15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan secara umum ditandai dengan aktivitas otot polos miometrium yang relatif tenang yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin sampai dengan kehamilan aterm. Beberapa jam menjelang akhir dari kehamilan ditandai dengan adanya kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin melalui jalan lahir. Kontraksi miometrium pada persalinan terasa nyeri, sehingga istilah nyeri persalinan digunakan untuk mendiskripsikan proses ini (Prawirohardjo, 2010). Rasa nyeri muncul akibat respon psikis dan refleks fisik. Kualitas rasa nyeri fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan, nyeri terbakar, rasa sakit, denyutan, sensasi tajam, mual, dan kram. Rasa nyeri dalam persalinan menimbulkan gejala yang mudah 1

nyeri persalinan bab I

  • Upload
    mariza

  • View
    13

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

5

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKehamilan secara umum ditandai dengan aktivitas otot polos miometrium yang relatif tenang yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin sampai dengan kehamilan aterm. Beberapa jam menjelang akhir dari kehamilan ditandai dengan adanya kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin melalui jalan lahir. Kontraksi miometrium pada persalinan terasa nyeri, sehingga istilah nyeri persalinan digunakan untuk mendiskripsikan proses ini (Prawirohardjo, 2010). Rasa nyeri muncul akibat respon psikis dan refleks fisik. Kualitas rasa nyeri fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan, nyeri terbakar, rasa sakit, denyutan, sensasi tajam, mual, dan kram. Rasa nyeri dalam persalinan menimbulkan gejala yang mudah dikenali. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik timbul sebagai respon terhadap nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, dan warna kulit. Perubahan afektif berupa rasa cemas disertai lapang perseptual yang menyempit, mengerang, menangis, gerakan tangan (yang menandakan rasa nyeri) dan ketegangan otot yang sangat di seluruh tubuh (Bobak dkk, 2004).Nyeri yang dirasakan pada kala I persalinan menurut Maryunani (2010), bersifat sakit dan tidak nyaman pada fase akselerasi, nyeri dirasakan agak menusuk pada fase dilatasi maksimal, dan nyeri menjadi lebih hebat, menusuk, dan kaku pada fase deselerasi. Andarmoyo dan Suharti (2013) mengatakan bahwa nyeri persalinan sebagai kontraksi miometrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda pada masing-masing individu. Nyeri yang timbul dalam persalinan mengakibatkan kekhawatiran dan biasanya menimbulkan rasa takut dan stres yang mengakibatkan pengurangan aliran darah ibu ke janin. Sebagian besar wanita sudah mengerti bahwa persalinan hampir selalu disertai rasa nyeri, namun tidak bisa dipungkiri bahwa hanya sedikit wanita yang siap menghadapi nyeri persalinan. Apalagi untuk wanita yang belum pernah bersalin, rasa ketakutan akan rasa sakit seperti yang diceritakan oleh ibu, bibi, dan teman-teman wanita lainnya yang pernah mengalaminya akan membuat perasaan para ibu semakin menciut (Maryunani, 2010). Stres atau rasa takut secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan sakit dirasakan. Karena saat wanita dalam kondisi inpartu tersebut mengalami stres, maka secara otomatis tubuh akan mengeluarkan hormon adrenalin dan kotekolamin yang menyebabkan uterus menjadi semakin tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot-otot uterus berkurang karena arteri mengecil dan menyempit, akibatnya adalah nyeri yang tidak terelakkan (Judha dkk, 2012) Nyeri persalinan juga dapat menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ini juga akan merangsang peningkatan kotekolamin yang dapat menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi inertia uteri yang dapat berakibat kematian ibu saat melahirkan (Azizah, 2011). Angka kematian ibu di Indonesia menurut SDKI (survai demografi kesehatan Indonesia) pada tahun 2012 mencapai angka 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini dianggap sangat mengejutkan karena angka kematian ibu mengalami kenaikan dari data SDKI sebelumnya yaitu tahun 2007 yang mencapai angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Data angka kematian ibu yang didapat dari SDKI selama 5 kali berturut-turut menunjukkan hasil bahwa terjadi penurunan yang signifikan dari tahun 1994 hingga tahun 2007, namun pada tahun 2012 inilah angka kematian ibu kembali melonjak (SDKI, 2012).Di Jawa Tengah, angka kematian ibu pada tahun 2012 mencapai 668 kasus. Angka ini tergolong lebih rendah bila dibandingkan dengan angka kematian ibu di Jawa Tengah pada tahun 2013 yang mencapai 675 kasus. Angka kematian ibu di Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah cenderung turun pada tahun 2012 yaitu sebesar 65,47 per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai angka 110,27 per 100.000 kelahiran hidup (www.jatengtime.com).Sesuai dengan Misi Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia sehat 2010 yaitu MPS (Making Pregnancy Safer), dimana diharapkan bahwa dalam setiap persalinan akan terjadi persalinan yang berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan akan hidup dan sehat. Maka dari itu, perlu diadakan berbagai metode/teknik alternatif untuk mengatasi atau mengurangi rasa nyeri yang datang saat akan melahirkan (Maryunani, 2010). Untuk mengatasi nyeri kala I pada persalinan perlu diadakan berbagai metode/teknik alternatif untuk memperingan nyeri. Metode memperingan nyeri kala I persalinan dikenal 2 jenis, yaitu penanganan nyeri secara farmakologis (menggunakan obat-obatan) dan penanganan nyeri secara non-farmakologis (tanpa obat-obatan). Salah satu cara penatalaksanaan nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri persalinan dengan endorphin massage. Teknik yang merupakan sentuhan dan pemijatan ringan ini sangat penting bagi ibu hamil, karena dapat membantu memberikan rasa tenang dan nyaman baik disaat menjelang maupun disaat proses persalinan akan berlangsung. Endorfin dalam tubuh bisa dipicu munculnya melalui kegiatan seperti pernapasan yang dalam dan relaksasi serta medikasi. Karena endorfin diproduksi oleh tubuh manusia sendiri, maka endorfin dianggap sebagai zat penghilang rasa sakit yang terbaik (Aprilia, 2011). Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Melyana dkk. (2011) tentang pengurangan nyeri kala I persalinan dengan menggunakan endorphin massage. Penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil sebelum diberikan endorphin massage, 10 dari 15 orang (66,7%) mengalami nyeri berat, kemudian setelah diberikan endorphin massage didapatkan hasil 2 dari 15 orang (13,3%) yang mengalami nyeri berat. Penelitian ini menggunakan signifikasi p value = 0,000 < 0,05. Hasil penelitian Melyana dkk menunjukkan ada pengaruh pemberian endorphin massage pada penurunan skala nyeri kala I persalinan. Metode lain untuk mengurangi nyeri persalinan diantaranya adalah dengan kompres es. Kompres es yang memiliki sifat dingin ini berguna untuk nyeri muskuloskeletal atau sendi serta membuat baal daerah yang terkena dengan memperlambat transmisi nyeri dan impuls-impuls lainnya melalui neuron-neuron sensorik yang menyebabkan rasa kebal karena efek dinginnya (Simkin dan Ancheta, 2005). Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Rusdiatin dan Maulana (2007) tentang pemberian kompres es pada penurunan skala nyeri kala I, diketahui sebelum dilakukan kompres es, 16 dari 30 orang (53,3%) mengalami nyeri berat, kemudian setelah dilakukan kompres es diketahui hasil 5 dari 30 orang (16,7%) mengalami nyeri berat dengan signifikansi 0,000, dimana nilai ini < 0,005. Dengan demikian, hasil penelitian Maulana dan Rusdiatin menunjukkan ada pengaruh pemberian kompres es terhadap nyeri kala I persalinan berupa penurunan skala nyeri. Dari hasil survai pendahuluan di Puskesmas Candimulyo Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang yang terdiri dari 19 desa, didapatkan rata-rata partus sebanyak 59 persalinan perbulannya pada tahun 2013. Selanjutnya dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui wawancara dengan salah satu bidan di Desa Surojoyo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang diketahui bahwa pada saat persalinan kala I, sebagian ibu bersalin mengalami rasa sakit saat kala I persalinan. Dari wawancara juga didapatkan bahwa bidan desa tidak melakukan tindakan apapun untuk meringankan rasa nyeri kala I persalinan di fase laten maupun fase aktif. Berkaitan dengan studi pendahuluan yang telah dilakukan, peneliti ingin memberikan tindakan pada saat nyeri kala I persalinan berlangsung. Tindakan akan dilakukan pada saat fase aktif persalinan mengingat nyeri pada kala ini bersifat intermitten. Tindakan ini juga diharapkan agar ibu merasa nyaman serta dapat mengontrol emosinya untuk tetap tenang selama persalinan agar tidak menambah rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu. Dengan penelitian ini, peneliti juga ingin membandingkan efektivitas penggunaan endorphin massage dan kompres es terhadap intensitas skala nyeri kala I pada ibu bersalin.Berkaitan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul Efektivitas Penggunaan Endorphin Massage dan Kompres Es terhadap Intensitas Skala Nyeri Kala I Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Candimulyo Kabupaten Magelang Tahun 2014 sebagai karya tulis ilmiah. B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Bagaimana efektivitas penggunaan endorphin massage dan kompres es terhadap intensitas skala nyeri kala I persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Candimulyo Kabupaten Magelang Tahun 2014? C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumUntuk mengetahui efektivitas penggunaan endorphin massage dan kompres es terhadap intensitas skala nyeri kala I persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Candimulyo Kabupaten Magelang Tahun 2014.2. Tujuan Khususa. Mengetahui intensitas skala nyeri kala I persalinan pada responden sebelum dilakukan tindakan. b. Mengetahui intensitas skala nyeri kala I persalinan pada responden setelah dilakukan endorphin massage.c. Mengetahui intensitas skala nyeri kala I persalinan pada responden setelah dilakukan kompres es.d. Menganalisis efektivitas penggunaan endorphin massage terhadap intensitas skala nyeri kala I persalinan pada responden.e. Menganalisis efektivitas penggunaan kompres es terhadap intensitas skala nyeri kala I persalinan pada responden. f. Menganalisis efektivitas penggunaan endorphin massage dan kompres es terhadap intensitas skala nyeri kala I persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Candimulyo Kabupaten Magelang Tahun 2014.D. Manfaat Penelitian1. Bagi PenelitiMenambah informasi, pengetahuan, dan pengalaman khususnya di bidang kebidanan tentang efektivitas penggunaan endorphin massage dan kompres es terhadap intensitas skala nyeri kala I persalinan. 2. Bagi Institusi PendidikanSebagai informasi untuk penelitian selanjutnya, serta dapat digunakan sebagai bacaan bagi mahasiswa lain mengenai gambaran efektivitas penggunaan endorphin massage dan kompres es terhadap intensitas skala nyeri kala I persalinan.3. Bagi BidanSebagai informasi, masukan, serta strategi yang dapat dianjurkan dan digunakan oleh bidan dalam mendukung ibu dalam persalinan dalam upaya meminimalkan derajat nyeri yang dirasakan oleh ibu saat bersalin. E. Keaslian PenelitianNoNamaTahunJudulJenis PenelitianHasil Penelitian

1Iin Nur Azizah, Melyana Nurul Widyawati, Novita Nining Anggraini2011Pengaruh Endorphin Massage terhadap Intensitas Nyeri Kala I Persalinan Normal Ibu Primipara Di BPS S dan B Demak Tahun 2011Quasy Eksperimental Design dengan rancangan posttest only control group design. Ada pengaruhendorphin massage terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal ibu primipara di BPS S dan B Demak tahun 2011 dengan hasil p value = 0,000 < 0,05.

2Rusdiatin Maulana2007Pengaruh Pemberian Kompres Es terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I di Rumah Sakit Rajawali Citra Potorono Banguntapan Bantul Tahun 2007.Quasy Eksperimental Design dengan rancangan non equivalent control group pretest posttest design.Ada pengaruh pemberian kompres es terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di Rumah Sakit Rajawali Citra Potorono Banguntapan Bantul tahun 2007 dengan hasil p value = 0,000 < 0,05.

3Karikam Annisa Wuri, dr. Siti Candra dan Sri Mudayati.2007Pengaruh Kompres Dingin terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo.Eksperimental Design dengan rancangan one group pretest-posttest design.Ada pengaruh kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri kala i persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo dengan hasil Z hitung = 2,877 < nilai kritis Z = 1,96.

1