9
Bu Kalsum: Biaya pelayanan Kesehatan COVID-19 yang terdaftar, dibiayai pemerintah yang bisa diklaim oleh RS dalam bentuk cost per day: - Administrasi - Akomodasi (ruang isolasi/ICU) - Jasa konsultasi dokter - Tindakan - Pemakaian ventilator - Obat - BHP - Pemeriksaan penunjang - APD di ruangan - Biaya pemulasaran Jenazah Budget cost per day per kriteria:

notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

Bu Kalsum:

Biaya pelayanan Kesehatan COVID-19 yang terdaftar, dibiayai pemerintah yang bisa diklaim oleh RS dalam bentuk cost per day:

- Administrasi - Akomodasi (ruang isolasi/ICU) - Jasa konsultasi dokter - Tindakan - Pemakaian ventilator - Obat - BHP - Pemeriksaan penunjang - APD di ruangan - Biaya pemulasaran Jenazah

Budget cost per day per kriteria:

Page 2: notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

Biaya penggatian pemulasaran jenazah

Rumah sakit manapun yang melayani COVID-19 dapat mengajukan klaim, tidak harus ada SK. Untuk pasien COVID-19 tidak dituntuk SEP. hal-hal ini mungkin yang menyebabkan keterlambatan klaim.

Persiapan pengajuan klaim:

- Mengunpulkan berkas pasien COVID-19 (ODP, PDP, Confirmed positif) di rawat jalan dan rawat inap

- Berkas discan meliputi: o Resume medis o Ruang perawatan o Hasil lab o Hasil radiologi o Hasil pemeriksaan penunjang lainnya o Resep obat/akes o Tagihan/billing RS o Lain2

- RS yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan mealkukan update aplikas e-klaim - RS input data pasien dan upload berkas-berkas yang sudah di scan di atas ke dalam aplikasi - RS mengirim file txt encrypted kepada cabang BPJS Kesehatan - RS mengirim file rekap berbentuk pdf kepada Dirjen Yankes dengan tembusan Dinkes

Kab/Kota - Pengiriman disertai dengan form-form lain dan SPTJM

Untuk pasien yang awalnya masuk dengan gejala lain namun kemudian ternyata ODP/PDP COVID-19 atau sebaliknya, setelah sembuh perawatan COVID-19 muncul komorbid lain yang harus dirawat, berlaku switching di mana pada pada saat positif COVID-19 pembiayaan perawatan COVID-19 diklaim ke pemerintah, dan untuk komorbid atau kondisi sebelum COVID-19 bisa menggunakan JKN (BPJS Kesehatan).

Page 3: notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

Dr. Andi Azhar: Peran dan Tugas BPJS Kesehatan terhadap klaim COVID-19

- Melakukan pengelolaan administrasi klaim COVID-19 secara transparan dan akuntabel - Melakukan verifikasi tagihan pelayanan Kesehatan dari FKRTL yang melakukan pelayanan

COVID-19 - Melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam rangka proses pembayaran

tagihan klaim kepada FKRTL yang sudah diverifikasi - Hasil proses verifikasi berupa Berita Acara yang akan diserahkan kepada Kemenkes.

Alur pengajuan klaim (semua dokumen softcopy):

Page 4: notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

Masih rendahnya pengajuan klaim COVID-19 ke kantor cabang dipengaruhi oleh beberapa factor:

1. Proses Administrasi : Pengumpulan dan Scanning berkas pendukung verifikasi klaim

2. Aplikasi : Proses update aplikasi e-claim INA CBGs

3. Regulasi : Switching penjaminan Klaim Covid-19 dengan penjamin lainnya, besaran biaya APD dan Obat-obatan

Potensi kendala verifikasi & dispute klaim COVID-19:

1. Kekurangan persayaratan administrasi dan kelengkapan berkas pendukung klaim sesuai ketentuan.

2. Input data pada aplikasi eclaim harus valid (NIK,usia pasien, tanggal masuk dan tanggal keluar)àtidak dapat di proses lebih lanjut dalam proses verifikasi.

3. Hasil Scanning berkas pendukung klaim tidak layak baca.

4. Rumah Sakit Perujuk tidak melakukan input rujukan layanan.

5. Potensi temuan Auditor terhadap kondisi dibawah :

Pengurangan obat-obatan & APD dari pemerintah pusat

Page 5: notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

• Rujukan antar rumah sakit atau Rumah Sakit menerima klaim dari perawatan pasien covid dari tempat perawatan lainnya.

• Kasus dobel/switching penjaminan diluar ketentuan yang berlaku.

• Penggunaan ICU dan ventilator diluar kapasitas Rumah Sakit

• Kesesuaian input koding terhadap standar yang telah ditetapkan

• Kesesuaian terhadap berkas pedukung verifikasi yang di upload terhadap kondisi sebenarnya.

• Sumber donasi APD dan Obat yang berasal dari bantuan Pemerintah dan mengunakan APBN.

Proses dispute COVID-19:

Sumber: SE Menkes no. 295 tahun 2020

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. FKRTL harus menerbitkan SEP 3 X 24 jam sejak pasien covid di pindahkan ke ruang perawatan non isolasi.

2. Memastikan Kesesuain input pada e-claim INA CBGs sebagai dasar Verifikasi Klaim.

3. Pasien covid 19 di nyatakan pulang sembuh oleh DPJP (Pulang Status) dan masih memerlukan perawatan diluar kondisi covid 19 à FKRTL harus membuat status perawatan baru yang di pergunakan sebagai berkas pendukung verifikasi kepada penjamin lainnya.

4. Rumah Sakit mengelola klaim kasus covid-19 dengan komorbid, komplikasi, atau koinsidens secara benar sesuai dengan ketetapan yang berlaku (SE MENKES No. 295 Tahun 2020).

Page 6: notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

Pak Widartoyo;

Biaya menurut pandangan rumah sakit: pengorbanan ekonomis yang dinyatakan dalam rupiah dan diukur berdasarkan harga perolehan untuk penyelenggaraan rumah sakit. Biaya ini tidak hanya untuk penanganan COVID-19.

Pendapatan merupakan aliran masuk sumber daya keuangan yang tidak terdapat kewajiban pengembalian yang dikur berdasarkan tarif, jenis layanan dan volume tertentu. Tarif yang tadi sudah diset tandingannya adalah unit cost. Unit cost RS satu dengan yang lain untuk kasus yang sama bisa berbeda karena di dalamnya ada direct cost dan indirect cost.

Ilustrasi laba rugi RS dalam kondisi normal:

- Pendapatan 100% - Biaya variable (obat, BHP, jasa medis, listrik, air, dll) 60% - Kontribusi marjin 40% - Biaya tetap 25% - Surplus/laba 15%

Implikasi laba rugi RS pada pandemic COVID-19:

1. Kunjungan menurun 2. Pendapatan menurun signifikan 3. Kontribusi marjin menurun 4. Biaya tetap tidak berubah 5. Biaya RS lebih banyak terserap ke biaya pelayanan COVID-19 6. Unit cost pelayanan COVID-19 akan tinggi 7. Resiko RS mengalami kerugian/deficit

Prediksi laba rugi RS dalam kondisi pandemic

Volume layanan turun 50% Volume layanan turun 60% Pendapatan 50% 40% Biaya Variabel 30% 24% Kontribusi Marjin 20% 16% Biaya Tetap 25% 25% Surplus/Laba -5% -9%

Dampak kerugian RS:

a. Menurunnya asset -> menurunkan mutu layanan b. Meningkatkan utan/kewajiban -> menurunnya likuiditas dan solvabilitas c. Menurunnya kemampuan kewajiban kepada debitor dan kreditor

Alternatif solusi kepada stakeholder:

a. Kontribusi modal pemilik b. Utang jangka Panjang

Page 7: notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

c. Pemanfaatan laba ditahan (jika ada), misalnya klaim BPJS yang diterima tahun 2020, tapi biasanya piutang BPJS sudah ada kaitan hutan dengan pihak ke-3

Analisa atas tarif cost per day:

1. Formulasi perhitungan wahar tapi belum menyerap unit cost 2. Besarat tarif sesuai tarif INA CBG’s RS kelas A regional I kelas perawatn kelas 3 apakah

wajar? 3. Harga perolehan BHP mengalami kenaikan signifikan karena hukum ekonomi demand lebih

besar dari supply 4. Unit cost layanan COVID-19 tinggi karena menanggung beban biaya RS

Tarif wajar jika unit cost lebih kecil dari tarif. Formulasi unit cist = total cost / volume layanan.

Dampak: unitcost akan lebih besar dari pada tarif

Dampak:

1. Tarif wajar dan RS surplus/laba 2. Tarif tidak wajar dan RS rugi/deficit 3. Tarif wajar dan RS rugi/deficit karena kehilangan pasien lain

Kesimpulan:

- Perlu perhitungan unit cost pelayanan COVID-19 setelah adanya penurunan layanan lainnya - Tarif pelayanan COVID-19 dianggap wajar jika tarif pelayanan lebih besar sama dengan unit

cost - RS perlu melakukan prognosis laba rugi 2020 dengna data historis s/d April 2020 dan

o Asumsi volume masing-masing layanan mei – dec 2020 o Kebijakan refocusing dan pergeseran anggaran

- RS mencari alternative solusi menutup deficit tahun 2020 dengan: o Pemanfaatan laba ditahan o Kontribusi modal pemilik o Utang jangka Panjang o Penjualan asset tetap yang tidak diperlukan

Dr. Fahrul

Metodologi Costing TDABC:

- Metode Perhitungan Biaya yang dilakukan adalah Time Driven Activity Based Costing (TDABC).

- Perhitungan biaya berdasarkan kepada alur aktivitas pasien (patient journey) yang disepakai dalam bentuk Integrated Clinical Pathway

- Setiap aktivitas diidentifikasi waktu pelaksanaannya - Setiap aktivitas diidentifikasi seluruh komponen biaya yang menyertainya

Contoh kasus:

- Perempuan: 64 Tahun - Length of stay 8 hari - Deskripsi awal demam INA CBG: Infeksi Viral dan Non Bakterial Lain (Berat)

Page 8: notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

- Nilai Klaim INA CBG 4.389.000,- - Ternyata COVID-19 Total Klaim dengan Top Up Harian 76.000.000,-

DISKUSI:

1. Apakah klaim untuk kasus bulan maret dan April bisa dilakukan sekaligus Pak Usman: bisa langsung dibaca di KMK Bu Kalsum: bisa dibuat, tapi nanti jeda 2 minggu RS bisa klaim lg

2. Untuk pengurangan APD apakah berdasar bantuan yang diberikan atau berdasarkan standar di juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang apakah 1000 atau 700 Bu Kalsum: berapa bantuan yang didapatkan RS, harga satuannya ada di SE (kalau tidak salah 400rb per unit). Tidak dihitung per pasien, tapi berdasarkan berapa menerima bantuan. Pak Andi: yang menjadi pengurang adalah APD yang donasi dari pemerintah pusat, tinggal diisi jumlah yang dipakai berapa. Bila RS tidak menerima bantuan dari pemerintah pusat tidak akan dikurangi.

3. Dari data-data yang diupload ke kolom 2 ada kamar perawatan, maksud pertanyaan dokumen apa yang dimaksud, kalau jenis kamar yang digunakan sudah ada di resume. Bu Kalsum: nanti akan dibuat bukti perawatan di ruang mana, di print dan scan kemudian upload di dalam aplikasi

Page 9: notulen serial 10.docx - Indonesia Healthcare Forumdi juknis penggunaan APD 10 per hari menjadi membutuhkan 1.000 tapi bantuan yang diterima hanya 700, mana yang menjadi pengurang

Pak Andi: diberikan keterangan pasien dirawat di ruang mana walaupun di rekam medis sudah ada.

4. Kasus co-insidens KLL (kecelakaan lalu lintas) vs kendaraan pada pasien terkonfirmasi COVID-19 penjaminan pembayaran untuk fraktur krn KLL bagaimana? Apakah Jasa Raharja juga menjamin karena kalau kasus KLL vs BPJS Kes sebagai penjamin kedua pada kasus KLL Pak Andi: saat ini masih sesuai ketentuan yang ada dalam program JKN, nantinya bisa berkembang dikoordinasikan dengan Jasa Raharja atau BPJS TK.

5. Untuk kasus DOA yang belum jelas confirm COVID/PDP/ODP apakah cuup berdasr anamnesa keluarga kronologi sebelum meninggal? Pak Andi: Kembali ke SE Kemenkes

6. Saat ini yang terjadi di lapangan adalah manakala ada pasien yang akan masuk ke RS pasti akan dilakukan pemeriksaan COVID-19 dulu, biaya ini kadang menjadi masalah karena di beberapa RS kisaran 750rb – 1,5jt, kalau sakitnya sendiri urgent misal stroke atau diabetes bagaimana SOP yang seharusnya dan klaimnya bagaimana di JKN? Bu Kalsum: pembiayaan di era COVID-19 akan berubah besar baik kasus COVID-19 maupun non-COVID-19 karena RS saat ini Sebagian besar merawat pasien JKN. Cost ini akan melebihi apa yang dibayarkan BPJS saat ini. Fenomena yang ada di lapangan untuk kasus non-COVID-19 yang masih dilayani adalah kasus akut (emergency). Kebutuhan dari RS bertambah karena precaution yang diambil seperti APD dan screening. Kami akan membahas di pimpinan, kemarin dibahas dulu tentang klaim. Karena tidak mungkin RS berkorban dan BPJS harus ada kebijakan khusus tentang ini. Akan dicari jalan terbaik kepada siapa kan dibebankan. Saat ini belum bisa menjawab. Dan saat ini pasti RS membebankan kepada pasien.

7. Apakah pasien di rawat jalan harus seluruhnya dilakukan DL dan thorax dalam satu episode pelayanan? Bagaimana dengan pasien COVID-19 namun pasien klinik dalam kondisi baik tidak perlu rawat inap dan cukup isolasi mandiri Pasien hanya datang untuk swab ulang untuk evaluasi. Dijamin kemenkes kah pelayanan rawat jalan hanya konsul dan swab saja? Bu Kalsum: Kebijakannya Kemenkes akan mengganti kasus rawat jalan kalau melakukan pemeriksaan lab darah lengkap dan thorax dan ada buktinya. Untuk isolasi mandiri tidak digantikan oleh pemerintah. Pak Andi: harapannya RS melakukan klaim sesuai standar prosedur yang berlaku.

8. Untuk pasien rujukan COVID-19 apakah harus terinput dalam sisrute? Tidak cukupkan sudah input ke sirsonline? Bu Kalsum: sebaiknya diinput di dalam sisrute

9. Apa solusi klaim pasien ODP rawat jalan yang terlanjur dilayani namun tidak dilakukan prosedur rontgen thorax (hanya lab) sebagaimana diatur oleh KMK238/2020 ttg junknis klaim covid mengingat KMK tsb ditetapkan awal April semetnara pasien dilayani sebelum maret. Mohon solusi. Bu Kalsum: KMK dan SE sudah sangat jelas harus thorax dan lab serta ada bukti pendukung