115
Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015

Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015

Page 2: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 Pengantar

PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

izin dan rahmat-Nya penyusunan ”Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bali Tahun 2014” dapat

diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban

Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai

pengawas keuangan dan pembangunan serta berkaitan dengan terselenggaranya

kepemerintahan yang baik (good governance).

Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Perwakilan

BPKP Provinsi Bali dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yang mengacu

kepada Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2014 sebagai penjabaran lebih lanjut dari

Rencana Strategis (Renstra) BPKP 2010-2014.

Berkat kebersamaan dan kedisiplinan yang tercermin serta kerja keras dari

seluruh jajaran dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan

kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja yang cukup memuaskan. Hal

ini menjadi modal dasar peningkatan pelaksanaan tugas dan fungsi sehingga

sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dan

berkelanjutan untuk mengatasi tantangan di masa yang akan datang.

Laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan

akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun demikian setidaknya masyarakat dan

berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil

capaian kinerja yang telah dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali. Kami

mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk lebih meningkatkan kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

ii

Page 3: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas
Page 4: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 DaftarIsi

iv

DAFTAR ISI

HalamanKata Pengantar iiDaftar Isi ivRingkasan Eksekutif vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi 1 B. Aspek Strategis Organisasi 3 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi 4 D. Struktur Organisasi 6 E. Sistematika Penyajian 10 BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 11 A. Rencana Strategis 2010-2014 11 1. Pernyataan Visi 11 2. Pernyataan Misi 16 3. Tujuan 17 4. Sasaran Strategis 18 5. Indikator Kinerja Utama 19 6. Program dan Kegiatan 21 B. Perjanjian Kinerja 23 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 30 A. Capaian Kinerja 30 Sasaran Strategis 1 33 Sasaran Strategis 2 44 Sasaran Strategis 3 48 Sasaran Strategis 4 52 Sasaran Strategis 5 60 Sasaran Strategis 6 64 Sasaran Strategis 7 67 Sasaran Strategis 8 79 B. Realisasi Anggaran 81 BAB IV PENUTUP 82 Lampiran:

1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

2. Perbandingan Realisasi IKU TaHUN 2013 dan Tahun 2014 dengan Target Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

3. Perkembangan Target, Realisasi, dan Capaian IKU dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

4. Capaian Kinerja Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2014

5. Perbandingan Realisasi Output 2014 dengan Realisasi Output 2013 dan Target Output 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Bali

6. a. PD Tahun 2010-2013 di Opini BPK-RI Perwakilan Bali atas LK

Page 5: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 DaftarIsi

v

elah Memiliki Peraturan Kepala Daerah SPIP Daftar Nilai GCG BUMN

Daftar Opini dan Auditor pada BUM

Wilayah Provinsi Bali b. Pemda yang Tc. d. Daftar Kinerja BUMN e. D

Page 6: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 RingkasanEksekutif

RINGKASAN EKSKUTIF

erwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi

Bali telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang

memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator

kinerja dan target yang akan dicapai sebagai acuan dalam penyusunan

Kebijakan Pengawasan (Jakwas) dan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun.

PVisi Perwakilan BPKP Provinsi Bali mengacu pada visi BPKP adalah menjadi Auditor

Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas

Keuangan Negara yang Berkualitas di wilayah Provinsi Bali sebagai auditor, dengan

empat misi, yaitu: (1) Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN; (2)

Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (3)

Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan

kompeten; (4) Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang

andal bagi presiden/pemerintah.

Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan enam tujuan strategis yang

akan dicapai dalam Tahun 2010-2014, yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas

keuangan Negara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik; (3) terciptanya iklim

yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan

keuangan Negara; (4) tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian

intern pemerintah; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah

yang profesional dan kompeten; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan

pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah.

Untuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis.

Dan sebagai tindak lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor B/3293/M.PAN-

RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP, dalam Tahun 2012 BPKP melakukan

penyesuaian Sasaran Strategis dengan menetapkan delapan Sasaran Strategis.

Perumusan kembali sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja

vi 

Page 7: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 RingkasanEksekutif

Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran

strategis.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPKP Tahun 2014 ini

merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP Provinsi

Bali untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja Tahun 2014. LAKIP

ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju

terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.

Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2014

menunjukkan bahwa sebanyak enam dari delapan sasaran strategis BPKP telah

tercapai, sementara dua sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai.

Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan

peran Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam memberikan nilai tambah bagi

stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas

realisasi 11 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan)

dari 36 IKU.Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap

IKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Realisasi pencapaian delapan sasaran

strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Capaian sasaran strategis Tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan,

dengan realisasi sebagai berikut:

a. Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang mendapat pendampingan penyusunan

laporan maupun pendampingan reviu sebanyak 11 satker atau 100,00% dari

target sebanyak 11 satker yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali,

atau mencapai 105,26% dari target sebesar 95%.

b. Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini

minimal WDP sebanyak 8 dari 10 IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Bali, atau mencapai 88,89%, dari target sebesar 90%. Tidak tercapainya

IKU ini disebabkan adanya penurunan opini atas hasil pemeriksaan laporan

vii 

Page 8: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 RingkasanEksekutif

keuangan pada dua Pemda dari tahun sebelumnya dengan opini dibawah WDP

karena permasalahan aset. BPKP Perwakilan Bali telah melakukan upaya untuk

mencapai IKU tersebut berupa implementasi SIMDA, penyusunan action plan

terhadap hasil pemeriksaan BPK RI, pengelolaan aset, reviu laporan keuangan,

PBJ/APBD/SAKIP/LKPJ dan bimtek lainnya pada Pemerintah Provinsi Bali dan 9

Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Namun opini atas laporan keuangan

Pemda bukan sepenuhnya menjadi kendali BPKP.

2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Capaian sasaran strategis Tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang

ditindaklanjuti”. Pada Tahun 2014, jumlah saran yang telah ditindaklanjuti sebanyak 4

saran atau 80,00% dari 5 saran yang disampaikan. Dibandingkan dengan targetnya

sebesar 75,00% maka capaian IKU Tahun 2014 sebesar 106,67%.

3. Terselenggaranya SPM pada 10 IPD dan Terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Capaian sasaran strategis Tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan,

dengan realisasi sebagai berikut:

a. Capaian IKU “Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar

Pelayanan Minimal”. Pada Tahun 2014 IPD di Provinsi Bali yang telah

mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan adalah sebanyak 3 IPD

atau 100,00% dari jumlah IPD yang diaudit kinerja pelayanan. Dibandingkan

dengan target sebesar 85%, capaian IKU ini pada Tahun 2014 sebesar 117,65%.

b. Capaian IKU “Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi

GCG/KPI”,dalam Tahun 2014, BUMN/BUMD/BUL/BLUD di Provinsi Bali yang

dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI sebanyak sepuluh atau 100%

dari target PKPT sebanyak sepuluh instansi. Bila dibandingkan dengan target IKU

sebesar 65%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 120,00%.

viii 

Page 9: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 RingkasanEksekutif

4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Capaian sasaran strategis Tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Kelompok Masyarakat yang mendapatkan sosialisasi Program Anti Korupsi ”, yang

diukur berdasarkan jumlah kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi

Program Anti Korupsi sebanyak delapan kelompok masyarakat, atau 100,00% dari

target sebanyak delapan kelompok masyarakat.

5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70%K/L/Pemda

Capaian sasaran strategis Tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008” diukur

dengan menghitung jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemda.

Pada Tahun 2014, sebanyak dua pemda yang mendapat opini WTP atau 20% dari

10 pemda, dengan capaian 33,33% atas target sebesar 60%. Namun secara rata-

rata capaian IKU sasaran strategis tersebut mencapai 84,44%.

Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan:

a. Pemda masih mengandalkan bimbingan BPKP dalam menerapkan sosialisasi

pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP.

b. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi,

namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa

diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan

kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP).

c. Turunnya opini BPK atas laporan keuangan pada salah satu Pemda yaitu

Pemerintah Daerah Kabupaten Badung yang Tahun sebelumnya WTP menjadi

Tidak Wajar (TW).

6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda

Capaian sasaran strategis Tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase Pemda yang dilakukan asistensi Penerapan Jabatan Fungsional

ix 

Page 10: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 RingkasanEksekutif

Auditor” dengan pengukuran berdasarkan jumlah Pemda yang dilakukan asistensi

penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda

Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah melakukan asistensi penerapan Jabatan

Fungsional Auditor (JFA) pada delapan Pemda yaitu Kabupaten Badung, Kabupaten

Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Gianyar,

Kabupaten Bangli, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng atau 80% dari seluruh

Pemda di Provinsi Bali atau 100% dari target sebesar 80%.

7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Capaian sasaran strategis Tahun 2014 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan

realisasi sebagai berikut:

a. IKU “Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi”, diukur

dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan PKPT dibandingkan

dengan target penugasan pengawasan dalam PKPT, dengan target Tahun 2014

sebesar 90%.

Realisasi IKU pada Tahun 2014 sebesar 97,13% atau mencapai 107,92% dari

target.

b. IKU “Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP”

diukur hasil reviu Inspektorat terhadap laporan keuangan perwakilan. Pada Tahun

2014 Inspektorat tidak melakukan reviu atas laporan keuangan Perwakilan BPKP

Provinsi Bali. Realisasi IKU dianalogikan dengan 100% jika predikat opini BPK RI

adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) karena laporan keuangan perwakilan

merupakan dukungan laporan keuangan BPKP. Pada Tahun 2014, opini dari BPK

RI atas Laporan Keuangan BPKP Tahun Anggaran 2013 adalah WTP sehingga

mencapai 100% dari target.

8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan

Capaian sasaran strategis Tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU “Jumlah Sistem

Informasi yang Dimanfaatkan Secara Efektif”, diukur berdasarkan Jumlah sistem

Page 11: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 RingkasanEksekutif

informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan jumlah sistem informasi yang wajib

dimanfaatkan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN,

RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG)

Realisasi IKU Tahun 2014 sebanyak 10 sistem informasi mencapai 100% dari target

sebanyak 10 sistem informasi

Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Bali pada Tahun

2014 menggunakan dana sebesar Rp20.675.156.000,00 atau 95,87% dari anggaran

sebesar Rp21.565.243.000,00 yang disediakan oleh DIPA BPKP dan Dana Pihak

Ketiga sebesar Rp1.305.707.000,00.

Penggunaan Dana Pihak Ketiga

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi BPKP yang bersifat consulting atas permintaan

Pihak Ketiga (Mitra Kerja), BPKP menggunakan dana dari mitra kerja dalam

melaksanakan kegiatan dalam upaya peningkatan akuntabilitas pengelolaan leuangan

negara/daerah dan BUMD sesuai dengan kebijakan penggunaan dana Pihak Ketiga

yang diatur melalui SK kepala BPKP dan diatur lebih lanjut oleh deputi teknis yang

bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

No Bidang Realisasi Dana Pihak Ketiga

1. Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 637.324.000,00

2. Akuntabilitas Pemerintah Daerah 350.920.000,00

3. Akuntan Negara 317.463.000,00

Jumlah Rp1.305.707.000,00

Secara umum sebagian besar sasaran strategis dalam Tahun 2014 telah tercapai

sesuai dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran

strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditentukan.

Untuk itu, diperlukan upaya kerja yang lebih keras dan cerdas untuk mengoptimalkan

pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus

xi 

Page 12: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 RingkasanEksekutif

xii 

dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam upaya memperbaiki kinerja antara

lain:

1. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada Pemda, antara lain melalui:

a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara

lain untuk penyusunan Rencana Tindak Pengendalian SPIP.

b. Percepatan implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional

instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi

termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.

2. Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah kelulusan

sertifikasi auditor serta melakukan koordinasi yang intensif sebagai upaya

peningkatan kapabilitas APIP.

3. Mengkaji ulang penetapan target Tahunan IKU yang capaiannya di bawah 100%

untuk penetapan target IKU pada periode Renstra 2015-2019.

4. Pengembangan sistem informasi pengukuran data kinerja sampai dengan capaian

IKU.

Page 13: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABI–Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan Lembaga

Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) dengan tugas utama membantu Presiden

mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara dan

pembangunan agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

sekaligus memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan yang terkait.

BTugas, fungsi, dan wewenang BPKP, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan

produk BPKP, struktur organisasi dan komposisi pegawai, serta sistematika penyajian

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014 lebih lanjut diuraikan sebagai

berikut:

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

BPKP sebagai aparatur pengawasan internal pemerintah dibentuk berdasarkan

Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 31 Tahun 1983 Tanggal 30

Mei 1983 yang telah diperbaharui dengan Keppres Nomor : 103 Tahun 2001. Dasar

hukum organisasi tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang

terakhir kali adalah dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor:

3 Tahun 2013, tentang Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND). BPKP

adalah LPND yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Presiden

Republik Indonesia.

Sedangkan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali adalah unit organisasi yang berada di

daerah dan sebagai institusi perwakilan yang bertanggung jawab langsung kepada

Kepala BPKP.

Dengan ditetapkannya Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tanggal 26

Agustus 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Surat

Keputusan Kepala BPKP Nomor: Kep-06.00.00-286/K/2002 tanggal 31 Mei 2002,

yang terakhir telah diperbaharui dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 11 Tahun

2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan tidak berlaku. Tugas pokok Perwakilan BPKP Provinsi Bali

sebagaimana peraturan peraturan terbaru tersebut, yaitu:

1

Page 14: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABI

a. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

b. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara; c. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan

atau atas permintaan Kepala Daerah; d. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan e. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

TUGAS

Sedangkan fungsi yang diselenggarakan meliputi :

a. penyiapan rencana dan program;

b. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;

c. pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah

dan pengurusan barang milik/ kekayaan pemerintah daerah atas permintaan

daerah;

d. pengawasan atas penyclenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat

strategis dan/atau lintas kementerian/ lembaga/wilayah;

e. pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah

kerjanya;

f. pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi

pernerintah;

g. pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;

h. pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan Negara/daerah,

BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pernerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;

i. pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di

dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah

atas perrnintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan

kontrak kerja sarna, dan pinjarnan/bantuan luar negeri yang diterima

pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan

akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang

2

Page 15: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABI

di dalamnya terdapat kepentingan pernerintah, dan badan usaha milik daerah

atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-perundangan;

k. audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang rnerugikan keuangan

negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya

terdapat kepentingan pernerintah, pengawasan terhadap hambatan

kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka

penghitungan kerugian keuangan Negara serta pernberian keterangan ahli

kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesual dengan

ketentuan peraturan perundang-perundangan;

l. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta

pengendalian mutu pengawasan; dan

m. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

B. Aspek Strategi Organisasi

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mendukung terwujudnya Rencana

Strategis (Renstra) BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah menyusun Rencana

Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014. Renstra tersebut memuat visi, misi, tujuan,

sasaran strategis, program, dan kegiatan yang dilakukan dalam Tahun 2010-2014 berikut

target output dan outcome yang akan dicapai.

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2010-2014 telah mengalami perubahan

karena adanya perubahan wilayah kerja maupun diselaraskan dengan perubahan

Renstra BPKP sehubungan dengan adanya mandat baru BPKP seiring dengan terbitnya

PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada

tanggal 28 Agustus 2008. Dengan adanya mandat baru yang diemban BPKP yakni

sebagai Auditor Presiden yang memiliki tugas melakukan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas keuangan negara dan sebagai pembina SPIP untuk seluruh instansi

pemerintah ditindaklanjuti dengan reposisi dan revitalisasi BPKP dimana BPKP harus

dapat menunjukkan paradigma baru melalui unjuk kerja yang optimal sebagai Auditor

Presiden sehingga peran BPKP semakin nyata dalam membantu pemerintah

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

3

Page 16: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABI

Dalam rangka mencapai visi dan misi, Perwakilan BPKP Provinsi Bali menyusun strategi

yang menggambarkan domain BPKP dalam akuntabilitas keuangan negara meliputi :

1. Capacity Building (Expertise)

Berperan mendukung manajemen pemerintahan yang profesional mencakup

pelaksanaan pengawasan intern, pembinaan dalam rangka penguatan sistem

pengendalian intern, dan peningkatan SDM.

2. Current Issues

Tanggap terhadap issue-issue terkini tentang pelaksanaan program-program

strategis nasiomal yang bersifat makro dan lintas kementerian dan berkaitan dengan

kepentingan masyarakat banyak.

3. Clearing House

Memberikan masukan atau saran secara akuntabel untuk mendukung

penyelenggaraan birokrasi pemerintah yang tertib, ekonomis, efisien, efektif , dan

penegakan hukum yang berkeadilan.

4. Check and Balance

Pengawas internal pemerintah yang kuat dan terkoordinasi dengan baik sehingga

memberikan early warning dan feed back yang benar kepada manajemen

pemerintah.

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Sesuai dengan Renstra, BPKP melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai

berikut:

1. Pre-emptif

Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang

diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan

pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit

birokrasi yang bersifat laten.

2. Preventif

Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk

memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan

peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko,

4

Page 17: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABI

5

dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur

manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang

berlangsungnya moral hazard di birokrasi.

3. Represif

Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan

kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak diketemukannya indikasi

melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan

terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum.

BPKP telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi

pembenahan manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan

penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun

2008, BPKP juga menghasilkan produk unggulan antara lain:

1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan;

2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);

3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance Enhancement

Program);

5. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;

6. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor

Publik;

7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;

8. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;

9. Program Anti Korupsi (PAK);

10. Fraud Control Plan (FCP);

11. Management Assessment Center (MAC).

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tanggal 26 Agustus

2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP

Provinsi Bali memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Page 18: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Denga

fungsi

Dalam

pegaw

berdas

1. Ber

No

1.2.3.

2. Ber

N

1

n struktur

sehingga t

menjalan

ai sebany

sarkan golo

rdasarkan

o

. Golonga

. Golonga

. GolongaJumlah

rdasarkan

o

1. Pejaba a. Ese b. Ese

organisas

tujuan orga

nkan orga

yak 137

ongan, jaba

Golongan

Ura

an IV an III an II h

Jabatan

at Strukturaelon II – Keelon III – K

i tersebut

anisasi dap

nisasi, Pe

orang (p

atan dan p

aian

Uraian

l: epala PerwaKepala Bagia

LAKIPPER

di atas dih

pat tercapa

erwakilan

er 31 De

pendidikan

n

akilan an Tata Usa

RWAKILANB

harapkan t

ai.

BPKP Pr

esember

yaitu :

Jumlah Des 2014

1311113

137

aha

BPKPPROVIN

terjadi sine

rovinsi Ba

2014), de

per 31 (orang)

3 1 3 7

Pos31 Des

(Ora 11

NSIBALITAH

ergi antar

li didukun

engan kla

%

9,42 81,02 9,42

100,00

sisi s 2014 ng)

HUN2014 BABI

6

lini dan

ng oleh

asifikasi

%

Page 19: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABI

7

No Uraian Posisi

31 Des 2014 (Orang)

%

c. Eselon IV – Kepala Sub Bagian 2 Sub Jumlah Pejabat Struktural 4 2.90

2. Pejabat Fungsional Auditor (PFA): a. Auditor Madya (Koordinator Pengawasan) 5 b. Auditor Madya 7 c. Auditor Muda 15 d. Auditor Pertama 12 e. Auditor Penyelia 15 f. Auditor Pelaksana Lanjutan 8 g. Auditor Pelaksana 11 h. Auditor dalam pembebasan sementara 1 i. Calon Auditor Pertama 19 j. Calon Auditor Pelaksana 2 Sub Jumlah PFA 95 69.34

3. Tata Usaha: a. Arsiparis 2 b. Analis Kepegawaian 0 c. Pranata Komputer 2 d. Pelaksana Administrasi 32 e. Pengemudi 2 Sub Jumlah Tata Usaha 38 27.54

Jumlah (1 s/d 3) 137 100.00

Menurut peran dan jenjang fungsinya, Pejabat Fungsional Auditor (PFA) yang

terdiri dari 96 orang meliputi:

No Uraian Berdasarkan Peran Posisi

31 Des 2014 (Orang)

%

1. Pengendali Mutu 0 0,002. Pengendali Teknis 12 12,633. Ketua Tim 16 16,844. Ahli - Anggota Tim 10 10,525. Trampil – Anggota Tim 35 36,846. Calon Auditor – Anggota Tim 22 23,16

Jumlah (1 s/d 5) 95 100,00

Dari jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) sebanyak 95 orang tersebut terdiri

dari Akuntan 34 orang (35,79%), Ajun Akuntan 39 orang (41,05%), calon auditor

22 orang (23,16%).

Page 20: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

3. Ber

N

1234

4. Berd

N

I

1

2

3

4

5

6

7

8

9111111111

rdasarkan

o

1. S2 2. S1/D I3. DIII 4. SLTA

dasarkan P

o.

. Diklat

1 Diklat

2 Diklat

3 Bimtek

4 Diklat

5 Diklat

6 Diklat

7 Diklat

8 Diklat

9 Diklat 0 Diklat 1 Diklat 2 Diklat 3 Diklat 4 Diklat 5 Diklat 6 Diklat 7 Diklat 8 Diklat

05

101520253035

D

Pendidikan

V

Pendidikan

Substansi

Audit Inves

Audit Peny

k Aplikasi K

Kehumasa

Analisis Pe

Audit Foren

Audit Pinja

Audit Opera

SPIP Fraud ContGood CorpKeprotokolManajemenFasilitator SLaporan KeManagemeAudit ProgrPengelolaa

Daltu Da

n

Uraian

Jumlah

n dan Pelat

Jen

i

stigatif

yesuaian Ha

Komputer SI

n

emecahan M

nsik

man dan H

asional

trol Plan (FCporate Govean n Risiko SPIP euangan Peen of Traininram Pembaan BMN dan

alnis K

LAKIPPER

tihan (DIKL

is Diklat

arga,Klaim d

IMDA

Masalah

ibah Luar N

CP) ernace (GCG

emda ng (MOT) angunan n SIMAK BM

KT AT

RWAKILANB

31

LAT)

dan Evaluas

Negeri

G)

MN

T-A AT-

BPKPPROVIN

Posisi Des 2014

1 69 34 33

137

si HKP

-Tr Calon

NSIBALITAH

4 %

0,750,324,824,0

100,00

JumlahPeserta

9

1

3

1

3

4

6

34

26 2 9 1 7 5 1 1 1 1

n A

HUN2014 BABI

8

3 6 2 9 0

h a

Orang

Page 21: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABI

9

No. Jenis Diklat Jumlah Peserta

19 Diklat Pengelolaan Teknologi Colap Data Menggunakan BIT 1 20 Diklat Evaluasi Kebijakan 7 21 Diklat Pemeriksaan Khusus 1 22 Diklat Penyidikan 12 23 Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Daerah 1 24 Diklat Probity Barang dan Jasa 1 25 Diklat Reviu Laporan Keuangan 1 26 Diklat Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2 27 Diklat Sistem Informasi Rumah Sakit Daerah Pengelolaan

Keuangan (BLUD) 1

28 rainer (TOT) 7 Diklat Training Of T29 Dklat Audit Berbasis Risiko 6 30 Fit and Proper Test 1 31 Pelatihan Ujian Sertifikasi Auditor Forensik 1 32 Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa 10 33 Reviu dan Ujian Sertifikasi CCSA dan CGAP 3 34 TOT Audit Investigasi 1 35 TOT Fasilitator SPIP 8 36 Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) 1 37. Kompetensi Peneliti 2 38. Reviu Certified Internal Audit 1 39. Pengelolaan BMD 1 40. SAKD 1 41. SIA PDAM 4 42. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) 1 43. Certified Forensic Auditor (Cfra) 2 II. Diklat Non Subtansi 1. Bendaharawan - 2. Kesekretariatan 1 3. BMN 1 4. Perpustakaan 1 5. Teknologi Informasi (IIPMS dan Dashboard) 1 6. Kepemimpinan Tingkat IV - 7. Sertifikasi Penjejangan JFA 10 8. Kapita Selekta Pusbin JFA 2 9. Menulis yang Efektif -

10. Persiapan Purnabhakti 1 11. Training Officer Course (TOC) 4 12. Wide Area Network (WAN) 1

Page 22: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABI

10

E.

Sistematika Penyajian

rovinsi Bali Tahun 2014 melaporkan pencapaian kinerja

selama Tahun 2014. Capaian kinerja 2014 diukur dan dinilai berdasarkan Penetapan

ce

LAKIP Perwakilan BPKP P

Kinerja (Tapkin) Tahun 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.

Analisis atas capaian kinerja terhadap perjanjian rencana kinerja Tahun 2014

memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performan

gap) sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir

seperti ini, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja BPKP Tahun 2014

dapat diilustrasikan sebagai berikut ini.

PENDAHULUAN Bab I

Bab IV PENUTUP

Rencana Strategis 2010-2014

Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja

2014

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab II

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 23: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

11

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

erujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Bali melakukan

penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja

Utama, sehingga dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis.

Perubahan ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/3293/M.PAN-RB/11/2012

tanggal 30 November 2012 tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintaah (AKIP) BPKP. Sasaran dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali

Tahun 2010-2014 dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran

dalam perspektif masing-masing indikator sasaran startegis dengan maksud agar

dapat melakukan penilaian terhadap capaian tujuan dan sasaran strategis.

A. Rencana Strategis 2010-2014

Rencana strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan jangka menengah (5

tahun) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh suatu organisasi.

Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebagai suatu instansi, yang merupakan

perpanjangan tangan dari BPKP Pusat, mempunyai tugas mewujudkan Rencana

Strategis yang telah dirumuskan BPKP Pusat. Dalam implementasinya, rencana

strategis 2010-2014 yang telah disusun Perwakilan BPKP Provinsi Bali seoptimal

mungkin dijabarkan mengacu pada rencana strategis BPKP Pusat.

1. Pernyataan Visi

BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung

jawab kepada presiden yang harus memiliki kompetensi yang mumpuni dan

dipercaya oleh presiden untuk membantu dan menjalankan fungsi

pengawasan. Oleh karena itu, lingkup pengawasan yang menjadi perhatian

BPKP adalah hal - hal yang bersifat strategis, makro, lintas sektoral, dan

M

Page 24: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

bersekala nasional. Kegiatan pengawasan difokuskan kepada pengawasan

keuangan negara yang menyentuh rakyat banyak, yang pro growth, pro job,

pro poor, dan pro environment.

Pernyataan Visi mengacu pada hasil Rapat Pimpinan BPKP tanggal 31

Desember 2008 yang telah menyepakati Visi, Misi, dan Values BPKP sesuai

dengan mandat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah. Visi BPKP adalah:

Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya untuk Mewujudkan

Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas

Pernyataan visi tersebut di atas pada hakekatnya merupakan penegasan jati

diri BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang

bertanggung jawab langsung kepada Presiden serta menggambarkan peran

dan manfaat BPKP kepada Presiden ataupun stakeholders lainnya .

Dalam pernyataan visi tersebut di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan membantu pemerintah dalam

membangun pemerintahan yang baik dan bersih dan peningkatan kualitas

Akuntabilitas Keuangan Negara.

b. Responsif, tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah

dan segera memberikan masukan.

c. Interaktif, memperhatikan kepentingan atau kebutuhan stakeholders.

BPKP akan menjalin kemitraan dengan stakeholders dan APIP lain dalam

menjalankan perannya.

d. Terpercaya, adanya kepercayaan akan mendorong stakeholders untuk

memanfaatkan BPKP. Kepercayaan akan timbul jika BPKP terus menjaga

profesionalisme, kompetensi, dan integritas.

Selaras dengan nilai-nilai luhur yang telah dipilih oleh BPKP Pusat yang

diharapkan menjadi kata kunci yang dapat mengilhami seluruh staf BPKP

12

Page 25: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

13

dalam memaknai visi dan misi BPKP yang baru, nilai-nilai luhur tersebut

adalah : P I O N I R

P : Profesional

I : Integritas

O : Orientasi pada Pengguna N : Nurani dan Akal Sehat

I : Independen R : Responsibel

Profesional : profesional birokrat, kompetensi teknis/sertifikasi,

kepatuhan pada standar profesi dan kode etik ataupun

ketentuan perundang-undangan

Integritas : kejujuran, objektivitas, keberanian, konsistensi, dan

konsekuen

Orientasi pada pengguna

: spirit kewirausahaan

Nurani dan Akal Sehat

: etika pengawasan pada tahapnya yang tertinggi,

minimalisasi distorsi, mengutamakan esensi, nilai untuk

bertindak proporsional

Independen : independen dalam sikap dan penampilan

Responsibel serta akuntabel

: obligation to act – obligation to answer, kewajiban untuk

bertindak sesuai dengan tanggung jawabnya serta

menjelaskan/menjawab apa yang telah dilaksanakan

Selain Nilai luhur yang menjadi tumpuan dalam berkinerja, sejalan dengan

arahan Kepala BPKP dalam berbagai kesempatan, Perwakilan BPKP Provinsi

Bali senantiasa memegang teguh prinsip “5 AS” dalam bekerja. Prinsip ini

diharapkan dijiwai oleh seluruh insan BPKP dalam mengemban tugas pokok

dan fungsinya. Prinsip tersebut adalah:

Page 26: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

1) Kerja Cerdas

Bekerja cerdas memiliki makna menggunakan seluruh kemampuan dan

kompetensinya dalam melaksanakan tugas. Kecerdasan tidak hanya

terbatas pada kemampuan teknis substantif semata namun juga secara

emosional dan spiritual. Dalam situasi menumpuknya beban kerja,

pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bali dapat menentukan prioritas

penyelesaian pekerjaan dengan mempertimbangkan waktu yang

dibutuhkan dan hasil kerja yang diharapkan. Pemikiran lain dalam

memaknai kerja cerdas adalah bagaimana menggunakan kemampuan

berfikir logis, analitis, inovatif, kreatif menggunakan seluruh potensi otak

dan berfikir untuk mewujudkan tujuan dengan alokasi waktu kerja yang

sama atau dengan menggunakan peralatan yang sama.

2) Kerja Berintegritas Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bali memegang teguh prinsip

integritas dalam bekerja. Prinsip atau nilai ini mengandung makna bahwa

bekerja berlandaskan pada kejujuran, objektivitas, keberanian,

konsistensi, dan konsekuensi. Kelima unsur dalam integritas tadi

mendorong pegawai bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan

integritas maka pegawai yang memiliki kepintaran atau banyak “akal” tidak

terjebak dalam sikap dan cara padang untuk “minteri” atau ngakali”.

3) Kerja Keras Kerja keras adalah kebalikan dari sifat malas. Prinsip ini merupakan salah

satu kunci dari hidup bahagia di dunia dan akhirat. Kerja keras dalam arti

harfiah, yaitu bekerja sekeras mungkin, hal ini tentu saja tidak cukup.

Sehingga kerja keras harus dibarengi dengan pemanfaatan ilmu, sehingga

bekerja keras dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk

menanggung beban kerja dan tidak mudah pasrah atau kalah sebelum

bertanding untuk mewujudkan tujuan.

4) Kerja Tuntas Tuntas memiliki makna selesai atau paripurna. Oleh karena itu prinsip ini

mendorong pegawai BPKP untuk senantiasa bekerja dengan tuntas

sampai selesai dan tidak setengah-setengah. Ketuntasan ini sangat

14

Page 27: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

diperlukan dalam mewujudkan peran BPKP yang berorientasi pada

pengguna.

5) Kerja Ikhlas Ikhlas secara sederhana dapat dimaknai dengan menerima tanpa keluh

kesah dan sumpah serapah, padanan dalam bahasa Jawa adalah

“legowo”. Pegawai BPKP diharapkan bekerja dengan ikhlas di tempat

kerja manapun, jenis pekerjaan apapun, sekalipun di luar jam kerja. Hal ini

dijadikan prinsip agar Pegawai BPKP senantiasa siap dengan berbagai

bentuk penugasan dan ditempatkan pada unit kerja BPKP di seluruh

Indonesia.

Dengan demikian maka apapun yang datang pada kita, menyenangkan

atau tidak, kita terima dengan legowo.

Perumusan visi BPKP selain mempertimbangkan nilai luhur dan prinsip dalam

bekerja, juga diarahkan untuk mengakomodasi domain BPKP dalam

pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara. Domain BPKP tersebut

diuraikan dalam rumusan “4 C”, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Capacity Building/Expertise

Domain ini memiliki makna mendukung penyelenggaraan manajemen

pemerintahan yang profesional melalui kegiatan pendidikan pelatihan,

pendampingan, back-up teknis dalam kesinergian dlam rangka capacity

building pengelolaan keuangan negara dan SPIP.

2) Current Issue

Domain ini mendukung sistem akuntabilitas Presiden terkait issue

strategis nasional, lintas sektoral, big fish berisiko tinggi, melalui kegiatan

analisa kebijakan dan evaluasi program, intelligence, scanning dan PR.

3) Clearing House

Domain ini mendukung penyelenggaraan birokrasi pemerintah yang tertib,

3E dan penegakan hukum yang berkeadilan untuk mengeliminasi

kegamangan dan ketakutan para pengelola keuangan negara sehingga

tidak menghambat kelancaran pelaksanaan tugas pembangunan melalui

15

Page 28: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

fasilitasi, PR, pemahaman perundang-undangan, evaluasi dan auditing,

serta MoU dengan aparat penegak hukum.

4) Check And Balance

Domain ini menunjukkan dukungan BPKP terangka keseimbangan internal

dan eksternal auditor dalam konteks pelunasan terhadap pelaksanaan

tugas melalui kegiatan audit, advokasi, evaluasi, analisis dan PR.

2. Pernyataan Misi

Visi yang telah ditetapkan harus didukung dan dijabarkan melalui misi

sehingga visi tersebut dapat tercapai sesuai harapan. BPKP pada hakekatnya

bertujuan memberikan nilai tambah (value added) melalui dua peran yaitu

aktivitas assurance dan consulting. Adapun misi BPKP adalah sebagai

berikut:

a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas Keuangan

Negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas

KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

b. Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal

bagi auditor/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali..

Keempat misi tersebut menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana,

sehingga hal-hal yang masih abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata

terlihat pada misi. Keempatnya pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran

akan perlunya keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi

pada manfaat dari keberadaan BPKP bagi stakeholders-nya dan kinerja-

kinerja aspek pendukung berupa inovasi dan kualitas proses kerja internal

serta peningkatan kapasitas internalnya.

Misi Pertama berkaitan dengan peran BPKP sebagai pengawas intern

pemerintah yang merujuk pada mandat BPKP sesuai Peraturan Pemerintah

16

Page 29: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

Nomor 60 tahun 2008. BPKP melakukan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas Keuangan Negara atas kegiatan lintas sektoral, kegiatan

kebendaharaan umum negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan

Presiden. Misi ini juga merupakan pengakuan untuk menyerap aspirasi

Presiden selaku shareholder BPKP yang dapat diterjemahkan sebagai tugas

bagi BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang

baik, meningkatkan kinerja program Pemerintah, dan mewujudkan iklim yang

mencegah KKN. Ketiga aspirasi ini jelas-jelas perpetaannya dengan fungsi

utama auditor internal di bidang good governance, pengelolaan risiko, dan

penerapan sistem pengendalian yang tentu diperlukan guna mengamankan

aset dan mencegah terjadinya kecurangan dan kesalahan sejak dini.

Misi kedua berkaitan dengan peran BPKP sebagai pembina

penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang meliputi

kegiatan-kegiatan seperti: Penyusunan pedoman teknis, Sosialisasi SPIP,

Pendidikan dan pelatihan SPIP, serta Pembimbingan dan konsultasi SPIP.

Dengan peran ini diharapkan dapat terlaksana percepatan implementasi SPIP

baik di instansi vertikal maupun pemerintah daerah. Sebagai pembina, BPKP

juga harus mampu memberikan contoh atas penerapan implementasi SPIP.

Misi ketiga berkaitan dengan peran BPKP mengembangkan kapasitas APIP

yang meliputi: Pembinaan kompetensi APIP, Pembinaan JFA, Penelitian dan

pengembangan sistem dan prosedur pengawasan, serta sinergi dengan APIP

lainnya. Pada misi ini lebih ditekankan pada pengembangan kapasitas dan

kemampuan sumber daya manusia baik internal maupun eksternal.

Misi keempat berkaitan dengan peran BPKP dalam menyelenggarakan

dukungan pengambilan keputusan presiden/pemerintah. Secara keseluruhan

BPKP harus mampu menyediakan data dan informasi yang diperlukan dalam

pengambilan keputusan oleh presiden/pemerintah.

3. Tujuan

Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan,

serta berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan

penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau

17

Page 30: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun, yang

tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:

a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah

Perwakilan BPKP Provinsi Bali;

b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP

Provinsi Bali;

c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan

pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah

Perwakilan BPKP Provinsi Bali;

d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern

pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali;

e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali;

f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal

bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang

dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun

waktu lebih pendek dari tujuan. Dengan pengertian ini, sasaran strategis

Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebagai implementasi sasaran strategis BPKP

untuk Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD;

b. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%;

c. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi

Pemerintah Daerah (IPD) dan Terselenggaranya Good Governance (GG)

pada 75% BUMN/BUMD;

d. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, dan BUMN/BUMD

dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;

e. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% Pemda;

f. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten pada 80% Pemda;

g. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan

18

Page 31: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%.

h. Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi

Pimpinan.

5. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Bali adalah indikator

yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukan

peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam pengawasan

akuntantabilitas keuangan negara dan keuangan daerah serta pembinaan

penyelenggaraan SPIP.

IKU Perwakilan BPKP Provinsi Bali merupakan ukuran keberhasilan dari

tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bali. IKU tersebut

terbagi dalam dua perspektif. Yang pertama bersifat outward looking, yaitu

perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan

peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam pengawasan akuntabilitas

keuangan negara dan keuangan daerah serta pembinaan penyelenggaraan

SPIP di Provinsi Bali. Perspektif kedua bersifat inward looking yang

menunjukkan manfaat bagi stakeholder internal Perwakilan BPKP Provinsi

Bali. Penetapan indikator tersebut dengan mempertimbangkan tujuan sasaran

strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini

digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan

keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran

(output).

IKU Perwakilan BPKP Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1.

IKU Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Utama Tujuan 1: Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara Perwakilan BPKP Provinsi Bali; Sasaran Strategis 1.1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD

1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan L/K 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini

dukungan Wajar

19

Page 32: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

20

No. Indikator Kinerja Utama 4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke

Pusat 6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan

pengambilan keputusan oleh stakeholders 7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Sasaran Strategis 1.2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%;

8 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

9 Persentase Hasil Pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Tujuan 2 : Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali; Sasaran Strategis 2.1 Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan Terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD

10 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 11 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 12 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

Tujuan 3 : Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali Sasaran strategis 3.1 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, dan BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;

13 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi 14 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/ asistensi/evaluasi FCP 15 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang

berpotensi TPK 16 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 17 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA 18 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 19 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat

Tujuan 4 Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali Sasaran strategis 4.1 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% Pemda

20 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

21 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

22 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Tujuan 5 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali

Page 33: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

21

No. Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis 5.1 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% Pemda

23 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Sasaran Strategis 5.2 Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%.

24 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 25 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 26 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 27 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan

sesuai prosedur 28 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan

Humas 29 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa 30 Persentase pemanfaatan asset 31 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras 32 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 33 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas 34 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan/atau di-assessment tata kelola

APIP 35 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

Tujuan 6 Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Bali Sasaran Strategis 6.1 Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan

36 Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan secara efektif

6. Program dan Kegiatan

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP

menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi

BPKP dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas.

Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang

diterbitkan oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I

pada kementerian atau LPNK melaksanakan program teknis dan program

generik. Program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan

kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan

program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk

mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan

Page 34: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

(pelayanan internal).

Program BPKP sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh

Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu:

• Program Teknis

Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP).

• Program Generik

− Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya-BPKP;

− Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP.

Sedangkan Sub Kegiatan Teknis terdiri dari:

a. Pengawasan atas kegiatan lintas sektoral

b. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara

c. Pengawasan atas penugasan Presiden

d. Pengawasan atas permintaan stakeholders

e. Reviu LKPD

f. Pengawasan penerimaan negara dan daerah

g. Pengawasan PHLN

h. Assesment atau Evaluasi GCG/KPI/MR

i. Pengawasan investigatif

j. Bimtek, pengembangan sistem pelaporan keuangan

k. Penyusunan pedoman SPIP

l. Sosialisasi SPIP

m. Diklat SPIP

n. Bimbingan Teknis SPIP

Terdapat kegiatan-kegiatan generik yang dilaksanakan pada Perwakilan

BPKP Provinsi Bali berupa :

1. Kegiatan yang berada pada Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

a. Penyusunan dan evaluasi rencana

b. Pengelolaan kepegawaian dan organisasi

22

Page 35: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

c. Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintah

d. Pembinaan hukum dan pengelolaan kehumasan

e. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta

pembayaran gaji/tunjangan

f. Pengawasan internal (inspektorat) BPKP

g. Pendidikan dan pelatihan pengawasan

h. Penelitian dan pengembangan pengawasan

i. Penyelenggaraan sistem dukungan pengambilan keputusan

Pemerintah/Presiden dan internal BPKP

j. Pembinaan JFA dan tata kelola APIP

k. Fasilitasi dukungan manajemen Perwakilan BPKP

2. Kegiatan yang berada pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur Negara-BPKP berupa kegiatan Pengadaan dan penyaluran

sarana dan prasarana-BPKP Pusat

B. Perjanjian Kinerja 2014

Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Bali dilakukan melalui pengukuran pencapaian

sasaran startegis, dalam hal ini pengukuran IKU. Untuk menguatkan pencapaian

sasaran strategis tersebut disusunlah perjanjian kinerja yang dulu disebut

penetapan kinerja (TAPKIN). Sebagai dokumen pernyataan kinerja berupa

perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

tertentu, dokumen perjanjian kinerja memuat pernyataan dalam format formulir

yang mencantumkan sasaran strategis, IKU oraganisasi, dan target kinerja.

Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota

organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran startegis

sesuai dengan IKU yang bersifat outcome.

Perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2014 yang telah

ditandatangani baru pada target capaian output.

Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2014 telah menetapkan

target kinerja berupa indikator output dan besaran target output-nya yang akan

23

Page 36: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja. Indikator kinerja yang menjadi tolok

ukur adalah indikator kinerja input (rencana/anggaran keuangan) dan output.

Target kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

TARGET Satuan Jumlah

1 2 3 4 1.1 Meningkatn

ya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD

Outcome 1.1.1 Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan laporan keuangan

% 95

1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

% 90

1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar

% 82

1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat

% 86.25

1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat

% 68

1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

% 93.33

1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

% 80

Output 1.1.1.1 Laporan Hasil Bimbingan

Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Perekonomian

Laporan 5

1.1.1.2 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

Laporan 13

1.1.2.1 Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKPD

Laporan 18

1.1.3.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas Laporan 23

24

Page 37: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

25

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

TARGET Satuan Jumlah

1 2 3 4 Proyek PHLN

1.1.4.1 Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian

Laporan 17

1.1.4.2 Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam

Laporan 17

1.1.4.3 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah

Laporan 8

1.1.5.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Perekonomian

Laporan 3

1.1.5.2 Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Polsoskam

Laporan 19

1.1.5.3 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah

Laporan 6

1.1.6.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Perekonomian

Laporan 1

1.1.6.2 Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Polsoskam

Laporan 18

1.1.6.3 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah

Laporan 11

1.1.7.1 Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKBUMD

Laporan 5

1.2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,5%

Outcome 1.2.1 Persentase hasil pengawasan

optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

% 75

1.2.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

% 86.25

Output 1.2.1.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas

Penerimaan Negara Bidang Polsoskam

Laporan 1

1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

Laporan 55

2.1 Terselenggar Outcome

Page 38: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

26

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

TARGET Satuan Jumlah

1 2 3 4 anya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/ BUMD

2.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

% 85

2.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

% 65

2.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

% 55

Output 2.1.1.1 Laporan Hasil Pengawasan atas

Kinerja Pelayanan Publik Laporan 4

2.1.2.1 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat

Laporan 10

2.1.3.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja BUMD

Laporan 12

3.1 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Outcome 3.1.1 Kelompok Masyarakat yang

mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi.

Kel. Masy 8

3.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/ asistensi/evaluasi FCP

Instansi 4

3.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK.

Instansi 3

3.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

% 84

3.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA

% 85

3.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

% 50

3.1.7 Persentase hasil telaah pengaduan masyarakat

% 10

Output 3.1.1.1 Laporan hasil sosialisasi

masalah korupsi Laporan 6

3.1.2.1 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP

Laporan 4

3.1.3.1 Laporan Hasil Kajian Pengawasan

Laporan 1

Page 39: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

27

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

TARGET Satuan Jumlah

1 2 3 4 3.1.4.1 Laporan Hasil Audit Investigasi

atas HKP, Klaim, dan Penyesuaian Harga

Laporan 5

3.1.5.1 Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli Atas Permintaan Instansi Penyidik

Laporan 38

3.1.6.1 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya

Laporan 4

3.1.7.1 Laporan Hasil Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat

Laporan 2

4.1 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda Sebesar 70%

Outcome 4.1.1 Persentase Pemda yang

menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

% 60

4.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008

Pemda/KL

8

4.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern

Pemda/KL

6

Output 4.1.2.1 Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang 30 4.1.2.2 Jumlah K/L dan Pemda yang

mendapatkan Konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP

Pemda 7

4.1.1.2 Laporan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Polsoskam

Laporan 1

4.1.1.3 Laporan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

Laporan 13

5.1 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

Outcome 5.1.1 Persentase Pemda yang

dilakukan asistensi penerapan JFA

% 80

Output

Page 40: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

28

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

TARGET Satuan Jumlah

1 2 3 4 profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda;

5.1.1.1 Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah

Laporan 4

5.2 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.

Outcome 5.2.1 Persentase jumlah rencana

penugasan pengawasan yang terealisasi

% 90

5.2.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

% 100

5.2.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Skala Likert 1-

10

8

5.2.4 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur

Skala Likert 1-

10

8.5

5.2.5 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

% 100

5.2.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa

Jumlah Berita

24

5.2.7 Persentase Pemanfaatan asset % 100 5.2.8 Persepsi kepuasan pegawai

perwakilan terhadap layanan sarpras

Skala Likert 1-

10

8.3

5.2.9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

% 80

5.2.10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas

Topik 1

5.2.11 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

Instansi 4

5.2.12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

Skala Likert 1-

10

7.6

Output 5.2.1.1 Laporan Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP Laporan 60

Page 41: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABII–PerencanaandanPerjanjianKinerja

29

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

TARGET Satuan Jumlah

1 2 3 4 5.2.8.1 Jumlah Sarana Prasarana Unit/M2

/Paket 5

5.2.12.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah

Pemda 9

5.2.12.2 Laporan Evaluasi Penerapan Tatakelola APIP Daerah

Laporan 7

6.1

Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

Outcome 6.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang

dimanfaatkan secara efektif % 100

Output 6.1.1.1 Seluruh sistem informasi yang

sudah dibangun oleh BPKP Pusat telah dimanfaatkan

Jumlah SI 10

Jumlah Anggaran Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan

Intern dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Rp 4,266,327,000.00

Jumlah Anggaran Kegiatan Fasilitasi Dukungan Manajemen Rp17,134,396,000.00

Jumlah Anggaran Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Rp 164,520,000.00

Total Anggaran Rp21,565,243,000.00

Page 42: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali dilakukan untuk dapat melihat

sejauh mana tercapainya hasil yang diharapkan, yang telah dirumuskan dalam

dalam Renstra dan Rencana Kinerja Tahunan. Pengukuran kinerja dilakukan

dengan menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2014.

A. CAPAIAN KINERJA

engukuran capaian kinerja Tahun 2014 merupakan bagian dari

penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi

Bali. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2014

dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen

penetapan kinerja Tahun 2014. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan

Tatacara Reviu atas Laporan Jinerja Instansi Pemerintah, yang menitikberatkan

pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, Perwakilan BPKP Provinsi

Bali telah menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator

kinerja utama (IKU) yang dominan mengacu pada IKU BPKP.

P

Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU

dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan

terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab

sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di Tahun 2014 dan atau

tahun-tahun selanjutnya (performance improvement).

Pengukuran pencapaian sasaran strategis pada Perwakilan BPKP Provinsi Bali

dilakukan dengan asumsi :

1. Pengukuran mengacu pada pengukuran yang dilakukan oleh BPKP secara

keseluruhan, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi

dengan jumlah IKU dominan.

2. Dalam menghitung capaian kinerja, capaian kinerja sasaran setiap indikator dan

capaian kinerja output dibatasi maksimal 120%. Hal ini dilakukan untuk

30

Page 43: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan

BPKP Provinsi Bali dan BPKP secara keseluruhan.

Capaian atas 36 IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis

secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat

pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama

No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi

Capaian (%)

Tujuan 1. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan

penyusunan Laporan Keuangan Persen 95,00 100,00 105,26

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Persen 90,00 80,00 88,89

3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

Persen 82,00 100,00 120,00

4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

Persen 86,25 100,00 115,94

5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

Persen 68,00 100,00 120,00

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

Persen 93,33 60,98 65,33

7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Persen 80,00 0,00 0,00

Sasaran Strategis 1.2.Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50% 8 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan

negara/daerah yang ditindaklanjuti Persen 75,00 80,00 106,67

9 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

Persen 86,25 100,00 115,94

Tujuan 2. Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada 10 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

10 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

Persen 85,00 100,00 117,65

11 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/ asistensi GCG/KPI

Persen 65,00 100,00 120,00

12 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 55,00 91,67 120,00

Tujuan 3. Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan negara Sasaran Strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

13 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kel. Masy 8 8 100,00

31

Page 44: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

32

No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi

Capaian (%)

14 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 4 4 100,00

15 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

Instansi 3 2 66,67

16 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

Persen 84,00 83,33 99,21

17 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persen 85,00 100,00 117,65

18 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

Persen 50,00 0,00 0,00

19 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen 10,00 100,00 120,00

Tujuan 4. Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Sasaran Strategis 4.1 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L, Pemda

20 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Persen 60,00 20,00 33,33

21 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

IPP/IPD 8 10 120,00

22 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern

IPP/IPD 6 6 100,00

Tujuan 5. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Sasaran Strategis 5.1. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

23 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

Persen 80,00 80,00 100,00

Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

24 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

Persen 90,00 97,13 107,92

25 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

Persen 100,00 100,00 100,00

26 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Skala likert 1-10

8,00 7,31 91,33

27 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

Skala likert 1-10

8,50 7,80 91,76

28 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

Persen 100,00 0,00 0,00

29 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

Jumlah berita

24 61 120,00

30 Persentase pemanfaatan aset Persen 100,00 100,00 100,00

31 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras

Skala likert 1-10

8,30 7,19 86,63

32 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

Persen 80,00 57,14 71,43

33 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas

Jumlah Topik

1 0 0,00

34 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

Jumlah APIP

4 8 120,00

Page 45: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

33

No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi

Capaian (%)

35 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

Skala likert 1-10

7,60 7,42 97,63

Tujuan 6. Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi Presiden/Pemerintah Sasaran 6.1. Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

36 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif

Persen 100,00 100,00 100,00

Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi

anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,

khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran

strategis serta capaian kinerja kegiatan (output) yang mendukung terhadap capaian

kinerja sasaran. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung

mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan

sasaran strategis serta kegiatan yang mendukung. Selain itu, analisis dilakukan

berkaitan dengan kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra pada

Tahun 2014. Analisis capaian kinerja sasaran dilakukan melalui perbandingan

realisasi Tahun 2014 dengan realisasi Tahun 2013 sehingga dapat dianalisis

kenaikan/penurunan realisasi setiap IKU. Selain itu, juga dilakukan analisis terhadap

capaian kinerja kegiatan dengan membandingkan capaian output Tahun 2014

dengan capaian Tahun 2013, sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.

Analisis terhadap delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh BPKP dan

dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebagai alat untuk mewujudkan

tujuan strategis pada akhir masa Renstra mengacu pada Renstra BPKP, disajikan

sebagai berikut:

Sasaran Strategis 1:

Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/ Lembaga dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga,

dan pemerintah daerah merupakan tekad BPKP sebagai perwujudan fungsi

consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan

Page 46: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja

BPKP sehingga BPKP dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu

atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang

diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI

minimal WDP. Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam upaya pencapaian sasaran

tersebut melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu laporan keuangan

dukungan terhadap Satker instansi vertikal dan pendampingan penyusunan ataupun

reviu terhadap laporan keuangan Pemda.

Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”

diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas laporan

keuangan Pemerintah Pusat, Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU

sasaran strategis Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2012 dan Tahun 2013

serta dikaitkan dengan target Tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1

No. Indikator Kinerja Satuan

Kinerja Kenaikan/(Penurunan) dari Target

Kinerja 2014

Capaian 2014

thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

Persen 100,00 133,33 100,00 0,00 (33,33) 95,00 105,26

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Persen 100,00 90,00 80,00 (20,00) (10,00) 90,00 88,89

3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

Persen 90,91 100,00 100,00 9,09 0,00 82,00 120,00

4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

Persen 167,39 100,00 100,00 (67,39) 0,00 86,25 115,94

5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

Persen 154,55 100,00 100,00 (54,55) 0,00 68,00 120,00

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan

Persen 100,00 100,00 60,98 (39,02) (39,02) 93,33 65,33

34

Page 47: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

35

No. Indikator Kinerja Satuan

Kinerja Kenaikan/(Penurunan) dari Target

Kinerja 2014

Capaian 2014

thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

pengambilan keputusan oleh stakeholders

7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Persen 43,75 37,50 0,00 (43,75) (37,50) 80,00 0,00

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis Tahun 2014 tercapai

97,08%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU, rata-rata capaian sasaran 87,17%.

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan WDP

IKU pertama menunjukkan IKU dominan dalam mendukung pencapaian sasaran

strategis 1 BPKP adalah “Persentase IPP yang mendapat pendampingan

penyusunan Laporan Keuangan” dengan target sebesar 90,00%. IKU tersebut

merupakan dukungan IKU BPKP Pusat, “Persentase Instansi Pemerintah Pusat

(IPP) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” Dalam

rangka mendukung IKU tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Bali proaktif

menjalankan kegiatan sebagai realisasi Memorandum of Understanding (MoU)

untuk membantu pemerintah, antara lain dengan melakukan pendampingan

penyusunan laporan keuangan K/L untuk meningkatkan kemampuan IPP

menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAP pada Satker Instansi Pusat di

Provinsi Bali.

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi

vertikal yang mendapat pendampingan dibanding dengan target dalam PKPT.

Dalam Tahun 2014, instansi vertikal yang ditargetkan mendapat pendampingan

baik pendampingan penyusunan laporan keuangan maupun pendampingan reviu

sebanyak 11 Satuan Kerja (Satker) telah dilaksanakan atau terlaksana 100,00%

dari target. Bila dibandingkan dengan target capaian kinerja sebesar 95%, maka

capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 105,26%. Disamping pendampingan

Page 48: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

pada Satker yang telah ditargetkan, juga telah dilaksanakan pendampingan pada

5 Satker lainnya.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100,00% sama dengan Tahun 2012 serta

mengalami penurunan sebesar 33,33% dibandingkan dengan Tahun 2013. Jika

dibandingkan dengan target akhir periode Renstra Tahun 2014, IKU ini telah

mencapai 105,26% dari target sebesar 95%.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 100,00% atau 18 laporan dari total target sebanyak 18 laporan.

Kegiatan yang mendukung capaian IKU berupa pendampingan penyusunan

laporan keuangan pada 14 instansi vertikal/SKPD dan pendampingan reviu

laporan keuangan pada dua instansi dalam rangka mendukung pencapaian opini

WTP atas laporan keuangan Kementerian/Lembaga menggunakan anggaran dari

Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp129.927.000,00

atau 60,16% dari anggaran sebesar Rp215.986.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 1.048 OH atau 175,25% dari rencana sebanyak 598 OH.

2. Persentase Instansi Pemerintah Daerah yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP

Selain IPP, BPKP juga berupaya mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah

Daerah ke arah yang lebih baik dengan IKU “Persentase Instansi Pemerintah

Daerah (IPD) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dari

BPK RI sebagai IKU Dominan. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari

realisasi jumlah IPD di Provinsi Bali yang laporan keuangannya memperoleh

opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

Dalam Tahun 2014, IPD di Provinsi Bali yang laporan keuangannya memperoleh

opini minimal WDP sebanyak 8 IPD atau 80,00% dari 10 IPD yang diasistensi

oleh BPKP. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 90,00%, maka capaian

indikator IKU tersebut adalah sebesar 88,89%.

Rincian opini BPK atas laporan keuangan IPD dapat dilihat dalam Lampiran 6a.

36

Page 49: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 80% tersebut mengalami penurunan sebesar

20,00% dibandingkan dengan Tahun 2012 serta mengalami penurunan sebesar

10,00% dibandingkan dengan Tahun 2013. Dengan demikian target akhir periode

Renstra Tahun 2014 tercapai 88,89% dari target 90,00%.

Capaian IKU belum tercapai maksimal karena Opini BPK atas Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013 turun menjadi Tidak

Memberikan Pendapat (Adverse) dari WTP pada tahun sebelumnya dan Opini

BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bangli Tahun 2013 turun

menjadi Disclaimer dari WDP pada tahun sebelumnya. Perwakilan BPKP Bali

telah melakukan upaya untuk mencapai IKU tersebut berupa implementasi

SIMDA, penyusunan action plan terhadap hasil pemeriksaan BPK RI,

pengelolaan aset, reviu laporan keuangan, PBJ/APBD/SAKIP/LKPJ dan bimtek

lainnya pada Pemerintah Provinsi Bali dan 9 Pemerintah Kabupaten/Kota di

Provinsi Bali. Namun opini atas laporan keuangan Pemda bukan sepenuhnya

menjadi kendali BPKP.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 100,00% atau 18 laporan dari total target sebanyak 18 laporan.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp397.628.000,00

atau 146,16% dari anggaran sebesar Rp272.045.000,00 dengan menggunakan

SDM sebanyak 1.364 OH atau 282,99% dari rencana sebanyak 482 OH.

3. Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan Wajar

IKU “Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh

Opini Dukungan Wajar”, merupakan IKU dukungan “Persentase Jumlah Laporan

Audit atas Proyek PHLN yang Opini Auditnya WTP” termasuk IKU lainnya dalam

pencapaian Sasaran Strategis 1.

Capaian IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan yang memperoleh opini

dukungan wajar dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek

Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) yang diaudit.

Realisasi Tahun 2014 IKU ini adalah sebesar 100,00%. Dengan demikian

capaian IKU Tahun 2014 sebesar 120,00% dari target sebesar 82,00%.

37

Page 50: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100,00% tersebut mengalami kenaikan

sebesar 9,09% dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar 90,91% dan sama

dengan realisasi Tahun 2013 sebesar 100,00%. Dengan demikian target akhir

periode Renstra Tahun 2014 untuk IKU ini telah tercapai yakni ini mencapai

120,00% dari target sebesar 82,00%.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 104,35% atau 24 laporan dari total target sebanyak 23 laporan.

Capaian IKU tersebut didukung dengan kegiatan sebagai berikut:

1) Audit Keuangan Mandiri Pedesaan (IBRD No. 786/8079, TF 098819/098862,

IFAD 755) Tahun 2013 pada Provinsi Bali dan 6 Kabupaten di Provinsi Bali.

2) Audit atas Health Profesional Education Quality Project (HPEQ) Loan IBRD

7737-ID, pada Universitas Udayana Bali dan Universitas Warmadewa.

3) Audit atas Laporan Keuangan Eastern Indonesia National Road Improvement

Project (EINRIP) Loan AUSAID Nomor AIPRD L002 Provinsi Bali TA 2013;

4) Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Perkotaan (IBRD No. 7866- ID) Tahun

2013 pada Provinsi Bali dan 5 Kabupaten/Kota di Provinsi Bali;

5) Quality Assurance atas Audit PNPM Mandiri Pedesaan Tahun 2013 yang

dilaksanakan oleh 4 Inspektorat Kabupaten di Provinsi Bali;

6) Quality Assurance Audit Keuangan Program PNPM Mandiri Perkotaan yang

dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Gianyar dan Inspektorat Kota

Denpasar;

7) Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Coastal Community Development

Project (CCDP)/ Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir (Proyek

PMP)(IFAD Loan No. I-880-ID, Spanish Trust Loan No. E-16-ID) pada Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Badung;

8) Evaluasi lintas sektoral pemanfaatan hasil program yang didanai

pinjaman/hibah luar negeri pada Provinsi Bali (PHLN).

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp122.437.000,00

atau 73,32% dari anggaran sebesar Rp166.981.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 1.222 OH atau 106,72% dari rencana sebanyak 1.145 OH.

38

Page 51: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Disampaikan ke Pusat

Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP), mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain melakukan

pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang

bersifat lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP mempunyai kewenangan

yang lebih luas dan juga keunggulan kompetensi dalam melakukan pengawasan

intern yang bersifat lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga

pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait

dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh BPKP.

IKU “Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Dijadikan Bahan

Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders” diturunkan pada Perwakilan BPKP

Provinsi Bali menjadi “Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang

Disampaikan ke Pusat”. Capaian IKU tersebut diukur dengan menghitung jumlah

laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat.

Dalam Tahun 2014, jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektoral yang

dikirim ke Pusat sebanyak 70 laporan, jika dibandingkan dengan target sebanyak

70 laporan maka realisasi capaian sebesar 100,00%, dan jika dibandingkan

dengan targetnya sebesar 86,25%, maka capaian IKU ini adalah sebesar

115,94%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100,00% tersebut mengalami penurunan

sebesar 67,39% dari Tahun 2012 sebesar 167,39% dan sama dengan realisasi

Tahun 2013 sebesar 100,00%. Realisasi IKU ini telah mencapai maksimal sesuai

target Tahun 2014 sehingga target akhir periode Renstra Tahun 2014 atas IKU

ini telah tercapai yakni 115,94% dari target sebesar 86,25%.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 120,00% atau 70 laporan dari total target Tapkin sebanyak 42

laporan.

Kegiatan yang mendukung capaian IKU tersebut sebagai berikut:

1) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Tahun

2013 pada Provinsi Bali dan 7 Kabupaten di Provinsi Bali;

39

Page 52: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

2) Audit Kinerja Interim Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP)

Tahun Anggaran 2014, periode 1 Januari 2014 s.d. 31 Oktober 2014 pada

Provinsi Bali dan 8 Kabupaten di Provinsi Bali;

3) Kajian Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) TA 2013-

2014 pada 3 Kabupaten di Provinsi Bali;

4) Audit atas Klaim Dana Pelayanan Kesehatan Dasar Jamkesmas dan

Jampersal Tahun 2013 pada 9 Kabupaten/Kota di Provinsi Bali;

5) Audit kinerja atas subsidi beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah

(Raskin) Tahun 2014 pada Provinsi Bali dan 8 kabupaten di Provinsi Bali;

6) Audit atas Kekurangan Dana Klaim Jamkesmas Tahun 2008-2013 pada PPK

Lanjutan pada 4 Kabupaten di Provinsi Bali;

7) Evaluasi atas Pelaksanaan Program Ketahanan Pangan Nasional Tahun

2010 s.d. 2013 pada Provinsi Bali;

8) Kajian lintas sektoral pengelolaan dana sekolah di Provinsi Bali;

9) Evaluasi program Lintas Sektoral atas prioritas Pembangunan Program

Penanggulangan Kemiskinan pada Pemerintah Provinsi Bali

10) Evaluasi Program Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial;

11) Probity Audit pengadaan barang dan jasa (PBJ) atas pekerjaan

Pembangunan Gedung B, C dan E RSUD Kabupaten Badung, Penambahan

jaringan pipa transmisi dan reservoir air bersih di Badung Selatan pada

Kabupaten Badung;

12) Survey Pendahuluan evaluasi pelaksanaan program Sistem Pertanian

Terintegrasi (SIMANTRI) dan Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu

Mandara (Gerbangsadu Mandara) pada Pemerintah Provinsi Bali Tahun

2013;

13) Asistensi penyusunan kebijakan dan sistem akuntansi pemerintah daerah

berbasis akrual pada 5 kabupaten di Provinsi Bali;

14) Pendampingan Pelaksanaan/ Pembangunan Pengadaan / Peningkatan

Sarana & Prasaranan Lembaga Permasyarakatan.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp1.011.621.000,00 atau 172,48% dari anggaran sebesar Rp586.507.000,00

dengan menggunakan SDM, sebanyak 4.191 OH atau 190,93% dari rencana

sebanyak 2.195 OH.

40

Page 53: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

5. Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke Pusat

IKU “Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden yang

Disampaikan ke Pusat “, merupakan turunan IKU BPKP “Persentase Masukan

yang Dimanfaatkan Presiden” merupakan indikator pencapaian Sasaran

Strategis 1 dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP melakukan pengawasan

intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan dari

Presiden, sesuai dengan amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008

tentang SPIP.

Capaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan yang dikirim ke Pusat

dibandingkan target laporan dari Pusat atas penugasan-penugasan berdasarkan

permintaan Presiden pada Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

Dalam Tahun 2014, jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan Presiden

yang dikirim ke Pusat sebanyak 39 laporan dan jika dibandingkan dengan target

sebanyak 39 laporan maka realisasi capaian sebesar 100,00%. Jika

dibandingkan dengan targetnya sebesar 68,00%, maka capaian IKU ini adalah

sebesar 120,00%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100,00% tersebut mengalami penurunan

sebesar 54,55% dari Tahun 2012 sebesar 154,55% dan sama dengan realisasi

Tahun 2013 sebesar 100,00%. Realisasi IKU ini telah mencapai maksimal sesuai

target Tahun 2014 sehingga target akhir periode Renstra Tahun 2014 atas IKU

ini telah tercapai yakni 120,00% dari target sebesar 68,00%.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 120,00% atau 39 laporan dari total target sebanyak 28 laporan.

Kegiatan yang mendukung capaian IKU tersebut berupa:

1) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional pada 5 kabupaten di Provinsi

Bali;

2) Monitoring proses kegiatan per saat monitoring terhadap Implementasi BPJS

Kesehatan pada Rumah Sakit Vertikal dan RSUD di 6 Kabupaten/Kota.

3) Evaluasi penyerapan anggaran Tahun 2014 (sampai dengan 30 Juni 2014)

pada 10 Satker di wilayah Provinsi Bali;

41

Page 54: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

4) Evaluasi penyerapan APBD pada Provinsi Bali dan 4 kabupaten di Provinsi

Bali.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp261.131.000,00

atau 77,19% dari anggaran sebesar Rp338.282.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 1.416 OH atau 135,89% dari rencana sebanyak 1.042 OH.

6. Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders

IKU “Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang

Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders” merupakan IKU

lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar 93,33%.

IKU ini diukur berdasarkan persentase laporan pengawasan atas permintaan

stakeholders yang disampaikan tepat waktu (sesuai RPL).

Dalam Tahun 2014, laporan yang disampaikan tepat waktu sesuai RPL sebanyak

25 atau 60,98% dari seluruh laporan terbit sebanyak 41 laporan. Dibandingkan

dengan targetnya sebesar 93,33%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar

65,33%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 60,98% tersebut mengalami penurunan

sebesar 39,02% dari dua tahun sebelumnya sebesar 100,00%. Realisasi IKU ini

belum maksimal sesuai target Tahun 2014 karena proses penerbitan laporan

memerlukan validasi dari tim pusat.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 120,00% atau 41 laporan dari total target Tapkin sebanyak 30

laporan.

Kegiatan yang mendukung capaian IKU tersebut sebagai berikut:

1) Audit Operasional Tunggakan Profesi Guru PNSD Kemendikbud Tahun 2010

s.d 2013 pada 9 kabupaten/kota di Provinsi Bali;

2) Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2013 pada 9

kabupaten/kota di Provinsi Bali;

3) Evaluasi Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah (AKIP) Tahun 2013 pada 3

kabupaten di Provinsi Bali;

42

Page 55: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

4) Audit atas tunggakan Tunjangan Profesi Guru Kementerian Agama Tahun

2010-2013 pada Provinsi Bali dan 5 kabupaten di Provinsi Bali;

5) Monitoring Distribusi Buku Kurikulum Tahun 2013 pada Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali;

6) Bimtek Perencanaan Pembangunan Daerah pada Kabupaten Klungkung dan

Kabupaten Jembrana;

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp291.169.000,00

atau 63,06% dari anggaran sebesar Rp461.766.000,00, dengan menggunakan

SDM, sebanyak 1.240 OH atau 133,19% dari rencana sebanyak 931 OH.

7. Persentase BUMD yang mendapat Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi.

Sesuai dengan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004

Pasal 58 ayat 2, Kepala Daerah selaku pengguna anggaran/barang wajib

menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi: Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, dilampiri

dengan Laporan Keuangan BUMD pada Pemerintah Daerah.

Dengan kondisi kemampuan Sumber Daya Manusia BUMD yang pada umumnya

masih belum memadai, Perwakilan BPKP Provinsi Bali berperan aktif dalam

pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD di Provinsi Bali agar

sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

IKU “Persentase BUMD yang mendapat Pendampingan Penyelenggaraan

Akuntansi”, merupakan turunan IKU BPKP Pusat yaitu “BUMD yang Laporan

Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP”, diukur dengan menghitung

jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibagi

dengan jumlah seluruh BUMD di Provinsi Bali.

Dalam Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah melakukan

pendampingan pada 6 BUMD selain PDAM atau 0,00% dari seluruh

BUMD(PDAM) di Provinsi Bali sebanyak 9 PDAM. Dibandingkan dengan

targetnya sebesar 80,00%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 0,00%.

Tidak tercapainya IKU tersebut karena PDAM di wilayah Provinsi Bali telah dapat

menggunakan aplikasi berbasis komputer dalam penyusunan laporan keuangan

43

Page 56: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

secara mandiri, sehingga pendampingan penyelenggaraan akuntansi lebih

ditujukan kepada BUMD lainnya yang memerlukan tenaga BPKP.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 0,00% mengalami penurunan sebesar

43,75% dari Tahun 2012 sebesar 43,75% dan penurunan sebesar 37,50% dari

Tahun 2013 sebesar 37,50%. Sehingga target akhir periode Renstra Tahun

2014 untuk IKU ini tidak tercapai.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 120,00% atau 9 laporan dari total target Tapkin sebanyak 5

laporan.

Kegiatan yang dukungan atas capaian IKU tersebut sebagai berikut:

1) Pendampingan Implementasi SIA BLUD RSUD Kabupaten Badung dan

Kabupaten Klungkung;

2) Audit Kinerja pada RSUD Kabupaten Klungkung dan RSUD Kabupaten

Buleleng;

3) Pendampingan Penyusunan SOP PD Pasar Kabupaten Badung;

4) Sosialisasi penyusunan laporan keuangan pada RS Indra Provinsi Bali;

5) Verifikasi tunggakan pada RSUP Sanglah Denpasar.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp39.330.000,00

atau 192,70% dari anggaran sebesar Rp20.410.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 569 OH atau 145,90% dari rencana sebanyak 390 OH.

Sasaran Strategis 2:

Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%”

memiliki dua IKU, namun IKU yang dominan untuk mengukur keberhasilannya

hanya satu yaitu Persentase Peningkatan Penerimaan Negara dari Hasil

Pengawasan dengan capaian 106,67%, sedangkan capaian kinerja rata-rata dua

IKU tersebut sebagaimana pada tabel 3.1 sebesar 111,30%. Secara lengkap,

realisasi dua IKU sasaran strategis Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2012

dan 2013 dikaitkan dengan target Tahun 2014 tersebut disajikan dalam Tabel 3.3

berikut ini:

44

Page 57: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Tabel 3.3 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2

No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/(Penu

runan) dari Target Kinerja

2014

Capaian 2014 thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

Persen 88,24 0,00 80,00 (8,24) 80,00 75,00 106,67

2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

Persen 196,88 111,54 100,00 (96,88) (11,54) 86,25 115,94

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara/daerah yang Ditindaklanjuti

Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara, BPKP

menetapkan “Persentase Peningkatan Penerimaan Negara dari Hasil

Pengawasan” sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan ketercapaian

Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara. IKU tersebut

diturunkan menjadi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Bali yaitu, Persentase Hasil

Pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara/daerah yang Ditindaklanjuti”,

dengan target 75%. Pengawasan atas penerimaan negara antara lain untuk

mendorong upaya perbaikan sistem manajemen Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga penerimaan yang

berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan potensi yang diharapkan.

Kinerja IKU ini diukur berdasarkan jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran

dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit Optimalisasi Penerimaan

Negara (OPN)/Optimalisasi Penerimaan Daerah (OPD). Pada Tahun 2014,

jumlah saran yang telah ditindaklanjuti sebanyak 4 saran atau 80,00% dari 5

saran yang disampaikan. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 75,00% maka

capaian IKU Tahun 2014 sebesar 106,67%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 80,00% tersebut mengalami penurunan

sebesar 8,24% dari Tahun 2012 sebesar 88,24% dan mengalami kenaikan

sebesar 80,00% dari Tahun 2013 dengan realisasi nihil.

45

Page 58: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 120,00% atau 3 laporan dari total target sebanyak 1 laporan.

Capaian IKU tersebut didukung dengan kegiatan berupa:

1. Verifikasi rekening giro uang titipan denda dan biaya tilang di PT. Bank BRI

pada Kejaksaan RI di wilayah Provinsi Bali;

2. Verifikasi Hasil Perhitungan Perampungan Pajak Daerah pada Dinas

Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Karangasem; dan

3. Pengawasan Kepatuhan Perpajakan Bendahara pada Biro Keuangan

Sekretariat Daerah Provinsi Bali untuk Tahun 2013 dan 2014.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp32.360.000,00

atau 212,74% dari anggaran sebesar Rp15.211.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 204 OH atau 357,89% dari rencana sebanyak 57 OH.

2. Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Disampaikan ke Pusat

Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa BPKP melakukan

pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan

Kebendaharaan Umum Negara dengan tujuan untuk memberikan masukan

kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam Renstranya,

BPKP membentuk IKU berupa “Persentase Hasil Pengawasan Kebendaharaan

Umum Negara yang dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Menteri

Keuangan”. IKU tersebut menjadi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Bali berupa

“Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Disampaikan ke Pusat”, diukur

berdasarkan jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan

dari pusat.

Pada Tahun 2014, jumlah laporan yang dikirim ke Pusat sebanyak 58 laporan

atau 100,00% dari target sebanyak 58 laporan. Dibandingkan dengan targetnya

sebesar 86,25%, maka capaian IKU Tahun 2014 sebesar 115,94%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100,00% tersebut mengalami penurunan

sebesar 96,88% dari Tahun 2012 sebesar 196,88% dan penurunan sebesar

11,54% dari Tahun 2013 sebesar 111,54%. Namun realisasi tersebut telah

46

Page 59: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

mencapai maksimal sesuai target akhir renstra Tahun 2014, yaitu mencapai

115,94% dari target sebesar 86,25%.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 105,45% atau 58 laporan dari total target sesuai Tapkin sebanyak

55 laporan.

Capaian IKU tersebut didukung dengan kegiatan berupa:

1) Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAK Bidang Pendidikan pada 6

kabupaten/kota di Provinsi Bali

2) Monitoring dan Evaluasi Sisa Dana Bantuan Operasional sekolah pada 3

kabupaten di Provinsi Bali

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp129.460.000,00

atau 28,82% dari anggaran sebesar Rp449.257.000,00 dengan menggunakan

SDM sebanyak 579 OH atau 109,25% dari rencana sebanyak 530 OH.

Sasaran Strategis 3:

Terselenggaranya SPM pada 10 Instansi Pemerintah Daerah dan Terselenggaranya Good Governance pada 75% Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,

dijelaskan bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah tersebut terdiri atas urusan wajib

dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan

dengan hak dan pelayanan dasar warga negara. Adapun urusan pilihan adalah

urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar

kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib,

Pemerintah dan Pemerintahan Daerah menyusun suatu standar yang disebut

dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah

struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat

47

Page 60: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Umum Pemegang Saham (RUPS), dewan komisaris dan direksi) untuk

meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai

perusahaan bagi seluruh stakeholders, berlandaskan peraturan perundang-

undangan dan etika berusaha. BUMN/BUMD karena sebagian besar modalnya

merupakan milik pemerintah dan atau pemerintah daerah berkewajiban menerapkan

GCG secara konsisten dan berkelanjutan.

Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan

akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, BPKP perlu mendorong

pemerintah daerah untuk menerapkan SPM yang telah ditetapkan Kementerian

Teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan GCG.

Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 10 Instansi Pemerintah Daerah

(IPD) dan terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD”

diindikasikan oleh dua IKU dominan yaitu Persentase IPD yang melaksanakan

pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan Persentase BUMN/D/BLU/D yang

dilakukan sosialisasi/ asistensi GCG/KPI. Capaian dua IKU dominan telah mencapai

118,82%, sedangkan rata capaian kinerja seluruh IKU sebesar 119,22%.

Bersama satu IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis Tahun 2014 dibandingkan

dengan Tahun 2012 dan 2013 dikaitkan dengan target Tahun 2014 disajikan dalam

Tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3

No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/(Penu

runan) dari Target Kinerja

2014

Capaian 2014 thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

Persen 100,00 75,00 100,00 0,00 25,00 85,00 117,65

2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

Persen 150,00 100,00 100,00 (50,00) 0,00 65,00 120,00

3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

Persen 127,78 70,83 91,67 (36,11) 20,83 55,00 120,00

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima

48

Page 61: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010–2014, yang mewajibkan setiap

Pemda untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi

SPM dilakukan dengan menuangkan indikator SPM pada dokumen perencanaan

jangka menengah dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah.

Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun 2010 juga mengharuskan Pemda melakukan

SPM yang ditetapkan oleh kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan

pasal 50 ayat 1 butir a, menyebutkan bahwa BPKP melakukan pengawasan

intern antara lain melalui audit kinerja. Oleh karena itu, audit kinerja pelayanan

pemda yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali mendukung

pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU “Jumlah IPD yang Melaksanakan

Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima”. IKU tersebut diturunkan pada

Perwakilan BPKP Provinsi Bali menjadi “Persentase IPD yang melaksanakan

pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal,” diukur dengan menghitung

jumlah IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan

dibagi jumlah IPD yang diaudit kinerja pelayanan.

Dalam Tahun 2014, IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen

perencanaan adalah sebanyak 3 IPD atau 100,00% dari jumlah IPD yang diaudit

kinerja pelayanan sebanyak 3 IPD. Dibandingkan dengan target sebesar 85%,

capaian IKU ini pada Tahun 2014 sebesar 117,65%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100,00% tersebut tidak mengalami

penurunan/kenaikan dari Tahun 2012 sebesar 100,00% dan mengalami kenaikan

sebesar 25,00% dari Tahun 2013 sebesar 75,00%. Realisasi tersebut telah

maksimal dari target akhir renstra Tahun 2014 sebesar 85%.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 120,00% atau 6 laporan dari total target Tapkin sebanyak

4 laporan.

Kegiatan yang mendukung capaian IKU tersebut berupa Audit Kinerja Pelayanan

Pemerintah Daerah Bidang Pendidikan dan Kesehatan pada Kabupaten

Klungkung, Kabupaten Bangli serta Kabupaten Buleleng.

49

Page 62: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp34.460.000,00

atau 235,11% dari anggaran sebesar Rp 14.657.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 144 OH atau 112,50% dari rencana sebanyak 128 OH.

2. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/ asistensi GCG/KPI

BPKP berperan melakukan pengawasan intern melalui pemberian pelayanan

jasa manajemen kepada BUMN/BUMD/BLU/BLUD di bidang GCG dan KPI,

dengan harapan dapat memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BLU/BLUD.

Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU berupa “BUMN/BUMD/BLU/BLUD

yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik”. IKU tersebut di Perwakilan BPKP

Provinsi Bali diturunkan menjadi, “Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan

sosialisasi/asistensi GCG/KPI”. IKU ini diukur dengan menghitung Jumlah

BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI

dibandingkan dengan target PKPT.

Dalam Tahun 2014, BUMN/BUMD/BLU/BLUD di Provinsi Bali yang dilakukan

sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI sebanyak 10 atau 100% dari target PKPT

sebanyak 10. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 65%, maka capaian

IKU tersebut adalah sebesar 120,00%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100% tersebut mengalami penurunan

sebesar 50,00% dari Tahun 2012 sebesar 150,00% dan sama dengan Tahun

2013 sebesar 100,00%. Realisasi tersebut telah mencapai maksimal sesuai

target Tahun 2014 yaitu 120% dari target 65%.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 100,00% atau 10 laporan dari total target sebanyak 10 laporan.

Capaian indikator tersebut didukung dengan kegiatan, yaitu:

1) Bimtek GCG pada PT. Pengembangan Pariwisata Bali (Persero), PDAM Tirta

Manguatama Kabupaten Badung, PDAM Kabupaten Karangasem, PDAM

Kota Denpasar, PDAM Kabupaten Buleleng;

2) Bimbingan Teknis KPI pada PD BPR Werdhi Sedana Kabupaten Gianyar,

PDAM Kabupaten Bangli, PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung;

3) Pendampingan Penyusunan SOP PD Pasar Kabupaten Badung;

4) Narasumber Focus Group Discusion Penyusunan rencana Strategis Bisnis di

RSUD Kabupaten Buleleng.

50

Page 63: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp85.795.000,00

atau 119,95% dari anggaran sebesar Rp71.527.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 538 OH atau 136,55% dari rencana sebanyak 394 OH.

3. Persentase BUMD yang Dilakukan Audit Kinerja

Penetapan IKU “Persentase BUMD yang Kinerjanya Memperoleh Minimal

Predikat Baik”, dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang

dilaksanakan oleh BPKP dalam meningkatkan tata kelola BUMD. IKU tersebut

pada Perwakilan BPKP Provinsi Bali diturunkan menjadi “Persentase BUMD yang Dilakukan Audit Kinerja.”

IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang diaudit kinerja

dibandingkan target PKPT.

Dalam Tahun 2014, BUMD yang diaudit kinerja sebanyak 11 atau 91,67% dari

target PKPT sebanyak 12 BUMD, sehingga capaian kinerja IKU ini adalah

sebesar 120% dari target sebesar 55,00%. Walaupun capaian kinerja IKU ini

telah mencapai target, namun terdapat beberapa kegiatan yang tidak terlaksana.

Kegiatan yang tidak terealisasi yaitu Audit Kinerja BLU Rumah Sakit Wangaya

Kota Denpasar. Hal ini disebabkan adanya pemeriksaan BPK disaat yang sama.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 91,67% tersebut, mengalami penurunan

sebesar 36,11% dari Tahun 2012 sebesar 127,78% dan mengalami kenaikan

sebesar 20,83% dari Tahun 2013 sebesar 70,83%. Realisasi IKU tersebut telah

mencapai maksimal sesuai target akhir periode Renstra Tahun 2014 yaitu

sebesar 120% dari target 55%

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 100,00% atau 12 laporan dari total target sebanyak 12 laporan.

Capaian indikator tersebut didukung dengan kegiatan, yaitu:

1) Audit Kinerja pada 9 PDAM

2) Evaluasi Kinerja pada 1 BRSU dan 1 RSUD

Disamping itu dilaksanakan pengawasan lainnya yaitu Evaluasi Program

Ketahanan Pangan Nasional dan Verifikasi Program Gerakan Peningkatan

Produksi Pangan Berbasis Korporasi Tahun 2013 pada PT. Pertani.

51

Page 64: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp313.595.000,00

atau 116,02% dari anggaran sebesar Rp270.302.000,00, dengan menggunakan

SDM sebanyak 747 OH atau 117,64% dari rencana sebanyak 635 OH.

Sasaran Strategis 4:

Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka

panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari

Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”.

Dalam rangka mencapai visi jangka panjang, maka, untuk jangka menengah

pemerintah menetapkan visi jangka menengah 2012-2014 yaitu “Terwujudnya Tata

Kepemerintahan yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Kapasitas Pencegahan

dan Penindakan serta Nilai Budaya yang Berintegritas”.

Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu:

1. Pencegahan tindak pidana korupsi;

2. Penegakan Hukum atas tindak pidana korupsi;

3. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan;

4. Kerja sama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor;

5. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi;

6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi.

Dalam kaitannya dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi, BPKP

perlu mengambil peran dalam mendukung enam strategi pencegahan dan

pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong

penerapan sistem pengendalian intern, atau Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan

dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, BPKP berperan dalam

melakukan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan Negara, serta sebagai

pemberi keterangan ahli pada kasus tindak pidana korupsi. Perwakilan BPKP

Provinsi Bali sebagai unit pelaksana kegiatan di wilayah Provinsi Bali melaksanakan

strategi yang ditetapkan oleh BPKP di tingkat operasional.

52

Page 65: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Sasaran “Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan Kementerian/Lembaga,

Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah Dalam

Upaya Pencegahan” diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung

dengan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan dan

pemberantasan korupsi. Bersama enam IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis

Tahun 2014 dibandingkan dengan Tahun 2012 dan Tahun 2013 serta dikaitkan

target 2014 disajikan dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4

No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/(Penur

unan) dari Target Kinerja

2014

Capaian 2014 thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kelompok Masyarak

at

4 5 8 4 3 8 100,00

2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/ asistensi/evaluasi FCP

Instansi 1 2 4 3 2 4 100,00

3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

Instansi 1 0 2 1 2 2 66,67

4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

Persen 260,00 100,00 83,33 (176,67) (16,67) 84,00 99,21

5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA

Persen 97,73 98,33 100,00 2,27 1,67 85,00 117,65

6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

Persen 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 50,00 0,00

7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat

Persen 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 10,00 120,00

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa satu IKU dominan sasaran strategis Tahun 2014 tercapai

100,00%. Secara keseluruhan, dengan enam IKU lainnya, rata-rata capaian sasaran

86,22%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai

berikut:

53

Page 66: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

1. Kelompok Masyarakat yang Mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktik-praktik

penyelenggaraan good governance, BPKP menetapkan suatu IKU berupa

peningkatan pemahaman dan kepedulian publik terhadap permasalahan korupsi.

Berkaitan dengan IKU tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Bali menurunkannya

menjadi “Kelompok Masyarakat yang Mendapatkan Sosialisasi Program Anti

Korupsi,” dengan ukuran capaian dihitung dari jumlah Kelompok Masyarakat

yang Mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi.

Fokus BPKP dalam kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)

utamanya pada kelompok dunia pendidikan karena BPKP yakin bahwa dunia

pendidikan yang anti korupsi akan menghasilkan generasi muda yang baik dan

menjadi harapan masa depan bangsa Indonesia. Sementara itu, dengan makin

tingginya perhatian Pemerintah kepada dunia pendidikan yang ditandai dengan

kenaikan anggaran, berbagai macam bantuan bagi dunia pendidikan membawa

konsekuensi meningkatnya risiko terjadinya korupsi. Dengan memberikan

pemahaman dan edukasi, BPKP berharap korupsi bisa dicegah, terutama di

dunia pendidikan. Sosialisasi Program Anti Korupasi (Sos-PAK) juga dilakukan

kepada aparatur teknis pengelola keuangan daerah, dan aparatur pengawas

internal pemerintah yang merupakan elemen penting dalam mengawal

penyelenggaraan pemerintahan juga sebagai sasaran fokus grup sosialisasi.

Serta dalam rangka memberikan pemahaman masalah korupsi kepada

masyarakat BPKP bekerja sama dengan RRI melakukan diskusi interaktif setiap

bulan dengan tema “Memerangi Korupsi melalui Udara”. Selain itu Sosialisasi

Program Anti Korupasi (Sos-PAK) juga dilakukan kepada Kepala Desa se-

kabupaten Jembrana dan Aparatur Kejaksaan Negeri Negara untuk memberikan

pelatihan (In-House Training) mengenai tata pengelolaan keuangan desa.

Pada Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah melaksanakan Sos-PAK

pada 8 kelompok masyarakat, yaitu Pelajar SMKN 1 Sukawati, PNS di

Lingkungan Inspektorat Kabupaten Jembrana, Aparatur teknis pengelola

keuangan daerah di Pemerintah Provinsi Bali yang terdiri dari kelompok pejabat

eselon II, pejabat eselon III, dan pejabat eselon IV, Kepala Desa di Kabupaten

54

Page 67: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Jembrana dan Aparatur Kejaksaan Negeri Negara serta kelompok masyarakat

pendengar melalui diskusi interaktif di siaran RRI setiap bulan.

Jika dibandingkan dengan target IKU sebanyak 8 kelompok masyarakat, maka

capaian IKU adalah 100,00%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebanyak 8 kelompok masyarakat tersebut,

mengalami kenaikan sebanyak 4 kelompok dari Tahun 2012 sebanyak 4

kelompok masyarakat dan mengalami kenaikan sebanyak 3 kelompok

masyarakat dibandingkan dengan Tahun 2013 sebanyak 5 kelompok

masyarakat. Dengan demikian target akhir periode Renstra Tahun 2014 tercapai.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 dilaporkan dalam 4 laporan dengan capaian

output sebesar 100,00%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp133.718.000,00

atau 201,94% dari anggaran sebesar Rp 66.217.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 141 OH atau 293,75% dari rencana sebanyak 48 OH.

2. IPP/IPD/BUMN/BUMD Berisiko Fraud yang Mendapatkan Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP

Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap kualitas dan

kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan

dan korporasi dapat memenuhi prinsip-prinsip Good Governance.

FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk

mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus penyimpangan

yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri dari atribut-atribut

spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur Pertanggungjawaban, Penilaian

Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat, Sistem

Pelaporan Fraud, Perlindungan Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal,

Prosedur Investigasi serta Standar Perilaku dan Disiplin.

IKU “Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD yang mengimplementasikan FCP” dalam

upaya perbaikan penyelenggaraan manajemen organisasi pemerintah melalui

pemanfaatan hasil pengawasan yang dilakukan oleh BPKP. Pada level

opreasional di Perwakilan BPKP Provinsi Bali, IKU tersebut menjadi,

“IPP/IPD/BUMN/BUMD Berisiko Fraud yang Mendapatkan

55

Page 68: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP.” Capaian IKU diukur dari jumlah instansi

yang mendapatkan sosialisasi/DA/bimtek/evaluasi FCP.

Pada Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah melaksanakan

sosialisasi dan Diagnostik FCP pada Dinas Perhubungan, Informasi dan

Komunikasi Provinsi Bali dan sosialisasi FCP pada Balai Karantina Ikan

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Denpasar. Sehingga

secara akumulatif pada periode Tahun 2012-2014 telah dilaksanakan

sosialisasi/diagnostik FCP pada 4 instansi. Jika dibandingkan dengan target IKU

sebanyak 4 instansi, maka capaian IKU adalah 100,00%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100,00% atau empat instansi tersebut,

mengalami kenaikan dengan Tahun 2012 dan Tahun 2013 sebesar 1 instansi.

Dengan demikian target akhir periode Renstra Tahun 2014 atas IKU telah

tercapai.

Realisasi kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 75,00% atau 3 laporan dari total target sebanyak 4 laporan.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 770.000,00

atau 1,40% dari anggaran sebesar Rp 55.188.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 89 OH atau 51,74% dari rencana sebanyak 172 OH.

3. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD yang Dilakukan Kajian Peraturan yang Berpotensi TPK

Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas

keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang mendukung upaya

pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini dimaksudkan untuk

mengukur instansi/BUMN/BUMD yang membuat/mengoreksi kebijakan terkait

dengan rekomendasi dari BPKP terhadap hasil kajian atas peraturan perundang-

undangan yang berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN.

Untuk merealisasikan IKU, BPKP melaksanakan kegiatan kajian atas

kebijakan/peraturan perundang-undangan yang berindikasi KKN dan

menyusun/menyempurnakan pedoman pelaksanaan kegiatan. Pada Perwakilan

BPKP Provinsi Bali, IKU tersebut diterjemahkan menjadi Jumlah

IPP/IPD/BUMN/BUMD yang Dilakukan Kajian Peraturan yang Berpotensi TPK.

56

Page 69: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Pada Tahun 2014 telah dilakukan kajian hasil pengawasan atas Peraturan

Perundang-undangan berkaitan dengan penatakelolaan dana Bantuan

Operasional Sekolah pada Satuan Pendidikan Kabupaten Klungkung. Dengan

demikian telah dilaksanakan kajian pada 2 instansi selama periode 2012 – 2014.

Jika dibandingkan dengan target IKU Tahun 2014 sebanyak 3 Instansi, maka

realisasi IKU adalah 66,67%.

Realisasi sebanyak 2 instansi ini mengalami kenaikan sebanyak 2 instansi dari

Tahun 2013 yang nihil dan mengalami kenaikan sebanyak 1 instansi dari Tahun

2012 sebanyak 1 instansi. Dengan demikian target akhir periode Renstra Tahun

2014 secara kumulatif sebanyak 3 instansi belum tercapai secara optimal.

Dalam melaksanakan kegiatan dukungan tersebut, telah digunakan dana

sebesar Rp 4.620.000,00 atau 34,70% dari anggaran sebesar Rp13.314.000,00

dengan menggunakan SDM sebanyak 28 OH atau 50,91% dari rencana

sebanyak 55 OH.

4. Persentase Pelaksanaan Penugasan Hambatan Kelancaran Pembangunan, Klaim, dan Penyesuaian Harga

Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), audit penyesuaian harga,

dan audit klaim merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan

kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara.

Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap

pencapaian sasaran strategis. Persentase terselesaikannya kasus HKP,

penyesuaian harga, dan klaim ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus

dicapai. Pada level operasional di Perwakilan IKU dirumuskan menjadi

“Persentase Pelaksanaan Penugasan Hambatan Kelancaran Pembangunan,

Klaim, dan Penyesuaian Harga”.

Pengukuran IKU dihitung berdasarkan Jumlah laporan HKP, klaim dan

penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan

eskalasi yang memenuhi syarat (diterbitkan ST).

Dalam Tahun 2014 realisasi IKU sebesar 83,33% atau sebanyak 10 laporan dari

12 penugasan dari 12 permintaan HKP, klaim dan eskalasi. Sebanyak 2 laporan

belum terbit carry over ke Tahun 2015 karena penugasan mulai dilaksanakan

57

Page 70: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

pada akhir Tahun 2014. Apabila dibandingkan dengan target Tahun 2014

sebesar 84% maka capaian IKU adalah sebesar 99,21%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 83,33% tersebut mengalami penurunan

sebersar 176,67% dari Tahun 2012 sebesar 260,00 dan turun sebesar 16,67%

dari Tahun 2013 sebesar 100%. Dengan demikian target akhir periode Renstra

Tahun 2014 belum tercapai dengan maksimal.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output maksimal sebesar 120,00% atau 10 laporan dari total target Tapkin

sebanyak 5 laporan.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 57.692.000,00

atau 65,00% dari anggaran sebesar Rp 88.760.000,00 dengan menggunakan

SDM sebanyak 690 OH atau 150,98% dari rencana sebanyak 457 OH.

5. Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA

Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas

penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara, antara lain

dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi KKN

yang dilaksanakan oleh BPKP menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada

instansi penegak hukum. Dengan demikian, “Persentase Penyerahan Kasus

kepada Instansi Penegak Hukum” menjadi salah satu IKU BPKP dalam upaya

pencapaian sasaran strategis. Pada level operasional IKU tersebut dirumuskan

menjadi “Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA.”

Pengukuran IKU dihitung berdasarkan Jumlah laporan audit

investigasi/PKKN/PKA dibagi dengan permintaan audit investigasi/PKKN/ PKA

dari instansi penegak hukum.

Dalam Tahun 2014 realisasi IKU sebesar 100,00% atau sebanyak 85 laporan

dari 85 penugasan. Jika dibandingkan dengan target IKU Tahun 2014 sebesar

85%, maka capaian IKU adalah sebesar 117,65%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100,00% tersebut, mengalami kenaikan

sebesar 2,27% dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar 97,73% dan

mengalami kenaikan sebesar 1,67% dibandingkan dengan Tahun 2013 sebesar

58

Page 71: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

98,33%. Sehingga target akhir periode Renstra Tahun 2014 telah tercapai secara

maksimal yaitu 117,65% dari target 85%.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 120,00% atau 85 laporan dari total target sebanyak 42 laporan.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp451.814.000,00

atau 82,61% dari anggaran sebesar Rp546.952.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 2.611 OH atau 143,15% dari rencana sebanyak 1.824 OH.

6. Persentase Tindak Lanjut (TL) Hasil Audit Investigasi Non TPK oleh Instansi Berwenang

Audit investigatif merupakan kegiatan pengungkapan modus terjadinya kerugian

keuangan negara atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku untuk

ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Hal ini merupakan bagian dari upaya

pencapaian sasaran strategis terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan

memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara.

Indikator kinerja utama berupa hasil audit investigasi yang ditindaklanjuti oleh

instansi berwenang diturunkan menjadi “Persentase TL Hasil Audit Investigasi

Non TPK oleh Instansi Berwenang.”

Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah TL atas temuan investigasi non TPK

dibagi dengan jumlah temuan non TPK sampai dengan tahun berjalan dengan

target Tahun 2014 sebesar 50%.

Pada Tahun 2014 hasil audit investigasi sebanyak 1 laporan seluruhnya

berindikasi TPK.

7. Persentase Hasil Telaahan Pengaduan Masyarakat

Masyarakat dapat melakukan pengawasan secara tidak langsung terhadap

akuntabilitas keuangan negara, antara lain melalui mekanisme pelaporan dan

pengaduan. Pengaduan masyarakat dapat menjadi salah satu sumber data bagi

BPKP dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Setiap surat pengaduan atau

tembusan surat pengaduan, baik yang diterima secara langsung melalui Kepala

BPKP atau Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dilakukan penelaahan

untuk ditindaklanjuti. IKU dalam mencapai sasaran strategis, Reviu Terhadap

59

Page 72: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Laporan dan Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti. Sedangkan IKU pada

Perwakilan BPKP adalah “Persentase Hasil Telaahan Pengaduan Masyarakat”

Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah hasil telaahan dibandingkan dengan

jumlah pengaduan yang masuk.

Pada Tahun 2014, jumlah hasil telaahan sebanyak 2 atau 100% dibandingkan

jumlah pengaduan yang masuk sebanyak 2 pengaduan. Dengan target IKU

sebesar 10%, maka capaian IKU pada Tahun 2014 adalah 120%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100% tersebut, tidak mengalami

kenaikan/penurunan dibandingkan dengan Tahun 2012 dan Tahun 2013 sebesar

100%. Dengan realisasi tersebut, target akhir periode Renstra Tahun 2014 IKU

ini telah tercapai.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 100% atau 2 laporan dari total target sebanyak 2 laporan.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini memiliki anggaran sebesar Rp14.978.000,00

dengan realisasi 0,00% dan menggunakan SDM sebanyak 12 OH atau 100,00%

dari rencana sebanyak 12 OH.

Sasaran Strategis 5:

Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada 70% Kementerian/Lembaga/Pememerintah Daerah Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing

menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. BPKP sesuai pasal 59 PP

Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab

melakukan pembinaan. Pada prinsipnya, pembinaan SPIP diarahkan agar instansi

pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh satu IKU

dominan yang terkait langsung dengan penyelenggaraan SPIP pada seluruh

K/L/Pemda. Semakin banyak K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP

60

Page 73: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan

instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Bersama dua IKU lainnya,

realisasi IKU sasaran strategis Tahun 2014 dibandingkan dengan realisasi Tahun

2012 dan Tahun 2013 dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5

No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/(Pen

urunan) dari Target Kinerja

2014

Capaian 2014 thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Persen 10,00 20,00 20,00 10,00 0,00 60,00 33,33

2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

Pemda 8 10 10 2 0 8 120,00

3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern

Pemda 3 5 6 3 1 6 100,00

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis Tahun 2014 belum tercapai

atau 33,33% dari target sebesar 60,00%. Secara keseluruhan, dengan tiga IKU,

rata-rata capaian sasaran 84,44%.

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1) Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008

Sebagai Pembina SPIP, BPKP bertanggung jawab terhadap penyelenggaran

SPIP pada K/L/Pemda. Perwakilan BPKP Provinsi Bali bertanggung jawab

terhadap penyelenggaraan SPIP pada seluruh Pemda di Provinsi Bali.

Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 2008 melalui tingkat

maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP dapat

dilaksanakan, maka IKU “Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP

sesuai PP 60/2008” diukur dengan menghitung jumlah Pemda yang laporan

keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI

dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan

61

Page 74: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana

dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang

dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem

pengendalian K/L/Pemda.

Dalam Tahun 2014, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP

adalah sebanyak 2 Pemda atau 20% dari 10 Pemda di Provinsi Bali. Bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 60%, maka capaian IKU ini adalah

sebesar 33,33%. Perwakilan BPKP Bali telah melakukan upaya untuk mencapai

IKU tersebut berupa implementasi SIMDA, penyusunan action plan terhadap

hasil pemeriksaan BPK RI, pengelolaan aset, reviu laporan keuangan,

PBJ/APBD/SAKIP/LKPJ dan bimtek lainnya pada Pemerintah Provinsi Bali dan 9

Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Namun opini atas laporan keuangan

Pemda bukan sepenuhnya menjadi kendali BPKP.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 20% tersebut, mengalami kenaikan sebesar

10% dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar 10% dan tidak mengalami

kenaikan/penurunan dengan Tahun 2013 sebesar 20%.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 120,00% atau 27 laporan dari total target Tapkin sebanyak 22

laporan.

Pada Tahun 2014 telah dilaksanakan kegiatan asistensi penerapan SPIP dan

pendampingan berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas laporan keuangan

pada pemda di Provinsi Bali.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp328.557.000,00

atau 108,81% dari anggaran sebesar Rp301.948.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 1.117 OH atau 119,08% dari rencana sebanyak 938 OH.

2) Jumlah Pemda yang telah Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Sebagai Pembina SPIP, Perwakilan BPKP Provinsi Bali melaksanakan

pembinaan SPIP melalui kegiatan asistensi penerapan SPIP pada seluruh

Pemda di Provinsi Bali. Penerapan SPIP di Pemda diawali dengan pembuatan

rencana/desain penyelenggaraan SPIP, yaitu dokumen yang berisi tahap-tahap

62

Page 75: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

pengembangan detil SPIP yang akan dilakukan. Manfaat rencana/desain adalah

sebagai acuan dan alat untuk memantau perkembangan penyelenggaraan SPIP.

IKU ini dibentuk pada Tahun 2012 sebagai tindak lanjut atas terbitnya Pedoman

Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP berdasarkan Peraturan Kepala

BPKP Nomor PER–687/K/D4/2012 tanggal 25 Mei 2012. Pada tahap berikutnya,

Pemda akan menerapkan SPIP sesuai dengan kondisi masing-masing. Sebagai

pertanggungjawaban fungsi Perwakilan BPKP sebagai pembina SPIP di daerah,

ditetapkan IKU “Jumlah Pemda yang telah Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008.”

Pada Tahun 2014, Perwakilan BPKP telah melaksanakan asistensi pada 10

Pemda baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota atau sebesar 120,00% dari target

8 Pemda. Selain itu sebagai bagian tugas dari pembina SPIP, pada Tahun 2014

BPKP Provinsi Bali telah memfasilitasi terselenggaranya diklat SPIP sebanyak 1

kelas/Angkatan yang diikuti PNS di lingkungan APIP wilayah Provinsi Bali dan

pegawai BPKP Perwakilan Provinsi Bali.

Realisasi Tahun 2014 sebesar 10 Pemda, mengalami kenaikan sebanyak 2

Pemda dari Tahun 2012 sebanyak 8 Pemda dan tidak mengalami

kenaikan/penurunan dari Tahun 2013. Jika dibandingkan dengan target akhir

periode Renstra Tahun 2014, IKU ini telah mencapai 100% dari target sebanyak

8 Pemda.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan, OH dan dana

sebagaimana kegiatan, OH dan dana yang mendukung capaian kinerja IKU

Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008.

Kegiatan yang mendukung capaian IKU tersebut sebagai berikut:

1) Asistensi penyusunan dokumen RTP pada Pemerintah Kabupaten Gianyar,

Kabupaten Jembrana, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Pemerintah Kabupaten Klungkung, serta Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Denpasar dan Kabupaten Karangasem;

2) Pengamatan, evaluasi dan pengujian terhadap pengelolaan ketahanan

pangan, pengelolaan APBD dan pengelolaan pendapatan Kabupaten

Tabanan;

63

Page 76: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

3) Monitoring Evaluasi atas Tindak Lanjut dari Hasil Pengamatan, Evaluasi dan

Pengujian Korsup Pencegahan Tahun 2012 – 2013 pada Pemerintah Kota

Denpasar, Kantor Imigrasi Kota Denpasar, dan Kantor Pertanahan Kota

Denpasar.

3) Jumlah Pemda yang Dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern

BPKP selaku pembina penyelenggaraan SPIP, berkewajiban memantau

perkembangan penyelenggaraan SPIP K/L/Pemda. Pelaksanaan monitoring

perbaikan SPI di lingkungan instansi pemerintah didasarkan pada Peraturan

Kepala BPKP Nomor PER-852/K/2011 tentang Pedoman Monitoring Perbaikan

SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2011.

Realisasi IKU pada Tahun 2014 sebanyak 6 Pemda telah dilakukan monitoring

perbaikan Sistem Pengendalian Intern atau penilaian maturitas SPIP yaitu Kota

Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung,

Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng, atau sebesar 100% dari

target sebanyak 6 Pemda.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebanyak 6 Pemda tersebut, mengalami kenaikan

sebanyak 3 Pemda dari Tahun 2012 sebanyak 2 Pemda dan mengalami

kenaikan sebanyak 1 Pemda dari Tahun 2013 sebanyak 5 Pemda. Dengan

realisasi tersebut, target akhir periode Renstra Tahun 2014 telah tercapai secara

optimal sebesar 100,00%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp112.647.000,00

atau 134,95% dari anggaran sebesar Rp83.475.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 249 OH atau 232,71% dari rencana sebanyak 107 OH.

Sasaran Strategis 6:

Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah

Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi Pemerintah dilakukan oleh pejabat

yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat

64

Page 77: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

kompetensi keahlian sebagai auditor. Setiap aparat pengawas intern pemerintah

(APIP) mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran

pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan

tersebut.

Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi

dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang

mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM

yang memiliki penguasaan teoritis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat

pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam

lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu

melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlian

tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui program

pendidikan gelar maupun program pendidikan nongelar dengan mengacu pada

dokumen Human Capital Development Plan (HCDP), yang merupakan dokumen

perencanaan pengembangan kompetensi pegawai, yang terkait dengan proses

pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan,

keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki pegawai.

Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah K/L/Pemda

yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda” diindikasikan oleh satu IKU

dominan yang terkait langsung dengan penerapan JFA, yang bertujuan untuk

mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JFA

dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat

Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP. Dalam mendukung pencapaian

sasaran tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Bali hanya bertanggung jawab pada

satu IKU yaitu Persentase Pemda yang dilakukan asistensi Penerapan JFA yang

merupakan turunan dari IKU Utama Tingkat Penerapan JFA. Realisasi IKU sasaran

strategis Tahun 2013 dibandingkan dengan realisasi Tahun 2012 dikaitkan dengan

target 2014 disajikan dalam Tabel 3.7.

65

Page 78: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Tabel 3.7 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6

No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/(Pen

urunan) dari Target Kinerja

2014

Capaian 2014 thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

Persen 40,00 60,00 80,00 40,00 20,00 80,00 100,00

1. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi Penerapan Jabatan Fungsional Auditor

Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh

pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi

syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai dengan Pasal 51 PP

60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor

dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan dalam program sertifikasi.

Berdasarkan Pasal 1 Butir 2 Permenpan 220/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang

Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, Auditor adalah jabatan yang

mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk

melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau

pihak lain, yang di dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil

dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang

berwenang.

Berdasarkan ketentuan tersebut, setiap APIP mengimplementasikan JFA

sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan

intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut.

Indikator sasaran atas tingkat penerapan Jabatan Fungsional Auditor bertujuan

untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi

Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di

lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP. Penentuan

tingkat capaian indikator sasaran ini adalah jumlah K/L (APIP Pusat) dan Pemda

(APIP Daerah) non-BPKP yang mengimplementasikan JFA sampai dengan

66

Page 79: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

tahun berjalan. Indikator tersebut diterjemahkan pada tingkat operasional pada

Perwakilan BPKP Provinsi Bali menjadi Persentase Pemda yang dilakukan

asistensi Penerapan Jabatan Fungsional Auditor dengan pengukuran

berdasarkan jumlah Pemda (kumulatif) yang dilakukan asistensi penerapan JFA

dibandingkan jumlah seluruh Pemda.

Sampai dengan Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah melakukan

asistensi penerapan JFA pada 4 Pemda yaitu Kabupaten Badung, Kabupaten

Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Karangasem. Sehingga selama

periode Tahun 2012 s.d. 2014 telah dilaksanakan asistensi penerapan JFA pada

8 Pemda atau 80,00% dari seluruh Pemda di Provinsi Bali atau tercapai 100,00%

dari target sebesar 80,00%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 80% tersebut, tidak mengalami kenaikan

sebesar 40% dari Tahun 2012 sebesar 40%, dan mengalami kenaikan sebesar

20% dari Tahun 2013 sebesar 60,00%. Dengan realisasi tersebut, target akhir

periode Renstra Tahun 2014 tidak tercapai dengan optimal.

Capaian kinerja IKU Tahun 2014 didukung dengan kegiatan dengan capaian

output sebesar 100% atau 4 laporan dari total target Tapkin sebanyak 4 laporan.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp31.431.000,00

atau 86,28% dari anggaran sebesar Rp36.428.000,00 dengan menggunakan

SDM sebanyak 53 OH atau 117,78% dari rencana sebanyak 53 OH.

Sasaran Strategis 7:

Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar

sesuai dengan peran dan tujuan BPKP, sekaligus media untuk mengukur tingkat

keberhasilan kinerja teknis BPKP. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung

dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran.

Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan,

semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang

digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula.

67

Page 80: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Dalam kerangka keuangan negara, BPKP sebagai lembaga pemerintah mempunyai

kewajiban menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar

yang diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP). Keberhasilan fungsi dukungan dalam membina satuan kerja

terkait dengan kualitas pengelolaan keuangan, ditandai dengan tingkat opini WTP

terhadap laporan keuangan BPKP yang diperoleh dari BPK RI.

Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh dua IKU dominan

yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas

pengelolaan keuangan. Bersama sebelas IKU lainnya, realisasi IKU sasaran

strategis Tahun 2014 dibandingkan realisasi Tahun 2012 dan realisasi Tahun 2013

serta dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7

No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/(Penuru

nan) dari Target Kinerja

2014

Capaian 2014 thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

Persen 93,98 90,69 97,13 3,15 6,44 90,00 107,92

2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

Persen 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00

3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Persen 6,40 7,36 7,31 0,91 (0,05) 8,00 91,33

4 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

Sklala Likert 1-10

7,50 7,88 7,80 0,30 (0,08) 8,50 91,76

5 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

Persen 100,00 100,00 0,00 (100,00) (100,00) 100,00 0,00

6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

Jumlah berita

19 50 61 42 11 24 120,00

7 Persentase pemanfaatan asset

Persen 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00

8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras

Sklala Likert 1-10

6,80 6,92 7,42 0,39 0,27 8,30 86,63

68

Page 81: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

69

No Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/(Penuru

nan) dari Target Kinerja

2014

Capaian 2014 thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

Persen 100,00 90,91 57,14 (42,86) (33,77) 80,00 71,43

10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas

Topik Peneliti

an

0,00 1,00 0,00 0,00 (1,00) 1,00 0,00

11 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

APIP 1,00 4,00 8,00 7,00 4,00 4,00 120,00

12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

Skala Likert 1-10

7,54 6,93 7,42 (0,10) 0,49 7,60 97,63

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis Tahun 2014 tercapai

103,96%. Secara keseluruhan, dengan dua belas IKU, rata-rata capaian sasaran

82,82%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai

berikut:

1. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi”

diukur dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan PKPT

dibandingkan dengan target penugasan pengawasan dalam PKPT, dengan

target Tahun 2014 sebesar 90%.

Realisasi IKU pada Tahun 2014 sebesar 97,13% atau mencapai 107,92% dari

target.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 97,13% tersebut mengalami kenaikan

sebesar 3,15% dari Tahun 2012 sebesar 93,98% dan naik sebesar 6,44% dari

Tahun 2013 sebesar 90,69. Realisasi tersebut telah mancapai maksimal sesuai

target akhir periode Renstra Tahun 2014 yaitu mencapai 107,92% dari target

90%.

Selain itu, pada Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah melaksanakan

penugasan di luar yang direncanakan sebanyak 312 penugasan atau 48,00%

dari seluruh realisasi penugasan Tahun 2014 sebanyak 650 penugasan.

Page 82: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp4.080.274.000,00 atau 95,64% dari anggaran sebesar Rp4.266.327.000,00

dan SDM sebanyak 18.509 OH atau 148,87% dari rencana sebanyak 12.433 OH

yang tersebar pada seluruh indikator pengawasan.

2. Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah tingkat

kewajaran laporan keuangan yang menjadi opini BPK RI terhadap penyajian

laporan keuangan BPKP. IKU “Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan

Keuangan BPKP”dibuat untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam membina

satuan kerja terkait penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAP.

Perwakilan BPKP merupakan Unit Akuntansi Pengguna Anggaran BPKP secara

keseluruhan, sehingga laporan keuangan perwakilan merupakan laporan

keuangan dukungan bagi BPKP untuk mendapatkan opini WTP. IKU untuk

Perwakilan BPKP Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP

dengan SAP, diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat terhadap laporan

keuangan perwakilan.

Pada Tahun 2014, IKU telah tercapai 100% karena laporan keuangan BPKP

yang disusun dari laporan keuangan BPKP Pusat dan seluruh perwakilan telah

mendapatkan opini WTP.

Dalam rangka mendukung capaian IKU tingkat BPKP, Perwakilan berupaya

melaksanakan kegiatan pengelolaan anggaran dan penyusunan laporan

keuangan sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah.

3. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Peningkatan pengelolaan kepegawaian dan organisasi sebagai upaya untuk

perbaikan kualitas SDM, serta penataan kelembagaan dan proses kerja internal

yang dapat menunjang tercapainya penyelenggaraan pengawasan intern

akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Hal

tersebut dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata

kepemerintahan yang baik (good governance) akan terwujud dengan dukungan

SDM yang andal dan terkelola dengan baik.

70

Page 83: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu

keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat

terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei

kepada para penerima layanan, dengan metode skala Likert 1-10. Perhitungan

persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan kepegawaian dan

organisasi dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik

kepada para pegawai dari seluruh unit kerja di lingkungan BPKP.

Target IKU “Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan

kepegawaian” pada Tahun 2014 adalah sebesar 7,31 dari skala Likert 1-10.

Capaian kinerja IKU ini menunjukkan tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan

pengelolaan kepegawaian dan organisasi, antara lain: (a) Sistem rekrutmen yang

transparan dan berbasis kompetensi; (b) Pelayanan kenaikan pangkat pegawai,

kenaikan jabatan, gaji berkala, dan penyesuaian gaji selalu dilaksanakan secara

tepat waktu; (c) Struktur kelembagaan (organisasi dan tata kerja) yang

proporsional, efektif, dan efisien terus disesuaikan secara bertahap; serta (d)

Penandatanganan pakta integritas atau pernyataan kepatuhan terhadap aturan

perilaku pada setiap awal tahun untuk seluruh pegawai.

Realisasi IKU ini dalam Tahun 2014 adalah sebesar 7,31 dari skala Likert 1-10

atau mencapai 91,33% dari target Tahun 2014 sebesar 8,00 dari skala Likert 1-

10.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 7,31 dari skala Likert 1-10, mengalami

kenaikan sebesar 0,91 dari skala Likert 1-10 dari Tahun 2012 dan mengalami

penurunan sebesar 0,05 dari skala Likert 1-10 dari Tahun 2013. Realisasi

tersebut belum mencapai target akhir periode Renstra Tahun 2014 yaitu 91,33%

dari target.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp

118.420.000,00 atau 100,14% dari anggaran sebesar Rp118.256.000,00 dan

SDM sebanyak 771 OH atau 88,42% dari rencana sebanyak 872 OH.

4. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan Sesuai Prosedur

Penyediaan dana yang memadai bagi terlaksananya tugas-tugas BPKP secara

keseluruhan dengan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah menjadi kata kunci

71

Page 84: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

yang harus senantiasa disadari oleh para pengelola keuangan dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari, agar para pengguna merasa puas dengan

pelayanan keuangan yang mereka terima. Untuk itu, pengelolaan dana yang

tersedia dalam dokumen anggaran harus dilaksanakan secara profesional dan

akuntabel. Ketepatan jumlah dan waktu penyediaan dana memerlukan kerja

sama dari unit pengguna dalam penyampaian berkas permintaan dan

pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan

sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna

anggaran atas pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk

membiayai kegiatan yang telah dianggarkan, diukur berdasarkan hasil survai

kepuasan pegawai atas layanan keuangan.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 7,80 dari skala likert 1-10 atau mencapai

91,76% dari target sebesar 8,50 dari skala likert 1-10.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 7,80 dari skala Likert 1-10, mengalami

kenaikan sebesar 0,3 dari skala Likert 1-10 dari Tahun 2012 sebesar 7,50 dari

skala Likert 1-10 dan mengalami penurunan sebesar 0,08 dari skala Likert 1-10

dari Tahun 2013 sebesar 7,88 dari skala Likert 1-10. Target akhir periode

Renstra Tahun 2014 belum tercapai maksimal atau mencapai 91,76% dari target

sebesar 8,50 dari skala Likert 1-10.

Pencapaian Indikator Kinerja Utama ini didukung dengan beberapa proses

kegiatan, antara lain penyediaan dana yang sesuai dengan jumlah dan waktu

yang diajukan dalam SPP yang sesuai dengan prosedur, verifikasi

perbendaharaan, monitoring/evaluasi penyusunan dan perbendaharaan

anggaran, pembinaan penyusunan dan perbendaharaan anggaran, serta

rekonsiliasi penyusunan dan perbendaharaan anggaran.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp483.411.000,00

atau 88,92% dari anggaran sebesar Rp543.676.000,00 dan SDM sebanyak 715

OH atau 49,38% dari rencana sebanyak 1.448 OH.

72

Page 85: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

5. Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

Salah satu fungsi pelayanan BPKP dalam rangka mendukung tugas dan fungsi

BPKP adalah memberikan bantuan hukum kepada satuan kerja BPKP yang

tengah menghadapi gugatan hukum, melakukan kajian hukum atas peraturan

perundang-undangan berdasarkan permintaan dari satuan kerja BPKP, dan

melakukan pembinaan hukum kepada satuan kerja BPKP yang membutuhkan.

Untuk itu, kinerja IKU bidang hukum BPKP diukur dengan menilai tingkat

kepuasan pegawai/satuan kerja terhadap layanan pembinaan dan bantuan

hukum. Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan tersebut

adalah “Persepsi kepuasan pegawai/satuan kerja atas pembinaan dan bantuan

hukum”. Pada tingkat perwakilan IKU tersebut menjadi Persentase permintaan

bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas dengan capain

diukur berdasarkan jumlah permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro

Hukum dan Humas dibandingkan dengan jumlah permintaan bantuan hukum.

Pada Tahun 2014, tidak ada permintaan bantuan hukum yang diajukan ke Biro

Hukum dan Humas untuk ditindaklanjuti. Sehingga realisasi dan capaian IKU ini

tidak dapat diukur.

Pada Tahun 2014 Realisasi IKU ini tidak terukur, sedangkan realisasi kinerja IKU

bidang Hukum BPKP untuk Tahun 2012 dan Tahun 2013 sebesar 100,00%.

6. Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di Media Massa

Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi yang

terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi BPKP yang

ditentukan juga oleh citranya di mata publik. Oleh karena itu, persepsi publik

terhadap BPKP menjadi salah satu alat ukur yang relevan dalam menilai kinerja

BPKP.

Kinerja IKU ini diukur dengan cara mengukur jumlah berita tentang kegiatan

perwakilan BPKP di media massa.

Selama Tahun 2014 jumlah berita tentang kegiatan Perwakilan BPKP di media

massa sebanyak 61 Berita atau 120% dari target sebanyak 24 Berita.

73

Page 86: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Realisasi IKU Tahun 2014 sebanyak 61 berita tersebut mengalami kenaikan

sebesar 42 berita dari Tahun 2012 sebanyak 19 berita dan mengalami kenaikan

sebanyak 11 berita dari Tahun 2013 sebanyak 50 berita. Realisasi tersebut telah

mencapai maksimal dari taget akhir renstra sebanyak 24 berita.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp43.923.000,00

atau 85,16% dari anggaran sebesar Rp51.579.000,00 dan SDM sebanyak 148

OH atau 46,84% dari rencana sebanyak 316 OH.

7. Persentase Pemanfaatan Aset

Persentase Pemanfaatan Aset digunakan untuk mengukur pengelolaan dan

pengembangan kapasitas sarana dan prasarana di BPKP yang dilaksanakan

melalui pengelolaan urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga bagi

seluruh satuan kerja. Persentase pemanfaatan asset diukur berdasarkan total

asset dikurangi asset kondisi baik/kurang baik dibandingkan total asset.

Dalam Tahun 2014, persentase pemanfaatan asset sebesar 100% atau 100%

dari target sebesar 100%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100% tersebut, tidak mengalami

kenaikan/penurunan dibandingkan dengan Tahun 2012 dan Tahun 2013 sebesar

100%. Realisasi tersebut telah mencapai target akhir periode Renstra Tahun

2014 sebesar 100%.

IKU ini dicapai melalui kegiatan pembinaan administrasi dan pengelolaan

perlengkapan, meliputi sub-sub kegiatan pencatatan dan updating akuntansi

aset, inventarisasi aset, serta validasi dan verifikasi aset pada BPKP.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp1.761.498.000,00 atau 92,29% dari anggaran sebesar Rp1.908.627.000,00

dan SDM sebanyak 1.177 OH atau 89,98% dari rencana sebanyak 1.308 OH.

8. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Sarana Prasarana

Fungsi dukungan manajemen BPKP diantaranya dilaksanakan melalui

penyediaan dan pengelolaan sarpras sesuai dengan kebutuhan di lingkungan

BPKP.

74

Page 87: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

IKU “Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Sarpras”

merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan

target sebesar 8,10 dari skala likert 1-10. IKU ini diukur dari hasil survei

kepuasan pegawai perwakilan atas layanan sarpras.

Berdasarkan hasil survai atas persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap

Layanan Sarpras Tahun 2014, capaian IKU atas pelaksanaan layanan sarpras

sebesar 7,19 dari skala likert 1-10 atau 83,37% dari target sebesar 8,30 dari

skala likert 1-10.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 7,19 dengan skala Likert 1-10, mengalami

kenaikan sebesar 0,39 dengan skala Likert 1-10 dari Tahun 2012 sebesar 6,80

dengan skala Likert 1-10 dan mengalami kenaikan sebesar 0,27 dengan skala

Likert 1-10 dari Tahun 2013 sebesar 6,92 dengan skala Likert 1-10. Target akhir

periode Renstra Tahun 2014 belum tercapai optimal atau 86,63% dari target.

Tercapainya target kinerja sasaran ini antara lain karena adanya penggunaan

aplikasi sistem perbendaharaan, aplikasi gaji dan perjalanan dinas, serta

pengadaan keperluan sehari-hari perkantoran yang didasarkan pada skala

prioritas kebutuhan pengguna.

Faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian target output karena adanya

kesiapan sarpras, kesiapan SDM pelaksana, dan peningkatan kompetensi SDM

pengelola secara berkesinambungan.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar

Rp13.991.884.000,00 atau 96,42% dari anggaran sebesar Rp14.510.946.000,00

dan SDM sebanyak 6.191 OH atau 210,27% dari rencana sebanyak 3.076 OH.

9. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat BPKP

Kegiatan pengawasan internal yang dilaksanakan Inspektorat BPKP antara lain

bertujuan memberikan jaminan mutu dan kepatuhan pada setiap pelaksanaan

kegiatan BPKP. Hasil kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Inspektorat

merupakan bagian dari fungsi early-warning dalam pengembangan dan

perbaikan operasional untuk mencapai dan meningkatkan kinerja BPKP.

IKU “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat BPKP”

merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target

75

Page 88: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

sebesar 80,00%. IKU ini diukur dengan menghitung Jumlah tindak lanjut

rekomendasi hasil audit Inspektorat dibandingkan dengan jumlah rekomendasi

Inspektorat yang diterima sampai dengan tahun berjalan.

Dalam Tahun 2014, jumlah tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

sebanyak 4 tindak lanjut atau 57,14% dari 7 rekomendasi yang harus

ditindaklanjuti. Dibandingkan dengan target IKU pada Tahun 2014 sebesar 80%,

maka capaian IKU sebesar 71,43%.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 57,14% mengalami penurunan sebesar

42,86% dari realisasi Tahun 2012 sebesar 100,00% dan mengalami penurunan

sebesar 33,77% dari realisasi Tahun 2013 sebesar 90,91%. Dengan demikian

target akhir periode Renstra Tahun 2014 tidak tercapai secara optimal.

10. Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan

IKU “Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Pusat Penelitian

dan Pengembangan Pengawasan” merupakan IKU lainnya untuk mencapai

Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 1 topik. IKU ini diukur dari jumlah

masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas.

Dalam Tahun 2014, tidak ada masukan topik penelitian ke Pusat Penelitian dan

Pengembangan Pengawasan. Dibandingkan dengan target IKU pada Tahun

2014 sebesar 1 topik, maka capaian IKU nihil.

Realisasi IKU Tahun 2014 nihil tersebut, tidak mengalami kenaikan/penurunan

dari Tahun 2012, namun mengalami penurunan sebesar 100,00% dibandingkan

dengan Tahun 2013 yang mengirimkan 1 topik masukan ke Puslitbangwas.

Dengan demikian target akhir periode Renstra Tahun 2014 tidak tercapai.

11. Pencapaian Tata Kelola APIP yang Baik

Tugas dan fungsi Instansi Pembina berdasarkan Permenpan Nomor

PER/220/M.PAN/7/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang JFA dan Angka Kreditnya

serta Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN, Nomor PER-

1310/K/JF/2008; Nomor 24 Tahun 2008 tanggal 11 November 2008 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya,

76

Page 89: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

memberi arah baru bagi BPKP sebagai Instansi Pembina JFA menuju pada

manajemen SDM berbasis kompetensi dan kinerja.

Terkait peran yang harus dilakukan oleh APIP, dalam pasal 48 Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, dinyatakan bahwa pengawasan

intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dilakukan oleh

APIP. Pengawasan intern tersebut mencakup kegiatan yang berkaitan langsung

dengan penjaminan kualitas (quality assurance), yaitu audit, reviu, evaluasi, dan

pemantauan, perlunya penerapan tata kelola yang baik guna mendukung

terselenggaranya pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, serta bersih

dan bebas dari praktek KKN serta kegiatan pengawasan lainnya yang berkaitan

dengan bantuan saran (consultancy), antara lain berupa sosialisasi mengenai

pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, pembimbingan dan

konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan serta pemaparan hasil pengawasan.

Dengan ketentuan tersebut, peran dan lingkup tugas pengawasan intern semakin

banyak dan kompleks sehingga berdampak pada kebutuhan SDM auditor yang

semakin meningkat, baik kuantitas maupun kualitas.

IKU “Pencapaian Tata Kelola APIP yang Baik” merupakan IKU lainnya untuk

mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 40,00%. Pada tingkat

perwakilan, IKU ini diterjemahkan menjadi “Jumlah Instansi APIP yang Telah

Disosialisasi dan atau di-Assesment Tata Kelola APIP.” IKU ini bertujuan untuk

mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina

JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola

yang baik di lingkungan APIP non-BPKP.

Salah satu kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah

melaksanakan tata kelola APIP yang baik untuk Tahun 2013 adalah berdasarkan

hasil assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada

model Internal Audit Capability Model (IACM).

Realisasi IKU Tahun 2014 sebanyak 8 Instansi APIP atau mencapai 120,00%

dari target sebanyak 4 instansi APIP.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 8 Instansi APIP tersebut, mengalami

kenaikan sebanyak 7 Instansi APIP atau 700% dari Tahun 2012 sebanyak 1

Instansi APIP dan mengalami kenaikan sebanyak 4 instansi APIP atau 100% dari

77

Page 90: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Tahun 2013 sebanyak 4 instansi APIP. Dengan demikian target akhir periode

Renstra Tahun 2014 telah tercapai optimal sebesar 120,00%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp110.112.000,00

atau 62,52% dari anggaran sebesar Rp176.136.000,00 dan SDM sebanyak 252

OH atau 101,61% dari rencana sebanyak 248 OH.

12. Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat

IKU “Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat” merupakan

IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7, dengan target sebesar 8,10

dari skala likert 1-10. IKU ini diukur dengan pendekatan kepuasan pelanggan

(customer satisfaction).

Pengukuran ditujukan kepada pimpinan/pejabat struktural di lingkungan Pemda

(Inspektorat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota).

IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP

selaku instansi pembina JFA dalam mewujudkan auditor berkualitas yaitu auditor

yang profesional, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu

pengawasan.

Realisasi IKU sebesar 7,42 dari skala likert 1-10 atau mencapai 97,63% dari

target sebesar 7,60 skala Likert 1-10.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 7,60 dari skala Likert 1-10 tersebut,

mengalami kenaikan sebesar 0,49 dari skala Likert 1-10 dari Tahun 2013

sebesar 6,93 dari skala Likert 1-10. Target akhir periode Renstra Tahun 2014

belum tercapai optimal atau 97,63% dari target, namun telah mencapai maksimal

sesuai kondisi JFA pada Inspektorat di wilayah Provinsi Bali.

IKU ini dicapai melalui kegiatan pembinaan JFA dan Tata Kelola APIP yang

didukung sub-sub kegiatan penerbitan sertifikat, penilaian angka kredit terpusat

JFA APIP, evaluasi penerapan JFA, dan penyediaan layanan informasi.

78

Page 91: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Sasaran Strategis 8:

Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan

Bagi Pimpinan

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan

terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor

Presiden. Sehubungan dengan itu, BPKP dituntut untuk memberikan informasi yang

berharga bagi Presiden dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang

dihadapi pemerintah. Selain itu, BPKP juga harus mampu memberikan informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan internal BPKP.

Sasaran strategis ini memiliki satu IKU dominan untuk mengukur keberhasilan

sasaran strategis. Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada Tahun

2014 dibandingkan dengan Tahun 2012 dan Tahun 2013, dan dikaitkan dengan

target 2014 disajikan dalam Tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.9 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8

No. Indikator Kinerja Satuan Kinerja Kenaikan/(Penu

runan) dari Target Kinerja

2014

Capaian 2014 thd Target

(%) 2012 2013 2014 2012 2013

1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif

Persen 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 100,00 100,00

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1, terlihat bahwa IKU Sasaran Strategis pada Tahun 2014 tercapai 100%.

Indikator capaian IKU adalah:

Jumlah Sistem Informasi yang Dimanfaatkan Secara Efektif

IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem

informasi yang dikembangkan oleh BPKP untuk menghasilkan/menyediakan

informasi yang dibutuhkan oleh unit kerja di lingkungan BPKP. IKU ini diukur

berdasarkan jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan jumlah

sistem informasi yang wajib dimanfaatkan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM

MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG).

79

Page 92: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

Realisasi IKU Tahun 2014 sebanyak 10 sistem informasi mencapai 100% dari target

sebanyak 10 sistem informasi.

Realisasi IKU Tahun 2014 sebesar 100% tersebut, tidak mengalami

kenaikan/penurunan Tahun 2012 dan Tahun 2013 sebesar 100% atau 10 sistem

informasi. Target akhir periode Renstra Tahun 2014 untuk IKU ini telah tercapai

100%.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 38.050.000,00

atau 173,81% dari anggaran sebesar Rp21.892.000,00 dan SDM sebanyak 716 OH

atau 87,42% dari rencana sebanyak 819 OH.

B. REALISASI ANGGARAN

Anggaran dan realisasi dana Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam melaksanakan

kegiatan pengawasan untuk pencapaian IKU sebagaimana di atas dapat

digolongkan berdasarkan program dan jenis belanja sebagai berikut:

a. Realisasi Anggaran Berdasarkan Program

No. Program Anggaran Realisasi % Realisasi

1 Jumlah Anggaran Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

4.266.327.000 4.080.273.905 95,64

2 Jumlah Anggaran Kegiatan Fasilitasi Dukungan Manajemen

17.134.396.000 16.432.012.570 95,90

3 Jumlah Anggaran Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana

164.520.000 162.870.000 99,00

Total Anggaran 21.565.243.000 20.675.156.475 95,87

b. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja

No. Jenis Belanja Anggaran Realisasi % Realisasi

1 Belanja Pegawai 14.202.542.000 13.756.915.291 96,86 2 Belanja Barang 7.181.747.000 6.738.937.184 93,83 3 Belanja Modal 180.954.000 179.304.000 99,09

Total Anggaran 21.565.243.000 20.675.156.475 95,87

80

Page 93: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIII–AkuntabilitasKinerja

81

Selain bersumber dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Bali, dalam melaksanakan

kegiatan pengawasan juga didukung Dana Pihak Ketiga (Dana Mitra) dengan

realisasi sebagai berikut:

No Bidang Realisasi Dana Pihak Ketiga

1. Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 637.324.000,00

2. Akuntabilitas Pemerintah Daerah 350.920.000,00

3. Akuntan Negara 317.463.000,00

Jumlah Rp1.305.707.000,00

Page 94: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIV‐Penutup

 

82 

BAB IV PENUTUP

Sebagaimana diamanatkan dalam PP 60 Tahun 2008, Perwakilan BPKP

Provinsi Bali melakukan pembinaan SPIP dan pengawasan intern terhadap

kegiatan lintas sektoral, kebendaharaan umum dan kegiatan lain atas

permintaan Presiden. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan

audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.

Pengawasan intern terutama diarahkan untuk membantu Menteri/Pimpinan

Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota dalam rangka memperkuat dan

menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern.

Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP

disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Bali. Dalam pelaporan

kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi

dan analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan

kinerja ke depan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali, di samping

merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam

mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2014, juga mencerminkan sejauh

mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar

telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi

perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja,

dan pencapaian sasaran organisasi.

Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen

renstra, rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja

utama. Terhadap Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014 telah

ditambahkan sasaran strategis, IKU dan target tahunan diselaraskan dengan

RPJMN. Target-target kinerja jangka menengah dalam renstra telah dirinci

dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan dan

penetapan kinerja, serta dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan. Sasaran

strategis telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan

indikator-indikator kinerja utama yang dominan. Kegiatan yang dirancang telah

selaras dan memiliki hubungan kualitas dengan sasaran.

Page 95: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIV‐Penutup

 

83 

Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme

pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan

melakukan pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun

berjalan.

Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai

kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun

eksternal, dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.

Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dan

termasuk kategori “Memuaskan” dibandingkan target yang telah ditetapkan

dalam tahun 2014. Dari delapan sasaran strategis dengan keseluruhan 36 IKU,

telah dipilih 11 IKU dominan sebagai ukuran penilaian capaian sasaran.

Realisasi tahun 2014, enam dari delapan sasaran strategis telah mencapai

target 100%, dan 6 dari 11 IKU dominan tercapai yang dirinci sebagai berikut.

Sasaran 1: Dari 2 IKU dominan, tercapai 1, capaian 97,08%

Sasaran 2: Dari 1 IKU dominan, tercapai 100%

Sasaran 3: Dari 2 IKU dominan, tercapai 100%

Sasaran 4: Dari 1 IKU dominan, tercapai 100%

Sasaran 5: Dari 1 IKU dominan tercapai 33,33%

Sasaran 6: Dari 1 IKU dominan tercapai 100%

Sasaran 7: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100%

Sasaran 8: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 100%

Kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi yaitu

K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 di bawah 100%

disebabkan:

a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional

instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur

pengendalian, berupa pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan

Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP);

b. Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat

nyata dari SPIP belum dapat dirasakan oleh K/L/Pemda.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali

dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain:

1. Menyempurnakan metodologi perencanaan dan pelaksanaan pengawasan

yang secara dini dapat memetakan permasalahan lintas sektoral dan

Page 96: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

LAKIPPERWAKILANBPKPPROVINSIBALITAHUN2014 BABIV‐Penutup

 

84 

permasalahan stakeholder lainnya sehingga dapat lebih efektif mengarahkan

perumusan rekomendasi yang relevan dan strategis.

2. Peningkatan K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008

diupayakan dengan cara:

a. Menuntaskan penguatan dan pengembangan infrastruktur

penyelenggaraan SPIP dengan terus meningkatkan pembinaan

penyelenggaraan SPIP. Subkegiatan yang akan dilaksanakan untuk

mendukung kegiatan tersebut antara lain :

1) Menambah jumlah personil satgas pembinaan SPIP yang dapat

bertugas secara fokus untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan

SPIP.

2) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan

workshop penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan

Pemerintah Daerah.

3) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP,

antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.

b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Kementerian/Lembaga dan

Pemerintah Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi

penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional

instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi

termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang

wajar.

3. Pengembangan sistem informasi pengukuran data kinerja sampai dengan

capaian IKU.

Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi

secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi

Perwakilan BPKP Provinsi Bali, sehingga dapat memberikan umpan balik guna

peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal LAKIP ini

telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap

perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi Perwakilan BPKP

Provinsi Bali dalam pembangunan dapat lebih dirasakan.

---o0o---

Page 97: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 1/1 -4

Rumus Pengukuran ANGGARAN (Rp000)

REALISASI (Rp000) % RENCANA REALISASI %

1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

Jumlah Instansi vertikal yang mendapat pendampingan dibanding Target dalam PKPT

% 95,00 100,00 105,26 215.986 129.927 60,16 598 1.048 175,25 90

2 Persentase IPDyang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP

Jumlah IPD yang memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi

% 90,00 80,00 88,89 272.045 397.628 146,16 482 1.364 282,99 77,28

3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

Jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit

% 82,00 100,00 120,00 166.981 122.437 73,32 1.145 1.222 106,72

4 Persentase hasilpengawasan lintassektoral yangdisampaikan kePusat

Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat

% 86,25 100,00 115,94 586.507 1.011.621 172,48 2.195 4.196 191,16

5 Persentase hasilpengawasan ataspermintaan

Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat

% 68,00 100,00 120,00 338.282 261.131 77,19 1.042 1.416 135,89

Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

KEUANGAN SDM (OH)Sasaran Strategis

PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALICAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014

SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAMNoUraian IKU

Indikator Kinerja Keterangan

permintaan presiden yangdisampaikan kePusat

p

6 Persentase hasilpengawasan ataspermintaan stakeholders yangdijadikan bahanpengambilan keputusan olehstakeholders

Persentase laporan pengawasan atas permintaan stakeholder disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4)

% 93,33 60,98 65,33 461.766 291.169 63,06 931 1.240 133,19

7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibagi dengan jumlah seluruh BUMD di wilayah kerja perwakilan

% 80,00 0,00 0,00 20.410 39.330 192,70 390 569 145,90

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

8 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

Jumlah tindak lanjut (rekomendasi/saran) dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD

% 75,00 80,00 106,67 15.211 32.360 212,74 57 204 357,89

9 Persentase hasilpengawasan BUNyang disampaikanke Pusat

Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat

% 86,25 100,00 115,94 449.257 129.460 28,82 530 579 109,25

3 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

10 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

Jumlah IPD yangmencantumkan SPM dalamdokumen perencanaandibagi jumlah IPD yangdiaudit kinerja pelayanan

% 85,00 100,00 117,65 14.657 34.460 235,11 128 144 112,50

Page 98: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 1/2 -4

Rumus Pengukuran ANGGARAN (Rp000)

REALISASI (Rp000) % RENCANA REALISASI %

KEUANGAN SDM (OH)Sasaran Strategis SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAMNo

Uraian IKU

Indikator Kinerja Keterangan

11 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

Jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI dibandingkan dengan target PKPT

% 65,00 100,00 120,00 71.527 85.795 119,95 394 538 136,55

12 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

jumlah BUMD yang diaudit kinerja dibandingkan target PKPT

% 55,00 91,67 120,00 270.302 313.595 116,02 635 747 117,64

4 13 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kelompok masyarakat

8 8 100,00 66.217 133.718 201,94 48 141 293,75

14 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Jumlah instansi yang mendapatkan sosialisasi/DA/ bimtek/ evaluasi FCP

Instansi 4 4 100,00 55.188 770 1,40 172 89 51,74

15 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

Jumlah instansi yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK th berjalan

Instansi 3 2 66,67 13.314 4.620 34,70 55 28 50,91

Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

berpotensi TPK16 Persentase

Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

Jumlah laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan eskalasi yg memenuhi syarat (diterbitkan ST)

% 84,00 83,33 99,21 88.760 57.692 65,00 457 690 150,98

17 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA

Jumlah laporan audit investigasi/PKKN/PKA dibagi dengan permintaan audit investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum

% 85,00 100,00 117,65 546.952 451.814 82,61 1.824 2.611 143,15

18 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

Jumlah TL atas temuan investigasi non TPK dibagi dengan jumlah temuan non TPK s.d. tahun berjalan

% 50,00 0,00 0,00 - - - - - -

Page 99: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 1/3 -4

Rumus Pengukuran ANGGARAN (Rp000)

REALISASI (Rp000) % RENCANA REALISASI %

KEUANGAN SDM (OH)Sasaran Strategis SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAMNo

Uraian IKU

Indikator Kinerja Keterangan

19 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat

Jumlah hasil telaahandibandingkan dengan jumlahpengaduan yang masuk

% 10,00 100,00 120,00 14.978 - 0,00 12 12 100,00

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

20 Persentase Pemdayang menyelenggarakan SPIP sesuai PPNomor 60 Tahun2008

Jumlah Pemda yang opini LKWTP dibandingkan Jumlahseluruh Pemda

% 60,00 20,00 33,33 301.948 328.557 108,81 938 1.117 119,08

21 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

Jumlah Pemda yang dilakukanasistensi penyelenggaraanSPIP sesuai PP No 60 Tahun2008 sampai dengan tahunberjalan

Pemda 8 10 120,00 - - - - - -

22 Jumlah Pemda yangdilakukan monitoringSistem Pengendalian Intern

Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring SistemPengendalian InternPemerintah sampai dengantahun berjalan

Pemda 6 6 100,00 83.475 112.647 134,95 107 249 232,71

6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan k t d 80%

23 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

Jumlah Pemda yang dilakukanasistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruhPemda

% 80,00 80,00 100,00 36.428 31.431 86,28 45 53 117,78

kompeten pada 80% K/L/Pemda

7 24 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

Realisasi PP PKPT dibandingkan dengan target PP dalam PKPT

% 90,00 97,13 107,92 143.940 157.698 109,56 2.212 1.674 75,68

25 Persentase kesesuaian laporankeuangan Perwakilan BPKPdengan SAP

Hasil reviu Inspektorat terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan.

% 100,00 100,00 100,00 - - - - - -

26 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Hasil survai kepuasanpegawai perwakilan layanankepegawaian

% 8,00 7,31 91,33 118.256 118.420 100,14 872 771 88,42

27 Persepsi kepuasanpegawai perwakilanatas pencairananggaran yangdiajukan sesuaiprosedur

Hasil survai kepuasanpegawai perwakilan ataslayanan keuangan

Sklala Likert 1-10

8,50 7,80 91,76 543.676 483.411 88,92 1.448 715 49,38

28 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

Jumlah permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas dibandingkan dengan jumlah permintaan bantuan hukum

% 100,00 0,00 0,00 - - - - - -

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.

Page 100: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 1/4 -4

Rumus Pengukuran ANGGARAN (Rp000)

REALISASI (Rp000) % RENCANA REALISASI %

KEUANGAN SDM (OH)Sasaran Strategis SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAMNo

Uraian IKU

Indikator Kinerja Keterangan

29 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

Jumlah Berita tentang kegiatan perwakilan BPKP di media massa

- 24 61 120,00 51.579 43.923 85,16 316 148 46,84

30 Persentase pemanfaatan asset

Total asset dikurangi asset kondisi baik/kurang baik yang tidak digunakan dibandingkan total asset

% 100,00 100,00 100,00 1.908.627 1.761.496 92,29 1.308 1.177 89,98

31 Persepsi kepuasanpegawai perwakilanterhadap layanansarpras

Hasil survai kepuasanpegawai perwakilan ataslayanan sarpras

Skala Likert 1-10

8,30 7,19 86,63 14.510.946 13.991.884 96,42 3.076 6.191 201,27

32 Persentase tindaklanjut rekomendasihasil auditInspektorat

Jumlah tindak lanjutrekomendasi hasil audiInspektorat dibandingkandengan jumlah rekomendasiInspektorat yang diterimasampai dengan tahun berjalan

% 80,00 57,14 71,43 - - - - - -

33 Jumlah masukantopik penelitian yangdisampaikan kepuslitbangwas

Jumlah masukan topikpenelitian yang disampaikanke puslitbangwas

Topik Penelitian

1 0 0,00 - - - - - -

34 Jumlah instansiAPIP yang telahdisosialisasi dan

Jumlah instansi APIP yangtelah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

APIP 4 8 120,00 176.136 110.112 62,52 248 252 101,61

atau di-assessment tata kelola APIP

35 Tingkat persepsikepuasan Pemdaatas auditorbersertifikat

Survey kepuasan pejabatstruktural Pemda terhadappejabat fungsional auditor(PFA) di lingkungan APIPPemda.

Sklala Likert 1-10

7,60 7,42 97,63 - - 0,00 - - -

8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

36 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif

Jumlah sistem informasi yangdimanfaatkan dibagi denganjumlah sistem informasi yangwajib dimanfaatkan BPKP(SIM HP, SIM RKT, SIMMonevRKT, SAKPA, SIMAKBMN, RKAKL, SPM, SPPD,DMS, SIMPEG)

SI 100,00 100,00 100,00 21.892 38.050 173,81 819 716 87,42

Jumlah 21.565.243 20.675.156 95,87 22.484 29.901 132,99

Page 101: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 2/1 - 4

1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9=6/8 101 Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

% 133,33 100,00 (33,33) 95,00 105,26

Persentase IPD yang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP

% 90,00 80,00 (10,00) 90,00 88,89

Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

% 100,00 100,00 0,00 82,00 120,00

Persentase hasil % 100,00 100,00 0,00 86,25 115,94

Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

Keterangan% REALISASI

2014 THD TARGET 2014

IKU

PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN TARGET 2014PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI

No SASARAN STRATEGIS SATUAN REALISASI

2013REALISASI

2014KENAIKAN/

PENURUNANTARGET IKU

2014

pengawasan lintas sektoralyang disampaikan ke Pusat

Persentase hasilpengawasan ataspermintaan presiden yangdisampaikan ke Pusat

% 100,00 100,00 0,00 68,00 120,00

Persentase hasilpengawasan ataspermintaan stakeholders yang dijadikan bahanpengambilan keputusan olehstakeholders

% 100,00 60,98 (39,02) 93,33 65,33

Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

% 37,50 0,00 (37,50) 80,00 0,00

2 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

% 0,00 80,00 80,00 75,00 106,67

Persentase hasilpengawasan BUN yangdisampaikan ke Pusat

% 111,54 100,00 (11,54) 86,25 115,94

Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Page 102: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 2/2 - 4

Keterangan% REALISASI

2014 THD TARGET 2014

IKUNo SASARAN STRATEGIS SATUAN REALISASI

2013REALISASI

2014KENAIKAN/

PENURUNANTARGET IKU

2014

3 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

% 75,00 100,00 25,00 85,00 117,65

Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

% 100,00 100,00 0,00 65,00 120,00

Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

% 70,83 91,67 20,83 55,00 120,00

4 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kelompok Masyarakat

5,00 8,00 3,00 8 100,00

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 1 4 3,00 4 100,00

Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

i FCPJumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

Instansi 0 2,00 2,00 3 66,67

Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

% 100,00 83,33 (16,67) 84,00 99,21

Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA

% 98,33 100,00 1,67 85,00 117,65

Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

% 0 0 0,00 50,00 0,00

Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat

% 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00

5 Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuaiPP Nomor 60 Tahun 2008

% 20,00 20,00 0,00 10,00 120,00

Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

Pemda 10 10 0 60 16,67

Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Korupsi Menjadi 80%

Page 103: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 2/3 - 4

Keterangan% REALISASI

2014 THD TARGET 2014

IKUNo SASARAN STRATEGIS SATUAN REALISASI

2013REALISASI

2014KENAIKAN/

PENURUNANTARGET IKU

2014

Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring SistemPengendalian Intern

Pemda 5 6 1 8 75,00

6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

% 60,00 80,00 20,00 6,00 120,00

7 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

% 90,69 97,13 6,44 80,00 120,00

Persentase kesesuaian laporankeuangan Perwakilan BPKPdengan SAP

% 100,00 100,00 0,00 90,00 111,11

Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan dengan SAP

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

% 7,36 7,31 (0,05) 100,00 7,31

Persentase Pagu Dana yangtidak Diblokir dalam DIPA

% 100,00 100,00 0,00 8,00 120,00

Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan atas pencairananggaran yang diajukan sesuaiprosedur

Sklala Likert 1-10 7,88 7,80 (0,08) 100,00 7,80

Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

% 100,00 0,00 (100,00) 8,50 0,00

Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

- 50 61 11 100,00 61,00

Persentase pemanfaatan asset % 100,00 100,00 0,00 24,00 120,00

Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras

Sklala Likert 1-10 6,92 7,19 0,27 100,00 7,19

Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat

% 90,91 57,14 (33,77) 8,30 120,00

keuangan sebesar 100%.

Page 104: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 2/4 - 4

Keterangan% REALISASI

2014 THD TARGET 2014

IKUNo SASARAN STRATEGIS SATUAN REALISASI

2013REALISASI

2014KENAIKAN/

PENURUNANTARGET IKU

2014

Jumlah masukan topikpenelitian yang disampaikan kepuslitbangwas

Topik Penelitian 1 0 (1) 80 0,00

Jumlah instansi APIP yangtelah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

APIP 4 8 4,00 1 120,00

Tingkat persepsi kepuasanPemda atas auditorbersertifikat

Sklala Likert 1-10 6,93 7,42 0,49 4,00 120,00

8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif

SI 10,00 100,00 90,00 8 120,00

Page 105: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 3/1 - 2

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

% 60 - 80,00 90,00 95,00 - - 100,00 133,33 100,00 - - 120,00 120,00 105,26

Persentase IPD yang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP

% 65 - 85,00 90,00 90,00 - - 100,00 90,00 80,00 - - 117,65 100,00 88,89

Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan

% 80 - 82,00 82,00 82,00 - - 90,91 100,00 100,00 - - 110,87 120,00 120,00

Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

% 4,25 - 73,00 81,25 86,25 - - 167,39 100,00 100,00 - - 120,00 120,00 115,94

Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

% 68 - 68,00 68,00 68,00 - - 154,55 100,00 100,00 - - 120,00 120,00 120,00

Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan

% 66,66 - 80,00 86,67 93,33 - - 100,00 100,00 60,98 - - 120,00 115,38 65,33

Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

% 40 - 50,00 55,00 80,00 - - 43,75 37,50 0,00 - - 87,50 68,18 0,00

2 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang

% 0 - 75,00 80,00 75,00 - - 88,24 0,00 80,00 - - 117,65 0,00 106,67

Pengawasan Intern

Akuntabilitas Keuangan Negara

dan Pembinaan Penyelenggaraan

Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah

Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara

PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI

No SASARAN STRATEGIS IKU SATUAN PROGRAM

TARGET REALISASI CAPAIAN

negara/daerah yang Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

% 37,5 - 71,25 78,75 86,25 - - 196,88 111,54 100,00 - - 120,00 120,00 115,94

3 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan

% 5 - 75,00 80,00 85,00 - - 100,00 75,00 100,00 - - 120,00 93,75 117,65

Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

% 35 - 55,00 65,00 65,00 - - 150,00 100,00 100,00 - - 120,00 120,00 120,00

Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

% 30 - 50,00 60,00 55,00 - - 127,78 70,83 91,67 - - 120,00 118,06 120,00

4 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kelompok Masyarakat

70% - 4 6 8 - - 4 5 8 - - 100,00 83,33 100,00

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan

Instansi 10 - 2 3 4 - - 1 1 4 - - 50,00 33,33 100,00

Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian

Instansi 10 - 1 2 3 - - 1 0 2 - - 100,00 0,00 66,67

Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

% 80 - 84,00 84,00 84,00 - - 260,00 100,00 83,33 - - 120,00 119,05 99,21

Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA

% 85 - 85,00 85,00 85,00 - - 97,73 98,33 100,00 - - 114,98 115,69 117,65

Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

% 0 - - 40,00 50,00 - - - 0 0 - - 0,00 0,00 0,00

Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat

% 10 - 10,00 10,00 10,00 - - 100,00 100,00 100,00 - - 120,00 120,00 120,00

5 Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuaiPP Nomor 60 Tahun 2008

% 20 - 50,00 60,00 60,00 - - 10,00 20,00 20,00 - - 20,00 33,33 33,33Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Page 106: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 3/2 - 2

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

No SASARAN STRATEGIS IKU SATUAN PROGRAM

TARGET REALISASI CAPAIAN

Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun

Pemda 0 - 6 8 8 - - 8 10 10 - - 120,00 120,00 120,00

Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring SistemPengendalian Intern

Pemda 0 - 2 4 6 - - 3 5 6 - - 120,00 120,00 100,00

6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern

Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

% 0 - 70,00 75,00 80,00 - - 40,00 60,00 80,00 - - 57,14 80,00 100,00

7 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

% 0 - 80,00 85,00 90,00 - - 93,98 90,69 97,13 - - 117,48 106,69 107,92

Persentase kesesuaian laporankeuangan Perwakilan BPKPdengan SAP

% 0 - 100,00 100,00 100,00 - - 100,00 100,00 100,00 - - 100,00 100,00 100,00

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

% 0 - 7,60 7,80 8,00 - - 6,40 7,36 7,31 - - 84,21 94,36 91,33

Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan atas pencairananggaran yang diajukan sesuai

Sklala Likert 1-10 0 - 8,00 8,25 8,50 - - 7,50 7,88 7,80 - - 93,75 95,52 91,76

Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan

% 0 - 80,00 90,00 100,00 - - 100,00 100,00 0,00 - - 120,00 111,11 0,00

Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

- 0 - 20 22 24 - - 19 50 61 - - 95,00 120,00 120,00

Persentase pemanfaatan asset % 0 - 100,00 100,00 100,00 - - 100,00 100,00 100,00 - - 100,00 100,00 100,00

Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.

Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras

Sklala Likert 1-10 0 - 7,89 8,10 8,30 - - 6,80 6,92 7,19 - - 86,19 85,43 86,63

Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat

% 0 - 74,00 77,00 80,00 - - 100,00 90,91 57,14 - - 120,00 118,06 71,43

Jumlah masukan topikpenelitian yang disampaikan kepuslitbangwas

Topik Penelitian 0 - 1 1 1 - - 0 1 0 - - 0,00 100,00 0,00

Jumlah instansi APIP yang telahdisosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

APIP 0 - 1 3 4 - - 1 4 8 - - 100,00 120,00 120,00

Tingkat persepsi kepuasanPemda atas auditorbersertifikat

Skala Likert 1-10 0 - 7,90 8,10 7,60 - - 7,54 6,93 7,42 - - 95,44 85,56 97,63

8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan

Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif

Jumlah SI 0 - 10,00 10,00 10,00 - - 10,00 10,00 100,00 - - 100,00 100,00 100,00

Page 107: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 4/ 1 ‐ 2

Rencana (Rp000) Realisasi (Rp000)

% Target Realisasi %

1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL

Laporan 18 18 100,00 215.986 129.927 60,16 598 1.048 175,25

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD

Laporan 18 18 100,00 272.045 397.628 146,16 482 1.364 282,99

Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN

Laporan 23 24 104,35 166.981 122.437 73,32 1.145 1.222 106,72

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan 42 70 120,00 586.507 1.011.621 172,48 2.195 4.196 191,16

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden

Laporan 28 39 120,00 338.282 261.131 77,19 1.042 1.416 135,89

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder

Laporan 30 41 120,00 461.766 291.169 63,06 931 1.240 133,19

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD

Laporan 5 9 120,00 20.410 39.330 192,70 390 569 145,90

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara/daerah

Laporan 1 3 120,00 15.211 32.360 212,74 57 204 357,89

CAPAIAN KINERJA OUTPUT PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI

TAHUN 2014

SASARAN STRATEGIS Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi Capaian

(%) No. SDM (OH) Dana

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan

Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 55 58 105,45 449.257 129.460 28,82 530 579 109,25Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara sektor korporat

Laporan 0 0 0,00 - - - - - -

3 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah

Laporan 4 6 120,00 14.657 34.460 235,11 128 144 112,50

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

Laporan 10 10 100,00 71.527 85.795 119,95 394 538 136,55

Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO BUMN

Laporan 0 0 0,00 - - - - - -

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

Laporan 12 12 100,00 270.302 313.595 116,02 635 747 117,64

4 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 6 2 33,33 66.217 133.718 201,94 48 141 293,75

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

Laporan 4 3 75,00 55.188 770 1,40 172 89 51,74

Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 3 2 66,67 28.292 4.620 16,33 55 28 50,91

Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Penyesuaian Harga

Laporan 5 10 120,00 88.760 57.692 65,00 457 690 150,98

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

Laporan 38 81 120,00 525.602 451.814 85,96 1.534 2.386 155,54

Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya

Laporan 4 4 100,00 21.350 - 0,00 290 225 77,59

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Laporan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Laporan 22 27 120,00 385.423 441.204 114,47 1.045 1.366 130,72

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Page 108: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 4/ 2 ‐ 2

Rencana (Rp000) Realisasi (Rp000)

% Target Realisasi %SASARAN STRATEGIS Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi

Capaian (%) No.

SDM (OH) Dana

6 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah

Kegiatan 4 4 100,00 36.428 31.431 86,28 45 53 117,78

Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah

Kegiatan 9 3 33,33 176.136 98.089 55,69 190 194 102,11

Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

Laporan 7 2 28,57 - 12.023 0,00 58 58 100,00

7 Hasil penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP/Perencanaan/Kepegawaian/Keuangan/ Hukum dan Humas/Umum

Laporan 60 74 120,00 2.766.078 2.564.948 92,73 6.156 4.485 72,86

Hasil Pengadaan dan penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP

Jumlah Sarana dan Prasarana Unit 5 5 100,00 14.510.946 13.991.884 96,42 3.076 6.191 201,27

8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

Hasil penyelenggaraan sistem dukungan pengambilan keputusan Pimpinan

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP/Perencanaan/Kepegawaian/Keuangan/ Hukum dan Humas/Umum

Laporan 0 25 0,00 21.892 38.050 173,81 819 716 87,42

Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Page 109: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 5/ 1 ‐ 2

1 2 3 4 5 6 7 = 6-5 8 9 = 6 /81 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi

penyusunan LKKL Laporan 15 18 3 18 100,00

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD

Laporan 8 18 10 18 100,00

Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 21 24 3 23 104,35

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan 51 70 19 42 166,67

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden

Laporan 27 39 12 28 139,29

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder

Laporan 3 41 38 30 136,67

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD

Laporan 5 9 4 5 180,00

2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara/daerah

Laporan 1 3 2 1 300,00

Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 63 58 (5) 55 105,45Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara sektor korporat

Laporan 0 0 0 4 0,00

3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah

Laporan 15 6 (9) 10 60,00

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

Laporan 11 10 (1) 12 83,33

Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO BUMN

Laporan 0 0 0 0 0,00

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 21 12 (9) 12 100,00

4 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 8 2 (6) 6 33,33

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

Laporan 4 3 (1) 4 75,00

Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 2 2 0 1 200,00

Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT 2014 DENGAN REALISASI OUTPUT 2013PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI

TAHUN 2014

Kegiatan Realisasi 2013

Realisasi

2014

Kenaikan/ Penurunan Realisasi

Target 2014Indikator Kinerja Output SatuanNO SASARAN STRATEGIS

% Realisasi 2014

dibandingkan Target 2014

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

Page 110: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 5/ 2 ‐ 2

1 2 3 4 5 6 7 = 6-5 8 9 = 6 /8

Kegiatan Realisasi 2013

Realisasi

2014

Kenaikan/ Penurunan Realisasi

Target 2014Indikator Kinerja Output SatuanNO SASARAN STRATEGIS

% Realisasi 2014

dibandingkan Target 2014

Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Penyesuaian Harga

Laporan 3 10 7 5 200,00

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

Laporan 47 81 34 38 213,16

Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya

Laporan 3 4 1 4 100,00

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Laporan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Laporan 18 27 9 24 112,50

6 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah

Kegiatan 12 4 (8) 4 100,00

Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah

Kegiatan 3 3 0 9 33,33

Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

Laporan 2 2 0 7 28,57

7 Hasil penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP/Perencanaan/Kepegawaian/Keuangan/ Hukum dan Humas/Umum

Laporan 72 74 2 60 123,33

Hasil Pengadaan dan penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP

Jumlah Sarana dan Prasarana Unit 34 5 (29) 5 100,00

8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

Hasil penyelenggaraan sistem dukungan pengambilan keputusan Pimpinan

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP/Perencanaan/Kepegawaian/Keuangan/ Hukum dan Humas/Umum

Laporan 30 25 (5) 14 178,57

80%

Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.

Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Page 111: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 6a / 1 ‐ 1

2011 2012 20131 Provinsi Bali WDP WDP WTP

2 Kota Denpasar WDP WTP WTP

3 Kabupaten Badung WTP WTP TW

4 Kabupaten Gianyar WDP WDP WDP

5 Kabupaten Tabanan WDP TMP WDP

6 Kabupaten Bangli WDP WDP TMP

7 Kabupaten Klungkung WDP WDP WDP

8 K b t K WDP WDP WDP

No. Pemerintah Daerah Opini

Opini BPK-RI Perwakilan Bali atas LKPD Tahun 2011 - 2013di Wilayah Provinsi Bali

8 Kabupaten Karangasem WDP WDP WDP

9 Kabupaten Jembrana WDP WDP WDP

10 Kabupaten Buleleng WDP WDP WDP

Page 112: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 6.b/ 1 ‐ 1

No. Pemerintah Daerah Perkada SPIP

1. Provinsi Bali V

2. Kota Denpasar V

3. Kabupaten Badung V

4. Kabupaten Gianyar V

5. Kabupaten Tabanan V

6. Kabupaten Bangli V

7. Kabupaten Klungkung V

8. Kabupaten Karangasem V

9. Kabupaten Jembrana V

PEMDA yang Telah Memiliki Peraturan Kepala Daerah SPIP(PERKADA SPIP)

10. Kabupaten Buleleng V

Page 113: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 6.c/ 1 ‐ 1

NILAI KATEGORI NILAI KATEGORI NILAI KATEGORIA BUMN

1 PT BTDC 81,46 Baik 84,16 Baik 80.623 Baik

DAFTAR NILAI GCG BUMN

No NAMA BUMDTAHUN BUKU

2011 2012 2013

Page 114: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 6.d/ 1 ‐ 1

NILAI KATEGORI NILAI KATEGORI AUDITOR NILAI KATEGORI NILAI KATEGORI AUDITOR NILAI KATEGORI NILAI KATEGORI AUDITORA PDAM1 Kota Denpasar 67,98 Baik 3,50 Sehat BPKP 62,26 Baik 3,52 Sehat BPKP 70,38        Baik 3,98          Sehat BPKP2 Kabupaten Badung 72,10 Baik 4,00 Sehat BPKP 71,45 Baik 4,06 Sehat BPKP 81,20        Baik Sekali 4,00          Sehat BPKP3 Kabupaten Bangli 43,54 Kurang 2,65 Kurang Sehat BPKP 44,24 Kurang 2,75 Kurang Sehat BPKP 43,89        Kurang 2,59          Kurang Sehat BPKP4 Kabupaten Tabanan 67,09 Baik 3,36 Sehat BPKP 67,23 Baik 3,55 Sehat BPKP 69,23        Baik 3,55          Sehat BPKP5 Kabupaten Gianyar 61,66 Baik 3,12 Sehat BPKP 60,49 Baik 3,00 Sehat BPKP 71,34        Baik 3,44          Sehat BPKP6 Kabupaten Buleleng 68,68 Baik 3,78 Sehat BPKP 69,98 Baik 3,74 Sehat BPKP 69,43        Baik 3,85          Sehat BPKP7 Kabupaten Klungkung 62,51 Baik 3,91 Sehat BPKP 60,36 Baik 3,35 Sehat BPKP 59,75        Cukup 3,37          Sehat BPKP8 Kabupaten Karangasem 65,25 Baik 3,54 Sehat BPKP 61,85 Baik 3,62 Sehat BPKP 62,80        Baik 3,53          Sehat BPKP9 Kabupaten Jembrana 55,11 Cukup 2,90 Sehat BPKP 50,89 Cukup 3,00 Sehat BPKP 53,86        Cukup 3,07          Sehat BPKP

B PD Pasar1 Kota Denpasar ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐2 Kabupaten Badung ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐3 Kabupaten Buleleng ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

KINERJA KESEHATAN KINERJA

DAFTAR KINERJA BUMD

No NAMA BUMD

TAHUN BUKU2011 2012 2013

KINERJA KESEHATAN

3 Kabupaten Buleleng ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

C BPR & BPD1 Kabupaten Bangli 98,45 Sehat BPKP 94,42 Sehat BPKP *)2 Kabupaten Gianyar 95,17 Sehat BPKP 96,08 Sehat BPKP *)3 Kabupaten Buleleng 98,42 Sehat BPKP 95,94 Sehat BPKP *)4 BPD Bali *)

*) BPKP Tidak melakukan  audit

Page 115: Nomor : LAP - 09/PW22/2015 Tanggal : 23 Januari 2015 2014 - Bali.pdfUntuk mencapai tujuan strategis di atas, BPKP telah merumuskan sasaran strategis. Dan sebagai tindak lanjut atas

Lampiran 6e/1 ‐ 1

OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR1 PDAM Kota Denpasar WTP BPKP WTP BPKP WTP KAP WTP KAP2 PDAM Kabupaten Badung WTP KAP WTP KAP WTP KAP WTP KAP3 PDAM Kabupaten Gianyar WTP BPKP WTP KAP WTP KAP WTP KAP4 PDAM Kabupaten Bangli WDP BPKP WDP BPKP WDP KAP WDP KAP5 PDAM Kabupaten Tabanan WTP BPKP WTP BPKP WTP KAP WTP KAP6 PDAM Kabupaten Klungkung WDP BPKP WDP BPKP WDP KAP WDP KAP7 PDAM Kabupaten Buleleng WTP BPKP WTP BPKP WTP KAP WTP KAP8 PDAM Kabupaten Karangasem WTP BPKP WTP KAP WTP KAP WTP KAP9 PDAM Kabupaten Jembrana WTP BPKP WTP KAP WTP KAP WTP KAP

OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR1 PT BPD Bali WTP KAP WTP KAP WTP KAP WTP KAP2 PD BPR Bank Pasar Kabupaten Bangli WDP KAP WTP KAP WDP KAP WDP KAP

3PD BPR Werdhi Sedana Kabupaten Gianyar WDP KAP WDP KAP WDP KAP WDP KAP

4 PD BPR 45 Kabupaten Buleleng WDP KAP WDP KAP WDP KAP KAP

OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR1 PD Pasar Kota Denpasar WDP BPKP WTP KAP * *2 PD Pasar Kabupaten Badung WTP KAP WTP KAP * *3 PD Pasar Kabupaten Buleleng ** ** **** ****

OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR1 RSUD Kabupaten Badung ** **** * *

LK 2013

RINCIAN OPINI DAN AUDITOR PADA BUMD

NO NAMA BUMD/BLUD TAHUN BUKU

A. PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM LK 2010 LK 2011 LK 2012

LK 2013

B. BANK MILIK DAERAH LK 2010 LK 2011 LK 2012 LK 2013

C. PERUSAHAAN DAERAH PASAR LK 2010 LK 2011 LK 2012

D. RUMAH SAKIT DAERAH LK 2010 LK 2013LK 2011 LK 2012

2 RSUD Kabupaten Bangli ** **** * *3 RSUD Kabupaten Klungkung ** **** **** ****4 RSUD Kabupaten Jembrana ** **** * *5 RSUD Wangaya Kota Denpasar WTP BPKP **** * *6 RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar ** **** * *7 RSUD Kabupaten Karangasem ** **** * *8 RSUD Kabupaten Tabanan WTP KAP WTP KAP * *9 RSUD Kabupaten Buleleng ** **** * *10 RS Indra Provinsi Bali ** **** * *

OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR OPINI AUDITOR1 Perusda Kabupaten Jembrana ** **** * *

Keterangan:** Tidak diaudit**** Belum diaudit* Belum didapat informasi

Rekap 2010 2011 2012 2013WTP 11 12 8WDP 6 4 5TMP - - - TW - - - Jumlah 17 16 13

E. PERUSAHAAN DAERAH LAINNYA LK 2010 LK 2011 LK 2012 LK 2013