Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
OIL SHALE : BAGAIMANA KABARMU???
M. Heri Hermiyanto Zajuli,
OUTLINE :
LATAR BELAKANG
SEBARAN SERPIH
METODE EKSPLOITASI
POTENSI OIL SHALE INDONESIA
PELUANG
LATAR BELAKANG
Sebagian besar batubara yang ada di IndonesiaBerasosiasi dengan serpih, sehingga banyakserpih yang ada terbuang percuma…Padahalsetiap 1 kg serpih bisa menghasilkan sekianmilliliter oil.
PENGERTIAN OIL SHALE• Minyak serpih (Oil Shale), juga disebut Kerogen serpih (Bitumen padat), adalah
batuan sedimen berbutir halus yang mengandung kerogen (campuran dari senyawa-senyawa kimia organik) yang merupakan sumber terbentuknya minyak serpih yangmerupakan hidrokarbon cair.
• Oil shale didefinisikan sebagai batuan sedimen ‘immature’, berbutir halus yangmengandung sejumlah besar material organik yang spesifik yaitu alginit dan/ataubituminit, yang apabila diekstraksi dengan dipanaskan (> 550oC) akan menghasilkanminyak yang mempunyai potensi ekonomis.
KLASIFIKASI OIL SHALE
Lakustrin Oil Shale :lingkungan lakustrin… alga (freshwater), air asin atau air payau.Jenis oil shale…..Lamosite dantorbanite.ditemukan di Skotlandia, Australia,Kanada dan Afrika Selatan.
Terrestrial Oil shale :Rawa ---------- anoksikCannel shale (batubara kusam atau“batubara lilin”.Cannel Shale dulu sering digunakan sebagaibahan bakar untuk lampu jalan danpenerangan lainnya di abad ke-19.
• Marine Oil shale------endapan ganggang dan plankton.
Jenis Oil Shale -----Kukersite, Tasmanite dan Marinite. Kukersiteditemukan di Estonia dan Rusia. Tasmanite diberi namaberdasarkan tempat dimana ia ditemukan, yaitu Tasmania,Australia.
Marinite adalah jenis oil shale yang paling berlimpah dimana iabanyak ditemukan di laut dangkal dan cadangan marinate terbesardi dunia adalah di Amerika Serikat yang membentang dari Negarabagian Indiana dan Ohio melalui Kentucky dan Tennessee.
Klasifikasi Oil Shale Oil shale diklasifikasikan dalam tiga jenis berdasarkan kandungan mineral mereka, yaitu :• Carbonate-rich shale memiliki kandungan mineral karbonat dalam jumlah yang tinggi. Mineral
karbonat terbentuk dari ion karbonat (senyawa unik karbon dan oksigen). Jenis umum dari carbonate-rich shale ini adalah Kalsit. Kalsit adalah komponen utama dari banyak organism laut dimana kalsit inimembantu membentuk cangkang dan eksterior keras tiram, bintang laut. Selain itu, Plankton,ganggang merah, dan spons juga merupakan sumber penting dari kalsit.
• Siliceous Shale tersusun dari mineral silica atau silicon dioxide yang terbentuk dari organism sepertialga, spons, dan mikroba yang disebut radiolarian. Alga memiliki dinding sel yang terbuat dari silikadan juga spons memiliki kerangka atau spikula yang terbuar dari silika. Siliceous shale ini juga lebihmudah ditambang jika dibandingkan carbonate-rich shale.
• Cannel Shale terbentuk dilingkungan terestrial. Menyerupai batubara yang kusam. Cannel Shale dulusering digunakan sebagai bahan bakar untuk lampu jalan dan penerangan lainnya di abad ke-19.
• Endapan serpih minyak terestrial, berkomposisi liptinit yang berasal dari tumbuhan darat (spora, kutikula, dan resin).
• Endapan serpih minyak lakustrin, merupakan endapan berkomposisi liptinit yang berasal dari organisme lakustrin yang hidup dalam lingkungan air tawar, air payau (brackish), atau air asin.
• Endapan serpih minyak marin, merupakan endapan berkomposisi liptinit yang berasal dari alga laut, arcritarchs dan dinoflagellata.
Berdasarkan sumber material organik, endapan serpih minyak dibagi ke dalam tiga kelompok utama (Hutton, 2006), yaitu:
SEJARAH OIL SHALE
Siapakah penemu shale oil itu? Dari sejarah diceritakan bahwa pada abad ke 10 (lebih dari 1000 tahunlalu!) seorang Arab bernama Masawih Al Mardini adalah penemu pertama cara mendapatkan minyak daribatu shale. Tentulah teknologinya sangat sederhana sehingga secara ekonomi tidak layak diproduksisecara massal.
Industri shale oil baru betul-betul mati dan ditinggalkan pada awal abad ke 20, ketika ditemukannyasumber-sumber minyak dan gas bumi dalam jumlah yang sangat besar diawal abad ke 20. Biayamemproduksi shale oil sangat jauh lebih mahal dibandingkan dengan produksi minyak bumi bahkandibandingkan dengan biaya produksi minyak dari off shore atau laut dalam sekalipun.Cerita berubah tatkala harga minyak terus naik bahkan sampai pada angka diatas US 100 per barrel padatahun-tahun pertama awal abad ke 21 ini. Pada waktu itu setelah dihitung, biaya memproduksi shale oilberkisar antara 70 - 90 US$ per barrel. Dimulailah oleh beberapa negara membuat shale oil denganteknologi yang terus diperbarui. Diantaranya negara-negara yang tak punya sumber minyak bumi ataukurang sumbernya, shale oil dipakai sebagai cadangan energy dalam negerinya.
https://www.kompasiana.com/tag/ekonomi
• Negara-negara tersebut diantaranya Canada, Amerika Serikat, NewZealand, Swedia, Afrika Selatan, Spanyol bahkan ada negara yang terusmenerus memproduksi shale oil yaitu Estonia, Brazil danChina.Berdasarkan ahli teknologi, biaya produksi shale oil bahkan bisadibawah US$ 20 per barrel
• Saat ini minyak serpih diproduksi hingga 4,0 juta barel per hari atau 36persen dari total produksi minyak AS. Ke depan, produksi minyak serpihbisa mencapai 4,8 juta barel per hari.
Ilustrasi tipe-tipe migas dan lokasi keterdapatannya
. Sumber: www.neftex.com
• Perhitungan Speculative Resources of Shale HC menggunakan asumsi Waples (1985)
• Perhitungan Potential Resources menggunakan Ambrose et. al (2010) dan Marlan W. Downey (2011)
Potensi Shale Hydrocarbon di Indonesia oleh Badan Geologi
Kumulatif Produksi :Minas (1971-2017): 11500 MMBblDuri (1958 – 2017): 2600MMBbl(katadata.com, 2018)
Potensi MNK: • Oil: 56400 MMBbl
Cek. Sumatera Tengah
Perhitungan 2011
4. Russia57.1 billion barrel
3. China120 billion barrel
8. Australia31 billion barrel
7. Jordan34 billion barrel
5. Brazil52 billion barrel
9. Estonia16.3 billion barrel10. Caracas
15.2 billion barrel
Green River Formation1.490 billion barrel
6. Marocco37.8 billion barrel
2. Other United State619 billion barrel
Badan Geologi
PENYEBARAN SERPIH MINYAK (OIL SHALE)
Serpih menempatihampir seluruhwilayah Indonesiayang mempunyaikarakteristik yangberbeda beda.
Urutan penghasil oil shale1. Green River Formation..1.490 billion barrel2. Other United State….619 billion barrel3. China ……. 120 billion barrel4. Rusia ……..57.1 billion barrel5. Brasil ……..52 billion barrel6. Marocco……. 37.8 billion barrel7. Jordan ….. 34 billion barrel8. Australia …….. 32 billion barrel9. Estonia …….. 16.3 billion barrel10. Caracas ……. 15.2 billion barrel
Bitumen padat adalah batuansedimen yang mengandung materialorganik yang akan menghasilkanminyak melalui proses penyulinganatau retort (retorting proses). BitumenPadat tersebar pada pulau-pulauutama di Indonesia.
Analisa dari berbagai contohbitumen padat memberikan hasil yangsangat bervariasi, mulai dari 1 lt/tonhingga mencapai 248 lt/ton
PENYEBARAN SERPIH MINYAK (OIL SHALE)
1. Proses ex situ (mining) ---------- Dalam metode ini, meliputi underground mining(metode penambangan bawah tanah) atau bisa juga meggunakan metode surface mining(penambangan di permukaan). Antara underground mining dan surface mining dipilihsalah satu saja tidak perlu keduanya menambangSetelah pertambangan, -------- proses retorting yaitupemanasan (>500 Celcius) untuk memisahkan shale oildari fraksi mineral.Selanjutnya di tahap oil upgrading, minyak harusditingkatkan lebih lanjut sebelum dikirim ke kilang.Hasil dari pembungan ekstraksi inilah yang berdampakpada lingkungan
METODE EKSPLOITASIMetode lokasi dalam proses produksi ekstraksi minyak serpih :
Proses ini melibatkan pemanasanshale oil menggunakan pemanaslistrik dan dilakukan pengeboransecara vertikal melalui bagian shaleoil.Volume minyak dipanaskan selamadua sampai tiga tahun, hinggamencapai 650º-700º F di manaminyak yang terlepas tersebut dikumpulkan kedalam satu sumuruntuk mulai proses pemanasan.
2. In-Situ Retorting
3. Surface Retorting
Surface retorting melibatkan penghancuran serpihan minyak kemudian dipanaskan sekitar 900º-
1.000º F. Sementra itu, teknologi yang dimiliki AS dinilai telah cukup untuk menambang shale oil.Teknologi untuk surface retorting belum berhasil diterapkan pada tingkat komersial di AS meskipunkelayakan teknis telah dibuktikan
KARAKTERISTIK OIL SHALE
Berdasarkan kuantitas minyak yang dikandungnya, formasipembawa bitumen padat di Indonesia dapat dikelompokkanmenjadi 3 (tiga) kelompok utama yaitu :
1. Kelompok kandungan minyak sedang sampai tinggi ( ‘oil yield’ >10 l/ton sampai < 248 l/ton)
2. Kelompok kandungan minyak rendah (‘oil yield’ < 10 l/ton)
3. Kelompok berpotensi mengandung minyak
Indikator parameter – parameter Rock-Eval Pyrolisis terkaitkualitas batuan induk (After Merrill, 1991 )
LEMBAR PETA FORMASI CEKUNGAN
II – S U M A T E R A
- Sihapas, kelesa, keruh
- Sangkarewang
- Telisa Bagian Atas
- Air Benakat
- Muara Enim
Sumatera Tengah
Ombilin
Sumatera Tengah
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
III – J A W A
- Bojongmanik
- Bayah
- Subang
- Kalipucang
- Ngrayong
Bojongmanik
Bayah
Jawa Selatan
Jawa Utara
IV – K A L I M A N T A N
-
- Pulaubalang
- Warukin
- Tanjung
- Montalat
Kutai
Kutai
Barito
Barito
Barito
V – S U L A W E S I
- Sampolakosa
- Winto
Anjungan Tukang
Besi/Buton
Batuan Pra-Tersier
Formasi Pembawa Bitumen Padat Kelompok KandunganMinyak Rendah sampai Tinggi :
LEMBAR PETA FORMASI CEKUNGANLP II – S U M A T E R A - Butar (a) Sumatera Utara
LP III – J A W A
- Halang (a)
- Rambatan (a)
- Kaliglagah (b)
Jawa Selatan
Jawa Utara
Sub Cekungan Bentar
LP V – S U L A W E S I
- Date (b)
- Toraja (b)
- Malawa (a)
Toraja
Toraja
Intra Montan Malawa
Formasi Pembawa Bitumen Padat Kelompok KandunganMinyak Rendah :
POTENSI OIL SHALE INDONESIA
POTENSI OIL SHALE INDONESIA
POTENSI OIL SHALE INDONESIA
DAERAH LITOLOGI KISARAN
‘MATURITY’ (Rv - %)
MATERIAL ORGANIK
DOMINAN (%)
KAND. MINYAK
(l/ton) UMUR
PANGKALAN KOTABARU
Batulanau, Batulempung, Serpih- karbonan, Shaly coal dan Batubara
0.14 – 0.30 > 0.32 – 0.48
Lamalginit > 40 – 60 Lamalginit < 25
7 – 99
EOSEN – OLIGOSEN
TALAWI, SAWAHLUNTO
Batulanau karbonan dan Serpih- karbonan
0.19 – 0.29 > 0.39 – 0.51
Lamalginit > 45 Lamalginit < 40
10 – 40 EOSEN – OLIGOSEN
PASAR WAJO, KAB. BUTON
Batulanau, Batupasir Karbonat dan Shaly coal
0.32 – 0.52 Lamalginit – 60 14 – 248 TRIAS ATAS
PELUANGPeluang yang muncul ketika produksi serpih minyak dilakukan :1. Menambah cadangan hidrokarbon Indonesia2. Kebijakan desentralisasi akan memberi peluang daerah untuk memenuhi kebutuhan energi sendiri3. Peningkatan teknologi eksploitasi serpih minyak (oil shale)..kapan lagi ???4. Updating ilmu pengetahuan tentang migas non konvensional dan menambah wawasan yang ada.
Potensi serpihminyak (oil shale)
KebijakanPemerintah
Karakteristik serpih
minyak
Ketebalan dandistribusi lateral
Perubahan Lingkungan
Cadanganminyak dan gas
baru
Proses ekstraksi yang dilakukan pada minyak serpihlebih sulit dibandingkan dengan proses ekstrasipada minyak konvensional. Karena minyak serpihberupa padatan dan memiliki komposisi karogenyang bervariasi di antara endapan. Selain itukomposisi karbon, oksigen dan hidrogen jugamenentukan fraksi hidrokarbon cair dan gas yangdapat digunakan yang dapat diproduksi.
Proses produksi ekstraksi minyak serpih memiliki kemungkinan dampak bagi lingkungan sekitar, seperti : a. timbulnya gas rumah kaca, polusi udara, sisa limbah industri yang dibuang sembarangan sehingga
mengakibatkan pencemaran air, b. kerusakan ekosistem lingkungan, dan sebagainya. c. pembakaran hidrokarbon yang dilakukan di lokasi ekstraksi……… emisi gas karbon dioksida (CO2) seperti gas
rumah kaca sekitar 10% - 20% lebih banyak dari konvensional.
PROBLEM
KESIMPULAN
• Indonesia mempunyai penyebaran serpih yang sangat luas danmelimpah.
• Sebagian besar endapan serpih di Indonesia mempunyaikarakteristik yang belum matang sehingga sangat berpotensisebagai oil shale.
• Pemanfaatan serpih terutama oil shale masih jauh dari harapan
SARAN• Tantangan teknologi eksploitasi oil shale menjadi sangat penting
untuk segera dikembangkan SEHINGGA problem tentang dampaknegatif oil shale bisa diminimalisir (mineral lempung).
• Kalau tidak sekarang kapan lagi………….
TERIMA KASIH