20
OBAT-OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT

Obat Obat Ssp Anestetik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Obat Obat Ssp Anestetik

OBAT-OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT

Page 2: Obat Obat Ssp Anestetik

I. Pengertian

• Obat yg bekerja pada susunan saraf pusat (SSP) memperlihatkan efek yg sangat luas.

• Obat tsb dpt merangsang atau menghambat aktivitas SSP scr spesifik atau scr umum.

• Bbrp kelompok obat yg memperlihatkan selektivitas yg jelas, cont: analgetik antipiretik (mempengaruhi pusat pengatur suhu & pusat nyaeri) ttp anestetik umum dan hipnotik sedatif mrp penghambat SSP yg bersifat umum.

Page 3: Obat Obat Ssp Anestetik

II. Penggolongan Obat SSP

• Anestetik umum• Hipnotik sedatif• Psikotropika• Antikonvulsi• Anti parkinson• Obat-obat perangsang SSP• Analgetik-antipiretik

Page 4: Obat Obat Ssp Anestetik

A. ANESTETIK UMUM

- Istilah anestesi pertama dikemukakan oleh O.W Holmes yg artinya tidak ada rasa sakit.

- Anestesi dibagi 2 kel : anestesia lokal (hilang rasa sakit tanpandisertai hilang kesadaran), anestesia umum (hilang rasa sakit disertai hilang kesadaran).

- Anestesia I yg dilakukan org mesir menngunakan narkotik, kalau orang Cina dg Canabis indica.

- Pd th 1776 ditemukan anestetik gas yi N2O, kmd 1795 eter utk anestestik inhalasi.

Page 5: Obat Obat Ssp Anestetik

STADIUM ANESTESI UMUM : Dibagi menjadi 4 stadium, sedangkan stadium III dibagi 4 tingkat I. STADIUM I ( Analgesia) • dimulai dari saat pemberian zat anestesi sampai hilangnya kesadaran.• Penderita masih dapat mengikuti perintah dan rasa sakit hilang (analgesia). II. STADIUM II ( Delirium/Eksitasi)

• dimulai dari hilangnya kesadaran sampai permulaan stadium pembedahan.• Terlihat jelas adanya eksitasi dan gerakan yang tidak menurut kehendak,

penderita tertawa, berteriak, menangis, menyanyi, pernafasan tidak teratur.

Page 6: Obat Obat Ssp Anestetik

III. STADIUM III (Pembedahan)

• dimulai dengan teraturnya pernafasan sa,pai pernafasan spontan hilang.• Tanda : - pernafasan yang tidak teratur pd stadium II hilang.• - pernafasan spontan.• - reflex kelopak mata dan konjungtiva hilang.• - kepala dapat digerakkan ke kanan dan kiri dengan bebas.• - gerakan bola mata tidak menurut kehendak.

Dibagi 4 tingkat :1. Tingkat 1 : pernafasan teratur, spontan, terjadi gerakan bola mata yg tidak menurut kehendak.2. Tingkat 2 : pernafasan teratur tapi kurang dalam dibanding tingkat I, bola mata tidak bergerak, pupil mulai melebar.3. Tingkat 3 : pernafasan perut lebih nyata paripada pernafasan dada, pupil lebih lebar tetapi belum maximal.4. Tingkat 4 : pernafasan perut sempurna, tekanan darah menurun, pupil sangat lebar, reflex cahaya hilang. IV STADIUM IV (Paralisis medula oblangata).

Dimulai dengan melemahnya pernafasan perut dibanding stadium III tingkat 4

Page 7: Obat Obat Ssp Anestetik

CARA PEMBERIAN ANESTETIK

I. Cara pemberian anestetik inhalasi 1. Open drop method. Digunakan utk anestetik yang menguap. Zat anestetik diteteskan pada kapas yang diletakkan di depan hidung penderita shg kadar zat anestetik yg dihisap tidak diketahui & pemakaiannya boros karena zat anestetik ,menguap ke udara terbuka.

2. Semi open drop method Cara ini hampir sama dengan open drop method, hanya utk mengurangi terbuangnya zat anestetik digunakan masker. 3. Semi closed method. Udara yang dihisap diberikan bersama oksigen murni yg dpt ditentukan kadarnya, kemudian dilewatkan pada vaporizer shg kadar zat anestetik dapat ditentukan.

Page 8: Obat Obat Ssp Anestetik

4. Closed method Cara ini hampir sama dengan semiclosed method, hanya udara ekspirasi dialirkan melalui NaOH yang dapat mengikat CO2, sehingga udara yang mengandung anestetik dapat digunakan lagi.

II. Cara pemberian parenteral (iv atau im)

Obat yang bisa digunakan secara iv ialah tiopental, sedangkan ketamin dapat digunakan secara iv dan im.

Page 9: Obat Obat Ssp Anestetik

MEDIKASI PREANESTETIK • Tujuan medikasi preanestetik ialah : untuk mengurangi

kecemasan, memperlancar induksi, mengurangi keadaan gawat anestesi, mengurangi timbulnya hipersaliva, bradikardi dan muntah sesudah atau selama anestesi.

• Obat ini sebaiknya diberikan secara oral, kecuali pada keadaan gawat.

• Golongan obat medikasi preanestetik ada 5, yaitu analgetik

narkotik, sedatif barbiturat dan non barbiturat, antikolinergik dan penenang.

Page 10: Obat Obat Ssp Anestetik

OBAT ANESTETIK UMUM

Obat anestetik umum dibagi menurut:

1. Bentuk Fisik Dibagi menjadi 3 golongan:– Anestetik Gas– Anestetik menguap– Anestetik parenteral

Page 11: Obat Obat Ssp Anestetik

2. Cara pemberiana. Cara Inhalasi Anestesi inhalasi:• berbentuk gas atau cairan yang mudah menguap.• Berbeda-beda dalam hal potensi.• Keamanan dan kemampuan untuk menimbulkan analgesia

dan relaksasi otat rangka baik.

b. Cara pemberian intra vena (iv) Keuntungan :• Cepat dicapai induksi da pemulihan.• Tidak meledak• Sedikit komplikasi pasca anestetik jarang terjadi.

Page 12: Obat Obat Ssp Anestetik

ANENTETIK GAS

• Berpotensi rendah.• Tidak mudah larut dalam darah, shg tekanan

parsial dalam darah cepat meninggi.• Batas keamanan antara efek anestesia dan

efek letal cukup lebar.

Page 13: Obat Obat Ssp Anestetik

Yang termasuk anestesi gas: 1. Nitrogen Monoksida (N2O = gas gelak) - Gas yang tidak berwarna, tidak berbau. - Tidak berasa. - Lebih berat daripada udara. - Biasanya disimpan dalam bentuk cairan bertekanan tinggi. - Potensi N2O kurang kuat tetapi stadium induksi dilewati dengan cepat. - Digunakan untuk mendapatkan analgesi pada persalinan dan pencabutan gigi. 2. Siklopropan. - Anestetik yang kuat, berbau spesifik, tidak berwarna. - Lebih berat daripada udara. - Disimpan dalam bentuk cairan bertekanan tinggi. - Mudah terbakar dan meledak - Tidak menghambat kontraktilitas otot jantung, curah jantung dan tekanan arteri.

Page 14: Obat Obat Ssp Anestetik

ANESTETIK YANG MENGUAP

Anestetik yang menguap mempunyai 3 sifat dasar :• Berbentuk cairan pd suhu kamar.• Mempunyai sifat anestetik kuat pada kadar rendah.• Relatif mudah larut dalam lemak, darah dan

jaringan.• Umumnya anestetik yang menguap dibagi 2 gol:

Golongan eter ( dietil eter) dan golongan hidrokarbon ( halotan, metoksi fluran, etil klorid dan fluroksen).

Page 15: Obat Obat Ssp Anestetik

Yang termasuk anestetik yang menguap: 1. Eter (dietil eter) - Cairan tidak berwarna, mudah menguap, berbau. - Mengiritasi saluran nafas.• - Mudah terbakar dan mudah meledak.• - Dapat digunakan dengan beberapa metode anestasi.

2. Enfluran• Anestetik eter berhalogen yg mudah terbakar.• Cepat melewati stadium induksi tanpa atau sedikit menyebabkan

eksitasi.• Kadar rendah tidak banyak mempengaruhi sistem kardiovaskuler.• Efek samping: menggigil, gelisah, delirium, mual, muntah.

Page 16: Obat Obat Ssp Anestetik

2.Isofluran ( Forane)• Eter berhalogen yang tidak mudak terbakar.• Berbau tajam.• Merelaksasi otot sehingga baik untuk melakukan intubasi.

3. Halotan (Fluotan).• Cairan tidak berwarna, berbau enak, tidak mudak terbakar.• Tidak mudah meledak meskipun dicamprur dengan oksigen.• Efek analgetik lemah tetapi relaksasi otot yang ditimbulkan baik.

4. Metoksifluran.• Cairan jernih tidak berwarna, bau manis spt buah• Tidak mudah meledak.• Tidak mudah terbakar di udara/ dlm oksigen.• Mrp anestesi kuat.• Tidak menyebabkan iritasi dan stimulasi kelenjar bronkus.• Tidak menyebabkan spasme laring & bronkus shg dapat digunakan pd penderita

asma.

Page 17: Obat Obat Ssp Anestetik

5. Etil Klorida• Cairan tidak berwarna, sangat mudah menguap.• Mudah terbakar dan mempunyai t.d 12 – 13 °C• Disemprotkan kulit mudah menguap.

6. Trikloretilen.• Cairan jernih, tidak berwarna, mudah menguap.• Berbau khas.• Menimbulkan sensitisasi jantung.

7. Fluroksen• Eter berhalogen, mudah terbakar, tidak mudah meledak.• Analgetik baik, tetapi relaksasi otot sangat kurang.

Page 18: Obat Obat Ssp Anestetik

ANESTETIK PARENTERAL.Pemakaian obat anestetik intravena, dilaksanakan untuk: induksi anestesi, induksi dan pemeliharaan anestesi bedah singkat, suplementasi hipnosis pada anestesia atau analgetik lokal, sedasi pada beberapa tindakan medis.

Obat anestesi parenteral:1. Barbiturat.Menghilangkan kesadaran dengan blokade sistem stimulasi ( preangsang) di formasio retikularis.Yang termasuk barbitural:a. Natrium Tiopental Dosis dibutuhkan untuk induksi dan mempertahankan anestesia tergantung dari berat badan.b. Natrium Tiamilal. Dosis untuk induksi pada orang dewasa 2-4 ml lart 2.5%. Diberikan iv.c. Natrium Metoheksital. Dosis induksi pada orang dewasa 5-12 ml lart 1%.

Page 19: Obat Obat Ssp Anestetik

2. Ketamin- Larutan yang tidak berwarna.- Stabil pada suhu kamar dan relatif aman.- Anestetik yang memuaskan bersama dg diazepam. 3. Droperidol dan Fentanil.Tersedia dalam kombinasi tetap.Digunakan untuk menimbulkan analgesia neuroleptik dan anestesi neuroleptik. 4.Diazepam.Menyebabkan tidur dan penurunan kesadaran yg disertai bicara lambat.Dosis utk induksi 0.1 – 0.5 mg/kgBBDigunakan untuk medikasi preanestetik dan induksi atau anestasi sendiri.

Page 20: Obat Obat Ssp Anestetik

5. Etomidat.• Anestesik non barbiturat.• Untuk induksi anestesia.• Menyebabkan rasa nyeri di tempat suntik diatasi dengan

menyuntikkan cepat pd vena besar.

6. Propofol.• Berupa minyak pada suhu kamar dan disediakan sbg

emulsi 1%.• Anestetik baru.• Cepatnya induksi dan recovery dari anestesia berguna

untuk pasien rawat jalan.