54
Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-19 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa 2. Tanggal : 30 September 2014 3. Waktu : 11.15 WIB s.d. selesai 4. Tempat : R. Nusantara V 5. Pimpinan Rapat : Pimpinan Rapat H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. (Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Rapat : 7. Acara : 1. Laporan Pelaksanaan Tugas Alat Kelengkapan; 2. Penyampaian Laporan Kinerja PURT Tahun Sidang 2013- 2014; 3. Pengesahan Keputusan DPD RI; 4. Penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2013-2014 dan Penutupan Keanggotaan DPD RI 2009-2014. 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang II. JALANNYA RAPAT :

Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

Nomor : DPD.220/SP/19/2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA KE-19

MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2013-2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

I. KETERANGAN

1. Hari : Selasa

2. Tanggal : 30 September 2014

3. Waktu : 11.15 WIB s.d. selesai

4. Tempat : R. Nusantara V

5. Pimpinan Rapat : Pimpinan Rapat

H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. (Ketua DPD RI)

6. Sekretaris Rapat :

7. Acara : 1. Laporan Pelaksanaan Tugas Alat Kelengkapan;

2. Penyampaian Laporan Kinerja PURT Tahun Sidang 2013-

2014;

3. Pengesahan Keputusan DPD RI;

4. Penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2013-2014 dan

Penutupan Keanggotaan DPD RI 2009-2014.

8. Hadir : Orang

9. Tidak hadir : Orang

II. JALANNYA RAPAT :

Page 2: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 1

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Karena waktu sudah satu seperempat jam berlalu, maka saatnya saya kira untuk kita

buka Sidang Paripurna ini. Kita mulai Sidang Paripurna ini. Pak Ketua memang seharusnya

yang memimpin langsung sidang penutupan ini, tetapi beliau masih ada ada sedikit kegiatan

di dalam lingkungan ini. Nanti akan menyusul, tetapi saya kira afdol sekali kalau palu itu

diketok oleh ketua ya. Harusnya seperti itu. Saya, Bu Ratu sepakat untuk dibuka saja, baru

diskors sambil tunggu Pak Ketua.

PEMBICARA : H. ABDUL GAFAR USMAN, MM. (RIAU)

Saya kira kita berpedoman kepada tata tertib saja, Pak Pimpinan. Garis yang paling

tepat mengacu kepada nash, pada tata tertib. Jadi, saya kira itu acuan kita, jadi kita tidak

sekarang meminta pendapat karena ini sudah termasuk dalam agenda, dalam tatib yang

makanya disebut pimpinan. Jadi, tidak tergantung kepada ketua karena ketua itu bukan

kepala kantor.

Terima kasih, Pak.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Gafar.

Ini saya konfirmasi saja sebetulnya karena ini adalah sidang penutup untuk kita semua

dan memang kita mulai saja saya kira.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Bapak-Ibu sekalian, pertama saya mohon maaf di belakang tadi itu menyiapkan

beberapa hal yang harus diselesaikan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Shalom.

Om swastyastu.

Sebelum kita memulai Sidang Paripurna DPD RI ini, ini adalah Sidang Paripurna kita

yang terakhir pada masa sidang pada masa periode kita di tahun 2009 – 2014. Kita

berbahagia banyak daripada kita dengan segala kesibukannya bisa menghadiri acara yang

istimewa hari ini. Lima tahun kita bersama-sama, ada yang melanjutkan terus, tetapi ada juga

yang pindah kamar sebelah, ada juga yang mengabdi di tempat lain, dan lain sebagainya.

tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang

terpilih, yang hadir juga, tetapi apa pun ya, the soldier never fade away, the soldier never die

but fading away. Maklum agak kurang tidur. Jadi, seorang pejuang itu tidak pernah akan

mati, tetapi hanya akan bertugas di pertempuran yang lain.

Untuk itu, Bapak-Ibu sekalian, untuk kita memulai siang ini marilah kita menyanyikan

lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada seluruh Anggota Dewan yang terhormat dan juga

seluruh hadirin yang ada di ruangan ini untuk dapat berdiri bersama-sama menyanyikan lagu

kebangsaan kita.

SIDANG DIBUKA PUKUL 11.15 WIB

Page 3: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 2

PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Kami persilakan untuk duduk kembali.

Sidang Dewan yang mulia, sebelum kita memasuki Sidang Paripurna, pada kesempatan

ini kami ingin menyampaikan bahwa di ruang sidang ini telah hadir para calon anggota

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terpilih periode 2014 – 2019. Silakan berdiri,

silakan berdiri teman-teman sekalian Anggota DPD RI yang merasa. Terima kasih hadir

semua sebagian ya. Mungkin yang lain masih dalam perjalanan. Selain itu, juga hadir

bersama kita Direktur Utama PT Taspen (Tabungan Asuransi Pensiun) beserta jajarannya

yang akan menyerahkan kartu tabungan hari tua. Jadi, kalau yang merasa sudah mau tua, ini

tabungannya. Yang hadir pada kesempatan ini, saya ingin perkenalkan ini sahabat lama saya

Saudara Iqbal Latanro, betul ya? Sudahlah sama-sama dari Makassar itu. Pak Iqbal ini dulu

pernah jadi Dirut utama Bank BTN. Kemudian, bersama beliau hadir Pak Hermansyah

Direktur Operasi Taspen, kemudian sebagai Kepala Cabang Utama Pak Khomeidi. Jadi,

rekan-rekan sekalian para senator Republik Indonesia, pada pagi ini karena masa pengabdian

Page 4: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 3

dari kita dari tahun 2004 dan 2009 ada sebagian, seperti Pak Bambang Soeroso, siapa lagi?

Ada yang 2009 dan 2014 dan tentu juga ada yang melanjutkan, pada pagi ini secara simbolis

melalui pimpinan akan diserahkan kartu tabungan untuk hari tua. Mudah-mudahan dengan

adanya kartu tabungan ini supaya mengangkat martabat mantan anggota DPD RI masih tetap

terhormat. Walaupun juga bukan lagi sebagai anggota, kembali ke tengah masyarakat tentu

akan tetap berjuang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk itu, kami persilakan

kepada pembawa acara untuk mengagendakan acara simbolis pada pagi ini menjelang nanti

kita akan memasuki Sidang Dewan yang mulia itu. Waktu dan tempat kami persilakan.

PEMBICARA: SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI

Penyerahan secara simbolis Kartu Tabungan Hari Tua Anggota DPD Periode 2009 –

2014. Kepada yang terhormat Ketua DPD dan para Wakil Ketua DPD RI dan yang kami

hormati Direktur Utama PT Taspen dipersilakan untuk mengambil tempat.

Terim kasih, kami persilakan untuk kembali ke tempat masing-masing.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Bapak-Ibu sekalian, apa yang saya terima tadi otomatis juga akan diterima oleh

para anggota DPD RI secara simultan. Ini hanya secara simbolis saja. Jumlahnya dibilang

banyak, banyak. Dibilang sedikit, juga banyak gitu ya. Karena ini rahasia negara, terpaksa

masing-masing tidak boleh membukakan karena ada di situ rahasia, katanya karena ada agak

berbeda saya dengan Ibu karena Ibu tidak dapat tunjangan istri katanya, tidak dapat

tunjangan suami ya karena suami tidak ditunjang. Maaf, Bu, saya agak banyak sedikit ini

karena ada istri yang harus didukung. Ada diskriminasi kata Ibu. Tetapi, teman-teman

sekalian, apa pun tentu kita mengucapkan terima kasih kepada bangsa dan negara yang telah

menghargai apa yang telah kita lakukan selama ini, inilah sebagai sebuah simbol

sebagaimana disampaikan oleh Pak Iqbal Latanro sehingga mudah-mudahan ini ada berkat

dan manfaatnya buat kita dan ini menunjukkan pengabdian kita itu dihargai. tepuk tangan

buat kita semua. Baiklah untuk itu kami sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada PT

Taspen. Untuk itu, karena kami akan memulai sidang, diminta pada Pak Sesjen untuk bisa

mendampingi meninggalkan ruang sidang, tetapi kalaupun mau hadir kami persilakan.

Terima kasih, Bapak-Ibu sekalian.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, mohon duduk ditempatnya yang telah ditentukan. Sidang

Dewan yang mulia, berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh Sekretariat

Jenderal, sampai saat ini telah hadir ya, ini mungkin 10 menit yang lalu, tetapi saya lihat ada

beberapa yang sudah datang, telah hadir 73 orang dari 130 anggota, oh bahkan telah

mencapai 82 ini. Rekor di akhir-akhir ini, hadirnya presentasinya 70% jauh daripada

kehadiran anggota saudara tua kita di sebelah pada sidang-sidang penutupan. Dengan

demikian, Sidang dewan ini telah memenuhi syarat untuk kita buka. Dengan mengucapkan

bismillahirrahmanirrahim, Sidang Paripurna ke-19 DPD ini kami buka dan dinyatakan

terbuka untuk umum.

Ketok 1x

Sidang Dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara, Sidang Paripurna hari ini

mempunyai empat agenda. Pertama, laporan pelaksanaan tugas alat kelengkapan. Yang

kedua, penyampaian laporan kinerja PURT Tahun Sidang 2013 – 2014 Panitia Urusan

Rumah Tangga. Yang ketiga, pengesahan berbagai keputusan DPD RI. Yang terakhir adalah

Page 5: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 4

penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2013 – 2014 dan penutupan akhir jabatan

keanggotan DPD RI 2009 dan 2014.

Sidang Dewan yang mulia, marilah kita segera memasuki agenda pertama, yaitu

penyampaian laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD dan

pengesahan keputusannya di mana untuk urutan penyampaian laporan akan dimulai dari alat

kelengkapan yang materinya daripada laporan itu akan diambil sebuah keputusan. Untuk

mengawali laporan tersebut, kami persilakan kepada yang mewakili dari pimpinan PPUU,

tetapi saya lihat ada pimpinannya langsung untuk menyampaikan laporan terlebih dahulu

karena materi yang akan disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan harmonisasi usul RUU

dari berbagai komite yang nantinya akan kita ambil keputusan. Untuk itu, kami persilakan

kepada pimpinan PPUU untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya.

Waktu dan tempat kami persilakan. Silakan, PPUU, pak Wayan.

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (KETUA PPUU)

Laporan pelaksanaan tugas Panitia Perancang Undang-Undang Masa Sidang IV Tahun

Sidang 2013 – 2014 disampaikan pada Sidang Paripurna ke-19 DPD RI hari ini, Selasa

tanggal 30 September 2014. Saudara Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia yang kami hormati, saudara-saudara Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia yang saya hormati pula, hadirin yang berbahagia yang kami hormati, Saudara

Sesjen beserta seluruh jajarannya yang kami hormati pula.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swastyastu.

Pertama-tama, kami mohon maaf karena saya pakai pakaian pendek begini karena lari-

lari dari mengikuti tes kesehatan di KPK. Jadi, baru saja saya langsung saya lari ke sini ya,

jadi saya tidak bisa berganti pakai lengan panjang seperti teman-teman yang gagah-gagah ini.

Sekali lagi mohon maaf. Yang kedua, kami harus mengucapkan puji dan syukur senantiasa

kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya kepada

kita semua sehingga sidang pada hari ini dapat kita laksanakan dengan baik dan lancar. Di

penghujung masa bakti Anggota DPD RI periode tahun 2009 – 2014, izinkan kami atas nama

Anggota dan Pimpinan Panitia Perancang Undang-Undang menyampaikan laporan

pelaksanaan tugas Panitia Perancang Undang-Undang selama Tahun Sidang 2013 – 2014.

Sebagaimana ketentuan Pasal 78 Ayat (1) Huruf C Tata Tertib DPD, PPUU telah

melaksanakan tugas harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi di ruu dari komite,

yaitu:

a. Komite I RUU tentang Pengelolaan Terpadu Kawasan Megapolitan Jakarta-Bogor-

Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur;

b. Komite II RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan dan RUU tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

c. Komite III RUU tentang Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional,

dan;

d. Komite IV RUU tentang Penyusunan, Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban

Anggaran Pendapatan Belanja Negara serta Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah, RUU tentang Kekayaan Negara, dan RUU tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksaan Keuangan.

Pada sidang gabungan antara PPUU dan komite, disepakati bahwa usulan RUU yang

diajukan oleh masing-masing komite yang berjumlah 7 RUU tersebut telah disepakati

bersama. Oleh karena itu, Sidang Paripurna kali ini dapat mengambil keputusan dan

Page 6: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 5

mengesahkan RUU tersebut. Namun, izinkan kami menyampaikan beberapa catatan

berkaitan dengan RUU di atas.

Pertama, terkait lingkup DPD. pilihan untuk menyusun sebuah RUU haruslah

disesuaikan dengan lingkup tugas DPD sebagaimana ketentuan Pasal 22d Ayat (1) Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Beberapa RUU yang disampaikan

komite kepada PPUU harus melalui diskusi panjang tentang konstitusionalitas RUU tersebut.

Karena, ruu tersebut dalam konteks harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi,

bukan merupakan lingkup tugas DPD. setelah ada jaminan politis dari pimpinan Komite,

maka ruu tersebut dapat diteruskan untuk dilakukan harmonisasi, pembulatan, dan

pemantapan konsepsi. Perlu kami garis bawahi bahwa ruang lingkup dan tugas PPUU itu

adalah harmonisasi yang berkaitan dengan legal drafting. Tetapi, karena semangat dan

aspirasi dari berbagai daerah seringkali menurut kacamata legal drafting, RUU yang diajukan

sesungguhnya kalau dikaji menurut pikiran subjektif dari PPUU itu sebenarnya tidak masuk

ruang lingkup DPD berdasarkan 22d, tetapi PPUU harus bisa mengambil jalan. Kalau

memang itu putusan politik dan itu kewenangan dari Komite, tentu kami tidak bisa

mengganjal karena alasan-alasan legal drafting. Oleh karena itu, kelak kalau RUU ini sampai

ke DPR, saya berharap demikian kuatnya pertahanan teman-teman kenapa RUU ini diajukan.

Argumennya harus berlapis-lapis.

Para anggota yang saya hormati, selanjutnya ke depan perencanaan legislasi komite

yang nantinya disampaikan kepada PPUU sebagai bahan penyusunan soal Prolegnas DPD

harus benar-benar memperhatikan ketentuan Pasal 22d Ayat (1) satu Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia. Kecermatan ini bisa terwujud antara lain ketika anggota serius

membahas, ketika sekretariat bekerja sungguh-sungguh, ketika kita mendapatkan ahli-ahli

yang baik. Ketika periode pertama, tahun-tahun pertama, kami merasakan betapa sulitnya

mengukur dan memposisikan posisi DPD dari segi legal drafting. Setelah 10 tahun berjalan,

kondisi ini bisa ditemukan dengan jernih, mana putusan politik, mana RUU yang sesuai

dengan legal drafting.

Para hadirin, masalah yang kedua berkaitan dengan perencanaan legislasi. PPUU ke

depan harus menyusun instrumen perencanaan legislasi DPD. Instrumen tersebut paling tidak

dapat memberikan arah bagi penyusunan Prolegnas di lingkup DPD RI tahun 2015 – 2019

agar sesuai dengan ketentuan Pasal 22d Ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945. Selanjutnya,

dapat kami laporkan dalam kesempatan ini bahwa terkait RUU tentang perubahan atas

Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(RUU P3) yang menjadi inisiatif RUU dari PPUU, RUU tersebut telah kami sesuaikan

berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi dalam perkara No. 92 PPUU X/2012. Oleh

karena itu, kami mohon Sidang Paripurna kali ini dapat mengesahkan RUU P3 sebagai RUU

dari DPD RI. Sekali lagi, kami mohon agar Sidang Paripurna ini dapat mengesahkan RUU

P3.

Hadirin yang kami hormati, sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan DPD

No. 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib dan Putusan MK perkara No. 92 PPUU X/2012,

Keputusan DPD No. 17 DPD RI/2009 tentang Pusat Perancangan Kebijakan dan Informasi

Hukum Pusat Daerah yang sering kita sebut Law Center, harus diubah dan disesuaikan

berdasarkan tata tertib. Kami telah mencoba membuat desain pengembangan Law Center

DPD RI di mana postur dan struktur kelembagaan Law Center akan didukung penasihat ahli

yang akan lebih memfokuskan kegiatan-kegiatan Law Center sebagai pendukung fungsi

legislasi DPD sehingga baik diminta atau tidak, Law Center akan terus menghasilkan

produk-produk yang dapat digunakan oleh Panitia Perancang Undang-Undang Komite

maupun Anggota DPD dalam setiap tahapan penyusunan RUU.

Para hadirin yang saya hormati, dalam bulan-bulan terakhir PPPU menghasilkan lima

kajian yang ternyata kajian ini digunakan oleh berbagai pihak. Salah satu misalnya, program

Page 7: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 6

tentang kejaksaan sudah diambil oleh MAPI, diminta. Kedua, kajian tentang pembukaan

kotak suara malah diminta oleh PPUU dan pihak-pihak terkait. Insya Allah, putusan MK

tentang pembukaan kotak suara sama persis dengan kajian kita sekalipun pendapatnya agak

berbeda dengan Pak Jimmly Asshidiq. Jadi, ada lima kajian dalam bulan-bulan terakhir ini.

Kalau kajian-kajian ini ternyata di luar dugaan, di waktu dulu kita mengatakan bahwa 35

perguruan tinggi yang mendukung kita, kita tidak mampu memberdayakannya. Tetapi bulan-

bulan terakhir, atas bantuan berbagai universitas, lima kajian itu sudah digunakan oleh

berbagai pihak. Kelak apabila Law Center ini dikembangkan entah siapa pun yang

memimpin, kajian-kajian ini bisa berguna untuk berbagai lembaga negara. Sekali lagi kami

ulangi, kelak kalau Law Center ini dikembangkan, kalau punya sekretariat yang baik, punya

staf sekretariat yang baik, punya tim ahli yang baik, punya manajer yang baik, mudah-

mudahan Law Center ini menjadi penunjang bukan hanya untuk PPUU, tetapi juga seluruh

kegiatan alat kelengkapan, bahkan kebijakan pimpinan juga bisa buat secara bagus, secara

akademis dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kajian terakhir, pimpinan sudah melakukan rapat bersama tim ahli. Kajian yang kami

adakan adalah membuat kita semua dari DPD menyadari bahwa DPD sebenarnya tidak boleh

tinggal diam kalau ada Undang-Undang Pilkada yang mengatakan pemilihan langsung oleh

rakyat itu sekarang sudah ditiadakan. Saya tidak tahu caranya apakah forum ini dapat

menyetujui, tetapi kami menawarkan apakah kita setuju kami lemparkan kepada Pimpinan

untuk menawarkan pada anggota. Setujukah kita mengadakan judicial review atas Undang-

Undang yang menyatakan bahwa pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Kalau kajian di

pimpinan dan staf ahli dan sekretariat, belum pada anggota, menyatakan itu harus di-judicial

review dan konsepnya sudah siap, Pak Ketua. Hari ini konsep itu sudah siap. Kalau forum

Paripurna ini menyepakati, tinggal mengatur waktu kapan kita ajukan. Kalau boleh kami

memberikan catatan, kalau tidak disebut panjang lebar, agak menarik dan ironis kalau DPD

sampai diam karena ini sangat menjadi kepentingan anggota DPD, kepentingan daerah. Oleh

karena itu, saya tidak tahu mekanismenya, sekali lagi saya lemparkan, apakah periode ini

masih dalam sisa waktu yang beberapa jam lagi masih mau bekerja, bekerja untuk

mengerjakan kepentingan daerah, bekerja untuk kepentingan rakyat, yaitu mengajukan

judicial review atas RUU Pilkada yang mendapat protes dari berbagai pihak.

Para hadirin, untuk implementasi pengembangan program Law Center, kelembagaan

Law Center akan dibagi menjadi empat bidang, yaitu Bidang Penelitian dan Pengkajian

Hukum Pusat Daerah; Bidang Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi Peraturan Perundang-

Undangan; lalu kemudian Bidang Dokumentasi dan Jaringan Informasi Pusat Daerah;

kemudian juga Bidang Ketatausahaan Law Center. Keempat bidang tersebut pelaksanaan

tugasnya akan dikoordinasi oleh koordinator Law Center. Kami harapkan desain Law Center

dapat disahkan dalam Sidang Paripurna kali ini. Sekali lagi perlu kami katakan, tidak mudah

merangkul 35 perguruan tinggi negeri dan swasta yang utama di Indonesia. Kini, PPUU

sudah melakukan MoU dengan 35 perguruan tinggi. 35 perguruan tinggi sudah membuat

petisi untuk mendukung amandemen ke-5. Sesuatu yang dulu tidak dianggap penting kerja

sama itu, sesuatu yang dulu Law Center dan PPUU tidak dianggap penting, ternyata kami

berhasil merangkul 35 perguruan tinggi dengan prestasi yang luar biasa, yaitu mereka

membuat petisi betapa pentingnya amandemen ke-5 UUD 1945. Oleh karena itu, 35

perguruan tinggi potensinya yang luar biasa, kalau kelak misalnya Prolegnas direncanakan

bersama misalnya, mana bagian DPD RI, mana bagian pemerintah, mana bagian DPR RI.

kalau pembahasannya benar-benar tripartit sesuai dengan Putusan MK, jika DPD RI

diberikan 1 tahun 35 RUU, kita hanya tinggal bekerja sama, masing-masing satu perguruan

tinggi dengan DPD bisa bekerja sama, lalu 35 RUU itu bisa kita buat dalam satu tahun. Kalau

ini yang bisa kita lakukan, prestasi DPD sama dengan prestasi senat di Australia yang bisa

menghasilkan 100 RUU dalam waktu satu tahun. Oleh karena itu, penting sekali pada saat-

Page 8: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 7

saat terakhir saya memberi catatan, kalau menurut istilah Gus Dur, Saya sudah banyak

mengatakan hal-hal yang penting, tetapi kalau bicara terakhir yang paling penting harus

dinyatakan pula, Pak Ketua, yaitu bagaimana 35 perguruan tinggi ini dirangkul dan Law

Center dibesarkan. Tetapi, sekali lagi sebentar lagi kan kami sudah menjadi laskar tak

berguna. Nanti Prof Farouk, Pak Bahar Ngitung, dan lain-lain kami titip aspirasi ini. Saya

percaya beliau-beliau itu orang yang hebat-hebat, juga yang lain yang terpilih Nurmawati dan

lain-lain bisa merasakan apa yang kami maksud. Kami tidak berani berkata terlalu banyak,

tetapi teman-teman harap mampu menebak yang baik-baik dari pikiran saya yang belum

keluar tolong diterjemahkan untuk kemampuan dan kekuatan DPD ke depan.

Hadirin yang berbahagia, pada akhir pengantar ini kami ingin menyampaikan rasa

bangga dan penghargaan kepada Pimpinan DPD. Sekali lagi kebanggaan kami pada

Pimpinan DPD itu tidak setengah-setengah. Kami sampaikan juga kepada anggota baru

betapa bangganya kami punya Pimpinan yang tiga ini. Kalau cari kekurangannya pasti ada,

tapi kalau cari kekurangan, saya lebih banyak dari Pimpinan. Kalau mau cari kekurangan Pak

Laode, banyak, tetapi lebih banyak lagi kelebihan yang dia punya. Sekali sekali dia protes

sama saya, sekali-sekali saya protes sama dia, tetapi saling mengagumi jauh lebih penting

daripada protes itu. Jadi, para hadirin saya memuji Pimpinan DPD di dalam forum di mana

kita ada diskusi tentang KPK, saya hanya bisa mengatakan omong kosong, omong besar

kalau Pimpinan DPD dianggap tidak berprestasi. Siapa yang bisa mengajukan judicial review

mempengaruhi MK sampai kita punya kewenangan yang lebih walaupun belum ditampung.

Saya mau tanya, ada tidak pimpinan yang bisa melahirkan hasil judicial review seperti itu.

Tanpa Pimpinan tanda tangan PPUU itu tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau hasil judicial

review itu tidak diakui sebagai prestasi Pimpinan, itu omong kosong, omong besar, biar saya

menanggung risikonya. Saya tidak palsu memuji Pimpinan karena saya paling sering

mengkritik pimpinan. Tetapi, kali ini catatan terakhir harus saya katakan, Pimpinan sudah

bekerja maksimal.

Lalu, Pimpinan Komite, ini kesempatan terakhir juga saya bicara. Mula-mula memang

ada beberapa komite yang belum memahami kerja PPUU dari segi legal drafting karena

mereka lebih cenderung menyampaikan apa yang dimaksud dengan putusan politik. Tetapi,

di akhir-akhir masa jabatan kita seluruh kerja sama sudah berjalan baik. Saya mengucapkan

terima kasih kepada Komite I, Pimpinan dan Anggotanya sudah bekerja sama dengan baik,

Komite II, Komite III, Komite IV. Demikian juga alat kelengkapan yang lain. Jadi, saya

harus puji saya bisa berdiri seperti di sini karena kerja sama mereka. Kerja sama mereka yang

baik menyebabkan saya kadang-kadang merasa tidak layak dipilih lagi, tetapi dipilih terus

dipilih terus secara aklamasi. Karena apa? Karena komite telah bekerja sama dengan dengan

baik. Komite itulah membesarkan nama saya sehingga saya dapat terpilih terus-menerus,

tetapi tidak bisa terpilih yang kesebelas, cukup dua periode.

Kemudian, Anggota PPUU. Saya takjub melihat bagaimana Anggota PPUU. Katanya,

kalau dia ikut di alat kelengkapan lain, banyak tuntutan. Kok, begitu sampai di PPUU dia

tidak pernah menuntut apa-apa. Dan, PPUU selalu patuh kepada putusan pleno. Jika Rapim

memutuskan si A harus ke Papua, yang lain ke Sumatera Barat, ada 1 – 2 yang ingin usul,

Pak tolong saya dipindah. Kalau anggota tidak mampu memberikan penjelasan, saya

memberi penjelasan langsung. Anda ingin ke Papua? Ya. Kalau begitu karena hari ini sudah

tersusun baik, tetap ke Sumatera Barat. Periode kesempatan berikutnya untuk Papua, Anda

nomor 1, dan akhirnya semua itu bisa diselesaikan.

Para hadirin, seluruh Anggota DPD RI tentu kami harus sapa. Tetapi, kemajuan-

kemajuan dan hasil-hasil yang dicapai oleh PPU selama ini adalah terutama berkat kemauan

dan usaha yang sungguh-sungguh dari seluruh anggota dan dukungan dari pimpinan, juga

anggota DPD lainnya tak terkecuali. Segala kekurangan dan kegagalannya, terutama terletak

karena keterbatasan waktu dan keterbatasan kemampuan kami dalam memimpin PPUU

Page 9: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 8

melaksanakan program-program kerja PPUU, kadang-kadang di sana-sini tidak sesuai

dengan harapan. Maka, selanjutnya izinkan kami memanjatkan ucapan syukur kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa karena dalam merintis PPUU selama ini, saya diberi kepercayaan dan

kehormatan oleh seluruh Anggota PPUU untuk memimpin. Di PPUU-lah kalau mau

diperdebatkan, bisa diperdebatkan. Sidang selalu dibuka tepat waktu berapa pun yang hadir,

baru dilihat kuorumnya ketika mengambil keputusan. Maka, banyak anggota yang datang

terlambat awal-awalnya karena kami menawarkan rapat, rapat 15 menit atau 1 jam.

Maksimal 1 jam karena tugas-tugas anggota menunggu di luar. Ternyata, ini berjalan efektif.

tidak ada yang mempersoalkan itu pelanggaran tatib, dan akhirnya kami memutuskan

janganlah habis waktu di dalam gedung. Jangan habis anggota PPUU di ruang-ruang yang

dingin. Di ruang-ruang yang dingin itu cukup 15 menit rapat, maksimal satu jam. Keluarlah,

dan itu ternyata membawa hasil yang lumayan.

Para hadirin, kepercayaan dan kehormatan itulah yang telah memberikan kekuatan lahir

dan batin bagi saya beserta Pimpinan dan Anggota bagaimana melaksanakan tugas ini

dengan baik. Kepada mereka yang telah memberikan nasihat, kepada mereka yang telah

memberikan petunjuk, dorongan, kami sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya

karena dengan itu kami merasa tidak berjalan seorang diri. Kepada mereka yang telah

mengkritik, kami juga mengucapkan terima kasih karena dengan itu merasa diawasi dan

mendapat cambukan untuk bekerja lebih keras. Semua cerita indah di sini hanya akan

menjadi sepenggal kenangan di masa depan, menjadi bekal kita melangkah ke depan yang

lebih baik buat kepentingan bangsa dan negara dan kepentingan kita bersama. Suatu hari

nanti, kita pasti akan merindukan masa-masa indah seperti ini, seperti kali ini, seperti rapat-

rapat di PPUU. Jadi, jangan putus silaturahmi di antara kita, jangan padam semangat kita

untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Kepada teman-teman yang terpilih kami titip,

jaga DPD. Kepada pimpinan yang terpilih, jaga DPD. Kalau dapat pimpinan yang luar biasa,

kami bersyukur. Tetapi, kalau dapat pimpinan yang tidak merusak citra, menurunkan citra,

itu sudah luar biasa. Kalau dapat pimpinan tak merusak citra ke depan, memajukan DPD, itu

luar biasa kami berdoa dari lubuk hati.

Para hadirin, itu pesan pada yang terpilih. Kepada yang tak terpilih, kehilangan sesuatu,

kehilangan kursi bukan kekalahan. Kepada teman yang dapat kursi, bukan kemenangan. Kata

siapa, kata ustadz kita dari Sulawesi Barat. Jadi, itu bukan kekalahan dan kemenangan karena

ini manajemen waktu. Orang bisa di atas, turun ke bawah. Orang di bawah, turun ke atas.

Yang terpilih, nanti bisa tidak. Yang tidak, bisa terpilih lagi ke depan. Menggarisbawahi

teman-teman yang tak terpilih, jangan merasa gagal dan kalah. Titanic bilang, dalam

ketiadaan harapan, kita tidak boleh kehilangan harapan. Jika teman-teman yang terpilih, kerja

3 kali, seharusnya kita yang tidak terpilih kerja 30 kali supaya kita menyamai teman-teman

yang terpilih. Saya percaya dalam waktu pendek kalau Anda 10 kali lipat dari yang terpilih,

yang tak terpilih pun dalam waktu pendek akan meroket dan bisa bersama-sama, setara dan

sejajar dengan yang terpilih. Tidak ada waktu untuk kita bersedih, tidak boleh kita menangisi

nasib karena terpilih dan tidak terpilih sekali lagi hanyalah manajemen waktu. Semua orang

akan bisa mengalami itu. Maka, salam saya buat Pak Laode khususnya, jadilah menteri yang

baik kalau nanti terpilih, jadilah guru besar dan mengajar di berbagai negara, dan itu tidak

kalah penting daripada DPD karena DPD memang ada waktunya datang dan pergi.

Kepada seluruh jajaran Sekretariat Jenderal DPD RI, terutama Sekretariat PPUU, kami

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan dan kerja

sama yang luar biasa selama ini. Saya kagum pada sekretariat di tempat-tempat lain, tetapi

saya harus jujur, saya tidak kalah kagum kepada Sekretariat PPUU. Ketika tahun pertama

saya dilantik menjadi PPUU, seorang senior dari Sekretariat Jenderal mengatakan titip kalau

PPUU ingin baik, mohon maaf, jaga dia baik-baik, jaga dia baik-baik. Jadi, setiap PPUU

menghadapi perubahan di sekretariat, kami selalu berdebar jantung kami karena mengingat

Page 10: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 9

pesan itu. Janganlah Sekretariat PPUU diubah-ubah, di geser-geser karena ini berat sekali

mendidik. Itu mendidik anak-anak PPUU tidak mudah. Di awal tahun pertama, kita tidak

punya anggaran, tolonglah Pak Ketua ingat. Kita sering mencoba bagaimana urunan agar

bisa membikin RUU. Suatu saat saya membawa uang Rp10 juta karena kekurangan dana,

tetapi ditolak. Lalu, dari mana uang itu? Jadi, kalau mau kita ungkap bagaimana sejarah

PPUU dan itu dianggap penting, satu-satunya permintaan saya janganlah staf yang bagus di

PPUU dirombak-rombak, digeser-geser. Kalau stafnya digeser-geser, saya percaya staf ahli

akan pergi. Saya sudah pergi, pimpinan bisa dicari. Tetapi, kalau nanti staf ahli pergi,

kemudian sekretariat berantakan, saya tidak jamin PPUU ini akan lebih baik dari yang

sekarang. Padahal, kami ingin PPUU lebih baik dari yang sekarang. Kalau PPUU ingin lebih

baik, pegang itu sekretariat yang bagus-bagus, pegang tim ahli, dijaga. Cari pimpinan yang

memang benar-benar dapat melanjutkan ini. Pasti PPUU lebih baik, pasti PPUU berguna

buat DPD. Inilah imbauan saya terakhir. Kalau pesan orang mau meninggal tidak didengar,

bahaya itu, Pak. Orang mau meninggalkan tempat tidak didengar, padahal dia baik, itu

bahaya, meninggalkan tempat.

Baik, demikian laporan yang dapat kami sampaikan dalam Sidang Paripurna kali ini.

Semoga ke depan DPD dapat lebih baik dari saat ini dalam memperjuangkan aspirasi

masyarakat dan daerah.

Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita kita semua.

Om shanty shanty shanty om.

Pimpinan Panitia Perancang Undang-Undang DPD RI. Ketua, saya sendiri Wayan

Sudirta, Wakil Ketua Ibu Khairiah, Wakil Ketua lainnya adalah Pak Anang Prihantoro.

Sekali lagi, terima kasih dan mohon maaf kalau ada segala kekurangannya.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Mari kita berikan tepuk tangan yang besar buat Pak Wayan.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, memang hari ini yang penuh kenangan, hari yang bersejarah,

terutama buat kami. Sebagian anggota ada yang 10 tahun, ada yang 5 tahun bersama,

khususnya Pak Wayan Sudirta. beliau ini kalau ibaratnya gedung, beliau itu tonggaknya

daripada DPD ini, pilar utama. betul tadi yang di sampaikan bagaimana di awal-awal kita

tidak punya apa-apa, anggaran sangat terbatas, bahkan pun kita iuran, saya ingat waktu itu.

jadi Pak Wayan itu adalah yang meletakan dasar-dasar dari tiap PPUU, dia itu adalah

motornya, utama daripada legislasi ini. jadi kalau istilah Bu Ratu Kanjeng Hemas itu, kalau

ada award, beliau ini mungkin satu-satunya dalam sejarah, 10 tahun berturut-turut tetap

menjadi ketua PPU. yang menyamakan beliau yang dibawah itu hanya Pak Sarwono

Kusumaatmadja 5 tahun berturut-turut menjadi Ketua Komite II, kemudian Pak Bambang

Susilo, mana beliau ? nah, saya memang sengaja tidak sebut biar yang lain anggota yang

mengingatkan. nanti kita juga berikan waktu. Jadi, terima kasih Pak Wayan mudah-mudahan

pengabdian kita di tempat lain akan tetapbersama-sama , dan selalu Pak Wayan adalah

keluarga besar kita.

baik teman-teman sekalian, saya harus melanjutkan ini yah kalau tidak saya akan

terlarut nanti. Begitu banyak saya punya hubungan yang sangat emosional dengan Pak

Wayan. tetapi kita harus memutuskan 2 RUU, tapi tadi Pak Wayan menyebutkan sebuah

usulan masalah judicial review daripada pemilukada yang kita menganggap tidak selaras

dengan apa yang telah kita putuskan. setelah saya berunding sementara dengan Pimpinan,

karena ini adalah periode akhir tentu agak sulit buat kita, tetapi kalau boleh ini merupakan

catatan yang bisa kita jadikan rujukan. nanti saya minta Pak Sesjen untuk jadikan ini adalah

bagian nanti yang kita akan bahas di awal-awal masa sidang yang mendatang Begitu ya

Page 11: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 10

teman-teman sekalian Kita lihat nanti, tetapi ini adalah catatan dari masa sidang periode kita

ini.

Pertama saya ingin memintakan kepada sidang dewan yang mulia apakah kita bisa

menyetujui Rancangan UU Inisiatif dari DPD RI tentang perubahan atas Undang-Undang

No. 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan? Yang kedua,

apakah dapat juga menyetujui tentang rancangan pengembangan pusat perancangan

kebijakan dan informasi hukum pusat dan daerah atau yang kita kenal dengan Law Center

DPD RI? Apakah kita dapat menyetujui bersama Bapak Ibu sekalian? Setuju.

Baik, tepuk tangan Terima kasih kepada Pimpinan PPUU dan semua anggotanya yang

telah bekerja siang malam yang luar biasa sampai saya mohon maaf tidak bisa menghadiri

acara perpisahan di sebuah tempat karena kesibukan kita masing-masing.

Baik, para Anggota DPD RI yang terhormat selanjutnya kita berangkat ke acara

selanjutnya, yaitu mendengarkan atau penyampaian laporan dari tim Komite I tentang

perkembangan pelaksanaan tugasnya. Untuk itu, kami persilakan langsung oleh Pak

Ketuanya.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (KETUA KOMITE I)

Laporan akhir pelaksanaan tugas Komite I Masa Sidang IV Tahun 2013 – 2014

disampaikan pada Sidang Paripurna ke-19 DPD RI tanggal 30 September 2014.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtera untuk kita semua

Om swastyastu.

Yang saya hormati, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah RI, hadir lengkap pada hari

ini Bapak Irman Gusman, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, dan Bapak Laode Ida; yang saya

hormati para Anggota Senator RI Periode 2009 – 2014; dan juga yang saya hormati Bapak-

bapak dan Ibu-ibu Anggota Senator terpilih Periode 2014 – 2019 yang insya Allah besok pagi

secara resmi akan dilantik menjadi Anggota DPD yang terhormat; dan yang saya hormati

Saudara Sesjen-Wasesjen dan para pejabat Eselon II, Eselon III, IV lingkungan jajaran

Sekretariat Jenderal; hadirin sekalian yang saya banggakan. Izinkan kami menyampaikan

laporan akhir Komite I DPD RI dan saya akan membacakan secara runut sesuai dengan teks

yang sudah disiapkan oleh Sekretariat Jenderal Komite I. Tentu pertama kita menyampaikan

rasa puji dan syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa pada hari ini kita dalam kondisi

sehat walafiat dapat melaksanakan tugas di akhir masa jabatan periode 2009 – 2014. Semoga

kita semua selalu dalam pelukan dan kasih sayang Allah diberi kesehatan lahir dan batin.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Komite I dalam menjalankan tugas dan

wewenang konstitusional pada Masa Sidang IV tahun 2013 – 2014 pada dasarnya diarahkan

untuk mengoptimalkan penyelesaian program-program kegiatan terkait penyusunan

Rancangan Undang-Undang usul inisiatif dan pembahasan Rancangan Undang-Undang

bersama DPR serta penanganan atas permasalahan aktual yang terjadi di daerah. Tanpa terasa

sudah lima tahun pengabdian periodenisasi keanggotaan DPD RI sebentar lagi akan kita

akhiri. Setidaknya dengan kewenangan Dewan Perwakilan Daerah RI yang masih amat

terbatas dan penuh dengan keterbatasan ini, Komite I mencoba secara maksimal memainkan

peran dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah yang pada hari ini akan kami

laporkan berbagai kegiatan di antaranya.

KETOK 2X

Page 12: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 11

Pertama, penyusunan rancangan tentang pengelolaan terpadu kawasan megapolitan

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur yang tersebut dengan singkatan RUU

Jabodetabekjur. Pada Masa Sidang IV Tahun Sidang 2013 – 2014, Komite I telah selesai

membahas Rancangan Undang-Undang tentang Jabodetabekjur sebagai upaya menjawab

berbagai problema persoalan pembangunan yang dihadapi Daerah Khusus Istimewa Jakarta

sebagai ibu kota negara dan pusat perekonomian nasional bersama-sama daerah-daerah

penyangga lainnya. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini pengelolaan

kawasan ibu kota beserta daerah penyangga dilakukan oleh sebuah badan yang kita sebut

Badan Kerja Sama Pembangunan Jabodetabekjur (BKSB) dan tidak memiliki kewenangan

yang esekutorial, hanya bersifat koordinatif. Keberadaan lembaga tersebut ternyata tidak

dapat menyelesaikan ragam permasalahan yang terjadi di ibu kota berserta daerah

penyangganya. Ancaman banjir pada saat musim hujan, kelangkaan air bersih pada saat

kemarau, urbanisasi, kemacetan lalu lintas dan lainnya semakin hari semakin menjadi

momok bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Dalam rangka menyelesaikan berbagai

permasalahan yang dihadapi oleh ibu kota negara serta mengantisipasi perkembangan pada

masa mendatang, Komite I telah menginisiasi penyusunan Rancangan Undang-Undang

Jabodetabekjur. Setelah melalui pembahasan selama lebih kurang 2 masa sidang, maka pada

hari ini Komite I meminta kesediaan Sidang Paripurna untuk dapat mengesahkan Rancangan

Undang-Undang tentang Pengelolaan Terpadu Kawasan Megapolitan Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (Jabodetabekjur) sebagai RUU usul inisiatif DPD RI.

Yang kedua, pembahasan RUU bersama DPR dan pemerintah. Terkait dengan tugas

legislasi lainnya, Komite I masa sidang ini telah melakukan pembahasan RUU secara intensif

bersama dengan DPR dan pemerintah. Dapat kami laporkan sebagai berikut.

RUU tentang Pemilukada pemilu kepala daerah. Komite I Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia bersama dengan Komisi II DPR RI dan pemerintah secara intensif terus

melakukan pembahasan terhadap rancangan pemilihan kepala daerah. Berbagai substansi

terhadap rumusan pasal perpasal dalam Rancangan Undang-Undang ini juga selalu

dirumuskan bersama-sama antara ketiga lembaga negara ini. Tingginya tensi pembahasan

yang menyeruak di dalam ruang sidang antarfraksi-fraksi di DPR berimbas pada

disepakatinya dua draf RUU Pilkada: RUU Pilkada Langsung dan RUU Pilkada Tidak

Langsung. Sejatinya perlu kita ketahui bersama bahwa kedua draf Rancangan Undang-

Undang tersebut telah memuat berbagai perbaikan dalam penyelenggaraan pilkada, baik

langsung maupun tidak langsung. Sebuah pemahaman yang seharusnya dapat disampaikan

kepada masyarakat luas bahwa kedua pilihan politik tersebut masing-masing memiliki

landasan pemikiran yang sama-sama kuat dan logis. Kemudian, perlu juga disampaikan pula

bahwa dalam pembahasan RUU Pilkada dikarenakan tingginya pertentangan antara kedua

kubu, baik pilkada langsung maupun tidak langsung, maka Dewan perwakilan Daerah

Republik Indonesia sebenarnya sudah mengusulkan jalan tengah, yaitu mekanisme yang

memadukan keduanya. Pilkada langsung untuk gubernur dan Pilkada tidak langsung para

bupati dan walikota, dan ini mendapat dukungan dari fraksi PKB. Namun, dalam

perkembangannya usulan Dewan Perwakilan Daerah tidak dituangkan dalam draf dan Panja

RUU Pilkada hanya menyepakati membahas dua draf, yaitu pilkada langsung dan pilkada

tidak langsung. Kendati pilihan politik DPR telah memiliki pilkada dilaksanakan secara tidak

langsung, beberapa pemikiran dan usul DPD RI telah terakomodasi dalam RUU tersebut. Di

antaranya, mekanisme pemilihan tidak satu paket penyelenggaraan Pilkada yang dibebankan

kepada APBD karena dipilih melalui DPRD calon independen dan lain sebagainya. Tim

kerja Komite I melaksanakan pembahasan RUU Pilkada dipimpin langsung oleh Prof.

Doktor Farouk Muhammad dan beberapa anggota yang tercatat secara aktif dan terus-

menerus dengan penuh konstrasi dan tanggung jawab dalam pembahasan RUU ini, di

antaranya adalah Drs. Paulus Yohanes Sumino, M.M., kemudian Bapak Ir. Emanuel Babu

Page 13: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 12

Eha, H. Dani Anwar, Jacob Jack Ospara, kemudian almarhumah Pendeta Dr. Silvia

Pandegirot, dan yang keenam adalah Drs. H. Kamaruddin, M.H. sebagai koordinator.

Pembahasan terhadap 65 Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan daerah

otonomi baru yang kita sebut dengan RUU DOB. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa

sejak awal tahun 2014 hingga akhirnya masa keanggotaan DPD RI periode 2009 – 2014,

DPR melalui Komisi II melakukan pembahasan terhadap 65 RUU pembentukan DOB yang

melibatkan Komite I dan pemerintah. Kemudian, perlu kita ketahui bersama bahwa dalam

pembahasan terhadap 65 RUU DOB tersebut tercapai kesepakatan bersama antara

pemerintah, Komisi II, dengan DPD RI bahwa seluruh Rancangan Undang-Undang Daerah

Otonomi Baru yang diusulkan untuk dibahas harus mendapat rekomendasi pandangan dari

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Hal mana kemudian menjadikan banyak

daerah pengusul yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan rekomendasi dari Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Selama ini, praktiknya adalah 65 termasuk 22 yang

belum mendapatkan rekomendasi dari kita. Atas kesepakatan DPR, pemerintah, dan DPD

akhirnya kita setuju, bagi calon Daerah Otonomi Baru yang tidak mendapat pandangan dan

rekomendasi dari DPD tidak akan dibahas tripartit antara DPR, DPD, dan pemerintah. Itu

praktik yang kita lakukan dan berlangsung secara terus-menerus saat ini. Terhadap

pembahasan 60 pembentukan mengingat tingginya tekanan baik dari luar, internal,

pemerintah, dan DPR, maka disepakati bersama Komisi II, pemerintah, DPD RI untuk

menunda pembahasan 65 Rancangan Undang-Undang DOB hingga periode pemerintahan

yang akan datang. Tim kerja Komite I yang intensif melakukan pembahasan 65 rancangan

DOB yang dipimpin oleh Prof. Farouk Muhammad sebagai ketua Timja DOB non-Papua dan

H. Dani Anwar sebagai Ketua Timja DOB Papua dan Papua Barat dengan beberapa anggota

yang tetap aktif dalam pembahasan, yaitu Bapak Drs. Paulus Yohanes Sumino, M.M.,

darahnya mengalir terus DOB-DOB untuk Papua, itulah Pak Paulus orangnya; kemudian Pak

Emanuel Babu Eha; dan Bapak H. Kamaruddin yang juga bertindak sebagai koordinator.

Perlu diketahui bersama bahwa perjuangan para anggota DPD RI ini sungguh luar biasa

karena mereka telah berhasil menjadikan DPD RI masuk ke dalam mekanisme forum lobi

antara DPR dan pemerintah. Semoga pada periodesasi keanggotaan yang akan datang,

mekanisme lobi tersebut dapat menjadi konvensi ketatanegaraan yang terus diperlihara

dengan baik secara berkelanjutan. Kemudian, terhadap pembahasan 22 RUU tentang

Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), sebagaimana kita ketahui bersama bahwa

setelah dilanjutkan pembahasan 65 RUU DOB, DPR juga mengajukan 22 RUU DOB susulan

yang juga mendapat respons dari presiden melalui surat presiden yang kita sebut dengan

Amanat Presiden atau Ampres. Namun, sama halnya dengan 65 RUU DOB sebelumnya,

pembahasan terhadap 22 RUU DOB juga dilakukan penundaan hingga pemerintahan yang

akan datang.

Kemudian yang ketiga, pandangan DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang

DOB, sebagaimana disebutkan di atas bahwa saat ini terdapat beberapa usulan DOB yang

belum dapatkan rekomendasikan dari DPD RI, baik yang terdapat dalam kategori 65 maupun

22. Terhadap permasalahan tersebut, kesepakatan bersama yang di ambil oleh Komite I dan

Komisi II dan pemerintah bahwa Komite I diminta untuk tetap melakukan kajian terhadap

DOB-DOB yang bersangkutan. Beberapa DOB yang telah mendapat kajian secara mendalam

oleh Komite I dan akan diminta pengesahan pada Sidang Paripurna yang terhormat hari ini:

1) pembentukan DOB Kabupaten Mimika Barat sebagai pemerkaran dari Kabupaten Mimika

Provinsi Papua; 2) pembentukan DOB Kabupaten Luwuk Tengah sebagai pemekaran dari

Kabupaten Luwuk Provinsi Sulawesi Selatan; dan 3) pembentukan DOB Kota Lembah

Balian sebagai pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua.

Keempat, pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang. Sesuai dengan program

kerja yang telah disusun oleh Komite I, pada Masa Sidang IV Komite I menyepakati untuk

Page 14: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 13

melakukan melaksanakan pengawasan atas sinkronisasi pelaksanaan Undang-Undang No. 26

Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dengan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup. Pengawasan ini merupakan tindak lanjut dari pengawasan pelaksanaan UU Penataan

Ruang terdahulu yang merekomendasikan untuk melakukan pengawasan terhadap beberapa

undang-undang sektoral, Selain itu, Komite I juga telah melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik sebagai respons

terhadap tingginya keluhan atas pelayanan publik di daerah. Berdasarkan hasil kajian dan

pengawasan secara mendalam, maka Komite I pada Sidang Paripurna hari ini memohon

kesediaan Dewan Perwakilan Daerah melalui sidang yang terhormat ini untuk dapat

melakukan pengesahan terhadap pengawasan ini.

Pertama, hasil pengawasan DPD RI atau sinkronisasi pelaksanaan Undang-Undang No.

26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dengan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan dan Undang-Undang No. 32 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup. Dua, hasil pengawasan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik.

Demikianlah laporan akhir pelaksanaan tugas Komite I pada Masa Sidang IV Tahun

Sidang 2013 – 2014. Sebelum kami menutup laporan ini, kiranya kami atas nama Pimpinan

dan semua Anggota Komite I menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang

selama ini membantu pelaksanaan tugas-tugas Komite I. Kami berharap seluruh capaian hasil

kerja Komite I, termasuk mekanisme pembahasan rancangan RUU di DPR selama ini yang

telah terjalin dengan baik dapat diteruskan dan ditingkatkan, sedangkan untuk beberapa hal

yang masih sebelum tercapai sesudah harapan, kiranya anggota Dewan Perwakilan Daerag

RI terpilih yang akan datang dapat memperjuangkannya lebih baik lagi.

Atas perhatian kita semua, kami sampaikan terima kasih dan kami juga menyampaikan

rasa terima kasih dan bangga kami kepada tiga orang pimpinan yang selalu memberikan

dukungan untuk kerja-kerja Komite I dengan pemerintah dan DPR. Saya kira apa yang

disampaikan oleh Ketua PPUU Pak Wayan Sudirta, itulah potret tiga orang pimpinan yang

sudah mencoba secara maksimal bagaimana lembaga terhormat ini tumbuh dan berkembang

dengan lembaga-lembaga lainnya. Mudah-mudahan ke depan lembaga ini akan semakin

strong, semakin kuat dan ekuivalen dengan DPR dan pemerintah juga karena urusan MK 92

menunjukkan bahwa posisi kita ketiga lembaga ini sejajar. Selamat Pak Ketua, Pak-Ibu

Wakil Ketua Pak Laode, mudah-mudahan kerja bakti yang Bapak lakukan selama ini

menjadi amal ibadah dan tetap mendapat kepercayaan dari Bapak dan Ibu sekalian, baik

incumbent maupun anggota yang baru, itu doa saya secara pribadi. Kemudian, juga saya

menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Saudara Sesjen, Wasesjen, dan seluruh

jajarannya yang selama ini sudah menfasilitasi kegiatan Komite I. Tanpa dukungan dari

jajaran kesekretariatan, kami tidak mungkin bisa maksimal melakukan tugas-tugas

konstitusional sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Indonesia. Untuk itu, sekali lagi

saya mohon maaf yang sebesar besarnya atas pribadi kalau ada pergaulan kita selama ini

yang tidak pada tempatnya. Salah mohon dimaafkan. Mudah-mudahan kita semua selalu

dalam lindungan dan kasih saying-Nya. Saya ingin mengatakan pada forum yang terakhir

kali ini, tentu kepada teman-teman yang terpilih kami berharap perjuangan yang sudah

dimulai sepuluh tahun dari periode pertama dan kedua untuk terus lanjutkan. Mana yang baik

diteruskan, mana yang kurang baik diperbaiki, itu harapan kami. Kemudian yang kedua, bagi

teman-teman yang tidak terpilih termasuk saya sendiri, sebagai politisi sejati itu adalah

menerima kekalahan dengan kesabaran, menerima kekalahan dengan kehormatan. Itulah

tempat yang hakiki yang sesungguhnya sebagai politisi. jangan pernah merasa keder, jangan

pernah merasa kecil hati, perjuangan ke depan masih panjang. Demikian yang dapat saya

sampaikan.

Page 15: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 14

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om shanty shanty shanty om.

PEMBICARA : Drs. PAULUS YOHANES SUMINO, MM. (PAPUA)

Mohon interupsi sebentar, Pak Ketua. Sebelum Pak Ketua turun, saya mohon interupsi

sebentar. Ada hal yang sangat mendesak kemarin, Pak, tentang otonomi khusus Papua.

Memang ini belum sempat diproses secara standar di dalam tata tertib Komite I, tetapi

Komite I dengan amanat juga daripada pimpinan telah mengerjakan itu. Oleh karena itu,

kami mohon Pak Ketua juga menyinggung ini dan kemudian men-take over-kan kembali

kepada generasi berikutnya karena kita memang, ,kita sudah menyusun DIM kemarin kita

sudah menyerahkan DIM di Baleg, Pak Ketua. Oleh karena itu, mohon ini pekerjaan kita

juga walaupun belum dapat mekanisme lengkap, standar belum sesuai dengan tata tertib,

tetapi kita sudah kerjakan karena kecintaan kita kepada negara ini, kecintaan kita kepada

integritas Papua di dalam NKRI.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Ketua Komite I.

Saudara Alirman Sori, saya tahu betul bagaimana beliau berkerja keras karena kami

satu daerah pemilihan. Ini memang tanggung jawab yang penuh sehingga barangkali

mungkin ada tugas yang lain nanti setelah ini yang bisa ditempatkan buat Pak Alirman Sori

ini, seorang pekerja keras ya dan saya merasa terbantu betul.

Baik, teman-teman sekalian.

PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM. (KEPULAUAN

RIAU)

Pimpinan, boleh sedikit?

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan, Ibu.

PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM. (KEPULAUAN

RIAU)

Saya ingin menambahkan sedikit apa yang disampaikan Pak Paulus. Kalau boleh

mohon pesan kami kepada nanti Bapak-bapak sekalian supaya Papua ini betul-betul lebih

diperhatikan. Karena, berdasarkan kunjungan kemarin, kami melihat 69 tahun merdeka

apakah Papua akan demikian. Hati kami menangis melihat keadaannya. Jadi, itu pesan kami

sebagai neli.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Page 16: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 15

Baik. Saya putuskan ini dulu, nanti saya akan mengomentari tadi apa yang disampaikan

Pak Paulus supaya waktu kita bisa berjalan dengan baik.

Pertama, ada beberapa keputusan yang harus kita putuskan. Pertama, setelah kita dapat

mendengarkan laporan dari Pimpinan Komite I tadi, untuk kita dimintakan persetujuannya.

Sebaiknya ini saya baca semua atau satu persatu? Satu persatu saja yak arena berbeda-beda.

Baik, apakah kita dalam Sidang Paripurna ini dapat menyetujui Rancangan Undang-Undang

usul DPD RI tentang Pengelolaan Terpadu Kawasan Megapolitan Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi, dan Cianjur atau yang lebih dikenal dengan Jabodetabekjur? Setuju.

Yang kedua, apakah kita dapat menyetujui hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan

UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik? Setuju? Baik.

Yang ketiga, dapatkah kita menyetujui hasil pengawasan DPD RI atas sinkronisasi

pelaksanaan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dengan Undang-Undang No.

41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup?

Setuju?

Yang keempat, dapatkah kita menyetujui pandangan dari DPD RI terhadap rancangan

Undang-Undang tentang pembentukan Kabupaten Mimika Barat di Provinsi Papua? Setuju?

Kok, di sana belum? Setuju ya?

Yang kelima, dapatkah kita menyetujui pandangan DPD RI terhadap Rancangan

Undang-Undang tentang pembentukan Kabupaten Luwuk Tengah di Provinsi Sulawesi

Selatan?

Saya harus lihat dulu daerahnya kan? Yang terakhir dapatkah kita menyetujui

pandangan dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-

Undang tentang pembentukan Kota Limbah Baliem di Provinsi Papua? setuju?

Baik, tepuk tangan buat kita semua.

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 17: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 16

Tadi Pak Paulus karena memang Inpres, Surpres dari presiden itu sampai di tangan

pimpinan itu tanggal 19 September. Jadi, pas saya terima itu langsung saya bicara dengan

Pak Paulus untuk disegerakan, tetapi berhubung mekanismenya belum memenuhi

persyaratan yang kita lakukan sehingga menurut saya ini merupakan menjadi agenda

prioritas RUU Otonomi Khusus ini karena kita yakin dan percaya melalui perubahan

Undang-Undang Otonomi Khusus yang lebih komprehensif tentu pelaksanaan pembangunan

di Papua ini bisa kita akan percepat. Jadi, ini sebagai catatan teman-teman, ya Pak Sesjen

jadikan ini prioritas untuk dilaksanakan dalam periode berikutnya. Saya rasa teman-teman

dari Papua sepakat untuk itu ya dan masih ada lanjutan perjuangan ini.

Baik, tanpa mengurangi waktu yang lain, saya ingin melanjutkan ini karena masih

banyak hal yang harus kita selesaikan, yaitu kami persilakan kepada Pimpinan Komite II

untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya. Kepada Pak Bambang

Susilo Yudhoyo, Yudhoyo-nya tidak ada ini. Silakan, Pak Bambang.

PEMBICARA : Ir. H. BAMBANG SUSILO, M.M. (KETUA KOMITE II)

Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastyastu.

Yang terhormat Pimpinan DPD RI, Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI, Anggota

DPD RI, yang saya hormati jajaran Sekretariat Jenderal DPD RI, rekan-rekan media, dan

rekan-rekan Anggota DPD RI tahun 2014 – 2019 yang telah hadir, selamat datang, dan yang

saya hormati rekan-rekan media yang saya banggakan. Pertama-tama, marilah kita panjatkan

puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan

karunia-Nya kepada kita semua sehingga paripurna DPD yang ke-19 hari ini dalam keadaan

sehat walafiat. Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenalkan saya sebagai Ketua

Komite II DPD RI yang membidangi Sumber Daya Alam dan Perekonomian melaporkan

pelaksanaan tugas Komite II pada Masa Sidang IV 2013 – 2014 sekaligus penutupan

keanggotaan DPD RI 2009 – 2014.

Pimpinan rekan-rekan senator dan hadirin sekalian yang saya banggakan, perlu kami

sampaikan bahwa pada Sidang Paripurna yang mulia ini, Komite II meminta pengesahan

terhadap: pertama, RUU usul inisiatif: a) RUU tentang perubahan atas Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; b) RUU tentang Perlindungan dan

Pemberdayaan Nelayan. Kedua, pandangan dan pendapat terhadap RUU, antara lain RUU

tentang Pertembakauan, RUU tentang Konservasi Tanah dan Air, dan RUU tentang

Perkebunan. Ketiga, pengawasan mohon juga dimintakan pengesahan pada Paripurna ke-19

pada siang hari ini, yaitu pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun

2007 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.

Pimpinan dan rekan-rekan hadirin yang saya banggakan, perlu juga kami laporkan

terkait undangan Duta Besar Indonesia di Republik Rakyat Tiongkok. Komite II DPD RI

telah diundang khusus dalam rangka FGD di Universitas Brawijaya pada tanggal 25

September beberapa hari yang lalu. Oleh sebab itu, ini merupakan suatu momen yang sangat

penting untuk melanjutkan perjuangan-perjuangan atau kerja sama antara Republik Rakyat

Tiongkok dengan pemerintah Indonesia pada masa-masa akan datang, khususnya daerah

yang kita cintai bersama.

Pimpinan DPD RI, pimpinan alat kelengkapan DPD RI, Anggota DPD RI, sekretariat

jendral DPD RI serta rekan-rekan media dan hadirin yang saya banggakan, hari ini sungguh

hari yang sangat bersejarah bagi DPD RI karena perjuangan legislasi DPD RI telah diakui

dan disahkan oleh DPR RI produk Undang-Undang dari DPD RI yang telah disahkan dalam

Sidang Paripurna tanggal 29 September 2014 pada kemarin malam, yaitu RUU Kelautan

Page 18: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 17

menjadi Undang-Undang Kelautan. Perlu kami sampaikan penyusunan RUU Kelautan

sempat mengalami pasang surut layaknya gelombang di laut. RUU Kelautan ini sudah

digulirkan sejak Presiden Abdurrahman Wahid sebagai inisiatif pemerintah. Selanjutnya pada

tanggal 13 Maret 2013, DPD RI menyampaikan usul inisiatif RUU Kelautan ke DPR RI,

namun inisiatif ini sempat terhenti karena putusan Mahkamah Konstitusi No. 92/PPUU-

10/2012 yang menetapkan bahwa DPD RI dalam mengajukan Rancangan Undang-Undang.

Akhirnya, pada tanggal 17 Desember 2013 DPR RI menetapkan RUU tentang Kelautan

sebagai inisiatif DPD RI masuk dalam Prolegnas prioritas tahun 2014. Dengan disahkannya

Rancangan Undang-Undang tentang Kelautan menjadi Undang-Undang tentang Kelautan,

maka tugas lebih lanjut pemerintah adalah melakukan sosialisasi serta penyelesaian peraturan

perundangan yang diamanatkan sehingga Undang-Undang ini dapat implementasikan dengan

baik. Pimpinan, para hadirin sekalian yang saya muliakan, dengan dibahas bersama

berdasarkan amanat keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92 dan Undang-Undang Dasar

45 Pasal 22d Ayat (1) dan (2), ini merupakan suatu program atau peristiwa sejarah bagi

parlemen di Indonesia karena DPD RI, DPR RI, dan pemerintah membahas bersama semua

hasil daripada keputusan MK itu dengan baik dan lancar.

Pimpinan rekan-rekan Sidang Paripurna ke-19 yang saya hormati, dengan disahkannya

RUU Kelautan menjadi Undang-Undang Kelautan, saya atas nama Komite II DPD RI

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Pertama, kepada Pimpinan DPR RI dan

seluruh Anggota DPR RI, kedua Pimpinan DPD RI dan seluruh Anggota DPD RI, ketiga

Pimpinan Komisi IV beserta Anggota Komisi IV, kelima Ketua Panja RUU Kelautan Komisi

IV, yaitu Bapak Firman Subagyo S.E., M.H., kelima Kementerian Kelautan dan Perikanan,

Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan dan

Keamanan, serta Kementerian Hukum dan HAM. Saya ucapkan juga terima kasih kepada

Sekretariat Jenderal DPD RI dan Sekretariat Komite II DPD RI, Sekretariat Jenderal DPR RI

serta Sekretariat Komisi IV DPR RI, serta pihak-pihak yang telah berkontribusi membahas

dan menyelesaikan Rancangan Undang-Undang tentang Kelautan menjadi Undang-Undang

Kelautan sebagai amanah daripada deklarasi Djuanda 1953 dan UNCLOS 1982.

Pimpinan DPD RI, Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI, Anggota DPD RI, Sekretariat

Jenderal DPD RI, rekan media dan hadirin sekalian yang sangat berbahagia, sebelum

mengakhiri laporan ini, sekali lagi kami memohon kiranya pada Sidang Paripurna Yang

Mulia ini dapat mengesahkan RUU inisiatif pandangan dan pendapat dan pengawasan

terhadap pelaksanaan Undang-Undang.

Demikian laporan pengembangan pelaksanaan tugas Komite II pada Paripurna ke-19

penutupan Masa Sidang ke-4 Tahun Sidang 2014 sekaligus penutupan keanggotaan DPD RI

2019 – 2014. Sebelum kami tutup laporan tugas Komite II pada Tahun Sidang 2013 – 2014,

saya laporkan kepada Pimpinan dan rekan-rekan Senator Masa Sidang 2013 – 2014, RUU

Kelautan yang telah disahkan tadi malam menjadi Undang-Undang Kelautan satu-satunya

DPD RI di konsideran Undang-Undang Kelautan sudah masuk di konsideran. Mengingat ini

baru terjadi di sejarah legislasi mulai DPD RI berdiri 2004 – 2014, ini luar biasa. Kita kasih

aplause untuk Komite II dan DPD RI. Ini semua adalah kado Dirgahayu DPD RI yang ke-10.

Demikian mohon atas izin Pimpinan, perkenankan kami bersama Ketua Timja RUU

Kelautan dan Sekretaris Timja Kelautan dan Anggota Komite II untuk menyerahkan RUU

Kelautan kepada Pimpinan yang kita banggakan bersama.

Akhirul kalam, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk untuk kita semua.

Om shanty shanty shanty om.

Seluruh Komite II untuk ke depan menyerahkan RUU sejarah.

Page 19: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 18

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Pimpinan dan rekan-rekan Senator dari Komite II. Ada sejumlah

keputusan, rancangan keputusan yang harus kita ambil dari Komite II. Saya mintakan

persetujuan rekan-rekan di dalam Sidang Paripurna ini satu-persatu.

RancanganUndang-Undang usul DPD RI tentang perubahan atas Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, setuju?

Rancangan Undang-Undang usul DPD RI tentang Perlindungan dan Pemberdayaan

Nelayan, setuju?

Pandangan dan pendapat DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang

Pertembakauan, setuju?

Dimintai keras oleh Ibu Ratu. Pandangan dan pendapat DPD RI tentang Rancangan

Undang-Undang tentang Konservasi Tanah dan Air, setuju?

Pandangan dan pendapat DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang

Perkebunan, setuju?

Hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009

tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setuju?

Terima kasih kepada Pimpinan dan rekan-rekan Komite II yang telah menyelesaikan

tugas di akhir Masa Sidang periode 2009 – 2014. Selanjutnya, kami persilakan kepada

perwakilan dari Komite III untuk menyampaikan laporannya.

PEMBICARA : Dra. Hj. ELVIANA, M.Si. (KETUA KOMITE III)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 20: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 19

Yang terhormat Bapak-Ibu Pimpinan DPD RI, yang terhormat Bapak-Ibu Anggota

DPD RI, dan hadir juga yang terhormat Bapak-Ibu Anggota DPD RI periode 2014 – 2019,

kemudian yang kami hormati juga Bapak Sesjen serta jajarannya. Pada Sidang Paripurna

yang mulia ini, perkenankan kami menyampaikan laporan perkembangan tugas kami di

Komite III DPD RI pada masa sidang terakhir Tahun 2013 – 2014 dan masa terakhir dalam

keanggotaan kami periode 2009 – 2014.

Bapak-Ibu Anggota DPD RI yang kami hormati, ada empat hal yang ingin kami

laporkan yang kami kerjakan selama masa sidang terakhir ini. Pertama, Komite III DPD RI

telah menyelesaikan penyusunan Undang-Undang inisiatif tentang Pengetahuan Tradisional

dan Ekspresi Budaya Tradisional. Kemudian, kami sudah melakukan pengawasan atas

pelaksanaan Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Kami Komite III DPD RI memberikan catatan khusus

tentang poin kedua ini di mana pada dasarnya permasalahan TKI itu tidak hanya didominasi

oleh persoalan-persoalan yang timbul di negera-negara tujuan, melainkan 70% berawal dari

persoalan yang terjadi dalam proses pengiriman dari luar negeri. Di antaranya, persoalan

lainnya penempatan TKI di luar negeri masih dilakukan pada negara yang tidak memiliki

MoU dengan Indonesia. Ini jelas-jelas melanggar Undang-Undang tentang Tenaga Kerja.

Kemudian, tidak ada pelaporan dari penyalur tenaga kerja kepada perwakilan kita di luar

negeri. Di samping, perlakuan-perlakuan yang merugikan lainnya yang dialami oleh para

TKI kita. DPD sudah mengambil peran, di antaranya sudah mengundang para kepala daerah

yang menyalurkan tenaga kerja dan kita sudah meminta agar kepala daerah yang paling

banyak mengirim tenaga kerja, seperti NTB, NTT, dan sebagian besar Jawa untuk

berkoordinasi dengan para penyalur sambil menunggu revisi Undang-Undang tentang

Ketenagakerjaan ini. Kemudian, Bapak-Ibu, itu kegiatan ketiga yang kami lakukan adalah

pengawasan atas pelaksanaan pasal Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional. Dalam masa sidang tahun 2013 yang lalu, Komite III dalam forum yang

resmi ini sudah mengatakan menolak pelaksanaan kurikulum 2013 pada tahun 2013. Oleh

mitra kerja kami Kementerian Agama, hal ini diikuti dengan menunda satu tahun. Jadi, di

Kementerian Agama kurikulum 2013 itu baru dilaksanakan tahun 2014. Persoalan yang kami

temui, Bapak-Ibu, pertama tidak ada tanggapan apa pun dari Kementerian Pendidikan

Nasional terhadap rekomendasi yang sudah dibacakan resmi oleh Komite III DPD RI sebagai

mitra kerjanya yang kami sampaikan dalam forum yang terhormat ini sehingga kurikulum

2013 tetap jalan dan persoalan-persoalan bermunculan di daerah. Di antaranya, 70% dari

guru belum mengikuti sosialisasi tentang kurikulum 2013, yang kedua distribusi buku

bermasalah di seluruh provinsi. Mungkin barangkali DKI pengecualian. Berbagai cara oleh

para kepala sekolah diambil inisiatif, di antaranya menggunakan dana BOS untuk

memperbanyak buku ajar. Tentu saja, Bapak-Ibu, ini berpotensi untuk menjadi temuan

karena objek yang sama, buku pelajaran dianggarkan atau dibiayai oleh dua objek mata

anggaran yang berbeda. Pertama, mata anggaran pengadaan buku di pusat, yang kedua oleh

dana BOS yang dikucurkan ke daerah yang sebenarnya tidak ada peruntukannya untuk

memperbanyak buku ajar kurikulum 2013. Kami titipkan persoalan ini kepada Bapak-Ibu

yang masih melanjutkan masa bakti di Komite III DPD RI dan kepada Bapak-Ibu yang akan

bergabung di Komite III DPD RI. Kemudian, Bapak-Ibu, hasil pengawasan berikutnya

adalah tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Ibadah Haji. Bapak-Ibu, rombongan pertama kemarin melaksanakan

kegiatan pengawasan pra haji. Satu usulan kita yang dicatat oleh kadaker Mekah dan

Madinah adalah dan itu diumumkan di media bahwa Komite III-lah yang mengusulkan

supaya semua tenaga kerja, maaf, semua tenaga pengawas haji yang bekerja di Arab Saudi

pada tahun haji ini wajib memakai slempang atau jaket pengenal sebagai tenaga pengawas

haji Indonesia sehingga kalau ada jemaah kita yang menemukan masalah di lapangan,

Page 21: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 20

mereka dengan mudah mengenal tenaga yang berasal dari Indonesia. Di samping itu, di

Masjidil Haram dan di Masjid Nabawi kita ikut bangga karena berseliweran nama-nama

Indonesia yang di pasang dalam jaket para jamaah yang sekaligus bertugas sebagai pengawas

haji.

Bapak-Ibu Anggota DPD RI yang kami hormati, sidang dewan yang kami hormati,

berdasarkan laporan yang telah kami sampaikan di atas melalui Sidang Paripurna yang mulia

ini, Komite III DPD RI meminta kepada pimpinan dan seluruh anggota Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia untuk mengesahkan materi yang sudah kami sampaikan. Pertama

Rancangan Undang-Undang tentang Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya

Tradisional sebagai RUU inisiatif DPD RI. Selanjutnya, pengawasan atas pelaksanaan

Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia di Luar Negeri. Dan, pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya yang terkait dengan pelaksanaan

kurikulum 2013, untuk dapat diputuskan dalam Sidang Paripurna DPD RI tanggal 30

September 2014 ini.

Akhirnya, perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat

pimpinan. Kami Komite III menyampaikan khusus ucapan terima kasih kepada Ibu Ratu

Hemas, Bapak Irman Gusman, dan Bapak Laode Ida yang sudah memimpin kami sehingga

kami bisa melaksanakan tugas-tugas kami dengan lancar. Kami bangga dengan Bapak-Ibu.

Mungkin nama Bapak-Ibu lebih top dari nama DPD ini sendiri. Semoga karya-karya Bapak-

Ibu dalam membina DPD ke depan semakin dihargai oleh rakyat Indonesia dan Bapak Ibu

berada dalam keadaan sehat walafiat, aamiin.

Kemudian, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sesjen dan jajarannya.

Kami mohon maaf selama dalam melaksanakan tugas kami banyak melaksanakan kesalahan.

Kami yakin Bapak-bapak dan Ibu ke depan sudah bisa merancang sedemikian rupa grand

design dari model kerja DPD ke depan sehingga sekali lagi semua rekomendasi yang kami

tinggalkan ini dapat ditindaklanjuti.

Bapak-Ibu, demikian yang bisa saya sampaikan. Izinkan saya juga atas nama kami

Anggota DPD Komite III DPD RI yang tidak lagi melanjutkan pengabdian di DPD RI ini,

kami mohon diri. Kami titipkan DPD ini kepada Bapak-Ibu. Kami bangga pernah menjadi

Anggota DPD. Bapak-Ibu yang saya hormati, sekali lagi kami bangga pernah menjadi

Anggota DPD RI. Insya Allah, besok saya akan di lantik menjadi Anggota DPR. Saya sudah

mendaftarkan diri di partai saya masuk menjadi Anggota Baleg. Mudah-mudahan ke depan

kita bisa bekerja sama dengan maksimal lagi.

Demikian, Bapak-Ibu, saya tutup apa yang kami sampaikan ini dengan sebuah pantun,

“kalau ada jarum yang patah jangan disimpan di lemari kaca, kalau ada kami Anggota

Komite III DPD RI yang salah jangan dilaporkan kami ke KPK”. Mohon maaf.

Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi

wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Bu Elvi. Beliau ini sebetulnya air mata kemenangan. Pindah tempat

bolak-balik saja beliau dari DPR ke DPD dan dari DPD ke DPR lagi. Tadi Komite III tadi

kita mendengar bersama putusan yang dimintakan pada kita pada siang hari ini, ada tiga.

Yang pertama, RUU usul DPD RI tentang Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya

Tradisional, setuju?

KETOK 2X

Page 22: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 21

Kedua, hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. setuju?

Ketiga, hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang Pelaksanaan Kurikulum Tahun 2013, setuju?

Terima kasih rekan-rekan senator waktu sekarang sudah menunjukan Pukul 13.00 WIB

waktu sekarang. Sejumlah agenda kita masih harus lanjutkan pada hari ini untuk sidang

penutupan ini karena ada sejumlah alat kelengkapan masih akan melaporkan. Jadi, saya kira

saya akan menawarkan kepada rekan-rekan dengan satu catatan. Pukul 13.00 WIB kita harus

istirahat, ishoma dulu saya kira, dan kita lanjutkan setelah itu. Saya kira kalau saya boleh

usul, satu jam kita skors, dan kemudian kita kembali lagi ke sini untuk melanjutkan sidang.

PEMBICARA : ANGGOTA DPD RI

Lanjut saja, Ketua. Lanjut saja. Tanggung.

PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Masih lama. Skorsing saja masih lama soalnya ini. Masih banyak. Istirahat saja dulu.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Masih banyak ini, tetapi kalau dilanjutkan terserah. Kalau usul saya, kita skors saja

dulu 1 jam untuk ishoma. Setuju? 1 Jam.

Gladi resik itu saya kira rekan-rekan tidak perlu diajarkan lagi untuk gladi resik atau

tidak gladi resik. Sekarang saatnya kita skors dulu. Sudah diketuk palunya, kemudian kita

kembali untuk bersidang lagi. 1 jam, pukul 14.00 WIB ke sini.

PEMBICARA : H. ABDUL GAFAR USMAN, MM. (RIAU)

Kita ada undangan Pak Laode siang ini, apa kita langsung acara itu Pak Laode?

Undangan Pak Laode syukuran ini. Langsung saja Pak ya? Di tengah break ya, undangan

syukuran Pak Laode ini? Langsung sekarang, oke. Maksudnya kita langsung sekarang ya?

KETOK 1X

SIDANG DISKOR PUKUL 12.57 WIB

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 23: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 22

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Iya. Undangan itu untuk kita semua, cuma saya yang wadahi pada siang hari ini

sekaligus kita makan siang bersama di sana.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore untuk kita semua.

Om swastyastu.

Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, skors sidang saya cabut. Sidang saya

buka kembali.

Tadi kita sudah mendengarkan penyampaian Komite III dan kita sudah mengetuk palu

pengesahan beberapa rancangan keputusan yang dihasilkan oleh DPD periode sekarang ini,

periode 2009 – 2014. Selanjutnya, penyampaian laporan oleh Pimpinan Komite IV, Pak Zul.

PEMBICARA : Drs. H. ZULBAHRI M., M.Pd. (KETUA KOMITE IV)

Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua

Om swastyastu.

Yang kami hormati Pimpinan Sidang Wakil Ketua DPD RI Pak Laode yang barusan

kita sama-sama hadir dalam acara judulnya apa ya Pak, “Lepas Tugas Pengawasan”? Tadi

ada pengawasan kan? Tetapi, ada pengawasannya di situ, saya tidak paham juga. Yang kami

hormati rekan-rekan Anggota DPD RI, baik periode 2009 – 2014 maupun anggota terpilih

2014 – 2019, yang kami hormati Sekretaris Jenderal beserta Wakil Sekretaris Jenderal dan

segenap jajaran Sekretariat Jenderal DPD RI yang kita banggakan, hadirin dan rekan media

yang bahagia. Terlebih dulu marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT

Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kita diberi kesehatan dapat

hadir di dalam Sidang Paripurna akhir masa jabatan 2009 – 2014 ini. Walaupun jumlah

anggota sudah berkurang, tetapi barangkali tidak mengurangi makna karena ini amanah,

Bapak Ketua, saya harus bacakan ini.

Pimpinan dan Anggota hadirin yang berbahagia, pada Sidang Paripurna ini Komite IV

akan melaporkan hasil pembahasan terhadap satu materi pengawasan APBN dan tiga materi

RUU usul inisiatif sebagai berikut. Pertama, hak usul inisiatif RUU Penyusunan Pelaporan

dan Pertanggungjawaban APBN dan APBD. Kedua, usul inisiatif RUU tentang Kekayaan

Negara. Ketiga, usul inisiatif RUU tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun

2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Keempat, hasil pengawasan terhadap pelaksanaan

Undang-Undang APBN Tahun 2014.

Pertama, hasil pembahasan materi. Satu, Usul inisiatif RUU tentang Penyusunan

Pelaporan dan Pertanggungjawaban APBN-APBD. RUU ini dibentuk dalam rangka

pengelolaan kekayaan negara yang terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat sebagaimana tujuan bernegara dalam Undang-Undang Dasar 1945

melalui APBN dan APBD. Selama ini, penyusunan APBN dan APBD berdasarkan pada

berbagai peraturan perundangan, seperti Undang-Undang Keuangan Negara, tetapi belum

dapat mengakomodir situasi yang berkembang dalam pengelolaan keuangan negara di

SKORS DICABUT PUKUL 14.52 WIB

Page 24: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 23

republik ini. Hal ini sangat penting mengingat dalam kenyataannya target-target

pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang telah disusun sering tidak dapat

terimplementasi secara optimal karena adanya ketidaksinkronan dalam hal pengaturan dan

ketidaksinkronan antara perencanaan pembangunan dan penganggaran, baik di pemerintah

pusat maupun di pemerintah daerah. Hal-hal yang diatur dalam RUU ini meliputi seluruh

proses penyusunan APBN dan APBD, mulai dari perencanaan penganggaraan, pembahasan

dan penetapan pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban, hingga pemantauan serta

evaluasi APBN dan APBD. Selain itu, juga terdapat penguatan sinergi perencanaan dan

penganggaran pada APBN dan sinergi perencanaan dan penganggaran pada APBD. Terakhir,

berkaitan dengan kerangka waktu pada proses penyusunan APBN dan APBD sehingga

terdapat sinergi antara APBN dan APBD. Dalam hal ini, pagu indikatif APBN agar

disampaikan lebih awal kepada daerah, yaitu pada awal tahun sehingga daerah dalam

menyusun APBD dapat mengantisipasi arah anggaran dalam APBN. Terkait penyusunan

kapasitas fiskal, DPD juga meminta agar penyusunan dimulai sejak dua tahun sebelumnya.

Misalnya, untuk tahun 2015, penyusunan fiskalnya sudah dimulai sejak bulan Desember

2013. Dalam rangka menyelaraskan perencanaan antara pemerintah pusat-daerah, proses

singkronisasi dalam tahapan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang)

dilakukan dengan penguatan peran gubernur. Ini terutama terkait dengan identifikasi program

dan kegiatan yang akan dibiayai melalui skema pendanaan dekonsentrasi tugas pembantuan

urusan bersama dana transfer ke daerah DAU, DBH, DAK serta Otsus, dan dana

penyesuaian. Terkait peran DPD dalam RUU ini, yaitu DPD memberikan pertimbangan

tertulis kepada DPR paling lambat sebelum pelaksanaan rapat khusus dengan DPR. Dalam

hal ini, rapat khusus dihadiri tiga lembaga: Badan Anggaran DPR, pemerintah, dan DPD.

Begitu pun dalam Rapat Paripurna di DPR dihadiri oleh DPR, DPD, dan pemerintah. Dalam

rapat tersebut dilakukan penyampaian pandangan akhir DPR, pandangan akhir pemerintah,

dan pandangan akhir DPD. Dengan demikian, dalam RUU ini banyak sekali hal-hal baru

terutama mengenai peran DPD dalam pembahasan APBN bersama DPR dan pemerintah

pemerintah. Hal ini didasarkan bahwa dengan otonomi daerah, begitu banyak anggaran yang

diberikan kepada daerah sesuai dengan urusan yang telah menjadi kewenangan daerah. Oleh

karena itu, sebagai lembaga representasi daerah DPD sangat berkepentingan untuk terlibat

dalam pembahasan pengelolaan anggaran negara demi kemajuan daerah yang diwakili

perwakilannya.

Dua, Usul inisiatif RUU tentang Kekayaan Negara. Dasar pemikiran UU Pengelolaan

Kekayaan Negara adalah untuk memberikan payung hukum sebagai salah satu upaya

penyempurnaan perangkat perundangan-undangan di bidang keuangan negara, yaitu UU No.

17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara yang ditempuh dengan melengkapi dan menjabarkan pengaturan di

bidang pengelolaan kekayaan negara dan menegaskan penafsiran yang tidak sesuai dengan

falsafah dan prinsip dasar pengelolaan kekayaan negara. Sesuai dengan amanat Pasal 33

UUD 1945, falsafah rancangan Undang-Undang tentang pengelolaan kekayaan negara tetap

mempertahankan peranan pemerintah yang dominan dalam upaya mengelola kekayaan

negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, DPD mengusulkan

undang-undang yang baru. Ruang lingkup UU Kekayaan Negara meliputi: 1) kekayaan

negara dikuasai berupa bumi air, wilayah udara, antariksa dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dalam wilayah Republik Indonesia serta kekayaan lainnya; 2)

kekayaan yang dimiliki berupa uang, piutang, utang, BUMN, BUMD, investasi pemerintah,

kekayaan negara dipisahkan, dan kekayaan daerah dipisahkan yang berasal dari kekayaan

negara. Sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (1) Huruf b berupa uang piutang dan

investasi pemerintah dan saham pemerintah daerah yang berasal dari kekayaan negara

kekayaan daerah yang dipisahkan diatur dengan undang-undang tersendiri; 3) kekayaan

Page 25: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 24

negara yang dipisahkan yang meliputi: 1) penyertaan modal pemerintah pusat pada Badan

Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, perseroan terbatas; 2) penyertaan modal

pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, perseroan

terbatas; 3) kekayaan negara pada badan hukum lainnya; 4) kekayaan negara pada lembaga

internasional.

Ketiga, usul inisiatif tentang RUU perubahan UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksaan Keuangan. Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang BPK belum dapat

menjamin independensi dan profesionalitas Badan Pemeriksa Keuangan dilihat dari:

1. kompetensi Anggota BPK, Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tidak mengatur

mengenai syarat kompentensi calon anggota BPK;

2. pemilihan anggota BPK tidak jelas bagaimana seharusnya DPR memperhatikan

pertimbangan DPD dalam proses pemilihan Anggota BPK. Pada periode 5 tahun ini

kita sudah 4 kali memberikan pertimbangan, tetapi tidak begitu jelas;

3. ruang lingkup tugas pemeriksaan BPK, apakah kewenangan BPK memeriksa

pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara berdasarkan UU No. 15 Tahun

2006 ini meniadakan atau bertentangan dengan pengaturan khusus dalam berbagai

peraturan perundangan lainnya;

4. ruang lingkup kewenangan BPK, bagaimana menjaga independensi BPK dalam desain

pengendalian interpemerintah;

5. kode etik BPK walaupun sudah dibentuk suatu majelis kehormatan kode etik BPK

untuk memeriksa dugaan pelanggaran kode etik oleh anggota BPK, tidak cukup jelas

dinyatakan kewajiban untuk menindaklanjuti keputusan majelis ini dan

melaporkannya kepada DPD;

6. penyampaian laporan hasil BPK oleh akuntan publik, tidak semua pemeriksaan atas

keuangan negara khususnya dilakukan oleh akuntan publik disampaikan kepada DPR-

DPD dan dipublikasikan;

7. pemeriksaan sistem pengendalian mutu BPK, independensi hasil pemeriksaan sistem

pengendalian mutu BPK yang dilakukan oleh badan pemeriksa keuangan negara

lainnya terganggu karena pemeriksaan tersebut ditunjuk oleh BPK sebagai pihak yang

ditela'ah.

Oleh karena itu, beberapa ketentuan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 yang diubah

antara lain:

1. ketentuan bahwa pemilihan Anggota BK dilakukan bersama oleh DPR dan DPD

dengan cara membentuk satu panitia seleksi. Hasil panitia seleksi tersebut kemudian

dipilih oleh DPD sekurang-kurangnya dua calon untuk direkomendasikan dipilih oleh

DPR;

2. ketentuan bahwa calon anggota BPK memiliki keahlian dalam bidang akuntansi

hukum dan bidang lain yang menjadi lingkup pemeriksaan BPK;

3. ketentuan bahwa ruang lingkup pemeriksaan BPK adalah pengelolaan dan tanggung

jawab pengunaan keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah

daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, BUMN, dan Badan Layanan Umum,

Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan

negara dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan lainnya;

4. ketentuan bahwa laporan hasil pemeriksaan ditandatangani oleh seorang anggota BPK

untuk atas nama BPK, ketentuan yang mengatur mengenai syarat pemberhentian

anggota BPK.

Yang keempat adalah materi pengawasan dalam pelaksanaan undang-undang APBN

tahun 2014. Pimpinan dan Anggota Sidang Paripurna yang kami hormati, dari hasil

Page 26: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 25

pengawasan atas Undang-Undang APBN tahun 2014, DPD merekomendasikan hal-hal

sebagai berikut.

1. Dana dekonsentrasi tugas pembantuan perlu dijadikan DAK agar dapat dilaksanakan

sesuai dengan kebutuhan daerah.

2. DAK hendaknya memasukan prioritas peningkatan budaya, khususnya sektor

pariwisata yang selama ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.

3. Besaran dana bagi hasil untuk daerah yang berasal dari sumber daya alam juga perlu

ditingkatkan dan pembagiannya dilakukan secara transparan.

4. Penerimaan negara bukan pajak yang diperoleh pemerintah yang berasal dari tenaga

kerja asing yang bekerja di Indonesia sebesar 100 USD perorang setiap bulan agar

dibagihasilkan kepada daerah tempat tenaga kerja asing tersebut bekerja.

5. Pelaksanaan corporate social responsibilty oleh perusahan BUMN di daerah agar

dikoordinasikan dengan daerah setempat sebab daerahlah yang lebih mengetahui

situasi dan kondisi yang memerlukan CSR.

Pimpinan dan Anggota serta hadirin Sidang Paripurna yang kami hormati, pada Sidang

Paripurna yang terhormat ini kami menyampaikan materi ini dengan harapan dapat diambil

keputusan sebagai berikut.

1. Usul inisiatif RUU tentang Penyusunan Pelaporan dan Pertanggungjawaban APBN-

APBD.

2. Usul inisiatif tentang RUU Kekayaan Negara.

3. Usul inisiatif RUU tentang perubahan atas Undang-Undang No 15 Tahun 2006 tentang

Badan Pemerikasa Keuangan.

4. Hasil pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang APBN tahun 2014

Selanjutnya, Pimpinan dan Anggota serta Sidang Paripurna yang kami hormati, di

akhir masa jabatan ini hari demi hari berlalu, demikian pula minggu, bulan, dan tahun tanpa

terasa kebersamaan kita, terutama rekan-rekan di komite IV telah sampai pada penghujung

waktu. Di akhir masa bakti DPD pada periode 2009 – 2014, perkenankanlah saya atas nama

Pimpinan dan Anggota Komite IV serta Sekretariat Komite IV yang mereka menamakan

Sekretariat Komite IV ini adalah laskar Komite IV, lascar katanya, itu mengiringi

berakhirnya kepengurusan pimpinan dan keanggotaan Komite IV Tahun Sidang 2013 – 2014

sekaligus menutup Komite IV DPD RI periode 2009 – 2014. Ya untuk periodenya, tetapi

belum sampai Pak, dengar dulu ujungnya, Pak. Ujungnya untuk periode 2009 – 2014 ditutup.

Tepuk tangan dulu.

Komite IV telah melaksanakan berbagai program sesuai dengan lingkup tugas yang

diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang MD3, dan peraturan Tata tertib

DPD, serta mengemban aspirasi masyarakat dan daerah. Pada tahun sidang yang berakhir ini,

yaitu tahun 2013 – 2014, Komite IV total telah menghasilkan sebanyak 59 rancangan

keputusan jika empat rancangan keputusan terakhir yang diajukan Komite IV diputuskan,

termasuk yang empat mau diputuskan. Terdiri dari: keputusan DPD hasil Komite IV usul

inisiatif RUU, 7 keputusan; pandangan dan pendapat, 7 keputusan; pertimbangan DPD yang

berkaitan dengan anggaran, 30 keputusan; pertimbangan atas pemilihan Anggota BPK, 4

keputusan; hasil pengawasan, 11. Jumlah, 59 keputusan. Selain itu, Komite IV bersama

Komite I, II, dan III juga terlibat dalam Pansus Dana Bagi Hasil yang telah

merekomendasikan masukan untuk mempertajam usul inisiatif RUU atas pertimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Bapak-Ibu, hadirin yang berbahagia, selama pelaksanaan tugas utamanya dalam hal

anggaran, Komite IV mendapat dukungan akademis dari Budget Office DPD. Peran unit

kajian ini cukup strategis dalam memperkuat pelaksanaan fungsi-fungsi DPD. Meskipun saat

Page 27: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 26

ini struktur organisasinya masih relatif minim dengan hanya diperkuat tiga orang tenaga ahli

profesional. Oleh karena itu, keanggotaan DPD periode mendatang kiranya dapat

memanfaatkan keberadaan unit kajian tersebut sekaligus mendorong pengembangan

kapasitas Budget Office seirama dengan kebutuhan penguatan kelembagaan DPD RI.

Pimpinan dan Anggota Sidang Paripurna yang kami hormati, tentunya dengan

mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, tugas mulia

Anggota DPD RI, khususnya Komite IV periode 2009 – 2014 telah dapat diselesaikan. Ini

semua tentunya tidak terlepas dukungan dari Ketua dan Wakil Ketua DPD RI, dukungan dari

Sekretariat Jenderal, dukungan dari semua rekan-rekan, baik insan pers dan dari pihak pihak

yang telah dapat membantu menyelesaikan tugas ini, tentunya kami menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang sebesar besarnya. Apalagi, dengan tugas dukungan daripada

laskar sekretariat komite. Tanpa dukungan kalian semua, tentunya kami anggota Komite IV

tidak dapat melaksakan tugas dengan sebaik baiknya. Begitu juga bimbingan dan arahan dari

Ketua DPD RI dan para Wakil Ketua, kita yakin setiap ada hal-hal yang mendapatkan

arahan, kita selalu konsultasi dengan pimpinan DPD RI. Sayangnya ini Pak Wakil Ketua,

sendiri yang hadir ya. Yang terpilih Pak Irman, Bu Hemas tidak ada ini. Jadi, barangkali Pak

Laode, saya dengan Pak Laode ini beliau inilah yang mengajak saya seminggu setelah

terpilih untuk keluar negeri. Ini luar biasa Pak Laode ini. Untuk ini, saya mengucapkan

terima kasih pada kesempatan Sidang Paripurna yang berbahagia ini. Ya karena beliau ini

spesialis ini, tetapi saya berani mengatakan karena beliau tidak akan calon pimpinan DPD

untuk tahun ini. Tetapi, karena yang dua ada tuntuk calon pimpinan, kita tidak berani

ngomong, nanti Pak Bahar marahin saya. Tetapi, saya doakan semoga yang dari timur Insya

Allah ini ada Pak Bahar dan Pak Farouk yah bisa mewakili kita untuk memimpin DPD. Bagi

teman-teman yang tidak terpilih, besok sampai malam tanggal 1 dan 2 kami tetap memantau

siapa yang terpilih jadi pimpinan DPP, Pak Bahar. Langsung kita rekomendasi ada Komite V

yang mengawasi pimpinan DPD. Itu perintah Pak Alirman Sori, termasuk Pak Azis.

Barangkali demikian yang dapat saya sampaikan dan sekali lagi kami ucapkan terima

kasih kepada Pak Sesjen dan Pak Wasesjen serta jajarannya para Kepala Biro dan Sekretariat,

khususnya Kepala Sekretariat Komite IV Ibu Mediana yang selalu membantu kita ini. Jadi,

dimarahi pun dia tetap marah juga, tapi akhirnya juga tidak lagi. dia juga pintar marah. Saya

salut juga dengan sekretariat Komite IV ini. Kita marah, dia marah juga sama anggota, cuma

dengan saya tidak saja tidak pernah marah. Kalau dengan anggota pernah dikenai marah.

Karena, dua tahun lebih sebagai Ketua Komite IV, seingat saya belum pernah juga marah

sama sekretariatnya dan begitu begitu juga sama anggota karena saya tidak pandai marah.

Tetapi, kalau duit kurang, saya marah juga, itu saja marahnya.

Saya kira itu yang dapat saya sampaikan dan akhirnya dengan mengucapkan syukur

kepada Allah SWT dengan hati yang tulus dan hati yang lapang, kalau ada hal yang kurang

berkenan, baik kepada Sekretariat Jenderal, kepada Pimpinan, dan segenap teman-teman

Anggota Dewan Perwakilan Daerah, saya mohon dibukakan pintu maaf. Kepada teman-

teman, saya sudah terlebih dulu memaafkannya. Setuju tidak? Bisa dimaafkan? Bisa ya.

Karena apa? Karena, pengabdian kita tentu tidak hanya di DPD ini. Saya yakin Bapak dan

Ibu adalah negarawan katanya, akan tetap mengabdi untuk bangsa dan negara di mana pun

kita berada. Yakinlah itu bahwa Alllah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa selalu memberikan

jalan yang terbaik kepada kita.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Saya pantunnya adalah “burung di Irian di atas

kayu, cukup sekian thank you”.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore,

Om shanty shanty shanty om.

Page 28: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 27

Untuk penyerahan, karena ini akhir masa sidang, saya mohon semua Anggota Komite

IV menyerahkan kepada ke Pimpinan DPD untuk maju ke depan. Semua Komite IV, setelah

itu berfoto.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Zulbahri. Tadi produknya memang luar biasa dan saya lihat

catatannya ini ternyata 30 putusan yang terkait dengan anggaran. Ini artinya secara statistik

memang kerja Komite IV itu fokus pada anggaran, itu luar biasa. Secara keseluruhan di 59,

berarti lebih dari sekitar 60% produknya untuk bidang anggaran meskipun program-program

lain sangat menonjol juga. Tetapi, empat putusan yang terakhir yang kita dimintakan

persetujuan untuk ditetapkan untuk diputuskan di sini adalah Rancangan Undang-Undang

usul DPD tentang Penyusunan Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN dan APBD,

setuju?

Kemudian, kedua rencana Undang-Undang usul DPD RI tentang Kekayaan Negara,

setuju?

Juga, Rancangan Undang-Undang usul DPD RI tentang perubahan atas Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, setuju?

PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (NTB)

Interupsi. Saya mengusulkan di pengertian ditambahkan tentang tindak lanjut. Kata

“tindak lanjut” yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar maupun Undang-Undang

MD3 itu masih kurang clear. Itu sudah kita klarifikasi dalam pertemuan dengan BPK

maupun perlu ada. Jadi, saya mengsulkan pada pengertian itu ditambah apa yang dimaksud

dengan tindak lanjut. Nanti kita bisa share untuk perumusannya. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Saya kira itu cacatan tambahan ya.

Yang keempat adalah hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013

tentang APBN Tahun Anggaran 2014. Terima kasih.

Baik sekali tadi memang kesannya Pak Zulbahri tidak pernah marah, tidak pernah

marah. Kalau kata-kata orang bijak ini bagus sekali, Pak Dani ya, dari Pak Umar bin Khatab

itu sekali lagi saya ingatkan. Kemarahan itu berpangkal dari ketidakwarasan kata beliau, dan

berujung pada penyesalan. Tetapi, ada kata-kata bijak yang lain, marah itu ternyata lonceng

pengingat kebenaran. Seperti itu, makanya itu antara kemarahan yang karakter dan marah itu

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 29: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 28

penegasan sebagai lonceng pengingat kebenaran ternyata itu perlu selalu direnungkan kita

bersama.

Silakan Pak, saya kira selanjutnya Pak Farouk sebagai ketua PAP menyampaikan

laporannya. Silakan.

PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (KETUA PAP)

Terima kasih, Pimpinan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtera.

Om swastyastu.

Pimpinan dan forum yang saya hormati, sebelum saya menyampaikan laporan tentang

PAP, saya nanti mohon petunjuk Pimpinan karena saya berperan sebagai koordinator tim

kerja pada Panmus yang di dalam ini akan menetapkan diusulkan menetapkan dua naskah.

Apakah nanti sekalian atau tersendiri? Sekalian. Baik.

Pertama, untuk PAP. Kami sebagaimana lazimnya menyiapkan laporan naskah hasil

pengawasan PAP terhadap penindaklanjutan rekomendasi BPK. Itu dalam konteks juga

pelaksanaan APBN, tetapi terkait dengan penindaklanjutan rekomendasi BPK. Itu kami

mengajukan substansi dan format masih seperti biasa, hanya tentu ini dikaitkan semua

laporan semester Hapsem 1 dan 2 Tahun 2013 – 2014. Saya pikir saya tidak perlu

membacakan semua ini. Sebenarnya saya mau bacakan, kira-kira besok pagi baru selesai.

Kemudian, untuk kedua kami menyampaikan laporan pelaksanaan tugas selama Masa

Sidang IV juga tidak ada hal yang menonjol, baik berkaitan dengan temuan hasil BPK yang

kami lakukan di beberapa provinsi sehingga secara keseluruhan provinsi yang kami tindak

lanjuti sampai 28 selama empat tahun praktisnya karena tahun pertama belum dilaksanakan

dan 186 entitas. Kemudian, rapat koordinasi dengan aparat penegak hukum juga berjalan

sebagaimana biasanya. Ada kasus-kasus yang menonjol yang sudah kita follow up bersama

aparat penegak hukum, misalnya penyalahgunaan alokasi dana desa, tunjangan penghasilan

anggota BPD triwulan 4 tahun 2012 di Kabupaten Luwuk, penggunaan dana Bansos Provinsi

Kalimantan Barat 2006 – 2008 oleh anggota DPRD dan KONI, kasus bantuan keuangan

kepada Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura atau Untan tahun 2008, proyek

pembangunan pelabuhan laut Teluk Segintung Kabupaten Seruan Kalimantan Tengah 2011,

dan kasus mega proyek pembangunan jembatan Brawijaya Kota Kediri. Terhadap kasus

tersebut telah dikoordinasikan dan ini perlu dipantau terus sampai perkembangannya.

Kemudian, terkait dengan pengaduan masyarakat konflik agraria soal transmigrasi dan

terakhir ada beberapa pengaduan masyarakat terkait terutama dengan PT TPP dari Inhu itu

alhamdulillah sudah sampai kesepakatan, begitu juga dengan PTPN V di Kabupaten

Kampar, Riau, tetapi dewasa ini ada sejumlah yang belum bisa kita tuntaskan. Pada rapat

koordinasi pada tingkat pusat, kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Polri,

Kejaksaan Agung, maupun KPK. Sementara itu, dengan BAKN timbul masalah karena

dalam undang-undang baru BAKN tidak diadakan lagi walaupun saya dengar ada sejumlah

anggota DPR yang mau yudicial review lembaganya sendiri karena merasa BAKN

dibubarkan. Itulah hal-hal yang nanti ke depan kami menyiapkan juga hal-hal yang perlu

ditindaklanjuti terhadap kasus-kasus seperti itu, tadi kami usahakan, kami laporkan.

Termasuk kasus, misalnya ada pengaduan dari pemerintah kabupaten, salah satu kabupaten

di Provinsi Bengkulu ada konflik, ada sengketa ada permasalahan dengan TNI AU dan ini

mengharapkan DPD untuk memfasilitasi, mencari jalan keluar. Dalam rangka fungsi

representasi, tentu ini perlu kita tindaklanjuti dan ini belum sempat kami laksanakan.

Page 30: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 29

Kemudian, terakhir kami juga menyiapkan laporan kinerja PAP selama 2009 – 2014.

Ini adalah himpunan dari seluruh yang kami lakukan bersama-sama anggota PAP walaupun

berganti-ganti itu sebagai dokumen negara tentu kami harus sampaikan dan tentu kami juga

sudah membukukan dalam sebuah buku yang kami sebut Akuntabiltas Publik Sisi Lain

Lembaga Perwakilan. Di sini menceritakan semua peranan dari PAP yang dilakukan selama

ini. Demikian, tentu terkait dengan pelaksanaan tugas PAP ini tidak lepas dari kebersamaan

kita semua, khususnya Anggota PAP dan dukungan dari staf. Untuk itu, kami atas nama

Pimpinan menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah baik selama ini, baik

dengan sesama Anggota PAP, BAP nanti itu namanya, maupun dengan seluruh Anggota

DPD, begitu juga terima kasih dan penghargaan kepada segenap kepala bagian dan staf dari

PAP, BAP nanti namanya. Kami menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama selama

ini dan kami tahu mereka bekerja dengan penuh dedikasi dalam pelaksanaan tugasnya.

Kemudian, kami mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan.

Selanjutnya, kami menyampaikan dalam kapasitas sebagai koordinator kerja Panmus,

ada dua naskah yang sebenarnya sudah pernah mau difinalkan sebelum Undang-Undang

MD3, tetapi kemudian kita menganggap perlu untuk disinkronkan dengan Undang-Undang

Nomor 17. Dan, kedua ini masing-masing peraturan DPD tentang pedoman tindak lanjut

hasil pemeriksaan BPK. Mungkin sudah dibagikan kepada para Anggota yang kami hormati.

Kemudian, pedoman penyusunan Rancangan Undang-Undang yang berasal dari DPD. Itu

kami harapkan kedua pedoman ini bisa disahkan. Dalam pedoman tindak lanjut pemeriksaan

BPK, secara umum kami gambarkan ini masuk dari Hapsem BPK tiap semester, masuk

Pimpinan melalui Sidang Paripurna, kemudian satu ke Komite IV, satu ke PAP. Yang ke

Komite IV ini ditindaklanjuti oleh Komite IV melakukan pembahasan, melakukan verifikasi,

klarifikasi, kemudian untuk menyusun RAPBN. Sedangkan, PAP menindaklanjuti

melakukan klarifikasi, mengumpulkan informasi, verifikasi, dan lain sebagainya untuk

menyusun hasil pengawasan terhadap pelaksanaan APBN. Itu kurang lebih dua ini sehingga

PAP lebih bersifat menangani kasus-kasus yang direkomendasikan oleh BPK, tetapi belum

ditindaklanjuti atau ditindak secara utuh oleh pemerintah daerah, sedangkan Komite IV lebih

bersifat kebijakan.

Kemudian, terkait penyusunan Rancangan Undang-Undang yang berasal dari DPD,

pada dasarnya ini sudah sinkron, baik dengan undang-undang, putusan MK, maupun dengan

tatib. Tatib yang baru kita sudah atur semua bahwa itu mulai dari pengajuan Prolegnas

sampai nanti kepada pengajuan RUU-nya ke pembahasan RUU di tingkat pembahasan

dengan DPR. Apa yang diusulkan oleh Pak Dani dulu tentang proses pembahasan ini, tentang

peranan dari tim kerja, baik dalam rangka pembahasan atas RUU yang kita usulkan maupun

tim kerja yang akan melakukan pembahasan terkait RUU tertentu yang diusulkan DPR dan

pemerintah, kewenangan dari tim kerja ini kita pastikan betul harus mengikuti dinamika

politik.

Kurang lebih demikian yang dapat kami laporkan dan kami mohon Sidang Paripurna

ini dapat mengesahkan kedua naskah tersebut. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih

pada segenap Anggota DPD atas kerja sama kita dan khususnya juga kepada sesama Anggota

Panmus. Kemudian, kepada rekan-rekan yang tidak terpilih, kami menyampaikan ucapan

terima kasih. Sebenarnya lupa bawa, Pak Dani, tadi lupa bahwa sapu tangan. Saya mau

menangis begitu kan karena berpisah dengan Pak Rahmat, Pak Brent, Pak Sofwat Hadi,

semua ya kami merasa kehilangan, tapi kami tahu bahwa persahabatan itu tidak akan pernah

mengenal akhir. Kami harapkan, kami yakin tentu ada medan pengabdian bagi para sahabat

Senator yang nanti akan meninggalkan kompleks Senayan ini, tetapi kami yakin juga

hubungan antara para Senator dengan kami di sini tidak akan putus dalam arti fungsional,

dalam arti kalau sewaktu-waktu diundang sebagai narasumber, Pak Alirman, Pak Rahmat,

diundang sebagai narasumber nanti. Kita harapkan demikian. Kepada yang terpilih, mari kita

Page 31: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 30

bangun semangat dan komitmen. Kita ingin DPD yang lebih baik, bukan DPD yang mundur

lebih rusak dari apa yang telah dicapai pada 2009 – 2014.

Kurang dan lebihnya saya mohon maaf.

Billahi taufik walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Shalom.

Om shanty shanty shanty om.

Anggota PAP di mohon kenang-kenangan terakhir kita menyerahkan bersama.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Farouk dan rekan-rekan Senator dari PAP dan juga ini Panmus.

Kerja Panmus ada yang dimintakan persetujuan dari kita, yaitu hasil pengawasan DPD

RI atas penindaklanjutan rekomendasi BPK tahun 2013 – 2014. Saya kira ini kita setuju ya?

Itu dari PAP.

Selanjutnya, dari panmus ada dua dokumen ini sudah lengkap tadi sudah ditunjukkan

oleh Pak Farouk. Yang pertama adalah pedoman penyusunan Rancangan Undang-Undang

yang berasal dari DPD RI. Kita setujui?

Pedoman tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI. Setuju?

Terima kasih sekali lagi. Selamat Pak Farouk dan rekan-rekan yang telah

menyelesaikan pekerjaan dengan baik sekali. Selanjutnya, ini PURT. Terakhir. Kelompok ya,

kelompok DPD di MPR ya. PHAL? Ada? Tidak kan? Ke PHAL dulu ya.

PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (KETUA PHAL)

Sebenarnya tadi kami sudah sepakat tiga pimpinan mau naik ke mimbar, hanya untuk

mengingatkan saja bahwa satu-satunya alat kelengkapan yang pimpinannya semua masih

duduk di dewan itu hanya PHAL. Satunya ke DPR RI, dua masih ada di DPD. Itu

kebanggaan buat PHAL.

Assalamu’alaikum warahmatullai wabarakatuh.

Laporan pelaksanaan tugas hubungan antar lembaga pada sidang paripurna ke-19 DPD

RI tahun sidang 2013 – 2014. Yang saya hormati pimpinan DPD RI, saudara-saudaraku

senator Indonesia Pimpinan Alat kelengkapan, dan hadirin yang sama yang saya hormati.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT pada hari ini kita harus berada di sini

melaporkan laporan pelaksanaan tugas kita yang terakhir yang dilakukan oleh Panitia

Hubungan Antar Lembaga. Yang pertama yang ingin saya laporkan adalah dalam rangka

membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan dengan senat dan

parlemen pemerintah di kerajaan Kamboja untuk menyongsong kesepakatan dari ASEAN

Community pada 2016, PHAL telah mengadakan kunjungan kerja ke Phnom Penh, Kamboja,

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 32: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 31

tanggal 16 sampai 22 Juli 2014. Selama kami memimpin, sudah pernah mengunjungi

menghadiri sidang IPU di Genewa dipimpin oleh Pak Parlin dan kunjungan bilateral ke

Vietnam dipimpin juga Pak Parlin menghadiri AIPA di Meksiko dipimpin oleh Ibu Erma

Ranik. Terakhir, kunjungan bilateral di Kamboja dipimpin oleh Erma Ranik. Saya sendiri

Ketua belum pernah berangkat. Ini mau mengikut pola kepemimpinan Pak Laode, dahulukan

dulu Anggota. Rencananya baru rencana bulan September, tetapi keburu sudah ujung pun

tidak ada waktu lagi. Oleh karena itu, di Kamboja teman-teman sudah bertemu dengan Mr.

Tevemon dan ketua komite luar negeri. Ada dicapai kesepakatan bahwa senat Kamboja

menyambut baik kehadiran DPD dan mengakui peranan Indonesia dalam membantu upaya

perdamaian di Kamboja serta sebagai anggota ASEAN, Kamboja mengakui Indonesia

sebagai negara yang ikut serta membangun ASEAN. Memberikan informasi mengenai senat

Kamboja yang mulai dibentuk pada tahun 1999 dengan beranggotakan 61 orang yang terdiri

dari 2 orang ditunjuk oleh national embassy, serta 57 orang yang dipilih melalui pemilihan

komunal. Saat ini senat Kamboja sedang menjalankan mandat yang ketiga. Senat Kamboja

mengharapkan bahwa DPD RI senantiasa melakukan kerja sama yang lebih konkret dalam

bertukar informasi dan pengalaman di masing-masing negara. Dalam kesempatan tersebut,

pimpinan delegasi DPD RI meminta dukungan dari senat Kamboja bagi pencalonan

Indonesia untuk menjadi anggota di berbagai parlemen di tingkat regional maupun

internasional. Menanggapai hal itu, mereka sangat menyambut baik dan bersedia untuk

mendukung bahkan dalam bentuk MoU untuk bersama-sama Kamboja dan Indonesia

memperjuangkan Indonesia menjadi pimpinan lembaga parlemen dunia.

Yang kedua, kunjungan bilateral ke Vietnam dalam rangka memantapkan partisipasi

DPD pada forum parlemen sekaligus memperkenalkan DPD, PHAL telah melaksanakan

kunjungan bilateral ke Vietnam pada tanggal 6 sampai 12 Agustus 2014 dipimpin oleh Pak

Parlindungan Purba. Dalam pertemuan ini, delegasi DPD RI menyampaikan penjelasan

tentang fungsi dan kehadiran DPD. Bahkan, Vietnam dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh

Wakil Ketua Komisi Luar Negeri Majelis Nasional atau parlemen Vietnam Mr. Nguyen

Mantin. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua Komisi Luar Negeri Majelis Nasional

menyampaikan beberapa poin: 1) Vietnam sedang meningkatkan hubungan kerja sama

strategis dan Indonesia. Oleh karena itu, segera disusun draf MoU sehingga pada peringatan

60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam pada tahun 2015 dapat dimasukkan ke

dalam agenda utama pada peringatan tersebut; 2) ... (mic mati, red.) bulan Maret 2015 di

Vietnam, DPD dapat mengirimkan delegasinya pada tingkat pimpinan lembaga. Untuk itu,

Majelis Nasional akan membuat undangan secara khusus kepada DPD dan DPR. Jadi, baru

pertama kali nanti mungkin undangan ini langsung ke DPD yang selama ini semuanya

melalui DPR.

Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah Indonesia yang saya hormati, selama

ini PHAL telah berperan aktif pada sidang-sidang maupun forum-forum internasional. Pada

kurun waktu 2005 – 2009, delegasi DPD RI bersifat individu berperan aktif, khususnya pada

organisasi anggota parlemen seperti IFPPD PNoWB (Parliamentary Network on The World

Bank) dan seminar-seminar workshop. Khususnya PHAL menyampaikan terima kasih

banyak kepada pimpinan DPD RI, khususnya Bapak Laode Ida yang telah berperan aktif

pada kegiatan-kegiatan parlemen dunia. Selama periode ke-2 tahun 2009 – 2014, PHAL telah

melaksanakan tugas sebagai alat kelengkapan yang berfungsi membina dan mengembangkan,

meningkatkan hubungan persahabatan dengan senat lembaga dan pemerintah di luar negeri.

Keikutsertaan pada forum parlemen senat dunia, antara lain di Inter Parliamentary Union

(IPU), ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), Asia-Pacific Parliamentary Forum

(APPF) sebagai adviser, kemudian keikutsertaan DPD RI pada Parliamentary network on

The World Bank (PNoWB) dan International Monetary Fund (IMF). Selain itu, guna

meningkatkan hubungan baik antarnegara, DPD telah menandatangani MoU dengan Japan

Page 33: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 32

Coorporation Agency (JICA) dan beberapa lembaga Internasional lainnya. Selanjutnya,

menghadapi tugas-tugas ke depan, PHAL juga menyusun draf MoU dengan Rusia dan

Argentina dan beberapa draf MoU sebagai pola atau prototipe untuk MoU dengan berbagai

lembaga internasional.

Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati, mencermati dinamika dan

perkembangan pembahasan tatib, maka ke depan PHAL atau akan bernama BKSP

mendapatkan tugas baru, yaitu memfasilitasi segala upaya promosi penanaman modal daerah

dengan investor asing melalui lembaga perwakilan negara sabahat. Untuk itu, kami mohon

dukungan dari seluruh pimpinan DPD yang akan datang, pimpinan alat kelengkapan, dan

anggota untuk dapat mendukung pelaksanaan tugas BKSP pada Masa Sidang 2014 – 2015.

Sebelum saya menutup laporan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas

kerja sama kita semuanya selama ini, khususnya kepada Pimpinan dan seluruh Anggota

PHAL dan lebih khusus lagi pada DR. Laode Ida sebagai pimpinan yang membawahi PHAL

yang selama ini telah bekerja sama dengan baik dan membawa nama baik DPD RI di

lembaga parlemen internasional. Kepada Sekretariat Jenderal, kami juga mengucapkan

terima kasih banyak atas kerja sama selama ini dan kalau ada hal-hal yang kurang berkenan,

perkenankan saya atas nama Pimpinan dan seluruh Anggota PHAL menyampaikan

permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

Terima kasih.

Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dan kepada Anggota PHAL yang masih ada, bila berkenan untuk ke depan bersama

saya mendapatkan laporan terakhir ini dan masih ada beberapa orang, 3 orang, 4 orang.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, rekan-rekan Pimpinan dan Anggota PHAL lainnya, jadi semua ternyata

ini semua masuk ya. Pimpinan PHAL ini selamat sekali lagi. Tetapi, ini bukan kalah atau

menang. Kalau istilah kalah atau menang itu sebetulnya istilahnya pengikut. Kalau istilahnya

pemimpin itu tetap menang, hanya suaranya tidak sampai kadangkala begitu.

Kami persilakan kepada Kelompok DPD di MPR. Tidak hadir? Ini terakhir ya berarti,

PURT terakhir ya, PURT.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Kelompok terakhir.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Kelompok terakhir ya. Silakan, Pak.

PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KETUA PURT)

Kalau tadi Pak Wayan pakai kaos biasa karena sibuk, saya juga siap jas, sibuk takut

dipanggil Jokowi.

Laporan PURT semuanya sudah dibagikan, jadi mungkin saya hanya 2, 3 halaman saja

yang saya bacakan ini karena sampai 11 halaman ini. Bagaimana, setuju saja ya?

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh .

Yang terhormat Pimpinan DPD, para Senator, hadirin yang berbahagia. Saya lanjut

saja, saya kira semua sudah ada ini. Pada keanggotan DPD masa jabatan 2009 – 2014, PURT

telah melaksanakan tugas dan fungsi sesuai amanat Undang-Undang dan Peraturan DPD

Page 34: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 33

tentang Tata Tertib. Namun demikian, masih terdapat beberapa prioritas materi yang harus

dilanjutkan pada periode keanggotaan PURT masa jabatan 2014 – 2019. Tercatat empat

substansi utama yang masih menjadi persoalan dan harus ditindaklanjuti pada keanggotaan

DPD berikutnya.

Pertama, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan Administrasi.

Pimpinan dan Anggota lembaga tertinggi atau tinggi negara serta bekas Pimpinan lembaga

tertinggi tinggi negara dan bekas Anggota lembaga tinggi negara hanya mengatur mengenai

hak keuangan administratif lembaga negara yang terbentuk sebelum amandemen Undang-

Undang Dasar 1945. DPD yang terbentuk pasca-amandemen Undang-Undang Dasar 1945

hak keuangan hanya diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2008 tentang hak

keuangan, administrasi dan seterusnya. Jadi, berarti hak keuangan DPD belum diatur oleh

Undang-Undang. Untuk itu, DPD RI pada masa jabatan mendatang perlu mendorong komite

atau PPUU untuk mengusulkan menyusun kembali Rancangan Undang-Undang usul dari

DPD tentang perubahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1980 tersebut tentang mengatur

para pejabat lembaga negara.

Kedua, kemandirian dalam penyusunan dan pengelolaan anggaran DPD. Salah satu

persoalan utama dalam pengelolaan anggaran DPD RI selama dua periode adalah belum

adanya kemandirian bagi DPD dalam mengelola anggaran. Dalam Pasal 6 Ayat (1) dan Pasal

75 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

yang merupakan perubahan dari Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 telah menegaskan

mengenai kemandirian penyusunan anggaran MPR dan DPR. Namun, tidak mengatur adanya

kemandirian penyusunan anggaran DPD. Jadi, untuk pekerjaan rumah DPD yang akan

datang supaya ditegaskan mengenai kemandirian penyusunan anggaran untuk DPD.

Berdasarkan undang-undang, sampai sekarang belum ada. Hal ini harus menjadi catatan

untuk dapat diperjuangkan oleh Anggota DPD periode 2014 – 2019 agar ada kesetaraan

antara tiga kamar parlemen Indonesia, yaitu MPR, DPR, dan DPD dalam hal kemandirian

menyusun anggaran.

Ketiga, berkenaan dengan pembentukan kantor DPD di ibu kota provinsi, yaitu satu

pembangunan gedung kantor DPD dan dua lanjutan pengelolaan kantor sementara DPD,

komunikasi politik Pimpinan DPD dan PURT periode mendatang harus terus dilakukan

untuk lebih memberikan pemahaman kepada DPR atas urgensi pembangunan kantor

permanen DPD di ibu kota provinsi sesuai amanat Pasal 252 Ayat (4) Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2014 yang merupakan perubahan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009,

masih mengatur bahwa Anggota DPD dalam menjalankan tugas di daerah pemilihannya

mengingat adanya tuntutan dari Pemda provinsi yang telah menghibahkan tanah kepada DPD

agar di atas tanah tersebut segera dibangun gedung kantor DPD di ibu kota provinsi.

Langkah-langkah strategis dan konkret yang dilakukan oleh PURT DPD bersama dengan

Sekretariat Jenderal DPD berkenaan dengan pembentukan kantor DPD RI di ibukota provinsi

adalah terus melakukan upaya pendekatan kepada pemerintah provinsi untuk memberikan

dukungan hibah tanah untuk membangunan gedung kantor permanen DPD RI di ibukota

provinsi serta pinjam pakai aset untuk penyediaan kantor sementara DPD ibu kota provinsi

sampai selesainya pembangunan gedung kantor permanen.

Keempat, adanya kebutuhan pembangunan kantor DPD di ibu kota negara didasarkan

pada kebutuhan bahwa hingga saat ini DPD RI secara sejak periode tahun 2004 sampai

sekarang belum memiliki kantor permanen ruang kerja Anggota DPD, ruang persidangan

Paripurna DPD. DPD pada masa jabatan 2014 – 2019 perlu memperjuangkan hal ini agar

sosok kelembagaan DPD dapat lebih secara nyata dan sistem ketatanegaraan Indonesia

berarti untuk periode yang akan datang. DPD harus memperjuangkan mempunyai kantor

gedung, ruang rapat sendiri karena yang selama ini kita masih pinjam kepada MPR atau

gedung MPR kita beli untuk DPD, balik nama.

Page 35: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 34

Yang terhormat Pimpinan DPD, para Senator, dan hadirin yang berbahagia, apa yang

telah dilakukan dan dihasilkan oleh PURT DPD pada masa jabatan tahun 2009 – 2014 adalah

upaya optimal yang bisa dilakukan oleh PURT DPD mengingat kebijakan anggaran dan

kerumahtanggaan DPD erat kaitannya dengan aturan perundang-undangan yang mengatur

tentang keuangan yang mengikat lebih luas di atasnya, seperti Undang-undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Menteri, dan sebagainya. Dalam setiap pengambilan keputusan, PURT

selalu berupaya berpedoman pada aturan hal ini agar akuntabilitas pelaksanaan kebijakan

anggaran dan kerumahtanggaan dapat dilaksanakan secara tepat dan benar. Mengakhiri

laporan melewati Tahun Sidang 2013 – 2014 yang mempunyai tugas menyusun laporan

kinerja, PURT DPD periode tahun 2009 – 2014 perlu menyampaikan penghargaan yang

setingi-tingginya kepada Pimpinan DPD RI, Pimpinan dan Anggota PURT DPD masa

jabatan 2009 – 2014, serta para Pimpinan dan Anggota alat kelengkapan DPD RI, Kelompok

DPD RI di MPR, dan Sekretariat Jenderal DPD atas kerja samanya yang baik sehingga

pelaksanaan tugas PURT DPD pada masa jabatan 2009 – 2014 dapat berjalan dengan baik.

Ucapan terima kasih juga disampaikan atas kerjasama dan dukungan yang diberikan,

terutama kepada Komisi III DPR RI, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional, Bappenas sebagai mitra kerja strategis dalam lingkup perencana

program dan anggaran DPD. Kami juga ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran

Sekretariat Jenderal DPD atas dukungan tekhnis administratif dan keahlian yang diberikan

kepada PURT masa jabatan 2009 – 2014 sehingga seluruh tugas dapat dilaksanakan dengan

optimal sesuai dengan ketentuan pengelolaan keuangan negara.

Pada kesempatan ini pula, kami ucapkan selamat bertugas kembali kepada Anggota

DPD RI yang masa jabatan 2009 – 2014 dan terpilih kembali pada masa jabatan tahun 2014 –

2019. Kami berharap agar Anggota DPD yang terpilih kembali dapat lebih mengambil peran

utama untuk kesinambungan kerja kelembagaan DPD pada masa jabatan yang akan datang.

Kepada Anggota DPD RI masa jabatan 2009 – 2014 yang nasibnya tidak terpilih kembali,

kami sangat percaya adalah sebuah keniscayaan bahwa untuk tokoh-tokoh daerah yang

pernah menjadi seorang Senator republik ini tidak akan pernah mengenal kata purnatugas

pengabdian tiada akhir karena pengabdian dan sumbangsih kita kepada bangsa dan negara

masih dapat dilakukan dalam ruang-ruang bidang yang lain, tidak hanya di DPD. Sudah

habis air matanya saya.

Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sudah tergabung dengan alat kelengkapan lain saya kira tidak usahlah. Kesimpulannya

sudah saya sampaikan, hanya kesampulannya saja yang belum. Masih ada tidak anggota

PURT? Ada, ya maju ke depan.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

kita sudah serahkan sepenuhnya kepada Ketua berfoto sendiri, menyerahkan sendiri.

PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Ya untuk PURT, saya mohon ke depan. Ya Pak John, Ibu Hanna, ini PURT ini tokoh-

tokoh semua ini,

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Banyak ya.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Page 36: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 35

Terima kasih Pak Sofwat Hadi. Ini rekan sejak 10 tahun yang lalu tetap kritis sampai

sekarang.

Ketua PURT dan Pimpinan PURT serta rekan-rekan Senator Anggota PURT selesai,

sudah itu rangkaian laporan alat-alat kelengkapan pada bagian terakhir. BK juga silakan, Pak.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Bismillahirrahmanirrahim, asssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Pimpinan dan rekan-rekan Senator yang saya hormati, laporan BK sebenarnya sangat

simpel saja karena memang pekerjaannya juga lebih pada tataran kebijakan dalam rangka

memelihara kehormatan lembaga maupun anggota. Seperti kita ketahui bahwa dua tugas

pokok BK, yaitu penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan. Artinya, bersikap bersifat pasif.

Yang kedua, penyempurnaan peraturan tata tertib. Yang ini praktis karena hal-hal yang

biasanya bersifat krusial dan cukup komprehensif ya selama satu tahun ini diambil alih oleh

pansus dan pansus kita dua kali terbentuk untuk itu. Ada hal yang saya kira hal baru yang

cukup menggembirakan bahwa kita sekarang di dalam komunikasi DPRD-DPRD itu cukup

hangat karena paling tidak ada kurang lebih 15 kali delegasi dari DPRD-DPRD provinsi

kabupaten dan kota datang untuk meminta saran-saran atau bertukar pikiran. Jadi, artinya ada

satu saluran baru karena biasanya kita salurkan ke daerah itu adalah pemerintah daerah,

padahal pemerintahan daerah itu terdiri dari pemerintah daerah, gubernur dalam hal ini,

bupati atau gubernur atau bupati, walikota dan DPRD-nya masing-masing.

Kemudian, ada satu hal yang ingin saya sampaikan bahwa di dalam soal pengaduan ini,

bukan berarti tidak pernah ada. Ada juga pengaduan yang sengaja kami ambil kebijakan

tentunya melihat persoalannya secara khusus bahwa kalau masalah ini diteruskan, padahal

nantinya juga ujungnya itu bukan di lingkungan lembaga, tetapi harus keluar. Maka, kita ajak

tukar pikiran pihak pengadu, apakah tidak sebaiknya ini ditarik saja atau karena kalau sudah

didaftar itu harus diproses dan untuk menjaga kehormatan orang yang teradu, ini lebih baik

kita selesaikan saja atau kadang-kadang saya pertemukan sehingga tidak memperpanjang

masalah dan menjaga kehormatan karena memang tidak harus selesai di lingkungan kita. Ada

satu contoh soal saja yang ingin saya kemukakan, misalnya ketika kita hangat-hangatnya

menghadapi pilpres di mana anggota-anggota DPD itu terlibat mendukung pada salah satu

calon atau kubu, ada pengaduan yaitu dari anggota sendiri yang kemudian saya lakukan tukar

pikiran bahwa kalau persoalan ini diangkat, kita ini akan ribut satu sama lain, padahal

persoalan ini akan berlalu juga. Nah, ini anggota yang bersangkutan bisa memahami

sehingga laporannya ditarik. Jadi, itulah yang saya maksudkan bahwa ini lebih pada tataran

kebijakan dan bagaimana kearifan menyelesaikan masalah yang memang tidak harus atau

tidak mestinya harus ya diangkat. Tetapi, kalau harus diangkat pernah juga. Misalnya, kita

panggil anggota-anggota anggota karena melibatkan nama baik lembaga. Ada juga orang luar

yang kemudian kita adukan ke pihak yang berwajib.

Saya kira, Pimpinan yang terhormat Bapak Wakil Ketua dan Ibu Wakil Ketua, itulah

sekadarnya saya sebut saja sekadarnya karena memang bersifat sekadar, laporan formal yang

saya sampaikan. Pada akhirnya, atas nama rekan-rekan anggota BK, di sini hadir saya kira

tiga orang kalau tidak salah ini, ada Wakil Ketua Bapak Pendeta Jack, lalu ada Pak Azis

Kahar, saya kira cuma bertiga kami yang hadir untuk sekarang ini. Dan, saya sendiri selama

empat tahun menjadi anggota BK pernah absen 1 tahun, kemudian 3 tahun, praktis 3 tahun

menjadi ketua tentu banyak sekali kekhilafan, kekurangan. Saya mohon dimaafkan sebesar-

besarnya. Mudah mudahan Badan Kehormatan pada periode mulai besok ini akan banyak

Page 37: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 36

lebih banyak lagi kearifan-kearifan baru di dalam rangka menjaga harkat dan martabat

lembaga kita.

Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Fatwa, Ketua Badan Kehormatan DPD Republik Indonesia.

Saya kira ini bagian terakhir, kami undang Pimpinan kelompok DPD di MPR,

sebenarnya untuk sekaligus menutup sidang Kelompok DPD di MPR di depan ini.

Menyampaikan laporan sekaligus menutup siding Kelompok DPD di MPR di sini. Ya kasih

laporan dulu sekaligus kami undang di sini untuk menutupnya. Saya kira itu yang kami bisa

sampaikan untuk ya,

PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SEKRETARIS KELOMPOK

DPD DI MPR)

Berarti Pak Ketua Sidang Paripurna DPD diskors sebentar untuk sidang pleno

Kelompok ya, begitu maksudnya?

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Saya kira begitu maksudnya. Jadi, kami Pimpinan DPD tadi saya undang dulu,

kemudian saya skors untuk kemudian dilanjutkan sidang Kelompok DPD di MPR ya. Begitu

ya. Kami undang rekan-rekan Ketua Kelompok DPD di MPR untuk mengambil tempat

sekaligus menyampaikan laporan. Laporan dulu?

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (WAKIL KETUA KELOMPOK DPD

DI MPR)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita.

Yang terhormat Pimpinan DPD RI, yang terhormat Bapak-Ibu Anggota DPD RI,

Sekretariat dan jajarannya. Kelompok DPD di MPR RI selama dua periode 2004 – 2009 dan

2009 – 2014 telah berjuang secara maksimal untuk mewujudkan penataan sistem

ketatanegaraan melalui usul perubahan kelima Undang-Undang Dasar 1945. Kelompok DPD

di MPR RI senantiasa berinisiatif melakukan komunikasi politik dengan fraksi-fraksi dan

alhamdulillah dua tahun lalu, proses politik dalam rangka penataan sistem ketatanegaraan

telah bergulir di rumahnya, yaitu rumah MPR RI dengan terbentuknya Tim Kajian Sistem

Ketatanegaraan Indonesia. Singkat kata, rapat gabungan Pimpinan MPR dengan pimpinan

fraksi dan Kelompok DPD pada tanggal 18 Agustus menyepakati pembentukan tim finalisasi

laporan kinerja pimpinan MPR yang mana laporan tersebut dibagi dalam dua kepanitiaan:

Panitia Ad-hoc 1dan Panitia Ad-hoc 2. Perkembangan yang terjadi untuk di Panitia Ad-hoc 2

berjalan sangat baik sebagaimana kemarin melalui Sidang Paripurna ke-2 MPR tanggal 29

September 2014 dalam upaya melakukan penataan terhadap sistim ketatanegaraan, Panitia

Ad-hoc 2 berhasil menyampaikan rekomendasi kepada MPR periode 2014 – 2019 adalah

sebagai berikut.

1. Melaksanakan penataan sistem ketatanegaraan Indonesia melalui perubahan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan tetap berdasarkan pada

Page 38: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 37

nilai-nilai Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum negara dan kesepakatan

dasar untuk tidak mengubah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan tetap

mempertahankan bentuk negara kesatuan Republik Indonesia dan mempertegas sistem

pemerintahan presidensial serta melakukan perubahan dengan cara adendum.

2. Mmelakukan reformulasi sistem perencanaan pembangunan nasional dengan model

GBHN sebagai haluan penyelenggaraan Negara

3. Melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, negara kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika

secara melembaga melalui semua tingkat pendidikan nasional dalam rangka

pembangunan karakter bangsa

4. Membentuk badan yang secara fungsional bertugas mengkaji sistim ketatanegaraan dan

memasyarakatkan nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, negara kesatuan

Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika ke semua lembaga negara dan lapisan

masyarakat.

5. Mewujudkan akuntabilitas publik lembaga negara dalam melaksanakan tugas

konstitusional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 melalui laporan

kinerja pelaksanaan tugas dalam Sidang Tahunan MPR RI.

6. Melakukan penataan sistem peraturan perundang-undangan dengan berdasarkan

Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum Negara.

7. Memperkuat status hukum ketetapan MPRRS dan MPR dalam sistem hukum

Indonesia.

Inilah rekomendasi singkat yang mengikat bagi Anggota MPR RI periode 2014 – 2019.

Capaian Kelompok DPD hingga berada pada posisi sekarang tentulah tidak terlepas dari

dukungan penasihat Kelompok DPD yang di sini adalah Pimpinan DPD RI, Pimpinan dan

Anggota Kelompok DPD, dan dukungan Sekretariat Jenderal DPD RI. Untuk itu, kami

Kelompok DPD RI mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya bagi semua pihak yang

telah membantu perjuangan Kelompok DPD hingga akhir periode ini. Selanjutnya, kami

mewakili Pimpinan Kelompok DPD RI akan menyampaikan memoar lima tahun bakti 2009

– 2014 Kelompok DPD di MPR. Nanti akan kami serahkan, namun sebelumnya izinkan kami

menggunakan Paripurna ini untuk mengucapkan terima kasih yang dalam kepada rekan kita

sahabat kita di Kelompok DPD yang secara intensif tidak mengingat waktu, yang saya catat

itu sudah empat hari berturut-turut pulang Subuh terus, paling cepat jam setengah empat

selesai.

Kepada yang terhormat Saudara kami Bambang Soeroso, yang terhormat Saudara kami

Pak Dani Anwar, yang terhormat Saudara kami Bapak Wahidin Ismail, yang terhormat

saudara kami Pak Marhany Poly Pua, yang luar biasa sahabat kami Bapak Sofwat Hadi, yang

terhormat Saudara kami Bahar Buasan, yang terhormat Saudari kami Bu Ella Giri Komala,

dan yang terhormat sahabat dan saudara kita Pak Abdurachman Lahabato, beliau tidak hadir.

Mohon izin kenapa kami menyampaikan nama ini saja karena nama ini yang memang purna.

Purna yang pergi meninggalkan kita, namun yang saya pribadi sangat terharu menghitung

hari, menghitung jam, sampai menghitung menit, beliau-beliau yang saya sebutkan tadi tetap

memenuhi jadwal pembahasan tanpa meninggalkan sedikit pun. Padahal, apa yang kita

tuangkan dan kita jadikan dan kita dapat pada hari ini tidaklah untuk beliau-beliau yang

langsung nanti akan menikmatinya. Izin, Pak Azis, saya mohon maaf ya. Cuma memang

harus ada catatan, Pak Azis memang jarang masuk, maaf, maaf ini bahasa saudara saja. Itulah

sahabat perjuangan, ini bahasa dari Pak Bambang Soeroso yang tidak pernah kita lupakan.

Perpisahan ini memang harus terjadi bagi kami kepada sahabat-sahabat kami yang tiada henti

yang tadi malam pun masih berkutat untuk menyusun berbagai pembahasan dengan DPR RI

di sebelah. Maka dengan demikian, kami bisa menyampaikan kami tidak perlu cemas dengan

Page 39: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 38

kata “perpisahan” karena kata “perpisahan” diperlukan sebelum kita untuk dapat bertemu

kembali dan pertemuan itu pasti ada bagi para sahabat. Yakinlah, sahabat, cinta dan cita kita

selalu bersatu. Kita akan bersatu selamanya dalam cahaya persahabatan.

Terima kasih untuk kita semua. Terima kasih, semoga semangat ini terus ada.

Wabillahitaufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Ibu Iin dan rekan-rekan dari Kelompok DPD di MPR. Di saat-saat yang

mengesankan buat kita semua, sebetulnya ada yang tinggal, ada yang pergi, ada yang keluar

ada yang masuk, itu soal biasa saja sebetulnya, soal alami dalam kehidupan. Tetapi, saya kira

yang terpenting adalah hati kita semua bersih. Kita hilangkan semua yang tertinggal yang

masih barangkali ada yang membekas, ada yang kurang indah, kurang enak, itu adalah

manusiawi saja dan manusiawi juga harusnya ilahiyah juga harusnya ketika harus

mengantarkan hidup kita untuk selalu bersih, dalam hati kita selalu bersih, saya kira itu. Saya

akan undang teman-teman rekan-rekan dari Kelompok DPD di MPR. Saya akan skors sidang

ini Sidang DPD, sekarang sidang Kelompok DPD di MPR. Sekali lagi, saya undang rekan-

rekan dan saya akan skors dan barangkali ketukan palu yang saya harus lakukan terakhir kali

ini ketika saya memimpin sidang di DPD.

Terima kasih. Ini saya persilakan kepada teman-teman.

PEMBICARA ; Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SEKRETARIS KELOMPOK

DPD DI MPR)

Baiklah, Bapak-Ibu.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Om swastyastu.

Skors ini hanya mungkin 5 – 10 menit karena forum Sidang Pleno Kelompok

dibutuhkan karena kita harus mengesahkan peraturan tata tertib tentang Kelompok DPD di

MPR karena ini tidak diatur di tata tertib DPD dan di tata tertib MPR. Oleh karena itulah,

maka Sidang Pleno ini akan langsung dipimpin Pak Ketua Pak Bambang Soeroso. Kami

persilakan untuk membuka Ssidang Pleno dan memimpin rapat dengan agenda tunggal

pengesahan peraturan tentang Kelompok DPD di MPR. Kepada Pak Ketua Pak Bambang,

kami persilakan

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan izin yang terhormat Bapak dan Ibu negarawan Indonesia, Senator Indonesia,

dan Anggota Kelompok Anggota DPD di MPR, maka Sidang Pleno Kelompok Anggota

DPD pada hari ini Selasa tanggal 30 September 2014, kami nyatakan dibuka dan terbuka

untuk umum.

KETOK 1X

KETOK 1X

Page 40: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 39

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Selamat sore.

Om swastyastu.

Yang kami hormati Penasihat Kelompok Anggota DPD yang adalah juga Pimpinan

DPD RI, yang saya sangat muliakan Bapak-Ibu sahabat seperjuangan negarawan Indonesia,

Senator Indonesia, Anggota Kelompok Anggota DPD di MPR serta Saudara-saudara

Sekretariat Jenderal dan hadirin yang berbahagia. Hari ini adalah hari Sidang Pleno

Kelompok yang terakhir di penghujung pengabdian kita kepada negara dan bangsa sebagai

senator kita untuk kita dengan agenda mengesahkan peraturan Kelompok DPD di MPR

tentang tata tertib. Karena ini adalah merupakan bagian dari tugas konstitusional, untuk itu

izinkanlah kami membacakan beberapa introduction terhadap rancangan dari peraturan tata

tertib kita.

Yang pertama, kita maklumi bersama bahwa dinamika politik telah menghasilkan

acuan baru terhadap lembaga parlemen dengan lahirnya Undang-Undang No. 17 Tahun 2014

tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Implikasi dari adanya Undang-Undang MD3 itu

adalah perlunya disesuaikan peraturan tata tertib lembaga-lembaga tersebut. Untuk diketahui

kita bersama, peneysuaian terhadap tatib MPR telah dirumuskan oleh Panitia Ad-hoc MPR

RI dan telah diputuskan menjadi Keputusan MPR RI pada Sidang Paripurna MPR RI tanggal

29 September 2014, satu hari yang lalu. Sementara itu, penyesuaian terhadap tatib DPD telah

diambil putusannya melalui Sidang Paripurna DPD pada tanggal 18 Sepember 2014 dengan

penyempurnaannya. Terkait dengan eksistensi Kelompok DPD sebagai bagian integral,

ulangi sebagai bagian integral dari DPD, telah dipahami bersama bahwa tatib DPD telah

membentuk alat kelengkapan baru, yakni Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan atau

BPKK sebagai transformasi Kelompok DPD dalam kapasitasnya sebagai anggota DPD.

Selanjutnya, sesuai Pasal 108 Ayat (2) Peraturan Tata Tertib DPD, pengaturan mengenai

susunan Pimpinan Kelompok DPD di MPR, pelaksanaan tugas Kelompok DPD di MPR,

termasuk mekanisme pemilihan bakal calon pimpinan MPR yang berasal dari unsur DPD,

diatur secara internal dalam peraturan Kelompok DPD di MPR. Mekanisme internal tersebut

telah dituangkan dalam rancangan peraturan Kelompok DPD di MPR tentang tata tertib yang

telah disampaikan kepada Bapak dan Ibu yang terhormat Anggota Kelompok DPD di MPR

pada hari ini Senin, maaf, pada kemarin Senin, tanggal 29 September 2014. Naskah peraturan

Kelompok DPD di MPR tersebut telah disusun oleh tim kecil yang diamanatkan melalui

Sidang Pleno Pimpinan Kelompok DPD di MPR pada tanggal 22 September 2014 yang lalu.

Adapun kelompok kecil tersebut, yakni yang pertama adalah Prof. Jhon Pieris sebagai

koordinator, Prof. Farouk Muhammad sebagai anggota, Afnan Hadi Kusumo anggota,

Mohammad Asri Anas anggota, Muhammad Syukur anggota, Abdurahman Lahabato

anggota, Abraham Liyanto anggota, Gusti Farida Hasan Aman anggota, dan saudara kami

Litha Brent anggota. Selanjutnya, dapat kami informasikan bahwa dalam draf atau naskah

peraturan Kelompok DPD di MPR tentang tata tertib mengandung muatan-muatan sebagai

berikut.

1. Ketentuan umum

2. Susunan kedudukan dan tugas

3. Keanggotaan

4. Pimpinan kelompok DPD

5. Persidangan

6. Pengambilan keputusan

Page 41: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 40

7. Tata cara pemilihan pimpinan kelompok DPD di MPR

8. Tata cara pemilihan bakal calon pimpinan MPR dari unsur DPD

9. Ketentuan penutup.

Itulah pokok-pokok muatan yang terkandung di dalam rancangan peraturan Kelompok

DPD tentang tata tertib hingga akhirnya hari ini kita harus mengesahkan apa-apa yang sudah

dibahas secara mendalam siang dan malam, termasuk adalah apa-apa yang menjadi

mekanisme kita untuk kita bisa melakukan operasionalisasi terhadap pengejawantahan dari

ketentuan yang diamanatkan dalam Tatib MPR Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 demi

semata-mata adalah untuk kepentingan masyarakat daerah, bangsa, dan Negara. Oleh

karenanya, kami ingin menawarkan kepada Bapak-Ibu segera setelah ini adalah mengambil

sebuah pengesahan.

Apakah rancangan peraturan Kelompok DPD di MPR tentang tata tertib dapat kita

sahkan pada Sidang Pleno Kelompok DPD pada hari ini?

Alhamdulillah, terima kasih Bapak dan Ibu sekalian, para sahabat seperjuangan ya.

PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Pimpinan. Sudah ditutup ya, saya tidak apa-apa, cuma mungkin di sini forum yang

cukup baik untuk saya menyampaikan beberapa hal. Yang pertama bahwa yang saya

sampaikan ini mungkin tidak akan mengubah tatib, tetapi ada baiknya jika kita yang terpilih

terpilih lagi dan juga masuk dalam Kelompok ini mengabarkan juga kepada saudara-saudara

kita yang baru masuk ke DPD dan terutama yang ada di Kelompok untuk tetap misalnya

melihat perwakilan dari provinsi-provinsi yang belum mendapatkan posisi pimpinan di alat

kelengkapan komite maupun di alat kelengkapan yang lain karena Kelompok ini kan nanti

terakhir. Dari sembilan pimpinan yang akan masuk ke Kelompok DPD itu juga

memperhatikan itu. Artinya, untuk menjaga kebersamaan seluruh Indonesia. Itu yang

pertama. Kedua adalah bahwa Kelompok DPD ke depan mohon untuk selalu berkoordinasi

dengan teman-teman anggota DPD yang besok pindah ke DPR di berbagai partai.

Terima kasih. Semoga kebersamaan ini selalu ada dan pertemanan ini bisa bermanfaat

untuk bangsa ini ke depan. Terima kasih.

Assalamu’alaikum.

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Exellent, sahabatku Elnino. Jadi, itu merupakan catatan-catatan yang nanti dalam

perjalanan ke depan akan sangat kita perhatikan demi adalah sebuah persamaan kita dan di

antara kita.

Akhirnya, izinkanlah kami untuk menuutup Sidang Pleno Kelompok ini dengan

beberapa ungkapan. Yang pertama adalah.

PEMBICARA : Ir. H. ABD. AZIS QAHHAR MUDZAKKAR, M.Si. (SULSEL)

Interupsi, Pimpinan. Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETOK 2X

Page 42: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 41

Memang kami yang tidak mengikuti perkembangan yang dibahas di tatib MPR ya tentu

tadi prasangka baik saja bahwa semuanya sudah selesai. Tetapi, kami yang masih lanjut, saya

pribadi dan mungkin sebagian teman-teman sama juga masih belum mengerti sebenarnya

persisnya seperti apa yang tadi diketuk itu ya. Karena itu, harapan saya mungkin bisa dibagi

hasil tertulisnya itu secepat-cepatnya supaya kami segera paham sebenarnya seperti apa

nantinya yang akan kita lakukan, bagaimana prosesnya di DPD, dan bagaimana prosesnya di

MPR. Jadi, saya pribadi dan boleh jadi banyak orang seperti seperti saya yang belum

mengerti persis itu, baru dengar-dengar berita aja, ada 9, ada gimana, persisnya gimana itu

yang saya belum paham. Jadi, saya kira ini apakah sekarang ini mau dijelaskan secara singkat

secara lisan ataukah tentu saja yang kemudian yang sangat penting adalah secara tertulis

sehingga kami yang masih lanjut itu benar-benar bisa paham.

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Terima kasih atas ungkapannya Saudaraku Pak Azis. Jadi, naskah atau rancangan itu

sudah kami sampaikan kepada Bapak dan Ibu semenjak kemarin, Pak. Jadi, itu sudah rigid,

rinci apa-apa yang terkandung di dalam rancangan itu. Saya kira kita semua sudah

menerimanya dan nanti kalau ada Bapak pertanyaan dan sebagainya, nanti biarkan teman-

teman yang jadi tim kecil itu untuk menjelaskan lebih jelas lagi, tetapi di luar daripada

Sidang ini. Kalau itu bisa disetujui Bapak dan Ibu.

PEMBICARA : Drs. PAULUS YOHANES SUMINO, MM. (PAPUA)

Pimpinan, mohon interupsi sedikit saja. Maaf saya mengganggu, tetapi karena ini saat

terakhir saya ingin sampaikan. Bahwa, pertama saya pribadi ingin mengucapkan selamat juga

kepada Pimpinan Kelompok dengan lika-liku, dengan perjuangan, dengan susah payah kita

berupaya melakukan perubahan terhadap UUD 1945, baik gerakan di dalam maupun gerakan

di luar. Luar biasa dan ini sudah bergema di seluruh Indonesia, terutama di perguruan tinggi-

perguruan tinggi. Diakui secara jujur atau tidak jujur, teman-teman di DPR RI juga

sebenarnya sudah tergerak. Hanya karena egoisme politik, mereka merasa enggan untuk

memberikan dukungan terhadap DPD ketika ini menjadi inisiatif daripada DPD. Ini artinya

bahwa masih ada sandungan, masih ada halangan. Tetapi, dengan adanya Kelompok dan

sudah dibentuk PAH ya di sana, ya itu sudah menjadi jembatan. Dan, inilah titik perjuangan

yang kira-kira dapat ditekuni untuk bisa memformulasi semua keinginan daripada DPD

dalam melakukan perubahan itu. Tetapi, tolong juga waspadai jangan sampai agenda

perubahan kita yang sudah kita kaji dengan baik akan mengalami kemunduran ketika ada

agenda-agenda politik yang mau mengembalikan Undang-Undang Dasar itu kepada titik

yang mundur lagi. Itu pesan saya.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Terima kasih, Pak Paulus. Jadi, secara dinamika, perjuangan kita, semua perjuangan

Bapak dan Ibu sekalian adalah merupakan sebuah catatan sejarah. Ini akan menjadi kita di

kemudian hari. Dengan catatan, apa yang sudah kita hasilkan maksimal, kata Bu Ayus hari

ini, itu sejogjanya bisa dikawal terus, kemudian ditindaklanjuti oleh kawan-kawan yang nanti

meneruskan ke depan pada periode 2014 – 2019. Saya ingin mempertegas kembali, hari ini

atau kemarin itu semua fraksi-fraksi partai politik di MPR telah sepakat bulat untuk

Page 43: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 42

mengagendakan amandemen itu pada periode ke depan pada masa pasca 2014 besok itu. Dan

oleh karenanya, sekali lagi ini adalah hasil kerja kita semua, bukan hanya hasil kerja

Pimpinan Kelompok karena kalau kami menyebut Anggota Kelompok berarti adalah Bapak

dan Ibu seluruhnya adalah pejuang-pejuang terhadap amandemen itu yang tergabung di

dalam Kelompok Anggota DPD di MPR.

Oleh karenanya, kata akhir dari kami, saya agak terharu akhirnya dengan melihat

suasana kebatinan kita yang seolah-olah kita ini akan berpisah besok lusa. Tetapi, saya ingin

tegaskan secara fisik, secara emosional, kita tidak akan berpisah karena kita yang

perjuangkan, karena kita yang perjuangkan adalah semata-mata demi untuk Indonesia yang

lebih hebat ke depan melalui penataan sistem ketatanegaraan Indonesia dan melalui

amandemen Undang-Undang Dasar 1945 yang Bapak-Ibu telah inisiasi semenjak tujuh tahun

yang lalu. Bapak-Ibu telah memulai perjuangan ini dengan baik. Untuk itu, kita akan

mengakhiri perjuangan ini dengan baik pula dengan kesuksesan di mana nanti pada agenda

opportunity pertama pada masa sidang MPR, Sidang Umum MPR pasca 2014 akan

dilakukan amendemen.

Untuk itu, Bapak dan Ibu sekalian, dengan segala rasa keharuan kami, hati yang paling

dalam dan sekaligus kebanggaan, kami ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-

tulusnya atas segala upaya kontribusi dari Saudara-saudaraku sekalian yang telah

memberikan semangat yang tidak pernah berhenti, tidak pernah putus siang malam untuk

perjuangan kita bersama ini. Terima kasih juga kami haturkan kepada penasihat kami Pak

Irman, Pak Laode, Ibu Kanjeng Ratu Hemas yang senantiasa setiap saat selalu memberikan

berbagai nasihat dan arahan daripada perjuangan kita. Terima kasih khususnya juga kepada

kita semua. Justru kepada Bapak dan Ibu sekalianlah negarawan Indonesia yang telah

mencerminkan betapa kenegarawanan dari senator Indonesia itu patut diajungkan jempol dan

ini sudah mendapatkan apresiasi dari seluruh partai politik yang ada sekarang ini, termasuk

adalah dari tokoh-tokoh di daerah kita. Kami terus terang dapatkan beribu sms, beribu BBM

yang mengatakan bahwa teruskan perjuangan saudara-saudaraku di DPD untuk melakukan

amandemen Undang-Undang Dasar 1945 dalam perspektif menguatkan kelembagaan kita.

Terima kasih juga kepada khususnya adik-adikku seluruh Sekretariat Kelompok DPD yang

dengan sampai dimarahi sama suaminya atau istrinya yang setiap hari pulang malam

mendampingi kami pulang pagi untuk mendampingi kami dalam kerangka itu, termasuk

kepada Sekretariat Jenderal Pak Sesjen yang juga telah memfasilitasi kita. Dan, lebih khusus

lagi terima kasih ini juga akan kami sampaikan kepada seluruh para prominen ahli kita,

akademisi kita yang setiap saat mengawal terhadap pembahasan-pembahasan yang sifatnya

akademis dan empiris terhadap perjuangan kita di kemudian hari yang akan terjadi.

Kalaulah kami di dalam memanagemen perjuangan ini melakukan kehilafan

kekurangan aku prilaku kami tidak kami sengaja pastinya demi semata-mata untuk suksesnya

perjuangan kita ke depan. Atas nama itu, atas nama Pimpinan, kami mohon dibukakan pintu

maaf yang sebesar-besarnya.

Bapak-Ibu, kepada Bapak-Ibu sahabat perjuangan yang terpilih kembali secara

terhormat untuk meneruskan perjuangan ini pada masa jabatan 2014 – 2019, kami ucapkan

selamat, terus berjuang. Demikian pula kepada Bapak dan Ibu, sahabat yang tidak terpilih

kembali secara bermartabat, kami ucapkan juga selamat untuk terus dengan tetap semangat

memberikan pengabdiannya kepada negara dan bangsa. Sesungguhnya pengabdian Bapak

dan Ibu para negarawan Indonesia Senator Indonesia masih amat sangat dibutuhkan bagi

kemajuan bangsa dan negara tercinta. Sekali lagi, selamat berjuang, sahabat. Kami

mempunyai moto, sekali layar terkembang, surut kita berpantang.

Terima kasih dan dengan izin Bapak dan Ibu sekalian, maka Sidang Pleno akhir

Kelompok DPD dengan ini, oh Pak Farouk, silakan.

Page 44: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 43

PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (NTB)

Interupsi sedikit. Pertama, mohon diwaspadai bahwa ini belum pernah kita

presentasikan kepada anggota baru. Jadi, mohon sebelum ini sudah harus dibagi seperti tatib.

Kemudian, kedua, di substansi mekanisme pemilihan pimpinan Kelompok, saya lihat-lihat

ada kalimat yang tidak persis sama dengan mekanisme pemilihan di calon pimpinan, dalam

arti pada waktu menyerap itu . Jadi, saya harapkan tidak diartikan di dalam Pasal 14 Ayat

(10) dan berikutnya itu seolah-olah masing-masing wilayah memilih calonnya sendiri. Setiap

pemilihan harus dalam secara keseluruhan. Jadi, di sini kan ada kalimatnya, nanti saya

khawatirkan rancu. Setiap anggota itu memilih satu nama di wilayah tersebut, jadi bukan di

wilayah memilih wilayahnya, tetapi tetap seluruhnya memilih calon dari wilayah.

Sebenarnya di Pasal 16 itu sudah di kata-kata dari wilayah itu, tetapi rupanya di sini masih

menggunakan kata “di”. Jadi, supaya kita pahami jangan sampai ada pengertian seperti itu.

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Baik, Prof, terima kasih atas beberapa koreksinya. Tetapi, karena profesor adalah juga

bagian dari tim kecil yang kemarin sudah kita bahas, mudah-mudahan catatan itu menjadi

catatan kita bersama. Kemudian, terhadap mekanisme yang pada awal, kami akan segera

mensosialisasikan peraturan tata tertib ini kepada kawan-kawan kita yang baru nanti akan

hadir pada pasca besok. Baiklah, Bapak dan Ibu.

PEMBICARA : Dr. H. RAHMAT SHAH (SUMUT)

Saya sedikit saja, mohon izin.

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Iya, silakan.

PEMBICARA : Dr. H. RAHMAT SHAH (SUMUT)

Saya juga sama dengan Pak Farouk. Karena anggota DPD yang masih meneruskan dan

kebetulan pengurus Kelompok sudah mengerti apa itu Kelompok, sama seperti teman-teman

tadi, tetapi mohon disosialisasikan kepada anggota baru. Dan, nanti menentukan tiga, bukan

kita yang lama atau anggota DPD yang masih ada karena ada kesan teman-teman di luar

menyampaikan sepertinya Kelompok ini milih satu kelompok di dalam dan pengurus sudah

diarahkan kelompok-kelompok yang di dalam. Saya rasanya itu miris sendiri. Saya bilang,

tidak perjuangan kami itu murni. Dan, saya lihat dari, saya kebetulan sudah terima bahannya

itu beda yang kita putuskan tadi dengan putusan saat kami sidang yang sampai pagi dengan

fraksi-fraksi di MPR. Saya rasa Ibu Iin juga hadir, Pak Asri juga hadir, tapi sangat beda. Jadi,

jangan sampai, ini kita intern ya, jangan sampai keluar nanti beda, di sana tidak terima.

Kedua, juga kita sudah komit tidak boleh terlambat memilih satu anggota. Kalau saran kami,

tatib bagus, tetapi dijalankan juga mesti dengan baik dan transparan. Jangan sampai nanti kita

meninggalkan sesuatu, kebetulan beberapa dari kita tidak di sini, yang meninggalkan sesuatu

yang menjadi perpecahan di Kelompok kemudian hari. Mas Bambang sadari kemarin kita

dua terharu bagaimana dulu Kelompok ini kurang dipandang, akhirnya sekarang sudah

Page 45: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 44

nilainya tinggi, nilainya baik, dan fight kita juga ke DPR diakui. Bagaimana lima jam kita

tidak mau mundur, ada Ibu Iin, ada Asri, dan lain-lain untuk 2, 3, dan lain-lain.

Saya mohon titip itu saja, tolong disosialisasikan teman-teman anggota yang lama yang

tidak pernah di Kelompok, tidak tahu Kelompok apa itu Kelompok, tahu. Sehingga, kalau

ada yang ingin berbakti, ingin masuk, diberi kesempatan. Tetapi, jangan sudah menentukan

kita orang siapa di MPR, siapa ketua kelompok, siapa pengurus kelompok. Saya mohon ini

Pak Farouk dan teman-teman yang masih di dalam mengawal ini untuk keadilan. Mungkin

demikian saja, lebih kurang mohon maaf. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Pimpinan, konkret saja, Pimpinan. Konkret biar bisa ditutup.

PEMBICARA : JACOB JACK OSPARA, S.Th., M.Th. (MALUKU)

Boleh satu lagi?

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Yang mana dikasih?

PEMBICARA : JACOB JACK OSPARA, S.Th., M.Th. (MALUKU)

Saya.

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Iya, Pak Pendeta, silakan.

PEMBICARA : JACOB JACK OSPARA, S.Th., M.Th. (MALUKU)

Saya dulu, Pak. Terima kasih, Pimpinan.

Saya sangat menghargai tinggi apa yang Kelompok 33 orang kerjakan. Tetapi, juga

saya harus menyatakan juga penyesalan saya bahwa selama lima tahun ini pertemuan dengan

132 anggota itu jarang kita lakukan. Hal itu mengakibatkan kemarin itu pembahasan tata

tertib MPR dan lain-lain sebagainya itu ada banyak hal yang mestinya kita harus kasih

koreksi, tapi oleh karena waktu tidak mungkin dikoreksi lagi. Maka, saya berharap siapa pun

nanti yang memimpin Kelompok DPD di MPR nanti akan datang siapa pun itu ke 132

anggota itu harus tetap dianggap sebagai anggota-anggota MPR yang juga berhak untuk

mengusulkan sesuatu yang baik untuk kepentingan DPD kita dan MPR pada umumnya.

Apalagi, adanya rencana untuk meningkatkan peran MPR ini jadi lembaga tertinggi. Sudah

banyak usul-usul dari para netizen sudah mulai menyatakan keraguan mereka dan

menyatakan itu langkah mundur. Jadi, saya harap siapa pun yang akan datang mudah-

mudahan tetap memperhatikan suara rakyat, suara yang antara lain disuarakan oleh 132

anggota ini, jangan 33 orang saja, kepada 132 orang. Kemarin itu ketika kita membahas tata

tertib itu di tata tertib DPD RI, banyak yang mempertanyakan itu. Ibu Iin antara lain yang

menyatakan hal itu, meminta itu kalau bisa kita perhatikan. Saya termasuk orang yang

mengatakan, 33 orang saja anggota MPR, bukan 132 orang yang selama ini kita rasakan.

Page 46: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 45

Yang cuma kita rasakan adalah ambil uang sosialisasi 4 pilar. Lebih dari itu, tidak ada. Jadi

karena itu, saya berharap sekali lagi, MPR RI periode 2014 – 2019 mudah-mudahan tidak

mengulangi kesalahan yang sekarang ini, terutama dalam mekanisme menyerap aspirasi

masyarakat dari 33 provinsi, bukan 33 orang, tapi 132 orang dengan mereka punya hak-.

Kemarin saya kritik Pak Dani Anwar. Pak Dani, apakah itu tatib mengenai Pimpinan

MPR sudah ditaruh belum? Dikasih mati sekali ayatnya jelas bahwa Pimpinan MPR itu

terdiri daripada 5 orang, 3 di antaranya anggota DPR, 2 di antaranya DPD RI. Ternyata

sekarang pemilihannya umum, jadi siapa saja. Dan, tidak bisa kita menghalangi kalau suatu

saat DPD RI juga tidak diindahkan di dalam kepemimpinan MPR dengan adanya gonjang-

ganjing perpolitikan seperti sekarang ini.

Saya rasa itu nasihat saya yang terakhir karena saya juga minta nanti permisi. Saya dari

luar tetap kawal republik ini lewat jalur saya sendiri. Saya kira terima kasih. Semoga Tuhan

Yang Mahakuasa menyertai kita.

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Terima kasih, Pak Pendeta Jack Ospara atas segala catatan-catatan sebagai nasihat kita.

Ini adalah saya kira menjadi challenge kita ke depan nanti teman-teman yang akan

meneruskan perjuangan ini. Saya kira akhirnya palu, oh Ibu Iin masih ada.

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Baik, saya mencoba konkret saja, Pimpinan.

Terima kasih kepada yang terhormat, Bapak-Ibu yang memberi catatan keras untuk

Kelompok DPD di MPR. Pertama, menyangkut sosialisasi rancangan peraturan Kelompok

ini, saya mohon melalui Pimpinan dan diteruskan kepada Sekretariat untuk memperhatikan

atau mengoreksi lagi jadwal untuk besok yang memberikan waktu yang cukup untuk dan

tentang Kelompok ini. Itu saya melihat kalau dalam koreksi saya ini memang harus

diperhatikan lagi karena waktunya sangat kasip mengingat besok itu banyak agenda. Tentang

Kelompok, mohon diperhatikan lagi waktunya. Itu satu. Terus yang kedua, terima kasih Pak

Jacob yang selalu saya panggil Om Jacob, terima kasih koreksinya untuk menjadi catatan

kami dan insya Allah kami tetap masih dipercaya untuk berada di Pimpinan Kelompok.

Maka, kinerja pleno Kelompok ini insya Allah ke depan dapat kita lakukan secara agenda

tetap dan tidak ada hanya di awal atau pun di akhir. Kinerja ini nanti akan kita susun lagi dan

menjadi catatan selanjutnya dalam tata tertib Kelompok DPD. Yang ketiga, kita tidak akan

terlepas kepada rekan-rekan yang terhormat yang sudah yang akan meninggalkan kita,

namun tetap akan berada bersama kita.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Terima kasih Ayu-ku Ayus.

Ya, Pak Litha Brent.

PEMBICARA : LITHA BRENT, SE. (SULSEL)

Pimpinan, 108 dari Sulawesi Selatan adalah juga sebagai anggota Kelompok. Tetapi,

selama ini menjadi anggota Kelompok, kayaknya tidak pernah saya memberikan suara saya

Page 47: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 46

untuk didengar oleh yang lainnya karena tidak kesempatan untuk dalam pertemuan itu.

Seperti diuraikan oleh Pak Jack tadi bahwa selama dialami beberapa waktu yang lalu, saya

pun sebagai anggota tidak merasa memberikan suatu pendapat di dalam suatu pertemuan di

Kelompok. Jadi, aspirasi ini tidak tersalurkan walaupun ini didudukkan bahwa 132 anggota

ini adalah akan diberikan kesempatan menyerahkan sebagai anggota Kelompok. Itu yang

saya pesankan sebelum kita mengakhiri keberadaan kita di Kelompok ini, saya

menyampaikan supaya kedengaran suara saya juga dalam kesempatan ini.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (KETUA KELOMPOK

DPD DI MPR)

Baik, Pak Litha Brent saya kira seorang yang terakhir yang ikut memberikan catatan-

catatan kritis dan kekritikan itu saya dengan hati yang sangat legowo saya terima sebagai

sebuah catatan untuk kemajuan dan eksistensi Kelompok ke depan. Akhirnya, yang pasti

saya akan merasa sangat kehilangan sekali Bapak dan Ibu sekalian. Tetapi, tadi saya sudah

ungkapkan di depan, saya tidak akan pernah kehilangan Bapak dan Ibu sekalian karena saya

akan ada tetap di belakang Bapak dan Ibu sekalian meskipun di wilayah pengabdian yang

lain.

Untuk itu, atas izin Bapak dan Ibu sekalian, maka Sidang Pleno Kelompok Anggota

DPD pada hari ini Selasa tanggal 30 September 2014 dengan ucapan alhamdulillah kami

tutup.

Terima kasih.

Asalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua

Om shanty shanty shanty om.

Demikian sidang Kelompok dan akan dilanjutkan lagi oleh Pimpinan DPD untuk

sidang DPD.

PEMBICARA ; Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SEKRETARIS KELOMPOK

DPD DI MPR)

Demikian, sidang Kelompok dan akan dilanjutkan lagi oleh Pimpinan DPD untuk

sidang DPD.

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Ini minta foto juga Kelompok. Ayo tunjukkan jumlah anggota Kelompok, merapat ke

podium, foto.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Bambang Soeroso dan Pak Marhany Pua Ketua Pimpinan Kelompok

DPD di MPR.

Skors saya cabut kembali dan sekaligus sidang kami lanjutkan.

KETOK 3X

Page 48: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 47

Saya kira pada bagian terakhir ini, saya akan minta dengan hormat Ibu Ratu untuk

menyampaikan catatan penutup kita dalam sidang kali ini. Kami silakan, Bu.

PIMPINAN SIDANG : GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya, terima kasih, Pak Laode. Ini namanya bagi-bagi kerja.

Yang saya hormati, kita selanjutnya pada kesempatan ini tentu kami untuk

menyampaikan refleksi pelaksanaan tugas konstitusional DPD RI selama lima tahun ini

diharapkan refleksi ini selain masyarakat memperoleh informasi yang tepat, juga dapat

menjadi bahan koreksi sekaligus upaya dalam peningkatan kerja lembaga DPD RI untuk

periode mendatang. Dalam kurun waktu 2009 – 2014, DPD RI melalui alat kelengkapannya

telah berhasil memberi warna yang cukup signifikan dalam memperkuat hubungan

kedudukan, peranan, dan kewenangan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Wujud eksistensi pemenuhan tugas konstitusional DPD RI tercermin dalam hasil

kinerjanya. Pada periode kedua, DPD RI telah menghasilkan sebanyak 317 keputusan yang

terdiri atas 4 keputusan tentang usul program legislasi nasional atau Prolegnas, 38 keputusan

tentang Rancangan Undang-Undang, 88 keputusan tentang hasil pengawasan atas

pelaksanaan undang-undang, 146 keputusan tentang pandangan dan pendapat terhadap

Rancangan Undang-Undang yang berasal dari DPR dan atau Presiden, 10 keputusan tentang

pertimbangan terhadap APBN, pajak, agama, dan pendidikan, 29 keputusan tentang

pertimbangan terkait anggaran, dan 5 hasil rekomendasi DPD terkait masalah faktual

masyarakat. Hasil ini jauh meningkat dibanding periode sebelumnya yang hasilnya sebanyak

196 keputusan. Sebagai lembaga legislatif, DPD RI menyadari bahwa suatu sistem legislasi

harus benar-benar mampu berpihak kepada kepentingan rakyat. Untuk memenuhi hak

tersebut, DPD terus berpartisipasi secara aktif dalam menyusun program legislasi nasional.

Sebagai instrumen perencanaan program pembentukan undang-undang, saya ulangi, untuk

memenuhi hal tersebut, DPD terus berpartisipasi secara aktif dalam menyusun program

legislasi nasional sebagai instrumen perencanaan program pembentukan Undang-Undang

yang terencana, terpadu dan sistematis. Hal ini diperkuat dengan putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 telah mengembalikan kewenangan DPD sesuai Undang-

Undang Negara Republik Indonesia 1945 yang selama ini tidak diakomodir oleh Undang-

Undang MD3. Selama periode 2009 – 2014, dari 137 judul Rancangan Undang-Undang

dalam usul Prolegnas DPD, 64 judul RUU di antaranya masuk ke dalam prioritas Prolegnas.

Ke depan, DPD berharap penyusunan Prolegnas dapat memberi jawaban urgency

pembentukan undang-undang seperti undang-undang apa yang perlu dan undang-undang apa

yang seharusnya dibuat, mengapa dibuat, apa yang akan diatur dan arah yang dituju, serta

kapan diwujudkan sehingga undang-undang dapat secara tepat memberikan solusi

permasalahan yang dihadapi rakyat.

Dalam menjalankan fungsi legislasi, DPD telah menyusun Rancangan Undang-Undang

sesuai kewenangan DPD dan telah disampaikan kepada DPR. Selama kurun waktu 5 tahun

terakhir, DPD terus berupaya merumuskan Rancangan Undang-Undang dan mampu

menjawab berbagai persoalan rakyat dan daerah secara tepat demi terwujudnya

pembangunan yang merata. Sebagai contoh pada tahun 2010, DPD RI telah menyusun

Rancangan Undang-Undang tentang Keistimewaan Yogyakarta. Namun, RUU tersebut baru

disahkan pada tahun 2012. Perhatian DPD dalam menyusun RUU tentang Keistimewaan

SKORS DICABUT PUKUL 16.55 WIB

KETOK 1X

Page 49: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 48

Yogyakarta merupakan upaya agar kebijakan nasional tidak menghalangi keberlangsungan

kearifan lokal masyarakat daerah sebagai bagian sejarah yang telah menghantarkan

terbentuknya NKRI. Lain daripada itu, DPD juga berpendapat bahwa keberlangsungan NKRI

hanya dapat dijaga dengan menghargai jerih payah daerah sebagai inti NKRI itu sendiri.

Selain RUU tersebut, dalam periode kedua keanggotaan, DPD juga telah menyusun beberapa

RUU yang memuat materi-materi tertentu agar kepentingan daerah lebih diperhatikan

sebagai bagian holistik dari kebijakan di tingkat pusat. RUU tentang Pemilihan Kepala

Daerah, RUU tentang Pemerintah Daerah, RUU tentang Desa, dan RUU tentang

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah merupakan bentuk sumbangsih DPD dalam

penataan dan peningkatan mutu pelaksanaan roda pemerintahan di daerah. Di samping itu,

untuk perbaikan pelaksanaan pemerintah di daerah, RUU tentang Pengelolaan Daerah

Perbatasan, RUU tentang Penyelenggaraan Pemerintah di Wilayah Kepulauan, RUU tentang

Penerimaan Negara Bukan Pajak, serta RUU tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah juga

telah disusun agar penyelenggaraan pemerintah daerah lebih diperkuat, merata, dan mampu

menjangkau sampai kepada wilayah-wilayah terdepan yang menjadi beranda sekaligus

penjaga harkat martabat bangsa di mata dunia.

Untuk merespons kegelisahan daerah dalam menghadapi berbagai permasalahan di

tengah masyarakat, juga telah disusun beberapa RUU, seperti RUU tentang Pengadilan

Agraria, RUU tentang Hak Atas Tanah, RUU tentang Jalan, RUU tentang Mineral dan

Batubara, RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, RUU tentang Penanaman

Modal, RUU tentang Perkebunan, dan RUU tentang Kepariwisataan adalah contoh RUU usul

DPD pada periode ini yang diharapkan dapat menjadi jawaban permasalahan yang dihadapi

masyarakat sekaligus menjadi pegangan daerah dalam mewujudkan peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Pada akhir masa bakti periode kedua ini, kita patut bersyukur

bahwa Rancangan Undang-Undang usul inisiatif DPD RI, yaitu RUU tentang Kelautan yang

telah dibahas secara tripartit antara DPD, Presiden, dan DPR. RUU Kelautan tersebut telah

diputuskan dalam Sidang Paripurna DPR RI tadi malam. Hal ini merupakan sejarah dan

terobosan DPD dalam memperjuangan kewenangannya selama ini untuk dapat mengusulkan

dan membahas suatu RUU. Meskipun saat ini DPD tidak mempunyai hak suara dalam

pengambilan keputusan tingkat 2, kita harus mengapresiasi DPR dan pemerintah yang sudah

menindaklanjuti dan menyetujui usul inisiatif DPD.

Sidang Dewan yang mulia, pelaksanaan fungsi pengawasan yang dimiliki DPD

dilakukan dalam bentuk pengawasan atas pelaksanaan undang-undang agar pelaksanaan

undang-undang tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Dalam

melaksanakan fungsi pengawasannya, DPD RI selalu melibatkan stake holder sehingga

kondisi kekinian dari dampak pelaksanaan undang-undang oleh pemerintah dapat diketahui.

Fungsi pengawasan dilakukan dengan dilandasi mekanisme sebagaimana yang diatur dalam

peraturan DPD RI Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan DPD RI

diharapkan mampu pula mereduksi inkonsistensi undang-undang maupun peraturan dengan

aturan teknis di lapangan. Tidak dapat dipungkiri selama melaksanakan fungsi pengawasan,

DPD RI seringkali masih menemukan ketidaksesuaian peraturan dengan pelaksanaan di

lapangan sehingga memunculkan celah hukum yang justru merugikan masyarakat. Pada

kurun waktu 2009 – 2014, dari hasil pengawasan yang dilakukan, kami memberi catatan

kepada beberapa hasil pengawasan mengingat besarnya efek pelaksanaan undang-undang

tersebut bagi rakyat dan daerah. Sebagai contoh pengawasan atas pelaksanaan Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional. Dari hasil pengawasan yang telah dilakukan, DPD

menilai pemerintah masih perlu memperbaiki sistem pendidikan secara menyeluruh, baik

pada pelaksanaan ujian nasional, kurikulum sekolah, ketersediaan dan pemerataan tenaga

pengajar di setiap daerah, serta status kepegawaian tenaga pengajar, terlebih yang berada di

daerah-daerah terpencil. Hari ini juga telah ditindaklanjuti DPD melalui pembentukan panitia

Page 50: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 49

khusus yang menghasilkan resolusi DPD RI atas permasalahan buruh di Indonesia. Selain itu,

DPD juga secara berkesinambungan melakukan pengawasan terhadap penempatan tenaga

kerja Indonesia di luar negeri serta pelaksanaan ibadah haji. DPD menilai pada kedua

persoalan ini masih membutuhkan banyak perbaikan karena selain merupakan tanggung

jawab negara dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, persoalan ini juga

merupakan gambaran kemampuan pemerintah dalam menjaga harkat martabat bangsa di

mata dunia.

Pada periode ini, DPD juga menaruh perhatian terhadap pelaksanaan pengelolaan

pertambangan di Indonesia. Kita ketahui bersama masih tingginya ketergantungan

penerimaan dari sektor pertambangan dan banyaknya kendala serta persoalan dalam

pengelolaan pertambangan perlu mendapatkan solusi yang tepat untuk pengentasan

permasalahan tersebut. DPD juga telah melakukan beberapa pengawasan terhadap

pelaksanaan undang-undang yang mengatur tentang pertambangan mineral dan batubara,

minyak dan gas bumi, serta panas bumi. Pada puncaknya, sebagai jawaban konkret adalah: 1)

persoalan pertambangan, DPD membentuk panitia khusus pertambangan telah memberikan

rekomendasi tentang grand design pertambahan nasional sebagai masukan kepada

pemerintah. DPD berharap melalui rekomendasi tersebut, rakyat dan daerah, khususnya pada

daerah yang memiliki potensi kekayaan tambang dapat memanfaatkan secara maksimal demi

peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

Sidang Dewan yang mulia, dalam membangun sinergitas antara DPD RI, DPR RI, dan

pemerintah, dalam pembentukan undang-undang, DPD RI juga telah memberikan pandangan

dan pendapat terhadap RUU, baik yang berasal dari DPR maupun pemerintah. Diharapkan

pula melalui peran DPD dalam memberikan pandangan dan pendapat terhadap Rancangan

Undang-Undang dapat lebih memperkaya muatan undang-undang yang mampu

mengakomodir kebutuhan daerah. Mewujudkan hal tersebut, pandangan dan pendapat yang

diberikan DPD secara umum terbagi menjadi dua, yaitu pandangan dan pendapat terhadap

pembentukan provinsi/kabupaten/kota dan pandangan dan pendapat terhadap RUU tertentu

lainnya. DPD menyadari pembentukan provinsi/kabupaten/kota merupakan upaya semakin

mendekatkan masyarakat kepada pemerintahnya sehingga pelayanan dapat diberikan dengan

maksimal. Namun, dari kajian yang dilakukan DPD, sering ditemukan gejolak masyarakat

menyangkut ketidakpuasan atas beberapa masalah, di antaranya tarik menarik kedudukan

ibukota, sengketa perbatasan, cakupan wilayah, kepentingan politik di tingkat lokal,

persyaratan administratif yang belum lengkap yang pada akhirnya berpotensi menimbulkan

pertikaian. Untuk itu, DPD meminta kepada daerah calon pemekaran maupun pemerintah

dalam mengajukan usul pemekaran tentua tetap mengedepankan prinsip-prinsip pemenuhan

kesejahteraan rakyat. Untuk pandangan dan pendapat terhadap RUU tertentu, DPD telah

menghasilkan beberapa keputusan pandangan dan pendapat terhadap RUU, antara lain RUU

yang mengatur tentang pencegahan dan pembatasan perusakan hutan, perlindungan, dan

pemberdayaan petani, pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dan penanganan

fakir miskin.

Sidang Dewan yang mulia, selain yang telah kami sampaikan, tentu ada produk

legislasi yang telah dihasilkan pada periode ke-2 keanggotaan ini adalah pertimbangan

terhadap Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan APBN dan non-APBN yaitu

pajak, pendidikan dan agama serta pertimbangan berkaitan dengan hasil pemeriksaan Badan

Pemeriksa Keuangan. Untuk pertimbangan yang berkaitan dengan APBN, selama 5 tahun ini

DPD selalu memberikan pertimbangan terhadap RUU tentang Rancangan APBN. APBN

perubahan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN. Melalui pertimbangan ini

diharapkan dapat mewujudkan postur APBN yang pro terhadap pelaksanaan pembangunan di

daerah. Tidak dapat dipungkiri, ketergantungan daerah-daerah terhadap anggaran

pembangunan di dalam APBN masih juga cukup tinggi, baik dalam bentuk dana

Page 51: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 50

perimbangan, dana otonomi khusus, dan dana penyesuaian sehingga perlu mendapatkan

perhatian dari para wakil-wakil daerah di tingkat pusat. Untuk materi non-APBN di dalam

lingkup materi yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama, DPD telah memberikan

pertimbangan, antara lain pertimbangan terhadap RUU tentang Zakat, Infak dan Shodaqah,

RUU tentang Pendidikan Tinggi, RUU tentang Pendidikan Kedokteran, RUU tentang

Jaminan Produk Halal, RUU tentang Pengelolaan Keuangan Haji, dan RUU tentang

Kesehatan Jiwa. Sedangkan, untuk pertimbangan terhadap hasil pemeriksaan BPK RI DPD

secara berkesinambungan memberikan masukan terhadap hasil pemeriksaan BPK setiap

semester tahun berjalan dan hasil pemeriksaan tentang laporan keuangan pemerintah.

Selain produk legislasi yang telah kami sampaikan tadi, selama 5 tahun terakhir DPD

juga konsisten terhadap perjuangan penataan sistem ketatanegaraan Indonesia

pascakeberhasilan para pejuang-pejuang reformasi di tahun ‘98 yang mengubah konstalasi

bernegara kita masih terus berupaya menyempurnakan sistem ketatanegaraan. Upaya-upaya

tersebut ditempuh DPD dengan terus mendorong MPR untuk melakukan kajian sistem

ketatanegaraan sebagai materi dalam upaya memperkuat urgensi penyempurnaan Undang-

Undang Negara Republik Indonesia 1945. Dinamika kehidupan berbangsa selama ini diakui

membutuhkan landasan hukum yang dijamin dalam Undang-Undang Negara Republik

Indonesia 1945 yang selama ini bentuk ter-cover secara sempurna. Ke depan, DPD berharap

dapat lebih banyak masukan dan dukungan dalam upaya pencapaian agenda tersebut.

Seiring dengan itu, pada akhir masa jabatan 2009 – 2014, Majelis Permusyawaratan

Rakyat telah membuat keputusan tentang rekomendasi MPR RI di mana salah satu poin

pentingnya adalah merekomendasi penguatan wewenang DPD dalam pelaksanaan fungsi

legislasi untuk mengusulkan membahas, menyetujui RUU tertentu, melaksanakan fungsi

anggaran bersama DPR dan pemerintah, serta melaksanakan fungsi pengawasan atas undang-

undang dimaksud. Rekomendasi MPR tersebut akan menjadi motivasi sekaligus menjadi

tantangan bagi anggota DPD RI periode 2014 – 2019. Di sisi lain, upaya penyempurnaan

sistem ketatanegaraan dengan penguatan sistem check and balances di ranah legislatif

Indonesia telah ditempuh dengan pengajuan uji materi atas Undang-Undang Nomor 27

Tahun tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD terhadap Undang-Undang Negara Republik

Indonesia 1945. Pengajuan uji materi yang dilakukan bukan bertujuan untuk mengembalikan

kewenangan DPD sebagai bentuk ego kelembagaan semata, namun lebih dari pada itu uji

materi yang dilakukan dilandasi dengan niat luhur agar terbuka ruang bagi daerah untuk lebih

berperan dalam kancah di tingkat nasional sekaligus mengembalikan marwah daerah sebagai

simpul pengikat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjadi harga mati. Secara

konstitusional, hal tersebut telah terwujud dengan ditetapkannya putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 pada tanggal 27 Maret 2013. Namun, pada praktiknya

masih dibutuhkan komitmen dari setiap elemen bangsa.

Polemik tentang kewenangan DPD di dalam undang-undang kembali muncul saat

disahkannya Undang-Undang MD3 yang baru Nomor 17 Tahun 2014 Undang-Undang

Pengganti yang diharapkan mampu menyempurnakan kekurangan sekaligus mengakomodir

keputusan Mahkamah Konstitusi nyatanya belum sepenuhnya menunjukkan upaya tersebut.

Karenanya, pada tahun 2014, DPD kembali mengajukan permohonan uji materi terhadap

Undang-Undang MD3 dengan nomor permohonan 79/PUU-XII/2014. Substansi permohonan

yang diajukan ditujukan agar mahkamah dapat mengakomodir kerugian konstitusional DPD

sebagai corong aspirasi daerah di tingkat pusat.

Selain daripada itu, dalam kurun waktu 2009 – 2014 ini, DPD terus berupaya

melakukan penguatan kerja sama dengan berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri.

Berbagai berbagai nota kesepahaman juga telah diratifikasi antara lain berbagai lembaga

seperti KPK, ANRI, KADIN, KOMNASHAM, KPAI, APKASI, APEKSI dan lembaga lain-

lainnya sebagai bagian peningkatan kapasitas kelembagaan DPD RI. Selain itu, DPD juga

Page 52: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 51

turut berpartisipasi dalam organisasi parlemen internasional, seperti APA, IPA, IPU dan

APBF. DPD juga telah melakukan kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional

seperti United Nations Development Programme (UNDP) Japan International Coorporation

Agency (JICA), Center of Democratic Institution (CDI), Australia Westminster Foundation

for Democracy (WFD), dan lainnya sehingga dapat meningkatkan kualitas produk legislasi

dan kerja kelembagaan dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Dalam upaya memperkuat

dukungan fungsi-fungsi lembaga legislative, DPD terus berupaya memperkuat instrumen-

instrumen teknis pendukung, seperti Law Center, Budget Office, dan resources data yang

dilaksanakan oleh jajaran Sekretariat Jenderal ditambah dengan tenaga profesional

outsourcing serta bekerja sama dengan unsur-unsur daerah, seperti perguruan tinggi,

Bappeda, sekretariat pemda provinsi. Sejalan dengan itu Sekretariat Jenderal juga telah

melakukan penataan Sekretariat Jenderal agar semakin kuat dan lebih professional melalui

penataan organisasi dan personel.

Pada periode tahun 2009 – 2014 DPD RI juga memiliki gugus tugas, yaitu Task Force

untuk bantuan kemanusiaan korban bencana nasional yang saya ketuai sendiri. Dalam 5

tahun masa baktinya, total dana Task Force yang telah berhasil dihimpun dari rekan-rekan

senator sebesar Rp3.902.426.905, sedangkan total dana yang disalurkan sebesar Rp3.545.

763.741, dengan saldo akhir sebesar Rp356.663.164. Secara rinci laporan penggunaan dana

bencana tersebut telah dibagikan kepada seluruh anggota DPD RI pada Sidang Paripurna kali

ini. Selain itu, pada Sidang Paripurna ini perlu pula kita sepakati bahwa saldo dana yang ada

selanjutnya akan dikelola oleh Task Force untuk bencana pada periode anggota 2014 – 2019

sehingga program bantuan bencana dari DPD dapat terus bergulir ke daerah. Setuju?

Sidang Dewan yang mulia, sebelum menutup siding, kami informasikan pula setelah

pelaksanaan Sidang Paripurna DPD ini kita akan melanjutkan dengan sidang pleno

Kelompok yang sudah dilakukan tadi. Dengan demikian, hal-hal yang dapat kami sampaikan

sebagai penutup, kami atas nama Pimpinan mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan

kerja keras pimpinan dan anggota alat-alat kelengkapan dan Kelompok DPD serta seluruh

anggota DPD meskipun dengan kewenangan yang terbatas telah menghasilkan banyak

produk politik. Ke depan, kita berharap langkah kerja dan prestasi yang telah dicapai dapat

ditingkatkan pada periode berikutnya. Semoga dalam pelaksanaan tugas DPD ke depan

berjalan dengan lebih baik dan lancar serta senantiasa mendapatkan ridho dari Tuhan Yang

Maha Esa. Mengakhiri seluruh rangkaian sidang paripurna ini, marilah kita berdoa untuk

kebaikan dan keselamatan bangsa. Semoga sukses mengiringi kita semua. Berkenan dengan

hal tersebut, mohon kesediaan Saudara Muhyi atau sudah pulang atau sedang sholat?

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Lagi salat.

PIMPINAN SIDANG : GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Bapak H. Lalu Abdul Muhyi Abidin. Pak Fatwa masih ada? Pak Ustadz Azis? Ada Pak

Fatwa. Pak Azis. Terima kasih. Semoga bisa menutup doa dan dengan doa. Menutup terakhir

dengan doa.

PEMBICARA : Ir. H. ABD. AZIS QAHHAR MUDZAKKAR, M.Si. (SULSEL)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya akan membacakan doa dalam cara Islam.

Kepada teman-teman lain diharap menyesuaikan.

Page 53: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 52

Audzubillahiminasyaitonirojim. Bismillahirohmanirohim.

Alhamdulillahirabbil 'alamin was salatu was salamu 'ala rassullilah sayyidina

muhammadin wa 'ala alihi wa sahbihi ajma'in. Robbana dholamna anfusana wailam

tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin. Rabbana la tu' akhizna in nasina au

akhta 'na, rabbana wa la tahmil 'alaina isran kama hamaltahu 'alal-lazina min qablina,

rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih, wa 'fu 'anna, wagfir lana, warhamna, anta

maulana fansurna 'alal-qaumil-kafirin.

Allahumma Ya Allah, Ya Tuhan kami. Kami sangat sadar bahwa sepanjang kami

berada di gedung ini dalam kapasitas kami sebagai anggota dewan yang mendapatkan

amanah dari rakyat, amanah dari daerah, dan bahkan juga amanah dari Engkau Ya Allah.

Tentu sangat banyak kekurangan dan kesalahan, kekeliruan dan kekhilafan kami, baik yang

kami sengaja maupun yang kami tidak sengaja dan karena itu ya Allah kami sangat

mengharapkan ampunan-Mu. Kami sadar bahwa betapa pun besarnya dosa-dosa dan

kesalahan kami, ampunan-Mu jauh lebih besar daripada dosa dan kesalahan kami.

Allahumma Ya Allah. Kami juga sadar bahwa keberadaan kami di sini, interaksi kami

dengan sesama anggota juga penuh dengan kekurangan-kekurangan dan bahkan sebagian di

antara teman kami sejak kami berada di sini ada yang telah mendahului kami mungkin ada di

antaranya yang tidak sempat kami saling memaafkan dan tidak mungkin lagi kami saling

memaafkan dengan mereka, maka karena itu Ya Allah kami kembalikan kepada-Mu itu juga

kiranya memaafkan kesalahan-kesalahan kami kepada saudara-saudara kami yang tidak

sempat kami saling memaafkan atau bahkan juga di antara kami yang sesungguhnya masih

bersama-sama, tapi juga tidak sempat saling memaafkan termasuk pada saat ini karena tidak

semuanya hadir tempat ini

Allahumma Ya Allah. Kepada saudara-saudara kami yang sebentar lagi akan

meninggalkan gedung ini karena tidak lagi melanjutkan sebagai anggota dewan, kiranya

Engkau memberi jalan yang jauh lebih baik kepentingan hidupnya baik secara pribadi

keluarga dan terutama dalam peran kebangsaan dalam perjalanan hidupnya yang masih

tersisa. Demikian pula ya Allah kepada kami yang masih akan melanjutkan perjuangan di

tempat ini kiranya Engkau memberikan kami kekuatan, memberikan kami kecerdasan,

memberikan kami kejujuran untuk mengemban amanah sehingga amanah ini kami bisa

laksanakan dengan baik ke depan.

Allahumma arinal-haqqa haqqan warzuqnat-tiba'ah wa arinal-batila batilan

warzuqnaj-tinabah. Allahumma Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami kebenaran itu sebagai

kebenaran dan berikanlah kami kekuatan untuk melaksanakannya. Allahumma Ya Allahm,

perlihatkan pula kepada kami kebatilan itu sebagai kebatilan dari berikanlah kami kekuatan

untuk meninggalkannya.

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar.

Allahumma amin wassallahu muhammadin wa ali wa sabri salam Subhana rabbika rabbi l-

'izzati 'amma yasifun wassalamun ala mursalin walhamdulillahirabbil alamin.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Azis yang sudah berkenan membacakan doa sebagai penutup.

Tentu Bapak dan Ibu para senator yang saya hormati, tentu atas nama kami bertiga: Pak

Irman Gusman, Pak Laode, dan saya apabila di dalam selama kita bergaul bagi Anggota DPD

yang akan meninggal kami, tentu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya

apabila selama lima tahun dalam pergaulan kami melakukan hal-hal yang kurang berkenan.

Dan, tentu bagi Bapak dan Ibu yang nanti akan melanjutkan tentu pada kesempatan ini pula

Page 54: Nomor : DPD.220/SP/19/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · tentu hari ini di samping membahagiakan buat sebagian teman -teman Anggota DPD yang terpilih, ... masa bakti Anggota DPD

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-19 MS IV TS 2013-2014, SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 53

semoga Bapak-Ibu selalu dalam keadaan sehat wal afiat karena besok masih mempunyai

tugas ini yang berat.

Saya kira akhirnya dengan mengucapkan alhamdulillah, kami tutup Sidang Paripurna

Ke-19 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Selamat bekerja dan terus berjuang

demi Indonesia yang lebih baik.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanty shanty shanty om.

SIDANG DITUTUP PUKUL 17.30 WIB

KETOK 3X