V-1

Akses rumah tangga terhadap fasilitas sanitasi yang layak juga terus meningkat. Data Susenas menunjukkan bahwa akses sanitasi yang layak pada tahun 2008 menjadi 54,18 persen pada tahun 2013. Laju pertumbuhan penduduk menjadi tantangan utama yang dihadapi dalam meningkatkan cakupan sanitasi yang layak. Dengan memperhatikan kecenderungan capaian akses sanitasi layak selama ini, Pemerintah Sumatera Selatan harus memberikan perhatian khusus, termasuk peningkatan kualitas infrastruktur sanitasi, guna mencapai target MDGs pada tahun 2015 sebesar 62,41 persen.

No Wilayah 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Ogan Komering Ulu 55.95 52.06 47.89 59.57 56.37 64.50

2 Ogan Komering Ilir 19.14 20.09 21.11 28.1 30.65 35.64

3 Muara Enim 38.83 42.94 50.22 59.3 53.7 65.69

4 Lahat 32.56 34.90 33.29 28.59 40.63 45.98

5 Musi Rawas 21.38 26.87 28.07 31.1 33.95 37.70

6 Musi Banyuasin 27.55 27.09 44.33 43.24 56.93 44.28

7 Banyuasin 38.79 38.40 33.54 40.49 41.34 42.55

8 OKU Selatan 23.23 21.27 35.35 26.99 22.37 28.98

9 OKU Timur 21.56 26.18 38.52 44.25 53.17 58.31

10 Ogan Ilir 42.72 44.39 37.84 46.27 43.49 50.94

11 Empat Lawang 11.40 15.87 24.85 32.81 40.31 37.93

12 Kota Palembang 74.11 75.13 76.83 77.49 76.08 78.19

13 Kota Prabumulih 61.80 69.09 64.50 70.36 75.21 68.01

14 Kota Pagar Alam 13.91 10.05 43.88 48.7 55.21 47.77

15 Kota Lubuk Linggau 60.83 75.62 78.79 69.96 66.73 84.39

Sumatera Selatan 39.03 41.4 45.32 49.48 50.87 54,18

V-2

Infrastruktur jalan di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2014 mencapai 19.190,03 Km yang meliputi jalan kewenangan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Jalan Nasional di Sumsel dengan kondisi mantap sepanjang 1.389,44 Km (96,20%), jalan mantap kewenangan Provinsi sepanjang 1.462,87 Km (85,52%) dan jalan mantap kewenangan Kabupaten/Kota sepanjang 9.504,09,49 Km (58,37%). Hal ini menunjukkan bahwa untuk infrastruktur jalan masih ada sepanjang 7.048,36 Km jalan di Sumsel yang belum dalam kondisi baik, selain itu beberapa ruas jalan utama di Sumsel juga sering terjadi kemacetan akibat kapasitas jalan yang ada tidak mampu menampung volume kendaraan yang lewat. Pada kurun waktu satu tahun terakhir ini juga laju kerusakan ruas jalan melebihi dari upaya peningkatan/rehabilitasi jalan yang ada sebagai akibat dari tingginya lalu lintas kendaraan dengan tonase tinggi (MST 10 ton – 16 ton) sedangkan kemampuan daya dukung jalan di Sumatera Selatan rata-rata 10 ton.

Panjang Mantap (B+S) % Mantap Panjang Mantap (B) % Mantap Panjang Mantap (B+S) % Mantap Panjang Mantap (B+S) % Mantap

OKU 42.64 39.70 93.09% 138.52 96.11 69.39% 1,117.23 426.86 72.11% 1,298.39 562.67 43.34%

OKI 109.60 91.44 83.43% 79.10 51.77 65.45% 1,589.65 807.90 50.56% 1,778.35 951.11 53.48%

Muara enim 154.60 148.97 96.35% 141.70 126.67 89.39% 1,323.82 378.02 81.31% 1,620.12 653.65 40.35%

PALI - - 0.00% 73.30 72.90 99.45% 303.40 124.00 40.87% 376.70 196.90 52.27%

Lahat 114.87 111.00 96.63% 87.93 82.59 93.92% 1,297.65 778.60 36.97% 1,500.45 972.18 64.79%

Musi Rawas 180.39 180.39 100.00% 89.65 79.38 88.54% 1,195.71 1,254.15 78.08% 1,465.75 1,513.92 103.29%

Musi Rawas Utara 34.67 34.67 100.00% - - - 1,241.15 778.60 98.04% 1,275.82 813.27 63.74%

Muba 320.68 307.97 96.04% 40.85 38.85 95.10% 1,073.77 396.62 36.94% 1,435.30 743.44 51.80%

Palembang 79.65 78.65 98.74% 83.91 79.65 94.93% 802.48 439.24 53.86% 966.04 597.55 61.86%

Prabumulih 82.95 81.25 97.95% 18.40 17.11 93.00% 392.13 345.20 99.67% 493.47 443.56 89.89%

Pagaralam 82.85 80.25 96.86% 5.00 4.40 87.94% 504.35 254.84 50.53% 592.20 339.49 57.33%

OKUS - - 0.00% 191.23 189.28 98.98% 702.51 354.57 61.21% 893.74 543.85 60.85%

OKUT 7.26 6.96 95.87% 205.75 172.80 83.99% 932.57 751.90 84.69% 1,145.58 931.66 81.33%

OI 63.16 55.06 87.17% 126.35 77.93 61.68% 838.47 600.74 71.75% 1,027.98 733.73 71.38%

4Lawang 91.60 91.40 99.78% 120.09 114.80 95.59% 1,206.25 952.27 78.95% 1,417.94 1,158.47 81.70%

Lubuk Linggau 23.17 23.17 100.00% 4.60 3.39 73.68% 565.47 372.78 74.59% 593.24 399.34 67.32%

Banyuasin 56.17 55.67 99.11% 56.50 43.42 76.85% 1,196.30 487.80 40.78% 1,308.97 586.89 44.84%

Provinsi SUMSEL 1,444.25 1,389.44 96.20% 1,462.87 1,251.05 85.52% 16,282.91 9,504.09 58.37% 19,190.03 12,141.67 63.27%

Sumber : BPJN III, DPU BM Sumsel, DAK Kab/Kota

TAHUN 2014

Kab/KotaNegara Provinsi Kab/Kota TOTAL

V-3

Rencana Pembangunan jalan tol di Sumatera

Selatan tidak lepas dari konektivitas jalan koridor

Sumatera. Ada 8 ruas jalan tol yang direncanakan

akan dibangun di Sumatera Selatan, yaitu ruas

Betung – Batas Jambi (198 Km), ruas Musi Landas –

Betung (44,29), Jakabaring – Musi Landas (39,9

Km), Kayu Agung – Jakabaring (33,5 Km),

Pematang Panggang – Kayu Agung (186 Km),

Indralaya – Prabumulih (71 Km), Prabumulih –

Muara Enim (66 km), Muara Enim – Lahat – Lubuk

Linggau (125 Km). Sementara saat ini proses

pembangunan tol Palembang – Indralaya

sepanjang 22 Km, masih dalam tahap pengerjaan.

V-4

Saat ini pembangunan jembatan, Sumatera Selatan menjadi titik penting dalam

peningkatan arus transportasi. Khusus di Kota Palembang Jembatan Ampera (Musi) sudah

sangat berat bebannya, karena itu diperlukan pembangunan jembatan baru untuk

mengatasi permasalahan transportasi di dalam kota. Tahun 2015 Duplikasi Musi II sudah

dirampungkan, jembatan sepanjang 700 Meter ini kini berdiri berdampingan dengan

jembatan Musi II pertama. Selain itu pada tahun 2015 ini sudah mulai dilaksanakan

pembebasan lahan untuk pembangunan Jembatan Musi IV dan Musi VI.

Sementara itu untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas di kawasan Jakabaring, yang akan menjadi pusat pelaksanaan Asian Games 2018 nanti, pada 3 Desember 2015 Fly Over Simpang Jakabaring resmi digunakan.

V-5

Fly over Simpang Jaka Baring

Daerah Irigasi (DI) yang merupakan kewenangan Provinsi Sumatera Selatan tercatat

sebanyak 28 DI, yang tersebar di 7 Kabupaten, yaitu OKU Timur, Lahat, Musi Rawas,

Empat Lawang, Muara Enim, Pagaralam dan OKU Selatan. Sementara Daerah Irigasi

Rawa (DIR) kewenangan provinsi sebanyak 27 DIR, yang tersebar di Lima Kabupaten

yaitu di Kabupaten Banyuasin, Muara Enim, OKU Timur, OKI dan Ogan Ilir.

Irigasi Belitang OKU Timur

V-6

Pelayanan di bidang jasa pos di Provinsi Sumatera Selatan dilayani oleh 19 Kantor Pos, yang terdiri dari 1 (satu) kantor Pos Induk yang berlokasi ditingkat Kabupaten dan 18 Kantor Pos Pembantu disetiap Kecamatan, Pelayanan Kantor Pos tidak terbatas hanya dalam dunia perposan, tetapi juga dalam dunia keuangan. Fasilitas yang bisa dinikmati pelanggannya yaitu transfer uang, pembayaran tagihan listrik, air, dan telepon. Kemudahan yang ditawarkan Kantor Pos merupakan suatu strategi yang diambil untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Jaringan telepon di Provinsi Sumatera Selatan secara umum sudah terpasangdan dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Sumatera Selatan maupun di wilayah sekitarnya. Berdasarkan data dari Telkom pada tahun 2012 kapasitas terpasang yang ada sebanyak 14.406 SST dengan kapasitas sentral 15.146 SST. Kapasitas terpasang dan terpakai sebanyak 12.285 SST

V-7

URAIAN TAHUN

Satuan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

a.

Telekomunikasi

1).Kapasitas Sentral SST 14.6 14.804 15.316 15.326 15.351 15.146

2). Kapasitas Terpasang SST 14.6 14.804 15.316 15.326 15.351 14.406

3).KapasitasTerpakai SST 13.136 13.158 13.133 13.18 13.224 12.285

4).Pelanggan SST 13.136 13.158 13.133 13.18 13.224 12.285

5).Telepon Umum SST 0 0 0 0 0 0

6).Telepon Koin SST 0 0 0 0 0 0

7).Telepon Kartu SST 0 15 15 15 15 0

8).Wartel Unit 471 474 458 457 406 0

9).Warnet Unit - - - - - -

b. Jumlah rumah Tangga Yang Berlangganan Telepon

RT 12.665 12.684 12.684 12.723 12.759 -

c. Jumlah pelanggan Telepon Seluler (Flexi)

Orang 11.083 11.566 12.144 12.382 12.441 -

d. Penyediaan Jaringan Internet (ISP) Buah - - 11 12 12 -

e. Jumlah penyedia Layanan Jairngan GSM/CDMA

Operator - - 11 12 12 -

f. Jumlah tower CDMA/ (Flexi) 7 7 9 9 9 -

PERKEMBANGAN PELAYANAN TELEKOMUNIKASI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2007-2012

Sumber: PT Telkom Sumatera Selatan,2012

V-8

angkutan barang, angkutan laut dan kereta api menjadi pilihan utama. Angkutan laut memang menjadi pintu masuk perdangan domestik dan luar negeri Provinsi Sumatera Selatan. Jika dihubungkan dengan aktivitas bongkar-muat dan ekspor-impor memang sebagian besar melalui jalur laut. Sementara angkutan kereta api dimungkinkan dengan aktivitas angkutan barang-barang hasil pertambangan dan pertanian.

JUMLAH ORANG YANG TERANGKUT ANGKUTAN UMUM PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2008-2012

Sumber : Dishubkominfo Provinsi Sumsel Tahun 2013

Jumlah Produksi Angkutan penumpang (org) 2008 2009 2010 2011 2012

Angkutan Udara n.a 1.810.766 2.106.905 2.484.519 2.408.923

Angkutan sungai, danau & penyeberangan

n.a 635.668 46.644 119.615 115.298

Angkutan Laut n.a 462.436 65.907 552.205 510.857

Angkutan Darat n.a 23.263.694 10.701.200 4.528.694 10.636.128

Angkutan Kereta Api n.a 1.053.640 1.961.312 2.010.984 1.425.500

V-9

Untuk menyambut Asian Games ke-18 tahun 2018, akan dilakukan pengembangan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Pengembangan ini untuk mengantisipasi meningkatnya kunjungan ke Sumatera Selatan pada saat penyelenggaraan event tersebut, di samping juga untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh masyarakat yang akan menggunakan bandara ini.

V-10

Perspektif Pengembangan Bandara Internasional SMB II,