30
Manajemen Industri PT. OLESIN (Olahan Lele Sehat Indonesia) Disusun Oleh : Kelompok 6 Bima Purama Putra Dina Nur Izzati Gheantika Merdeka Ika Widya Ningrum Lukman Muttahari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia

OLESIN SWOT FIX.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OLESIN SWOT FIX.doc

Manajemen Industri

PT. OLESIN (Olahan Lele Sehat Indonesia)

Disusun Oleh : Kelompok 6

Bima Purama Putra

Dina Nur Izzati

Gheantika Merdeka

Ika Widya Ningrum

Lukman Muttahari

Fakultas Teknik

Jurusan Teknik Kimia

Universitas sultan Ageng Tirtayasa

Cilegon Banten

Page 2: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

STRATEGI PERENCANAAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri makanan semakin hari kian pesat seiring dengan

kemajuan teknologi. Persaingan antar industri makanan yang satu dengan yang

lainnya juga sangat ketat. Industri yang berkembang bukan hanya industri besar,

tetapi industri rumahan pun saat ini telah berkembang walaupun menggunakan

teknologi yang masih sederhana. Industri olahan lele merupakan salah satu industri

yang dapat dikembangkan.

Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan yang paling banyak

dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Dimana selain harganya murah, proses

pengolahannya pun tidak sulit dan rasanya sangat enak. Peternakan lele merupakan

salah satu usaha yang banyak diminati para pelaku usaha di bidang peternakan.

Kebutuhan masyarakat akan lele cukup besar mengingat manfaat dan gizi yang

terkandung di dalam ikan lele sangat banyak. Ikan lele mengandung protein, omega

3, phosphor, kalium serta leusin dan lisin yang keduanya merupakan asam amino

essensial yang sangat diperlukan untuck pertumbuhan anak-anak dan menjaga

keseimbangan nitrogen.

Permintaan masyarakat akan ikan lele memicu peternakan ikan lele untuk

dapat memproduksi lele yang berkualitas. Ikan lele berkualitas tersebut selanjutnya di

olah menjadi olahan lele sehat dan beragam seperti, nugget, bakso, dendeng, kerupuk

dan abon. Olahan lele sehat tersebut tidak menggunakan MSG/Vetsin serta bahan-

bahan pengawet berbahaya lainnya. Sehingga, tidak merusak kandungan vitamin di

dalam ikan lele.

Oleh karena itu, industri Olahan Lele Sehat Indonesia (PT. OLESIN) akan

mengembangbiakan ikan lele yang berkualitas untuk di produksi menjadi olahan lele

sehat, enak dengan harga terjangkau serta dengan bahan-bahan yang berkualitas.

Sehingga, dapat bersaing dengan industri rumahan ataupun industri besar lainnya.

Page 3: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

B. Visi Perusahaan

Visi Perusahaan Olahan Lele Sehat Indonesia adalah sebagai berikut :

“Menjadi Perusahaan Pengolahan Ikan Lele Pertama dan Terpadu serta

Memiliki Reputasi yang Baik di se-Indonesia”

C. Misi Perusahaan

Misi Perusahaan Olahan Lele Sehat Indonesia (PT. OLESIN) adalah sebagai

berikut :

1. Membuat produk olahan lele yang berkualitas dan unik.

2. Memiliki daya saing yang tinggi.

3. Melaksanakan proses pengolahan dengan halal, aman, hygenis dan sehat.

D. Tujuan

Tujuan dari Olahan Lele Sehat Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan olahan ikan yang bergizi dengan harga yang cukup terjangkau

untuk masyarakat Indonesia.

2. Menghasilkan produk olahan ikan lele yang inovatif serta tidak

membosankan.

3. Memacu pertumbuhan industri pangan lainnya agar dapat menciptakan

lapangan pekerjaan yang baru.

E. Nilai

Norma yang terkandung dalam pendirian PT. OLESIN diantaranya adalah :

1. Mendisiplinkan Pekerja di PT. OLESIN.

2. Mempertahankan kulitas produk olahan.

3. Mensejahterakan Karyawan.

4. Mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Page 4: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

G. Analisa SWOT

Analisa SWOT memiliki empat strategi utama yaitu:

a. SO (Aggressive Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal untuk

mengambil kesempatan yang ada di luar.

b. WO (Turn Around) yaitu menggunakan kesempatan eksternal yang

ada untuk memaksimalkan kesempatan yang ada.

c. ST (Diversification Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal

untuk menghindari ancaman yang ada di luar.

d. WT (Turn Around) yaitu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang

mungkin ada.

Internal

Eksternal

Strength (S)

1. Rasa lele yang enak dan khas

2. Layanan kepada pelanggan

3. Olahan lele yang bebas dari

bahan kimia dan pengawet

4. Tempat yang strategis

5. Memiliki sertifikat halal dan

BPOM

Weakness (W)

1. Harga yang mahal bagi

masyarakat kalangan bawah

2. Tidak bisanya memaksa

konsumen kelas bawah

untuk membeli produks

kami

3. Banyak pesaing di

lingkungan

Opportunity (O)

1. Olahan lele kami memiliki

S-O

1. Mempertahankan rasa dan

W-O

1. Memberi kepercayaan

Page 5: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

komitmen dalam menjaga produk

yang sangat bagus dan terjaga

kualitasnya

2. Membuat cabang baru di dekat

pasar agar mudah dijangkau

masyarakat

3. Memberi akses kemudahan

pembelian bagi pelanggan

kekhasan setiap produk yang

dibuat

2. Meningkatkan pelayan kepada

pelanggan

3. Menjaga bahan pendukung

agar tidak menggunakan bahan

pengawet

4. Membuat layanan online

untuk pembelian produk

PT.OLESIN

kepada konsumen agar

dapat membeli produk kami

2. Meningkatkan kualitas

dan keunikan agar

konsumen tidak bosan

dengan produk PT.OLESIN

Threat (T)

1. Apabila harga baku mahal

maka produksi akan mengikuti

harga bahan baku dan akan

menjadi mahal

2. Banyak pesaing yang

mengikuti produk yang telah

kami buat selama ini

3. Timbulnya hama dan penyakit

pada ikan lele

S-T

1. Menjamin konsumen tetap

memilih produk PT.OLESIN

walaupun dengan harga yang

bersaing tetapi memiliki kualitas

yang dapat dipercaya

2. Tetap menjaga kebersihan dan

kehalalan setiap proses

pembuatan produk

W-T

1. Menjaga kualitas dan

jangan menaikan harga

dengan cepat dan tinggi

agar konsumen tidak lari

dari produk kita

2. Meningkatkan karya baru

dalam produk yang dijual

agar konsumen lebih

mengetahui siapa yang

paling bagus dalam

pelayanan dan pembuatan

Page 6: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

produk

3. Pemberian vitamin pada

ikan lele

STRENGTHS

Faktor Nilai Bobot Rating Skor

Rasa lele yang enak dan khas 90 78 70 90

Layanan kepada pelanggan 80 79 75 90

Olahan lele yang bebas dari

bahan kimia dan pengawet

90 76 79 80

Tempat yang strategis 70 67 87 70

Memiliki sertifikat halal dan

BPOM

Jumlah data 330/4

Total kekuatan 82.2

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis

Mempertahankan rasa dank kekhasan setiap produk yang dibuat

Meningkatkan pelayan kepada pelanggan

Menjaga bahan pendukung agar tidak menggunakan bahan pengawet

Mengurus sertifikat halal dan BPOM

WEAKNESS

Faktor Nilai Bobot Rating Skor

Harga yang mahal bagi

masyarakat kalangan bawah

60 50 48 67

Page 7: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

Tidak bisanya memaksa

konsumen kelas bawah untuk

membeli produks kami.

50 56 78 56

Banyak pesaing di lingkungan. 66 55 68 70

Jumlah data 193/3

Total kelemahan 64.33

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis

Memberi kepercayaan kepada konsumen agar dapat membeli produk kami

 Meningkatkan kualiatas agar dapat lebih baik dari pesaingnya.

OPPPORTUNITIESFaktor Nilai Bobot Rating Skor

Olahan lele kami memiliki

komitmen dalam menjaga

produk yang memang sangat

bagus dan terjaga.

79 70 88 95

Membuat cabang baru di dekat

pasar agar mudah dijangkau

masyarakat.

88 70 87 90

Memberi akses kemudahan

pembelian bagi pelanggan

70 75 77 80

Jumlah data 265/3

Total kesempatan 88.3

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis Memulai membuka cabang baru di tempat keramaian seperti di pasar dan tokk oleh-

oleh

Meningkatkan pelayanan kepada konsumen agar lebih nyaman berada di area toko.

Page 8: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

THREATS

Faktor Nilai Bobot Rating Skor

Apabila harga baku mahal

maka produks akan mengikuti

harga bahan baku dan akan

menjadi mahal

68 55 76 70

Banyak pesaing yang

mengikuti produk yang telah

kami buat selama ini.

65 56 74 69

Jumlah data 139/2

Total ancaman 69.5

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis

Menjaga kualitan dan jangan menaikan harga dengan cepat dan tinggi agar konsumen

tidak lari dari produk kita.

Meningkatkan karya baru dalam produk yang dijual agar konsumen lebih mengetahui

siapa yang paling bagus dalam pelayanan dan pembuatan produk.

Dari data nilai SWOT di atas terdapat kesimpulan nilai sebagai berikut :

1. Skor Kekuatan (Strengths) = 82.2

2. Skor Kelemahan (Weakness) = 64.3

3. Skor Peluang (Opportunities) = 88.3

4. Skor Ancaman (Threats) = 69.5

Page 9: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

Koordinat Pizza Hut Bandar Lampung

Koordinat Analisis Internal :

(Skor Total Kekuatan – Skor Total Kelemahan)/ 2 = (82,2 - 64,3)/2 = 8,95

Koordinat Analisis Eksternal :

(Skor Total Peluang – Skor Total Ancaman)/ 2 = (88,3 - 69,5)/ 2 = 9,4

Jadi: titik koordinatnya terletak pada ( 8,95 : 9,4 )

Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya  memerlukan

posisi dalam sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan

ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Dari

koordinat yang didapat dapat diketahui bahwa PT.OLESIN terletak di kuadran I

dengan titik koordinat ( 8,95 : 9,4 )

Gambar 1. Matriks Swot

Matriks SWOT diatas dapat di deskripsikan berdasarkan letak titik koordinatnya yaitu

sebagai berikut :

1. Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi

dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus

Page 10: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara

maksimal.

2. Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi

tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun

menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi

akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada

strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera

memperbanyak ragam strategi taktisnya.

3. Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat

berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,

artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,

strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang

ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

4. Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi

tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi

Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.

Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,

mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini

dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

F. Pengembangan berdasarkan Analisa SWOT

Dari hasil analisa SWOT didapatkan kondisi PT. OLESIN berada pada

kuadran I. Pada kondisi ini PT.OLESIN akan melakukan pengembangan

perusahaan.Pengembangan perusahaan bertujuan untuk pengembangan bisnis dan

mempertahankan posisi perusahaan. Strategi yang digunakan dalam

Page 11: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

pengembangan bisnis PT.OLESIN adalah dengan membangun pabrik cabang lain

di pulau Sumatera dan Sulawesi. Tujuan pendirian pabrik cabang adalah untuk

menghemat biaya distribusi produk ke wilayah Timur dan Barat Indonesia. Selain

itu pendirian cabang juga memperluas jaringan bisnis kea rah Timur dan Barat

Indonesia. Selain pengembangan pabrik cabang dilakukan juga pengembangan

untuk peternakan lele yang sesuai dengan standar PT.OLESIN. Pengembangan

peternakan ini melibatkan peternak local dan balai perikanan, hal ini dilakukan

selain untuk menambah pasokan lele yang sesuai dengan kebutuhan pabrik juga

bermanfaat bagi peternak lokal sebagai pengembangan kemampuan dalam

beternak lele yang sesuai dengan standar industry.

G. Pembanding Pasar (Bench Mark)

Produk yang dihasilkan dari PT. OLESIN dilakukan perbandingan

dengan olahan produk lain :

1. Abon Sapi

Dilihat beberapa parameter pembanding antara abon sapi dengan abon ikan

lele terdapat perbedaan diantaranya:

- Harga

Harga abon sapi : Rp. 800.000/kg (Abon Manis khas Solo)

Harga abon ikan lele : Rp. 120.000/kg

- Tekstur dan Rasa

Abon ikan lele memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih

enak dan lebih bergizi.

2. Bakso Sapi

Dilihat beberapa parameter pembanding antara bakso sapi dengan bakso ikan

lele terdapat perbedaan diantaranya:

- Harga

Page 12: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

Harga bakso sapi : Rp. 80.000/kg

Harga bakso ikan lele : Rp 65.000/kg (Bakso lele jumbo)

- Tekstur dan Rasa

Bakso ikan lele memiliki tekstru yang lebih kenyal dan rasa yang khas.

3. Kerupuk udang

Dilihat beberapa parameter pembanding antara kerupuk udang dengan

kerupuk ikan lele terdapat perbedaan diantaranya:

- Harga

Harga kerupuk udang : 25.000/kg

Harga kerupuk ikan lele : 10.000/kg

- Tekstur dan Rasa

Kerupuk ikan lele memiliki tekstur yang lebih renyah dibandingkan

dengan kerupuk udang.

4. Nugget ayam

Dilihat beberapa parameter pembanding antara nugget ayam dengan nugget

ikan lele terdapat perbedaan diantaranya:

- Harga

Harga nugget ayam : Rp. 64.000/kg (Nugget Fiesta)

Harga nugget ikan lele : Rp. 40.000/kg

- Tekstur dan Rasa

Nugget ikan lele memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih.

5. Dendeng Sapi

- Harga

Harga dendeng sapi : Rp. 240.000/kg (Dendeng aceh seulawah)

Harga dendeng ikan lele : Rp. 100.000/kg

- Tekstur dan Rasa

Page 13: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

Tekstur dendeng ikan lele lebih lembut dan rasa yang lebih gurah

dibandingkan dendeng sapi.

H. Analisa Intern dan Ekstern

1. Ekstern

1.1. Pesaing

Beberapa pesaing dari PT. OLESIN diantaranya :

1. Nugget dan Bakso : PT. Fiesta, PT. So Good, PT. Champ

2. Dendeng : PT. WIDYA PRASUTI

3. Abon : PT. WIDYA PRASUT, PT. Abole

4. Kerupuk : PT. MAJU JAYA GROUP

1.2. Substitusi

Olahan ikan lele dapat di substitusi dengan bahan baku dari ikan

mujair, ikan tongkol. Pemilihan bahan baku pengganti ini didasarkan karena

kemudahan didapatkannya bahan baku dan harganya yang terjangkau.

2. Intern

2.1 SDM

Sumber daya manusia atau tenaga kerja berasal dari masyarakat

sekitar Serang-Cilegon, dimana sebagian besar pekerja adalah ibu rumah

tangga dan remaja usia produktif. Rasio tenaga kerja berdasarkan jenis

kelamin adalah wanita : pria = 1 : 3. Rentang usia tenaga kerja adalah 15 – 45

tahun untuk semua jenis kelamin.

2.2 Teknologi Pengolahan

Teknologi Pengolahan yang digunakan Olahan Lele Sehat Indonesia

adalah sebagai berikut :

- Nugget menggunakan teknologi Nugget Former

Page 14: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

- Abon menggunakan teknologi berskala rumah tangga

- Bakso menggunakan teknologi Meatball Forming Machine

- Kerupuk tulang dan sirip lele menggunakan teknologi Cutting Machine

- Dendeng menggunakan teknologi berskala rumah tangga

I. Strategi

I.1 Market Plan

PT. OLESIN mempunyai inovasi produk yang memang original dan

belum ada di pasaran. Aneka ragam rasa dan kombinasi pengolahan

memudahkan calon konsumen untuk membeli produk baru. PT. OLESIN

hadir dengan menawarkan produk dengan harga yang cukup terjangkau

dengan tidak meninggalkan rasa inti dari ikan lele itu sendiri.

I.2 Strategi Produk

Produk kami dikemas dalam kresek plastik berlogo perusahaan

dan nama produk serta alamat jelas lokasi ruko tempat kami

berproduksi.

Pada kemasan produk, kami mencantumkan :

1. Expired date : adalah jangka waktu kadaluarsa produk yaitu

maksimal satu minggu.

2. Nama Perusahaan PT. OLESIN

3. Brand name

4. Logo Perusahaan.

5. Kata “Halal”

6. Alamat Perusahaan dan Customer Service

7. BPOM

Page 15: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

8. Kandungan gizi

9. Cara Penyimpanan

J. Struktur Organisasi

Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur

organisasi yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Karena hal ini berhubungan

dengan komunikasi yang terjadi didalam perusahaan, demi tercapainya

keselamatan kerja antar karyawan. Untuk mendapatkan suatu sistem organisasi

yang etrbaik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan sebagai

pedoman, antara lain :

a. Perumusan perusahaan dengan jelas

b. Pendelegasian wewenang

c. Kesatuan perintah dan tanggung jawab

d. Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan

e. Organisasi perusahaan yang fleksibel

Dengan berpedoman pada azas-azas tersebut diatas diperoleh struktur

organisasi yang baik, yaitu lini dan staff. Pada sistem ini garis kekuasaan lebih

sederhana dan praktis. Demikian pula kebaikan dalam pembagian tugas kerja seperti

yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional. Sehinggaseorang karyawan hanya

akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Sedangkan untuk mencapai

kelancaran produksi maka perlu dibentuk staff ahli yang terdiri atas orang-orang

yang ahli dalam bidang tertentu. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi PT.

OLESIN :

Page 16: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

Page 17: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

Tugas dan Wewenang

1. Pemegang Saham

Pemegang saham adalah beberapa yang mengumpulkan modal untuk

kepentingan pendirian dan berjalannya operasi sebuah perusahaan. Para pemilik

saham sebagai pemilik perusahaan kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang

mempunyai bentuk perseroan terbatas adalah rapat umum pemegang saham. Pada

rapat umum tersebut para pemegang saham :

Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris

Mengangkat dan memberhentikan direktur

Menegaskan hasil-hasil usaha serta neraca perhitugan untung rugi tahunan

dari perusahaan

.

2. Dewan Komisaris

Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas harian dari para pemilik

saham, sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab terhadap pemilik

saham. Tugas – tugas dewan komisaris meliputi :

Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijaksaan umum, target

laba perusahaan, alokasi sumber dana dan pengarahan pemasaran.

Mengawasi tugas – tugas direksi

Membantu direksi dalam hal – hal penting

3. Dewan Direksi

Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan

bertanggung jawab terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur utama

bertanggung jawab pada dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijaksanaan

yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur utama membawahi

direktur produksi, direktur keuangan dan umum. Tugas direktur utama antara lain :

Page 18: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan dan bertanggung jawab atas

pekerjaan pada pemegang saham pada akhir masa jabatan.

Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kontinyuitas

hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen dan

karyawan.

Mengkoordinir kerja sama dengan direktur prouksi serta direktur keuangan

dan umum.

Tugas direktur produksi adalah :

Bertanggug jawab kepada direktur utamaa dalam bidang produksi teknik

dan pemasaran.

Mengkoordinir, mengatur pelaksanaan pekerjaan kepala bagian yang

menjadi bawahannya.

Tugas direktur keuangan adalah :

Bertanggung jawab kepada direktur dalam bidang keuangan dan umum.

Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanan pekerjaan kepala –

kepala bagian yang menjadi bawahannya.

4. Staff Ahli

Staff ahli dari tenaga – tenaga yang bertugas membantu direktur dalam menjalankan

tugasnya baik yang berhubungan dengan teknik

administrasi. Staff ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan

bidang keahliannya, Tugas dan wewenang staff ahli antara lain :

Memberikan nasihat dan saran dalam perencanaan dan mengembangkan

perusahaan.

Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan,

Memberikan saran-saran dalam bidang hokum.

Page 19: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

5. Riset dan pengembangan

Penelitian dan pengembangan terdiri dari ahli-ahli/ sarjana-sarjana sebagai

pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi riset dan pengembangan,

Bagian riset dan pengebangan terdiri atas :

1. Kepala Bagian Produksi

Bertanggung jawab kepada direksi produksi dalam bidang mutu dan

kelancaran produksi. Kepala bagian produksi membawahi seksi

pengendalian, seksi laboratorium, dan seksi proses.

Tugas seksi pengendalian adalah :

Menanyai dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan bangunan.

Mengawasi dan menganalisa mutu produksi.

Mengawsasi hal-hal yang berhubungan dengan bangunan.

Membuat laporan berkala kepada kepala bagian produksi.

Tugas seksi proses adalah :

Mengawasi jalannya proses dan produksi\

Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang

mengalami kerusakan, sebelum diperbaiki oleh seksi yang

berwenang.

2. Kepala Bagian Pemasaran

Bertanggung jawab kepada dirktur produksi dalam bidang bahan baku dan

pemasaran hasil produksi. Kepala bagian pemaaran membawahi :

Seksi pembelian

Seksi pemasaran

Tugas seksi pembelian adalah :

Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan

perusahaan.

Page 20: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

Mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta mengatur

keluar masuknya bahan dan alat dari gudang.

Tugas seksi pemasaran adalah :

Merencanakan strategi penjualan hal produksi, mengatur distribusi

hasil produksi dari gudang.

3. Kepala Bagian Teknik

Tugas kepala bagian teknik adalah :

Bertanggung jawab kepada direktur produksi bidang peralatan, proses dan

utilitas dan mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya.

Kepala bagian teknik membawahi :

Seksi pemeliharaan

Seksi utilitas

Tugas seksi pemeliharaan adalah :

Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik.

Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik.

Tugas seksi utilitas adalah :

Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi

kebutuhan proses, kebutuhan air, steam dan tenaga listrik.

4. Kepala Bagian Keuangan

Kepala bagian keuangan ini bertanggung jawab kepada direktur keuangan

dan umum dalam bidang administrasi dan keuangan. Kepala bagian ini

membawahi :

Seksi administrasi

Seksi kas

Tugas seksi administrasi adalah :

Menyelenggarakan pencatatan hutang-hutang, administra persediaan

peralatan kantor dan pembukuan, serta masalah perpajakan.

Page 21: OLESIN SWOT FIX.doc

PT. OLESIN (OLAHAN LELE SEHAT INDONESIA)

Tugas seksi kas adalah :

Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan

uang dan membuat ramalan tentang keuangan masa depan.

Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan.

5. Kepala Bagian Umum

Kepala bagian umum bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan

umum dalam bidang personalia, humas dan keamanan serta membawahi :

Seksi personalia

Seksi keamanan

Tugas seksi personalia :

Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik

mungkin anatar pekerja dan pekerjaannya serta lingkungannya

supaya tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya

Mengusahakan disiplin kerja yang tingi dalam menciptakan

kondisi kerja yang tenang dan dinamis.

Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan

karyawan.

Tugas seksi humas adalah :

Mengatur hubungan antara perussahaan dengan masyarakat diluar

lingkungan perusahaan.

Tugas seksi keamanan adalah :

Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan.

Mengawasi keluar masuknya orang-orang baik karyawan

pabrik maupun bukan lingkungan pabrik.

Menjaga dan memelihara kerahasiaan kultur perusahaan.