Oleh Didik RachbiniOleh Didik Rachbini

TEORI PUBLIC CHOICE TEORI PUBLIC CHOICE (PILIHAN PUBLIK)(PILIHAN PUBLIK)

DASAR PEMIKIRANDASAR PEMIKIRAN

DEPARTEMENTASI ILMU SECARA SEMPIT

ILMU EKONOMI DAN ILMU POLITIK TERPISAH LEPAS, TIDAK DALAM KESATUAN ILMU HUMANIORA

ILMU EKONOMI FIT U/ ANALISA KELEMBAGAAN PASAR (MARKET INST.)

ILMU EKONOMI TUMPUL U/ ANALISA NONMARKET INSTITUTION

ILMU SOSIAL-POLITIK TUMPUL JIKA BERSINGGUNGAN DGN INST. PASAR

Lanjutan...Lanjutan...

LALU, APA ALAT ANALISA YANG DAPAT DIPAKAI UNTUK MENJELASKAN FENO-MENA EKONOMI POLITIK (TINDAKAN KOLEKTIF & MEKANISME PASAR) ?

APAKAH PERLU DIKEMBANGKAN TEORI-TEORI LEBIH DARI SEKEDAR TEORI EKONOMI MURNI DAN TEORI-TEORI KONVENSIONAL DALAM BIDANG POLITIK ?

JAWABANNYA PASTI BAHWA TEORI-TEORI YG TERSEDIA BERSIFAT PARSIAL BERBASIS DISIPLIN ILMU YG TELAH TERPECAH.

PERTANYAAN DASARPERTANYAAN DASAR APAKAH ILMU EKONOMI & ILMU SOSIAL-APAKAH ILMU EKONOMI & ILMU SOSIAL-

POLITIK DAPAT DISELARASKAN DENGAN POLITIK DAPAT DISELARASKAN DENGAN PARADIGMA DASAR ATAU TEORI INDUK YG PARADIGMA DASAR ATAU TEORI INDUK YG SAMA ?SAMA ?

BAGAIMANA KEPUTUSAN EKONOMI BAGAIMANA KEPUTUSAN EKONOMI (INDIVIDU/PRIVATE) DAPAT DISELARAS-(INDIVIDU/PRIVATE) DAPAT DISELARAS-KAN DENGAN KEPUTUSAN KOLEKTIF KAN DENGAN KEPUTUSAN KOLEKTIF (SOSIAL-POLITIK) ?(SOSIAL-POLITIK) ?

BAGAIMANA PERAN SWASTA & PEME-BAGAIMANA PERAN SWASTA & PEME-RINTAH DLM SISTEM ? RINTAH DLM SISTEM ?

Tabel 1. Paradigma dan Sistem Ekonomi Politik

No Sifat Dasar Kapitalisme Sosialisme Komunisme Campuran

1 Pemilikan (SD1)

individu industri dasar dimiliki negara sisanya individu

Seluruhnya dimiliki negara

individu dan negara

2 Inisiatif pembentukan (SD2)

individu partnership korporasi

usaha bersama pada industri dasar dan individu lainnya

Negara individu dan negara

3 Inisiatif Ekonomi (SD3) keuntungan sebagai motif utama

motif ekonomi dan non-ekonomi

Insentif terbatas

ekonomi, social politik, dll

4 Mekanisme harga (SD4)

pasar (supply dan demand)

pemerintah, birokrasi

Negara Birokrasi hokum pasar

5 Kompetisi (SD5)

eksis ada bila negara mau

Tidak ada antara ada dan tidak

6 Struktur organisasi desentralisasi semi sentralisasi Sentralisasi penuh

Desen-tralisasi

7 Inisiatif kegiatan materialistik sosialistik Untuk idiologi

gabungan

Gambar 2.1.Transformasi Ekonomi dalam Perubahan Global

Sumber: Pidato Guru Besar Dorodjatun Koentjorojakti, Universitas Indonesia, 1995

Resource Allocation

Pemilikan

(Resource Ownership)

Privatisasi Swasta

Normalisasi Pemerintah

Jerman

D E R E G U L A S I

Mekanisme Pasar Market

Kapitalisme Liberal

Sosialisme Pasar

Soviet

RRC

R E G U L A S I

Perencanaan (Plan)

Ekonomi Campuran

Sosialisme Marxist

PC TDK SEKEDAR TEORI/ALAT PC TDK SEKEDAR TEORI/ALAT ANALISA, TAPI PERSPEKTIF YG ANALISA, TAPI PERSPEKTIF YG DIANGKAT DARI PARADIGMA ILMU DIANGKAT DARI PARADIGMA ILMU EKONOMI UNTUK MENJELASKAN EKONOMI UNTUK MENJELASKAN FENOMENA SOSIAL-POLITIK, FENOMENA SOSIAL-POLITIK, KHUSUSNYA PROSES KOLEKTIF KHUSUSNYA PROSES KOLEKTIF “DECISION MAKING”.“DECISION MAKING”.

APA PARADIGMA TSB ?APA PARADIGMA TSB ?

DEFINISI & PERSPEKTIFDEFINISI & PERSPEKTIF

PENDEKATAN THD EKONOMI PENDEKATAN THD EKONOMI SBG SUBYEK PENCARIAN SBG SUBYEK PENCARIAN LANGSUNG THD PROSES LANGSUNG THD PROSES

PERTUKARAN (PROCESS OF PERTUKARAN (PROCESS OF EXCHANGE) EXCHANGE)

PENDEKATAN PENDEKATAN CATALLAXYCATALLAXY

1) SBG PARADIGMA: MELI-1) SBG PARADIGMA: MELI-HAT KEGIATAN, KELEMBA-HAT KEGIATAN, KELEMBA-GAAN & PROSES POL. SBG GAAN & PROSES POL. SBG

PERTUKARAN PIHAK TERKAITPERTUKARAN PIHAK TERKAIT2) TINDAKAN KOLEKTIF DPT 2) TINDAKAN KOLEKTIF DPT DIMODELKAN SBG PERTUKA-DIMODELKAN SBG PERTUKA-RAN YG MENGUNTUNGKAN RAN YG MENGUNTUNGKAN

PIHAK TERKAITPIHAK TERKAIT

Tabel 1. Pendekatan Ilmu Ekonomi dan Politik

Metode/ Pendekatan

Substansi/ Fenomena Ekonomi

Substansi/ Fenomena Politik

Ilmu Ekonomi Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Ekonomi Produksi

Public Choice Ekonomi Kelembagaan, Dll

Ilmu Politik Pendekatan Kekuasaan terhadap Ekonomi

Ilmu Politik

Ilmu Sosial

KEKAYAAN PARADIGMA1) ILMU EKONOMI MEMILIKI KHASANAH PARADIGMA YG

DAPAT MENJELASKAN FENOMENA SOSPOL

2) KEKAYAAN TSB TDK SEKEDAR MENJELASKAN KELANGKAAN S.

DAYA ATAU SUPPLAY DAN DEMAND BRG

3) PARADIGMA BARU TERSEB UT ADALAH INSTITUSI PERTUKARAN

(INSTITUTION OF EXCHANGE)

MENGAPA INST. OF EXCHANGE ?

1) PARADIGMA INI DPT DIPERLUAS UNTUK FENOMENA

NONEKONOMI

2) PARADIGMA INI BERDIMENSI UNIVERSAL TDK SAJA U/ I. EKO.,

JUGA U/ ILMU HUMANIORA SECARA LUAS

3) INSTITUSI PERTUKARAN BERPERAN SBG TEORI INDUK

(GRAND THEORY)

4) INSTITUSI PERTUKARAN BERLAKU U/ FENOMENA SOSIAL

& POLITIK

MENGAPA BERDIMENSI MENGAPA BERDIMENSI UNIVERSAL ?UNIVERSAL ?

PROSES PERTUKARAN TERJADI PD BID. EKO., SOSIAL & POLITIK DGN ETIKANYA MASING2

DLM EKONOMI INSTITUSI PERTUKARAN TERJADI PD AGREEMENT TO CONTRACT

INSTITUSI PASAR DLM PERTUKARAN EKONOMI SBG SPONTANEOUS ORDER ATAU SPONTANEOUS COORDINATION

PERETUKARAN SPONTAN DI BIDANG POLITIK JUGA TERJADI, SEMISAL PEMILU

MAKNA PERTUKARAN MAKNA PERTUKARAN DIPERLUASDIPERLUAS

PERTUKARAN SBG SPONTANEOUS ORDER PERTUKARAN SBG SPONTANEOUS ORDER BISA SBG INSTITUSI NONEKONOMIBISA SBG INSTITUSI NONEKONOMI

PERTUKARAN DLM EKONOMI LANGSUNG PERTUKARAN DLM EKONOMI LANGSUNG ANTARA PEMBELI DAN PENJUALANTARA PEMBELI DAN PENJUAL

CONTRACTUAL AGREEMENT SBG CONTRACTUAL AGREEMENT SBG PERTUKARAN TERJADI PADA INSTITUSI PERTUKARAN TERJADI PADA INSTITUSI SOSIAL POLITIKSOSIAL POLITIK

Gambar 7.1. Proses Politik di Dalam Political Market

PolitisiParlemen

BirokrasiPemerintah

Masyarakat

Pemilih(Voters)

Gambar 7.2. Political Market dan Kelompok Kepentingan

PolitisiParlemen

KelompokKepentingan

Pemilih Masyarakat

Gambar 5.1.A.Perbandingan Paradigma Ekonomi Klasik dan Public Choice

H Harga

X Jumlah

D S

D S

Gambar 5.1.Perbandingan Paradigma Ekonomi Klasik dan Public Choice

Variablel Ekonomi Klasik Public Choice

Supplier Produsen, Pengusaha, Distributor

Politisi, Parpol, Birokrasi, Pemerintah

Demander Konsumen Pemilih (Voters)

J enis Barang Barang Individu (Private goods) Barang ublik (Public Goods)

Alat Tansaksi Uang Suara (Voters)

J enis Transaksi Voluntary Transaction (Sukarela)

Politic as Exchange

PERBANDINGAN PARADIGMA EK. PERBANDINGAN PARADIGMA EK. KLASIK & PUBLIC CHOICEKLASIK & PUBLIC CHOICE

I.I.SUPPLIERS: SUPPLIERS: PRODUSEN, PRODUSEN, PENGUSAHA, PENGUSAHA, DISTRI-BUTORDISTRI-BUTOR

II.II.KOMODITI KOMODITI INDIVIDU/ PRIVATE INDIVIDU/ PRIVATE GOODSGOODS

III.III.MEDIUM TRANS: MEDIUM TRANS: UANGUANG

IV.IV.D: KONSUMEND: KONSUMEN

V.V.TRANSAKSI TRANSAKSI SUKARELA/ SUKARELA/ VOLUNTARY VOLUNTARY

I.I. POLITISI, PARTAI POLITISI, PARTAI POL., PEMERINTAH, POL., PEMERINTAH, BIRO-KRASI BIRO-KRASI

II.II.KOMODITI KOMODITI PUBLIC/PUB-LIC PUBLIC/PUB-LIC GOODSGOODS

III.III.MED: MED: SUARA/VOATESSUARA/VOATES

IV.IV.VOTERS/PEMILIHVOTERS/PEMILIH

V.V.POLITICS AS POLITICS AS ESCHANGE ESCHANGE

PROSES, KEPUTUSAN & TINDAKAN PROSES, KEPUTUSAN & TINDAKAN POLITIK & EKONOMIPOLITIK & EKONOMI

I.I.PROSES & PROSES & INSTITUSI INSTITUSI POLITIK:POLITIK:

II.II.PARLEMEN/DPRPARLEMEN/DPR

III.III.PEMERINTAHPEMERINTAH

IV.IV.GERAKAN BURUH/ GERAKAN BURUH/ KONSUMENKONSUMEN

V.V.LAINNYA LAINNYA

I.I.KEPUTUSAN/KEPUTUSAN/KEGI-ATAN KEGI-ATAN EKONOMI:EKONOMI:

II.II.KONSUMSIKONSUMSI

III.III.PRODUKSIPRODUKSI

IV.IV.INVESTASIINVESTASI

V.V.DLL DLL

Gambar 9.1.Skema Perburuan Rente melalui Sertifikat Ijin Ekspor

PERBEDAAN DGN ILMU POLITIK PERBEDAAN DGN ILMU POLITIK KONVENSIONALKONVENSIONAL

ILMU POLITIK KONVENSIONAL TERPUSATKAN PADA POWER GAME

LINGKUP KEKUASAAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF DAN YUDIKATIF

PUBLIC CHOICE BERBASIS INSTITUSI PERTUKARAN UNTUK MEMBANGUN KELEMBAGAAN EKONOMI POLITIK YG MODERN

BASIS PC DEMOKRATISASI DAN HAM

LANJUTAN...LANJUTAN...

KEPUTUSAN KOLEKTIF NONPASAR SBG PERTUKARAN SHG MENGUNTUNGKAN PARA PIHAK YG TERLIBAT

ILMU POLITIK MELIHAT PROSES SBG GAME POWER DGN KEKUATAN MEMAKSA

PC MEMBERI ARAH PADA PERBAIKAN INSTITUSI MELALUI PERTUKARAN YG EFEKTIF

PERTUKARAN ADALAH BASIS PERADABAN MANUSIA

TUJUAN PENDEKATAN INI:TUJUAN PENDEKATAN INI:

MENDORONG REFORMASI MAKNA KEKUASAAN DLM PERSPEKTIF BARU

INTERAKSI POLITIK YG KOMPLEKS MENGACU PADA DEMOKRASI DAN KEMANUSIAAN SBG PERTUKARAN SETARA ANTARA PARA PIHAK

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN POLITIK TERINSTITUSIKAN SECARA TERBUKA

MEMBANGUN PERSPEKTIF KONSTITUSIONAL SBG ATURAN MAIN

POLITICS AS EXCHANAGE, NOT MERELY POWER

SBG MANUSIA SBG MANUSIA EKONOMIEKONOMI

1.1. MANUSIA CENDERUNG MAMAKSIMALKAN MANUSIA CENDERUNG MAMAKSIMALKAN UTILITAS KRN KETERBATASAN SUMBERDAYAUTILITAS KRN KETERBATASAN SUMBERDAYA

2.2. PC MEMBANGUN INSTITUSI PERTUKARAN PC MEMBANGUN INSTITUSI PERTUKARAN DIMANA TUJUAN INDIVIDU SELARAS DENGAN DIMANA TUJUAN INDIVIDU SELARAS DENGAN TUJUAN KOLEKTIFTUJUAN KOLEKTIF

3.3. EFISIENSI UNIT USAHA SAMA DENGAN EFISIENSI UNIT USAHA SAMA DENGAN MENINGKATKAN TUJUAN KOLEKTIF MENINGKATKAN TUJUAN KOLEKTIF KESEJAHTERAANKESEJAHTERAAN

4.4. EFISIENSI MEWUJUDKAN HARGA MURAH DAN EFISIENSI MEWUJUDKAN HARGA MURAH DAN KUALITAS YG BAIK, DAYA BELI MASYARAKAT KUALITAS YG BAIK, DAYA BELI MASYARAKAT MENINGKATMENINGKAT

LINGKUP PCLINGKUP PC

1.1.MARKETMARKET

2.2.GOVERNANCEGOVERNANCE

3.3.ALTRUISMALTRUISM

4.4.ANARKHI ANARKHI