Obesitas Di Kalangan Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aa

Citation preview

Obesitas di Kalangan Anak-AnakNico Yansen/[email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia

AbstrakObesitas merupakan masalah gizi berlebih yang dapat terjadi pada anak-anak, obesitas dapat terjadi dari beberapa faktor yakni faktor genetik dan faktor aktivitas dan juga obesitas yang terjadi pada anak-anak bukan hanya di sebabkan oleh faktor-faktor tersebut tetapi dapat disebabkan oleh tindakan para orang tua zaman sekarang yang menginginkan anak-anaknya terlihat menggemaskan dengan pipi maupun badan anak yang gemuk. Para orang tua yang menginginkan anaknya gemuk biasanya memberikan asupan makanan dan nutrisi yang berlebihan pada anak-anaknya baik melalui memberikan makanan secara langsung maupun anak tersebut dibawa ke dokter untuk di suntik nutrisi tanpa memikirkan dampak dari kegemukan bagi anak-anaknya. Anak-anak yang sudah memiliki berat badan yang berlebihan/obesitas pada usia dini hal ini akan menimbulkan kesusahan dan dampak buruk bagi anak maupun bagi para orang tua. Jadi untuk mengurangi dampak dari obesitas sebaiknya para orang tua mulai mengatur asupan makanan maupun nutrisi yang diberikan kepada anak-anaknya dengan seperti itu anak-anak pun akan terhindar dari obesitas.Kata kunci: obesitas, faktor genetik, faktor aktivitas, tindakan orang tua.

AbstractObesity is an excess nutrient problems that can occur in children , obesity can occur from several factors ie genetic factors and activity factors and obesity that occurs in children is not only caused by these factors , but may be caused by the actions of the people parents today who want their children to look adorable cheeks and body fat child . Parents who want their children fat usually give food intake and excessive nutrients in their children either through direct feeding and the child was taken to the doctor for injecting nutrients without thinking about the impact of obesity for their children . Children who already have excess weight / obesity at an early age it will cause distress and harm for children and for parents . So to reduce the impact of obesity should parents begin to regulate food intake and nutrition given to children with such children will avoid obesity .

Key words: obesity, genetic factors, activity factors, parental actions.

PendahuluanObesitas dan overwight, adalah dua istilah yang sering digunakan untuk menyatakan adanya kelebihan berat badan. Kedua istilah ini sebenarnya merupakan pengertian yang berbeda. Kata obesitas yang berasal dari bahasa latin mempunyai arti makan berlebihan, tetapi saat ini obesitas atau gemuk didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan.1 Obesitas adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan berat ideal dan yang terutama akan di bahas pada tinjauan pustaka ini adalah obesitas yang terjadi kepada anak-anak. Kegemukan dan obesitas pada anak merupakan kosenkuensi dari asupan kalori (energi) yang melebihi jumlah kalori yang dilepaskan atau dibakar melaluli metabolisme dalam tubuh.

Untuk menghindari obesitas para orang tua perlu memeriksa berat badan anak secara rutin. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah memeriksa lingkar pinggang tepat di bawah titik tulang pinggul. Cara lain, dengan mengetahui lewat indeks massa tubuh (IMT), yakni berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat. Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak terutama aspek perkembangan psikososial dari anak tersebut. Selain itu obesitas pada masa anak beresiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasanya nanti dan dapat menimbulkan dampak buruk seperti mengalami penyakit jantung, diabetes mellitus, dll.2

Angka Kejadian Obesitas Anak di IndonesiaObesitas saat ini merupakan masalah global. Perkembangan teknologi dengan penggunaan kendaraan bermotor dan berbagai media elektronik membuat para manusia berkurang aktifitas fisiknya sehingga mengurangi pengeluaran energi dari dalam tubuh. Dan obesitas yang terjadi di Indonesia hingga saat ini masih menghadapi masalah dalam hal kesehatan gizi masyarakat, terutama pada kelompok usia anak. Masalah yang dimaksud adalah permasalahan mengenai kekurangan gizi dan di lain sisi kelebihan gizi/obesitas terutama di kota-kota besar di Indonesia seperti DKI Jakarta. Data dari riset kesehatan dasar (Rikesdas tahun 2010) menunjukkan, sebanyak 19, 6 persen anak di DKI jakarta masuk dalam kategori obesitas/kelebihan berat badan.3Kejadian obesitas ini banyak ditemukan pada anak-anak di kota-kota besar pada masyarakat kelas menengah dan kelas atas ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendidik anak-anak mereka untuk hidup lebih dengan berolahraga, dan tidak sering memakan makanan cepat saji yang kalorinya sangat tinggi. Selain itu, disesalkan pula minimnya upaya pemerintah dan institusi kesehatan dalam melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, serta bahaya kegemukan dan obesitas pada anak-anak serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah maupun mengobati obesitas. Bila pemerintah sigap dalam menangani permasalahan obesitas maka di Indonesia obesitas akan berkurang dengan sendirinya.

Penyebab Obesitas pada Anak-AnakObesitas terjadi karena ketidak-seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi (energi expenditure) sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.4 Secara umum, penyebab kegemukan dan obesitas pada anak-anak belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, berbagai penelitian ilmiah menunjukan bahwa penyebab kegemukan dan obesitas pada anak ada tiga faktor yaitu (1) faktor genetik (keturunan), (2) pola aktivitas, dan (3) pola makan.a. Faktor genetikFaktor genetik yang diketahui mempunyai peranan kuat pada perkembangan anak, anak yang obesitas biasanya berasal dari keturunan keluarga yang obesitas. Fakta bahwa genetik bukanlah faktor resiko utama bagi kegemukan dan obesitas pada anak, memberi pesan kuat bagi para orang tua di seluruh dunia untuk tidak bersikap pasif dan cenderung menyalahkan garis keturunan terkait obesitas yang terjadi pada anak. Sebaiknya para orang tua harus lebih aktif mencegah kegemukan dan obesitas pada anak-anak dengan membatasi asupan kalori dalam menu keseharian anaknya, serta mengajak anak-anak untuk lebih sering berolahraga.b. Pola aktivitasPola aktivitas yang sedikit akan menyebabkan kurangnya kalori yang di bakar dalam metabolisme tubuh sehingga akan terjadi penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Maka dari itu anak-anak yang kurang berolahraga atau jarang bergerak maka akan lebih mudah untuk terkena obesitas. Pada zaman sekarang ini para orang tua seharusnya lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya karena pada zaman sekarang ini anak-anak sudah dimanjakan akan kemajuan perkembangan teknologi seperti permainan yang ada di komputer yang membuat anak-anak zaman sekarang betah duduk berjam-jam dan hanyak bermain di depan komputer. Berbeda dengan aktivitas anak zaman dahulu yang senang bermain di luar rumah seperti bermain permainan tradisional.c. Pola makanSelain faktor genetik dan pola aktivitas, pola makan juga berpengaruh besar dalam faktor resiko obesitas pada anak. Peran orangtua sangat lah penting dalam pembentukan kebiasaan pola makan anak mereka. Tidak dapat di pungkiri, kesibukan dan aktivitas para orangtua zaman sekarang sudah tinggi dan menuntut gaya hidup yang serba instan dan cepat. Oleh karena itu zaman sekarang ini banyak beredar makanan cepat saji yang memiliki kadar lemak yang tinggi di dalamnya. Maka dari itu para orangtua tidak ragu memberikan makanan cepat saji tersebut ke anak-anaknya dan juga pola makan para anak zaman sekarang terus mengikuti zaman dan menjadi kurang sehat yang dapat menimbulkan obesitas. Seperti contoh Gambar 1 di bawah ini yang menunjukan pola makan yang kurang sehat dari anak zaman sekarang ini.5

Gambar 1 Perilaku Pola Makan Anak Zaman Sekarang

Dampak dari Obesitas pada Anak-Anak1. Masalah psikososial, rendah diri, depresif, dan menarik diri dari lingkungan dan ini akan sangat berpengaruh pada penampilan anak tersebut. Pada anak obesitas sering didapatkan kurangnya rasa ingin bermain dengan teman sepermainannya, hal ini dapat disebabkan karena anak-anak obesitas sering menjadi bahan olok-olokan teman main dan teman sekolah. 2. Masala ortopedi akibat beban tubuh yang terlalu berat sedangkan tulang tidak mampu menahan beratnya tubuh.3. Gangguan pernapasan: infeksi saluran napas, tidur ngorok, serta mengantuk siang hari.Penanganan Obesitas pada Anak-AnakPengurangan obesitas adalah dengan mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran energi.Caranya dengan pengaturan diet yang dilakukan oleh para orangtua, peningkatan aktifitas fisik seperti mengajak anak-anak untuk berolahraga, merubah pola hidup anak seperti mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji yang memiliki kadar kalori yang tinggi , dan yang terpenting dukungan dari keluarga dalam proses penyembuhan. Secara rinci kita dapat melihat komponen keberhasilan rencara penurunan berat badan pada Tabel 1.6

Tabel 1 Komponen Keberhasilan Rencana Penurunan Berat Badan

KomponenKomentarMenetapkan target Mula-mula 2,5 sampai 5 kg atau dengan kecepatan penurunan berat badan0,5-2 kg per bulan.Pengaturan diet Nasihat diet yang mencantumkan jumlah kalori per hari dan anjuran komposisi lemak, protein, dan karbohidrat.Aktifitas fisikAwalnya disesuaikan tingkat kebugaran anak dengan tujuan akhir 20-30 menit per hari diluar aktifitas fisik di sekolah.Modifikasi perilakuPemantauan mandiri, pendidikan gizi, mengendalikan ransangan, aktifitas fisik, perubahan perilaku, penghargaan dan hukuman.Keterlibatan keluargaAnalisis ulang aktifitas keluarga, pola menonton televisi; melibatkan orangtua dalam konsultasi gizi.

SimpulanObesitas merupakan salah satu masalah yang ada di kehidupan masyarakat zaman sekarang ini karena perkembangan zaman yang sudah sangat maju, jadi sebisa mungkin kita mengurangi perilaku yang kurang sehat yang dapat menimbulkan obesitas dan sebagai orangtua kita harus selalu membimbing anak-anak supaya memiliki pola hidup yang sehat. Dan juga diharapkan peran pemerintah dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai obesitas untuk mengurangi penderita obesitas di negara ini.

Daftar Pustaka1. Kral JG. Morbidity of Severe Obesity. Surg Clin North Am 2001; 81:1039-612. Lissau, I. Prevention of Overweight in The Dchool Arena. Acta Paediatr 2007;Suppl 96: 12-18.3. Riset Obesitas pada Anak tahun 2010. Diunduh dari http://www.pesona.co.id, 2 November 2013 pukul 17.00.4. Rosenbaum M, Leibel RL. The Physiology of Body Weight Regulation: Relevance to The Etiology of Obesity in Children. Pediatrics 1998;101:525-39.5. Gambar 1 Perilaku Pola Makan Anak Zaman Sekarang. Diunduh dari http://www.tunggo.com, 2 November 2013 pukul 17.20.6. Moran R. Evaluation and Treatment of Childhood Obesity. Am Fam Physician 1999;59:859-73