4
Obat Generik Vs Obat Paten Obat generik adalah obat yang diberi nama sesuai dengan zat aktifnya, Seperti Parasetamol, Asam mefenamat, Amoxicillin, dll. Berbeda dengan obat paten yang yang nama obatnya dibuat berbeda oleh pabrik yang membuatnya dan telah dipatenkan, misal Pamol ® , Panadol ® , Sanmol ® (zat aktifnya Parasetamol); Ponstan ® , Mefinal ® , Mefinter ® ( zat aktifnya Asam mefenamat); atau Amoxsan ® , Amoxil ® (zat aktifnya Amoxicillin). Apakah persamaan dan perbedaan obat generik dan paten? Pada dasarnya obat generik dan obat paten memiliki zat aktif yang sama, misal antara Parasetamol dan Sanmol ® sama-sama berisi parasetamol atau para-amino-fenol yaitu obat yang digunakan untuk antipiretik (penurun panas) dan anti inflamasi (anti peradangan). Perlu diketahui bahwa, sebelum obat dipasarkan (baik obat generik maupun paten) terlebih dahulu harus dilakukan uji pra klinis (uji pada hewan) dan uji klinis (uji pada manusia) terkait khasiat dan toksisitas obat. Apabila ada obat baru yang akan dipasarkan, selain dilakukan uji pra klinis dan kilinis, juga dilakukan uji Bioavailabilitas dan Bioekivalensi (uji BA/BE) terhadap obat yang sama yang telah lebih dulu beredar. Sebagai contoh, sebelum Amoxsan ® (produksi PT. Sanbe Farma) diluncurkan, terlebih dulu diuji tingkat

Obat Generik vs Obat Paten

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Obat Generik dan Obat Paten

Citation preview

Page 1: Obat Generik vs Obat Paten

Obat Generik Vs Obat Paten

Obat generik adalah obat yang diberi nama sesuai dengan zat aktifnya, Seperti Parasetamol, Asam mefenamat, Amoxicillin, dll.Berbeda dengan  obat paten yang yang nama obatnya dibuat berbeda oleh pabrik yang membuatnya dan telah dipatenkan, misal Pamol®, Panadol®, Sanmol® (zat aktifnya Parasetamol); Ponstan®, Mefinal®, Mefinter® ( zat aktifnya Asam mefenamat); atau Amoxsan®, Amoxil® (zat aktifnya Amoxicillin).

Apakah persamaan dan perbedaan obat generik dan paten?

Pada dasarnya obat generik dan obat paten memiliki zat aktif yang sama, misal antara Parasetamol dan Sanmol® sama-sama berisi parasetamol atau para-amino-fenol yaitu obat yang digunakan untuk antipiretik (penurun panas) dan anti inflamasi (anti peradangan). Perlu diketahui bahwa, sebelum obat dipasarkan (baik obat generik maupun paten) terlebih dahulu harus dilakukan uji pra klinis (uji pada hewan) dan uji klinis (uji pada manusia) terkait khasiat dan toksisitas obat. Apabila ada obat baru yang akan dipasarkan, selain dilakukan uji pra klinis dan kilinis, juga dilakukan uji Bioavailabilitas dan Bioekivalensi (uji BA/BE) terhadap obat yang sama yang telah lebih dulu beredar. Sebagai contoh, sebelum Amoxsan® (produksi PT. Sanbe Farma) diluncurkan, terlebih dulu diuji tingkat bioavailabilitas (efek ketersediaan hayati dalam tubuh) dan tingkat bioekivalensi (memiliki persamaan/ekivalensi dari segi kimia obat, misal tingkat difusi, dll) dengan parasetamol yang lebih dulu beredar. Maka, jika obat telah resmi beredar, khasiat dan keamanannya telah teruji, termasuk antara obat generik dan obat paten, bias dikatakan bahwa keduanya memilki khasiat yang sama.Perbedaan antara obat generik dan obat paten adalah dari segi biaya produksi serta promosi obat. Obat generik merupakan program pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap obat, maka pemerintah menunjuk beberapa pabrik untuk memproduksi obat generic dengan memberikan subsidi biaya produksi sehingga harganya lebih murah dibanding obat paten (harga mencapai 1/10 nya). Sedangkan produksi obat paten memerlukan biaya yang lebih banyak dan sebagian besar untuk keperluan non-produksi, misal mengurus hak paten, promosi melalui iklan besar-besaran dengan ikon artis ibukota yang menghabiskan dana milyaran dan promosi melalui seminar atau pelatihan para tenaga kesehatan. Berbeda dengan obat generik yang promosinya tidak begitu gencar, kalaupun promosi melalui iklan, hanya berupa iklan layanan masyarakat. Perbedaan yang lain ada pada bentuk kemasan, obat generic dibungkus dengan kemasan yang

Page 2: Obat Generik vs Obat Paten

lebih sederhana, tidak seperti obat paten yang terkesan mewah. Maka tidak heran ketika harga obat generik dan paten sangat berbeda jauh.

Memilih Obat generik atau paten?

Jangankan masyarakat awam, para tenaga kesehatan sebagai ujung tombak pelayananan kesehatan bagi masyarakat banyak yang meragukan khasiat obat generik karena kurangnya pemahaman dan minimnya informasi. Apoteker selaku orang yang bertanggung jawab terhadap obat yang diserahkan pada masyarakat juga banyak yang meragukan  khasiat obat generic. Hal ini terbukti, apabila ada pasien datang ke apotek untuk dipilihkan obat, sebagian besar apoteker akan menyarankan obat paten dibanding generik, entah karena untuk kepentingan bisnis atau memang tidak meyakini khasiatnya. Bahkan masih ada sebagian apoteker yang memberikan informasi yang menyesatkan bahwa menggunakan obat generic efeknya lebih lama dibandingkan obat paten. Apabila apoteker memahami benar bagaimana proses produksi dan uji coba yang menyatakan bahwa khasiat obat generic tidak bebeda signifikan terhadap obat patennya tentu akan memberikan informasi yang lebih bijak dan ilmiah. Lain halnya ketika apoteker memilihkan obat paten demi kepentingan bisnis karena obat peten memberikan keuntungan yang lebih besar bagi apotek. Dokter sebagai orang pertama yang menegakkan diagnosa dan menentukan obat, jarang yang meresepkan obat generik, karena umumnya dokter bekerja sama dengan pabrik farmasi melalui medical representative nya untuk menggunakan obat paten.Dokter dan apoteker seharusnya lebih bijak dalam memilihkan obat bagi pasien dengan memperhatikan tingkat ekonomi dan daya beli pasien tersebut. Bagi pasien dengan ekonomi menengah ke atas tidak akan ada masalah jika mengkonsumsi obat yang mahal, tapi bagaimana jika tingkat ekonomi pasien menengah ke bawah. Selain itu, dokter dan apoteker harus memberikan informasi yang adil dan ilmiah, tidak menitikberatkan obat paten dan mendeskriminasi obat generik. Hal ini penting agar informasi yang berkembang di masyanarakat tidak salah dan agar tidak timbul paradigma yang salah bahwa obat generik tidak semnjur obat paten.Memilih obat adalah hak pasienHal terpenting yang perlu diingat oleh para tenaga kesehatan adalah menghagai hak pasien untuk memilih obat yang akan dikonsumsi. Peran tenaga kesehatan adalah menyarankan dan memberi informasi yang benar dan jelas bagi pasien. Begitu pula pilihan obat generik/paten adalah hak pasien. Jika suatu saat Anda berobat dan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker, mintalah saran beberapa obat yang bisa menyembuhkan penyakit Anda dan pilihlah obat yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan daya beli Anda. Misal Anda diresepkan obat paten, sebenarnya Anda memiliki hak untuk memilih obat generiknya jika Anda keberatan terhadap harga obat yang terlampau mahal. Tetapi jika harga obat paten yang diresepkan masih bisa Anda jangkau, maka tidak menjadi masalah untuk memilih obat tersebut. Pilihan ada di tangan Anda, tapi tetaplah meminta saran pada tenaga kesehatan terkait cara penggunaan obat yang Anda konsumsi. Selain hak memilih, Anda pun berhak mendapat informasi terkait obat baik cara penggunaan, efek samping, penyimpanan, dll. Maka jangan ragu menanyakan

Page 3: Obat Generik vs Obat Paten

obat kepada Apoteker tempat Anda membeli obat demi hasil yang optimal bagi kesehatan Anda.