23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara? Apa itu negara? Pada dasarnya negara adalah sebuah organisasi seperti layaknya sebuh organisasi, Negara memiliki anggota, tujuan dan peraturan. Anggota negara adalah warganya, tujuan negara biasanya tercantum dalam pembukaan konstitusinya (Undang-Undang Dasar), sedang peraturannya dikenal sebagai hukum. Bedanya dengan organisasi yang lain, Negara berkuasa di atas individu- individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu wilayah tertentu. Peraturan negara berhak mengatur seluruh individu dan organisasi yang ada pada suatu wilayah tertentu, sedangkan peraturan organisasi hanya berhak mengatur pihak-pihak yang menjadi anggotanya saja. Peraturan negara bersifat memaksa, bila ada yang tidak mematuhinya, negara mempunyai hak untuk memberikan sanksi, dari sanksi yang bersifat lunak (denda) sampai sanksi yang bersifat kekerasan (hukum bunuh misalnya). Sepanjang sejarah manusia hidup di atas permukaan bumi, manusia telah bernegara. Mulai dari negara dalam bentuknya yang paling primitif yaitu negara kesukuan, negara kota, sampai Negara kerajaan, negara republik dan negara demokrasi. Sampai saat ini tidak ada satupun ta’rif negara yang diakui semua pihak. Ahli-ahli ilmu kenegaraan saling berbeda pendapat tentang apa itu negara. Secara sederhana bisa kita katakan bahwa yang 1

NKRI Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

NKRI Indonesia

Citation preview

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Negara? Apa itu negara? Pada dasarnya negara adalah sebuah organisasi seperti layaknya sebuh organisasi, Negara memiliki anggota, tujuan dan peraturan. Anggota negara adalah warganya,tujuan negara biasanya tercantum dalam pembukaan konstitusinya(Undang-Undang Dasar), sedang peraturannya dikenal sebagai hukum.Bedanya dengan organisasi yang lain, Negara berkuasa di atas individu-individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu wilayahtertentu. Peraturan negara berhak mengatur seluruh individu dan organisasi yang ada pada suatu wilayah tertentu, sedangkan peraturan organisasi hanya berhak mengatur pihak-pihak yang menjadi anggotanya saja. Peraturan negara bersifat memaksa, bila ada yang tidak mematuhinya, negara mempunyai hak untuk memberikan sanksi, dari sanksi yang bersifat lunak (denda) sampai sanksi yang bersifat kekerasan (hukum bunuh misalnya). Sepanjang sejarah manusia hidup di atas permukaan bumi, manusia telah bernegara. Mulai dari negara dalam bentuknya yang paling primitif yaitu negara kesukuan, negara kota, sampai Negara kerajaan, negara republik dan negara demokrasi. Sampai saat ini tidak ada satupun tarif negara yang diakui semua pihak. Ahli-ahli ilmu kenegaraan saling berbeda pendapat tentang apa itu negara. Secara sederhana bisa kita katakan bahwa yang dimaksuddengan negara adalah organisasi yang menaungi semua pihak dalamsuatu wilayah tertentu.Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara latin yang gandrung memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari negara-negara maju (core industry) untuk pembangunan ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi bukannya dinikmati oleh negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekspor atau pembuat teknologi. Negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai berbagai jenis produk teknologi dan industri dari negara. Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses industri dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia. Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai industri yang dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia.Disamping itu, iptek dan teknologi dikembangkan dalam bidang antariksa dan militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari.1.2Rumusan Masalah1) Teori-teori terbentuknya Negara.2) Tujuan Negara ideal (hakikat Negara).3) Unsur Negara Republik Indonesia. 4) Bentuk Negara Republik Indonesia.5) Tujuan Negara Republik Indonesia.BAB II

PEMBAHASAN2.1 Teori-Teori Terbentuknya NegaraNegara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer,ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.2.1.1 Keberadaan negara

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagaiKonstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagaiUndang-Undang Dasar.Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yangdemokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayananpublik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya.Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruhwarga negara, atauhukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatuUndang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang haruslah dilakukan secarademokratis, yakni menghormatihaktiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.

2.1.2 Pengertian Negara menurut para ahli : Prof. Farid S. Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta memiliki kedaulatan. Georg JellinekNegara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu. Georg Wilhelm Friedrich HegelNegara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal Roelof KrannenburgNegara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri. Roger H. SoltauNegara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. Prof. R. DjokosoetonoNegara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama. Prof. Mr. SoenarkoNegara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan. AristotelesNegara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.2.1.3Asal mula terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah Pendudukan (Occupatie)Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai.Misalnya,Liberiayang diduduki budak-budakNegroyang dimerdekakan tahun 1847. Peleburan (Fusi)Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru. Misalnya terbentuknyaFederasi Jermantahun 1871. Penyerahan (Cessie)Hal ini terjadi Ketika suatu Wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu. Misalnya, WilayahSleeswijkpadaPerang Dunia Idiserahkan olehAustriakepadaPrusia,(Jerman). Penaikan (Accesie)Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikanLumpurSungaiatau dari dasarLaut(Delta). Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklahNegara. Misalnya wilayah negaraMesiryang terbentuk dariDelta Sungai Nil. Pengumuman (Proklamasi)Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerahjajahanditinggalkan begitu saja. Sehingga penduduk daerah tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya. Contohnya,Indonesiayang pernah di tinggalkanJepangkarena pada saat itu jepang dibom olehAmerikadi daerahHiroshimadanNagasaki.2.1.4 Teori terbentuknya Negara:

1. Teori hukum alam. Pemikiran pada masa plato dan aristoteles kondisi alam tumbuhnya manusia berkembangnya Negara

2. Teori ketuhanan (Islam + Kristen) segala sesuatu adalah ciptaan tuhan.

3. Teori perjanjian. Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan. Manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.

Proses terbentuknya Negara di zaman modern. Proses tersebut dapat berupa penaklukan, peleburan, pemisahan diri, dan pendudukan atas Negara atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya. Unsur Negara :

Bersifat konstitutif. Berarti bahwa dalam Negara tersebut terdapat wilayah yg meliputi udara, darat, dan perairan(dalam hal ini unsur perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat dan pemerintahan yg berdaulat. Bersifat deklaratif. Sifat ini ditunjukan oleh adanya tujuan Negara, UUD, pengakuan dari Negara lain baik secara de jure maupun de facto dan masuknya Negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa. Bentuk Negara: sebuah Negara dapat berbentuk Negara kesatuan dan Negara serikat.2.1.5Teori tentang asal mula atau teori terbentuknya Negara dapat dilihat dari dua segi, yakni : a) teori yang bersifat spekulatif, dan b) teori yang bersifat evolusi.a) Teori yang Bersifat SpekulatifTeori yang bersifat spekulatif, meliputi antara lain : teori teokratis, teori perjanjian masyarakat, dan teori kekuatan/ kekuasaan.1. Teori Teokrasi (ketuhanan)menurut teori ketuhanan, segala sesuatu di dunia ini adanya atas kehendak Allah Subhanahu Wataala, sehingga negara pada hakekatnya ada atas kehendak Allah. Penganut teori ini adalah Fiedrich Julius Stahl, yang menyatakan bahwa negara tumbuh secara berangsur-angsur melalui proses bertahap mulai dari keluarga menjadi bangsa dan negara.2. Teori perjanjian masyarakatDalam teori ini tiga tokoh yang paling terkenal, yaitu Thomas Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau. Menurut teori ini negara itu timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin, supaya orang yang satu tidak merupakan binatang buas bagi orang lain (homo homini lupus, menurut Hobbes). Perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat (contract social menurut ajaran Rousseau). Dapat pula terjadi suatu perjanjian antara daerah jajahan, misalnya : Kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun 1947.3. Teori kekuasaan/ kekuatanMenurut teori kekuasaan/kekuatan, terbentuknya negara didasarkan atas kekuasaan/kekuatan, misalnya melalui pendudukan dan penaklukan. Ditinjau dari teori kekuatan, munculnya negara yang bermula dari adanya beberapa kelompok dalam suatu suku yang masing-masing dipimpin oleh kepala suku (datuk). Kemudian berbagai kelompok tersebut hidup dalam suatu persaingan untuk memperebutkan lahan/wilayah, sumber tempat mereka mendapatkan makanan. Akibat lebih jauh mereka kemudian berusaha untuk bisa mengalahkan kelompok saingannya. Adagium thomas Hobbes yang menyatakan Bellum Omnium Contra Omnes semua berperang melawan semua, kiranya tepat sekali untuk memotret kondisi mereka dalam persaingan untuk memperebutkan sesuatu. Kelompok yang terkalahkan kemudian harus tunduk serta wilayah yang dimilikinya diduduki dan dikuasai oleh sang penakluk, dan demikian seterusnya.b) Teori yang Bersifat EvolusiTeori yang evolusi atau teori historis ini merupakan teori yang menyatakan bahwa lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, maka lembaga-lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan-tuntutan zaman. Menurut teori yang bersifat evolusi ini terjadinya negara adalah secara historis-sosio (dari keluarga menjadi negara). Termasuk dalam teori ini yang bersifat evolusi ini antara lain teori hukum alam. Berdasarkan teori hukum alam ini, negara terjadi secara alamiah.2.2 Tujuan Negara Ideal (hakikat Negara)

Setiap Negara didirikan tentu mempunyai tujuan. Pada hakikatnya, tujuan setiap negara berbeda antara negara satu dengan negara lainnya. Hal ini disesuaikan dengan pandangan hidup rakyat dan landasan pandangan hidup yang bersumber pada nilai-nilai luhur bangasa Tersebut. Tujuan negara secara umum adalah menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya. Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan mengendalikan alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya. Tujuan dari tiap-tiap negara dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan, dan pengaruh dari penguasa negara yang bersangkutan. Dengan mengetahui tujuan negara, kita juga dapat mengetahui sifat organisasi negara dan legitimasi kekuasaan negara tersebut.2.2.1Tujuan Negara Menurut Pendpat AhliBerikut ini pendapat beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya tentang tujuan negara.1) PlatoMenurut Plato, tujuan negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sosial.2) Roger H. Soltau Menurut Roger H. Soltau, tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta mengungkapkan daya cipta yang sebebas-bebasnya.3) Harold J. Laski Menurut Harold J. Laski, tujuan negara adalah menciptakan keadaan yang di dalamnya, rakyat dapat mencapai keinginan-keinginannya secara maksimal.4) Aristoteles Aristoteles mengemukakan bahwa tujuan dari negara adalah kesempurnaan warganya yang berdasarkan atas keadilan. Keadilan memerintah harus menjelma di dalam negara, dan hukum berfungsi memberi kepada setiap manusia apa sebenarnya yang berhak ia terima.5) Socrates Menurut Socrates negara bukanlah semata-mata merupakan suatu keharusan yang brsifat objektif, yang asal mulanya berpangkal pada pekerti manusia. Tugas negara adalah untuk menciptakan hukum, yang harus dilakukan oleh para pemimpin, atau para penguasa yang dipilah secara saksama oleh rakyat. Negara bukanlah suatu organisasi yang dibuat untuk manusia demi kepentingan drinya pribadi, melainkan negara itu suatu susunan yang objektif bersandarkan kepada sifat hakikat manusia karena itu bertugas untuk melaksanakan dan menerapkan hukum-hukum yang objektif, termuat keadilan bagi umum, dan tidak hanya melayani kebutuhan para penguasa negara yang saling berganti ganti orangnya.6) John Locke Tujuan negara menurut John Locke adalah untuk memelihara dan menjamin terlaksananya hak-hak azasi manusia.yang tertuang dalam perjanjian masyarakat.7) Niccollo MachiavelliTujuan negara menurut Niccollo Machiavelli adalah untuk mengusahakan terselenggaranya ketertiban, keamanan dan ketentraman. Jadi dengan demikian kalau dahulu tujuan negara itu selalu bersifat kultural, sedangkan menurut Niccollo Machiavelli tujuan negara adalah semata-mata adalah kekuasaan.8) Thomas Aquinas Menurut Thomas Aquinas, untuk mengetahui tujuan negara maka terlebih dahulu mengetahui tujuan manusia, yaitu kemuliaan yang abadi. Oleh karena itu negara mempunyai tujuan yang luas, yaitu memberikan dan menyelenggarakan kebahagiaan manusia untuk memberikan kemungkinan, agar dapat mencapai hidup tersusila dan kemuliaan yang abadi, yang harus di sesuaikan dengan syarat-syarat keagamaan.9) Benedictus SpinozaTujuan negara menurut Spinoza adalah menyelenggarakan perdamaiaan, ketenteraman dan menghilangkan ketakutan. Untuk mencapai tujuan ini, warga negara harus menaati segala peraturan dan undang-undang negara, ia tidak boleh membantah, meskipun peraturan atau undang-undang negara itu sifatnya tidak adil dan merugikan.2.2.2Tujuan Negara Menurut TeoriTujuan negara juga dapat ditinjau dari beberapa teori atau ajaran sebagai berikut.1. Teori Negara Kesejahteraan. Menurut teori ini, tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan warga negaranya. Teori ini dikemukakan oleh Kranenburg.2. Teori Perdamaian Dunia. Teori ini dikemukakan oleh ahli kenegaraan Italia, Dante Alleghieri. Tujuan negara adalah mencapai perdamaian dunia sehingga perlu dibentuk satu negara di bawah satu imperium.3. Teori Kedaulatan Hukum. Menurut teori ini, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum, dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum. Hanya hukumlah yang berkuasa di dalam negara. Dalam negara hukum hak-hak warga negara dijamin sepenuhnya oleh negara. Sebaliknya, warga negara berkewajiban mematuhi seluruh peraturan yang ada dalam negara yang bersangkutan. Teori ini dikemukakan oleh Krabbe.4. Teori Kekuasaan Negara. Menurut teori ini, tujuan negara adalah berusaha mengumpulkan kekuasaan yang sebesar-besarnya. Teori ini dikemukakan oleh Lord Shang Yang, seorang ahli filsafat politik Cina.5. Teori Jaminan atas Hak dan Kebebasan. Menurut teori ini, tujuan negara adalah membentuk dan mempertahankan hukum supaya hak dan kemerdekaan warga negara terpelihara. Peranan negara hanya sebagai penjaga ketertiban hukum dan pelindung hak serta kebebasan warganya. Penganut teori ini adalah Immanuel Kant, seorang filsuf dari Jerman.2.3 Unsur Negara Republik IndonesiaUnsur-unsur Negara Republik Indonesia menurut Miriam Budiajo (1923-2007) seorang pakar politik dan ketatanegaraan adalah wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan. unsur Negara menurut John Locke merupakan factor penting terbentuknya suatu Negara, karena tanpa unsur-unsur tersebut Negara akan berbentuk premature.

1. Wilayah

Wilayah yang termasuk dalam NKRI adalah seluruh bekas jajahan Hindia Belanda (East Indies). Wilayah sebagai salah satu unsur dalam daratan, lautan, udara, dan wilayah-wilayah ekstrateritorial lain. Pada tahun 1982 melalui Konvensi Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS) ke-3 Deklarasi Juanda termasuk dalam keputusan UNCLOS. Selain mengakui Deklarasi Juanda, Konvensi ini juga menetapkan:

a. Batas laut territorial (12 mil darigaris pantai)

b. Batas zona bersebelahan (12 mil diukur dari batas territorial, atau 24 mil dari garis pantai, di mana Negara kepulauan boleh mengambil tindakan terhadap pihak yang melakukan pelanggaran hukum di wilayah ini)

c. Zona ekonomi eksklusif (200 mil dari garis pantai)

d. Batas landas kontinen/benuaWilayah ekstrateritorial adalah wilayah-wilayah di luar wilayah laut dan daratan utama suatu Negara. Contoh, wilayah semacam ini adalah wilayah di dalam kapal yang memiliki bendera suatu Negara, saat berlabuh di perairan internasional. Hukum yang berlaku di atas kapal tersebut adalah hukum Negara sesuai dengan bendera kapal.

2. Penduduk

Penduduk adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh suatu Negara. Penduduk adalah semua orang yang tinggal atau berdomisili di suatu wilayah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah wadah besar bangsa-bangsa tersebut untuk hidup. Berbagai bangsa yang berbeda inilah yang kemudian disebut dengan Bangsa Indonesia. Penduduk sebagai salah satu unsur-unsur Negara bukan hanya persoalan legalitas formal seperti status warga Negara dan bukan warga Negara.

3. Pemerintah

Dalam unsur-unsur Negara, pemerintah bagaikan kerangka dari wadah besar bernama Negara. Pemerintah berperan sebagai penjaga bentuk Negara. Bentuk Negara turut mempengaruhi bentuk pemerintahan. Pemerintah dapat pula disebut penguasa. Pada Negara-negara modern kekuasaan tidak lagi berasa dalam satu pihak. Kekuasaan Negara dibagi dalam 3 bentu, legislatif, yudikatif, dan eksekutif.

4. Kedaulatan

Kedaulatan adalah unsur-unsur Negara dan sangat terkait dengan pemerintah. Kedaulatan dapat terbentuk jika pemerintah benar-benar berusaha untuk mewujudkannya. Kedaulatan sendiri berarti suatu hak untuk menguasai diri sendiri tanpa campur tangan dari pihak lain. Ada beberapa konsep tentang kedaulatan yaitu, kedaulatan Tuhan, kedaulatan raja, kedaulatan hukum, dan kedaulatan rakyat.

Jadi, dalam unsur-unsur Negara, wilayah dan penduduk merupakan suatu fakta fisik sebagai dasar awal terbentuknya Negara. Pemerintah dan kedaulatan merupakan unsur yang harus diwujudkan. Wilayah merupakan tempat untuk mendirikan Negara, dan penduduk merupakan pemberi danpembentuk pemerintahan. Sedangkan kedaulatan merupakan usaha yang harus diperjuangkan agar Negara dapat berdiri mandiridan sejajar dengan Negara lain.

2.4 Bentuk Negara Republik Indonesia

Di dunia terdapat banyak bentuk negara yang berbeda-beda antara lain negara kesatuan, negara serikat, perserikatan negara (Konfederasi) , UNI, dibagi menjadi 2 yaitu Uni Riil dan Uni Personil, dominion, koloni, protektorat, mandat, trust. Pada awal kemerdekaan Indonesia, muncul perdebatan mengenai bentuk negara yang akan digunakan Indonesia apakah negara kesatuan ataukah negara federal. Namun akhirnya disepakati bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan kemudian ditetapkan dalam UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Presiden Soekarno, dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 mengatakan bahwa nasionalisme Indonesia atau negara kesatuan merupakan sebuah takdir. Tujuan Belanda membentuk negara serikat adalah untuk melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada waktu itu. Banyak timbul pergolakan parlemen di Indonesia yang menjadi awal pemicu diubahnya bentuk negara dari serikat menjadi kesatuan. Melalui Mosi Natsir yang didukung oleh banyak fraksi di parlemen ini akhirnya mengantarkan Indonesia menjadi negara kesatuan sejak 17 Agustus 1950. Meskipun telah kembali menjadi negara kesatuan sesuai dengan konstitusi yang berlaku UUDS1950 pasal1 ayat (1) banyak sekali timbul upaya pemberontakan di berbagai daerah hingga tahun 1958. Kondisi ini membuat penyelenggaraan negara tidak optimal sehingga Presiden harus mengambil tindakan dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali menggunakan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini mampu meyakinkan kembali bahwa negara kesatuan merupakan yang terbaik dan menghilangkan keraguan akan pecahnya negara Indonesia. 2.5 Tujuan Negara Republik IndonesiaTujuan negara kesatuan Republik Indonesia dirumuskan dalam sidang periode II BPUPKI (10 16 Juli 1945) dan tujuan tersebut disyahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang meluputi :1. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia2. memajukan kesejahteraan umum3. mencerdaskan kehidupan bangsa4. ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosialTujuan negara kesatuan Republik Indonesia tersebut di atas sekaligus merupakanfungsi negara Indonesia.Indonesia adalah sebuah negara kesatuan namun terdapat pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini adalah untuk mendorong otonomi daerah dan mendorong pembangunan daerah menjadi lebih pesat. Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dapat dijalankan secara langsung.

Undang-undang yang mengatur tegas adalah UU no 32/2004. Pemerintah pusat memiliki wewenang sepenuhnya dalam hal pertahanan, keamanan, moneter, politik LN, pendidikan, dan agama. Pemerintah dapat menjalankan pemerintahan secara sentralisasi atau bisa juga desentralisasi. Jika pemerintahan dijalankan secara terpusat(sentralisasi) semua wewenang termasuk pembuatan aturan diambil alih oleh pemerintah pusat.

BAB III

PENUTUP

3.1KesimpulanNegara merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.Unsur-unsur Negara Republik Indonesia adalah wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan,

Tujuan negara secara umum adalah menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya. Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia sekaligus merupakanfungsi negara Indonesia.Di dunia terdapat banyak bentuk negara yang berbeda-beda antara lain negara kesatuan, negara serikat, perserikatan negara (Konfederasi) , UNI, dibagi menjadi 2 yaitu Uni Riil dan Uni Personil, dominion, koloni, protektorat, mandat, trust.3.2Saran

Ruang lingkup pengetahuan kewarganegaraan lebih diperluas lagi. Agar lebih memahami pentingnya kewarganegaraan.

DAFTAR PUSTAKA

http://24bit.wordpress.com/2009/12/24/bentuk-pemerintahan-klasik/http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2181197-teori-terbentuknya-negara/Abdulkarim, Aim. 2008. LKS UNSUR Kenegaraan untuk umum. Bandung: Gema Ilmu.

Rofi, Aang Witarsa. 2007. Pemerintahan Kewarganegaraan untuk umum. Bogor: Regina.

Sujiyanto dkk. Praktik Belajar Kewarganegaraan untuk umum. Bekasi: Ganesa Exact

http://megaesa-bloggerceria.blogspot.com/2012/05/teori-terbentuknya-negara-teori.htmlhttp://gghtgwsg.blogspot.com/2013/07/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara.htmlPAGE 5