11
Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 revisi 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB | Dra Helena Olii, MM Opinion Publik POKOK BAHASAN. PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK DESKRIPSI : Modul 9 membicarakan proses pembentukan dan kekuatan opini publik TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah mempelajari modul 9 mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan proses pembentukan opini publik 2. Menjelaskan kekuatan opini publik 9.1 Berbagai teori mengenai proses opini publik. Reo Christenson dalam bukunya Bernard Hennessy mempunyai beberapa alasan, mengapa kebebasan minoritas sipil biasanya berhasil, tetapi mengapa kadang-kadang pula gagal. Ia mengatakan yang diperlukan demokrasi ialah suatu strata yang nyata dari orang-orang berpendidikan yang percaya akan proses demokrasi dan hak demokrasi dan yang bersedia bekerja untuk melestarikannya. Strata ini seharusnya merupakan presentase kecil dari jumlah penduduk, tetapi karena berkepentingan, pandai bicara, aktivis, berpengaruh terhadap media massa, dan trampil dalam teknik politik mempengaruhi, biasanya dapat menjamin, nilai-nilai demokrasi akan dihormati secara wajar. Sikap masa bodoh warga Negara rata-rata, biasanya memungkinkan strata ini menggunakan pengaruhnya jauh diluar jumlah mereka. Tetapi bila sebagian besar rakyat merasa terancam dari dalam atau dari luar, maka keamanan mereka menjadi lebih penting daripada hak-hak mendukung keyakinan atau minoritas yang kelihatnnya menimbulkan atau meningkatkan bahaya. Dalam keadaan yang sedemikian tidak ada Konstitusi, tidak ada MODUL 9 OPINI PUBLIK Dra Helena Olii, MM

opini publik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

POKOK BAHASAN.

PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK

DESKRIPSI : Modul 9 membicarakan proses pembentukan dan kekuatan

opini publik

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:

Setelah mempelajari modul 9 mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan proses pembentukan opini publik

2. Menjelaskan kekuatan opini publik

9.1 Berbagai teori mengenai proses opini publik.

Reo Christenson dalam bukunya Bernard Hennessy mempunyai beberapa

alasan, mengapa kebebasan minoritas sipil biasanya berhasil, tetapi mengapa

kadang-kadang pula gagal. Ia mengatakan yang diperlukan demokrasi ialah suatu

strata yang nyata dari orang-orang berpendidikan yang percaya akan proses

demokrasi dan hak demokrasi dan yang bersedia bekerja untuk melestarikannya.

Strata ini seharusnya merupakan presentase kecil dari jumlah penduduk, tetapi

karena berkepentingan, pandai bicara, aktivis, berpengaruh terhadap media massa,

dan trampil dalam teknik politik mempengaruhi, biasanya dapat menjamin, nilai-nilai

demokrasi akan dihormati secara wajar. Sikap masa bodoh warga Negara rata-rata,

biasanya memungkinkan strata ini menggunakan pengaruhnya jauh diluar jumlah

mereka. Tetapi bila sebagian besar rakyat merasa terancam dari dalam atau dari

luar, maka keamanan mereka menjadi lebih penting daripada hak-hak mendukung

keyakinan atau minoritas yang kelihatnnya menimbulkan atau meningkatkan

bahaya. Dalam keadaan yang sedemikian tidak ada Konstitusi, tidak ada

MODUL 9

OPINI PUBLIKDra Helena Olii, MM

Page 2: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

Mahkamah Agung dan tidak ada elit demokrasi yang dapat menahan rakyat yang

sedang diliputi ketakutan ataupun semangatnya sedang berkobar.

Menurut Santoso Sastropoetro (1990) yang mengutip George Carslake

Thompson, kalau publik menghadapi isu maka timbul perbedaan opini karena:

1. Perbedaan pandangan terhadap fakta

2. Perbedaan perkiraan tentang cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan

3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan.

Dalam hubungannya dengan penilaian terhadap suatu opini publik, perlu

diperhitungkan empat pokok, yaitu:

Difusi, yaitu apakah opini yang timbul merupakan suara terbanyak, akibat

adanya kepentingan golongan,

Persistense, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa berlangsungnya

isu karena disamping itu opini pun perlu diperhitungkan

Intensitas, yaitu ketajaman terhadap isu, dan

Reasonableness, atau pertimbangan-pertimbangan yang tepat dan

beralasan.

Menjelang akhir tahun 2005 sampai tahun 2006, di tanah air kita muncul

beberapa masalah yang menimbulkan kontraversi di dalam masyarakat,

bermunculan berbagai pendapat yang saling bertentangan terhadap masalah

tersebut. Masalah-masalah tersebut meliputi :

1. protes terhadap kenaikkan BBM

2. Demo protes import beras dari luar negeri oleh pemerintah yang tetap

mengimport beras

3. Gambar foto vulgar aktor Anjasmara

4. Bidang kesehatan, mendapat tudingan kurangnya perhatian aparat

sehingga menimbulkan busung lapar dikalangan anak-anak

dibeberapa daerah, polio,dan penyakit flu burung yang membawa

kematian agar diadakan pemusnahan pada setiap unggas milik

penduduk, juga masih banyaknya warga diserang demam berdarah

5. Penanganan dan koordinasi yang kurang lancar terhadap musibah

yang menimpa tanah air yang silih berganti

6. Boikot majalah playboy, pengisi majalah terutama wanita dengan

berpakaian minim menjadi santapan polisi dan pengadilan, karena

Page 3: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 3

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

menimbulkan konflik yang mengganggu keamanan publik termasuk

pemilik dan pengisi majalah

7. Larinya warga papua ke Australia.

8. Protes kepada kebijaksanaan Ujian Nasional untuk SLP dan SMU

yang menimbulkan kegagalan banyak siswa yang tidak dapat

melanjutkan pelajarannya ketingkat lanjutan.

Contoh-contoh tersebut tak henti-hentinya menjadi pembicaraan publik,

karena masalah-masalah itu menyangkut kepentingan mereka. Sehingga timbul

kelompok-kelompok dimasyarakat yang tidak teratur yang memenuhi syarat atau

ciri-ciri yang disebut publik.

Herbert Blumer mengemukan ciri-ciri publik:

a) yang dihadapkan kepada suatu isu,

b) terlibat dalam diskusi mengenai isu,

c) memiliki perbedaan opini tentang cara mengatasi isu.

Kelompok-kelompok individu secara kebetulan bertemu mendiskusikan “isu”,

sehingga terpenuhi ciri-ciri bahwa,

a.// kehadiran kelompok bukan direncanakan tetapi merupakan respons yang

bersifat alamiah terhadap suatu isu,

b// kelompok tersebut bukan merupakan suatu kelompok yang didirikan secara

resmi,

c// bertemu individu-individu dalam kelompok terbentuk karena spontanitas.

Ternyata berita-berita yang dikemukakan dalam contoh, selalu menjadi

bahan pembicaraan, berjalan secara tenang , lambat laun mereka terlibat dalam

diskusi. Masing-masing mengemukakan pandangan, sehingga timbul saling

melemparkan argumentasi. Diskusi tersebut masing-masing berpikir dalam konteks

kerangka pengetahuan (frame of reference) dan kerangka pengalaman (frame of

experience) Karena masing-masing mengemukakan opini maka terdapat masukan

yang bermacam-macam serta bersifat simpang siur, lambat laun arahnya makin

jelas sehingga pada tahap ahir menuju kepada satu pikiran bulat.

Dengan demikian terdapat tiga tahap pembicaraan yaitu:

Tahap 1 : Tahap masukan yang masih semrawut. Ada sementara ilmuan Barat

yang menyebutkan sebagai stage of brain storming. Dan Ferdinand

Page 4: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 4

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

Tonnies menyebutnya sebagai luftartigen Position atau sebagai angin

ribut atau puting beliung

Misalnya, pada saat Presiden RI ke dua Suharto meninggal, berbagai

masukan protes yang tak keruan, pengumuman Kepala Negara

selama 7 hari, mengibarkan bendera setengah tiang, dan Presiden

akan bertindak sebagai Inspektiur Upacara,ada yang protes, disisi lain

ada yang kontra secara hukum Pak Harto harus dituntut secara hukum

pula, via ahli waris dan ada yang membandingkan waktu bung Karno,

Presiden Pertama meninggal, tidak secara penghormatan

militer/kenegaraan

Tahap II. Tahap pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk pikiran yang jelas

dan menyatu. Tahap ini oleh sebagian ilmuwan disebut sebagai the

stage of consolidation dan Ferdinand Tonnies menyebutnya fleissigen

Position.

Pada akhirnya pembicaraan mulai terarah, banyak mendatangi rumah

duka, mengucapkan belasungkawa, sampai di Solo dan tempat

pemakaman, tak putusnya masyarakat mengucapkan salam terakhir.

Tidak terkecuali Negara-negara sahabat.

Undang-undang keprotokolan no 8 baru terbit tahun 1987, yang

membicarakan mengenai antara lain mengatur Tata Upacara

Penghormatan, dan dilakukan secara kenegaraan, bagi pejabat

Negara yang meninggal ataupun upacara menyambut tamu Negara.

Jadi kalau dilihat wafatnya bung Karno tahun 1972.

Tahap III: Tahap ini para ilmuwan menyebut the solid stage atau menurut

Ferdinand Tonnies festigen Position

Setelah berada di tahap tiga, hasil diskusi tidak dipertentangkan lagi terutama

kelompok yang hadir dalam diskusi, kemudian mereka bubar, dan membicarakan

masalah lain. Dengan demikian opini yang telah dinyatakan tadi, tidak ditentang

lagi maka itulah yang disebut sebagai “Opini Publik”. Menurut Emory S. Bogardus,

opini yang timbul sebagai akibat interaksi itu adalah opini publik.

Dari contoh-contoh diatas terbukti definisi Leo Bogart yang menyatakan opini

publik tidak timbul dari suatu persetujuan, tetapi dari pertentangan pendapat

mengenai nilai-nilai. Mereka yang menyatakan “pro” dan “kontra” masing-masing

mengemukan penilaian dan pendapatnya serta mengemukakan fakta,

Page 5: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 5

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

prinsip,harapan-harapan ataupun perasaan-perasaan. Dengan tidak disadari publik

telah terlibat dalam suatu proses pembentukan opini publik.

Menurut Nurudin (2001), opini publik timbul meliputi dua sebab, yaitu

direncanakan dan tidak direncanakan. Opini publik yang tidak direncanakan

kemunculannya karena tidak mempunyai tujuan dan target tertentu. Kehadirannya

sekedar diketahui permasalahan yang harus diketahui masyarakat dan munculnya

secara alamiah, juga tidak memerlukan media penyalur yang efektif agar opini itu

menjadi opini publik. Contoh: Sejumlah kayu yang hampir menutupi salah satu

sungai di Kalimatan, dapat disita oleh aparat Negara yang lagi bertugas menangkap

para perambah hutan yang banyak merugikan Negara. Kayu-kayu itu siap di eksport

ke luarnegeri, dan para pemilik dan pengusaha diringkus oleh petugas keamanan.

Opini publik yang direncanakan, karena direncanakan maka keorganisasian,

media dan target menjadi sasaran yang jelas. Isu muncul karena untuk

mempengaruhi opini publik yang sudah berkembang dimasyarakat atau sengaja

untuk mengkounter opini publik lain yang sudah diyakini masyarakat. Contoh: Kasus

semburan lumpur panas didesa Siring,kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo (Juni

2006) Jawa Timur, lumpur panas bagaikan banjir yang melanda beberapa desa,

sawah penduduk yang hancur terendam lumpur panas. Kasus ini belum saja usai

menjadi bahan opini publik, muncul kasus lain yang tidak kalah pentingnya, adanya

dugaan pemilikan sejumlah senjata, amunisi dari seorang jenderal, terungkap

setelah si Jenderal meninggal dunia. Apakah kasus pertama opini publik mengarah

“kasus semburan lumpur panas di Sidoarjo” makin mengacam mereka yang berada

atau terlibat dalam kasus itu mengalihkan atau mempengaruhi bukan lagi ke kasus

di Jawa Timur tetapi opini publik mengarah kepada kasus Jenderal yang memiliki

sejumlah senjata dengan berbagai jenis dan bentuk serta sejumlah peluru dan

amunisi.

Dari contoh itu memberikan bukti bahwa opini publik bisa diciptakan,

diarahkan, dan direncanakan secara baik.

Menurut Redi Panuju (2002) untuk menjelaskan cara kerja opini publik, terlebih

dahulu perlu dibedakan antara pengertian “opini publik” dengan pandangan umum

(general opinion). General opinion relative permanent, sedang opini publik tidak

bersifat permanen, karena maknanya bersifat dinamis, bergeser dan berubah

sesuai dengan konteksnya.. Tafsiran terhadap masalah tertentu berbeda-beda

berdasarkan perbedaan status sosial, golongan, etnis, kelompok agama dan

Page 6: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 6

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

sebagainya. Obyek yang semula menjadi pendapat umum bisa menjadi opini publik

, apabila nilai-nilai atau makna obyek tersebut mulai bergeser dan mngundang pro

dan kontra. Dalam pendapat umum (general opinion) anggota sosialnya tidak

mengenai keragu-raguan karena anggotanya justru menjaga nilai-nilai atau

maknanya tetap utuh dan terpelihara. Sedangkan dalam opini publik makna menjadi

relatih karena berbagai kepentingan yang mendorong individu memposisikan dirinya

berbeda dalam memaknai sutau obyek.

Opini publik terbentuk karena adanya aktivitas komunikasi yang bertujuan

mempengaruhi orang lain atau pihak lain. Dalam prosesnya terjadi perubahan

antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Proses tawar-menawar, agar pihak lain

terpengaruh, tidak jarang menggunakan cara-cara penekanan, agitasi (provokasi),

maupun ancaman-ancaman (intimidasi).

Konflik terjadi ketika :

Konsensus/persetujuan tidak tercapai

Proses penyesuaian satu sama lain tidak terpenuhi

Perubahan yang sulit dilakukan.

Berbagai taktik-strategi penyusunan pesan dipergunakan secara variatif dan

polanya berubah sangat cepat sesuai dengan situasi yang berkembang. seandainya

konflik tak bisa dihindari, sementara masing-masing pihak akan berusaha

melakukan aktivitas komunikasi.

Peranan Humas dalam pembentukan opini publik.

Bagaimana Humas meningkatkan kualitas opini publik?

Kewajiban Humas dalam membentuk opini publik lebih mengarah kepada rasio

daripada emosi dan naluri (insting). Kemampuan untuk memiliki pendapat yang

rasional terdapat pada setiap individu dan kelompok yang cerdas, dan tugas

hubungan masyarakat adalah mengembangkan pendapat-pendapat yang rasional

daripada yang bersifat emosional terhadap isu yang bersifat kontroversial. Dalam

pembentukan atau perubahan opini oleh publik tentang hal-hal yang bersifat

kontrovesial, disajikan informasi yang relevan tanpa ada yang disembunyikan atau

diubah sehingga opini publik yang timbul merupakan produk pengetahuan dan

pemilihan atas dasar pertimbangan yang rasional.

Page 7: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 7

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

Humas, (Broadcasting, dan Marcom) harus mengembangkan pikiran yang rasional

sebagai berikut:

1. memberikan kepada publik lebih banyak keterangan atau penjelasan tentang

hal-hal yang kontroversial

2. menimbulkan perhatian yang lebih besar pada individu-individu sebagai

kelompok yang menghadapi hal-hal yang bersifat kontraversial

Bilamana Humas (broadcasting, Marcom) tidak berbuat seperti yang diatas

maka ia akan gagal dengan tugasnya untuk menciptakan opini publik yang

mendukung terhadap suatu masalah.

9. 2 Kekuatan Opini Publik.

Opini publik atau pendapat publik sebagai suatu kesatuan pernyataan tentang

suatu hal yang bersifat kontroversial merupakan suatu penilaian sosial, maka pada

opini publik melekat beberapa kekuatan yang perlu diperhatikan:

1. Opini publik dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang atau

sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa dikucilkan, rasa dijauhi, rasa

rendah diri. Contoh Pak Harto yang disebut sebagai raja KKN, tanpa

dihukumpun pak Harto sekarang secara psikologis mendapat tekanan,

sehingga pada saat akan diadili , pak Harto selalu dalam keadaan

sakit.(2005)

a. Banyaknya pejabat tinggi yang tersangkut tuduhan korupsi, mengalami rasa

malu, apalagi anak-anaknya bahkan keluarga besarnya terkena tuduhan

tersebut, sehingga ruang gerak mereka terbatas, semua mata memandang

kepadanya apabila kehadirannya disebuah pesta. Biasanya mereka

menghindari berada ditengah-tengah orang banyak.

b. Seorang gadis akibat pergaulan bebas dengan pacarnya, kemudian dia

merasa dikucilkan dalam lingkungannya.

2. Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma sopan

santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang lebih tua, maupun

antara yang muda dengan sesamanya.

* Sikap murid terhadap gurunya, yang tidak lagi mencerminkan

penghargaan dan, sekalipun berpapasan tidak memberi salam atau

tegur sapa.

Page 8: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 8

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

* Orangtua lagi sedang duduk-duduk, remaja lewat tanpa basa basi,

permisikah atau memberi salam

* Bidang lalulintas, orang yang menyusul kenderaan lain dari sebelah

kanan, sekarang ini banyak menyimpang, menyusulnya sebelah kiri

* Demikian para pengemudi berhenti bukan ditempat tertentu, berhenti

kadang ditempat “larangan yang ditentukan oleh tanda lalulintas”

Semua ini terjadi karena tidak ada yang melarangnya, yang

memperingatkan, atau menindaknya sebagai hukuman sehingga dianggap

benar dan wajar

3. Opini publik dapat mempertahankan eksitensi suatu lembaga atau juga

menghancurkan suatu lembaga

* Institusi Tentara Nasional Indonesia-TNI adalah salah satu lembaga

yang melakukan rekonstruksi ulang tentang paradig-manya karena

pengaruh opini publik.Lembaga ini (dahulu bernama ABRI) sudah terlalu

jauh masuk di bidang politik. Akibat campur tangan demokrasi tak jalan.

KKN sangat kental terhadap lembaga lain yang dilingdungi TNI.

Masyarakat jadi takut.

Ketika reformasi, opini publik mengarah ke lembaga itu. Tuntutan agar

Dwi fungsi ABRI dihapus, wakil mereka di MPR dikurangi dan opini terus

menuntut agar TNI tidak mempunyai wakil di MPR

Institusi Kepolisian dituntut supaya independent. Sebab selama ini

kerja lembaga itu dibayang-bayangi oleh TNI. Maka kepolisian

memisahkan diri dari institusi TNI dan bertanggungjawab langsung

kepada Presiden.

Dua contoh tersebut menunjukkan opini publik mampu mempertahankan atau

menghancurkan sebuah lembaga.

4. Opini publik dapat mempertahankan atau menghancurkan kebudayaan

* RRI Jakarta, bulan Juni-Juli 2006, menyelenggarakan lomba kroncong

diikuti pria maupun wanita. Ternyata peminat cukup banyak. RRI

merasa untuk melestarikan lagu kroncong diadakan lomba tersebut dan

penyelenggaraan juga oleh RRI Daerah. Penyelenggaraan untuk tingkat

Nasional akan diadakan di Yogyakarta (Juli 2006)

Page 9: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 9

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

* Sejak awal tahun 2006, RRI Jakarta juga membuka kursus vocal untuk

menjadi sinden Jawa dan Sunda, serta kursus menabuh gamelan dan

kursus peralatan musik daerah lainnya.

5. Opini publik dapat pula melestarikan norma sosial.

Misal perkawinan, setiap pasangan terutama di Jakarta tetap membawa ciri

daerahnya masing-masing. Karena Jakarta adalah daerah Metropolitan, kadang

mempelai mempunyai keinginan menonjolkan daerahnya masing-masing,

disertai tarian , juga pelaminan yang mewah. Kadang adat daerah saat

mengiringi pengantin memasuki ruangan disertai dengan gerakan-gerakan

secara adat disertai bahasa daerahnya, mengiring pengantin dan keluarganya

sampai ke pelaminan.

Pertanyaan latihan

Setelah mempelajari modul 9 mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut:

1. Sebutkan apa yang dikatakan George Carslake Thompson, yang dikutip

Santoso Sastropoetro?

2. Sebutkan 4 pokok, yang ada hubungannya dengan penilaian terhadap

suatu opini publik!

3. Sebutkan contoh-contoh yang pernah terjadi di Indonesia yang

menimbulkan kontroversial, yang memakan waktu sampai berminggu-

minggu (3 contoh saja)!

4. Opini publik dapat menjadikan seseorang terkena hukuman sosial?

Berikan contoh yang Anda ketahui!

5. Apakah opini publik dapat menhancurkan atau mempertahankan

kelangsungan budaya? Berikan contoh?

6. Bagaimanan peranan Humas dalam pembentukan opini publik?

Contoh kasus

Mantan Presiden Suharto, saat sakit sampai meninggal, telah mendapat

banya hujatan, tuduhan-tuduhan mengalir secara deras. Pro dan kontra bergulir.

Padahak kesalahan-kesalahan yang diperbuat katanya belum memasuku

pengadilan , salah satu kelompok apatrat hokum yang memeriksa seseorang salah

apa tidak, merekalah yang menentukan berdasarkan pedoman yang mereka anut

sekarang. Pak Harto belum memasuki pengadilan, hujatn banyak berdatangan,

Page 10: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 10

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik

keputusan belum terjadi, salah tidaknya seseorang. Bagaimana menurut Anda kalau

dilihat dari sudut hukum dan sosial.

Masih mengenai Pak Harto, kematiannya di adakan upacara kenegaraan secara

militer, almarhum di kebumikan. Pro dan kontra berdatangan lagi, dan

membandingkan dengan Presiden pertama Bung Karno, tidak dilakukan upacara

kenegaraan. Presiden ke 6 Pak Susilo Bambang Yudoyono yang dikenal dengan

sebutan SBY, mawaftnya pak Harto bertindak selaku Inspektur upacara. Pak SBY

kemungkinan berpedoman pada undang-undang keprotokolan yang lahir tahun

1987, dengan bernomor 8. Bung Karno wafat tahun 1972. Jadi 15 tahun baru terbit

undang-undang keprotokolan yang antara lain mengatur Tata Upacara Kenegaraan,

bagi seorang pejabat Negara, wafat ataupun kehadiran menyambut Tamu Negara.

Apa komentar anda!

Daftar bacaan

Hennessy, Bernard (1990), Pendapat Umum, Jakarta ,Erlangga.

Sastropoetro, Santoso (1990), Pendapat Publik, Pendapat Umum dan Pendapat

Khalayak dalam Komunikasi Sosial, Bandung, Remaja

Rosdakarya

Nurudin (2001), Komunikasi Propaganda. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Page 11: opini publik

Modul 9 Proses pembentukan opini public 2008 – revisi 11

Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB | Dra Helena Olii, MMOpinion Publik