Upload
momon-dompu
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
1/14
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 202!
Pemodelan Structural Equation Modeling (SEM) Berbasis Varians Pada Derajat
Kesehatan Di Propinsi Jawa Timur 2!
Noermayanti "idayat dan 2 #r!$am%ang &id'anarko (tok,S!Si,M!Si Ma)asis*a S2 Jurusan Statistika+ FMIPA IS, Sura%aya
2 #osen Pem%im%ing, Jurusan Statistika+ FMIPA IS
Noermayanti!)idayat-ya)oo!.om
Abstrak
Selama le%i) dari tiga dasa*arsa, Indonesia tela) melaksanakan %er%agai upaya dalam rangka
meningkatkan kese)atan dan kese'a)teraan masyarakat! Namun demikian, *alau suda) di.apai %anyak
kema'uan tetapi keadaan kese)atan msyarakat di Indonesia masi) tertinggal 'ika di%andingkan dengan
%e%erapa negara tetangga! Angka kematian %ayi misalnya, di Indonesia sendiri angka kematian %ayi %erada
diurutan atas diantara negara+negara anggota Sout) /ast Asia Medi.al Inormation 1enter S/AMI13,
serta se%agian %esar masyarakat Indonesia sendiri %aik yang %erada di pedesaan maupun perkotaan masi) sulit untuk mendapatkan pelayanan kese)atan! Untuk mengatasi masala)+masala) terse%ut, maka perlu
dilakukan penetapan tentang indikator dera'at kese)atan untuk mengeta)ui peningkatan dera'at kese)atan
masyarakat dan pelayanan kese)atan dapat dirasakan ole) semua lapisan masyarakat!
#era'at kese)atan sendiri dipengaru)i ole) %e%erapa aktor antara lain lingkungan, perilaku, dan
pelayanan kese)atan! #alam men.apai dera'at kese)atan, aktor+aktor yang mempengaru)i terse%ut )arus
dapat dikendalikan dengan %aik, karena semua aktor terse%ut tidak dapat diukur se.ara langsung
melainkan pada indikator+indikator yang diketa)ui! #alam penelitian ini akan di)u%ungkan tiga varia%el
konstruk yang %erkaitan denga dera'at kese)atan yaitu varia%el lingkungan, perilaku, dan pelayanan
kese)atan untuk meli)at apaka) ketiga variael terse%ut %erpengaru) ter)adap dera'at kese)atan atau tidak!
Sala) satau metode yang digunakan dalam penelitian ini adala) dengan menggunakan analisis Stru.tural
/4uation Modeling S/M3 yang %er%asis varians yaitu Partial 5east S4uare P5S3 untuk mengeta)ui
ke%enaran konsep teori mengenai aktor+aktor yang mempengaru)i dera'at kese)atan masyarakat Ja*a
imur!P5S merupakan metode analisis yang po*erull karena metode terse%ut tidak didasarkan pada%anyaknya asumsi dimana seperti data tidak )arus %erdistri%usi multivariat normal dan sampel tidak )arus
%esar! u'uan dalam penelitian ini adala) untuk mendapatkan %entuk estimasi parameter dan %entuk
estimasi model it!
"asil ak)ir dalam penelitian ini adala), yang pertama untuk estimasi parameter dalam P5S
diperole) tiga estimasi yaitu estimasi %o%ot, estimasi 'alur, serta estimasi rata+rata dan lokasi parameter,
yang kedua untuk model it yang diperole) dalam P5S adala) 6 #era'at kese)atan 7 +0,28 lingkungan
+0,09: perilaku +0,8;2 pelayanan kese)atan, dengan nilai 8, = dipengaru)i ole) varia%el lain!
Kata kunci : #era'at kese)atan, S/M+?arians P5S3
!" PE#D$%&'&$#
!"! 'atar Belaan
Selama lebih dari tiga dasawarsa, Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya dalam rangka
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, walau sudah dicapai
banyak kemajuan tetapi keadaan kesehatan msyarakat di Indonesia masih tertinggal jika
dibandingkan dengan beberapa negara tetangga. Angka kematian bayi misalnya, di Indonesia
sendiri angka kematian bayi berada diurutan atas diantara negara-negara anggota South East Asia
Medical Inormation !enter "SEAMI!#, serta sebagian besar masyarakat Indonesia sendiri baik
yang berada di pedesaan maupun perkotaan masih sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
$ntuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka perlu dilakukan penetapan tentang indikator
derajat kesehatan untuk mengetahui peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
M - 1
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
2/14
Noermayanti "idayat @ Pemodelan S/M + P5S
%erajat kesehatan sendiri dipengaruhi oleh beberapa aktor antara lain lingkungan,
perilaku, dan pelayanan kesehatan. %alam mencapai derajat kesehatan, aktor-aktor yang
mempengaruhi tersebut harus dapat dikendalikan dengan baik, karena semua aktor tersebut tidak
dapat diukur secara langsung melainkan pada indikator-indikator yang diketahui. %alam penelitian
ini akan dihubungkan tiga &ariabel konstruk yang berkaitan dengan derajat kesehatan yaitu &ariabel
lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan untuk melihat apakah ketiga &ariabel tersebut
berpengaruh terhadap derajat kesehatan atau tidak. Salah satau metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Structural E'uation Modeling "SEM# yang
berbasis &arians yaitu (artial )east S'uare "()S# untuk mengetahui kebenaran konsep teori
mengenai aktor-aktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat *awa +imur. ()S sendiri
merupakan metode analisis yang powerull karena metode tersebut tidak didasarkan pada
banyaknya asumsi dimana seperti data tidak harus berdistribusi multi&ariat normal dan sampel
tidak harus besar.
!"2 *umusan Masalah
. agaimana bentuk estimasi parameter dari Stru.tural /4uation Modeling "SEM# berbasis
&arians dengan pendekatan Partial 5east S4ure "()S#
/. agaimana bentuk estimasi model it dari Stru.tural /4uation Modeling "SEM# berbasis&arians dengan pendekatan Partial 5east S4ure "()S# terhadap derajat kesehatan
!"+ Tujuan
. Mendapatkan bentuk estimasi parameter dari Stru.tural /4uation Modeling "SEM# berbasis
&arians dengan pendekatan Partial 5east S4ure "()S#.
/. Mendapatkan bentuk estimasi model it dari Stru.tural /4uation Modeling "SEM# berbasis
&arians dengan pendekatan Partial 5east S4ure "()S# terhadap derajat kesehatan.
!", Man-aat Penelitian
Manaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 0
. Sebagai bahan perbandingan dalam mempelajari metode statistik terutama yang berhubungan
dengan pemodelan SEM dan yang berbasis &arians.
/. Sebagai metode alternati dalam pemodelan SEM berbasis &aians dalam penyimpangan asumsi
normalitas bagi para peneliti khususnya dibidang kesehatan.
1. Menambah pengetahuan peneliti tentang penerapan ilmu statistika dalam masalah sosial
masyarakat khususnnya dalam bidang kesehatan.
!". Batasan Masalah
(enelitian ini dibatasi hanya pada kajian pemodelan derajat kesehatan menggunakan analisis
Stru.tural /4uation Model "SEM# berbasis &arians dengan pendekatan Partial 5east S4uare "()S#.
2" MET/DE PE#E'0T0$#
2"! Sumber Data
%ata yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari %inas
2esehatan (ropinsi *awa +imur /33, yaitu data tentang aktor-aktor yang mempengaruhi dan
indikator-indikator yang terkait pada derajat kesehatan untuk tiap 2abupaten42ota di (ro&insi *awa
+imur yang terdiri dari 15 2abupaten42ota.
2"2 0denti-iasi Variabel Penelitian
6ariabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan &ariabel o%served atau &ariabel
teramati sebanyak &ariabel indikator yaitu 0
7 0 (ersentase rumah sehat
7/ 0 (ersentase keluarga yang memiliki akses air bersih
71 0 (ersentase keluarga yang memiliki pengelolaan limbah
78 0 (ersentase peran akti masyarakat dalam posyandu79 0 (ersentase bayi yang mendapat ASI eksklusi
M - 2
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
3/14
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 202!
7: 0 (ersentase keluarga miskin ";A2IN# yang berobat pada tenaga kesehatan "khususnya
yankes di puskesmas#
7< 0 (ersentase pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan "dokter, bidan, atau
paramedis lain#
75 0 (ersentase deteksi tumbuh kembang anak balita= 0 Angka kematian bayi "A2# per 333 kelahiran hidup
=/ 0 Morbiditas "angka kesakitan yang positi terkena penyakit malaria#
=1 0 Status gi>i bayi "gi>i buruk#
Variabel Esoen (0ndependen) 1an diunaan dalam penelitian ini adalah
6ariabel lingkungan, &ariabel perilaku, dan &ariabel pelayanan kesehatan
Variabel Endoen (Dependen) 1an diunaan dalam penelitian ini adalah
6ariabel %erajat 2esehatan
6ariabel laten yang diketahui dalam penelitian ini terdiri dari 8 &ariabel yaitu &ariabel
lingkungan, &ariabel perilaku, &ariabel pelayanan kesehatan, dan &ariabel derajat kesehatan.
Sedangkan &ariabel-&ariabel indikator terhadap &ariabel derajat kesehatan dapat dideinisikansebagai &ariabel maniest "&ariabel teramati# adalah sebagai berikut berikut 0
a. Indikator dari &ariabel lingkungan "&ariabel eksogen 4 independen#
. (ersentase rumah sehat
/. (ersentase keluarga yang memiliki akses air bersih
1. (ersentase keluarga yang memiliki pengelolaan limbah
b. Indikator dari &ariabel perilaku hidup sehat "&ariabel eksogen 4 independen#
. (ersentase peran akti masyarakat dalam posyandu
/. (ersentase bayi yang mendapat ASI eksklusi
1. (ersentase keluarga miskin ";A2IN# yang berobat pada tenaga kesehatan
c. Indikator dari &ariabel pelayanan kesehatan "&ariabel eksogen 4 independen#
. (ersentase pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan "dokter, bidan, atau
paramedis lain#/. (ersentase deteksi tumbuh kembang anak balita melalui pelayanan kesehatan
d. Indikator dari &ariabel derajat kesehatan "&ariabel endogen 4 dependen#
. Angka kematian bayi "A2# per 333 kelahiran hidup
/. (ersentase morbiditas "angka kesakitan yang positi terkena penyakit malaria#
1. (ersentase status gi>i bayi "gi>i buruk#
2"+ Metode $nalisis Data
Analisis ini dilakukan berdasarkan tujuan penelitian, adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut 0
!" Estimasi Parameter SEM 3 Partial Least Square (P'S)
Estimasi parameter pemodelan SEM dengan pendekatan ()S diperoleh melalui proses iterasi
tiga tahap dengan menggunakan (rdinary 5ast S4uare "?)S# yaitu sebagai berikut0
• +ahap pertama menentukan estimasi bobot "&eig)t /stimate# untuk menetapkan skor atau
menghitung data &ariabel laten.
• +ahap kedua menentukan estimasi jalur "estimasi untuk inner dan outer model# yang
menghubungkan antar &ariabel laten dan estimasi loading antara &ariabel laten dengan
indikatornya.
• +ahap ketiga menentukan estimasi rata-rata dan lokasi parameter untuk indikator dan &ariabel
laten.
2" 'anah3lanah analisis model fit persamaan strutural denan SEM3 Partial Least
Square (P'S)
%alam penelitian ini, analisis data pada SEM-()S akan menggunakan bantuan sot*areSmart()S.
M - 3
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
4/14
Noermayanti "idayat @ Pemodelan S/M + P5S
a. Mendapatkan model berbasis konsep dan teori untuk merancang model struktural
"hubungan antar &ariabel laten# dan model pengukurannya, yaitu hubungan antara
indikator-indikator dengan &ariabel laten.
b. Membuat diagram jalur "diagram pat)# yang menjelaskan pola hubungan antara &ariabel
laten dengan indikatornya.
c. 2on&ersi diagram jalur kedalam persamaan.
d. Melakukan e&aluasi goodness o it yaitu dengan e&aluasi model pengukuran "outer
model # dengan melihat &aliditas dan reabilitas. *ika model pengukuran &alid dan reliabel
maka dapat dilakukan tahap selanjutnya yaitu e&aluasi model struktural. *ika tidak, maka
harus kembali mengkonstruksi diagram jalur.
e. Intepretasi model.
+" %$S0' PE#E'0T0$# dan PEMB$%$S$#
+"! Estimasi Parameter SEM 4 Partial Least Square (P'S)
Estimasi parameter pemodelan persamaan struktural dengan pendekatan partial least s4uare
diperoleh melalui proses iterasi tiga tahap dan di setiap tahap menghasilkan estimasi.
1. +ahap pertama menghasilkan estimasi bobot "*eig)t estimate#w jh
Estimasi bobot bobotw j h diperoleh melalui dua jalan, yaitu mode A dan mode $. Mode A
dirancang untuk memperoleh estimasi bobot dengan tipe indikator releksi, sedangkan mode $
dirancang untuk memperoleh estimasi bobot dengan tipe indikator ormati.
Mode $
(ada mode A bobotw j h adalah koeisien regresi dari
Z j dalam regresi sederhana
X j h pada estimasi inner modelZ j .
X j h=w j h Z j+e j h
Estimasi untuk mode A diperoleh melalui metode ?)S dengan cara meminimumkan jumlah
kuadrate j h , sebagai berikut 0
e j h= X j h−w j h Z j
∑h=1
J
e jh2=∑
h=1
J
( X jh−w jh Z j )2
2emudian jumlah kuadrate j h diturunkan terhadap
w j h sehingga diperoleh bobot
untuk mode A 0
ŵ jh=Cov ( X jh , Z j )
V ar ( X j2 )
Mode B
(ada mode &ektorw j dari pembobot
w jh adalah &ektor koeisien regresi berganda dari
Z j pada pusat &ariabel maniest " X jh−´ X
')# yang dihubungkan ke sesama &ariabel laten
ξ j 0
M - 4
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
5/14
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 202!
Z j=w j X j+ε j
ε j=Z j−w j X j
@itung ε jT
ε j 0
ε jT
ε j=(Z j−w j X j )T (Z j−w j X j )
¿Z jT
Z j−2w j X jT
Z j+w jT
w j X jT
X j
2emudian ε jT
ε j diturunkan terhadapw j h sehingga diperoleh bobot untuk mode 0
ŵ j=( X jT X j )
−1 X j
T Z j
%imana X j adalah matriks dengan kolom yang dideinisikan oleh &aariabel maniest "
X j h− ´ X ')# yang menghubungkan &ariabel laten
ξ j ke-j. 6ektor bobot inner model
adalahw j h=(Var ( X j))
−1Cov ( X j h, Z j ) dengan Var ( X j) adalah matriks ko&arians dari
X j danCov ( X j h , Z j ) adalah &ektor kolom dari ko&arians antara &ariabel X j h dan
Z j .
2. +ahap kedua menghasilkan estimasi jalur yang diperoleh mealalui estimasi inner model danouter model .
Estimasi Inner Model
%engan mengikuti algoritma ()S dari old "B59# dan yang telah diperbaiki oleh )ohmollerCs
"B5B#, maka estimasi inner model Z j dari standaried &ariabel laten (ξ j−m j )
dideinisikan dengan
Z j∝ ∑i; ξ
idi hubungkan pada ξ
j
e ji Y i
%imana bobot inner modele ji dapat dipilih melalui tiga skema yaitu 0
. Skema jalur " pat) s.)ema#
6ariabel laten dihubungkan padaξ
j yang dibagi kedalam dua grup yaitu 0 &ariabel-
&ariabel laten yang menjelaskanξ j dan diikuti dengan &ariabel-&ariabel yang dijelaskan
olehξ j . *ika
ξ j dijelaskan olehξ i maka
e ji adalah koeisien regresi
bergandaY i dari
Y j . *ikaξ i dijelaskan oleh
ξ j makae ji adalah korelasi
antaraY i dengan
Y j .
e ji={koefisien regresibergandaY i dariY j , jika ξ j dijelaskanoleh ξ iCor (Y i Y j) , jikaξ j dijelaskanoleh ξi/. Skema .entroid ".entroid s.)ema#
M - 5
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
6/14
Noermayanti "idayat @ Pemodelan S/M + P5S
obot inner modele ji merupakan korelasi tanda " sign .orrelation# antara
Y i dari
Y j , dan dapat ditulis sebagai berikut 0
e ji=sign [Cor ( Y iY j )]
1. Skema aktor " a.tor s.)ema#
obot inner modele ji merupakan korelasi antara
Y i dariY j , dan dapat ditulis
sebagai berikut 0
e ji=Cor (Y iY j )
Estimasi Outer Model
Estimasi outer model Y j dari standarisasi &ariabel laten (ξ j−m j ) dengan rata-rata D 3
dan standart de&iasi D , diperoleh melalui kombinasi linear dari pusat &ariabel maniest melalui
persamaan berikut 0
Y j∝[∑h=1
J
w j h( X j h− ´ X j h)]%imana simbol
∝ bermakna bahwa &ariabel sebelah kiri mewakili &ariabel sebelah kanan
yang distandarisasi. Standarisasi &ariabel laten dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut 0
Y j= X j h+e j
%engan X j h=w j h Z j+e j dan Z j= X j h−
´ X j h
Sehingga Ŷ j=∑h=1J
~w j h( X j h− ´ X j h)
%imana koeisienw j h dan
~w j h keduanya dinamakan sebagai pembobot outer model .
3. +ahap ketiga menghasilkan estimasi rata-rata "mean# dan lokasi parameter "konstanta#.(ada tahap ini, estimasi didasarkan pada matriks data asli dan hasil estimasi bobot dan koeisien
jalur pada tahap kedua, tujuannya untuk menghitung rata-rata dan lokasi parameter.
Estimasi *ata3rata ( Mean)m j
Estimasi rata-rata "mean# diperoleh melalui persamaan sebagai berikut 0
ξ j=Y j+m j+e j
ξ j−m j=Y j+e j
%engan
Y j=∑h=1
J
~w jh ( X jh− ´ X jh )
maka
ξ j−m j=∑h=1
J
~w jh( X jh− ´ X jh)
Analogi 0
M - 6
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
7/14
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 202!
ξ̂ j=∑h=1
J
~w j h X j h=Y j+m̂ j
Sehingga:
m̂ j=∑h=1
J ~w j h ´ X j h
%imana~w j h dideinisikan sebagai pembobot dari outer model , dengan semua &ariabel
maniest yaitu pengamatan pada skala pengukuran yang sama. Menurut ornell "B5/#,
mengatakan bahwa jika estimasi &ariabel laten pada skala asli maka 0
ξ j¿=∑h=1
J
~w j h X j h
∑h=1
J
~w j h
(ersamaan diatas dimungkinkan ketika semua pembobot dari outer model positi. Seringkali di
dalam aplikasi nyata, estimasi &ariabel laten memerlukan skala 3 F 33 agar memiliki acuan
skala untuk di bandingkan dengan s.ore indi&idu. Sehingga untuk kasus pengamatan ke-i, lebih
muda diperoleh melalui transormasi sebagai berikut 0
ξ j0−100=100 !
ξ j¿− !min
!ma!− !min
%imana !min dan
!ma! adalah nilai minimum dan maksimum dari skala pengukuran
umum untuk semua &ariabel maniest .
Estimasi 'oasi Parameter
Secara umum koeisien jalurb ji adalah koeisien regresi berganda dari &ariabel laten
endogenY j yang distandarisasi pada &ariabel laten penjelas "eksogen#
Y i .
Y j=∑i=1
J
b ji Y i+e j
(ada saat &ariabel laten memusat "non .entered # ξ̂ j adalah sama denganY j+m̂ j .
persamaan regresi pada saat &ariabel laten ξ̂ j tidak memusat adalah 0
ξ̂ j=b j0+∑i=1
J
b ji ξ̂i+e j
e j2=( ξ̂ j−(b j0+∑
i=1
J
b ji ξ̂ i))2
¿ ξ̂ j
2−2 ξ̂ j b j0−2 ξ̂ j∑i=1
J
b ji ξ̂i+(b j02+2b j0∑i=1
J
b ji ξ̂ i+∑i=1
J
b ji2
ξ̂ j2)
M - 7
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
8/14
Noermayanti "idayat @ Pemodelan S/M + P5S
"e j2
"b j0=b̂ j0= ̂ξ j−∑
i=1
J
b ji ξ̂ i
%engan
b j0=m̂ j−∑i
b ji m̂i
*adi lokasi parameternya adalah konstantab j0 untuk &ariabel laten endogen dan rata-rata
m̂ j untuk &ariabel laten eksogen.
+"2 Estimasi Model 5it SEM 3 P'S
$nalisis Model Persamaan Strutural denan SEM 3 Partial Least Square (P'S)
!" Konstrusi Diaram Jalur
6ambar +"! Kerana Konseptual Penelitian Berdasaran Model Persamaan
Strutural
Sumber 0 +alangko " /33B#
Kon7ersi Diaram Jalur e Persamaan
Outer Model
. $ntuk &ariabel laten eksogen "releksi#
ξ1+$
1
ξ1+$
2
ξ1+$
3
/. $ntuk &ariabel laten eksogen / "releksi#
ξ2+$
4
M - 8
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
9/14
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 202!
ξ2+$
5
ξ2+$
6
1. $ntuk &ariabel laten eksogen 1 "releksi#
ξ3+$
7
ξ3+$
8
8. $ntuk &ariabel laten endogen "releksi#
%+ε1
%+ε2
%+ε3
Inner Model
2+&
3ξ3+'
%erkes D& 1 )ingk. G
& 2 (erilaku G
& 3 =ankes G
' ">eta 4 tingkat kesalahan
struktural#
2" E7aluasi Model
a" E7aluasi Model Penuuran (Outer Model )
(ada penelitian ini akan dilakukan pengujian &aliditas dan reliabilitas pada masing-masing
&ariabel laten yaitu &ariabel lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan derajat kesehatan
dengan menggunakan bantuan sot*are SmartP5S . $kuran releksi indi&idual dikatakan &alid jika
memiliki nilai loading ( # ) dengan &ariabel laten yang ingin diukur H 3.9, jika salah satu
indikator memiliki nilai loading ( # )
3.9 maka indikator tersebut harus dibuang "didrop# karena
akan mengindikasikan bahwa indikator tidak cukup baik untuk mengukur &ariabel laten secara
tepat.
erikut adalah hasil output diagram jalur persamaan struktural pada ()S dengan menggunakan
sot*are SmartP5S .
M - 96ambar +"2 Diaram jalur persamaan strutural P'S denan
software Smart P'S
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
10/14
Noermayanti "idayat @ Pemodelan S/M + P5S
%ari gambar diatas terlihat bahwa terdapat empat &ariabel indikator dengan nilai loading
( # ) 3.9 yaitu pada &ariabel indikator 7, 79, =/, dan =1 , maka indikator tersebut harus
dibuang "didrop#.
erikut adalah hasil output ke dua, diagram jalur persamaan struktural pada ()S dengan
menggunakan sot*are SmartP5S .
%ari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa 0
&ntu uji 7aliditas
+abel 1. $ji &aliditas
6ariabel )oading"J#Kata-rata Standart +-
Statistik keteranganSub Sampel error
)ingk 7/ 3.9
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
11/14
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 202!
Model yang dapat ditulis adalah sebagai berikut 0
X2 = 0.9
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
12/14
Noermayanti "idayat @ Pemodelan S/M + P5S
( D 3, "3# yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signiikan antara kondisi
lingkungan dengan derajat kesehatan. Nilai negati pada koeisien parameter artinya adalah
semakin baik kondisi lingkungan maka pengukur derajat kesehatan yaitu pada angka kematian
bayi "A2# akan menurun.
/. 2oeisien parameter jalur yang diperoleh dari hubungan antara &ariabel perilaku dengan
derajat kesehaan sebesar -3.3B5 dengan nilai +-statistik .B5B L ,:8 pada tara signiikansi(
D 3, "3# yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signiikan antara kondisi
perilaku dengan derajat kesehatan. Nilai negati pada koeisien parameter artinya adalah
semakin baik kondisi perilaku maka pengukur derajat kesehatan yaitu pada angka kematian
bayi "A2# akan menurun.
1. 2oeisien parameter jalur yang diperoleh dari hubungan antara &ariabel pelayanan kesehatan
dengan derajat kesehaan sebesar -3.1:/ dengan nilai +-statistik 1.591 L ,:8 pada tara
signiikansi(
D 3, "3# yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signiikan
antara pelayanan kesehatan dengan derajat kesehatan. Nilai negati pada koeisien
parameter artinya adalah semakin baik pelayanan kesehatan maka pengukur derajat kesehatan
yaitu pada angka kematian bayi "A2# akan menurun.
erdasarkan koeisien-koeisien parameter jalur yang diperoleh pada tabel 1.1 maka model
persamaan struktural yang terbentuk adalah sebagai berikut 0
Derajat Kesehatan 8 3 "2!+ 'inunan 3 "9: Perilau 3 "+;2 Pela1anan Kesehatan
+abel 1.8 Nilai K-S'uare "K /#
6ariabel Nilai K-S'uare "K /#
%erajat 2esehatan 3./:B
Sumber 0 %ata ?lahan SmartP5S
%ari hasil model persamaan diatas diperoleh nilai K / untuk &ariabel derajat kesehatan sebesar
3./:B, yang artinya nilai tersebut mengindikasikan bahwa &ariasi derajat kesehatan dapat dijelaskan
oleh &ariabel konstruk "lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan# hanya sebesar /:.B
sedangkan sisanya yaitu sebesar
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
13/14
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 202!
obot pada mode A diperoleh melalui turunan pertama dari koeisien regresi sederhana
dari j yaituŵ jh=
Cov ( X jh , Z j )Var ( X j
2 ) , sedangkan mode diperoleh melalui turunan
pertama dari &ektor koeisien regresi berganda 7 jh yaituŵ j=( X j
T X j )
−1 X j
T Z j
• Estimasi jalur yang diperoleh melalui estimasi inner model dan estimasi outer model
yaitu diperoleh melalui skema .entroid yaitu 0e ji=sign [Cor ( Y i Y j )] , skema aktor
yaitu 0e ji=Cor (Y i Y j ) , dan skema jalur yang merupakan koeisien regresi berganda
=i dari = j danCor (Y i Y j ) .
• Estimasi rata-rata yang diperoleh yaitu^m j=∑h=1
J
~w jh ´ X jh dan estimasi lokasi
parameternya adalah konstantab j0 untuk &ariabel laten endogen dan rata-rata
m̂ j
untuk &ariabel laten eksogen.
/. Sedangkan Model it dari Stru.tural /4uation Modeling "SEM# berbasis &arians dengan
pendekatan Partial 5east S4ure "()S# terhadap derajat kesehatan didapatkan sebagai berikut 0
Model persamaan yang terbentuk yaitu 0
%erajat 2esehatan D - 3./1 )ingkungan - 3.3B5 (erilaku - 3.1:/ (elayanan 2esehatan
• +erdapat pengaruh antara kondisi lingkungan "dengan indikator yang berpengaruh yaitu
persentase keluarga yang memilki akses air bersih dan persentase keluarga yang memiliki
pengelolaan limbah # terhadap derajat kesehatan sebesar "-3./1# yang artinya semakin
baik kondisi lingkungan maka pengukur derajat kesehatan "dengan indikator yang
berpengaruh yaitu A2# akan menurun sebesar 3./1 atau /.1 dan sebaliknya.
• +erdapat pengaruh antara perilaku hidup sehat "dengan indikator yang berpengaruh yaitu
persentase peran akti masyarakat dalam posyandu dan persentase bayi yang mendapat
ASI eksklusi # terhadap derajat kesehatan sebesar "-3.3B5# yang artinya semakin baik
kondisi perilaku maka pengukur derajat kesehatan "dengan indikator yang berpengaruh
yaitu A2# akan menurun sebesar 3.3B5 atau B.5 dan sebaliknya.
• +erdapat pengaruh antara pelayanan kesehatan "dengan indikator yang berpengaruh yaitu
persentase pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan dan persentase deteksi
tumbuh kembang anak balita # terhadap derajat kesehatan sebesar "-3.1:/# yang artinyasemakin baik kondisi pelayanan kesehatan maka pengukur derajat kesehatan "dengan
indikator yang berpengaruh yaitu A2# akan menurun sebesar 3.1:/ atau 1:./ dan
sebaliknya.
,"2 Saran
%alam penelitian ini masalah yang dikaji masih terbatas, oleh karena itu saran yang dapat
diberikan untuk peneliti selanjutnya agar mengembangkan lagi model yang terbentuk misal, yang
pertama dengan menggali lebih luas &ariabel-&ariabel yang dapat berpengaruh terhadap derajat
kesehatan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap perkembangan
pembangunan di *awa +imur, yang kedua dengan melakukan perbandingan metode SEM berbasis&arians yang lain dengan data yang sama untuk melihat model yang paling it, dan yang terahkir
M - 13
8/19/2019 Noermayanti.H Pemodelan SEM-PLS
14/14
Noermayanti "idayat @ Pemodelan S/M + P5S
perlu di coba dengan skala data campuran untuk melihat sejauh mana tingkat kehandalan parameter
()S dalam mengatasai kasus dengan tipe data yang berbeda-beda.
D$5T$* P&ST$K$
ollen 2.A. "B5B#. Stru.tural /4uation *it) 5aten ?aria%els! %epartement o Sociology, *ohn
iley O Sons, New =ork.
!hin, . "BB5#. )e Partial 5east S4uare Approa.) or Stru.tural /4uation Modeling . !le&eland.
?hio.
ornell, !. and ookstein, . "B5/#. *o Stru.tural /4uation Models6 5IS