Upload
bima-purama-putra
View
285
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Manajemen Industri
PT. OLESIN (Olahan Lele Sehat Indonesia)
Disusun Oleh : Kelompok 6
Bima Purama Putra
Dina Nur Izzati
Gheantika Merdeka
Ika Widya Ningrum
Lukman Muttahari
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Kimia
Universitas sultan Ageng Tirtayasa
Cilegon Banten
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
STRATEGI PERENCANAAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri makanan semakin hari kian pesat seiring dengan
kemajuan teknologi. Persaingan antar industri makanan yang satu dengan yang
lainnya juga sangat ketat. Industri yang berkembang bukan hanya industri besar,
tetapi industri rumahan pun saat ini telah berkembang walaupun menggunakan
teknologi yang masih sederhana. Industri olahan lele merupakan salah satu industri
yang dapat dikembangkan.
Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan yang paling banyak
dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Dimana selain harganya murah, proses
pengolahannya pun tidak sulit dan rasanya sangat enak. Peternakan lele merupakan
salah satu usaha yang banyak diminati para pelaku usaha di bidang peternakan.
Kebutuhan masyarakat akan lele cukup besar mengingat manfaat dan gizi yang
terkandung di dalam ikan lele sangat banyak. Ikan lele mengandung protein, omega
3, phosphor, kalium serta leusin dan lisin yang keduanya merupakan asam amino
essensial yang sangat diperlukan untuck pertumbuhan anak-anak dan menjaga
keseimbangan nitrogen.
Permintaan masyarakat akan ikan lele memicu peternakan ikan lele untuk
dapat memproduksi lele yang berkualitas. Ikan lele berkualitas tersebut selanjutnya di
olah menjadi olahan lele sehat dan beragam seperti, nugget, bakso, dendeng, kerupuk
dan abon. Olahan lele sehat tersebut tidak menggunakan MSG/Vetsin serta bahan-
bahan pengawet berbahaya lainnya. Sehingga, tidak merusak kandungan vitamin di
dalam ikan lele.
Oleh karena itu, industri Olahan Lele Sehat Indonesia (PT. OLESIN) akan
mengembangbiakan ikan lele yang berkualitas untuk di produksi menjadi olahan lele
sehat, enak dengan harga terjangkau serta dengan bahan-bahan yang berkualitas.
Sehingga, dapat bersaing dengan industri rumahan ataupun industri besar lainnya.
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
B. Visi Perusahaan
Visi Perusahaan Olahan Lele Sehat Indonesia adalah sebagai berikut :
“Menjadi Perusahaan Pengolahan Ikan Lele Pertama dan Terpadu serta
Memiliki Reputasi yang Baik di se-Indonesia”
C. Misi Perusahaan
Misi Perusahaan Olahan Lele Sehat Indonesia (PT. OLESIN) adalah sebagai
berikut :
1. Membuat produk olahan lele yang berkualitas dan unik.
2. Memiliki daya saing yang tinggi.
3. Melaksanakan proses pengolahan dengan halal, aman, hygenis dan sehat.
D. Tujuan
Tujuan dari Olahan Lele Sehat Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan olahan ikan yang bergizi dengan harga yang cukup terjangkau
untuk masyarakat Indonesia.
2. Menghasilkan produk olahan ikan lele yang inovatif serta tidak
membosankan.
3. Memacu pertumbuhan industri pangan lainnya agar dapat menciptakan
lapangan pekerjaan yang baru.
E. Nilai
Norma yang terkandung dalam pendirian PT. OLESIN diantaranya adalah :
1. Mendisiplinkan Pekerja di PT. OLESIN.
2. Mempertahankan kulitas produk olahan.
3. Mensejahterakan Karyawan.
4. Mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
G. Analisa SWOT
Analisa SWOT memiliki empat strategi utama yaitu:
a. SO (Aggressive Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal untuk
mengambil kesempatan yang ada di luar.
b. WO (Turn Around) yaitu menggunakan kesempatan eksternal yang
ada untuk memaksimalkan kesempatan yang ada.
c. ST (Diversification Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal
untuk menghindari ancaman yang ada di luar.
d. WT (Turn Around) yaitu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
mungkin ada.
Internal
Eksternal
Strength (S)
1. Rasa lele yang enak dan khas
2. Layanan kepada pelanggan
3. Olahan lele yang bebas dari
bahan kimia dan pengawet
4. Tempat yang strategis
5. Memiliki sertifikat halal dan
BPOM
Weakness (W)
1. Harga yang mahal bagi
masyarakat kalangan bawah
2. Tidak bisanya memaksa
konsumen kelas bawah
untuk membeli produks
kami
3. Banyak pesaing di
lingkungan
Opportunity (O)
1. Olahan lele kami memiliki
S-O
1. Mempertahankan rasa dan
W-O
1. Memberi kepercayaan
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
komitmen dalam menjaga produk
yang sangat bagus dan terjaga
kualitasnya
2. Membuat cabang baru di dekat
pasar agar mudah dijangkau
masyarakat
3. Memberi akses kemudahan
pembelian bagi pelanggan
kekhasan setiap produk yang
dibuat
2. Meningkatkan pelayan kepada
pelanggan
3. Menjaga bahan pendukung
agar tidak menggunakan bahan
pengawet
4. Membuat layanan online
untuk pembelian produk
PT.OLESIN
kepada konsumen agar
dapat membeli produk kami
2. Meningkatkan kualitas
dan keunikan agar
konsumen tidak bosan
dengan produk PT.OLESIN
Threat (T)
1. Apabila harga baku mahal
maka produksi akan mengikuti
harga bahan baku dan akan
menjadi mahal
2. Banyak pesaing yang
mengikuti produk yang telah
kami buat selama ini
3. Timbulnya hama dan penyakit
pada ikan lele
S-T
1. Menjamin konsumen tetap
memilih produk PT.OLESIN
walaupun dengan harga yang
bersaing tetapi memiliki kualitas
yang dapat dipercaya
2. Tetap menjaga kebersihan dan
kehalalan setiap proses
pembuatan produk
W-T
1. Menjaga kualitas dan
jangan menaikan harga
dengan cepat dan tinggi
agar konsumen tidak lari
dari produk kita
2. Meningkatkan karya baru
dalam produk yang dijual
agar konsumen lebih
mengetahui siapa yang
paling bagus dalam
pelayanan dan pembuatan
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
produk
3. Pemberian vitamin pada
ikan lele
STRENGTHS
Faktor Nilai Bobot Rating Skor
Rasa lele yang enak dan khas 90 78 70 90
Layanan kepada pelanggan 80 79 75 90
Olahan lele yang bebas dari
bahan kimia dan pengawet
90 76 79 80
Tempat yang strategis 70 67 87 70
Memiliki sertifikat halal dan
BPOM
Jumlah data 330/4
Total kekuatan 82.2
Hal yang perlu dilakukan setelah analisis
Mempertahankan rasa dank kekhasan setiap produk yang dibuat
Meningkatkan pelayan kepada pelanggan
Menjaga bahan pendukung agar tidak menggunakan bahan pengawet
Mengurus sertifikat halal dan BPOM
WEAKNESS
Faktor Nilai Bobot Rating Skor
Harga yang mahal bagi
masyarakat kalangan bawah
60 50 48 67
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
Tidak bisanya memaksa
konsumen kelas bawah untuk
membeli produks kami.
50 56 78 56
Banyak pesaing di lingkungan. 66 55 68 70
Jumlah data 193/3
Total kelemahan 64.33
Hal yang perlu dilakukan setelah analisis
Memberi kepercayaan kepada konsumen agar dapat membeli produk kami
Meningkatkan kualiatas agar dapat lebih baik dari pesaingnya.
OPPPORTUNITIESFaktor Nilai Bobot Rating Skor
Olahan lele kami memiliki
komitmen dalam menjaga
produk yang memang sangat
bagus dan terjaga.
79 70 88 95
Membuat cabang baru di dekat
pasar agar mudah dijangkau
masyarakat.
88 70 87 90
Memberi akses kemudahan
pembelian bagi pelanggan
70 75 77 80
Jumlah data 265/3
Total kesempatan 88.3
Hal yang perlu dilakukan setelah analisis Memulai membuka cabang baru di tempat keramaian seperti di pasar dan tokk oleh-
oleh
Meningkatkan pelayanan kepada konsumen agar lebih nyaman berada di area toko.
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
THREATS
Faktor Nilai Bobot Rating Skor
Apabila harga baku mahal
maka produks akan mengikuti
harga bahan baku dan akan
menjadi mahal
68 55 76 70
Banyak pesaing yang
mengikuti produk yang telah
kami buat selama ini.
65 56 74 69
Jumlah data 139/2
Total ancaman 69.5
Hal yang perlu dilakukan setelah analisis
Menjaga kualitan dan jangan menaikan harga dengan cepat dan tinggi agar konsumen
tidak lari dari produk kita.
Meningkatkan karya baru dalam produk yang dijual agar konsumen lebih mengetahui
siapa yang paling bagus dalam pelayanan dan pembuatan produk.
Dari data nilai SWOT di atas terdapat kesimpulan nilai sebagai berikut :
1. Skor Kekuatan (Strengths) = 82.2
2. Skor Kelemahan (Weakness) = 64.3
3. Skor Peluang (Opportunities) = 88.3
4. Skor Ancaman (Threats) = 69.5
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
Koordinat Pizza Hut Bandar Lampung
Koordinat Analisis Internal :
(Skor Total Kekuatan – Skor Total Kelemahan)/ 2 = (82,2 - 64,3)/2 = 8,95
Koordinat Analisis Eksternal :
(Skor Total Peluang – Skor Total Ancaman)/ 2 = (88,3 - 69,5)/ 2 = 9,4
Jadi: titik koordinatnya terletak pada ( 8,95 : 9,4 )
Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya memerlukan
posisi dalam sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan
ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Dari
koordinat yang didapat dapat diketahui bahwa PT.OLESIN terletak di kuadran I
dengan titik koordinat ( 8,95 : 9,4 )
Gambar 1. Matriks Swot
Matriks SWOT diatas dapat di deskripsikan berdasarkan letak titik koordinatnya yaitu
sebagai berikut :
1. Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
2. Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada
strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.
3. Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang
ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
4. Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi
Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,
mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini
dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
F. Pengembangan berdasarkan Analisa SWOT
Dari hasil analisa SWOT didapatkan kondisi PT. OLESIN berada pada
kuadran I. Pada kondisi ini PT.OLESIN akan melakukan pengembangan
perusahaan.Pengembangan perusahaan bertujuan untuk pengembangan bisnis dan
mempertahankan posisi perusahaan. Strategi yang digunakan dalam
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
pengembangan bisnis PT.OLESIN adalah dengan membangun pabrik cabang lain
di pulau Sumatera dan Sulawesi. Tujuan pendirian pabrik cabang adalah untuk
menghemat biaya distribusi produk ke wilayah Timur dan Barat Indonesia. Selain
itu pendirian cabang juga memperluas jaringan bisnis kea rah Timur dan Barat
Indonesia. Selain pengembangan pabrik cabang dilakukan juga pengembangan
untuk peternakan lele yang sesuai dengan standar PT.OLESIN. Pengembangan
peternakan ini melibatkan peternak local dan balai perikanan, hal ini dilakukan
selain untuk menambah pasokan lele yang sesuai dengan kebutuhan pabrik juga
bermanfaat bagi peternak lokal sebagai pengembangan kemampuan dalam
beternak lele yang sesuai dengan standar industry.
G. Pembanding Pasar (Bench Mark)
Produk yang dihasilkan dari PT. OLESIN dilakukan perbandingan
dengan olahan produk lain :
1. Abon Sapi
Dilihat beberapa parameter pembanding antara abon sapi dengan abon ikan
lele terdapat perbedaan diantaranya:
- Harga
Harga abon sapi : Rp. 800.000/kg (Abon Manis khas Solo)
Harga abon ikan lele : Rp. 120.000/kg
- Tekstur dan Rasa
Abon ikan lele memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih
enak dan lebih bergizi.
2. Bakso Sapi
Dilihat beberapa parameter pembanding antara bakso sapi dengan bakso ikan
lele terdapat perbedaan diantaranya:
- Harga
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
Harga bakso sapi : Rp. 80.000/kg
Harga bakso ikan lele : Rp 65.000/kg (Bakso lele jumbo)
- Tekstur dan Rasa
Bakso ikan lele memiliki tekstru yang lebih kenyal dan rasa yang khas.
3. Kerupuk udang
Dilihat beberapa parameter pembanding antara kerupuk udang dengan
kerupuk ikan lele terdapat perbedaan diantaranya:
- Harga
Harga kerupuk udang : 25.000/kg
Harga kerupuk ikan lele : 10.000/kg
- Tekstur dan Rasa
Kerupuk ikan lele memiliki tekstur yang lebih renyah dibandingkan
dengan kerupuk udang.
4. Nugget ayam
Dilihat beberapa parameter pembanding antara nugget ayam dengan nugget
ikan lele terdapat perbedaan diantaranya:
- Harga
Harga nugget ayam : Rp. 64.000/kg (Nugget Fiesta)
Harga nugget ikan lele : Rp. 40.000/kg
- Tekstur dan Rasa
Nugget ikan lele memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih.
5. Dendeng Sapi
- Harga
Harga dendeng sapi : Rp. 240.000/kg (Dendeng aceh seulawah)
Harga dendeng ikan lele : Rp. 100.000/kg
- Tekstur dan Rasa
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
Tekstur dendeng ikan lele lebih lembut dan rasa yang lebih gurah
dibandingkan dendeng sapi.
H. Analisa Intern dan Ekstern
1. Ekstern
1.1. Pesaing
Beberapa pesaing dari PT. OLESIN diantaranya :
1. Nugget dan Bakso : PT. Fiesta, PT. So Good, PT. Champ
2. Dendeng : PT. WIDYA PRASUTI
3. Abon : PT. WIDYA PRASUT, PT. Abole
4. Kerupuk : PT. MAJU JAYA GROUP
1.2. Substitusi
Olahan ikan lele dapat di substitusi dengan bahan baku dari ikan
mujair, ikan tongkol. Pemilihan bahan baku pengganti ini didasarkan karena
kemudahan didapatkannya bahan baku dan harganya yang terjangkau.
2. Intern
2.1 SDM
Sumber daya manusia atau tenaga kerja berasal dari masyarakat
sekitar Serang-Cilegon, dimana sebagian besar pekerja adalah ibu rumah
tangga dan remaja usia produktif. Rasio tenaga kerja berdasarkan jenis
kelamin adalah wanita : pria = 1 : 3. Rentang usia tenaga kerja adalah 15 – 45
tahun untuk semua jenis kelamin.
2.2 Teknologi Pengolahan
Teknologi Pengolahan yang digunakan Olahan Lele Sehat Indonesia
adalah sebagai berikut :
- Nugget menggunakan teknologi Nugget Former
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
- Abon menggunakan teknologi berskala rumah tangga
- Bakso menggunakan teknologi Meatball Forming Machine
- Kerupuk tulang dan sirip lele menggunakan teknologi Cutting Machine
- Dendeng menggunakan teknologi berskala rumah tangga
I. Strategi
I.1 Market Plan
PT. OLESIN mempunyai inovasi produk yang memang original dan
belum ada di pasaran. Aneka ragam rasa dan kombinasi pengolahan
memudahkan calon konsumen untuk membeli produk baru. PT. OLESIN
hadir dengan menawarkan produk dengan harga yang cukup terjangkau
dengan tidak meninggalkan rasa inti dari ikan lele itu sendiri.
I.2 Strategi Produk
Produk kami dikemas dalam kresek plastik berlogo perusahaan
dan nama produk serta alamat jelas lokasi ruko tempat kami
berproduksi.
Pada kemasan produk, kami mencantumkan :
1. Expired date : adalah jangka waktu kadaluarsa produk yaitu
maksimal satu minggu.
2. Nama Perusahaan PT. OLESIN
3. Brand name
4. Logo Perusahaan.
5. Kata “Halal”
6. Alamat Perusahaan dan Customer Service
7. BPOM
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
8. Kandungan gizi
9. Cara Penyimpanan
J. Struktur Organisasi
Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur
organisasi yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Karena hal ini berhubungan
dengan komunikasi yang terjadi didalam perusahaan, demi tercapainya
keselamatan kerja antar karyawan. Untuk mendapatkan suatu sistem organisasi
yang etrbaik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan sebagai
pedoman, antara lain :
a. Perumusan perusahaan dengan jelas
b. Pendelegasian wewenang
c. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
d. Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
e. Organisasi perusahaan yang fleksibel
Dengan berpedoman pada azas-azas tersebut diatas diperoleh struktur
organisasi yang baik, yaitu lini dan staff. Pada sistem ini garis kekuasaan lebih
sederhana dan praktis. Demikian pula kebaikan dalam pembagian tugas kerja seperti
yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional. Sehinggaseorang karyawan hanya
akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Sedangkan untuk mencapai
kelancaran produksi maka perlu dibentuk staff ahli yang terdiri atas orang-orang
yang ahli dalam bidang tertentu. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi PT.
OLESIN :
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
Tugas dan Wewenang
1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa yang mengumpulkan modal untuk
kepentingan pendirian dan berjalannya operasi sebuah perusahaan. Para pemilik
saham sebagai pemilik perusahaan kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang
mempunyai bentuk perseroan terbatas adalah rapat umum pemegang saham. Pada
rapat umum tersebut para pemegang saham :
Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris
Mengangkat dan memberhentikan direktur
Menegaskan hasil-hasil usaha serta neraca perhitugan untung rugi tahunan
dari perusahaan
.
2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas harian dari para pemilik
saham, sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab terhadap pemilik
saham. Tugas – tugas dewan komisaris meliputi :
Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijaksaan umum, target
laba perusahaan, alokasi sumber dana dan pengarahan pemasaran.
Mengawasi tugas – tugas direksi
Membantu direksi dalam hal – hal penting
3. Dewan Direksi
Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan
bertanggung jawab terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur utama
bertanggung jawab pada dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijaksanaan
yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur utama membawahi
direktur produksi, direktur keuangan dan umum. Tugas direktur utama antara lain :
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan dan bertanggung jawab atas
pekerjaan pada pemegang saham pada akhir masa jabatan.
Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kontinyuitas
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen dan
karyawan.
Mengkoordinir kerja sama dengan direktur prouksi serta direktur keuangan
dan umum.
Tugas direktur produksi adalah :
Bertanggug jawab kepada direktur utamaa dalam bidang produksi teknik
dan pemasaran.
Mengkoordinir, mengatur pelaksanaan pekerjaan kepala bagian yang
menjadi bawahannya.
Tugas direktur keuangan adalah :
Bertanggung jawab kepada direktur dalam bidang keuangan dan umum.
Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanan pekerjaan kepala –
kepala bagian yang menjadi bawahannya.
4. Staff Ahli
Staff ahli dari tenaga – tenaga yang bertugas membantu direktur dalam menjalankan
tugasnya baik yang berhubungan dengan teknik
administrasi. Staff ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan
bidang keahliannya, Tugas dan wewenang staff ahli antara lain :
Memberikan nasihat dan saran dalam perencanaan dan mengembangkan
perusahaan.
Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan,
Memberikan saran-saran dalam bidang hokum.
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
5. Riset dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan terdiri dari ahli-ahli/ sarjana-sarjana sebagai
pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi riset dan pengembangan,
Bagian riset dan pengebangan terdiri atas :
1. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab kepada direksi produksi dalam bidang mutu dan
kelancaran produksi. Kepala bagian produksi membawahi seksi
pengendalian, seksi laboratorium, dan seksi proses.
Tugas seksi pengendalian adalah :
Menanyai dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan bangunan.
Mengawasi dan menganalisa mutu produksi.
Mengawsasi hal-hal yang berhubungan dengan bangunan.
Membuat laporan berkala kepada kepala bagian produksi.
Tugas seksi proses adalah :
Mengawasi jalannya proses dan produksi\
Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang
mengalami kerusakan, sebelum diperbaiki oleh seksi yang
berwenang.
2. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab kepada dirktur produksi dalam bidang bahan baku dan
pemasaran hasil produksi. Kepala bagian pemaaran membawahi :
Seksi pembelian
Seksi pemasaran
Tugas seksi pembelian adalah :
Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan
perusahaan.
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
Mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta mengatur
keluar masuknya bahan dan alat dari gudang.
Tugas seksi pemasaran adalah :
Merencanakan strategi penjualan hal produksi, mengatur distribusi
hasil produksi dari gudang.
3. Kepala Bagian Teknik
Tugas kepala bagian teknik adalah :
Bertanggung jawab kepada direktur produksi bidang peralatan, proses dan
utilitas dan mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya.
Kepala bagian teknik membawahi :
Seksi pemeliharaan
Seksi utilitas
Tugas seksi pemeliharaan adalah :
Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik.
Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik.
Tugas seksi utilitas adalah :
Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi
kebutuhan proses, kebutuhan air, steam dan tenaga listrik.
4. Kepala Bagian Keuangan
Kepala bagian keuangan ini bertanggung jawab kepada direktur keuangan
dan umum dalam bidang administrasi dan keuangan. Kepala bagian ini
membawahi :
Seksi administrasi
Seksi kas
Tugas seksi administrasi adalah :
Menyelenggarakan pencatatan hutang-hutang, administra persediaan
peralatan kantor dan pembukuan, serta masalah perpajakan.
PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)
Tugas seksi kas adalah :
Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan
uang dan membuat ramalan tentang keuangan masa depan.
Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan.
5. Kepala Bagian Umum
Kepala bagian umum bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan
umum dalam bidang personalia, humas dan keamanan serta membawahi :
Seksi personalia
Seksi keamanan
Tugas seksi personalia :
Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik
mungkin anatar pekerja dan pekerjaannya serta lingkungannya
supaya tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya
Mengusahakan disiplin kerja yang tingi dalam menciptakan
kondisi kerja yang tenang dan dinamis.
Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan
karyawan.
Tugas seksi humas adalah :
Mengatur hubungan antara perussahaan dengan masyarakat diluar
lingkungan perusahaan.
Tugas seksi keamanan adalah :
Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan.
Mengawasi keluar masuknya orang-orang baik karyawan
pabrik maupun bukan lingkungan pabrik.
Menjaga dan memelihara kerahasiaan kultur perusahaan.