Oksidasi

  • Upload
    naqries

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

XII

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUMOksidasi Aldehida dan KetonA. Judul : Reaksi oksidasi aldehida dan keton

B. Tujuan : 1. Mempelajari perubahan yang terjadi pada reaksi Formaldehida dengan pereaksi Tollens2. Mempelajari perubahan yang terjadi pada Formaldehida dengan pereaksi Fehling3. Mempelajari perubahan yang terjadi pada Aseton dengan pereaksi Tollens4. Mempelajari perubahan yang terjadi pada Aseton dengan pereaksi Fehling

C. Dasar Teori :Aldehid dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompok senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Suatu keton menghasilkan dua gugus alkil yang terikat pada karbon karbonilnya. Gugus lain dalam suatu aldehid dapat berupa alkil, aril atau H. Aldehid dan keton lazim terdapat dalam system mahluk hidup. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau khas, yang membedakannya umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum.

Aldehid (alkanal) Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen.Contoh senyawa aldehid adalah formalin yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik.Reaksi-Reaksi AldehidAldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:

1. OksidasiAldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).2. Adisi Hidrogen (Reduksi)Ikatan rangkap C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.

Keton (alkanon)Keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain. contoh senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton (Wilbraham dan Matta, 1992: 82).

Reaksi-Reaksi Keton1. Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder2. OksidasiKeton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu, aldehid dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.1. Aldehid + pereaksi Tollens = Cermin Perak2. Aldehid + pereaksi Fehling = Endapan merah bata3. Keton + pereaksi Tollens = Tidak ada reaksi4. Keton + pereaksi Fehling = Tidak ada reaksi

Larutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua. Larutan fehling dibuat dari Cu(II) sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga diperoleh ion kompleks Cu(II) tartrat. Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai berikut:Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag, membentuk endapan Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabung.

D. Alat dan Bahan :No.Alat dan BahanJumlah

1Gelas Kimia1

2Tungku kaki tiga1

3Pembakar spiritus1

4Penjepit tabung1

5Pipet5

6Tabung reaksi4

7Larutan Formaldehida4 mL

8Larutan Amonia (NH3)Secukupnya

9Larutan Perak Nitrat (AgNO3)2 mL

10Larutan Aseton2 mL

11Pereaksi Fehling5 tetes

12Air250 mL

E. Cara Kerja :1. Larutan Formaldehid (Aldehida)a. Didihkan air kira-kira 250 ml dalam gelas kimia (Ini yang dinamakan penangas air)b. Isilah tabung reaksi dengan larutan AgNO3 0,1 M kira-kira 2 ml. Tetesi larutan itu dengan larutan NH3 1 M setetes demi setetes sampai endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali (Ini yang dinamakan pereaksi tollens). Kemudian tambahkan kira-kira 2 ml larutan formaldehida 5%. Masukkan tabung itu ke dalam penangas air sampai terjadi perubahan pada dinding tabung sebelah dalam.c. Isilah tabung reaksi yang lain dengan larutan formaldehida kira-kira 2 ml. Tambahkan kira-kira 5 tetes pereaksi fehling. Kemudian masukkan tabung ke dalam penangas air sampai terjadi perubahan.2. Larutan Aseton (Keton)a. Didihkan air kira-kira 250 ml dalam gelas kimia (Penangas air)b. Isilah tabung reaksi dengan larutan AgNO3 0,1 M kira-kira 2 ml. Tetesi larutan itu dengan larutan NH3 1 M setetes demi setetes sampai endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Kemudian tambahkan kira-kira 2 ml larutan aseton. Masukkan tabung itu ke dalam penangas air sampai terjadi perubahan..c. Isilah tabung reaksi yang lain dengan larutan aseton kira-kira 2 ml. Tambahkan kira-kira 5 tetes pereaksi fehling. Kemudian masukkan tabung ke dalam penangas air sampai terjadi perubahan.

F. Hasil Percobaan :1. Sebelum dibakara. Reaksi formaldehid dengan pereaksi Tollens (AgNO3 dan NH3)Sudah membentuk cermin perakb. Reaksi Formaldehida dengan pereaksi FehlingMenyampur berwarna biruc. Reaksi Aseton dengan pereaksi Tollens (AgNO3 dan NH3)Bening d. Reaksi Aseton dengan pereaksi FehlingTerdapat endapan berwarna biru/ tidak bisa menyatu2. Sesudah dibakara. Reaksi formaldehid dengan pereaksi Tollens (AgNO3 dan NH3)Cermin perak yang telah terbentuk tetap ada dan sedikit hilangb. Reaksi Formaldehida dengan pereaksi FehlingMenjadi merah batac. Reaksi Aseton dengan pereaksi Tollens (AgNO3 dan NH3)Berubah menjadi ungu kecoklatand. Reaksi Aseton dengan pereaksi Fehling

G. Pertanyaan :1. Apakah hasil reaksi antara :a. Formaldehida dengan pereaksi TollentsEndapan cermin perak pada dinding bagian dalam tabungb. Formaldehida dengan pereaksi FehlingHasilnya endapan berwarna merah bata.

2. Tulislah persamaan reaksi antara a. Formaldehida dengan pereaksi TollentsH-C-H + 2 [Ag(NH3)2]+ + 2OH H-C-OH + 2Ag-NH3 + H2O (Cermin Perak)b. Formaldehida dengan peraksi FehlingH-C-H + 2 Cu2+ + 5 OH- H-COH + Cu2O + 3H2O (Merah Bata)H. Pembahasan :Senyawa aldehida dan keton yaitu atom karbon yang dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua (gugus karbonil), atau dengan kata lain aldehid dan keton merupakan senyawa-senyawa yang mengandung salah satu dari gugus penting di dalam kimia organik, yaitu gugus karbonil, C=O. Gugus karbonil adalah gugus yang paling menentukan sifat kimia aldehid dan keton. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika terdapat kemiripan sifat-sifat dari senyawa golongan aldehid dan keton.Aldehida adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya (karbon yang terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen. Sedangkan keton adalah senyawa organik yang karbon- karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lain. Keberadaan atom hidrogen tersebut menjadikan aldehid sangat mudah teroksidasi, atau dengan kata lain, aldehid adalah agen pereduksi yang kuat. Karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa ini, maka keton sangat sulit teroksidasi dengan senyawa lain. Jadi dengan penjelasan tersebut maka perbedaan antara sebuah aldehid dengan sebuah keton dapat diketahui. Aldehid dapat dioksidasi dengan mudah menggunakan semua jenis agen pengoksidasi, sedangkan keton tidak.

I. Kesimpulan : 1. Senyawa aldehida dapat bereaksi dengan pereaksi Tollens membentuk cermin perak dan dapat bereaksi dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata2. Senyawa keton tidak dapat bereaksi dengan pereaksi Tollens maupun Fehling