32
NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM “MENGADILI DEMOKRASI DAN PERJUANGAN DAMAI RAKYAT PAPUA” DALAM PERKARA PIDANA NOMOR : 17/PID.B/2012/PN-JPR ATAS NAMA TERDAKWA : 1. SELPIUS BOBII 2. AUGUST MAKBRAWEN SANANAY KRAAR, S.IP 3. DOMINIKUS SORABUT 4. EDISON KLADIUS WAROMI, SH. 5. FORKORUS YABOISEMBUT, S.Pd Yang Didakwa : Dalam Pasal 106 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke- (1) KUHP jo Pasal 53 ayat (1) KUHP DIAJUKAN OLEH : TIM PENASEHAT HUKUM KOALISI MASYARATKAT SIPIL UNTUK PENEGAKAN HUKUM DAN HAM DI PAPUA DI PENGADILAN NEGERI KLAS I A JAYAPURA JAYAPURA 2012

NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM

“MENGADILI DEMOKRASI DAN PERJUANGAN DAMAI RAKYAT PAPUA”

DALAM PERKARA PIDANA NOMOR : 17/PID.B/2012/PN-JPR

ATAS NAMA TERDAKWA : 1. SELPIUS BOBII

2. AUGUST MAKBRAWEN SANANAY KRAAR, S.IP 3. DOMINIKUS SORABUT

4. EDISON KLADIUS WAROMI, SH. 5. FORKORUS YABOISEMBUT, S.Pd

Yang Didakwa : Dalam Pasal 106 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke- (1) KUHP

jo Pasal 53 ayat (1) KUHP

DIAJUKAN OLEH :

TIM PENASEHAT HUKUM

KOALISI MASYARATKAT SIPIL UNTUK PENEGAKAN HUKUM DAN HAM DI PAPUA

DI PENGADILAN NEGERI KLAS I A JAYAPURA

JAYAPURA 2012

Page 2: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

Nota Pembelaan Penasehat Hukum

“MENGADILI DEMOKRASI DAN PERJUANGAN DAMAI RAKYAT PAPUA”

Dalam Perkara Pidana Nomor :17/Pid.B/2012/PN-JPR

Atas Nama Terdakwa :

1. Selpius Bobii, 2. August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP, 3. Dominikus Sorabut, 4. Edison Kladius Waromi, SH

5. Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Dakwaan: Dalam Pasal 106 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke- (1) KUHP

jo Pasal 53 (1) KUHP

Di Pengadilan Negeri Klas IA Jayapura

I. PENDAHULUAN Majelis Hakim Yang Terhormat,

Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang kami Hormati,

Panitera Pengganti Yang Kami Hargai,

Pengunjung sidang yang kami Kasihi,

Pertama-tama sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan

sebagai umat ciptaan Tuhan, patut kita semua yang hadir dalam ruangan

sidang ini, mengangkat hati menaikan puji dan syukur kepada Allah dalam

Nama AnakNya Yesus Kristus karena Allah baik, serta memohon

kehadiran-Nya memberikan “MARIFAT” pengetahuan Allah kepada kita

semua agar peradilan ini dapat berjalan lancar, aman, tenang, terkendali dan

dapat menghasilkan suatu nilai keadilan dan kebenaran yang diharap-

harapkan oleh kita semua.

Di dalam Nota Pembelaan ini atas nama Para Terdakwa Saudara

1. Selpius Bobii; 2. August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP; 3. Dominikus Sorabut; 4. Edison Kladius Waromi, SH; 5. Forkorus Yaboisembut, S.Pd.

Kami Tim Penasehat Hukum patut menyampaikan terima kasih kepada

Majelis Hakim yang terhormat, yang telah memimpin persidangan dengan

arif dan bijaksana hingga memberi kesempatan kepada kami dan Para

Terdakwa secara pribadi menyampaikan Nota Pembelaan.

Dalam kaitan itu, kami juga patut menyampaikan terima kasih kepada Jaksa

Penuntut Umum, yang telah bersusah payah menyusun Surat Dakwaan

berdasar pada Berita Acara Pemeriksaan Penyidik Poda Papua di Jayapura,

menggali fakta persidangan serta menyusun surat Tuntutan seraya

mengajukan tuntutan pidana kepada Majelis Hakim untuk menyatakan

bahwa Terdakwa:

Page 3: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 2

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

1.Selpius Bobii, 2.August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP, 3.Dominikus

Sorabut, 4. Edison Kladius Waromi, SH dan 5.Forkorus Yaboisembut,

S.Pd, telah terbukti secara sah melakukan tindak pidana Mencoba

Melakukan, Menyuruh Melakukan atau Turut Serta Melakukan Makar

Dengan Maksud Supaya Seluruh atau Sebagian Wilayah Negara Jatuh

Ketangan Musuh atau Memisahkan Sebagian Dari Wilayah Negara,

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Surat Dakwaan tunggal Sdr.

JPU, para terdakwa melanggar Pasal 106 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke- (1)

KUHP jo Pasal 53 (1) KUHP. Sdr JPU telah menuntut Para Terdakwa dengan

tuntutan pidana 5 (lima) tahun dikurangkan selama terdakwa berada dalam

tahanan sementara dengan perintah Para Terdakwa tetap ditahan. Tuntutan

ini sangat tinggi untuk suatu perkara percobaan karena melaksanakan KRP

III yang dilakukan secara demokratis dan sebelumnya telah dikoordinasikan

oleh panitia kepada Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan Republik Indonesia, telah ditindaklanjuti dengan Surat Nomor :

B.962/Ses/Polhulkam/10/2011 yang bersifat segera kepada Menteri Dalam

Negeri Republik Indonesia di Jakarta, perihal Penugasan Dirjen Otda

Kepdagri untuk membuka dan menjadi Keynote Speaker pada KRP-III, surat

tersebut tembusannya juga ditujukan kepada Yang Terhormat : 1) Menko

Polhukham (Sebagai Laporan; 2) Mensegneg RI; 3) Gubernur Papua 4)

Pangdam XVII/Cenderawasih 5) Kapolda Papua. Kemudian oleh panitia

juga telah mengajukan surat pemberitahuan kepada Kepala Kepolisian

Daerah Papua dengan nomor : 33-SPK/TKRNRPB/X/2011, tertanggal, 07

Oktober 2011.

Kepada Saudara Panitera Pengganti juga kami sampaikan terima kasih atas

peranannya yang demikian penting dalam proses persidangan ini, dan

ucapan yang sama kami sampaikan pula kepada para pengunjung

persidangan yang terhormat ini. Kami percaya bahwa kehadiran para

pengunjung akan semakin menjadi suatu bukti, betapa rakyat di tanah

Papua ini juga sedang menantikan lahirnya putusan-putusan pengadilan

yang mencerminkan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat di tanah

ini.

Kami Penasehat Hukum Para Terdakwa mengajak peserta sidang yang

terhormat untuk tenang sejenak merenungkan Firman Allah yang terdapat

di dalam Alkitab Perjanjian Lama, Kitab AMSAL Pasal 11 ayat (1) : yang

berbunyi : “NERACA SERONG ADALAH KEKEJIAN BAGI TUHAN,

TETAPI IA BERKENAN AKAN BATU TIMBANGAN YANG TEPAT”

Nats dalam Firman Tuhan ini mengingatkan Majelis Hakim agar tidak

berbuat curang dalam peradilan perkara ini. Tetapi haruslah mengadili

dengan Kebenaran.

Selanjutnya dalam Kitab Injil YOHANES pasal 7 ayat (24) menyebutkan:

”JANGANLAH MENGHAKIMI MENURUT APA YANG NAMPAK,

TETAPI HAKIMILAH DENGAN ADIL”, nats ini mengingatkan Majelis

Hakim untuk memberikan putusan yang seadil-adilnya.

Page 4: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 3

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

II. FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN a. Keterangan saksi-saksi : 1. Saksi Lambertus Limbong Sattu, alamat di Jln. Baru Kotaraja, RT

01/RW I, Jayapura, lahir di Kendari, 11 November 1969, agama

Kristen Protestan, pekerjaan anggota Polisi, menerangkan sebagai

berikut :

• Bahwa saksi menerangkan Para Terdakwa dihadapkan di sidang

karena perbuatan Makar, mendirikan Negara diatas Negara, pada

saat Kongres III Rakyat Papua;

• Bahwa Kongres Rakyat Papua III dilakukan sejak hari Minggu

sampai hari Rabu, 16 – 19 Oktober 2011, Saksi hanya berada di

lokasi Kongres pada hari Rabu, 19 Oktober 2011;

• Bahwa Saksi tahu bahwa Kongres di mulai sejak hari minggu, 16

Oktober 2011 karena ada perintah pengamanan dari atasan

(Kapolres) dengan surat perintah;

• Bahwa Saksi tidak berada pada tanggal 16 – 18 Oktober 2011,

karena ada tugas lain di SATNARKOBA;

• Bahwa Saksi melihat Terdakwa Forkorus Yaboisembut datang ke

Lapangan Zakeus dengan menggunakan mobil kira-kira jam 3, dan

disambut hangat oleh masyarakat yang ada di lapangan zakeus;

• Bahwa Terdakwa Forkorus Yaboisembut menyampaikan : “kamu

jangan takut, kita tetap melakukan kongres untuk Papua

merdeka”, dan Terdakwa juga menyampaikan bahwa apapun yang

terjadi Terdakwalah (Forkorus Yaboisembut) yang

bertanggungjawab;

• Bahwa Para Terdakwa berada di lapangan zakeus melakukan orasi

dan pidato tentang Papua merdeka di podium;

• Bahwa Saksi hanya mengetahui tentang tindakan Terdakwa

Forkorus Yaboisembut;

• Bahwa Para Terdakwa mendirikan Negara Federal Papua Merdeka

dengan adanya pembentukan kabinet, yang dideklarasikan pada

saat itu dibacakan oleh Terdakwa Forkorus Yaboisembut;

• Bahwa Wilayah Negara Federal Papua Merdeka, mulai dari Papua

termasuk Papua Barat, yang mana wilayah tersebut masih

merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia;

• Bahwa Terdakwa Selpius Bobii berperan sebagai moderator, saksi

melihat Terdakwa Selpius Bobii dan Terdakwa Forkorus

Yaboisembut berada di depan (podium);

• Bahwa Terdakwa Selpius Bobii masuk dalam kepanitiaan

sementara Terdakwa Forkorus Yaboisembut selaku Ketua Dewan

Adat Papua;

• Bahwa Saksi tidak penah melihat dokumen Deklarasi Negara

Federal Papua Merdeka, hanya mendengar karena saat dibaca

menggunakan pengeras suara, saksi juga melihat ada podium,

meja, baliho/spanduk (tetapi saksi tidak jelas isi tulisan tersebut,

sehingga diperlihatkan barang bukti);

Page 5: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 4

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

• Bahwa Tulisan di Spanduk : “Kongres Rakyat Papua III tanggal 16

s/d 19 Oktober 2011”. Thema : Mari kita menegakkan hak-hak

dasar Orang Asli Papua dimasa kini dan masa depan.

Sub Thema : Membangun pemahaman secara jujur, adil dan

menyeluruh demi menegakkan hak-hak dasar Orang Asli Papua, termasuk

hak politik dimasa depan yang lebih baik, maju, adil, demokratis, aman,

damai, sejahtera dan bermartabat.

• Bahwa Setelah Terdakwa Forkorus Yaboisembut membacakan

deklarasi, masyarakat menyerukan yel-yel :”merdeka, merdeka,

merdeka”;

• Bahwa Ada Tim negosiasi dari Polres dikerahkan, setelah kegiatan

kongres selesai, Kapolres memerintahkan untuk membubarkan

masyarakat karena telah lewat waktu, karena kongres terlaksana

tanpa ijin;

• Bahwa Saksi dengar bahwa Presiden adalah Forkorus Yaboisembut

dan Perdana Menteri adalah Edison Waromi, juga ada dibacakan

perangkat/profil Negara termasuk permintaan Terdakwa

Forkorus Yaboisembut kepada NKRI untuk melakukan

perundingan dan menjalin hubungan bilateral;

• Bahwa Saksi diperintahkan untuk menangkap Terdakwa Agust M.

Kraar, S.Ip, sementara masa yang ada di lapangan zakeus ada

sekitar 700 – 1000, aparat yang di tugaskan dari kepolisian dan di

bak-up oleh satuan samping (TNI-AD);

• Bahwa Saksi tahu bahwa ada kongres Papua I dan II, yang

dilakukan di Auditorium Uncen. Tujuan Kongres Papua III, adalah

membentuk Negara Federal Papua Merdeka yang berdaulat;

• Bahwa Kongres dibubarkan sekitar jam 16.00 WIT, karena

memproklamirkan kemerdekaan;

• Bahwa Surat perintah saksi adalah sebagai pengamanan;

• Bahwa saat penangkapan terhadap Terdakwa dan masa serta

penyitaan barang tidak ada surat tugas, surat penangkapan dan

surat penyitaan barang;

Para Terdakwa menanggapi keterangan saksi Lambertus L. Sattu

sebagai berikut :

- Selpius Bobii: kongres dibubarkan 2 jam setelah kongres ditutup;

- August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP : 99,9% tidak benar, yang

benar adalah saat dia tangkap;

- Dominikus Sorabut: Tidak benar;

- Edison Kladius Waromi, SH:Tidak benar soal melakukan orasi,

terdakwa di tangkap diluar TKP;

- Forkorus Yaboisembut, S.Pd: Tidak benar, terdakwa tidak kenal

saksi, kongres tidak membentuk Negara tetapi melakukan recovery

& restorasi, kongres mulai tanggal 17-19 Oktober 2012, jumlah

masyarakat yang ada di lapangan zakeus adalah 600 orang Petapa,

1000 orang satgas, peserta 12.000;

Page 6: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 5

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

2. Saksi Amet Mahu, alamat Jl. Setiapura, Aspol, Distrikk Jayapura

Selatan, lahir di Ambon, 14 Juli 1978, agama Islam, pekerjaan anggota

Polri, menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa Saksi berada di TKP pada hari Rabu, 19 Oktober 2011 untuk

pengamanan kongres Papua III;

• Bahwa Saksi tidak melihat Para Terdakwa hanya mendengar

deklarasi Negara Federal Republik Papua Barat, jarak saksi dengan

lokasi sekitar 50 - 60 meter;

• Bahwa Wilayah Negara Federal Republik Papua Barat yang

disebutkan adalah dari Sorong sampai Merauke, yang masih

merupakan bagian wilayah dari NKRI;

• Bahwa Saksi juga mendengar tentang lambang Negara yaitu

Burung Mambruk, lagu kebangsaan yaitu Hai Tanahku Papua,

bendera kebangsaan yaitu Bintang Fajar, mata uang yaitu Gulden

Papua, penduduknya adalah Orang Papua. Presiden adalah

Forkorus Yaboisembut, Perdana Menteri adalah Edison Waromi;

• Bahwa Saksi tidak tahu pembaca deklarasi, hanya tahu bahwa ada

deklarasi;

• Bahwa Saksi ada di lapangan zakeus sekitar jam 10-11, dengar juga

masyarakat menyerukan yel-yel “merdeka”;

• Bahwa Saksi bersama teman-teman lain dengar deklarasi

dibacakan karena menggunakan microphone;

• Bahwa Setelah bubar saksi menangkap Terdakwa Edison Waromi,

tahu karena Terdakwa disebut sebagai Perdana Menteri;

• Bahwa saat penangkapan terhadap Terdakwa dan masa serta

penyitaan barang tidak ada surat tugas, surat penangkapan dan

surat penyitaan barang;

Para Terdakwa menanggapi keterangan saksi Amet Mahu sebagai

berikut:

- Selpius Bobii: tidak benar; - Agust Makbrawen Sananay Kraar, S.IP: semua benar;

- Dominikus Sorabut : semua benar;

- Edison Kladius Waromi, S.H: benar lakukan penangkapan dengan

paksa, mobil saya diberhentikan, istri dan anak saya diturunkan,

semua yang didalam mobil babak belur;

- Forkorus Yaboisembut, S.Pd: tidak ada komentar, karena saya tidak

tahu saksi ini ada dimana;

3. Saksi Safrudin Mahmud, alamat Jl. Nimboran Dok VIII, Kelurahan

Imbi, Distrik Jayapura Selatan, lahir di Ternate, 10 Februari 1973,

agama Islam, pekerjaan anggota Polri, menerangkan sebagai berikut ;

• Bahwa Saksi hanya mengenal Terdakwa Forkorus Yaboisembut

sedangkan yang lainnya tidak;

• Bahwa Pada saat di tempat kongres saksi bertugas sebagai

perekam, saksi juga mendengar tentang deklarasi;

Page 7: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 6

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

• Bahwa Para Terdakwa berdiri bersamaan di podium, Terdakwa

Forkorus Yaboisembut membacakan deklarasi, isi deklarasi

sependengaran saksi adalah tentang memisahkan diri dari NKRI;

• Bahwa Saksi bertugas mendokumentasikan, diperlihatkan Barang

Bukti (bersama wakil Penuntut Umum, wakil Penasehat Hukum,

wakil Terdakwa), ada beberapa Barang Bukti yang tidak diambil

oleh saksi;

• Bahwa Saksi mendengar “memisahkan Papua dari NKRI” (dari

deklarasi), wilayah Negara Papua dari Sorong sampai Merauke,

dengan jarak 10 meter;

• Bahwa saksi tidak mengetahui siapa presidennya dan juga lembaga

Negara yang dibacakan karena terlalu ramai;

• Bahwa Kongres dilakukan pada tanggal 16 sampai 19 Oktober

2011, saksi hanya bertugas pada hari Rabu, 19 Oktober 2011 jam

09.00 WIT;

• Bahwa saksi tidak mengetahui susunan penyelenggarnya;

• Bahwa Barang bukti yang didokumentasikan dilakukan setelah

pelaksanaan Kongres Rakyat Papua III dan setelah terjadi

penangkapan;

• Bahwa setelah dibubarkan kemudian dilakukan pengumpulan dan

penyitaan Barang Bukti dan dibawa ke Polda;

• Bahwa Peran terdakwa Forkorus Yaboisembut membaca deklarasi,

terdakwa yang lain berdiri berjejer dengan terdakwa Forkorus

Yaboisembut;

• Bahwa Surat perintah saksi adalah bertugas untuk pengamanan,

untuk perintah penyitaan tidak ada;

• Bahwa saksi tidak mengetahui proses penangkapan para terdakwa;

• Bahwa Kongres Rakyat Papua III ditutup dengan doa lalu

dibubarkan.

• Bahwa saksi tidak mendokumentasikan pada saat masyarakat

dipukul oleh aparat;

• Bahwa saksi tidak mengetahui masalah ijin;

• Bahwa saksi juga tidak mengetahui peranan masing-masing

terdakwa, saksi hanya mengetahui saat itu Terdakwa Forkorus

membaca Deklarasi;

• Bahwa saksi tidak mengetahui waktu penutupan kongres, dan juga

tidak mengetahui siapa yang menutup kongres;

• Bahwa saat penangkapan terhadap Terdakwa dan masa serta

penyitaan barang tidak ada surat tugas, surat penangkapan dan

surat penyitaan barang;

• Bahwa diperlihatkan barang bukti oleh Majelis Hakim di BAP

dalam ruang persidangan dan saksi menolak barang bukti nomor

14, 17, 24, 27, 40, 42 dan 60 dan menyatakan tidak menyatakan

tidak mengetahui barang bukti tersebut;

• Bahwa saat penangkapan terhadap Terdakwa dan masa serta

penyitaan barang tidak ada surat tugas, surat penangkapan dan

surat penyitaan barang;

Page 8: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 7

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

Para Terdakwa menanggapi keterangan saksi Safrudin Mahmud

sebagai berikut:

- Selpius Bobii : tidak benar (menolak);

- August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP : tidak benar (menolak);

- Dominikus Sorabut : tidak benar (menolak);

- Edison Kladius Waromi, SH : tidak benar (menolak),

karena saksi tidak tahu peran dan tidak tahu jam berapa KRP III

ditutup;

- Forkorus Yaboisembut, S.Pd : tidak benar (menolak),

terdakwa tidak kenal saksi, terdakwa tidak lakukan pidato, tidak

ada podium, deklarasi bukan pemisahan diri tetapi deklarasi

pemulihan;

4. Saksi Sujono, alamat Aspol Base “G” RT 02/ RW II Kelurahan

Tanjung Ria, Distrik Jayapura Utara, lahir di Pamekasan, 12

Desember 1968, agama Islam, pekerjaan anggota Polri, menerangkan

sebagai berikut;

• Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi tidak berada di Tempat

Kejadian Perkara, saksi hadir untuk memebrikan keterangan

berkaitan dengan pemberitahuan kegiatan;

• Bahwa Ada surat pemberitahuan dari TKRNRPB dari Terdakwa

Selpius Bobii sebagai ketua pelaksana Kongres Rakyat Papua III

kepada Kapolda tertanggal 10 Oktober 2011 yang tembusannya

kepada Direktur Intelkam Polda Papua;

• Bahwa Isi surat pemberitahuan pada dasarnya mengadakan

Kongres Rakyat Papua III tanpa memuat akan dilakukan deklarasi,

pihak Polda tidak mengeluarkan Surat Tanda Terima

Pemberitahuan (STTP) dengan alasan belum ada surat ijin

penggunaan tempat;

• Bahwa Tanggal 13 Oktober 2011, Terdakwa Selpius Bobii bertemu

saksi untuk meminta Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP)

namum saksi tidak memberikan dengan alasan terdakwa Selpius

Bobii harus menyerahkan surat ijin penggunaan tempat dari

pemiliknya, saat itu Terdakwa selpius Bobii tidak membawanya;

• Bahwa Tanggal 14 Oktober 2011 , Terdakwa Selpius Bobii kembali

bertemu saksi dan menunjukan surat yang di keluarkan oleh

Menkopolhukam kepada Mendagri tentang penunjukan Dirjen

Otda untuk menghadiri KRP III;

• Bahwa Saksi membenarkan surat Polkam Kepmendagri tentang

penunjukkan Dirjen Otda untuk membuka sekaligus menjadi

keynote speaker pada KRP III;

• Bahwa dalam surat pemberitahuan kegiatan, Ketua Panitia KRP III

adalah Selpius Bobii dan Sekretaris adalah Zakarias Horota;

• Bahwa Tempat pelaksanaan Kongres Rakyat Papua III di

Auditorium Uncen didalam buku panduan KRP III, Ketua Panitia

(Selpius Bobii, tidak memberitahukan tempat, sebelum kami

memberikan STTP);

Page 9: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 8

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

• Bahwa Saksi membenarkan surat pemberitahuan dan buku paduan

yang ditunjukkan oleh Penuntut Umum di persidangan;

• Bahwa Saksi akan melakukan pengecekan tempat namun terhalang

depan Uncen sehingga saksi kembali ke Kepolisian Daerah Papua;

• Bahwa Surat pemberitahuan dilampirkan buku paduan yang

menjelaskan thema, sub thema, tujuan dan peserta;

Para Terdakwa menanggapi keterangan saksi Sujono :

- Selpius Bobii : semua benar (tujuan

pelaksanaan yang salah)

- August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP : tidak tahu;

- Dominikus Sorabut : tidak tahu;

- Edison Kladius Waromi, SH : tidak tahu;

- Forkorus Yaboisembut, S.Pd : tidak tahu;

5. Saksi Jetny Leonard Sohilait, alamat RT 001/RW 002 Santarosa, Distrik

Jayapura selatan lahir di Allang, 30 Desember 1980, agama Kristen

Protestan, pekerjaan anggota Polri, menerangkan sebagai berikut;

• Bahwa Sebagai pengamanan pada tanggal 19 Oktober 2011, sekitar jam

10.00 wit;

• Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa Forkorus Yaboisembut dan

Terdakwa Edison Waromi dari media cetak;

• Bahwa saksi belum pernah melihat para terdakwa secara langsung, dan

tidak pernah mendengar suara para terdakwa juga;

• Bahwa Terdakwa Edison Waromi melakukan konferensi pers jam 3

(jarak saksi dari TKP ± 100 meter) dan memperkenalkan diri sebagai

Perdana Menteri Negara Federasi Papua Barat, selama kira-kira 5 menit;

• Bahwa saksi tidak mengetahui apa yang ditanyakan para wartawan saat

itu;

• Bahwa Saksi tidak mengetahui peran Terdakwa lainnya;

Para Terdakwa menanggapi keterangan saksi Jetny Leonard Sohilait :

- Selpius Bobii : tidak komentar (menolak);

- Agust Makbrawen Sananay Kraar, S.IP : tidak komentar;

- Dominikus Sorabut : tidak komentar;

- Edison Kladius Waromi, S.H : tidak benar (menolak);

- Forkorus Yaboisembut, S.Pd : tidak komentar;

6. Saksi Suardi Madjid, SH, alamat Jl. Arwana Macan Tutul No.9,

agama Islam, pekerjaan anggota Polri, menerangkan sebagai berikut;

• Bahwa Para Terdakwa di dakwa kasus makar, lokasi kejadian di

Lapangan Zakeus Padang Bulan, tanggal 19 Oktober 2011;

• Bahwa Saksi bertugas sebagai pengamanan Kongres Papua III,

dari jam 10.00 sampai sore, situasi saat siang hari aman, sore

terjadi keributan karena Terdakwa Forkorus Yaboisembut di

tangkap;

• Bahwa Para Terdakwa berdiri di podium, saksi melihat dari

sekitar 50 meter, Terdakwa Forkorus Yaboisembut membaca

Page 10: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 9

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

dikertas, kata-kata Terdakwa Forkorus Yaboisembut

“memisahkan diri dari NKRI”;

• Bahwa Terdakwa Tahu dari media, surat perintah saksi adalah

pengamanan, saksi juga melakukan penangkapan terhadap

Terdakwa Forkorus Yaboisembut;

• Bahwa Pembacaan deklarasi Negara Republik Federal Papua

Barat dilakukan sekitar jam 14.000 WIT, wilayahnya dari Sorong

sampai Merauke, mengenai perangkat Negara saksi tidak tahu,

masyarakat yang hadir sekitar 1000 orang;

• Bahwa saksi menerangkan setelah pembacaan deklarasi baru

sebagian massa pulang dan yang lainnya masih tetap di Lapangan

Zakeus;

• Bahwa saksi menerangkan dipimpin oleh Kapolresta Jayapura

saat melakukan pembubaran, saat itu perintah pimpinan adalah

menangkap Terdakwa Forkorus Yaboisembut karena membaca

deklarasi;

• Bahwa Saksi menangkap Terdakwa Forkorus Yaboisembut di

asrama Pastor sekitar Lapangan Zakeus setelah KRP III ditutup,

saksi mengetahui dari teman;

• Bahwa saksi menerangkan pada saat menangkap Pak Forkorus,

situasi sudah kacau;

• Bahwa saksi menerangkan melihat podium, kursi, pengeras suara,

spanduk dan meja di tempat kongres (Saksi diminta melihat

Barang Bukti bersama dengan Penuntut Umum, Penasehat

Hukum dan Terdakwa);

• Bahwa Saksi pada tanggal 17-18 Oktober 2011 tidak berada di

Lapangan zakeus tetapi sementara melakukan monitoring (di SMP

Paulus);

• Bahwa Surat perintah penangkapan dan penahanan setelah

deklarasi sekitar 1 jam kemudian, tidak ada surat perintah

penangkapan dan surat penyitaan;

• Bahwa Keterangan saksi di BAP nomor 6 ditegaskan kembali

bahwa saksi berada di lapangan zakeus pada hari Rabu, 19

Oktober 2011;

• Bahwa saksi menerangkan tidak melihat secara langsung para

terdakwa, hanya mendengar saja;

• Bahwa saksi tidak mengetahui peran para terdakwa;

• Bahwa saksi hanya mengetahui adanya Presiden yaitu Forkorus

Yaboisembut, sedangkan Perdana Menteri, lembaga Negara,

lambang Negara, bahasa dan Mata Uang saksi tidak tahu;

• Bahwa saksi menerangkan ikut serta mengumpulkan barang

bukti;

• Bahwa saksi menerangkan hanya mengenal terdakwa Forkorus

Yaboisembut, sedangkan terdakwa yang lainnya tidak kenal;

• Bahwa saksi tidak mengetahui mengenai surat pemberitahuan

kegiatan yang dimasukan Panitia ke Polda Papua, dan saksi juga

Page 11: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 10

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

tidak mengetahui adanya surat rekomendasi ke Perserikatan

Bangsa Bangsa;

• Bahwa saat penangkapan terhadap Terdakwa dan masa serta

penyitaan barang tidak ada surat tugas, surat penangkapan dan

surat penyitaan barang;

Para Terdakwa menanggapi keterangan saksi Suardi Madjid, SH

sebagai berikut :

- Selpius Bobii : tidak benar (menolak),

saat deklarasi pengeras suara dimatikan, jarak dari pagar ke

Lapangan Zakeus sekitar 80 meter;

- Agust Makbrawen Sananay Kraar, S.IP : tidak komentar;

- Dominikus Sorabut. : tidak komentar;

- Edison Kladius Waromi, S.H : tidak benar (menolak);

- Forkorus Yaboisembut, S.Pd. : tidak benar (menolak),

saya tidak kenal saksi, deklarasi ini tentang pemulihan bukan

memisahkan diri, acara KRP III selesai jam 13.00 WIT, jam 14.00

WIT konferensi pers, terjadi keributan karena ada tembakan, saya

ditangkap oleh 3 orang di biara;

7. Saksi Andi Goni, alamat Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura

Selatan, lahir di Wajo 01 Januari 1969, agama Islam, pekerjaan

anggota Polri, menerangkan sebagai berikut;

• Bahwa Saksi ditugaskan untuk pengamanan Kongres Rakyat

Papua III dengan surat perintah Kapolres tanggal 15 Oktober 2011;

• Bahwa Saksi berada di Lapangan Zakeus pada tanggal 19 Oktober

2011, untuk mengumpulkan Barang Bukti, karena saksi di

Polresta Jayapura bekerja di bagian identifikasi;

• Bahwa saksi hanya mengenal Terdakwa Forkorus Yaboisembut

saja sedangkan terdakwa yang lainnya tidak;

• Bahwa Terdakwa Forkorus Yaboisembut membaca deklarasi, isi

deklarasi saksi tidak ingat;

• Bahwa Saksi mengumpulkan Barang Bukti di tempat kejadian

perkara kemudian diserahkan ke Polda Papua;

• Bahwa saat penangkapan terhadap Terdakwa dan masa serta

penyitaan barang tidak ada surat tugas, surat penangkapan dan

surat penyitaan barang;

Para Terdakwa menanggapi keterangan saksi Andi Goni sebagai

berikut :

- Selpius Bobii : tidak benar (menolak),

karena saksi tidak dapat melihat jelas, terhalang oleh tenda;

- August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP : tidak benar (menolak);

- Dominikus Sorabut : tidak benar (menolak);

- Edison Kladius Waromi, SH : tidak benar (menolak);

- Forkorus Y. : tidak benar (menolak),

deklarasi dilakukan diatas tanah tidak di podium;

Page 12: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 11

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

8. Elieser Awom, lahir di Biak Tanggal 15 Juli 1949, Agama Kristen

Protestan, Pekerjaan mantan anggota Polri, Alamat APO Gudang

Jayapura Utara, di persidangan memberikan keterangan sebagai

berikut:

• Bahwa saksi kenal para terdakwa hubungannya sebagai teman;

• Bahwa ada 5000 peserta yang hadir di Kongres III Papua

• Bahwa saat penangkapan tanggal 19 Oktober 2011 malam, kami

mendapat tekanan dan diperlakukan secara tidak manusiawi oleh

AKP. Ridho Purba, sehingga kami memberikan keterangan tanggal

20 Oktober 2011;

• Bahwa saksi menerangkan ada sekitar 400 orang yang ditangkap

dan dibawah ke Polda Papua dan hanya delapan orang yang

dijadikan saksi;

• Bahwa saksi hadir di acara kongres dari pembukaan sampai

penutupan;

• Bahwa saksi menerangkan apa yang dilakukan para terdakwa

bukan kehendak mereka sendiri tapi kehendak rakyat Papua

• Bahwa saksi menerangkan panitia kongres sudah bertemu dengan

Presiden dan direkomedasikan ke Menkopolhukam dan telah

diberi ijin;

• Bahwa saksi menerangkan jika tidak ada ijin maka kami tidak

mungkin melaksanakan kongres karena itu merupakan aturan

yang berlaku di NKRI;

• Bahwa saksi menerangkan Selpius Bobii, Dominikus Serabut,

August Kraar adalah merupakan panitia sedangkan terdakwa

Forkorus Yaboisembut dan Edison Waromi merupakan

penanggungjawab;

• Bahwa saksi menerangkan setelah kongres berakhir, aparat

membubarkan paksa massa yang hadir:

• Bahwa saksi menerangkan pembacaan deklarasi dilakukan karena

adanya paksaan dari rakyat Papua;

• Bahwa saksi menerangkan atas dasar kemauan rakyat Papua

mereka memilih Presiden yaitu Forkorus Yaboisembut dan

Perdana Meneteri adalah Edison Waromi;

• Bahwa saksi menerangkan isi deklarasi adalah untuk menjelaskan

kepada Indonesia dan bangsa lain-lain untuk mengembalikan

kedaulatan bangsa Papua yang telah merdeka pada tahun 1961;

• Bahwa saksi menerangkan Negara Federal Papua Barat meliputi

Jayapura sampai Merauke termasuk juga Provinsi Papua Barat

• Bahwa saksi menerangkan menyadari secara hukum dan adat

bahwa kami yang memiliki Papua, tetapi secara penjajahan kami

masih NKRI;

• Bahwa saksi menerangkan ada juga dibentuk lembaga Negara, itu

aturan untuk perlengkapan suatu Negara;

• Bahwa saksi menerangkan dalam deklarasi juga disebutkan

lambang Negara yaitu burung mambruk, bendera adalah bintang

Page 13: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 12

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

fajar, bentuk Negara adalah Federal, Mata uang adalah Golden,

Lagu kebangsaan adalah Hai Tanahku Papua;

• Bahwa saksi menerangkan deklarasi merupakan hasil keputusan

rakyat Papua;

• Bahwa saksi menerangkan deklarasi harus disampaikan ke

Perserikatan Bangsa Bangsa supaya diakui;

• Bahwa saksi menerangkan secara hukum sudah ada pengakuan

dari PBB dan ini masih dalam proses;

• Bahwa saksi menerangkan ditunjukkan surat Menkopolhukam

oleh saudara terdakwa Selpius Bobii;

• Bahwa saksi menerangkan duduk bersama-sama dengan para

terdakwa waktu kegiatan kongres III;

• Bahwa saksi menerangkan tidak pernah berkelahi dengan

terdakwa Forkorus Yaboisembut;

• Bahwa saksi menerangkan melihat adanya microphone, spanduk

dan kursi (barang bukti spanduk diperlihatkan Jaksa);

• Bahwa saksi menerangkan sebagai pimpinan kolektif dalam

kongres;

• Bahwa saksi menerangkan saat itu ada pengamanan dari Penjaga

Tanah Papua (PETAPA), Polri dan TNI, dan aparat saat itu berada

di luar Lapangan Kongres;

• Bahwa saksi menerangkan tempat dilaksanakannya kongres

merupakan komplek Katholik sehingga ada pagarnya;

• Bahwa saksi menerangkan dalam kegiatan kongres ada pembagian

komisi namun saksi dan para terdakwa memberikan hak

sepenuhnya kepada rakyat Papua untuk memutuskan apa yang

mereka mau jadi rakyat yang bicara kami menunggu hasil saja;

• Bahwa saksi menerangkan pembacaan deklarasi pada akhir

kongres dan setelah lebih dari 2 jam kemudian baru kami diserang

aparat;

• Bahwa kegiatan kongres telah ditutup secara resmi oleh panitia;

• Bahwa saksi menerangkan tidak mendirikan Negara diatas Negara,

karena kami pernah merdeka tahun 1961 dan itu yang kami

nyatakan dalam kongres III Papua;

• Bahwa saksi menerangkan hadir di Polda karena ditangkap

tanggal 19 Oktober 2011;

• Bahwa saksi menerangkan saat di Polda AKP. Ridho Purba

meludahi kami semua yang saat itu diperintah duduk dilapangan

tenis Polda Papua dan saat mau tidur kami kemudian ditendang;

• Bahwa saksi menerangkan tahu panitia kongres telah memasukan

surat pemberitahuan ke Polda Papua untuk melaksanakan kongres

III;

• Bahwa deklarasi itu merupakan hasil pembahasan komisi bukan

pemikiran individu;

• Bahwa saksi menerangkan Pimpinan Kolektif tidak masuk dalam

pembagian komisi;

Page 14: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 13

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

• Bahwa saksi menerangkan pada saat pembubaran paksa oleh

aparat tidak ada peringatan oleh aparat, tidak ada surat perintah

penangkapan dan tidak ada surat penyitaan;

• Bahwa saksi menerangkan ada korban meninggal 3 orang dan

banyak yang luka-luka saat pembubaran paksa tersebut;

• Bahwa saksi menegaskan bahwa kongres telah selesai jam 15.00

WIT kemudian jam 17.00 WIT baru dibubarkan paksa oleh aparat;

Tanggapan para terdakwa terhadap keterangan saksi adalah sebagai

berikut :

- Selpius Bobii : Keterangan saksi benar

- August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP : Keterangan saksi benar

- Dominikus Serabut : Seluruhnya benar,

- Edison Waromi : Benar

- Forkorus Yaboisembut : Deklarasi tidak ada

istilah memisahkan diri, yang dibacakan adalah pemulihan Papua

Barat yang dianeksasi oleh NKRI.

- Keterangan saksi-saksi yang dibacakan dan tanggapan terhadap BAP

Saksi Yang dibacakan :

Dalam persidangan Penuntut Umum telah membacakan keterangan

saksi-saksi antara lain : 1). Hans Makabori, 2). Paulus Kolopnun

Wagayap, 3). Linus William Marweri. STh, 4). Simon Wasanggai, 5).

Jhon Bernard Done, keterangan saksi-saksi tersebut telah ditolak oleh

Para Terdakwa dengan alasan saksi tidak dibawah sumpah dan oleh

Penasehat Hukum ditolak dengan alasan berdasarkan pasal 185 ayat (1),

Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang KUHAP yang berbunyi :

keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di

sidang pengadilan, dan ayat (7). Menyatakan keterangan dari saksi yang

tidak di sumpah, meskipun bersesuaian antara satu dan yang lain, tidak

merupakan alat bukti...dst.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, sudah sepatutnya Majelis Hakim

Pemeriksa Perkara ini mengesampingkan keterangan saksi-saksi tersebut

dan tidak perlu dipertimbangkan lagi.

b. Bukti Surat (Lihat Barang Bukti di BAP dan surat); 1. Bukti surat dari Penuntut Umum;

- Surat Pemberitahuan ke Polda Papua Nomor :33

- Buku Paduan KRP III;

- Deklarasi Bangsa Papua di Negeri Papua Barat;

- Profil Negara Papua;

Sedangkan bukti surat lainnya tidak ditunjukkan oleh JPU di dalam

persidangan sehingga bukti surat yang tidak ditunjukkan dalam

persidangan patutlah dikesampingkan dan tidak perlu

dipertimbangkan dalam pembuktian ini.

Page 15: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 14

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

2. Bukti Surat dari Penasehat Hukum adalah Surat Nomor :

B.960/Ses/Polhukam/10/2011, Perihal Penugasan Dirjen Otda

Kemdagri untuk membuka dan menjadi Keynote Speaker pada KRP

III di Auditarium Uncen Jayapura.

c. Barang bukti : Dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum membacakan daftar barang

bukti tetapi tidak menunjukkan fisik barang bukti tersebut, hanya satu

barang bukti dari enam puluh empat yang di tunjukkan yaitu 1 (satu)

buah spanduk yang bertuliskan :

Thema : mari kita menegakkan hak-hak orang asli Papua dimasa kini dan masa

depan; Sub thema: Membangun pemahaman secara jujur, adil dan menyeluruh

demi menegakkan hak-hak dasar orang asli Papua, termasuk hak politik dimasa

depan yang lebih baik, maju, adil, demokratis, aman , damai sejahtera, dan

bermartabat .

sehingga barang bukti yang tidak ditunjukkan dalam persidangan

patutlah dikesampingkan dan tidak perlu dipertimbangkan dalam

pembuktian ini.

d. Keterangan Terdakwa :

1. Selpius Bobii, memberikan keterangan bahwa : • Bahwa Terdakwa tidak melakukan makar;

• Bahwa Terdakwa sudah menerangkan dari awal pemeriksaan di

Penyidik soal kebangsaan dan wargaNegara bahwa kami adalah

Bangsa Papua dan warga Negara Papua Barat;

• Bahwa Tidak punya KTP, tidak pernah ikut Pilkada, tidak akui

pemerintahan yang ada : polri dan TNI AD, DPRP, MRP,

Gubernur, Bupati;

• Bahwa Terdakwa menerangkan perannya sebagai Ketua Panitia

Pelaksana Kongres Rakyat Papua III;

• Bahwa Deklarasi yang dibacakan adalah deklarasi pemulihan

Negara Papua yang diakui oleh Presiden Soekarno dan dihina

sebagai Negara boneka;

• Bahwa Presiden terpilih adalah Forkorus Yaboisembut dan

Perdana Menterinya adalah Edison Kladius Waromi, SH;

• Bahwa Negara Papua sudah ada sejak tanggal 19 Oktober 1961 oleh

Komite Nasional Papua dan di jamin oleh Deklarasi umum Hak

Asasi Manusia dan 3 (tiga) Kovenan Internasional yaitu Kovenan

Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, Kovenan Internasional

tentang Sosial Budaya dan Ekonomi dan Deklarasi Hak Dasar

Rakyat Pribumi dan deklarasi dimaksud dijamin oleh UUD 1945

yakni dalam pembukaan UUD 1945 paragraf pertama yang

berbunyi;

“bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala

bangsa, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena

tidak sesuai dengan Peri Kemanusiaan dan Peri Keadilan. Bahwa

Kovenan diatas telah diratifikasi oleh Negara Indonesia maka itu

Page 16: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 15

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

Negara Indonesia patut dan wajib melaksanakannya.

• Bahwa Tidak perlu dijelaskan wilayah Papua karena ada dlm

profil;

• Bahwa Kongres Rakyat Papua III diprakarsai oleh panitia yang

diberikan mandat oleh masyarakat yang terdiri dari organ-organ

Papua Barat;

• Bahwa Amanat yang diberikan oleh rakyat adalah mempersiapkan

dan mengadakan Kongres Bangsa Papua yang ke III;

• Bahwa Panitia pelaksana Kongres Rakyat Papua III tidak bekerja

sendiri;

• Bahwa Tempat kegiatan Kongres Rakyat Papua III adalah di

Lapangan Zakheus Padang Bulan;

• Bahwa terdakwa menerangkan tanggal 16 Oktober 2011 adalah

acara biasa yaitu sembahyang;

• Bahwa Pembukaan Kongres Rakyat Papua III mulai tanggal 17

Oktober s/d tanggal 19 Oktober 2011;

• Bahwa Peserta terdiri dari 7 wilayah adat dan ada juga wartawan.

7 Wilayah adat meliputi : wilayah I Mamta/Tabi, II Saireri,

wilayah III Domberai, wilayah IV Bomberai, wilayah V Anim Ha,

wilayah VI La Pago, wilayah VII Mee pago;

• Bahwa Ada pemimpin wilayah adat (otoritas setempat), pemilik

negeri yang ditempatkan oleh Tuhan;

• Bahwa Peserta yang menghadiri KRP III berjumlah sekitar 6.000

(enam ribu) orang dan ditambah dengan pengamanan sehingga

total 12.000 (dua belas ribu) orang;

• Bahwa Hasil akhir daripada Kongres Rakyat Papua III adalah

deklarasi;

• Bahwa Profil Negara disusun oleh rakyat Papua yang ikut Kongres

Rakyat Papua III;

• Bahwa Terdakwa sebagai Ketua Panitia KRP III, tidak perlu sebut

susunan kepanitiaan;

• Bahwa Deklarasi yang dilakukan adalah deklarasi pemulihan;

• Bahwa Presiden Negara Republik Federal Papua Barat adalah

Forkorus Yaboisembut dan Perdana Menteri Edison Kladius

Waromi, SH;

• Bahwa Sebelum ada deklarasi, pemimpin bangsa Papua, otorita

Masyarakat Papua;

• Bahwa Terdakwa punya KTP Negara Republik Federal Papua

Barat tetapi saat ini tidak dibawa;

• Bahwa Pelaksana KRP III, panitia diamanatkan oleh rakyat melalui

pimpinan-pimpinan organ Papua Barat;

• Bahwa Amanat yaitu mempersiapkan dan mengamanatkan

Kongres bangsa Papua yang ke-III;

• Bahwa Tidak kerja sendiri tetapi tidak perlu menjelaskan seksi

dalam kepanitiaan;

• Bahwa Kegiatan KRP III berlangsung dari tanggal 16 -19 Oktober

2011;

Page 17: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 16

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

• Bahwa Komisi yang menyusun isi deklarasi, tidak tahu;

2. August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, memberikan keterangan bahwa:

• Bahwa Terdakwa adalah Pegawai Negeri Republik Indonesia, di

Provinsi Papua;

• Bahwa Terdakwa pernah menjadi Panitia pada Kongres Rakyat

Papua II dan III;

• Bahwa Terdakwa pernah memberikan keterangan di Berita Acara

Pemeriksaan (BAP);

• Bahwa terdakwa menerangkan posisi sebagai Kepala Bidang

Logistik dan Perlengkapan; Kongres Rakyat Papua III;

• Bahwa Sebagai Ketua Panitia Kongres Rakyat Papua III adalah

Selpius Bobii, sementara sturktur kepanitiaan terdakwa lupa;

• Bahwa Kongres Rakyat Papua III dilaksanakan sejak tanggal 16

Oktober s/d tanggal 19 Oktober 2011 di Lapangan Zakheus

Padang Bulan;

• Bahwa Presiden Negara Republik Federal Papua Barat adalah

Forkorus Yaboisembut, S.Pd dan Perdana Menterinya Edison

Klaudius Waromi, S.H;

• Bahwa Negara Republik Federal Papua Barat dideklarasikan

tanggal 19 Oktober 2011;

• Bahwa Alat kelengkapan Negara berupa Bendera Negara,

Lambang Negara, Lagu, Mata Uang, Wilayah Terdakwa tidak

menjawab karena itu bukan bagiannya;

• Bahwa Terdakwa tidak tahu siapa yang membaca deklarasi;

• Bahwa Kongres Rakyat Papua III ditutup jam 18.00 WIT;

• Bahwa Terdakwa tidak akan memberikan keterangan di luar

tupoksinya (logistik & perlengkapan);

3. Dominikus Sorabut, memberikan keterangan bahwa : • Bahwa Terdakwa adalah Bangsa Papua dan warga Negara Papua

Barat, di BAP dipaksakan menjadi warga Negara Indonesia;

• Bahwa Terdakwa tidak merasa punya Camat, Bupati, Kepolisian;

• Bahwa Terdakwa tidak punya KTP Indonesia karena warga

Negara Papua Barat;

• Bahwa Terdakwa mencabut keterangan di BAP yang dibuat oleh

Penyidik Polda sebagai Bangsa Indonesia;

• Bahwa Terdakwa hadir di Kongres Rakyat Papua III dari tanggal

17 Oktober s/d 19 Oktober 2011 sebagai peserta dan tidak

merupakan anggota panitia;

• Bahwa Terdakwa berperan sebagai peserta kongres;

• Bahwa Deklarasi yang dilakukan adalah Deklarasi Pemulihan,

namun terdakwa tidak ingat isi deklarasi seluruhnya;

• Bahwa Terdakwa hadir di Kongres, dengar dan ikuti di Kongres

Rakyat Papua III;

• Bahwa Presiden adalah Forkorus Yaboisembut, S.Pd, Perdana

Page 18: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 17

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

Menteri adalah Edison Waromi, SH, bangsa adalah Papua, lagu

kebangsaan Hai tanahku Papua, lambangnya Burung Mambruk,

bendera Bintang Fajar, mata uang Gulden;

• Bahwa Wilayah Negara, bagian barat berbatasan dengan Maluku,

bagian Selatan berbatasan dengan Australia, bagian utara

berbatasan dengan Filipina, bagian timur berbatasan dengan

Papua New Guinea;

• Bahwa Tidak perlu KTP dan aturan karena Terdakwa ada di atas

tanah Papua;

• Bahwa Tidak mengetahui siapa yang membuat deklarasi tetapi

yang membacakan deklarasi oleh Presiden Negara Federal

Republik Papua Barat yaitu Forkorus Yaboisembut,S.Pd;

• Bahwa Kongres dilakukan atas demokrasi tertinggi bangsa Papua,

dengan melakukan Kongres I (pertama) tahun 1961, Kongres II

tahun 2000, dan berdasarkan kovenan internasional, dengan

menghadirkan masyarakat Papua dari 7 (tujuh) wilayah adat;

• Bahwa Deklarasi dan profil Negara lahir dari hasil Kongres Rakyat

Papua III (masyarakat);

• Bahwa Yang membuka dan menutup kegiatan Kongres Rakyat

Papua III adalah TUHAN ALLAH;

• Bahwa Hari ke 3 kongres, Presiden Forkorus Yaboisembut

membacakan deklarasi;

• Bahwa Peserta berasal dari 7 (tujuh) wilayah pemerintahan bangsa

Papua yaitu Wilayah I Mamta/Tabi, Wilayah II Saireri, Wilayah

III Domberai, Wilayah IV Bomberai, Wilayah V Anim Ha,

Wilayah VI Lapago dan Wilayah VII Mee Pago;

• Bahwa Ketua Panitia Kongres Rakyat Papua III adalah Selpius

Bobii;

• Bahwa Kongres Rakyat Papua III ditutup pada tanggal 19 Oktober

Pukul 13.30 WIT;

• Bahwa Dalam KRP III terbagi dalam 4 (empat) Komisi yaitu Komisi

A (Politik), Komisi B (Hukum), Komisi C (Keuangan) dan Komisi

D (Khusus), tetapi Terdakwa tidak mengetahui ketua masing-

masing Komisi tersebut;

• Bahwa Terjadi penyerangan yang dilakukan oleh Aparat

keamanan pada jam 15.30 WIT;

• Bahwa Tidak tahu bahwa ada surat pemberitahuan ke Polda;

• Bahwa Ada surat dari Menkopolhukam ke Mendagri untuk

membuka acara KRP III, diberi ke Ketua panitia dan sebelum KRP

III dibuka, sudah disampaikan bahwa acara akan di buka oleh

wakil dari pemerintah pusat;

• Bahwa Saat terjadi penyerangan aparat keamanan tidak

menunjukkan surat tugas, surat penangkapan, dan surat penyitaan;

• Bahwa Tidak ada peringatan dari Kapolresta Jayapura untuk

membubarkan peserta kongres;

• Bahwa terdakwa menolak keterangan di Polisi karena

diperlakukan secara tidak Manusiawi (ditodong dengan pistol dan

Page 19: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 18

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

diludahi) juga tidak didampingi Penasehat Hukum, untuk BAP

tanggal 19 Oktober 2011;

4. Edison Kladius Waromi,SH, memberikan keterangan bahwa : • Bahwa terdakwa Pernah diperiksa dan memberikan keterangan di

Penyidik Polda Papua;

• Bahwa Setelah keterangan diketik, di print out dan diberikan

kepada terdakwa untuk dibaca;

• Bahwa terdakwa Sebagai Pendeta dan mempunyai jemaat, yang

terdaftar di PGI;

• Bahwa terdakwa Belum mempunyai KTP Bangsa Papua Barat;

• Bahwa terdakwa Hadir di Kongres Rakyat Papua III sebagai

pimpinan kolektif;

• Bahwa Gereja dilarang untuk berpolitik tetapi yang dilakukan oleh

terdakwa adalah suatu panggilan;

• Bahwa terdakwa Hadir di Kongres Rakyat Papua III dari tanggal

17 Oktober s/d tanggal 19 Oktober 2011;

• Bahwa terdakwa tidak ingat isi deklarasi;

• Bahwa Sebagai Presiden Negara Federal Republik Papua Barat

adalah Forkorus Yaboisembut dan Perdana Menteri adalah Edison

Waromi;

• Bahwa Atas kehendak Tuhan dan rakyat, terdakwa dipercayakan

menjadi Perdana Menteri;

• Bahwa yang berinisiatif menyelenggarakan Kongres Rakyat Papua

III adalah kehendak TUHAN dan rakyat Papua;

• Bahwa Rakyat Papua yang mengikuti Kongres Rakyat Papua

sebanyak 12.000 (dua belas ribu) orang;

• Bahwa deklarasi akan direkomendasikan ke PBB, Dewan HAM

Internasional, Dewan Keamanan PBB;

• Bahwa peranan terdakwa adalah sebagai peserta kongres dan

sempat berdiskusi dengan rakyat yang hadir di KRP III;

• Bahwa Ketua panitia adalah Selpius Bobii, susunan panitia yang

lain tidak ingat;

• Bahwa deklarasi dibacakan oleh Presiden Papua;

• Bahwa wilayah Negara Papua Barat adalah bekas Netherland New

Guinea, meliputi Papua dan Papua barat;

• Bahwa Wilayah Papua dan Papua barat bukan wilayah NKRI

(sesuai dengan Proklamasi kemerdekaan Soekarno menyebutkan

wilayah NKRI adalah dari Sabang – Amboina;

• Bahwa kemerdekaan Bangsa Papua Barat dirayakan pada tanggal 1

Desember 1961 dan dianeksasi oleh Presiden Soekarno tanggal 19

Desember 1961;

• Bahwa mereka diperiksa di Polda Papua sebagai bangsa Papua dan

keterangan yang diberikan di BAP diberikan secara sukarela;

• Bahwa terdakwa ditangkap secara paksa dan mobil serta semua

yang berada di dalam mobil dirusak;

• Bahwa surat ke Menkopolhukam pernah dilihat tetapi tidak ingat

Page 20: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 19

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

(lihat bukti surat);

• Bahwa terdakwa tidak tahu soal ijin ke Polda Papua namun ada

ijin dari pemerintah/Negara;

• Bahwa deklarasi adalah akumulasi dari teraneksasinya Papua ke

NKRI;

• Bahwa Negara Republik Federal Papua Barat sudah diusulkan

untuk di daftarkan secara internasional ke sekretariat PBB nomor

RR: 827567848BE tanggal 26 Januari 2012 sebagai Negara Federal

Papua;

• Bahwa KRP III ditutup sekitar jam 14.00 wit, ditangkap sekitar

15.30 wit;

• Bahwa terdakwa tidak diperlihatkan surat penangkapan,

penggeledahan, penyitaan;

• Bahwa terdakwa menerangkan penangkapan mereka tidak

menghalangi masalah Papua ke PBB;

• Bahwa terdakwa tahu ada surat ke Menkopolhukam, (lihat bukti

surat) sehingga terdakwa tahu bahwa ini diijinkan oleh Negara;

• Bahwa ada 3 (tiga) orang korban dalam peristiwa KRP III, selain itu

ada banyak yang disiksa;

• Bahwa tidak ada surat atau larangan resmi oleh Pemerintah atau

Kepolisian kepada panitia untuk pelaksanaan KRP III;

5. Forkorus Yaboisembut, S.Pd, memberikan keterangan bahwa : • Bahwa Keterangan terdakwa di kepolisian ditolak;

• Bahwa deklarasi dibacakan oleh dirinya sendiri (terdakwa);

• Bahwa peserta Kongres Rakyat Papua III adalah dari Sorong s/d

Merauke;

• Bahwa Pengacara internasional di Brussel yang mendaftarkan hasil

deklarasi ke pihak internasional, tertanggal 26 Januari 2012 dan

sudah masuk ke sekretariat PBB, februari awal telah masuk ke

Dewan HAM PBB;

• bahwa KRP III menghasilkan deklarasi bangsa Papua di Negeri

Papua Barat;

• bahwa benar Terdakwa yang membaca deklarasi;

• bawha Rakyat Bangsa Papua di Negeri Papua Barat (Sorong,

Merauke dan Jayapura);

• Hak rakyat Papua untuk melakukan kongres;

III. ANALISA FAKTA PERSIDANGAN;

Bahwa untuk mengungkap fakta persidangan dalam menemukan

kebenaran materiil yang sesungguhnya, maka fakta-fakta yang terungkap

dalam pemeriksaan di persidangan, baik keterangan para saksi, bukti surat,

barang bukti maupun keterangan Para, haruslah dianalisa dengan patokan

dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia dan

“aturan main” untuk menegakkan pidana materiil tersebut satu-satunya

Page 21: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 20

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

adalah KUHAP (Kitab Undang-undang Hukum ACARA Pidana- Undang-

Undang No. 8 tahun 1981). Bahwa fakta persidngan yang diperoleh dalam

pemeriksaan sidang terhadap keterangan saksi-saksi dapat dilihat dari

kualitas keterangan saksi yang memang mengetahui sendiri karena hadir

dan melihat serta mendengar kejadian tindak pidana tersebut; sedangkan

keterangan saksi yang tidak tahu dan tidak melihat kejadian itu tidak dapat

diterima keterangannya.

Bahwa untuk membuktikan apakah Para Terdakwa terbukti bersalah

melakukan Tindak Pidana Mencoba melakukan, Menyuruh melakukan

atau Turut serta Melakukan Makar Dengan Maksud Supaya Seluruh atau

Sebagian Wilayah Negara Jatuh Ketangan Musuh atau Memisahkan

Sebagian Dari Wilayah Negara sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam Surat Dakwaan tunggal Sdr. JPU, para terdakwa melanggar Pasal

106 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke- (1) KUHP jo Pasal 53 (1) KUHP.

Sebagaimana yang didakwakan kepada mereka haruslah berdasarkan

keterangan saksi-saksi, bukti surat, barang bukti dan keterangan terdakwa.

Bahwa Keterangan Saksi sesuai dengan penegasan dalam Pasal 1 angka 27

KUHAP, yakni Keterangan yang saksi lihat sendiri; saksi dengar sendiri;

alami sendiri mengenai suatu peristiwa pidana.

Selain itu untuk menentukan kebenaran materiil yang sesungguhnya, maka

harus diperhatikan; persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang

lainnya; persesuaian saksi dengan alat bukti lainnya; alasan yang

dipergunakan oleh saksi untuk memberikan keterangan tertentu, cara

hidup dan kesusilaan serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat

mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya (Vide, pasal 185

ayat 6 KUHAP).

Dari keenam saksi yang dihadirkan oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum,

masing-masing atas nama Lambertus Limbong sattu, Ahmed Mahu,

Syafrudin Mahmud, Jetny Leonard Sohilait, Suardi Madjid, Andi Goni,

menerangkan bahwa mereka melakukan pengamanan pada KRP III

dengan jarak kurang lebih sekitar 50 sampai dengan 150 meter dengan

terhalang oleh Tembok setinggi kurang lebih 2-3 meter, Bahwa lapangan

tersebut dikelilingi oleh Tembok, bahwa saksi tidak mengenal para

terdakwa secara keseluruhan namun hanya mengenal Terdakwa Forkorus

Yaboisembut, S.Pd dari media (Koran). Bahwa saksi tidak mengetahui

peran masing-masing Terdakwa pada KRP III, Bahwa setelah kegiatan

Kongres selesai/kongres ditutup, 2 (dua) jam kemudian barulah aparat

melakukan penyerangan, Bahwa saksi ketika diperiksa di Polda Papua

barulah diputarkan rekaman video pelaksanaan KRP III, saksi-saksi tidak

mengetahui siapa yang membuat deklarasi pemulihan tersebut, bahwa

saksi tidak mengetahui isi deklarasi. Bahwa sebaliknya dalam persidangan

ini terdapat persesuaian fakta tentang kemerdekaan menyampaikan

pendapat sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Nomor 09 Tahun 1998,

hal ini sebagaimana keterangan saksi Sujono yang intinya saksi Sujono

menjelaskan ada surat pemberitahuan kepada Kepala Kepolisian Daerah

Page 22: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 21

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

Papua Tentang Pelaksanaan KRP III dilampiri buku paduan Kegiatan KRP

III, ada surat Polhulkam kepada Kepmendagri untuk menugaskan Dirjen

Otda Kepmendagri Membuka Acara sekaligus sebagai Keynote Speaker

dalam KRP III, kemudian saksi lainnya Lambertus Limbong sattu, Amet

Mahu, Syafrudin Mahmud, Jetny Leonard Sohilait, Suardi Madjid, Andi

Goni menjelaskan mereka mendapatkan penugasan dari pimpinan untuk

melakukan PENGAMANAN KRP III yang Para Saksi ketahui

dilaksanakan dari tanggal 16 Oktober 2011 sampai dengan 19 Oktober 2011,

Para saksi juga menerangkan setelah kegiatan Kongres selesai barulah

dilakukan pembubaran, hal ini bersesuaian Keterangan Saksi Eliezer

Awom, bukti surat, barang bukti yang diajukan dalam persidangan oleh

JPU dan Penasehat Hukum serta keterangan Para Terdakwa, yang

terungkap sebagai berikut :

• Bahwa Kongres Rakyat Papua III dilaksanakan pada hari minggu,

tanggal 16 Oktober hingga 19 Oktober 2011;

• Bahwa sebelum Kongres Rakyat Papua III dilaksanakan dibentuk

Panitia yang di Ketuai oleh Sdr. Terdakwa Selpius Bobii;

• Bahwa Panitia telah mengajukan surat undangan Tim Kerja Rekonsiliasi

Nasional Rakyat Papua barat yang ditujukan kepada Presiden R.I Bpk.

Susilo Bambang Yuddoyono dan telah direspon dengan memerintahkan

Menkopolhukam dan untuk membangun kepercayaan (Trust building)

terhadap panitia KRP III telah menugaskan Dirjen Otda sebagai keynote

speaker pada acara KRP III;

• Bahwa Surat menkopolhukkam tersebut juga ditembuskan kepada

Kapolda Papua, Gubernur Papua, Pangdam XVII Cenderawasih;

• Bahwa selanjutnya Pihak Panitia KRP III memberikan Pemberitahuan

kegiatan kepada Kapolda Papua dengan nomor surat 33-

SPK/TKRNRPB/X/2011;

• Bahwa dalam pelaksanakan KRP III Pihak Polda Papua, TNI dan Petapa

melakukan Pengamanan;

• Bahwa selama KRP III berlangsung aman dan tertib tanpa ada larangan

dari Pemerintah Pusat, daerah maupun pihak keamanan (Polri dan TNI)

• Bahwa pelaksanakan Kongres dihadiri oleh 12.0000 peserta yang berasal

dari 7 wilayah adat yaitu : Mamta, Saireri, Domberai, Bomberai, Anim

Ha,Lapago, Me pago;

• Bahwa KRP III juga menghadirkan Peninjau dan Pengamat;

• Bahwa pelaksanakan KRP III yang berlangsung di Lapangan Zakeus

Padang Bulan Abepura mengagendakan pembahasan Komisi-komisi

yangterdiri dari : Komisi Hukum, Komisi Politik, Komisi Keuangan dan

Komisis Khusus ;

• Bahwa hasil dari pembahasan Komisi-komisi tersebut disampaikan

dalam bentuk siaran pers setiap selesai kegiatan KRP III;

• Bahwa salah satu hasil dari pembahasan di Komisi-komisi tersebut

adalah mengangkat Sdr. Forkurus Yaboisembut, S.Pd sebagai Presiden

dan Sdr. Edison Kladius Waromi, S.H sebagai Perdana Menteri Negara

Federal Papua Barat;

Page 23: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 22

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

• Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2011 telah dihasilkan Deklarasi

Pemulihan Papua barat di negeri Papua barat;

• Bahwa Deklarasi tersebut dibacakan oleh Forkorus Yaboisembut, S.Pd;

• Bahwa setelah Pembacaan Deklarasi Pemulihan selesai kegiatan KRP III

kemudian ditutup dengan ibadah kemudian dilanjutkan dengan jumpa

pers;

• Bahwa setelah Jumpa pers 2 (dua) jam kemudian aparat keamanan yang

terdiri dari Polri dan TNI melakukan penyerangan dan penangkapan di

tempat pelaksanaan KRP III;

• Bahwa ketika penangkapan terjadi disertai dengan tindakan kekerasan

baik kepada peserta maupun para terdakwa;

• Bahwa pasca penyerangan terdapat 3 (tiga) korban yang meninggal

dunia, dan sejumlah orang kemudian ditangkap dan diantar ke Mapolda

Papua untuk di periksa.

IV. ANALISA YURIDIS

Bahwa sebelum unsur-unsur dalam dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut

Umum diuraikan lebih jauh, terlebih dahulu kami akan soroti tentang Surat

Tuntutan Jaksa Penuntut Umum bahwa dalam surat dakwaan saudara

Jaksa Penuntut umum Nomor : PDM-457/JPR/Ep.2/12/2011

menyebutkan bahwa Para Terdakwa didakwa bersama-sama mencoba

melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan serta

melakukan makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah

Negara, jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah

Negara, sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 KUHP jo Pasal 55 ayat

(1) ke -1 KUHP jo Pasal 53 ayat (1) KUHP. Bahwa ternyata ketika Jaksa

Penuntut umum mengajukan tuntutan kepada Para Terdakwa sama sekali

tidak menguraikan dengan jelas semua unsur-unsur pasal sesuai dengan

unsur-unsur pasal dakwaan terutama mengenai apa yang dimaksud

dengan makar, Saudara Jaksa Penuntut umum hanya menguraikan unsur

barang siapa, unsur dengan Maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah

Negara jatuh ketangan musuh atau memisahkan sebagian wilayah Negara,

unsur melakukan, menyuruh melakukan perbuatan dan unsur mencoba

melakukandengan menghilangkan kata Makar dalam uraian unsur-unsur

tuntutan penuntut umum yang tertuang dalam surat tuntutan nomor:

PDM-457/JPR/Ep.2/12/2012 dan telah dibacakan pada hari Selasa tanggal

06 Februari 2012, entah apa maksud penuntut umum menghilangkan kata

“Makar”. Karena dengan dihilangkannya kata makar, telah merubah

makna dakwaan dan tuntutan penuntut umum itu sendiri. Tindakan jaksa

penuntut umum ini menunjukkan tidak profesionalnya dalam penanganan

perkara ini.

Bahwa untuk menguji kesimpulan Jaksa Penuntut Umum yang

menyatakan Terdakwa telah terbukti serta sah dan meyakinkan telah

melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan

Mencoba melakukan, Menyuruh melakukan atau Turut serta Melakukan

Makar Dengan Maksud Supaya Seluruh atau Sebagian Wilayah Negara

Page 24: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 23

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

Jatuh Ketangan Musuh atau Memisahkan Sebagian Dari Wilayah Negara

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Surat Dakwaan tunggal

Sdr. JPU, dimana para terdakwa dituntut telah melanggar Pasal 106 KUHP

jo Pasal 55 Ayat (1) ke- (1) KUHP jo Pasal 53 (1) KUHP, akan kami buktikan

unsur-unsurnya yang kami uraikan secara lengkap sebagai berikut:

1. Unsur Barang Siapa; 2. Unsur Makar; 3. Unsur dengan maksud/niat hendak; 4. Unsur supaya seluruh atau sebagian Wilayah Negara jatuh ketangan musuh atau memisahkan sebagian wilayah Negara;

5. Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut serta melakukan perbuatan;

6. Unsur Mencoba Melakukan.

Ad.1. Unsur Barang Siapa

Bahwa unsur Barang siapa disini adalah setiap orang sebagai subyek

hukum yang dapat dipertanggung jawabkan terhadap suatu delik;

yang dalam perkara ini telah mengajukan Para Terdakwa

1.Selpius Bobii, 2.August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP,

3.Dominikus Sorabut, 4.Edison Kladius Waromi, SH dan 5.Forkorus

Yaboisembut, S.Pd, yang telah dilakukan penyidikan, maupun telah

diperhadapkan dalam proses pemeriksaan di persidangan terhadap

dakwaan dan tuntutan pidana yang ditujukan kepadanya. Bahwa

untuk dapatnya suatu perbuatan dipertanggung jawabkan kepada

Para Terdakwa, sangat diperlukan dan tergantung pada pembuktian

unsur-unsur lain daripada pasal-pasal yang didakwakan

Dengan demikian UNSUR BARANG SIAPA, yang didakwa dan

dituntut kepada Para Terdakwa belum terbukti dan terpenuhi secara

sah menurut hukum, karena masih tergantung pembuktian unsur-

unsur lainnya.

Ad.2. Unsur Makar

Bahwa di dalam penjelasan KUHP tidak memberikan pengertian

tentang makar, namun dalam Kamus Hukum karangan Yan

Pramadya Puspa, hal 12 memberikan pengertian MAKAR/ANSLAG

adalah “setiap perbuatan yang bersifat menyerang yang ditujukan

kepada Presiden atau wakilnya dengan maksud hendak merampas

kemerdekaan atau menjadikan mereka tidak berdaya atau tidak

cakap memerintah”. Sehingga untuk memenuhi unsur ini harus

ada tindakan fisik berupa serangan terhadap Pemerintah yang

berkuasa dalam mewujudkan unsur supaya wilayah Negara

seluruhnya atau sebagian jatuh ketangan musuh atau dengan

maksud untuk memisahkan sebagian wilayah Negara dari yang lain.

Menurut R. Soesilo, (dalam KUHP serta Komentar-komentarnya,

hal.109):

Page 25: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 24

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

1. Tentang “aanslaag” ( makar, penyerangan) lihat catatan pada pasal 87

dan 104)

2. Obyek dalam penyerangan ini adalah kedaulatan atas daerah Negara

Kedaulatan ini dapat dirusak dengan dua macam cara ialah dengan jalan:

a. Menaklukkan daerah Negara seluruhnya atau sebagian kebawah

pemerintah Negara Asing yang berarti menyerahkan daerah itu

(seluruhnya) atau sebagian kepada kekuasaan Negara Asing misalnya

daerah Indonesia (seluruhnya) atau daerah Kalimantan sebagian)

diserahkan kepadaPemerintah Inggris, atau

b. Memisahkan sebagian dari daerah Negara itu yang berarti membuat

bagian daerah itu menjadi suatu Negara yang berdaulat sendiri,

misalnya memisahkan daerah Aceh atau Maluku dari daerah Republik

Indonesia untuk dijadikan Negara yang berdiri sendiri.

Dalam pertimbangan putusan pengadilan negeri Jayapura Nomor:

78/Pid.B/2009/PN.JPR, halaman 51 disebutkan : menimbang

bahwa kata makar berasal dari bahasa Arab yang diterjemahkan

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Balai Pustaka

berarti :

1. Akal busuk ; tipu muslihat;

2. Perbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang

(membunuh) orang, dsb.

3. Perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintah yang sah

Bahwa jika pengertian makar di atas dikaitkan dengan fakta

persidangan, dari keterangan saksi-saksi, bukti surat, barang bukti

dan keterangan Para Terdakwa yang terungkap sebagai berikut:

• Bahwa Kongres Rakyat Papua III dilaksanakan pada hari

minggu, tanggal 16 Oktober hingga 19 Oktober 2011;

• Bahwa sebelum Kongres Rakyat Papua III dilaksanakan

dibentuk Panitia yang di Ketuai oleh Sdr. Terdakwa Selfius Bobii;

• Bahwa Panitia telah mengajukan surat undangan Tim Kerja

Rekonsiliasi Nasional Rakyat Papua barat yang ditujukan kepada

Presiden R.I Bpk. Susilo Bambang Yuddoyono dan telah

direspon dengan memerintahkan Menkopolhukam dan untuk

membangun kepercayaan (Trust building) terhadap panitia KRP

III telah menugaskan Dirjen Otda sebagai keynote speaker pada

acara KRP III;

• Bahwa Surat menkopolhukkam tersebut juga ditembuskan

kepada Kapolda Papua, Gubernur Papua, Pangdam XVII

Cenderawasih;

• Bahwa selanjutnya Pihak Panitia KRP III memberikan

Pemberitahuan kegiatan kepada Kapolda Papua dengan nomor

surat 33-SPK/TKRNRPB/X/2011;

• Bahwa dalam pelaksanakan KRP III Pihak Polda Papua, TNI dan

Petapa melakukan Pengamanan;

Page 26: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 25

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

• Bahwa selama KRP III berlangsung aman dan tertib tanpa ada

larangan dari Pemerintah Pusat, daerah maupun pihak

keamanan (Polri dan TNI)

• Bahwa pelaksanakan Kongres dihadiri oleh 12.0000 peserta yang

berasal dari 7 wilayah adat yaitu : Mamta, Saireri, Domberai,

Bomberai, Anim Ha,Lapago, Me pago;

• Bahwa KRP III juga menghadirkan Peninjau dan Pengamat;

• Bahwa pelaksanakan KRP III yang berlangsung di Lapangan

Zakeus Padang Bulan Abepura mengagendakan pembahasan

Komisi-komisi yang terdiri dari : Komisi Hukum, Komisi Politik,

Komisi Keuangan dan Komisis Khusus ;

• Bahwa hasil dari pembahasan Komisi-komisi tersebut

disampaikan dalam bentuk siaran pers setiap selesai kegiatan

KRP III;

• Bahwa salah satu hasil dari pembahasan di Komisi-komisi

tersebut adalah mengangkat Sdr. Forkurus Yaboisembut, S.Pd

sebagai Presiden dan Sdr. Edison Kladius Waromi, S.H sebagai

Perdana Menteri Negara Federal Papua Barat;

• Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2011 telah dihasilkan Deklarasi

Pemulihan Papua barat di negeri Papua barat;

• Bahwa Deklarasi tersebut dibacakan oleh Forkorus Yaboisembut,

S.Pd;

• Bahwa setelah Pembacaan Deklarasi Pemulihan selesai kegiatan

KRP III kemudian ditutup dengan ibadah kemudian dilanjutkan

dengan jumpa pers;

• Bahwa setelah Jumpa pers beberapa jam kemudian aparat

keamanan yang terdiri dari Polri dan TNI melakukan

penyerangan dan penangkapan di tempat pelaksanaan KRP III

selanjutnya para terdakwa dan massa dibawa ke Mapolda Papua;

• Bahwa ketika penangkapan terjadi disertai dengan tindakan

kekerasan baik kepada peserta maupun para terdakwa dan pasca

penyerangan terdapat 3 (tiga) korban yang meninggal dunia;

Maka UNSUR MAKAR yang didakwakan kepada Para

Terdakwa tidak terpenuhi dan karenanya tidak terbukti secara

sah dan meyakinkan menurut hukum.

Ad.3. Unsur dengan maksud/niat hendak;

Bahwa perkataan “dengan maksud” adalah terjemahan dari

perkataan “met het oogmerk”, sehingga opzet di dalam kejahatan

(pasal 106 KUHP) INI HARUSLAH DITAFSIRKAN dalam arti sempit

atau semata-mata sebagai “Opzet als oorgmerk”. Bahwa yang

dimaksud dengan unsur “DENGAN MAKSUD” oleh pembuat

Undang-undang sebagaimana yang dijelaskan dalam Memori van

toelicting adalah sebagai indikator apakah dalam suatu tindakan

tersebut ada unsur kesengajaan atau opset. Bahwa menurut memori

Page 27: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 26

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

van toelicting unsur kesengajaan terbukti apabila dikehendaki dan

mengerti akibat dari perbuatannya in casu kehendak dan mengerti

akibat perbuatan dimaksud harus bersesuaian dengan unsur-unsur

pasal yang lain seperti pasal makar dan unsur memisahkan diri

sebagian atau seluruhnya hal yang tidak bersesuaian dengan unsur

pasal lain tersebut maka tidak dapat dikatakan sebagai unsur dengan

maksud.

• Bahwa sesuai fakta yang terungkap dalam persidangan melalui

keterangan para saksi maupun para terdakwa bahwa sebelum

dilaksanakan telah ada pemberitahuan ke Polda Papua dan diterima

di bagian Intel. Bahwa unsur keamanan dalam hal ini pihak

kepolisian mengetahui dan memahami sepenuhnya kegiatan

tersebut.

• Bahwa sesuai fakta yang terungkap dalam persidangan melalui

keterangan para saksi maupun Terdakwa bahwa pelaksanaan KRP

III akan dibuka oleh Dirjen Otda Kemdagri sekaligus sebagai

keynote speaker (Narasumber Utama).

• Bahwa dari pelaksanaan KRP III berjalan tertib sampai penutupan

baru kemudian dilakukan penyerangan oleh aparat.

• Bahwa selama pelaksanaan Kongres Rakyat Papua III pada tanggal

17 s/d 19 Oktober 2011, tidak ada kekerasan terhadap aparat

keamanan (TNI/POLRI);

• Bahwa satu buah spanduk yang bertuliskan : Thema : mari kita

menegakkan hak-hak orang asli Papua dimasa kini dan masa depan; Sub

thema: Membangun pemahaman secara jujur, adil dan menyeluruh demi

menegakkan hak-hak dasar orang asli Papua, termasuk hak politik dimasa

depan yang lebih baik, maju, adil, demokratis, aman , damai sejahtera, dan

bermartabat .

• Bukti Surat dari Penasehat Hukum adalah Surat Nomor :.

B.960/Ses/Polhukam/10/2011 perihal Penugasan Dirjen Otda

Kemdagri untuk membuka dan menjadi Keynote Speaker pada KRP

–III di Auditarium Uncen Jayapura.

Dari uraian kami tersebut diatas maka UNSUR DENGAN

MAKSUD/NIAT HENDAK yang didakwakan dan dituntut pada

Para Terdakwa tidak terpenuhi dan karenanya tidak terbukti

secara sah dan meyakinkan menurut hukum.

Ad.4.Unsur Supaya seluruh atau sebagian Wilayah Negara jatuh

ketangan musuh atau memisahkan sebagian wilayah Negara

Pengertian “supaya seluruh atau sebagian wilayah negara jatuh ke

tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah negara”,

menurut R. Soesilo, “merupakan perbuatan kekerasan fisik yang

bersifat menyerang yang menyebabkan terpisahnya negara atau

yang dapat menyebabkan terpisahnya negara”.

Page 28: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 27

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

Bahwa maksud unsur ini adalah adanya tindakan Para Terdakwa

1.Selpius Bobii, 2.August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP,

3.Dominikus Sorabut, 4. Edison Kladius Waromi, SH dan 5. Forkorus

Yaboisembut, S.Pd. untuk memisahkan sebagian wilayah Negara atau

seluruhnya jatuh ketangan musuh atau kekuasaan asing atau dengan

maksud untuk memisahkan sebagian wilayah Negara dari yang lain.

Bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap dalam persidangan

melalui keterangan para saksi maupun dari keterangan Terdakwa

diperoleh fakta-fakta persidangan sebagai berikut:

• Bahwa KRP III adalah bagian dari proses demokrasi di Indonesia.

• Bahwa KRP III telah ada ijin dari Sesmenkopolhukam

• Bahwa kegiatan KRP III ada pemberitahuan ke Polda Papua, hal ini

dibuktikan dengan adanya pengamanan yang dilakukan oleh

aparat keamanan gabungan TNI/POLRI.

• Bahwa dari tanggal 16 s/d 19 Oktober 2011, telah dilaksanakan

Kongres Rakyat Papua III yang menghasilkan Deklarasi Pemulihan

Bangsa Papua di Negeri Papua Barat;

Dengan demikian unsur “supaya seluruh atau sebagian wilayah

negara jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari

wilayah negara” yang didakwakan dan dituntut kepada Para

Terdakwa tidak terpenuhi dan karenanya Para Terdakwa tidak

terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.

Ad.5.Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan

turut serta melakukan perbuatan

Bahwa bunyi pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP adalah sebagai berikut: “Dipidana sebagai pembuat, suatu perbuatan pidana mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut serta melakukan” Bahwa 6 (enam) saksi dari 8 (delapan) saksi yang dihadirkan oleh Sdr.

Jaksa Penuntut Umum, masing-masing atas nama Lambertus

Limbong Sattu, Ahmed Mahu, Syafrudin Mahmud, Jetny Leonard

Sohilait, Suardi Madjid, Andi Goni menerangkan bahwa mereka

melakukan pengamanan pada KRP III dengan jarak kurang lebih

sekitar 50 sampai dengan 150 meter dengan terhalang oleh Tembok

setinggi kurang lebih 2-3 meter. Bahwa para saksi tidak mengenal

para terdakwa secara keseluruhan namun hanya mengenal Terdakwa

Forkorus Yaboisembut, S.Pd dari media (Koran). Bahwa para saksi

tidak mengetahui peran masing-masing Terdakwa pada KRP III.

Bahwa para saksi ketika diperiksa di Polda Papua barulah diputarkan

rekaman video pelaksanaan KRP III. Bahwa para saksi tidak

mengetahui siapa yang membuat deklarasi pemulihan tersebut.

Bahwa Para Terdakwa setelah selesai melakukan Kongres Rakyat

Papua III/Kongres telah ditutup, 2 (dua) Jam kemudian barulah

aparat kepolisian melakukan penyerangan.

Page 29: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 28

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

Dengan demikian Unsur mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut serta melakukan perbuatan, yang didakwakan dan dituntut kepada Para Terdakwa tidak terpenuhi dan karenanya Para Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.

Ad.6.Unsur mencoba melakukan

Bahwa unsur-unsur dimaksud dalam pasal 53 ayat (1) berbunyi :

“mencoba melakukan kejahatan di pidana, jika telah ternyata dari

adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan

itu, bukan semata-mata disebabkan karena kehendaknya”;

Bahwa 6 (enam) saksi dari 8 (delapan) saksi yang dihadirkan oleh Sdr.

Jaksa Penuntut Umum, masing-masing atas nama Lambertus Limbong

sattu, Amet Mahu, Syafrudin Mahmud, Jetny Leonard Sohilait,

Suardi Madjid, Andi Goni, menerangkan bahwa mereka melakukan

pengamanan pada KRP III dengan jarak kurang lebih sekitar 50

sampai dengan 150 meter dengan terhalang oleh Tembok setinggi

kurang lebih 2-3 meter. Bahwa para saksi tidak mengenal para

terdakwa secara keseluruhan namun hanya mengenal Terdakwa

Forkorus Yaboisembut, S.Pd dari media (Koran). Bahwa para saksi

tidak mengetahui peran masing-masing Terdakwa pada KRP III.

Bahwa para saksi ketika diperiksa di Polda Papua barulah diputarkan

rekaman video pelaksanaan KRP III. Bahwa para saksi tidak

mengetahui siapa yang membuat deklarasi pemulihan tersebut, saksi

tidak mengetahui isi deklarasi Bahwa Para Terdakwa setelah selesai

melakukan Kongres Rakyat Papua III/Kongres telah ditutup (Jeda

waktu 2 Jam) barulah aparat kepolisian melakukan penyerangan.

Sesuai fakta persidangan tidak ada saksi yang mengetahui dengan jelas

Para Terdakwa mecoba melakukan tindak pidana makar sehubungan

dengan KRP III, tidak ada persesuaian antara saksi dengan alat bukti

lainnya (keterangan terdakwa, bukti surat serta barang bukti).

Dengan demikian Unsur mencoba melakukan, yang didakwakan dan

dituntut kepada Para Terdakwa tidak terpenuhi dan karenanya Para

Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.

Bahwa jika konstruksi hukum sebagaimana dimaksud dalam unsur-unsur

pasal dakwaan Mencoba melakukan, Menyuruh melakukan atau Turut

serta Melakukan Makar Dengan Maksud Supaya Seluruh atau Sebagian

Wilayah Negara Jatuh Ketangan Musuh atau Memisahkan Sebagian Dari

Wilayah Negara sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Surat

Dakwaan tunggal Sdr. JPU, dimana Para Terdakwa dituntut telah

melanggar Pasal 106 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke- (1) KUHP jo Pasal 53

(1) KUHP, sebagaimana yang telah diuraikan diatas dikaitkan fakta-fakta

yang terungkap dipersidangan sebagaimana juga telah diuraikan diatas

maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur pasal tersebut tidak terbukti

Page 30: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 29

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

secara sah dan meyakinkan sehingga konsekwensi yuridisnya Para

Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan dan Tuntutan Pidana.

Bahwa pengadilan yang dilakukan terhadap Terdakwa 1.Selpius Bobii,

2.August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP, 3. Dominikus Sorabut, 4. Edison

Kladius Waromi, SH dan 5. Forkorus Yaboisembut, S.Pd. adalah untuk

melihat tindak pidana yang didakwakan dalam konteks untuk meminta

pertanggung jawaban terhadap delik yang dilakukan, tetapi yang terjadi

adalah kita mengadili suatu pemikiran tentang Pelaksanaan KRP III, tidak

lebih dari “Mengadili suatu proses demokrasi”, padahal orang yang

terbukti bersalah dihukum karena perbuatannya bukan karena

pemikirannya. Bahwa Dakwaan dan Tuntutan pidana terhadap Para

terdakwa 1.Selpius Bobii, 2.August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP,

3.Dominikus Sorabut, 4.Edison Kladius Waromi, SH dan 5.Forkorus

Yaboisembut, S.Pd. menunjukkan kepada kita bahwa didalam Negara

demokrasi ini “kita belum siap berbeda pendapat” tentang wacana Papua

kemarin, hari ini dan esok, padahal wacana dalam pemikiran tentang ini

telah banyak ditulis secara ilmiah, dan ini sah-sah saja. Menjadi preseden

buruk ketika orang menyuarakan aspirasi ini kemudian diperhadapkan

dengan proses pidana.

Dengan tidak terbuktinya salah satu unsur dari dakwaan saja, maka

dianggap secara hukum tindak pidana yang didakwakan tidak terbukti

secara sah dan meyakinkan.

V. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN

Sebagai upaya untuk memahami peran peradilan dalam konteks benteng

terakhir permasalahan hukum di Indonesia, perlu kita cermati bagaimana

sistem hukum yang ada serta undang-undang yang berlaku yang menjadi

dasar bekerjanya lembaga peradilan. Apakah suatu proses peradilan itu

telah berjalan secara adil atau tidak, tidaklah terlalu mudah diperoleh

jawabannya, apalagi jika hanya dilihat dalam kerangka sempit

prosedural. Karena hal tersebut mengundang dua sumber masalah

sekaligus, yaitu masalah yang bersifat politis dan tehnis prosedural.

Dalam sisi politis, sistem hukum yang menaungi kehidupan lembaga

peradilan masih menjadi pertanyaan, mungkinkah lembaga peradilan

dapat berjalan secara adil dan tidak memihak (fair), utamanya kasus-kasus

yang berdimensi politis.

Dalam teknis prosedural, apakah suatu proses pemeriksaan perkara

didepan pengadilan telah berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang

berlaku dalam menempatkan Para Terdakwa sebagai subyek hukum yang

mempunyai hak-hak dasar yang dilindungi sebelum adanya putusan yang

berkekuatan hukum tetap dan pasti (inkracht van gewijsde).

Dalam era reformasi ini, persoalan-persoalan pidana dan atau tindak

pidana diharapkan benar-benar diletakkan dalam kerangka hukum,

artinya kesalahan Terdakwa tidak ditentukan oleh Mejelis Hakim

sebagai perpanjangan kepentingan penguasa, Majelis Hakim tidak lagi

digunakan sebagai instrumen penyampaian pesan-pesan politik dari

Page 31: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 30

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR

sebagian warga Negara yang memegang tampuk kekuasaan.

Kemandirian Majelis Hakim untuk menolak segala bentuk intervensi

dari pemerintah dan atau sebagian warga, keberanian hakim untuk

bertindak secara objektif dan keberanian mengambil keputusan sesuai

sistem peradilan yang dapat dipertanggung jawabkan, sangat diidamkan

oleh pencari keadilan dalam rangka mewujudkan supremasi hukum.

Berdasarkan keseluruhan uraian diatas, maka kami Tim Penasehat Hukum

Terdakwa 1.Selpius Bobii, 2.August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP,

3.Dominikus Sorabut, 4.Edison Kladius Waromi, SH dan 5.Forkorus

Yaboisembut, S.Pd, berkesimpulan:

Dalam perkara incasu Para Terdakwa berdasarkan Surat Tuntutan Jaksa

Penuntut Umum yang dibacakan pada hari Selasa 06 Maret 2012, fakta

persidangan telah membuktikan secara sah dan meyakinkan bahwa

perbuatan Terdakwa tidak terkualifikasi dalam unsur-unsur yang

dimaksud dalam dakwaan tindak pidana Mencoba melakukan, Menyuruh

melakukan atau Turut serta Melakukan Makar Dengan Maksud Supaya

Seluruh atau Sebagian Wilayah Negara Jatuh Ketangan Musuh atau

Memisahkan Sebagian Dari Wilayah Negara sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam Surat Dakwaan tunggal Sdr. Penuntut Umum, para

terdakwa melanggar Pasal 106 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke- (1) KUHP jo

Pasal 53 (1) KUHP.

Oleh karenanya kami memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat

untuk dapat memutuskan, menyatakan : “MEMBEBASKAN

TERDAKWA 1.SELPIUS BOBII, 2.AUGUST MAKBRAWEN SANANAY

KRAAR, S.IP, 3.DOMINIKUS SORABUT, 4.EDISON KLADIUS

WAROMI, SH dan 5. FORKORUS YABOISEMBUT, S.Pd SERTA

MEREHABILITASI NAMA BAIK PARA TERDAKWA;

VI. PENUTUP

Akhirnya kami serahkan sepenuhnya atas diri Terdakwa 1. Selpius Bobii,

2.August Makbrawen Sananay Kraar, S.IP, 3.Dominikus Sorabut,4. Edison

Kladius Waromi, SH dan 5.Forkorus Yaboisembut, S.Pd. kepada Majelis

Hakim yang kami hormati, karena fungsi kami hanyalah membantu

persidangan yang terhormat ini mengungkapkan dan menggali fakta-fakta

yang sebenarnya. Kami beharap dari putusan Majelis Hakim ini dapat

menunjukan kepada Rakyat Papua makna keadilan; dan biarkanlah

keadilan itu menang.

Semoga Tuhan Yang Maha Adil senantiasa memberi petunjuk dan

keteguhan iman kepada Majelis Hakim dalam memutus perkara ini.

Page 32: NOTA PEMBELAAN PENASEHAT HUKUM - The Digital ... Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 1 Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus

Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Penegakan Hukum & HAM Di Papua 31

Nota Pembelaan Selpius Bobii, August Makrawen Sananay Kraar, S.IP, Dominikus Sorabut, Edison Kladius Waromi, SH dan Forkorus Yaboisembut, S.Pd

Perkara No.17/Pid.B/2012/PN-JPR