37
KATANTARAS Edisi 13 Oktober 2020 1 No. 13 Edisi Oktober 2020 I w a n D e p a r i - B u d i a n t o S u r b a k t i Joshua Ginting - Sabrina br Tarigan Yus Felesky br Surbakti Paulus Sitepu Cory br Sbayang Theopilus Ginting Cuaca Bangun Agen Purba

No. 13 Edisi Oktober 2020...2020/10/13  · KATANTARAS Edisi 13 Oktober 2020 1 No. 13 Edisi Oktober 2020 I w a n D e p a r i - aBudi n t o S u r b a k t i Joshua Ginting - Sabrina

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    1

    No. 13 Edisi Oktober 2020

    Iw

    an Depari - Budianto Surb

    akti

    Joshua G int ing - Sabrina br Tarigan

    Yus Felesky br SurbaktiPaulus Sitepu Cory br Sbayang

    Theopilus Ginting

    Cuaca BangunAgen Purba

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    2

    K A T A N A K A N

    Tempratur pulitik tergejap enggo nangkih terlebih i media sosial terjadi “perang urat syaraf” enca ibas tanggal 23 September 2020 KPU ermomo kerna 5 paslon si atan ibas pilkada tanggal 9 Desember 2020 sireh rikut ras nomor urutna. Emekap No 1 Brigjen TNI (Purn) Jusua Ginting SIP – dr. Saberina br Tarigan MARS, No 2 Cuaca Bangun SE Ak M.Si SH MH – Agen Morgan Purba, No 3: Pasangan Iwan Sembiring Depari SH – Ir. Budianto Surbakti MM, No 4 Yus Felesky Surbakti – Drs. Paulus Sitepu ras No 5 Pasangan Cory Sriwaty br Sebayang – Theopilus Ginting.

    Endam limana siman pilihen rayat i Kabupaten Karo ibas tanggal 9 Desember 2020 pep-agi. Paslon siterpilih pagi ia me duana nentuken ermajuna Kabupaten Karo entah lang, entah geglgel (status quo) entah pe tambah kal murdena. Erkiteken sie ngarap kita maka rayat similih tuhu-tuhu nggejap maka nasib Kabupaten Karo 3,5 tahun kulebe lit ibas tanna. Alu bage la nggit ngaloken serpi gelah milih sada paslon.

    Guna nginget uga pilkada langsung si enggo 3 kali idalanken i Kabupaten Karo emekap tahun 2005, 2010 ras 2015, emaka ipenangkih kami sada tulisen kerna sie. Bage ka pe sada tulisen kerna perdalanen geluh Karo Jambi ibas politik rikut rasa sum ia jadi Bupati/KDH Karo 2010 – 2014 seh ia dungna imakzulken DPRD alu mbentuk panitia angket. Tulisen e sekaligus nginget perdalanen politik Karo Jambi sidilo Dibata ibas tanggal 6 September 2020 silewat. Asum sakit denga Karo Jambi mindo gelah anakana sintua di-beru Yus Felesky Surbakti nggantiken posisina jadi calon bupati.

    Berita sideban siampeken kami emekap 10 budaya Karo endatken sertifikat Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) ibas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) nari. Sepuluh budaya Karo e emekap Gendang Lima Sendalanen, Erdemu Bayu, Anding-andingan, Tari Telu Serangke, Ngam-peken Tulan-tulan, Perkolong-kolong, Ermayan, Tari Guro Guro Aron, Tari Roti Manis ras Catur Karo. Tuhu sada keriahen man banta kerina.

    Berita Kejaksaan Negeri Karo nehken sen sibuen Rp 1,1 miliar man Pemkab Karo. Sen e sitihuna kesalahen pembayaren man piga-piga puluh pegawai kantor Bupati si la sue ras peraturen. Emaka Kejari nagih tah pe ngutip mulihi ibas pegawai nari erpalasken laporen asil audit BPK RI i Medan.

    Tambah si e, ipesusur kami berita kerna pengangkaten AKBP Ferio Sano Ginting SIK MH jadi Kapolres Dairi. Emaka sisehken man totota ku Dibata gelah itegu-teguna AKBP Ferio Ginting ibas ndahiken dahin sienggo iendesken mana bana.

    Dage bagem lebe sengkebabah kata ibas kami nari sierkeras i dapur redaksi. Mejuah-juah kam ngogesa ras sehat-sehat kita kerina.**

    PILKADA I KABUPATEN KARO 2020

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    3

    MEDAN Moses Pinem, Salmen Kembaren, Imanuel Tarigan, Tridah Sembiring, Septa Sembiring, Imanuel Bukit,

    Emma Sinulingga

    KABANJAHE Alex Depari, Eddy Suranta Surbakti,

    Susanto Ginting S.Pd., Ramuan Sembiring

    YOGYAKARTA Ezra Deardo Purba

    BANDAR LAMPUNGOren B. Peranginangin.

    Perwakilan Eropa : Christina Ginting (Munchen).

    Jl. Marsaid I No. 44 Rt.01 Rw.06, Marga Jaya Bekasi Selatan.

    E-mail : [email protected]

    Telp.085782072022 dan 081281743060

    Susunan Redaksi KATANTARAS

    Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca, berupa cerpen, puisi, dan artikel yang berkaitan dengan daerah atau suku Karo. Tulisan dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Karo dan dikirimkan ke email Redaksi : [email protected]. Isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung-jawab penulis. Redaksi berhak mengedit artikel tanpa mengubah isi dan substansi dari tulisan. Hak cipta tulisan tetap menjadi milik penulis. Tulisan yang dimuat tidak mendapat honorarium.

    PenerbitCv. AneskA GrAfindo

    PendiriJecky Edward Sembiring D.

    Julianus P. LiembengRobinson Sembiring

    Simson GintingDewan Penyantun

    Analgin GintingNelson Barus

    Robinson SitepuPimPinan umum/

    PimPinan ReDaksi Simson Gintings,

    wakil PimPinan umum/wakil PimPinan ReDaksi Julianus P. Limbeng.

    Dewan ReDaksi Robinson Sembiring,

    Hendri Sembiring Meliala

    PimPinAn PerusAhAAn Asmanta Barus,

    keuangan & siRkulasi Nurlela br. Sitepu

    manageR PRoDuksi Jecky Edward Sembiring D.,

    Rekening BNI No. 0753540507 An. Simson Gintings,

    PeRcetakanAneska Grafindo

    Ersada Kita Megegeh, Teridah ras Mehaga

    aRtistik Arthur Sembiring. Photografer

    Sadrah Ps., Jupiter Maha. tata letak

    Yosef Depari.sekRetaRis Eko Tarigan.

    ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN

    staff ReDaksi

    kontRibutoR

    alamat ReDaksi

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    4

    SEKILAS BERITA KARO

    Medan, KATANTARASSepuluh kebudayaan tradisional suku Karo, Sumat-era Utara, memperoleh sertifikat Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Ma-nusia (Kemenkumham). Perolehan sertifikat EBT ini menandakan hak kekayaan intelektual (HKI) atas ke-10 kebudayaan suku Karo tersebut kini dilindungi Undang-Undang Hak Cipta.

    Keberhasilan tersebut berkat dukungan dan fasilitasi Kepala Kantor Wilayah Sumatera Utara Kementerian

    Hukum dan HAM RI atas usul Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo kekayaan intelektual warisan leluhur suku Karo pada zamannya, agar terjaga pelestarianya dan tidak punah.

    Adapun ke 10 sertifikat itu yakni sertifikat Gendang Lima Sendalanen, Erdemu Bayu, Anding-andin-gan, Tari Telu Serangke, Ngampeken Tulan-tulan, Perkolong-kolong, Ermayan, Tari Guro Guro Aron, Tari Roti Manis dan Catur Karo.

    “Seluruhnya telah dicatatkan dalam EBT, sehing-

    Erdemu Bayu dan 9 Warisan Budaya Leluhur Karo Sah Diakui Negara

    Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH menerima sertifikat Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) dari Dirjen (Direktur Jen-deral) Kekayaan Intelektual Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM) RI di Hotel Four Point By Sheraton Medan

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    5

    ga Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dilindungi un-dang-undang hak Cipta,” tegas Terkelin saat mener-ima sepuluh sertifikat HKI dari Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual Kemen-kumham RI, Daulat P Silitonga, Kamis (03/09/2020) malam di Hotel Four Point By Sheraton Medan.

    Penerimaan disaksikan Kepala Balitbang Provsu Ir. H. Irman, MSi, Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Kadis Pariwisata M Ginting, Kabag Hukum Monika Maytrisa Br Purba, Sekretaris Pariwisata Eva Angeli-na Br Sembiring.

    Terkelin Brahmana menambahkan, warisan kebu-dayaan adalah modal, kekayaan dan kekuatan sosial, sehingga harus dijaga demi kelangsungan atau pele-starian nilai – nilai budaya leluhur Karo.

    Selain itu Pemkab Karo juga masih memiliki warisan budaya lainnya seperti, Kerja Tahun Merdang Mer-dem dan Pesta Budaya Mejuah Juah. Ke depan akan kita usulkan agar terdaftar dan tercatat Hak Kekayaan Intelektual (HKI). “Sehingga pelestarian dapat terja-ga, tidak dapat diklaim oleh orang lain,” ujar Bupati Karo.

    Sementara Menteri Hukum dan HAM RI melalui Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual Daulat P. Silitonga mengatakan bahwa langkah Pemkab Karo mendaftarkan 10 HKI sangat-lah tepat. Warisan leluhur itu memang harus dirawat, diwarisi dan dijaga. Karena, budaya yang telah ber-sertifikat akan tercatat dan mendapat perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional (EBT), selain itu memi-liki tujuan agar tidak dapat diklaim orang lain.

    “Munculnya perlindungan EBT bagi Pemkab Karo akan menjadi pilot project untuk daerah lain yang saat ini belum mendaftarkan HKI-nya sebagai satu ciri khas budaya disetiap daerah,” jelas Daulat.

    Pendaftaran HKI adalah investasi jangka panjang. sehingga sebaiknya ditempatkan pada pos investasi bukan beban atau biaya.

    Sebelumnya, Bupati Karo, Terkelin Brahmana, SH, MH dipercaya “memukul gong” sebagai tanda dib-ukanya program kegiatan sosialisasi Promosi dan Diseminasi Kekayaan Intelektual oleh Kanwil Ke-menkumham Sumut. **

    Anggota Komisi V DPR - RI Bob Andika Mamana Sitepu mengusulkan pelebaran jalan nasional yang melintasi Kecamatan Tiga Panah hingga Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara.

    Pengusulan itu disampaikan Bob saat mengggelar rapat kerja bersama Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) tanggal 15/09/2020 di Jakarta.

    Ia menyampaikan kepada Direktur Jendral (Dirjen) Bina Marga Kementrian PUPR, Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengusulkan agar jalan yang selama ini diperlebar menjadi 7 meter yang sebelumnya 3.5 meter.

    Karena hal ini menurut Bob didasari oleh kondisi lapangan. Dimana dijalan nasional tersebut kema-

    Anggota DPR - RI Bob Sitepu Usulkan Pelebaran Jalan Nasional di Tiga Panah -

    Merek Jadi Tujuh Meter

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    6

    cetan panjang sudah menjadi pemandangan umum yang tidak juga terselesaikan hingga kini.

    “Kami minta kepada Dirjen Bina Marga agar usulan ini menjadi prioritas. Ini cukup penting, mengingat kemacetan yang luar biasa terjadi setiap harinya,” usul Bob.

    Kemacetan yang diungkap Bob pada rapat kerja ke-marin cukup tinggi. Mengingat, jalur jalan nasion-al Tiga Panah - Merek adalah satu - satunya jalur menuju kawasan Danau Toba dari Kabupaten Karo. Selain itu, tambah Bob, jalan nasional yang melinta-si di Tiga Panah adalah jalur utama mobilitas sosial dan ekonomi sejumlah kabupaten yang ada di propin-si Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Sehingga kondisi sempitnya badan jalan mengaki-batkan mobilitas ekonomi pertanian dan wisata mas-yarakat sekitar sudah terganggu. “Jika dibiarkan berlarut dikhawatirkan dapat meru-gikan masyarakat dari sisi sosial dan ekonomi,” papar Bob. Antrian panjang kendaraan atau macet sudah men-jadi pemandangan biasa di ruas jalan Kabanjahe – Ti-

    gapanah – Merek. Kemacetan di jam-jam tertentu pun semakin parah, padahal jalan ini menjadi penghubung sejumlah Kabupaten di Sumut dan jalan lintas Su Bukan hanya menghambat perjalanan, pertumbuhan ekonomi juga terganggu karena kemacetan mengaki-batkan jasa pengangkutan hasil pertanian terlambat dan dibutuhkan ongkos yang lebih besar dari biasanya.

    “Ini yang kita khawatirkan. Akibat kemacetan itu dis-tribusi hasil pertanian warga dari dua kabupaten ber-tetangga, yakni Karo dan Simalungun jadi terhambat dijual ke pasar. Diluar itu, para pengunjung yang berni-at mengunjungi kawasan Danau Toba juga sudah pasti terganggu,” tambah Anggota Komisi V DPR - RI.

    Seiring dengan usulan pelebaran jalan nasional Tiga Panah yang digaungkan Bob Sitepu, Kepala Dinas PUPR Kab Karo Edwar Pontianus Sinulingga men-gatakan Pemkab Karo telah melakukan kegiatan awal sosialisasi. Langkah ini pada tahap awal di-fokuskan pada jalur kemacetan terparah. Sosialiasi saat itu dilaksanakan bersama Bapeda Karo, Dinas PUPR Karo, Dinas Perkim Karo, Camat Tiga Panah dan masyarakat yang berada di jalur macet.**

    Ketua DPD RI AA LaNyalla Matalitti Dapat Gelar Marga Sitepu

    Kabanjahe, KATANTARASKetua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indone-sia (DPD RI) La Nyalla Mattalitti mendapat marga Sitepu dari tokoh adat Karo, Malem Ukur Ginting. Penabalan marga itu berlangsung di Aula Kantor Bu-pati Karo ketika La Nyalla Mattalitti bersama Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin dan an-ggota DPD lainnya melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karo.

    Kedatangan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti dan rombongan disambut Bupati Karo Terkelin Brahma-na, Ketua DPRD Karo Iriani Tarigan, Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto, dan Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriyono, di Kan-tor Bupati Karo (17/09/2020). “Sejak hari ini, Bapak resmi bernama AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Sitepu. Sekaligus menjadi sauda-

    ra dari Senator kami, Ibu Badikenita Sitepu. Dan Bapak juga sekaligus sudah menjadi warga Karo,” ujar Malem Ukur, seraya memakaikan baju adat khas Karo dengan disaksikan Bupati Karo Terkelin Brah-mana seperti diberitakan Antara.

    Dalam sambutannya, LaNyalla menyampaikan apre-siasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada mas-yarakat Karo, atas pemberian marga Sitepu kepada dirinya. “Saya berterima kasih telah mendapat saudara baru di Kabupaten Karo. Sepertinya saya harus lebih sering ke sini,” katanya. LaNyalla juga menyampaikan rasa empati kepada pe-merintah kabupaten dan masyarakat Karo, yang terke-na dua musibah sekaligus. Yakni pandemi COVID-19 dan dampak erupsi Gunung Sinabung, yang hingga

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    7

    Tokoh Adat Karo Malem Ukur Ginting saat memakaikan baju adat Karo kepada Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

    saat ini masih berada di siaga tingkat III. “Kami sangat bisa merasakan, terutama apa yang dirasakan para petani yang lahan dan kebunnya ter-dampak erupsi dan terkena debu vulkanik Gunung Sinabung. Seperti yang dialami para petani dari 6 kecamatan di Karo, beberapa waktu lalu. Akibatnya 7 ribu hektare lahan hortikultura rusak, dengan keru-gian mencapai Rp170 miliar,” ungkap LaNyalla. Ditambahkan, dampak pandemi COVID-19 yang melambatkan ekonomi dan daya beli masyarakat juga menghantam para petani jeruk Karo. Karena pada musim panen kali ini, harga jual turun drastis. “Kiranya Pemkab Karo dapat mencari jalan keluar dengan membuka pasar baru, selain pasar yang sudah eksisting dan melemah saat ini,” harap LaNyalla. Dalam kunjungan kerja di Karo, Ketua DPD RI juga meneruskan sejumah bantuan dari BNPB dan Ke-menterian Kesehatan RI dengan rincian dari BNPB terdiri atas 4.000 masker dan 40 dirigen hand sanitizer Sedangkan dari Kemenkes terdiri atas 1.000 masker, 1.000 alat tes cepat dan 400 set baju hazmat.

    Sementara itu, Senator asal Karo, Badikanita Sitepu dalam paparannya meminta dukungan Ketua DPD RI dan Senator di Komite III, agar nilai-nlai kearifan lo-kal di Kabupaten Karo mendapat perhatian. “Saya minta dukungan kepada turang (abang, red) aku, karena sudah Sitepu kan,” tandasnya sontak mendapat aplaus dari tamu undangan. Usai dari kantor Pemkab Karo, La Nyalla dengan did-ampingi Ketua PMI Sumut dan Bupati Karo bertolak menuju Desa Sukatepu, Kecamatan Taman Neran, Karo, untuk menghadiri peringatan hari lahir Palang Merah Indonesia ke-75, yang digelar PMI Sumut.

    Perlu diketahui, La Nyalla Mahmud Matalitti beras-al dari keluarga saudagar besar asal Bugis, Sulawe-si Selatan, yang cukup berpengaruh di Surabaya. Ia lulusan Fakultas Teknik Sipil Universitas Brawijaya (1977-1984), pernah menjabat Ketua Himpunan Pen-gusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur, Ket-ua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI (2015 - 2016).**

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    8

    Dairi, KATATANTARAS Kapolda Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi melantik AKBP Ferio Sano Ginting SIK MH menjadi Kapolres Dairi bertempat di Lobby Adhi Pradana Mapoldasu (15/9/2020). Ka-polres Dairi yang dijabat AKBP Leonardo David Si-matupang SIK diserah terimakan kepada AKBP Ferio Sano Ginting SIK MH yang sebelumnya menjabat sebagai Pamen Lemdiklat Polri.

    Esoknya esoknya diadakan acara pisah sambut diwar-nai tradisi Pedang Pora di halaman Mapolres Dairi, Sidikalang (16/9/2020). Kedatangan Kapolres Dairi yang baru disambut dengan tari era-era dan penye-matan kain ulos oleh tokoh masyarakat Pakpak, serta pengalungan bunga oleh Polisi Kecil (Pocil) Polres Dairi.

    AKBP Ferio Sano Ginting SIK MH saat memperke-nalkan diri menyampaikan, harapan kepada seluruh personil untuk mohon dukungan dalam pelaksanaan tugas yang diemban sebagai Kapolres Dairi yang baru. “Sebagai Kapolres Dairi yang baru saya mohon

    dukungan dari seluruh personil, agar terciptanya situ-asi Kamtibmas yang aman dan kondusif di Wilkum Polres Dairi,” kata Ferio. Kepada ibu Bhayangkari juga kiranya dapat aktif dalam kegiatan di kepengu-rusan Bhayangkari Dairi dan membantu pelaksanaan tugas suami yang diemban. Selain itu ibu Bhayang-kari agar mendukung pelaksanaan tugas suaminya dan memberikan motivasi kerja yang baik.

    “Dengan dukungan istrilah diharapkan tugas suami akan sukses sesuai dengan kehendak pimpinan dan institusi Polri,” ujarnya. Sementara Leonardo D Si-matupang SIK pada kesempatan itu mengucapkan, kata pamit dan ucapan terimakasih kepada seluruh personil yang telah membantu dalam pelaksanaan tugas selama menjabat Kapolres Dairi. “Terimakasih atas kerjasa-ma seluruh personil selama ini, dengan kerendahan hati saya mohon maaf atas kekhilafan, kesalahan dan kekurangan selama menjabat Kapolres Dairi,” ungkap-nya. Kegiatan ditutup dengan pemberian cenderamata oleh personil Polres Dairi kepada pejabat yang lama dan melepas keberangkatan pejabat lama oleh pejabat baru dengan tradisi pedang pora.

    AKBP Ferio Sano Ginting Jabat Kapolres Dairi

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    9

    Taneh Karo, KATANTARASDoa bersama lintas agama bersama masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Sinabung dilakukan di Jambur Desa Suka Tepu Kec. Namanteran, Kab. Karo (9/9/2020). Doa bersama dipimpin oleh 5 tokoh lintas agama secara bergantian antara lain Islam, Protestan, Katolik, Budha dan Hindu. Kelimanya berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing namun dengan harapan yang sama yakni agar erupsi Gunung Sinab-ung dan pandemi Covid-19 cepat berakhir.

    Acara doa bersama itu dihadiri Gubernur Sumat-era Utara Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Danrem 023/KS Kolonel Inf Febriel B Si-kumbang. Kemudian ada Dandim 0205/TK Let-kol Kav Yuli Eko Hadiyanto, Kapolres Karo AKBP Yustinus Setyo, Kajari Karo Denny Achmad, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Ketua DPRD Karo Iri-ani Tarigan.

    Doa Bersama Lintas Agama, Semoga Bencana Sinabung Segera Berakhir

    Kemudian, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu dalam sambutannya mengatakan atas nama Pemerin-tah Kabupaten Dairi dan masyarakat Kabupaten Dairi menyampaikan selamat datang kepada Kapolres Dairi yang baru beserta Ibu di bumi Sulang Silima Kabu-paten Dairi. “Kabupaten Dairi sebagai daerah yang beriklim sejuk, memiliki banyak produk pertanian dari para petani yang unggul dan salah satu yang menjadi andalan adalah Kopi Sidikalang yang telah terkenal di seluruh Indonesia bahkan sampai ke mancanegara,”

    ucap Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu.

    Selain itu, Kabupaten Dairi dikatakan Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu memiliki beragam etnis budaya, agama dan suku sehingga menjadikan Ka-bupaten Dairi sebagai miniaturnya Indonesia sebagai harmoni keberagaman yang selaras dengan visi Pe-merintah Kabupaten Dairi yaitu mewujudkan Dairi Unggul yang mensejahterakan masyarakat dalam harmoni keberagaman.**

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    10

    Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebut, doa bersama lintas agama dengan masyarakat ter-dampak erupsi gunung Sinabung untuk meminta se-cara tulus kepada Yang Maha Kuasa agar melindungi dan memberkati seluruh yang terdampak. “Kiranya erupsi Gunung Sinabung cepat selesai sehingga kita dapat berbenah,” katanya.

    Ia juga mendoakan kiranya warga semakin sejahtera hususnya bidang pertanian. “Tanah Karo subur, petani makmur,” katanya.

    Pangdam I/BB menyampaikan bahwa doa ber-sama ini digelar, dengan harapan kasih dan kemurahan Tuhan Yang Maha Esa, agar erupsi Sinabung segera selesai. Juga diharapkan mas-yarakat Kabupaten Karo yang terkena dampak erupsi Sinabung dimasa sulit pandemi Covid-19, diberi kesabaran, ketabahan dan kesehatan.

    Dalam doa bersama lintas agama ini, diawali dengan ceramah keagamaan yang diwakili agama Islam dan Kristen Protestan. Dalam ceramah yang disampaikan ustad dan pendeta itu, meminta kebersamaan seluruh warga serta pemerintah tanpa saling membeda-beda-

    kan berdoa meminta pengampunan serta berkaca diri. “Agar musibah Gunung Sinabung ini berlalu mari membenahi diri, memperbaiki moral diri dalam men-jalani kehidupan,” kata masing-masing penceramah.

    Sementara itu, tokoh masyarakat Karo Sungkunen Ginting mengapresiasi doa bersama yang dihadiri oleh Gubernur dan Forkopimda Sumut. Ia berharap doa yang dilakukan bersama dan lintas agama itu dapat terkabul. Selain itu, Sungkunen mengharapkan kepada Gubernur agar terus memperhatikan kondi-si pertanian masyarakat yang rusak akibat erupsi gunung.

    “Masyarakat sudah lesu, tidak ada panen khususnya di kecamatan ini, karena tanaman ditimbun abu vul-kanik. Jadi kami minta Forkopimda terus memberi-kan perhatian kepada kami,” harap Sungkunen.

    Sebelum acara doa bersama, Gubernur Edy Rah-mayadi menyerahkan bantuan 7 ekor sapi, sembako dan faceshield kepada 11 desa di Kecamatan Naman Teran. Sementara Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi menyerahkan bantuan masker kepada Ketua TP PKK Karo Sariati Terkelin Brahmana se-banyak 5.000 masker.**

    Medan, KATANTARASMantan Bupati Karo 2011-2014 yang juga Ketua De-wan Pengurus Cabang Partai Demokrat Kabupaten

    Kena Ukur Surbakti Meninggal Dunia, Putrinya Jadi Pengganti dalam Pilkada

    Karo 2020Karo Kena Ukur Surbakti (Karo Jambi), meninggal pada Minggu (6/9/2020) dini hari di RS Columbia Asia, Medan. Bakal calon bupati Karo itu sedianya akan mendaftar dalam Pilkada 2020 yang diusung oleh Partai Demokrat, Golkar, dan PAN hari Minggu ini. Ia lalu digantikan putri sulungnya, Yus Felesky Surbakti.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Ef-fendi yang dikonfirmasi menyebutkan, almarhum meninggal dalam status sebagai pasien Covid-19. “Beliau meninggal dengan status konfirma-si Covid-19. Namun sesuai permintaan keluarga, jenazah ingin dimakamkan di Desa Ndokum Siroga Kec Simpang Empat, Kabupaten Karo,” ungkapnya seperti diberitakan medanbisnisdaily.com.

    Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penan-

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    11

    ganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yud-hariansyah menyampaikan juga kalau jenazah Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dikuburkan sesuai pro-tokol Covid-19.

    Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain menya-takan Kena Ukur meninggal pada Minggu pukul 1.30 di Medan. Jenazahnya sudah dimakamkan dengan protokol kesehatan di Kabanjahe, Minggu pagi. Kena Ukur meninggal setelah beberapa hari di rawat di RS Columbia Asia.

    ”Kami kehilangan kader terbaik kami di Tanah Karo,” kata Herri, Minggu siang. Sedianya, Karo Jambi ber-pasangan dengan Paulus Sitepu, kader Partai Golkar, akan mendaftar ke KPU Karo untuk mengikuti kon-testasi Pilkada 2020, Minggu sekitar pukul 11.00-12.00, tetapi Kena Ukur keburu meninggal.

    Herry mengatakan, setelah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pasangannya dalam pilkada dan partai pengusung, diputuskan pengganti Kena Ukur adalah putri pertamanya yang merupakan simpatisan Partai Demokrat, Yus Felesky Surbak-

    ti. Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan ber-kas-bekas pendaftaran yang dibutuhkan.

    Penunjukkan Yus Felesky Surbakti, lanjut Herry, ber-dasarkan amanah dari Kena Ukur sebelum meninggal. Yus sehari-harinya bekerja sebagai pengusaha, sama seperti ayahnya. Ia bersedia mengantikan ayahnya karena menjalankan amanah orangtuanya. Ia juga menyatakan siap untuk memenangi Pilkada di Karo. Adapun pasangan Yus Surbakti tetap Paulus Sitepu.

    Ketua DPC Partai Golkar Kabupaten Karo Ferian-ta Purba mengatakan, pihaknya sepakat mengusung putri Kena Ukur, yakni Yus Felesky Surbakti, untuk maju dalam Pilkada Karo. ”Kami sepakat, koalisi su-dah memutuskan putri Bapak Karo Jambi untuk maju bersama Bapak Paulus Sitepu,” kata Ferianta.

    Yus Felesky-Paulus Sitepu pun sudah mendaftarkan diri untuk menjadi peserta Pilkada Karo. Pendaftaran itu dilakukan jelang penutupan di KPU Karo pada Minggu (6/9) malam. Turut mengiringi kedua adikn-ya yang merupakan anggota DPRD Karo dari Frak-si Demokrat Nora Else Br Surbakti dan Lenny Puri Cheleves Br Surbakti. **

    Kabanjahe, KATANTARAS Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karo menetapkan 5 pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2020 dalam rapat pleno (23/9). Kelima paslon itu adalah Iwan Sembiring Depari-Budianto Surbakti, Brigjend TNI (Pur) Jusua Ginting-Saber-ina Br Tarigan, Cory Sriwaty Sebayang-Theopilus Ginting. Kemudian Yus Felesky Surbakti-Drs Pau-lus Sitepu dan Cuaca Bangun-Agen Morgan Purba (calon perseorangan).

    Kemudian dalam rapat terbuka (24/9/2020), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karo melaksanakan pen-gundian nomor urut pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Karo sekaligus penandatanganan deklarasi kampanye damai dan pakta integritas di Aula Hotel Sinabung Berastagi, seperti diberitakan geriten.com.

    Adapun hasil pengundian nomor urut kelima paslon sebagai berikut:Nomor urut 1: Pasangan Brigjen TNI (Purn) Jusua Ginting SIP – dr. Saberina br Tarigan MARSNomor urut 2: Pasangan Cuaca Bangun SE Ak M.Si SH MH – Agen Morgan PurbaNomor urut 3: Pasangan Iwan Sembiring Depari SH – Ir. Budianto Surbakti MMNomor urut 4: Pasangan Yus Felesky Surbakti – Drs. Paulus SitepuNomor urut 5: Pasangan Cory Sriwaty br Sebayang – Theopilus Ginting

    Usai pengundian nomor urut, KPU Karo melak-sanakan penandatanganan pakta integritas penerapan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 dan penandatanganan deklarasi kampa-

    KPU KARO TETAPKAN NOMOR URUT PASLON

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    12

    nye damai Pilkada Karo 2020. “Ikrar ini merupakan komitmen moral pasangan untuk menerima apa pun hasil perhitungan suara,” kata Ketua KPU Karo Ge-mar Tarigan ST

    Acara pengundian nomor urut tersebut dihadiri ke-lima paslon yang masing-masing hanya didampingi satu orang tim pemenangan. Pembatasan tamu undan-gan dalam kegiatan ini atas pemberlakuan penerapan disiplin protokoler kesehatan Corona Virus Disease

    2019 (Covid-19). “

    Hadir Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH, Ket-ua DPRD Karo Iriani br Tarigan, Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto S.Sos, Kapolres Karo AKBP Yustinus Setyo Indriyono SIK SH, Ka-jari Karo Denny Achmad SH MH, Wadanyonif 125/Si’mbisa Mayor Inf Irwansyah, Ketua Bawaslu Karo Eva Juliani Pandia SH, dan Kepala Kesbangpol Lin-mas Tetap Ginting S.Sos.**

    Kabanjahe, KATANTARASBupati Karo Terkelin Berahmana, SH, MH dalam nota pengantar keuangan tentang Rancangan Peratur-an Daerah (RanPerda) Perubahan Anggaran Pendapa-tan dan Belanja Daerah (APBD-P) Tahun Angga-ran 2020, mengatakan struktur Perubahan APBD tahun anggaran 2020 mengalami defisit sebesar Rp.239.281.208.049,-. Defisit tersebut ditutup melalui pembiayaan netto sebesar Rp.239.281.208.049,-yang merupakan penggunaan SILPA tahun anggaran 2019 sebesar Rp239.810.873.824,-. Pada sisi penerimaan pembiayaan dan penyertaan modal kepada PT.Bank Sumut sebesar Rp.529.665.775.

    Penyampaian Nota pengantar oleh Bupati Karo da-lam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karo dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Karo, Iriani br.Tarigan did-ampingi Wakil Ketua Sadarta Bukit dan Davit Kris-tian Sitepu dan para anggota DPRD Karo serta juga turut dihadiri Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daer-ah (Forkompinda) di lingkungan Pemkab Karo.

    Bupati Karo menyampaikan bahwa pada tahun 2020 merupakan Tahun yang sangat berat dalam pelaksa-naan APBD bagi seluruh daerah sehingga perlu kebi-

    Diperkirakan P-APBD Kabupaten Karo Defisit Rp 108,8 Miliar

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    13

    jakan dan dukungan semua pihak agar pembangunan tetap terlaksana dengan baik. walaupun dalam kondi-si pandemi Covid-19 sedang melanda.

    Bupati mengatakan kita mengalami penurunan se-besar 7,89% atau sebesar Rp108.819.864,764.- dari semula sebesar Rp1.379.111.962.496.-pada APBD induk tahun anggaran 2020 menjadi sebesar Rp1.270.292.097.732 pada Perubahan APBD Tahun anggaran 2020..

    “Penurunan tersebut merupakan akumulasi dari penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp14.335.089.003 dari semula Rp103.840.957.850. pada APBD induk tahun anggaran 2020 menjadi se-besar Rp89.505.868.847 .- pada P-APBD 2020,” ujar Bupati Terkelin.

    Ditambahkan lagi, dana perimbangan mengalami penurunan sebesar Rp129.053.774025.-dari semula Rp1.000.076.594.321.-pada APBD induk tahun an-ggaran 2020,menjadi sebesar Rp871.022.820.296..- pada P-APBD 2020.

    “Pendapatan daerah yang sah mengalami pening-katan sebesar Rp34.568.998.264.- dari semula Rp275194.410.325.-pada APBD induk tahun angga-

    ran 2020 menjadi sebesar Rp309.763.408.589.-pada P-APBD 2020,” ujar Bupati Terkelin.

    Ia menambahkan, bahwa belanja daerah mengalami peningkatan 9,46% atau sebesar Rp130.461.343.28t.-dari semula sebesar Rp1.370.111.962.496.-pada APBD induk tahun anggaran 2020 menjadi sebesar Rp1.509.573.305.781.- pada P-APBD 2020.

    “Ranperda perubahan APBD Tahun Anggaran 2020, pada hakekatnya adalah perubahan terget pencapaian kinerja yang terukur dari setiap urusan Pemerintah Daerah,” tuturnya.

    Bupati menambahkan, perubahan proyeksi pendapa-tan, belanja dan pembiayaan daerah yang dijadikan dasar penentuan prioritas program dan plafon angga-ran menurut urusan pemerintah. “Selanjutnya Peruba-han ini akan dijabarkan lebih lanjut kedalam Rencana Kerja Anggaran (RKA), pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dengan mengacu kepada kesepakatan kebijakan umum APBD dan pri-oritas program dan plafon anggaran sementara peru-bahan APBD yang telah ditetapkan dan ditandatan-gani bersama dalam nota kesepakatan Pemkab dan DPRD Karo beberapa waktu yang lalu,” ujar Bupati menjelaskan. **

    Bupati Karo Terkelin Brahmana menyampaikan nota pengantar keuangan P-APBD Tahun 2020 dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karo tanggal 25 September 2020

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    14

    Kabanjahe, KATANTARASKejaksaan Negeri Karo telah menyerahkan uang se-besar Rp 1. 107.032.574 kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo yang diwakili oleh Bupati Karo Ter-kelin Brahmana untuk disetorkan kembali ke reken-ing kas daerah Kabupaten Karo.

    Uang tersebut merupakan hasil tagihan atas kelebihan pembayaran tunjangan khusus kepada 25 pegawai (23/9/2020). Pengembalian uang ini kepada kas daer-ah Pemkab Karo merupakan yang kedua, setelah se-belumnya Kejari Karo mengembalikan uang penagi-han serupa sebesar Rp 1 miliar lebih.

    “Total seluruhnya berkisar Rp 2 miliar lebih. Perta-ma merupakan tagihan dari sebanyak 18 pegawai, se-mentara yang kedua ini dari sebanyak 25 pegawai,” kata Kajari Karo Denny Achmad.

    Pengembalian kelebihan pembayaran tunjangan khu-sus pegawai ini berdasarkan laporan hasil pemer-

    iksaan (LHP) BPK RI perwakilan Sumut terhadap Peraturan Bupati (Perbub) Karo No 48 tahun 2018 tentang kriteria dan besaran pemberian tunjangan khusus pengelolaan keuangan daerah yang menyalahi aturan pengelolaan keuangan daerah.

    Kepala Kejaksaan Negeri Karo Denny Achmad, S.H, M.H, mengungkapkan proses pengembalian ini mer-upakan bagian dari langkah untuk menyelamatkan aset dan meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sejumlah uang yang saat ini telah diserahkan kembali ke Pemkab Karo ini sebelumnya ditagih dari sejum-lah pegawai Pemkab Karo yang menerima tunjangan yang tidak sesuai dengan ketentuan.

    Denny Achmad mengatakan, proses pengembalian ini merupakan bagian dari langkah untuk menye-lamatkan aset dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Katanya, sejumlah uang yang telah diserahkan kembali ke Pemkab Karo, sebelumnya ditagih dari sejumlah pegawai yang menerima tun-

    Kejari Karo Serahkan Rp 1,1 Miliar Kepada Pemkab Karo

    Kepala Kejaksanan Negeri Karo Denny Achmad, S.H, M.H saat menyerahkan uang sebesar 1,1 M kepada Bupati Karo Terkelin Brahamana S.H, M.H

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    15

    jangan yang tidak sesuai dengan ketentuan.

    Ini merupakan bentuk komitmen kami dari kejak-saan dalam meningkatkan PAD dan melindungi aset daerah. Nantinya, kami akan terus bersinergi dengan Pemkab Karo untuk kepentingan masyarakat Kabu-paten Karo,” kata Denny

    Sebelum tahapan pengembalian, Kejari Karo terlebih dahulu melakukan proses penangihan. Tahapan pen-angihan ini dilakukan berdasarkan surat kuasa yang diberikan Bupati Karo Terkelin Brahmana. Surat kuasa tersebut diteruskan kepada Jaksa Pengacara Negara (JPN) yang berada di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) dengan surat kuasa substitusi untuk melakukan penangihan.**

    Bupati Karo Terkelin Brahaman SH, MH memberikan peringatan kepada masyarakat agar me-matuhi protokol kesehatan Covid-19 dan bagi yang tidak memakai masker akan diberikan sanksi berupa denda antara Rp 100.00 – Rp 300.000

    Kabanjahe, KATANTARAS

    Bupati Karo Terkelin Brahmana menyatakan sudah menandatangani Peraturan Bupati (Perbup) berisi sanksi dendaa antara Rp 100 ribu - Rp300 ribu bagi warga yang terbukti melanggar protokol kesehatan, salah satunya tidak mengenakan masker. Ini mer-upakan peringatan kepada seluruh masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Bagi pero-rangan dikenakan denda berupa uang Rp100.000. Se-dangkan pelaku usaha dikenakan Rp300.000, ditam-bah izin usaha dicabut.

    “Bagi pelanggar protokol kesehatan akan diberikan sanksi, tidak ada lagi kompromi. Ini sebagai upaya pencegahan dan pengendalian agar tidak bertambahn-ya klaster Covid-19 di wilayah Kabupaten Karo,” te-

    gas Bupati kepada wartawann (22/09/2020) di Ka-banjahe. Pelaksanaan penegakan hukum ini dilakukan Satpol PP Pemkab Karo dengan menggandeng Kodim 0205/TK, Polres Tanah Karo dan Gu-gus Tugas Daerah sesuai Pasal 7 Perbup Karo. Meskipun begitu, kata Bupati, bukan berarti terbit-nya peraturan bupati ini masyarakat menjadi takut dan gamang, tapi jadikan momentum peningkatan kesadaran bagi semua pihak. Pemerintah Kabupat-en Karo memberlakukan sanksi tegas kepada mas-yarakat dan pelaku usaha yang tidak mematuhi pen-erapan pendisplinan standarisasi protokol kesehatan Covid-19.**

    Di Kabupaten Karo Tidak Memakai Masker Didenda Rp 100.000 - Rp.300 Ribu

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    16

    SORA BALI RAS KESAH, ULA DAYAKEN

    Sukarame, KATANTARASKepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) Namira Yayasan Fajar Diinul Islam Syafrizal SPdi menyerahkan info-cus dan projector kepada Anak Ngaji Mesjid Ar Rah-man, Desa Sukarame, Kecamatan Munte (22/9/2020). \

    Penyaluran bantuan SD Namira Yayasan Fajar Di-inul Islam beralamat Jalan Setia Budi Pasar 1 No 76 Tanjung Sari Medan ini dibantu oleh Badan Kenaji-ran Mesjid (BKM) Namira. “Kami berharap bantuan ini dapat menjadi sarana belajar untuk mengaji dan menambah semangat untuk menimba Ilmu agama Is-lam di Mesjid kita ini” ujar Ustad Dispra Sembiring

    SPdi yang merupakan Guru Ngaji Mesjid Ar Rahman

    Dispra mengucapkan terima kasih kepada SD Nami-ra Yayasan Fajar Diinul Islam yang telah memberi-kan bantuan ini .

    Hadir dalam acara penyerahan bantuan tersebut an-tara lain Kepala Sekolah SD Namira Syafriza SPdi. Sekretaris BKM Namira Muhammad Dahnil Hara-hap, Affif (Reporter Sekolah Namira), Maka Fratiwi Ginting SPd (Wakil Kepala Sekolah SMA Namira dan Dispra Sembiring SPdi serta anak anak ngaji Mesjid Ar Rahman. (Rajab Tarigan).

    Bantuan Infocus dan Projector Kepada Anak Ngaji Mesjid Ar Rahman

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    17

    Hadirnya kebijakan otonomi daerah membawa perubahan antara lain dari sistem perwakilan menjadi sistem pemilihan secara langsung. Dalam konteks ini dimasa lalu pemilihan kepala daerah menggunakan sistem perwakilan, dimana kepala daerah dipilih oleh anggota DPRD yang merupakan representasi dari rakyat di daerah yang dipilih melalui pemilihan umum. Sedangkan sekarang ini kepala daerah dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerahnya.

    Di Kabupaten Karo telah dilakukan pilkada se-lama tiga kali yakni tahun 2005, 2010 dan 2015 den-gan dinamika politik di masing-masing pilkada.

    Pilkada 2005

    Pemilihan Bupati secara langsung di Kabu-paten Karo pertama kali dilaksanakan tahun 2005. Pasangan yang muncul DD Sinulingga - Ir Nelson Sitepu, Kena Ukur Surbakti alias Karo Jambi, ber-pasangan dengan Siti Aminah Peranginangin dari PDIP. Kemudian Sinar Peranginangin (petahana) berpasangan dengan Surya Peranginangin, Layari Si-nukaban - Surya Br Sebayang dan Djidin Sebayang SH (wakil bupati Sinar Peranginangin), berpasangan

    dengan Drs. Herman Peranginangin MM, Ir Aries Eklesia Sebayang - Dr. Supredo Kembaren, SpB.

    Pilkada tersebut dimenangkan pasangan DD Sinulingga – Ir. Nelson Sitepu kendati hanya menang di 3 kecamatan yang padat penduduk yaitu Keca-matan Kabanjahe, Kecamatan Berastagi dan Keca-matan Merek. Perlu diketahui karena itu merupakan pilkada pertama, politik uang belum begitu marak, tidak seperti pilkada-pilkada berikutnya.

    Dari pilkada ini setidaknya terdapat 3 hal yang menarik. Pertama, DD Sinulingga yang pernah menja-di bupati Karo tahun 1995 -2000 ketika kepala daerah masih dipilih oleh anggota DPRD. Dalam pemilihan di DPRD tahun 2000 melawan Sinar Peranginangin, terjadi keksiruhan politik yang berawal dari disekap-nya tiga anggota Fraksi PDI Perjuangan di ruang Ketua DPRD Karo dan tidak diperbolehkan memilih. Diyakini mereka akan memberikan suaranya kepada DD Sinulingga. Fraksi yang memilih akhirnya hanya satu, yaitu F-PDIP. Sedangkan Fraksi TNI/Polri dan Reformasi meninggalkan ruangan sidang (walk out). Dalam pemilihan itu, jago PDI-P Sinar Peranginangin meraih 14 suara, sedangkan rivalnya DD Sinuling-

    SEKILAS PILKADA DI KABUPATEN KARO

    2005 - 2015

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    18

    ga tidak meraih satu suara pun. Hasil pemilihan itu yang dimenangkan pasangan Sinar Peranginangin dan Djidin Sebayang. tidak diakui Menteri Dalam Negeri. Dianggap menyalahi prosedur demokrasi dan harus diulang. Setelah terjadi silang pendapat dengan Ketua DPRD lewat surat akhirnya Mendagri menyatakan pemilihan ulang Bupati Karo dilaku-kan pada 2 Desember 2000. Akan tetapi, dini hari 1 Desember 2000 kantor DPRD Karo terbakar. Hal ini menjadi sejarah hitam tentang perilaku politik di DPRD Karo. Akhirnya Sinar Peranginangin dan Djidin Sebayang dilantik Gubsu.

    Yang kedua, DD Sinulingga dua kali men-jadi bupati dalam kurun waktu yang berbeda, seka-li dalam pemilihan sistem perwakilan di DPRD dan kedua dalam pemilihan langsung.

    Yang ketiga, Siti Aminah br Peranginangin yang merupakan tokoh PDIP dan partai ini memili-ki 11 kursi di DPRD, namun posisinya sebagai wakil bupati, sedanagkan Karo Jambi sebagai calon bupa-ti. Kalau bukan karena faktor logistik rasanya tidak mungkin Karo Jambi sebagai calon bupati karena ke-tokohannya sama sekali belum tampak.

    Pilkada 2010Pilkada tahun 2010 diikuti 10 pasangan calon

    bupati dan wakil bupati yakni 1) Siti Aminah Br Peranginangin/Sumihar Sagala (PDIP), 2) Riemenda Jamin Ginting/Aksi Bangun (Partai Demokrat, PDK, PPPI) , 3) Sumbul Sembiring Depari/Paham Ginting (PAN dan PIS), 4) Roberto Sinuhaji/Firman Amin Ka-ban (Perseorangan), 5) Abednego Sembiring/ Sanusi Surbakti (Perseorangan), 6) Nabari Ginting/Paulus Sitepu (Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Repub-likan), 7) Petrus Sitepu/Kornalius Tarigan (Perseo-rangan), 8) MHD. Ramli Purba/Rony Barus (Partai Barnas, Partai Patriot, partai Pelopor, PPRN, PKS dan PPP ), 9) Kena Ukur Surbakti/Terkelin Brahmana (Partai Karya Peduli Bangsa, PKPI, Partai Gerindra, PPIB, PNBKI, PPI, Partai Buruh dan Partai Merdeka)

    , dan 10) Andy Natanael Ginting / Fakhry Samadin Tarigan.(Perseorangan).

    Adapun hasil akhir peolehan suara dari mas-ing-masing calon sebagai berikut :

    1. Siti Aminah br Perangin-angin, SE dan Sumihar Sagala, SE meraih 30.804 suara (19,49%) sebagai

    peringkat I, 2. Riemenda Ginting, S.H dan Drs. Aksi Ba-ngun, 20.071 (12,70%) sebagai peringkat III, 3. Dr. Sumbul Sem-biring, M.Sc dan Prof. DR.H. Paham Gint-ing, SE, MSc, 18.439 (11,67%) sebagai per-ingkat IV, 4. Roberto Sinuhaji, SE dan Firman Amin Ka-ban, BE 7.023 (4,44%) sebagai peringkat IX, 5. Drs. Abednego Sem-biring dan Ir. Sanusi Surbakti, MBA 12.024 (7,61%) sebagai pering-kat VII,

    6. Drs. Nabari Ginting M.Si dan Drs. PaulusSitepu 14.829 (9,42%) sebagai peringkat VI, 7. Dr. Ir. Petrus dan Komalius Tarigan, ST, SH 15.389 (9,74%) sebagai peringkat V, 8. Drs. H.M.Ramli Purba, MM dan Rony Barus 6.965 (4,41%) sebagai peringkat X, 9. DR. (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dan Terkelin Brahmana, SH 15.310 (16,01%) sebagai peringkat II, 10. Andy Natanael Ginting Manik, SH, MM dan Fakhry Samadin, S.Ag 7.133 (4,51%) sebagai per-ingkat VIII.

    Sesuai dengan Peraturan Pemilihan Umum Bu-pati No 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Rekapitulasi hasil Penghitungan Suara Dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pasal 46 mengatakan bahwa apabila tidak ada yang mencapai 30% (tiga puluh persen) dari jumlah suara sah, maka dilakukan pemilihan putaran ke II yang diikuti oleh pemenang I dan pemenang ke II.

    Dalam putaran ke II pasangan Kena Ukur Sur-

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    19

    bakti dan Terkelin Brahmana (9) meraih 85.343 suara atau 61.42% mengalahkan Siti Aminah dan Salmon Sumihar Sagala (1) yang meraih 53.598 suara atau 38.58% dari 156.841 jumlah suara.

    Ada beberapa hal yang menarik dalam Pilka-da 2010. Pertama, Siti Aminah br Peranginanin ber-pasangan dengan Sumihar Sagala yang merupakan tokoh PDIP di Medan dan satu-satu peserta Pilkada non-Karo. Dan Siti Aminah telah dua kali ikut pilka-da, tahun 2005 sebagai wakil Karo Jambi, dan 2010 menjadi calon bupati dan keduanya kalah. Kekalahan itu sedikit banyak karena faktor figur Sumihar Sagala yang non Karo yang mempengaruhi orientasi pemi-lih. Kedua, dalam putaran kedua perolehan suara pas-angan Kena Ukur Surbakti dan Terkelin Brahamana melejit mencapai 61,42%. Sungguh fantastis. Sulit mengatakan itu bukan karena faktor uang, namun ti-dak ada bukti tentang hal itu. Memang dalam hal dana sudah diketahui umum sebagai keunggulan dari Kena Ukur Surbakti alias Karo Jambi sebagai pengusaha sukses. Namun para pengamat tidak bisa mengatakan apapun, tak ubahnya seperti si bisu mimpi indah, tera-sa ya tapi terkatakan tidak.

    Pilkada 2015Pilkada tahun 2015 dikuti 7 pasangan peserta,

    lebih sedikit dari peserta pilkada 2010, yang terdiri dari:1. Heben Heser Ginting, A.Md, SE dan Drs. Ngadep Tarigan (calon perseorangan)2. Sudarto Sitepu dan Herman Purba Karo-karo, BA (PDIP/6 kursi bekloalisi dengan Nasdem/1 kursi)3. Ir. Ramon Bangun, MBA dan Ir. Edi Ulina Ginting (PKPI 4 kursi dan Partai Hanura 4 kurs.

    4. Pt. Layari Sinukaban, S.Ip dan Dk. Ramlan Tarigan, S.Sos (Partai PAN dan Partai Demokrat).5. Cuaca Bangun, SE. Ak, M.Si, SH, MH, CLA dan David Ginting Manik, SE (jalur perseoran-gan)6. Terkelin Brahmana, SH dan Cory Sriwati Se-bayang (Partai Golkar dan Partai Gerindra)7. Bangkit Sitepu dan Drs. Simon Sembiring (jalur perseorangan)

    Pemilu tersebut dimenangkan pasangan Terke-lin Brahmana, SH dan Cory Sriwati Sebayang dengan perolehan suara 44722 atau 24,67%. Sedakangkan pasangan Ir. Ramon Bangun, MBA dan Ir. Edi Ulina Ginting meraih 35641 suara (19,66%). Pasangan La-yari Sinukaban, S.Ip dan Dk. Ramlan Tarigan, S.Sos meraih 31424 Suara (17,34%). Adapun pasangan Su-darto Sitepu dan Herman Purba Karo Karo, BA mem-peroleh 28697 suara (15,83%).

    Yang menarik dari pilkada ini, beberapa bu-lan kemudian Sudarto Sitepu menyatakan keluar dari ketua DPC PDIP Kab Karo karena sudah berkomit-men akan mengundurkan diri dari Ketua DPC, apa-bila tidak bisa memenangkan Bupati Kabupaten Karo dalam Pilkada 2015. Sebagai kader partai, dia men-gatakan harus bertanggungjawab atas kegagalan PDI Perjuangan. Tidak beberapa lama kemudian Sudarto Sitepu bergabung dengan NasDem dan menjadi Ket-ua Organisasi Kader dan Keanggotaan (OKK) DPW Partai NasDem Sumatera Utara. Ketika mencalonkan diri dalam pilkada Karo 2015 dia harus meninggalkan kursinya di DPRD Sumut yang kemudian digantikan oleh Siti Aminah Peranginangin. * (Paguh Kubunta Tarigan)

    PADA PILKADA KABUPATEN KARO

    HINDARI POLITIK UANG

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    20

    Kena Ukur Surbakti alias Karo Jambi telah pergi hari Minggu 6 September 2020 dini hari di RS Colombia Asia, Medan dalam usia 74 tahun karena Covid-19. Tidak hanya sanak keluarga dan pendukung Karo Jambi saja yang terkejut dan berduka, seluruh masyarakat Karo tersentak, mengingat dia merupa-kan mantan Bupati Karo 2011 – 2014 dan bakal calon Bupati Karo yang sedianya akan mendaftar dalam Pilkada 2020 yang diusung oleh Partai Demokrat, Golkar, dan PAN dan hari minggu itu, hari terakhir untuk pendaftaran Paslon.

    Ternyata sampai menjelang akhir hidupnya Karo Jambi masih harus mengambil keputusan politik dengan menunjuk putri sulungnya Yus Felesky Sur-bakti, sebagai penggantinya. Yus yang adalah seorang pengusaha akan berpasangan dengan Paulus Sitepu.

    Karo Jambi merupakan seorang pengusa-ha sukses yang merangkak dari bawah. Tidak ada orang lain yang tahu secara persis berapa perusahaan perkebunan sawitnya. Salah satu yang diketahui mas-yarakat Karo selama ini dia memiliki usaha pompa bensin. Tapi pada perkembangannya ternyata dia mendirikan PT Karo Jambi yang tahun 2000 ditunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai agen BBM Industri untuk wilayah Sumatera Selatan dan Jambi.

    Setelah sukses dalam dunia bisnis, ternyata Karo Jambi memendam obsesi politik. Dia beram-bisi menjadi bupati Karo. Di sini Karo Jambi ingin memulai sesuatu yang baru dengan memasuki dunia politik yang bukan bidangnya.

    Sebagai pengusaha sukses Karo Jambi memili-

    ki rasa percaya diri yang cukup tinggi. Merasa yakin bahwa dengan kekuatan uang dia dapat mewujud-kan impiannya itu. Memang pemilu tahun 2004 dia berhasil menjadi anggota DPRD dari partai Golkar. Kemudian dengan dukungan PDIP maju dalam pilka-da langsung pertama tahun 2005 sebagai calon bu-pati. Berpasangan dengan tokoh PDIP Siti Aminah Pernanginangin. Sebagai pemenang pemilu tahun 2004 PDIP memperoleh 11 kursi di DPRD sehing-ga sudah sewajarnya jika Siti Aminah yang menjadi calon bupati dan Karo Jambi sebagai wakil. Tampa-knya kekuatan logisitik Karo Jambi dapat mengubah posisi itu.

    Pasangan Karo Jambi – Siti Aminah berhasil menang di 9 kecematan sedangkan pasangan DD Sinulingga – Ir Nelson Sitepu hanya menang di 3 kecmatan dan pasangan Sinar Peranginangin - Surya Peranginangin menang di satu kecamatan. Namun yang keluar sebagai pemenang adalah pasangan DD Sinulingga – Ir. Nelson Sitepu karena 3 kecamatan yang dimenangi itu padat penduduk yaitu Kecamatan Kabanjahe, Kecamatan Berastagi dan Kecamatan Merek.

    Bagi Karo Jambi partai hanya sebagai alat untuk mewujudkan ambisi pribadinya sehingga dia tidak punya loyalitas. Dia keluar dari Golkar lalu menjadi Ketua PNI Marhaenisme tahun 2007. Tapi setahun kemudian dia meninggalkan PNI Mar-haenisme, menjadi Ketua PKPB (Partai Karya Peduli Bangsa) bentukan Siti Hardijanti Rukmana, yang ha-sil pemilu 2009 membawanya duduk sebagai anggota DPRD untuk yang kedua kalinya.

    KILAS JEJAK POLITIK

    KARO JAMBIOleh Paguh Kubunta Tarigan

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    21

    Pada pilkada 2010 dengan peserta 10 pasangan, Karo Jambi berpasangan dengan Terkelin Brahma-na dan Siti Aminah Br Peranginangin/Sumihar Sa-gala (PDIP dari Medan) yang berhasil unggul pada putaran I, dengan meraih suara terbanyak 30.804, (19,49%). Pasangan Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dan Terkelin Brahmana, SH meraih 15.310 (16,01%). Namun dalam putaran ke II pasangan Kena Ukur Sur-bakti dan Terkelin Brahmana menang dengan meraih 85.343 suara atau 61.42% mengalahkan Siti Aminah dan Salmon Sumihar Sagala yang meraih 53.598 su-ara atau 38.58%.

    Meski sempat digugat Siti Aminah Perag-inangin – Salmon Sumihar Sagala hingga ke Mah-kamah Konstitusi dengan tuduhan kecurangan dalam penghitungan suara, Kena Ukur Surbakti dan Terkelin Brahmana tetap dinyatakan sebagai pemenang. Karo Jambi dan Terkelin Brahmana dillantik Pjs Gubernut Sumut Gatot Pudjo Nugroho tanggal 25 November 2011.

    Seperti kata Abraham Lincoln, tabiat asli seseorang akan kelihatan manakala orang itu berkuasa. Hal seperti itu juga terjadi pada diri Karo Jambi. Setelah menjadi Bupati Karo dia tidak hiraukan tentang tata kelola pemerintahan. Gonta ganti pejabat eselon II dapat terjadi dalam hitungan minggu dan Bupati ti-dak perdulikan masukan dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Cara dan gaya berbicara Karo Jambi seperti orang kebanya-kan dengan bahasa sehari-hari. Hubungannya dengan DPRD dingin sampai timbul kesan dia secara sengaja mengabaikan lembaga legislatif itu.

    Kepemimpinan Karo Jambi menghadapi ujian berat saat timbul krisis pengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung 15 September 2013. Disitu terlihat secara jelas betapa lemahnya kemampuan Karo Jam-bi sebagai kepala daerah menangani arus pengungsi di Kabanjahe dan Berastagi. Bupati Kepala Daerah yang merupakan penanggung jawab utama tidak per-nah hadir di forum rapat komando di Pos Komando Tanggap Darurat dimana juga hadir pejabat Badan Na-sional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Sumatera Utara. Begitu juga SKPD - SKPD termasuk Dinas Kesehatan tidak pernah hadir di posko. Mereka hanya standby di kantor karena takut dimarahi Bupati apabila mereka hadir. Mekanisme rapat jadinya tidak berjalan efektif karena ketidakhadiran SKPD-SKPD itu. Tentang hal ini secara rinci dapat dibaca dalam

    disertasi Otniel Ketaren “Kepemimpinan Krisis Bu-pati/Kepala Derah Kabupaten Karo Pada Manaje-men Kedaruratan Kesehatan Bencana Erupsi Gunung Sinabung” (2016, USU)

    Sekalipun keadaan sudah genting tapi Badan Penangunggalan Bencana Daerah (BPBD) Kabupat-en Karo belum juga dibentuk. Sesuai Undang-un-dang No.24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, Sekretaris Daerah Ir Makmur Ginting MSi sebagai Kepala BPBD (ex-officio). Namun draft SK pengangkatan Sekretaris Daerah yang sudah di-siapkan oleh Kepala Badan Kesbangpol Linmas tidak ditantandatangani Bupati. Rupanya jauh sebelumnya hubungan antara Karo Jambi dengan Sekda Mak-mur Ginting sudah tidak harmonis, karena Makmur Ginting menolak menandandatangi SK-SK yang ber-tentangan dengam hukum sehingga Karo Jambi mar-ah besar.

    Belum terbentuknya BPBD mengakibatkan penyaluran dana bantuan dari pemerintah mengalami kendala - BPBD baru terbentuk tahun 2014. Belum terbentuknya BPBD ini pula yang membuat Menko Kesra Agung Laksono setelah berkunjung ke Tanah Karo November 2013 merasa kecewa dan di Jakarta dia meminta kepada Menteri Dalam Negeri agar me-negur Bupati Kena Ukur Surbakti. Agung Laksono juga meminta Bupati Karo agar lebih aktif menan-gani masalah pengungsi seperti diberitakan surat ka-bar di Jakarta.

    Kekurangan Karo Jambi juga terlihat pada waktu kunjungan Presiden SBY ke Kabupaten Karo 20 Januari 2014. Malamnya digelar rapat terpadu dihadiri oleh seluruh instansi terkait termasuk para menteri yang ikut rombongan Presiden, dengan agen-da rapat mencari solusi relokasi tiga desa terdekat yakni desa Bekerah, desa Sukameriah, dan desa Si-macem. Ketika Presiden menanyakan kesiapan pe-merintah Kabupaten Karo tentang pengadaan lahan relokasi seluas 25 hektar seperti yang sudah diren-canakan sebelumnya, Bupati/KDH tidak bisa men-jawab, sehingga rapat ditunda sampai besok harinya, untuk memberi kesempatan kepada Bupati memasti-kan lokasi yang sebenarnya

    Tidak adanya kompetensi Karo Jambi sebagai KDH juga terlihat dari perubahan keuputusan yang dibuatnya sendiri. Sejak tanggal 15 September 2013 Komandan Tanggap Darurat dipegang oleh Dandim

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    22

    0205/Tanah Karo Letkol Kav Prince Meyer Putong dan sudah enam kali perpanjangan Status Darurat. Tanggal 5 Januari 2014 Bupati Karo menunjuk Kepa-la Dinas Perhubungan Drs. Lesta Karo Karo sebagai Komandan Tanggap Darurat. Anehnya, tiga hari kemudian tanggal 8 Januari 2014 Komandan Tang-gap Darurat dialihkan ke Plt. Asisten II Sekretaris Daerah yaitu dr. Saberina br. Tarigan.

    Setelah Dandim 0205 tidak lagi duduk sebagai Komandan Tanggap Darurat maka TNI menarik semua peralatan angkutan seperti truk mengakibatkan proses evakuasi dan distribusi logistik menjadi ter-hambat. Lebih jauh lagi tidak adanya figur pemimpin yang kuat dan tegas dan memenuhi kriteria kepemi-mpinan krisis maka peran dengan konsep kepemi-mpinan krisis selama ini hanya ada pada figur Dan-dim 0205/Tanah Karo. Dengan digantinya Komandan Tanggap Darurat kepada pejabat sipil dalam hal ini Saberina br Tarigan maka masalah penangangan ma-salah pengungsi langsung mengalami kemunduran.

    Masalah pengungsi Gunung Sinabung be-nar-benar menyingkapkan tabiat Karo Jambi yang sebenarnya. Dia pernah marah-marah kepada seorang pendeta GBKP yang tidak memperhatikan kehad-irannya - memang kunjungan Bupati tidak diberita-hukan sebelumnya. Pendeta itu sedang sibuk beker-ja menangani pengungsi dan sedang bersiap-siap memimpin doa. Karo Jambi merasa tersinggung lalu mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak sepatutnya diucapkan oleh seorang pejabat. Begitu juga ketika berkunjung ke salah satu tempat penampungan pe-ngungsi lain, dia datang dengan pakaian dinas dan membawa tongkat komandonya. Dia bukan bertanya mengenai keadaan para pengungsi malah bertanya apakah mereka mengenal dirinya dan para pengung-si itu mengatakan: Tidak kenal.. Malah mengusirnya secara halus. Pernah juga Karo Jambi ditolak datang ke penampungan pengungsi sehingga ketika Menko Kesra Agung Laksono datang Karo Jambi tidak ikut mendampinginya seperti diberitakan Kompas.

    Akumulasi kesalahan demi kesalahan yang dilakukan Karo Jambi, termasuk tidak mengindahkan DPRD, serta aksi-aksi unjuk rasa ribuan warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Penyelamatan Tanah Karo Simalem (GMPTKS), akhirnya men-dorong DPRD membentuk panitia angket sebagai langkah awal dari proses pemakzulan Bupati Karo Jambi dan kemudian menyampaikan semua buk-ti-bukti ke Mahkamah Agung.

    Ada enam pertimbangan pemberhentian Karo Jambi. Pertama, tentang adanya dugaan perselingku-han bupati dengan seorang wanita yang sering dise-but Molek br Ginting, yang selama ini dikenal dekat Bupati Karo (etika moral). Kedua, tuduhan jual beli jabatan di Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Karo (pemungutan kepada warga tanpa persetujuan DPRD). Ketiga, tentang pelanggaran sumpah jabatan dalam pendirian Yayasan Pendidikan Karo Jambi. Keempat, pelanggaran etika yang telah dilakukan oleh Bupati Karo denga tidak mengindahan surat panggilan DPRD Karo menghadiri rapat interpelasi. Dan yang kelima, menutup sementara PT WEP, peru-sahaan listrik yang tidak memenuhi semua perizinan.

    Akhirnya pada Maret 2014, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan hak uji pendapat DPRD Karo melawan Bupati Karo. Dan berdasarkan hasil Sidang Paripurna DPRD Karo pada Maret 2014 Pres-iden Susilo Bambang Yudhoyono memberhentikan Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dengan SK Presiden Nomor 57/P Tahun 2014 tanggal 1 Juli 2014.

    Karo Jambi memang berhasil mewujudkan im-piannya menjadi Bupati Karo, namun dia tidak per-nah berkeinginan belajar mengenai tata kelola pemer-intahan. Termasuk cara berbicara yang sesuai dengan level bupati. Bahasa menunjukkan bangsa kata pepa-tah, yang artinya cara berbicara menentukan kelas sosial seseorang. Sayang, dalam kedua hal itu Karo Jambi gagal.

    TANEH KARO MAJU, ADI POLITIK UANG LA ERDALAN

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    23

    Pemilihan kepala daerah (Pilkada) semakin dekat. Sekitar 3 bulan lagi masyarakat Karo akan melaksanakan pesta demokrasi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karo juga melaku-kan tahapan-tahapan bagi calon bupati dan wakil bupati Karo periode 2020-2024. Dihara-pkan kaum milinial Kabupaten Karo yang terdaftar sebagai pemilih agar mensukseskan Pilkada tahun ini bagi masa depan Kabupaten Karo. Sebab semua calon bupati dan wakil bupati Karo merupakan putera terbaik Taneh Karo Simalem yang dengan pengalaman mas-ing-masing bertekad untuk “pesikap kuta kemulihen”.

    Diharapkan kaum muda (kaum milinial) dapat berkontribusi dalam menentukan pemimpin Kabupaten Karo yang peduli kepada kaum muda di Kabupaten Karo. Berikut beberapa himbaun dari tokoh muda Karo kepada kaum milinial Karo :.Aryzona Purba Wakil Ketua Karang Taruna Kabupaten Karo “Pemuda harus ikut menentukan pilihan sesuai dengan cara pandang politik pemuda yang menilai kandidat atau calon yang memiliki program sosial dan kepemudaan bagi kemajuan politik dan pembangunan di Tanah Karo kedepan. Sedikit banyak pemuda sudah memiliki arah dan cara pandangnya sendiri dalam mensukseskan Pilkada Karo. Dan Pemerintah Daerah dengan jajaran PNS/ASN harus netral.

    Abdul Tarigan, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammdiyah, Kabupaten Karo :“Dalam pilkada Karo nanti, kita berharap kaum milenial mendapat porsi yamg layak,

    Himbauan Tokoh Muda Karo Kepada Kaum Milinial Jelang Pilkada Karo 2020

    Oleh Rajab Tarigan

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    24

    kepada kaum milenial supaya dapat menyuarakan aspirasinya kepada calon yngg perduli terhadap milenial, dan pilkada selain bersih dan tidak terperangkap pada politik uang”

    Kiki Sembiring SH, Humas Pemuda Merga Silima Kabupaten Karo :“Ula salah pilih (jangan aalah pilih ) dan lihat rekam jejak calon bupati wakil bupati Karo yang dipilih“

    Jono Sembiring Ssos, Seketaris Gerakan Pemuda Ansor, Kabupaten Karo:“Saya himbau kepada semua kaum muda agar menggunakan hak pilih, dan berpolitik den-gan santun, silahkan dukung mendukung tapi jangan saling menghujat Perbedaan dukun-gan adalah seni yang indah”

    Dari harapan dan himbauam di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa jika kita sebagai kaum muda ingin mendapatkan pemimpin yang bijaksana, baik hati, dan dapat melakukan perubahan bagi kemajuan Kabupaten Karo, maka paling utama kitapun harus mengubah diri kita sendiri. Hal ini sudah diajarkan Islam dalam Surah Ar-Ra’d ayat 11 , Allah berfir-man, “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka meru-bah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

    Maka dari itu mari kita sebagai kaum muda mulai dari sekarang menjadi lebih baik, pin-tar, bijaksana, dan taat pada setiap ajaran agama kita masing-masing. Niscaya kita akan mendapatkan pemimpin Kabupaten Karo yang sesuai dengan keinginan kita.

    Dan Allah sudah berjanji akan merubah keadaan suatu kaum jika kita merubah keadaan pada diri kita sendiri.

    Johanis Singarimbun S.H, Ketua Pemuda Katoli Kabupaten KaroKaum muda harus aktif dalam memberikan edukasi/pendidikan politik kepada masyarakat pemilih, khususnya pemilih pemula. Jangan pernah membuat atau menyebarluaskan berita-berita hoax khususnya dalam proses pilkada Karo. Pilkada adalah pesta demokrasi . beda pilihan sah-sah saja dalam pesta demokrasi. Tommy Aditia Sinulingga SH, MH Ketua Umum DPP Satma Garda Pemuda MAKAMULIA (Masyarakat Karo Muslim Indonesia).

    Mari pemuda Karo betapa pentingnya peranan pemuda dalam menyongsong Pilkada yang sehat.Pemilihan Kepala Daerah adalah rangkaian adab, norma dan etika yang harus dibangun sesuai dengan adat dan kebiasaan bangsa Indonesia khususnya adat Karo. Tidak akan terbentuk pemimpin atau kepala daerah yang bersih jika pelaksanaan pilkada tidak disertai dengan hal-hal yang bersih pula terutama bagi para calon pemimpin ke depan.

    Adapun pemuda merupakan pilar penting bagi kemajuan suatu daerah. Pemuda adalah garda terdepan dalam menentukan masa depan di daerahnya. Maju atau mundurnya suatu daerah ada di tangan kaum pemuda. Pemuda hebat akan membawa kemajuan daerahnya. Itulah mengapa, dalam hal apa pun mengenai hajat kehidupan manusia, pemuda selalu menjadi prioritas utama sebagai alat menuju pembangunan dalam mencapai kesejahteraan masyarakatnya.*

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    25

    Sudah jelas bagi kita bahwasanya reformasi birokrasi sangat penting dalam mewujudkan pemba-ngunan dan pelayanan publik yang prima. Namun, di Indonesia secara umum, termasuk jajaran birokra-si Pemkab Karo, masih terdapat permasalahan yang menyebabkan reformasi birokrasi belum optimal. Seperti pola pikir birokrat dan komitmen pemimp-in. Pola pikir birokrat sebagian besar ditempatkan sebagai penguasa bukan pelayan publik sehingga perubahan sulit dilakukan demi meningkatkan kual-itas pelayanan publik. Padahal Presiden Joko Widodo sudah cukup tegas beberapa kali mengatakan bahwa birokrasi itu melayani bukan mempersulit.

    Oleh karena itu, muncullah berbagai macam permas-alahan yang sering kita temukan dan secara langsung maupun tidak langsung merugikan masyarakat, sep-erti adanya pungutan liar. Selain itu, kurang pro-fesionalnya birokrat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, seperti sikap yang kurang baik kepa-da masyarakat dalam hal melayani dan budaya afili-asi yang melekat sehingga mendorong pada praktik KKN.

    Memang Kementerian Dalam Negeri (Ke-mendagri) meloloskan Kabupaten Karo dan bebera-pa kabupaten lain di Sumatra Utara, dalam penilaian Reformasi Birokrasi Prosedural dan Reformasi Bi-

    rokrasi Substansial (RBP dan RBS) tahun 2019. Namun itu tahapan awal karena proses reformasi birokrasi merupakan sebuah proses yang melewati beberapa tahapan yang meliputi delapan area peruba-han, yaitu mentalitas ASN, pengawasan, akuntabili-tas, kelembagaan, tata laksana, peraturan perundan-gan, dan pelayanan publik.

    Selain itu, pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) birokrat termasuk di jajaran Pemda Kabupaten Karo belum sepenuhnya mendukung bi-rokrasi yang efisien, efektif dan produktif, serta pro-fessional.

    Menurut David Osborne dan Peter Plastrik (1997) dalam bukunya “Memangkas Birokrasi” pe-rubahan pada awalnya sangat sulit dilakukan karena harus berhadapan dengan kultur kekuasaan birokra-si yang telah lama terbentuk. Kebiasaan, perasaan, dan pola pikiran serta perilaku aparat birokrasi tel-ah dibentuk selama puluhan tahun oleh sistem dan pengalaman birokratis sehingga perubahan tentu saja memerlukan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, dapat dipahami apabila banyak kalangan termasuk aparat birokrasi sendiri menjadi skeptis terhadap efektivitas komitmen perubahan yang akan dilaksanakan. Meskipun tidak sedikit aparat birokrasi yang menginginkan perubahan tersebut, beberapa di-

    REFORMASI BIROKRASI DALAM

    PROGRAM PASLON BUPATI-WAKIL BUPATI

    Oleh Simson Ginting

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    26

    antaranya tetap cemas karena konsekuensi tanggung jawab dan tugas yang lebih besar.

    Dengan demikian, reformasi birokrasi mer-upakan satu keniscayaan karena Presiden telah men-etapkan grand design reformasi birokrasi 2010-2025 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010

    Namun demikian, anehnya, dari empat paslon bupati/wakil bupati pilkada Karo 2020 seperti yang terdapat di website KPU, ada paslon yang tidak me-masukkan reformasi birokrasi dalam visi dan mis-inya . Ada paslon yang memasukkannya tapi sumir karena dimasukkan juga reformasi pada perangkat desa, namun isinya lebih banyak menekankan pada definisi dari istilah-istlah ketimbang substansi refor-masi birkorasi itu sendiri.

    Paslon yang mempunyai program kerja men-genai reformasi birokrasi yang sistematis dan jelas adalah Iwan Sembiring Depari dengan Budianto Sur-bakti yang disebut Ide Bukti. Visi paslon ini : Tewu-judnya masyarakat Tanah Karo yg sejahtera, cerdas, sehat dan fokus pada optimilisasi sumber daya alam dan kualitas SDM dengan kepimpinan yg bersih dan berintegritas.

    Sebagaimana diketahui, visi adalah sesuatu yang ingin dicapai/diwujudkan dalam jangka pan-jang. Sedangkan misi paslon ini yang ingin dicapai dalam jangka menengah disebutkan beberapa butir tapi yang penulis pilih saja saja yaitu: Mewujudkan pemerintahan yang bersih, terbuka, aspiratif dan me-layani masyarakat berbasis inovasi dan teknologi.

    Misi tersebut kemudian dimasukkan dalam Program yaitu reformasi birokrasi dan diletakkan pada urutan pertama yang berarti menunukkan refor-masi birokrasi sebagai prioritas.

    Hal inilah yang membedakan visi misi dan program kerja paslon Ide Bukti dengan paslon yang lain. Dan sesungguhnya reformasi birokrasi merupa-kan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 81 Ta-hun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025.

    Seperti dikatakan David Osborne dan Pe-ter Plastrik perubahan mental birokrasi sangat sulit dilakukan karena berkaitan dengan kultur kekuasaan

    birokrasi yang telah lama terbentuk. Hal ini dapat di-lukiskan dengan ilustrasi berikut.

    Raja di sebuah negeri mengidap penyakit yang aneh dan mematikan. Para tabib istana menyimpul-kan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawa sang Raja hidungnya harus dipotong. Karena tidak ada jalan lain maka Raja setuju. Suatu hari Sang Raja melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pas-ar-pasar yang ada di negerinya. Ketika masuk ke satu pasar, semua orang disana tidak kuat menahan tawa ketika melihat Sang Raja tidak punya hidung! Namun karena rasa hormat sekaligus takut kepada Raja mer-eka tidak berani tertawa. Namun tidak demikian den-gan anak-anak kecil yang ada di situ, mereka tidak tahu kalau itu Raja dan kalaupun tahu, mereka belum tahu juga bagaimana seharusnya bersikap di depan Raja. Ketika melihat Sang Raja tidak ada hidungnya, sontak saja mereka ketawa keras-keras. Raja mera-sa tersinggung dan sangat marah. Ketika kembali ke istana Sang Raja langsung mengeluarkan titah bah-wa mulai hari itu, semua orang yang ada di negeri ini, hidungnya harus dipotong! Setiap ada bayi yang lahir, hidungnya langsung dipotong. Titah itu dilak-sakan terus menerus dari generasi ke generasi

    Suatu hari seorang asing datang ke negeri itu untuk berdagang dan ia ingin tertawa meilihat semua orang di pasar tidak punya hidung. Tapi sebelum dia tertawa orang-orang di pasar itu lebih dulu mentert-awakannya, karena bagi mereka seseorang yang pun-ya hidung dianggap tidak normal. Bagi mereka yang normal dianggap tidak normal, dan yang tidak normal dianggap normal.

    Begitu juga halnya dengan birokrasi yang su-dah lama terbentuk sulit untuk merombaknya. Tapi reformasi harus dilakukan sebagaimana telah diran-cang oleh pemerintah tahapan-tahapan kearah terwu-judnya aparatur pemerintah yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, se-jahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

    Tapi sayang, tidak semua paslon pilkada Karo 2020 menyadari adanya Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tersebut. Jika mereka tidak punya konsep tentang reformasi birokrasi, bagaimana mun-gkin mereka melaksanakannya.

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    27

    Peran wakil kepala daerah saat ini dinilai be-lum berfungsi secara maksimal. Bahkan sejumlah kepala daerah masih memperlakukan wakilnya tidak ubahnya seperti “ban serep” tidak diberikan peran strategis dalam menentukan arah pijakan dalam me-majukan daerahnya.

    Sejumlah fakta ditemukan, keberadaan wakil kepala daerah (wakil gubernur, wakil bupati dan wakil walikota) lebih banyak menimbulkan dishar-moni pemerintahan. Bahkan dalam kasus tertentu timbul konflik terbuka di tengah jalan, seperti kasus perpecahan antara Bupati Eddy Kelleng Ate Berutu demgan Wakil Bupati Jimmy AL Sihombing di Kabu-paten Dairi. Sehingga terpaksa Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Dirjen Otonomi Daerah turun tangan dan memfasilitasi pertemuan antara keduanya.

    Kasus tersebut hanya salah satu dari sekian puluh kasus di seluruh Indonesia. Data Kementeri-an Dalam Negeri pada 2010 menunjukkan 244 pas-angan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih, sebanyak 93,85 persen pasangan tak ber-lanjut sampai akhir masa jabatan, hanya 6,15 persen yang menuntaskan tugas secara bersama, sisanya “pi-sah” di tengah jalan. Hanya beberapa persen kepala daerah dan wakil kepala daerah yang kembali maju bersama. Selebihnya, masing-masing maju sendiri dan bertarung sengit dalam pilkada.

    Bagaimana halnya di Kabupaten Karo? Apa-kah hubungan antara Bupati Tekelin Brahmana den-

    gan mantan Wakil Bupati Cory Sebayang baik-baik saja? Setelah Cory ditetapkan KPU sebagai calon bupati dalam pilkada 2020 maka dengan sendiri nya harus mundur dari jabatannya. Dari luar tampak hubungan antara mereka harmonis. Entah bagaimana di dalam hati mereka masing-masing, tidak ada yang tahu. Yang jelas Cory Sebayang sebagai Ketua DPC Gerindra Kabupaten Karo maju dalam pilkada 2020. Partai Gerindra berkoalisi dengan Perindo yang me-nempatkan Theopilus Ginting, seorang pemuda yang masih hijau dalam politik, sebagai pendamping Cory.

    Sedangkan Bupati Terkelin Brahamana tidak ikut pilkada karena, istilah yang sudah umum seka-rang, tidak dapat perahu. Dalam hal ini tampaknya Terkelin kurang cekatan dalam bermanuver dan melakukan lobby. Atau dia tidak berminat untuk maju lagi?

    Dilihat dari sudut ini, dapat dikatakan hubun-gan antara Cory dengan Terkelin tidak terlalu har-monis. Hubungan seperti itu timbul karena diantara mereka ada perbedaan kepentingan. Cory Sebayang jelas tidak ingin status quo, maju bersama Terkelin dimana posisi Cony tetap sebagai calon wakil bupati dan Terkelin sebagai calon bupati.

    Kembali ke masalah pokok tulisan ini. Meng apa terjadi rivalitas antara bupati dan wakil bupati? Menurut pengamat rivalitas terjadi karena lima hal. Pertama, antara bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota terjadi hubungan persaingan satu

    RIVALITAS BUPATI DAN WAKIL BUPATI

    DI INDONESIA

    Oleh Musafir Kelana Sembiring

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    28

    sama lain dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah-an dan pembangunan. Bupati dan wakil bupati saling berebut pengaruh, baik di lingkungan aparat pemer-intahan maupun di masyarakat. Kedua, terjadi konflik kepentingan. Seperti diketahui, bupati dan wakil bu-pati berasal dari partai politik (parpol) berbeda. Den-gan latar belakang tersebut, tentu saja keduanya akan memperjuangkan kepentingan parpol pengusung.

    Ketiga, pengisian jabatan-jabatan struktural di pe-merintahan. Keduanya bersaing untuk menempat-kan “orang-orangnya” pada posisi strategis. Jika salah satu merasa tidak terakomodir, maka rivalitas dan konflik kepentingan tersebut akan terus terja-di sampai berakhirnya masa jabatan keduanya. Ke-empat, antara bupati dan wakil bupati terjadi konf-lik kewenangan dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan di daerah. Hal ini terjadi karena keduanya merasa se-cara politik “menganggap” setara (dipilih langsung dalam satu paket yang sama-sama berasal dari parpol). Kelima, suksesi. Kerap terjadi wakil bupati maju dalam pilkada periode kedua dengan posisi sebagai bupati. Rivalitas pun terjadi. Bupati kerap ‘men-cabut’ kewenangan wakilnya itu agar tidak sering dan lelu-asa berhubungan dengan mas-yarakat. Apalagi kalau sang bupati maju lagi dalam pilka-da yang sama, menggandeng figur lain sebagai calon wakil bupati. Bahkan dalam masa suksesi ini, wakil bupati kerap tidak diberi peran sama seka-li. Terjadilah ‘perang’ terbuka dan menjadi konsumsi media.

    Tidak bisa dibayangkan jika hubungan bupati dan wakil bupati terjadi seperti ini. Membingungkan aparat di bawahnya. Kinerja pemer-intahan pun terganggu. Sebab, persaingan politik bisa merasuk ke dalam diri birokrasi pemerintahan. Kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hingga camat kewalahan karena harus melayani kepentingan kepa-la daerah dan wakil kepala daerah yang hubungannya sedang tidak harmonis. Birokrasi pun terbelah men-

    jadi dua kubu dan mulai timbul saling curiga. Kondi-si ini tentu berpengaruh kepada pelayanan publik. Namun tak semuanya gontok-gontokan. Banyak pula pasangan bupati dan wakil bupati yang mesra, solid, akur dan harmonis hingga akhir masa jabatan. Apa resepnya?. Kata kuncinya memahami posisi mas-ing-masing. Saling menyadari posisi dan komitmen untuk menjaga keharmonisanlah merupakan senjata ampuh dalam menangkal ketidakharmonisan antara bupati dengan wakil bupati. Sejak dilantik, seorang bupati dan wakil bupati harus komit untuk menjaga keharmonisan. Harus dipahami betul bahwa rivalitas dan ketidakharmonisan sangat merugikan rakyat.

    Dalam UU No. 32/2004 dijelaskan posisi wakil se-bagai pembantu bupati. Tugas pokoknya, antara lain, mengawasi proyek-proyek pembangunan dan men-

    gawasi aparatur pemerintah-an. Dalam undang-undang itu pun disebutkan juga bahwa hasil pengawasan wakil bupati mesti dilaporkan kepada bupa-ti sebagai kepala daerah. Jadi, wakil bupati harus menyadari dan memahami posisinya se-bagai pembantu bupati. Se-lain itu, kebijakan-kebijakan strategis ada pada tangan bu-pati sebab dialah sebagai deci-sion maker. Dan, wakil bupati sifatnya hanya mendampingi untuk memperkuat keputusan tersebut. Misalnya, dalam hal penempatan pejabat. Wakil bupati berada di luar baper-jakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan). Wakil bupati tak seharusnya mencampuri urusan penem-patan pejabat, sebab posisin-ya tak memiliki kewenangan

    untuk itu. Kewenangan sebagai wakil bupati adalah mengawasi kinerja para pejabat yang telah ditetap-kan oleh bupati. Dan, hasil pengawasannya harus dil-aporkan kepada bupati, sebab dialah yang berwenang membuat keputusan dari hasil pengawasan itu. Jika seorang wakil bupati tidak memahami posisinya, cel-ah terjadinya disharmoni menganga lebar.*

    Saat Kampanye Bupati dan Wakilnya

    Bahu membahu Berjuang meraih

    kemenangan

    Saat Menjabat

    Satu sama lain Saling

    mencurigai

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    29

    La BanciNgebon

    K e d e n t a r a s

    Di belakang Kedentaras ada sebuah bak air uku-ran 2 x 4 m yang dibangun Perkede dan kawan-kawan pemegang “saham” Kedentaras, sekitar sepuluh tahun silam untuk menampung air hujan. Maklumlah, en-tah sudah berapa dekade urusan air bersih di Cabin Kenjahe, ibu kota Kabupaten Kaimukmuk Simole, tidak kunjung beres. Sudah 7 kali bupati silih bergan-ti tapi masalah air bersih tetap saja tak kunjung ter-atasi. Seakan-akan sudah menjadi suratan takdir bagi penduduk kota itu, dari generasi ke generasi, seumur hidup jarang mandi alias hanya cuci muka saja. Erdu-hap ngenca. Baik sebelum berangkat ke tempat kerja atau anak-anak berangkat ke sekolah. Lama kelamaan mereka menjadi terbiasa dengan keadaan seperti itu dan menganggapnya sebagai hal yang wajar. Dengan kata lain, mereka berhasil menyesuaikan diri dengan keadaan. Tapi semua keluh kesah itu mengendap di

    bawah alam sadar mereka yang sewaktu-waktu dapat meledak seperti erupsi Gunung Sinabung di kabupat-en tetangga.

    Akibat ketidakbecusan PDAM Tirta Nirwa-na dalam menyediakan air bersih masyarakat mem-plesetkan nama peruasahaan air minum itu menjadi PDAM Tirta Ikur Menci But. Ketika Bupati yang baru terpilih waktu itu mendengar nama pleseten itu, tertawalah dia dengan terbahak-bahak, tubuhn-ya terguncang-guncang seperti disengat listrik. Itu saja. Tidak lebih tidak kurang, Tak ada komitmen yang keluar dari mulutnya. Ketika ditanya wartawan apakah Bupati akan berbuat sesuatu sehingga air bersih mengalir ke rumah-rumah penduduk? Bupati menjawab dengan singkat, “Kalian akan kaget nanti. Kaget nanti kalian kubikin. Ingat apa yang kukatakan

    KRISIS AIR BERSIH DARI JAMAN KE JAMAN

    KRISIS AIR BERSIH DARI JAMAN KE JAMAN

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    30

    ULA ALOKEN SERPI IBAS PILKADA 2020,

    GELAH GELUHTA MENAHANG

    ini ya” sambil membetulkan letak topi bupatinya dan mengayun-ayun tongkat komandonya.

    Benar, semua merasa kaget karena sampai akh-ir masa jabatannya dan pilkada akan segera tiba, krisis air bersih tetap berlanjut. Untung dia tidak maju lagi mencalonkan diri karena tidak dapat perahu. “Mako karit..taratiaat” seru Tamburarak ketika mendengar kabar itu.

    “Akapi lah bekasndu nggule e teman” sahut Dungil Pemanis. Mereka berdua seperti berbalas pan-tun mengenai nasib sang bupati yang secara politik bernasib malang. Wakilnya yang merupakan ketua partai Nggurisa Kabang ingin naik pangkat menja-di K1, dan memilih seorang anak muda yang secara politik masih sangat hijau sebagai wakilnya dari Par-tai Kaperas Sige. Bupati gigit jari dan hanya jadi pe-nonton pilkada.

    Selama musim kemarau, Kedentaras “kebanji-ran” tamu, entah untuk mandi, khusus bagi ketiga cucu Nini Rahu Jilena, Colenta dan Adinda, mencuci pakaian sekaligus mandi. Beberapa guru SMA Pedas Beluh juga sering datang untuk mandi. Mereka datang dengan mengalungkan handuk di leher dan membawa gayung berisi perlengkapan mandi seperti sabun dan sikat gigi. Ketika sedang menunggu giliran ada ka-lanya mereka berdiskusi tentang pilkada mendatang.

    “Ibas kerina calon e, siapai nge akapndu ndia si ngasup empekena lau gelah banci maler seh ku ru-mah?” tanya Pak TSP kepada Pak SGM sore itu

    “Adi kuakap dua ngenca calon e singasup ngukurkensa ras pekenasa, duana pemain baru. Adi si enggo lit rekam jejakna e labo terarapken, apai den-ga ka adi umunar pe enggo meganjang 72. Telu nari, lenga lit rekam jejakna, dage tempa rempet-rempet nge teluna jadi calon” ujar Pak SGM. “Emaka sidua nari e lah min menang. E lit arapen persoalen lau

    banci jore. Jalan kuakap otakna. Terutama lit si ng-asup rukur la bagi perukuren biasa. Istilahna outside of the box thinking.”

    “Maksudndu paslon si Megara usur gonje-na?” ujar TSP tertawa. “Adi duana paslon e talu e enggo kap ergulutna siakap adi bage?” tanya pak TSP dengan wajah sedikit cemas.

    “E nggo nuhnah kal. La kerna lau saja ngenca tetap mberat, kerina sidebanna pe reh beratna.”

    “Lalah kita melebesa ndia rukur? Lenga benakenna pe uga lah ninta ngenilaisa.”

    “Bagenda ilustrasina, Pak Pelawi. Misalna adi kenek raun suruh jadi supir tetap Kabanjahe – Medan pp, ma labo mesera siakap ngeramalkensa uga asilna? Ma oratna nge kenek raun lebe, emaka nangkih pangkatna jadi supir raun, emaka jadi supir tetap. Ma bage kin biasana prosesna.”\

    “Jadi paslon sitelu e supir raun denga kerina, dua ngenca enggo jadi supir tetap. Bage maksudn-du?”

    “Terjeng pengidahku bagem kualitasna. Banci saja meleset, gelarna pe analisa, tapi 90% tek aku maka memang kin bage.”

    “Adi 100% pasti bage e nubuat politik gelar-na ari….” Kali ini Pak BP yang bekomentar setelah mengikuti pembicaraan mereka sejak 10 menit yang lalu. “Memang siapai pe menang tah talu kita labo kena kai pe min, tetap nge arus siukurken penukur kopi ras isapta. Kuidah analisa Pak SGM cukup obyektif” lanjut Pak BP.

    Sebelum berangkat ke kamar mandi, Pak SGM seperti biasa selama ini sejak sering mandi di Keden-taras, dia selalu membayar kopi mereka lebih, seke-dar sebagai ongkos air mandi, meskipun hal itu tidak diucapkannya. Itulah tanda empatinya yang cukup besar terhadap Kedentaras. Dengan kata lain, enggo angkana. Entabeh kal nggeluh enda adi banci siang-kan pekepar, kata Perkede dalam hati dengan mata berkaca-kaca. Ia merasa sangat terkesan atas sikap Pak SGM itu. ([email protected])

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    31

    Pataras

    PaKatan

    Pa Katan Ikhh narus aku silap nak!Pa Taras Kai ka kin e?!Pa Katan Kerna kempunta, nak.Pa Taras Uga kin kemputa? Kena kai ia?! Lit

    simesuina? Salunen ia?Pa Katan Labo kai pe min. Saja sengget kel aku.

    Sedak ka pe kuakap megi-megi cakapna.Pa Taras Eh, uga katam? Seh kel jadina ateta

    ngidah kemputa ah. Enca sedak kal kuakap nim ka. Kai dage ertina e? Yah min cuba turiken dage alu manjar-anjar. Uga maka-na sedak nim?

    Pa Katan Bagenda nak. Kenca enggo lit bonekana situkur kita asum e i tiga, enggo rusur ia ngera nai ras bonekana ah ndai. Erkai kam e nak we ... Erkai kam e nak we? bagem nina rusur. Labo min kuakap dalih, adi meriah lah tuhu akapna ngerana ras bonekana e. Lang pe danak-danak ma biasa bage ngerana sisada. Tapi, nderbih karaben ndai ihh… andiko, sengget dingen sedak kal kuakap megi-megi cakapna ras boneka ah ndai. Reh nina akap-mu man boneka e, “Bulangku keleng kel ate-na nandangi aku. Engko ise bulangmu, nak?”.

    Pa Taras Adi bagena nina me merandal kap e. Igejapna maka keleng kal atem man bana. Pujikenna bulangna. Ma mehuli kal e. Kempu singerti kap kemputa ah. Arusna malem kal atem.

    Pa Katan La kap bagena ngenca nak. Kubegi ka nina man bonekana e, “Kai dahin bu-langmu nak we? Adi bulangku dahinna pe-minta-minta. Asal reh kenca calon bupati pasti ipindona senna. Mela kel aku nak we!!!” nina janahna rende-rende.

    Pa Taras Iooh adi bagena kin nina, e nggo kal

    KEMPU RAS BONEKAkita bene nak! Bene kal kita! Ija nari ka kin datsa cakap sibage rupana? Lenga kuakap min perukurena banci seh kuje.

    Pa Katan Aku kap pe mamang nge ateku. Ya-kin aku ibegina kepe sanga aku ngera-na-ngerana ras Pa Gondrong kerna rencana ngalo-ngalo calon bupati ras tim suksesna sireh atena ku kutanta enda.

    Pa Taras Oo sadena kepe. Adi bage kin, kita naring menda terbeluh rukur sobat... Adi cakap kede, i kede sajalah min icakapken. Ula ibaba ku ru-mah. Asa ndigan pe ula nari bere Pa Gondrong reh ku rumah adi kin atena encakapken kerna Pilkada. Seh ceda kemputa ibahanna.

    Pa Katan Kecit kel kuakap ikataken aku pe-minta-minta. E lanai bo lit terteruhen dera-jad jelma asangken peminta-minta. Adi ning kih beras ningen ma nggo kin semal bas kegeluhenta ikuta. Peminta-minta ningen? Ihh..lanai aku ngasup nangkelisa nak.

    Pa Taras Em dalanta rukur nak. Perlu denga kin rusur sipindo sen man calon bupati e, adi si eteh nge nanamna sekali mbelgek ngenca. Tapi bekasna seh ku kempu? Si e la tertam-bari nak. Seh mbelin pagi ingetna lalap. Pe-minta-minta nina…..ioooh. Lit ka pertuhu-na adi sialoken kin sadah ndai, siempat suki ah ndai. La ndobahna ras peminta-minta Adi ibas ukurta enggo ngalo me sekale ateta usur. Tan ibas pusuhta enggo ndurdur usur mindo. Secara mental situhuna kita enggo jadi peminta-minta. Untung kal cakap kem-puta ah ndai ras bonekana kuitna kal pusuh-ta. Lang enggo mindai…..

    Pa Katan ?%!$$?%%?$&&$##@!!! (RSK)

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    32

    KATA KATAPuisiMarsten L Tarigan

    Jalan Panjang Sebuah HikayatBuk jadi ijuk, dareh jadi lau, kesah jadi angin, daging jadi taneh, tulan jadi batu, tendi mulih ku Dibata Simada Tenuang * Membaca adalah ketika kau percaya bahwa sebuah perjalanan panjang dapat kau temukan dalam sekumpulan kata-kata. Di sini, kami mulai ucapkan tabas, mantra penolak bala dan harum sihir, sirih yang sempurna membungkus pecahan pinang dan biji-biji kapur. Kami hanya duduk membaca kitab-kitab yang kami sebut Turi-Turin Tembe Doni Nina Nininta Kalak Karo. Kami hanya duduk, menyaksikan terakota berlapis- lapis menyembunyikan bau tanah. Sajak ini, seakan hikayat leluhur terus lewat, terus datang dan pergi, silih berganti dengan gerak mesin pembangun kota. Sebab matahari akan tenggelam juga sepanjang siang. Setelah hari ganjil itu, orang-orang berdiri sama tegak dengan gedung, orang-orang berjalan kian kemari tanpa sepatah kata pernah ia ingat telah terbaca. Seperti tulah, kami hanya tertawan dalam pohon-pohon, rengkahan batu dan air sungai yang mengalir. Kami hanya ingin pergi bersama gersik pasir dan darah laut leluhur yang kalut, mencari bahasa bagi mantra penolak bala, bunyi panjang memanggil seseorang, cara memanggil piaraan dan menghalau burung-burung. Kami tak lagi membaca, seperti sekian kali kehilangan tanda baca, saat orang-orang telah berhenti berdoa dan hanya bicara tentang waktu yang mereka sebut hari depan. Kemana akan kami cari, hikayat yang tak mengusik kami dari belakang, cakap lumat yang terlalu panjang lewat sekali helaan nafas.

    Kandang Singa, 2017* falsafah masyarakat Karo mengenai kematianPernah dimuat di Koran Tempo Edisi 9-10 Desember 2017

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    33

    Satu hal yang patut disyukuri saat ini adalah bertambah banyaknya penyanyi, pencip-ta lagu dan pemusik Karo dalam 30 tahun terakhir. Ini terjadi sejak Alm Jasa Tarigan mengintrodusir pemanfaatan kibod dengan berbagai fitur otomatisnya. Sekarang banyak sekali pemain ki-bod tunggal yang otodidak, kadang-kadang digabung dengan musik tradisonal. Umumnya para pemain ki-bod tunggal ini hanya tertawa lebar ketika saya me-minta mereka memainkan lagu Indonesia atau me-mainkan kord. Mereka mengatakan tak bisa.

    Sayang sekali, entah karena terlena oleh otom-

    atisasi kibod atau memang tidak mau melatih diri, ke-banyakan pemain kibod yang sering dikatakan handal ini hanya main jari kanannya, ini yang hidup. Tangan kirinya hanya untuk bermain bas atau cengkok Karo dengan satu jari. Iramanya pada umumnya hanya tiga yaitu irama kibod beguine rumba, irama patam-pa-tam yang cepat dan sudah tentu irama tradisional kateneng-kateneng. Sekali-sekali mereka mainkan irama pop Karo kalau ada permintaan. Mereka um-umnya tidak bisa membaca partitur. Lagu-lagu yang banyak bermunculan umumnya berada di nada Mi-nor jarang yang Mayor seperti lagu Batak Toba, Mi-nahasa, atau Minang. Dulu pernah Ramona Purba menanyjikan lagu lama Perkantong Samping dengan irama bossanova, dan menurut saya cukup baik. Per-nah juga saya lihat di youtube duet yang bagus antara Femila Sinukaban dengan Gerard Sembiring memb-awakan lagu Erkata Bedil dengan irama masa kini.

    Meskipun demikian di Sumatera Utara Gen-

    dang Karo yang dimainkan dengan kibod itu banyak disukai sehingga ada rekaman “Two in One’ yaitu lagu Karo dan lagu Melayu dan “Three in One”, yaitu lagu lagu Karo, Melayu dan Batak Toba dalam satu kum-pulan rekaman. Gendang Karo disukai sampai ke pe-losok-pelosok kampung dan perkebunan, sehingga se-lalu ditanggap kalau ada perhelatan. Lagu-lagu ciptaan

    almarhum Djaga Depari banyak yang bagus-bagus. Ada beberapa lagu Karo masa kini yag menurut saya cukup bagus, baik lirik maupun lagunya, misalnya Per-ik Sidua-dua, Biring Manggis, dan Ibas Kemulihendu.

    Ketika televisi masih hitam putih telah muncul kelompok Rudang Gara yang menampilkan lagu-lagu dan budaya Karo lainnya di layar televisi nasional. Kemudian disusul oleh kelompok Rudang pimpinan alm Suranta Ginting dari Medan. Kedua kelompok ini sempat memperkenalkan lagu-lagu Karo di ajang nasional, namun kemudian sirna. Kelompok Rudang dapat mengorbitkan Ramona Purba yang tunanetra di Jakarta dan sempat menjadi artis nasional.

    Beberapa artis musisi Karo pernah ditanggap produser untuk menyanyikan lagu Indonesia pada ja-man lagu-lagu masih direkam pakai kaset. Bisa dise-but Ramona Purba, Tiofanta Pinem, atau Santa Hoky Ginting yang menjadi terkenal pada jamannya karena menyanyikan lagu Indonesia, tetapi mereka tidak ada menyanyikan lagu Karo karena lagu-lagunya semua pilihan produser untuk memenuhi kebutuhan pasar.

    Ada juga artis penyanyi nasional yang mulai

    redup namanya diminta oleh produser untuk men-yanyikan lagu-lagu Karo dalam kaset, misalnya Het-ty Koes Endang, Titik Sandhora, dan lagu-lagu oleh penyanyi itu banyak yang suka. Penyanyi Batak Toba pun belakangan ini suka merekam lagu-kagu Karo dalam kaset dan kemudian masuk dalam youtube. Orang Karo dan non-Karo yang saya tanya pada um-umnya mengatakan bahwa kagu-lagu Karo ini lebih seronok apabila dinyanyikan oleh grup vokal Batak Toba. Kenapa kok berbeda ya? Di Jakarta ada sauda-ra Malvinas Pinem, pemain biola handal yang sudah masuk lingkaran pemain orkestra nasional. Dia sudah sering ikut tampil di berbagai orkestra, namun saya belum pernah melihat ada repertoire lagu Karo.

    Lagu Dan Musik Karo Susah Bersaing di Tingkat Nasional?

    Oleh Santoso Karo-Karo

  • KATANTARASEdisi 13 Oktober 2020

    34

    Pernah ada seseorang yang bersemangat sekali menanggapi postingan saya di FB dimana saya men-gatakan belum ada lagu Karo yang benar-benar ma-suk ajang nasional. Dia mengatakan bahwa di Sumut beberapa lagu Karo telah diyanyikan oleh artis Batak, misalnya lagu Bagi Ngestung Api Bas Lau. Saya kadang-kadang ke Medan sebelum pandemi Covid19 dan beberapa kali ke suatu restoran kafe dengan live music, Disana ada musik dan orang berajojing. Pen-yanyi perempuannya yang orang Mandailing kalau melihat saya selalu membawakan 4 lagu Karo un-tuk mengiriigi orang ajojing, yaitu N