110
1

NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

1

Page 2: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

2

Page 3: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

3

Page 4: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

4

Persembahan:

Kepada dua bersaudara: Abu Mushthofa al-Jinabiy dan Abu

Anas al-Jinabiy –semoga Allah menjaga mereka berdua.

Penerbit: Daarul Jabhah Linnasyr wat Tauzii’.

Ucapan Terima Kasih dan

Penghormatan

Matan (teks) kitab ini dipublikasikan para ikhwah di Mimbar

Tauhid wal Jihad (website www.tawhed.ws) dengan hiasan

yang indah.

Saya telah menambahkan catatan kaki pada naskah yang

dipublikasukan mereka.

Semoga Allah membalas mereka -dari saya, orang-orang

bertauhid dan para mujahidin- segala kebaikan.

Page 5: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

5

Aqidah dan Manhaj kami:

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah ta’ala

Kami memuji dan memohon pertolongan-Nya. Kami

berlindung kepada Allah ta’ala dari keburukan jiwa dan amal

perbuatan kami yang buruk. Barang siapa yang diberi hidayah

oleh Allah ta’ala, maka tidak ada seorang pun yang dapat

menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh

Allah ta’ala, maka tidak ada seorang pun yang dapat

memberinya petunjuk.

Kami bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang

benar selain Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan

utusan-Nya.

أ يا أي ها الذين آمنوا ات قوا الله حق ت قاته ولا تموتن إلا و لمو ت ت م (٢٠١ن ت

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali

kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.” [QS.

Ali Imran (3): 102]

Page 6: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

6

ت منت ن فتس واحدة وخل يا أي ها الناس ات قوا الذي خلقك ها ربك ها وت ق من ت به والأ اءلو اء وات قوا الله الذي ت الا كثيرا ون هما ر وبث من ت إ رتحا

ت رقيبا عليتك (٢الله كا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanyaAllah

menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah

memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.

dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)

nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)

hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu.” [QS. An Nisa` (4): 1]

ت (يصتلحت ٠٠يا أي ها الذين آمنوا ات قوا الله وقولوا ق وتلا سديدا ت أعتمالك لكا عظي ف وت ت ومنت يطع الله ورسوله ف قدت فا ت ذنوبك (٠٢ما وي غتفرت لك

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah

dan Katakanlah Perkataan yang benar, Niscaya Allah memperbaiki

bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-

dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka

Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” [QS.

Page 7: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

7

Al Ahzab (33): 70-71].1

Amma ba'du:

Ini adalah aqidah 2 dan manhaj 3 “Tanzhim al-Qa’idah 4 fi

1 Pengarang matan ini memulai dengan teks khutbatul haajah yang sudah

terkenal ini. Sunah yang suci dan shahih menerangkan, khotbah-khotbah

dan kitab-kitab dibuka dengan bacaan basmalah, bacaan hamdalah atau

dengan salah satu ayat dari kitabullah ‘Azza wa Jalla. Adapun hadits-

hadits yang mencela memulai penyampaian khotbah dan penulisan kitab

dengan selain bacaan basmalah sebenarnya statusnya dha’if (lemah), tidak

shahih sama sekali.

Faidah: Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dari Ibnu ‘Abbas

h, bahwa Dhimad mendatangi Mekkah, dia berasal dari Azd Syanuuah,

dia biasa meruqyah beberapa penyakit. Dia mendengar penduduk Mekkah

yang bodoh mengatakan: Muhammad orang gila. Dia berkata: Seandainya

aku melihat orang ini, barangkali Allah menyembuhkannya melalui

tanganku. Ibnu ‘Abbas berkata: lalu dia berjumpa dengan beliau lantas

berkata: wahai Muhammad, sesungguhnya aku bida meruqyah dari

penyakit ini dan Allah akan menyembuhkan orang yang dikehendaki-Nya

melalui tanganku, apakah kamu mau? Rasulullah n bersabda:

(Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Kami memuji dan memohon

pertolongan-Nya. Barang siapa yang diberi hidayah oleh Allah, maka tidak

ada seorang pun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang

disesatkan oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat

memberinya petunjuk. Kami bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang

benar selain Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya

bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Amma

Ba’du).

Ibnu ‘Abbas melanjutkan: Dia berkata: Ulangi kembali kata-katamu

tersebut untukku. Maka Rasulullah n pun megulanginya kembali

untuknya sebanyak tiga kali. Ibnu ‘Abbas: Dia berkata: Aku pernah

Page 8: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

8

mendengar perkataan para dukun, para penyihir, dan para penyair, namun

aku tidak pernah mendengar perkataan seperti itu. Sungguh, perkataan itu

telah sampai ke tengah dan kedalaman lautan. Ibnu ‘Abbas: dia berkata:

kesinikan tanganmu aku akan berbai’at atas Islam. Ibnu ‘Abbas: Lalu dia

membai’at beliau. Rasulullah n bersabda: Kamu juga harus berbai’at atas

kaummu! Dia berkata: juga atas kaumku. Ibnu ‘Abbas: ketika Rasulullah

n mengutus ekspedisi pasukan, mereka melewati kaumnya, komandan

pasukan bertanya kepada annggotanya: Apakah kalian merampas sesuatu

dari mereka? Salah seorang anggotanya menjawab: Aku berhasil

merampas dari mereka sebuah alat untuk bersuci. Sang komandan berkata:

Kembalikan alat itu, karena mereka adalah kaum Dhimad.

2 Terdapat dalam Taajul ‘Aaruus: ( د ي عتقده عقتدا فانعقد : شده (ع قد الحبتل والب يتع والعهت‘aqada=syadda (mengikat). Para Imam Pakar ilmu asal usul kata

menerangkan:

في اسعمل ث وت عقد قدان تع وقد وعقده وت عتقادا عقتدا ي عتقده عقده الحل نقيض العقتد أصل أ ا والاعقاد الصمي في اس عتمل ث وغيرها والعقود البيوعات من العقود أنواع .أه لجا

al-‘Aqdu lawannya al-hillu (melepaskan), kemudian dipergunakan dalam

macam-macam aqad seperti aqad jual beli, aqad perjanjian dan lainnya.

Kemudian juga dipergunakan dalam ketetapan hati dan keyakinan yang

mantap. Selesai. Sang pengarang akan menyebutkan dalam matan ini

sarana yang dipergunakan tanzhim ini dalam beribadah kepada Allah

‘Azza wa Jalla, kemudian setelah itu menjelaskan jalan perjuangan dalam

merealisasikan aqidah ini dalam alam nyata (manhaj).

3 Manhaj adalah jalan yang jelas. Maksud manhaj yang dikehendaki

pengarang adalah berkaitan dengan amal. Yakni jalan mengamalkan

aqidah yang benar (al-aqidah ash-shahihah). Oleh karena itu pengarang

membagi matan kepada dua bagian; ia memulai dengan menjelaskan

aqidah kemudian diikuti penjelasan manhaj untuk meninggikan kalimat

Allah (hukum Allah) ‘Azza wa Jalla.

Page 9: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

9

Biladir Rafidain”. Berisi laporan dan penjelasan mengenai

keadaan dan tujuan kami berkumpul, itu adalah agama Allah

yang kami beragama dengannya, menyerahkan loyalitas di

atasnya, dan karenanya lah kami berjihad serta memusuhi5.

Maka kami katakan –setelah memuji Allah l dan minta

pertolongan dengan-Nya:

- Kami beriman bahwa Allah Ta’ala yang Maha Agung dalam

4 Ia adalah tanzhim (organisasi) terkenal yang menyibukkan dunia baik

timur maupun barat. Perintisnya adalah sang penyulut perang Syaikh Abu

Abdillah Usamah bin Ladin hafizhahullah di negara Afghanistan yang

mulia kemudian organisasi ini berkembang tersebar luas di seluruh

penjuru dunia. Hampir di setiap negara atau wilayah terdapat pengikut

organisasi ini. Barangkali cabang paling terkenal dari pohon yang kuat ini

adalah Tanzhim Al-Qaida di Jazirah Arab, Tanzhim Al-Qaida di negeri

dua aliran sungai (Iraq) dan Tanzhim Al-Qaida di Al-Maghrib Al-Islamiy

(Aljazair).

5 Tali wala’ dan bara’ terikat atas dasar dien Allah bukan atas dasar

fanatisme jahiliyah (ashabiyah jahiliyyah).

Page 10: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

10

ke-Maha Tinggian-Nya6. Tidak ada tuhan (ilah)7 yang berhak

6 Rabb kita k berbeda jauh dari makhluk-Nya. Maha Tinggi di atas

mereka. Kami tidak mengatakan sebagaimana perkataan orang-orang

Nasrani dan orang-orang semacam mereka dari kalangan orang-orang

kafir Hindu dan zanadiqah shufiyyah (para sufi zindiq) bahwa Allah

menyatu dalam beberapa makhluknya atau seluruhnya. Maha Tinggi Allah

dari apa yang dikatakan orang-orang zhalim dengan ketinggian yang besar.

Banyak dalil dari kitab Allah (Al-Qur'an) dan sunnah Nabi-Nya serta ijma’

salaf yang menyatkan ke-maha tinggian Allah l. Lihat rincian hal itu

dalam kitab “Al-‘Uluww” karya Imam Adz-Dzahabiy v atau

“Mukhtashar Al-‘Uluww” karya Syaikh Al-Albaniy v.

7 Al-Ilah adalah al-ma’luh yakni al-ma’bud. Laa nafiyah liljins

(meniadakan jenis). Isimnya (ilah). Khabarnya terhapus taqdirnya haqq

(yang benar). Karena ada tuhan-tuhan (aalihah / ma’buudaat) yang batil.

Allah Ta'ala berfirman,

((١2 الجاثية ذ إلهه هواه (( أف رأيتت من اتخ

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya

sebagai tuhannya.” [QS. Al-Jatsiyah (45): 23].

Allah Ta'ala berfirman,

ت ولا تذر ودا ولا سواعا و را(( نوحلا ي غو وقالوا لا تذر آلهك ت (١2ث وي عوق ون

“Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan

(penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu

meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts,

ya'uq dan nasr.".” [QS. Nuuh (71): 23]. Tidak boleh men-taqdirkan

khabar dengan kata maujud (ada) sebagaimana yang dikatakan oleh ahli

kalam yang bodoh.

Page 11: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

11

disembah selain-Nya.

Tidak ada sembahan yang benar8 diibadahi selain-Nya. Kami

menetapkan untuk-Nya l apa yang ditetapkan oleh kalimat

8 Kalimat ini menafsirkan kalimat sebelumnya. Alinea ini -pada matan ini-

menjelaskan makna tauhid uluhiyyah atau tauhid ibadah atau tauhid al-

qashd wa al-iradah (maksud dan kehendak). Metodologi tulisan

pengarang sangat bagus. Yakni dengan memulai tauhid uluhiyyah sebelum

tauhid rububiyyah. Hal itu dilakukan karena beberapa pertimbangan:

pertama, bahwa mayoritas manusia mengakui rubuiyyah Allah k.

Permusuhan dengan ahli syirik (orang-orang musyrik) adalah dalam

uluhiyyah Allah dan mengikhlaskan (memurnikan) ibadah kepada-Nya

Jalla wa ‘Alaa. Allah Ta'ala berfirman,

رتض ومنت لله قلت أفل قلت لمن الأت ، سي قولو ت ت عتلمو ت كن ت ، قلت منت فيها إ تذكرو لله قلت أفل ت قو ، سي قولو بتع ورب التعرتش التعظي ماوات ال ، قلت منت بيده رب ال

ء وهو يجير ،سي ملكوت كل شيت ت ت عتلمو ت كن ت لله قلت فأنى ولا يجار عليته إ قولو: (( المؤمنو حرو ت (48-48ت

“Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada

padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan

Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" Katakanlah:

"Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy

yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah:

"Maka apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di

tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia

melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika

kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah."

Page 12: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

12

tauhid9. Kami menafikan dari-Nya kesyirikan dan menjadikan

tandingan untuk-Nya10. Kami bersaksi bahwa tidak ada tuhan

Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu

ditipu?".” [QS. Al-Mukminun (23): 84 -89].

Kedua, bahwa ini adalah da'wah para rasul. Allah Ta'ala berfirman,

نبوا الطاغوت(( ت اعتبدوا الله وا ( .23 النحل ولقدت ب عث تنا في كل أمة رسولا أ“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk

menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu".” [QS.

An-Nahl (16): 36].

Ketiga, bahwa tauhid uluhiyyah mengandung tauhid rububiyyah.

9 Dia-lah satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi. Sebagaimana

dalam hadits shahih yang berbunyi,

ت عباده على الله حق فإ ركوا ولا ي عتبدوه أ ((ئاا شيت به يشت

“Sesungguhnya hak Allah atas para hamba-Nya adalah merupakan

beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan

sesuatupun.”

10 Definisi syirik adalah “engkau menjadikan tandingan bagi Allah

padahal Dia-lah yang menciptakanmu.” [Muttafaq ’Alaih]. Syirik itu

menjadikan tandingan selain Allah, ia berdoa kepadanya sebagaimana

berdoa kepada Allah. Ia berharap kepadanya sebagaimana berharap

kepada Allah. Ia takut kepadanya sebagaimana ia takut kepada Allah. Ia

mencintainya sebagaimana ia mencintai Allah. Dan semisalnya. Ini semua

adalah syirik akbar yang mana Allah mengutus para rasul dan menurunkan

kitab-kitab untuk melarangnya, mengkafirkan para pelakunya dan

menghalalkan darah dan harta mereka. [Syarhu An-Nuniyyah karya

Ahmad bin Ibrahim bin ‘Isa Asy-Syarjiy: 2 / 266].

Page 13: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

13

yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa syahadat laa

ilaaha illallaah ini adalah awal dan akhir dien11, zhahir dan

batinnya, barang siapa yang mengucapkannya dan komitmen

11 Tauhid adalah pintu pertama yang dengannya seseorang bisa masuk

Islam dan pintu terakhir yang dengannya seorang muslim keluar dari alam

dunia. Sebagaimana sabda Nabi n:

منت .التجنة دخل الله إلا إله لا : كلمه آخر كا

“Barang siapa akhir ucapannya laa ilaaha illallaah pasti masuk surga.”

Tauhid adalah kewajiban pertama dan terakhir. Tauhid awal dan akhir

segala urusan. [Lihat: Syarhu Ath-Thahawiyyah: 77].

Page 14: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

14

dengan syarat-syaratnya12 dan memenuhi haknya13 maka ia

adalah muslim.

12 Syarat-syarat Kalimat Tauhid:

a. Ilmu, yakni mengetahui makna kalimat tauhid. Lawannya adalah

bodoh. Allah Ta'ala berfirman,

ت أنه لا إله إلا الله " (٢8" القال: فاعتل

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan,

tuhan) selain Allah.” [QS. Al-Qital / Muhammad (47): 19].

Muslim v meriwayatkan hadits dari Utsman z, Rasulullah n

bersabda,

وهو مات منت » .« التجنة دخل الله إلا إله لا أنه ي عتل“Barang siapa mati sedangkan ia mengetahui bahwasanya tidak ada

tuhan yang berhak disembah kecuali Allah niscaya ia akan masuk surga.

b. Mengucapkan, lawannya adalah diam. Allah Ta'ala berfirman,

(٢23" البقرة قولوا آمنا بالله "“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada

Allah.”.” [QS. Al-Baqarah (2): 136].

c. Yakin, lawannya adalah ragu-ragu. Allah Ta'ala berfirman,

ت ي رتتابوا" ل الذين آمنوا بالله ورسوله ث منو ((.٢1حجرات ال"إنما التمؤت

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang

yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka

tidak ragu-ragu.” [QS. Al-Hujurat (49): 15].

d. Jujur, lawannya adalah dusta. Rasulullah n bersabda,

Page 15: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

15

هد وهو مات منت " ت يشت الله إلا إله لا أ دخل ق لتبه منت صادقا ه الل رسول محمدا وأ . د م حت أ اه و ر " التجنة

“Barang siapa yang mati sedang dia bersaksi bahwasanya tidak ada

tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad

adalah utusan Allah jujur dari hatinya niscaya ia akan masuk surga.”

[HR. Ahmad].

e. Cinta, lawannya adalah benci. Allah Ta'ala berfirman,

ت كحب الله و " لذين آمنوا أشد حبا اومن الناس منت ي خذ منت دو الله أنتدادا يحبون ه (٢31" البقرة لله

“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-

tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka

mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya

kepada Allah.” [QS. Al-Baqarah (2): 165].

f. Menerima dan tunduk patuh kepada hak-haknya, lawannya adalah

sombong. Allah Ta'ala berfirman, " برو كت ت ت لا إله إلا الله ي ت كانوا إذا قيل له (21ات:" الصافإن ه

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa

ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah)

mereka menyombongkan diri.” [QS. Ash-Shaaffaat (37): 35].

g. Ikhlas, lawannya adalah syirik. Allah Ta'ala berfirman,

ل " ين فاعتبد الله مخت (.١" الزمر:صا له الد

“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.”

[QS. Az-Zumar (39): 2].

h. Kufur kepada thaghut, lawannya adalah iman kepada thaghut. Allah

Ta'ala berfirman,

Page 16: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

16

فرت بالطاغوت وي ؤتمنت بالله " ك بالتعرتوة ا فمنت يكت مت (.١13" البقرة: لتوث تقىف قد است

“Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman

kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali

yang amat kuat.” [QS. Al-Baqarah (2): 256].

13 Mengamalkan tuntutannya berupa mengesakan ibadah hanya kepada

Allah Jalla wa ‘Alaa semata, kufur kepada thaghut, taat kepada Rasul-Nya

n, melazimi (mengamalkan) sunnahnya, menyerahkan loyalitas kepada

orang-orang beriman, dan berlepas diri dari orang-orang kafir. Dalam Al-

Musnad, Bisyr bin Al-Khashaashiyyah berkata, “Saya pernah

mendatangi Nabi n untuk berbaiat kepadanya. Beliau mensyaratkan

kepadaku agar aku bersyahadat bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak

disembah kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan

Rasul-Nya, menegakkan shalat, membayar zakat berhaji hajinya orang

Islam, berpuasa di bulan Ramadhan dan berjihad fie sabilillah (di jalan

Allah). Saya berkata, “Wahai Rasulullah ada dua hal yang saya tidak

mampu melakukannya, yakni jihad dan shadaqah (zakat). Rasulullah n

menggenggam tangannya kemudian menggerakannya dan bersabda,

“Kamu tidak mau berjihad dan membayar zakat, lalu dengan apa kamu

akan masuk surga?!” “Wahai Rasulullah kalau begitu saya berbaiat

kepadamu atas semua itu” ujar saya. Imam Asy-Syahid (insya Allah)

Sulaiman Aalu Asy-Syaikh v berkata, “Dalam hadits ini terdapat

kesimpulan bahwa jihad dan membayar zakat merupakan syarat untuk

masuk surga berikut tauhid, shalat, haji, dan puasa Ramadhan. Hadits-

hadits berkaitan dengan masalah ini banyak sekali. [Taisir Al-‘Aziz Al-

Hamid]. Semua amal yang disebutkan tadi adalah termasuk hak-hak

kalimat tauhid.

Page 17: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

17

Barang siapa tidak melaksanakan syarat-syaratnya14, atau

melakukan salah satu pembatalnya15 maka ia kafir meskipun

ia mengaku bahwa dirinya muslim.

14 Syarat itu ketika tidak ada maka sesuatu itu pasti tidak ada. Misalnya

thaharah (bersuci) merupakan syarat sah shalat. Kalau ia tidak ada maka

shalatnya tidak sah.

15 Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab v berkata,

"Ketahuilah di antara pembatal-pembatal Islam yang paling besar itu ada

sepuluh, yakni:

Pertama, syirik dalam beribadah kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-

Nya. Dalilnya firman Allah Ta'ala,

" ت ي غتفر لا الله إ رك أ ما وي غتفر به يشت " شاء ي لمنت ذلك دو

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia

mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang

dikehendaki-Nya.” [QS. An-Nisaa’ (4): 48 / 116]

Termasuk syirik adalah menyembelih untuk selain Allah sebagaimana

orang yang menyembelih untuk jin atau kubah kuburan.

Kedua, orang yang menjadikan antara dirinya dan Allah perantara-

perantara, ia berdoa kepada perantara-perantara itu dan meminta syafa’at

kepada mereka maka ia kafir berdasarkan ijma’.

Ketiga, orang yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu-

ragu mengenai kekafiran mereka atau membenarkan madzhab mereka

maka ia kafir berdasarkan ijma’.

Page 18: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

18

Keempat, orang yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi lebih lengkap

daripada petunjuk beliau atau bahwa hukum selain beliau lebih baik

daripada hukum beliau, sebagaimana orang-orang yang mengutamakan

hukum thaghut atas hukum beliau maka ia kafir.

Kelima, orang yang membenci salah satu ajaran yang dibawa Rasulullah

n sekalipun ia mengamlakannya maka ia kafir berdasarkan ijma’.

Dalilnya firman Allah Ta'ala,

ت ذلك " بط الله أن تزل ما كرهوا بأن ه ت فأحت " أعتماله

“Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada

apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-

pahala) amal-amal mereka.” [QS. Muhammad (47): 9].

Keenam, orang yang mengolok-olok salah satu bagian dari dien Allah,

pahalanya atau sangsinya (hukumannya) maka ia kafir. Dalilnya firman

Allah Ta'ala,

ت ورسوله وآياته أبالله قلت " كن ت زئو هت ت ت قدت ت عتذروا لا * ت ت إي ب عتد كفرتت " مانك

“Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu

selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir

sesudah beriman.” [QS. At-Taubah (9): 65 - 66].

Ketujuh, sihir, misalnya ash-sharfu (sihir untuk memalingkan seseorang

sehingga benci dari orang lain) dan al-‘athfu (sihir untuk membuat

seseorang suka pada orang lain). Barang siapa melakukannya atau rela

dengannya maka ia kafir. Dalilnya firman Allah Ta'ala,

وما " ن إنما ي قولا حى أحد منت ي عل ما نة نحت " فرت تكت فل ف ت

“…sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun

sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu),

sebab itu janganlah kamu kafir.".” [QS. Al-Baqarah (2): 102].

Kedelapan, membantu dan menolong orang-orang musyrik dalam

melawan orang-orang Islam. Dalilnya firman Allah Ta'ala,

Page 19: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

19

Kami beriman bahwa Allah Ta'ala Dia-lah yang Maha

Pencipta, yang Maha Mengatur, miliknyalah seluruh

ت ومنت " ت ي وله ت فإنه منتك ه من ت دي لا الله إ ي هت " لظالمين ا التقوت

“Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,

maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya

Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” [QS. Al-

Maidah (5): 51].

Kesembilan, orang yang meyakini bahwa ada sebagian manusia yang tidak

wajib mengikuti Nabi n dan bahwasanya ia boleh keluar dari syariat

beliau sebagaimana Khidhir keluar dari syariat Musa as maka ia kafir.

Kesepuluh, berpaling dari dien Allah; tidak mempelajari dan

mengamalkannya. Dalilnya firman Allah Ta'ala,

ومنت ر ممنت أظتل رب ه بآيات ذك ها أعترض ث رمين الت من إنا عن ت مجت قمو من ت

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan

dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya?

Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang

yang berdosa.” [QS. As-Sajdah (32): 22].

Tidak ada bedanya dalam semua pembatal-pembatal ini antara orang yang

main-main (senda gurai), serius dan takut kecuali mukrah (terpaksa).

Semua pembatal ini termasuk yang paling besar bahayanya dan paling

sering terjadi. Sebaiknya bagi setiap muslim untuk mewaspadainya dan

mengkhawatirkannya atas dirinya. Kami berlindung kepada Allah dari hal-

hal yang menyebabkan kemarahan-Nya dan pedihnya siksaan-Nya.

Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Muhammad. [Mu-

allafaat Asy-Syaikh Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab hal 214].

Page 20: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

20

kerajaan16, miliknyalah segala puji. Dia Maha Kuasa atas

segala sesuatu. Dialah yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha

Zhahir dan Maha Batin17.

16 Inilah tauhid rububiyyah dan tidak ada orang yang salah dalam tauhid

uluhiyyah kecuali orang yang belum memberikan hak tauhid rububiyyah

sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam Muhammad bn Abdul Wahhab:

“Di antara yang akan semakin memperjelas masalah ini adalah: bahwa

tawakkal termasuk di antara hasilnya. Tawakkal termasuk di antara derajat

dien dan tingkatan orang-orang beriman tertinggi. Inabah (kembali) dan

tawakkal bisa jadi dilakukan oleh penyembah berhala disebabkan karena

pengetahuannya akan tauhid rububiyyah. Hal ini sebagaimana firman

Allah Ta'ala,

مس وإذا ا نت [4( ]الزمر: إليته منيبا ربه دعا ضر الت

“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon

(pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya.” [QS. Az-

Zumar (39): 8].

Mengenai selalu ikhlas dalam beribadah kepada-Nya pada waktu terjepit

dan longgar mereka tidak mengetahuinya karena ini buah dari tauhid

uluhiyyah. Begitu juga iman kepada Allah dan hari akhir, iman kepada

kitab-kitab dan rasul-rasul Allah dan yang lainnya. Mengenai sabar, rela,

pasrah, tawakkal, inabah, tafwidh, cinta, takut, mengharap, itu semua

termasuk di antara buah dari tauhid rububiyyah. Dengan juga tauhid

uluhiyyah, ia merupakan buah daru tauhid rububiyyah yang paling

penting. Masalah ini dan yang semacamnya tidak bisa diketahui kecuali

dengan berfikir, barangkali dengan muthala’ah (membaca) dan memahami

kalimat.” [Mu-allafaat Asy-Syaikh Al-Imam Muhammad bin Abdul

Wahhab hal 121].

Page 21: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

21

17 Aisyah s berkata: Rasulullah n pernah bersabda,

ء ق ب تلك ف ليتس الأول أنتت الله ء ب عتدك ف ليتس الآخر وأنتت ، شيت وأنتت ، شيتء ف وتقك ف ليتس الظاهر ء ش دونك ف ليتس التباطن وأنتت ، شيت يت ل ت (( رواه م

“Ya Allah, Engkaulah yang pertama (paling awal) dan tidak ada sesuatu

pun sebelum-Mu, Engkaulah yang terakhir dan tidak ada sesuatu pun

setelah-Mu, Engkau yang zhahir (nyata) tidak ada di atas-Mu yang lebih

nyata, Engkau yang tersembunyi dan tidak ada sesuatu pun yang lebih

tersembunyi.” [HR. Muslim].

Zhahiriah-Nya adalah tempat-Nya ada di atas dan ketinggian-Nya di atas

segala sesuatu. Ketersembunyian-Nya adalah bahwa Dia melingkupi

segala sesuatu dimana Dia lebih dekat kepadanya daripada dirinya sendiri.

Imam Ibnul Qayyim t berkata: Poros empat nama Allah ini ada pada

al-ihathah (melingkupi). Al-ihathah ini ada dua: zamaniyyah (berkaitan

dengan waktu) dan makaniyyah (berkaitan dengan tempat). Cakupan

lingkupan kepertamaan-Nya dan keterakhiran-Nya meliputi yang dekat

dan jauh. Setiap yang duluan berakhir pada kepertamaan-Nya dan setiap

yang terakhir berakhir pada keterakhiran-Nya. Kepertaman dan

keterakhiran-Nya meliputi semua yang awal dan akhir. Ketinggian dan

ketersembunyian-Nya meliputi setiap yang tinggi dan tersembunyi. Setiap

sesuatu tinggi pasti Allah ada di atasnya. Setiap sesuatu yang tersembunyi

pasti Allah lebih tersembunyi darinya. Setiap sesuatu yang awal pasti

Allah-lah yang ada sebelumnya. Setiap sesuatu yang terakhir pasti ada

Allah setelahnya. Pertama adalah Allah ada sebelum segala sesuatu itu

ada. terakhir adalah kekekalan Allah.

Azh-Zhahir adalah ketinggian dan keagungan Allah. Al-Bathin adalah

kedekatan Allah. Dengan Allah itu Pertama Dia mendahului segala

sesuatu. Dan dengan keterakhiran-Nya Allah tetap kekal setelah segala

sesuatu Allah maha tinggi atas segala sesuatu dengan ketinggiannya dan

maha dekat dengan segala sesuatu dengan ketersembunyian-Nya. Maka

Page 22: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

22

ميع البصير{ليتس كمثتله شيت } ء وهو ال

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia18, dan Dia-

lah yang Maha Mendengar dan Melihat19.” [QS. Asy-Syuura :

11].

tidak ada langit yang bisa sembunyi dan tidak pula ada bumi yang bisa

sembunyi dari-Nya. Sesuatu yang nyata tidak bisa dihalangi dari-Nya

meskipun tersembunyi. Tetapi sesuatu yang tersembunyi bagi Allah

nampak nyata. Sesuatu yang tidak terlihat bagi-Nya terlihat. Sesuatu yang

jauh baginya dekat. Sesuatu yang dirahasiakan bagi-Nya kelihatan jelas

sekali.

Empat nama ini mengandung rukun-rukun tauhid. Allah itu pertama dalam

keterakhiran-Nya dan yang terakhir dalam kepertaman-Nya. Nyata dalam

ketersembunyian-Nya dan tersembunyi dalam ke-nyataan-Nya. Dia

senantiasa pertama, terakhir, zhahir dan bathin. . [Ma’ariju Al-Qabul I /

135].

18 Ayat yang mulia ini adalah pokok agung dalam memahami tauhid asma

dan sifat. Ayat ini mencakup nafi (peniadaan) dan itsbat (penetapan).

Meniadakan penyerupaan-Nya dengan salah satu dari makhluk-makhluk-

Nya. Menetapkan sifat-sifat-Nya yang maha tinggi dan nama-nama-Nya

yang terbaik. Pada surat yang semakna dengannya dan ada tambahan

adalah surat Al-Ikhlash yang menetapkan bagi Allah k sifat-sifat Maha

Esa, tempat bergantung segala sesuatu, ketuhanan dan meniadakan dari-

Nya Jalla wa ‘Alaa kesetaraan, tandingan, ibu dan anak.

19 Menetapkan sifat mendengar dan melihat. Pendengaran dan

penglihatan-Nya tidak menyerupai pendengaran dan penglihatan makhluk

Page 23: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

23

sebagaimana diterangkan permulaan ayat yang mulia. Betapa faqihnya

(dalamnya pemahaman) Aisyah dalam kisah Al-Mujadilah, hal itu terlukis

dari perkataannya: “Segala puji bagi Allah yang pendengaran-Nya

mendengar segala suara.” Barang siapa yang memahami ayat ini akan

terbuka baginya celah yang lebar untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an

mengenai sifat-sifat-Nya yang bersifat berita berdasarkan manhaj manusia

terbaik (Rasulullah n).

Page 24: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

24

Kami tidak menyimpang20 dari kebenaran dalam memahami

nama-nama Allah Ta'ala21 dan tidak pula dalam sifat-sifat

Allah Ta'ala.

20 Allah Ta'ala berfirman,

مائه سي ولله في أست نى فادتعوه بها وذروا الذين ي لتحدو ت ماء التح ست ما الأت زوت جت(( الأعراف: (٢4٠كانوا ي عتملو

“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya

dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang

yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.

Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka

kerjakan.” [QS. Al-A’raf (7): 180].

Ibnu Katsir t berkata: “Asal penyimpangan dalam perkataan orang-

orang Arab adalah berpaling dari maksud, cenderung, zhalim dan

menyeleweng. Dari kata ilhad terdapat kata al-lahdu (liang lahat) yang

terdapat dalam liang kubur.” Ahlul ilhad (orang-orang yang menyimpang

dari kebenaran) dalam memahami sifat-sifat Allah ada dua macam:

pertama, ahlu ta’thil (orang-orang yang menolak sifat-sifat Allah) dan

kedua, ahlu tamtsil (orang-orang yang menyerupakan sifat-sifat Allah

dengan sifat-sifat makhluk). Insya Allah sebentar lagi mereka akan kami

sebutkan.

21 Itu adalah nama-nama dan sifat-sifat bagi Allah k. Ar-Rahim (Maha

Penyayang) salah satu nama Allah k. dari nama ini kita bisa

mengambil sifat ar-rahmah (penyayang).

Page 25: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

25

Kami menetapkannya untuk-Nya22 sebagaimana terdapat

dalam Al-Kitab (Al-Qur'an) As-Sunnah Ash-Shahihah (hadits

22 Yaitu dengan menyifati Allah dengan sifat yang Allah sifatkan untuk

diri-Nya dan dengan sifat yang Rasul-Nya sifatkan untuk-Nya. Allah lebih

tahu dengan diri-Nya sendiri dan dengan selain-Nya. Dia lebih benar dan

lebih bagus perkataan-Nya daripada makhluk-Nya. Kemudian para Rasul-

Nya benar dan dibenarkan berbeda dengan orang-orang yang mengatakan

atas-Nya apa yang tidak mereka ketahui. [Lihat Al-‘Aqidah Al-

Wasithiyyah].

Page 26: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

26

yang shahih) tanpa takyif23, tamtsil24, takwil25 dan tidak pula

ta’thil26.

23 Takyif adalah menafsirkan hakikat sifat-sifat Allah Ta’ala Rabb

kita.Sebagai misal: dikatakan “bersemayam dengan posisi seperti ini; atau

turun ke langit dengan cara seperti ini; atau berbicara dengan Al-Qur'an

dengan cara seperti ini. [Ma’ariju Al-Qabul 1 / 363].

24 Tamtsil adalah mengatakan: sesungguhnya Allah memiliki mata

sebagaimana mata kita, memiliki tangan sebagaimana tangan manusia.

Dan mengatakan: sesungguhnya Allah turun sebagaimana turunnya kita.

Orang-orang yang melakukan ini adalah kelompok pendahulu Rafidhah

semisal Hisyam bin Al-Hakam. Ia seorang penganut paham rafidhah.

Demikian juga Hisyam Al-Jawaliqiy dan Daud Al-Jawaribiy. [Lihat:

Al-Masaa-il Al-Mardhiyyah ‘Alaa Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah].

25 Takwil menurut terminologi Ahli Kalam (Ahli Filsafat) adalah

memalingkan makna sutu kata dari zhahir dan hakikatnya karena

mengikuti hawa nafsu dan pendapat batil. Hakikat makna ini adalah

menyelewengkan kandungan-kandungan Al-Kitab dan As-Sunnah.

Misalnya orang yang menyelewengkan mengatakan bahwa arsy Ar-

Rahman adalah kiasan dari kekuasaan-Nya. Seandainya engkau

menanyakan kepadanya mengenai firman Allah Ta'ala,

مئاذ ثمانية (( ت ي وت ق ه مل عرتش رب ك ف وت ائها ويحت والتملك على أرت

“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari

itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala)

mereka.” [QS. Al-Haaqqah (69): 17]

… pasti ia bingung. Barang siapa yang tidak Allah beri cahaya maka ia

tidak akan memiliki cahaya.

Page 27: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

27

Peringatan 1: Takwil secara bahasa adalah tafsir. Sebagaimana dalam

sabda Rasulullah n, ين في ف ق ه الله ه الد ((الأتويل وعل مت “Ya Allah faqihkanlah ia

terhadap ilmu dien dan ajarilah ia takwil”. Maksudnya ajarilah ia tafsir

Al-Qur'an.

Peringatan 2: Para pengikut aliran pemikiran Modernis-Rasionalis yang

busuk termasuk di antara orang-orang ekstrim yang menyelewengkan Al-

Qur'an dan Sunnah Nabi-Nya. Tindakan mereka tidak terbatas hanya

menyelewengkan sifat-sifat-Nya Azza wa Jalla tetapi sampai seluruh dien

juga mereka selewengkan baik dari sisi aqidah maupun syariat.

Peringatan 3: Tindakan orang yang menyimpangkan makna sifat-sifat

Allah itu dengan mengingkarinya dan manafikannya.

26 Termasuk di antara makna al-‘athal adalah al-ikhlaa’ (mengingkari).

Ta’thil dalam sifat-sifat-Nya Azza wa Jalla adalah mengingkari sifat-sifat

yang Allah sifatkan untuk diri-Nya. Golongan yang mengingkari sifat-sifat

Allah (Al-Mu’aththilah) ada dua golongan: pertama, orang-orang yang

murni mengingkari (Ahli Ta’thil Mahdh), mereka mengingkari seluruh

sifat-sifat Allah ‘Azza wa Jalla; kedua, orang-orang yang mengingkari dan

menyelewengkan (Ahli Ta’thil wa Tahrif), mereka menetapkan sebagian

sifat-sifat-Nya ‘Azza wa Jalla dan menafikan sifat-sifat yang lain dengan

menakwilkannya.

Hukum orang yang mengingkari sifat-sifat Allah (Al-Mu’aththilah):

Syaikh Mujahid ‘Ali Al-Khudhoir –fakkallaahu asrahu- berkata,

“Mengenai ta’thil mahdh (ta’thil murni) yang tidak ada tindakan

menyelewengkan (tahrif) maka hukumnya adalah kekafiran; karena itu

sama saja mendustakan Al-Qur'an. Sebagaimana orang yang mengatakan:

Sesungguhnya Allah tidak bersemayam, atau Allah tidak memiliki tangan.

Allah Ta'ala berfirman, { ت وه فرو من يكت { بالرحت “Mereka kafir kepada Tuhan

Yang Maha Pemurah.” [QS. Ar-Ra’du (13): 30].

Page 28: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

28

Kami beriman bahwa Muhammad n adalah Rasulullah

(utusan Allah) kepada seluruh makhluk –manusia27 dan jin28-

Begitu juga ta’thilnya Jahmiyyah sejati hukumnya keluar dari millah.

Demikian juga ta’thilnya ahli filsafat dan kaum bathiniyyah. Mengenai

ta’thil yang mengandung tindakan menyelewengkan (tahrif) maka

hukumnya sama dengan hukum tahrif. Jika tahrifnya boleh secara bahasa

maka hukumnya adalah bid’ah. Hukumnya sama dengan masalah-masalah

yang belum jelas (masaa-il khafiyyah) seperti ta’thil yang dilakukan oleh

orang-orang Asya’irah, Maturidiyyah dan yang semacamnya. Jika tidak

dibolehkan secara bahasa maka hukumnya kufur akbar. Atas uraian di

muka maka ta’thil mahdh (ta’thil murni) lebih berbahaya daripada

tahrif dari sisi hukumnya.” [At-Ta’liiqaat Al-Mardhiyyah].

27 Allah Ta'ala berfirman,

ث ر الناس لا وما أرتسلتناك إلا كافة للناس بشيرا ونذيرا ولكن أكت(( سبأ: (١4ي عتلمو

“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia

seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi

peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” [QS. Saba’

(34): 28].

28 Al-Qur'an surat Al-Jinn dan akhir surat Al-Ahqaf.

Page 29: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

29

. Wajib mengikuti beliau29, menaati30 semua perintahnya31,

membenarkannya, pasrah menerima semua khabar yang

diberitakannya32.

29 Allah Ta'ala berfirman,

(( آل عمرا ببتك الله فاتبعوني يحت ت تحبو ت كن ت (2٢ قلت إ

“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,

niscaya Allah mengasihimu.".” [QS. Ali Imran (3): 31].

30 Allah Ta'ala berfirman,

الله لا يحب التكافرين (( آل عم ت ت ولوتا فإ (2١را قلت أطيعوا الله والرسول فإ

“Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling,

maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.".” [QS. Ali

Imran (3): 32].

31 Allah Ta'ala berfirman,

الله ش ت عنته فان ت هوا وات قوا الله إ الرسول فخذوه وما ن هاك ديد التعقاب(( وما آتاك (.٠ الحشر

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang

dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” [QS. Al-Hasyr (59): 7].

32 Baik khabar mengenai orang-orang terdahulu maupun terkemudian, dan

berita-berita tentang jannah (surga), neraka, malaikat, jin dst. Allah Ta'ala

berfirman,

اء (( الزمر: والذي التم قو ق به أولئاك ه ق وصد (.22بالص دت

Page 30: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

30

Kami komitmen dengan tuntutan firman Allah Ta'ala

berkaitan dengan kewajiban terhadap beliau. Allah Ta'ala

berfirman,

لا ي } ت ث ن ه موك فيما شجر ب ي ت حى يحك جدوات في فل ورب ك لا ي ؤتمنوا م ما قضيت ت حر ه ليماأنف ت ل موات ت [.31اء: الن{ ]ت وي

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak

beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap

perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak

merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap

putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan

sepenuhnya33.” [QS. An-Nisaa’ (4): 65].

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan

membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” [QS. Az-

Zumar (39): 33].

33 Allah l menerangkan bahwa barang siapa yang berpaling dari

ketaatan kepada Rasulullah n dan berpaling dari hukumnya maka ia

termasuk golongan orang-orang munafik, ia bukan orang beriman. Karena

orang beriman adalah orang yang mengatakan: kami mendengar dan kami

taat. Apabila nifaq (sifat munafik) sudah bercokol pada diri seseorang dan

iman hilang hanya dengan sekadar berpaling dari hukum Rasulullah n

dan keinginan berhakim kepada selain beliau, padahal ini hanya murni

meninggalkan dan bisa jadi sebabnya adalah kuatnya dorongan syahwat,

maka bagaimana dengan orang yang menghina serta mencela beliau dan

yang semisalnya?! [Ash-Sharim Al-Maslul: 43].

Page 31: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

31

Kami beriman kepada malaikat-malaikat Allah34 yang

dimuliakan (al-mukarramiin)35. Tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan

selalu mengerjakan apa yang diperintahkan36. Mencintai

34 Allah Ta'ala berfirman,

خر ف ق فرت بالله وملئكه وكبه ورسله والتي وت الآت ضل ضللا بعيدا(( دت ومنت يكت (٢23 الناء:

Ketika Rasulullah n ditanya Jibril q mengenai iman beliau bersabda,

ت ...(( التحديتث.وملئكه ، بالله ت ؤتمن أ

Engkau beriman kepada Allah dan para malaikat-Nya …[Al-Hadits].

35 Rabbul ‘Izzah berfirman mengenai mereka,

(( الأنبياء رمو (١3 بلت عباد مكت

“Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang

dimuliakan.” [QS. Al-Anbiyaa’ (21): 26].

(٢3 كرا ب ررة(( عبس:

“Yang mulia lagi berbakti.” [QS. ‘Abasa (80): 16].

36 Allah Ta'ala berfirman,

(( الحري مرو ما ي ؤت علو ت وي فت الله ما أمره (3لا ي عتصو

“Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [QS.

At-Tahrim (66): 6].

Page 32: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

32

mereka terhadap bagian dari iman dan membemci mereka

termasuk bagian dari kekafiran37.

37 Allah Ta'ala berfirman,

الله عدو للت بتريل وميكال فإ عدوا لله وملئكه ورسله و كافرين منت كا (84(( البقرة:

“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-

rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh

orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah (2): 98].

Page 33: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

33

Kami beriman bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah (firman

Allah Ta'ala)38 berikut huruf-huruf dan makna-maknanya39.

38 Allah Ta'ala berfirman,

مع ت رته حى ي جارك فأ ركين است ت أحد من التمشت (3 الوبة: (( الله كل وإ

“Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta

perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat

mendengar firman Allah.” [QS. At-Taubah (9): 6].

Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman, لوا ت ي بد أ الله يريدو ت كل (( ال الله ق قلت لنت ت بعونا كذلك

“Mereka hendak merobah janji Allah. Katakanlah: "Kamu sekali-kali

tidak (boleh) mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan

sebelumnya".” [QS. Al-Fath (48): 15].

Allah Subhanahu berfirman,

لة واحدة كذلك لن ث ب ت ب وقال مت ورت لتناه ه ف ؤادك الذين كفروا لوتلا ن ز ل عليته التقرتآ (2١(( الفرقا:ت رتتيل

“Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak

diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami

perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur

dan benar).” [QS. Al-Furqan (25): 31].

Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman, عه مت نا علي ت انك ل عتجل به، إ فاتبعت ق رتآنه(( فإذا ق رأتناه ه، وق رتآن لا تحر كت به ل

(٢4-٢3 القيامة:

“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena

hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan

Page 34: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

34

Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)

membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah

bacaannya itu.” [QS. Al-Qiyamah (75): 16 - 18].

ك ل س و ه يت ل ع الله ىل ص الله ل وت س ر أ : ر اب وعنت د ه ش ال د عت ب ه ت ل ص يف ول ق ي اائي. ...(( الله ل ك ل ك الت ن حت أ التحديتث رواه الن

Jabir a meriwayatkan bahwasanya Rasulullah n biasa mengucapkan

dalam shalatnya setelah membaca bacaan tasyahhud, “Sebaik-baik ucapan

adalah firman Allah …” [HR. An-Nasa-i].

39 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t berkata, “Allah berfirman dengan

Al-Qur'an berikut huruf-huruf dan makna-maknanya serta dengan suara-

Nya sendiri. Allah memanggil Musa dengan suara-Nya sendiri. Hal ini

sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah serta ijma’ salaf.

Suara hamba bukanlah suara Rabb dan tidak sama dengan suara-Nya.

Karena Allah tidak sama dengan sesuatu pun, tidak dalam Dzat-Nya, tidak

pula dalam sifat-sifat-Nya dan tidak pula dalam perbuatan-perbuatan-Nya.

Para imam Islam semenjak Imam Ahmad dan para imam sebelumnya telah

menyatakan apa yang dinyatakan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah

bahwasanya Allah memanggil dengan suara, Al-Qur'an adalah firman-

Nya, Allah berbicara dengannya melalui huruf dan suara, di dalam Al-

Qur'an tidak ada ucapan selain-Nya, tidak Jibril dan tidak pula yang

lainnya. Dan bahwasanya para hamba-Nya membacanya dengan

suara dan perbuatan-perbuatan mereka sendiri. Suara yang

terdengat dari hamba yang membacanya adalah suara si pembaca

sedangkan yang diucapkan adalah firman Allah Sang Pencipta.”

[Majmu’ Al-Fatawa: 12 / 584].

Page 35: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

35

Al-Qur'an adalah salah satu sifat Allah Ta'ala dan ia bukan

makhluk40. Oleh karena itu kita wajib mengagungkannya,

mengikutinya dan berhakim kepadanya41.

40 Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa berbicara, kapan saja mau Dia

akan berbicara dengan kehendak dan kekuasan-Nya. Keyakinan ini

berbeda dengan golongan Jahmiyyah Kafir yang mengingkari sifat kalam

dan mengklaim bahwa Al-Qur'an adalah makhluk. Orang pertama yang

menyebarkan pendapat yang buruk ini adalah Al-Ja’d bin Dirham –

semoga Allah menghinakannya. Kholid bin Abdullah Al-Qusariy

menyembelihnya sebagai kurban pada hari raya ‘Idhul Adh-ha (hari Nahr).

Ia berkata, “Berkurbanlah kalian wahai manusia semoga Allah menerima

kurban-kurban kalian. Sesungguhnya saya akan berkurban dengan

menyembelih Al-Ja’d bin Dirham. Karena ia telah mengklaim bahwa

Allah tidak menjadikan Ibrahim sebagai kholil (kekasih) dan tidak

berbicara langsung dengan Musa –Maha Tinggi Allah dari perkataan Al-

Ja’d bin Dirham dengan ketinggian yang besar-.” Kemudian ia turun dari

mimbar terus menyembelih Al-Ja’d bin Dirham.

41 Allah Ta'ala berfirman,

قا لما ب - د ت بما يتن يديته من التكاب ومهيت " وأن تزلتنا إليتك التكاب بالتحق مص ن ه ت ب ي ت ك منا عليته فاحتا ها رتعة ومن ت ت ش علتنا منتك اءك من التحق لكل ت عما واءه اء الله و أن تزل الله ولا ت بعت أهت لوت ش

ت أمة واحدة رات إلى الله م لجعلك بقوا التخي ت ت فاست ت في ما آتاك لوك ت ولكنت لي ب ت ميعا ف ي ن ب ئاك ت عك رتذرت ت واح ت واءه ه ولا ت بعت أهت ا أن تزل الل ت بم ن ه ت ب ي ت ك احت ، وأ لفو ت في ه تخت ا كن ت ت بم ت أ نوك عنت ه ي فت

ت بب عتض ذنوب يب ه ت يص ا يري د الل ه أ ت أنم ت ت ولوتا ف اعتل ك ف إ ا أن تزل الل ه إلي ت كثيرا من ب عتض م ت وإ هن من الله ومنت أحت غو التجاهلية ي ب ت ، أفحكت ما ل الناس لفاسقو " المائدة: حكت -84قوت يوقنو

1٠)

Page 36: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

36

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa

kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang

diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu;

maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan

janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan

kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara

kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah

menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah

hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka

berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali

kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu

perselisihkan itu, dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara

mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu

mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap

mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa

yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari

hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa

sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada

mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya

kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum

Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik

daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?.” [QS. Al-Maidah

(5): 48 - 50].

Page 37: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

37

Kami beriman kepada seluruh nabi dan rasul Allah Ta'ala42.

Nabi pertama adalah Adam q43 dan penutup mereka

42 Allah Ta'ala berfirman,

- ت ي فر قوا ب يتن الله ورس إ أ بالله ورسله ويريدو فرو من الذين يكت ن ؤت له وي قولو ا ت ي خذوا ب يتن ذلك سبيل، أولئاك ه أ فر بب عتض ويريدو حقا بب عتض ونكت لتكافرو

نا ل ت ي فر وأعتدت ت لتكافرين عذابا مهينا، والذين آمنوا بالله ورسله ول ه قوا ب يتن أحد من ت الله غفورا رحيما(( ت وكا وره ت أ تيه (٢1١-٢1٠ الناء: أولئاك سوتف ي ؤت

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-

Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah

dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang

sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta

bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara

yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir

sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir

itu siksaan yang menghinakan. Orang-orang yang beriman kepada Allah

dan para rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di antara

mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. Dan

adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. An-Nisaa’

(4): 150 - 152].

43 Allah Ta'ala berfirman,

ونو طفى آد الله اصت على التعالمين(( إ را وآل عمت آل حا وآل إب تراهي (22عمرا:

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan

keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).”

[QS. Ali Imran (3): 33].

Page 38: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

38

adalah Muhammad n44. Mereka bersaudara dan saling

mencintai45. Mereka diutus untuk menyampaikan risalah

tauhid Rabbil ‘Alamin.

Ibnu Abi Syaibah dan Thabrani meriwayatkan dari Abu Dzarr, ia berkata,

“Saya berkata, “Wahai Rasulullah siapakah nabi pertama?” Beliau

menjawab, “Adam.” Saya bertanya, “Ia seorang nabi?” Beliau menjawab,

“Ya.” Saya melanjutkan, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab,

“Kemudian Nuh dan antara keduanya ada sepuluh keturunan.”

44 Allah Ta'ala berfirman,

الل النبي ين وكا ت ولكنت رسول الله وخات الك محمد أبا أحد منت ر ه بكل ما كاء عليما(( الأحزاب: (8٠شيت

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di

antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan

adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. Al-Ahzab (33):

40].

45 Rasulullah n bersabda,

لى النا» وة ل أنا أوت ن تيا والآخرة، والأنتبياء إخت فى الد ى ابتن مرتي ت س بعي علت، أمهات هت واحد (2882 التبخاري « . شى، ودين ه

“Saya orang yang paling dekat dengan ‘Isa putera Maryam di dunia dan

akhirat. Para nabi itu saudara se-ayah, ibu mereka berbeda-beda namun

dien mereka sama.” [HR. Bukhariy: 3443]. Al-‘Allaat adalah Adh-Dharaa-

ir (ibu yang berbeda). Makna hadits ini bahwa asal (pokok) dien mereka

sama yaitu tauhid meski syariatnya (cabangnya) berbeda-beda. [Fat-hul

Baariy].

Page 39: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

39

Kami beriman bahwa As-Sunnah adalah wahyu kedua46. Ia

merupakan penjelas dan penafsir Al-Qur'an47. Selama ada As-

46 Rasulullah n bersabda,

ل » ومث تله معه ألا يوشك ر عانا ألا إن ى أوتيت التكاب ومث تله معه ألا إن ى أوتيت التقرتآ ثنى شب ت ي ن تدت ت فيه منت حلل فأحلوه وما و ت دت فما و ت بالتقرتآ ت فيه منت حرا فحر موه ت على أريكه ي قول عليتك

باع ألا ولا لقطة منت مال . ألا لا لى ولا كل ذى ناب من ال التحمار الأهت ت لحت عاهد م يحل لكت ها صاحب ها ومنت ن زل بقوت ف عليته غتنى علي ت ت ت ي ت إلا أ روه ت ي قت ت أ ت ي عتقبوه ت أ ت ف له روه ت ي قت ت ل فإ

ت رواه أحمد وأبو داود وصححه الألباني. ((بمثتل قراه

“Ingatlah sesungguhnya saya diberikan Al-Kitab (Al-Qur'an) dan yang

semisalnya bersamanya (As-Sunnah). Ingatlah sesungguhnya saya

diberikan Al-Qur'an dan yang semisalnya bersamanya (As-Sunnah).

Ingatlah hampir-hampir ada seorang yang kekenyangan bersandar di

singgasananya sambil berkata, “Kalian harus mengamalkan Al-Qur'an.

Apabila kalian mendapatkan di dalamnya sesuatu yang halal hukumnya

maka halakanlah ia dan apabila kalian dapati di dalamnya sesuatu yang

haram hukumnya maka haramkanlah ia. Ingatlah daging keledai jinak itu

tidak halal bagi kalian, tidak pula setiap binatang buas yang bertaring.

Ingatlah tidak halal pula bagi kalian barang milik orang kafir mu’ahad

kecuali pemiliknya memang tidak membutuhkannya. Barang siapa yang

singgah di suatu kaum hendaklah kaum itu menghormati dan memberikan

perjamuan kepadanya. Bila mereka tidak memberikan perjamuan

kepadanya hendaknya mereka mengambil dari harta mereka seharga

perjamuan yang menjadi hak tamu itu. [HR. Ahmad dan Abu Daud serta

dishahihkan oleh Al-Albaniy].

Hukum-hukum yang disebutkan dalam hadits di atas tidak dinyatakan

dalam Al-Qur'an Al-Karim. Ia tasyri’ (pensyariatan) yang berasal dari

Nabi n –wajib ditaati dan tidak boleh mendurhakainya. Ini bukan bentuk

mendahulukan As-Sunnah daripada kitab Allah tetapi ini adalah bentuk

Page 40: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

40

kepatuhan kepada perintah Allah yaitu perintah untuk menaati Rasul-Nya.

[Lihat rincian masalah ini dalam kitab I’lamul Muwaqqi’in].

47 Kedudukan As-Sunnah terhadap Al-Qur'an ada tiga bentuk:

Pertama, As-Sunnah bersesuaian dengan Al-Qur'an dari segala sisi,

sehingga ketika dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah disebutkan berurutan atas

satu hukum tertentu maka ini dinamakan dalil yang berurutan dan banyak.

Misalnya: perintah umum untuk menegakkan shalat, membayar zakat dan

berjihad fi sabilillah dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Kedua, As-Sunnah menjadi penjelas dan penafsir maksudnya dari Al-

Qur'an. Ini jumlahnya sangat banyak dan terlihat jelas. Al-Qur'an

menyebutkan berbagai hukum, bahkan banyak berita secara global dan

penjelasannya diserahkan kepada wahyu kedua (As-Sunnah). Misalnya:

Allah Ta'ala berfirman, " الصلة وأقيموا" “dan dirikanlah shalat”. Al-Qur'an

tidak menjelaskan kepada kita rukun-rukunnya, tidak pula wajib-wajibnya

dan tidak pula sunnah-sunnahnya. Dan yang bertugas menjelaskannya

adalah As-Sunnah. Makanya Rasulullah n bersabda, "أصل ي رأي تموني كما صلوا " “Shalatlah sebagaimana kalian melihat saya shalat.”

Ketiga, As-Sunnah mewajibkan suatu hukum yang Al-Qur'an

mendiamkan ke-wajibannya; atau mengharamkan suatu hukum yang Al-

Qur'an mendiamkan pengharamannya. Misalnya: hal-hal yang disebutkan

dalam hadits di atas. [Ringkasan dari I’lamul Muwaqqi’in].

Page 41: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

41

Sunnah (hadits) yang shahih maka kami tidak akan

meninggalkannya karena perkataan seseorang siapa pun

orangnya48.

48 Imam Syafi’i t berkata, “Telah kuberikan padamu suatu kalimat

yang bermanfaat untukmu insya Allah Ta'ala; jangan sekali-kali kamu

meninggalkan hadits Rasulullah n. Suatu kali ia t pernah

meriwayatkan suatu hadits. Ada seseorang bertanya kepadanya, “Apakah

Anda mengambil hadits tersebut?” Ia menjawab, “Apakah kamu melihat

saya orang musyrik ataukah kamu melihat di pinggangku ada zinar atau

kamu melihatku keluar dari gereja?! Ya saya mengambilnya, saya

mengambilnya, saya mengambilnya, karena itu wajib bagi setiap muslim.”

Imam Malik t pernah berkata, “Saya manusia biasa, kadang salah

kadang benar. Lihatlah pendapatku. Setiap pendapatku yang sesuai dengan

Al-Kitab dan As-Sunnah maka ambillah dan setiap pendapatku yang tidak

sesuai dengan Al-Kitab dan As-Sunnah maka tinggalkanlah ia.”

Imam Abu Syaamah t berkata, “Hal itu telah jelas dari pendapat para

imam bahwasanya kapan saja ada hadits shahih dari Rasulullah maka

wajib berpendapat dengan zhahir hadits tersebut selama tidak

bertentangan dengan dalil yang lain. Inilah yang harus dilakukan oleh

setiap orang. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

لا ورب ك فل منو موك حى ي ؤت جر فيما يحك ت ش ن ه ت في يجدوا لا ث ب ي ت ه أن تف ا ل موا قضيتت مما حر ليما وي ت ت

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga

mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka

perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu

keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima

dengan sepenuhnya.” [QS. An-Nisaa’ (4): 65].

Page 42: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

42

Kami menjauhi berbagai bentuk bid’ah baik yang kecil

maupun yang besar49.

Mencintai Nabi kita adalah kewajiban dan qurbah (ibadah

yang mendekatkan diri kepada Allah)50. Sebalikya, membenci

Allah Subhanahu wa Ta’ala menafikan keimanan orang yang tidak

berhakim kepada Rasul-Nya ketika terjadi perselisihan dan tidak

menerima keputusannya. [Lihat Mukhtashar Al-Muammal Fie Ar-Radd

Ilaa Al-Amr Al-Awwal karya Imam Abu Syaamah Al-Maqdisiy: 57 - 64].

49 Bid’ah adalah ungkapan mengenai metode ciptaan dalam urusan dien

yang menandingi syariat Allah. itu bertujuan untuk berlebihan dalam

beribadah kepada Allah Subhanahu. [Al-I’tisham: 1 / 26].

Rasulullah n bersabda,

دث ات ات " ت ومح ت لل ة وإي اك ة ض ع ل ب دت ة وك ع دث ة ب دت ل مح ت ك د "لأمور ف إ م رواه أحتره. وغي ت

“Jauhilah perkara-perkara yang baru. Karena setiap perkara yang baru

adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.” [HR. Ahmad dan

yang lainnya].

50 Anas a berkata, Rasulullah n bersabda,

معين " ت أحب إليته منت والده وولده والناس أ ت حى أكو من أحدك رواه . "لا ي ؤت. التبخاري

“Tidak beriman salah seorang dari kalian sebelum saya menjadi yang

paling ia cintai daripada ayahnya, anaknya dan seluruh manusia.” [HR.

Bukhariy].

Page 43: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

43

beliau adalah kekafiran dan kemunafikan51. Karena kecintaan

kepada Nabi kita maka kita mencintai Ahli Baitnya52,

51 Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman,

ت عذاب ألي رسول الله له (3٢(( الوبة:والذين ي ؤتذو

“Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab

yang pedih.” [QS. At-Taubah (9): 61].

Allah Subhanahu berfirman, خالدا فيها ذل هن له نار ت ي عتلموا أنه منت يحادد الله ورسوله فأ ك التخزتي أل

(( الوبة: (32التعظي

“Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya

barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya

nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah

kehinaan yang besar.” [QS. At-Taubah (9): 63].

Allah Ta'ala berfirman,

ب ت ر(( الكوثر: شانئاك هو الأت (2 إ

“Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang

terputus.” [QS. Al-Kautsar (108): 3].

52 Istri-istri beliau n orang pertama yang masuk menjadi Ahli Bait

beliau berdasarkan nash Al-Qur'an. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

ن الصلة و ولى وأقمت ن ت ب رج التجاهلية الأت ت في ب يوتكن ولا ت ب ر آتين الزكاة وق رتل التب يتت وأطعتن الله س أهت ت الر هب عنتك ت ورسوله إنما يريد الله ليذت رك ويطه

(22تطتهيرا(( الأحزاب:

Page 44: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

44

mengormati mereka, tidak berlebihan (ghuluw) terhadap

mereka dan tidak mengada-adakan kedustaan kepada

mereka53.

Kami mendoakan “radhiyallahu ‘anhu” “semoga Allah

meridhainya” kepada seluruh sahabat Nabi54. Mereka semua

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan

bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan

dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,

hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” [QS. Al-

Ahzab (33): 33].

Ahli Bait beliau n meliputi istri-istri beliau, keluarga Ali, keluarga ‘Uqail,

keluarga Ja’far dan keluarga Abbas.

53 Rasulullah n bersabda,

رك ل يف الله أذك .يب يت أهت ل ت (( ثلثا رواه م

“Saya ingatkan kalian dengan nama Allah mengenai Ahli Baitku. Tiga

kali.” [HR. Muslim].

54 Seorang sahabat adalah setiap orang yang bertemu Nabi dalam keadaan

muslim dan mati dalam keadaan Islam.

Page 45: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

45

adil55 dan kami tidak mengatakan mengenai mereka selain

kebaikan56.

55 Keadilan para sahabat Nabi terbukti dan dapat diketahui dari

rekomendasi langsung dari Allah kepada mereka. Dan dapat diketahui

melalui berita mengenai kesucian mereka dan bahwa mereka adalah

manusia-manusia pilihan Allah. Semua itu terdapat dalam nash Al-Qur'an.

Di antaranya adalah firman Allah Ta'ala,

ت " ر كن ت تت أمة خي ت ر "للناس أخت

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia.” [QS.

Ali Imran (3): 110].

Dan:

ت وكذلك " علتناك وي الناس على شهداء لكونوا وسطا أمة ت الرسول كو شهيدا عليتك"

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat

yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia

dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” [QS.

Al-Baqarah (2): 143].

Meskipun lafal ini bersifat umum namun maksudnya adalah khusus. Ada

yang berpendapat: maksud lafal ini adalah para sahabat bukan selain

mereka. Dan firman Allah Ta'ala,

منين عن الله رضي لقدت ف الشجرة تحتت ي بايعونك إذت التمؤت ت في ما عل فأن تزل ق لوبهكينة ت ال ت عليته قريبا ف تحا وأثاب ه

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika

mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui

apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas

Page 46: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

46

mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang

dekat (waktunya).” [QS. Al-Fath (48): 18].

Dan firman Allah Ta'ala,

ابقو وال ولو رين من الأت نتصار التمها ت ات ب ع والذين والأت وه ا ت له ال رضي بإحت ه عن ت عنته ورضوا

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam)

dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti

mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha

kepada Allah.” [QS. At-Taubah (9): 100].

Dan firman Allah Ta'ala,

ابقو وال ابقو أولئاك ( ٢٠ ال نات في( ٢٢ التمقربو (٢١ النعي

“Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, Mereka itulah yang

didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan.” [QS. Al-

Waqi’ah (56): 10 - 12].

Dan firman Allah Ta'ala,

بك النبي أي ها يا ت منين من ات ب عك ومن الله ح التمؤت

“Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-

orang mukmin yang mengikutimu.” [QS. Al-Anfal (8): 64].

Dan firman Allah Ta'ala,

رين للتفقراء وا الذين التمها ر ت منت أخت ت دياره واله ي ب ت وأمت وانا الله من فضتل غو ورضت أولئاك ورسوله الله وي نتصرو ه ار ت ب وءوا والذين ( 4 الصادقو الد يما ت نت م والت ق بتله

ر منت يحبو ت ها ولا إليته ت في يجدو ة صدوره وتواأ مما حا ت على وي ؤتثرو ه أن تف ولوت ت كا ه ن فت شح يوق ومنت خصاصة به فأولئاك التم ه لحو (8 فت

Page 47: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

47

“(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung

halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari

Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya.

Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah

menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum

(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang

yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada

menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan

kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang

Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.

Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang

orang yang beruntung.” [QS. Al-Hasyr (59): 8 - 9].

Dan masih ada banyak ayat yang lain yang menyebutkan keadilan mereka.

Juga dalam banyak hadits-hadits Rasulullah yang mendeskripsikan

karakter mereka dan penghormatan serta pujian kepada mereka. Hadits-

hadits tersebut jumlahnya sangat banyak dan semuanya bersesuaian

dengan nash Al-Qur'an. Semua itu menunjukkan kesucian para sahabat

dan memastikan akan keadilan dan kebersihan nama baik mereka. Dengan

adanya rekomendasi bahwa mereka adalah orang-orang yang adil

menjadikan tidak perlu lagi –bagi yang ingin mengetahui hati mereka satu

per satu- rekomendasi dari makhluk. [Al-Kifayah Fie ‘Ilmi Ar-Riwaayah:

47].

56 Seorang ulama besar (Al-Imam Al-Jaliil) Abu Zur’ah t mengatakan,

“Jika engkau melihat seseorang yang menghina salah satu sahabat

Rasulullah n maka ketahuilah bahwa ia adalah orang zindiq. Itu karena

Rasulullah menurut kami benar (haq) dan Al-Qur'an benar. Yang

menyampaikan Al-Qur'an ini dan sunnah-sunnah Rasulullah n kepada

kita adalah para sahabat Rasulullah. Orang-orang zindiq tersebut ingin

menganggap para saksi kami cacat dengan tujuan untuk membatalkan Al-

Kitab dan As-Sunnah. Dan menganggap para sahabat Rasulullah cacat

Page 48: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

48

Mencintai mereka adalah kewajiban kami dan membenci

mereka menurut kami adalah kemunafikan57. Dan kami

manahan diri dari berkomentar mengenai perselisihan yang

terjadi di antara mereka.

keadilannya lebih berbahaya. Orang-orang yang seperti itu benar-benar

sudah menjadi orang-orang zindiq. [Ibid].

57 Ahli Sunnah, mereka adalah orang-orang yang dimaksud dalam ayat

yang mulia ini,

واننا الذين سب قونا ب خت رب نا اغتفرت لنا ول ت ي قولو اءوا منت ب عتده ولا والذين يما التعلت في ق لوبنا غل للذين آ (( الحشتجت (٢٠ر:منوا رب نا إنك رءوف رحي

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor),

mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-

saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah

Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang

yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun

lagi Maha Penyayang.".” [QS. Al-Hasyr (59): 10].

Rasulullah n bersabda,

حاب » بوا أصت ت أن تفق يلا ت أحدك ت ولا مثتل أحد ذهبا ما ب ، ف لوت أ مد أحده لره.« . نصيفه رواه التبخاري وغي ت

“Jangan kalian cela para sahabatku. Seandainya salah seorang kalian

menginfakkan emas sebanyak gunung Uhud, itu tidak akan menyamai

infak mereka walau hanya satu mud, tidak pula setengahnya.” [HR.

Bukhariy dan lainnya].

Page 49: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

49

Perselisihan yang terjadi di antara mereka karena mereka

muta-awwil (salah interpretasi)58. Kurun mereka adalah

sebaik-baik kurun59.

58 Maksudnya, masing-masing pihak yang berselisih menghendaki

kebaikan dan meninggikan kalimat Allah. Mereka berijtihad dalam

perselisihan tersebut. Barang siapa yang benar ijtihadnya ia mendapat dua

pahala. Barang siapa yang salah ijtihadnya ia mendapat satu pahala.

Barang siapa yang ikut campur urusan mereka dan mengomentari

pendapat mereka dengan akal pikirannya maka ia telah tergelincir dan

lancang terhadap suatu perkara besar. Ia telah menceburkan dirinya pada

perkara yang tidak Allah bebankan kepadanya. Mereka adalah umat yang

sudah berlalu. Mereka mendapat pahala (dari kebajikan) yang mereka

usahakan dan kalian mendapat siksa (dari kejahatan) yang kalian kerjakan.

Barang siapa yang memusuhi wali Allah maka Allah telah menabuh

genderang perang dengannya.

59 Rasulullah n bersabda,

ر الناس ق رتنى » رواه التبخاري.« خي ت

“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang semasa denganku.” [HR.

Bukhariy].

Page 50: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

50

Kami beriman kepada qodar (takdir)60 baik maupun buruk61.

Semuanya berasal dari Allah Ta'ala. Allah Subhanahu

60 Iman kepada qodar terbagi menjadi dua tingkatan. Masing-masing

tingkatan mengandung dua perkara. Seandainya seseorang memahaminya

itu sudah cukup baginya untuk memahami masalah yang agung ini.

Tingkatan pertama berkaitan dengan ilmu Allah. Tingkatan ini

mengandung: 1) Iman kepada ilmu Allah secara mutlak yang meliputi

segala sesuatu baik yang kecil maupun yang besar. 2) Bahwa Allah

Subhanahu telah menulis semua yang Ia ketahui dari keadaan makhluk di

Lauhul Mahfuzh.

Tingkatan kedua berkaitan dengan kehendak-Nya Jalla wa ‘Alaa.

Tingkatan ini mengandung: 1) Iman bahwa kehendak Allah bersifat

mutlak, apa saja yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa saja yang tidak

Allah kehendaki pasti tidak terjadi. Dalam kerajaan-Nya tidak sesuatu pun

yang tidak dikehendaki-Nya. Allah Subhanhu Maha Kuasa atas segala

sesuatu baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Semua yang

ada di bumi dan langit hanya Allah-lah yang menciptakannya. Tidak ada

pencipta dan Rabb selain-Nya. 2) Allah Maha Pencipta yang menciptakan

para hamba dan perbuatan mereka. Mereka yang benar-benar melakukan

perbuatan tersebut. Mereka mempunyai kehendak tapi Allah yang

menciptakan kemampuan dan kehendak mereka. Barang siapa yang

mengklaim bahwa hamba sendiri yang menciptakan perbuatannya maka ia

telah menyekutukan Allah dan mensifati hamba dengan sifat yang tidak

layak kecuali hanya untuk Allah Pencipta langit dan bumi dan apa yang

ada di dalam keduanya. Allah Ta'ala berfirman,

(( الصافات: ت وما ت عتملو (83 والله خلقك

“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat

itu.” [QS. Ash-Shaaffaat (37): 96].

Dan firman Allah Ta'ala,

Page 51: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

51

memiliki masyiah ‘aammah (kehendak yang bersifat umum)

dan irodah muthlaqoh (kehendak mutlak). Apa saja yang

Allah kehendaki pasti terjadi dan apa saja yang tidak Allah

kehendaki pasti tidak terjadi. Allah Ta'ala pencipta perbuatan

ت يشاء الله رب التعالمين(( إلا أ ، وما تشاءو قي ت ت ي ت أ لمنت شاء منتك (١8 الكوير:

“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali

apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” [QS. At-Takwir (81):

29]. [Al-Wasithiyyah dengan perubahan redaksi].

Penulis hanya membahas mengenai tingkatan kedua. Karena tingkatan

pertama sudah dikenal oleh setiap orang yang berafiliasi kepada qiblat

(setiap muslim). Tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang-orang

kafir. Benak seorang muslim akan langsung tertuju padanya jika

disebutkan tentang qodar. Sedangkan tingkatan kedua adalah yang

diperselisihkan antara Ahli Sunnah dan Ahli bid’ah.

61 Buruk dari sisi hasil qadha bukan pada perbuatan qadha (ketentuan)

dari-Nya ‘Azza wa Jalla. Keburukan tidak boleh dihubungkan kepada-Nya

‘Azza wa Jalla sebagaimana disebutkan dalam hadits. Keburukan juga

tidak boleh dinisbatkan baik kepada nama-nama dan sifat-sifat-Nya dalam

hal perbuatan-Nya. Misalnya: memotong tangan pencuri menimbulkan

rasa sakit dan buruk bagi si pencuri dari satu sisi. Akan tetapi ia merupakan

kebaikan dan keadilan bagi kaumnya bahkan bagi dirinya karena dengan

ia dihukum itu akan membersihkan dosa-dosanya. Sakit merupakan

keburukan dan menimbulkan rasa sakit bagi seseorang dari satu sisi. Akan

tetapi pada hakekatnya itu untuk mengingatkan nikmat yang hilang

darinya ketika sakit dan menghapus dosa-dosanya. Silakan kiaskan dengan

ini.

Page 52: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

52

hamba. Para hamba-Nya mempunyai hak memilih apa yang

akan dilakukannya setelah izin Allah. Qadha dan qodar-Nya

subhanahu tidak akan keluar dari rahmat, karunia dan

keadilan Allah Ta'ala.

Kami beriman bahwa siksa dan nikmat kubur benar adanya62.

Allah akan menyiksa orang yang berhak menerimanya jika Ia

menghendaki. Dan jika menghendaki Ia akan memaafkannya.

62 Allah Ta'ala berfirman,

: (( المؤمنو عثو خ إلى ي وت ي ب ت ت ب رت (٢٠٠ ومنت ورائه

“Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka

dibangkitkan.” [QS. Al-Mukminun (23): 100].

Allah Subhanahu berfirman,

ت ها غدوا وعشيا وي وت علي ت سوء التعذاب، النار ي عترضو قو وحاق بآل فرتعوت أشد التعذاب(( غافر: اعة أدتخلوا آل فرتعوت (83-81ال

“Dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk.

Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petan], dan pada hari

terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun

dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.".” [QS. Ghafir / Al-

Mukmin (40): 45 - 46].

Mengenai hadits-hadits tentang itu jumlahnya sangat banyak. Derajatnya

sampai pada batasan hadits mutawatir maknawi. Syaikh Hafizh Al-

Hakamiy t menyebutkan hadits dari 33 sahabat dalam kitab

Ma’aarijul Qabuul. Silakan lihat.

Page 53: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

53

Kami beriman kepada adanya pertanyaan malaikat Munkar

dan Nakir sesuai dengan hadits Rasulullah n yang

menyebutkankannya63. Juga sesuai dengan firman Allah

Ta'ala,

63 Imam Tirmidzi t meriwayatkan dari Rasulullah n, beliau bersabda,

“Jika seorang mayyit atau salah satu dari kalian dikubur ada dua malaikat

mendatanginya. Keduanya berwarna hitam dan biru. Yang satu namanya

Munkar dan yang satu lagi namanya Nakir. Keduanya bertanya kepada si

mayyit, “Dulu apa yang kamu katakan mengenai orang ini.” Ia menjawab

sebagaimana dulu ia mengatakan. Ia adalah hamba dan utusan Allah. Saya

bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah

dan bahwasanya Muhammad hamba dan Rasul-Nya. Kedua malaikat

berbicara lagi: dulu kami mengetahui bahwa kamu mengatakan ini.

Kemudian kuburnya dilapangkan sampai 70 X 70 dziraa’ (hasta).

Kemudian di dalamnya ia diterangi dengan sinar. Kemudian dikatakan

tidurlah. Ia berkata, “Saya akan kembali ke keluargaku untuk memberitahu

mereka.” Dua malaikat berkata, “Tidurlah seperti tidurnya pengantin baru.

Ia tidak bisa dibangunkan kecuali oleh keluarga yang paling dicintainya.

Sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya itu.” Jika ia orang

munafik ia akan berkata, “Saya dulu mendengar orang-orang

mengatakannya maka saya pun ikut mengatakan seperti perkataan mereka,

saya tidak tahu.” Dua malaikat berkata, “Dulu kami tahu bahwa kamu

mengatakan itu. Maka diperintahkan kepada bumi, “Telanlah orang ini.”

Bumi pun menelannya. Tulang rusuknya pun remuk dibuatnya. Ia akan

terus disiksa di kubur hingga Allah membangkitkannya dari tempat tidurya

itu.”

Masih dalam bab ini terdapat riwayat dari Ali, Zaid bin Tsabit, Ibnu

Abbas, Al-Barraa bin ‘Azib, Abu Ayyub, Anas, Jabir, Aisyah, dan Abu

Sa'id, semuanya meriwayatkan dari Nabi n mengenai siksa kubur. Abu

‘Isa mengatakan, “Hadits riwayat Abu Hurairah derajatnya hasan shahih.

Demikian perkataan Tirmidzi. Hadits ini dihasankan oleh Al-Albany.

Page 54: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

54

ن يا الحياة في الثابت بالقول آمنوا الذين الله ي ث ب ت } رة وفي الد الخل {. يشاء ما الله وي فعل الظالمين الله ويض

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman

dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan

di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim

dan memperbuat apa yang Dia kehendaki64.” [QS. Ibrahim

(14): 27].

Dalam kitab As-Sunnah Imam Ibnu Abi ‘Ashim berkata, “Dalam masalah

siksa kubur ini terdapat banyak hadits yang shahih. Hadits-hadits

mengenai pertanyaan kubur dari Munkar dan Nakir merupakan hadits-

hadits yang derajatnya shahih. Dan hadits shahih mengharuskan ilmu.

64 Dari Al-Barraa bin ‘Azib a bahwasanya Rasulullah n bersabda,

« ل ت هد التقبتر في سئال إذا الم ت يشت ، الله إلا إله لا أ دام وأ فذلك ، الله رسول حمله ن تيا ياة التح في الثابت بالتقوتل آمنوا الذين الله ي ث ب ت : ق وت رواه « الآخرة وفي الد

.التبخاري

“Jika seorang muslim di kubur ditanya ia akan bersaksi bahwasanya tidak

ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasanya

Muhammad adalah utusan Allah. Itu maksudnya firman Allah Ta'ala,

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan

yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah

menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia

kehendaki.” [QS. Ibrahim (14): 27].

Page 55: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

55

Kami beriman adanya kebangkitan setelah kematian65 dan

adanya hari akhir (hari kiamat)66.

Kami beriman bahwa amalan-amalan dan para hamba akan

disodorkan kepada Allah Ta'ala67. Kami beriman kepada hari

65 Inilah yang membuat orang-orang kafir terheran-heran. Mereka

mengatakan, وه يي التعظا ؟(( منت يحت ي رمي “Siapakah yang dapat menghidupkan

tulang belulang, yang telah hancur luluh?” [QS. Yaasiin (38): 78]. Allah

Yang Maha Agung menjawab, )) ييها الذي أنتشأها أول مرة وهو بكل خلتق علي قلت يحت“Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali

yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” [QS.

Yaasiin (38): 79].

66 Allah Ta'ala berfirman,

خر...(( ولكن التبر منت آمن بالله والتي وت الآت

“… akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,

hari kemudian, …” [QS. Al-Baqarah (2): 177].

67 Allah Ta'ala berfirman,

ت خافية (( الحاقة: فى منتك لا تخت مئاذ ت عترضو (٢4ي وت

“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun

dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” [QS. Al-Haaqqah (69):

18].

Abu Musa a berkata, “Rasulullah n bersabda,

Page 56: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

56

فجدال ومعاذير و » التقيامة ثلث عرضات فأما عرتضا أما الثالثة ي عترض الناس ي وتمد.« . ه الأيتدى فآخذ بيمينه وآخذ بشمال فيك تطير الصحف فعنتد ذل رواه أحت

Kelak pada hari kiamat manusia akan dihadapkan pada tiga keadaan. Yang

pertama ia akan berdebat dengan Allah. yang kedua ia akan

menyampaikan alasan-alasannya. Yang ketiga, ketika itu lembaran-

lembaran catatan amal beterbangan ke tangan-tangan manusia. Ada yang

mengambilnya dengan tangankanannya dan ada yang mengambilnya

dengan tangan kirinya.” [HR. Ahmad].

Page 57: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

57

penghitungan amal (yaumul hisab)68, timbangan69 amal,

telaga70, titian71 dan bahwa surga dan neraka benar adanya.

68 Allah Ta'ala berfirman,

قلب إ يرا، وي ن ت ابا ي وتف يحاسب ح له فأما منت أوتي كابه بيمينه، ف لى أهتلى عو ث بورا، ويصت وتف يدت ره، ف رورا، وأما منت أوتي كابه وراء ظهت ت م

(٢١-٠سعيرا(( الانشقاق:

“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia

akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali

kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun

orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan

berteriak: "Celakalah aku." Dan dia akan masuk ke dalam api yang

menyala-nyala (neraka).” [QS. Al-Insyiqaq (84): 7- 12].

Aisyah s berkata, Rasulullah n bersabda,

ب » التقيامة عذ وتف ع ف قلتت أليتس قدت قال الله « . منت حوسب ي وت ل ف ز ويرا ( ف قال ابا ي اب إنما ذاك التعرتض م » يحاسب ح نت نوق ليتس ذاك التح

ب التقيامة عذ اب ي وت . رواه التبخاري.«التح

“Barang siapa yang kelak pada hari kiamat dihisab (diperiksa) pasti ia akan

disiksa. Saya berkata, “Bukankah Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman,

“maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”. [QS. Al-

Insyiqaq (84): 8] Lalu beliau menjawab, “Itu bukan hisab namanya. Tetapi

itu adalah al-‘ardh (penyodoran amalan). Barang siapa yang kelak pada

hari kiamat hisabnya diteliti ia pasti akan disiksa di neraka.” [HR.

Bukhariy].

Page 58: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

58

69 Timbangan itu mempunyai dua daun timbangan tempat menimbang

amal perbuatan, perkataan, kebaikan dan keburukan. Allah Ta'ala

berfirman,

، ومنت خف لحو التمفت ينه فأولئاك ه مئاذ التحق فمنت ث قلتت موا ي وت ينه والتوت تت موا(( الأعراف: ت بما كانوا بآياتنا يظتلمو ه روا أن تف (،9-8فأولئاك الذين خ

“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa

berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang

beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah

orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu

mengingkari ayat-ayat Kami.” [QS. Al-A’raf (7): 8 - 9].

70 Ia adalah telaga Al-Kautsar.

نا رسول الله صلى الله عليه وسل ذات ي وت ب يتن أظتهرنا إذت أغتفى إغتفاءه ث رفع عنت أنس قال ب ي ت ما ف قلتنا ما أضتحكك يا ر الله » ف قرأ « . سورة أنتزلتت على آنفا » سول الله قال رأتسه م ب ت ب

شانئاك هو الأب ت ر ث ر فصل لرب ك وانتحرت إ ناك التكوت من الرحي إنا أعتطي ت قال «الرحت » . ث رو أتدتث ر . قال ف ق « . ما التكوت ر وعدنيه رب ى» لتنا الله ورسوله أعتل ر كثير هو فإنه ن هت ل عليته خي ت عز و

التقيامة آني ه عدد النجو «حوتض ترد عليته أمى ي وت ل ت .. رواه م

Anas a berkata, “Pada suatu hari Rasulullah n sedang berada bersama

kami tiba-tiba beliau tertidur sejenak (ngliyep –jawa). Kemudian

mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Kami bertanya, “Apa yang

membuat Engkau tersenyum wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,

“Barusan ada satu surat yang diturunkan kepadaku.” Lalu beliau membaca

surat Al-Kautsar, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu

nikmat yang banyak (al-kautsar). Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu;

dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu

dialah yang terputus.” Kemudian beliau menyambung, “Tahukah kalian

apa itu Al-Kautsar?” Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih

Page 59: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

59

Kami beriman dengan tanda-tanda datangnya hari

kiamat72 yang bersumber dari hadits Nabi n yang shahih dan

bahwa fitnah terbesar semenjak diciptakannya Adam q

sampai datangnya hari kiamat adalah fitnah Al-Masih Ad-

Dajjal73.

tahu.” Al-kautsar adalah sebuah sungai yang Rabbku ‘Azza wa Jalla

janjikan kepadaku yang padanya terdapat kebaikan yang melimpah ruah.

Ia adalah telaga yang didatangi umatku kelak pada hari kiamat. Bejananya

(untuk meminum) sejumlah bintang di langit.” [HR. Muslim].

71 Jembatan yang melintang di atas neraka jahannam. Manusia akan

melewatinya dalam kondisi yang berbeda-beda tergantung amala yang

mereka lakukan dalam kehidupan dunia baik berupa ihsan (perbuatan

baik), isa-ah (perbuatan buruk), atau campuran kebaikan dan keburukan.

Orang-orang yang melewati titian ini salah satu antara tiga golongan,

pertama, golongan yang lolos melewatinya sehingga sampai ke surga;

mereka adalah orang-orang beriman dengan perbedaan derajat dan

tingkatan dalam hal cepat dan lambatnya. Kedua, golongan yang berlebih-

lebihan terhadap dirinya sehingga dijungkirkan ke dalam neraka dan tidak

selamat. Ketiga, golongan yang dibakar api neraka sebanyak dosanya,

kemudian dikeluarkan dari neraka. Hadits-hadits mengenai gambaran

titian dan gambaran manusia yang melewatinya jumlahnya banyak sekali.

[Ma’arijul Qabul dengan perubahan redaksi].

72 Baik tanda-tanda yang besar maupun yang kecil.

73 Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari Abdullah bin Umar,

ia berkata, “Rasulullah n berdiri di tengah manusia. Lalu beliau memuji

Page 60: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

60

Kami beriman dengan turunnya ‘Isa q yang akan

menegakkan keadilan dan kami beriman dengan akan

kembalinya Khilafah Rasyidah di atas Minhaj Nubuwwah74.

Allah dengan sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi. Kemudian beliau

menyebutkan mengenai Dajjal. Beliau bersabda,

مه ولكنت أقول » مه لقدت أنتذره نوح ق وت ت ل إن ى لأنتذركموه ما منت نبى إلا وقدت أنتذره ق وت ت فيه ق وتلا ل كمه ت ع الله ت بارك وت عالى ليتس بأعتور ي قلته نبى لقوت ب رنى «لموا أنه أعتور وأ . قال ابتن شهاب وأخت

رس ب ره ب عتض أصتحاب رسول الله صلى الله عليه وسل أ ول الله عمر بتن ثابت الأنتصارى أنه أختال صلى الله ع حذر الناس الد ن يت " :ليه وسل قال ي وت وب ب يتن عي ت ره منت كره إنه مكت ه كافر ي قت

ره كل مؤتمن ت ربه عز » . وقال "عمله أوت ي قت ل حى يمو ت علموا أنه لنت ي رى أحد منتك « .ت و

“Sesungguhnya saya benar-benar akan memperingatkan kalian darinya.

Setiap nabi selalu memperingatkan kaumnya dari Dajjal. Sungguh Nuh

telah memperingatkan kaumnya (dari Dajjal). Akan tetapi saya katakan

kepada kalian mengenainya suatu perkataan yang belum pernah dikatakan

seorang nabi pun kepada kaumnya, “Pelajarilah oleh kalian (ciri-ciri

Dajjal). Dajjal itu mempunyai ciri-ciri a’war (buta sebelah matanya) dan

Allah Tabaroka wa Ta’ala itu tidak buta sebelah matanya. Ibnu Syihab

berkata, Umar bin Tsabit Al-Anshariy mengkhabarkan kepadaku,

bahwasanya beberapa sahabat Rasulullah mengkhabarkan kepadanya,

bahwa Rasulullah –pada hari ketika memperingatkan bahaya Dajjal-

bersabda, “Di antara kedua matanya tertulis kata “kafir”. Tulisan itu bisa

dibaca oleh orang yang membenci amal perbuatannya atau bisa dibaca

oleh setiap mukmin.” Beliau melanjutkan, “Pelajarilah bahwasanya salah

seorang di antara kalian tidak akan melihat Rabbnya ‘Azza wa Jalla

sampai mati.”

74 Hudzaifah a berkata: Rasulullah n bersabda,

Page 61: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

61

Kami beriman bahwa Allah akan mengeluarkan dari

neraka suatu kaum yang bertauhid dengan syafa’at syafi’in75

(pertolongan orang-orang yang berhak memberinya) dan

bahwa syafa’at adalah benar adanya dan akan diberikan

خ » تكو ت ي رتف عها ث ي رتف عها إذا شاء أ ث ت تكو ت ما شاء الله أ الن ب وة فيك هاج تكو لفة على من ت ت ي رتف عها ث ي رتف عها إذا شاء أ ث ت تكو ما شاء الله أ ما ت الن ب وة ف كو ملتكا عاضا ف يكو كو

ما شا بترية ف يكو ملتكا تكو ت ي رتف عها ث ي رتف عها إذا شاء أ ث ت يكو شاء الله أ ت يكو ء الله أ خلف تكو ت ي رتف عها ث ي رتف عها إذا شاء أ هاج ن ب وة ث مد. «ة على من ت رواه أحت

“Kenabian akan ada di tengah kalian selama Allah menghendaki ada.

Kemudian Allah mengangkatnya jika Allah menghendaki mengangkatnya.

Kemudian akan ada Khilafah di atas Minhaj Nubuwaah. Ia akan

berlangsung selama Allah menghendaki ada. Kemudian Allah

mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada

kerajaan yang kejam. Ia akan berlangsung selama Allah menghendaki

ada. Kemudian Allah mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya.

Kemudian akan ada kerajaan yang sewenang-wenang. Ia akan

berlangsung selama Allah menghendaki ada. Kemudian Allah

mengangkatnya jika Allah berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan

ada Khilafah di atas Minhaj Nubuwwah.” [HR. Ahmad].

75 Yaitu para nabi, syuhada (orang-orang yang mati syahid di jalan Allah),

para penghafal Al-Qur'an dan orang-orang yang disebutkan dalam hadits-

hadits yang mulia.

Page 62: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

62

kepada orang yang Allah izinkan memberinya dan orang yang

meridhai perkataannya76.

Kami beriman dengan syafa’at Nabi kita n dan bahwa

beliau memiliki al-maqom al-mahmud (kedudukan yang

terpuji) kelak pada hari kiamat77.

76 Syarat-syarat syafa’at: 1 – Ridha Allah kepada syafi’ (yang memberi

syafa’at). 2 – Ridha-Nya kepada masyfu’ (yang diberi syafa’at). 3 – Izin-

Nya untuk memberi syafa’at. Allah Ta'ala berfirman,

ماوات لا ت غتني ت منت ملك في ال ئاا إلا منت ب عت وك ت شي ت الله لمنت شفاع ه ت يأتذ د أ (١3(( النج: يشاء وي رتضى

“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun

tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang

dikehendaki dan diridhai (Nya).” [QS. An-Najm (53): 26].

Dan firman Allah Subhanahu,

فع عنتده إلا بإذتنه (١11(( البقرة:منت ذا الذي يشت

“Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya.” [QS.

Al-Baqarah (2): 255].

77 Dari Anas a bahwa Nabi n bersabda, “Kelak pada hari kiamat orang-

orang beriman ditahan sampai mereka bersedih karenanya. Mereka

berkata, “Andai saja kita meminta syafa’at kepada Rabb kita tentu Dia

akan membuat kita nyaman dari tempat kita ini.” Lalu mereka mendatangi

Adam. Mereka berkata kepadanya, “Adam, engkau adalah bapaknya

manusia. Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya dan menempatkanmu

di surga-Nya. Dia memerintahkan para malaikat-Nya untuk sujud

Page 63: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

63

kepadamu. Dia mengajarimu nama-nama segala sesuatu. Sudilah kiranya

engkau memberi syafa’at kepada kami di sisi Rabbmu hingga Dia

mengistirahatkan kami dari tempat kami ini.

Rasulullah bersabda, “Adam berkata, “Saya bukan orang yang berhak

memberikan syafa’at kepada kalian, saya tidak bisa melakukannya.”

Beliau bersabda, “Lalu Adam menyebutkan kesalahannya yang

membuatnya memakan pohon yang dilarang.” Adam melanjutkan,

“Datanglah kepada Nuh, nabi pertama yang Allah utus kepada penduduk

bumi.”

Mereka pun mendatangi Nuh. Lalu ia berkata, “Saya bukan orang yang

berhak memberikan syafa’at kepada kalian, saya tidak bisa

melakukannya.” Ia menyelisihi kesalahannya yang membuatnya meminta

kepada Rabbnya tanpa ilmu. Nuh melanjutkan, “Akan tetapi datanglah

kepada Ibrahim, Khalilurrahman (kekasih Allah). Rasulullah melanjutkan

sabdanya, “Mereka pun mendatangi Ibrahim. Namun ia berkata, “Saya

bukan orang yang berhak memberikan syafa’at kepada kalian, saya tidak

bisa melakukannya.” Ia menyebutkan tiga kata yang ia ucapkan dengan

dusta. Ibrahim melanjutkan, “Akan tetapi datanglah kepada Musa, seorang

hamba yang Allah beri Taurat dan berbicara langsung dengannya serta

didekatkan kepada-Nya di waktu dia munajat (kepada-Nya).

Rasulullah melanjutkan, “Mereka pun mendatangi Musa. Namun Musa

berkata, “Saya bukan orang yang berhak memberikan syafa’at kepada

kalian, saya tidak bisa melakukannya.” Ia menyebutkan kesalahannya

yang membuatnya membunuh orang. Musa melanjutan, “Akan tetapi

datanglah kepada ‘Isa, seorang hamba Allah, Rasul-Nya, ruh Allah dan

kalimat-Nya.” Rasulullah melanjutkan, “Mereka pun mendatangi ‘Isa.

Namun ‘Isa berkata, “Saya bukan orang yang berhak memberikan syafa’at

kepada kalian, saya tidak bisa melakukannya. Akan tetapi datanglah

kepada Muhammad n, seorang hamba Allah yang Allah telah

mengampuni dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang.”

Mereka pun mendatangiku. Lalu aku minta izin kepada Rabbku untuk

masuk ke negeri-Nya (surga) saya diizinkan-Nya untuk masuk ke

dalamnya. Tiba-tiba saya melihat diriku sendiri jatuh tersungkur sujud.

Dia membiarkanku beberapa waktu sekehendak Allah. Dia berfirman,

Page 64: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

64

“angkat kepalamu Muhammad. Berbicaralah pasti kamu didengar. Berilah

syafa’at pasti kamu akan diberi hak memberikan syafa’at. Mintalah pasti

kamu akan diberi.” Beliau melanjutkan, “Saya pun mengangkat kepalaku.

Lalu saya memuji-muji Rabbku dengan pujian dan sanjungan yang Dia

ajarkan kepadaku. Lalu Dia menentukan kaum yang akan saya beri

syafa’at. Terus saya keluar lalu memasukan mereka ke surga.”

Qotadah berkata, “Saya pernah mendengar beliau mengatakan, “Lalu saya

keluar terus saya mengeluarkan mereka dari neraka dan memasukan

mereka ke surga. Kemudian saya kembali. Lalu aku minta izin kepada

Rabbku untuk masuk ke negeri-Nya (surga) saya pun diizinkan-Nya untuk

masuk ke dalamnya. Tiba-tiba saya melihat diriku sendiri jatuh tersungkur

sujud. Dia membiarkanku beberapa waktu sekehendak Allah. Dia

berfirman, “angkat kepalamu Muhammad. Berbicaralah pasti kamu

didengar. Berilah syafa’at pasti kamu akan diberi hak memberikan

syafa’at. Mintalah pasti kamu akan diberi.” Beliau melanjutkan, “Saya pun

mengangkat kepalaku. Lalu saya memuji-muji Rabbku dengan pujian dan

sanjungan yang Dia ajarkan kepadaku. Lalu Dia menentukan kaum yang

akan saya beri syafa’at. Terus saya keluar lalu memasukan mereka ke

surga.”

Qotadah berkata, “Saya pernah mendengar beliau mengatakan, “Lalu saya

keluar terus saya mengeluarkan mereka dari neraka dan memasukan

mereka ke surga. Kemudian saya kembali untuk yang ketiga kalinya. Lalu

aku minta izin kepada Rabbku untuk masuk ke negeri-Nya (surga) saya

pun diizinkan-Nya untuk masuk ke dalamnya. Tiba-tiba saya melihat

diriku sendiri jatuh tersungkur sujud. Dia membiarkanku beberapa waktu

sekehendak Allah. Dia berfirman, “angkat kepalamu Muhammad.

Berbicaralah pasti kamu didengar. Berilah syafa’at pasti kamu akan diberi

hak memberikan syafa’at. Mintalah pasti kamu akan diberi.” Beliau

melanjutkan, “Saya pun mengangkat kepalaku. Lalu saya memuji-muji

Rabbku dengan pujian dan sanjungan yang Dia ajarkan kepadaku. Lalu

Dia menentukan kaum yang akan saya beri syafa’at. Terus saya keluar lalu

memasukan mereka ke surga. Sampai tidak tersisa di neraka kecuali orang

yang ditahan oleh Al-Qur'an, yakni ia harus kekal di neraka.” Qotadah

melanjutkan, “Kemudian beliau membaca ayat ”mudah-mudahan Tuhan-

Page 65: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

65

Kami beriman bahwa iman terdiri dari qoul

(ucapan)78, amal (amal perbuatan)79 dan niat80.

mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” Ia melanjutkan lagi, “Inilah

“tempat yang terpuji” yang dijanjikan kepada Nabi kalian n.” [HR.

Bukhariy].

78 Qoulul qalbi (perkataan hati) yakni perkara-perkara yang berkaitan

dengan keyakinan dan qoulul lisan (perkataan lisan).

79 ‘Amalul qalbi (amalan hati) yakni misalnya cinta, ikhlas, taat, tawakkal,

takut … dst.; amalan lisan yakni misalnya membaca dzikir, amar ma’ruf

dan nahi mungkar …dst.; dan amalan anggota badan yakni misalnya

shalat, puasa, jihad … dst.

80 Niat termasuk di antara amalan hati. Ini dalam konteks ‘athful khaash

‘alal ‘aam (penyebutan hal yang khusus setelah hal yang umum) dengan

tujuan untuk mengagungkan masalah niat ini dan untuk mencegah

kesalahpahaman yang seringkali terlalaikan.

PASAL: Banyak Nash Al-Kitab dan As-Sunnah yang Menyebutkan

bahwa Iman itu Terdiri dari Perkataan (qoul) dan Amal Perbuatan (‘amal).

Allah Ta'ala berfirman,

وال اهدوا بأمت ت ي رتتابوا و ل الذين آمنوا بالله ورسوله ث منو ت في إنما التمؤت ه ت وأن تف ه ((سبيل الله

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang

yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka

Page 66: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

66

tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa

mereka pada jalan Allah.” [QS. Al-Hujurat (49): 15].

Allah Subhanahu berfirman,

ين حن فاء ويقيموا الصلة وي لصين له الد ؤتتوا الزكاة وما أمروا إلا لي عتبدوا الله مخت ((وذلك دين التقي مة

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang

lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan

yang demikian itulah agama yang lurus.” [QS. Al-Bayyinah (98): 5].

Allah Jalla Jalaaluhu berfirman,

ا ت آي إنم تت عليته ت وإذا تلي تت ق لوب ه ل ه و ذين إذا ذكر الل ال منو ت التمؤت ادت ته ه ات ت ي نتفق ناه لة ومما رق ت الص ، الذين يقيمو ت ي وكلو إيمانا وعلى رب ه ، أولئاك ه و

من حقاالتمؤت ((.و“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila

disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-

ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada

Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan

shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan

kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-

benarnya.” [QS. Al-Anfal (8): 2 - 4].

Nabi-Nya n bersabda,

Page 67: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

67

ما ات » رو ده أتدت بالله وحت . قال « . ليما ت لا إله » قالوا الله ورسوله أعتل شهادة أ، رمضا الصلة، وإياء الزكاة، وصيا محمدا رسول الله، وإقا ت ت عتطوا إلا الله وأ وأ

التخمس «من التمغتن

“Tahukah kalian apakah iman kepada Allah semata?” Para sahabat

menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah, “Iman

kepada Allah semata adalah persaksian bahwasanya tidak ada ilah yang

berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah

Rasulullah (utusan Allah), menegakkan shalat, membayar zakat, puasa

bulan Ramadhan dan kalian harus memberikan seperlima harta

ghanimah.”

Nabi-Nya n bersabda,

ول الت ي بن » محمدا رس ت لا إله إلا الله وأ هادة أ س ش على خمت ل لله، وإقا اس ت .«الصلة، وإياء الزكاة، والتحج ، وصوت رمضا

“Islam dibangun di atas lima pondasi: 1) bersaksi bahwasanya tidak ada

ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad

adalah Rasulullah (utusan Allah), 2) menegakkan shalat, 3) membayar

zakat, 4) haji, dan 5) puasa bulan Ramadhan.”

PASAL: Nukilan Ijma’ Salaf bahwa Iman itu Terdiri dari Perkataan (qoul) dan

Amal Perbuatan (‘amal).

Imam Bukhariy t, imam ahli sunnah, mengatakan, “Saya bertemu

dengan lebih dari seribu ulama Hijaz, Mekkah, Madinah, Kufah, Bashrah,

Wasith, Baghdad, Syam, dan Mesir, saya pernah menemui mereka semua

berkali-kali, kurun demi kurun kemudian kurun demi kurun saya pernah

menemui mereka semua. Mereka berjumlah banyak semenjak 46 tahun.

Ulama Syam, Mesir dan Jazirah Arab dua kali. Ulama Bashrah empat kali

dalam beberapa tahun. Ulama Hijaz juga beberapa tahun. Sedangkan

Page 68: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

68

ulama Kufah dan Baghdad tidak terhitung banyaknya. Dengan ulama

hadits Khurasan, di antaranya …(kemudian ia menyebutkan nama-nama

beberapa dari mereka) …Saya tidak melihat saru pun dari mereka yang

berbeda pendapat dalam masalah bahwa dien itu terdiri dari perkataan

(qoul) dan amal perbuatan (‘amal). Definisi itu berdasarkan firman Allah

Ta'ala,

ين حن فاء ويقيموا الصلة و وما أمروا لصين له الد ي ؤتتوا الزكاة إلا لي عتبدوا الله مخت ((وذلك دين التقي مة

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang

lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan

yang demikian itulah agama yang lurus.” [QS. Al-Bayyinah (98): 5].” [Al-

Laalikaa-i: 1 / 174].

Imam Ahli Hadits yang mulia Abu Muhammad Abdurrahman bin Abi

Hatim berkata: Saya pernah bertanya kepada bapakku dan Abu Zur’ah

mengenai madzhab Ahli Sunnah dalam pokok dien (ushuluddien) dan apa

pendapat para ulama yang mereka berdua temui di berbagai negara dan

apa yang mereka berdua yakini dari pokok dien tersebut. Mereka berdua

mengatakan, “Kami menemui para ulama di seluruh negara baik di Hijaz,

Iraq, Syam maupun Yaman, di antara madzhab mereka adalah bahwa iman

itu terdiri dari perkataan (qoul) dan amal perbuatan (‘amal), bisa

bertambah dan berkurang. [Al-Laalikaa-i: 1 / 176].

Barang siapa yang ingin menambah keterangan dalam masalah ini silakan

merujuk pada kitab karya Al-Laalikaa-i t.

Page 69: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

69

Iman itu81 keyakinan dengan hati, pengakuan (ikrar)

dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.

Sebagiannya tidak bisa menggantikan sebagian lainnya82.

Meyakini dengan hati83 adalah mencakup perkataan

dan amalan hati. Perkataan hati adalah pengetahuan atau

81 Ini definisi kedua tentang iman yang menjelaskan definisi pertama dan

menguatkannya. Definisi kedua ini juga berlaku pada lisan salaf.

82 Barang siapa yang meyakini saja tanpa adanya perkataan (qoul) dan

amal perbuatan (‘amal) maka ia kafir. Barang siapa yang ada padanya

perkataan (qoul) dan amal perbuatan (‘amal) tanpa meyakini maka ia

munafiq. Barang siapa yang ada padanya perkataan (qoul) dan amal

perbuatan (‘amal) dan keyakinan maka ia mukmin. Allah telah

menjelaskan klasifikasi manusia di awal surat Al-Baqarah. Allah

menyebutkan orang-orang beriman (lahir dan batin), orang-orang kafir

(lahir dan batin), orang-orang munafiq (mereka menampakkan iman dan

menyembunyikan kekafiran), dan tidak menyebutkan macam yang

keempat yang mana orang-orang murjiah mengklaim macam yang

keempat ini ada, yakni orang-orang beriman secara batin namun kafir

secara lahiriahnya!! Padahal, engkau tidak menemukannya dalam realita

kehidupan, tidak pula dalam nash-nash syariat –kecuali mukrah (orang

yang terpaksa)-. Ini hanya sekadar pengandaian yang tidak ada

kenyataannya di luar benak orang-orang murjiah.

83 Di sini pengarang menjelaskan maksudnya meyakini dengan hati dalam

definisi kedua dengan tujuan supaya Ahli bid’ah tidak punya alasan untuk

mengeluarkan amalan hati dari definisi iman.

Page 70: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

70

ilmu dan pembenarannya. Dan di antara yang termasuk

amalan hati adalah cinta, takut, mengharap, …dst.

Iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang

dengan kemaksiatan84. Ia memiliki banyak cabang

Faidah: Para salaf punya ungkapan yang berbeda-beda dalam

mendefinisikan iman. Namun semuanya kembali ke satu makna. Definisi

pertama yang tersebar adalah iman itu perkataan (qoul) dan amal

perbuatan (‘amal). Ketika muncul bid’ah, para salaf memberikan

tambahan beberapa kata pada definisi ini. Yang memberi tambahan kata

“meyakini dengan hati” karena ia khawatir bagian “perkataan (qoul)”

hanya dipahami mencakup perkataan yang bersifat lahiriah (terlihat).

Yang memberi tambahan “niat” karena ia khawatir bagian “amal

perbuatan (‘amal)” dipahami bahwa ‘amal itu tidak mengandung niat dan

ikhlas. Yang memberi tambahan ittiba’ussunnah (mengikuti sunnah)

karena itu semua (perkataan dan perbuatan) tidak akan menjadi dicintai

Allah kecuali dengan mengikuti sunnah. Para salaf ketika mendefinisikan

iman terdiri dari perkataan dan perbuatan, tidak bermaksud semua

perkataan dan perbuatan. Tetapi yang mereka maksudkan adalah semua

perkataan dan perbuatan yang disyariatkan. [Lihat rincian masalah ini di

Majmu’ Al-Fatawa: VII / 172].

84 Allah Ta'ala berfirman,

(( الفح: ت (8 لي زتدادوا إيمانا مع إيمانه

“Supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang

telah ada).” [QS. Al-Fath (48): 4].

Allah Ta'ala berfirman,

Page 71: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

71

sebagaimana yang dikhabarkan Ash-Shadiq Al-Mashduq

(yang benar dan dibenarkan) Rasulullah n 85. Cabang iman

tertinggi adalah laa ilaaha illallaah dan cabang yang paling

ادتته هذه إيمانا فأما ت ت أيك ت ي ت إيمانا وه الذين آمنوا ف زادت ته (( بتشرو (٢١8 الوبة:

"Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya)

surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah

imannya, dan mereka merasa gembira.” [QS. At-Taubah (9): 124]. Allah Subhanahu berfirman,

ت إيمانا (( آل عمرا: (٢٠2 ف زاده

“Maka perkataan itu menambah keimanan mereka.” [QS. Ali Imran (3):

173]. Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman,

ت إلا إيمانا اده ليما(( الأحزاب: وما ت (١١وت

“Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman

dan ketundukan.” [QS. Al-Ahzab (33): 22].

Iman akan bertambah hingga sebesar gunung dan akan berkurang hingga

tidak tersisa sedikit pun. Wal’iyyaadzubillah.

85 Abu Hurairah a berkata: Rasulullah n bersabda,

شعتبة فأفتضلها ق وتل لا إله إلا الت » أوت بضتع وسو عو بضتع وسب ت الله وأدتناها يما لأذى عن الطريق والتحياء شعتبة من ات إماطة ات م رواه .«ليما ل .ت

“Iman itu memiliki tujuh puluh sekian atau enam puluh sekian cabang.

Yang paling utama adalah mengucapkan laa ilaaha illallaah dan yang

paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu

adalah salah satu cabang dari iman.” [HR. Muslim].

Page 72: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

72

rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Di antara

cabang iman ada yang merupakan pokok dimana iman akan

hilang dengan hilangnya pokok iman tersebut86. Sebagai

misal: cabang tauhid –yakni Laa ilaaha illallaah Muhammad

Rasulullah-, shalat dan amalan-amalan semisalnya yang

dinyatakan oleh Asy-Syaari’ (Sang Pembuat Syariat, yakni

Allah l) dengan meninggalkan amalan-amalan tersebut akan

menghilangkan dan membatalkan pokok iman. Di antara

cabang iman yang lain adalah apa yang disebut sebagai

wajibatul iman87 dimana iman wajib akan berkurang dengan

86 Kaidah berkaitan dengan amalan anggota badan dan amalan hati yang

masuk dalam pokok iman (ashlul iman) baik berupa perbuatan ataupun

meninggalkan: bahwa setiap amalan dimana orang yang

meninggalkannya kafir maka melakukannya termasuk pokok iman.

Sebagai misal: pembenaran (tashdiq), kepatuhan hati (inqiyad qolbiy),

pengakuan dengan lisan (iqror bil lisan) dan shalat. Dan setiap amalan

dimana orang yang melakukan kafir maka meninggalkannya

termasuk pokok iman. Sebagai misal: menjadikan dien sebagai bahan

perolok-olokan dan memanjatkan doa kepada selain Allah. itu karena

lawan dari pokok iman adalah kufur (kekafiran). [Al-Jami’ Fie Thalabil

‘Ilmi Asy-Syarif dengan sedikit perubahan redaksi].

87 Yakni iman wajib. Iman wajib adalah tambahan dari pokok iman berupa

melakukan berbagai kewajiban dan meninggalkan berbagai hal yang

diharamkan.

Kaidah amalan-amalan yang masuk dalam iman wajib baik berbentuk

perbuatan ataupun meninggalkan adalah bahwa setiap amalan apabila

ditinggalkan ada ancamannya namun orang yang meninggalkannya

Page 73: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

73

hilangnya wajibatul iman tersebut. Sebagai misal: berzina,

minum khamer, mencuri dan amalan semisalnya88.

Kami tidak mengkafirkan seorang yang bertauhid,

tidak pula orang yang shalat menghadap qiblat kaum

Muslimin karena dosa-dosa yang dilakukan –seperti zina,

tidak kafir maka melakukan amalan tersebut termasuk iman wajib.

Sebagai misal: berlaku jujur, amanah, berbakti kepada kedua orang tua dan

jihad yang hukumnya wajib; dan setiap amalan apabila dilakukan ada

ancamannya namun orang yang melakukannya tidak kafir maka

meninggalkan amalan tersebut termasuk iman wajib. Sebagai misal:

berzina, bermuamalah dengan riba, mencuri, minum khamer, berbohong,

menggunjing (ghibah) dan mengadu domba (namimah). [Al-Jami’ Fie

Thalabil ‘Ilmi Asy-Syarif].

88 Barang siapa yang melakukan salah satu dosa besar ini maka ia menjadi

mukmin naqishul iman (kurang imannya) atau muslim yang memiliki

pokok iman. Ia dinamakan Al-Fasiq Al-Milliy (orang fasiq yang masih

muslim), maksudnya, meskipun ia fasiq namun ia masih termasuk ahlul

millah (masih beragama Islam) untuk membedakannya dengan Al-Fasiq

Al-Kafir (orang fasiq yang sudah kafir). Al-Fasiq Al-Milliy ini di bawah

kehendak Allah yang Maha Penyayang, jika berkehendak Allah

memaafkannya dan memasukannya ke surga sejak awal dan jika

berkehendak Allah akan mengazabnya terlebih dahulu kemudian

memasukannya ke surga setelah itu.

Page 74: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

74

minum khamer dan mencuri- selama ia tidak

menghalalkannya (menganggapnya halal dilakukan)89.

89 Karena orang yang menghalalkan dosa besar berarti ia mendustakan

Allah dan Rasul-Nya. Umat Islam telah bersepakat atas kafirnya orang

yang menghalalkan dosa besar.

Page 75: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

75

Kesesatan Konsep Iman

Kaum Khawarij dan Murjiah

Pendapat kami tentang iman pertengahan antara

kaum khawarij yang ekstrim90 dan ahlul irja’ (kaum murjiah)

yang lalai91.

90 Mereka adalah orang-orang yang mengkafirkan orang karena dosa

besar yang di bawah dosa syirik. Pertama kali muncul pada masa Amirul

Mukminin Ali a setelah “peristiwa tahkim”. Ali a memerangi mereka

setelah mereka melakukan pelanggaran berat kepada kaum Muslimin.

Menurut mereka iman terdiri dari perkataan dan perbuatan, hanya saja ia

tidak bertambah dan tidak berkurang, Bila sebagian iman ada yang hilang

maka seluruh iman juga hilang.

91 Mereka banyak kelompoknya. Mereka sependapat dalam hal

mengeluarkan amal dari hakekat iman. Di antara mereka ada yang

mengklaim bahwa iman hanya sekadar pengetahuan (ma’rifah). Ada yang

mengatakan iman adalah pembenaran hati (tashdiq qalbiy). Yang terbaik

dari mereka adalah yang mengatakan bahwa iman adalah pembenaran

dengan hati dan lisan (at-tashdiq bil qalbi wal lisan). Menurut kaum

murjiah, iman itu tidak bertambah dan juga tidak berkurang. Pada asalnya

orang-orang beriman sama. Imannya orang fasiq sama dengan imannya

Jibril q!! Semoga Allah memburukkan kaum murjiah itu dan semoga

Allah memburukkan pendapat mereka yang mana menjadikan keluar dari

dien Allah menjadi indah di mata manusia. Akibanya mereka

meninggalkan syariat Allah, shalat dan jihad. Sangat benar Ibrahim An-

Nakha’i t ketika mengatakan: “Kaum murjiah meninggalkan dien ini

Page 76: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

76

Kekafiran itu ada dua: kufur akbar92 dan kufur

ashghar93. Hukumnya berlaku pada pelakunya94 baik dalam

bentuk keyakinan, perkataan ataupun amal perbuatan95.

Namun mengkafirkan salah seorang dari mereka96 secara

tertentu (takfir mu’ayyan) dan memvonisnya kekal di neraka

lebig tipis daripada baju sabiriy.” [As-Sunnah karya Abdullah: 1 / 313].

Baju sabiriy adalah baju yang sangat tipis tembus pandang.

92 Kekafiran yang mengeluarkan dari millah (agama); seperti beribadah

kepada kuburan, menjalankan undang-undang buatan dan mencela Nabi

n.

93 kekafiran yang tidak mengeluarkan dari millah (agama); seperti

mengingkari kebaikan orang dan istri yang mengingkari kebaikan suami

dan setiap dosa yang dinamakan kufur (kekafiran) oleh Syari’ (Sang

Pembuat Syariat, yaitu Allah k) maka ia termasuk dosa besar yang

paling besar.

94 Maksudnya berlaku pada pelaku kekafiran.

95 Maksudnya bahwa kekafiran terjadi karena keyakinan (i’tiqad), seperti

meyakini bolehnya berhakim kepada selain syariat Allah; atau karena

perkataan, seperti mencela Nabi n; atau karena amal perbuatan, seperti

menyembelih untuk selain Allah.

96 Maksudnya mengkafirkan personal tertentu yang melakukan

kekafiran.

Page 77: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

77

tergantung pada terpenuhinya syarat-syarat pengkafiran

(takfir)97 dan ketiadaannya penghalang-penghalang

pengkafiran98. Kami mengucapkan nash-nash (teks-teks dalil)

97 Pembahasan di sini berkaitan dengan menamakan nama kafir yang

mengharuskan terkena siksa. Syarat-syaratnya secara ringkas adalah 1)

berakal, 2) hujjah telah sampai, 3) paham hujjah (ini khusus dalam

masalah-masalah khafiyyah/belum jelas), dan 4) orangnya terbukti

melakukan kekafiran.

Peringatan:

Anak kecil, orang gila, dan orang yang tuli dari kalangan ahli kitab dan

orang-orang kafir diikutkan dengan mereka (status hukum di dunia sama-

sama kafir) hanya saja ketiga orang tadi tidak diazab sebelum ditegakkan

hujjah kepada mereka bertiga.

98 Penghalang-penghalang takfir (pengkafiran) –yang mengharuskan

siksaan-: 1) tidak berakal, 2) belum tegak hujjah (dengan memperhatikan

perincian adanya perbedaan dalam syirik akbar dan masalah-masalah

zhahirah/jelas dan khafiyyah/tidak jelas), 3) ikrah (keterpaksaan), 4)

jahl/kebodohan (ini khusus dalam masalah-masalah khafiyyah, sedangkan

dalam masalah-masalah zhahirah tidak ada udzur bagi si jahil/orang bodoh

kecuali a) orang yang baru masuk Islam, atau b) orang yang tinggal di

tempat yang tidak terjangkau ilmu di pedalaman yang jauh, atau c) orang

yang tinggal di negara kafir yang tidak ada jalan ke orang-orang Islam;

dalam syirik akbar kebodohan bukan sebagai udzur yang diterima), 5)

takwil (ini khusus dalam masalah-masalah khafiyyah saja), 6) taklid (ini

dalam masalah-masalah khafiyyah), 7) orangnya tidak terbukti melakukan

kekafiran. [Silakan rujuk perincian masalah-masalah ini dalam kitab Al-

Haqaa-iq Fie At-Tauhid karya Syaikh Ali bin Khudhair Al-Khudhair

fakkallahu asrahu].

Page 78: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

78

yang berisi janji (wa’d), ancaman (wa’id), pengkafiran (takfir)

dan memvonis fasiq (tafsiq) secara mutlak (global). Kami

tidak memvonis orang tertentu masuk dalam cakupan nash

yang bersifat umum itu hingga terpenuhi syarat-syaratnya

dan tidak ada yang menghalangi syarat-syarat itu99. Kami

PERINGATAN PENTING:

Syaikh Ali bin Khudhair Al-Khudhair fakkallahu asrahu berkata:

Ada penghalang-penghalang pengkafiran yang tidak dianggap, namun

sebagian orang menduganya termasuk penghalang padahal sebenarnya

bukan penghalang, seperti:

1) Takut. 2) Tidak bermaksud kafir. 3) Menjadikan kekafiran hanya karena

keyakinan saja. 4) Keberadaannya sebagai penguasa, ulama, da’i, atau

mujahidin sehingga dilarang mengkafirkannya sekalipun ia melakukan

kekafiran yang sangat nyata dan jelas. 5) Pendidikan yang buruk. 6)

Maslahat da’wah atau maslahat-maslahat lainnya, selama ia bertujuan

mendapatkan maslahat sekalipun melakukan kekafiran maka ia tidak

boleh dikafirkan. 7) Senda gurau dan tidak serius, yang boleh dikafirkan

hanya orang yang serius saja. 8) Tidak berlakunya konsekuensi hukum

takfir atau sangsi takfir, sebagian orang menganggap itu sebagai salah satu

penghalang takfir bagi orang yang kekafiran yang jelas nyata. Mereka

mengatakan, “Orang yang melakukan kekafiran yang jelas nyata itu tidak

boleh dikafirkan. Karena, bila kamu mengkafirkannya, kamu tidak akan

pernah membunuhnya dan memberontak kepadanya. Padahal makna ia

kafir berarti ia tidak mendapat hak waris dan harus meninggalkan istrinya.

Ketika itu tidak bisa dilakukan maka tidak boleh mengkafirkannnya!

99 Seseorang terbukti kafir atau fasiq secara meyakinkan ketika terpenuhi

syarat-syarat takfir dengan sempurna dan tidak ada penghalang-

penghalangnya, sebagaimana penjelasan di muka.

Page 79: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

79

tidak mengkafirkan orang berdasarkan dugaan-dugaan

(zhunun), tidak pula berdasarkan ma-aal (akibat

pendapatnya) dan tidak pula berdasarkan lazimul qoul

(konsekuensi pendapatnya)100.

Kami mengkafirkan101 orang yang Allah dan Rasul-Nya

kafirkan. Barang siapa yang menganut dien selain Islam maka

100 Beberapa perkataan tidak disadari akibatnya oleh orang-orang yang

mengatakannya dan tidak paham akan konsekuensi-konsekuensinya yang

merupakan kekafiran. Sehingga mereka tidak boleh dikafirkan bila tidak

komitmen dengan akibat dan konsekuensi-konsekuensinya tersebut.

Keadaan maksimal diri mereka adalah bahwa perkataan mereka

mengandung sesuatu yang kontradiktif sedangkan kontradiktif bukan

merupakan kekafiran sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam Ibnu

Taimiyah t. Dan betapa banyak kontradiktif pada banyak orang.

Misalnya: Orang yang menakwilkan beberapa sifat Rabb ‘Azza wa Jalla

bahwa sifat-sifat Allah tersebut adalah majaz. Konsekuensi dari pendapat

ini adalah ia mengingkari semua nama-nama dan sifat-sifat Allah

sebagaimana yang dilakukan Jahmiyyah tulen –semoga laknat Allah

ditimpakan kepada mereka-. Akan tetapi orang yang menakwilkan tadi

tidak komitmen dengan konsekuensi tersebut. Justru ia malah

mengingkarinya. Sehingga ia tidak boleh dikafirkan berdasarkan

konsekuensi pendapatnya (lazimul qoul). Karena, ketika ia dikafirkan

karena konsekuensi pendapatnya maka berarti orang yang mengkafirkan

telah berdusta atas namanya dan mengada-ada perkataan juga atas

namanya padahal ia tidak mengatakannya. [Lihat Majmu’ Al-Fatawa: V /

306].

101 Takfir (pengkafiran) adalah hukum syar'i. Tidak ada fitnah di

dalamnya. Yang menjadi fitnah adalah orang yang mengkafirkan orang

Page 80: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

80

ia kafir102 –baik hujjah sudah sampai padanya103 ataupun

belum sampai-. Mengenai siksaan di akhirat, yang akan

lain tanpa dalil yang benar semisal orang-orang khawarij. Andai saja fitnah

timbul karena pengkafiran tentu para sahabat dan tabi’in menamakan

fitnah khawarij dengan nama fitnatu takfir. Tetapi mereka tidak melakukan

itu. Hal itu karena ksempurnaan ilmu dan pemahaman mereka. Setiap

muslim harus bertaqwa kepada Allah dan jangan memperolok-olok hukum

syar'i yang sangat penting ini. Barang siapa yang memperolok-olok salah

satu hukum Allah maka ia telah murtad (keluar) dari diennya.

Wal’iyyaadzubillah (kita berlindung kepada Allah darinya).

102 Barang siapa melakukan syirik maka ia telah meninggalkan tauhid.

Karena keduanya adalah dua hal yang bertentangan yang tidak mungkin

bersatu dan dua hal yang kontradiksi yang tidak mungkin bersatu dan tidak

mungkin hilang (pada diri seseorang). [Dari perkataan Aimmatud Da’wah

An-Najdiyyah/Para imam da’wah negeri Nejed]. Apabila hujjah sudah

tegak pada pelaku syirik akbar itu maka ia kafir ( plus musyrik –pent.)

berhak menerima siksaan di dunia dan akhirat. Dan apabila hujjah belum

tegak padanya maka ia kafir musyrik (mungkin maksudnya musyrik saja

karena status kafir itu berlaku jika hujjah sudah tegak –pent.). Namun tidak

terkena siksaan hingga hujjah ditegakkan padanya di dunia atau hingga

diuji di akhirat sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits yang mulia.

103 Tegaknya hujjah dalam masalah syirik akbar dan kewajiban-

yang nampak nyata maksudnya bukan harus memahami hujjah

sebagaimana klaim orang-orang murjiah. Syaikhul Islam Muhammad bin

Abdul Wahhab t berkata, “Jika mu’ayyan (orang tertentu) tidak boleh

dikafirkan kecuali jika hujjah sudah tegak padanya maka sudah menjadi

hal yang maklum bahwa tegaknya hujjah bukan maknanya: harus

memahami firman Allah dan sabda Rasul-Nya sebagaimana pemahaman

Abu Bakar a. Tetapi jika firman Allah dan sabda Rasul-Nya sudah

sampai padanya dan tidak ada sesuatu pun yang bisa menjadi udzur maka

Page 81: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

81

ia kafir. Sebagaimana dahulu, hujjah tegak kepada seluruh orang kafir

dengan Al-Qur'an. Padahal ada firman Allah Ta'ala,

ت أكنة أ علتنا على ق لوبه ١1الأنعا { يفقهوه }و

“… padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga

mereka tidak) memahaminya…” [QS. Al-An’am (6): 25] … Dan firman Allah Ta'ala,

{ } الذين لا ي عتقلو التبكت واب عنتد الله الص شر الد إ

“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi

Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-

apapun.” [QS. Al-Anfal (8): 22]. [Ad-Durar As-Saniyyah – Kitab

Hukmil Murtad: 69].

Hujjah tegak atas manusia dengan ilmu, penyampaian, adanya da’wah atau

kesempatan/peluang sampai ke tempat da’wah.

Ibnu Hazem t berkata: Hanyasanya Nabi n mewajibkan siapa saja

yang mendengar kenabian beliau untuk beriman kepada beliau. Sehingga

setiap orang musyrik yang berada di ujung selatan, utara, timur, kepulauan

terpencil, ujung barat dan bagian bumi yang terlalaikan lalu ia mendengar

beliau n disebut-sebut maka wajib baginya untuk mencari tahu tentang

keadaan beliau, tanda-tanda beliau dan beriman kepada beliau. Sampai

perkataannya: sedangkan orang yang berita tentang Nabi n dan ajaran

yang dibawa beliau namun kemudian ia tidak menemukan orang di

negaranya yang bisa memberitahunya tentang beliau maka ia wajib

berangkat meninggalkan negaranya menuju negara yang di sana ia bisa

memperjelas hakikat beliau. Andai saja tidak ada informasi dari beliau

bahwasanya tidak ada Nabi sesudah beliau tentu kita juga wajib

melakukan hal itu pada setiap orang yang kita dengar bahwa ia mengaku

sebagai nabi. Akan tetapi kita telah aman dari hal itu. Walhamdulillah. [Al-

Ihkam Fie Ushulil Ahkam: II / 112].

Page 82: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

82

menerimanya hanya orang yang hujjah sudah sampai

padanya. Allah Ta'ala berfirman,

Barang siapa tinggal di pedalaman tapi dekat dengan da’wah Islam maka

hujjah sudah tegak atasnya. Bila ia mati di atas syirik maka ia akan disiksa.

Bila orang-orang Islam hendak menyerangnya maka boleh tanpa harus

dida’wahi atau diperingatkan terlebih dahulu. Imam Ahmad t berkata:

Sekarang ini saya tidak tahu ada seseorang yang harus dida’wahi. [HR.

Tirmidzi – Bab Ad-Da’wah Qablal Qital]

Dalam Al-Mughniy, Ibnu Qudamah berkata: (Adapun perkataannya dari

“ahli kitab dan Majusi tidak dida’wahi sebelum memeranginya.” Ini harus

dipahami berdasarkan keumumannya. Karena da’wah sudah tersebar luas

dan merata sehingga tidak di antara mereka orang yang belum sampai

da’wah padanya kecuali sangat langka. Mengenai perkataannya “para

penyembah berhala harus dida’wahi sebelum diperangi” ini bukan umum.

Bila ada orang yang sudah sampai da’wah padanya maka tidak dida’wahi

tapi bila ada yang belum sampai da’wah padanya maka ia harus dida’wahi

sebelum diperangi. Begitu juga bila ada ahli kitab orang yang da’wah

belum sampai padanya maka mereka harus dida’wahi sebelum diperangi.

Ahmad berkata: Sesungguhnya da’wah sudah sampai dan tersebar luas,

namun bila ada suatu kaum di belakang Romawi dan di belakang Turki

dengan kondisi semacam ini maka tidak boleh memerangi mereka sebelum

dida’wahi …Ahmad berkata: Adalah Nabi mengajak kepada Islam

sebelum memerangi hingga Allah menampakkan dien-Nya dan hingga

Islam berkuasa. Sekarang ini saya tidak tahu ada seseorang yang harus

dida’wahi. Karena da’wah sudah sampai pada setiap orang. Bangsa

Romawi da’wah sudah sampai kepada mereka. Mereka tahu apa yang

dimaksudkan dari mereka. Da’wah itu hanya wajib sebelum Islam. kalau

sekarang ada yang berda’wah maka tidak apa-apa). [Al-Mughniy: X /

385].

Page 83: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

83

عث رسولا{} بين حى ن ب ت [.٢1 السراء:] وما كنا معذ

“Dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus

seorang rasul.” [QS. Al-Israa’ (17): 15].

Barang siapa mengucapkan dua kalimat syahadat,

menampakkan Islam kepada kami dan tidak melakukan salah

satu nawaqidhul Islam (pembatal Islam) kami

memperlakukannya sebagai orang Islam dan kami serahkan

urusan hatinya kepada Allah Ta'ala. Karena barang siapa yang

menampakkan syiar-syiar suatu dien maka hukum-hukum

penganutnya diberlakukan padanya. Perkara-perkara

manusia harus dipahami berdasarkan lahiriahnya dan Allah

yang mengetahui urusan hatinya104.

Hakikat Rafidhah

104 Rasulullah n bersabda,

ت إن ي " ت رت م وت أ ل ت أشق ولا ؛ الناس ق لوب عنت أن ق ب أ رواه " بطون ه ل ت (.م

“Sesungguhnya saya tidak diperintahkan untuk mengetahui isi hati

manusia dan tidak pula membelah perut-perut mereka.” [HR. Muslim].

Page 84: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

84

Menurut kami Rafidhah adalah kelompok musyrik

dan murtad105.

105 Riwayat mengenai perbedaan pendapat tentang kekafiran Syi'ah

adalah perbedaan bersejarah (historis) pada suatu kaum yang tidak

disatukan dengan Syi'ah Rafidhah kecuali hanya sekadar nama saja dan

klaim mencintai ahlul bait. Syaikh Ali Al-Khudhoir –fakkallahu asrahu-

menjelaskan masalah ini dengan penjelasan yang sangat baik dan bagus.

Beliau berkata, ((“Nama Syi'ah melewati beberapa fase perkembangan.

Fase pertama muncul mereka dihubungkan dengan orang yang

melebihkan Ali atas Utsman radhiyallu ‘anhuma. Kemudian orang yang

melebihkan Ali atas Syaikhain Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anil

jamii’. Kemudian muncul As-Saba-iyyah yang sudah keluar dari Islam,

para pengikut Ibnu Saba’ Al-Yahudiy. Pada era Zaid bin Ali bin Al-

Husein dan era khilafah Hisyam bin Abdul Malik mereka terpecah

menjadi Syi'ah Zaidiyyah, mereka para pengikut Zaid bin Ali bin Al-

Husein, dan Syi'ah Imamiyyah Itsnay ‘Asyriyyah, sekarang mereka

banyak terdapat di Iran, kawasan Teluk dan wilayah lainnya. Kemudian

Syi'ah Isma’iliyyah Bathiniyyah, mereka terdapat di wilayah Najran,

Yaman dan India. Kemudian Syi'ah Nashiriyyah dan Duruz yang terdapat

di wilayah Syam. Mengenai Syi'ah yang hanya ber-tasyayyu’ (mendukung

dan lebih memihak) Ali bin Thalib a dan ahli bait dan lebih

mendahulukan Ali, menurut yang saya ketahui, sekarang ini, satu pun

mereka sudah tidak ada lagi. Yang ada sekarang ini adalah Syi'ah

Rafidhah, Isma’iliyyah Bathiniyyah, Nashiriyyah Bathiniyyah dan

Duruz Bathiniyyah. Keempat kelompok inilha yang menuhankan dan ber-

istighatsah (memohon pertolongan) kepada ahli bait. Mereka adalah

Quburiyyuun. Status mereka musyrik kafir bukan muslim. Tidak beda

antara para ulama, muqallid (orang-orang yang taqlid/ikut-ikutan saja) dan

juhhaal (orang-orang bodoh), semuanya musyrik bukan muslim.

Mereka tidak di-udzur (dimaafkan) karena alasan kebodohan dalam

peribadatan mereka kepada selain Allah.

Page 85: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

85

Kami meyakini bahwa jika sebuah negara dikuasai

oleh syariat (undang-undang) kafir dan yang mendominasi

adalah hukum-hukum kafir dengan mengalahkan hukum-

hukum Islam maka negara itu adalah negara kafir106. Tapi ini

Apabila ada dari Syi'ah Zaidiyyah yang Quburiy, ia menyembelih untuk

selain Allah atau ber-istighatsah kepada selain Allah maka orang seperti

ini juga musyrik kafir. Apabila ada dari mereka yang jadi ahli kalam

(rasionalis), pengikut hawa nafsu dan paham mu’tazilah maka status

hukumnya sama dengan orang-orang penganut paham mu’tazilah.

Wallahu a’lam.

Mengenai orang yang berkata, “Sesungguhnya perbedaan kami dengan

mereka adalah hanya dalam masalah furu’ (cabang dien), ini adalah salah

besar yang menunjukkan kebodohan yang sangat parah. Perbedaan kita

dengan mereka adalah dalam masalah ushul (pokok dien). Perbedaan

antara kufur dan iman serta Islam dan syirik. Selain Syi'ah Zaidiyyah

harus ada rincian sebagaimana kami sebutkan.”))

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab t memperingatkan

pengklasifikasian ini sebagaimana dijelaskan barusan. Beliau –setelah

menyebutkan rincian masalah tafsiq (memvonis fasiq) dan takfir

(memvonis kafir) kelompok-kelompok Syi'ah terdahulu berkata, “Ini

adalah status hukum asal pada Syi'ah Rafidhah. Mengenai status hukum

orang-orang belakangan sekarang ini, sekarang di samping mereka

rafidhah mereka juga melakukan syirik akbar. Syirik akbar ini mereka

lakukan di kuburan-kuburan (masyahid). Kesyirikan yang mereka lakukan

lebih parah daripada kesyirikan bangsa Arab pada saat Rasulullah n

diutus kepada mereka. [Ad-Durar As-Saniyyah: X / 249 - 250].

106 Inilah yang berlaku menurut jumhur fuqaha (mayoritas ulama fiqih)

mengenai definisi daarul kufri (negara kafir).

Page 86: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

86

tidak mengharuskan mengkafirkan penduduk negara

tersebut karena tidak adanya Daulah Islam dan orang-orang

murtad mendominasi dan memegang kendali hukum

(kekuasaan) di negara-negara kaum Muslimin107.

Kami tidak berpendapat dengan pendapatnya orang-

orang ekstrim (ghulaat), yakni “hukum asal manusia adalah

kafir secara mutlak”108. Tetapi setiap orang tergantung

keadaannya masing-masing, ada yang muslim dan ada yang

kafir.

107 Orang-orang kafir dan murtad telah menguasai negara-negara Islam

sejak dahulu. Misal di masa lalu adalah berkuasanya orang-orang salibis

dan Tartar atas Syam, Iraq, Persia (Iran) dan negara di balik sungai

(Jaihun). Berkuasanya Banu ‘Ubaid Al-Qodaah (Al-Fathimiyyun) yang

murtad atas Mesir. Dengan itu maka negara itu menjadi negara kafir,

namun penduduknya orang-orang Islam.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t punya fatwa yang sangat terkenal

mengenai negara Maridin yang pernah dikuasai oleh bangsa Mongol

padahal negara itu didominasi oleh orang-orang Islam. Beliau

menggambarkan negara mereka sebagai negara murokkabah. Orang Islam

di negara itu diperlakukan sesuai haknya dan orang yang keluar dari

syariat Islam harus diperangi sesuai haknya. [Majmu’ Al-Fatawa: XXVIII

/ 241].

108 Ini adalah pendapat orang-orang khawarij.

Page 87: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

87

Kami beriman bahwa sekulerisme (al-‘ilmaniyyah)109

dengan berbagai macam bentuk dan madzhabnya –semisal

nasionalisme (al-qoumiyyah), patriotisme (al-wathoniyyah),

komunisme (asy-syuyu’iyyah), paham kebangkitan (al-

ba’tsiyyah)- itu semua adalah kekafiran nyata yang

membatalkan Islam110 dan mengeluarkan dari millah

(agama).

109 Ini istilah yang telah diselewengkan artinya oleh para penerjemah

(penerjemah bahasa Inggris-Arab) dari asal bahasanya yaitu bahasa Eropa.

Mereka mengaitkannya dengan ilmu. Padahal ilmu berlepas diri darinya.

Yang benar istilah ini diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan istilah

ad-dunyawiyyah atau al-laadiiniyyah. Dua istilah ini yang sepadan dengan

makna harfiah istilah secularism. Asal paham ini adalah pemisahan negara

dari dien.

110 Karena mereka tidak menyerahkan urusan dunia mereka kepada

syariat Allah, bahkan mereka berpendapat bahwa hawa nafsu para

tokohnya dan undang-undang buatan mereka lebih baik daripada dien

Allah.

Page 88: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

88

Manhaj Kami111

Pokok dalil menurut kami adalah Al-Kitab dan As-Sunnah112

dengan pemahaman salafush shalih113 dari tiga kurun

pertama yang dimuliakan114.

Pokok dalil menurut kami adalah Al-Kitab dan As-Sunnah112

dengan pemahaman salafush shalih113 dari tiga kurun pertama yg

111 Di muka sudah dijelaskan definisi manhaj. Lihat foot note nomor 3.

112 Ijma’ dan qiyas (analogi) serta pokok-pokok lain pada hakikatnya

kembali kepada dua pokok ini. Alangkah bagusnya perkataan Ibnul

Qayyim t ketika mengatakan:

ilmu itu firman Allah dan sabda Rasulullah

serta perkataan para sahabat, mereka lah orang-orang yang

berilmu

bukanlah ilmu jika engkau laksana orang dungu menghadapi

perbedaan pendapat

antara sabda Rasulullah dan pendapat si fulan

113 Karena mereka mengambil ilmu dari Rasulullah n. Beliau

meninggalkan mereka sedang beliau ridha dengan pemahaman mereka.

Beliau telah menunaikan amanah dan menyampaikan risalah kepada

manusia-manusia terbaik dan paling berilmu. Pemahaman mereka lebih

selamat dan lebih berilmu daripada selain mereka. Syaikhul Islam v

mengatakan, “Sebaiknya manusia itu membiasakan untuk mengikuti

Page 89: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

89

dimlikan114.Kami berpendapat bolehnya shalat di belakang

setiap muslim baik ia orang berbakti maupun orang fajir115

kebenaran salaf seperti di zaman Rasulullah n. Karena mereka adalah

masa terbaik. Sebaik-baik perkataan adalah kalamullah (firman Allah) dan

sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad n. Tidak boleh seorang

pun berpaling dari petunjuk sebaik-baik manusia dan petunjuk sebaik-baik

masa beralih kepada petunjuk orang yang derajatnya di sisi Allah di bawah

mereka.” [Majmu’ Al-Fatawa: I / 375].

… dan barang siapa yang mencela dan mencerca pemahaman salaf, pada

hakekatnya ia mencela orang yang mengajari mereka –yaitu Nabi

Muhammad n-. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t berkata, “Mencela

mereka berarti mencela Al-Qur'an dan As-Sunnah. Oleh karena itu

manusia membahas tentang pengkafiran sekte Rafidhah. [Ibid].

114 Rasulullah n bersabda,

ر أم » ت يق رتن يخي ت الذين ي لون ه ت ث الذين ي لون ه ره. التبخاري رواه . «ث وغي ت

“Sebaik-baik umatku adalah umat yang sekurun denganku. Kemudian

orang-orang setelah mereka. Kemudian orang-orang setelah mereka.”

[HR. Bukhariy dan lainnya].

115 Sekelompok sahabat, seluruhnya, tanpa ada satu pun yang berbeda

pendapat dan seluruh fuqaha tabi’in, tanpa ada satu pun yang berbeda

pendapat serta meyoritas ulama setelah mereka, juga mayoritas (jumhur)

ahli hadits, dan ini pendapat Imam Ahmad, Syafi’i, Abu Hanifah, Daud

dan imam-imam lainnya, mereka semua berpendapat bolehnya shalat di

belakang orang fasiq baik shalat jum’at maupun shalat lainnya. Kami juga

berpendapat seperti ini. Pendapat yang menyelisihi pendapat ini adalah

bid’ah muhdatsah (yang diada-adakan). [Al-Fashl Fie Al-Milal wa Al-

Ahwaa’ wa An-Nihal: IV / 135]. Dan silakan lihat juga Majmu’ Al-

Page 90: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

90

(suka berbuat dosa) dan masturul hal (tidak diketahui

keadaannya)116.

Fatawa: III / 280. Namun shalat di belakang orang yang lebih utama itu

lebih baik dan bagus.

116 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t berkata, “Boleh shalat di

belakang setiap muslim mastur berdasarkan kesepakatan empat imam dan

imam-imam kaum Muslimin yang lain. Maka barang siapa yang

mengatakan, “saya tidak mau shalat baik shalat jum’at maupun jamaah

kecuali di belakang orang yang saya ketahui aqidahnya (keyakinannya) di

hatinya” maka orang semacam itu adalah mubtadi’ (ahli bid’ah). Ia telah

menyelisihi (pendapat) para sahabat dan para tabi’in yang mengikuti

mereka dengan baik, empat imam, dan imam-imam kaum Muslimin yang

lain. Wallahu a’lam. [Majmu’ Al-Fatawa: IV / 542]. Itu dikarenakan

hukum asal kaum Muslimin adalah selamat aqidahnya. [Al-Mughniy: II /

27].

Page 91: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

91

Jihad tetap eksis keberadaannya hingga datangnya

hari kiamat117, baik ada imam atau tidak118, meski imamnya

117 Nabi n bersabda,

على التحق ظاهرين إلى ي وت التقيامة لا ت زا» -قال -ل طائفة منت أمى ي قاتلو ى ابتن مرتي عليته الله صلىف ي نتزل عي ت ت عال صل لنا . ف ي قول لا ف ي قول أ وسل ميره

رمة الله هذه الأمة ت على ب عتض أمراء . تكت ب عتضك واه ر .«. إ ل ت .وم

“Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu berperang di atas

kebenaran dan selalu menang sampai hari kiamat. Hingga ‘Isa putera

Maryam n turun. Amir (pemimpin) mereka mengajak ‘Isa, “Mari sini

shalat menjadi imam kami.” ‘Isa menjawab, “Tidak mau. Sesungguhnya

sebagian kalian atas sebagian yang lain adalah pemimpin. Itu sebagai

wujud pemuliaan Allah terhadap umat ini.” [HR. Muslim].

118 Ini sudah menjadi ijma’ umat Islam. tidak ada yang berpendapat ganjil

menyelisihi ima’ ini melainkan para ulama penjilat pada masa kita ini.

Bahkan sekalipun imam itu ada dan ada sekelompok orang hendak

menyerang dan memerangi musuh kafir hal ini masih dibolehkan meski

hukumnya makruh, tetapi tidak sampai haram. Lalu bagaimana dengan

jihad defensif, jihad membela dien, kehormatan dan negeri kaum

Muslimin?!!. Imam Asy-Syahid –menurut persangkaan kami- Ibnu

Nuhas Ad-Dimyathiy t mengatakan, “Ketahuilah dimakruhkan

berperang tanpa seizin imam atau amirnya. Namun tidak sampai haram

karena ini tidak lebih dari jiwa yang tertipu. Dalam ini dibolehkan.

Syaikhul Islam Abu Hafsh Al-Balqiiniy t dalam “Tash-hih Al-

Minhaj” mengatakan, “Ada beberapa tempat yang dikecualikan dari

hukum makruh ini, yaitu:

Pertama, jika orang yang ingin berperang terdiri dari satu orang atau

sebuah kelompok seandainya ia pergi minta izin kepada imam atau

Page 92: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

92

amirnya malah maksudnya tidak tercapai maka perangnya tanpa minta izin

terlebih dahulu hukum tidak makruh.

Kedua, jika imam menihilkan perang, ia dan para tentaranya terlena

dengan urusan dunia dan urusan-urusan lainnya sebagaimana yang bisa

kita saksikan di mana-mana, di sini hukum makruh tidak bisa diterapkan

pada orang -baik satu orang atau sebuah kelompok- yang ingin berperang

karena ketika itu berarti mereka melaksanakan kewajiban yang dinihilkan.

Ketiga, jika orang yang ingin berperang tidak mampu minta izin, dan besar

dugaannya seandainya ia minta izin malah tidak akan diizinkan, maka

dalam kondisi seperti ini tidak berlaku hukum makruh. Selesai. Ini baik

sekali. [Masyari’ul Aswaaq: 1019].

Page 93: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

93

zalim maupun adil119. Jika imam tidak ada jihad tidak boleh

ditunda; karena kemaslahatan jihad akan terlewat dengan

menundanya120.

119 Imam Bukhari t mengatakan, “Bab: Jihad tetap dilaksanakan baik

bersama orang baik maupun fajir (suka berbuat dosa) berdasarkan sabda

Nabi n , “Kebaikan itu terikat di ubun-ubun kuda hingga datangnya hari

kiamat.” [Shahih Bukhariy].

Imam Al’Ainiy t (salah satu ulama pensyarah Shahih Bukhariy)

menerangkan alasan Imam Bukhariy berdalil dengan hadits itu: “Alasan

Imam Bukhariy berdalil dengan hadits ini adalah: ketika Allah meletakkan

kebaikan pada ubun-ubun kuda sampai datangnya hari kiamat maka dapat

diketahui bahwa jihad tetap berlaku sampai datangnya hari kiamat. Sudah

diketahui bahwa di antara umatnya ada para imam (pemimpin) zhalim

yang tidak berlaku adil dan lebih mengutamakan harta ghanimah. Namun

meski demikian Allah tetap mewajibkan jihad bersama mereka.”

[‘Umdatul Qaariy: 14 / 145].

Saya berkata, “Allah sudah tahu akan hilangnya kekhilafahan dan imam

(khalifah) namun meski demikian Allah tetap mewajibkan jihad kepada

mereka sampai datangnya hari kiamat. Dalam hal ini terdapat bantahan

yang mengena kepada para ahli bid’ah yang mengklaim bahwa tidak ada

jihad kecuali dengan adanya khalifah. Inilah, sebagaimana anda lihat,

alasan Imam bukhariy berdalil dengan hadits tersebut.

120 Ungkapan ini berasal dari perkataan Imam Ibnu Qudamah Al-

Maqdisiy. [Lihat: Al-Mughniy: 10 / 374 ].

Page 94: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

94

Jika memperoleh harta ghanimah, maka harus dibagi

kepada orang-orang yang berhak menerimanya sesuai

dengan aturan syariat121.

Setiap mukmin seharusnya berjihad memerangi

musuh-musuh Allah Ta'ala sekalipun tinggal ia sendirian122.

Menurut kami darah, kehormatan dan harta kaum

Muslimin haram123. Tidak ada -dari ketiga hal itu- yang

121 Rinciannya ada dalam kitab-kitab fiqih.

122 Perhatikan perkataan Syaikh Abdurrahman bin Hasan Aalu Asy-

Asyaikh terdahulu. Termasuk di antara hal yang mengagumkan dari apa

yang diceritakan Syaikh Usamah bin Ladin adalah bahwa ketika Abu

Mush’ab Az-Zarqawi masuk Iraq bersamanya hanya ada 17 mujahid saja

untuk berperang melawan kekuataan kafir paling hebat!

123 Allah Ta'ala berfirman,

منا إلا خطأ" الناء: ل مؤت ت ي قت من أ لمؤت (،8١"وما كا

“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang

lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja).” [QS. An-Nisaa’ (4): 92].

Allah Ta'ala berfirman,

خالدا فيها وغضب ال هن ه دا فجزا منا م عم لت مؤت ه عليته ولعنه وأعد له ل "ومنت ي قت (82عذابا عظيما" الناء:

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja

maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka

Page 95: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

95

dihalalkan kecuali yang dihalalkan syariat Allah dan dianggap

sia-sia oleh Rasulullah n 124.

Apabila ada orang-orang kafir yang menyerang kesucian

kaum Muslimin125, maka ketika itu jihad menjadi fardhu

‘ain126. Tidak disyaratkan apapun untuk berjihad ketika

kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar

baginya.” [QS. An-Nisaa’ (4): 93].

124 Rasulullah n bersabda, “

يحل لا " امترئ د ل ت دى إلا م والارك بالن فتس فتس الزانى والن الث ي ب ثلث بإحت ، التبخاري رواه " للتجماعة التمفارق لدينه ل ت (وم

“Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena salah satu dari tiga

hal: orang sudah menikah yang berzina, membunuh sesama muslim dan

orang yang meninggalkan diennya ia meninggalkan jamaah kaum

Muslimin.” [HR. Bukhariy dan Muslim].

125 Dien, kehormatan dan harta benda mereka.

126 Ini juga termasuk di antara perkara yang sudah disepakati. Tidak ada

satu pun ahlul qiblah (muslim) yang menyelisihinya baik yang ahli sunnah

maupun yang ahli bid’ah. Imam Al-Jashshaash t berkata, “ Sudah

menjadi hal yang maklum dalam keyakinan kaum Muslimin bahwasanya

jika ahli tsughur merasa khawatir dari serangan musuh sedangkan mereka

tidak mampu melakukan perlawanan terhadap musuh sehingga mereka

merasa khawatir dengan negeri, jiwa dan keturunan mereka maka yang

wajib bagi seluruh umat Islam adalah berangkat jihad untuk melindungi

kaum Muslimin dari serangan musuh. Dalam masalah ini tidak ada sedikit

Page 96: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

96

hukumnya sudah fardhu ‘ain. Kaum Muslimin harus

melawannya sesuai kemampuan. Tidak ada satu pun yang

lebih wajib -setelah wajibnya iman- dari melawan127 musuh

penyerang yang merusak dien dan dunia.

Kufur riddah (kekafiran orang murtad) lebih besar dosa dan

bahayanya daripada kufur asli (kekafiran orang kafir asli)

pun perbedaan pendapat di tengah umat Islam. Bukanlah perkataan

seorang muslim apabila ia membolehkan duduk-duduk berpangku tangan

sampai orang-orang kafir menumpahkan darah-darah kaum Muslimin dan

keturunan mereka.” [Ahkaamul Qur’an: 4 / 312 ].

Al-Qurthubiy mengatakan, “ Dalam masalah ini tidak ada sedikit pun

perbedaan pendapat.” [Tafsir Al-Qurthubiy: VIII / 136].

Ibnu Hazem t berkata, “Ijma’ umat Islam mengatakan bahwasanya

jika musuh menduduki negeri kita maka kita wajib melakukan perlawanan

dan membela diri.” [Al-Ihkaam: IV / 491].

127 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu ta'ala berkata,

“Mengenai perang defensif (qital ad-daf’), ini adalah macam yang paling

berbahaya dalam melawan penyerang kesucian dan dien, ia hukumnya

wajib berdasarkan ijma’. Tidak ada satu pun yang lebih wajib -setelah

wajibnya iman- dari melawan musuh penyerang yang merusak dien dan

dunia. Tidak disyaratkan apapun untuk berjihad tapi setiap muslim harus

berjihad melawannya sesuai kemampuan. Hukum ini telah dinyatakan

oleh para ulama baik dari kalangan sahabat-sahabat kami maupun ulama

lainnya. Maka harus dibedakan antara melawan dalam rangka membela

diri dari musuh zalim yang menyerang dengan menyerang musuh di

negerinya. [Majmu’ Al-Fatawa: V / 537].

Page 97: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

97

berdasarkan ijma’128. Oleh karena itu menurut kami

memerangi orang-orang murtad lebih utama daripada

memerangi orang kafir asli129.

128 Karena orang murtad membatalkan ikatan imannya sekaligus

mengkhianati Allah dan Rasul-Nya. Dan biasanya orang-orang murtad,

disamping karena kemurtadannya, mereka juga membantu dan membela

orang-orang kafir asli. Padahal itu sudah sangat membuat rugi karena

mereka mengetahui kondisi dan aurat (rahasia kelemahan) kaum

Muslimin.

Allah Ta'ala berfirman,

ت ة التك وإ ت ف قاتلوا أئم ت وطعنوا في دينك ده ت منت ب عتد عهت ت لا نكثوا أيتمان ه ر إن ه فترا ت وهموا بإخت ما نكثوا أيتمان ه ق وت ، ألا ت قاتلو هو ت ي ن ت ت لعله له ت أيتما ج الرسول وه

منين(( البدءو ت مؤت ت كن ت شوته إ ت تخت ت فالله أحق أ ن ه شوت ت أول مرة أتخت (،٢2-٢١وبة:ك

“Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan

mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin

orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-

orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti.

Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah

(janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul

dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu? Mengapakah kamu

takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti,

jika kamu benar-benar orang yang beriman.” [QS. At-Taubah (9): 12 -

13].

Allah Ta'ala berfirman,

Page 98: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

98

ت ف ومنت ت عنت دينه ف يمتت وهو كافر فأولئاك حبطتت أعتماله ن تيا ي رتتددت منتك ي الد(( البقرة: ت فيها خالدو خرة وأولئاك أصتحاب النار ه (،١٢٠والآت

“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati

dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan

di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di

dalamnya.” [QS. Al-Baqarah (2): 217].

Ibnu Rajab Al-Hambaliy t berkata, “Jumhur (mayoritas) ulama

membedakan antara keduanya (yakni orang kafir asli dan orang kafir

murtad). Mereka menganggap orang kafir murtad lebih besar dosa dan

bahayanya karena sebelumnya pernah Islam. Oleh karena itu ahlul harbi

(orang-orang yang perang dengan kaum Muslimin) yang tidak boleh

dibunuh, statusnya berubah menjadi harus dibunuh karena

kemurtadannya, seperti orang yang sudah tua renta, setengah baya, dan

orang buta. Mereka pada asalnya tidak boleh dibunuh dalam perang.”

[Jami’ul ‘Ulum wal Hikam: I / 127].

Ibnul Qayyim t berkata, “Orang yang membatalkan perjanjian

keadaannya lebih buruk daripada orang kafir asli yang memerangi;

sebagaimana orang yang membatlakn imannya dengan melakukan

kemurtadan (orang murtad) keadaannya lebih buruk daripada orang kafir

asli.” [Ahkaam Ahli Adz-Dzimmah: III / 1192].

129 Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy t berkata, “Mereka (orang-

orang murtad) paling berhak untuk diperangi karena dengan meninggalkan

mereka bisa jadi mendorong orang-orang semacam mereka untuk

menyerupai mereka dan ikut-ikutan murtad bersama mereka sehingga

akan menimbulkan banyak bahaya. Apabila mereka diperangi, apabila ada

yang tertangkap ia harus dibunuh, apabila ada yang kabur melarikan diri

harus dikejar, apabila ada yang terluka harus segera dibunuh. Inilah

perkataan Imam Syafi’i. [Al-Mughniy: X / 90].

Page 99: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

99

Imamah (kepemimpinan) tidak boleh diberikan kepada orang

kafir130.

Apabila imam melakukan kekafiran maka ia tidak sah jadi

pemimpin, tidak wajib menaatinya131 dan kaum Muslimin

130 Ketika tujuan dari adanya imam adalah meninggikan kalimat Allah

dan berusaha mengatur kemaslahatan-kemaslahatan kaum Muslimin. Oleh

karena itu Allah Ta'ala berfirman,

مت "يا أي ها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول "وأولي الأت ت (18 الناء: ر منتك

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),

dan ulil amri di antara kamu.” [QS. An-Nisaa’ (4): 59].

Maksudnya kata “minkum” yaitu bagian dari jamaah kaum Muslimin. Al-

Qadhiy ‘Iyadh t menukilkan ijma’ (kesepakatan) kaum Muslimin atas

hal ini. [Syarah Muslim karya Imam Nawawiy: XII / 229].

131 Umat Islam juga bersepakat (berijma’) atas hal ini. Qadhiy ‘Iyadh

t berkata, “Para ulama bersepakat (berijma’) bahwa imamah

(kepemimpinan) tidak sah bagi orang kafir dan seandainya muncul

kekafiran pada pemimpin muslim maka ia harus dilengserkan

(dimakzulkan) … seandainya muncul kekafiran, pengubahan syariat atau

bid’ah padanya maka ia telah keluar dari hukum perwalian (tidak berhak

jadi pemimpin), tidak wajib menaatinya, orang-orang Islam wajib bangkit

mencopotnya dan menggantinya dengan pemimpin yang adil jika itu

memungkinkan. Jika yang mampu melakukannya hanya suatu kelompok,

maka wajib atas kelompok itu bangkit mencopot pemimpin yang kafir.

Jika pemimpinnya menjadi ahli bid’ah tidak wajib atas mereka bangkit

mencopotnya kecuali jika mereka memprediksi mampu mencopotnya.

Namun jika mereka dalam keadaan lemah tidak berdaya mereka tidak

wajib bangkit mencopotnya. Dalam keadaan seperti itu seorang muslim

hendaknya hijrah meninggalkan negerinya ke negeri lain untuk

Page 100: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

100

wajib bangkit untuk mencopotnya serta harus menggatinya

dengan imam yang adil jika itu memungkinkan132.

Tegaknya dien itu dengan Al-Qur'an yang memberikan

petunjuk dan pedang yang membela133. Jihad kami lakukan

menyelamatkan diennya. [Ibid]. Disyaratkannya “mampu” dalam konteks

bangkit memberontak kepada pemimpin ahli bid’ah, bukan pemimpin

kafir. Maka perhatikanlah hal ini!

132 Jika itu tidak memungkinkan, mereka wajib mempersiapkan persiapan

dan berusaha agar mampu, karena sesuatu yang suatu kewajiban tidak bisa

dilakukan dengan sempurna kecuali dengannya maka sesuatu itu wajib

hukumnya.

133 Rabb kita yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana berfirman,

لي قو الن التكاب والتميزا ط وأن تزلتنا " لقدت أرتسلتنا رسلنا بالتب ي نات وأن تزلتنا معه ت اس بالتق الله منت ي نتصره ورسله ب الله قوي التغيتب إ التحديد فيه بأتس شديد ومنافع للناس ولي عتل

("١1عزيز سورة الحديد:

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa

bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab

dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.

Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan

berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi

itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan

rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah

Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” [QS. Al-Hadid (57): 25].

Page 101: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

101

dengan pedang dan tombak serta hujjah (argumen) dan

bayan (penjelasan).

“Barang siapa yang berpaling dari Al-Qur'an maka ia harus diluruskan

dengan besi (senjata). Oleh karena itu tegaknya dien itu dengan mush-haf

Al-Qur'an dan pedang. Jabir bin Abdullah h berkata: Rasulullah

memerintahkan kami untuk memukul dengan ini –yakni pedang- orang

yang berpaling dari ini –yakni mush-haf Al-Qur'an.” [Majmu’ Al-Fatawa:

XXVIII / 264].

Syaikhul Islam juga berkata: “Allah Ta'ala menyebutkan bahwasanya Dia

menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Al-Mizan (neraca timbangan) dan

bahwasanya Dia menurunkan besi untuk menegakkan keadilan dan agar

Allah mengetahui siapa orangnya yang menolong-Nya dan Rasul-Nya.

Oleh karena itu itu tegaknya dien itu dengan Al-Kitab yang memberi

petunjuk dan pedang yang membela. Cukuplah Rabbmu sebagai pemberi

petunjuk dan penolong.” [Majmu’ Al-Fatawa – At-Tuhfah Al-‘Iraqiyyah

Fie Al-A’maal Al-Qalbiyyah: X / 13].

Saya berkata: Demi Allah, sungguh sangat bagus perkataan Syaikhul

Islam ini karena kami penduduk Iraq serasa mendapat bingkisan dengan

perkataan beliau ini.

Page 102: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

102

Barang siapa yang menyeru kepada selain Islam134 atau

mencerca (menghujat) dien kami135 atau mengangkat

pedang melawan kami136 maka ia memerangi kami.

134 Barang siapa yang menyeru kepada selain Islam maka ia telah

menantang Allah untuk berperang dan mencela dien dan hukum-Nya tanpa

ragu. Barang siapa yang menyeru kepada demokrasi, sekulerisme,

sosialisme dan madzhab-madzhab kafir serta millah-millah syaitan maka

ia memerangi Ahli tauhid (orang-orang bertauhid). Syaikh Asy-Syahid –

menurut persangkaan kami- Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad

bin Abdul Wahhab rahimahumullahu ta’ala berkata, “Barang siapa

menyerukan berhakim kepada selain Allah Ta'ala dan Rasul-Nya n maka

berati ia menyerukan berhakim kepada thaghut.” [Taisir Al-‘Aziz Al-

Hamid: 493]. Allah Ta'ala memerintahkan kita untuk memerangi thaghut

dalam Al-Furqan Al-‘Azhim. Allah Ta'ala berfirman,

بيل ا في س بيل الله والذين كفروا ي قاتلو في س لطاغوت ف قاتلوا الذين آمنوا ي قاتلو ضعيفا الناء: كا كيتد الشيتطا إ لياء الشيتطا (٠3أوت

“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang

yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan

syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.”

[QS. An-Nisaa’ (4): 76].

135 Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman,

ت ت نكثوا أيتمان ه ت ف قاتلوا أئم وإ ت وطعنوا في دينك ده ر((منت ب عتد عهت ة التكفت

“Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan

mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin

orang-orang kafir itu.” [QS. At-Taubah (9): 12].

Page 103: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

103

Kami membuang furqah (perpecahan) dan ikhtilaf

(perbedaan pendapat) dan kami menyerukan persatuan dan

kesatuan137.

Ibnul Qayyim t berkata: “Setiap orang yang mencerca dien kami

maka ia termasuk di antara para pemimpin orang-orang kafir.” “Tidak

diragukan lagi bahwa menikam (mencerca) dien lebih besar dosa dan

bahayanya daripada menikam menggunakan tombak dan pedang”

lanjutnya. [Ahkaam Ahli Dzimmah].

136 Sa’iid bin Zaid z berkata: Saya pernah mendengar Nabi y

bersabda,

قل منت " قل شهيد ومنت ف هو دينه دو قل و منت يد شه ف هو دمه دو ماله دو قل ومنت شهيد ف هو له دو .وصححه ي ذ م رت ال و د او د وب أ اه و ر "شهيد ف هو أهت

“Barang siapa terbunuh karena membela diennya ia adalah syahid.

Barang siapa terbunuh karena membela darahnya ia adalah syahid.

Barang siapa terbunuh karena membela hartanya ia adalah syahid.

Barang siapa terbunuh karena membela keluarganya ia adalah syahid.”

[HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan ia menshahihkannya].

137 Allah Ta'ala berfirman,

ميعا ولا ت فرقوا واذتكروا نعتمة الله عل ت يت " واعتصموا بحبتل الله ت أعتداء فألف ب يتن ق لوبك ت إذت كن ت كها كذلك ي ب ت من ت رة من النار فأن تقذك ت على شفا حفت وانا وكن ت ت بنعتمه إخت بحت ت آياته فأصت ي ن الله لك

ت ، ولتكنت منتك دو ت ت هت بالتمعتروف وي لعلك إلى التخيتر ويأتمرو عو عن التمنتكر وأولئاك أمة يدت هوت ن ت التب ي نات وأولئا اءه لفوا منت ب عتد ما ، ولا تكونوا كالذين ت فرقوا واخت لحو التمفت ت عذاب ه ك له

(.٢٠1-٢٠2" آل عمرا: عظي

Page 104: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

104

Kami tidak menganggap seorang muslim berdosa dan

meng-hajrnya (memboikotnya) karena perbedaan dalam

masalah ijtihadiyah138.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan

janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu

ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah

mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,

orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang

neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang

munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu

menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah

datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang

yang mendapat siksa yang berat.” [QS. Ali Imran (3): 103 - 105].

138 Ini masalah yang samar dan rumit yang tidak banyak diketahui orang

pada umumnya. Ibnul Qayyim t berkata: “Pendapat yang benar yang

dipegang oleh para imam adalah bahwa selama dalam masalah-masalah

ijtihadiyah tidak ada dalil yang mewajibkan untuk mengamalkannya

semisal hadits shahih yang tidak ada penentangnya dari hadits shahih yang

lain, maka dalam masalah-masalah semacam ini jika tidak ada dalil jelas

yang mewajibkan untuk mengamalkannya dibolehkan berijtihad. Hal ini

dikarenakan dalil-dalil yang ada saling bertentangan atau karena dalil-

dalilnya tidak diketahui.” [I’lamul Muwaqqi’in: III / 288]. Barang siapa

yang berijtihad dalam masalah-masalah semacam ini, jika ia benar maka

ia mendapat du pahala dan barang siapa yang berijtihad namun salah

ijtihadnya maka ia mendapat satu pahala. Hal ini sebagaimana tersebut

hadits shahih dari nabi kita Muhammad n.

Page 105: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

105

Kami berpendapat umat wajib bersatu –terutama

para mujahidin- di bawah satu panji139.

Kaum Muslimin adalah satu umat, tidak ada

keutamaan bagi bangsa Arab atas bangsa non Arab (asing)

kecuali dengan keutamaan taqwa140. Darah kaum Muslimin

setara. Orang yang paling rendah derajatnya di antara

mereka jika memberikan jaminan keamanan maka berlaku

139 Demi Allah mereka bersikap benar dan jujur. Sepak terjang mereka

menjadi saksi atas hal ini. Mereka memulai dengan membentuk Majelis

Syura Mujahidin, kemudian langkah kedua membentuk Hilful

Muthayyabin, dan langkah ketiga mereka bergabung masuk di bawah

kepemimpinan (imrah) Daulah Islam Iraq.

140 Rasulullah bersabda dalam kesempatan khutbah wada’ (perpisahan):

ل لعربى على أعتجمى ولا لعجمى على عربى ولا لأ "ألا ود ولا لا فضت مر على أست حتمر إلا بال قتوى ود على أحت مد.رواه أحت ."أست

“Ketahuilah tidak ada keutamaan bagi bangsa Arab atas bangsa non

Arab (asing), tidak pula bagi bangsa non Arab atas bangsa Arab, tidak

pula bagi bangsa berkulitmerah atas bangsa berkulit hitam, tidak pula

bagi bangsa berkulit hitam atas bangsa berkulit merah kecuali dengan

keutamaan taqwa.” [HR. Ahmad].

Page 106: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

106

pada semua kaum Muslimin141. Kami tidak berpaling dari

nama-nama yang Allah Ta'ala berikan kepada kami142.

141 Rasulullah n bersabda:

" ت ت كافأ المؤمنو ه عى دما ت ت وي ت بذم ه ت أدتناه ت منت ىل ع يد وه ل ولا سواه ي قتد ذو لا و افر بك مؤمن ده يف عهت ه " عهت ر مد أخت ائ و داود وأبو أحت حه ي وصح الن

ح الت .اك

“Darah kaum Muslimin setara. Orang yang paling rendah derajatnya di

antara mereka jika memberikan jaminan keamanan maka berlaku pada

semua kaum Muslimin. Mereka bersatu laksana satu tangan dalam

menghadapi musuh-musuh mereka. Seorang mukmin tidak boleh dibunuh

karena ia membunuh orang kafir dan tidak pula orang kafir mu’ahad

(terikat perjanjian dengan orang Islam) karena ia membunuh orang

kafir.” [HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai dan dishahihkan oleh Al-Hakim].

Ibnul Qayyim t memberi komentar terhadap hadits yang agung ini:

Berikut ini ada empat persoalan universal,

Pertama: darah mereka setara, ini menghalangi kita untuk membunuh

seorang muslim karena ia telah membunuh orang kafir.

Kedua: “Orang yang paling rendah derajatnya di antara mereka jika

memberikan jaminan keamanan maka berlaku pada semua kaum

Muslimin” ini mengharuskan kita untuk menerima jaminan keamanan

yang diberikan seorang wanita dan hamba sahaya.

Ketiga: bahwa kaum Muslimin bersatu laksana satu tangan dalam

menghadapi musuh-musuh mereka. Ini melarang dari menjadikan orang-

orang kafir sebagai pemimpin dalam segala tingkatannya. Karena

pemimpin bisa menguasai bawhannya.

Page 107: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

107

Kami menyerahkan loyalitas kami kepada para wali

Allah Ta'ala dan memberikan pembelaan kepada mereka143.

Keempat: orang yang paling jauh dari mereka harus mengembalikan harta

ghnimah kepada mereka. Ini mengharuskan bahwa bila ada pasukan

mendapatkan ghanimah dengan kekuataan pasukan Islam maka harta itu

milik mereka semua termasuk anggota pasukan yang berada jauh. Karena

dengan andil kekuataannya mereka semua bisa mendapatkan ghanimah.

Harta fai yang di baitul mal diperuntukkan untuk anggota pasukan baik

yang jauh maupun yang dekat. Sekalipun sebab ia mengambilnya adalah

anggota yang dekat. [Zaadul Ma’ad dengan sedikit ringkasan: V / 81].

142 Allah Ta'ala berfirman,

لمين ت التم (٠4منت ق بتل" الحج: " هو سماك

“Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari

dahulu.” [QS. Al-Hajj (22): 78].

143 Allah Ta'ala berfirman,

لياء ب عتض" الوبة: ت أوت منات ب عتضه والتمؤت منو (٠٢" والتمؤت

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian

mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.” [QS. At-

Taubah (9): 71].

Allah Ta'ala berfirman, ر" الأنفال: النصت ين ف عليتك ت في الد نتصروك است (٠١" وإ

“Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan)

agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan.” [QS. Al-Anfal (8):

72].

Page 108: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

108

Dan kami memusuhi serta membenci musuh-musuh Allah

Ta'ala144.

Kami melepaskan diri, berlepas diri dan kufur

(mengingkari) setiap millah (agama) selain agama Islam145

144 Allah Ta'ala berfirman,

ت إنا ب مه والذين معه إذت قالوا لقوت نة في إب تراهي وة ح ت أست ت رآء " قدت كانتت لك منتك التعداوة والتب غت نك ن نا وب ي ت ت وبدا ب ي ت منت دو الله كفرتنا بك ضاء أبدا حى ومما ت عتبدو

ده" الممحنة: منوا بالله وحت (8ت ؤت

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim

dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata

kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu

dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari

(kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan

kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah

saja.” [QS. Al-Mumtahanah (60): 4].

145 Allah Ta'ala berfirman,

نبوا الطاغوت" النحل ت اعتبدوا الله وا (23" ولقدت ب عث تنا في كل أمة رسولا أ

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk

menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu".” [QS.

An-Nahl (16): 36].

Allah Ta'ala berfirman, خرة من بل منته وهو في الآت ل دينا ف لنت ي قت س ت ر الت غي ت رين آل ا" ومنت ي ب ت لتخاس

(41عمرا:

Page 109: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

109

dengan menempuh jalan Al-Kitab dan As-Sunnah sambil

menjauhi jalan-jalan bid’ah dan kesesatan.

Inilah aqidah dan manhaj kami. Keduanya dien dan

cirikhas kami. Di atasnyalah kami bersatu dan karenanyalah

kami berjihad.

Kami memohon kepada Allah Ta'ala petunjuk,

keteguhan (tsabat) dan konsisten di atas keduanya sampai

ajal menjemput, dan kami memohon kepada Allah Ta'ala

agar menjadikan kami menjadi bagian dari pasukan penakluk

negara-negara kafir yang akan mengibarkan panji tauhid dan

sunnah dan memerangi syirik dan bid’ah146.

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali

tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat

termasuk orang-orang yang rugi.” [QS. Ali Imran (3): 85].

146 Ya Allah kabulkanlah permohonan kami. Shalawat dan salam semoga

terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad dan segenap keluarga, para

sahabat dan para tentaranya.

Telah ditulis oleh

Abi Mariyah Al-Qurasyiy

semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa kedua orang

tuanya.

Page 110: NURUL YAQIN - ia801807.us.archive.org

110

Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada

Nabi kita Muhammad dan segenap keluarga serta para

sahabatnya.

Pimpinan Tanzhim Al-Qaida di

Negeri Dua Aliran Sungai

Lajnah Syar’iyyah

Tanzhim Al-Qaida di Negeri Dua Aliran

Sungai