Upload
lydien
View
236
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
DENGAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR : 63/MoU.KP/HKM/2016
TANGGAL : 11 November 2016
TENTANG
KEBIJAKAN UMUM
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2017
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR : 63/MoU.KP/HKM/2016
TANGGAL : 11 November 2016
TENTANG KEBIJAKAN UMUM
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : BUDI ANTONO
Jabatan : Penjabat Bupati Kulon Progo Alamat Kantor : Jl. Perwakilan No. 1 Wates
bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : AKHID NURYATI
Jabatan : Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Alamat Kantor : Jl. Sugiman No. 28 Wates :
3. Nama : H. PONIMIN BUDI HARTONO Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Alamat Kantor : Jl. Sugiman No. 28 Wates
4. Nama : LAJIYO YOK MULYONO
Jabatan : Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Alamat Kantor : Jl. Sugiman No. 28 Wates :
sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), diperlukan Kebijakan Umum APBD yang disepakati bersama antara DPRD
dengan Pemerintah Kabupaten untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan
Prioritas Dan Plafon Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.
Berdasarkan hal tersebut di atas, para pihak sepakat terhadap Kebijakan Umum APBD yang
meliputi asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2017, kebijakan pendapatan, belanja dan
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ………..……………………………………………….……..
1.1. Latar Belakang .................................................................................
1.2. Tujuan ……………………………………………………………………
1.3. Dasar Hukum ……………………………………………………………
1.4. Sistematika ………………………………………………………………
BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH ..................................................
2.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2014 dan
Tahun 2015 ......................................................................................
2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) .........................
2.1.2 Inflasi ..................................................................................
2.1.3 Kemiskinan .........................................................................
2.1.4 Ketenagakerjaan .................................................................
2.2. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2016 dan
Tahun 2017 ......................................................................................
2.2.1 Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun
2016 dan 2017 ....................................................................
2.2.2 Proyeksi Inflasi ....................................................................
2.2.3 Proyeksi Kemiskinan ..........................................................
2.2.4 Proyeksi Ketenagakerjaan ..................................................
BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) ………
3.1. Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBN ………………………..
3.2. Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBD DIY …………………..
3.3. Asumsi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan APBD Kulon
Progo ……………………………………………………………………
3.4. Keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan RKPD
Kabupaten Kulon Tahun 2017 ………………………………………..
3.5. Keselarasan antara RPJMD, RKPD dan KUA PPAS Kabupaten
Kulon Progo …………………………………………………………….
3.6. Kebijakan yang Berkaitan dengan Gaji PNS/DPRD ………………..
Halaman
I - 1
I - 1
I - 4
I - 4
I - 6
II - 1
II - 1
II - 1
II - 8
II - 9
II - 10
II - 11
II - 11
II - 14
II - 14
II - 15
III - 1
III - 1
III - 3
III - 5
III - 8
III - 9
III - 23
BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH ….
4.1. Pendapatan Daerah …………………………………………………….
4.1.1 Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah yang akan
dilakukan pada Tahun Anggaran 2017 ………………….….
4.1.2 Target Pendapatan Daerah …………………………...……..
4.1.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ………………….
4.1.2.2 Pendapatan Transfer ……………………...……..
4.1.2.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ……..…
4.1.3 Upaya-upaya Daerah Dalam Mencapai Taerget
Pendapatan Daerah ………………………………..…………
4.1.3.1 Pendapatan Asli Daerah …………………..……..
4.1.3.2 Pendapatan Transfer …………………………….
4.1.3.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah .……….
4.2. Belanja Daerah ………………………………………………………….
4.2.1 Kebijakan Terkait dengan Perencanaan Belanja Daerah
meliputi Total Perkiraan Belanja Daerah ….........................
4.2.2 Kebijakan Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan
Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga ….
4.2.2.1 Belanja Pegawai ………………………………….
4.2.2.2 Belanja Bunga …………………………………….
4.2.2.3 Belanja Subsidi ……………………………………
4.2.2.4 Belanja Hibah ……………………………………..
4.2.2.5 Belanja Bantuan Sosial …………………………..
4.2.2.6 Belanja Bagi Hasil …………………………………
4.2.2.7 Belanja Bantuan Keuangan …………………...…
4.2.2.8 Belanja Tidak Terduga ……………………………
4.2.3 Kebijakan Pembangunan Daerah, Kendala yang Dihadapi,
Strategi dan Prioritas Pembangunan daerah ……………..
4.2.4 Kebijakan Belanja yang mendasarkan pada Urusan
Pemerintah Daerah yakni Urusan Wajib dan Urusan
Pilihan serta Belanja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) ………………………………………………………..
4.2.4.1 Kebijakan Belanja Per-Urusan ………………….
4.2.4.2 Kebijakan Belanja Per-SKPD ……………………
4.3. Pembiayaan Daerah ……………………………………………………
4.3.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan ………………….…….
IV - 1
IV - 1
IV - 1
IV - 1
IV - 2
IV - 6
IV - 11
IV - 12
IV - 12
IV - 12
IV - 13
IV - 13
IV - 13
IV - 14
IV - 15
IV - 15
IV - 15
IV - 15
IV - 16
IV - 16
IV - 17
IV - 17
IV - 18
IV - 43
IV - 43
IV - 47
IV - 59
IV - 59
4.3.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan ………………….……
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………………….
IV - 60
V - 1
DAFTAR GAMBAR - i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun
2010-2015 …………………………………………………………………...
Gambar 2.2 Grafik PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2010-2015 …………………………………………………………..
II - 4
II - 8
DAFTAR TABEL - i
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga
Berlaku Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015 (dalam Juta
Rupiah) ……………………………………………………………………..
Tabel 2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2010– 2015 (milyar rupiah) ……………………………………..
Tabel 2.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 –
2015 ………………………………………………………………………..
Tabel 2.4 PDRB Per Tahun Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2010-2015 (Milyar Rupiah) ……………………………..
Tabel 2.5 Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin, dan Persentase
Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2014 …..
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin di
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2015 ……………………………
Tabel 2.7 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2011-2015 ………………………………………….
Tabel 2.8 PDRB Kulon Progo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016 – 2017
(Milyar Rupiah) …………………………………………………………….
Tabel 2.9 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2010– 2017 (milyar rupiah) ………………………………………
Tabel 2.10 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2010-2017 …………………………………………………………
Tabel 2.11 Struktur Perekonomian Kabupaten Kulon Progo ……………………..
Tabel 2.12 Proyeksi Inflasi Tahun 2016-2017 ………………………………………
Tabel 3.1 Keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan RKPD Tahun
2017 Kabupaten Kulon …………………………………………………...
Tabel 3.2 Keselarasan Program dan Kegiatan antara RPJMD, RKPD dan KUA
PPAS Tahun 2017 Kabupaten Kulon Progo …………………………..
Tabel 4.1 Realisasi dan Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014 –
2017 ………………………………………………………………………...
Tabel 4.2 Realisasi danTarget Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran
2014-2017 ………………………………………………………………….
Tabel 4.3 Realisasi dan Target Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran
2014-2017 ………………………………………………………………….
II - 2
II - 3
II - 5
II - 7
II - 9
II - 9
II - 10
II - 11
II - 12
II - 12
II - 13
II - 14
III - 8
III - 10
IV - 2
IV - 3
IV - 4
DAFTAR TABEL - ii
Tabel 4.4 Realisasi dan Target Hasil Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014-
2017 ………………………………………………………………………...
Tabel 4.5 Realisasi dan Target Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
DipisahkanTahun Anggaran 2014-2017 ……………………………….
Tabel 4.6 Realisasi dan Target Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Tahun Anggaran 2014-2017 ……………………………………………..
Tabel 4.7 Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2014–
2017 ………………………………………………………………………..
Tabel 4.8 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun
Anggaran 2014 – 2017 …………………………………………………...
Tabel 4.9 Rincian Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun Anggaran 2016 –
2017 ………………………………………………………………………...
Tabel 4.10 Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun
Anggaran 2014-2017 …………………………………...………………...
IV - 5
IV - 5
IV - 6
IV - 8
IV - 9
IV - 10
IV - 11
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Derah
Tahun 2017, bahwa Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kulon Progo Tahun
2017 mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2017, akan tetapi penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD
Kulon Progo Tahun 2017 tidak mengacu pada RKPD Kabupaten Kulon Progo Tahun
2017 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun
2016 akan tetapi mengacu pada Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun
2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 102 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017, hal tersebut disebabkan karena
ditengah-tengah pembahasan KUA Tahun 2017 dengan Banggar DPRD Kulon Progo
terbit Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang
diundangkan pada 19 Juni 2016, yang mengamanatkan untuk menyusun kelembagaan
baru paling lambat 6 (enam) bulan setelah Peraturan Pemerintah tersebut diundangan
dan Instruksi Dalam Negeri Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang mengintruksikan
penyesuaian dokumen perencanaan sesuai dengan kelembagaan baru.
Perubahan RKPD adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan
yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD) dan dukumen tersebut tidak terlepas dari dukumen Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017 yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun 2016.
Dalam Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kulon
Progo Tahun 2017 telah dilakukan sinkronisasi antara prioritas kabupaten, prioritas DIY
dan prioritas nasional, dengan demikian diharapkan pemerintah kabupaten telah
I - 2
mendukung tercapainya sasaran utama dan prioritas pembangunan provinsi dan
nasional sesuai dengan potensi dan kondisi daerah.
Tema pembangunan Tahun 2017 adalah “Mempercepat Pembangunan
Infrastruktur Dan Meningkatkan Pelayanan Pemerintah Guna Meningkatkan Daya
Saing Daerah”.Untuk mewujudkan tujuan,sasaran pembangunan maka ditetapkan 7
(tujuh) prioritas pembangunan sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan
2. Peningkatan layanan kesehatan
3. Peningkatan keberdayaan sosial masyarakat
4. Peningkatan kualitas dan kontinuitas produk lokal
5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
6. Pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup
7. Peningkatan infrastruktur untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi
Guna menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dan
efektifitas serta efisiensi pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan
daerah, program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Perubahan RKPD 2017 menjadi
pedoman atau landasan penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2017.
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kulon Progo Tahun 2017 merupakan
dokumen kebijakan Pemerintah Kabupaten yang menjadi dasar, arah atau petunjuk dan
pedoman penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2017.
KUA disusun berdasarkan pada Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Permendagri Nomor 13 tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah terakhir
dengan Permendagri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Instruksi Mendagri
Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah.
Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2017 merupakan kebijakan politik
bersama pemerintah daerah yang dirumuskan agar proses penyusunan APBD dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Berdasarkan hasil pembahasan rancangan KUA
Tahun 2017 antara legislatif dan eksekutif serta adanya informasi resmi dari Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan tentang Rincian Dana
I - 3
Transfer maka terdapat beberapa perbedaan analisis terhadap pendapatan dan belanja
daerah, hal ini akan mengakibatkan perbedaan antara pendapatan dan belanja yang
tertuang dalam Perubahan RKPD 2017 dan dengan Kebijakan Umum APBD Tahun
Anggaran 2017. Penjabaran yang terdapat dalam Kebijakan Umum APBD Tahun
Anggaran 2017 dapat lebih terarah dan fokus serta mampu secara komprehensif
mengakomodir dinamika pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah. Kebijakan
Umum APBD tersebut diharapkan dapat mempertahankan sinergitas pencapaian tujuan
pembangunan pemerintah pusat dan daerah sekaligus menjadi indikator kinerja yang
akan digunakan dalam menilai efektivitas pelaksanaannya selama kurun waktu satu
tahun ke depan.
Nota kesepakatan KUA Tahun 2017 dijadikan dasar dan pedoman dalam
penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD tahun 2017 serta
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Tahun
Anggaran 2017 di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo.Dokumen
Kebijakan Umum Anggaran memuat:
1. Pendahuluan yang berisi latar belakang penyusunan KUA, tujuan penyusunan KUA,
dasar hukum penyusunan KUA dan sistematika penyusunan KUA;
2. Kerangka ekonomi makro yang menjabarkan kondisi perkembangan indikator
ekonomi makro Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2014 dan 2015 serta rencana
target ekonomi makro yang akan dicapai pada tahun 2017;
3. Asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan APBD (RAPBD) Tahun 2017
yang menjabarkan tentang asumsi dasar yang digunakan dalam APBN, laju inflasi,
pertumbuhan PDRB dan lain-lain asumsi yang berkaitan dengan kebijakan gaji
PNS/DPRD;
4. Kebijakan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah yang menjabarkan tentang
pendapatan daerah didalamnya terkait dengan kebijakan perencanaan pendapatan
daerah yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran berkenaan dan target
pendapatan daerah meliputi: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan
lain-lain pendapatan daerah yang sah, serta upaya-upaya daerah dalam mencapai
target pendapatan;
5. Kebijakan Belanja Daerah yang menjabarkan tentang belanja daerah yang
didalamnya berisikan:
a. Kebijakan terkait dengan perencanaan belanja daerah meliputi total perkiraan
belanja daerah;
b. Kebijakan belanja pegawai, bunga, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan dan
belanja tidak terduga;
I - 4
c. Kebijakan pembangunan daerah, kendala yang dihadapi, strategi dan prioritas
pembangunan daerah yang disusun secara terintegrasi;
d. Kebijakan belanja pada urusan pemerintah daerah yakni urusan wajib dan
urusan pilihan serta belanja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
e. Pembiayaan Daerah yang menjabarkan mengenai kebijakan penerimaan
pembiayaan dan kebijakan pengeluaran pembiayaan.
6. Penutup
1.2 Tujuan
Tujuan disusunnya KUA Tahun 2017 adalah tersedianya dokumen perencanaan
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang merupakan
penjabaran kebijakan pembangunan pada Perubahan RKPD Tahun 2017, untuk
dijadikan pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun
Anggaran 2017. Selanjutnya dokumen ini akan menjadi arah/pedoman bagi seluruh
Instansi / Lembaga Teknis Daerah / Dinas Daerah / Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan di Kabupaten Kulon Progo dalam menyusun program dan kegiatan yang
dianggarkan melalui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Tahun Anggaran 2017.
1.3 Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
I - 5
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2016 Tentang Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2017;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan telah diubah kedua kalinya
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
15. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak
Lanjut Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kulon ProgoTahun 2005-2025;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2032;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 17 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;
19. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah DIY Tahun 2017;
20. Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi,
Hibah dan Bantuan Sosial;
21. Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017;
I - 6
22. Peraturan Bupati Nomor 102 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2017.
1.4 Sistematika
Kebijakan Umum APBD Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2017 disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, tujuan, dasar hukum dan sistematika penyusunan KUA
Tahun Anggaran 2017
2. Bab II Kerangka Ekonomi Makro Daerah
Menguraikan perkembangan kondisi ekonomi makro daerah Tahun 2014 dan Tahun
2015 serta perkiraan Tahun 2016 dan 2017
3. Bab III Asumsi-Asumsi Dasar dalam Penyusunan RAPBD
Menguraikan asumsidasar yang digunakan RAPBN dan RAPBD.
4. Bab IV Kebijakan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah
Menguraikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pendapatan Daerah, meliputi kebijakan pendapatan daerah yang akan dilakukan
pada Tahun 2017
b. Belanja Daerah, meliputi kebijakan belanja daerah, kebijakan belanja tidak
langsung dan langsung
c. Pembiayaan Daerah, meliputi kebijakan penerimaan pembiayaan dan kebijakan
pengeluaran pembiayaan
5. Bab V Penutup
II - 1
BAB II
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
2.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2014 dan Tahun 2015
2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kondisi perekonomian daerah dapat digambarkan dengan nilai pertambahan barang
dan jasa di daerah dan pertumbuhan ekonomi. Pertambahan barang dan jasa
ditunjukkan dari perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan
pertumbuhan ekonomi dapat dihitung menggunakan pertumbuhan nilai PDRB atas
dasar harga konstan. Pada tahun 2015 nilai PDRB atas dasar harga berlaku di
Kabupaten Kulon Progo mencapai Rp7.545.710.000.000,00. Nilai tersebut merupakan
total nilai tambah dari seluruh aktivitas kegiatan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo
selama tahun 2015. Nilai PDRB tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai PDRB yang
telah dicapai pada tahun 2014 yakni sebesar Rp7.101.070.000.000,00.
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Kulon Progo atas dasar harga berlaku sejak tahun
2010 hingga tahun 2015 terus meningkat. Untuk tahun 2014 nilai PDRB per kapita atas
dasar harga berlaku sebesar 17,52 juta rupiah per kapita. Pada tahun 2015 nilai
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mencapai 18.43 juta rupiah per kapita.
Kenaikan PDRB per kapita secara riil dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita atas
dasar harga berlaku. Secara riil, PDRB per kapita selama enam tahun terakhir juga
mengalami peningkatan sebesar 42,75%, dari 12,91 juta rupiah per kapita pada tahun
2010 hingga menjadi 18,43 juta rupiah per kapita pada tahun 2015. Hal ini berarti
bahwa pembangunan ekonomi Kabupaten Kulon Progo mampu meningkatkan tingkat
kesejahteraan penduduknya, dengan adanya pendapatan perkapita yang semakin
besar.
Secara rinci perkembangan PDRB per Kapita atas dasar harga berlaku Tahun
2010-2015 disajikan pada Tabel 2.1 berikut.
II - 2
Tabel 2.1. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015 (dalam Juta Rupiah)
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1. PDRB 5.033.070 5.500.250 5.916.570 6.489.590 7.101.070 7.545.710**
2. Penduduk Pertengahan
Tahun*)
389.924 393.796 397.639 401.450 405.222
408.947*
3. PDRB Perkapita
(Juta Rupiah)
12.91 14,88 14.88 16.17 17.52 18.43**
Sumber data : Bappeda Kulon Progo, 2016 Keterangan *)berdasarkan prediksi dari sensus penduduk tahun 2000 **)angka prediksi sangat sangat sementara(olah Bappeda)
Perhitungan PDRB terdiri dari PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas
dasar nilai konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedang PDRB
atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun
dasar. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk mengetahui kemampuan
sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah. Sedangkan,
PDRB konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun
ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga. Tahun
2012, 2013, 2014 dan 2015 juga mengalami peningkatan yang signifikan yakni PDRB
atas dasar harga berlaku untuk tahun tahun 2012 sebesar 5,91 triliun rupiah dan tahun
2013 sebesar 6,49 triliun rupiah sedangkan untuk PDRB atas dasar harga konstan
pada tahun 2014 sebesar 7,10 triliun rupiah dan tahun 2015 sebesar 7,54 triliun rupiah.
Perkembangan nilai tambah PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
konstan Kabupaten Kulon Progo tahun 2010-2015 disajikan pada Tabel 2.2 sebagai
berikut.
II - 3
Tabel 2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2010– 2015 (milyar rupiah)
Sumber: Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016 *) Angka Prediksi
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010, nilai PDRB Kabupaten Kulon Progo tahun
2012 sebesar 5,47 triliun rupiah dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 5,74 triliun
rupiah dimana tahun 2013 terjadi laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87%. Laju
pertumbuhan ekonomi (LPE) tahun 2013 mengalami percepatan sebanyak 0,50 point
dibanding tahun 2012 dengan pertumbuhan 4,37%. Indikator LPE tahun 2013 diperoleh
dari perbandingan nilai PDRB atas dasar harga konstan 2013 dengan nilai PDRB atas
dasar harga konstan tahun 2012. Sedangkan LPE tahun 2014 mengalami perlambatan
sebesar 0,50 poin. Hal ini terjadi karena sektor pertanian yang mengalami perlambatan
laju pertumbuhan. Faktor yang sangat menentukan adalah faktor cuaca yang tidak
menentu yang mempengaruhi tanaman pangan.
Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo di tahun 2014
juga terjadi pada enam sektor dari tujuh belas sektor penopang PDRB, dimana sektor-
sektor tersebut mempunyai kontribusi signifikan dalam PDRB Kabupaten Kulon Progo.
Sektor paling menonjol yang mempengaruhi penurunan PDRB adalah sektor listrik dan
gas, dari semula mempunyai laju pertumbuhan dari 6,50% menjadi 2,25%.
Pada tahun 2015, sektor pengadaan listrik dan gas kembali mengalami
percepatan laju pertumbuhan ekonomi cukup menonjol yaitu dari 2,25% menjadi 6,29%.
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Wholesale and Retail Trade); Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor (Repair of Motor Vehicles and Motorcycles) juga mengalami
percepatan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,07% dari pertumbuhan positif 5,22%
pada tahun sebelumnya dan jasa kesehatan juga mengalami kenaikan laju pertumbuhan
sebesar 8,22% dari 7,08% pada tahun sebelumnya. Demikian juga hal tersebut diikuti
No Tahun PDRB ADHB PDRB ADHK
1. 2010 5.033,07 5.033,07
2. 2011 5.500,25 5.246,15
3. 2012 5.916,57 5.475,15
4. 2013 6.489,59 5.741,66
5. 2014 7.101,07 5.992,79
6. 2015* 7.545,71 6.222,25
II - 4
untuk sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (Financial and Insurance Activities)
mengalami percepatan laju pertumbuhan ekonomi pada angka 14,75%.
Gambar 2.1 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015
Sumber data :Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016, diolah
Berikut ini adalah tabel laju pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha
berdasarkan perbandingan PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2010 sampai
tahun 2015 :
Tabel 2.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 – 2015
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013 2014 2015*
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing (1,42) 1,29 5,41 2,45 (1,39) 1,63
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 1,55 10,47 3,70 4,60 1,49 2,57
C Industri Pengolahan/Manufacturing 6,01 4,44 (4,09) 7,37 8,28 6,64
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 0,57 5,53 10,10 6,50 2,25 6,29
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and Remediation Activities 3,73 (0,06) 4,14 1,06 1,21 0,84
F Konstruksi/Construction 4,40 5,38 5,73 4,21 5,17 5,09
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles 5,07 5,01 8,77 5,33 5,22 6,07
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 2,56 1,06 1,00 3,19 2,05 2,31
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities 7,22 4,20 5,20 7,39 4,78 5,25
J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 7,60 8,86 7,88 6,15 7,37 6,62
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 3,41 5,99 4,56 13,62 11,24 14,75
L Real Estat/Real Estate Activities 3,05 5,71 6,39 4,48 5,27 5,94
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 4,69 5,14 3,90 4,03 6,72 5,78
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security 6,23 4,30 7,68 5,11 6,02 5,99
P Jasa Pendidikan/Education 7,48 7,17 6,46 3,96 5,67 4,10
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities 3,28 6,67 8,51 6,27 7,08 8,52
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 2,15 5,02 (1,02) 4,55 5,89 5,42
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 3,61 4,23 4,37 4,87 4,37 4,94
Sumber: Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016 *)
Angka Prediksi
II - 6
Struktur perekonomian Kabupaten Kulon Progo masih ditopang oleh sektor
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing sebesar
18,56%.Sektor Industri Pengolahan/Manufacturingyang pada tahun 2011 tumbuh
sebesar 12,89%, pada tahun 2015mampu memberikan kontribusi sebesar 12,06 %.
Secara riil sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing
di Kabupaten Kulon Progo sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 terus terjadi
fluktuasi pertumbuhan. Pertumbuhan yang cukup tinggi pada subsektor yang punya
andil besar dalam perekonomian akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.
Pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles juga
mengalami kenaikan terus menerus sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, pada
tahun 2010 mempunyai peran sebesar 12,51 %sedangkan pada tahun 2015 meningkat
perannya menjadi 23,59 %. Sektor ini mempunyai peranan distribusi sektor PDRB yang
cukup penting mengingat sampai dengan saat ini volume penjualan sepeda motor dan
mobil cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Sektor Konstruksi/Construction memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar
8,55%. Sektor ini di Kulon Progo didukung oleh kebijakan pemerintah untuk senantiasa
memperbaiki dan membangun infrastruktur baik, dari sarana angkutan jalan raya,
gedung perkantoran, sarana jalan lingkungan, pembangunan Pelabuhan Tanjung
Adikarta, dan lain-lain. Secara riil ada pertumbuhan dengan tren naik pada lima tahun
terakhir pada sektor ini.
Industri informasi dan komunikasi pada tahun 2015 menyumbang 6,50% dari total
nilai PDRB. Laju pertumbuhan ekonomi sektor industri informasi dan komunikasi
mengalami kondisi yang cenderung naik setiap tahunnya.Bahkan dibandingkan dengan
5 (lima) tahun sebelumnya sektor ini berperan cukup signifikan dengan memberikan
pertambahan distribusi hampir 1 %.
Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public
Administration and Defence; Compulsory Social Securitymemberikan kontribusi sebesar
8,26% pada tahun 2015 dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9%. Sektor ini
diharapkan masih senantiasa mampu menjadi salah satu penopang PDRB yang
mempunyai kontribusi yang nyata, sehingga peran pemerintah dalam rangka
mensejahterakan masyarakat melalui pembangunan dapat direalisasikan melalui
kontribusi yang besar.
II - 7
Tabel 2.4. PDRB Per Tahun Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015 (Milyar Rupiah)
Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013 2014 2015
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture,
Forestry and Fishing
1,034.39 1,047.68 1,104.31 1,131.36 1,115.67 1,160.55
B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 75.23 83.10 86.18 90.14 91.49 97.10
C Industri Pengolahan/Manufacturing 674.42 676.19 648.52 696.31 754.00 754.47
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 4.62 4.87 5.37 5.71 5.84 6.27
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management and
Remediation Activities
7.84 7.83 8.15 8.24 8.34 8.50
F Konstruksi/Construction 416.74 439.16 464.30 483.86 508.86 531.27
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of
Motor Vehicles and Motorcycles
629.40 660.92 718.88 757.22 796.72 841.91
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and
Storage
476.99 482.03 486.87 502.39 512.69 519.72
I Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum/Accommodation and Food Service Activities
177.85 185.32 194.96 209.36 219.37 229.50
J Informasi dan Komunikasi/Information and
Communication
282.45 307.49 331.73 352.12 378.09 401.15
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance
Activities
125.49 133.00 139.06 157.99 175.75 183.91
L Real Estat/Real Estate Activities 142.64 182.50 194.17 202.87 213.56 223.81
M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 16.13 16.96 17.62 18.33 19.56 20.19
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib/Public Administration and Defence;
Compulsory Social Security
390.60 407.38 438.67 461.08 488.81 512.34
P Jasa Pendidikan/Education 297.64 318.98 339.60 353.04 373.04 391.92
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and
Social Work Activities
69.09 73.71 79.98 84.99 91.00 96.28
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 208.55 219.01 216.79 226.65 240.00 243.36
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 5,030.07 5,246.13 5,475.16 5,741.66 5,992.79 6,222.25
Sumber data :Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016, diolah.
II - 8
Gambar 2.2 Grafik PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010-2015
Sumber data : Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016, diolah.
2.1.2 Inflasi
Inflasi diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa
secara umum. Jika inflasi meningkat, maka harga barang dan jasa di dalam suatu wilayah
juga mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya
nilai mata uang. Keberadaan inflasi ini berkaitan erat dengan harga dari barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh penduduk dalam suatu wilayah dan mampu mempengaruhi kemapuan
daya beli masyarakat. Kenaikan/penurunan inflasi tersebut dimaknai sebagai laju inflasi.
Kabupaten Kulon Progo berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta sehingga inflasi yang
digunakan oleh Kabupaten Kulon Progo adalah mengacu pada inflasi Kota Yogyakarta.
Asumsi yang digunakan adalah bahwa pola konsumsi yang terjadi di ibukota Kabupaten
Kulon Progo mendekati sama dengan pola konsumsi yang terjadi di Kota Yogyakarta.
Pada periode tahun 2011-2014, laju inflasi di Kota Yogyakarta menunjukkan pertumbuhan
rata-rata sebesar 0,19% dengan tren fluktuatif dan kecenderungan meningkat. Inflasi
tertinggi adalah pada tahun 2013, yaitu sebesar 7,32%. Fluktuasi inflasi Kota Yogyakarta ini
sejalan dengan fluktuasi inflasi di tingkat nasional, dimana pada tingkat nasional, inflasi
tertinggi adalah pada tahun 2013 dan terendah pada tahun 2011.
II - 9
Tabel 2.5 Tingkat Inflasi Kota Yogyakarta tahun 2011-2015
Sumber : Data Perekonomian dan Perbankan DIY Desember 2011,2014 dan November 2015 (Bank Indonesia 2013, 2014, 2015)
2.1.3 Kemiskinan
Pengertian kemiskinan secara umum ialah kondisi dimana seseorang atau sekelompok
orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Mulai tahun 2011 Pemerintah Kabupaten
Kulon Progo melaksanakan pendataan keluarga miskin yang diharapkan dapat memberikan
gambaran riil kondisi keluarga miskin di Kabupaten Kulon Progo yang akan digunakan
sebagai panduan penentuan sasaran pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan. Pendataan dilakukan setiap tahun dengan menggunakan 16 (enam belas)
indikator. Keluaran dari kegiatan ini berupa prosentase dan jumlah: jiwa dan KK miskin
sekaligus data by name by address-nya.
Adapun data garis kemiskinan, jumlah penduduk miskin dan prosentasenya pada
Tahun 2009– 2014 pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.6 Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin, dan %tase
Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2014
Sumber data : Rasio Gini Kab. Kulon Progo, BPS, 2014
No Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Pertumbuhan
Rata-rata (%
tahun)
1. Inflasi Kota
Yogyakarta
% 3,88 4,31 7,32 6,59 3,91 0,19
No. Tahun Garis Kemiskinan
(Rp.)
Jumlah Penduduk Miskin
(jiwa)
%tase
(%)
1. 2009 205.585 89.910 24,65
2. 2010 225.059 90.100 23,15
3. 2011 240.301 92.800 23,62
4. 2012 256.575 92.000 23,32
5. 2013 259.945 86.000 21,39
6. 2014 265.575 84.670 20.64
II - 10
Garis kemiskinan Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2014 sebesar Rp.
265.575,- artinya bahwa setiap penduduk Kabupaten Kulon Progo dengan nilai
pengeluaran di bawah nilai tersebut selama sebulan termasuk dalam kategori
penduduk miskin.Pada tahun 2014, jumlah penduduk miskin KabupatenKulon
Progosebesar 20,64% dari populasi penduduk. Angka ini turun 0,75%dibanding jumlah
penduduk miskintahun 2013 sebanyak 86.000 orangatau 21,39% daripopulasi
penduduk. Di samping angka kemiskinan yang dirilis oleh BPS seperti tersebut di atas,
sejak tahun 2011 dilakukan pendataan KK Miskin dengan indikator kemiskinan lokal
sesuai Peraturan Bupati Nomer 39 Tahun 2011 tentang Indikator Lokal Kemiskinan
yang dituangkan dalam Album Kemiskinan. Data hasil pendataan penduduk sesuai
album kemiskinan sebagai berikut :
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Miskin dan %tase
Penduduk Miskin di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2015
Sumber data : Album Kemiskinan, 2015
%tase penduduk miskin Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2014sebesar 15,66%
menurun menjadi 12,00% pada tahun 2015, sedangkan jumlah KK dari semula 16,74%
turun menjadi 13,11%.Hal tersebut mengindikasikan bahwa Pemerintah Kabupaten
Kulon Progo mempunyai fokus yang serius terhadap pengentasan kemiskinan.
2.1.4 Ketenagakerjaan
Masalah pokok ketenagakerjaan yang terjadi adalah produktifitas tenaga kerja
yang masih rendah dan pertumbuhan angkatan kerja tidak sebanding dengan
pertumbuhan kesempatan kerja sehingga berdampak terjadinya pengangguran.Tingkat
Penganguran Terbuka (TPT) menggambarkan perbandingan jumlah penduduk usia
kerja yang menganggur dengan banyaknya angkatan kerja. Berdasarkan hasil Survei
No. Tahun Jumlah penduduk miskin Jumlah KK Miskin
jiwa % KK %
1. 2011 111.756 23,73 34.089 24,64
2. 2012
3. 2013 91.765 22,04 31.454 22,54
4. 2014 68.040 15,66 23.845 16,74
5. 2015 52.331 12,00 18.834 13,11
II - 11
Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan BPS DIY menunjukkan bahwa
TPT di Kabupaten Kulon Progo dalam kurun waktu 2011 hingga 2015 adalah fluktuatif.
Angka TPT terendah terjadi pada Tahun 2013 yakni 2,85% sedangkan tertinggi pada
Tahun 2015 yang mencapai 3,72%. Beberapa faktor penyebab seperti kondisi ekonomi
global yang lesu, iklim untuk pertanian yang kurang kondusif menjadi penyebab
fluktuasi TPT di DIY, khususnya di Kulon Progo. Angka 3,72% tersebut berarti bahwa
dari 100 orang angkatan kerja di Kabupaten Kulon Progo ada sekitar 4 orang yang
masuk kategori penganggur.Namun demikian jika dibandingkan dengan angka TPT
Provinsi DIY maupun nasional angka TPT di Kulon Progo masih lebih bagus. Pada
Tahun 2015 TPT Nasional naik dari 5,94% menjadi 6,18%, TPT Provinsi DIY naik dari
3,33% menjadi 4,07%, sedangkan untuk Kabupaten Kulon Progo naik dari 2,88%
menjadi 3,72%.
Tabel 2.8 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2015
No. Tahun Besaran (%)
DIY Kulon Progo 1. 2011 3,97 3,03 2. 2012 3,86 3,04 3. 2013 3,24 2,85 4. 2014 3,33 2,88 5. 2015 4,07 3,72
Sumber : Data Sakernas Agustus 2011-2015 BPS DIY
2.2. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017
2.2.1 Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto (PDBRB) Tahun 2016 dan 2017
Nilai PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama kurun waktu 5 tahun terakhir
selalu mengalami kenaikan, pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 8.06 trilyun rupiah
dan pada tahun 2017 diperkirakan mencapai 8.57 trilyun rupiah. Berikut ini tabel PDRB
Kulon Progo atas dasar harga berlaku dari tahun 2016 – 2017.
II - 12
Tabel 2.9
PDRB Kulon Progo Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2016 – 2017 (Milyar Rupiah)
No Tahun PDRB ADHB
1. 2016* 8.058,25
2. 2017* 8.570,78
Sumber: Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016
*) Angka Prediksi
Sementara itu PDRB berdasarkan harga konstan (penghitungan menggunakan tahun
dasar 2010), tahun 2016 sebesar 6,46 trilyun rupiah dan pada tahun 2017 diperkirakan
sebesar 6,70 trilyun rupiah. PDRB atas harga berlaku dan PDRB atas harga konstan (harga
tahun 2010) selama kurun waktu 2016 – 2017 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.10
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2010– 2017 (milyar rupiah)
Sumber : Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016 *)Angka Prediksi
Pada tahun 2016 diprediksikan terus mengalami peningkatan laju pertumbuhan
ekonomi sampai sebesar 5,15%. Laju pertumbuhan ekonomi akan mencapai puncaknya
diperkirakan pada tahun 2017 sebesar 5,37%.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2017 dicapai oleh kategori lapangan usaha
Jasa Keuangan dan Asuransi yaitu sebesar 19,41%. Secara keseluruhan pada tahun 2017,
pertumbuhan ekonomi masing-masing kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan
yang positif, untuk kategori Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
mengalami pertumbuhan yang melambat yaitu sebesar 0.06 %. Sebanyak tujuh belas
kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif pada kisaran dua hingga dua
puluh satu %. Dan terdapat sebanyak lima kategori lapangan usaha yang mengalami
pertumbuhan kurang dari 5 %.
No Tahun PDRB ADHB PDRB ADHK
1. 2016* 8.058,25 6.463,73
2. 2017* 8.570,78 6.705,23
II - 13
Pada tahun 2017 Kategori lapangan usaha yang tercatat mengalami pertumbuhan
positif, di antaranya adalah lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 8,14 %, lapangan
usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 5,99%, lapangan usaha Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial sebesar 9,96%, lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar 6,37%,
lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar
6,06%, lapangan usaha jasa lainnya sebesar 6,82 %, lapangan usaha Jasa Pendidikan
sebesar 2,73 %, lapangan usaha Real Estat sebesar 6,58 %, lapangan usaha Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,19 % dan lapangan usaha
Konstruksi sebesar 5,16%. Sedangkan kategori lapangan usaha yang mengalami
pertumbuhan kurang dari 5% antara lain lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum sebesar 4,91%, lapangan usaha Pengadaan Listik dan Gas sebesar 0,06%,
lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 2,53%, lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian sebesar 1,37%, dan lapangan usaha Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 0,06 %.
Tabel 2.11
Struktur Perekonomian Kabupaten Kulon Progo
Kelompok Sektor 2016* 2017*
Primer 21,62 21,79
Sekunder 22,00 21,84
Tersier 56,32 56,33
TOTAL 100 100
Sumber : Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016 *Angka Prediksi
Nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan (ADHK tahun 2000) sejak tahun 2010
terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2015 hingga tahun 2016 diprediksikan
juga ada kenaikan, prediksi nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan pada tahun
2015 sebesar Rp5.628.822,-, dan pada tahun 2016 sebesar Rp 5.935.592,-.
PDRB per kapita kabupaten Kulon Progo yang terus meningkat akan berimplikasi
pada meningkatnya perputaran distribusi ekonomi di masyarakat. Faktor pembebasan lahan
pada beberapa kegiatan pertambangan pasir besi mulai dirasakan oleh masyarakat Kulon
Progo. Dan diharapkan pada rencana pembangunan bandara akan berpengaruh pada
PDRB per kapita Kulon Progo pada tahun-tahun yang akan datang.
Dengan adanya tren kenaikan PDRB per Kapita baik Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan(ADHK) seharusnya secara positif akan
II - 14
meningkatkan daya beli pasar Kulon Progo. Kondisi ini memberikan peluang terhadap
peningkatan permintaan pasar sehingga apabila dapat direspon dengan kebijakan yang
tepat akan dapat mendorong pertumbuhan sektor hulu maupun sektor hilir. Sektor hilir akan
memainkan peranan yang sangat penting dalam menyediakan variasi produk jadi lokal
dengan harga yang lebih kompetitif. Pemenuhan arus barang yang variatif dan harga yang
kompetitif diharapkan mampu mendorong pembentukan karakter pasar Kulon Progo yang
berorientasi pada produk lokal. Oleh karena itu sub sektor industri pengolahan harus
mendapat perhatian dalam kebijakan sehingga dapat mendorong pembangunan embrio
industri hilir yang kuat dan kompetitif.
Disisi lain untuk mengantisipasi permintaan pasar terhadap suplai bahan mentah perlu
penguatan pada sektor industri hulu, dalam hal ini tidak dapat diabaikan bahwa struktur
perekonomian Kabupaten Kulon Progo paling besar disumbang oleh sub sektor pertanian
khususnya tanaman bahan makanan dan peternakan. Industri hilir akan berperan penting
dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi pada sub sektor pertanian.
2.2.2 Proyeksi Inflasi
Proyeksi inflasi yang mendasar pada inflasi Kota Yogyakarta tahun 2016-2017
mempunyai kecenderungan menurun. Inflasi di tahun 2016 diperkirakan sebesar 5,90%, dan
tahun 2017 sebesar 5,54%. Proyeksi inflasi 2016-2017 dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.12
Proyeksi Inflasi Tahun 2016-2017
Tahun Inflasi
2016 5,90
2017 5,54
Sumber : Bappeda Kab. Kulon Progo, 2016, diolah
Inflasi Kota Yogyakarta yang cenderung menurun sangat dipengaruhi oleh upaya
pengendalian harga bahan pokok. Pengendalian akan distribusi dan ketercukupan
kebutuhan barang pokok masih dapat terkendali.
2.2.3 Proyeksi Kemiskinan
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam
rangka penurunan angka kemiskinan diantaranya adalah menggandeng pihak swasta
melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk mendampingi
II - 15
keluarga miskin. Hampir seluruh desa yang mempunyai prosentase penduduk miskin tinggi
sudah mendapat pendampingan dari perusahaan baik lokal maupun nasional dengan
program CSR melalui program “one village one sister company”. Contoh Program yang
sedang digalakkan di Kulon Progo untuk mengatasi kemiskinan adalah Bela Beli Kulon
Progo,gentong rembes, Keluarga Asuh Keluarga Binangun, bedah rumah, lantainisasi,
jambanisasi, beasiswa siswa miskin, pengembangan ekononomi produktif, dan penyediaan
sarana air bersih.
Target angka kemiskinan pada tahun 2016 adalah 19,27% dan pada tahun 2017
adalah 17,75 %. Melalui program yang terpadu tersebut diharapkan dari tahun ke tahun akan
terjadi penurunan prosentase penduduk miskin di Kabupaten Kulon Progo.
2.2.4 Proyeksi Ketenagakerjaan
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Kulon progo menunjukan tren
peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini menunjukan bahwa dalam penawaran
tenaga kerja di Kabupaten Kulon Progo semakin meningkat yang dapat dilihat dari besarnya
proporsi penduduk berusia kerja yang terlibat aktif dalam kegiatan perekonomian baik yang
berstatus bekerja, mencari kerja atau penganggur. Target angka pengangguran pada tahun
2016 adalah1,93%dan pada tahun 2017 adalah 2,07%. Target ini naik dari target dari tahun
2016 karena berdasarkan realisasi dari tahun 2011 sampai tahun 2015 sangat fluktuatif,
angka pengangguran tahun 2014sebesar 2,88% dan tahun 2015 sebesar 3,72%.
III-1
BAB III
ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
3.1 Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBN
Arah kebijakan pembangunan nasional merupakan pedoman untuk merumuskan
prioritas dan sasaran serta rencana program pembangunan daerah yang dilakukan
melalui pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, bottom up dan top down.
Keberhasilan pembangunan nasional adalah keberhasilan dari pencapaian semua
prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RKPD dan
dilaksanakan secara nyata oleh semua pemangku kepentingan.
Pemerintah berharap bahwa Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017 menjadi
momentum pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan semakin adil sehingga
jangka panjang akan dilakukan reformasi penganggaran dan budgeting system.
Kemudian bagaimana kita bisa mengalokasikan belanja yang berkualitas,
sesuai money follow program dan priority. Pemerintah pusat juga berharap agar fokus
pada prioritas daerah dan membangun sinergi antara APBN dan APBD
Untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan dan semakin adil dalam tahun 2017
tersebut dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKP) ditetapkan tema “Memacu
Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja
serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antar Wilayah”
Prioritas pembangunan Nasional yang ditetapkan pada Rencana Kerja Pemerintah
tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1) Pembangunan Manusia dan Masyarakat,
2) Pembangunan Sektor Unggulan,
3) Pemerataan dan Kewilayahan,
4) Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan,
5) Pembangunan Ekonomi.
Adapun sasaran makro yang termuat dalam RKP 2017 adalah sebagai berikut :
1) Pertumbuhan Ekonomi 6,1 %
2) Rasio pajak terhadap PDB 12,6 % - 12,8 %
3) Tingkat Pengangguran 3,6 %
4) Angka kemiskinan 11,8 %
5) Indeks gini ratio 0,38 %
6) Indeks pembangunan manusia (IPM) 75,7
III-2
7) Indeks pembangunan masyarakat (IPMAS) meningkat
Tantangan fiskal ke depan yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
dan semakin berkeadilan serta berkualitas. Selain itu adapula tantangan perekonomian
ke depan yaitu reformasi struktural dan ketidakpastian perekonomian global.
Strategi jangka pendek menghadapi tantangan tersebut adalah menjaga daya beli
masyarakat dan meningkatkan iklim investasi yang kondusif. Arah kebijakan fiskal
terutama pada 2017 menginginkan agar defisit anggaran dikendalikan pada kisaran
2,3-2,6% PDB. Kemudian ekspansi kebijakan fiskal dalam rangka memberikan
stimulus bagi perekonomian. Strategi jangka panjangnya yaitu reformasi
penganggaran.
Perlu diketahui juga bahwa terkait reformasi penganggaran akan berakibat antara lain:
1) Rancangan anggaran yang dirumuskan tidak selalu bagi rata;
2) Anggaran yang disusun harus fokus pada program prioritas yang telah ditentukan
dan bermanfaat besar bagi rakyat;
3) Prinsip money follow function, money follow organization harus mulai ditinggalkan,
menjadi money follow programme.
Arah kebijakan belanja negara 2017 yaitu melanjutkan reformasi subsidi energi dan
realokasi ke anggaran yang lebih produktif antara lain pemenuhan 20% anggaran
pendidikan dan 5% anggaran kesehatan. Lalu peningkatan anggaran infrastruktur serta
subdidi yang lebih tepat sasaran. Juga lebih memperbesar belanja modal dan
melakukan efisiensi pada belanja barang.
Adapun asumsi asumsi makro dalam penyusunan APBN 2017 meliputi :
1) Pertumbuhan Ekonomi 6,1 persen
2) Inflasi 4 %
3) Kurs rupiah Rp 13.700 - Rp 14.200 perdollar
4) SPN 3 bulan : 5,5 % - 6,5 %
5) Indonesian Crude Price (IPC) : US$ 35 - US$ 45 perbarel
6) Lifting minyak bumi : 740.000 - 750.000 barel perhari
7) Lifting gas bumi : 1.050.000 - 1.150.000 barel setara minyak perhari
Untuk efektifitas dan efisiensi anggaran maka langkah langkah reformasi fiscal
penyusunan anggaran yang perlu diperhatikan dari sisi belanja adalah sebagai
berikut :
1) Perlu adanya sinergi antara APBN dan APBD,
2) Anggaran Negara harus mendukung pembangunan di bidang infrastruktur,
pendidikan, kesehatan dan prioritas lainnya,
III-3
3) Efisiensi belanja diharapkan dari belanja operasional terutama pada belanja barang
seperti perjalanan dinas , konsiyering dan menghemat belanja modal yang sifatnya
non infrastruktur.
4) Belanja modal diarahkan untuk belanja modal yang produktif dan berdampak
langsung ke masyarakat,
5) Pada pos anggaran subsidi pupuk dan subsidi listrik setelah subsidi bahan bakar
minyak (BBM) jenis premium dicabut dan subsidi solar dikurangi,
6) Mengoptimalkan dana desa.
3.2 Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBD DIY
Asumsi asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan APBD DIY 2017 agar sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang diarapkan maka dalam RKPD ditetapkan tema
pembangunan “Aktualisasi Jogya Gumregah” Dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat melalui : peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, guna
menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan wilayah.
Adapun prioritas pembangunan yang ditetapkan alam RKPD 2017 sebagai berikut :
1) Pendidikan
2) Kesehatan
3) Sosial Budaya
4) Pertumbuhan ekonomi
5) Kinerja Aparatur & Birokrasi
6) Lingkungan Hidup & Pemanfaatan Ruang
7) Pembangunan wilayah dan peningkatan infrastruktur
Arah kebijakan ekonomi daerah tahun 2017 sebagai berikut :
1) PDRB sebesar Rp 30,5 trilyun dan pertumbuhan ekonomi
2) Struktur sektor ekonomi
Peranan kontribusi sektor PDRB sbb :
a) Pertanian sebesar 14,76 %,
b) Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,64 %,
c) Industri dan pengolahan sebesar 11,46 %,
d) Listrik, Gas dan air bersih 0,96 %,
e) Konstruksi 10,07 %,
f) Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 22,60 %,
g) Keuangan , Real Estate dan jasa perusahaan sebesar 10,57 %,
h) Jasa-jasa sebesar 17,47 %.
III-4
3) Struktur pengeluaran dalam PDRB
Komponen terbesar peningkat nilai PDRB atas dasar harga berlaku selama tahun
2013 – 2016 adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga yang diikuti dengan
ekspor barang dan jasa, pembentukan modal tetap domestik bruto, pengeluaran
konsumsi pemerintah, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba dan
perubahan inventori. Nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga di tahun 2013
adalah Rp33,29 trilyun naik menjadi Rp48,39 trilyun di tahun 2017.
4) Inflasi sebesar 4,93 %
5) ICOR sebesar 4,97
6) Ketenagakerjaan
a). Bekerja sebesar 1,978.098 - 1.681.383
b). Pengangguran terbuka sebesar 32.624 – 27.732
c). Angkatan Kerja sebesar 2.010.722 – 1.709.114
7) Kemiskinan diproyeksikan sebesar 13,65 %,
8) Ketimpangan Regional
Indeks Williamson diproyeksikan 0,453 – 0,521
9) Ketimpangan Wilayah
Indeks Gini diproyeksikan 0,514 – 0,591
Kebijakan pendapatan yang ditetapkan dalam RKPD DIY dalam rangka penyusunan
APBD melipui :
1) Kebijakan umum pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan kemampuan
keuangan daerah yang dapat mendorong peranan investasi masyarakat dalam
pembangunan dengan menghilangkan kendala yang menghambat disamping
peningkatan investasi dan daya saing yang dilakukan dengan mengurangi biaya
tinggi
2) Peningkatan pendapatan daerah ditempuh dengan kebijakan antara lain sebagai
berikut:
a. Peningkatan Pendapatan Daerah dengan menggali dan mengoptimalkan
sumber-sumber pendapatan yang sesuai dengan kewenangan daerah melalui
intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah;
b. Peningkatkan kualitas sumberdaya manusia pengelola pendapatan daerah;
c. Peningkatan koordinasi dalam pengelolaan pendapatan daerah;
d. Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan
pendapatan daerah;
e. Peningkatan pelayanan pajak dan non pajak kepada masyarakat;
III-5
f. Peningkatan pendayagunaan kekayaan daerah sebagai sumber pendapatan
daerah.
Upaya yang dilakukan dalam pemenuhan target pendapatan dilakukan antara lain
dengan, penelitian potensi pendapatan daerah, pembebasan dan penyederhadanaan
prosedur pajak dan non pajak, pembebasan sanksi administrasi berupa denda dan
bunga, operasionalisasi penagihan pajak daerah door to door, pelayanan dengan
mobil keliling, pelayanan pada event tertentu di kabupaten/kota seperti pameran
pembangunan, pasar malam sekaten dan lain-lain.
Kebijakan belanja yang ditempuh agar semua program kegiatan terbiayai maksimal
sesuai asas manfaat dan kepatutan maupun efektif dan efisien maka dalam alokasi
anggaran harus memperhatikan hal-hal sbb :
1) Efisiensi dan Efektivitas Anggaran,
2) Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai kegiatan kegiatan di
bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan wilayah, penciptaan lapangan
kerja, peningkatan infrastruktur guna mendukung ekonomi kerakyatan dan
pertumbuhan ekonomi serta diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan
secara berkelanjutan
3) Tolok ukur dan target kinerja
Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target pada setiap
indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
4) Optimalisasi belanja langsung
Optimalisasi belanja langsung untuk pembangunan infrastruktur publik
dilakukan melalui kerjasama dengan pihak swasta/pihak ketiga, sesuai
ketentuan yang berlaku.
5) Transparasi dan Akuntabel
Setiap pengeluaran belanja dipublikasikan dan dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Pelaporan dan pertanggungjawaban belanja
tidak hanya dari aspek administrasi keuangan, tetapi menyangkut pula proses,
keluaran dan hasil.
3.3 Asumsi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan APBD Kulon Progo
Asumsi asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan APBD Kulon Progo tahun 2017
agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan maka dalam RKPD ditetapkan tema
pembangunan “Mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pelayanan
pemerintah guna meningkatkan daya saing daerah “
III-6
Sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan tahun 2017 adalah :
1) Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat
2) Meningkatnya pelestarian / pengembangan budaya dan prestasi generasi muda
3) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
4) Meningkatnya kinerja ekonomi dan pendapatan masyarakat
5) Meningkatnya tata kelola pemerintahan
6) Mepengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan
7) Meningkatnya pelayanan infrastruktur dan transportasi
Adapun prioritas pembangunan yang ditetapkan alam RKPD 2017 sebagai berikut :
1) Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan
2) Peningkatan layanan kesehatan
3) Peningkatan keberdayaan sosial masyarakat
4) Peningkatan kualitas dan kontinuitas produk lokal
5) Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
6) Pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup
7) Peningkatan infrastruktur untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi
Arah kebijakan ekonomi daerah yang diambil dalam penyusunan APBD tahun 2017
adalah sebagai berikut :
1) Nilai PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) diperkirakan mencapai 8.57 trilyun
rupiah,
2) Laju pertumbuhan ekonomi akan sebesar 5.37 %
3) Struktur Perekonomian Kabupaten Kulon Progo untuk peran sektor primer
sebesar 21,79 %, sektor sekunder 21,84 % dan sektor tersier sebesar 56,33 %.
4) Inflasi 5,54%
5) PDRB Per Kapita sebesar 20,53 juta rupiah.
Dalam penyusunan APBD tidak terlepas dari pendapatan daerah dimana pendapatan
daerah merupakan salah satu kunci pokok dalam penganggaran, oleh sebab hal
tersebut pemerintah harus jeli dan hati hati dalam meraih dan memprediksikan
pendapatan daerah, adapun kebijakan Kulon Progo untuk meraih pendapatan agar
optimal dan nantinya akan dapat dbelanjakan secara optimal adalah sebagai berikut :
1) Ekstensifikasi dan intensifikasi serta diversifikasi terhadap sumber-sumber
pendapatan;
2) Meneliti dan mengkaji potensi, eksplorasi potensi serta penerapan manajemen
pengelolaan pendapatan yang efektif;
III-7
3) Melakukan perbaikan mekanisme pemungutan pendapatan daerah dalam rangka
peningkatan dan percepatan penerimaan pendapatan daerah;
4) Perbaikan kinerja dan efisiensi manajemen pada badan usaha milik daerah
melalui pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap BUMD;
5) Pengembangan usaha daerah melalui penambahan permodalan maupun
peningkatan kemampuan SDM pengelola;
6) Peningkatan koordinasi dalam rangka perolehan dan pengelolaan pendapatan
daerah;
7) Peningkatan pendayagunaan kekayaan daerah sebagai sumber pendapatan
daerah.
Arah kebijakan Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang ditempuh
dalam penyusunan APBD tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1) Dalam hal penerimaan pembiayaan, mengambil kebijakan bahwa penerimaan
pembiayaan hanya bersumber dari Sisa lebih perhitungan anggaran tahun
sebelumnya (SiLPA) dan penerimaan dari BPHTB;
2) Sedangkan dalam hal pengeluaran pembiayaan mengambil kebijakan bahwa
pengeluran pembiayaan digunakan untuk penyertaan modal pada Bank Pasar
sebesar Rp 6.000.000.000,00 dan untuk pembayaran pokok utang untuk RSUD
Wates sebesar Rp. 731.500.000,00.
Sedangkan arah kebijakan belanja daerah tahun 2017 yang ditempuh dalam
penyusunan APBD tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1) keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran;
2) konsistensi dan sinkronisasi program baik vertikal maupun horisontal;
3) Rancangan anggaran yang dirumuskan tidak selalu bagi rata;
4) Anggaran yang disusun harus fokus pada program prioritas yang telah ditentukan
dan bermanfaat besar bagi rakyat;
5) Prinsip money follow function, money follow organization harus mulai
ditinggalkan, menjadi money follow programme.
6) Program dan kegiatan yang disusun harus mempunyai relevansi dengan
permasalahan dan peluang yang dihadapi SKPD dan bermanfaat banyak bagi
masyarakat.
7) Efisiensi dan Efektivitas Anggaran dalam mengalokaikan anggaran ,
8) Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai kegiatan kegiatan di bidang
pendidikan, kesehatan, pengembangan wilayah, penciptaan lapangan kerja,
III-8
peningkatan infrastruktur guna mendukung pusat pertumbuhan ekonomi serta
diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan,
9) Tolok ukur dan target kinerja
Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target pada setiap
indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi.
10) Untuk pengelolaan belanja sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan hingga pertanggungjawaban harus memperhatikan
aspek efektifitas, efisiensi, transparan dan akuntabel.
3.4 Keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan Perubahan RKPD Kabupaten
Kulon Tahun 2017
Keselarasan sasaran pokok pembangunan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten sangat diperlukan dalam mempercepat capaian
pembangunan Nasional. Adapun keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan
RKPD Tahun 2017 Kabupaten Kulon dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Keselarasan sasaran Pokok RKP, RKPD DIY dengan RKPD Tahun 2017
Kabupaten Kulon
NO. SASARAN POKOK RKP RKPD DIY RKPD KAB.
KULON PROGO
1. Pertumbuhan ekonomi 6,1 5,97 5,37
2. Inflasi 4,0 4,93 n.a
3. Jumlah Penduduk miskin 11,8 13,65 17,75
4. Tingkat pengangguran terbuka
3,6 3,7 2,07
Sumber : Bappeda Kulon Progo, 2016
Melihat tampilan tabel di atas dapat digambarkan bahwa Kabupaten Kulon Progo
pertumbuhan ekonominya sangat lambat dibandingkan dengan tingkat Nasional
maupun tingkat Propinsi DIY walaupun dalam RPJMD DIY ditetapkan sebagai
tumpuhan propinsi DIY dalam percepatan laju pertumbuhan ekonomi, hal tersebut
kemungkinan disebabkannya untuk masyarakat Kulon Progo kemiskinan masih tinggi
sehingga untuk investasi kemungkinanannya masih kecil, pembangunan mega proyek
kawasan industri, kawasan pelabuhan dan bandara belum terealisasi sesuai jadwal
III-9
pembangunan yang ditetapkan, pengaruh perubahan cuaca yang berpengaruh pada
menurunnya hasil panen.
Untuk target yang ditetapkan pada jumlah penduduk miskin terlalu jauh dengan yang
target dengan Pemerintah Pusat maupun DIY ini dikarenakan jumlah penduduk miskin
di Kulon Progo sangat tinggi dan untuk penurunannya berdasarkan tahun lalu tiap
tahunnya kurang dari 1 %.
Pengangguran terbuka prosentasenya lebih kecil dibandingkan dengan tingkat
Nasional maupun Propinsi DIY hal tersebut diestimasikan bahwa untuk tahun 2017 ini
mega proyek pasir besi dan bandara sudah jalan, sehingga akan banyak investor
yang masuk ke Kulon Progo yang efeknya akan pada peningkatan serapan tenaga
kerja.
pertumbuhan ekonomi, percepatan pembangunan kabupaten Kulon Progo dan akan
memacu penduduk angkatan kerja yang mempunyai kompetensi tinggi untuk tinggal di
daerah sehingga bisa berperan serta dalam percepatan pembangunan.
3.5 Keselarasan antara RPJMD, Perubahan RKPD dan KUA PPAS Kabupaten Kulon
Progo
Dalam hal keselarasan antara RPJMD, Perubahan RKPD dan KUA PPAS Kabupaten
Kulon Progo, karena tahun 2017 RPJMD periode kedua sudah habis dan RPJMD
Tahun periode ketiga belum disusun disusun (belum melakukan pemilihan Kepala
Daerah baru), maka agar terjadi keselarasan antara dokumen tersebut, program-
program yang ada di Perubahan RKPD tahun 2017 merupakan program-program tahun
pertama dari RPJMD periode ketiga dan sebagai pijakannya berdasarkan pada tahun
terakhir RPJMD periode kedua.
III-10
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
Pendidikan Pendidikan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
4 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
4 Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat
8 Program Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat
8 Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
1 Program Pembinaan Sekolah Dasar 8 Program Pembinaan Sekolah Dasar 8 Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
1 Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 9 Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 9 Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
1 Program Pembinaan Ketenagaan 12 Program Pembinaan Ketenagaan 12 Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
Kesehatan Kesehatan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Kesehatan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Kesehatan
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Kesehatan
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Dinas Kesehatan
1 Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat 8 Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat 8 Dinas Kesehatan
1 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 6 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 6 Dinas Kesehatan
1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan 8 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan 8 Dinas Kesehatan
1 Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan 6 Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan 6 Dinas Kesehatan
1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rujukan
1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rujukan
1 RSUD Wates
1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rujukan
1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rujukan
1 RSUD Nyi Ageng Serang
Tabel. 3.2.
Keselarasan Program dan Kegiatan antara RPJMD, RKPD dan KUA PPAS Tahun 2017
Kabupaten Kulon Progo
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-11
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Pembangunan dan Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
7 Program Pembangunan dan Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
7 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan
2 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Pengembangan, Pengelolaan, dan
Konservasi Sumber Daya Air
8 Program Pengembangan, Pengelolaan, dan
Konservasi Sumber Daya Air
8 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana
Prasarana Gedung Kantor dan Bangunan Umum
3 Program Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana
Prasarana Gedung Kantor dan Bangunan Umum
3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Pembangunan, Pengembangan, Sarana
Prasarana Air Minum dan Sanitasi
1 Program Pembangunan, Pengembangan, Sarana
Prasarana Air Minum dan Sanitasi
1 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa
Konstruksi
1 Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa
Konstruksi
1 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan 3 Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan 3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Perencanaan Tata Ruang 2 Program Perencanaan Tata Ruang 2 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Pembinaan Tata Ruang 1 Program Pembinaan Tata Ruang 1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Pelaksanaan Tata Ruang 1 Program Pelaksanaan Tata Ruang 1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Pengelolaan Database dan Sistem
Informasi Tata Ruang
1 Program Pengelolaan Database dan Sistem
Informasi Tata Ruang
1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
1 Program Lingkungan Sehat Permukiman dan
Pengembangan Perumahan
3 Program Lingkungan Sehat Permukiman dan
Pengembangan Perumahan
3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
1 Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan 1 Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan 1 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-12
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
1 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
1 Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan
Politik Masyarakat
4 Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan
Politik Masyarakat
4 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Satuan Polisi Pamong Praja
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Satuan Polisi Pamong Praja
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Satuan Polisi Pamong Praja
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Satuan Polisi Pamong Praja
1 Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban
Umum serta Perlindungan Masyarakat
4 Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban
Umum serta Perlindungan Masyarakat
4 Satuan Polisi Pamong Praja
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
1 Program Penanggulangan Bencana 5 Program Penanggulangan Bencana 5 Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
Sosial Sosial
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Program Perencanaan. Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan. Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial 10 Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial 10 Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Perencanaan Perencanaan
1 Program Kerjasama Pengembangan IPTEK 2 Program Kerjasama Pengembangan IPTEK 2 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-13
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
2 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1 Program Perlindungan Ketenagakerjaan 3 Program Perlindungan Ketenagakerjaan 3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1 Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga
Kerja
7 Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga
Kerja
7 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
1 Program Kesetaraan Gender dan Peningkatan
kualitas Hidup dan perlindungan Perempuan dan
anak
9 Program Kesetaraan Gender dan Peningkatan
kualitas Hidup dan perlindungan Perempuan dan
anak
9 Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Pangan Pangan
1 Program Pemberdayaan Penyuluhan 2 Program Pemberdayaan Penyuluhan 2 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Ketahanan Pangan Daerah 2 Program Ketahanan Pangan Daerah 2 Dinas Pertanian dan Pangan
Pertanahan Pertanahan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
2 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
2 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
5 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
5 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
1 Program Pengelolaan Database dan Sistem
Informasi Pertanahan
1 Program Pengelolaan Database dan Sistem
Informasi Pertanahan
1 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Lingkungan Hidup
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Lingkungan Hidup
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Lingkungan Hidup
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Dinas Lingkungan Hidup
1 Program Pengelolaan dan Konservasi lingkungan
hidup
3 Program Pengelolaan dan Konservasi lingkungan
hidup
3 Dinas Lingkungan Hidup
1 Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran 5 Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran 5 Dinas Lingkungan Hidup
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-14
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia
1 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Program Penataan Administrasi Kependudukan 10 Program Penataan Administrasi Kependudukan 10 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Program Administrasi Pencatatan Sipil 3 Program Administrasi Pencatatan Sipil 3 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
2 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
1 Program Penguatan Kelembagaan dan
Peningkatan Partisipasi Masyarakat
5 Program Penguatan Kelembagaan dan
Peningkatan Partisipasi Masyarakat
5 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
6 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
6 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
1 Program Keluarga Berencana dan Pembinaan
Keluarga
8 Program Keluarga Berencana dan Pembinaan
Keluarga
8 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-15
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
Perhubungan Perhubungan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Perhubungan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Perhubungan
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Perhubungan
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Dinas Perhubungan
1 Program Peningkatan Pelayanan Prasarana
Perhubungan
7 Program Peningkatan Pelayanan Prasarana
Perhubungan
7 Dinas Perhubungan
1 Program Peningkatan Keselamatan Transportasi 7 Program Peningkatan Keselamatan Transportasi 7 Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Komunikasi dan Informatika
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Komunikasi dan Informasi
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Komunikasi dan Informasi
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Komunikasi dan Informasi
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Dinas Komunikasi dan Informasi
1 Program Pengembangan Komunikasi, Informatika
dan Media Massa
11 Program Pengembangan Komunikasi, Informatika
dan Media Massa
11 Dinas Komunikasi dan Informasi
Statistik Statistik
1 Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik 2 Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik 2 Dinas Komunikasi dan Informasi
Persandian Persandian
1 Program Pengelolaan Persandian 1 Program Pengelolaan Persandian 1 Dinas Komunikasi dan Informasi
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1 Program pelayanan administrasi perkantoran 3 Program pelayanan administrasi perkantoran 3 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah
1 Program Peningkatan kualitas Kelembagaan
KUMKM
4 Program Peningkatan kualitas Kelembagaan
KUMKM
4 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah
1 Program Peningkatan Pemberdayaan KUMKM 3 Program Peningkatan Pemberdayaan KUMKM 3 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah
1 Program Pengembangan Permodalan KUMKM 3 Program Pengembangan Permodalan KUMKM 3 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-16
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
Penanaman Modal Penanaman Modal
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu
1 Program Peningkatan Sarana Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu
1 Program Peningkatan Pelayanan Perijinan 3 Program Peningkatan Pelayanan Perijinan 3 Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu
1 Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi 2 Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi 2 Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu
1 Program Pelayanan Investasi 3 Program Pelayanan Investasi 3 Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu
Kepemudaan dan Olah Raga Kepemudaan dan Olah Raga
1 Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan
Olah Raga
4 Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan
Olah Raga
4 Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga
Kebudayaan Kebudayaan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Kebudayaan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Kebudayaan
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kerja
4 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kerja
4 Dinas Kebudayaan
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Dinas Kebudayaan
1 Program Pengembangan Nilai Budaya 4 Program Pengembangan Nilai Budaya 4 Dinas Kebudayaan
1 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 3 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 3 Dinas Kebudayaan
Perpustakaan Perpustakaan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
2 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
1 Program Pengembangan Budaya Baca 4 Program Pengembangan Budaya Baca 4 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kearsipan Kearsipan
1 Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan 4 Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan 4 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-17
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
Kelautan dan Perikanan Kelautan dan Perikanan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Kelautan dan Perikanan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Kelautan dan Perikanan
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
4 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
4 Dinas Kelautan dan Perikanan
1 Program Peningkatan Produksi Perikanan
Budidaya
4 Program Peningkatan Produksi Perikanan
Budidaya
4 Dinas Kelautan dan Perikanan
1 Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap
dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan dan
Kelautan
4 Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap
dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan dan
Kelautan
4 Dinas Kelautan dan Perikanan
1 Program Peningkatan Daya Saing Produk
Kelautan Perikanan
2 Program Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan
Perikanan
2 Dinas Kelautan dan Perikanan
Pariwisata Pariwisata
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Pariwisata
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Pariwisata
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Pariwisata
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Dinas Pariwisata
1 Program Peningkatan Pemasaran Wisata 3 Program Peningkatan Pemasaran Wisata 3 Dinas Pariwisata
1 Program Peningkatan sarana prasarana pariwisata
dan pengelolaan daya tarik wisata
2 Program Peningkatan sarana prasarana pariwisata
dan pengelolaan daya tarik wisata
2 Dinas Pariwisata
1 Program Peningkatan Pemberdayaan Pariwisata 3 Program Peningkatan Pemberdayaan Pariwisata 3 Dinas Pariwisata
Pertanian Pertanian
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
4 Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
4 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk
Tanaman Pangan
3 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk
Tanaman Pangan
3 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk
Holtikultura
2 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk
Holtikultura
2 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk
Perkebunan
2 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk
Perkebunan
2 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran
Hasil Peternakan
4 Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran
Hasil Peternakan
4 Dinas Pertanian dan Pangan
1 Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)
6 Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)
6 Dinas Pertanian dan Pangan
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-18
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
Perdagangan Perdagangan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Dinas Perdagangan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Dinas Perdagangan
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Dinas Perdagangan
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Aparatur
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Aparatur
2 Dinas Perdagangan
1 Program Penataan Pasar Tradisional 8 Program Penataan Pasar Tradisional 8 Dinas Perdagangan
1 Program Pengembangan Usaha Perdagangan 7 Program Pengembangan Usaha Perdagangan 7 Dinas Perdagangan
Perindustrian Perindustrian
1 Program Pengembangan Industri 3 Program Pengembangan Industri 3 Dinas Perdagangan
Transmigrasi Transmigrasi
1 Program Penempatan Transmigrasi 3 Program Penempatan Transmigrasi 3 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Administrasi Pemerintahan Administrasi Pemerintahan
1 Program Peningkatan BUMD, BUM Desa dan
lembaga keuangan
2 Program Peningkatan BUMD, BUM Desa dan
lembaga keuangan
2 Sekretariat Daerah
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Sekretariat Daerah
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Sekretariat Daerah
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Sekretariat Daerah
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Manusia
SKPD
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Manusia
SKPD
3 Sekretariat Daerah
1 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan
KDH/Wakil KDH
6 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan
KDH/Wakil KDH
6 Sekretariat Daerah
1 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 7 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 7 Sekretariat Daerah
1 Program Pengembangan Kapasitas Otonomi
Daerah
5 Program Pengembangan Kapasitas Otonomi
Daerah
5 Sekretariat Daerah
1 Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan 7 Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan 7 Sekretariat Daerah
1 Program Penataan dan Penguatan Organisasi 6 Program Penataan dan Penguatan Organisasi 6 Sekretariat Daerah
1 Program Pelayanan Bantuan Hukum 4 Program Pelayanan Bantuan Hukum 4 Sekretariat Daerah
1 Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan
Daerah
14 Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan
Daerah
14 Sekretariat Daerah
1 Program Peningkatan Kualitas Pengadaan
Barang/Jasa
3 Program Peningkatan Kualitas Pengadaan
Barang/Jasa
3 Sekretariat Daerah
1 Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Daerah
3 Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Daerah
3 Sekretariat Daerah
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-19
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4 Sekretariat DPRD
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Sekretariat DPRD
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Sekretariat DPRD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Manusia
SKPD
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Manusia
SKPD
2 Sekretariat DPRD
1 Program Pembentukan Peraturan Daerah 7 Program Pembentukan Peraturan Daerah 7 Sekretariat DPRD
1 Program Penganggaran Pembangunan Daerah 3 Program Penganggaran Pembangunan Daerah 3 Sekretariat DPRD
1 Program Pengawasan Kebijakan dan
Pembangunan Daerah
4 Program Pengawasan Kebijakan dan
Pembangunan Daerah
4 Sekretariat DPRD
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Temon
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Temon
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Temon
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Temon
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Kecamatan
8 Kecamatan Temon
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Wates
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Wates
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Wates
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Wates
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Kecamatan
8 Kecamatan Wates
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Panjatan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Panjatan
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Panjatan
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Panjatan
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Panjatan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Galur
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Galur
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Galur
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Galur
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Galur
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-20
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Lendah
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Lendah
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Lendah
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Lendah
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Lendah
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Sentolo
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Sentolo
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Sentolo
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Sentolo
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Sentolo
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Pengasih
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Pengasih
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Pengasih
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Pengasih
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Pengasih
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Kokap
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Kokap
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Kokap
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Kokap
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Kokap
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Girimulyo
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Girimulyo
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Girimulyo
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Girimulyo
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Girimulyo
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-21
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Nanggulan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Nanggulan
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Nanggulan
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Nanggulan
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Nanggulan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Samigaluh
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Samigaluh
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Samigaluh
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Samigaluh
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Samigaluh
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kecamatan Kalibawang
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kecamatan Kalibawang
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kecamatan Kalibawang
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Kecamatan Kalibawang
1 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan 2 Kecamatan Kalibawang
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintah Kecamatan
8 Kecamatan Kalibawang
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Kelurahan Wates
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Kelurahan Wates
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Kelurahan Wates
1 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan 1 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan 1 Kelurahan Wates
1 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Kelurahan
9 Program Peningkatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Kelurahan
9 Kelurahan Wates
Pengawasan Pengawasan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Inspektorat Daerah
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Inspektorat Daerah
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Inspektorat Daerah
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Inspektorat Daerah
1 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal 8 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal 8 Inspektorat Daerah
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-22
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Kegiatan
I
Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
IUrusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan DasarI
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
Perencanaan Perencanaan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
1 Program Perencanaan, Pengendalian, dan
Evaluasi Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Kinerja
3 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
2 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 23 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 23 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Keuangan Keuangan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Manusia SKPD
1 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan
Kualitas Kebijakan Pengelolaan Keuangan
5 Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan
Kualitas Kebijakan Pengelolaan Keuangan
5 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Peningkatan Pengelolaan
Perbendaharaan
6 Program Peningkatan Pengelolaan Perbendaharaan 6 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Peningkatan Penerapan Akuntansi dan
Pelaporan
5 Program Peningkatan Penerapan Akuntansi dan
Pelaporan
5 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah 7 Program Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah 7 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Peningkatan Pendapatan Daerah 4 Program Peningkatan Pendapatan Daerah 4 Badan Keuangan dan Aset Daerah
1 Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah 6 Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah 6 Badan Keuangan dan Aset Daerah
Kepegawaian Kepegawaian
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3 Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan
1 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
2 Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan
1 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Kinerja
3 Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia SKPD
1 Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan
1 Program Pendayagunaan Aparatur 5 Program Pendayagunaan Aparatur 5 Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan
1 Program Pengembangan Aparatur 6 Program Pengembangan Aparatur 6 Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan
1 Program Pembinaan dan Pelayanan Aparatur 5 Program Pembinaan dan Pelayanan Aparatur 5 Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan
SKPD PENGAMPU
RPJMD RKPD PPAS
Urusan/Program Urusan/Program/Kegiatan Urusan/Program/Kegiatan
III-23
3.6 Kebijakan yang Berkaitan dengan Gaji PNS/ DPRD
Pengalokasian gaji pokok, tunjangan PNS struktural/fungsional, tunjangan gaji ketiga
belas dan keempat belas PNSD dan penghasilan lainnya yang sesuai dengan
ketentuan undang-undang yang berlaku. Belanja pegawai (belanja gaji) ini dihitung
menggunakan angka realisasi gaji bulan Juni Tahun 2016 ditambah accres 1,5%,
sedangkan penghitungan tunjangan beras memakai angka sebelum kenaikkan.
Belanja representasi DPRD dan pimpinan DPRD serta operasional Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dihitung sesuai dengan ketentuan mengenai besarnya
penghasilan dan penerimaan pimpinan/anggota DPRD yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.
Anggaran belanja pegawai tersebut selain gaji dan tunjangan PNS daerah, meliputi gaji
dan tunjangan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan DPRD, BPOP Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, BPOP DPRD, Tunjangan komunikasi intensif DPRD, BP
PBB, tambahan penghasilan PNS guru dan non guru tamsil bahaya radiasi, sertifikasi
guru , dan juga sudah termasuk tunjangan kesejahteraan pegawai, insentif pajak dan
retribusi daerah, iuran jaminan kecelakaan, iuran jamiman kematian dan subsidi iuran
Askes PNS.
IV - 1
BAB IV
KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH
4.1 Pendapatan Daerah
4.1.1. Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah yang akan dilakukan pada Tahun
Anggaran 2017
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam perencanaan pendapatan
daerah akan diutamakan pada pos-pos pendapatan yang dilakukan oleh lembaga milik
daerah yang bergerak dalam bidang usaha, antara lain melalui optimalisasi dan
efisiensi kinerja badan usaha milik daerah, dengan mempertimbangkan peningkatan
yang lebih realistis dalam usahanya. Sementara pendapatan melalui pos-pos
pendapatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akan dilakukan melalui
intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan.
Pendapatan Transfer, masih menjadi andalan utama pendapatan daerah untuk tahun
anggaran 2017 yang mencapai persentase sebesar 80,58%. Sementara untuk
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 14,24% dan Lain–lain Pendapatan Daerah
Yang Sah sebesar 5,18%.
4.1.2. Target Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2017 diprediksikan akan mencapai sebesar
Rp1.374.641.833.684,62 Pendapatan daerah tersebut bila dibandingkan dengan
APBD Tahun Anggaran 2016 mengalami penurunan sebesar 3,77%. Pendapatan
daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp195.749.014.234,59,-
Pendapatan transfer sebesar Rp1.107.731.572.000,- dan Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah sebesar Rp71.161.247.450,03. Terjadinya penurunan pendapatan
daerah tahun 2017 dibandingkan dengan APBD tahun 2016 dikarenakan adanya
penurunanan di komponen penerimaan. Dibandingkan dengan tahun 2016
Pendapatan Transfer terjadi penurunan sebesar 4,69% dan Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah turun sebesar 24,20% untuk Pendapatan Asli Daerah terjadi
kenaikan sebesar 13,52%. Secara rinci pendapatan daerah tersebut disajikan dalam
Tabel 4.1 sebagai berikut.
IV - 2
Tabel 4.1. Realisasi dan Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014 – 2017
KELOMPOK PENDAPATAN
REALISASI REALISASI TARGET APBD 2016-
Murni TARGET APBD 2017
APBD 2014 APBD 2015
PENDAPATAN DAERAH
1.120.601.437.491,66 1.227.460.074.169,37 1.428.564.823.405,71 1.374.641.833.684,62
Pendapatan Asli Daerah
158.800.588.703,19 170.807.727.961,34 172.434.611.253,16 195.749.014.234,59
Pendapatan Transfer 881.200.453.952,00 968.788.325.100,00 1.162.246.698.220,00 1.107.731.572.000,00
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
80.600.394.836,47 87.864.021.108,03 93.883.513.932,55 71.161.247.450,03
Sumber data: DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
4.1.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pada tahun 2017 Pendapatan Asli Daerah (PAD) diprediksi mengalami kenaikan
sebesar 13,52% dibandingkan dengan penerimaan tahun 2016. Pada tahun 2016
penerimaan PAD sebesar Rp172.434.611.253,16 dan diprediksikan pada tahun 2017
naik menjadi Rp 195.749.014.234,59. Dari empat komponen pembentukan PAD yakni
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan, dan Lain Lain pendapatan Asli Daerah Yang Sah diprediksi semuanya
mengalami kenaikan.
Pajak Daerah pada tahun 2017 mengalami kenaikkan sebesar 50,32% dibandingkan
dengan penerimaan tahun 2016. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp13.806.411.232,81 atau
mengalami kenaikan sebesar 5,91% bila dibandingkan pada APBD tahun 2016.
Hasil Retribusi Daerah pada tahun 2017 mengalami kenaikkan sebesar 30%
dibandingkan dengan penerimaan tahun 2016. Kenaikkan tersebut disebabkan karena
adanya kenaikkan yang cukup besar di retribusi pelayanan kesehatan Rumah Sakit
Umum sebesar 41,69%, retribusi pelayanan persampahan/kebersihan sebesar
20,62%, retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum sebesar 44,74%, retribusi
pengujian kendaraan bermotor sebesar 12,62%, retribusi pengendalian menara
telekomunikasi yang pada tahun 2016 belum ada target penerimaan, akan tetapi di
tahun 2017 ini ditargetkan sebesar Rp 59.148.805,00 dan retribusi tempat rekreasi dan
olah raga naik sebesar 60,93%. Disamping hal tersebut juga terjadi penurunan yang
sangat tajam yakni di retribusi pelayanan pasar sebesar 5,42% yang diakibatkan dari
terbakarnya pasar Bendungan, retribusi terminal turun sebesar 68,22% karena
ditariknya kewenangan pengelolaan terminal Wates ke Propinsi DIY, dan retribusi
IV - 3
perijinan tertentu turun sebesar 12,09% disebabkan karena tahun 2016 diprediksikan
adanya pemasukkan dari izin mendirikan bangunan untuk bandara, sedangkan untuk
tahun 2017 hanya ditargetkan dari reguler saja.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah mengalami kenaikkan sebesar 0,63%
dibandingkan dengan tahun 2016.
Adapun penjabaran lebih rinci Pendapatan Asli Daerah dapat dilihat pada Tabel 4.2
berikut.
Tabel 4.2. Realisasi danTarget Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2014-2017
KELOMPOK PENDAPATAN
REALISASI REALISASI TARGET APBD 2016-Murni
TARGET APBD 2017 APBD 2014 APBD 2015
Pendapatan asli daerah
158.818.431.853,19 170.822.326.558,34 172.434.611.253,16 195.749.014.234,59
Pajak daerah 21.174.628.265,00 25.528.089.698,50 37.289.400.688,36 56.053.039.593,79
Retribusi daerah 5.700.617.936,00 6.965.714.003,25 10.248.938.700,00 13.323.356.645,00
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
10.176.928.233,90 10.534.500.875,11 13.035.451.528,81 13.806.411.232,81
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
121.766.257.418,29 127.794.021.981,48 111.860.820.335,99 112.566.206.762,99
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Prog, 2016
a. Hasil Pajak Daerah
Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2017 diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar
50,32% jika dibanding target tahun 2016, penerimaan di tahun 2016 sebesar
Rp37.289.400.688,36 dan tahun 2017 menjadi Rp56.053.039.593,79.
Kenaikan tersebut berasal dari prediksi pendapatan BPHTB yang sebagian besar dari
pembebasan lahan bandara yaitu naik sebesar 102,54% dan prediksi kenaikan pajak
penerangan jalan sebesar 11,49%. Disisi lain terjadi penurunan di sektor lain yang
disebabkan karena penurunan penerimaan dari hasil pajak hotel sebesar 64,67%,
pajak hiburan turun sebesar 68,09% dan pajak reklame turun sebesar 22,31%.
Penurunan dari hasil pajak daerah ini merupakan dari dampak dibangunnya bandara
di Kecamatan Temon, hal tersebut karena sebagian besar hotel, dan tempat hiburan
terletak di Pantai Glagah, Kecamatan Temon.
Target dan realisasi penerimaan Hasil Pajak Daerah pada tahun 2014 - 2017 secara
terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
IV - 4
Tabel 4.3 Realisasi dan Target Pendapatan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014-2017
KELOMPOK PENDAPATAN
REALISASI REALISASI TARGET APBD
2016-Murni TARGET APBD 2017
APBD 2014 APBD 2015
HASIL PAJAK DAERAH
21.171.477.417,00 25.526.938.958,50 37.289.400.688,36 56.053.039.593,79
Pajak Hotel 76.604.150,00 77.156.500,00 101.900.000,00 36.000.000,00
Pajak Restoran 795.137.559,00 944.144.425,50 815.015.997,98 947.272.749,16
Pajak Hiburan 6.796.000,00 42.027.808,00 34.478.500,00 11.002.425,00
Pajak Reklame 542.747.676,00 408.329.987,00 551.116.723,46 428.160.323,85
Pajak Penerangan Jalan
5.786.846.889,00 6.790.722.592,00 6.457.707.598,30 7.200.000.000,00
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
687.777.220,00 1.000.049.663,00 859.215.201,60 902.175.961,68
Pajak Parkir 15.181.100,00 20.255.200,00 20.494.485,00 21.519.209,25
Pajak Air Tanah 10.244.364,00 13.175.664,00 11.315.000,00 22.335.816,42
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
10.105.112.159,00 11.131.934.094,00 11.617.860.770,00 12.350.040.868,14
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
3.145.030.300,00 5.091.143.025,00 16.820.296.412,02 34.134.532.240,29
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Prog, 2016
b. Hasil Retribusi Daerah
Hasil retribusi daerah dari tahun 2014 menunjukkan trend yang meningkat dan pada
Tahun Anggaran 2017 diproyeksikan naik sebesar 30% bila dibandingkan dengan
APBD tahun 2016. Tahun 2016 diproyeksikan penerimaannya sebesar
Rp10.248.938.700,00 dan pada tahun 2017 diproyeksikan penerimaannya sebesar
Rp13.323.356.645,00. Adapun sumber penerimaan dari hasil retribusi daerah meliputi
retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi perijinan tertentu.
Kondisi tahun 2017 walaupun naik penerimaannya akan tetapi ada komponen yang
penurunannya sebesar 12,09% yakni untuk retribusi perijinan tertentu dimana
penerimaan tahun 2016 diproyeksikan Rp2.259.784.000,00 dan tahun 2017 hanya
diproyeksikan sebesar Rp1.986.631.000,00
Penurunan Hasil Retribusi Perijinan tertentu disebabkan tahun 2016 diproyeksikan
adanya pembayaran ijin mendirikan bangunan untuk bandara pabrik pasir besi dan
kawasan industri, sementara tahun 2017 hanya yang regular saja.
Secara rinci target retribusi pada tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai
berikut.
IV - 5
Tabel 4.4 Realisasi dan Target Hasil Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014-2017
KELOMPOK PENDAPATAN
REALISASI REALISASI TARGET APBD 2016
TARGET APBD 2017 APBD 2014 APBD 2015
HASIL RETRIBUSI DAERAH
5.700.617.936,00 6.965.714.003,25 10.248.938.700,00 13.323.356.645,00
Retribusi Jasa Umum 2.488.082.903,00 3.354.452.868,00 5.147.080.700,00 7.396.652.645,00
Retribusi Jasa Usaha 2.480.041.175,00 3.008.194.000,00 2.842.074.000,00 3.940.073.000,00
Retribusi Perijinan Tertentu
732.493.858,00 603.067.135,25 2.259.784.000,00 1.986.631.000,00
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang pada 2016 diproyeksikan
sebesar Rp13.035.451.528,81 untuk penerimaan tahun 2017 diproyeksikan sebesar
Rp13.806.411.232,81 atau mengalami kenaikan sebesar 5,91% bila dibandingkan
pada APBD tahun 2016. Kenaikan terbesar pada komponen Bagian Laba Atas
Penyertaan Modal pada Bank Pembangunan Daerah Provinsi DIY sebesar 12,49%,
kemudian dikuti oleh PT. Selo Adikarto sebesar 4,43% dan Perusahaan Milik
Pemerintah/BUMD pada Bank Pasar sebesar 2,56%. Sedangkan dari PB Aneka
Usaha bagi hasilnya mengalami penurunan sebesar 55,76%, jika dibandingkan
dengan tahun 2016. Hal tersebut disebabkan karena pada prediksi tahun 2017,
pendapatan yang diperoleh dari operasional tahun 2016, untuk tahun tersebut
berdasar hasil pemeriksaan kantor pajak masih menanggung beban pajak tahun 2010
s.d. 2014 dan digunakan juga untuk pembayaran pajak tahun 2015. Adapun rincian
dari hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dapat dilihat pada Tabel
4.5 sebagai berikut.
Tabel 4.5 Realisasi dan Target Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DipisahkanTahun
Anggaran 2014-2017
KELOMPOK PENDAPATAN REALISASI REALISASI TARGET APBD
2016 TARGET APBD
2017 APBD 2014 APBD 2015
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN
10.176.928.233,90 10.534.500.875,11 13.035.451.528,81 13.806.411.232,81
Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD
10.176.928.233,90 10.534.500.875,11 13.035.451.528,81 13.806.411.232,81
PD BPR Bank Pasar 2.486.988.597,00 2.985.845.601,00 3.360.988.714,00 3.447.149.500,00
PB Aneka Usaha (SPBU Wates)
251.957.133,00 337.343.633,50 464.961762,00 205.714.674,00
PT. Selo Adikarto 1.656.575.939,00 - 2.423.481.600,00 2.530.831.087,00
Bank Pembangunan Daerah Provinsi DIY
5.713.983.775,68 7.130.490.884,32 6.696.957.048,00 7.533.653.567,00
BUKP 67.422.789,22 80.820.756.29 89.062.404,81 89.062.404,81
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
IV - 6
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Prediksi Lain-lain PAD yang Sah Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp112.566.206.762,99 atau mengalami kenaikkan sebesar 0,63% bila dibandingkan
dengan APBD tahun 2016. Rincian dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6 Realisasi dan Target Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Tahun Anggaran 2014-2017
KELOMPOK PENDAPATAN
REALISASI REALISASI TARGET APBD 2016-Murni
TARGET APBD 2017 APBD 2014 APBD 2015
LAIN-LAIN PAD YANG SAH
121.766.257.418,29 127.794.021.981,48 111.860.820.335,99 112.566.206.762,99
Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan
757.433.000,00
806.154.000,00 133.640.000,00 101.640.000,00
Penerimaan Jasa Giro
50.402.875,00
133.433.571,00 127.392.336,00 127.392.336,00
Pendapatan Bunga deposito
12.267.153.570,14
16.698.042.855,01 9.952.895.560,00 9.952.895.000,00
Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pekerjaan
0,00 0,00 - -
Pendapatan Denda Pajak
122.741.072,02
399.778.149,00 - -
Pendapatan Denda Retribusi
238.931.578,00
252.434.879,00 - -
Pendapatan dari Pengembalian
230.896.696,00
2.641.201.287,52 - -
Hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah (Pengelolaan Barang Milik Daerah)
330.778.650,00 572.146.616,00 110.760.375,00 195.497.012,00
Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD –RSUD dan UPTD Puskesmas)
106.413.476.914,62
104.115.696.250,60 101.373.083.450,00 102.100.733.800,00
Lain-lain PAD yang sah Lainnya
1.094.204.067,01
1.945.111.283,00 - -
Pendapatan Dari Pengelolaan BUKP
64.963.995,50
80.023.080,35 88.048.614,99 88.048.614,99
Pendapatan Bunga Penguatan Modal
195.275.000,00
150.000.000,00 75.000.000,00
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
4.1.2.2 Pendapatan Transfer
Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah,
sesuai dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kepada daerah diberikan
dana perimbangan melalui APBN yang bersifat transfer dengan prinsip money follows
program. Pendapatan Transfer terdiri dari Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah
IV - 7
dan Dana Desa. Salah satu tujuan pemberian dana transfer tersebut dimaksudkan
untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah dengan daerah dan antar
daerah, serta meningkatkan kapasitas daerah dalam menjalankan pemerintahan dan
menggali potensi ekonomi daerah.
Berdasarkan informasi resmi dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
Kementerian Keuangan pada tanggal 2 November 2016 tentang Transfer ke Daerah
dan Dana Desa Tahun Anggaran 2017, disebutkan bahwa dana transfer untuk
Kabupaten Kulon Progo terdiri dari alokasi Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah
dan Dana Desa.
Dana Perimbangan di Kabupaten Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp979.214.025,00. Dana perimbangan apabila dibandingkan dengan APBD tahun
2016 terjadi penurunan 7,84%. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Transfer Umum
dan Dana Transfer Khusus. Komponen yang mengalami penurunan adalah Dana
Transfer Khusus yaitu turun sebesar 27,19%. Sedangkan pendapatan Dana Transfer
Umum tidak terjadi kenaikan yang signifikan yaitu sebesar Rp3.149.304.000,00 atau
0,42% dibanding tahun 2016.
Jumlah penerimaan Dana Transfer Khusus tahun 2017 jika dibandingkan dengan
tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 27,19% atau Rp86.437.377.220,00 dari
Rp317.910.881.220,00 menjadi Rp231.473.504.000,00.
Dana Insentif Daerah dan Dana Desa pada tahun sebelumnya merupakan bagian dari
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pada tahun 2017 dana-dana tersebut
merupakan komponen Dana Transfer. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 Pada
tahun 2017 alokasi Dana Insentif Daerah sebesar Rp50.890.070.000,00 atau
mengalami kenaikan sebesar 29,71% atau sebesar Rp11.657.1999.000,00,
sedangkan alokasi Dana Desa sebesar Rp77.627.477.000,00 dibandingkan dengan
mengalami kenaikan sebesar 28,29% atau naik sebesar Rp17.115.748.000,00.
Rincian Pendapatan Transfer dapat dilihat dalam Tabel 4.7 sebagai berikut.
Tabel. 4.7 Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2014–2017
KELOMPOK PENDAPATAN
REALISASI REALISASI
TARGET APBD 2016 TARGET APBD 2017 APBD 2014 APBD 2015
PENDAPATAN TRANSFER
708.270.656.952,00 793.510.409.100,00 1.162.246.698.220,00 1.107.731.572.000,00
Dana Perimbangan
708.270.656.952,00 729.998.680.100,00 1.062.502.098.220,00 979.214.025.000,00
Dana Insentif Daerah
- 3.000.000.000,00 39.232.871.000,00 50.890.070.000,00
Dana Desa - 26.948.074.000,00 60.511.729.000,00 77.627.477.000,00
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
IV - 8
a. Dana Perimbangan
1) Dana Transfer Umum
(1) Dana Bagi Hasil
Dana Bagi Hasil merupakan bagian dari dana perimbangan untuk mengatasi
masalah ketimpangan vertikal (antara Pusat dan Daerah) yang dilakukan
melalui pembagian hasil dari sebagian penerimaan perpajakan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Penghasil. Komponen Dana Bagi
Hasil terdiri dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya
Alam
Dana Bagi Hasil Pajak terdiri dari Bagi Hasil Pajak Penghasilan Orang Pribadi;
Bagi Hasil Dari Pajak Bumi Dan Bangunan; dan Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau.
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam terdiri dari Bagi Hasil Dari
Iuran Hak Pengusaha Hutan,Bagi Hasil Dari Iuran Tetap (Land Rent), dan Bagi
Hasil Dari Pungutan Hasil Perikanan.
Untuk tahun 2017 pendapatan dari Dana Bagi Hasil sebesar
Rp29.250.013.000,00 atau mengalami kenaikan sebesar 12,07% bila
dibandingkan dengan APBD tahun 2016.
(2) Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum merupakan dana transfer yang dialokasikan dengan
tujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan dimaksudkan
untuk meminimalkan ketimpangan fiskal antar daerah. Alokasi DAU yang
sebesar Rp718.490.508.000,00, angka tersebut sama dengan alokasi APBD
Tahun 2016.
2) Dana Transfer Khusus
Dana Transfer Khusus merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional.
Dana Transfer Umum terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan DAK Non
Fisik. Tujuan DAK yaitu untuk membantu daerah tertentu dalam mendanai
kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, mendorong
percepatan pembangunan daerah, dan pencapaian sasaran prioritas nasional.
IV - 9
(1) Dana Alokasi Khusus Fisik
Pendapatan DAK Fisik tahun 2017 sebesar Rp94.257.000.000,00, jika
dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,76%.
Komponen DAK Fisik terdiri dari DAK Reguler dan DAK Penugasan.
Bidang penyelenggaran DAK reguler terdiri dari :
(a) Bidang Pendidikan;
(b) Bidang Kesehatan;
(c) Bidang Kelautan dan Perikanan;
(d) Bidang Pertanian;
(e) Bidang Perumahan dan Permukiman;
(d) Bidang Sentra Industri kecil dan Menengah; dan
(e) Bidang Pariwisata.
Alokasi DAK untuk (a) Bidang Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi d) Bidang
Lingkungan Hidup dan Kehutanan; (e) Bidang Sarana Prasarana Perdagangan;
(f) Bidang Transportasi; dan (g) Sarana dan Prasarana Penunjang yang semula
mendapat alokasi DAK Fisik pada tahun 2016, pada tahun 2017 ini tidak
mendapatkan alokasi tersebut.
Alokasi Dana Alokasi Khusus Penugasan terdiri dari:
(a) Bidang Jalan;
(b) Bidang Pasar; dan
(c) Bidang Irigasi
Untuk alokasi bidang jalan untuk pendukung konektivitas mendapatkan alokasi
sebesar Rp21.595.000.000,00, bidang pasar sebesar Rp2.055.000.000,00 dan
bidang irigasi untuk pendukung kedaulatan pangan sebesar
Rp4.722.000.000,00.
Secara rinci Dana Alokasi Khusus Fisik pada tahun 2016 dan 2017 dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel. 4.8 Rincaian Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2016–2017
KELOMPOK PENDAPATAN TARGET APBD 2016 TARGET APBD 2017
Dana Alokasi Khusus Fisik 96.931.270.000,00 94.257.000.000,00
DAK Reguler
Bidang Pendidikan 1.360.540.000,00 11.208.000.000,00
Bidang Kesehatan 7.563.620.000,00 37.653.000.000,00
Bidang Perumahan, Air Minum dan Sanitasi 279.620.000,00 -
Bidang Kelautan dan Perikanan 394.530.000,00 1.888.000.000,00
Bidang Pertanian 1.208.030.000,00 2.593.000.000,00
Bidang Lingkungan Hidupdan Kehutanan 555.950.000,00 -
IV - 10
KELOMPOK PENDAPATAN TARGET APBD 2016 TARGET APBD 2017
Bidang Sarana Perdagangan 730.920.000,00 -
Bidang Transportasi 255.770.000,00 -
Bidang Sarana dan Prasarana Penunjang 19.996.110.000,00 -
Bidang Perumahan dan Permukiman - 8.873.000.000,00
Bidang Sentra Industri Kecil dan Menengah - 770.000.000,00
Bidang Pariwisata - 2.900.000.000,00
DAK Penugasan
Bidang Jalan - 21.595.000.000,00
Bidang Pasar - 2.055.000.000,00
Bidang irigasi - 4.722.000.000,00
DAK Infrastruktur Publik Daerah 64.586.180.000,00 -
Sumber : DPPKA Kab. Kulon Progo, 2016
(2) Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Pendapatan DAK Non Fisik tahun 2017 sebesar Rp137.216.504.000,00 hal
tersebut jika dibandingkan dengan 2016 turun sebesar 37,91%. Rincian Alokasi
untuk DAK Non Fisik sebagai berikut.
(a) Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD.
(b) Tunjangan Profesi Guru PNSD.
(c) Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD.
(d) Bantuan Operasional Untuk Kesehatan Dan Keluarga Berencana.
(e) Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan.
Rincian Dana Alokasi Khusus Non Fisik tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 4.9
berikut ini.
Tabel. 4.9 Rincian Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun Anggaran 2016–2017
KELOMPOK PENDAPATAN TARGET APBD 2016 TARGET APBD 2017
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 220.979.611.220,00 137.216.504.000,00
Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD
10.116.000.000,00 12.227.400.000,00
Tunjangan Profesi Guru PNSD 197.361.312.000,00 109.430.179.000,00
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1.147.500.000,00 2.340.000.000,00
Bantuan Operasional Kesehatan dan KB 8.300.359.220,00 12.055.612.000,00
Dana Peningkatan Pengelolaan Koperasi, UKM, Ketenagakerjaan
4.054.440.000,00 -
Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan
- 1.163.313.000,00
Sumber : DPPKA Kab. Kulon Progo, 2016
IV - 11
b. Dana Insentif Daerah
Dana Insentif Daerah (DID) akan dialokasikan kepada daerah tertentu dengan
mempertimbangkan kriteria tertentu, yang dimaksud dengan kriteria tertentu adalah
daerah yang berprestasi antara lain daerah yang sudah melaksanakan fungsi
pelayanan masyarakat dengan baik dan mendapatkan Opini WTP dan WDP dari
BPK atas LKPD, dan daerah yang menetapkan APBD tepat waktu. Pendapatan DID
pada tahun 2017 yaitu jika dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami kenaikan
sebesar 29,29%. Dana Insentif Daerah Tahun 2016 sebesar Rp39.232.871.000,00
dan tahun 2017 sebesar Rp50.890.070.000,00.
c. Dana Desa
Tujuan penggunaan Dana Desa yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan dan
pemerataan pembangunan desa melalui peningkatan pelayanan publik di desa,
memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa
serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan. Penerimaan
Dana Desa tahun 2017 meningkat 28,29% dari tahun 2016, pada tahun 2016
sebesar Rp60.511.729.000,00 menjadi sebesar Rp77.627.477.000,00.
4.1.2.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan pendapatan yang
tidak termasuk dalam Pendapatan Asli Daerah maupun Dana Perimbangan. Bagian
dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah untuk Tahun Anggaran 2017 diperoleh
dari Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Pada
tahun 2017 diproyeksikan mengalami penurunan sebesar 24,20% dibanding prediksi
Tahun 2016. Besaran angka dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dapat dilihat
dalam Tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel. 4.10 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Tahun Anggaran 2014 - 2017
URAIAN Realisasi APBD
2014 Realisasi APBD
2015 TARGET APBD
2016-Murni TARGET APBD
2017
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
80.600.391.836,47 87.864.021.108,03 93.883.513.932,55 71.161.247.450,03
Pendapatan Hibah 4.164.459.543,00
2.546.089.202,00 1.250.000.000,00 2.249.215.544,00
Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
52.800.817.293,47
68.912.031.906,03 64.434.030.932,55 68.912.031.906,03
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya
23.635.118.000,00
16.405.900.000,00 28.199.483.000,00 0,00
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2016
IV - 12
4.1.3 Upaya-upaya Daerah Dalam Mencapai Target Pendapatan Daerah
4.1.3.1 Pendapatan Asli Daerah
Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan terpenuhinya target pendapatan 2017.
Untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diupayakan dengan melakukan
intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber PAD. Intensifikasi lebih
dikaitkan dengan usaha untuk melakukan pungutan secara intensif dan
mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan. Kegiatan yang dilakukan dalam
inetnsifikasi diantaranya yaitu memperbaiki data perpajakan dengan melakukan
pendataan ulang dan pendataan baru bagi pembayar pajak dan retribusi daerah; dan
melakukan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran dalam membayar
pajak/retribusi daerah.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk
memenuhi target PAD diantara lain melalui:
a. melakukan penjaringan objek dan wajib pajak serta objek dan wajib retribusi
daerah guna meperoleh data perpajakan yang terbaru;
b. mengintensifkan penagihan pajak dan retribusi daerah;
c. melaksanakan perbaikan sistem pelayanan dan penyederhanaan mekanisme
perpajakan daerah;
d. meningkatkan pelayanan terhadap wajib pajak dan retribusi daerah untuk menuju
pelayanan prima;
e. memperbaiki fasilitas-fasilitas obyek retribusi melalui berbagai perbaikan
infrastruktur pendukung obyek retribusi;
f. melakukan penyesuaian retribusi melalui peninjauan terhadap Peraturan Daerah.
g. memperbaiki kinerja dan efisiensi manajemen pada badan usaha milik daerah
melalui pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap BUMD;
h. melaksanakan optimalisasi anggaran melalui pengaturan anggaran (Cash
Budgeting) agar tercapai efisiensi dan efektivitas anggaran dengan tetap menjaga
likuiditas keuangan
4.1.3.2 Pendapatan Transfer
Upaya yang dilakukan dalam kaitannya memperolehan Dana Perimbangan yaitu
sebagai berikut.
a. Membuat dan mengirimkan proposal DAK kepada Kementerian Keuangan,
Bappenas, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Terkait.
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama terhadap upaya peningkatan penerimaan
pajak negara (pusat) yang berdampak pada peningkatan alokasi perimbangan
untuk bagi hasil pajak dan bukan pajak.
IV - 13
c. Melakukan koordinasi dengan pemerintah (pusat) maupun provinsi dalam rangka
optimalisasi penerimaan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak, dana alokasi
umum, dana alokasi khusus, dana insentif daerah dan dana desa.
4.1.3.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
a. Mengupayakan berbagai usulan program pembangunan yang dapat didanai
melalui hibah dari pemerintah;
b. Mendorong upaya peningkatan pajak provinsi yang berkonsekuensi pada
peningkatan bagi hasil pajak provinsi;
c. Melakukan koordinasi dengan provinsi untuk meraih bantuan keuangan dari
Provinsi.
4.2 Belanja Daerah
4.2.1 Kebijakan terkait dengan perencanaan belanja daerah meliputi total perkiraan
belanja daerah
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan maka kebijakan pendanaan
pembangunan dituntut lebih transparan, efisien, efektif, akuntabel, berorientasi pada
kinerja dan dapat bermanfaat banyak bagi masyarakat, maka kebijakan yang diambil
untuk penggunaan dana Tahun Anggaran 2017 yaitu sebagai berikut.
a. Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai kegiatan kegiatan di bidang
pendidikan, kesehatan, pengembangan wilayah, penciptaan lapangan kerja,
peningkatan infrastruktur guna mendukung pusat pertumbuhan ekonomi serta
diarahkan untuk penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan.
b. Keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran.
c. Konsistensi dan sinkronisasi program baik vertikal maupun horisontal.
d. Rancangan anggaran yang dirumuskan tidak selalu bagi rata.
e. Anggaran yang disusun harus fokus pada program prioritas yang telah ditentukan
dan bermanfaat besar bagi rakyat.
f. Prinsip money follow function, money follow organization harus mulai ditinggalkan,
menjadi money follow program.
g. Program dan kegiatan yang disusun harus mempunyai relevansi dengan
permasalahan dan peluang yang dihadapi SKPD dan bermanfaat banyak bagi
masyarakat.
h. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran dalam mengalokasikan anggaran.
i. Penetapan tolak ukur dan target kinerja pada setiap kegiatan yang meliputi
masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
IV - 14
j. Memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, transparan dan akuntabel dalam
pengelolaan belanja sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan hingga pertanggungjawaban.
Dalam hal penanggulangan kemiskinan pemerintah fokus pada:
a. bantuan penyediaan rumah layak huni,
b. bantuan lantainisasi,
c. bantuan jambanisasi,
d. bantuan sambungan listrik dan air minum bagi keluarga miskin,
e. bantuan siswa miskin,
f. bantuan biaya hidup bagi orang tua/lansia terlantar, dan
g. pemberdayaan masyarakat dan pendampingan berusaha melalui kelompok tani,
kelompok tani wanita, pokdakan, sanimas, UPPKS dan KUBE, Kelompok UMKM,
kelompok Industri dan kerajinan.
Dengan mempertimbangkan kondisi yang terjadi di Pemerintah Kabupaten Kulon
Progo dan kondisi keuangan daerah yang meliputi pendapatan dan kemampuan
pembiayaan, maka jumlah dana yang dimungkinkan untuk dapat dibelanjakan adalah
Rp1.401.300.294.385,57 dengan perincian Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp814.348.534.023,57 dan Belanja Langsung sebesar Rp 586.951.760.362,00.
Penggunaan dana Belanja Tidak Langsung digunakan untuk belanja pegawai; belanja
bunga; belanja hibah; belanja bantuan sosial; belanja bantuan keuangan kepada
provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa; dan belanja tidak terduga.
Penggunaan Belanja Langsung digunakan untuk membiayai program/kegiatan yang
dijabarkan dalam urusan wajib pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan dasar,
urusan wajib pemerintah yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, urusan pilihan
dan fungsi penunjang pemerintahan.
4.2.2 Kebijakan belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan
keuangan dan belanja tidak terduga
Belanja Tidak Langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi,
belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada provinsi/
kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta digunakan untuk belanja tidak terduga.
Kebijakanyang dilakukanpemerintah dalam hal belanja tersebut dapat digambarkan
pada uraian dibawah ini.
IV - 15
4.2.2.1 Belanja Pegawai
Pengalokasian gaji pokok, tunjangan PNS struktural/fungsional, tunjangan gaji ketiga
belas dan keempat belas PNSD, dan penghasilan lainnya yang sesuai dengan
ketentuan undang-undang yang berlaku. Belanja pegawai (belanja gaji) ini dihitung
menggunakan angka realisasi gaji bulan Juni Tahun 2017 ditambah accres 1,5%,
sedangkan penghitungan tunjangan beras memakai angka sebelum kenaikan.
Belanja representasi DPRD dan pimpinan DPRD serta operasional Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dihitung sesuai dengan ketentuan mengenai besarnya
penghasilan dan penerimaan pimpinan/anggota DPRD yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.
Anggaran belanja pegawai tersebut selain gaji dan tunjangan PNS daerah, meliputi
gaji dan tunjangan Kepala Daerah; Wakil Kepala Daerah dan DPRD; BPOPKepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah; BPOP DPRD; tunjangan komunikasi intensif DPRD; BP
PBB; tambahan penghasilan PNS guru dan non guru tamsil bahaya radiasi; sertifikasi
guru;tunjangan kesejahteraan pegawai; insentif pajak dan retribusi daerah; iuran
jaminan kecelakaan; iuran jaminan kematian; dan subsidi iuran Askes PNS.
4.2.2.2 Belanja Bunga
Belanja bunga dianggarkan untuk membayar bunga pinjaman RSUD Wates sebesar
Rp622.211.979,17. Jangka waktu pinjaman 60 bulan dan merupakan angsuran tahun
pertama.
4.2.2.3 Belanja Subsidi
Belanja Subsidi pada tahun 2017 di Kabupaten Kulon Progo tidak dianggarkan.
4.2.2.4 Belanja Hibah
Belanja Hibah pada tahun 2017 di Kabupaten Kulon Progo dianggarkan sebesar
Rp22.914.500.000,00. Dibanding tahun 2016, tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 5,5%. Hal tersebut disebabkan tahun 2016 terdapat hibah pada KPUD dan
Panwaslu untuk pelaksanaan persiapan pemilukada yang sifatnya lima tahunan.
Belanja Hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan
pemerintah daerah. Untuk hibah Penyelenggaraan PAUD yang berasal dari DAK Non
Fisik sebesar Rp12.227.400.000,00. Alokasi hibah PAUD swasta sebesar
Rp11.392.200.000 untuk 763 lembaga. Sedangkan untuk hibah PAUD negeri sebesar
Rp835.200.000,00, sasaran hibah negeri akan menunggu petunjuk teknis penggunaan
DAK Non Fisik Penyelenggaraan PAUD.
IV - 16
4.2.2.5 Belanja Bantuan Sosial
Belanja bantuan sosial pada tahun 2017 di Kabupaten Kulon Progo dianggarkan
sebesar Rp19.126.200.000,00. Sesuai dengan (a) Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, (b) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan
Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, (c) Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, dan (d) Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian
Subsidi, Hibah dan Bantuan Sosial.
Bantuan sosial tersebut diberikan kepada individu, keluarga dan/atau masyarakat
yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat krisis sosial, ekonomi,
politik, bencana atau fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum
dan kepada lembaga non pemerintah dalam rangka melindungi individu, keluarga
dan/atau masyarakatdari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Pemberian bantuan
sosial ini diwujudkan dengan uang. Dalam memberikan bantuan sosial tersebut
dilakukan secara selektif, memenuhi persyaratan, bersifat sementara dan sesuai
dengan tujuan penggunaan.
Belanja bantuan sosial untuk tahun 2017 ditujukan dalan rangka pengurangan angka
kemiskinan dan pengurangan kesenjangan sosial bagi warga masyarakat miskin
melalui bantuan bantuan penyediaan rumah layak huni, bantuan lantainisasi, bantuan
jambanisasi, bantuan orang cacat, bantuan siswa miskin, bantuan biaya hidup bagi
orang tua/lansia terlantar dan pemberdayaan masyarakat beserta pendampingan
berusaha melalui kelompok UPPKS dan KUBE.
4.2.2.6 Belanja Bagi Hasil
Belanja Bagi Hasil merupakan belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah
dari pemerintah Provinsi dan pemerintah Kabupaten kepada Pemerintah Desa yang
pada tahun 2017 dialokasikan sebesar Rp6.854.226.245,00. Adapun hitungan
besaran belanja bagi hasil pajak daerah dan hasil retrebusi daerah berdasarkan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
IV - 17
4.2.2.7 Belanja Bantuan Keuangan
Belanja bantuan keuangan merupakan belanja bantuan keuangan kepada provinsi/
Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dan bantuan kepada partai politik. Pada Tahun
2017 dianggarkan sebesar Rp153.959.609.500,00 Belanja Bantuan Keuangan ini
digunakan untuk Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp74.774.052.500,00 Dana
Desa sebesar Rp77.627.477.000,00, Bantuan kepada partai Politik sebesar
Rp873.080.000,00 dan Bantuan keuangan khusus kepada desa sebesar
Rp685.000.000,00 untuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemberian TKPK
Awards atas apresiasi kesuksesan penurunan angka kemiskinan kepada desa
Ngestiharjo, Kecamatan Wates sebesar Rp100.000.000,00 dan bantuan Khusus guna
pembelian mobil ambulan untuk Desa Kebonharjo, Kecamatan Samigaluh sebesar Rp.
195.000.000,00, Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh sebesar Rp. 195.000.000,00
dan Desa Banjarsari Kecamatan Samigaluh sebesar Rp. 195.000.000,00.
Alokasi Dana Desa dan Dana Desa digunakan untuk operasional Pemerintah Desa,
pemberdayaan masyarakat desa dan kemasyarakatan yang peruntukkannya dan
besarannya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Alokasi bantuan keuangan pada partai politik besarannya dihitung berpedoman pada
Permendagri Nomor 24 Tahun 2009 tentang pedoman Tata Cara Penghitungan
Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik sebagaimana
telah diubah dengan Permendagri Nomor 26 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Permendagri Nomor 24 Tahun 2009 tentang pedoman Tata Cara Penghitungan
Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik.
4.2.2.8 Belanja Tidak Terduga
Belanja tidak terduga dianggarkan untuk mendanai kegiatan-kegiatan yang sifatnya
tidak dapat diprediksi, di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, tidak
biasa/tanggap darurat, yang tidak diharapkan berulang dan belum tertampung dalam
bentuk program dan kegiatan. Untuk tahun 2017 belanja tidak terduga dianggarkan
sebesar Rp. 2.000.000.000.
IV - 18
4.2.3 Kebijakan Pembangunan Daerah, Kendala yang dihadapi, strategi dan prioritas
Pembangunan daerah.
Kebijakan pembangunan daerah disusun secara terintegrasi dengan Kebijakan dan
Prioritas Pembangunan Nasional dan diarahkan untuk dapat menampung aspirasi dan
kebutuhan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan,
pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.Berdasarkan sasaran
yang akan dicapai dan kemajuan yang telah dicapai dalamtahun 2015 dan perkiraan
capaian pada tahun 2016 serta dengan memperhatikan berbagai masalah, tantangan
pokok yang harus dipecahkan dan dihadapi pada tahun 2017, maka tema
pembangunan tahun 2017 adalah:
“Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Dan Meningkatkan Pelayanan
Pemerintah Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah”“.
Sedangkan prioritas pembangunan Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan
2. Peningkatan layanan kesehatan
3. Peningkatan keberdayaan sosial masyarakat
4. Peningkatan kualitas dan kontinuitas produk lokal
5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
6. Pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup
7. Peningkatan infrastruktur untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi
Adapun strategi pencapaian prioritas pembangunan yang akan dilakukan sebagai
berikut :
I. Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan
A. Kendala dan Permasalahan
1. Belum meratanya kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu
tinggi bagi penduduk usia sekolah.
2. Kemampuan akademik dan profesionalisme sebagian tenaga pendidik dan
kependidikan belum memenuhi standar minimal dan jenis pendidikan yang
ditamatkan oleh guru.
3. Kurang meratanya distribusi tenaga pendidik dan kependidikan,
khususnya jenjang SD/MI.
IV - 19
4. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan belum optimal dan
lebih banyak mengharapkan bantuan pemerintah dalam penyelenggaraan
pendidikan.
5. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pendidikan jenjang
PAUDNI, pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama.
6. Topografi wilayah Kabupaten Kulon Progo yang terdiri dari pinggiran
pantai sampai dengan pegunungan menjadi kendala untuk dijangkau
dalam pelayanan perpustakaan.
7. Perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat menjadi acuan juga
kendala dalam layanan perpustakaan/kurangnya tenaga yang
menguasai IT.
8. Kurangnya personil perpustakaan yang dapat ditugaskan untuk
melakukan sosialisasi dan pembinaan perpustakaan sampai ke pelosok
wilayah Kulon Progo.
9. Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya, adat dan tradisi,
kehidupan seni, bahasa dan sastra, yang masih lekat dan tumbuh dalam
kehidupan masyarakat sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga
keberlanjutan dinamika dan perkembangan zaman sekaligus untuk
menyaring masuknya budaya-budaya asing yang kurang sesuai dengan
tatanan, tuntunan dan tontonan budaya lokal.
10. Belum optimalnya perawatan peninggalan warisan budaya fisik (tangible)
dan dikhawatirkan akan mengancam keberadaannya.
11. Belum dimilikinya museum sebagai wahana pengamanan peninggalan
warisan budaya fisik (tangible).
12. Belum optimalnya pengelolaan budaya sebagai aset berharga dalam
membangun jati diri dan menjadi daya tarik yang khas untuk
mengundang kunjungan dan perhatian dari luar daerah dan dunia
internasional.
13. Belum optimalnya pengembangan keragaman seni dan budaya serta
pemberdayaan lembaga budaya lokal untuk misi diplomasi budaya.
14. Masih lemahnya perlindungan hukum untuk semua aset kebudayaan
baik yang fisik maupun non fisik dalam bentuk Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI).
15. Kebudayaanlokal belum menjadi spirit bagi masyarakat Kulon Progo,
sehingga perlu peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni,
budaya, dan kesejarahan.
16. Belum optimalnya pembinaan kegiatan kepemudaan.
IV - 20
17. Pembinaan cabang olahraga prestasi yang banyak memperebutkan
medali (perorangan) belum optimal.
18. Belum optimalnya pembinaan cabang olahraga unggulan di Kulon Progo.
19. Sarana dan prasarana olahraga yang masih minim dan belum merata di
seluruh wilayah Kabupaten Kulon Progo.
20. Belum optimalnya pembinaan olahraga rekreasi masyarakat
B. Kebijakan
1. Optimalisasi peran serta masyarakat dan mengupayakan swadaya
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan;
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di
semua jenjang pendidikan;
3. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan manajemen
penyelenggaraan pendidikan;
4. Optimalisasi distribusi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
5. Peningkatan minat dan budaya baca pada siswa, guru dan masyarakat;
6. Peningkatan kualitas dan manajemen pengelolaan perpustakaan;
7. Peningkatan sarana perpustakaan yang representatif.
8. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pemahaman nilai-nilai luhur
budaya bangsa;
9. Peningkatan pengelolaan benda-benda cagar budaya;
10. Peningkatan pengembangan dan pembinaan kebudayaan daerah;
11. Peningkatan peran serta generasi muda dalam pembangunan;
12. Peningkatan sarana dan prasarana kepemudaan dan keolahragaan;
13. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan olahraga di
daerah.
C. Sasaran yang akan dicapai
1. Urusan Pendidikan
a. Cakupan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat 18,62%
b. Cakupan pendidikan sekolah dasar 62,94%
c. Cakupan pendidikan sekolah menengah pertama 80,58%
d. Cakupan peningkatan kapasitas ketenagaan 39,09%
2. Urusan Perpustakaan
a. Prosentase peningkatan layanan perpustakaan 80,40%
3. Urusan Kebudayaan
a. Capaian pengembangan nilai budaya 100%
b. Capaian pengelolaan kekayaan budaya 100%
IV - 21
4. Urusan Pemuda dan Olah Raga
a. Capaian pembinaan pemuda dan olah raga 81,37%
D. Strategi Pencapaian
1. Urusan Pendidikan
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
b. Program Pembinaan Sekolah Dasar;
c. Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama;
d. Program Pembinaan Ketenagaan;
2. Perpustakaan
a. Program Pengembangan Budaya Baca
3. Kebudayaan
a. Program Pengembangan Nilai Budaya
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
4. Pemuda dan Olah Raga
a. Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olah Raga
E. Hibah dan Bantuan Sosial
1. Belanja Bantuan Hibah untuk 5 kegiatan;
2. Belanja Bantuan Sosial untuk 3 kegiatan.
II. Peningkatan layanan kesehatan
A. Kendala dan Permasalahan
1. Belum tercapainya Bebas Malaria di Kabupaten Kulon Progo, masih
terdapat 4 wilayah Kecamatan yang merupakan Daerah Endemis
malaria, yaitu Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo dan Kokap.
2. Belum tercapaianya target capaian penemuan kasus baru BTA positif
(target SPM dan MDGs).
3. Beban ganda dalam penanganan kasus penyakit, dengan semakin
meningkatnya kasus penyakit tidak menular dan belum tuntasnya
penanggulangan penyakit tidak menular.
4. Mutu layanan kesehatan masih perlu ditingkatkan.
5. Belum sepenuhnya masyarakat memahami pentingnya perilaku hidup
sehat dan bersih.
6. Belum semua Puskesmas terakreditasi.
7. Kesadaran dan peran serta masyarakat dalam penanganan korban
kekerasan terhadap perempuan dan anak masih rendah.
IV - 22
8. Semakin meningkatnya jumlah kekerasan terhadap anak serta kekerasan
dalam rumah tangga.
9. Untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak Masih perlu partisipasi dan
dukungan dari masyarakat utamanya para pengusaha untuk mendapatkan
dukungan dana dan fasilitas lainnya.
10. Peran laki laki dalam keikutsertaan KB masih merupakan isu kesenjangan
gender, sehingga upaya untuk meningkatkan jumlah peserta KB pria
masih perlu dioptimalkan.
11. Kasus pernikahan usia dini semakin meningkat dengan latar belakang
hampir seluruhnya karena kehamilan pra nikah. Kondisi ini menjadi
permasalahan yang perlu diantisipasi khusus bagi para remaja/anak
sekolah.
12. Keterbatasan kemampuan dan konsistensi pengelola UPPKS dalam
pengembangan usaha karena kurangnya bimbingan/motivasi,
permodalan, ketrampilan dan pemasaran produk
B. Kebijakan
1. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang berkualitas;
2. Pengembangan kualitas dan kuantitas dalam pelayanan kesehatan dasar
penunjang, rujukan dan tanggap darurat;
3. Standarisasi dan pemantauan upaya pelayanan kesehatan;
4. Pengawasan OMKABA secara terpadu dan berkala;
5. Penemuan dan penanganan dini kasus penyakit;
6. Pengoptimalisasikan Pencegahan dan penanggulangan penyakit;
7. Pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit;
8. Peningkatan cakupan kualitas air;
9. Peningkatan Jumlah kualitas desa yang menerapkan STBM;
10. Penguatan jejaring pelayanan kesehatan Ibu dan bayi dengan swasta dan
masyarakat;
11. Pembinaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
12. Menerapkan sistim manajemen mutu pada semua tingkat pelayanan;
13. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan;
14. Mengembangkan sistim jaminan pelayanan kes bagi seluruh masyarakat;
15. Mengoptimalkan sistim informasi di semua tingkat pelayanan;
16. Peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja akan kesehatan
reproduksi;
17. Peningkatan kesadaran PUS untuk mengikuti program KB;
IV - 23
18. Peningkatan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindak
kekerasan;
19. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui UPPKS.
C. Sasaran yang akan dicapai
1. Urusan Kesehatan
a. Cakupan peningkatan kesehatan masyarakat 70,27%;
b. Capaian pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan 82,38%;
c. Cakupan peningkatan layanan kesehatan 64,24%;
d. Cakupan peningkatan sumber daya kesehatan 89,52%;
e. Capaian kinerja mutu pelayanan dan manfaat 90% (RSUD Wates);
f. Capaian kinerja mutu pelayanan dan manfaat 71,90% (RSUD NAS).
2. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Cakupan pembinaan keluarga 27,30%.
3. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Cakupan perlindungan perempuan dan anak 58,13%.
D. Strategi Pencapaian
1. Urusan Kesehatan
a. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat;
b. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
c. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
d. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan;
e. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan. (RSUD Wates);
f. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan. (RSUD Nyi
Ageng Serang).
2. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga.
3. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Program Kesetaraan Gender dan Peningkatan Kualitas Hidup
Perempuan dan Anak
E. Hibah dan Bantuan Sosial
-
IV - 24
III. Peningkatan keberdayaan sosial masyarakat
A. Kendala dan Permasalahan
1. Masih tingginya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) khususnya fakir miskin, penyandang disabilitas dan rumah tidak
layak huni.
2. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan dan rehabilitasi sosial,
termasuk Panti Pelayanan Sosial yang memadai.
3. Terbatasnya akses jaminan sosial, perlindungan sosial bagi PMKS dan
Pemberdayaan sosial bagi PMKS.
4. Minimnya kapasitas kesiapsiagaan terhadap bencana alam/sosial
sementara frekuensi/ variasi bencana sangat kompleks.
5. Terbatasnya kapasitas sumber daya manusia, termasuk pekerja sosial
masyarakat dan potensi kesejahteraan masyarakat lainnya.
6. Terbatasnya akses informasi dan jejaring kerjasama bagi pelayanan
penanganan PMKS.
7. Adanya perubahan paradigm dalam tata kelola desa;
8. Kurang berkembangnya sebagian Lembaga Ekonomi Pedesaan;
9. Perlunya pelestarian dan peningkatan semangat gotong royong
masyarakat;
10. Belum optimalnya peran lembaga kemasyarakatan desa;
11. Terbatasnya daerah tujuan transmigrasi yang sesuai dengan minat calon
transmigran yang lebih banyak memilih lokasi Sumatera;
12. Masih adanya lokasi transmigrasi yang belum diberikannya lahan usaha,
sengketa lahan dengan penduduk setempat dan perusahaan, dan lain-
lain;
13. Masih banyaknya lokasi transmigrasi yang belum betul-betul memenuhi
syarat 2C (Clear and Clean), dan 3L (Layak Huni, Layak Usaha, dan
Layak Berkembang);
14. Adanya tuntutan tingkat kompetensi calon transmigran yang sesuai
dengan kebutuhan dan potensi daerah tujuan transmigrasi;
15. Minimnya sarana penampungan bagi calon transmigran, khususnya di
tingkat Kabupaten.
B. Kebijakan
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dan rehabilitasi
kesejahteraan sosial;
2. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan sosial;
3. Meningkatkan jejaring dalam rangka perlindungan dan jaminan sosial;
IV - 25
4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan sosial dan kesetiakawanan sosial;
5. Peningkatan sarana prasarana pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan
sosial dan penanganan bencana;
6. Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat desa;
7. Peningkatan peran serta masyarakat dalam program pembangunan
desa;
8. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program
transmigrasi;
9. Meningkatkan kualitas dan produktifitas calon transmigran.
C. Sasaran yang akan Dicapai
1. Urusan Sosial
a. Capaian perlindungan dan pemberdayaan sosial 79,66%
2. Urusan Transmigrasi
a. Capaian penempatan transmigran 100%
3. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Capaian penguatan penguatan kelembagaan dan peningkatan
partisipasi masyarakat 46,70%.
D. Strategi Pencapaian
1. Urusan Sosial
a. Program Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
2. Urusan Transmigrasi
a. Program Penempatan Transmigrasi
3. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Program Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Partisipasi
Masyarakat
4. Hibah dan Bantuan Sosial
1. Belanja Bantuan Hibah untuk 4 kegiatan;
2. Belanja Bantuan Sosial untuk 14 kegiatan.
IV. Peningkatan kualitas dan kuntinuitas produk lokal
A. Kendala dan Permasalahan
1. Adanya keterbatasan SDM, terutama dari segi kualitas berpengaruh
besar pada tingkat profesionalisme manajemen koperasi;
2. Wawasan kewirausahaan yang dimiliki masyarakat khususnya terkait
dengan jiwa kewirausahaan yang masih kurang;
IV - 26
3. Banyak LKM atau Kelompok Pra Koperasi yang belum mengajukan
Badan Hukum;
4. Kurangnya kemampuan UMKM untuk meningkatkan akses, pangsa
pasar, menjalin kemitraan, mengembangkan jaringan usaha, penguasaan
dan pemanfaatan teknologi serta pengembangan manajemen;
5. Masih adanya penolakan sebagian masyarakat terhadap masuknya
investasi;
6. Harga lahan yang akan digunakan untuk investasi yang relatif tinggi
(pada lahan yang berstatus lahan milik masyarakat) sehingga
menimbulkan investasi biaya tinggi (high cost invesment).
7. Infrastruktur, sarana dan prasarana pada lokasi yang telah ditetapkan
sebagai kawasan strategis ekonomi kabupaten dan kawasan peruntukan
industri masih relatif minim.
8. Dasar hukum terkait dengan penanaman modal dan perizinan baik
secara yuridis teknis maupun operasional belum maksimal/ada tumpang
tindih.
9. Koordinasi antar instansi/lembaga baik pemerintah maupun dunia usaha
belum optimal.
10. Sarana dan prasarana pelayanan yang belum memadai dan belum
memenuhi standard PTSP (terutama gedung pelayanan).
11. Masih adanya 9 desa rawan pangan yang utamanya disebabkan oleh
indikator kemiskinan (akses pangan) dan ketersediaan pangan
(produksi).
12. Konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi,
berimbang.
13. Masih terbatasnya akses sebagian masyarakat terhadap bahan pangan
karena rendahnya kemampuan daya beli/kemiskinan.
14. Masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap keamanan
pangan.
15. Belum terpenuhinya kebutuhan satu desa satu penyuluh.
16. Sinergi lintas sektor pelaku penyuluhan masih kurang optimal.
17. Peran masyarakat dan fungsi kelembagaan tani/nelayan dalam
pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan belum optimal.
18. Terjadinya alih fungsi lahan pertanian yang berpotensi menurunkan luas
tanam dan luas panen sehingga berpotensi menurunkan produksi
pertanian.
IV - 27
19. Infrastruktur pertanian yang belum memadai sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan biaya produksi dan inefisiensi usaha tani yang
dilaksanakan.
20. SaranaPrasarana (alat mesin pertanian, benih/bibit, pupuk, pakan) yang
belum memadai menyebabkan penerapan teknologi belum sesuai
rekomendasi.
21. Penurunan kualitas sumberdaya lahan dan air yang disebabkan oleh
erosi, penggunaan pupuk kimia berlebihan dan pencemaran lingkungan,
anomali iklim, bencana dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) menyebabkan penurunan produksi dan mutu produk pertanian,
peternakan dan perikanan.
22. Penyakit hewan menular belum sepenuhnya dapat dikendalikan.
23. Rendahnya kemampuan SDM petani/pembudidaya ikan/nelayan
menyebabkan rendahnya adopsi teknologi.
24. Usaha peternakan/perikanan sebagian besar merupakan usaha
sambilan dengan skala kecil dan belum berorientasi bisnis.
25. Rendahnya posisi tawar menyebabkan harga di tingkat petani
dikendalikan oleh pedagang/tengkulak.
26. Fluktuasi harga komoditas pertanian yang disebabkan adanya panen
raya dan sifat komoditas pertanian terutama tanaman hortikultura yang
mudah rusak.
27. Peredaran produk peternakan (daging, telur, susu) dan perikanan,
maupun produk olahannya belum sepenuhnya memenuhi syarat aman,
sehat, utuh dan halal (ASUH).
28. Belum/kurang berkembangnya pengelolaan pasca panen dan
pengolahan produk pertanian dan perikanan.
29. Akses permodalan yang rendah menyebabkan kurangnya ketersediaan
modal usaha tani.
30. Keterbatasan sarana prasarana dan belum adanya fasilitas rekreatif di
obyek wisata yang mampu menjadi magnet kunjungan wisata.
31. Belum adanya regulasi yang jelas dalam pengelolaan desa wisata serta
wisata minat khusus, untuk menghadapi peningkatan kunjungan
wisatawan yang cukup signifikan.
32. Kemampuan SDM pelaku pariwisata dan kesadaran masyarakat di
sekitar obyek wisata tentang Sapta Pesona masih sangat terbatas.
33. Masih belum optimalnya kinerja penarikan retribusi masuk obyek wisata.
34. Belum cukup dikenalnya pariwisata Kulon Progo oleh pasar wisata
nusantara maupun mancanegara.
IV - 28
35. Pembangunan fisik pelabuhan perikanan Tanjung Adikarta belum selesai.
36. Ketersediaan air pada waktu tertentu kurang akibat pengaturan air irigasi
untuk mendukung pola tanam.
37. Fluktuasi ketersediaan benih ikan.
38. Tingginya harga pakan pabrikan.
39. Belum semua pelaku usaha dalam aktifitasnya berorientasi pada
kepuasan pelanggan/konsumen.
40. Masih lemahnya produk dalam menembus (penetrasi) pasar yang
disebabkan kurangnya promosi.
41. Belum optimalnya sarana prasarana perdagangan.
42. Rendahnya kesadaran regenerasi usaha/penerus usaha sehingga
beberapa unit usaha industri kecil mengalami tutup usaha;
43. Mindset perajin IKM masih berorientasi pada produksi, bukan pada pasar
(segmen pasar, peluang pasar);
44. Adanya keterbatasan sarana produksi/peralatan, ketrampilan dan
kemampuan manajemen pelaku industri;
45. Adanya keterbatasan akses pemasaran dan jejaring usaha.
46. Terbatasnya sarana dan prasarana pelatihan ketenagakerjaan yang
sesuai stándar kebutuhan peralatan berbasis kompetensi dan
perkembangan teknologi.
47. Minat penduduk usia kerja agar mampu bekerja secara mandiri dan
menciptakan lapangan kerja baru melalui pengembangan kewirausahaan
masih sangat perlu ditingkatkan.
48. Masih banyak perusahaan yang belum melaksanakan norma
ketenagakerjaan secara konsekuen.
49. Tidak seimbangnya permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam
pasar kerja (kuantitas, kualifikasi dan kompetensi).
50. Kurang terpadunya lembaga penempatan tenaga kerja serta dunia
kerja/industri selaku pengguna tenaga kerja belum dapat memberikan
informasi kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan.
B. Kebijakan
1. Peningkatan fasilitasi dan promosi investasi;
2. Peningkatan sarana prasarana perdagangan;
3. Optimalisasi pengelolaan pasar tradisional;
4. Peningkatan pengawasan dan penindakan peredaran barang dan jasa
yang tidak sesuai dengan ketentuan;
5. Peningkatan kemampuan usaha perdagangan dan jumlah pelaku usaha
yang memiliki perijinan usaha;
IV - 29
6. Peningkatan daya saing produk industri;
7. Peningkatan kapasitas teknologi usaha industri;
8. Peningkatan promosi pariwisata;
9. Peningkatan fasilitas dan infrastruktur Obyek Daerah Tujuan Wisata
(ODTW) dan peningkatan pengelolaan retribusi pariwisata;
10. Peningkatan kemitraan dengan pelaku pariwisata;
11. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan usaha koperasi;
12. Peningkatan jiwa kewirausahaan pelaku KUMKM;
13. Pengembangan UMKM di bidang produksi dan pengolahan, pemasaran,
SDM, desain dan teknologi dengan menciptakan iklim usaha yang
kondusif bagi UMKM;
14. Sosialisasi dan penyuluhan terhadap LKM maupun Kelompok Pra
Koperasi yang belum berbadan hukum;
15. Percepatan diversifikasi pangan berbasis bahan baku pangan lokal;
16. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung usaha pertanian, kelautan
dan perikanan;
17. Peningkatan produksi pertanian, kelautan dan perikanan;
18. Peningkatan mutu dan pemasaran hasil produksi pertanian, kelautan dan
perikanan;
19. Peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok tani, pembudidaya ikan
dan nelayan;
20. Penerapan pencegahan dan pengobatan penyakit hewan menular dan
peningkatan kualitas produk asal hewan;
21. Revitalisasi pelatihan dan produktifitas guna meningkatkan daya saing
tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
ketenagakerjaan Indonesia melalui pelaksanaan program three in one
(training, certification and placement);
22. Meningkatkan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan
kerja, penguatan informasi pasar kerja dan bursa kerja;
23. Mendorong tumbuh kembangnya jiwa kewirausahaan menuju usaha
mandiri;
24. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan pemberdayaan sarana
hubungan industrial serta penyelesaian.
IV - 30
C. Sasaran yang akan Dicapai
1. Urusan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
a. Capaian peningkatan kualitas kelembagaan KUMKM 49,72%
b. Capaian pengembangan permodalan UMKM 46,54%
c. Capaian peningkatan pemberdayaan KUMKM 33,44%
2. Urusan Perdagangan
a. Capaian pengembangan usaha perdagangan 3,53%
b. Capaian peningkatan kualitas pasar tradisional 39,03%
3. Urusan Perindustrian
a. Capaian pertumbuhan industri (Industri kecil/ menengah) 67,41%
4. Urusan Penanaman Modal
a. Capaian realisasi investasi 61,86%;
b. Capaian pemantauan dan pengawasan investasi 74,74%.
5. Urusan Pariwisata
a. Capaian peningkatan objek wisata dalam kondisi baik dan
peningkatan pengelolaan daya tarik wisata 25,71%.
b. Capaian peningkatan promosi berbasis IT dan efektivitas atraksi
wisata 95,07%.
c. Capaian peningkatan pembinaan usaha jasa pariwisata serta
pengembangan kapasitas kelembagaan dan SDM 28,20%
6. Urusan Tenaga Kerja
a. Capaian peningkatan kompentensi (sertifikasi) tenaga kerja 71,57%
b. Capaian perlindungan ketenagakerjaan 65,03%
7. Urusan Pertanian
a. Capaian peningkatan produktivitas, ketersediaan sarpras dan
kualitas hasil tanaman pangan 50,26%
b. Capaian peningkatan produktivitas, ketersediaan sarpras dan
kualitas hasil holtikultura 50,60%
c. Capaian peningkatan produktifitas, ketersediaan sarpras dan kualitas
hasil perkebunan 50,44%
d. Capaian peningkatan produksi ternak 96,35%
e. Capaian kesehatan ternak dan kesmavet 90,99%
8. Urusan Kelautan dan Perikanan
a. Capaian peningkatan produksi perikanan budidaya 100%
b. Capaian peningkatan produksi perikanan tangkap dan pelestarian
sumber daya perikanan dan kelautan 100%
c. Capaian peningkatan daya saing produk kelautan perikanan 100 %
IV - 31
9. Urusan Pangan
a. Capaian upaya diversivikasi pangan 76,04%
b. Capaian peningkatan pemberdayaan kelompok tani 63,91%
D. Strategi Pencapaian
I. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan dan Pengawasan
KUMKM;
2. Program Pengembangan Permodalan KUMKM;
3. Program Peningkatan Pemberdayaan KUMKM.
II. Urusan Perdagangan
1. Program Pengembangan Usaha Perdagangan;
2. Program Pembinaan dan Penataan Pasar Tradisional.
III. Urusan Perindustrian
1. Program Pengembangan Industri.
IV. Urusan Penanaman Modal
1. Program Pelayanan Investasi;
2. Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi.
V. Urusan Pariwisata
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pariwisata dan
Pengelolaan Daya Tarik Wisata;
2. Program Peningkatan Pemasaran Wisata;
3. Program Peningkatan Pemberdayaan Pariwisata.
VI. Urusan Tenaga Kerja
1. Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kerja;
2. Program Perlindungan Ketenagakerjaan.
VII. Urusan Pertanian
1. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan;
2. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Holtikultura;
3. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Perkebunan;
4. Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Hasil Peternakan;
5. Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner (Kesmavet).
VIII. Urusan Kelautan dan Perikanan
1. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya;
2. Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap dan Pengendalian
Sumber daya Perikanan dan Kelautan;
3. Program Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
IV - 32
IX. Urusan Pangan
1. Program Ketahanan Pangan Daerah;
2. Program Pemberdayaan Penyuluhan.
E. Hibah dan Bantuan Sosial
1. Belanja Bantuan Hibah untuk 2 kegiatan;
V. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
A. Kendala dan Permasalahan
1. Adanya regulasi yang melandasi perencanaan dan pembangunan
berubah-ubah dan sering terjadi keterlambatan dalam penetapannya;
2. Keterbatasan dalam menindaklanjuti peraturan perUndang-Undangan
dikarenakan belum lengkapnya aturan turunannya;
3. Kemampuan SDM Aparatur dan masyarakat dalam penyusunan
perencanaan masih terbatas;
4. Kurang optimalnya pengendalian program dan pelaksanaan kegiatan
pembangunan;
5. Masih kurangnya pemahaman dan kesadaran sebagian warga
masyarakat akan arti pentingnya dokumen kependudukan dan catatan
sipil;
6. Implementasi SIAK masih perlu untuk ditingkatkan kualitasnya;
7. Keterbatasan SDM yang mampu mengoperasionalkan piranti Tehnologi
Informasi SIAK;
8. Sarana prasarana pelayanan administrasi kependudukan kurang
memadai;
9. Belum optimalnya pengelolaan dokumen kependudukan dan catatan
sipil;
10. Masih perlunya peningkatan kewaspadaan aparatur pemerintah dan
masyarakat akan kemungkinan ATHG dalam NKRI;
11. Menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan publik;
12. Masih perlunya peningkatan kesadaran masyarakat tentang persatuan
dan kesatuan, solidaritas, hormat menghormati meskipun dalam
perbedaan;
13. Belum optimalnya kesadaran aparatur pemerintah dan masyarakat
terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan;
IV - 33
14. Perlunya peningkatan kesadaran berbangsa dan bermasyarakat serta
partisipasi dalam pembangunan bagi organisasi kemasyarakatan dan
LSM;
15. Perlunya peningkatan kewaspadaan dan upaya pencegahan dini
terhadap bencana;
16. Belum optimalnya penegakan peraturaan perundangan-undangan di
daerah;
17. Belum optimalnya sistem pengawasan dan evaluasi kinerja instansi
pemerintah;
18. Belum optimalnya sosialisasi produk hukum;
19. Kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap permasalahan hukum
masih rendah;
20. Kualitas pelayanan perijinan belum mampu mengembangkan potensi dan
peluang investasi;
21. Keterbatasan jumlah Aparatur pemerintah;
22. Belum optimalnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
23. Perlunya peningkatan manajemen asset untuk mendukung data base
asset yang valid;
24. Keterbatasan tindak lanjut peraturan perundang-undangan dari pusat
dalam rangka mendorong peningkatan pendapatan asli daerah;
25. Belum optimalnya pengelolaan keuangan daerah;
26. Masih terbatasnya sarana prasarana kerja bagi aparatur;
27. Perlunya peningkatan pelayanan kecamatan;
28. Perlunya peningkatan pelayanan kelurahan;
29. Belum adanya tenaga fungsional statistik dalam setiap SKPD;
30. Keterbatasan sarana dan prasarana dalam penyediaan data statistik;
31. Adanya tuntutan akuntabilitas dan keterbukaan (transparansi) dalam
penyelenggaraan pemerintahan;
32. Belum optimalnya penyajian data statistik dalam rangka pengambilan
kebijakan pemerintah dalam penyelenggaran perencanaan
pembangunan;
33. Masih terbatasnya aplikasi teknologi dan sistem pengamanan dan
pemeliharaan arsip daerah;
34. Masih rendahnya apresiasi pemerintah dan masyarakat terhadap arsip
daerah;
35. Sumber daya manusia yang terbatas secara kualitas dan kuantitas
mempengaruhi tingkat layanan kearsipan dan kualitas pengelolaan arsip;
IV - 34
36. Sarana dan prasarana kearsipan belum tersedia optimal untuk
pengelolaan dan pelayanan kearsipan baik pihak yang membutuhkan;
37. Pedoman pengelolaan arsip masih sangat terbatas dan umum, sehingga
perlu ada aturan yang pragmatis dan mudah dilakukan;
38. Semakin tingginya ancaman terhadap informasi strategis yang berasal
dari dalam dan luar negeri sehingga persandian dituntut terus
mengembangkan kapabilitas dan kompetensi SDM sandi;
39. Rumitnya proses pengadaan tanah untuk kepentingan umum;
40. Permintaan harga tanah oleh masyarakat selalu berada di atas harga
pasaran;
41. Belum terbitnya perdais urusan pertanahan beserta aturan
operasionalnya;
42. UU No 6 Tahun 2014 tentang perubahan fungsi lembaga masyarakat
desa belum ada penjelasannya dalam PP maupun Permendagrinya
sehingga belum dapat diimplementasikan di lembaga kemasyarakatan;
43. UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang perubahan yang mendasar dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa. UU sudah ada PP. Namun
Peraturan Menteriny belum semuanya terbit, sehingga Pemerintah
Kabupaten belum dapat menindaklanjuti dengan Perda atau Perbup;
44. Kementerian yang mengatur tentang Desa, yaitu Kementerian Dalam
Negeri, dan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi menerbitkan
regulasi yang beberapa diantaranya bertentangan, sehingga menyulitkan
implementasi di Daerah;
45. Perubahan regulasi tentang desa menuntut kesiapan aparatur
pemerintahan desa untuk mengimplementasikan sesuai peraturan
perundang-undangan yang ada. Namun kualitas SDM aparatur
pemerintah desa sangat beragam dan belum memadai baik dari kualitas
maupun kuantitas.
B. Kebijakan
1. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan;
2. Peningkatan pelayanan prima dalam administrasi kependudukan dan
catatan sipil;
3. Peningkatan sarana prasarana kerja pendukung SIAK;
4. Peningkatan kemampuan SDM pendukung SIAK;
5. Peningkatan profesionalisme aparatur dan masyarakat dalam
penyelenggaraan perlindungan masyarakat, keamanan lingkungan dan
penanganan bencana;
IV - 35
6. Peningkatan kesadaran bela negara dan perlindungan masyarakat dalam
rangka pengamanan wilayah;
7. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan;
8. Pewujudan stabilitas sosial politik dan menjalin hubungan yang harmonis
antara pemerintah dengan masyarakat;
9. Peningkatan sarana dan prasarana linmas;
10. Peningkatan pemahaman dan pendidikan bencana terhadap masyarakat;
11. Peningkatan kinerja perencanaan, pengawasan dan evaluasi instansi
pemerintah;
12. Peningkatan pelayanan dan fungsi kelembagaan kepala Daerah dan
Legislatif;
13. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, serta SDM
dalam pengembangan layanan informasi publik;
14. Peningkatan kualitas, kuantitas, dan jenis pendidikan dan pelatihan bagi
aparatur;
15. Pemenuhan sarana dan prasarana kerja bagi aparatur;
16. Peningkatan kualitas pelayanan pemerintah;
17. Peningkatan pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset;
18. Peningkatan pengelolaan kepegawaian;
19. Peningkatan pengelolaan arsip daerah;
20. Peningkatan pemanfaatan ruang yang efektif dan efesien;
21. Peningkatan tertip administrasi pertanahan;
22. Peningkatan pengelolaan persandian.
C. Sasaran yang akan dicapai
1. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
a. Capaian Penataan Administrasi Kependudukan 100%;
b. Capaian Administrasi Pencatatan Sipil 71,46%.
2. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat
a. Capaian peningkatan wawasan kebangsaan dan politik masyarakat
63,6%;
b. Capaian Peningkatan Ketertiban Umum dan Ketenteraman
Masyarakat 70%.
3. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa
a. Capaian Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan desa 65,95%;
4. Urusan Statistik
a. Cakupan pengembangan data/informasi/satistik 13%.
IV - 36
5. Urusan Kearsipan
a. Capaian pengelolaan kearsipan 31%.
6. Urusan Pertanahan
a. Capaian tertib administrasi Pertanahan 85,99%;
b. Capaian pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan
39,46%.
7. Urusan Persandian
a. Capaian pengelolaan persandaian 55,17%.
8. Penanaman Modal
a. Capaian peningkatan pelayanan perijinan terpadu 100%.
9. Fungsi Penunjang Urusan
a. Capaian kinerja perencanaan program 85,65%;
b. Capaian tindak lanjut kerjasama 76%’;
c. Cakupan kinerja pelayanan kedinasan KDH/Wakil KDH 100%;
d. Capaian analisis kebijakan yang dijadikan bahan kebijakan 100%;
e. Cakupan peraturan perundang-undangan yang disusun 100%;
b. Capaian pelayanan bantuan hukum 100%;
c. Capaian pengembangan kapasitas otonomi daerah 100%;
d. Cakupan Lembaga Keuangan berkinerja baik 72,45%;
e. Capaian kelembagaan yang efektif dan efisien 100%;
f. Cakupan ketepatan laporan kinerja Kepala Daerah 100%;
g. Cakupan pengadaan barang dan jasa 100%;
h. Cakupan pelayanan kegiatan kemasyarakatan 100%;
i. Capaian peningkatan sistem pengawasan internal dan pengawasan
desa 58,94%;
j. Capaian Peningkatan Pendayagunaan Aparatur 86.63%;
k. Capaian Pengembangan Aparatur 96,13%;
l. Capaian Pembinaan Layanan Aparatur 68,5%;
m. Capaian penetapan peraturan daerah 100%;
n. Capaian penetapan dokumen perencanaan dan penganggaran 100%;
o. Capaian rekomendasi hasil pengawasan kebijakan dan pembangunan
100%;
p. Capaian peningkatan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
82,47%;
q. Capaian peningkatan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan
64,12%;
r. Capaian peningkatan pengelolaan anggaran dan perbendaharaan
100%;
IV - 37
s. Capaian peningkatan pengelolaan perbendaharaan 100%;
t. Capaian peningkatan penerapan akuntansi dan pelaporan 100%;
u. Capaian peningkatan penerimaan pajak daerah 100%;
v. Capaian peningkatan realisasi pendapatan daerah 100%;
w. Capaian peningkatan pengelolan asset daerah 100%;
x. Capaian peningkatan pelayanan perijinan terpadu 100%;
y. Capaian Peningkatan Pelayanan Kecamatan 66,58%;
z. Capaian Peningkatan Pelayanan Kelurahan 79,53%.
D. Strategi Pencapaian
1. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan;
b. Program Administrasi Pencatatan Sipil.
2. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat
a. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Politik Masyarakat;
b. Program Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat.
3. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
4. Urusan Statistik
a. Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik.
5. Urusan Kearsipan
a. Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan.
6. Urusan Pertanahan
a. Program Penataan Penataan Penguasaan Pemilikan Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah;
b. Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan.
7. Urusan Persandian
a. Program Pengelolaan Persandian
8. Urusan Penanaman Modal
a. Program peningkatan Pelayanan Perijinan
9. Fungsi Penunjang Urusan
Perencanaan
a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. Program Kerjasama Pengembangan IPTEK.
Kepegawaian
a. Program Pendayagunaan Aparatur
b. Program Pengembangan Aparatur
IV - 38
c. Program Pembinaan dan Pelayanan Aparatur
Keuangan
a. Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan Kualitas Kebijakan
Pengelolaan Keuangan;
b. Program Peningkatan Pengelolaan Perbendaharaan;
c. Program Peningkatan Penerapan Akuntansi dan Pelaporan;
d. Program Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah;
e. Program Peningkatan Pendapatan Daerah;
f. Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah.
Pemerintahan
a. Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/Wakil KDH;
b. Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan Daerah;
c. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan;
d. Program Pelayanan Bantuan Hukum;
e. Program Pengembangan Kapasitas Otonomi Daerah;
f. Program Peningkatan BUMD, BUM Desa dan Lembaga Keuangan;
g. Program Penataan dan Penguatan Organisasi;
h. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah;
i. Program Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa;
j. Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan;
k. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal;
l. Program Pembentukan Peraturan Daerah;
m. Program Penganggaran Pembangunan Daerah;
n. Program Pengawasan Kebijakan dan Pembangunan Daerah;
o. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan;
p. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan;
q. Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan;
r. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan;
s.
E. Hibah dan Bantuan Sosial
1. Belanja Bantuan Hibah untuk 9 kegiatan.
VI. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup
A. Kendala dan Permasalahan
1. Belum seluruh RDTR dan RTBL selesai disusun;
2. Masih kurangnya sosialisasi rencana tata ruang;
IV - 39
3. Belum terlaksananya rencana pembangunan infrastruktur sehingga
rencana struktur dan pola ruang belum sepenuhnya tercapai;
4. Belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang;
5. Belum optimalnya pengawasan bangunan;
6. Belum lengkapnya regulasi penyelenggaraan bangunan gedung dalam
rangka pengendalian pemanfaatan ruang;
7. Belum terbentuknya kelembagaan tim ahli bangunan gedung sebagai
pendukung penyelenggaraan bangunan dalam rangka penendalian
pemanfaatan ruang;
8. Masih adanya regulasi pemanfaatan ruang yang terlalu tua;
9. Pengelolaan sampah belum sesuai dengan metode dan teknik
pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan;
10. Masih rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dan pelaku
usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup;
11. Belum optimal pengawasan dan pengendalian kualitas lingkungan hidup;
12. Penurunan kualitas air permukaan dan terbatasnya ketersediaan
cadangan air;
13. Menurunnya fungsi lindung kawasan akibat dari tekanan kegiatan
budidaya di sekitar kawasan lindung terutama di daerah sempadan
pantai;
14. Masih adanya lahan kritis yang belum tertangani;
15. Perlunya peningkatan kewaspadaan dan upaya pencegahan dini
terhadap bencana.
B. Kebijakan
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas pengelolaan sampah;
2. Peningkatan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup;
3. Peningkatan pengendalian dampak lingkungan;
4. Peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.
C. Sasaran yang akan dicapai
1. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Cakupan perencanaan tata ruang 13,60%;
b. Cakupan pelaksanan tata ruang 32,05%;
c. Cakupan pembinaan tata ruang 8%;
d. Cakupan pengelolaan database dan sistem informasi tata ruang 3%;
e. Capaian taman dalam kondisi baik dan layanan persampahan
67,66%.
IV - 40
2. Urusan Lingkungan Hidup
a. Capaian pengelolaan dan konservasi lingkungan hidup 47,38%;
b. Capaian peningkatan penaatan dan pengendalian pencemaran
86,67%.
3. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
a. Capaian penanggulangan bencana 68%;
D. Strategi Pencapaian
1. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Program Perencanaan Tata Ruang;
b. Program Pelaksanaan Tata Ruang;
c. Program Pembinaan Tata Ruang;
d. Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Tata Ruang;
e. Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan.
2. Urusan Lingkungan Hidup
a. Program Pengelolaan Dan Konservasi Lingkungan Hidup ;
b. Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran.
3. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
a. Program Penanggulangan Bencana
E. Hibah dan Bantuan Sosial
1. Belanja Bantuan Hibah untuk 0 kegiatan.
2. Belanja Bantuan Sosial untuk 0 kegiatan
VII. Peningkatan infrastruktur untuk mendukung pusat pertumbuhan ekonomi
A. Kendala dan Permasalahan
1. Belum optimalnya pengelolaan jaringan irigasi dan drainase serta masih
adanya wilayah yang beresiko terkena bahaya banjir;
2. Belum optimalnya kualitas prasarana jalan dan jembatan kabupaten
maupun desa;
3. Dukungan infrastruktur d kawasan strategis kabupaten belum optimal.
4. Belum optimalnya penyediaan prasarana gedung perkantoran dan
penyediaan prasarana publik khususnya di perkotaan;
5. Belum tersedianya data base jalan dan jembatan;
6. Kurang optimalnya pemberdayaan petani pemakai air;
7. Kurang terpadunya pengelolaan sumber daya air;
IV - 41
8. Kurangnya optimalnya usaha-usaha konservasi sumberdaya air;
9. Kurang optimalnya pemanfaatan dan pengelolaan air baku perdesaan
dan daerah perbukitan;
10. Belum optimalnya penataan kawasan perkotaan;
11. Belum tersedianya perencanaan induk sistem keciptakaryaan;
12. Masih banyaknya rumah dalam kondisi tidak layak huni;
13. Belum tersedianya data base perumahan dan permukiman;
14. Masih terbatasnya penyediaan fasilitas dasar bagi masyarakat miskin
termasuk air bersih dan sanitasi;
15. Belum adanya data base lingkungan permukiman perumahan, drainase,
jamban keluarga, dan air buangan;
16. Pemenuhan fasilitas LLAJ berupa rambu, marka, guardraill dan LPJU
belum dapat mencapai target nasional Standar Pelayanan Minimum;
17. Jumlah kendaraan angkutan umum yang beroperasi menurun dan tidak
merata pada jaringan trayek yang ada;
18. Masih rendahnya budaya disiplin masyarakat terhadap peraturan lalu
lintas menyebabkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas;
19. Masih terjadinya pelanggaran tonase oleh kendaraan angkutan barang
yang melintas di wilayah Kulon Progo;
20. Belum optimalnya penataan parkir terutama pada badan jalan yang
mengakibatkan kemacetan dan tundaan perjalanan;
21. Keterbatasan SDM dalam penyelenggaraaan urusan perhubungan
kurang memadai;
22. Sarana dan prasarana dalam penyelenggaraaan urusan perhubungan
kurang memadai;
23. Pemungutan Retribusi Pengendalian Menara terkendala putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 46/ PUU-XII/ 2014 yang
menganulirPenjelasanPasal 124 Undang - UndangNomor 28 Tahun 2009
tentang Pajakdan Retribusi Daerah
24. Pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat hanya berorientasi dalam
pengajuanbantuan/ hibah kepada Pemerintah dimana seharusnya
merupakan wahana diseminasi informasi
25. Keterbatasan SDM dalam penyelenggaraaan urusan Komunikasi dan
Informatika kurang memadai;
26. Sarana dan prasarana dalam penyelenggaraaan urusan Komunikasi dan
Informatika kurang memadai;
IV - 42
B. Kebijakan
1. Peningkatan pengelolaan jaringan irigasi dan drainase;
2. Peningkatan pengendalian banjir;
3. Peningkatan kualitas prasarana jalan dan jembatan kabupaten maupun
desa;
4. Peningkatan penyediaan gedung perkantoran;
5. Peningkatan penyediaan prasarana publik khususnya di perkotaan;
6. Peningkatan penyediaan sistem sanitasi permukiman dan air bersih;
7. Peningkatan penyediaan rumah layak huni;
8. Peningkatan penyediaan energi listrik bagi masyarakat pedesaan;
9. Peningkatan pelayanan Sarana Perhubungan;
10. Peningkatan Keselamatan Transportasi;
11. Pengembangan Komunikasi, Informatika dan Media Massa
A. Sasaran yang akan Dicapai
1. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Capaian panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 74,51%;
b. Capaian layanan uji laboratorium dan alat berat 78,57%;
c. Capaian ketersediaan air baku, peningkatan pelayanan irigasi
drainase dan pengairan dalam kondisi baik 75,57%;
d. Cakupan sarana prasarana gedung kantor dalam kondisi baik 65,33%;
e. Capaian layanan air bersih dan air limbah 66,25%;
f. Cakupan peningkatan kualitas jasa konstruksi 74,58%.
2. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
a. Capaian peningkatan pelayanan perumahan dan peningkatan
kawasan lingkungan sehat permukiman 64,45%;
b. Capaian peningkatan infrastruktur perkotaan 100%.
3. Urusan Perhubungan
a. Capaian peningkatan prasarana perhubungan 57,71%;
b. Capain keselamatan transportasi 34,60%.
4. Urusan Komunikasi dan Informatika
a. Cakupan pengembangan e-Gov 81,13%
D. Strategi Pencapaian
1. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Program Pembangunan dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan;
IV - 43
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan;
c. Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya
Air;
d. Program Pengembangan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung
Kantor dan Bangunan Umum;
e. Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa Kontruksi;
f. Program Pembangunan, Pengembangan, Sarana Prasarana Air
Minum dan Sanitasi.
2. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
a. Program Lingkungan Sehat Permukiman dan Pengembangan
Perumahan;
b. Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan.
3. Urusan Perhubungan
a. Program Peningkatan Pelayanan Sarana Perhubungan;
b. Program Peningkatan Keselamatan Transportasi.
4. Urusan Komunikasi dan Informatika
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informatika dan Media Massa.
E. Hibah dan Bantuan Sosial
1. Belanja Bantuan Hibah untuk 1 kegiatan;
2. Belanja Bantuan Sosial untuk 0 kegiatan.
4.2.4 Kebijakan Belanja Yang Mendasarkan Pada Urusan Pemerintah Daerah
Yakni Urusan Wajib Dan Urusan Pilihan Serta Belanja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD)
4.2.4.1 Kebijakan Belanja Per-Urusan
4.2.4.1.1 Urusan Wajib Yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1. Pendidikan
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
b. Program Pembinaan Sekolah Dasar;
c. Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama;
d. Program Pembinaan Ketenagaan.
2. Kesehatan
a. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat;
b. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
c. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
d. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan;
e. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan.
IV - 44
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Program Pembangunan Dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan
Jembatan;
b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kebinamargaan;
c. Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Air;
d. Program Pengembangan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung Kantor
dan Bangunan Umum;
e. Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa Kontruksi;
f. Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan;
g. Program Pembangunan, Pengembangan, Sarana Prasarana Air Minum dan
Sanitasi;
h. Program Perencanaan Tata Ruang;
i. Program Pelaksanaan Tata Ruang;
j. Program Pembinaan Tata Ruang;
k. Program Pengelolaan Database dan Sistem Infomasi Tata Ruang.
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
a. Program Lingkungan Sehat Permukiman dan Pengembangan Perumahan;
b. Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan;
5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
a. Program Penanggulangan Bencana;
b. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Politik Masyarakat;
c. Program Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat.
6. Sosial
a. Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
4.2.4.1.2 Urusan Wajib Yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1. Tenaga Kerja
a. Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kerja;
b. Program Perlindungan Ketenagakerjaan.
2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Program Kesetaraan Gender dan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
dan Anak;
3. Pangan
a. Program Ketahanan Pangan Daerah;
b. Program Pemberdayaan Penyuluhan
IV - 45
4. Pertanahan
a. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah;
b. Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan.
5. Lingkungan Hidup
a. Program Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup;
b. Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran.
6. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan;
b. Program Administrasi Pencatatan Sipil.
7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Program Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat;
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana
a. Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga;
9. Perhubungan
a. Program Peningkatan Pelayanan Prasarana Perhubungan;
b. Program Peningkatan Keselamatan Transportasi.
10. Komunikasi dan Informatika
a. Program Pengembangan Komunikasi Informatika dan Media Massa.
11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
a. Program Peningkatan kualitas Kelembagaan KUMKM;
b. Program Peningkatan Pemberdayaan KUMKM;
c. Program Pengembangan Permodalan KUMKM
12. Penanaman Modal
a. Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi;
b. Program Peningkatan Pelayanan Perijinan;
c. Program Pelayanan Investasi.
13. Kepemudaan dan Olah Raga
a. Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olah Raga.
14. Statistik
a. Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik.
15. Persandian
a. Program Pengelolaan Persandian.
16. Kebudayaan
a. Program Pengembangan Nilai Budaya;
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.
IV - 46
17. Perpustakaan
a. Program Pengembangan Budaya Baca.
18. Kearsipan
a. Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan.
4.2.3.1.1 Urusan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan
a. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya;
b. Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap dan Pengendalian
Sumber daya Perikanan dan Kelautan;
c. Program Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan.
2. Pariwisata
a. Program Peningkatan Pemasaran Wisata;
b. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pariwisata dan Pengelolaan Daya
Tarik Wisata.
3. Pertanian
a. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan;
b. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Holtikultura;
c. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Perkebunan;
d. Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Hasil Peternakan;
e. Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner (Kesmavet).
4. Perdagangan
a. Program Pengembangan Usaha Perdagangan;
b. Program Penataan Pasar Tradisional.
5. Perindustrian
a. Program Pengembangan Industri.
6. Transmigrasi
a. Program Penempatan Transmigran.
4.2.4.1.3 Fungsi Penunjang Urusan
Perencanaan
a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
b. Program Kerjasama Pengembangan IPTEK.
Kepegawaian
a. Program Pendayagunaan Aparatur
b. Program Pengembangan Aparatur
c. Program Pembinaan dan Pelayanan Kepegawaian
IV - 47
Keuangan
a. Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan Kualitas Kebijakan
Pengelolaan Keuangan
b. Program Peningkatan Pengelolaan Perbendaharaan
c. Program Peningkatan Penerapan Akuntansi dan Pelaporan
d. Program Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah
e. Program Peningkatan Pendapatan Daerah
f. Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah
Pengawasan
a. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
Administrasi Pemerintahan
a. Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/Wakil KDH
b. Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan Daerah
c. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
d. Program Pelayanan Bantuan Hukum
e. Program Pengembangan Kapasitas Otonomi Daerah
f. Program Pembinaan BUMD, BUM Desa dan Lembaga Keuangan
g. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
h. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
i. Program Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa
j. Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan
k. Program Pembentukan Peraturan Daerah
l. Program Penganggaran Pembangunan Daerah
m. Program Pengawasan Kebijakan dan Pembangunan Daerah
n. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
o. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
p. Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
q. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan
4.2.4.2 Kebijakan Belanja Per-SKPD
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Pendidikan
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
b. Program Pembinaan Sekolah Dasar
c. Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
d. Program Pembinaan Ketenagaan
e. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
IV - 48
f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
h. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
Kepemudaan dan Olah Raga
a. Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olahraga
Dinas Kesehatan
Kesehatan
a. Program Kesehatan Masyarakat
b. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
c. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
d. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
e. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
g. rogram Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
h. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
RSUD Wates
Kesehatan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
RSUD Nyi Ageng Serang
Kesehatan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Program pembangunan dan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan
b. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
c. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Air
d. Program pembangunan infrastruktur perdesaan
e. Program Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung Kantor Dan
Bangunan Umum
f. Program Pembinaan dan Pengendalian Jasa Konstruksi
g. Program Pembangunan Pengembangan, Sarana Prasarana Air Minum dan
Sanitasi
h. Program Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan
i. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
IV - 49
j. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
k. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
a. Program Lingkungan Sehat Permukiman dan Pengembangan Perumahan
b. Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan
Dinas Tata Ruang dan Pertanahan
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
a. Program Perencanaan Tata Ruang
b. Program Pelaksanaan Tata Ruang
c. Program Pembinaan Tata Ruang
d. Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Tata Ruang
Pertanahan
a. Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan
Tanah
b. Program Pengelolaan Database dan Sistem Informasi Pertanahan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Fungsi Penunjang Urusan
Perencanaan
a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
b. Program Kerjasama Pengembangan IPTEK
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Perhubungan
Perhubungan
a. Program Peningkatan Pelayanan Prasarana Perhubungan
b. Program Peningkatan Keselamatan Transportasi
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 50
Dinas Komunikasi dan Informatika
Komunikasi dan Informatika
a. Program Pengembangan Komunikasi Informatika dan Media Massa
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Statistik
a. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik
Persandian a. Program Pengelolaan Persandian
Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
a. Program Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup
b. Program Penataan dan Pengendalian Pencemaran
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan
b. Program Administrasi Pencatatan Sipil
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
g. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
Dinas Sosial Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Sosial
a. Program Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 51
f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Program Kesetaraan Gender dan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan
Anak
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Program Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
a. Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Keluarga
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
a. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan KUMKM
b. Program Peningkatan pemberdayaan KUMKM
c. Program Pengembangan Permodalan KUMKM
d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Penanaman Modal dan Perlayanan Terpadu
Penanaman Modal
a. Program Pemantauan dan Pengawasan Investasi
b. Progam Peningkatan Pelayanan perijinan
c. Program Pelayanan Investasi
d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 52
Dinas Kebudayaan
Kebudayaan
a. Program Pengembangan Nilai Budaya
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Pariwisata
Pariwisata
a. Program Peningkatan Pemasaran Pariwisata
b. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pariwisata dan Pengelolaan Daya Tarik
Wisata
c. Program Pemberdayaan Pariwisata
d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
a. Program Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Politik Masyarakat
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
d. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Satuan Polisi Pamong Praja
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
a. Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan
Masyarakat
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 53
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
a. Program Penanggulangan Bencana
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
d. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Perpustakaan dan Arsip
Kearsipan
a. Program Peningkatan Pengelolaan Kearsipan
Perpustakaan
a. Program Pengembangan Budaya Baca
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Pertanian dan Pangan
Pertanian
a. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan
b. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Hortikultura
c. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Perkebunan
d. Program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Hasil Peternakan
e. Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
(Kesmavet)
f. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
g. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
h. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
i. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Pangan
a. Program Ketahanan Pangan Daerah
b. Program Pemberdayaan Penyuluhan
Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan
Kelautan dan Perikanan
a. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
b. Program Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap dan Pengendalian Sumber
daya Perikanan dan Kelautan
IV - 54
c. Program Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan
d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dinas Perdagangan
Perdagangan
a. Program Pengembangan Usaha Perdagangan
b. Program Penataan Pasar Tradisional
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Perindustrian
a. Program Pengembangan Industri
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Transmigrasi
a. Program Penempatan Transmigran
Tenaga Kerja
a. Program Pengembangan dan Pelatihan Tenaga Kerja
b. Program Perlindungan Ketenagakerjaan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
f. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Sekretariat DPRD
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Pembentukan Peraturan Daerah
b. Program Penganggaran Pembangunan Daerah
c. Program Pengawasan Kebijakan dan Pembangunan Daerah
d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 55
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
Fungsi Penunjang Urusan
Kepegawaian
a. Program Pendayagunaan Aparatur
b. Program Pengembangan Aparatur
c. Program Pembinaan dan Pelayanan Kepegawaian
d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Inspektorat Daerah
Fungsi Penunjang Urusan
Pengawasan
a. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
c. Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran
d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Fungsi Penunjang Urusan
Keuangan
a. Program Peningkatan Pengelolaan Anggaran dan Kualitas Kebijakan Pengelolaan
Keuangan
b. Program Peningkatan Pengelolaan Perbendaharaan
c. Program Peningkatan Pendapatan Daerah
d. Program Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah
e. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
g. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
h. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Sekretariat Daerah
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH/Wakil KDH
IV - 56
b. Program Perumusan dan Pengendalian Kebijakan Daerah
c. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
d. Program Pelayanan Bantuan Hukum
e. Program Pengembangan Kapasitas Otonomi Daerah
f. Program Pembinaan BUMD, BUM Desa dan Lembaga Keuangan
g. Program Penataan dan Penguatan Organisasi
h. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
i. Program Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa
j. Program Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan
k. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
l. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
m. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD
n. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Temon
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Wates
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Panjatan
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
IV - 57
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Galur
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Lendah
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Sentolo
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Pengasih
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 58
Kecamatan Kokap
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Girimulyo
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Nanggulan
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kecamatan Kalibawang
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
IV - 59
Kecamatan Samigaluh
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kecamatan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Kelurahan Wates
Fungsi Penunjang Urusan
Administrasi Pemerintahan
a. Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
b. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
4.3 Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi
defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah dibanding dengan
pendapatan yang diperoleh daerah. Dengan kata lain, pembiayaan daerah merupakan
pembiayaan yang disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu
dibayarkan kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan atau tahun-tahun sebelumnya. Adapun komponen dari
pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
4.3.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan utama pembiayaan dalam rangka menutup defisit anggaran tahun 2017
adalah berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran
sebelumnya dan BPHTB yang diprediksikan sebesar Rp. 33.389.960.700,95.
IV - 60
4.3.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Rencana Pengeluaran pembiayaan pada tahun 2017 digunakan untuk Penyertaan
Modal pada Bank Pasar sebesar Rp. 6.000.000.000,00 dan Pembayaran pokok
utang untuk RSUD Wates Rp. 731.500.000,00 sehingga pengeluaran pembiayaan
daerah sebesar Rp. 6.731.500.000,00.
Dari selisih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan diperoleh
pembiayaan netto sebesar Rp. 26.658.460.700,95. Dari pembiayaan netto tersebut
digunakan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah
sebesar minus Rp. 26.658,460,700,95 sehingga masih terdapat kelebihan/surplus
sebesar Rp. 0,00.
Untuk memperjelas terkait perbandingan rincian pendapatan, belanja dan pembiayaan tahun
2016 dan tahun 2017 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
IV - 61
Tabel 4.10
Rincian Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Tahun 2016-2017
APBD 2016 PPAS Selisih
2 3 4 = 3-2 PENDAPATAN 1.428.564.823.405,71 1.374.641.833.684,62 (53.922.989.721,09)
PENDAPATAN ASLI DAERAH 172.434.611.253,16 195.749.014.234,59 23.314.402.981,43 Hasil Pajak Daerah 37.289.400.688,36 56.053.039.593,79 18.763.638.905,43 Hasil Retribusi Daerah 10.248.938.700,00 13.323.356.645,00 3.074.417.945,00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 13.035.451.528,81 13.806.411.232,81 770.959.704,00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 111.860.820.335,99 112.566.206.762,99 705.386.427,00
PENDAPATAN TRANSFER 1.162.246.698.220,00 1.107.731.572.000,00 (54.515.126.220,00) Dana Perimbangan 1.062.502.098.220,00 979.214.025.000,00 (83.288.073.220,00) Dana Insentif Daerah 39.232.871.000,00 50.890.070.000,00 11.657.199.000,00 Dana Desa 60.511.729.000,00 77.627.477.000,00 17.115.748.000,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 93.883.513.932,55 71.161.247.450,03 (22.722.266.482,52) Pendapatan Hibah 1.250.000.000,00 2.249.215.544,00 999.215.544,00 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 64.434.030.932,55 68.912.031.906,03 4.478.000.973,48 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemda lainnya 28.199.483.000,00 - (28.199.483.000,00)
BELANJA 1.477.684.838.699,25 1.401.300.294.385,57 (76.384.544.313,68) BELANJA TIDAK LANGSUNG 922.921.961.845,80 814.348.534.023,57 (108.573.427.822,23)
Belanja Pegawai 747.948.740.694,96 608.871.786.299,40 (139.076.954.395,56) Belanja Bunga 3.187.500.000,00 622.211.979,17 (2.565.288.020,83) Belanja Hibah 24.248.499.400,00 22.914.500.000,00 (1.333.999.400,00) Belanja Bantuan Sosial 4.652.260.000,00 19.126.200.000,00 14.473.940.000,00 Belanja Bagi Hasil kpd Prov/Kab dan pemDes 4.444.281.050,84 6.854.226.245,00 2.409.945.194,16 Belanja Bant Keu kpd Prov/Kab, PemDes dan Parpol 136.440.680.700,00 153.959.609.500,00 17.518.928.800,00 Belanja Tidak Terduga 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 -
BELANJA LANGSUNG 554.762.876.853,45 586.951.760.362,00 32.188.883.508,55
Surplus (defisit) (49.120.015.293,54) (26.658.460.700,95) 22.461.554.592,59
PEMBIAYAAN DAERAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 64.912.509.650,54 33.389.960.700,95 (31.522.548.949,59)
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 14.649.359.650,54 33.389.960.700,95 18.740.601.050,41 Penerimaan Piutang Daerah 50.000.000.000,00 (50.000.000.000,00) Pinjaman Rumah Sakit 263.150.000,00 (263.150.000,00)
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 15.792.494.357,00 6.731.500.000,00 (9.060.994.357,00) Penyertaan Modal
Bank Pembangunan Daerah (BPD DIY) 12.862.000.000,00 - (12.862.000.000,00) PD Bank Pasar 1.680.494.357,00 6.000.000.000,00 4.319.505.643,00 PDAM 1.050.000.000,00 - (1.050.000.000,00) PT Jasa Keuangan Mikro Binangun Wates 200.000.000,00 - (200.000.000,00)
Pembayaran Pokok Utang (RSUD Wates) - 731.500.000,00 731.500.000,00 Pembiayaan Netto 49.120.015.293,54 26.658.460.700,95 (22.461.554.592,59)
0,00 0,00 (0,00)
Nama Rekening
1
SURPLUS/(DEFISIT)