26
k a a n D i g i t a l P r o j e c t NASIONALISME ASIA TENGGARA SEBAGAI ALKEMI IMPERIAL Nur Iman Subono Review Buku, Edisi 014, Mei 2012

Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

1

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

NASIONALISME ASIA TENGGARA

SEBAGAI ALKEMI IMPERIAL

Nur Iman Subono

Review Buku, Edisi 014, Mei 2012

Page 2: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

2

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

Buku yang terdiri dari 8 bab ini menampilkan dua bab pertama yang bicara mengenai beberapa isu yang melibatkan pemahaman kita mengenai nasionalisme di Asia vis a vis “Barat” secara umum, dan nasionalisme di Asia Tenggara secara khusus. Sementara itu bab-bab selanjutnya menjelaskan jangkauan yang luas dari kasus-kasus seperti nasionalisme China, identitas Melayu, Aceh, Batak dan Kadazandusun, dan kemudian diakhiri dengan rekapitulasi dari argumen-argumen utama dari buku ini.

Ada dua pertanyaan utama yang saling berkaitan diajukan Reid ketika bicara mengenai nasionalisme di Asia, khususnya Asia Tenggara. “Apakah mereka akan mengikuti trajektori dari perkembangan nasionalisme di Eropa, atau sebaliknya, mereka secara bersama-sama akan melalui jalan yang sama sekali berbeda?”

ABSTRAK

Informasi Buku: Anthony Reid, Imperial Alchemy: Nationalism and Political Identity in Southeast Asia (New York: Cambridge University Press. 2010), xiii + 248 halaman.

Page 3: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

3

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

Nama Anthony Reid memang bukan nama yang asing, khususnya bagi

sejarahwan dan peminat sejarah, dalam historiografi Indonesia. Sebagai Guru Besar Sejarah Asia Tenggara di ANU, Canberra, Australia, awalnya dia dikenal sebagai peneliti tentang sejarah Indonesia. Semuanya berawal dari disertasinya yang bicara soal Asal Mula atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan kemudian dia melakukan penelitian mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam perkembangan intelektualnya sebagai akademisi, Reid mulai menaruh perhatian pada sejarah Asia Tenggara yang diteliti dan dianalisa dalam kerangka perbandingan.

Karenanya buku Imperial Alchemy

Page 4: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

4

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

(Alkemi Imperial) ini bisa jadi merupakan atau merepresentasikan kulminasi kerja sejarahwan Anthony Reid, khususnya semenjak 1970an, yang mengangkat bersama tema-tema yang sangat luas dari berbagai negara di seluruh wilayah Asia Tenggara. Pada karya dua jilid sebelumnya, Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450-1680 (New Haven : Yale University Press, 1988 dan 1993. Sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia), Reid banyak bicara mengenai perdagangan dan kapitalisme di Asia Tenggara, yang belakangan dia sebut sebut Age of Commerce (Era Perdagangan). Meskipun ia juga menyebutkan bahwa pada era tersebut, terjadi sekitar Abad 15 hingga 17, istilah “Asia Tenggara” (Southeast Asia) itu sendiri secara aktual belum digunakan. Dalam karya yang belakangan ini, ia menaruh perhatian pada kemunculan negara-bangsa modern di wilayah tersebut dengan menawarkan suatu penjelasan yang baru mengenai proses-proses mengenai bagaimana nasionalisme dan politik identitas itu

Page 5: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

5

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

ditempa dan direalisasikan.

Buku yang terdiri dari 8 bab ini menampilkan dua bab pertama yang bicara mengenai beberapa isu yang melibatkan pemahaman kita mengenai nasionalisme di Asia vis a vis “Barat” secara umum, dan nasionalisme di Asia Tenggara secara khusus. Sementara itu bab-bab selanjutnya menjelaskan jangkauan yang luas dari kasus-kasus seperti nasionalisme China, identitas Melayu, Aceh, Batak dan Kadazandusun, dan kemudian diakhiri dengan rekapitulasi dari argumen-argumen utama dari buku ini.

Ada dua pertanyaan utama yang saling berkaitan diajukan Reid ketika bicara mengenai nasionalisme di Asia, khususnya Asia Tenggara. “Apakah mereka akan mengikuti trajektori dari perkembangan nasionalisme di Eropa, atau sebaliknya, mereka secara bersama-sama akan melalui jalan yang sama sekali berbeda?” Dengan mempelajari pengalaman kolonialisme Asia, khususnya Asia Tenggara, Reid sampai

Page 6: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

6

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

pada kesimpulan bahwa perkembangan nasionalisme Asia tidak memiliki pararelisme dengan perjalanan Eropa, dan ini artinya ada kebutuhan untuk mempromosikan tipologi yang berbeda untuk nasionalisme Asia. Simak saja apa yang dikatakan untuk mendukung kesimpulan tersebut:

“The literature on nationalism suggest that the winners from the collapse of empires would have to ethnically homogenous nation-states. Yet each major Asian state looks like an anomaly, failing to undergo the kind of culturally homogenous national assertiveness that broke up empires in Europe and the Americas under the pressures of industrialization and print capitalism” (hal, 1).

Berbeda dengan pengalaman Eropa, nasionalisme di Asia Tenggara ternyata tidak dibarengi dengan hancur dan berubahnya kerajaan-kerajaan menjadi negara-bangsa. Namun justru sebaliknya,

Page 7: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

7

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

kerajaan-kerajaan tersebut yang mempromosikan dan mendeklarasikan dirinya sebagai negara-bangsa dengan membuat batasan-batasan produk kolonialisme sebagai “sesuatu” yang suci (sacred boundaries), dan membuat identitas baru. Melalui tulisan-tulisannya, dengan merujuk pada lima studi kasus, Reid mencoba menceritakan kembali sejarah mengenai bagaimana satu identitas etnik mengalami transformasi untuk menjadi oposisi, atau sebaliknya, pendukung terhadap identitas nasional berbasis negara. Pemahaman Reid yang mendalam mengenai sejarah pra-kolonial Asia, dan menggunakan istilah “ethnie” (istilah ini berasal dari Anthony Smith), Reid mencoba memperlihatkan bagaimana identitas yang saling silang dan tumpang tindih, beberapa berbasis negara, berbasis agama, berbasis bahasa, dan variasi lainnya, berinteraksi dengan nasionalisme abad 20, dengan hasilnya beberapa mengalami marjinalisasi, lainnya terserap, dan beberapa bahkan menjadi fondasinya dalam sebuah

Page 8: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

8

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

negara-bangsa.

Nasionalisme dalam Literatur

Perbedaan yang diambil oleh Reid dalam mempromosikan nasionalisme di Asia Tenggara sebagai jalan yang berbeda dengan Eropa pada dasarnya bisa dilacak pada literatur tahun 1980an yang ditulis oleh akademisi terkenal seperti John Armstrong (1982), Ben Anderson (1983), Ernest Gellner (1983), dan Anthony Giddens (1985), yang muncul dan berpengaruh dalam perdebatan ilmu sosial dan ilmu politik di dunia, termasuk ke Asia Tenggara, dan Indonesia khususnya. Dengan berbagai argumen, data-data sejarah, dan analisa sosial-politik yang beragam, para penulis tersebut pada dasarnya memahami nasionalisme sebagai sebuah fenomena yang tidak ada alamiah. Ia merupakan produk dari sebuah kondisi yang kita sebut sebagai pembangunan (baca: industrialisasi). Tapi kelemahan yang segera terlihat dari buku-buku ini,

Page 9: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

9

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

segala data, argumen dan kesimpulannya semua merujuk pada pengalaman Eropa. Karenanya, kesimpulan Reid bahwa jalan nasonalisme Asia, khususnya Asia Tenggara, berbeda dengan jalan Eropa didasari pada pertanyaan, mengapa Asia Tenggara tidak memiliki nasionalisme etnik yang sangat desesif seperti di Eropa di mana negara-negara akan menjadi bersatu atau terpecah belah akibat perang, dan batas-batas wilayah akan ditentukan atau ditentukan kembali oleh para pemenang? Bisa jadi atas dasar ini pula buku dengan judul, “Imperial Achemy: Nationalism and Political Identity in Southeast Asia” (2010), karya Anthony Reid ini lahir.

Nasionalisme Ethnie sebagai Elemen Kunci

Sebagai jawaban atas tidak pasnya pengalaman nasionalisme Eropa untuk melihat Asia, maka Reid mempromosikan tipologi nasionalisme Asia sebagai

Page 10: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

10

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

berikut: (1) ethnie nationalism; (2) state nationalism; (3) anti-imperial nationalism; dan (4) outrage at state humiliation (OSH).

Anthony Smith adalah ilmuwan sosial yang bisa dibilang sudah membaktikan energi intelektual untuk mengungkapkan dimensi mistis atau misteri dari nasionalisme. Fokus perhatiannya, yang dirujuk oleh Reid, adalah hubungan yang tidak sepenuhnya bisa terlihat atau kentara dari nasionalitas pramodern yang disebutnya sebagai ethnic (etnis), yang memiliki peran dalam pembentukan nasionalisme (ethnie nationalism). Komunitas ethnic ini sendiri bisa diartikan sebagai kelompok sosial yang anggota saling berbagi perasaan atau sentimen kesamaan asal-usul, klaim terhadap sejarah atau tradisi, berbagi budaya yang berbeda, biasanya ternasuk bahasa dan agama, berkaitan dengan suatu wilayah (teritorial), baik masa lalu maupun saat ini, dan adanya perasaan solidaritas.

Sementara itu, state nationalism

Page 11: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

11

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

memiliki karateristik yang umum dimiliki negara-negara di Eropa (paska Abad Pencerahan) atau Asia (Abad 21) di mana nasionalisme digerakkan oleh negara modern melalui memoblisasi masyarakatnya dengan pendidikan, mounmen, media dan lainnya. Anti-imperial nationalism sendiri merupakan suatu ramuan kunci untuk alkemi yang akan menggerakan atau mengubah “empire” menjadi “nation” pada pertengahan abad 20. Gambaran utama dari anti-imperial nationalism adalah kemampuannya untuk menekan atau merepresi klaim-klaim etnik atau agama, di mana pada awalnya merupakan bagian dari perjuangan bersama, tapi setelah kemerdekaan, harus ditekan karena dianggap sebagai penghianat. Meskipun demikian, kemampuan untuk menekan ini sangat bergantung pada perkembangan layaknya nasionalisme negara yang bisa memastikan batas-batas imperial sebagai batas-batas nasional, dan kemampuannya menghasilkan berbagai mitologi nasional yang meyakinkan. Ada varian lain dari nasionalisme yang disebut

Page 12: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

12

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

sebagai outrage at state humiliation (OSH). Kemunculannya, menurut Reid, terutama pada saat negara secara tidak normal menjadi pusat “identifikasi-diri” sebagai subjek. Misalnya, rasa frustasi dan kegusaran atas kelemahan dan penghinaan terhadap Islam (hal. 11), dan ini terlihat pada kasus Aceh.

Terlihat sekali bahwa Reid sangat menekankan pada konsep ethnie nationalism sebagai kunci utama dalam memahami muncul dan berkembangnya nasionalisme di Asia Tenggara. Dengan lagi-lagi merujuk pada Anthony Smith, Reid melihat ada semacam “tarik-menarik” atau”saling mengisi” antara negara dan ethnie. Negara harus mengambil alih beberapa atribut dari ethnie yang sudah ada sebelumnya, dan banyak dari mitos-mitos, simbol-simbol, dan kenangan-kenangan yang ada diasimilasikan. Bahkan dalam banyak kasus, negara berusaha menemukan sendiri hal-hal tersebut (Smith, 1986).

Kemudian dari sana, Reid melalui beberapa bab studi kasus, mencoba

1

Page 13: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

13

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

melihat perkembangan nasionalisme di Asia Tenggara. China di Asia Tenggara bisa jadi menjadi kasus yang menarik karena Reid memberikan porsi yang besar untuk memahami fluktuasi, ketegangan dan kekerasan di balik perjalanan istilah Cina dan masyarakatnya. Untuk kasus Indonesia, Reid memiliki argumen bahwa semakin Indonesia bergerak ke arah demokrasi semenjak 1998, maka ini membuka kesempatan yang lebih luas untuk masyarakat China menjadi lebih berperan (mainstream) dalam masyarakat. Bahkan lebih jauh lagi, tidak hanya sekedar mendorong masyarakat Cina harus mendapatkan hak dan pengakuan yang lebih besar lagi melalui perubahan undang-undang dan peraturan atas status dan identitas mereka, Reid mengusulkan jalan lain yang memungkinkan masyarakat Cina mengkaitkan (link) diri mereka pada formula state nationalism yang mewujud pada mitos-mitos nasional seperti mempromosikan seorang Indonesia keturunan Cina sebagai pahlawan nasional (hal. 80).

Page 14: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

14

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

Kemudian, Reid juga melihat pada gagasan atau pengertian Malayness (Melayu) sebagai kategori yang sangat kabur atau berubah-ubah. Di satu sisi, masih menurut Reid, bangsa Melayu melambangkan ide dari ethnie nationalism, tapi disisi yang lain, bangsa Indonesia mengubahnya menjadi state nationalism. Aceh sebagai kasus lainnya, merupakan kajian yang menarik, khususnya melihat Aceh sebagai monarki. Menurut Reid, persoalan Aceh dengan Indonesia sangat berkaitan dengan ada “celah” (gap) antara ethnie nationalism Aceh, dengan segala memorinya sebagai monarki dan perasaan yang kuat atas bedanya mereka, dengan state nastionalism Indonesia. Sementara masyarakat Aceh selalu melihat diri mereka sebagai bangsa, etnik Batak tidak memiliki kaitan (link) dengan bentuk apapun dari negara yang mungkin akan berkompetisi dengan Indonesia. Tapi etnik Batak secara kokoh justru bersarang dalam Indonesia dalam bentuk yang disebut sebagai identitas berlapis (layered identity) (hal. 186). Akhirnya, Reid mengangkat masalah

Page 15: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

15

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

Kadazan atau Dusun di sebelah Timur Malaysia. Ia melihat bahwa istilah “Kadazan” sendiri mulai populer akhir-akhir ini seperti yang dilakukan pemerintah kolonial di tahun 1950an. Kemudian, masih menurutnya, ethnie nationalism Kadazan pada dasarnya merupakan sebuah konstruksi yang terjadi belakangan ini, dan merupakan cerminan dari manuver politik kelompok minoritas di Sabah untuk menegaskan jati diri mereka sebagai identitas bertenaga atau berkuasadi negara merdeka Malaysia.

Beberapa Catatan

Memang jauh berbeda dengan sejarahwan Nugroho Notosusanto yang hanya bicara politik, khususnya dinamika, konflik dan konsensus di kalangan elit (sipil maupun militer) di dalam wilayah publik yang umumnya terjadi di ibukota atau kota-kota besar lainnya di Indonesia (sejarah politik), atau sejahrawan Sartono Kartodirdjo yang banyak bicara

Page 16: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

16

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

mengenai pembrontakan kalangan “akar rumput” seperti petani atau kalangan marjinal lainnya di tingkat lokal seperti pedesaan atau kota-kota di tingkat kabupaten (sejarah sosial), maka karya Anthony Reid lebih dikenal dengan sebutan sebagai “sejarah total” (total history). Maksudnya, sejarah mengenai Asia Tenggara ini, termasuk Indonesia, meliputi semua aspek yang tidak hanya politik. Peperangan, dinasti kerajaan maupun perdagangan tidak lagi menjadi “sesuatu” yang lebih prioritas atau penting dibandingkan dengan masalah bahasa, perumahan, pesta rakyat atau budaya material. Karenanya, di satu sisi, semua unsur-unsur masa lampau yang membentuk peradaban masa kini menjadi begitu mengemuka semuanya, tapi disisi yang lain, menjadi sangat melelahkan dan cenderung membosankan juga, membaca karya Reid ini.

Pendekatan sejarah total ini yang kelihatannya menjadi obsesinya untuk memandang Asia Tenggara khususnya, meski dengan adanya berbagai perbedaan di dalamnya, sebagai suatu

Page 17: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

17

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

kesatuan (unit). Memang di sana-sini, Reid memperlihatkan adanya perbedaan yang cukup tajam diantara setiap masyarakat di wilayah tersebut, tapi kesan mengenai persatuan kawasan ini terasa lebih mengemuka, jika tidak mau dikatakan sangat dominan.

Pada titik ini, sebetulnya konsep nasionalisme Asia Tenggara sebagai alkemi imperial (imperial alchemy), yang berbeda dengan perjalanan nasionalisme Eropa, menjadi sangat siginifikan untuk menjelaskan itu semua. Simak saja apa yang dikatakannya sebagai berikut :

“That Asian states did not collapse into ethnic units was a result of a special kind of magic that he calls an ‘imperial alchemy,’ magic that was able to transmute the ‘base metal of empire’ into ‘the gold of nationhood’ “ (hal.2).

Kemudian, masih menurut Reid, ada dua jenis dari beroperasinya alkemi tersebut yakni melalui jalan revolusi yang kemudian kemerdekaan dicapai bersikeras untuk mempertahankan

Page 18: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

18

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

batas-batas dari “empire” dan “nation-state” sebagai satu kesatuan. Kita bisa menyebut Indonesia di sini. Sementara itu yang lainnya adalah jalan kompromi-kompromi politik yang melahirkan bentu federalisme seperti Malaysia sebagai kasusnya. Ini kira-kira yang dianggap sebagai “magic” dari nasionalisme tersebut, yang berbeda secara diametral dengan pengalaman Eropa. Upaya-upaya untuk mengubah batas-batas “empire” tersebut selalu pada akhirnya akan mengalami kegagalan. Sebut saja wilayah Timor Timur (yang sekarang Timor Leste) yang dianekasasi Indonesia (1975-1999) atau pemisahan pemisahan Vietnan menjadi Utara dan Selatan (1954-1975). Apa benar demikian ampuhnya “magic” tersebut di balik kokohnya Asia Tenggara sebagai satu unit atau kesatuan? Apa benar juga jalan nasionalisme Asia Tenggara yang relatif “damai” berbeda dengan jalan nasionalisme Eropa yang “berdarah-darah”? Pada titik ini terlihat sekali bagaimana konsepsi “alkemi imperial” (imperial alchemy) ala Reid tersebut sangat dipengaruhi oleh

Page 19: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

19

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

pemikiran Anthony Smith (1998) yang memasukan penjelasan dimensi mistis dari nasionalisme dalam karyanya.

Jika kita periksa secara teliti, “alkemi imperial” (imperial alchemy) ala Reid bisa jadi lebih merupakan mitos daripada mistis. Pembedaan jalan nasionalisme Asia Tenggara dengan pengalaman Eropa kelihatannya terlalu berlebihan, jika tidak mau dikatakan lebay. Menurut catatan sejarah, hanya sebagian Eropa saja yang sebetulnya diselimuti oleh otoritas “empire” pada masa lalunya. Beberapa “empire” antar Eropa seperti Britania Raya (United Kingdom) dan Belgia misalnya, tidak hancur berantakan dalam perjalanannya. Sementara itu, “empire” Soviet baru mengalami disintegrasi baru sekitar 20 tahun yang lalu. Lagipula tidak semua nasionalisme Eropa bertumpu pada basis etnis. Dan yang wajar juga apabila memang tugas dari nasionalisme dimana saja, adalah dalam rangka untuk menciptakan proyek homogenisasi (khususnya kultural) di mana sebelumnya tidak pernah ada.

Meski tidak diungkapkan oleh Reid,

Page 20: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

20

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

tapi perubahan kontemporer di Eropa yang dianggap berdarah-darah biasanya merujuk pada kasus pecahnya Yugoslavia, yang dikenal sebagai pola Balkan, dengan terjadinya perang saudara awal 1990an, pembersihan etnis, kamp konsentrasi dan pembunuhan kalangan sipil. Ini yang melahirkan negara-negara baru yang menyempal dari Yugoslavia, dan mengakhiri keberadaannya, menjadi Krosia, Bosnia-Herzegowina, Slovenia dan Montenegro. Tapi saat yang hampir bersamaan, kita juga melihat pisahnya Ceko dan Slowakia tanpa pertumpahan darah yang berarti. Demikian juga dengan keluarnya negara-negara Baltik: Estonia, Latvia dan Lithuania dari Uni Soviet. Uni Soviet sendiri akhirnya juga harus berakhir setelah 70 tahunan berkuasa dengan lahirnya 15 negara baru, tanpa berdarah-darah, selain Rusia dan 3 republik Baltik, muncul Ukraina, Modavia, Belarus, Georgia, Azerbaijan, Armenia, Kazachstan, Uzbekitas, Kirgizia, Turkmenistan, dan Tajikistan (Wibisono, 2001).

Kita lihat sekarang kasus Britania

Page 21: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

21

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

Raya (sebagai catatan Inggris yang merupakan terjemahan dari England, hanya merupakan salah satu wilayah Britania Raya selain Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara). Yang terjadi di sini adalah proses devolusi. Wales bergabung dengan Inggris pada tahun 1536, Skotlandi tahun 1707 dan Irlandia tahun 1800 melalui berbagai kesepakatan hukum di bawah bendera Britania Raya. Dalam proses ini, kecuali Inggris, wilayah2 Britania Raya lainnya, Skotlandia (ibukota Edinburgh), Wales (ibukota Cardiff) dan Irlandia Utara (ibukota Belfast) memiliki parlemennya masing-masing, dan tidak diperintah langsung dari London. Sejauh ini London hanya bertanggung jawab pada masalah hubungan luar negeri, pertahanan, pembasmian obat bius dan pajak. Ketiga bangsa non-Inggris tersebut mempertahankan identitas kultural dan politik mereka dengan beberapa cara. Ketiga bangsa tersebut memiliki bendera nasional sendiri. Identitas kultural atau agama Skotlandia ditunjukan dengan kehadiran Gereja Skotlandia (Presbiterian) yang berbeda dengan

Page 22: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

22

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

gereja Anglikan di Inggris. Demikian juga dengan sistem hukum dan pendidikannya yang lepas dan berbeda dari Inggris. Sementara itu, bangsa Wales memelihara identitas kulturalnya dengan mempertahankan bahasa Wales sebagai bahasa resmi (selain Inggris). Mereka juga melanjutkan identitas agamanya melalui kebangkitan Metodis (aliran agama Kristen yang tidak mengikuti Baptis dan tidak mengikuti partai politik yang ada). Sebaliknya, alih-alih persekutuan antara Irlandia dengan Inggris, justru terjadi perang sipil yang akhirnya terjadi pemisahan Irlandia pada tahun 1921. Sebagian besar wilayah Irlandia menjadi Republik Irlandia, tapi enam daerah Irlandia Utara yang sebagian warganya beragama Protestan tetap setia menjadi bagian dari Britania Raya (Oommen, 1997).

Bagaimana dengan Belgia? Disini terjadi proses federalisasi. Negara kecil ini ternyata masih dibagi lagi dalam empat wilayah dengan otoritas atau pemerintahannya masing-masing. Wilayah Vlaanderen (berbahasa

Page 23: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

23

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

Belanda), wilayah Wallonie (berbahasa Perancis), wilayah Brussel (resminya berbahasa Belanda meski mayoritas penduduknya lebih berbahasa Perancis), dan wilayah Eupen-Malmédy-St. Vith (berbahasa Jerman). Lain daripada itu, empat wilayah tersebut juga memiliki hak untuk melakukan hubungan luar negeri. Sebetulnya ini bisa dipahami karena Vlaanderen merasa lebih dekat dengan negeri Belanda, Walloie dengan Perancis dan Eupen-Malmédy-St. Vith dengan Jerman (Wibisono, 2001).

Jika negara-negara lain, khususnya Eropa bagian Timur pecah, maka Jerman justru bersatu dan menjadi kekuatan ekonomi-politik dunia yang baru setelah runtuhnya Tembok Berlin. Meski juga harus diakui bahwa Eropa bagian Barat terus dibayang-bayani oleh potensi separatisme seperti Basque di Spanyol, Korsika di Perancis dan Irlandia Utara di Britania Raya.

Sementara itu, bagaimana dengan proses “alkemi imperial” di Asia Tenggara sendiri? Reid sendiri begitu sangat optimis dan positif terhadap

Page 24: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

24

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

kemunculan, dinamika dan kemampuan adaptasi dari wilayah Asia Tenggara ini sebagai suatu kesatuan. Bahkan untuk kasus Indonesia, Reid begitu menyakini bahwa bagaimana gerakan nasionalis lahir dari koalisi kelompok-kelompok dan kekuatan-kekuatan yang sangat beragam dan terpecah-pecah, tapi dapat bertransformasi pada akhirnya menjadi lebih ke arah nasionalisme negara (state nationalism) melalui proses “alkemi imperial” tersebut. Pada akhirnya, “the imperial achhelmy is working” (hal. 218). Bahkan “state nationalism does its works in turning even borderland peoples into citizen (hal. 216) yang didukung penuh oleh upaya-upaya ASEAN dan situasi internasional yang sangat kondusif. Demikian Anthony Reid! Apa begitu pasti atau benar demikian adanya? Ada baiknya kita berheni sejenak dengan mulai mereka-reka di mana nasib kalangan muslim Moro di Mindanao, Filipina di sini? Bagaimana juga dengan apa yang terjadi di Patani, Thailand? Lebih jauh lagi, bagaimana jika kita ke utara dari Asia Tenggara di mana ketegangan perbatasan antara

Page 25: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

k a an Di g

i ta

l

Pro j ec t

25

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

Thailand-Myamar atau Kamboja-Vietnam yang terus terjadi dan tidak selesai-selesai hingga saat ini. Belum lagi yang terbaru di Myanmar dengan kasus muslim Rohingya, atau berbagai konflik etnis dan agama yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia, khususnya paska reformasi. Masihkah “the imperial achelmy” ini bekerja? Sebaliknya, jalan Eropa juga ternyata tidak tunggal, yang faktanya juga tidak selalu melahirkan pertumpahan darah. Apakah ini artinya “the imperial achelmy” justru berjalan sebagian di dataran Eropa? Wallahua’lam bisshawab ! []

Page 26: Nur Iman Subono - impkbm.files.wordpress.com · atau Sebab Musabab Perang Aceh, dan mendalam mengenai “revolusi sosial” di Sumatera Timur (1946). Dalam ... bersatu atau terpecah

Pe rpus t a

De

moc

racy

26

Review Buku

Edisi 014, Mei 2012

© 2012Review Buku ini diterbitkan olehDemocracy Project,Yayasan Abad Demokrasi.

Jika Anda berminat mendapatkan buku (ebook) yang direview, silakan isiform permintaan.

Kode buku: ANR001