60
SALINAN Menimbang Mengingat PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2O2I TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF DAN TATA CARA PENEzuMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERASAL DARI DENDA ADMINISTRATIF DI BIDANG KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 dan Pasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif dan Tata Cara Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Denda Administratif di Bidang Kehutanan; 1. Pasal 5 ayat (21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol3 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5a321; 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573\; SK No 085128 A MEMUTUSKAN:

SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

SALINAN

Menimbang

Mengingat

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2O2I

TENTANG

TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF DAN TATA CARA

PENEzuMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERASAL DARI DENDA

ADMINISTRATIF DI BIDANG KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 danPasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O

tentang Cipta Kerja, perlu menetapkan PeraturanPemerintah tentang Tata Cara Pengenaan SanksiAdministratif dan Tata Cara Penerimaan Negara BukanPajak yang Berasal dari Denda Administratif di BidangKehutanan;

1. Pasal 5 ayat (21 Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentangPencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol3Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5a321;

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang CiptaKerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2O2O Nomor 245, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 6573\;

SK No 085128 A

MEMUTUSKAN:

Page 2: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2-

Menetapkan

MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARAPENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF DAN TATA CARAPENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERASALDARI DENDA ADMINISTRATIF DI BIDANG KEHUTANAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupahamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yangdidominasi pepohonan dalam persekutuan alamlingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapatdipisahkan.

2. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yangditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankankeberadaannya sebagai Hutan tetap.

3. Hutan Produksi adalah Kawasan Hutan yangmempunyai fungsi pokok memproduksi hasil Hutan.

4. Hutan Lindung adalah Kawasan Hutan yangmempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistempenyangga kehidupan untuk mengatur tata atr,mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegahintrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

SK No 085120 A

5. Hutan

Page 3: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

5. Hutan Konservasi adalah Kawasan Hutan dengan cirikhas tertentu, yang mempunyai fungsi pokokpengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwaserta ekosistemnya.

6. Rencana Tata Ruang adalah Rencana Tata RuangWilayah Provinsi atau Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten/Kota.

7. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau badanusaha yang melakukan usaha dan/atau kegiatan padabidang tertentu.

8. Perizinan Berusaha adalah izin usaha yang diberikankepada Setiap Orang sebagai legalitas untuk memulaidan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya yangdikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dalambentuk Izin Lokasi dan/atau izin usaha di bidangperkebunan sebelum berlakunya Undang-UndangNomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja.

9. Pejabat yang berwenang adalah Pemerintah,Gubernur, atau Bupati/Walikota yang menerbitkanIzinLokasi dan/atau izin usaha di bidang perkebunansebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja.

10. lzin Lokasi adalah tzin yang diberikan kepadaperusahaan untuk memperoleh tanah dalam rangkapenanaman modal yang berlaku pula sebagai izinpemindahan hak, dan untuk menggunakan tanahtersebut guna keperluan usaha penanaman modalnya.

11. Izin Usaha Perkebunan adalah izin usaha yangmenghasilkan barang danf ataujasa perkebunan.

SK No 085119 A

12. Penzinan

Page 4: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

12. Perizinan di bidang kehutanan adaiah izin usaha dibidang kehutanan yang diterbitkan sebelumberlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2Otentang Cipta Kerja, yang meliputi rzin usahapemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasalingkungan, rzin usaha pemanfaatan hasil hutan ka)rudanf atau bukan ka5ru, izin pemungutan hasil hutankayu dan/atau bukan ka5ru, izin pinjam pakaiKawasan Hutan, izin perhutanan sosial, ataupelepasan Kawasan Hutan.

13. Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan adalahpersetujuan tentang perubahan peruntukan kawasanHutan Produksi yang dapat dikonversi dan/atauHutan Produksi Tetap menjadi bukan Kawasan Hutanyang diterbitkan oleh Menteri.

14. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan adalahpersetujuan penggunaan atas sebagian KawasanHutan untuk kepentingan pembangunan di iuarkegiatan kehutanan tanpa mengubah fungsi danperuntukan Kawasan Hutan.

15. Sanksi Administratif adalah perangkat sarana hukumadministrasi yang bersifat pembebanankewajiban/perintah dan/atau penarikan kembaliKeputusan Tata Usaha Negara yang dikenai kepadaSetiap Orang atas dasar ketidaktaatan terhadapketentuan peraturan perundang-undangan di bidangkehutanan.

16. Penerimaan Negara Bukan Pajak yang selanjutnyadisingkat PNBP adalah pungutan yang dibayar olehorang pribadi atau badan dengan memperoleh manfaatlangsung maupun tidak langsung atas layanan ataupemanfaatan sumber daya dan hak yang diperolehnegara, berdasarkan peraturan perundang-undangan,yang menjadi penerimaan Pemerintah Fusat di luarpenerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalammekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.

SK No 0851 l8 A

17. Provisi

Page 5: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-5-

17. Provisi Sumber Daya Hutan yang selanjutnyadisingkat PSDH adalah pungutan yang dikenakansebagai pengganti nilai intrinsik dari hasil hutandanf atau hasil usaha yang dipungut dari hutannegara.

18. Dana Reboisasi yang selanjutnya disingkat DR adalahdana yang dipungut atas pemanfaatan kayu yangtumbuh alami dari hutan negara.

19. Surat Pemberitahuan adalah pemberitahuan tertulisyang dikeluarkan oleh Menteri atau pejabat yangberwenang terhadap kegiatan usaha yang telahterbangun di Kawasan Hutan sebelum berlakunyaUndang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang CiptaKerja.

20. Denda Administratif adalah Sanksi Administratifberupa pembebanan kewajiban bagi Setiap Oranguntuk melakukan pembayaran sejumlah uangtertentu akibat pelanggaran penggunaan KawasanHutan secara tidak sah.

21. Penghentian Sementara Kegiatan Usaha adalahtindakan yang dilakukan oleh Menteri untukmenghentikan kegiatan pelanggaran pertambangan,perkebunan, dan/atau kegiatan lain di dalamKawasan Hutan.

22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalahpersetujuan yang diberikan oleh Menteri untukmenjalankan kegiatan usaha yang telah terbangundan/atau beroperasi di kawasan Hutan Lindungdan/atau kawasan Hutan Konservasi.

23. Surat Peringatan adalah pemberitahuan tertulis yangdikeluarkan oleh Menteri terhadap tindakanpelanggaran oleh Setiap Orang karena tidakmelaksanakan Sanksi Administratif.

SK No 0851 17 A

24. Pernerintah

Page 6: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-6-

24. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebutPemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yangmemegang kekuasaan pemerintahan negara RepublikIndonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden danmenteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.

25. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara pemerintahan daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

26. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup dankehutanan.

Pasal 2

(1) Setiap kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutan wajibmemiliki Perizinan Berusaha di bidang kehutanan,persetujuan Menteri, kerja sama, atau kemitraan dibidang kehutanan.

(21 Setiap kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutan yangtidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dikenai sanksi pidana sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 3

(1) Setiap Orang yang melakukan kegiatan usahaperkebunan kelapa sawit yang telah terbangun didalam Kawasan Hutan dan memiliki lzin Lokasidan/atau izin usaha di bidang perkebunan sebelumberlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O

tentang Cipta Kerja yang tidak memiliki Perizinan dibidang kehutanan, wajib menyelesaikan persyaratanpaling lambat 3 (tiga) tahun sejak Undang-UndangNomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja berlaku.

SK No 085146 A

(2) Jika .

Page 7: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-7

(21 Jika penyelesaian persyaratan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) melewati jangka waktu 3 (tiga) tahunsejak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentangCipta Kerja berlaku, Setiap Orang dikenai SanksiAdministratif.

(3) Setiap Orang yang melakukan kegiatan usahapertambangan, perkebunan, dan/atau kegiatan lainyang telah terbangun di dalam Kawasan Hutan yangdilakukan sebelum berlakunya Undang-UndangNomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, yang tidakmemiliki Perrzinan di bidang kehutanan, dikenaiSanksi Administratif.

(4) Sanksi Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dan ayat (3) berupa:

a. Penghentian Sementara Kegiatan Usaha;

b. Denda Administratif;

c. pencabutan Perizinan Berusaha; dan f atau

d. paksaan pemerintah.

Pasal 4

(1) Kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit yang telahterbangun di dalam Kawasan Hutan dan memrhki lzinLokasi dan/atau izin usaha di bidang perkebunansebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) harussesuai dengan Rencana Tata Ruang yang diterbitkanoleh Pejabat yang berwenang pada saat usaha pertamakali dibangun dan/atau dioperasikan.

(2) Kegiatan usaha pertambangan, perkebunan dan/ataukegiatan lain yang telah terbangun di dalam KawasanHutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)

meliputi bidang:

a. pertambangan yang:

1. melakukan kegiatan penambangan di dalamKawasan Hutan;

SK No 085145 A

2. rnengangkut

Page 8: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-8-

2. mengangkut dan/atau menerima titipankrasil t.ambang yang berasal dari kegiatanpenambangan di dalam Kawasan Hutan;dan/atau

3. membeli, memasarkan, dan latau mengolahhasil tambang dari kegiatarr penambangan didalam Kawasan Hutan.

perkebunan yang:

1. melakukan kegiatan perkebunan di dalamKawasan Hutan;

2. mcngangkut dan/atau menerima titipanhasil kebun yang berasal dari kegiatanperkebunan di dalam Kawasan Hutan;dan/atau

3. membeli, memasarkan, dan latau mengolahhasil kebun dari kegiatan perkebunan didalam Kawasan Hutan.

kegiatan lain yang meliputi:1. minyak dan gas bumi;2. panas bumi;

3. tambak;

4. pertanian;

5. permukiman;

6. wisata alam;

7. industri; dan/atau8. sarana dan prasarana.

Pasal 5

Peraturan Pemerintah ini mengatur mengenai:

a. inventarisasi data dan informasi kegiatan usaha yangtelah terbangun rli clalam Kawasan Hutan yang tidakmemiliki Perizinan di bidang kehutanan;

b

C

SK No 089094 A

b. tata

Page 9: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

BAB II

INTVENTARISASI DATA DAN INFORMASI KEGIATAN USAHAYANG TELAH TERBANGUN DI DALAM KAWASAN HUTAN YANG

TIDAK MEMILIKI PERIZINAN DI BIDANG KEHUTANAN

Bagian KesatuUmum

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-9-

b. tata cara penyelesaian terhadap kegiatan usahaperkebunan kelapa sawit yang telah terbangun didalam kawasan hutan yang memiliki lzin Lokasidan/atau izin usaha di bidang perkebunan yang tidakmemiliki Perizinan di bidang kehutanan;

c. tata cara pengenaan Sanksi Administratif terhadapkegiatan usaha di dalam Kawasan Hutan yang tidakmemiliki Perizinan di bidang kehutanan;

d. tata cara perhitungan Denda Administratif;e. PNBP yang berasal dari Denda Administratif; dan

f. paksaan pemerintah.

Pasal 6

(1) Inventarisasi data dan informasi kegiatan usaha yangtelah terbangun di dalam Kawasan Hutan yang tidakmemiliki Perizinan di bidang kehutanan dilakukanoleh Menteri.

(2) Inventarisasi data dan informasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. data dan informasi kegiatan usaha perkebunankelapa sawit yang telah terbangun di dalamKawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) dan tidak memiliki Perizinan dibidang kehutanan;

b. data dan informasi kegiatan usahapertambangan, perkebunan, dan/atau kegiatanlain yang telah terbangun di dalam KawasanHutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat(21 yang tidak memiliki Perizinan di bidangkehutanan; dan

c. penetapan data dan informasi kegiatan usahayang telah terbangun di dalam Kawasan Hutan.

SK No 085144 A

Bagian

Page 10: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 10-

Bagian KeduaInventarisasi Data dan Informasi Kegiatan Usaha Perkebunan Kelapa Sawityang Telah Terbangun di dalam Kawasan Hutan yang Telah Memiliki Izin

Lokasi dan/atau Izin Usaha di Bidang Perkebunan yangTidak Memiliki Perizinan di Bidang Kehutanan

Paragraf 1

Umum

Pasal 7

Inventarisasi data dan informasi kegiatan usaha yang telahterbangun di dalam Kawasan Hutan sebagaimanadimaksud dalam Pasai 6 ayat (2) huruf a terdiri atas:

a. data dan informasi kegiatan usaha perkebunan kelapasawit yang telah terbangun di dalam Kawasan Hutanyang sesuai Rencana Tata Ruang; dan

b. data dan informasi kegiatan usaha perkebunan kelapasawit yang telah terbangun di dalam Kawasan Hutanyang tidak sesuai Rencana Tata Ruang.

Paragraf 2

Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan UsahaPerkebunan Kelapa Sawit yang Telah Terbangun

di dalam Kawasan Hutan yang Sesuai Rencana Tata Ruang

Pasal 8

Inventarisasi data dan informasi kegiatan usahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a yang sesuaiRencana Tata Ruang terdiri atas:

a. tidak tumpang-tindih dengan keberadaan Perizinan dibidang kehutanan; dan

b. tumpang-tindih dengan keberadaan Perizinan dibidang kehutanan.

SK No 085143 A

Pasal 9

Page 11: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 1r -

Kawasan Hutan Produksi;

Kawasan Hntan Lindung; dan/atauKawasan Hutan Konservasi.

Paragraf 3Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan Usah.aPerkebunan Kelapa Sawit yang Telah Terbangun

di dalam Kawasan Hutan yang Tidak Sesuai Rcncana Tata Ruang

a

b

c,

Pasal 9

Inventarisasi data dan informasi kegiatan usahaperkebunan kelapa sawit yang telah terbangun di dalamKawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8huruf a dan huruf b, berada di dalam:

Pasal 10

Inventarisasi data dan informasi kegiatan usahaperkebunan kelapa sawit yang telah terbangun di dalamKawasan Hutan yang tidak sesuai Rencana Tata Ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b tercliri atas:

a. trdak tumpang-tindih dengan keberaclaan Perizinan dibidang kehutanan; dan

b. tumpang-tindih dengan keberadaan Perizinan dibidang kehutanan.

Pasal 1 1

Inventarisasi data dan informasi kegiatan usahaperkebunan kelapa sawit yang telah terbangun di dalamKawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10huruf a dan huruf b berada di dalam:

a. Kawasan Hutan Produksi;

b. Kawasan Hutan Lindung; dan/atauc. Kawasan Hutan Konservasi.

SK No 089097 A

Paragraf 4

Page 12: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t2-

Paragraf 4Tata Cara Inventarisasi Data dan Informasi

Pasal 12

Inventarisasi data darr informasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 dan Pasal 11 dilakukan melalui kegiatan:

a. evaluasi berdasarkan data dan informasi kegiatanusaha perkebunan kelapa sawit yang telah terbangundi dalam Kawasan Hutan yang sudah diajukanpenyelesaiannya;

b. inventarisasi terestris dan nonterestris yang dilakukanoleh Pemerintah atau Pemerintah bersama PemerintahDaerah;

c. operasi pengamanan Hutan yang dilakukan oleh PolisiKehutanan;

d. pengumpulan bahan dan keterangan ataupenyelidikan yang dilakukan oleh Pejabat PenyidikPegawai Negeri Sipil Lingkurrgan Hidup danKehutanan; dan/atau

e. pengawasan yang dilakukan cleh Pejabat PengawasLingkungan l{idup.

Bagian KetigaInventarisasi Data dan Informasi Kegiatan Usaha Pertambangan, Perkebuiran,

dan/atau Kegiatan Lain di dalam Ka'.vasan Hutan yang Tidak MemilikiPerizinan di Bidang Kehutanan

Paragraf 1

Umum

Pasal 13 Inventarisasi data 'dr.., informasi kegiatan usahepertambangan, perkebunan dan/atau kegiatan lainsebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b,terdiri atas:

a. tidak tumpang-tinclih dengan keberadaan Perizinan dibidang kehutanan; dan

b. trrmpang-tindih dengan keberadaan Perizinan dibidang kehutanan.

SK No 089199 AParagraf 2

Page 13: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

Paragraf 2

Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan Usaha Pertambangan, Perkebunan,dan/atau Kegiatan Lain

Pasal 14

Inventarisasi data dan informasi kegiatan usahapertambangan, perkebunan, dan/atau kegiatan lainsebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dan hurufb, berada di dalam:

a. Kawasan Hutan Produksi;

b. Kawasan Hutan Lindung; dan/atauc. Kawasan Hutan Konservasi.

Paragraf 3

Tata Cara Inventarisasi Data dan Informasi

Pasal 15

Inventarisasi data dan informasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 14 dilakukan melalui kegiatan:

a. inventarisasi terestris dan nonterestris yang dilakukanoleh Pemerintah atau Pemerintah bersama PemerintahDaerah;

b. operasi pengamanan Hutan yang dilakukan oleh PolisiKehutanan;

c. pengumpulan bahan dan keterangan ataupenyelidikan yang dilakukan oleh Pejabat PenyidikPegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup danKehutanan; dan/atau

d. pengawasan yang dilakukan oleh Pejabat PengawasLingkungan Hidup.

SK No 087071 A

Bagian

Page 14: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESTA

-14-

Bagian Keempat

Penetapan Data dan Informasi Kegiatan Usaha yang Tidak Memiliki Perizinandi Bidang Kehutanan di dalam Kawasan Hutan

Paragraf 1

Klasifikasi Data dan Informasi Kegiatan Usaha yang Tidak Memiliki Perizinandi Bidang Kehutanan di dalam Kawasan Hutan

Pasal 16

(1) Hasil inventarisasi data dan informasi kegiatan usahaperkebunan kelapa sawit yang telah terbangun didalam Kawasan Hutan yang trdak memiliki perizinandi bidang kehutanan sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 dan Pasal 11 memuat data dan informasimengenai:

a. Setiap Orang yang melakukan kegiatan usaha didalam Kawasan Hutan yang tidak memilikiPerizinan di bidang kehutanan;

b. luasan Kawasan Hutan yang dikuasai;c. jangka waktu kegiatan usaha yang dilakukan di

dalam Kawasan Hutan; clan

d. lokasi yang terdiri atas:

1. kegiatan usaha perkebunan kelapa sawityang sesuai Rencana Tata Ruang dan tidaktumpang-tirrdih dengan keberadaanPerizinan di bidang kehutanan yang beradadi dalam kawasan Hutan produksi;

2. kegiatan usaha perkebunan kelapa sawityang scsuai Rencana Tata Ruang dan tidaktumpang-tindih dengan keberadaanPerizinan di bidang kchutanan yang beradadi dalam kawasan Hutan Lindung dan/ataukawasan Hutan Konscrvasi;

3. kegiatan usaha perkebunan kelapa sawityang sesuai Rerrcana Tata Ruang dantumpang-tindih dengan keberadaan.Perrzinan di bidang kehutanan yang beradadi dalam kawasan Hutan produksi.

SK No 089100 A

4. kegiatan

Page 15: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPI.JBLIK INDONESIA

- 15-

4. kegiatan usaha perkebunan kelapa sawityang sesuai Rencana Tata Ruang dantumpang-tindih dengan keberadaanPerizinan di bidang kehutanan yang beradadi dalam kawasan Hutan Lindung dan/ataukawasan Hutan Konservasi;

5. kegiatan usaha perkebunan kelapa sawityang tidak sesuai Rencana Tata Ruang dantidak tumpang-tindih dengan keberadaanPerizinan di bidang kehutanan yang beradadi dalam kawasan Hutan Produksi;

6. kegiatan usaha perkebunan kelapa sawityang tidak sesuai Rencana Tata Ruang dantidak tumpang-tindih dengan keberadaanPerizinan di bidang kehutanan yang beradadi dalam kawasan Hutan Lindung dan/ataukawasan Hutan Konservasi;

7. kegiatan usaha perkebunan kelapa sawityang tidak sesuai Rencana Tata Ruang dantumpang-tindih dengan keberadaanPerizinan di bidang kehutanan yang beradadi dalam kawasan Hutan Produksi; dan

8. kegiatan usaha perkebunan kelapa sawityang tidak sesuai Rencana Tata Ruang dantumpang-tindih dengan keberadaanPerizinan di bidang kehutanan yang beradadi dalam kawasan Hutan Lindung dan/ataukawasan Hutan Konservasi.

{2) Hasil inventarisasi data dan informasi kegiatan usahapertambangan, perkebunan, danf atau kegiatan lain didalam Kawasan Hutan yang tidak memiliki Perizinandi bidang kehutanan sebagaimana dimaksud dalamPasal 14 disusun berdasarkan kriteria:a. Setiap Orang yang melakukan pelanggaran atau

kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutan yangtidak memiliki Perizinan di bidang kehutanan;

b. jenis pelanggaran;

c. luasan Kawasan Hutan yang dikuasai;d. jangka waktu pelanggaran; dan

SK No 085140 A

e. Lokasi

Page 16: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

e

Paragraf 2Penetapan Data dan Informasi Kegiatan Usaha di dalam

Kawasan Hutan yang Tidak Memiliki Perizinan di Bidang Kehutanan

Pasal 17

Data dan informasi kegiatan usaha di dalam KawasanHutan yang tidak memiliki Perizitan Ci bidang kehutananyang ielah disusun berdasarkan klasifikasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 ditetapkan oleh Menteri.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-16-

lokasi yang terdiri atas:1. kegiatan usaha pertambangan, perkebunan,

dan/atau kegiatan lain dan tidak tumpang-tindih dengan keberadaan Perizinan dibidang kehutanan yang berada di kawasanHutan Produksi;

2. kegiatan usaha pertambangan, perkebunan,dan/atau kegiatan lain dan tidak tumpang-tindih dengan keberadaan Perizinan dibidang kehutanan yang berada di kawasanHutan Lindung dan/atau kawasan HutanKonservasi;

3. kegiatan usaha pertambangan, perkebunan,dan/atau kegiatan lain dan tumpang-tindihdengan keberadaan Perizinan di bidangkehutanan yang berada di kawasan HutanProduksi; dan

4. kegiatan usaha pertambangan, perkebunan,dan/atau kegiatan lain dan tumpang-tindihdengan keberadaan Perizinan di bidangkehutanan yang berada di kawasan HutanLindung dan/atau kawasan HutanKonservasi.

SK No 089102 A

BAB III

Page 17: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t7-BAB III

TATA CARA PE}IYELESAIAN TERHADAP KEGIATAN USAHA PERKEBUNANKELAPA SAWIT YANG TELAH TERBANGUN DI DALAM KAWASAN HUTAN

YANG MEMILIKI IZIN LOKASI DAN/ATAU IZTN USAHA DI BIDANGPERKEBUNAN YANG TIDAK MEMILIKI PERIZINAN DI BIDANG KEHUTANAN

Bagian KesaiuUmum

Pasal 18

Tata cara penyelesaian terhadap kegiatan usahaperkebunan kelapa sawit yang telah terbangun di dalamKawa-sarr Hutan yang memiliki lzin Inkasi dan/atau izinusaha di bidang perkebunan yang tidak memiliki perizinandi bidang kehutanan, dilakukan melalui tahapan:a. pemberitahuan pemenuhan persyaratan perizinan di

bidang kehutanan;b. pengajuan permoh.onan penyelesaian persyaratan

Perizinan di bidang kehutanan;c. verifikasi permohonan;d. penerbitan surat perintah tagihan pelunasan pSDH

dan DR;

e. pelunasan PSDH dan DR; cianf. penerbitan:

1. Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan di dalamkawasa-n Hutan Produksi; atau

2. Persetu.itan Melanjutkan I(egiatan Usaha didalam kawasan Hutan Lindung danf ataukawasan Hutan Konservasi.

Bagian KeduaPemberitahuan Pemerruhan Pei'syaratan Perizinan di Bidang l(eh.utanan

Pasal 19

(1) Pemberitahuan pemenuhan persyaratan Perizinan dibidatrg kehutanan rlisampaikan kepada Setiap Orangyang fitert€lrrrhi klasifikasi sebagaimana dimaksurddalam Pasal'1(>, ciilrtkulian oleh Menteri.

SK No 093513 A

(2) Pemberitahuan

Page 18: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

(21 Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memuat:a. kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit yang

telah terbangun di dalam Kawasan Hutan yangtidak memiliki Perizinan di bidang kehutanan;

b. kewajiban untuk mengajukan permohonanpenyelesaian persyaratan Perizinan di bidangkehutanan;

c. perintah untuk melaksanakan kewajibanpelunasan PSDH dan DR;

d. batas waktu pengajuan permohonan Perizinan dibidang kehutanan paling iama 3 (tiga) tahun sejakUndang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentangCipta Kerja berlaku;

e. pengenaan Sanksi Administratif berupakewajiban pembayaran Denda Administratif jikabatas waktu sebagaimana dimaksud dalamhuruf d terlamPaui; dan

f. penetapan status tidak berlakunya PerizinanBerusaha yang dimilikinya apabila batas waktuSanksi Administratif sebagaimana dimaksuddalam huruf e terlamPaui.

(3) Penyampaian pemberitahuan dari Menteri kepadaSetiap Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling lama 1 (satu) tahun sejak berlakunya PeraturanPemerintah ini.

Bagian KetigaPengajuan Permohonan Penyelesaian Persyaratan

Perizinan di Bidang Kehutanan

PRES I DENREPUBLIK INDONES]A

-18-

Pasal 20

Berdasarkan pemberitahuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal \9, Setiap Orang mengajukanpermohonan Perizinan di bidang kehutanan kepadaMenteri.Selain berdasarkan pemberitahuan, permohonan jugadapat dilakukan atas inisiatif sendiri oleh Setiap Orangyang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1).

(1)

SK No 085136 A

(2t

(3) Permohonan

Page 19: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK ]NDONESIA

-19-

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat \21 dilengkapi dengan persyaratan:

a. administratif, paling sedikit meliputi:1. identitas pemohon; dan

2. nomor induk berusaha.

b. teknis, paling sedikit meliPuti:

1. peta permohonan sesuai Rencana TataRuang;

2. lzin Lokasi dan/atau izin usaha di bidangperkebunan; dan

3. dokumen lingkungan hiduP.

Bagian KeempatVerilikasi Permohonan

Pasal 21

(1) Verifikasi permohonan dilakukan terhadap:

a. persyaratan administratif; dan

b. persyaratan teknis.(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

selanjutnya dilakukan verifi kasi fakta lapangan.

(1)

(2t

Pasal 22

Verifikasi persyaratan administratif dan teknissebagaimana dimaksud dalam Pasal 2l ayat (1)

dilakukan oleh Menteri.Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan berupa:

a. administratif dan teknis atas kelengkapan dankebenaran dokumen permohonan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 20 ayat (3); dan

b. kesesuaian antara dokumen permohonan denganfakta lapangan.

Berdasarkan hasil verifikasi administratif dan teknissebagaimana dimaksud pada ayat (2), permohonandinyatakan:

SK No 085135 A

(3)

a. diterima

Page 20: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-20-

a. diterima, dalam hal persyaratan lengkap danbenar; atau

b. ditolak, dalam hal persyaratan tidak lengkapdan/atau tidak benar.

(4) Dalam hal permohonan dinyatakan diterimasebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, Menterimelakukan verifikasi kesesuaian antara dataadministratif dan teknis dengan fakta lapangan.

(5) Dalam hal permohonan dinyatakan ditolaksebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, Menteridalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja mengembalikanpersyaratan administratif dan teknis kepada SetiapOrang untuk dilengkapi.

(6) Setiap Orang dalam jangka waktu paling lama 18O(seratus delapan puluh) hari mengembalikanpersyaratan administratif dan teknis yang sudahdilengkapi kepada Menteri.

(71 Apabila Setiap Orang tidak mengembalikanpersyaratan yang lengkap dan benar melewati jangkawaktu 3 (tiga) tahun sejak berlakunya Undang-UndangNomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, dikenaiSanksi Administratif berupa pembayaran DendaAdministratif dan/atau pencabutan PertzinanBerusaha.

Pasal 23

(1) Verifikasi fakta lapangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2l ayat (2), dilakukan oleh Menteriterhadap kesesuaian antara persyaratan administratifdan teknis dengan fakta lapangan.

(2) Menteri dalam melakukan verifikasi fakta lapangansebagaimana dimaksud pada ayat (1), membentuk timterpadu.

(3) Tim terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (21

bertugas untuk melakukan validasi atas kesesuaiandokumen administratif dan teknis dengan faktalapangan terhadap:a. nomor induk berusaha;

b. kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang;

SK No 085134 A

c. dokumen

Page 21: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2t-

c. dokumen lzin Lokasi dan/atau izin usaha dibidang perkebunan;

d. dokumen lingkungan hidup;e. luas Kawasan Hutan yang dikuasai;f. perhitungan besaran PSDH dan DR; dan

g. tumpang-tindih dengan Perizinan di bidangkehutanan.

(4) Validasi yang dilakukan oleh tim terpadu sebagaimanadimaksud pada ayat (3), dilakukan paling lama 30 (tigapuluh) hari.

(5) Hasil validasi yang dilakukan oleh tim terpadusebagaimana dimaksud pada ayat (4ll, dilaporkankepada Menteri.

(6) Dalam hal hasil validasi tim terpadu terdapattumpan g- tindih antara lzin Lokasi dan / at au izin u sahadi bidang perkebunan dengan Perizinan di bidangkehutanan, penyelesaiannya dilakukan dengan cara:

a. Apabila Perizinan di bidang kehutanan terbitterlebih dahulu dari Izin Lokasi danf atau izinusaha di bidang perkebunan maka luasan arealpermohonan Persetujuan Pelepasan KawasanHutan produksi atau permohonan PersetujuanMelanjutkan Kegiatan Usaha di dalam kawasanHutan Lindung dan/atau kawasan HutanKonservasi, dikurangi dengan luasan areal yangmasuk dalam Perizinan di bidang kehutanan.

b. Apabila lzinLokasi dan/atauizin usaha di bidangperkebunan terbit terlebih dahulu dari Perrzinandi bidang kehutanan, Menteri berwenangmelakukan revisi luasan Perizinan di bidangkehutanan.

c. Terhadap perkebunan kelapa sawit yang masukdalam areal Perizinan di bidang kehutanansebagaimana dimaksud dalam huruf a,pengelolaannya dilakukan melalui:1. kerja sama dengan pemegang Perizinan di

bidang kehutanan untuk kawasan HutanProduksi; atau

2. kemitraan atau kerja sama denganPemerintah untuk kawasan Hutan Lindungdan/atau kawasan Hutan Konservasi.

SK No 085132A(7) Terhadap

Page 22: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRE S I DENREPUBLIK INDONESIA

-22-

(7) Terhadap perkebunan kelapa sawit sebagaimanadimaksud pada ayat (6) huruf c angka 1 dan angka 2,dikenai pembayaran PNBP di bidang kehutanan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(8) Dalam hal lzin Lokasi dan/atau izin usaha di bidangperkebunan terbit terlebih dahulu daripada Perizinandi bidang kehutanan sebagaimana dimaksud padaayat (6) huruf b berupa izin pinjam pakai KawasanHutan yang dimiliki oleh Pemerintah, PemerintahDaerah, atau merupakan proyek strategis nasional,luasan areal permohonan Persetujuan PelepasanKawasan Hutan produksi atau permohonanPersetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha di dalamkawasan Hutan Lindung dan/atau kawasan HutanKonservasi dikurangi dengan luasan areal izin pinjampakai Kawasan Hutan.

Bagian KelimaPenerbitan Surat Perintah Tagihan Pelunasan

Provisi Sumber Daya Hutan dan Dana Reboisasi

Pasal24

(1) Berdasarkan hasil verifikasi administratif dan teknissebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4),Menteri menerbitkan surat perintah peiunasan tagihanPSDH dan DR.

(2) Surat perintah pelunasan tagihan PSDH dan DRsebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:

a. identitas Setiap Orang;

b. besaran tagihan PSDH dan DR yang harusdilunasi; dan

c. jangka waktu pelunasan.

SK No 085115 A

Bagian

Page 23: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-23-

Bagian KeenamPelunasan Provisi Sumber Daya Hutan dan Dana Reboisasi

Bagian KetujuhPenerbitan

Paragraf IPenerbitan Persetujuan Kegiatan Usaha yang

Tidak Tumpang-Tindih dengan Perizinan di Bidang Kehutanan

Pasal 25

(1) Setiap Orang yang telah menerima surat perintahpelunasan tagihan PSDH dan DR sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 ayat (1), wajib melakukanpelunasan tagihan PSDH dan DR.

(21 Pelunasan tagihan PSDH dan DR sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dapat diangsur.

(3) Pelunasan tagihan PSDH dan DR sebagaimanadimaksud pada ayar (1), disetorkan ke kas negara.

(41 Setiap Orang melaporkan pelunasan tagihan PSDHdan DR kepada Menteri disertai bukti pelunasanpembayaran.

(5) Dalam hal Setiap Orang telah melakukan pembayarandan pelunasan PSDH dan DR sebelum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerjaberlaku, bukti pembayaran dapat digunakan sebagaibukti pengganti pelunasan PSDH dan DR.

Pasal 26

Setelah menerima pelaporan pelunasan tagihan PSDH danDR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (4), Menterimenerbitkan:

SK No 089109 A

a. Persetujuan

Page 24: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESlA

-24-

a. Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan di dalamkawasan Hutan Produksi; atau

b.PersetujuanMelanjutkanKegiatanUsahadidalamkawasan Hutan Lindung dan/atau kawasan HutanKonservasi.

Paragraf 2Penerbitan Persetujuan Kegiatan Usaha yang

Tumpang-TindihdenganPerizinandiBidangKehutanan

(21

(3)

(4)

Pasal27

(1) Dalam hal kegiatan usaha perkebunajn kelapa sawittumpang-tindih dengan Perizinan di bidang kehutanandi kawasan Hutan Produksi, dilakukan kerja samapengelolaannya antara pemohon dengan pemegangPerizinan di bidang kehutanan'Jangka waktu kerja sama sebagaimarla - dimaksudpadl ayat (1) dilakukan selama 1 (satu) daur palingi"-r 25 (dua puluh lima) tahun sejak masa tanam'

Menteri memfasilitasi kerja sama sebagaimanadimaksud pada aYat (2)-

Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meiruat kewajiban kepada Setiap Orang untuk:a. melakukan kegiatan jangka benah dengan

tanamanpokokkehutanansesuaisilvikulturdisela-sela tanaman sawit;

b. tidak melakukan penanaman sawit baru(replanting); dan

c. setelah habis 1 (satu) daur selama 25 (dua puluhlima) tahun sejak masa tanam sebagaimanadimaksud pada ayat (2), wajib mengembalikanareal usaha di dalam Kawasan Hutan kepadanegara.

SK No 085281 A

Pasal 28

Page 25: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-25-

Pasal 28

(1) Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf b,dilaksanakan dengan mekanisme kerja sama ataukemitraan dengan Menteri.

(21 Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf b,berlaku 1 (satu) daur selama 15 (lima belas) tahunsejak masa tanam.

(3) Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf bmemuat kewajiban kepada Setiap Orang untuk:

a. melakukan kegiatan jangka benah dengantanaman pokok kehutanan sesuai silvikultur disela-sela tanaman sawit;

b. tidak melakukan penanaman sawit baru(replanting); dan

c. setelah habis 1 (satu) daur selama 15 (lima belas)tahun sejak masa tanam sebagaimana dimaksudpada ayat (21, wajib mengembalikan areal usahadi dalam Kawasan Hutan kepada negara,

Bagian KedelapanPengenaan Sanksi Administratif

Paragraf 1

Umum

Pasal 29

(1) Sanksi Administratif dikenakan kepada Setiap Orangyang tidak menyelesaikan persyaratan Perizinan dibidang kehutanan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahunsejak berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun2O2O tentang Cipta Kerja.

SK No 085312 A

(2) Sanksi

Page 26: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

Paragraf 2Pengenaan Denda Administratif Bagi Setiap Orang yang

Tidak Menyelesaikan Pe:'syaratan Perizinan di Bidang Kehutanan

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-26-

(21 Sanksi Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(1) terdiri atas:

a. pembayaran Denda Administratif; dan/atau

b. pencabutan Perizinan Berusaha.

(3) Besaran Sanksi Administratif berupa pembayaranDenda Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf a, dihitung sebesar 10 (sepuluh) kali besaranPSDH dan DR.

Pasal 30

(1) Setiap Orang yang tidak menyelesaikan persyaratanPerizinan di bidang kehutanan dalam jangka waktu 3(tiga) tahuri sejak Undang-Undang Nomor 11 Tahun2O2O tentang Cipta Kerja berlaku, dikenai SanksiAdministratif berupa pembayaran DendaAdministratif.

(21 Sanksi Administratif berupa pembayaran DendaAdministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan oleh Menteri.

(3) Pembayaran Denda Administratif sebagaimanadimaksud pada ayat(21, wajib disetorkan ke kas negaradalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejakditetapkannya pengenaan Sanksi Administratif.

(4) Setiap Orang melaporkan bukti pelunasan DendaAdministratif kepaCa Menteri.

(5) Berdasarkan bukti pelunasan Denda Administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (4), Menterimenerbitkan:

a. Persetujuan Pelepasan Kawasan ' Hutan dikawasan Hutan Produksi; atau

b. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha didalam kawasan Hutan Lindung dan/ataukawasan Hutan Konservasi.

SK No 0891 12 A

Pasal31...

Page 27: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

BAB IVTATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP

KEGIATAN USAHA DI DALAM KAU/ASAN HUTAN YANGTIDAK MEMILIKI PERIZINAN DI BiDANG KEI{UTANAN

Bagian Kesatu

Umum

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-27 -

Pasal 31

(1) Setiap Orang yang tidak melakukan pelunasan DendaAdministratif dikenai Sanksi Administratif berupapencabutan Perizinan Berusaha.

(2) Pencabutan Perizinair Berusaha dilakukan clehpenerbit izin berdasarkan rekomendasi dari Menteri.

(3) Dalam jangka u,aktu 30 (tiga puluh) hari sejakrekomendasi dari Menteri diterima, penerbit izin wajibmencabut Perizinan Berusaha.

(4) Dalam hal penerbit izin tidak mencabut PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3),Perizinan Berusaha dinyatakan ticlak berlaku demihukum.

(5) Pernyataan tidak berlakunya Perrzinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (4), ditetapkan olehMenteri.

Pasal 32

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara PersetujuanPelepasan Kawasan Hutan, Persetujuan MelanjutkanKegiatan Usaha, kemitraan, dan kerja sama dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangandi bidang kehutanan.

Pasal 33(1) Terhadap kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutan

yang tidak memiliki Perizinan di bidang kehutanansebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), dikenaiSanksi Administratif berupa:a. Penghentian Seinentara Kegiatan Usaha;b. Denda Administratif; dan/atauc. paksaan pemerintah.

SK No 089113 A

(2) Selain. . .

Page 28: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-28-

(2) Selain Sanksi Administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Setiap Orang wajib menyelesaikanpembayaran pajak sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang perpajakan.

(3) Pengenaan Sanksi Administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui tahapan:a. verifikasi dan validasi data dan informasi; dan

b. penetapan pengenaan Sanksi Administratif.

Bagian KeduaVerifikasi dan Validasi Data dan Informasi Kegiatan Usaha di dalam Kawasan

Hutan yang Tidak Memiliki Perizinan di Bidang Kehutanan

Pasal 34(1) Verifikasi dan validasi data dan informasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3) huruf a, dilakukanterhadap data dan informasi yang tertuang dalampenetapan Menteri sebagaimana dimaksud dalamPasal 17.

(2) Verifikasi dan validasi data dan informasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Menteri.

(3) Dalam melakukan verifikasi dan validasi data daninformasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ,Menteri membentuk tim yang terdiri atas:a. Polisi Kehutanan;b. Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup;c. Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan

Hidup dan Kehutanan; dan/ataud. Pejabat lain yang ditunjuk.

Pasal 35(1) Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34, Menteri menerbitkanSanksi Administratif kepada Setiap Orang yangmelakukan pelanggaran atau kegiatan usaha di dalamKawasan Hutan yang tidak memiliki Perizinan dibidang kehutanan.

SK No 085311 A

(2) Dalam

Page 29: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-29-

(21 Dalam hal 1 (satu) lokasi Karvasan Hutan terdapatlebih dari 1 (satu) kegiatan usaha yang tidak memilikiPerizinan di bidang kehutanan, Menteri menerbitkanSanksi Administratif kepada Setiap Orang yangmelakukan kegiatan usaha yang lebih dahuluberoperasi dan selanjutnya dapat diproses PersetujuanPenggunaan Ka'uvasan Hutan.

(3) Sanksi Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (21paling sedikit memuat:

a. identitas Setiap Orang yang melakukanpelanggaran atau kegiatan usaha di dalamKawasan Hutan yang tidak memiliki Perizinan dibidang kehutanan;

b. jenis pelanggaran;

c. jenis Sanksi Administratif:

1. Penghentian Sementara Kegiatan Usaha danpembayaran Denda Administratif; dan

2. paksaan pemerintah, apabila tidakmelakukan pelunasan pembayaran DendaAdministratif;

d. jangka waktu pelunasan Denda Administratif; dan

e. perintah pengurllsan Pcrsetujuan PenggunaanKawasan Hutan untuk pelanggaran di kawasanHutan Produksi.

(4) Pelunasan Denda Administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (3), disetorkan ke kas negara.

(5) Pembayaran Denda Administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf d, dapat diangsur dalamjangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan dalamtahun anggaran berjalan terhitung sejak suratpersetujuan pengangsuran Citet-apkan.

Si( No 0891 15 A

(6) Apabila

Page 30: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-30-

(6) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (5) melewati tahun anggaran, surat persetujuankeringanan berupa pengangsuran harus terlebihdahulu mendapat pertimbangan menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkeuangan.

(7) Menteri melakukan pengawasan ketaatan pemenuhanSanksi Administratif.

Bagian KetigaTata Cara Penyelesaian

Paragraf 1

Umum

Pasal 36

(1) Terhadap Setiap Orang yang telah melakukanpelunasan pembayaran Denda Administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (4l,,Menteri:

a. menerbitkan Persetujuan Penggunaan KawasanHutan di kawasan Hutan Produksi;

b. memfasilitasi kerja sama dalam hal kegiatanusaha terdapat tumpang-tindih dengan Perizinandi bidang kehutanan di kawasan Hutan Produksi;atau

c. memerintahkan pengembalian areal kegiatanusaha kepada Negara jika kegiatan usaha beradadi kawasan Hutan Lindung danlalau kawasanHutan Konservasi.

(21 Dalam hal pengembalian areal kegiatan usahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c tidakdilaksanakan oleh Setiap Orang, dikenai sanksi sesuaidengan ketentuan peraturan perLlndang-undangan dibidang kehutanan.

SK No 085310 A

Pasal 37

Page 31: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK ]NDONESIA

-31 -

Pasal 37

(1) Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutansebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)

huruf a wajib memiliki perizinan di bidangnya.

(21 Jangka waktu Persetujuan Penggunaan KawasanHutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)

huruf a adalah selama 1 (satu) daur maksimal 25 (duapuluh lima) tahun sejak masa tanam untukperkebunan kelapa sawit atau sesuai dengan perizinandi bidangnya untuk kegiatan usaha pertambangan,perkebunan, danf atau kegiatan lain.

(3) Pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutansebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) hurufa wajib membayar PNBP di bidang kehutanan.

(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara PersetujuanPenggunaan Kawasan Hutan dilaksanakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang kehutanan.

Pasal 38

Areal atas kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal36 ayat (1) huruf b dikenai PNBP di bidang kehutanansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 2Tata Cara Penyelesaian Terhadap Kegiatan Strategis

dan Kepentingan Umum

Pasal 39

(1) Dalam hal kegiatan usaha yang berada di kawasanHutan Lindung merupakan kegiatan strategis dantidak terelakkan yang memiliki perizinan di bidangnya,Menteri memberikan Persetujuan PenggunaanKawasan Hutan.

SK No 085309 A

(2) Jangka .

Page 32: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRESIDENREPUBLIK INDONES]A

-32-

(2) Jangka waktu Persetujuan Penggunaan KawasanHutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikansesuai jangka waktu perizinan di bidangnya.

(3) Dalam hal kegiatan usaha yang berada di kawasanHutan Konservasi merupakan kegiatan strategis dantidak terelakkan yang memiliki perizinan di bidangnya,Menteri:

a. menerbitkan perizinan berusaha pemanfaatanjasa lingkungan pada kawasan HutanKonservarsi; atau

b. melakukan kerja sama.

(4) Jangka waktu izin pemanfaatan jasa lingkungan ataukerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (3),diberikan sesuai jangka waktu perizinan di bidangnya.

(5) Kegiatan strategis dan tidak terelakkan yang memilikipenzinan di bidangnya sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (3) meliputi:

a. minyak dan gas bumi;

b. panas bumi;

c. sarana dan prasarana untuk kepentingan umumdan/ atau strategis; dan/atau

d. kegiatan pertambangan sebagaimana dimaksudpada Keputusan Presiden Republik IndonesiaNomor 41 Tahun 2OO4 tentang Perizinan atauPerjanjian di Bidang Pertambangan yang Beradadi Kawasan Hutan.

(6) Dalam hal masa berlaku Persetujuan PenggunaanKawasan Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan jangka waktu perrzinan berusaha pemanfaatanjasa lingkungan pada kawasan Hutan Konservarsi ataukerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telahberakhir, Setiap Orang wajib mengembalikan arealkegiatan usahanya kepada negara.

SK No 085308 A

Pasal 40

Page 33: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-33-

Pasal 40

(1) Sarana dan prasarana untuk kepentingan umum milikPemerintah dan Pemerintah Daerah yang berada di:

a. Hutan Produksi diselcsaikan dengan mekanismePersetujuan Pelepasan Kawasan Hutan;

b. Hutan Lindung diselesaikan ciengan mekanismePersetujuan Penggunaan Kawasan Hutan; atau

c. Hutan Konservasi diselesaikan denganmekanisme kerja sama.

(21 Sarana dan prasarana untuk kepentingan umum milikPemerintah dan Pemerintah Daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak dikenai kewajibanpembayaran Denda Administratif dan Menterirrrenerbitkan Surat Pemberitahuan untuk mengurusperizinan.

Paragraf 3Tata Cara Penyelesaian Kegiatan Usaha Masyarakat

yang Bertempat Tinggal di dalam dan/atau di Sekitar Kawasan Hutan

Pasal 4 l

(1) Dalam hal kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutanyang tidak memiliki Perizinan di bidang kehutanansebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)

dilakukan oleh orang perseorangan yang bertempattinggal di dalam dan/atari di sekitar Kawasan Hutanpaling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerusdengan luasan paling banyak 5 (lima) hektar,dikecualikan dari Sanksi Administratif dandiselesaikan melalui penataan Kawasan Hutan.

(2) Orang perseorangan yang bertempat tinggal di dalamdan/atau di sekitar Kawasan Hutan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan:

SK No 0891 19 A

a. kartu

Page 34: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRE S IDENREPUBLIK TNDONESIA

a.

-34-

kartu tanda penduduk; atau

b. surat keterangan tempat tinggal dan/ataudomisili yang diterbitkan oleh Kepala Desa atauLurah setempat, yang alamatnya di dalamKawasan Hutan atau di desa yang berbatasanlangsung dengan Kawasan Hutan.

(3) Orang perseorangan yang bertempat tinggal di dalamdan/atau di sekitar Kawasan Hutan paling singkat 5(lima) tahun secara terus menerus sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan memilikitempat tinggal tetap dan surat keterangan yangditerbitkan oleh Kepala Desa atau Lurah setempat.

(41 Orang perseorangan yang menguasai Kawasan Hutandengan luasan paling banyak 5 (lima) hektarsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikandengan:

a. bukti penguasaan tanah;

b. surat keterangan dari Kepala Desa atau Lurahsetempat; atau

c. surat pengakuan dan perlindungan kemitraankehutanan termasuk di dalamnya PengelolaanHutan Bersama Masyarakat (PHBM).

(5) Pembuktian terhadap orang perseorangansebagaimana dimaksud pada ayat (21, ayat (3), danayat (4) dilakukan melalui verifikasi teknis.

Pasal 42

(1) Penataan Kawasan Hutan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4I ayat (1) meliputi:

a. perhutanan sosial;

b. tanah obyek reforma agraria; atau

c. perubahan peruntukan dan fungsi KawasanHutan.

(2) Penataan Kawasan Hutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang kehutanan.

SK No 085306 A

BABV...

Page 35: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-35-

BAB V

TATA CARA PERHITUNGAN DENDA ADMINISTRATIF

(1)

Pasal 43

Dend.a Administratif sebagaimana dimaksud dalamPasal 33 ayat (1) huruf b ditetapkan berdasarkanformula perhitungan sebagaimana tercantum dalamLampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Peraturan Pemerintah ini.

(21 Pemerintah daPat(appraisal) dalamAdministratif.

(s)

(4)

menggunakan jasa Penaksirmenentukan besaran Denda

Dalam hal kegiatan usaha belum beroperasi dan tidakdapat ditentukan besaran keuntungan, perhitungankeuntungan per tahun per hektar disetarakan dengansepuluh kali besaran Tarif PNBP Penggunaan KawasanHutan sebagaimana diatur dalam peraturanperundang-undangan di bidang jenis dan tarif atasjenis PNBP yang berasal dari Penggunaan KawasanHutarr.

Setiap Orang yang melakukan kegiatan usaha diKawasan Hutan tanpa memiliki Perizinan di bidangkehutanan yang atas inisiatif sendiri melaporkankegiatan usahanya kepada Menteri dan melunasinenda Administratif dalam jangka waktu 6 (enam)bulan sejak berlakunya Peraturan Pemerintah inidiberikan insentif berupa keringanan pengenaandenda dengan penetapan tarif Denda Administratifsebesar 2OVo (dua puluh persen) sebagaimanadimaksud dalam Lampiran yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.

SK No 085271 A

BABVI...

Page 36: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-36-

BAB VI

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERASAL DARIDENDA ADMINISTRATIF

Pasal 44

PSDH dan DR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25ayat (3) dan Denda Administratif sebagaimana dimaksuddalam Pasal 30 ayat (3) dan Pasal 35 ayat (4) merupakanPNBP Kementerian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Pasal 45

Penggunaan PNBP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44dilakukan sesuai dengan peraturan pcrundang-undangandi bidang PNBP.

BAB VII

PAKSAAN PEMERINTAH

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 46

Paksaan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal35 ayat (3) hurr.rf c angka 2, dilakukan terhadap SetiapOrang yang melakukan pelanggaran atau kegiatan usaha didalam Kawasan Hutan yang tidak memiliki Perizinan dibidang kehutanan, berupa:

a. pemblokiran;

b. pencegahan ke luar negeri;

c. penyitaan aset; dan/ataud. paksa badan (gijzeling).

SK No 089122 A

Bagian

Page 37: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

(1)

PRESIDENREPUBLIK lNDONESlA

-37 -

Bagian KeduaPemblokiran

Pasal4T

Pemblokiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46huruf a, dilakukan terhadap rekening bank, aktapendirian, dan/atau akta perubahan terakhirperusahaan.

Pemblokiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilakukan oleh instansi yang berwenang ataspermintaan Menteri.

(2)

Bagian KetigaPencegahan ke Luar Negeri

Pasal 48

(1) Pencegahan ke luar negeri sebagaimana dimaksuddalam Pasal 46 huruf b dilakukan oleh kementerianyang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang keimigrasian atas permintaan Menteri'

(2) Permintaan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat(1), paling sedikit memuat:

a nama;

umur;

c. pekerjaan;

d. alamat;

e. jenis kelamin; dan

f. kewarganegaraan, dari orang atau pengurusperusahaan.

Dalam hal keputusan pencegahan telah habis masaberlakunya, Menteri dapat mengajukan permohonanperpanjangan pencegahan ke luar negeri.

b

SK No 085270 A

(3)

Bagian

Page 38: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

(1)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-38-

Bagian KeempatPenyitaan Aset

Pasal 49

Penyitaan aset sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46huruf c, dilakukan oleh Menteri dengan menerbitkansurat perintah pelaksanaan penyitaan aset.

Dalam melakukan penyitaan aset, Menteri membentuktim yang terdiri atas:

a. Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil LingkunganHidup dan Kehutanan;

b. Polisi Kehutanan; dan/atauc. Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup.

Pelaksanaan penyitaan aset dilengkapi dengan beritaacara pelaksanaan sita.

(2)

(3)

Pasal 50

(1) Penyitaan aset dapat dilaksanakan terhadap barangmilik Setiap Orang yang berada di tempat tinggal,tempat usaha, tempat kedudukan, atau di tempat laintermasuk di areal pelabuhan, baik yangpenguasaannya berada di tangan pihak lain atau yangdibebani dengan hak tanggungan sebagai jaminanpelunasan utang tertentu, beruPa:

a. barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uangtunai, deposito berjangka, tabungan, saldorekening koran, giro, atau bentuk lainnya yangdipersamakan dengan itu, obligasi, saham, atausurat berharga lainnya, piutang, akta perusahaandan penyertaan modal pada perusahaan lain;dan/atau

b. barang tidak bergerak termasuk tanah,bangunan, dan kapal dengan isi kotor tertentu'

SK No 085269 A

(2) Penyitaan .

Page 39: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRESIDENREPUBLIK INDONESlA

-39-

(21 Penyitaan aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan sampai dengan nilai barang yang disitadiperkirakan cukup untuk melunasi DendaAdministratif.

Pasal 51

Menteri dapat menitipkan barang yang telah disita kepadaSetiap Orang atau disimpan di kantor kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidanglingkungan hidup dan kehutanan danf atau di tempat lain.

Pasal 52

(1) Setiap Orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51dilarang:

a. memindahkan hak, memindahtangankan,menyewakan, meminjamkan, atau merusakbarang yang telah disita;

b. membebani barang yang telah disita dengan hakjaminan; dan

c. merusak, mencabut, atau menghilangkan salinanberita acara pelaksanaan sita atau segel sita yangtelah ditempel pada barang sitaan.

(21 Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 53

Pelaksanaan penyitaan aset dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidang sitajaminan.

SK No 085295 A

Pasal 54 .

Page 40: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-40-

Pasal 54

(1) Dalam hal Denda Administratif tidak dilunasi setelahdilakukan penyitaan aset, Menteri melakukanpenjualan secara lelang terhadap barang yang disitamelalui Kantor Lelang Negara.

(2) Dalam hal barang yang disita, berupa:

a. uang tunai;

b. deposito berjangka;

c. tabungan;

d. saldo rekening koran;

e. giro;

f. akta perusahaan atau bentuk lainnya yangdipersamakan dengan itu;

g. obligasi;

h. saham;

i. surat berharga lainnya;j. piutang; atau

k. penyertaan modal pacra perusahaan, dikecualikandari penjualan secara ielang.

(3) Barang yang disita sebagairrrana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) cligunakan untuk membayar DendaAdministratif.

(41 Barang yang drsita sebagaimana dimaksud pada avat(21 dipergunakan untuk membayar DendaAdministratrf dengan cara:

a. uang t.unai di.sctor kc kas negara;

b. deposito berjangka, tabungan, saldo rekeningkoran, giro, atatr bentuk lainnya yangdipersamakan dengarr itu, dipiirdahbukukan kerekening kas umum negara atas permintaanMenteri kepada bank yang bcrsangkutan;

SK No 089126 A

c. obligasi .,. .

Page 41: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-4t-

obiigasi, saham, atau surat berharga lainnya yangdiperdagangkan di bursa efek dijual di bursa efekatas permintaan Menteri;

obligasi, saham, atau surat berharga lainnya yangtidak diperdagangkan di bursa efek segera drjualoleh Menteri;

piutang dibuatkan berita acara persetujuantentang pengalihan hak menagih dari SetiapOrang kepada Menteri; dan

penyertaan modal pada perusahaan laindibuatkan akta persetujurin pengalihan hakmenjual dari Setiap Orang kepada Menteri.

Pasal 55

(1) Penjualan secara lelang terhadap barang yang disitasebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1)dilaksanakan paling lama 30 (tiga puluh) hari sejakpenyitaan aset dilakukan.

(2) Menteri yang bertindak sebagai penjual atas barangyang disita mengajukan permintaan lelang kepadaKantor Lelang.

Pasal 56

(1) Hasil penjualan secara lelang digrnakan untukmembayar Denda Administratif.

(21 Dalam hal hasil penjualan secara lelang sudahmencapai jumlah yang cukup untuk melunasi DendaAdministratif, pelaksanaan lelang dihentikan.

(3) Menteri segera mengembalikan sisa barang hasilpenyitaan aset beserta kelebihan uang hasil penjualansecara lelang kepada Setrerp Orang setelahpelaksanaan lelang.

C

d

e

f

SK No 089127 A

Pasal 57

Page 42: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-42-

Pasal 57

Ketentuan lebitr lanjut mengenai tata cara pelaksanaanlelang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Bagian KelimaPaksa Badan

Pasal 58

(1) Dalam hal Setiap Orang

a. tidak memenuhi kewajiban pembayaran SanksiAdministratif dengan nilai parling sedikitRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); dan

b. tidak mempunyai itikad baik untuk membayarDenda Administratif,

Menteri menerbitkan Surar. Peringatan.

(2) Peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),diberikan untuk jangka u.aktu 14 (empat belas) hari.

(3) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (21 berakhir, Setiap Orang tidak melunasi DendaAdministratif, Menteri menerbitkan surat perintahpaksa badan untuk pengenaan paksa badan (gijzeling)sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 huruf d.

(4) Surat perintah patksa badan sebagaimana dimaksudpada ayat (3), paling sedikit memuat:

a. identitas orang atau pengurus perusahaan;

b. alasan paksa badan;

c. jangka waktu paksa badan; dand. tempat paksa badan.

SK No 089128 A

(5) Pelaksanaan

Page 43: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-43-

(5) Pelaksanaan paksa badan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dilakukan oleh Pejabat Penyidik PegawaiNegeri Sipil Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PolisiKehutanan dan/atau Pejabat Pengawas LingkunganHidup.

(6) Pelaksanaan paksa badan sebagaimana dimaksudpada ayat (5) dapat dilakukan dengan memintabantuan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesiadan/atau Tentara Nasional Indonesia.

(71 Jangka waktu pelaksanaan paksa badan paling lama 6(enam) bulan dan dapat diperpanjang paling lama 6(enam) bulan.

Pasal 59

(1) Setiap Orang yang dikenai sanksi paksa badansebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3)

dilepas:

a. apabila Setiap Orang telah melunasi pembayaranDenda Administratif;

b. apabila jangka waktu yang ditetapkan dalamsurat perintah paksa badan berakhir;

c. berdasarkan putusan pengadilan yang telahmempunyai kekuatan hukum tetap; atau

d. berdasarkan pertimbangan tertentu dari Menteri.

(2) Pertimbangan tertentu dari Menteri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf d diberikan apabila:

a. Setiap Orang sudah membayar 5O%o (lima puluhpersen) atau lebih dari jumlah DendaAdministratif dan sisanya dilunasi dengan caramengangsur;

SK No 085293 A

b. Setiap

Page 44: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-44-

b. Setiap Oran^g sanggup melunasi DendaAdminrstratif dengan menyerahkan bank garansi;

c. Setiap Orang sanggup melunasi DendaAdministratif dengan menyerahkan hartakekayaannya yang sama nilainya dengan DendaAdministratif;

d. orang atau pengurus perusahaan yang berumur70 (tujuh puluh) tahun atau lebih; dan/atau

e. orang atau pengurus perusahaan dengan alasankesehatan yang dibuktikan dengan suratketerangan doktcr.

(3) Menteri memberitahukan pelepasan serta alasansebagaimana dimaksud pada ayat (1) ataupertimbangan sebagaimana climaksud pada ayat (21

secara tertulis kepada pimpinan tempat paksa badan.

Pasal 60

Paksa badan terhadap orang atau pengurLls perusahaantidak mengakibatkan hapusnya sanksi DendaAdministratif.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 61

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

SK No 089130 A

Agar

Page 45: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IOENREPUBLIK INDONESIA

-45-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah ini denganpenempatannya dalam kmbaran Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 2 Februari 2O2l

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 2 Februari 2O2L

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK TNDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2I NOMOR 34

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARAREPUBLIK INDONESIA

De Perundang-undangan danistrasi Hukum,

ttd

ttd

SK No 085127 A

na Djaman

Page 46: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2021

TENTANG

TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF DAN TATA CARA

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERASAL DARI DENDA

ADMINISTRATIF DI BIDANG KEHUTANAN

I. UMUMKebijakan pembangunan di bidang kehutanan mengamanatkan bahwa

dalam rangka mengoptimalkan peran dan fungsi Hutan dalam mendukungkeberlanjutan pembangunan dan menjaga fungsi ekologis Hutan sebagaipenyangga kehidupan, seluruh kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutanwajib memiliki perrzinan berusaha di bidang kehutanan, persetujuanMenteri, kerja sama, atau kemitraan di bidang kehutanan dengan ancamansanksi pidana bagi siapapun yang melakukan pelanggaran. Dalamkenyataannya, tidak jarang ditemukan adanya kegiatan usaha di dalamKawasan Hutan yang tidak memiiiki perrzinan dimaksud. Berdasarkan hasilidentifikasi, terdapat perkebunan kelapa sawit dalam Kawasan Hutan seluas+ 3,3 juta hektar yang belum mendapat kepastian hukum. Perkebunankelapa sawit tersebut dimiliki oleh badan usaha maupun masyarakat yangmemerlukan kepastian pengaturan hukum yang adil, bermartabat, dantuntas. Hal itu untuk menjamin kepastian hukum terhadap keberadaanaktivitas kegiatan nonkehutanan di dalam Kawasan Hutan. Selainperkebunan kelapa sawit, kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutan yangtidak memiliki Perizinan di bidang kehutanan juga meliputi kegiatanpertambangan, perkebunan, dan kegiatan lain seperti minyak dan gas bumi,panas bumi, tambak, pertanian, permukiman, wisata alam, industri,danf atau sarana dan prasarana.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja memuatterobosan kebijakan baru dengan menerapkan prinsip ultimum remediumyaitu mengedepankan pengenaan Sanksi Administratif sebelum dikenaisanksi pidana terhadap pelanggaran yang bersifat administratif dan tidakmenimbulkan dampak kesehatan, keselamatan, danf atau lingkungan (K2Ll.Pengaturan prinsip ultimum remidium tersebut tercermin dalam pengaturannorma Pasal 11OA dan Pasal 110B Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2OL3tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan sebagaimanatelah diubah dengan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O

tentang Cipta Kerja khususnya:

SK No 085290 A

1. Pasal.

Page 47: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2-

1. Pasal 110A yang pada prinsipnya mengatur bahwa kegiatan usahaperkebunan t<elapa sawit yang telah terbangun, memiliki lzin Lokasidan/atau izin usaha di bidang perkebunan yang sesuai Rencana TataRuang tetapi belum mempunyai Perizinan di bidang kehutanan yangdilakukan sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2Otentang Cipta Kerja, tidak dikenai sanksi pidana tetapi diberikankesempatan untuk menyelesaikan pengurusan Perrzinan di bidangkehutanan dengan membayar Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) danDana Reboisasi (DR).

2. pasal 11013 yang pada prinsipnya mengatur bahwa kegiatan usahapertambangan, perkebunan, dan kegiatan lain di dalam Kawasan Hutany"rrg dilakukan-sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 11 Tahun2O2O tentang Cipta Kerja dan belum mempunyai Periztnan di bidangkehutanan, tidak dikenai sanksi pidana tetapi dikenai SanksiAdministratif berupa Penghentian Sementara Kegiatan Usaha, perintahpembayaran Dend" na*i.ristratif, dan/atau paksaan pemerintah untukselanjutnya diberikan persetujuan sebagai alas hak untuk melanjutkankegiatan usahanya di dalam kawasan Hutan Produksi.Peraturan Pemerintah ini mengatur lebih lanjut pengenaan Sanksi

Administratif dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal daridenda administratif di bidang kehutanan. Adapun substansi normapengaturan tersebut terdiri atas:f . inventarisasi data dan informasi kegiatan usaha yang telah terbangun di

dalam Kawasan Hutan yang tidak memiliki Perizinan di bidangkehutanan;

2. tata cara penyelesaian terhadap kegiatan usaha perkebunan kelapasawit yang telah terbangun di dalam Kawasan Hutan yang memiliki IzinLokasi d,anlatau izin uiaha di bidang perkebunan yang tidak memilikiPerizinan di bidang kehutanan;tata cara pengenaan Sanksi Administratif terhadap kegiatan usaha didalam Kawasan Hutan yang tidak memiliki Perizinan di bidangkehutanan;tata cara perhitungan Denda Administratif;PNBP yang berasal dari Denda Administratif; danpaksaan pemerintah.Peraturan Pemerintah ini disusun dalam rangka menyelesaikan

kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutan sebelum terbitnya Undang-UndangNomor 1 1 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja yang tidak memiliki Perizinan dibidang kehutanan dengan tujuan untuk:a. menjamin kepastian hukum bagi masyarakat;

3

4

5

6

SK No 085288 A

b.menjamin...

Page 48: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

b. menjamin kepastian berusaha;

c. mempertahankan keberadaan Hutan secara optimal;

d. menjaga fungsi lingkungan hidup;

e. mengoptimalkan manfaat ekonomi dan sosial;

f. memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat setempat; dan

g. meningkatkanpendapatannegara.

Secara umum, Peraturan Pemerintah ini mengatur secara tuntas,transparan, dan berkeadilan mekanisme penyelesaian kegiatan usaha diKawasan Hutan yang tidak memiliki Perizinan di bidang kehutanan sebelumUndang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja berlaku sebagaiberikut:

1. Terhadap kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit yang telahterbangun, memiliki lzin Lokasi danf atau izin usaha di bidangperkebunan yang sesuai rencana tata ruang, setelah membayar PSDHdan DR maka: a. Untuk di kawasan Hutan Produksi, diterbitkanPersetujuan Pelepasan Kawasan Hutan; b. Untuk di kawasan HutanLindung dan/atau Kawasan Hutan Konservasi, diterbitkan persetujuanmelanjutkan usaha selama 1 (satu) daur maksimal 15 (lima belas) tahunsejak masa tanam.

2. Terhadap kegiatan usaha pertambangan, perkebunan, dan/ataukegiatan lainnya, setelah melaksanakan Sanksi Administratif berupaDenda Administratif, maka: a. Untuk di kawasan Hutan Produksi,diterbitkan persetujuan penggunaan Kawasan Hutan; b. Untuk dikawasan Hutan Lindung dan/atau kawasan Hutan Konservasi,diwajibkan menyerahkan areal kegiatan usahanya kepada negara.

Diharapkan mekanisme yang diatur dalam Peraturan Pemerintah inidengan memberikan Perizinan di bidang kehutanan setelah pelaku usahamelakukan perintah pembayaran PSDH dan DR atau Sanksi Administratifberupa Denda Administratif dapat menjadi model penyelesaian kegiatanusaha di dalam Kawasan Hutan yang tidak memiliki Perizinan di bidangkehutanan yang saat ini menjadi salah satu persoalan utama dalam tatakelola Kawasan Hutan.

Untuk mendukung efek eksekutoriai dari pengenaan SanksiAdministratif berupa pembayaran Denda Administratif maka PeraturanPemerintah ini mengatur tata cara dan mekanisme paksaan pemerintahberupa pemblokiran, pencegahan ke luar negeri, penyitaan aset, dan paksabadan (gijzelling) bagi Setiap Orang yang tidak melaksanakan SanksiAdministratif.

SK No 085287 A

II. PASAL

Page 49: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES tDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf a

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Data dan informasi perkebunan kelapa sawit di dalamKawasan Hutan baik yang memiliki maupun tidakmemiliki Perizinan di bidang kehutanan dapat merujukantara lain pada hasil evaluasi tindak lanjut InstruksiPresiden mengenai Penundaan dan Evaluasi PerizinanPerkebunan KelaPa Sawit.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

SK No 085286 A

Pasal 9

Page 50: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-5-

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 1 1

Cukup jelas.

Pasal 12

Huruf aCukup jelas'

Huruf b

Pasal

PasaI

Pasal

Pasal

yang dimaksud dengan "inventarisasi terestris dan nonterestris"yang dilakukan oleh Pemerintah atau Pemerintah bersamapernerintah Daerah merupakan hasil kegiatan penelitian ataupendataan kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutan yang tidakmempunyai PTrizina.n di bidang kehutanan yang berasal daridata internal kementerian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, datainterpretasi citra satelit yang dikonfirmasikan denganpemeriksaan lapangan (aktual/sampel) dan lain-lain.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

13

Cukup jelas.

t4Cukup jelas.

15

Cukup jelas.

t6Cukup jelas.

Pasal 17 . .

SK No 085285 A

Page 51: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRE S I DENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasai

Pasal

Pasal

Pasal

t7Cukup jelas.

18

Yang dimaksud dengan "izin usaha di bidang perkebunan" terdiri atas:

a. usaha budi daya Tanaman Perkebunan berupa lzin UsahaPerkebunan Budidaya (IUP-B) atau Surat Tanda Daftar UsahaPerkebunan (STD-B); atau

b. usaha budi daya Tanaman Perkebunan (IUP-B atau STD-B) danusaha Pengolahan Hasil Perkebunan (lzin Usaha PerkebunanPengolahan (IUP-P) atau Surat Tanda Daftar Usaha Pengolahan(srD-P)),

yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya padasaat dimulainya kegiatan perkebunan.

Dalam hal terdapat perbedaan luasan antara lzin Lokasi dan/atau rzinusaha di bidang perkebunan dengan Hak Guna Usaha, yangdigunakan sebagai dasar pengajuan permohonan adalah Izir, Lokasidan/atau izin usaha di bidang perkebunan.

19

Cukup jelas.

20

Cukup jelas.

2T

Cukup jelas.

22

Cukup jelas.

23

Cukup jelas.

24

Cukup jelas.

25

Cukup jelas.

SK No 089137 A

Pasal 26

Page 52: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-7

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf aYang dimaksud dengan 'Jangka benah" adalah waktuyang dibutuhkan untuk mencapai struktur Hutan danfungsi ekosistem yang diinginkan sesuai tujuanpengelolaan.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 3 1

Ayat ( 1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 089138 A

Ayat (4)

Page 53: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-8-

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan "Pernyataan tidak berlakunya PerrzinanBerusaha" adalah keputusan yang diterbitkan oleh Menteri yangmenegaskan bahwa Perizinan Berusaha dinyatakan tidakberlaku karena dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejakditerbitkannya rekomendasi Menteri, penerbit izin tidakmencabu t P erizinan Berusaha yang diterbitkannya.

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "kegiatan usaha di dalam KawasanHutan yang tidak memiliki Perizinan di bidang kehutanan"meliputi kegiatan menduduki, merambah, mengerjakan,dan/atau mengusahakan Kawasan Hutan tanpa izin ataudilakukan secara tidak sah untuk kegiatan pertambangan,perkebunan danf atau kegiatan lain.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

SK No 085284 A

Pasal 37

Page 54: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-9-

Pasal 37

Ayat (1)

yang dimaksud dengan "perizinan di bidangnya" antara lain:Izin Usaha Pertambangan untuk kegiatan usaha pertambangan,Izin Usaha Perkebunan untuk kegiatan usaha perkebunan, atauP erizinan Berusaha lainnYa.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

CukuP jelas.

Ayat (4)

CukuP jelas.

Pasal 38Cukup jelas.

Pasal 39

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

CukuP jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (s)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "sarana dan prasarana untukkepentingan umum dan/atau strategis" meliputi:1. sarana dan prasarar:,a kelistrikan;2. sarana dan prasararLa perhubungan;

SK No 085283 A

3. sarana. . .

Page 55: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-10-

3. sarana dan prasaratla telekomunikasi; atau4. sarana dan prasarana penunjang tambang antara

lain meliputi: sarana dan prasarana pelabuhan,terminal khusus/pelabuhan khusus angkutanproduksi dan pengelolaan dampak kegiatanpertambangan.

Huruf dCukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.Pasal 4O

Cukup jelas.Pasal 4 1

Ayat ( 1)

CukuP jelas.Ayat (21

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (a)

Huruf aYang dimaksud dengan "bukti penguasaan tanah" adalahsurat hak atas tanah antara lain sertifikat Hak Milik, HakGuna Bangunan, Hak Pakai, Girik, Letter C, Verklaring,Eingendom, atan) Surat Keterangan Tanah'

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Ayat (5)

Verifikasi teknis dilakukan melalui verilikasi data administratifdan lapangan dengan menggunakan metode sosiometri.

Pasal 42Cukup jelas.

Pasal 43Cukup jelas.

Pasal 44Cukup jelas.

SK No 085282 A

Pasal 45. . .

Page 56: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

Pasal 45

Cukup jelas

Pasal 46Huruf a

Pasal47Cukup jelas.

Pasal 48Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "pemblokiran" adalah pembekuansementara atas harta kekayaan Setiap Orang yang tersimpan diBank berupa deposito berjangka, tabungan, saldo rekeningkoran, giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan danpelaksanaannya mengacu pada ketentuan mengenaikerahasiaan bank sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "penyitaan aset" adalah tindakan untukmenguasai barang Setiap Orang, guna dijadikan jaminan untukmelunasi Denda Administratif menurut ketentuan peraturanperundang-undangan.

Huruf dYang dimaksud dengan "paksa badan" adalah pengekangansementara waktu kebebasan Setiap Orang yang tidak membayarDenda Administratif dengan menempatkannya di tempattertentu. Paksa badan berupa penyanderaan atau pengekangansementara waktu kebebasan Setiap Orang dengan tujuan untukmendorong agar Setiap Orang yang dikenai Denda Administratifmembayar atau melunasi Denda Administratif. Penyanderaandilakukan dengan dititipkan di Rumah Tahanan Negara (Rutan)dan terpisah dari tahanan lain. Apabila Setiap Orang yang akandisandera tidak dapat ditemukan, bersembunyi, atau melarikandiri, maka dapat meminta bantuan Kepolisian Negara RepublikIndonesia untuk menghadirkan Setiap Orang yang dikenaiDenda Administratif.

SK No 085314 A

Pasal 49

Page 57: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-12-

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Pasal 51

Pasal 52

Ayat (1)

Huruf a

Dalam hal hasil lelang barang yang telah disita tidak cukupuntuk melunasi Denda Administratif, Menteri dapatmelaksanakan penyitaan tambahan terhadap barang milikSetiap Orang yang belum disita. Dengan demikian, penyitaanaset dapat dilaksanakan lebih dari satu kali sampai denganjumlah yang cukup untuk melunasi Denda Administratif.

Meskipun barang yang telah disita penguasaannya beralih dari SetiapOrang kepada Menteri, penyimpanannya dititipkan kepada SetiapOrang, misalnya tanah dan/atau bangunan. Namun, ada barang yangkarena sifatnya atau karena pertimbangan tertentu dari Menteri,penyimpanannya dapat dititipkan pada Bank atau disimpan di kantorkementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidanglingkungan hidup dan kehutanan, seperti perhiasan atau peralatanelektronik.

Karena penguasaan barang yang disita telah beralih dariSetiap Orang kepada Menteri, maka Setiap Orang dilaranguntuk memindahtangankan atau memindahkan hak atasbarang. yang disita, misalnya, dengan cara menjual,menghibahkan, mewariskan, mewakafkan, ataumeny'umbangkan kepada pihak lain. Selain itu, SetiapOrang juga dilarang untuk membebani barang yang telahdisita dengan hak jaminan untuk pelunasan utangtertentu atau menyewakan. Larangan dimaksud berlakuuntuk seluruh maupun sebagian barang yang disita.

SK No 085313 A

Huruf b

Page 58: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

53

Cukup jelas.

54

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Dalam memperkirakan nilai barang yang disita, Menterimemperhatikan jumlah dan jenis barang berdasarkan hargawajar. Dalam hal tertentu, Menteri dapat meminta bantuan jasapenaksir (appraisal).

Ayat (a)

Cukup jelas.

55

Cukup jelas.

56

Cukup jelas.

57

Cukup jelas.

SK No 089144 A

Pasal 58

Page 59: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-14-

Pasal 58

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas

Huruf b

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan "tidak mempunyai itikad baik,,adalah Setiap Orang yang dikenai Denda Administratifapabila:

1. tidak merespons imbauan untuk melunasi DendaAdministratif;

2. tidak menjelaskanltidak bersedia melunasi DendaAdministratif baik secara sekaligus maupunangsuran;

3. tidak bersedia menyerahkan hartanya untukmelunasi Denda Administratif;

4. akan meninggalkan wilayah Negara Kesa[uanRepublik Indonesia untuk selama-lamanya atauberniat untuk itu;

5. memindahtangankan barang yang dimiliki atauyang dikuasai dalam rangka menghentikan ataumengecilkan kegiatan perusahaan, atau pekerjaanyang dilakukannya di Indonesia; dan/atau

6. akan membubarkan badan usahanya ataumenggabungkan usahanya, atau memekarkanusahanya, atau memindahtangankan perusahaanyang dirniliki atau dikuasainya, atau melakukanperubahan bentuk lainnya.

SK No 089145 A

Ayat (5)

Page 60: SALINAN Nomor 24... · 2021. 2. 21. · 22. Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha adalah persetujuan yang diberikan oleh Menteri untuk ... Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-15-

Ayat (5)

Cukup jelas

Ayat (6)

Cukup jelas

Ayat (7)

Cukup jelas

Pasal 59

Cukup jelas.

Pasal 60

Cukup jelas.

Pasal 61

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6636

SK No 085126 A