaan persepsi.

4. Memiliki keterampilan Kepemimpinan (keterampilan

memperkirakan resiko dan tanggung jawab, keterampilan

menentukan tujuan dan keterampilan manajemen waktu)

5. Memiliki keterampilan membangun tim dan mengelola

dinamika dan motivasi kelompok (keterampilan dalam

pertemuan, keterampilan identifikasi kepemimpinan,

keterampilan identifikasi sumber daya dan keterampilan

membangun kepercayaan).

6. Memliki pengetahuan memahami dan menghormati hak asasi

manusia.

7. Memiliki keterampilan mediasi dan negosiasi.

8. Memiliki pengetahuan untuk memahami keanekaragaman,

kemajemukan dan prinsip non diskriminasi.

Page 36: Nkp Eeeeee

36

9. Memiliki pengetahuan untuk memahami hak-hak kelompok

rentan dan cara menangani/memperlakukan mereka.

b. Pendidikan Pengembangan Pol Air

Dalam pencapaian dan keberhasilan mewujudkan situasi dan

kondisi yang kondusif akan dapat ditingkatkan dengan dukungan

sumber daya manusia yang benar-benar mumpuni dan handal dalam

hal pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana yang berupa kapal/

speedboad yang sudah dimiliki agar dapat memperpanjang usia pakai

kapal/speed tersebut selain itu juga dibutuhkan sumber saya manusia

yang benar-benar handal dan mumpuni dalam hal perkapalan atau

pelayaran yang dapat melayarkan sebuah kapal atau benda bergerak

lainnya dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan aman dan

ekonomis/ efisien.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka di harapkan agar

personil Sat Polair Polres Fakfak dapat memiliki kemampuan dan

keterampilan yang mumpuni dan handal dalam bidang pemeliharaan

dan perawatan kapal/mesin serta bidang perkapalan atau pelayaran,

sebagaimana yang tergambar dari adanya indikator-indikator sebagai

berikut :

1. Mengetahui dan memahami serta terampil dalam

perawatan dan pemeliharaan mesin serta kapal/

speedboad.

2. Mengerti dan menguasai mesin kapal/speedboad dan

terampil melaksanakan perawatan.

Page 37: Nkp Eeeeee

37

3. Mampu dan memahami dalam melaksanakan prosedur

pemeliharaan mesin kapal/speedboad.

4. Mampu mengatasi kerusakan-kerusakan mesin kapal/

speedboad.

5. Mampu menguasai keadaan daerah pelayaran atau

keadaan sekitar kapalnya.

6. Mengetahui posisi kapal atau benda bergerak tersebut

setiap saat.

7. Mengetahui sifat olah gerak kapal tersebut dengan baik.

8. Mengetahui dan memahami buku-buku dan bahan-bahan

penting yang diterbitkan dan disiarkan untuk membantu

seorang navigator untuk melayarkan kapalnya dengan

sebaik-baiknya seperti peta laut, buku kepanduan bahari,

peta-peta khusus seperti peta candu, peta cuaca, peta

arus dan peta angin serta rute-rute yang dianjurkan untuk

dilewati oleh kapal-kapal pada musim-musim tertentu.

9. Mengetahui dan memahami alat-alat navigasi sebagai

pendukung dalam pelayaran seperti Perum untuk

mengukur kedalaman air, Topdal untuk mengetahui

kecepatan kapal, Barometer untuk mengetahui tekanan

udara, Thermometer untuk mengukur suhu, Membaring

untuk menentukan arahnya suatu benda dari kapal dengan

pedoman dan pesawat baring dan GPS (Global Positioning

Sistem) untuk menentukan jejak pelayaran dalam bentuk

Page 38: Nkp Eeeeee

38

peta dengan skala yang dapat dipilih menurut skala yang

tersedia dalam program.

2. Kuantitas

Ditinjau dari aspek kuantitas diharapkan terjadi

peningkatan yaitu :

a. Personil yang pernah mengikuti pendidikan dan kejuruan semakin

meningkat setiap tahunnya.

b. Tercapainya ratio yang ideal antara jumlah anggota dengan

jumlah desa pesisir sehingga dapat dicapai target satu desa satu

anggota Polmas.

D. Metode

1. Kordinasi dan Kerjasama

Kordinasi dan kerjasama dalam implementasi pelaksanaan

tugas adalah sangat penting, terutama dalam pelaksanaan patroli

bersama dengan KPLP, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Fakfak

serta dengan Pos Angkatan Laut. Diharapkan kordinasi dan kerjasama

tersebut dapat berjalan secara sinergis dan berkesinambungan yang

diwujudkan melalui :

a. Terjalinnya kordinasi dan kerjasama yang diwujudkan melalui

rapat-rapat kordinasi yang secara rutin dilakukan sebulan sekali.

b. Selalu bertukar dan memberikan informasi.

Page 39: Nkp Eeeeee

39

c. Adanya komitmen dari masing-masing pimpinan bahwa

pelaksanaan patroli perairan adalah merupakan tugas dan

tanggung jawab bersama sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya masing-masing.

d. Adanya wadah sarana komunikasi yang dapat dijadikan sebagai

tempat dalam hal berdiskusi dan bertukar fikiran dalam bentuk

coffe morning.

2. Sosialisasi

Masyarakat pesisir yang sejak turun temurun hidup disepanjang

pantai yang mata pencahariannya adalah nelayan tentunya belum

mengetahui dan mengenal istilah Polmas atau Forum Komunikasi Polisi-

Masyarakat (FKPM). Masih ada suatu paradigma-paradigma yang

melekat dimasyarakat bahwa masalah keamanan adalah menjadi tugas

polisi semata dan masyarakat semata-mata hanyalah sebagai obyek

dalam penyelenggaraan tugas kepolisian.

Hal ini perlu dilakukan sosialisasi karena paradigma seperti ini

harus di rubah dimana masyarakat tidak lagi semata-mata sebagai

obyek dalam penyelenggaraan tugas kepolisian melainkan sebagai

subyek yang menentukan dalam menciptakan lingkungan yang aman

dan tertib dengan berusaha menemukan, mengidentifikasi, menganalisis

dan mencarai jalan keluar terhadap pemecahan masalah-masalah

gangguan keamanan dan ketertiban yang timbul di lingkungan

setempat.

Oleh karena itu sosialisasi dalam hal ini adalah sangat penting

sekali sehingga dapat menimbulkan kepercayaan masyarakat kepada

Page 40: Nkp Eeeeee

40

Polisi untuk menjadi mitra yang sejajar yang difasilitasi dalam suatu

forum kemitraan yaitu Forum Kemitraan Polisi-masyarakat (FKPM)

dimana anggota Polmas perairan juga berperan penting disini.

Dengan telah dilakukannya sosialisasi maka diharapkan

pendekatan kemitraan kepada masyarakat pesisir melalui pendekatan

Polmas akan tidak akan mengalami kendala sehingga masyarakat bisa

menerima kehadiran anggota polisi di tengah-tengah masyarakat.

4. Pelaksanaan Patroli

Untuk dapat menjangkau wilayah perairan Kab Fakfak yang

sangat luas di perlukan suatu kegiatan patroli perairan yang dilakukan

secara kontinyu dan berkesinambungan. Patroli perairan yang

dilaksanakan satu kali satu bulan dirasakurang efektif dan tidak

menyentuh pada sasaran masyarakat pesisir. Oleh karena itu agar

patroli dapat dilaksanakan secara efektif dan tepat sasaran diharapkan

agar pelaksanaan patroli di rencanakan sebaik mungkin dan

dilaksanakan sebanyak tiga kali satu bulan.

BAB VI

OPTIMALISASI

A. Visi dan Misi

Page 41: Nkp Eeeeee

41

1. Visi

Visi adalah cara pandang jauh ke depan berupa keinginan,

angan-angan, mimpi, harapan yang harus dibawa agar dapat eksis,

antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang

keadaan masa depan. Adapun rumusan visi berdasarkan

permasalahan dan persoalan yang menjadi pokok bahasan ini adalah :

”Terwujudnya Personil Polair Polres Fakfak yang profesional dan

akuntabel dalam mengimplementasikan pendekatan Polmas pada

masyarakat pesisir dalam suatu kemitraan yang sejajar untuk

mencegah dan memecahkan masalah (Problem Solving) demi

terwujudnya Kamtibmas. ”.

2. Misi

Pengertian misi adalah penetapan tujuan organisasi dan sasaran

yang ingin dicapai. Sejalan dengan hal tersebut, Sat Polair Polres

Fakfak telah membuat pernyataan misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan efektifitas kinerja Kepolisian perairan sebagaimana

tercantum dalam UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia dan Perkap No.23 tahun 2010 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Kepolisian

Resort dan Kepolisian Sektor dengan tetap menjunjung tinggi

HAM (Hak Asasi Manusia).

b. Sebagai pelayan publik menjamin ketertiban, memberikan rasa

aman dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat pesisir.

Page 42: Nkp Eeeeee

42

c. Bermitra dengan masyarakat melalui pendekatan Polmas secara

kreatif dalam melakukan pengendalian dan pemecahan masalah

terhadap masalah sosial maupun masalah kamtibmas di pesisir.

d. Membangun sinergi dengan Pemerintah Daerah Fakfak dan

aparat hukum lainnya dalam mewujudkan dan memelihara

keamanan serta ketertiban masyarakat.

e. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pengetahuan dan

keterampilan

B. Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai demi terwujudnya penerapan

Polmas Perairan adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat pesisir yang bermitra

dengan Polres Fakfak dalam pencegahan dan pemecahan

masalah (Problem Solving) yang terjadi baik masalah sosial

maupun masalah kamtibmas.

2. Terwujudnya kerjasama polisi dan masyarakat lokal (komunitas)

untuk menanggulangi kejahatan dan ketidaktertiban sosial dalam

rangka menciptakan ketentraman umum dalam kehidupan

masyaraka setempat.

3. Terbinanya hubungan kerjasama dengan masyarakat pesisir,

Pemerintah Daerah Fakfak serta instansi terkait.

4. Terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif.

Page 43: Nkp Eeeeee

43

5. Terpenuhinya Sumber Daya Manusia yang memiliki pengetahuan

dan keterampilan dalam bidang Polmas.

6. Terbangunnya sistem deteksi dini dan peringatan dini terhadap

gangguan kamtibmas yang timbul di perairan.

C. Sasaran

Untuk memungkinkan terbangunnya kerjasama yang menjadi

tujuan Penerapan Polmas pada masyarakat pesisir maka sasaran yang

harus di capai adalah :

1. Membangun Polri yang dapat di percaya oleh warga setempat

dan membangun komunitas yang siap bekerjasama dengan Polri

dalam meniadakan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban

serta menciptakan ketentraman warga lokal.

2. Komunitas yang siap bekerjasama adalah kesatuan kehidupan

bersama masyarakat pesisir yang berlatar belakang sebagai

nelayan dan hidup di pantai sejak turun temurun, memahami dan

menyadari bahwa kepentingan menciptakan situasi keamanan

dan ketertiban merupakan tanggung jawab bersama antar warga

dan antara warga dengan Polisi.

3. Terwujudnya pendekatan Polmas dimana Polisi bermitra sejajar

dengan masyarakat pesisir dalam pencegahan dan pemecahan

masalah baik masalah sosial maupun masalah kamtibmas.

D. Kebijakan

Page 44: Nkp Eeeeee

44

Untuk mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran di

atas maka perlu diperlukan berbagai kebijakan sebagai langkah

sebelum menuju kepada tahap implementasi strategi. Dengan

memperhatikan kondisi awal di Sat Polair dengan mempertimbangkan

faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal serta

berharap dengan kondisi yang ada diharapkan dapat melakukan

pelayanan terhadap masyarakat pesisir melalui pendekatan Polmas,

maka kebijakan yang ditetapkan adalah :

1. Pemeliharaan dan perawatan mesin.

Mesin dan Kapal adalah salah satu sarana dan pra sarana yang

sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam menunjang

kinerja Sat Polair dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu

patroli perairan. Mesin dan kapal harus dapat di pelihara dan

dirawat dengan baik oleh anggota yang paham dan menguasai di

bidangnya.

2. Pendidikan dan Keterampilan.

Pendidikan dan Keterampilan menjadi faktor yang sangat penting

bagi anggota dalam melaksanakan dan memahami tugas yang

diembannya. Oleh karena itu diwajibkan agar anggota mengikuti

pendidikan kejuruan dan pendidikan pengembangan di bidang

Pol Air lebih khusus lagi Pendidikan Kejuruan di Bidang Harwat

Mesin dan Pendidikan Kejuruan di Bidang Perkapalan. Selain

pendidikan kejuruan tersebut, di wajibkan juga kepada anggota

agar dapat mengikuti pendidikan kejuruan Polmas, agar dapat

melakukan pendekatan kepada masyarakat, terampil dalam

komunikasi serta terampil dalam mediasi dan negosiasi.

3. Penambahan kekuatan personil Polri harus secara bertahap

memperhitungkan pemenuhan kebutuhan tenaga petugas

Page 45: Nkp Eeeeee

45

Polmas sehingga tiap desa/kampung di pesisir pantai diharapkan

dapat terisi dengan sekurang-kurangnya seorang petugas

Polmas.

E. Strategi

Dalam pelaksanaan tugasnya agar dapat berjalan sesuai dengan

yang harapkan, maka diperlukan suatu strategi yang tepat dan efektif

yaitu :

1. Menyelenggarakan program-program pendidikan dan pelatihan

Polmas, Pemeliharaan dan Perawatan Mesin serta Perkapalan

secara bertahap sesuai dengan kualifikasi yang di butuhkan.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

3. Menyediakan dukungan anggaran yang memadai dalam

pelaksanaan tugas.

4. Mengadakan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Fakfak dan

instansi terkait lainnya.

5. Membangun dan membina kemitraan dengan tokoh-tokoh sosial

termasuk pengusaha, media massa dan Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM).

6. Membantuk Forum Kemitraan Polisi – Masyarakat sebagai wadah

kerjasama antara Polisi dengan masyarakat khususnya

masyarakat pesisir.

7. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang professional.

Page 46: Nkp Eeeeee

46

F. Action Plan

Sebagai langkah riil atau tindakan nyata dari perwujudan

kebijakan dan strategi yang telah diambil adalah dengan menentukan

langkah-langkah rencana aksi sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan :

a. Penyiapan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan

pelatihan.

b. Pengembangan kerjasama dengan Pemerintah Daerah

Fakfak dan instansi terkait.

c. Pendekatan dengan tokoh masyarakat dan pihak-pihak

terkait guna membangun persepsi dan komitmen agar

masyarakat memahami dan menginginkan diterapkannya

Polmas di masyarakat pesisir.

d. Rencana pembentukan Forum Komunikasi Masyarakat

Perairan/Kepulauan serta rencana Pembentukan Forum

Kemitraan Polisi – Masyarakat (FKPM) oleh masyarakat

setempat yang di fasilitasi oleh Polres Fakfak dalam hal ini

Sat Polair.

e. Merencanakan pelaksanaan patroli dengan baik

2. Tahap Operasional :

Page 47: Nkp Eeeeee

47

a. Melakukan patroli perairan dengan tujuan memberikan

rasa aman dan nyaman kepada seluruh pengguna sarana

perairan baik WNA maupun WNI serta penertiban dan

pelaksanaan penegakkan hukum di wilayah perairan.

b. Pelayanan Polmas perairan dan sambang nusa ke pulau

terluar berpenghuni.

c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembentukan

Forum Komunikasi Masyarakat Perairan/kepulauan serta

Forum Komunikasi Polisi – Masyarakat (FKPM).

d. Penetapan dan penegakkan peraturan lokal yang

mengacu pada nilai-nilai tradisi/adat setempat.

3. Tahap Evaluasi

a. Mengevaluasi apakah pelaksanaan patroli perairan telah

dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh

pengguna sarana perairan.

b. Mengevaluasi apakah telah terlaksana pelayanan Polmas

perairan sampai kepada pulau luar berpenghuni.

c. Mengevaluasi apakah partisipasi masyarakat meningkat

dalam pembentukan Forum Komunikasi Polisi –

Masyarakat.

d. Mengevaluasi apakah pelaksanaan patroli telah berjalan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Page 48: Nkp Eeeeee

48

4. Indikator Keberhasilan.

a. Adanya antusias dan meningkatnya partisipasi masyarakat

dalam pembentukan Forum Komunikasi Masyarakat

Perairan/kepulauan serta Forum Komunikasi Polisi –

Masyarakat (FKPM).

b. Kemampuan Forum Komunikasi Masyarakat

Perairan/kepulauan dan Forum Komunikasi Polisi –

Masyarakat dalam mengidentifikasikan akar masalah dan

menemukan jalan keluarnya (Problem Solving).

c. Patroli perairan yang dapat dilaksanakan secara kontinyu

dan berkesinambingan.

d. Meningkatnya Sumber Daya Manusia sesuai dengan

kualifikasinya masing-masing.

e. Tidak adanya laporan tentang pelanggaran maupun tindak

pidana yang terjadi di perairan.

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sumber Daya Manusia

Page 49: Nkp Eeeeee

49

Kemampuan dan keterampilan personil Sat Polair Polres Fakfak

dalam melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat pantai atau

pesisir dengan menggunakan pola pendekatan Polmas masih belum

memadai sehingga belum terjalin suatu hubungan yang sejajar dan

setara antara Polri dan masyarakat pesisir dan diharapkan ada upaya-

upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan personil dengan melakukan pendidikan kejuruan Polmas.

Selain Kemampuan dan keterampilan dibidang pembinaan dan

penerapan Polmas, personil Sat Polair Polres Fakfak juga dituntut

mampu dan handal dalam hal pemeliharaan dan perawatan sarana

prasarana berupa kapal/speedboad yang sudah dimiliki agar dapat

memperpanjang usia pakai kapal/speedboad dan mampu untuk

melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat ke tempat lain dengan

aman dan ekonomis dibantu dengan alat pendukung yang ada di dalam

kapal. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka di harapkan ada upaya-

upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan personil

dengan mengikuti pendidikan kejuruan pemeliharaan dan perawatan

mesin, perkapalan dan dasar Pol Air.

2. Sarana dan Prasarana

Dukungan sarana dan prasarana pada saat ini masih belum

memadai berakibat berdampak pada kurang optimalnya patroli perairan

sehingga belum dapat menjangkau seluruh masyarakat pesisir. Untuk

itu maka diharapkan ada upaya-upaya yang dilakukan seperti

melakukan upaya penambahan atau pengadaan sarana dan prasarana

Page 50: Nkp Eeeeee

50

yang belum ada melalui pengajuan kepada pimpinan, melakukan

perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang rusak, melakukan

upaya pemberdayaan sarana dan prasarana yang sudah ada seoptimal

mungkin, melakukan pemeliharaan dan perawatan terhadap sarana dan

prasarana yang sudah ada secara periodik atau berkala dan

meningkatkan penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan

terhadap sarana dan prasarana yang sudah ada untuk mengetahui

layak atau tidaknya sarana tersebut dipakai.

3. Dukungan Anggaran

Mengingat pentingnya dukungan anggaran untuk mendukung

pelaksanaan tugas operasional Sat Polair, maka anggaran yang ada

harus ditingkatkan. Berdasarkan data yang ada anggaran yang dipakai

masuk pada Mata Anggaran Belanja Biaya Pemeliharaan dan Mesin

untuk Perawatan Alat Apung Perahu Karet/Mesin Tempel sebesar Rp

5.000.000,- (Lima Juta Rupiah). Untuk mendukung kegiatan tersebut

maka upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan dukungan

anggaran adalah dengan memasukkan anggaran dalam Mata Anggaran

Belanja Barang Operasional Lainnya yang masuk didalamnya sub

kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh), Penyelenggaraan Patroli

Laut (uang saku) dan Operasional Patroli (bahan bakar premium).

B. Rekomendasi

1. Memberikan saran dan masukan ke Polda bahwa dalam rangka

penyusunan RKA-KL dan DIPA Pagu Indikatif Polda Papua Ta

2014 diperlukan bahan masukan secara bottom up dari satker-

satker khusus nya Polres Fakfak, agar dokumen RKA-KL dan

DIPA Pagu Indikatif Polda Papua Ta 2014 yang disusun dapat

Page 51: Nkp Eeeeee

51

mengakomodir kebutuhan satker sesuai skala prioritas sekaligus

mendukung tercapainya sasaran strategis Polda Papua Ta 2014.

2. Memberikan saran dan masukan ke Lemdikpol Polri melalui

Kapolda Papua bahwa dalam rangka untuk meningkatkan sumber

daya manusia agar dapat menyelenggarakan Pendidikan

Kejuruan Navigasi dan Olah Gerak Kapal untuk tahun 2014.

3. Memberikan saran dan masukan kepada Bag Dalpers Polda

Papua untuk memberikan kesempatan bagi anggota Sat Polair

Polres Fakfak mengikuti pelatihan Pol Air di SPN Jayapura.

DAFTAR PUSTAKA

1. Perkap No.23 tahun 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor.

2. Perkap No.7 tahun 2008 tentang pedoman dasar strategi dan implementasi Pemolisian masyarakatdalam penyelenggaraan tugas Polri

Page 52: Nkp Eeeeee

52

3. Skep Kapolri No. Pol.:SKEP/433/VII/2006 tanggal 1 juli 2008 tentang panduan pembentukan dan operasionalisasi Perpolisian masyarakat (Polmas).

4. Rencana kinerja satuan kerja tahun anggaran 2012

5. Lapsat Polres Fakfak tahun 2012.

6. Winardi 1986,asas-asas manajemen Jakarta.

7. www.detik.com