91

OMEGA-3 · v DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES. Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), yang berkat rahmatNya-lah, penulis dapat menyelesaikan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    OMEGA-3DAPAT MENURUNKAN

    INFLAMASI AKIBATHIPERKOLESTEROLEMIA

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    ii

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

    Lingkup Hak CiptaPasal 11. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan

    prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpamengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Ketentuan PidanaPasal 1131. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara Komersial dipidanadengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana denda palingbanyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

    2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin Pencipta atau pemegang HakCipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan SecaraKomersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan / atau pidanadenda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

  • iii

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    UDAYANA UNIVERSITY PRESS2016

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

    PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

    OMEGA-3DAPAT MENURUNKAN

    INFLAMASI AKIBATHIPERKOLESTEROLEMIA

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    iv

    Hak Cipta pada Penulis.Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :

    Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku initanpa izin tertulis dari penerbit.

    Penulis:Dr. Ir. Sri Wahjuni, M.Kes.

    Editor:Prof. Dr. Iwan H. Utama, MSVT.

    Penyunting bahasa:Prof. Ir. IDK. Harya Putra, M.Sc., Ph.D.

    Repro

    OMEGA-3DAPAT MENURUNKAN INFLAMASIAKIBAT HIPERKOLESTEROLEMIA

  • v

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida SangHyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa),yang berkat rahmatNya-lah, penulis dapat menyelesaikanpenulisan monograf yang berjudul Omega-3 dapatmenurunkan infl amasi akibat hiperkolesterolemia.

    Penulisan monograf ini secara khusus bertujuan untukmenunjang proses pembelajaran mata kuliah biokimia, yangmerupakan suatu interdisiplin ilmu yang mengajarkanberbagai subbidang ilmu seperti Kedokteran, Bioteknologi,Mikrobiologi, Fisiologi, Biologi sel, Biofi sik, Kimia, Farmasi,dan lainnya.

    Pada dasarnya, monograf ini disusun tentangomega-3 yang dapat menurunkan Infl amasi akibathiperkolesterolemia yang terjadi karena kelebihanmengonsumsi makanan instan dan makanan siap saji.Kebiasaan atau selera makan tersebut memicu munculnyaberagam penyakit; salah satunya adalah penyakithiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia merupakanpencetus aterosklerosis yang merupakan penyakit yangberjalan progresif lamban pada muskular arteri besarhingga sedang pada ateri elastik. Tempat–tempat utamayang mengalami aterosklerosis adalah aorta abnormal, ateri

    PRAKATA

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    vi

    koronaria, arteri poplitea, aorta torakalis desendens, arterikoratis intern, dan sirkulasi Willisi. Bila proses kerusakanini berlangsung kronik selama beberapa tahun, maka prosesaterosklerosis terus berlanjut dan mengakibatkan tunikaintima menjadi tebal dan mengakibatkan aliran darah padadaerah itu terganggu.

    Aliran darah diatur oleh sel endotel dari jantungke seluruh tubuh dan sebaliknya. Bila rusak diganti olehVascular growth Factor (VEGF) disebabkan karena sel endotelmempunya 3 (tiga) fungsi dasar pertama: endotel berfungsisebagai garis pertahanan utama (barrier) terhadap hampirsemua elemen asing yang mencoba invasi ke dalam suatuorgan; kedua endotel berfungsi sebagai tempat metabolismedan katabolisme senyawa-senyawa tertentu; dan ketiga:sel ini berfungsi sebagai tempat sintesis berbagai senyawavasoaktif yang diperlukan dalam mempertahankan tonuspembuluh darah, yaitu antara lain sintesis berbagaimediator infl amasi yaitu TNF-α dan IL-6. Infl amasi padaumumnya merupakan respon terhadap jejas pada jaringanhidup yang memiliki vaskuler. Respon radang ini diikutioleh proses yang sangat penting, yaitu proses endotel.Endotel adalah bagian terpenting pembuluh darah yangberperan dalam proses aterosklerosis. Endotel menjaditarget utama dari injuri mekanis dan khemis akibat faktorhiperkolesterolemia.

    Buku monograf ini diawali dengan uraian secaraumum tentang faktor mencetus hiperkolesterolemia(Pendahuluan), diikuti oleh Mekanisme Omega-3 Dapat

  • vii

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    Menurunkan Infl amasi (Bab II), Hiperkolestrolemia TerkaitDengan Infl amasi (BabIII), dan terakhir Penutup yangmenyajikan rangkuman dari isi buku monograf ini.

    Penulisan buku monograf ini disusun secara kompilasidari berbagai sumber baik dari informasi yang ada diInternet yang merupakan hasil penelitian, yang disediakansecara open journal system, maupun dari textbook yangtelah ada. Materi yang disajikan dalam buku monograf initelah dipilih sedemikian rupa agar cocok dengan tujuanpembelajaran hiperkolesterolemia pencetus infl amasi.

    Penulis buku monograf melalui kesempatan inimengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Ir. IDK.Harya Putra, M.Sc., Ph.D. penyunting bahasa; Bapak Prof. Dr.Iwan H. Utama, MSVT sebagai editor yang dengan rela hatimemberikan banyak referensi berarti dalam penyelesaianbuku monograf ini. Apresiasi juga disampaikan kepadaBapak Drs. Jiwa Atmaja, S.U., selaku Direktur UdayanaUniversity Press, yang berkenan menerbitkan monografini.

    Dengan senang hati penulis menunggu saran dankritik penyempurnaan buku monograf ini, agar benar-benardapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaranbiokimia pada Program Sarjana dan Magister UniversitasUdayana.

    Denpasar, April 2016Penulis

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    viii

  • ix

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    PRAKATA ................................................................................. v

    DAFTAR GAMBAR ................................................................. x

    DAFTA TABEL ........................................................................ xi

    DAFTAR SINGKATAN/LAMBANG .................................. xii

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................1

    BAB II HIPERKOLESTEROLEMIA MENYEBABKAN

    INFLAMASI ..............................................................10

    BAB III PERAN OMEGA-3 TERHADAP

    HIPERKOLESTEROLEMIA

    MENYEBABKAN INFLAMASI .............................19

    BAB IV HIPERKOLESTEROLEMIA TERKAIT DENGAN

    INFLAMASI ..............................................................33

    BAB PENUTUP ......................................................................56

    DAFTAR PUSTAKA ...............................................................63

    BIODATA PENULIS ...............................................................74

    DAFTAR ISI

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    x

    Gambar 1. Pembentukan metabolik asam

    lemak jenuh ........................................................25

    Gambar 2. Ilustrasi penyerapan lemak ..............................30

    Gambar 3. Sindrom metabolik ............................................37

    Gambar 4. Morfologi terjadinya aterosklerosis ................42

    Gambar 5. Proses terjadinya aterosklerosis ......................43

    Gambar 6. Diagram kejadian dan interaksi selular

    pada aterosklerosis ............................................44

    Gambar 6. Foam Cells terbentuk akibat

    penumpukan plaque ........................................46

    Gambar 7. Aterosklerosis untuk arteri normal

    dan ateri yang tertutup .....................................48

    DAFTAR GAMBAR

  • xi

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Penyakit hiperkolesterolemia

    yang disebabkan penyakit ...................................14

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    xii

    DAFTAR SINGKATAN/LAMBANG

    ACTH : Adreno Corticothropin HormonAINS : Anti Infl amasi Non Steroid AIS : Anti Infl amasi SteroidAPTS : Angina Pektoris StabilAPO B-100 : Apolipoprotein B-100CD36 : Cluster of Diff erentiation 36CD40 : Cluster of Diff erentiation 40D1 : Day-1DHA : Dokoheksaenoate acidEnzim-ACAT : Acyl CoA-Cholesterol-AcyltransferaseEPA : Eicosapentaenoate acidHDL-C : High Density Lipoprotein- CholesterolHMG-KoA : Hidroksil Metil Glutaril KoAhsCRP : High Sensitive C-Reactive ProteinICAM : Intercelular Adhesion MoleculeIFN-γ : Interferon-γIL-1β : Interleukin 1βIL-6 : Interleukin 6IMA : Infark Miokard Akut

  • xiii

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    LCAT : Lecithin Cholesterol Acetyl TransferaseLDL-C : Low Density Lipoprotein-CholesterolLPS : LipopolysacharidaLOX-1 : Ox LDL Receptor1MDA : MalondialdehidMMP : Matrix MetalloproteinaseNF-kB : Nucleus Kappa BetaNO : Nitric OxideNOS : Nitric Oxide SynthasePAL-1 : Plasminogen Arteri Inhibitor 1PAF : Platelet Activating FactorPGI2 : Prostaglandin 1.2PDGF : Platelet Derived Growth FactorSKRT : Survei Kesehatan Rumah TanggaSKA : Sindrom Koroner AkutLT : LeucotrienTNF-ά : Tumor NecrosisFactor AlfaTX : TromboxanTXA3 : Tromboxan A3VCAM : Vascular Adhesion Molecule CellVCAM-1 : Vascular Adhesion Molecule CellICAM : Intracelullar Adhesion Molecul CellROS : Reactive Oksigen SpesiesRNS : Reactive Nitrogen Species

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    xiv

  • 1

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    BAB IPENDAHULUAN

    Masyarakat modern saat ini cenderung banyakmengkonsumsi makanan berlemak, terutamayang mengandung asam lemak jenuh. Pada umumnya,lemak dibutuhkan oleh semua orang. Bahkan, padamakanan pertama yang diasup manusia ketika baru lahir,yakni ASI (air susu ibu), terdapat lemak di dalamnya. Asamlemak esensial sangat dibutuhkan oleh tubuh dari semuagolongan usia. Namun, kelebihan asam lemak jenuh sangatberbahaya bagi kesehatan dan bisa menjadi penyebabpenyakit degeneratif. Pada dasarnya, ada lemak jenuh, lemaktidak jenuh tunggal, dan lemak tidak jenuh ganda. Jenuhdi sini artinya seluruh atom karbonnya sudah berikatandengan atom hidrogen. Sebaliknya, tidak jenuh artinyaatom karbonnya ada yang memiliki ikatan rangkap denganatom karbon di sebelahnya dan masih bisa dijenuhkan ataudiikatkan dengan atom hidrogen (Lehninger, 2009).

    Lemak Jenuh atau kolesterol merupakan suatu jeniszat lemak (sterol) yang sangat jenuh (polysaturated fat),merupakan zat lilin dan agak keras, yang berwarna putihkekuning-kuningan. Kebanyakan ditemukan dalam lemakhewani. Kolesterol secara alami sudah ada dalam tubuhkita. Hati adalah organ yang memproduksi kolesterol,

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    2

    kolesterol berfungsi untuk membangun dinding sel danjuga untuk membuat hormon-hormon tertentu. Sebenarnyatubuh manusia sudah bisa menghasilkan kolesterol sendiri,tetapi karena manusia mengkonsumsi makanan yangmengandung lemak, hal tersebut menyebabkan kadar lemakdalam tubuhnya sangat berlebih. Jika mengkonsumsi lemakjenuh berlebihan, akan meningkatkan kadar lemak darahdan kolesterol yang akan menyebabkan risiko penyakithipertensi, stroke, dan bila kronis terjadi gangguan jantung(Weisberg, 2000).

    Penyakit jantung dan penyakit pembuluh darahmerupakan penyakit yang disebabkan oleh kadar kolesterolyang berlebihan dalam darah. Hal itu bisa terjadi karenakolesterol yang berlebih akan membentuk bekuan, dan plakyang akan menyumbat arteri yang akhirnya memutuskanaliran darah ke jantung yang akan menyebabkan seranganjantung, dan ke otak akan menyebabkan stroke. Jadi, agarterhindar dari serangan jantung sangat disarankan untukmengontrol kadar kolesterol dalam tubuh kita. Jika seseorangpernah mengalami serangan jantung atau pembedahanbypass, kadar kolesterolnya harus diperiksa secara rutin.Menjaga kolesterol agar tetap wajar merupakan jaminanterbaik untuk terhindar dari penyumbatan pembuluh daraharteri (Weisberg, 2000)

    Penyumbatan pembuluh darah arteri pertandaterjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah keadaanmengerasnya dinding arteri sebagai akibat terbentuknyaplak ateroma. Penyakit sindrom pembuluh darah ini

  • 3

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    terjadi sebagai respon terhadap peradangan kronis yangdisebabkan oleh akumulasi leukosit pada makrofag yangdipicu oleh tingginya kolesterol-LDL (Ross,1993). Plakaterosklerosis dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaituaterosklerosis plak stabil dan aterosklerosis plak tidakstabil. Secara pathobiology, plak asimptomatik dan kayamatriks ekstraselullar sel otot polos, sedangkan plak tidakkaya dengan makrofag, sel busa dan matriks ekstraselularyang terpisah dari lesi dan lumen arteri. Sebelum terjadiateroklerosis, terjadi Infl amasi (Didangelos et al., 2009; Finnet al., 2010).

    Infl amasi adalah suatu proses kompleks yang dimulaidari kerusakan jaringan. Kerusakan jaringan ini disebabkanoleh faktor endogen (misalnya nekrosis jaringan), dan faktoreksogen (misalnya kontak dengan bahan asing atau infeksi).Respon infl amasi merupakan bagian dari kekebalan innatedan kekebalan yang didapat (acquired). Kekebalan innatemerupakan sistem kekebalan yang sudah kita dapat sejaklahir, elemen-elemennya pada: kulit, sistem pencernaan,paru-paru, pernapasan, sirkulasi, organ limfa, dan serum.Sistem imun ini merupakan suatu konstelasi respon yangunik terhadap infl amasi ( Michel et al., 2003).

    Infl amasi pada umumnya merupakan respon terhadapjejas pada jaringan hidup yang memiliki vaskularisasi.Respon radang ini diikuti oleh proses yang sangat penting,yaitu proses endotel. Endotel adalah bagian terpentingpembuluh darah yang berperan dalam proses aterosklerosis.Endotel menjadi target utama dari injuri mekanis dan

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    4

    khemis akibat faktor dislipidemia. Kolesterol LDL terutamayang teroksidasi sangat pontensial merusak endotel danHDL sebagai komponen protektif sangat berperan dalammekanisme aterosklerosis pada hiperkolesterolemia (Robbindan Cataren, 2002).

    Hiperkolesterolemia adalah metabolisme abnormallipoprotein, biasanya berhubungan dengan over-produksiatau kekurangan lipoprotein. Hiperkolesterolemia jugasering dikatakan sebagai dislipidemia merupakan peristiwapeningkatan lipid serum sebagai faktor risiko penyakitkardiovaskular. Hal ini disebabkan pada dislipidemia jugaada perilaku kolesterol yang berperan pada aterosklerosis.Jadi, yang membedakan antara hiperkolesterolemiadengan dislipidemia adalah pada hiperkolesterolemiaterjadi peningkatan kolesterol serum melebihi 200 mg/ dlsetelah sembilan sampai dua belas jam puasa. Sebaliknya,pada hiperkolesterolemia, disamping kriteria untukhiperkolesterolemia juga terjadi peningkatan kolesterolLDL-serum >160 mg/ dL, trigliserida serum sebesar 150 mg/dL, atau kolesterol HDL-serum < 40 mg/ dL untuk laki-lakidan < 50 mg/ dL untuk perempuan. Simpton Tingginyakolesterol pada dislipidemia tidak dapat dirasakan olehseorang penderita dislipidemia, tetapi hanya dapatdiketahui dengan tes kolesterol darah secara rutin. Dietkolesterol tinggi dapat menginduksi hiperkolesterolemia disamping juga

    Pada umumnya, faktor genetik seperti padahiperkolesterolemia familial dan hiperkoleterolemia

  • 5

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    poligenik, juga bisa disebabkan oleh faktor sekunder akibatdari penyakit lain seperti diabetes mellitus, sindromanefrotik, serta faktor kebiasaan diet lemak jenuh (saturatedfat), kegemukan dan kurang olahraga. Beberapa faktor risikodapat menyebabkan seseorang berisiko tinggi menderitahiperkolesterolemia. Beberapa faktor dapat dikurangi ataudihilangkan dengan pengubahan gaya hidup, beberapafaktor sulit untuk diubah, tetapi setidaknya penguranganfaktor risiko harus dilakukan semaksimal mungkin. Faktorresiko utama penyebab tingginya kolesterol darah antara lainobesitas atau kegemukan, makanan tinggi asam lemak danlemak jenuh, biasanya makanan yang digoreng, makananrendah serat, kurang beraktivitas fi sik, stress, merokok,tinggal di area dengan tingkat polusi tinggi (industri, kotayang padat kendaraan bermotor), diabetes, thiroid yangnggak aktif, dan sindrom ovari multi sel dibagi menjadi 4bagian (Rotandi et al., 2011).1. Hiperkolesterolemia poligenik merupakan jenis

    hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan,merupakan interaksi antara kelainan genetik yangmultipel, nutrisi dan faktor-faktor lingkungan lainnyaserta memiliki lebih dari satu dasar metabolik. Penyakitini biasanya tidak disertai dengan xantoma.

    2. Hiperkolesterolemia familial merupakan penyakityang diturunkan dan terjadinya diakibatkan olehadanya defek gen pada reseptor LDL permukaanmembran sel tubuh. Ketidakadaan reseptor ini

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    6

    menyebabkan hati tidak bisa mengabsorpsi LDL.Karena mengganggap LDL tidak ada, hati kemudianmemproduksi VLDL yang banyak ke dalam plasma.Pada pasien dengan hiperkolesterolemia familial,ditemukan kadar kolesterol total mencapai 600 sampai1000 mg/ dL atau 4 sampai 6 kali dari orang normal.Banyak pasien ini yang meninggal sebelum berumur20 tahun akibat infark miokard.

    3. Kebiasaan diet lemak jenuh, kurang olahraga, dankegemukan. Pada tubuh manusia, reseptor LDLmenangkap LDL yang tidak teroksidasi dan disimpandi dalam sel tubuh. Jika sudah berlebih, LDL tidakmasuk ke dalam sel kemudian dimetabolime di heparuntuk menjadi asam empedu dan diekskresikankeluar. Pada proses patologi, oksidan LDL ditangkapoleh makrofag dan kemudian menjadi sel busa danmenumpuk di dalam tubuh, tidak diekskresikandan apabila menumpuk didalam pembuluh darahmenimbulkan plak aterome dan lama kelamaanmenjadi aterosklerosis. Penelitian pada binatang yangditingkatkan kadar serumnya menunjukkan LDLmemicu atrogenesis. Ada bentuk kelainan gen padamanusia yang menyebabkan peningkatan LDL secaraberat yang menimbulkan penyakit kardiovaskulerpada usia muda. LDL menimbulkan penumpukankolesterol pada dinding arteri. LDL juga menyebabkanrangsangan infl amasi dan infl amasi pada lesiaterogenik.

  • 7

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    Peningkatan LDL berhubungan dengan semuatingkatan aterogenik, yaitu disfungsi endotel,pembentukan dan pertumbuhan plak, ketidakstabilanplak dan thrombosis. Peningkatan LDL plasmamenyebabkan retensi partikel LDL pada dindingarteri meningkat, oksidasi LDL, dan pengeluaran zat-zat mediator infl amasi. Terapi terhadap peningkatanLDL menunjukkan fungsi endotel koroner menjadinormal.

    4. Akibat Penyakit Lain Berikut ini dislipidemia yang disebabkan oleh penyakit

    lain misalnya peningkatan prevalensi diabetes seiringdengan peningkatan faktor risiko yaitu obesitas(kegemukan), kurang aktivitas fi sik, kurang konsumsiserat, tinggi lemak, merokok, hiperkolesterol,hiperglikemia dan lain-lain. Prevalensi faktor risikoDM dari 2001-2004, yaitu: obesitas dari 12,7% menjadi18,3%, hiperglikemia dari 7,9% menjadi 11,3%, danhiperkolesterol dari 6,5% menjadi 12,9%. Diabetesberpotensi menyebabkan hiperkolesterolemia denganmeningkatkan kadar kolesterol LDL (Marten etal.,2001)

    Sindrom nefrotik adalah sindroma klinis yang ditandaioleh adanya proteinuria, hipoalbunemia, edema,dan hiperkolesterolemia. Patogenesis terjadinyahiperkolesterolemia adalah kebocoran pada membranbasalis glomerulus menyebabkan proteinuria

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    8

    sehingga terjadi hipoalbunemia. Hipoalbuminemiadikompensasi oleh hepar dengan memproduksikolesterol sehingga terjadi hiperkolesterolemia. Terjadihipoalbuminemia yang selanjutnya merangsanghepar untuk memproduksi kolesterol sehingga terjadihiperkolesterolemia (Fusyans, 2011).

    Hiperkolesterolemia terjadi akibat adanya akumulasikolesterol dan lipid pada dinding pembuluh darah. Kolesterolmerupakan molekul yang berperan sangat penting dalamsintesis membran sel, prekusor sintesis hormon steroid,hormon korteks adrenal, sintesis asam- asam empedu danvitamin D. Kolesterol terdiri atas high density lipoprotein(HDL), low density lipoprotein (LDL), dan trigliserida. HDLberperan dalam membawa kolesterol dari aliran darah ke hati.LDL berperan dalam membawa kolesterol kembali ke alirandarah. Kolesterol yang terdapat dalam tubuh dapat berasaldari makanan (eksogen) atau disintesis oleh tubuh (endogen).Meski bukan penyakit, gangguan metabolisme iniditandai oleh peningkatan kadar kolesterol total dalamdarah. Sebagai salah satu bahan lemak (lipid) dalamdarah, kolesterol terbentuk secara alamiah dalamdarah. Kelebihan kolesterol ini berdampak buruk bagikesehatan, misalnya memicu penyakit kardiovaskulerdan stroke. Karena itu, kolesterol harus dikendalikan.Hati memproduksi sekitar 80% kolesterol dalam darahtubuh manusia. Selebihnya berasal dari konsumsi produkhewani. Ia dibutuhkan dalam berbagai proses metabolism,

  • 9

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    misalnya sebagai bahan pembentukan dinding sel, membuatvitamin D, bahkan berperan menyusun hormon steroid danhormon seks (Robert, 2003).

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    10

    BAB IIHIPERKOLESTEROLEMIA

    MENYEBABKAN INFLAMASI

    Infl amasi pada umumnya merupakan responterhadap jejas pada jaringan hidup yang memilikivaskularisasi. Respon radang ini diikuti oleh proses yangsangat penting, yaitu proses endotel. Endotel adalahbagian terpenting pembuluh darah yang berperan dalamproses aterosklerosis. Endotel menjadi target utama dariinjuri mekanis dan khemis akibat faktor dislipidemia.Dislipidemia merupakan kelebihan lemak di dalam tubuhmakhluk hidup kolesterol LDL yang teroksidasi sangatpontensial merusak endotel dan HDL sebagai komponenprotektif sangat berperan dalam mekanisme aterosklerosispada hiperkolesterolemia yang di dahului proses Infl amasi(Robbin dan Cataren, 2002).

    Proses terjadinya infl amasi sebenarnya merupakansalah satu mekanisme pertahanan diri dari tubuh terhadapbenda asing, tetapi jika proses ini berlangsung secara terusmenerus (kronis) justru akan merusak jaringan. Beberapapenelitian menyebutkan bahwa infl amasi kronis berkaitanerat dengan adanya peningkatan mutasi seluler yangmenginisasi terjadinya kanker. Infl amasi yang terjadi terusmenerus pada pembuluh darah kontribusi langsung padaterbentuknya plak dalam dinding pembuluh arteri sehingga

  • 11

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    terjadi penyempitan pembuluh darah dan menyebabkantekanan darah tinggi, serangan jantung, serta stroke. Penyakitlain yang melibatkan adanya proses infl amasi kronis dalamtubuh antara lain arthritis, asma, diabetes, alergi, anemia,penyakit Alzheimer, fi brosis, fi bromyalgia, systemic lupus,psoriasis, pancre atitis, dan penyakit – penyakit autoimun(Borne dkk., 2008)

    Penyakit autoimun dari segi bahasa auto artinya dirisendiri, dan imun artinya sistem pertahanan tubuh, jadipengertian autoimun adalah sistem pertahanan tubuhmengalami gangguan sehingga menyerang sel-sel tubuh itusendiri. Sistem kekebalan tubuh adalah kumpulan sel-selkhusus dan zat kimia yang berfungsi melawan agen penyebabinfeksi seperti bakteri dan virus serta membersihkan sel-seltubuh yang menyimpang (non-self) misalnya pada kanker.Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalantubuh seseorang keliru menyerang jaringan tubuh sendiri.Gangguan autoimun dikelompokkan menjadi dua kategori,yaitu organ spesifi k dan non-organ spesifi k. Organ-spesifi kberarti satu organ tertentu yang terkena, sedangkan non-organ spesifi k artinya sistem imun menyerang beberapaorgan atau sistem tubuh yang lebih luas. Ada sekitar 80gangguan autoimun yang berbeda mulai dari yang ringansampai yang berat, tergantung pada sistem tubuh manayang diserang dan seberapa besar fungsinya bagi tubuh.Belum diketahui secara pasti, kenapa perempuan lebihrentan daripada laki-laki, terutama selama usia reproduktif.Diperkirakan bahwa hormon seks memiliki pengaruh

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    12

    yang kuat. Gejala dan Jenis-Jenis Penyakit Autoimun yangdapat mempengaruhi hampir setiap organ dan sistemtubuh. Beberapa gangguan autoimun meliputi: diabetesmellitus (tipe I)– mempengaruhi pankreas. Gejala diabetmellitus adalah rasa haus, sering buang air kecil, beratbadan turun dan lebih rentan terhadap infeksi. Penyakitgraves – mempengaruhi kelenjar tiroid. Gejala gravesterjadi penurunan berat badan, detak jantung meningkat,kecemasan dan diare. Penyakit radang usus – termasukulcerative colitis dan mungkin, penyakit Crohn. Gejalanyaradang usus yaitu diare dan sakit perut. Multiple sclerosis –mempengaruhi sistem saraf. Tergantung pada bagian manadari sistem saraf yang dipengaruhi, gejala system sarafyaitu mati rasa, kelumpuhan dan gangguan penglihatan.Rheumatoid arthritis atau Rematik – mempengaruhi sendi.Gejala termasuk sendi bengkak dan sakit. Mata, paru-parudan jantung juga dapat terlibat (Borne dkk., 2008). Salah satupenyebab simpton dengan tingginya kolesterol pencetushiperkolesterolemia tidak dapat dirasakan oleh seorangpenderita hiperkolesterolemia, tetapi hanya dapat diketahuidengan tes kolesterol darah secara rutin. Diit kolesteroltinggi dapat menginduksi hiperkolesterolemia di sampingjuga dapat dipicu akibat faktor genetik. Faktor genetikpada hiperkolesterolemia familial dan hiperkoleterolemiapoligenik, juga bisa disebabkan faktor sekunder akibatdari penyakit lain seperti diabetes mellitus, sindromanefrotik serta faktor kebiasaan diet lemak jenuh (saturatedfat), kegemukan, dan kurang olahraga. Beberapa faktor

  • 13

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    resiko yang dapat menyebabkan seseorang beresiko tinggihiperkolesterolemia. Beberapa faktor dapat dikurangi ataudihilangkan dengan pengubahan gaya hidup serta beberapafaktor yang sulit untuk diubah, tapi setidaknya penguranganfaktor resiko yang harus dilakukan semaksimal mungkin.Faktor resiko utama penyebab tingginya kolesterol darahantara lain obesitas atau kegemukan, makanan tinggi asamlemak dan lemak jenuh, biasanya makanan yg digoreng,makanan rendah serat, kurang beraktifi tas fi sik, stress,merokok, tinggal di area dengan tingkat polusi tinggi(industri, kota yg padat kendaraan bermotor) ( Goldberg,2008 ; Rotandi M.,2011).

    Pada tabel 1 menerangkan penyakit hiperkolesterolemiayang disebabkab kelebihan asupan lipid dan kelebihan obat-obat kontrasepsi akan penyebabkan penyakit degeneratif.Penyerapan lipid merupakan proses hidrolisis lipid sebelumdapat diserap usus, trigliserida yang banyak dari sumberbahan makanan harus dipecah jadi asam lemak dan gliseridadengan bantuan enzim lipase pancreas. Proses emulsifi kasibertujuan supaya lipid bisa bercampur dengan air danenzim pencernaan terutama lipase dapat bekerja. Prosesemulsifi kasi lipid terjadi dalam usus halus dan dilakukanoleh garam empedu. Absorbsi lipid dapat terjadi dengancara difusi pasif yang terjadi dalam usus halus (duodenumterbanyak /jejenum) dalam bentuk monogliserida dan FFAdan membentuk misel. Selain proses difusi pasif, absorbsilipid dapat terjadi secara aktif untuk TG, kolesterol danfosfolipida yang dibentuk dalam usus, kemudian mengikuti

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    14

    aliran darah untuk selanjutnya bergabung dengan protein(apoprotein) sehingga terbentuk lipoprotein dapat beredardalam sirkulasi darah.

    Tabel 1. Penyakit hiperkolesterolemia yang diseabkankelebihan asupan lipid ( Rotandi M. et al.,2011 )

    No. Penyakit kelainan lipid

    1 Diabetes mellitus (DM) dan HDL (High DensityLipoprotein)

    2 Gagal ginjal kronis TG (Triglisedida)

    3 Sindrom nefrotik kolesterol total

    4 Hipotiroidisme Kolestrol total

    5 Penyalahgunaan alkohol trigliserida

    6 Kolestasis kolesterol total

    7 Kehamilan trigliserol

    8 Obat-obatan (kontrasepsi oral, diuretik, beta blocker,kortikosteroid), dan atau kolesterol total, HDL

    Patogenesis terjadinya hiperkolesterolemiaadalah kebocoran pada membran basalis glomerulusmenyebabkan proteinuria sehingga terjadihipoalbuminemia. Hipoalbuminemia dikompensasioleh hepar dengan memproduksi kolesterol sehinggaterjadi hiperkolesterolemia. Terjadi hipoalbuminemiayang selanjutnya merangsang hepar untuk memproduksikolesterol sehingga terjadi hiperkolesterolemia (Csont, 2007).Hubungan hiperkolesterolemia dengan gangguankardiovaskuler.

  • 15

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darahmempunyai peran penting dalam proses aterosklerosis yangselanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler.Dari banyak penelitian kohort, dapat ditunjukkan bahwamakin tinggi kadar koleterol darah, makin tinggi angkakejadian kelainan kardiovaskuler. Begitu juga denganmakin rendah kadar kolesterol, maka makin rendahkejadian penyakit kardiovaskuler baik untuk pencegahanprimer maupun pencegahan sekunder. Setiap penurunankadar kolesterol total 1 % menghasilkan penurunan risikomortalitas kardiovaskuler sebesar 1,5%. Begitu juga denganbesarnya kadar kolesterol LDL dan HDL. PenurunanKolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) sebesar 1 mg/dlmenurunkan risiko kejadian kardiovaskuler sebesar 1% danpeningkatan kadar kolesterol High Density Lipoprotein(HDL) menurunkan risiko kejadian kardiovaskuler sebesar2-3%.(Weisberg, 2000).

    Kolesterol dikirim ke seluruh tubuh melalui darah.Pada saat mengalir bersama darah, ia membentuk ikatandengan protein. Paket kolesterol-protein disebut dengan“lipoprotein”. Bila yang diikatnya berupa lipoproteinberkerapatan tinggi (high-density lipoprotein/HDL),ia disebut sebagai kolesterol “baik”, karena bertugasmembersihkan kolesterol lain dalam darah. Sebaliknya,bila yang diikatnya adalah lipoprotein berkerapatanrendah (low-density lipoprotein/LDL), biasa ikatan tersebutdikenal sebagai kolesterol “jahat”, karena bila teroksidasioleh radikal bebas, LDL akan menempel dan menjadi kerak

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    16

    di dinding pembuluh darah. Akibatnya pembuluh darahjadi menyempit, bahkan bisa menyebabkan aliran darah kejantung maupun ke otak tersumbat, dan terjadilah strokeatau serangan jantung (Anonim, 2011).

    PENGOBATANHiperkolesterolemia dapat dicegah dengan

    pengendalian berat badan, meningkatkan aktivitas fi sik(disarankan untuk secara teratur berolahraga ringan selama30 menit setiap harinya), dan pengaturan diet. Diutamakanuntuk banyak mengonsumsi makanan kaya akan serat.1. Pengobatan non farmakologi2. Pengobatan nutrisi medis

    Diet tinggi lemak merupakan salah satu penyebabhiperkolesterolemia. Makan makanan yang banyakmengandung lemak trans dan asam lemak jenuh sepertieskrim, margarine/ mentega, minyak kelapa, dan lemakhewan dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkankolesterol HDL. Maka, konsumsinya harus dikurangisebanyak 7% per hari. Asam lemak jenuh dapat digantikandengan asam lemak jenuh tak jamak, lemak yang relatifkurang meningkatkan kadar LDL.

    Asam lemak jenuh tak jamak dibagi dua, yaitu multiasam lemak tak jenuh jamak (MUFA) contohnya minyakzaitun, alpokat dan poli asam lemak tak jenuh jamak (PUFA)contoh ikan. Dengan perubahan pola makan, mampuditurunkan kadar kolesterol dalam darah sebesar 10-15%

  • 17

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    . Makan ikan yang banyak mengandung omega 3 dapatmenurunkan kadar LDL. Begitu juga dengan mengonsumsiprotein kedelai. Diet tinggi serat yang larut dalam air sepertioat dan buah/sayuran 20-30 gram sehari dapat menurunkan5-15% kadar kolesterol total dan LDL (Murray, 2003).

    Seperti uraian di atas, hal itu bisa diatasi sebelumterjadi aterosklerosis maka terjadi infl amasi jantung yaitusuatu penyakit jantung yang terjadi akibat dari rusaknyadinding pembuluh darah karena beberapa faktor risikoseperti radikal bebas yang terkandung dalam rokok danpolusi, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan kebiasaanmerokok. Selain itu, penyakit ini terjadi karena adanyapenyumbatan di dalam pembuluh jantung arteri yangmengakibatkan aliran darah dan oksigen tersumbat danpada akhirnya terjadilah serangan jantung mendadak yangmembahayakan apabila tidak ditangani dengan tepat makanyawa adalah taruhannya (Anonim, 2011).

    Sebenarnya, infl amasi jantung dan jenis penyakitkardiovaskular lainnya bisa dicegah dengan cara yangsederhana, yakni dengan rutin jalan kaki. Hal ini juga senadadengan apa yang dikatakan Hippocrates, seorang dokter asalYunani, “jalan kaki adalah teman terbaik manusia”. Meskidemikian, untuk pengaplikasiannya dibutuhkan kesadarandari setiap individu itu sendiri, dan ini tidak terjadi padasetiap orang (Fusyans, 2011).

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    18

    Tanda dan gejala infl amasi jantung• Nafas terasa pendek, mual, muntah, keringat dingin,• Rasa sakit di dada yang menyebar ke arah punggung,

    lengan kiri, dan rahang sebelah kiri.• Rasa ketidaknyamanan, berat (seperti tertindih barang

    berat) atau sakit pada daerah dada.• Rasa panas dan rasa berat di dada atau pada ulu hati• Rasa jantung berdebar-debar, yang dapat teratur, tidak

    teratur, atau seperti melompat.• Dan bisa dikarenakan juga akibat kekuatan fi sik yang

    menurun.• Rasa pusing dalam keadaan sedang tidak melakukan

    aktivitas atau pada saat melakukan aktivitas.• Kelelahan atau kepenatan.• Merasa tubuhnya terbakar tanpa sebab yang jelas.

    Faktor penyebab infl amasi jantung• Kadar kolesterol tinggi.• Stress.• Thrombosis (gumpalan darah pada arteri atau vena).• Faktor keturunan.• Tekanan darah tinggi/ Hipertensi.• Merokok.• Penuaan.• Kegemukan (obesitas).• Kurang olah raga, dll.

    Referensi : Febriani A.D., 2008.

  • 19

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    BAB IIIPERAN OMEGA-3 TERHADAP

    HIPERKOLESTEROLEMIAMENYEBABKAN INFLAMASI

    Seperti yang telah diurakan pada Bab II,hiperkolesterolemia terjadi akibat adanyaakumulasi kolesterol dan lipid pada dinding pembuluhdarah. Kolesterol merupakan molekul yang berperan sangatpenting dalam sintesis membran sel, prekusor sintesishormon steroid, hormon korteks adrenal, sintesis asam-asam empedu dan vitamin D. Kolesterol terdiri atas HighDensity Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL),dan trigliserida. HDL berperan dalam membawa kolesteroldari aliran darah ke hati. LDL berperan dalam membawakolesterol kembali ke aliran darah. Kolesterol yang terdapatdalam tubuh dapat berasal dari makanan (eksogen) ataudisintesis oleh tubuh (endogen). Meski bukan penyakit,gangguan metabolisme itu ditandai oleh peningkatan kadarkolesterol total dalam darah. Sebagai salah satu bahanlemak (lipid) dalam darah, kolesterol terbentuk secara alamidalam darah. Kelebihan kolesterol ini berdampak burukbagi kesehatan, misalnya memicu penyakit kardiovaskulerdan stroke (Weisberg, 2000).

    Stroke timbul karena terjadi kekakuan pembuluhateri sentral, yang disebabkan oleh penyakit diabetes,aterosklerosis, dan penyakit gagal ginjal kronik. Berkaitan

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    20

    dengan hal tersebut, terdapat peningkatan jejas daripetanda kekakuan vaskuler seperti tekanan nadi danhipertensi sistolik yang terisolasi terkait dengan usia.Kekakuan pembuluh arteri juga merupakan suatu petandapeningkatan risiko penyakit kardiovaskuler. Penyakitkardiovaskuler adalah penyakit gangguan pada jantungdan pembuluh darah. Dikarenakan sistem jantung tidakbias mepompa darah secara normal kepembuluh darah.Peristiwa ini dikarekan ada kelainan darah yang mengalirmelalui sisi sebelah kiri jantung yang kaya oksigen dan darahmengalir melalui pembuluh darah arteri selalu menujupembuluh darah arteri yang paling kecil yang disebutpembuluh darah kapiler tersumbat, sehingga semua organtidak dapat aliran darah.Setelah darah mengantar oksigendan nutrien ke seluruh tubuh dan mengambil limbah darisel-sel tubuh, darah dialirkan kembali ke sisi kanan jantungmelalui pembuluh darah vena. Sistem ini disebut sistemkardiovaskular. Secara harfi ah “cardio” berarti jantung,sedangkan “vascular” berarti jaringan pembuluh arah.

    Pengertian Penyakit Kardiovaskular

    Penyakit kardiovaskular adalah penyakit gangguanpada jantung dan pembuluh darah. Karena sistemkardiovaskular sangat vital, maka penyakit kardiovaskularsangat berbahaya bagi kesehatan. Ada banyak macampenyakit kardiovaskular, tetapi yang paling umum danpaling terkenal adalah penyakit jantung dan stroke.

  • 21

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    Dalam banyak kasus kelainan jantung baru terdeteksi saatterjadi serangan jantung. Berikut beberapa jenis penyakitkardiovaskular yang umum.Penyakit jantung koroner(PJK) disebabkan karena penyempitan pembuluh darahyang mensuplai otot jantung. Pembuluh darah ini disebutpembuluh darah koroner. Aterosklerosis adalah penyebabpaling umum dari penyakit jantung koroner. Aterosklerosisadalah pengerasan dan penyempitan pembuluh arterikoroner jantung oleh pembentukan plak dan penyumbatan.Penyakit jantung koroner disebabkan faktor resiko sepertitekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, obesitas,diabetes, pola hidup sedentary (tidak aktif bergerak), usiatua, dan faktor keturunan. Struktur dan perubahan selularyang mendasari kekakuan pembuluh arteri biasanyadipredisposisi oleh perubahan vaskuler pada penyakitaterosklerotik yang merupakan dasar pathogenesis penyakitarteri perifer, stroke, arteri koroner dan aneurisma aorta(Dalle-Donne, 2009).

    Pada saat sel endotel mengalami aktivasi infl amasi,peningkatan ekspresi selektin,Vascular Cell Adhesion Molecule1 ( VCAM-1) dan ICAM-1 (Intracelullar Adhesion Molecule-1)menunjang adesi monosit. Pada dasarnya, ICAM-1 menjadimediator adhesi monosit pada oksidasi-LDL (ox-LDL), atauendotel terstimulasi tumor nikrosis faktor-α (TNF-α) yangberimplikasi dalam interaksi monosit sel endotel selamainisiasi, dan perkembangannya aterosklerosis melaluiregulasi pengambilan monosit masuk ke dalam areaprone-ateroklerosis. Ekspresi ICAM-1 meningkat dalam

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    22

    aorta prone-aterosklerosis, dan diatur oleh rangsanganpro-infl amasi, di mana ox-LDL menginduksi perbaikanregulasi endotel ICAM-1. Selain ox-LDL asli (Native LDL),juga meningkatkan ekspresi ICAM-1 pada HUVEC, danmeningkatkan adhesi monosit pada endotel terakti an.Jalur signal TNF-α yang dimediasi oleh NF-Kβ bertanggungjawab pada ekspresi molekul adhesi seperti VCAM-1 danICAM-1 pada sel endotel aorta, serta merangsang interaksimonosit-sel endotel, sehingga berperan pada pembentukanplak aterosklerosis. (Watson et al.,1997; Ross,1999).

    Ekspresi adhesion molecule diinduksi oleh sitokin-sitokin proinfl amasi seperti: 1L-1β dan TNF- α oleh proteinfase akut CRP (yang diproduksi oleh hati sebagai responterhadap IL-6), oleh protease activated receptor signaling,oleh uptake oxLDL, melalui oxLDL receptor-1 (LOX-1), danoleh interaksi CD40/CD40 ligand. Di dalam intima arteri,monosit akan berubah menjadi makrofag dan mulaimengekspresikan reseptor Scavennger SR-A, CD36 danLOX-1. Selanjutnya, ini akan menginternalisasi lipoproteintermodifi kasi. Internalisasi partikel-partikel lipoprotein inimengakibatkan terbentuknya sel busa, yang merupakankarakteristik dari lesi aterosklerosis. Dalam ateroma yangsedang berkembang, sel-sel busa mulai mengekskresikansitokin proinfl amasi, yang akan mempertahankan stimulasikemotaktik untuk pelekatan leukosit, peningkatan ekspresireseptor Scavenger dan memicu replikasi makrofag. IkatanCD40 atau CD40L antara sel T teraktivasi dengan makrofagdapat menghasilkan ekspresi tissue factor (TF), matrix

  • 23

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    metalloproteinase (MMP) dan sitokin proinfl amasi yangmengekalkan respon infl amasi (Bone i et al., 2003).

    Infl amasi yang terkait dengan hiperkolesterolemia,yaitu LDL teroksidasi terakumulasi LDL-ox mempunyaiefek toksik pada makrofag dan sel otot polos, sehinggamenghambat sintesis kolagen baru yang dibutuhkanuntuk memelihara fi brous Cap. Kematian sel busa dari hasilakumulasi LDL-ox menyebabkan peningkatan infl amasilebih lanjut. Sementara itu, kematian otot polos lebihlanjut akan mengurangi sintesis kolagen dan menunjangpenipisan fi brous cap. Penipisan fi brous cap ditingkatkan olehoverekspresi MMP (matrix metalloproteinase). Juga kolagenaseinterstisial dan gelatinase mendegradasi kolagen.

    Mengungkap efek anti hiperkolesterolemia dan antiinfl amasi, minyak ikan lemuru (Sardinella longiceps) yangmengandung asam lemak tidak jenuh jamak khususnyaasam-asam lemak omega-3 dengan berbagai kadar: 10% 15%, 20%, dan 25%, dapat menyebabkan terjadi perubahanstruktur disfungsi endotel. Efek anti infl amasinya adalahmelalui aktivasi endothelium nuclear factor-kapa beta (ENF-Kβ) dalam darah tepi (Stefan et al., 1996; Ahmed, 2001; Hanet al., 2002) dan akibat pelemahan asam arakhidonat yangbersifat immunomodulator dan aktivasi plak dimediasioleh IL-1β, TNF-ά, ox-LDL, dan CD40L. Penipisan fi brouscap akan mengakibatkan plak lebih mudah koyak dan dapatmengakibatkan komplikasi thrombotik akut. Rusaknya plakaterosklerotik yang diakibatkan oleh tekanan hemodinamikdapat memicu thrombosis yang pada akhirnya akan

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    24

    mengakibatkan kejadian infark miokard akut (Szmitko etal., 2003).

    Pola makan menjadi salah satu langkah yang sangatpenting dalam mengatasinya. Penurunan kadar kolesterolplasma dapat ditingkatkan dengan peningkatan kecepatanpergantian (turn over) kolesterol. Penggantian kolesterolmenjadi lebih cepat dengan asupan asam lemak tidak jenuhjamak (polyunsaturated fa y acids). Hal ini dapat dilakukandengan asupan asam lemak tidak jenuh jamak (omega-3) karena berkaitan dengan pembentukan prostaglandinseri-3 dan tromboksan seri-3 yang menghambat pelepasanarakhidonat dari fosfolipid (Gambar 1). Karena itu, masavasodilatasi dapat dihambat. Asam Arakhidonat merupakanprekusor membran membentuk proses lipooksigenase dansiklooksigenase. Lipooksigenase membentuk leukotrin,pada siklooksigenase prostasiklin dan tromboksan dariproses ini asupan omega-3 menghambat terjadinyatromboksan (pembekuan darah) sehingga merangsang fasevasodilaktasi.

    Bila terjadi fase vasodilaktsi pada jantung, maka di siniterjadi perlindungan dinding antung sehingga pembuluhdarah tidak terjadi penyumbatan, karena itu hindari rokokdan polusi, hiperkolesterolemia, hipertensi, diabetes, dankebiasaan merokok. Prilaku ini menyababkan penyakityang menyumbat di dalam pembuluh jantung arteriyang mengakibatkan aliran darah dan oksigen tersumbatdan pada akhirnya terjadilah serangan jantung mendadakyang membahayakan apabila tidak ditangani dengan tepat

  • 25

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    maka nyawa adalah taruhannya. Sebenarnya. Penyakit tkardiovaskular bisa dicegah dengan cara yang sederhana,yakni dengan rutin jalan kaki. Hal ini juga senada denganapa yang dikatakan Hippocrates, seorang dokter asalYunani, “jalan kaki adalah teman terbaik manusia”. Meskidemikian, untuk pengaplikasiannya dibutuhkan kesadarandari setiap individu(Dian Maharani, Lusi Kus Anna.,2016)

    Gambar 1. Pembentukan Metabolit Asam Lemak Jenuh tak jamak(Arakhidonat), dan peranannya dalam Infl amasi

    (Robbin dan Cotran, 2003)

    Omega 3 dan omega 6 merupakan asam lemak danasam lemak merupakan sebuah ikatan karboksilat denganikatan alifatik yang dapat bersifat jenuh maupun tak jenuh.Asam lemak merupakan dasar pembangun lemak (lipid)

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    26

    dan merupakan komponen utama penyusun lemak. Lemaktermasuk dalam zat gizi; begitu juga dengan protein,karbohidrat, vitamin, dan mineral. Lemak merupakan salahsatu dari zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia. Di dalamtubuh manusia, lemak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitulemak struktural dan lemak fungsional. Lemak strukturaladalah bagian dari dinding sel sedangkan lemak fungsionalberupa hormon steroid, prostaglandin, dan timbunan lemakyang dapat dipakai sebagai cadangan energi (Garrow andJames, 1993).

    Pada dasarnya, lemak makanan (dietary fat) memilikifungsi untuk menyediakan energi jangka panjang,memberikan rasa kenyang setelah makan, membantupembuatan hormon, membentuk bagian otak dan sistemsaraf, membentuk membran sel untuk setiap sel di dalamtubuh, mengangkut vitamin A, D, E, dan K ke seluruhtubuh, membantu mengatur suhu tubuh, serta menyediakandua asam lemak esensial (seperti asam linoleat dan asamlinolenat) yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuhmanusia.

    Hubungan dengan penyakit jantung koroner

    Jantung koronerBerbagai penelitian menunjukkan hubungan erat

    antara jumlah konsumsi lemak dan timbulnya penyakitjantung koroner. Lemak jenuh dapat meningkatkankejadian penyakit jantung koroner, sedangkan lemak tidak

  • 27

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    jenuh akan menurunkan kejadian penyakit jantung koroner.Lemak tidak jenuh terbagi menjadi lemak tidak jenuhtunggal (asam oleat) dan lemak tidak jenuh ganda. Lemaktidak jenuh tunggal terdapat di dalam minyak zaitun danavocado. Lemak tidak jenuh ganda dari tumbuh-tumbuhanterdapat di dalam minyak bunga matahari dan minyakkedelai, sementara yang dari hewan terdapat di dalamminyak ikan (Ne leton, 1995; Mahan and Esco -Stump,2008)

    Konsumsi lemak tidak jenuh tunggal akan menurunkangejala penyakit jantung koroner seperti pada pendudukdi daerah Mediterania, sedangkan konsumsi lemak tidakjenuh ganda, khususnya minyak ikan akan menurunkangejala penyakit jantung koroner seperti pada orang Eskimo.Sebelum dapat diserap oleh tubuh, lemak harus dicernadulu menjadi gliserol dan asam lemak. Asam lemak rantaipendek (atom C 4-8) dapat langsung diserap masuk kedalam peredaran darah, sementara asam lemak rantaipanjang harus diangkut oleh protein pembawa di dalam selusus menjadi molekul kilomikron ke dalam saluran limfe,sebelum akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Prosespenyerapan lemak terjadi di usus halus (jejunum) denganbantuan empedu (Murray, 2003).

    Sumber lemak jenuh dan tidak jenuhPada umumnya, lemak jenuh terdapat dalam

    makanan seperti daging, susu, keju, krim, minyak kelapa,kelapa sawit, minyak sayur, dan cokelat. Konsumsi lemak

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    28

    jenuh terbukti meningkatkan kadar kolesterol dalam darah(Ne leton, 1995). Lipid yang kita peroleh sebagai sumberenergi utamanya lipid netral, yaitu trigliserid (ester antaragliserol dengan 3 asamlemak). Secara ringkas, hasil daripencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol. Selainitu, ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larutdalam air, gliserol masuk ke dalam sirkulasi portal (venaporta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek jugadapat melalui jalur ini. Sebagian besar asam lemak danmonogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkutoleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) (Gambar2) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit).

    Di dalam sel ini, asam lemak dan monogliseridasegera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpulberbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya,kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe danbermuara pada vena kava, hingga bersatu dengan sirkulasidarah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menujuhati dan jaringan adiposa.

    Di dalam sel-sel hati dan jaringanadiposa, kilomikronsegera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol.Selanjutnya, asam-asam lemak dan gliserol tersebut dibentukkembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukantrigliserida ini dinamakan esterifi kasi. Sewaktu-waktu jikakita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecahmenjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikanmenuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Prosespemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam

  • 29

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringanyang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas(free fa y acid/FFA) (Murray, 2003).

    Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid(lipolisis) dari makanan adalah asam lemak dan gliserol.Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, makaasam lemak mengalami esterifi kasi, yaitu membentuk esterdengan gliserol menjadi triasilgliserol sebagai cadanganenergi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersediasumber energi dari karbohidrat baru, asam lemak dioksidasi,baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecahkancadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahantrigliserida ini dinamakan lipolisis. Proses oksidasi asamlemak dinamakan oksidasi beta, dan menghasilkanasetilKo-A. Selanjutnya, sebagai mana asetilKo-A darihasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetilKo-A darijalur inipun masuk ke dalam siklus asam sitrat sehinggadihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan alur energisudah mencukupi, asetilKo-A dapat mengalami lipogenesismenjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpansebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesisdari asetilKo-A. Asetil Ko-A mengalami kolesterogenesismenjadi kolesterol. Selanjutnya, kolesterol mengalamisteroidogenesis membentuk steroid. Asetil Ko-A sebagaihasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkanbadan-badan keton (asetoasetat, hidrosikbutirat, danaseton). Proses ini dinamakan ketogenesis . Badan-badanketon dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    30

    basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapatmenyebabkan kematian (Devlin, 2007). Pada Gambar 2,terlihat bila asupan lipid yang dibedakan atas asam lemakjenuh tunggal (PUFA) dan asam lemak jenuh tak jamak(EPA) terlihat yang EPA lebih terserap di membran daripadayang PUFA karena tidak membentuk emulsi. Emulsi ini bisadikurangi dengan asupan kacang-kacangan.

    Gambar 2. Ilustrasi penyerapan lemak (Anonim, 2011)

    Lemak tidak jenuh tunggal pada kacang-kacanganSementara itu, lemak tidak jenuh tunggal terdapat

    dalam kacang tanah, avocado, bekatul, dan kedelai. Lemaktidak jenuh ganda terdapat dalam biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan tertentu, dan ikan, sedangkanmakanan seperti mentega dan keju mengandung asamlemak trans. Asam lemak trans juga berpengaruh burukbagi kadar kolesterol darah, seperti halnya lemak jenuh(Stanner S. Et al, 2009 ) .

  • 31

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    Kelebihan dan kekurangan asupan omega-3Terlepas dari kelemahan asam lemak sebagai

    pengganggukesehatan akibat kandungan kolesterol, ternyatakolesterol juga diperlukan oleh tubuh untuk membuat asamempedu yang berguna bagi penyerapan lemak makanan,dan hormon steroid yang menentukan sifat kelamin laki-laki dan perempuan. Kadar kolesterol darah yang tinggimengakibatkan penyakit jantung koroner. Maka, pemilihanjumlah dan jenis lemak memerlukan pertimbangan yangmasak. (Stanner S. et al., 2009)

    Di negara maju, asupan lemak dianjurkan kuranglebih 35% dari total asupan kalori, sedangkan di negaraberkembang asupan Omega -3 merupakan salah satu nutrisiyang penting untuk melawan kolesterol jahat (LDL), Lemaksehat yang kerap ditemukan pada ikan hingga tanaman inimembantu mengontrol kadar kolesterol jahat agar tidakmenumpuk di pembuluh darah dan menyumbat. Pasalnya,sumbatan kolesterol adalah pemicu dari penyakit yangberbahaya seperti serangan jantung koroner dan stroke.Omega 3 mengendalikan kolesterol ini secara alami. Dalamtubuh terdapat kolesterol yang bersifat menguntungkanyaitu high density lipoprotein (HDL) dan yang jahat bernamalow density lipoprotein (LDL). Omega 3 membantu peningkatanjumlah kolesterol HDL. Kolesterol HDL mengendalikankadar kolesterol LDL dan trigliserida. Lemak trigliseridaikut mengalir dalam darah (Murray, 2003).

    HDL akan menarik LDL dan trigliserida yangberlebihan untuk diangkut keluar dari tubuh. Dengan

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    32

    demikian, jumlah lemak jahat yang mengalir dalam darahdapat diminimalkan dan aliran darah menjadi lancar.Darah bertugas membawa nutrisi dari makanan yangdikonsumsi dan oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh.Pada kasus penyakit jantung koroner misalnya, terjadisumbatan akibat plak kolesterol di pembuluh darah yangmenuju ke arah jantung. Padahal, darah yang berisi nutrisidan oksigen adalah “makanan” utama untuk kerja jantung.Kalau “makanan” tersebut tidak sampai ke jantung akibatsumbatan kolesterol, terjadi serangan jantung koronerdengan gejala utama terjadi rasa sesak hebat di dada sebelahkiri. Kejadian serupa juga terjadi pada kasus stroke yangberhubungan dengan sumbatan pembuluh darah ke arahotak (Anonim, 2011).

    Omega -3 tidak diproduksi oleh tubuh dalam jumlahcukup. Pemenuhannya melalui konsumsi makanan. Beberapacontoh makanan yang kaya akan omega 3 adalah ikan airtawar atau laut, kedelai, kanola, biji rami, dan sebagainya.Saat ini juga telah banyak dijual suplemen omega 3 dariperpaduan berbagai sumber makanan (Septiriyan, 2012).

  • 33

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    BAB IVHIPERKOLESTEROLEMIA TERKAIT

    DENGAN INFLAMASI

    Hiperkolesterolemia adalah metabolismeabnormal lipoprotein, biasanya berhubungandengan over-produksi atau kekurangan lipoprotein.Dislipidemia juga sering dikatakan sebagai hiperlipidemiadan merupakan peristiwa peningkatan lipid serum sebagaifaktor risiko penyakit kardiovaskular. Hal ini disebabkanpada dislipidemia juga ada perilaku kolesterol yang berperanpada aterosklerosis (Weisberg, 2000). Aterosklerosis adalahradang pada pembuluh darah manusia yang disebabkanoleh penumpukan plak ateroma. Pemahaman hinggasaat ini mengenai aterogenesis, lintasan pembentukanaterosklerosis, adalah sebuah proses peradangan yangterjadi pada dinding pembuluh darah, yang terjadi denganbeberapa fase dan tahap (Anonim, 2011).

    Pada fase awal, yang terjadi adalah disfungsi endotelialdengan degradasi ikatan dan struktur mosaik, sehinggamemungkinkan senyawa yang terdapat di dalam plasmadarah seperti LDL untuk menerobos dan mengendap padaruang sub-endotelial akibat peningkatan permeabiitas.Endapan tersebut dengan perlahan akan mengecilkanpenampang pembuluh darah dalam rentang waktu dekade.Keberadaan makrofag pada arterial intima ditelisik memiliki

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    34

    peran yang sangat vital bagi perkembangan aterosklerosis,dengan sekresi beragam sitokin yang mempercepatpatogenesis ini. Hasil studi menunjukkan bahwa guratanaterosklerosis adalah senyawa fa y streak yang terdiri atassel foam ( sel busa), sejenis makrofag yang kaya akan lipid,yang disebut ateroma. Guratan ateroma akan berkembangmenjadi plak fi brous yang terdiri atas lipid yang tertutupoleh sel otot halus dan kolagen. Proses penutupan mula-mula berjalan lambat, tetapi dengan adanya penumpukankeping darah dan fi brin, proses ini akan berkembanglebih cepat seiring dengan mekanisme fi brotik yangbergantung trombosis. Dua kata lain yang mirip dan seringmembingungkan adalah: 1) Arteriosklerosis, menurunnyaelastisitas pembuluh darah besar (arteri), akibat penebalanhialina pada pembuluh dengan diameter antara 40–150µm yang menyebabkan stenosis konsentrik pada dindingpembuluh, 2) Arteriosklerosis, menurunnya elastisitaspembuluh darah kecil (arteriole) (Mars and Walcher, 2011).

    Tingginya kolesterol pada dislipidemia tidak dapatdirasakan oleh seorang penderita dislipidemia, tetapi hanyadapat diketahui dengan tes kolesterol darah secara rutin.Diit kolesterol tinggi dapat menginduksi dislipidemia disamping juga dapat dipicu akibat faktor genetik pasti antarakadar lipid yang normal dengan yang tidak normal. Karenaitu, diperlukan pengukuran kadar lipid yang kontinu.Demikian juga, didapatkan bahwa terjadi hubungan yanglinier antara kadar kolesterol dengan risiko penyakit jantungkoroner. Dengan demikian, secara numerik dislipidemia

  • 35

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    sebenarnya tidak bisa didefi nisikan, tetapi kontrol danuji kadar kolesterol maupun trigliserida secara rutin akanmemberikan manfaat agar diketahui apakah akan terjadirisiko aterosklerosis maupun penyakit jantung koroner(Goldberg, 2008).

    Adanya peningkatan penanganan penyakitkardiovaskular pada dua dekade terakhir ini telah berbuahpada penurunan mortalitas. Namun, belakangan initerlihat adanya kecenderungan mortalitas akibat penyakitkardiovaskular yang kembali meningkat, bukan saja di negara-negara barat, tetapi juga di kawasan Eropa Timur, negara-negara pecahan Uni Soviet, serta banyak negara sedangberkembang di kawasan Asia. Alasan yang paling rasionaluntuk menjelaskan perubahan fenomena epidemiologi daripenyakit kardiovaskular ini adalah adanya peningkatankeadaan yang dikenal sebagai sindroma metabolik (Gambar3), yaitu suatu kumpulan gangguan metabolisme dan klinisyang ditandai oleh adanya penurunan HDL-kolesterol,peningkatan trigliserida, gula darah yang tinggi, resistensiinsulin, obesitas, dan hipertensi (Devlin, 2007).

    Penurunan HDL-kolesterol dianggap meningkatkanrisiko terjadinya penyakit kardiovaskular karena sedikitnyatiga alasan, yaitu HDL dinilai dapat mencegah berlangsungnyaaterogenesis, rendahnya kadar HDL menggambarkanadanya peningkatan lipoprotein yang mengandung apoByang bersifat aterogenik, dan rendahnya HDL umumnyaberkaitan dengan faktor risiko non-lipid dari sindromametabolik. Kemampuan untuk mempertahankan derajat

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    36

    kompensasi hiperinsulinemia, yang penting untuk mencegahintoleransi glukosa pada individu dengan resistensi insulinmerupakan proses homeostasis yang penting. Sindromametabolik merupakan hasil interaksi antara gangguangenetik dengan perubahan gaya hidup, yang akan munculsaat seorang dengan kecenderungan genetik mendapatkansindroma metabolik mengalami obesitas. Gangguanmetabolik dan klinik yang ditemukan pada sindromametabolik memberikan risiko yang lebih besar terhadappenyakit kardiovaskular ketimbang risiko penyakit jantungkoroner lainnya bila berdiri sendiri. Sangatlah beralasan jikaberbagai aspek sindroma metabolik ini berperan pentingmenyebabkan gangguan kardiovaskular pada penderitadiabetes mellitus, maka terjadi peningkatan berbagai faktorpro-infl amasi, seperti IL-6, TNFα, dan hsCRP, PAI-1, danLeptin, serta peningkatan sejumlah molekul adhesi, sepertiIntracellular Cell Adhesion Molecule (ICAM), Vasculer CellAdhesion Molecule (VCAM) (Gatot, 2005).

    Di pihak lain, terjadi penurunan faktor protektifdan antiinfl amasi seperti NO, PGI2, status antioksidandan adiponektin, yang diketahui memiliki fungsi untukmeningkatkan efek vasodilatasi endotel, menekan ekspresimolekul adhesi, menghambat produksi TNF-α, mengurangiefek pertumbuhan dari sel otot polos, menghambat efek LDLteroksidasi, menekan proliferasi, menghambat proliferasidan migrasi sel endotel, dan mengurangi penebalan tunikaintima dan proliferasi (Gatot, 2005).

  • 37

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    Gambar 3. Sindrom metabolisme (Gatot, 2005)

    Pada Gambar 3 menunjukkan akar infl amasi dengandaun-daunnya adalah obesitas, hipertensi dan dislipidemia,aterosklerosis, resistensi insulin menyebabkan diabetesmellitus dimulai dari kerusakan jaringan. Kerusakan jaringanini disebabkan oleh faktor endogen (misalnya nekrosisjaringan) dan faktor eksogen (misalnya kontak denganbahan asing atau infeksi). Infl amasi biasanya diredakandengan menggunakan anti infl amasi adalah obat yang dapatmenghilangkan infl amasi (radang) yang disebabkan bukankarena mikroorganisme ( non infeksi). Gejala infl amasidapat disertai dengan gejala panas, kemerahan, bengkak,nyeri/sakit, fungsinya terganggu. Proses infl amasi meliputi

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    38

    kerusakan mikrovaskuler, meningkatnya permeabilitasvaskuler dan migrasi leukosit ke jaringan radang, dengangejala panas, kemerahan, bengkak, nyeri/sakit, fungsinyaterganggu. Mediator yang dilepaskan antara lain histamin,bradikinin, leukotrin, prostaglandin dan PAF. Obat-obatanti infl amasi adalah golongan obat yang memiliki aktivitasmenekan atau mengurangi peradangan. Obat ini terbagiatas dua golongan, yaitu golongan anti infl amasi non steroid(AINS) dan anti infl amasi steroid (AIS). Kedua golonganobat ini selain berguna untuk mengobati juga memilikiefek samping yang dapat menimbulkan reaksi toksisitaskronis bagi tubuh. Peristiwa ini dapat diredam dnganmengkonsumsi omega-3, karena omega-3 mempunyai efekanti infl amasi yang disebabkan kandungan asam lemaktidak jenuh jamak (omega-3/ PUFA) sebesar: 51,63% yangdapat menyebabkan terjadi perubahan struktur disfungsiendotel. Efek anti infl amasinya adalah melalui aktivasiendothelium nuclear factor-kapa beta (ENF-Kβ) dalam darah tepi( Han, et al., 2002) dan akibat pelemahan asam arakhidonatyang bersifat immunomodulator dan aktivasi plak dimediasioleh IL-1β, TNF-ά, ox-LDL dan CD40L. Penipisan fi brous capakan mengakibatkan plak lebih mudah koyak dan dapatmengakibatkan komplikasi trombotik akut. Rusaknya plakaterosklerotik yang diakibatkan tekanan hemodinamik,dapat memicu thrombosis yang pada akhirnya akanmengakibatkan kejadian infark miokard akud( Szmitko etal., 2003; Han et al., 2002).

  • 39

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    Pola makan menjadi salah satu langkah yang sangatpenting dalam mengatasinya. Penurunan kadar kolesterolplasma dapat ditingkatkan dengan peningkatan kecepatanpergantian (turn over) kolesterol. Penggantian kolesterolmenjadi lebih cepat dengan asupan asam lemak tidak jenuhjamak (poly unsaturated fa y acids). Hal ini dapat dilakukandengan asupan asam lemak tidak jenuh jamak (omega-3) karena berkaitan dengan pembentukan prostaglandinseri-3 dan tromboksan seri-3 yang menghambat pelepasanarakhidonat dari fosfolipid (Gambar 1). Sehingga masavasodilatasi dapat dihambat ( Ka ung, 1992)

    Pada umumnya hiperkolesterolemia mempunyaiperanan penting pada terjadinya kerusakan sel-sel endotel.Dinding arteri yang akan menginduksi terjadinya perubahanpermeabilitas sel-sel endotel akan menyebabkan konstituenplasma. Misalnya, lipoprotein yang menjadi mudahmasuk ke dalam dinding arteri, sehingga memungkinkanthrombosit melekat pada darah yang mengalami kerusakandan mengalami infl amasi. Akibatnya, jaringan ikat dibawahnya berkontak dengan trombosit dan elemen-elemenlainnya di dalam sirkulasi darah. Bila proses kerusakan iniberlangsung kronik selama beberapa tahun, maka prosesaterosklerosis terus berlanjut serta akan mengakibatkantunika intima menjadi tebal dan mengakibatkan alirandarah pada daerah itu menjadi terganggu (Szmitko et al.,2003). Mekanisme dari kekakuan pembuluh ateri sentraldapat menyebabkan penyakit diabetes, aterosklerosisdan penyakit gagal ginjal kronik. Berkaitan dengan hal

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    40

    tersebut, terdapat peningkatan jejas dari petanda kekakuanvaskuler seperti tekanan nadi dan hipertensi sistolik yangterisolasi terkait dengan usia. Kekakuan pembuluh arterijuga merupakan suatu petanda peningkatan risiko penyakitkardiovaskuler. Infark miokard, gagal jantung, dan stroke.Struktur dan perubahan selular yang mendasari kekakuanpembuluh arteri biasanya dipredisposisi dengan perubahanvaskuler pada penyakit aterosklerotik yang merupakandasar pathogenesis penyakit arteri perifer, stroke, arterikoroner, dan anurisma aorta. (Anonim, 2011).

    Pada saat sel endotel mengalami aktivasi infl amasi,peningkatan ekspresi selektin, VCAM-1 dan ICAM-1menunjang adhesi monosit. Ekspresi adhesion moleculediinduksi oleh sitokin-sitokin proinfl amasi seperti: 1L-1βdan TNF-α oleh protein fase akut CRP (yang diproduksi olehhati sebagai respon terhadap IL-6), oleh protease activatedreceptor signaling, oleh uptake oxLDL, melalui oxLDL receptor-1 (LOX-1) dan oleh interaksi CD40/CD40 ligand. Di dalamintima arteri, monosit akan berubah menjadi makrofag danmulai mengekspresikan reseptor Scavennger SR-A, CD36 danLOX-1. Selanjutnya, ini akan menginternalisasi lipoproteintermodifi kasi. Internalisasi partikel-partikel lipoprotein inimengakibatkan terbentuknya sel busa yang merupakankarakteristik dari lesi aterosklerosis. Dalam ateroma yangsedang berkembang, sel-sel busa mulai mengekskresisitokin proinfl amasi, yang akan mempertahankan stimulasikemotaktik untuk pelekatan leukosit, peningkatan ekspresireseptor Scavenger dan memicu replikasi makrofag. Ikatan

  • 41

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    CD40/ CD40L antara sel T teraktivasi dengan makrofagdapat menghasilkan ekspresi tissue factor (TF), matrixmetalloproteinase (MMP) dan sitokin proinfl amasi yangmengekalkan respon infl amasi (Bone i et al., 2003).

    Infl amasi yang terkait dengan dislipidemia yaitu LDLteroksidasi terakumulasi LDL-ox mempunyai efek toksikpada makrofag dan sel otot polos, sehingga menghambatsintesis kolagen baru yang dibutuhkan untuk memeliharafi brous cap. Kematian sel busa dari hasil akumulasi LDL-oxmenyebabkan peningkatan infl amasi lebih lanjut. Sementaraitu, kematian otot polos yang lebih lanjut akan mengurangisintesis kolagen dan menunjang penipisan fi brous cap.Penipisan fi brous cap ditingkatkan oleh overekspresi MMP(matrix metalloproteinase). Demikian juga halnya dengankolagenase interstisial dan gelatinase, yang mendegradasikolagen suportif. Overeskpresi MMP dan aktivasi plakdimediasi oleh IL-1β, TNF-ά, ox-LDL dan CD40L. Penipisanfi brous cap akan mengakibatkan plak lebih mudah koyakdan dapat mengakibatkan komplikasi thrombotik akut.Rusaknya plak aterosklerotik yang diakibatkan olehtekanan hemodinamik dapat memicu thrombosis yang padaakhirnya akan mengakibatkan kejadian infark miokard akut(Szmitko et al., 2003).

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    42

    Proses terjadinya aterosklerosisAterosklerosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu athero

    berarti bubur atau pasta dan slerosis berarti pengerasan.Hal ini digambarkan sebagai tumpukan bahan lemak dankolesterol dengan konsistensi lunak dan kalsium yangmengeras sepanjang dinding arteri (Gambar 4).

    Gambar 4. Morfologi terjadinya aterosklerosis pada arteri. Bentuk inidisebut plak aterosklerosis, tampak plak ini menyumbat sebagian atau

    seluruh lumen arteri (Vinay et al., 2004).

    Awal terjadinya aterosklerosis adalah berupa bercaklemak atau fa y streak. Bercak lemak ini timbul apabila LDLyang berlebih menginfi ltrasi daerah di bawah endoteliumdan kemudian mengalami oksidasi. Infi ltrasi lipid menarikmonosit berpindah dari lumen ke daerah endotelium.Monosit yang tidak dikenali oleh Apo B-100 menumpukmenjadi sel busa, ulserasi, dan thrombosis. Pendarahan seringterjadi bila plak berserat tersebut sangat mendesak susunan

  • 43

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    dinding pembuluh darah yang menyebabkan robeknyaarteri kecil yang memberi nutrisi dinding pembuluh ateri.Thrombus tersebut sering merupakan peristiwa akhir yangmendorong terjadinya penyumbatan arteri. Jadi, prinsipnyaaterosklerosis adalah proses penyempitan perlahan-lahanlumen arteri akibat tumpukan lemak, proliferasi sel-sel ototpolos, pembentukan kolagen dan kalsifi kasi (lihat Gambar5).

    Gambar 5. Proses terjadinya aterosklerosis dari keadaan ateri normal,sampai terjadi plak dan aorta kehilangan elastisitasnya sehingga dapatmenimbulkan pasokan darah pada jantung, otak, dan caudalis biasanya

    terjadi dengan meningkatnya umur (Robbin dan Cotran, 2002).

    Aterosklerosis dahulu dianggap sebagai penyakitdegeneratif yang tak terelakkan pada proses penuaan. Akantetapi, penelitian selama dua dekade terakhir menunjukkanbahwa penyakit ini diduga terjadi akibat infl amasi kronikdinding cabang utama aorta karena penumpukan lipid.

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    44

    Penumpukan lipid menimbulkan ateroma atau didugainfl amasi akibat oksidasi kolesterol-LDL (Kolest-LDL),akhirnya thrombosis timbul akibat plak terkoyak (Gambar 6).Jika proses ini terjadi pada arteri koronaria, maka timbullahSindrom Koroner Akut (SKA) yang meliputi IMA, APTS,dan atau kematian mendadak (Weissberg, 2000).

    Gambar 6. Diagram Skematik yang Menggambarkan SekuensHipotetis Berbagai KejadianTingkat dan Interaksi Selular pada

    Aterosklerosis (Robbin dan Cotran, 2002).

    Secara patologi, sebagian besar model aterosklerosismengemukakan kerusakan endotel sebagai inisiator.Penyebab jejas sel endotel meliputi gangguan hemodinamik,kebiasaan merokok, hipertensi, toksin, agen penyebab

  • 45

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    infeksi, dan hiperlipidemia. Hiperlipidemia dan faktorrisiko lainnya dianggap menyebabkan jejas endotelyang mengakibatkan adhesi thrombosit serta monositdan pelepasan PDGF (Platetlet growth factors) ini akanmenimbulkan migrasi dan proliferasi sel otot polos. Sel-selbusa pada plak ateromatosa berasal dari sel-sel makrofagdan sel-sel otot polos tunika sub-intima kolest-LDL dapatmenyusup karena tidak dikenali oleh Apo-B sehinggaberakhir dengan penumpukan lemak yang berlebih.Selanjutnya, terjadi oksidasi kolest-LDL yang nantinyaditelan oleh makrofag dan terbentuk foam cell (sel-selbusa). Kolest-LDL teroksidasi ini dianggap sebagai pemicuPJK yang ditandai dengan faktor-faktor risiko (conditionalrisk factors), seperti kegemukan dan faktor risiko pencetus(predisposing risk factors), misalnya hiperkolesterolemia.Hiperkolesterolemia merupakan keadaan patologis yangditandai dengan kadar kolesterol tinggi dibandingkankeadaan yang normal (Japimoru, 2000; Nickening danHorrison, 2002).

    Gambaran imunohistokimia untuk aterosklerosisSeperti telah diuraikan di atas, proses aterosklerosis

    terbentuk dalam intima arteri. Ateroma yang tumbuhcukup besar akan menonjol ke dalam lumen arteri danmenyebabkan stenosis pada arteri tersebut. Dalam fasepertumbuhannya, lesi-lesi aterosklerosis dibagi menjadi halberikut ini.

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    46

    Fa y streakLesi ini berukuran makroskopik berbentuk bercak dan

    berwarna kekuningan. Lesi juga dapat tumbuh pada masakanak-kanak. Lesi pada fa y streak terdiri atas sel-sel yangdisebut foam cells (Gambar 7). Sel-sel ini ialah sel-sel ototpolos dan makrofag yang mengandung lipid, terutamadalam bentuk ester kolesterol (Vinay et al., 2004).

    Gambar 7. Foam cells yang terbentuk akibat penumpukan plaque(Vinay et al., 2004).

    Fibrous plaqueLesi ini berwarna keputihan dan sudah menonjol ke

    dalam lumen arteri. Fibrous plaque berisi sejumlah besarsel-sel otot polos dan makrofag yang berisi kolesterol danester kolesterol, di samping jaringan kolagen dan jaringanfi brotik, proteoglikan, serta timbunan lipid dalam sel-seljaringan ikat. Fibrous plaque biasanya mempunyai fi brouscap yang terdiri atas otot-otot polos dan sel-sel kolagen. Dibagian bawah fi brous plaque, terdapat daerah nekrosis dantimbunan ester kolesterol (Vinay et al., 2004).

  • 47

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    Complicated lesionLesi ini merupakan bentuk lanjut dari ateroma, yang

    disertai kalsifi kasi, nekrosis, trombosis, dan ulserasi. Denganmembesarnya ateroma, dinding arteri menjadi lemah (Vinayet al., 2004).

    Sel yang berperan pada aterosklerosis1. Sel otot polos Sel otot polos merupakan unsur penting dalam

    pembentukan ateroma. Sel ini berasal dari mediadan berproliferasi ke dalam intima. Sel otot polosmempunyai sifat mitogenik dan proliferatif, yaitusifat menumpuk lipid sehingga terbentuk foam cells(Gambar 7). Sifat-sifat sel ini dipengaruhi oleh stimulidari luar melalui reseptor khusus, misalnya terhadapLDL, insulin, faktor-faktor pertumbuhan (misalnyaPDGF = Platelet Derived Growth Factor).

    2. Endotel Endotel arteri merupakan lapisan barrier dan

    pelindung utama dinding pembuluh darah terhadapsegala pengaruh buruk yang terutama berasal daridarah. Sifat pelindung ini antara lain dimiliki melaluisifat anti-thrombogenik, membentuk prostaglandinPGI2, adanya lapisan heparin, mengeluarkanplasminogen, mengeluarkan angiotensin convertingenzyme, PDGF, dan sebagainya. Suatu injury terhadapendotel akan menyebabkan macam-macam mekanismeyang memacu aterogenesis (Gambar 8 ).

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    48

    Gambar 8. Aterosklerosis (a) arteri normaldan (b) arteri yang tertutup oleh plak (Viney et al., 2004).

    3. Makrofag Sel makrofag berasal dari monosit dan peredaran

    darah yang menetap dalam intima, berfungsi sebagaipembersih terhadap benda asing. Dalam pembersihanlipid, sel ini menimbun lipid dan menjadi foamcells. Makrofag merupakan penggerak awal danaterosklerosis, terutama dengan sekresi macam-macam faktor pertumbuhan, antara lain:1. PDGF, yang memacu mitosis pada sel otot polos

    dan fi broblast’2. Interleukin-1, mitogenik untuk fi broblast,

  • 49

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    3. Fibroblast Growth Factor (FGF), mitogenik untukendotel,

    4. Epidermal Growth Factor (EGF), memacupertumbuhan sel-sel epitel, dan

    5. Transforming Growth Factor beta (TGF beta),bersama dengan faktor-faktorpertumbuhan yanglain memacu proliferasi sel-sel dalam berbagaijaringan.

    ThrombositThrombosit sangat penting untuk terjadinya thrombosis,

    sehingga sangat berperan dalam aterogenesis terutamapada stadium complicated lesion. Thrombosit juga pentingdalam proses aterogenesis karena dapat mensekresikanfaktor-faktor pertumbuhan seperti yang dikeluarkan olehmakrofag, bila trombosit mengalami agregasi (Vinay etal., 2004). Kolest-LDL terutama yang teroksidasi sangatpontensial merusak endotel dan HDL sebagai komponenprotektif sangat berperan dalam mekanisme aterosklerosispada dislipidemia. Peningkatan small dense LDL akanmasuk melewati endotel, kemudian terjadi oksidasi yangmerangsang fagositosis sehingga terjadi infl amasi kronis.Proses ini menimbulkan terjadinya foam cells sebagaiinisiasi awal proses aterosklerosis. Peranan kolest-HDLpada penghambatan proses aterosklerosis melalui beberapajalan antara lain: mempertahankan intergritas endotel,memfasilitasi relaksasi pembuluh darah, menghambatadhesi sel pada endotel, menurunkan agregasi platelet dan

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    50

    sistem koagulasi, serta mempertahankan proses fi brinolisis(Mertens dan Holvoet, 2001; Calabresi et al., 2003).

    Infl amasi bertujuan untuk menyekat serta mengisolasijejas, menghancurkan mikroorganisme yang menginvasitubuh serta menghilangkan aktivitas toksinnya, danmempersiapkan jaringan bagi kesembuhan serta perbaikan.Meskipun pada dasarnya respon bersifat protektif,tetapi infl amasi dapat pula berbahaya; respons ini dapatmenyebabkan reaksi hipersensitivitas yang bisa membawakematian atau kerusakan organ yang persisten sertaprogresif akibat infl amasi kronik dan fi brosis yang terjadikemudian (misalnya arthritis rheumatoid, aterosklerosis).Infl amasi umumnya ditandai oleh dua komponen utama,yaitu dinding vaskuler dan respon sel radang. Infl amasi jugadipengaruhi oleh pengaruh yang dimediasi oleh proteinplasma dan dinding pembuluh darah atau sel-sel radang.Respon infl amasi berakhir ketika agen penyebabnya sudahdieliminasi dan mediator yang disekresikan dihilangkan.

    Tumor necrosis factor-α (TNF-α) awalnya ditemukanpada tumor tertentu yang mengalami pendarahan. Ternyatapendarahan ini disebabkan oleh adanya jaringan nekrosis.Pada penderita infeksi oleh parasit, ditemukan bahan yangdinamakan cahectin sebagai penyebab kekurusan yangberlebihan (kaheksi/nutrisi). Dua jenis mediator tersebutternyata termasuk golongan sitokin yang kemudiandinamakan tumor nekrosis (Subowo, 2009).

    TNF terutama dihasilkan oleh sel makrofag dan sel-sel jenis lainnya dengan berbagai aktivitas biologi pada

  • 51

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    sel-sel sasaran yang termasuk sistem imun maupun bukan.Sejumlah jenis sel baru dapat menghasilkan TNF setelahmendapatkan rangsangan yang cocok misalnya limfosit dansel NK. Siklus induksi dan efek TNF, dapat diawali dari IL-1 menginduksi produksi TNF. Siklus juga bisa dimulai dariTNF menginduksi produksi IL-1 oleh makrofag, produksiIFN-β1 dan IFN-β2 oleh fi broblast dan produksi GM-CSFoleh berbagai jenis sel. Sel T, B, NK, makrofag, astrosit,dan Kupfer memproduksi TNF-α. Pembentukannya terjadisebagai respon terhadap rangsangan bakteri, virus, sitokin,komplek imun, komponen komplemen, dan reactive oxygenintermediet (ROI). Sebaliknya, TNF-β disekresikan oleh sel-T dan sel-T teraktivasi. Namun demikian, pada umumnyaTNF-ά dihasilkan oleh beberapa sel, terutama makrofagakibat adanya suatu stressor maupun infeksi, tetapi belumditemukan nilai cut off point (Durum dan Muege, 2003).

    Tumor Nekrosis Faktor-alfa (TNF-α) dan AterosklerosisSemula tumor necrosis factor-α (TNF-α) diidentifi kasi

    sebagai mediator untuk nekrosis tumor dalam serum hewanyang diberi LPS (Lipopoly saccaharide). LPS konsentrasitinggi menyebabkan kerusakan dan kematian jaringan, DIC(Disseminated intravascular coagulation). Ditemukan pulabahwa TNF juga merupakan salah satu mediator pentingpada proses hiperkolesterolemia pemicu aterosklerosis(Abbas et al., 2000).

    Aterosklerosis adalah suatu proses penebalan,dan pengerasn dinding pembuluh darah ateri yang

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    52

    berukuran sedang, dan besar berlangsung secara progresifakibat timbunan lemak pada lapisan pembuluh darah.Pembentukan plak aterosklerosis komplek tergantungfaktor pertumbuhan yang dilepas makrofag/sel busa atausel otot polos maka TNF-a yang merupakan sitokin yangdapat merangsang PDGF (Platelet Derived Growth Factor).PDGF merupakan suatu faktor mitogenik dan kemotatikyang penting untuk pertumbuhan sel-sel otot polos. Bahanini diproduksi oleh platelet dan sel-sel otot polos (Campbelland Camphell, 1994; Chait and Heinecke, 1994; Libby andRoss, 1996).

    Interleukin-6 (IL-6) dan aterosklerosisInterleukin-6 (IL-6) pertama kali dikloning tahun

    1986 (Hirano, 1988). IL-6 merupakan glikoprotein denganBM 22-29KD (Gianoudis et al., 2004). Gene IL-6 terdapatpada kromosom nomer 7. Inhibitor Transkripsi IL-6 padamakrofag adalah IL-4, IL-10. TGF-α dan glukokortikoidmenurunkan waktu paruh mRNA IL-6. Reseptor IL-6 terdiriatas dua rantai, yaitu Gp 80 dan Gp 130. Jalur post reseptoruntuk IL-6 meliputi JAK tyrosine kinase STAT 91, RUST,RAF, dan MAP (Durum and Muegge, 1998; Hirano, 1998;Theze,1998).

    IL-6 diproduksi oleh makrofag, fi broblast T dansel B serta bermacam-macam sel hematopoitik dan nonhematopoitik akibat induksi TNF-α atau IL-1α (Raedurn etal., 2002; Raman et al., 2003). Secara umum, IL-6 berhubungandengan IL-1 dan TNF-α yang artinya ketiga sitokin ini dapat

  • 53

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    saling berkordinasi pengeluarannya dari monosit yangaktif. Aktivitas IL-6 bisa sebagai growth factor, hematopieiesis,stimulator hepatosit, sebagai marker yang paling baik untukmenentukan derajat trauma karena didapatkan stabil padaplasma dengan waktu paruh lebih dari enam jam. Tidakterjadi penurunan kadar TNF-α pada pemberian minyakikan yang 25% sesuai dengan penelitian Chen dan Goeddel(2002) yang menemukan TNF-α yang dihasilkan olehNF-Kβ tidak terjadi transkripsi karena terjadi kejenuhan,sehingga faktor-faktor transkripsi yang bertanggung jawabuntuk induksi ekspresi gen penting untuk berbagai prosesinfl amasi.

    Penelitian-penelitian pada dua dekade terakhirmenemukan bahwa minyak ikan dapat berperan sebagaianti infl amasi. Hal ini disebabkan karena minyak ikanbanyak mengandung asam eikosapentaenoat (EPA) danasam dokoheksanoat (DHA). Kedua asam lemak tersebuttermasuk asam lemak tidak jenuh jamak dengan ikatanganda pada atom C ke-tiga (dari ujung metil) yang disebutlemak omega-3 (Han et al., 2002; Ahmed, 2001; Stefan etal., 1996). Dalam penelitian ini, digunakan minyak ikanlemuru yang kaya akan asam lemak omega-3 dan terbuktimemberikan efek anti infl amasi. Efek anti infl amasi iniadalah melalui aktivasi endothelium nuclear factor-kapa beta(ENF-α) dalam pembuluh perifer/darah tepi. ENF-α adalahsuatu faktor transkripsi yang terdistribusi pada semua sel-sel endotel yang berperan dalam kontrol vaskularisasi.

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    54

    Simopolous (2002) mendapatkan bahwa peranomega-3 sebagai anti infl amasinya adalah sebagaiimmunomodulator. Lebih jauh, dijelaskan bahwa perananti infl amasi pelemahan pengaruh asam arakhidonat.Asam ini adalah suatu substrat pemicu siklooksigenase dan5-lipooksigenase. Kedua oksigenase ini bersifat vasodilatorendothelium-dependent yang menyebabkan terjadinya relaksasiarteri koroner normal dan vasokonstriksi paradoksal padaarteri yang mengalami aterosklerosis. Asupan minyak ikanlemuru dapat menurunkan kadar TNF-α pada tiku Wistarmenderita aterosklerosis.

    Minyak ikan banyak mengandung asameikosapentaenoat, dan asam dokoheksanoat. Kedua asamlemak tersebut termasuk asam lemak omega-3 mempunyaisifat anti infl amasi. Pada saat sel endotel mengalamiaktivasi infl amasi, peningkatan ekspresi selektin, VCAM-1dan ICAM-1 menunjang adhesi monosit. Ekspresi adhesionmolecule diinduksi oleh sitokin-sitokin proinfl amasi seperti:1L-1β dan TNF- α oleh protein fase akut CRP (yangdiproduksi oleh hati sebagai respon terhadap IL-6) olehprotease activated receptor signaling, oleh uptake oxLDL,melalui oxLDL receptor-1 (LOX-1) dan oleh interaksi CD40/CD40 ligand di dalam intima arteri (Bone i et al., 2003).

    IL-6 berperan penting pada respon infl amasi. Sitokinini dilepas oleh makrofag yang teraktivasi, menyebabkanfebris, sehingga disebut pirogen endogen. Efek yang laindari IL-6 adalah mengawali proses yang disebut responfase akut. Respon fase akut ditandai oleh produksi protein

  • 55

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    fase akut oleh hepatosit. Seperti diketahui, infl amasi akutumumnya disertai oleh respon fase akut sistemik (Coico etal., 2003)

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    56

    BAB IVPENUTUP

    Omega-3 adalah sejenis asam lemak esensial, yaitulemak yang diperlukan untuk kesehatan tetapitidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Anda harusmendapatkannya melalui makanan. Asam lemak omega-3dapat ditemukan pada ikan seperti salmon, tuna, makarel,dan makanan laut lainnya termasuk ganggang dan krill,beberapa jenis tanaman dan minyak kacang. Selain sumberalami, asam lemak omega-3 kini banyak ditemukan sebagaibahan aktif dalam suplemen kesehatan, makanan bayi,dan produk farmasi. Asam lemak Omega-3 terdiri atas:asam dokosaheksaenoat (DHA), asam eikosapentaenoat(EPA), dan Alpha-linolenic acid (ALA). Dari ketiganyamacam asam lemak omega-3 ini, EPA dan DHA yang lebihbermanfaat bagi tubuh, karena banyak diperoleh dari ikan-ikan berlemak, terutama ikan dari laut dingin: ikan salmon,ikan lemuru, dan sebagainya.

    Omega 3 penting diperlukan bagi tubuh karena omega-3 merupakan asam lemak esensial. Artinya, asam lemakomega-3 sangat dibutuhkan oleh tubuh. Karena tubuh tidakbisa membuatnya, maka harus dipasok lewat makanan.Penemuan omega-3 sebenarnya berawal dari pengamatanoleh ahli terhadap masyarakat Eskimo. Mereka yang tinggal

  • 57

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    di kawasan kutub itu diketahui tidak berpenyakit jantung.Sementara orang Eskimo yang tinggal di luar kawasankutub (misal, di Denmark), banyak yang terserang penyakitjantung. Kenapa bisa begitu? Jawabannya berkaitan denganpola makan. Makanan utama masyarakat Eskimo dikawasan kutub adalah ikan mentah. Setelah dianalisis, ikanyang mereka makan mengandung EPA, yang kemudiandisebut asam lemak omega-3 itu. Penelitian pun berlanjut,untuk mengetahui peranan unsur itu terhadap kesehatanjantung.

    Hasilnya, asam lemak omega-3 terbukti mempunyaipengaruh yang baik terhadap tubuh. Orang yangmengkonsumsi omega-3, menyebabkan keping-keping darahnya (platelet) tidak mudah pecah ataupunmenggumpal. “asam lemak omega-3 menjadikan dindingpembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, tidakmudah ditembus zat yang bisa memecahkan dindingpembuluh darah, dan tidak gampang mengkerut.”omega-3 bermanfaat menurunkan parameter biokimia sebagaifaktor risiko aterosklerosis sebelum terjadi aterosklerosisterjadi dahulu hiperkolesterolemia yang ditandai olehtingginya kadar kolesterol, tinggi kadar LDL, dan tinggikadar trigliserida. Hiperkolesterolemia merupakangangguan metabolisme lipoprotein, mencakup produksilipoprotein berlebih ataupun berkurang. Setelah terjadihiperkolesterolemia, berlanjut terjadinya infl amasi markerbiokimia yang menunjukkan terjadinya infl amasi adalahTNF-α dan IL-6, akhirnya terjadi aterosklerosis.

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    58

    Bila diingat defi nisi infl amasi, maka efek omega-3dapat mencegah terjadinya aterosklerosis yang memicupenyakit jantung koroner yang disebabkan oleh infl amasi,yaitu mula-mula pada arakhidonat (prekusor membran)membentuk seri-3 prostaglandin dan tromboksan-3 yangmenghambat pelepasan asam arakhidonat dari fosfolipid,dan pembentukan prostaglandin seri-2 serta tromboksanseri-2, sehingga vasodilatasi dapat tercegah dan tidak terjadithrombosis (pembekuan darah).

    Dari uraian di atas, mekanisme kerja omega-3 yangmerupakan asam lemak tidak jenuh jamak yang diperolehdari minyak ikan palagis berada dilautan yang dangkal,mengingat Indonesia di kelilingi laut, sehingga ikan palagismudah diperoleh. Minyak ikan palagis mengandungDHA sampai 53,65 % dan EPA 21,53 sehingga minyak ikanini mempunyai kemampuan untuk menurunkan kadarkolesterol, diduga berkaitan dengan penurunan kecepatanpembentukan VLDL dan LDL di pembuluh darah.Dengan demikian tidak terjadi hiperkolesterolemia yangakhirnya menjadi infl amasi. Hiperkolesterolemia menahunmenyebabkan terjadinya aterosklerosis pencetus penyakitjantung koroner. DHA dan EPA adalah asam lemak takjenuh yang mampu memperbaiki tekanan darah ataupunmenurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.Kelebihan lain adalah sebagai pencegahan penyakit jantung.DHA dan EPA mengandung omega-3 juga mempengaruhipembentukan enzim yang berperan pada kesembuhanpenyakit jantung koroner. Dapat meningkatkan daya tahan

  • 59

    DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    seluler otot jantung dalam menghadapi serangan jantung.Bahkan ada yang menyebutkan omega-3 bisa mencegahdiabetes, membuat mata menjadi lebih awas, meningkatkankemampuan belajar dan mengingat, meningkatkankekebalan tubuh, menghilangkan gejala penyakit radangsendi, menghilangkan gangguan tulang belakang dan otak(multiple sclerosis), serta menghambat pertumbuhan kanker.Kadar tinggi omega -3 berkaitan erat dengan mortalitas(angka kematian) akibat penyakit kardiovaskuler.Di Amerika, misalnya, mortalitas akibat penyakitkardiovaskuler mencapai 45%. Hal ini berkaitan dengannilai rasio kadar asam lemak omega-6 berbanding omega-3 dalam darah tinggi, yakni 50. Di Jepang, nilai rasionya12, angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler 12%.Sementara itu, masyarakat Eskimo nilai perbandingannyacuma 1, dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler7%. Di sini tampak bahwa makin kecil nilai rasio omega-6berbanding omega-3 dalam plasma, makin kecil pula angkamortalitas akibat penyakit kardiovaskuler pada populasi itu.Di Jakarta (terutama populasi di daerah Jakarta Selatan),menurutnya, rasio omega-6 : omega-3 dalam plasmamencapai angka 40-an. “Angka itu cukup memprihatinkan.Kalau ingin mengurangi tingkat kematian akibat penyakitkardiovaskuler, angka itu tidak boleh diremehkan. Idealnya,nilai rasionya adalah 4 – 8,” katanya.Sebenarnya begitubanyak banyak manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkandari omega 3 terutama untuk orang dewasa, anak-anak,wanita hamil dan orang yang sedang menderita penyakit.

  • DR. IR. SRI WAHJUNI, M.KES.

    60

    Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa kita dapatkandari mengkonsumsi omega 3 :

    Mudah lupa, susah mengingat sesuatu atau pikunmerupakan penyakit yang sering diderita oleh para orangtua. Omega 3 sebagai makanan otak sangat penting untukperkembangan membran sel pada sistem neurologis dariotak kita dan jalur sinyal. Hal ini telah terbukti secara ilmiahbahwa omega 3 membantu perkembangan otak dan memoriuntuk anak-anak dan orang dewasa.

    Mencegah penyakit jantung. Penelitian menunjukkanbahwa omega 3 dapat mencegah penyakit jantungdan penyakit lain yang berhubungan dengan jantung. Halini dikarenakan omega 3 meningkatkan elastisitas arteri.Menurunkan risiko aritmia (detak jantung yang abnormal)dan juga tekanan darah tinggi.

    Menurunkan kadar kolesterol tinggi. Sebuah penelitianmendapatkan bahwa pengkonsumsian ikan yang kaya akanomega 3 secara teratur terbukti meningkatkan kolesterolbaik dan menurunkan kadar trigliserida (lemak dalamdarah).

    Omega 3 sangat baik untuk kesehatan mata danpenglihatan secara umum, karena omega 3 merupakankomponen utama dari retina.

    Membantu mengurangi depresi. Ini mungkinbermanfaat bagi orang-orang dengan depresi ringan.Dapat meningkatkan efektivitas pengobatan karenamempengaruhi otak dengan cara yang berbeda dariantidepresan, sehingga menggabungkan Omega 3 dengan