Upload
aric
View
84
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
- PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Oleh : M.YUSUF AWALUDDIN, S.Kel MATA KULIAH OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS PADJADJARAN
DIa memberikan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu (Arrahman;19)
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam yang diliputi oleh ombak yang diatasnya ombak diatasnya awan, gelap gulita yang tindih bertindih, apabila dia
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, barangsiapa yang tiada diberi cahayaoleh Alloh tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun (An-
Nur;40)
Contents
1 ENSO
2 El-Nino & La-Nina
3 Dampak El-Nino & La-Nina
4 Estuaria
5 Pencemaran Laut
ENSO
ToC sea
level?
SO
ENSO (El-Nino Southern Oscillation) adalah fenomena alam global yang berpusat di Samudera Pasifik yang terdiri dari 3 fenomena, yaitu :
1. Kondisi Normal
2. El-Nino
3. La-Nina
Interaksi lautan dan atmosfer merupakan bagian terpenting dari El-Nino dan La-Nina. Istilah laut yang menunjukkan tekanan atmosferik antara bagian timur dan barat Pasifik Tropis= Southern Oscillation (SO).
Sebuah pengukuran standar dari osilasi bagian selatan yg menyatakan perbedaan tekanan muka laut antara Tahiti dan Darwin.
EL-NINO ?
HE IS FERNANDO TORRESBut not This One!!!
Definisi
Berasal dari bhs.Spanyol yg berarti anak laki-laki
Suatu fenomena alam dengan memanasnya permukaan perairan (T>28oC) di S.Pasifik dan bergerak ke arah timur equator mendekati Pantai Peru dan Equador di Amerika Selatan, diikuti dengan melemahnya angin pasat tenggara di timur S.Pasifik dan menguatnya angin pasat di barat Pasifik (Setiyono,1996)
EELL
NNIINNOO
Definisi
Berasal dari bhs.Spanyol yg berarti anak perempuan
Suatu fenomena alam yang merupakan kebalikan dari El-Nino, dimana angin pasat tenggara yg berhembus kuat di timur Pasifik dan angin barat yg lemah di bagian barat jauh Pasifik menghasilkan perairan permukaan laut yg dingin (T<25oC) meluas ke arah barat sepanjang ekuator (Setiyono,1996)
LLAA
NNIINNAA
Fenomena ini dapat dipelajari dari indikator :
1. Anomali SST El-nino terjadi jika ada kenaikan temperatur permukaan laut di daerah tropik timur Pasifik minimal 20 oC dalam 12 bulan dan menghasilkan suatu anomali temperatur minimal 10 oC untuk rentang waktu min 3 bulan.
2. Indeks osilasi selatan (IOS) yaitu perbedaan tekanan udara di lautan Pasifik Selatan (Tahiti) dan di S.HIndia (Darwin). IOS yg ekstrem negatif berhubungan erat dengan El-Nino walaupun tidak semua IOS yg ekstrem negatif menghasilkan kekuatan El-nino yg sama.
3. Elevasi permukaan laut. Hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa elevasi muka laut rerata pada tahun El-Nino di perairan barat Pasifik, khususnya di pantai Mindanao dan Halmahera lebih rendah dari nilai normalnya sedangkan rerata muka laut di pantai Amerika Tengah lebih tinggi dari normalnya.
4. Arlindo. Secara umum terjadi perbedaan elevasi muka laut rerata antara Pasifik sebelah barat dengan HIndia, yg menyebabkan terjadinya arus yang berasal dari Pasifik menuju Hindia melewati Indonesia . VAriabilitas Arlindo diperkirakan akan diikuti dengan perubahan suhu permukaan laut di bagian katulistiwa pasifik. Semakin besar angkutan massa air oleh Arlindo, akan memperlambat siklus EL-Nino.
NormalNormalAir laut paling hangat ditemukan di Pasifik Barat, seperti curah hujan terbesar. Angin di permukaan laut bergerak dari timur ke barat melintasi S.Pasifik (angin timur)
Indon
esia
South America
El-NinoEl-Nino Angin timur melemah, lebih hangat dari temperatur permukaan rata-rata meliputi pusat dan bag.timur pasifik tropis dan daerah dengan curah hujan tertinggi bergerak ke arah timur
El Nino dan la-nina dibentuk melalui mekanisme interaksi
antara elemen2 yg ada di atmosfer dan yg ada di lautan dunia secara timbal balik dan
berlangsung tanpa henti-hentinya.
•Penumpukan Kolam Air Panas (EAP) dan peningian muka laut yg berlebih di Ina dan Australia utara
•Sebagian massa air EAP pd suatu saat (sep/oct) berbalik meluncur ke arah timur
•Wilayah hangat jd meluas
•Berakibat pada pe-nurunan suhu dan peningkatan tekanan udara di atas EAP
Angin timuran (easterly wind burst) bertiup di S.Pasifik secara terus menerus selama 2 tahun atau lebih
•Terjadi perubahan pola angin dan arus
•Aliran udara angin timuran terutama yg berasal dari angin pasat tenggara melemah.
•Musim dingin di Ina dan sekitarnya bertiup monsun barat yg meluaskan EAP ke timur dan selatan.
•Muncul kekuatan angin baru yg di-sebut West Wind Burst. yg memper-lemah dan akhirnya mematikan angin timuran.
Mekanisme Terjadinya El-nino
•Massa air panas mengalir ke tengah dan timur kha-tulistiwa Pasifik.
•Diiringi berpindah-nya pusat konveksi ke tengah dan timur pasifik berakibat turun-nya hujan di tempat-temat yg biasanya kering di kawasan tsb.
•Sebaliknya di Indonesia, Filipina, terjadi subsidensi udara kering yg mendatangkan kemarau panjang yg menandai datangnya periode El-nino
1 2 3 4
La-NinaLa-Nina
Sebagai peningkatan dari kondisi normal. Selama periode ini angin timur menguat, lebih dingin dari air laut rata-rata dan meluas ke arah barat menuju pusat S.Pasifik dan di S.Pasifik barat menjadi lebih hangat dari tempereatur muka laut rata-rata bersamaan dengan lebih tingginya curah hujan dari biasanya
Bila tiupan angin timuran berlangsung dengan lebih keras dan lebih mantap melampaui
keadaan normalnya, maka yg terjadi adalah pembentukan La-Nina. Dalam periode ini
terjadi pembentukan banyak siklon2 tropik yang mendatangkan hujan deras di
kawasan pusat-pusat konveksi.
APTg
APTl
AT
LABAM
AM aku
aks
S. PASIFIK
S. INDIA
EAP
EAP: kolam air panas APTl: angin pasat timur laut LAB: Letupan angin barat
AM: angin monsun APTg: angin pasat tenggara AT: angin timuran
Aks: angin khatulistiwa selatan aku: angin khatulistiwa utara
Periode El-Nino
Sejak 50 tahun belakangan, El Nino telah berlaku sebanyak 12 kali. Dua kejadian El Nino yang terkuat pada abad yang lalu terjadi pada 1982-1983
dan 1997-1998. Berikut tahun-tahun terjadinya El-Nino tersebut:
1951-1952
1953-1954
1957-1958
1965-1966
1969-1970
1972-1973
1977-1978
1982-1983
1986-1987
1991-1992
1994-1995
1997-1998
Periode La-Nina
Periode Terjadinya La Nina lebih jarang jika dibandingkan dengan El Nino. Tahun-tahun terjadinya La Nina sebagai berikut :
1950-1951
1955-1956
1970-1971
1973-1974
1975-1976
1988-1989
1998-2000
Berakhirnya El-Nino/La-Nina
Umumnya El-Nino/La-Nina berlangsung selama 9 – 18 bulan. Biasanya mulai terbentuk pada awal tahun, puncaknya pada akhir tahun dan menjadi lemah pada saat tahun berikutnya
El-Nino yg mempunyai ciri yg sama tidak semestinya menghasilkan corak iklim yg sama juga.
El-Nino dan La-Nina adalah bagian normal dair iklim bumi dan fakta-faktanya terekam dari kejadian ratusan tahun
Dampak 1.Berkaitan dengan Perubahan Iklim : Kemarau panjang dan kekeringan serta banjir besar
Di lautan terjadi pengadukan air oleh gelombang besar
Penurunan nilai salinitas secara drastis
2. Penurunan kualitas dan kuantitas SDA Menyebabkan perubahan besar pada sirkulasi dan ekologi laut serta
kehidupan biota di dalam laut. Kebakaran hutan, kabut asap Perikanan dan terumbu karang
3. Penurunan standar kehidupan manusia Aspek sosial dan ekonomi.(Indonesia rugi US $9.5 juta (BAPPENAS, 1999) KesehatanTransportasiPariwisata
Dampak El-NinoDampak El-Nino
Fenomena alam yang mempengaruhi cuaca secara drastis di sejumlah kawasan, khususnya di daerah tropik seperti indonesia.wujud fenomena ini terutama berupa perubahan yg terjadi pada sifat sirkulasi angin dan arus laut yg bermula di kawasan khatulistiwa samudera pasifik dan kemudian meluas ke kawasan kawasan di bagian dunia lainnya.oleh sebab itu dampak el-nino bersifat global atau mendunia.
Perubahan cuaca paling parah terasa di daerah tropika seperti Ina, filipina, australia utara, peru, ekuador,brasilia,cili utara,gabon,kongo,kenya dll. Di indonesia, filipina dan australia perubahan tersebut terutama berupa berlangsungnya musim kemarau panjang yang jauh lebih lama dari keadaan normal.kemarau panjang juga terjadi di kawasan afrika dan tempat2 tertentu di amerika selatan. Sebaliknya di ekuador, peru dan cili, el-nino berakibat datangnya curah hujan yg sangat lebat di daerah pantai dan lereng pegunungan yg biasanya kering dan gersang. Di bagian dunia lainnya yang beriklim ugahari (temperate) maupun dingin, perubahan cuaca karena el-nino bisa berupa terjadinya musim dingin yang sangat beku ataupun justru yg tidak begitu dingin, di kawsan lainnya bs terjadi penurunan salju yg lebih kering/lebih basah dari biasanya.
Di ndonesia dapat mengakibatkan turunnya tinggi paras laut dan suhu paras laut, naiknya produkstivitas primer lautan serta berubahnya sirkulasi arus-arus laut nusanara, akibat2 ikutan yg diakibatkan kemarau panjang
El Nino La Nina
Climate impacts to fisheries in the Indonesian seas
Tuna distribution during normal and La Nina year
During El Nino year
Aliran perputaran laut lintas samudera(Great Conveyor Belt)
Walaupun dinamika di lautan yg mendorong arus laut lebih banyak terbentuk oleh angin lokal, tetapi akibat bentuk morfologi atau rupa bumi maka lautan juga mempunyai arus laut yg terbentuk akibat tekanan dari morfologi dasar laut.
Arus yg terbentuk lebih karena tekanan di dalam laut ini menyebabkan adanya aliran yg mengitari bumi.
Arus ini mengalir dari samudera india menuju Atlantik utara dan memutar kembali ke laut dalam atlantik selatan dan menuju S.India dan menuju S.Pasifik untuk kemudian memutar kembali menuju S.India melewati perairan Indonesia (Arlindo).
Polanya terus menerus (persisten) dengan membawa massa air hangat yg berada di utara Papua menuju S.India
ARLINDO
A
B
C
D
9.5
2.23.1
7.6
2.9 spill-over
Inflow: 9.5 + 2.9 = 12.4; Outflow: 2.2+3.1+7.6 = 12.9 ± 2 or 3 sv?~ 2 or 3 Sv larger than pre-INSTANT, this may not overly significant, but again inflow is less than outflow
and now the INSTANT ITF 3 year means:
Awarded the most change medal
Uncertainty: due to experiment design, instrument behavior and real variability in ITF at > sampling interval
Kutipan berita :
KOMPAS (20/07/07) :Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kondisi cuaca di Indonesia, termasuk di DIY, hingga Oktober diperkirakan mengalami fenomena yang disebut kemarau basah. Kemarau tersebut terjadi karena munculnya La Nina di utara ekuator yang memengaruhi cuaca di Indonesia.
La Nina terjadi karena suhu muka laut di Samudra Indonesia lebih panas daripada suhu normalnya. Pada awal Juni 2007, BMG memantau suhu muka air laut di samudra itu mencapai di 28-30 derajat Celcius, sedangkan suhu normalnya saat kemarau berkisar 26 C-27 C (lihat Grafis). Seiring dengan itu, pada musim kemarau berembus "angin timuran" dari selatan di sekitar Australia menuju ke utara (wilayah Indonesia).
Kenaikan suhu muka laut dan pergerakan "angin timuran" tersebut menyebabkan hujan dan gelombang tinggi di DIY akhir-akhir ini. Suhu permukaan laut yang hangat mengakibatkan terbentuknya uap air dan awan ke wilayah Indonesia, sedangkan pergerakan angin memicu gelombang pasang.
Selain gelombang pasang, peluang hujan saat musim kemarau juga semakin besar karena dampak dari kondisi wilayahnya. Mengacu pada analisis BMG Stasiun Geofisika Yogyakarta, secara geografis DIY memiliki daerah dataran tinggi, yakni gunung api, sehingga berpeluang terjadi hujan orografis. Hujan ini hanya muncul di wilayah pegunungan karena uap air yang tertiup angin dari selatan DIY membentur dan naik di sekitar pegunungan tersebut. Meski demikian, anomali cuaca ini tak berlangsung lama sehingga bisa dipastikan saat ini iklim DIY sudah memasuki musim kemarau.
Take an action against global warming!!!
By: M.Yusuf Awaluddin, S.Kel