2
0 m/s 2 Oleh : Lusiana Sandra Oey Terhempas.. terlepas dari cengkram sangkar kokoh Menari di gulungan kabut putih sang bima sakti Bersua dengan batu langit menyala, 100 oktilion banyaknya Berselimut abu galaksi.. bermandikan gas warna-warni. Terbakar.. matang. Kala matahari menyambut dengan senyum manisnya. Tersihir.. terbelah. Kala kilau petir menjulurkan lidahnya nakal. Lunglai..patah terhenti. Kala radiasi menembus jiwa tersohor. Sekarat.. mati. Kala jemari tak sampai lagi membelai rambut si rembulan cantik. Wahai tiang-tiang pintu.. Aku ingin pulang padamu seperti dahulu. Namun apa sangkaku, Gravitasi bilang ia sudah lelah. 29 Januari 2015

Nol Meter Per Second Kuadrat_Lusiana Sandra Oey

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Puisi

Citation preview

Page 1: Nol Meter Per Second Kuadrat_Lusiana Sandra Oey

0 m/s2

Oleh : Lusiana Sandra Oey

Terhempas.. terlepas dari cengkram sangkar kokoh

Menari di gulungan kabut putih sang bima sakti

Bersua dengan batu langit menyala, 100 oktilion banyaknya

Berselimut abu galaksi.. bermandikan gas warna-warni.

Terbakar.. matang.

Kala matahari menyambut dengan senyum manisnya.

Tersihir.. terbelah.

Kala kilau petir menjulurkan lidahnya nakal.

Lunglai..patah terhenti.

Kala radiasi menembus jiwa tersohor.

Sekarat.. mati.

Kala jemari tak sampai lagi membelai rambut si rembulan cantik.

Wahai tiang-tiang pintu..

Aku ingin pulang padamu seperti dahulu.

Namun apa sangkaku,

Gravitasi bilang ia sudah lelah.

29 Januari 2015

Pengarang :

Lusiana Sandra Oey. Asal Niki-niki, NTT. Mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta jurusan fisika fkip. Selain mencintai dunia sastra sejak SD, juga menyukai renang, film kartun dan terakhir yaitu memasak (walau sering keasinan.haha..). Twitter : @Sandraoey. Blog: [email protected].