12
ISSN 1412 - 1026 o/o[ume 14 :Nomor 3 CDesem6er 2014 Analisis Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat Pengetahuan dan Sikap lbu Bersalin dengan Menyusui Dini Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Asma Surgical of Lumbar Disc Herniation Leber's Hereditary Optic Neuropathy Gangguan Jantung pada Anak Penderita Talasemia Mayor Peran Latihan Fisik Teratur Terhadap Fungsi Memori Pendekatan Kedokteran Keluarga Etiopatogenesis dan Penatalaksanaan Miopia

o/o[ume :Nomor CDesem6er

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ISSN 1412 - 1026

o/o[ume 14 :Nomor 3 CDesem6er 2014

Analisis Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat Pengetahuan dan Sikap lbu Bersalin dengan Menyusui Dini Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Asma Surgical of Lumbar Disc Herniation Leber's Hereditary Optic Neuropathy Gangguan Jantung pada Anak Penderita Talasemia Mayor Peran Latihan Fisik Teratur Terhadap Fungsi Memori Pendekatan Kedokteran Keluarga Etiopatogenesis dan Penatalaksanaan Miopia

ISSN 1412- 1026

JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala

Volume 14 Nomor 3 Desember 2014

Terbit tiga kali pada bulan April, Agustus dan Desember. Berisi gagasan konseptual dan basil penelitian original yang relevan dengan bidang kesehatan, kedokteran, ilmu kedokteran dasar di Indonesia. ISSN 1412-1026

Ketua Penyunting Dr. dr. Syahrul , SpS (K)

Wakil Ketua Penyuting dr. M. Andalas, SpOG (K)

Penyunting Ahli

Prof. Dr. dr. Triyono KSB, Sp.R (Unair Surabaya) , Prof. Dr. dr. Pranawa, Sp.PD-KGH (Unair Surabaya), Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsuddin, M.Med, Sc, Sp.S-K (UGM Yogyakarta), Prof. Dr. Djamhur Martas Soebrata, Prof. dr. Jusuf Misbach, Sp.S-K (UI Jakarta), Prof. Dr. dr. Faisal Baraas, SpJP-K (UI Jakarta), dr. Renindra Ananda Aman, Sp.BS ( U! Jakarta), Prof. Dr. dr. Harun Al-Rasyid (USU Medan) , Prof. Dr. Iskandar Japardi, Sp.BS (USU Medan) , Prof. Dr. dr. Masrul (Unand Padang) Prof. dr. Teguh As Ranakusuma, SpS-K (U/ Jakarta) , Prof. Dr. dr. Muhammad An1in, SpP-K (Unair Surabaya), Prof. Dr. Faisal Yunus, SpP(K)-PhD (UJ Jakarta), Dr. dr. Zinatul Hayati, M.Kes, SpMK-K (Unsyiah) , Dr. dr. Arti Lukitasari, Sp.M (Unsyiah), Dr. dr. Imran, M.Kes, SpS ( Unsyiah), Dr. dr. Bakhtiar, SpA, M.Kes ( Unsy iah),

Dr. Kartini Hasballah, MS (Unsyiah) , dr. Istanul Badiri, MS, SpPA (Unsyiah) , Dr. Yusni, M.Kes, AIF (Unsyiah), Dr. Mudatsir, M.Kes (Unsyiah), dr. Krishna W. Sucipto, SpPD, KEMD (Unsyiah), dr. Dahril, SpU (Unsyiah), dr. Taufik Suryadi, SpF (Unsyiah), dr. T. Husni TR., SpTHT­KL (Unsyiah), dr. Rajuddin, Sp.OG, K-Fer (Unsyiah), dr. Malawati, SpKJ (Unsyiah) dr. Iskandar Zakaria, SpR (Unsyiah), dr. lmai Indra, SpAn (Unsyiah), Dr. dr. Endang Mutiawati R, SpS (K) ( Unsyiah), dr. T. l-{eriansyah, SpJP­FIHA (Unsy iah), dr. Tilaili Ibrahim, M.Kes, PKK (Unsyia.h), dr. Nurjannah, MPH (Unsyiah), dr. M. Yani, M.Kes, PKK (Unsyiah), Dr. dr. Azharuddin, SpOT, K-Spine (Unsyiah), dr. Nanda Earlia, SpKK (Unsyiah), drg. Zaki Mubarak, MS (Unsyiah)

Penyunting Pelaksana Dr. dr. Mulyadi, SpP (K)

dr. Sitti Hajar, Sp.KK dr. Liza Salawati , M.Kes

dr. Nova Dian Lestari , SpS dr. T. Mamfaluti , M.Kes, SpPD

dr. Dessy Rakhmawati Emril , SpS dr. Her! ina Dirniati, SpA (K) dr. Tita Menawati Liansyah

dr. Yunita Arliny, M.Kes dr. Rosaria Indah, M.Sc

dr. T. Renaldi, M.Sc

Pelaksana Tata Usaha Drs. Yatasrif, M.Pd, Sulaiman, S.Sos, Bakhtiar, SH,

Mairi Ramadani, A.Md, Dara Meutia, SE

Bagian Promosi dr. Novita Andayani, SpP, Sofia, M.Sc, dr. Cut Meurah Yeni, SpOG (K) dr. Kurnia Fitri Jamil , M.Kes, SpPD-KPTI, dr. Sulaiman Yusuf, SpA (K)

Alamat Penyunting & Tata Usaha : Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh 23lll Telp 0651-7551843 Fax 0651-7551843. Langganan setahun Rp. 200.000 (termasuk ongkos kirim). Uang dapat dikirim dengan pos wesel ke alamat Tata Usaha a tau ditransfer ke rekening BNI46 cabang Darussalam Banda Aceh No 005.622991.901 an/ JKS

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh. Penasehat : Rektor Universitas Syaih Kuala, Pembina : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Terb it pertama kali pada tahun 1987 denganjudul MEDISNA.

Penyunting menerima sumbangan tulisan yang bel urn pernah diterbitkan dalam media lain. Naskah diketik di atas kertas HVS kuarto spasi ganda sepanjang lebih 20 halaman (lebih lanjut baca petunjuk). Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman fonnat, istilah dan tata cara lainnya. ·

Dicetak di Percetakan Odaiba Banda Ace h. lsi diluar tanggung jawab Percetakan

ang gan !all,

tlas alu

an Ia.

fl'a im,

dul ·uk r:;i 1111

Ian ian tor

B. !d E.

to n, tn

ISSN 1412 -1026

Daftar lsi

Petunjuk Penulisan Artikel Penelitian

JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala

Volume 14 Nomor 3 Desember 2014 Hall28 -186

1. Anal isis Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial di Ruang ICU RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Liza Salawati, Nasyaruddin Herry Taufik dan Andi Putra

2. Pengetahuan dan Sikap lbu Bersalin dengan Menyusui Dini Husnah

3. Hubungan TingkatPengetahuan Pasien Asma dengan Tingkat Kontrol Asma di Poliklinik Paru RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh NovitaAndayani dan Zabit Waladi

Laporan Kasus

128 - 134

135 - 138

139 - 145

4. Surgical of Lumbar Disc Herniation at Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh: 146 - 151 Experience with 28 Patients Azharuddin

Tinjauan Kepustakaan

5. Leber' s Hereditary Optic Neuropathy Lia Meuthia Zaini

6. Gangguan Jantung pada Anak Penderita Talasemia Mayor Her/ina Dimiati dan Silvia Yasmin Lubis

7. Peran Latihan Fisik Teratur Terhadap Fungsi Memori dan KognitifWanita Pascamenopause Zulkarnain

8. Pendekatan Kedokteran Keluarga dalam Penatalaksanaan Terkini Serangan Asma pada Anak Tita Menawati Liansyah

9. Etiopatogenesis dan Penatalaksanaan Miopia pada Anak Usia Sekolah Saifitl Basri

152 - 158

159 - 166

167 - 174

175 - 180

181 - 186

PERAN LATIHAN FISIK TERATUR TERHADAP FUNGSI MEMORI DAN KOGNITIF W ANITA P ASCAMENOP AUSE

Zulkarnain

Abstrak. Menopause merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tidak adanya periode menstruasi selama 12 bulan terakhir akibat berhentinya fungsi ovarium. Wanita pascamenopause mungkin lebih rentan terhadap kehilangan memori dan kognitif daripada wanita premenopause akibat kekurangan estrogen. Kadar brain-derived neurotrophic factor (BDNF) plasma juga menurun dengan bertambahnya usia. Hal ini terkait dengan penyusutan hippocampus dan defisit memori pacta wanita pascamenopause. Bukti klinis menunjukkan bahwa, penurunan kadar estrogen dan BDNF di otak menimbulkan perubahan dalam memori, kognisi, suasana hati dan perilaku. Estrogen dan protein BDNF dapat membantu mempertahankan memori verbal dan meningkatkan kapasitas untuk belajar hal baru pacta wanita pascamenopause. Interaksi estrogen dan BDNF juga dapat meningkatkan plastisitas sinaptik di otak, pertumbuhan sel neuron, dan neurogenesis hippocampal. Latihan fisik teratur atau aerobik dapat membantu mengendalikan sejumlah masalah fisik dan psikologis pada wanita pascamenopause, dan meningkatkan kesehatan otak serta plastisitas sinaps melalui peningkatan estrogen dan kadar BDNF plasma. Latihan aerobik intensitas sedang dapat memperbaiki dan meningkatkan sekresi estrogen dan ekspresi BDNF pada fase postmenopause. Kesimpulannya, latihan fisik teratur dapat berperan sebagai salah satu faktor protektif kuat dan penting untuk meningkatkan kesehatan otak, memori dan fungsi kognitifpada wanita pascamenopause. (JKS 2014;3: 167-174)

Kata kunci : Latihan fisik teratur, estrogen, memori, fungsi kognitif, pascamenopausal

Abstract. Menopause is a state of an absence of menstrual periods for 12 months caused by function of the ovaries ceases. Postmenopausal women may be more vuinerable to memory and co;;nitive loss than premenopausal women because of deficiency in estro;;ens. Circulating levels qf brain-derived neurotrophic factor (BDNF) also decline with advancing age. It would be related to shrinkage of the hippocampus and memory de_ficits in postmenopausal women. Clinical evidences show that, decreased level of estrogen ·and BDNF in the brain gives rise to modifications in memory, cognition, mood and behaviour. Estrogen and BDNF can help to maintain verbal memory and enhance the capacity/or new learning in postmenopausal women. Interaction of estrogen and BDNF also enhances synaptic plasticity in the brain, neurite ;;rowth, and hippocampal neuro;;enesis. Aerobic or regular physical exercise may help control a number of physical and psychological problems in postmenopausal women, and improve brain health and sinaps plasticity via enhancing estrogen and plasma BDNF levels. Moderate intensity aerobic can improve and increase estrogen secretion and BDNF expression in pas/menopause phase. In conclusion, regular physical exercise could represent an important and potent protective factor for improving brain health, memory and cognitive function in postmenopausal women. (JKS 2014;3: 167-174)

Keyword: Regular physical exercise, estrogen, memory, cognitive function, postmenopausal

Pendahuluan Perbaikan standar pelayanan kesehatan telah berdampak terhadap usia harapan hidup dan pertumbuhan populasi usia lanjut dalam masyarakat menjadi meningkat, termasuk wanita

Zulkarnain adalah Dosen Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala BandaAceh

pascamenopause. 1 Menopause merupakan suatu fase transisi masa reproduktif menjadi non reproduktif dalam · kehidupan wanita, yang ditandai dengan berhentinya periode menstruasi selama 12 bulan terakhir diikuti dengan penurunan hormon estrogen dalam sirkulasi secara drastis akibat berhentinya fungsi ovarium.2

167

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 14 Nomor 3 Desember 2014

Penurunan estrogen pada fase tersebut menimbulkan berbagai keluhan dan permasalahan pada wanita, yang akhirnya berdampak terhadap penurunan kualitas hidup dan ketidaknyamanan dalam aktivitas harian.3 Beberapa keluhan seperti penurunan daya ingat ( defisit memori), gangguan konsentrasi, perubahan mood dan perilaku merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan oleh wanita pasca menopause.4

'5 Selain akibat kekurangan

estrogen, perubahan fungsi memori dan kognitif pada wanita menopause juga berhubungan oleh penurunan ekspresi BDNF (brain-derived neurotropic factor) di hipokampus dan korteks serebri, yang berkorelasi positif dengan efek estrogen di otak.6

•7

Pemberian terapi sulih hormon telah lama digunakan untuk mencegah perubahan­perubahan yang timbul pada wanita menjelang menopause. Namun beberapa laporan • penelitian menyatakan bahwa pemakaian terapi hormon terutama kom binasi estrogen dan progestin dalam jangka waktu yang lama (>5 tahun) dapat meningkatkan resiko kanker payudara dan kanker ovarium.8

'9 Oleh karena itu

diperlukan pendekatan lain yang lebih aman bagi wanita dalam memasuki usia menjelang menopause, salah satunya adalah pendekatan non . farmakologis berupa latihan fisik teratur dan terukur.

Latihan fisik teratur dan terukur telah dibuktikan . dapat meningkatkan kadar estrogen serum pada wanita menopause. 10

Namun mekanisme yang mendasarinya belum diketahui secara jelas. Banyak penelitian yang telah melaporkan bahwa peningkatan ekspresi BDNF di hipokampus setelah latihan fisik berkaitan langsung dengan perbaikan plastisitas sinaps otak dan fungsi kognisi. 11

•12

Perbaikan plastisitas sinaps berperan penting dalam proses belajar dan fungsi

• 13 memon.

Aksi estrogen terhadap fungsi memori dan kognitif Pada wanita usia reproduktif, lebih dari 95% sintesis estrogen diperoleh dari ovarium untuk menjaga homeostasis pertumbuhan dan perkembangan organ, termasuk perkembangan sel neuron di otak.2 Akan tetapi setelah masa menopause keseimbangan tersebut akan terganggu akibat berhentinya fungsi ovarium. Walaupun jaringan neuronal secara lokal dapat mensintesis estrogen di otak melalui konversi androgen oleh enzim aromatase, namun tetap tidak mampu mempertahankan fungsi memori dan k . ·r d 14 1s ogmtJ pa amasa menopause. '

Pada kondisi ini seringkali terjadi gangguan kognitif ringan, yang merupakan fase transisi antara perubahan fungsi kognitif normal dan demensia. 15 Wanita pascamenopause dikatakan lebih rentan terkena penyakit Alzheimer dibandingkan wanita premenopause, dikarenakan defisiensi estrogen. Hal ini pertama kali dibuktikan oleh Paganini-Hill and Henderson pada tahun 1994. Penyakit Alzheimer merupakan kelainan neurodegeneratif yang ditandai dengan hilangnya memori dan kemampuan kognitif. 16

,17

Secara fisiologis , estrogen berperan penting sebagai neuroprotektif dan neurotropik dalam menjaga kesehatan fungsi otak. Aksi estrogen sebagai neuroproteksi dan perbaikan . memori spatial di hipokampus melibatkan sinyal dari IGF-1 (insulin-like growth factor-1). Interaksi estrogen dan IGF -1 yang sinergis dalam sistem saraf pusat juga diperlukan untuk meregulasi perkembangan neuronal, sinaptogenesis, plastisitas neural, dan respon terhadap kerusakan jaringan neuron. 18

'19

168

- A I

Zulkarnain, Peran Latihan Fisik Teratur Terhadap Funsi Memori dan KognitifWanita Pascamenopause

Aksi estrogen didalam otak terjadi melalui mekanisme genomik dan non-genomik (Gam bar 1 ). Mekanisme genomik melibatkan transkripsi gen yang diperantarai oleh aktivitas ERa dan ER~ (estrogen receptor alpha I beta). Jalur genomik terdiri atas direct dan indirect. Pada mekanisme direct genomic, aktivasi ER oleh estrogen menginduksi perubahan konformasi reseptor menjadi bentuk homolheterodimer dan translokasi ke dalam nukleus. Selanjutnya dimer reseptor berinteraksi dengan urutan DNA spesifik pada EREs (estrogen respon elements) didalam promotor gen target, dan menstimulasi transkripsi gen. Pada indirect genomic, aktivasi ER melibatkan sistem

· second messenger seperti cAMP/protein kinase A (PKA), AC/protein kinase C (PKC), dan mitogen-activated protein kinase (MAPK)/extracellular signal­regulated kinase (ERK), selanjutnya akan berinteraksi dengan jalur direct genomic untuk translokasi kedalam nucleus. Sedangkan pada jalur non-genomik, melibatkan efek antioksidan tanpa diperantarai . oleh reseptor estrogen intraselular, dan biasanya membutuhkan k . . . 20 21 N h I onsentras1 yang tmgg1. · amun a yang menarik adalah tanpa estrogen, faktor pertumbuhan seperti IGF-1 juga mampu menginduksi transkripsi gen yang diperantarai oleh ERa melalui mekanisme independen ligan. 18

Putative Mechanisms of Estrosen Action

Non cnu '' * * OlCidJttvt ln•ultJ * *

E' I Neurotroph• s V"

Ra$/Raf

¥

Dlrectge o I Neuroptotec:tiOn I cell SL.rvlval cell growth I plasudty

Gambar 1. Jalur signaling estrogen dan reseptor estrogen di otak. 21

Aksi faktor neurotropik terhadap fungsi memori dan kognitif Protein BDNF (brain-derived neurotropic factor) merupakan salah satu anggota famili neurotropin dari faktor pertumbuhan, dan dikatakan sebagai agen neuroprotektif yang kuat untuk mencegah proses neurodegeneratif. Protein BDNF tidak hanya berpengaruh terhadap proses degeneratif, tapi juga menginduksi neurogenesis, plastisitas sinaps dan memodulasi organisasi struktur sinaps,

sehingga berperan penting dalam proses belajar, berpikir tingkat tinggi, regulasi mood dan afeksi. 11

'22

Neurotrophin dapat meningkatkan aksi estrogen dengan cara meningkatkan ketersediaan reseptor/ligan estrogen, begitu juga dengan estrogen yang mampu meningkatkan · aksi neurotrophin maupun ekspresi reseptomya.6

'23 Penurunan kadar

estrogen dan neurotropin pascamenopause . menyebabkan gangguan struktur sinaps

169

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 14 Nomor 3 Desember 2014

dan fungsi sel neuron, yang berakhir dengan kematian sel neuron didaerah hipokampus, korteks serebri dan talamus. Perubahan inilah yang mendasari gangguan fungsi kognitif, memori dan koordinasi motorik pada wanita pasca menopause. 4•

20•24

Erickson, et a/.(2010) menyatakan bahwa stimulasi BDNF dapat meningkatkan pertumbuhan dan proliferasi sel-sel dalam hipokampus yang berperan penting untuk

pembentukan memori dan L TP (long-term potentiation).24 Aksi BDNF diperantarai oleh reseptor TrkB (tropomyosin receptor kinase B), yang diekspresikan dalam sel neuron dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Pada sistem saraf pusat, kadar tinggi terdapat pada hipokampus, korteks serebral, thalamus, serebelum, batang otak dan saraf tulang belakang. Sedangkan pada sistem saraf perifer, diekspresikan pada ganglia kranial, sistem vestibular, dan akar ganglia dorsalis? 5

ll .. NT3/4 , BDNF Agonlsts

"''" ,, .

,,f ,

~(( "

~~~

cRet signalling

• • : I I

~ ~ I

Endosomes a I

I'Cl!llnat., Receptor CJp21

PS0-96 PKM'.

SurviYAI, Axon growth, Synapsa ee11vity, Differentiation, Proliferation

~

'."'""""'.1,,,, ~ .Ti-lfSmRNA ·•'' J . • ,. ;;'''I~ {Nt\/'t\l'l\ lj' · ~ •• ,, ,N,JJNJ' 1. -~·l J;.47ICJ +-~

'"'"'''''N''~ MLK2 ,; ,;'

~------------------

_________ ,

Gam bar 2. Jalur signaling BDNF dan reseptor TrkB di otak.25

Pada . gambar 2 menunjukkan bahwa fosforilasi tirosin yang dipicu oleh ikatan neurotropin, akan menyebabkan perekrutan pleckstrin homolog (HP) dan domain SH2 yang terdiri dari FRS2, SHC, SH2B, SH2B2 yang akan mengaktivasi beberapa jalur Iainnya.25 Reseptor TrkB meregulasi pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel­sel neuron melalui kaskade sinyal Ras­PI3K-Akt. Aktivasi jalur GRB2-Ras­MAPK-Erk akan meregulasi diferensiasi dan perkembangan neurona1.26 Aktivitas reseptor TrkB juga dapat meregulasi plastisitas sinaps dengan menstimulasi

fosfolipase Cy . (PLCy) melalui sinyal . protein kinase C.27

Pada penelitian Erickson, et al. (20 1 0) dilaporkan bahwa rendahnya kadar BDNF serum pada usia lanjut berkaitan erat dengan penyusutan volume hipokampus dan penurunan fungsi memori. ·Kadar BDNF dalam sirkulasi juga dipengaruhi status hormonal, yang menunjukkan bahwa pada wanita yang memasuki usia menopause akan terjadi penurunan ekspresi BDNF di hipokampus.6

170

Zulkarnain, Peran Latihan Fisik Teratur Terhadap Funsi Memori dan Kognitif Wan ita Pascamenopause

so

40 •• ••

]_ 30 IWI

• • • 1::

u..

~ 20 a::a

10

• 0 •

55 60 65 A.

• 70

Age

75

• • ••

80 85

Gam bar 3. Kadar protein BDNF serum yang menurun dengan pertambahan usia (p< 0.05)?4

Peran latihan fisik terhadap aksi estrogen dan ekspresi BDNF Latihan fisik dapat memberikan manfaat fisiologis jika dilakukan secara teratur dan berulang agar tubuh dapat beradaptasi dengan beban latihan yang · diberikan.

·Beban latihan fisik harus disesuaikan dengan memperhatikan tipe, intensitas, durasi dan frekuensi agar dapat memberikan kebugaran dan manfaat yang optimal.28 Latihan fisik tidak hanya bermanfaat bagi kebugaran tubuh, tapi juga bermanfaat terhadap kesehatan fungsi otak, dengan cara meningkatkan neurogenesis, plastisitas sinaps, proses belajar dan fungsi memori.29

,3° Pada wanita pascamenopause, jenis latihan fisik yang direkomendasikan sama dengan usia lanjut, yaitu jenis aerobik berupajalan kaki dengan intensitas sedang yang dapat dilakukan selama 20-60 menit dengan frekuensi 3-5 kali/minggu_28

Latihan fisik memiliki pengaruh yang bervariasi terhadap kadar estrogen wanita menopause. Hasil penelitian Agustiningsih (2006) menunjukkan bahwa latihan fisik teratur dan terukur intensitas sedang selama 12 minggu secara signifikan meningkatkan kadar estrogen serum · pada wanita menopause. Sedangkan pada penelitian lainnya membuktikan bahwa pemberian latihan aerobik · intensitas sedang selama 12 bulan tidak

menunjukkan perbedaan signifikan kadar estrogen serum dibandingkan kelompok control, walaupun terjadi penurunan lemak tubuh lebih dari 2%.31 Perbedaan keduanya diasumsikan karena lamanya waktu intervensi latihan fisik mempengaruhi sekresi estrogen ekstragonad dan terdapat proses adaptasi untuk menjaga homeostasis sekresi estrogen didalam sirkulasi. Namun, mekanisme pasti yang mendasari keduanya belum diketahui secarajelas. Ada beberapa hipotesis yang berkorelasi dengan peningkatan sekresi estrogen selama . latihan fisik, yaitu latihan fisik dapat memicu ekspresi CYP19 aromatase ekstragonad dan sekresi estrogen yang berasal dari kelenjar adrenal akibat respon inflamasi. Keterlibatan mediator inflamasi interleukin-6 yang dilepaskan oleh otot yang berkontraksi .dan otak selama latihan fisik dapat memicu peningkatan estrogen sirkulasi dan secara lokal diotak, khususnya di hipokampus.32

,33

Banyak laporan penelitian yang telah membuktikan bahwa latihan fisik yang teratur dan terukur dapat menjadi salah satu pendekatan yang efektif untuk menjaga kesehatan fungsi otak, terutama bagi wanita menopause yang rentan terhadap penurunan fungsi . kognisi dan memori akibat defisiensi estrogen. 12.29

-30

171

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 14 Nomor 3 Desember 2014

Pada penelitian Leckie, eta!. (2014) yang memberikan intervensi latihan fisik aerobik (jalan kaki) intensitas sedang selama I tahun pada populasi usia lanjut (umur rata-rata 66.82), didapatkan peningkatan BDNF yang signifikan (p=0.036) dibandingkan kelompok kontrol. Peningkatan ekspresi BDNF berkorelasi dengan perbaikan fungsi . kognitif dan memori pada populasi tersebut. Selain itu, latihan fisik dapat mengurangi resiko gangguan kognitif ringan a tau dementia.35

Penelitian pada hewan model Alzheimer membuktikan bahwa latihan fisik menjadi terapi yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan neurogenesis hipokampus, memperbaiki disfungsi sinaps, mengurangi hilangnya sel neuron dan memori spatial.29

Interaksi estrogen, latihan dan ekspresi BDNF hipokampus menjadi isu yang sangat penting dalam menjaga: kesehatan otak. Dengan demikian, disimpulkan bahwa latihan fisik merupakan cara sederhana yang sangat efektif untuk menjaga fungsi otak dan memicu plastisitas sinaps otak, sehingga diharapkan dapat memperbaiki dan mempertahankan fungsi memori dan fungsi kognitif wan ita pascamenopause.

Penutup Latihan fisik teratur dan terukur merupakan pendekatan non-farmakologi yang sangat efektif dan sangat bermanfaat bagi wanita menopause untuk menjaga dan memperbaiki plastisitas sinaps, fu.ngsi memori dan kognisi secara optimal, melalui peningkatan ekspresi BDNF, IGF-1 dan estrogen ekstragonad. Latihan fisik yang direkomendasikan pada usia menopause adalah jenis aerobik berupa jalan kaki dengan intensitas sedang yang dapat dilakukan selama 20-60 menit dengan frekuensi 3-5 kali/minggu.

Daftar Pustaka 1. United Nations, Department of Economic

and Social Affairs Population Division. World Population Ageing 2013. New York: United Nations Publication. 2013:2-10. ST/ESA/SER.A/348.

2. Bulun SE, and Adashi EY. The physiology and pathology of the female reproductive axis, Dalam: Larsen PR, Kronenberg HM, Melmed S, Polonsky KS (eds) Williams Textbook of Endocrinology. 12'h edition. Philadephia: Saunders. 2012:587-620.

3. Thurston RC and Joffe H. Vasomotor Symptoms and Menopause: Findings from the Study of Women' s Health Across the Nation. Obstet Gynecol Clin North Am. 2011.38(3):489-501.

4. Yaffe K, Middleton LE, Lui LY, Spira AP, Stone K, Racine C, Ensrud KE, and Kramer JH. Mild cognitive impairment, dementia, and their subtypes in oldest old women. Arch Neurol. 2011.68(5):631 -6.

5. Henderson VW. Cognitive Changes After Menopause: Influence of Estrogen. Clin Obstet Gynecol . 2008.51 (3):618- 26.

6. Begliuomini S, Casarosa E, Pluchino N, Lenzi E, Centofanti M, Freschi L, Pieri M, Genazzani AD, Luisi S, and Genazzani AR. Influence of endogenous and exogenous sex hormones on plasma brain­derived neurotrophic factor. Hum Reprod. 2007.22( 4):995-1 002.

7. Erickson Kl, Prakash RS, Voss MW, Chaddock L, Heo S, and McLaren M. Brain-derived neurotrophic factor is associated with age-related decline in hippocampal volume. J Neurosci . 2010.30:5368- 75.

8. Chlebowski RT, Manson JE, Anderson GL, Cauley JA, Aragaki . AK, Stefanick ML, Lane OS, Johnson KC, Wactawski­Wende J, Chen C, Qi L, Yasmeen S,Newcomb P A, and Prentice RL. Estrogen plus progestin and breast cancer incidence and mortality in the Women's Health Initiative Observational Study. J Natl Cancer Inst. 2013.105 :526-35 .

172

Zulkarnain, Peran Latihan Fisik Teratur Terhadap Funsi Memori dan KognitifWanita Pascamenopause

9. Trabert B, Wentzensen N, Yang HP, Sherman ME, Hollenbeck A, Danforth KN, Park Y, and Brinton LA. Ovarian cancer and menopausal hormone therapy in the NIH-AARP diet and health study. Br J Cancer. 2012.107:1181-7.

10. Agustiningsih, D. Pengaruh olahraga teratur dan terukur terhadap kadar harmon estrogen serum wanita pascamenopause. MIFI. 2006.5(3):9-16.

11. Gomez-Pinilla F, Vaynman S, and Ying Z. Brain-derived neurotrophic factor functions as a metabotrophin to mediate the effects of exercise on cognition. Eur J Neurosci. 2008.28(11):2278-87.

12. Leckie RL, Oberlin LE, Voss MW, Prakash RS, Szabo-Reed A, Chaddock­Heyman L, Phillips SM, Gothe NP, Mailey E, Vieira-Potter MJ, Martin SA, Pence BD, Lin M, Parasuraman R, Greenwood PM, Fryxell KJ, Woods JA, McAuley E, Kramer AF, and Erickson Kl. BDNF mediates improvements in executive function following a 1-year exercise intervention. Front Hum Neurosci . 2014.8:985.

13. Knoblauch A, Komer E, Korner U, and Sommer FT. Structural synaptic plasticity has high memory capacity and can explain graded amnesia, catastrophic forgetting, and the spacing effect. PLoS .One. 2014. 9(5):e96485.

14. Saldanha CJ, Remage-Healey L, and Schlinger BA. Synaptocrine signaling: steroid synthesis and action at the synapse. Endocr Rev. 2011.32(4):532-49.

15. Rapp SR, Legault C, Henderson VW, Brunner RL, Masaki K, Jones B, Absher J, and Thai L. Subtypes of mild cognitive impairment in older postmenopausal women: the Women's Health Initiative MemoryStudy. Alzheimer Dis Assoc Disord. 2010.24(3):248-55.

16. Paganini-Hill A, and Henderson VW. Estrogen deficiency and risk of Alzheimer's disease in women. Am J Epidemiol. 1994.140(3):256-61.

17. Jamshed N, Ozair FF, Aggarwal P, and Ekka M. Alzheimer disease in post­menopausal women: Intervene in the critical window period. J Midlife Health. 2014.5(1):38-40.

18. Witty CF, Gardella LP, Perez MC, and Daniel JM. Short-term estradiol admistration in aging ovariectomized rats ·

provides lasting benefits for memory and the hippocampus: a role for insulin-like growth factor-1. Endocrinology. 20 13.154(2):842-52.

19. Garcia-Segura ·. LM, Arevalo MA, and Azcoitia I. Interactions of estradiol and insulin-like growth factor-I signalling in the nervous system: new advances. Prog Brain Res. 2010.181 :251-72.

20. Correia SC, Santos RX, Cardoso S, Carvalho C, Santos MS, Oliveira CR, and Moreira PI. Effects of estrogen in the brain: is it a neuroprotective agent in Alzheimer's disease? Curr Aging Sci. 20 10.3(2): 113-26.

21. Lee SJ and McEwen BS. Neurotrophic and neuroprotective actions of estrogens and their therapeutic implications. Annu Rev Pharmacal Toxicol. 2001.41:569- 91.

22. G6mez-Palacio-Schjetnan A, and Escobar ML. Neurotrophins and synaptic plasticity. Curr Top Behav Neurosci . 2013.15 :117-36.

23. Harte-Hargrove LC, Maclusky NJ, and Scharfrnan HE. Brain-derived neurotrophic factor-estrogen interactions in the hippocampal mossy fiber pathway: implications for normal brain function and disease. Neuroscience. 2013 .239:46-66.

24. Erickson Kl, Prakash RS, Voss MW, Chaddock L, Heo S, and McLaren M. Brain-derived neurotrophic factor is associated with age-related decline in hippocampal volume. J Neurosci . 201 0;30: 5368-75 .

25 . Gupta VK, You Y, Gupta VB, Klistorner A, and Graham SL. . TrkB receptor signaling: implications in neurodegenerative, psychiatric · and proliferative disorders. Int J Mol Sci. 2013.14(5): 10122-42.

26. Murray PS and Holmes PV. An Overview of Brain-Derived Neurotrophic Factor and Implications for Excitotoxic Vulnerability in the Hippocampus. IJPEP. 201l.ID 654085:1-12.

27. Rantamaki R, Hendolin P, Kankaanpaa A, Mijatovic J, . Piepponen P, Domenici E, Chao MV, MannistO PT .and Castren ~·

Pharmacologically Diverse Antidepressants Rapidly Activate Brain­Derived Neurotrophic Factor Receptor TrkB and Induce Phospholipase-C l Signaling Pathways in Mouse Brain.

173

JURNAL KEDOKTERAN SY'/AH KUALA Volume 14 Nomor 3 Desember 2014

Neuropsychopharmacology. 2007.32:2152 -62.

28. Whaley MH, Brubaker PH, and Otto RM. ACSM' s Guidelines for Exercise Testing and Prescrition. ih ed. Philadephia : Lippincott William & Winkins.2006: 10-15.

29. Tapia-Rojas C, Aranguiz F, Varela-Nallar L, and Inestrosa NC. Voluntary running attenuates memory loss, decreases neuropathological changes · and induces neurogenesis in a mouse model of Alzheimer's disease. Brain Pathol. 2015. doi: 10.1111/bpa.12255.

30. Voss MW, Prakash RS, Erickson KI, Basak C, Chaddock L, Kim JS, Alves H, Heo S, Szabo AN, White SM, Wojcicki TR, Mailey EL, Gothe N, Olson EA, McAuley E, and Kramer AF. Plasticity of Brain Networks in a Randomized Intervention Trial of Exercise Training in Older Adults. Frontiers in Aging Neuroscience. 2010.2:32.doi: 10.3389/fuag i.2010.00032.

31. Monninkhof EM, Velthuis MJ, Peeters PH, Twisk JW, and Schuit AJ. Effect of exercise on postmenopausal sex hormone levels and role of body fat: a randomized

controlled trial. J Clin Oncol. 2009.27(27):4492-9.

32. Rasmussen P, Vedel JC, Olesen J, Adser . H, Pedersen MV, Hart E, Secher NH, and Pilegaard H. In humans IL-6 is released fromthe brain during and after exercise and paralleled by enhanced IL-6 mRNA expression in the hippocampus of mice. Acta Physiol (Oxf). 2011.201(4):475-82.

33 . Purohit A, and Reed MJ. Regulation of estrogen synthesis in postme nopausal women. Steroids. 2002.67(12):97 9-83.

34. Garcia-Mesa Y, Pareja-Galeano H, Bonet­Costa V, Revilla S, Gomez-Cabrera MC, Gambini J, Gimenez-Llort L, Cristofol R, Vina J, and Sanfeliu C. physical exercise neuroprotects ovariectomized 3xTg-AD mice through BDNF mechanisms. Psychoneuroendocrinology. 2014.45:154-66.

35. Schlosser Covell GE, Hoffman-Snyder CR, Wellik KE, Woodruff BK, Geda YE, Caselli RJ, Demaerschalk BM, and Wingerchuk DM. Physical activity level and future risk • of mild cognitive impairment or dementia: · a critically appraised topic. Neurologist. 2015 .19(3):8 9-91 .

174

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN FUNDAMENTAL

SINTESIS TURUNAN EURIKUMANON, KAJIAN AKTIVITAS DAN

KEAMANANNY A SEBAGAI ANTIKANKER

Tahun ke-1 dart rencana 1 tahun

Ketua I Anggota Tim

Dr. HANIFAH YUSUF, M.KES, APT I 0011095703

dr. DARMA SA TRIA, M.Si I 0011088301

dr. ZULKARNAIN, M.Sc I 0025098302

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

NOVEMBER 2014