9
Pada prakteknya penggunaan ramuan tradisional ini selain sebagai bahan untuk pengobatan tetapi juga sebagai ramuan untuk meningkatkan bobot badan ternak penggem ukan atau menambah kekuatan pada ternak kerja maupun hean aduan dan pemacek atau pejantan. Dengan kerjasama Fakultas Kedokteran Hewan, BPPH serta dinas terkait telah mampu mengumpulkan sekitar 150 resep atau formula obat tradisional untuk ternak diberbagai daerah. Jenis Penyakit dan Penanggulangannya 1. Anorexia (Hilang Nafsu Makan) Gejala menurunnya nafsu makan pada ternak biasanya mudah dideteksi oleh peternak karena pada umumnya peternak member makan dikandang. Umumnya apabila ternaknya kurus atau tujuan penggemukan, petewrnak memberikan pakan penguat berupa katul, ketela dan sejenisnya dicampuir garam. Adapun obta tradisional untuk anorexia antara lain : Ikan hiu dibiarkan membusuk sampai timbul larva lalat dan diberikan pada ternak.Jenis kentang- kentangan yang bias dimakan ( Solanum manlangana ) dipanggang dan diberikan pada ternak. Tumbuk bersama- sama bahan ini: Temu ireng (Curcuma aeruginosa, Rox), Temu Lawak (Curcuma xanthoriza), Kunyit (Curcuma domestica), 10 -15 buah mengkudu (Morinda citrifolia, Linn) kemudian berikan campuran tersebut pada sapi sekali sebulan. Dua sisir pisang dimasak dengan santan dan gula merah serta garamsampai menjadi bubur, diberikan kepada sapi.Beberapa butir telur ayam kampong dicampur sebotol kecap diberikan secukupnya sehari sekali. 15 lembar daun talas dan satu sendok makan garam dapur dimasak dan berikan pada ternak sehari sekali. Tumbuk bersama- sama bahan ini : Temu ireng (Curcuma aeruginosa, Rox), Buah asam jawa (Tamarindus indica) yang masak 1 genggam, Garam secukupnya, Buah mengkudu (Morinda citrifolia, Linn ) diberikan pada ternak tiap hari sampai nafsu makan baik, Tanaman nanas yang telah membusuk ditumbukdan diperas airnyasatu gelas diberikan pada ternak dicampur minyak kayu putih (Malaleuca leucadendra, Linn) Buat campuran gula merah, asam jawa masak, beberapa butir telur ayam dan berikan campuran tersebut pada ternak sapi.

obat cacing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tradision

Citation preview

Pada prakteknya penggunaan ramuan tradisional ini selain sebagai bahan untuk pengobatan tetapi juga sebagai ramuan untuk meningkatkan bobot badan ternak penggem ukan atau menambah kekuatan pada ternak kerja maupun hean aduan dan pemacek atau pejantan. Dengan kerjasama Fakultas Kedokteran Hewan, BPPH serta dinas terkait telah mampu mengumpulkan sekitar 150 resep atau formula obat tradisional untuk ternak diberbagai daerah.

Jenis Penyakit dan Penanggulangannya

1. Anorexia (Hilang Nafsu Makan)

Gejala menurunnya nafsu makan pada ternak biasanya mudah dideteksi oleh peternak karena pada umumnya peternak member makan dikandang. Umumnya apabila ternaknya kurus atau tujuan penggemukan, petewrnak memberikan pakan penguat berupa katul, ketela dan sejenisnya dicampuir garam. Adapun obta tradisional untuk anorexia antara lain :

Ikan hiu dibiarkan membusuk sampai timbul larva lalat dan diberikan pada ternak.Jenis kentang- kentangan yang bias dimakan ( Solanum manlangana ) dipanggang dan diberikan pada ternak.Tumbuk bersama- sama bahan ini: Temu ireng (Curcuma aeruginosa, Rox), Temu Lawak (Curcuma xanthoriza), Kunyit (Curcuma domestica), 10 -15 buah mengkudu (Morinda citrifolia, Linn) kemudian berikan campuran tersebut pada sapi sekali sebulan.Dua sisir pisang dimasak dengan santan dan gula merah serta garamsampai menjadi bubur, diberikan kepada sapi.Beberapa butir telur ayam kampong dicampur sebotol kecap diberikan secukupnya sehari sekali.15 lembar daun talas dan satu sendok makan garam dapur dimasak dan berikan pada ternak sehari sekali.Tumbuk bersama- sama bahan ini : Temu ireng (Curcuma aeruginosa, Rox), Buah asam jawa (Tamarindus indica) yang masak 1 genggam, Garam secukupnya, Buah mengkudu (Morinda citrifolia, Linn ) diberikan pada ternak tiap hari sampai nafsu makan baik, Tanaman nanas yang telah membusuk ditumbukdan diperas airnyasatu gelas diberikan pada ternak dicampur minyak kayu putih (Malaleuca leucadendra, Linn)Buat campuran gula merah, asam jawa masak, beberapa butir telur ayam dan berikan campuran tersebut pada ternak sapi.Buat ekstrak daun pepaya (ditumbuk dan diperas) dicampur beberapa butir telur ayam, diberikan pada ternak.Giling bahan ini: Gist (biang roti atau perment 10 gram), Bawang putih 50 gram, campurkan pada rumput atau air berikan pada ternak 2 kali seminggu.Giling bersama- sama lempuyang (Zingiber aromatic), Temu lawak (Curcuma xanthoriza), kemudian dimasak dengan sedikit air dicampur kecap minumkan 2 kali setiap minggu.Buat campuran 200 buah kencur (Kamferi galangan) ditumbuk + 3 butir telur ayam berikan pada ternak 2 kali setiap hari setiap 3 hari.Untuk pedet lepas sapih buatlah ramuan berikut: 3 butir telur itik, Daging kelapa muda 1 butir, 1 gelas air kelapa muda, 3 sendok gula pasir, dan berikan campuran sekali seminggu.Bila dibarengi dengan kondisi demam, buatkan salah satu dari ramuan berikut : Buat ekstrak daun kapuk randu (Euridendro anfructusum), dicampur beberapa butir telur ayam, minumkan pada ternak.Buat ekstrak daun rambutan ( Nephelium lappaceum Linn ) dicampur beberapa butir telur, dan minumkan pada ternak.Buat campuran air kelapa dan beberapa butir telur ayam, minumkan pada ternak.Seonggok daun jarak ( Jatropha curcas Linn ) direndam dalam air garam, dalam wadah periuk tanah dan disimpan beberapa bulan. Minumkan 1 sendok larutan tersebut sehari sekali. Air dapat ditambah apabila perlu.Penanggulangan gangguan ringan : memberikan minuman kopi, minuman jahe, atau kencur (Kamferia galanga)

2. Diarhea (Mencret).

Upaya menghentikan mencret secara tradisional dilakukan dengan memberikan ramuan yang disebut " ampet- ampet " ( bahasa jawa ). Bahan ramuan tersebut terdiri dari daun jambu biji muda (Psidium guajava, Linn), air the, madu dan kunyit (Cucurma domestica, Val.), parutan buah nangka muda (Artocapus integrifolia).

Beberapa formula obat mencret :

Ketela pohon dipanggang sampai hangus berikan dan pada ternak.Arang kayu digerus, campur air dan diminumkan pada ternak.Buat ramuan berikut : Temu ireng (Curcuma aeroginosa, Rox), Kunyit (Cucurma domestica Val.), Kencur (Kamferia galanga), Lempuyang (Zingiber aeromatica), ramuan tersebut dicampur dan tambahkan tempe bosok, bungkus campuran ini dengan plastic diamkan selama satu malam. Keesokan harinya campuran ini diperas dan airnya minumkan tiga kali sehari selama 3 hari.Tumbuk bersama bahan ini : Jahe, Kunyit (Cucurma domestica, Val.), Kencur (Kamferia galanga), Asam jawa yang masak (Tamarindus indica), simpan campuran tersebut dalam botol, dan minumkan satu kali sehari.Tumbuk bersama- sama bahan berikut: 250 lempuyang (Zingiber aeromatica), 50 gram gula pasir, 10 liter air bersih, Parut pangkal batang pisang (yang berada dalam tanah), diperas dan airnya dicampur garam, beberapa butir telur, buang pisang raja (Nusa paradisiaca) berikan pada sapi dua kali sehari, Bakar 5 buah biji pinang (Areca catchu, Linn) tumbuk halus campur duan gelas air, minumkan sekali sehari.Bakar pisang batu (jawa : klutuk, Musa brachycarpa) dan berikan pada ternak.Buat ekstrak daun adpokat, daun rambutan, daun daun kapuk (Ceiba patendra, Gaertn) dan minumkan pada ternak.Masak campuran : 5 gram kapur sirih, segenggam daun jambu biji (Psidium guajava, Linn) dalam 1 liter air, didihkan sampai tinggal separonya (0,5 liter) saring dan minumkan sekali sehari selama 3 hari.Buat ramuan sebagai berikut : Biji asam jawa yang tua, Kunyit, Ekstrak biji buah pinang, Beberapa butir telur dan berikan ramuan tersebut dua kali sehari.

3. Tymphani (Bloat = Kembung)

Kebiasaan peternak memberikan campuran minyak kelapa dengan kelapa atau parutan jahe. Menghangatkan bagian perut ternak dengan membalurkan parutan jahe. Memasukkan pelepah daun Papaya keanus untuk membantu mengeluarakan gas.Beberapa formula obat kembung:

10 buah asam jawa yang matang dalam air hangat, tambah gula merah , 5 buah kunyit yang digerus, aduk sampai rata. Minumkan pada ternak. Usahakan mulut hewan bias terbuka dengan diganjal kayu atau bahan lain.Buat campuran minyak kelapa dengan air kelapa muda minumkan pada ternak.Pohon pisang yang membusuk diperas airnya minumkan 0,25 liter.Bagian yang menonjol pada perut dibalur dengan kapur sirih.Usahakan ternak minum kopi dengan air hangat

Untuk kambing dan domba :

Larutkan gula merah dengan segelas air hangat, dan minumkan, atau masukkan bonggol jagung agar mulut terbuka atau dikunyah- kunyah.Tumbuk daun sembukan ( Saprosma arboretum BL) campur dengan jlantah ( jawa ) , balurkan pada bagian perut yang menonjol dua kali sehari.

4. Anthelmintic (Obat Cacing).

Biji buah pinang merupakan obat cacing terutama cacing kremi ( Ascaris ) , temu ireng , daun papaya atau campuran bahan tersebut. Buah pinang yang ditumbuk yang dicampur air diminumkan . beberapa formula :

Untuk pedet jantung buah pisang dimasak dengan air sampai mendidih dan dimunumkan pada ternak.Tumbuk bahan berikut: 10 bungkus gist (biang roti), 2 buah tempe bosok, 1 genggam temu ireng, sedikit jinten (Nigella sativa, Linn), Brotowali (Tinospora tubercula), diberikan bawang putih, sepotong akar gadung (Dioscorea hispida, Dinst) diberikan pada sapi beberapa hari sampai cacing keluar (4 kali pemberian).Campurkan parutan bahan berikut : Temu ireng, buah kela tua, keringkan dan berikan sekali sehari.

5. Luka, Myasis, Papilloma, Kutu, Scabies, Orf, Cascado

Daun sirih dipres dimanfaatkan sebagai anti septic untuk pengobatan luka. Apabila sampai luka dan belatungan maka campuran tembakau dengan air diperas ditambah sedikit kapur sirih. Beberapa cara penggunaan:

Bersihkan luka, oleskan obat komersial anti lalat, bubuhkan campuran kapur sirih dan kunyit.Bila luka sudah belatungan bubuhkan tembakau yang sudah dicelupkan kedalam air, ganti tiap hari sampai sembuh.Apabila timbul papilloma (kutil), benjolan dipotong dan luka diobati dengan campuran daun mangkokan (Notophanax scutellarium, Merr) yang ditumbuk dengan ekstrak udang / petis udang , pengobatan dua kali sehari.Pada kasus peradangan atau luka apada tracak bubuhkan campuran tumbukan biji pinang, tawas, dan kapur sirih.Bila terjadi scabies atau kutu lakukan hal : a. Ternak dimandikan dengan air dicampur tumbukan daun muda pohon pinang (Areca catechu), b. Pada bagian tubuh yang terkena scabies dibubuhi campuran belerang dan minyak kelapa, c. Ternak diasapi dengan belerang yang dibakar dengan tempurung kelapa.Pada tempat luka yang sudah dibersihkan dibubuhi campuran obat yang terdiri dari 1 gelas kapur, tembakau, spritus, atau bensin, setelah belatung bermunculan keluar luka ditutup dengan abu.Untuk scabies bubuhkan tumbukan daun ketapang ( Termalia catapa Linn ). Sampai kudisnya sembuh, dan ternak diberi minum air jahe, gula merah dan garam.Tumbukan daun galing ( Mussaenda fronddosa Linn ) kemudian dibubuhi campuran belerang dan minyak kelapa.Bagian yang terserang scabies digaruk - garuk dengan daun giling kemudian diolesi campuran belerang dan minyak kelapa.Bagian yang terserang scabies digosok dengan daun mengkudu ( Morinda citrifolia Linn ) dan diolesi oli bekas yang sebelumnya dipanasi dulu dilakukan sehari dua kali sampai sembuh.Sapi yang terserang kutu diberikan makanan tokek yang dibakar atau ditetesi air acu bekas pakai pada kutunya.Untuk penanganan Orf ( Ichyma contangiosa ) bubuhkan campuran abu dan minyak kelapa pada bagian yang terserang.Cascade ( Stephanofilariasis ) biasa ditanggulangi dengan membubuhkan tumbukan daun ketapang ( Casia alata Linn ) dicampur daun sirih atau 10 buah kapur barus dengan 1 liter minyak kelapa yang dipanaskan dan dioleskan bagian tubuh yang terserang

6. Keracunan

Pada keracunan tahap dini diatasi dengan member minum satu gelas minyak kelapa atau air kelapa sebanyak banyaknya pada ternak. Atau air kelapa ditambah asam jawa yang masak dan garam. Bila keracunan pestisida segera berikan minum santan kelapa yang hangat kepada ternak.

7. Mengubah Warna Kulit

Peternak Madura menganggap sangat penting bahwa kulit sapi Madura harus berwarna merah terutama pada jantan yang akan dilatih untuk karapan. Untuk memperoleh warna merah yang diinginkan maka sapi diberi ramuan: 0,5 kg gula merah, 1 liter santan, dimasak sampai tinggal 0,5 liter dinginkan dan diberikan pada terna dan dilakukan 2 kali sebulan.

8. Menambah Stamina

Formula 1: 10 kg akar kunci (Gastrochilus panduratum Ridl), 2 kg akar jahe atau lengkuas / laos (Alpina galangal, Sw), 5 butir kelapa tua untuk diambil santan, 2 liter air, kunci, jahe atau laos diparut campur dengan bahan lain dan dimasak sampai kental atau padat dan dibuat butiran untuk diberikan pada ternak.Formula 2: Campurkan 25 butir telur, 0,5 liter air soda, pemberiannya 4 buah formula 1 dua hari sekali dan formula 2 tiap dua minggu sekal, dan tumbuk temu ireng dan batang sirih (Charica auriculata), campur dan diberi air lalu diperas. Air perasan dicampur tumbukan kunci (Gastrochilus panduaratum Ridl), diminumkan sehari sebelum berlaga.

9. Menyapih Pedet

Putting susu induk diolesi dengan tumbukan daun sambirata (Adrographis paniculata Mees) dua kali sehari selama 4 hari.

10. Meningkatkan Libido

Formula 1: Minumkan ramuan ini : 4 butir telur ayam, 0,5 gelas kecap, 2 bonggol jahe dirajang, 1 gelas air.Formula 2. Minumkan ramuan berikut: 10 butir telur ayam, 1 botol besar kecap[ dan gula.]

11. Mastitis Post Partum dan Retentio Secundinarum

Sapi pasca melahirkan diberi campuran kuning telur dan maduBerikan campuran kunyit, gula merah, beberapa butir telurPutting diolesi 6 kali sehari dengan asam jawa yang dimasak bersama gula merah

12. Melancarkan Air Susu

Berikan ramuan ini 4 kali sebulan : kunyit 1 kg, asam jawa masak 0.5 kg, 10 butir telur ayam, garam dan air secukupnyaTernak diberi makan jantung pisangTernak diberi makan daun dan umbi ketela rambat ( Ipomoea batasan )

13. Perawatan Umum

0,5 kg temulawak ( Curcuma xanthorhiza Roxb )0,25 kg kunyit ( Curcuma domestica Val. )0,25 kg temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)100 gram daun beluntas ( Pluchea indica Less. )5 buah mengkudu ( Morinda citrifolia Linn )50 gram buah belimbing wuluh ( Averhoa bilimbi Linn )

Bahan tersebut ditumbuk bersama - sama lalu dimasak ditambah garam dan gula. Minumkan dan ampasnya diberikan sebagai makanan . Bila plasenta tidak keluar (Retentio secundinarium) sapi diusahakan makan pucuk daun bamboo muda 1 - 3 kali sehari sampai placenta keluar

Proses Pembuatan obat CacingBahan dan peralatan dalam pembuatan obat cacing yang diperlukan antara lain :1. tempe busuk 250 gramTempe kaya akan serat, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif (Wikipedia, 2009).2. lengkuas atau laos 50 gramDalam farmakologi cina dan pengobatan tradisional lainnya disebutkan lengkuas merah memiliki sifat anti jamur dan anti parasit .Kandungan dari lengkuas ini adalah berupa minyak atsiri. Lengkuas berfungsi sebagai penetral racun dan mencegah tumbuhnya parasit yang ada dalam rumen (Hariani, 2007). Lengkuas (Alpina galanga SW) dikenal kaya kandungan kimia. Beberapa zat kimia yang sudah diketahui terkandung dalam tanaman yang dikenal dengan nama daerah laos, laja, atau isem ini adalah saponin, tanin, flavonoida, dan minyak atsiri. Selain itu, terdapat kandungan aktif basonin, eugenol, galangan, dan galangol (Republika, 2009).3. jamu pegal linu 1 bungkusJamu pegal linu berfungsi untuk meningkatkan kekebalan dan ketahanan tubuh, mencegah timbulnya penyakit (Hariani, 2007), selain hal tersebut jamu pegal linu juga bermanfaat untuk mengembalikan stamina pada tubuh terlebih setelah sakit. Jamu pegal linu terdiri dari bahan-bahan alami atau herbal berupa serbuk yang terdiri dari kunyit, kencur, jahe dan lainnya yang berguna untuk ketahanan tubuh, meningkatkan stamina tubuh dan menjaga kekebalan tubuh dari penyakit (Perwira, 2006).4. lumpang atau cobek, penumbuk atau alu, parutan kelapaCara pembuatannya adalah mula-mula tempe busuk dilumatkan sampai halus dan lengkuas diparut, lalu dicampurkan dengan jamu pegal linu pada parutan lengkuas sampai merata. Selanjutnya seluruh bahan dicampur menjadi satu sambil ditumbuk sehingga bertambah lumat (Perwira, 2006).Cara Pemberian Pada TernakPemberian ramuan untuk pengobatan sapi atau kerbau adalah 60 gram setiap minggu selama 4 kali pemberian, sedangkan pada kambing/domba sebanyak 10-15 gram setiap minggu selama 4 kali pemberian. Untuk pencegahan pada sapi atau kerbau sebanyak 60 gram setiap bulan sekali dan kambing/domba sebanyak 10-15 gram setiap bulan sekali (Perwira, 2006)