73
OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI UNTUK MENGIDENTIFIKASI POLA PERTEMANAN SISWA DI SMP NEGERI 5 BONTANG Oleh : MEY MARCELLINA NIP. 199105072019032020 NDH : 21 PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMARINDA 2019

OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

1

OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI

UNTUK MENGIDENTIFIKASI POLA PERTEMANAN SISWA

DI SMP NEGERI 5 BONTANG

Oleh :

MEY MARCELLINA

NIP. 199105072019032020

NDH : 21

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMARINDA

2019

Page 2: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

i

OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI

UNTUK MENGIDENTIFIKASI POLA PERTEMANAN SISWA

DI SMP NEGERI 5 BONTANG

Oleh :

MEY MARCELLINA

NIP. 199105072019032020

NDH : 21

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMARINDA

2019

Page 3: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

ii

Page 4: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

iii

Page 5: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan karunia, rahmat, serta

hidayah-Nya sehingga laporab hasil aktualisasi dengan judul “OPTIMALISASI

PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI UNTUK

MENGIDENTIFIKASI POLA PERTEMANAN SISWA DI SMP NEGERI 5

BONTANG” dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Laporan hasil aktualisasi

ini dibuat sebagai salah satu penerapan nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan di

sekolah. Laporan hasil aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dengan pola baru yang dilaksanakan di Pusat

Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia di Samarinda tahun 2019.

Berkaitan dengan pembuatan laporan hasil aktualisasi ini, saya sampaikan

terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD

LAN Samarinda;

2. Ibu Dra. Hj. Sukarsih, M.Pd selaku kepala SMP Negeri 5 Bontang;

3. Bapak Fani Heru Wismono, SE, MA. selaku coach;

4. Seluruh pegawai yang ada di lingkungan UPTD PUSLATBANG KDOD

LAN Samarinda

5. Seluruh widyaiswara;

6. Serta rekan-rekan seperjuangan angkatan VI Pelatihan Dasar CPNS

Golongan III Kota Bontang tahun 2019.

Semoga laporan hasil aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Samarinda, 24 November 2019

Penulis

Page 6: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

v

Page 7: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

vi

Page 8: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

vii

Page 9: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

viii

Page 10: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

ix

Page 11: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

yang mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri

Sipil (CPNS). Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12

Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,

menyatakan bahwa setiap instansi pemerintah wajib memberikan pelatihan

dasar CPNS selama masa prajab. Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk

mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi,

pelatihan secara klasikal maupun nonklasikal serta kompetensi sosial kultural

dan kompetensi bidang.

Kurikulum pelatihan dasar CPNS terdiri atas pembentukan karakter

PNS dan penguatan teknis bidang tugas. Kurikulum pembentukan karakter

PNS terdiri dari agenda sikap perilaku bela negara, agenda nilai-nilai dasar

PNS, agenda kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan agenda habituasi. Kurikulum penguatan teknis bidang tugas

menekankan pada praktik pengembangan kompetensi dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan.

Kegiatan klasikal pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan III Kota

Bontang dilaksanakan Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia (LAN RI) Samarinda. Kegiatan klasikal meliputi agenda sikap

perilaku bela Negara, agenda nilai-nilai dasar PNS yang menekankan pada

nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu,

dan Anti korupsi), agenda kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Untuk agenda habituasi peserta pelatihan dasar CPNS

ditugaskan untuk membuat program aktualisasi yang mengintegrasikan nilai-

nilai ANEKA dalam kegiatannya. Habituasi dilakukan nonklasikal, yaitu

dengan melaksanakan program aktualisasi di masing-masing unit kerja.

Page 12: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

2

Fenomena geng di kalangan siswa masih menjadi isu hangat. Geng

merupakan suatu komunitas yang mereka bangun untuk mendukung kegiatan

yang ingin mereka lakukan bersama-sama. Sayangnya geng identik dengan

kegiatan yang negatif, seperti nongkrong sampai malam, game, pemalakan,

bahkan sampai tawuran. Beberapa kali ditemukan kasus pencurian baik itu

barang maupun uang, kemudian ada kasus pemalakan, ada pula beberapa

kasus perkelahian SMP Negeri 5 Bontang. Berdasarkan kasus-kasus yang

terjadi ditemukan indikasi adanya peran serta geng, bahkan ada indikasi

rekrutmen terhadap siswa baru untuk melanjutkan eksistensi geng di sekolah.

Untuk membuat rancangan aktualisasi dilakukanlah identifikasi isu

masalah yang terjadi pada unit kerja masing-masing peserta pelatihan dasar

CPNS. Pada unit kerja penulis di SMP Negeri 5 Bontang teridentifikasi 3 isu,

yaitu belum adanya pusat informasi karier bagi siswa, belum adanya

aplikasi sosiometri untuk mengidentifikasi pola pertemanan siswa, dan

belum adanya sistem terpadu pemantauan kehadiran harian siswa. Dari

ketiga isu diatas, isu belum adanya pemanfaatan aplikasi sosiometri

untuk mengetahui pola pertemanan siswa dianggap sebagai isu paling

krusial. Isu tersebut menjadi krusial karena pola pertemanan siswa bisa

menjadi langkah awal untuk mengidentifikasi kasus-kasus pergaulan seperti

bulliying dan adanya geng.

Berdasarkan isu diatas, maka aktualisasi yang akan dibuat adalah

optimalisasi penggunaan aplikasi sosiometri untuk mengidentifikasi pola

pertemanan siswa, diharapkan dengan hasil aktualisasi ini guru khususnya

guru BK dapat segera mencegah perilaku bulliying dan geng yang

mengembangkan sifat premanisme serta meresahkan warga sekolah.

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan kegiatan aktualisasi ini adalah :

1) Penulis dapat menghabituasi nilai-nilai ANEKA dalam menjalankan

tupoksinya sebagai PNS di unit kerja.

2) Memberikan kontribusi dalam menangani isu atau masalah yang ada di

unit kerja.

Page 13: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

3

3) Menambah wawasan teman sejawat (guru BK) dalam menggunakan

aplikasi sosiometri dan memanfaatkan hasilnya.

4) Mendapatkan gambaran pola pertemanan siswa sebagai langkah awal

pencegahan perilaku bulliying dan geng di sekolah

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMP Negeri 5 Bontang yang

beralamat di Jalan Pupuk Raya No. 54 RT. 40 Kelurahan Belimbing

Kecamatan Bontang Barat Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam

pelaksanaan kegiatan aktualisasi, penulis tetap berpedoman pada tugas pokok

dan fungsi penulis sebagai guru BK. Salah satu fungsi layanan BK adalah

pencegahan (preventif) timbulnya masalah pada siswa. Sehingga kegiatan

aktualisasi yang akan penulis lakukan adalah usaha pencegahan dengan

melakukan pengumpulan data melalui aplikasi sosiometri,ada 4 kegiatan yang

akan dilakukan yaitu : 1) pengadaan aplikasi sosiometri, 2) sosialisasi aplikasi

pada rekan sejawat (guru BK), 3) penggunaan aplikasi sosiometri oleh guru

BK, 4) pelaporan hasil sosiometri siswa.

Page 14: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

4

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Deskripsi wilayah

Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Bontang

NPSN : 30401807

Status : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMP

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

SK Pendirian Sekolah : No. 271 Tahun 2003

Tanggal SK Pendirian : 2003-07-18

Akreditasi : 024/BAP-SM/HK/XI/2017

Alamat : Jl. Pupuk Raya, Kelurahan Belimbing

Bontang Barat, Kota Bontang

e-mail

Website

:

:

[email protected]

http://www.smpn5btg.sch.id

2.2. Sumber daya

Ruang Kelas : 18 Rombel

Laboratorium : 2 ruang

Perpustakaan : 1 ruang

Jumlah siswa : Laki-laki 285 anak, perempuan 319 anak

Jumlah guru : 33 orang

2.3. Visi dan misi

VISI

Dengan mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) yang

terdapat dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang UU Sisdiknas; Tujuan

Institusional yang terdapat dalam PP No. 19 tahun 2005 serta dengan

menganalisa potensi yang ada di SMP Negeri 5 Bontang baik dari segi input/

peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan,

lingkungan sekolah, peran serta masyarakat, dan out come/ keberhasilan

Page 15: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

5

lulusan SMP Negeri 5 Bontang serta masyarakat sekitar sekolah yang

religius, serta melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah

dengan warga sekolah maupun dengan stakeholder, tersusunlah visi sekolah.

Adapun visi SMP Negeri 5 Bontang adalah :

“Menjadi Sekolah yang “CETAR BERNYALI”

( Cerdas, Tangguh, Religius, Berkarakter Nyata, dan Peduli Lingkungan )

MISI

1. Mengembangkan seluruh komponen sekolah secara optimal baik dalam

bidang akademis maupun non akademis dengan berwawasan lingkungan

sehingga mampu bersaing secara global.

2. Meningkatkan mutu pendidikan yang mengintegrasikan sistem nilai

agama dan budaya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Menciptakan sistem informasi manajemen berbasis komputer, ujian

berbasis komputer, dan pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi

informasi dan komunikasi.

4. Menanamkan kedisiplinan melalui budaya bersih, budaya tertib, dan

budaya kerja.

5. Menumbuhkan budaya gemar membaca dengan program literasi yang

didukung perpustakaan yang lengkap dan berkualitas.

6. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, aman, nyaman, tentram,

damai, tertib, disiplin, sehat, kekeluargaan, dan penuh tanggung jawab.

7. Menjalin hubungan yang harmonis antar warga sekolah dan antara

sekolah dengan wali murid, masyarakat, instansi, dan lembaga terkait

dalam rangka pencapaian sekolah yang optimal.

8. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya manusia dan sarana

prasarana yang ada di sekolah dan mensinergikan seluruh potensi

tersebut guna mewujudkan visi sekolah secara optimal.

9. Mengedepankan pendidikan karakter dengan meningkatkan budi pekerti

serta meningkatkan jiwa nasionalisme yang kuat dan bermartabat.

10. Melaksanakan program pengembangan sekolah ramah sosial dan ramah

lingkungan.

Page 16: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

6

11. Membudayakan perilaku peduli terhadap lingkungan dan sesama

berlandaskan semangat kebersamaan dan sikap saling menghargai.

12. Membiasakan warga sekolah bersikap terbuka, jujur, disiplin, dan

bertanggungjawab.

13. Mengembangkan potensi akademik dan keterampilan dengan

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

14. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang cerdas,

terampil, beriman, bertaqwa, dan memiliki keunggulan kompetitif.

15. Mewujudkan kesadaran warga sekolah untuk mengembangkan potensi

diri secara optimal.

16. Menerapkan manajemen partisipatif dalam meningkatkan dan

mengembangkan mutu sekolah

17. Menumbuhkan/meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap

ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa

yang kompeten dan berakhlak mulia.

18. Melaksanakan pendidikan karakter agar terwujud lulusan/warga sekolah

yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia

19. Melaksanakan program kerjasama dan kemitraan dengan institusi

pendidikan, pemerintah, usaha, dan industri

20. Melaksanakan program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga

kependidikan

21. Melaksanakan Standar Nasional Pendidikan Plus

22. Melaksanakan program peningkatan kompetensi siswa di bidang

akademik dan non akademik yang dapat bersaing di tingkat nasional dan

internasional

Nilai Organisasi SMP Negeri 5 Bontang

Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SMP Negeri 5

Bontang adalah mengikuti nilai-nilai dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, yaitu:

1. Integritas

Integritas adalah keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Page 17: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

7

2. Kreatif dan Inovatif

Memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru

yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya

(gagasan, metode, atau alat).

3. Inisiatif

Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau

yang dituntut dari pekerjaan.

4. Pembelajar

Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.

5. Terlibat Aktif

Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

6. Tanpa Pamrih

Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi.

2.4. Tugas pokok dan fungsi

Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan

Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah,tugas pokok dan

fungsi guru BK sebagai berikut:

(1) Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan meliputi,

a. pengkajian kurikulum dan silabus pembelajaran/

pembimbingan/program kebutuhan khusus pada satuan pendidikan;

b. pengkajian program tahunan dan semester; dan

c. pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran/pembimbingan sesuai

standar proses atau rencana pelaksanaan pembimbingan.

(2) Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan ,pelaksanaan dari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/Rencana Pelaksanaan

Layanan (RPL)/Rencana Pelaksanaan Bimbingan (RPB).

(3) Pelaksanaan pembelajaran dipenuhi paling sedikit 24 (dua puluh empat)

jam tatap muka per minggu dan paling banyak 40 (empat puluh) jam

tatap muka per minggu.

(4) Pelaksanaan pembimbingan , Guru Bimbingan dan Konseling atau Guru

Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan membimbing paling sedikit

5 (lima) rombongan belajar per tahun

Page 18: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

8

2.5. Strutur Organisasi

Gambar 2.1 Struktu Organisasi

KOMITE

SEKOLAH

KOORDINATOR TATA USAHA

WAKA

KURIULUM

Moh Nur

BIMBINGAN

KONSELING

GURU

PESERTA DIDIK

SMP Negeri 5

Bontang

KEPALA SEKOLAH

Dra. Sukarsih, MPd.

WAKA

KESISWAAN

Muhiddin P,

WAKA

SARPRAS

Kustiami, M.Pd.

WAKA

HUMAS

Mariani,

Page 19: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

9

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Aktualisasi

Aktualisasi diartikan sebagai suatu proses untuk menjadikan substansi

mata pelatihan yang telah dipelajari tersebut menjadi aktual/ nyata/ terjadi/

sesungguhnya ada (LAN, 2017). Subtansi pelatihan yang dimaksud adalah

nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika public, Komitmen

mutu, dan Anti korupsi), dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA

diharapkan dapt terbentuk ASN yang professional.

3.1.1 Akuntabilitas

Dalam Modul Akuntabilitas LAN ( 2015) akuntabilitas diartikan sebagai

kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada

kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab

yang menjadi amanahnya. Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal

berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan, Akuntabilitas

berorientasi pada hasil, Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan,

Akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta Akuntabilitas memperbaiki

kinerja

Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,

maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung 4 dimensi yaitu

Akuntabilitas kejujuran dan hukum, Akuntabilitas proses, Akuntabilitas

program, dan Akuntabilitas kebijakan. Dalam menciptakan lingkungan kerja

yang akuntabel, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu:

Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab (responsibilitas),

Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi. Langkah

yang harus dilakukan dalam membuat framework akuntabilitas di lingkungan

kerja PNS yaitu: Tentukan Tanggung Jawab dan Tujuan, Rencanakan Apa

Yang Akan Dilakukan Untuk Mencapai Tujuan, Lakukan Implementasi dan

Page 20: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

10

Monitoring Kemajuan, Berikan Laporan Secara Lengkap, serta Berikan

Evaluasi dan Masukan Perbaikan.

PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang

tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,

melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan

fungsinya. Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat

membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan

yang akuntabel dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan

keyakinan terhadap masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan.

3.1.2 Nasionalisme

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan

tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan

nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang

lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap

pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,

bangsa dan negara.

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia

Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai

Pancasila seperti yang tercantum dalam modul Nasionalisme LAN (2015).

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang

diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan

kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela

berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa

Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui

persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan

sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;

mengembangkan sikap tenggang rasa.

Page 21: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

11

3.1.3 Etika public

Dalam modul Etika Publik yang diterbitkan oleh LAN (2015) etika

Publik diartikan sebagai penuntun perilaku yang paling mendasar, norma

etika justru sangat menentukan perumusan kebijakan maupun pola tindakan

yang ada di dalam organisasi publik. Jika aparat pemerintah maupun

masyarakat sudah memiliki dasar norma etika yang kuat, ketaatan terhadap

norma hukum akan mengikuti dan biasanya korupsi, penyalahgunaan

kekuasaan atau bentuk-bentuk penyimpangan lain akan dapat dicegah sejak

dini. Setiap jenjang pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-

masing yang dipegang oleh pejabatnya. Semakin tinggi dan luas kekuasaan

seorang pejabat, semakin besar juga implikasi dari penggunaan kekuasaan

bagi warga masyarakat. Oleh sebab itu, azas etika publik mensyaratkan agar

setiap bentuk kekuasaan pejabat dibatasi dengan norma etika maupun norma

hukum.

Konflik kepentingan adalah tercampurnya kepentingan pribadi dengan

kepentingan organisasi yang mengakibatkan kurang optimalnya pencapaian

tujuan organisasi. Konflik kepentingan akan mengakibatkan penyalahgunaan

kekuasaan, pengerahan sumber daya publik yang kurang optimal, dan

peningkatan kesejahteraan rakyat terabaikan. Oleh karena itu, dengan

diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus

berubah, Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan; Kedua, berubah

dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’; Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik

adalah amanah, yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi

juga di akhirat.

3.1.4 Komitmen mutu

Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, antara lain: diarahkan

untuk meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan, baik

menyangkut layanan yang merujuk pada producer view maupun customer

view.

Page 22: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

12

Proses implementasi manajemen mutu diawali dengan menganalisis

masalah yang telah diidentifikasi, kemudian menyusun rencana mutu,

melaksanakan pekerjaan berbasis rencana mutu, mengawal pelaksanaan, dan

mengawasi ketercapaiannya, dan merancang upaya peningkatannya agar

dapat mem bangun kredibilitas lembaga pemerintah.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk senantiasa memperbaiki mutu

layanan dari pegawai ASN kepada publik. Misalnya: memahami fungsi, tugas

pokok, dan peran masing-masing; kompeten pada bidang pekerjaannya;

memiliki target mutu layanan; memahami karakter masyarakat yang

membutuhkan layanan; menguasai teknik pelayan prima dengan memberikan

layanan prima dan bersedia menerima kritik untuk perbaikan ke depan.

Implementasi pendekatan inovatif dalam penyelenggaraan layanan

pemerintahan merupakan sebuah keniscayaan, khususnya dalam rangka

meningkat kan kepuasan publik atas layanan aparatur. Oleh karena itu, setiap

institusi pemerintah mesti mempersiapkan diri untuk melakukan perubahan

internal untuk menghadapi perubahan ekternal. Upaya peningkatan

produktivitas PNS sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan dapat

dilakukan melalui banyak cara seperti yang tercantum dalam modul

Komitmen Mutu dari LAN (2015), misalnya: peningkatan kompetensi,

motivasi, penegakan disiplin, serta pengawasan secara profesional untuk

mengawal kinerja PNS agar tetap berada di jalur yang tepat, tidak melakukan

penyimpangan.

Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas dari

pemerintah selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang bermutu

akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Posisi pegawai

ASN sebagai aparatur memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Aparatur bekerja untuk kesejahteraan dan

kepuasan masyarakat, melalui pelayanan yang adil dan bermutu.

3.1.5 Anti korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya

kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi

Page 23: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

13

sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah

karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang

lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,

namun dapat berdampak secara jangka panjang.

Berdasarkan modul Anti Korupsi yang diterbitkan oleh LAN (2015)

kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,

dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka

bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus

dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. KPK

bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti

korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai berikut :1) jujur,

2) peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7)

sederhana, 8) berani, 9) adil

3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

3.2.1 Whole of Ghovernment (WoG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang

menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor

dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan public (LAN,

2017).

Pendekatan WoG dapat dilihat dibedakan berdasarkan perbedaan kategori

hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :

a) Koordinasi, yang tipe hubungannya dibagi menjadi :

1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangnkan

dampak

2. Dialog atau pertukaran informasi

3. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara

b) Integrasi yang tipe hubungannya dibagi menjadi :

1. Joint working, atau kolaborasi sementara

Page 24: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

14

2. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada

pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta

kerjasama

3. Satelit, yaitu entias yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai

mekanisme integratif

c) Kedekatan dan perlibatan, yang tipe hubungannya menjadi :

1. Aliansi strategi yaitu perencanaan jangka panjang kerjasama kerjasama

pada isu besar yang menjadi urusan utama yang salah satu peserta

kerjasama.

2. Union berupa unifikasi resmi identitas masing-masing masih nampak

merger yaitu penggabungan kedalam struktur baru.

3.2.2 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai

ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Berdasarkan modul Manajemen ASN yang diterbitkan oleh LAN (2017)

penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi,

akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat

dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan

yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepasa masyarakat

maupun jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang

menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah

serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai

politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai

politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN

berfungsi sebagai berikut:

1) Pelaksana kebijakan public;

2) Pelayan public; dan

3) Perekat dan pemersatu bangsa

Page 25: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

15

PNS berhak memperoleh:

1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;

2) cuti;

3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

4) perlindungan; dan

5) pengembangan kompetensi

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN

adalah:

1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

pemerintah yang sah;

2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang

berwenang;

4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,

kesadaran, dan tanggung jawab;

6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan

tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia

jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:

1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas

tinggi;

2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan

Page 26: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

16

5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan etika pemerintahan;

6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;

7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara

bertanggungjawab, efektif, dan efisien;

8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

tugasnya;

9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak

lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,

dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat

bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan

integritas ASN; dan

12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin

Pegawai ASN.

3.2.3 Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,

jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik.

Tiga unsur penting dalam pelayanan public (LAN, 2017), yaitu

pertama, organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima

layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang

berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh

penerima layanan (pelanggan).

Sembilan prinsip pelayanan publik (LAN,2017) yang baik untuk

mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif,

Page 27: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

17

Non Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel,

Akuntabel, dan Berkeadilan. Prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain:

Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan, Membangun visi dan

misi pelayanan, Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan,

Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana

memberikan pelayanan yang baik, Memberikan apresiasi kepada pegawai.

Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya

memberi norma bagi perilku manusia dan dengan demikian menyatakan apa

yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Beberapa etiket dasar yang

seharusnya dilakukan oleh ASN antara lain: Politeness, Respectful, Attentive,

Cooperatif, Tolerance, Informality, Self Control.

Page 28: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

18

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu

Identifikasi isu dilakukan dengan mengamati masalah yang muncul di

SMP Negeri 5 Bontang selama kurang lebih lima bulan sejak ditempatkan di

sekolah. SMP Negeri 5 Bontang memiliki visi “Menjadi Sekolah yang

“CETAR BERNYALI” (Cerdas, Tangguh, Religius, Berkarakter Nyata, dan

Peduli Lingkungan).Berdasarkan masalah yang muncul dan visi sekolah maka

dipilihlah beberapa masalah yang menjadi perhatian penulis sesuai tupoksi

penulis, antara lain belum adanya pusat informasi karier bagi siswa, belum

adanya aplikasi sosiometri untuk mengidentifikasi pola pertemanan siswa,

dan belum adanya sistem terpadu pemantauan kehadiran harian siswa.

Deskripsi isu belum adanya pusat informasi karier bagi siswa. Saat

melakukan layanan konseling dengan beberapa siswa ditemukan bahwa rata-

rata siswa belum memiliki rencana karier setelah lulus SMP, seperti akan

melanjutkan ke SMA atau SMK, mau memilih jurusan apa setelah SMP,

bahkan ada beberapa siswa yang bingung ketika ditanya cita-cita. Padahal

adanya perencanaan karier bisa menjadi salah satu motivasi siswa untuk

belajar.

Deskripsi isu belum adanya aplikasi sosiometri untuk mengidentifikasi

pola pertemanan siswa. Isu ini berasal dari berkembangnya geng di sekolah

yang memiliki kecenderungan negative seperti tindak premanisme bahkan

menjurus kriminalisme yang dilakukan baik di lingkungan sekolah dan

berpotensi terjadi di luar lingkungan sekolah. Serta potensi terjadinya tindak

bulliying yang dapat dilihat dari pola pertemanan siswa, seperti siapa yang

popular dan siapa yang terasing.

Deskripsi isu belum adanya system terpadu pemantauan kehadiran harian

siswa. Ada beberapa siswa yang memiliki kecenderungan berangkat ke sekolah

tapi tidak sampai ke kelas belajar. Kejadian ini biasa ditangani oleh wali kelas

namun belum ada pelaporan rutin pada guru BK agar pola perilaku tersebut

Page 29: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

19

dapat ditangani secara permanen dan dipantau secara berkelanjutan bukan

hanya teguran lalu dari wali kelas.

Isu yang teridentifikasi merupakan bagian dari tupoksi penulis dalam nilai

pelayanan publik. Penulis sebagai guru BK memiliki tupoksi salah satunya

adalah melakukan pembelajaran dan pembimbingan pada siswa. Pembelajaran

dan pembimbingan diberikan kepada seluruh siswa pada empat aspek

bimbingan baik itu pribadi, sosial, belajar maupun karier.

4.2 Prioritas Isu

Penentuan prioritas isu dilakukan dengan analisis USG (). Urgency adalah

analisis tentang seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan

ditindaklanjuti. Seriousness adalah analisis seberapa serius isu itu harus

dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth adalah analisis

seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani

sebagaimana mestinya.

Berikut analisis isu yang dilakukan berdasarkan analisis analisis USG

(Urgency, Seriousness, Growth).

Tabel 4.1 Analisis isu prioritas

No Identifikasi Isu U S G Jumlah

Skor

1 Belum adanya pusat informasi karier bagi

siswa 3 5 3 11

2 Belum adanya aplikasi sosiometri untuk

mengidentifikasi pola pertemanan siswa 5 5 5 15

3 Belum adanya sistem terpadu

pemantauan kehadiran harian siswa 4 5 4 13

Keterangan:

Angka 5: Sangat gawat/Mendesak/Cepat

Angka 4: Gawat/Mendesak/Cepat

Angka 3: Cukup gawat/Mendesak/Cepat

Angka 2: Kurang gawat/Mendesak/Cepat

Angka 1: Tidak gawat/Mendesak/Cepat

Page 30: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

20

4.3 Isu Terpilih

Berdasarkan analisis USG dipilihlah isu “Belum adanya aplikasi

sosiometri untuk mengidentifikasi pola pertemanan siswa” sebagai isu yang

dianggap paling memiliki nilai Urgency, Seriousness, Growth.

4.4 Uraian Kegiatan

Isu yang akan menjadi rancangan aktualualisasi adalah “Belum adanya

aplikasi sosiometri untuk mengidentifikasi pola pertemanan siswa” di

SMP Negeri 5 Bontang. Melihat realita di lapangan tentang fenomena

munculnya geng yang menjurus pada kegiatan premanisme serta tingginya

potensi bulliying tentunya tidak sejalan dengan salah satu misi sekolah

“Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, aman, nyaman, tentram,

damai, tertib, disiplin, sehat, kekeluargaan, dan penuh tanggung jawab”.

Dalam menjalankan tupoksi guru BK yaitu melakukan pembelajaran dan

pembimbingan isu ini adalah wujud penggunaan instrument BK untuk

mendukung kegiatan pembimbingan baik pada siswa yang terlibat geng, siswa

pelaku maupun korban bulliying, serta siswa lainnya. Manfaat kegiatan

aktualisasi isu ini bagi siswa adalah teridentifikasinya perilaku malasuai pada

siswa sehingga siswa cepat mendapatkan pembimbingan secara tepat, bagi

guru BK lainnya adalah menambah kemampuan guru BK dalam menggunakan

intrumen BK khususnya sosiometri dengan berbasis aplikasi, lebih luas

manfaat bagi sekolah adalah terciptanya sistem informasi manajemen berbasis

komputer, ujian berbasis komputer, dan pelaksanaan pembelajaran berbasis

teknologi informasi dan komunikasi, secara tidak langsung kedepannya juga

akan mewujudkan terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif, aman,

nyaman, tentram, damai, tertib, disiplin, sehat, kekeluargaan, dan penuh

tanggung jawab sesuai dengan indicator misi sekolah.

Page 31: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

21

Untuk mewujudkan aktualisasi isu yang dipilih maka dirancang beberapa

kegiatan yang mendukungnya, antara lain :

1. Pengadaan aplikasi sosiometri

2. Sosialisasi aplikasi sosiometri pada guru BK

3. Penggunaan aplikasi sosiometri kepada siswa

4. Record hasil sosiometri siswa

5. Konseling pada siswa terindikasi populer dan terisolasi

Page 32: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

22

5.5 Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.2

Tabel Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja SMP Negeri 5 Bontang

Identifikasi Isu

1. Belum adanya pusat informasi karier bagi siswa,

2. Belum adanya aplikasi sosiometri untuk mengidentifikasi pola pertemanan siswa,

3. Belum adanya sistem terpadu pemantauan kehadiran harian siswa.

Core Isu Belum adanya aplikasi sosiometri untuk mengidentifikasi pola pertemanan siswa,

Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi penggunaan aplikasi sosiometri untuk mengidentifikasi pola pertemanan siswa

Page 33: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

23

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN

OUTPUT/

HASIL

KETERKAITAN NILAI-

NILAI DASAR

1 Pengadaan aplikasi sosiometri

1. Konsultasai kegiatan

dengan mentor/kepala

sekolah

Cacatan hasil

konsultasi

Akuntabilitas : Transparansi

dalam mengonsultasikan

kegiatan kepada mentor atau

kepala sekolah.

Nasionalisme : Bangga sebagai

Bangsa Indonesia dengan

memilih penyedia aplikasi dari

Indonesia.

Etika Publik : Memberikan

informasi secara benar kepada

mentor / kepala sekolah saat

berkonsultasi

Komitmen mutu : Menggunakan

2. Pemilihan penyedia

aplikasi sosiometri

Penyedia aplikasi

terpilih

3. Pemesanan dan

pembelian aplikasi

sosiometri

Aplikasi sosiometri

Page 34: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

24

sosiometri dalam bentuk aplikasi

merupakan suatu inovasi yang

membuat kegiatan penggunaan

instrument BK lebih efisien.

Anti korupsi : Peduli terhadap

peran mentor/kepala sekolah

sebagai pimpinan institusi

dengan melakukan konsultasi

dalam perencanaan kegiatan.

2 Sosialisasi aplikasi sosiometri

pada guru BK

1. Penginstalan aplikasi

sosiometri

Aplikasi yang siap

digunakan

Akuntabilitas : Menerapkan nilai

kepemimpinan dalam kegiatan

sosialisasi aplikasi dengan

memberikan contoh penggunaan

aplikasi.

Page 35: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

25

2. Persiapan materi

sosialisasi aplikasi

sosiometri

Materi slide

sosialisasi

Nasionalisme :

Mensosialisasikan aplikasi

sosiometri kepada guru BK

lainnya sebagai wujud

mengutamkan kepentingan

bersama

Etika Publik : Memberikan

informasi yang benar dan

mudah dimengerti oleh guru

BK lainnya dalam kegiatan

sosialisasi

Komitmen mutu : Memberikan

sosialisasi kepada guru BK

lainnya agar penggunaan

aplikasi sosiometri dapat efektif

Anti korupsi : Menginstal

3. Mensosialisasikan

aplikasi sosiometri

dan cara

penggunaannya

kepada guru BK

lainnya

Terlaksananya

sosialisasi

Dokumentasi

Page 36: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

26

aplikasi secara bertanggung

jawab dengan mengikuti

prosedur yang telah ditentukan.

3 Penggunaan aplikasi sosiometri

kepada siswa

1. Konsultasi kegiatan

pengisian aplikasi

dengan mentor/kepala

sekolah.

Hasil konsultasi

Akuntabilitas : Menunjukkan

integritas dengan melakukan

konsultasi kepada mentor/kepala

sekolah sebelum membuat

jadwal pengaplikasian

sosiometri pada siswa.

Nasionalisme : Semua siswa

diberi kesempatan yang sama

untuk mengisi sosiometri.

Etika Publik :Taat pada

kesepakat jadwal pengisian

sosiometri yang telah disepakati.

Komitmen mutu : Efisien dalam

2. Merancang kegiatan

pengisian aplikasi

bersama guru BK

lainnya

Jadwal pengisian

sosiometri oleh

siswa

3. Pengaplikasian

sosiometri pada siswa

Terlaksananya

pengisian sosiometri

Dokumentasi

Page 37: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

27

pengisian sosiometri dengan

membuat jadwal pengisian

Anti korupsi : Setiap guru BK

bertanggung jawab terhadap

pengisian sosiometri oleh

masing-masing siswa asuhnya

4 Record hasil sosiometri

1. Mengadministrasikan

data pengisian

sosiometri

Kumpulan data hasil

pengisian sosimetri

Akuntabilitas : Tranparansi

dalam mengadministrasikan data

hasil sosiometri agar dapat

diakses oleh semua guru BK

Nasionalisme : Bekerja sama

dengan guru BK lainnya dengan

menggabungkan hasil pengisian

sosiometri masing-masing siswa

asuh

Etika publik : Membuat record

2. Membuat sosiogram

berdasarkan hasil Record sosiogram

Page 38: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

28

pengisian aplikasi sosiogram yang mudah

dipahami oleh seluruh guru BK

Komitmen mutu : Membuat

sosiogram yang bermutu karena

dibuat berdasarkan hasil

pengisian sosiometri.

Anti korupsi : Bekerja keras

dalam membuat record

sosiogram.

5

Konseling pada siswa

terindikasi populer dan

terisolasi

1. Menentukan siswa

mana yang menjadi

prioritas konseli (1

orang populer dan 1

orang terisolasi)

Nama siswa prioritas

konseling

Akuntabilitas : Bertanggung

jawab memberikan tindak lanjut

dari data sosiometri dengan

melakukan konseling pada

konseli prioritas

Nasionalisme : Menghargai

konseli dengan menerima segala

2. Menentukan teknik

konseling Teknik konseling

Page 39: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

29

3. Melakukan konseling

pada konseli prioritas

Laporan kegiatan

konseling

kondisi konseli.

Etika publik : Menjaga rahasia

konseli yang merukan kode etik

dalam layanan BK

Komitmen mutu : Memilih

teknik konseling yang tepat agar

hasil konseling efektif

Anti korupsi : Peduli terhadap

kondisi siswa asuh

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi:

Memberikan kontribusi terhadap misi sekolah pada indikator menciptakan sistem informasi manajemen berbasis komputer, ujian

berbasis komputer, dan pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.Secara tidak langsung juga

berkontribusi terhadap misi terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif, aman, nyaman, tentram, damai, tertib, disiplin, sehat,

kekeluargaan, dan penuh tanggung jawab.

Page 40: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

30

Penguatan terhadap nilai organisasi :

Melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, selalu berkonsultasi untuk meminta saran dan persetujuan dari mentor sebagai

wujud menjaga etika dalam bekerja, tepat waktu dalam menyeleseikan pekerjaan, bekerja sama dengan teman sejawat untuk

mewujudkan tujuan layanan yang optimal merupakan penguatan terhadap nilai organisasi Integritas, Kreatif dan Inofatif, Inisiatif,

Pembelajar, Terlibat Aktif, dan Tanpa Pamrih.

Page 41: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

31

5.6 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.3

Jadwal Kegiatan

NO

KEGIATAN

OKTOBER NOVEMBER 11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

Pengadaan

aplikasi

sosiometri

2

Sosialisasi

aplikasi

sosiometri

pada guru

BK

3

Penggunaan

aplikasi

sosiometri

Page 42: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

32

kepada

siswa

4

Record

hasil

sosiometri

siswa

5

Konseling

pada siswa

terindikasi

populer dan

terisolasi

Page 43: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

33

BAB V

ROLE MODEL

Ibu Dra. Hj. Sukarsih, M.Pd

merupakan kepala sekolah SMP

Negeri 5 Bontang dua tahun

terakhir. Beliau dilahirkan di

Malang pada tanggal 11 Desember

1963 dari pasangan luar biasa

Bapak Buamin dan Ibu Karsanah.

Saat ini beliau tinggal di Jalan

Kutilang Blok W No. 4 BTN PKT

Bontang. Ibu Sukarsih dikaruniai 2

orang anak yang hebat, satu perempuan dan satu laki-laki dari pernikahan beliau

bersama Bapak H. Suwarno. Pada saat ini beliau telah memiliki 1 orang cucu

perempuan yang tengah lucu-lucunya. Beliau menempuh pendidikan sekolah

dasar di SD Negeri 2 Dampit, Kabupaten Malang, sekolah menengah pertama di

SMP Negeri 1 Turen, Kabupaten Malang, sekolah menengah atas di SMA Negeri

2 Malang, dilanjutkan dengan program sarjana di IKIP Negeri Malang Jurusan

Sarjana Biologi, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya jurusan

Magister Pendidikan Sains, dan sedang menempuh Program doctor Manajemen

Pendidikan di Universitas Mullawarman Smarinda.

Pengalaman kerja Ibu Sukarsih sangat banyak, mulai dari menjadi guru

honor di beberapa sekolah di Malang, guru honor di SMA Monamas Bontang

pada Tahun 1987-1988, guru honor di SMA Negeri 1 Bontang pada tahun 1988-

1989, guru honor SMK Negeri 1 Bontang tahun 1990-1992, guru PNS di SMK

Negeri 1 Bontang tahun 1992-2002, guru PNS di SMP Negeri 3 Bontang pada

tahun 2002-2010, Kepala SMP Negeri 8 Bontang pada tahun 2010-2017, dan

Kepala SMP Negeri 5 Bontang pada tahun 2017 hingga sekarang. Selama sebagai

istri, ibu, guru, dan kepala sekolah beliau telah mempunyai banyak prestasi,

diantaranya adalah juara satu penulis sinopsis, juara satu fasilitator P4, juara satu

Page 44: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

34

penulis pengalaman pertama sebagai ibu, juara satu penulis esai suami teladan,

anggota tim peneliti Unmul tahun 2007, juara harapan kepala sekolah berprestasi

tahun 2014, juara 2 kepala sekolah berprestasi tahun 2017. Saat ini beliau juga

masih tergabung dalam tim penilai angka kredit fungsional guru Kota Bontang

(2014-sekarang).

Meskipun dalam usia yang tidak muda lagi, beliau masih bersemangat untuk

menempuh kuliah S3 Manajemen Pendidikan di Universitas Mulawarman,

Samarinda, Kalimantan Timur (dalam proses melakukan penelitian). Alasan

beliau tetap semangat seperti sekarang adalah karena beliau sangat menyukai

pekerjaannya, terutama terkait dengan menulis. Rasa suka dan ikhlas merupakan

kunci dari keberhasilan Ibu Sukarsih dalam menjalani seluruh pekerjaannya

sebagai guru dan kepala sekolah. Hal tersebutlah yang menjadi alasan saya

menjadikan beliau role model, selain itu kegesitan beliau dalam setiap aktifitas

kepemimpinannya di SMP Negeri 5 Bontang, beliau tidak segan-segan turun

tangan mengurus siswa bahkan dalam hal kebersihan lingkungan sekolah pun

beliau akan langsung turun tangan berkeliling memeriksa lingkungan sekolah.

Beliau juga memiliki visi dan misi yang sangat membangun bagi prestasi instansi

maupun prestasi para guru dan siswa. Selain kemampuan beliau diatas hal lain

yang saya sangat sukai adalah penampilan beliau yang selalu segar dan semangat

yang membuat orang di sekitarnya juga bersemangat.

Page 45: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

35

BAB VI

PELAKSANAAN AKTUALISASI

6.1 Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

a. Kegiatan 1

Kegiatan Pengadaan aplikasi sosiometri

Tanggal 11 – 18 Oktober 2019

Daftar Lampiran 1. Konsultasai kegiatan dengan mentor/kepala sekolah

Gambar 6.1. Konsultasi kegiatan dengan mentor/kepsek

2. Pemilihan penyedia aplikasi sosiometri

Gambar 6.2. Pemilihan penyedia aplikasi

Page 46: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

36

3. Pemesanan dan pembelian aplikasi sosiometri

Gambar 6.3. Pemesanan dan pembelian aplikasi

1. Konsultasai kegiatan dengan mentor/kepala sekolah

Pada hari senin, 14 Oktober 2019 penulis menghadap ibu kepala sekolah

untuk mengonsultasikan kegiatan aktualisasi. Dalam kegiatan konsultasi

penulis menjabarkan seluruh kegiatan secara transparan (Akuntabilitas)

tentang tahap kegiatan, pihak yang dilibatkan termasuk perkiraan dana yang

dibutuhkan. Dalam proses diskusi dengan kepala sekolah, penulis

menjabarkan informasi yang sebenarnya (Etika Publik) bahwa dalam

pelaksanaan kegiatan aktualisasi penulis akan meminjam jam pelajaran guru

lain mengingat tidak ada jam BK di sekolah sekaligus meminta pendapat

kepala sekolah jam pelajaran apa yang bisa digunakan sebagai wujud

kepedulian (Anti Korupsi) terhadap peran kepala sekolah selaku pimpinan

instansi.

2. Pemilihan penyedia aplikasi sosiometri

Hari Senin, 14 Oktober 2019, penulis membuka dua akun sosial media

penerbit / penyedia buku dan perlengkapan kegiatan BK. Kedua penerbit

merupakan pemgusaha lokal dari wilayah Indonesia (Nasionalisme), yaitu

Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Dari kedua akun sosial media tersebut

Page 47: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

37

didapati bahwa salah satu penerbit tidak menyediakan sosiogram dalam

bentuk aplikasi.

3. Pemesanan dan pembelian aplikasi sosiometri

Pada Senin, 14 Oktober 2019, penulis langsung menghubungi salah satu

penerbit yang produknya inovatif (Komitmen Mutu) berupa sosiometri

dalam bentuk aplikasi dan langsung dapat mencetak sosiogram yang lebih

efisien (Komitmen Mutu) dari pada guru BK membuat sosiogram sendiri

yang membutuhkan waktu lama. Penulis langsung melakukan pemesanan dan

mentransfer biaya pembelian sekaligus ongkos kirim sehingga produk dapat

segera dikirim.

b. Kegiatan 2

Kegiatan Sosialisasi aplikasi sosiometri pada guru BK

Tanggal 21 – 25 Oktober 2019

Daftar Lampiran 1. Penginstalan aplikasi sosiometri

Gambar 6.4. Proses penginstalan aplikasi oleh penulis

2. Persiapan materi sosialisasi aplikasi sosiometri

Gambar 6.5. Pembuatan slide sosialisasi

Page 48: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

38

Gambar 6.6. Memo Sosialisasi

Gambar 6.7. Daftar Hadir Sosialisasi

Page 49: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

39

3. Mensosialisasikan aplikasi sosiometri dan cara

penggunaannya kepada guru BK lainnya

Gambar 6.8. Kegiatan sosialisasi dan penginstalan

aplikasi

1. Penginstalan aplikasi sosiometri

Pada hari Senin 21 Oktober 2019 aplikasi sosiometri telah diterima oleh

penulis sehingga penulis melakukan pengisntalan secara bertanggung jawab

(Anti Korupsi) sesuai dengan putunjuk cara penginstalan yang ada di buku

panduan. Penginstalan berhasil diinstal dengan baik pada laptop penulis.

2. Persiapan materi sosialisasi aplikasi sosiometri

Persiapan materi sosialisasi dilakukan hari Selasa 22 Oktober 2019. Kegiatan

persiapan meliputi pembuatan slide untuk sosialisasi, membuat memo dalam

bentuk singkat tetapi jelas dan sopan (Etika Publik) untuk guru BK agar

dapat menghadiri sosialisasi aplikasi sosiometri, membuat daftar hadir peserta

sosialisasi yang nanti ditandatangani oleh peserta sebagai bukti kehadiran

(Anti Korupsi).

3. Mensosialisasikan aplikasi sosiometri dan cara penggunaannya kepada

guru BK lainnya.

Agar penggunaan aplikasi sosiometri oleh guru BK dapat efektif (Komitmen

Mutu) dan dapat digunakan untuk kepentingan berasama (Nasionalisme)

maka guru BK harus mendapatkan sosialisasi penggunaan aplikasi

Page 50: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

40

sosiometri. Sosialisasi diadakan penulis pada Kamis 24 Oktober 2019,

awalnya sosialisasi akan dilaksanakan di ruang pertemuan namun karena ada

kendala akhirnya sosialisasi dilaksanakan cukup diruang BK sehingga slide

tidak jadi digunakan. Dalam kegiatan sosialisasi penulis menyampaikan

informasi tentang untuk apa dan bagaimana menggunakan aplikasi sosiometri

pada guru bk dengan bahasa yang benar dan mudah dimengerti (Etika

Publik) oleh guru BK. Kegiatan sosialisasi ini selain mencangkup informasi

penggunaan aplikasi, penulis juga memberikan contoh bagaimana

penggunaan aplikasi serta memandu dan membantu guru BK dapam proses

pengintalan aplikasi sebagai wujud kepemimpinan (Akuntabilitas).

c. Kegiatan 3

Kegiatan Penggunaan aplikasi sosiometri kepada siswa

Tanggal 28 Oktober – 01 November 2019

Daftar Lampiran 1. Konsultasi kegiatan pengisian aplikasi dengan

mentor/kepala sekolah.

Gambar 6.9. Konsultasi jadwal masuk kelas

Page 51: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

41

2. Merancang kegiatan pengisian aplikasi bersama guru

BK lainnya.

Gambar 6.10. Membuat jadwal pengisian angket siswa

3. Pengaplikasian sosiometri pada siswa.

Gambar 6.11. Pengisian angket oleh siswa

1. Konsultasi kegiatan pengisian aplikasi dengan mentor/kepala sekolah.

Jumat tanggal 25 Oktober 2019 Penulis melakukan konsultasi dengan

mentor/kepala. Konsultasi dilakukan untuk meminta pendapat dan ijin

menggunakan jam mata pelajaran lain dalam proses pengisian angket siswa,

meminta ijin ini sebagai wujud integritas (Akuntabilitas) karena harus

meminjam jam mata pelajaran lain. Hasil konsultasi, penulis diijinkan untuk

meminjam jam olah raga selama 1 jam pelajaran dan silahkan

Page 52: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

42

dikoordinasikan dengan guru yang terlibat.

2. Merancang kegiatan pengisian aplikasi bersama guru BK lainnya.

Pada hari yang sama, Penulis segera merancang jadwal pengisian angket di

kelas. Semua siswa diberi kesempatan untuk mengisi angket (Nasionalisme),

total ada 18 kelas dengan jumlah siswa per kelas kurang lebih 35 orang.

Jadwal dibuat untuk tanggal 28 Oktober sampai dengan 01 November 2019.

3. Pengaplikasian sosiometri pada siswa.

Dalam pengisian angket sosiometri Penulis dibantu oleh semua guru BK.

Setiap guru BK bertanggung jawab (Anti Korupsi) terhadap pengisian

angket masing-masing siswa asuhnya. Setiap guru BK akan menangani 4

sampai 5 kelas. Waktu pengisian angket dilakukan sesuai dengan jadwal

(Etika Publik) yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.

d. Kegiatan 4

Kegiatan Record hasil sosiometri

Tanggal 04 – 08 November 2019

Daftar Lampiran 1. Mengadministrasikan data pengisian sosiometri.

Gambar 6.12. Tabulasi pengisian angket siswa

Page 53: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

43

2. Membuat sosiogram berdasarkan hasil pengisian

aplikasi.

Gambar 6.13. Sosiogram

1. Mengadministrasikan data pengisian sosiometri.

Mulai hari Senin 04 November 2019 dilakukan proses pengadministrasian

data sosiometri diawali dengan melakukan tabulasi angket siswa. Tabulasi

dilakukan dengan bekerja keras (Anti Korupsi) dan bekerja sama

(Nasionalisme) seluruh guru BK mengingat cukup banyaknya jumlah siswa,

setiap guru BK mentabulasi anak asuhnya. Tabulasi kemudian bisa disimpan

berupa soft file maupun dicetak. Tabulasi yang dicetak dijadikan satu menjadi

comulative record, sehingga data dapat diakses oleh semua guru BK

(Akuntabilitas) untuk membantu siswa.

2. Membuat sosiogram berdasarkan hasil pengisian aplikasi.

Setelah tabulasi diseleseikan pada hari Kamis 07 November 2019, maka

dapat dibuat sosiogramnya. Sosiogram dibuat dengan memasukkan data

tabulasi angket pada aplikasi sosiometri sehingga hasil sosiogram akan

bermutu (Komitmen Mutu) dan rapi tidak seperti jika membuat sosiogram

Page 54: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

44

manual. Selain itu sosiogram juga diberi label identitas kelas dan hubungan

yang digambarkan oleh sosiogram sehingga sosiogram lebih mudah dipahami

(Etika Publik) oleh guru BK yang ingin menggunakan.

e. Kegiatan 5

Kegiatan Konseling pada siswa terindikasi populer dan terisolasi.

Tanggal 11 – 18 November 2019

Daftar Lampiran 1. Menentukan siswa mana yang menjadi prioritas konseli

(1 orang populer dan 1 orang terisolasi)

Gambar 6.14. Pemelihan siswa prioritas

2. Menentukan teknik konseling

Gambar 6.15. Memilih teknik konseling yang tepat

Terisolasi Populer

Page 55: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

45

3. Melakukan konseling pada konseli prioritas

Gambar 6.16. Konseling siswa

1. Menentukan siswa mana yang menjadi prioritas konseli (1 orang

populer dan 1 orang terisolasi)

Minggu terakhir Penulis melakukan konseling pada siswa prioritas sebagai

upaya tindak lanjut (Akuntabilitas) terhadap hasil sosiometri. Tahap pertama

pada Senin 11 November 2019 Penulis melihat data tabulasi sosiometri dari

sekian banyak siswa ada beberapa siswa yang angka penolakannya tinggi.

Penulis memilih siswa dengan saran wali kelas. Siswa dengan penolakan

tinggi memiliki masalah komunikasi yang tidak jelas. Siswa yang popular

merupakan siswa yang aktif, bersih, dan rajin.

2. Menentukan teknik konseling.

Setelah mendapatkan siswa prioritas, pada hari Selasa 12 November 2019

Penulis menentukan jenis teknik konseling yang tepat (Komitmen Mutu).

Penulis mempertimbangkan waktu yang singkat maka diambilah teknik

konseling SFBC (Solution Focused Brief Counseling). Konseling SFBC lebih

menekankan pada bagaimana seorang individu membangun solusi bukan

terjebak dalam analisis masalahnya.

3. Melakukan konseling pada konseli prioritas

Penulis melakukan konseling selama dua hari yaitu tanggal 13-14 November

2019. Konseling pertama dilakukan pada siswa terisolasi karena masalah

Page 56: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

46

komunikasi yang tidak jelas. Konseling kedua dilakukan pada siswa yang

populer. Dalam proses konseling siswa terisolasi Penulis sedikit kesulitan

memahami perkataan konseli, namun Penulis tetap menghargai dan menerima

(Nasionalisme) konseli apa adanya dengan tetap sabar, menggunakan kata

yang sederhana, mengulang pertanyaan jika konseli terlihat kurang mengerti.

Selama prose perekaman konseling, Penulis tidak menggunakan kameramen

untuk menjaga rahasia konseli (Etika Publik) dan untuk penggunaan

rekaman sebagai laporan kegiatan Penulis terlebih dahulu meminta ijin

konseli sebagai wujud kepedulian (Anti Korupsi) Penulis terhadap hak

konseli.

Page 57: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

47

BAB VII

KENDALA DAN SOLUSI

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan aktualisasi :

1. Tidak adanya jam pelajaran BK sehingga kesulitan dalam penyebaran

angket sosiometri.

2. Kesibukan masing-masing guru BK senior, salah satu guru BK merupakan

humas sekolah, satu guru BK merupakan Pembina OSIS, sehingga cukup

sulit untuk melakukan sosialisasi yang dihadiri oleh semua guru BK.

3. Terjadi masalah teknis pada Hand Phone (HP) penulis sehingga beberapa

video hilang.

4. Adanya beberapa kegiatan yang bertepatan dengan pelaksanaan

aktualisasi, seperti peringatan HUT PGRI, Peringatan Hari Anak Nasional,

Peringatan Maulid Nabi, dan lain sebagainya.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut yaitu :

1. Meminjam jam mata pelajaran lain tepatnya mata pelajaran olah raga,

namun dengan persetujuan kepala sekolah terlebih dahulu.

2. Memilih waktu yang tepat saat seluruh guru BK dapat hadir dalam

sosialisasi dan mengadakan sosialisasi dengan waktu yang singkat.

3. Melakukan pengambilan gambar ulang pada beberapa video yang masih

memungkinkan dilakukan.

4. Menyesuaikan waktu pelaksanaan agar semua kegiatan bisa berjalan

sesuai dengan estimasi waktu yang telah dirancang, termasuk dengan

mengerjakan beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah.

Page 58: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

48

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalh :

1. Dipakainya aplikasi sosiometri di SMPN 5 Bontang untuk mengetahui

pola pertemanan siswa, dan pada perjalanan pelaksanaan aktualisasi ini

diketahui juga alasan hubungan pertemanan yang terjadi.

2. Guru BK dapat menggunakan aplikasi sosiometri meskipun masih dengan

bimbingan, namun seiring berjalan waktu penulis yakin setiap guru BK

akan mahir menggunakannya.

3. Guru BK lebih mengetahui hubungan pertemanan yang terjadi pada siswa

asuhnya termasuk alasan hubungan tersebut, missal seorang anak yang

tidak disukai teman-temannya karena cara bicara yang tidak jelas, atau

siswa yang disukai temannya karena ramah dan sopan.

4. Adanya penanganan yang tepat terhadap siswa yang bermasalah dengan

hubungan pertemanannya untuk dilakukan konseling sebagai tindak lanjut

hasil sosiometri.

Saran untuk pelaksanaan aktualisasi ini :

1. Menjadwalkan waktu tersendiri guru BK untuk melakukan pertemuan

membahas perkembangan siswa ataupun tentang administrasi BK.

2. Memperbaiki administrasi BK agar lebih tertata dan mudah diakses saat

akan digunakan.

3. Meningkatkan kemampuan konseling agar kegiatan konseling tidak

berakhir sebagai kegiatan penasehatan.

Page 59: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

49

DAFTAR PUSTAKA

Dibyo, Bambang. 2014. Konseling Singkat Berfokus Solusi.

https://bambangdibyo.wordpress.com/2014/12/13/konseling-singkat-

berfokus-solusi-solution-focused-brief-counseling/. diakses 12 November

2019.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

Manajemen Aparatur Sipil Negara . Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole

of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur

Sipil Negara

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Page 60: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

50

LAMPIRAN KEGIATAN 1 LEMBAR KONSULTASI MENTOR

Page 61: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

51

PEMESANAN APLIKASI SOSIOMETRI

Page 62: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

52

LAMPIRAN KEGIATAN 2 MEMO KEGIATAN SOSIALISASI

Page 63: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

53

DAFTAR HADIR KEGIATAN SOSIALISASI

Page 64: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

54

LAMPIRAN KEGIATAN 3 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SMP NEGERI 5 BONTANG

Kelas : VII

Semester/ Tahun : Gasal/2019

Hari/tanggal : Senin/28 Oktober 2019

Alokasi waktu : 1 x 40 menit

Tempat : Kelas VII

Kegiatan

Pendukung/Bidang

: Aplikasi Instrumentasi/ Pribadi-Sosial

Judul/Spesifikasi Kegiatan : Pemberian sosiometri

Fungsi Kegiatan : Pencegahan, Pemeliharaan dan Pengembangan

A. Tujuan (Khusus) : 1. Mengetahui kondisi kelas dalam melaksanakan

pergaulan antar teman di kehidupan sehari-hari

2. Mengetahui kondisi siswa dalam memilih

teman yang disukai dan teman yang tidak

disukai di dalam kelas

3. Mengetahui hubungan sosial atau hubungan

berteman antar siswa di dalam kelas

B. Materi : 1. Pergaulan antar teman di kelas

2. Pembagian sosiometri

C. Metode : 1. Curah gagasan (brainstorming) 2. Tanya jawab

D. Kegiatan

Awal : 1. Salam

2. Apersepsi

3. Penyampaian tujuan

Inti :

Eksplorasi 4. Menanyakan kebiasaan siswa terkait

pergaulan antar teman satu kelas sehari-hari.

5. Menyampaikan bahwa dalam kehidupan

sehari-hari terdapat pergaulan antar teman

yang perlu dilaksanakan.

Elaborasi 6. Mengelola para siswa untuk mengisi angket

sosiometri untuk mengetahui hubungan sosial

Page 65: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

55

di dalam kelas.

7. Membimbing siswa untuk menyebutkan teman

yang disukai dan teman yang tidak disukai di

dalam kelas.

Konfirmasi 8. Meninjau sejauh mana pemahaman siswa

terhadap pengisian kartu sosiometri.

9. Mendukung perencanaan siswa terhadap

pelaksanaan pergaulan antar teman yang baik

di sekolah.

Akhir : 10. Menyimpulkan hasil pertemuan

11. Merefleksikan kegiatan

12. Merencanakan tindak lanjut

E. Alat dan Media : Angket sosiometri, Komputer, aplikasi sosiometri

F. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian Proses : Pengamatan Langsung Kegiatan pengisian angket

2. Penilaian Hasil

3. Tindak Lanjut

:

:

Penilaian Segera (Laiseg) Hasil pengisian angket sosiometri

Konseling terhadap siswa terisolir dan popular di kelas

G. Sumber Belajar : 1. Prayitno. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

2. Walgito, Bimo. 2011. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: Andi Offset.

3. Aplikasi sosiometri disusun oleh Drs. H. Mastur, M.Pd, Kons

Bontang, 25 Oktober 2019 Guru BK

Page 66: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

56

Mey Marcellina, S.Pd.

NIP. 199105072019032020

BIMBINGAN DAN KONSELING

SMP NEGERI 5 BONTANG

ANGKET SOSIOMETRI

PETUNJUK :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan sejujurnya, karena jawaban

anda berguna bagi Guru Pembimbing untuk mengetahui gambaran hubungan

sosial di kelas anda. Selain itu juga untuk membantu masalah yang anda hadapi.

Kami menjamin kerahasiaan jawaban anda, karena itu tidak perlu ragu-ragu dalam

menjawab.

Konselor: …………………

Nama : …………………………… Jenis kelamin : Lk./Pr.

Kelas : …………………………… Nomor absen : ………

1. Pilihlah dua orang di antara teman anda sekelas yang paling anda sukai dalam

pergaulan sehari - hari di sekolah

Pilihan 1 : ……………………………… alasannya…………………………..……

………………………………………………………………………………………

Pilihan 2 : ……………………………… alasannya ………………………………

………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan dua orang teman anda sekelas yang paling tidak anda sukai dalam

pergaulan sehari - hari di sekolah

Pertama : ……………………………… alasannya ………………………………

……………………………………………………………………………………..

Kedua : ……………………………… alasannya ……………………………….

……………………………………………………………………………………..

Page 67: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

57

Bontang, ……………………

Yang mengisi,

………………………….

tanda tangan dan nama terang

Page 68: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

58

LAMPIRAN KEGIATAN 4 CONTOH TABULASI ANGKET

Page 69: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

59

Page 70: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

60

Page 71: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

61

LAMPIRAN KEGIATAN 5 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )

BIMBINGAN DAN KONSELING LAYANAN INDIVIDUAL

Nama Sekolah : SMP N 5 Bontang Semester : I / II Alokasi Waktu : 1 X 40 menit Tahun Pelajaran : 2019/2020

1. Masalah : Tidak disukai teman karena cara bicara yang kurang jelas.

2 Tugas Perkembangan

: Bertindak atas pertimbangan diri terhadap norma yang berlaku/budaya

3 Bidang Layanan : Pribadi/Sosial

4 Jenis Layanan : Konseling Perorangan

5 Sasaran Pelayanan : Siswa yang memiliki masalah

6 Fungsi Layanan : Pengentasan

7 Tujuan Layanan : Konseli mampu menemukan solusi agar cara bicaranya jelas.

8 Bentuk kegiatan : Individual

9 Tempat Kegiatan : Ruang Konseling

10 Pelaksana Kegiatan

: Konselor sekolah

11 Pendekatan/Teknik : SFBC

12 Proses Kegiatan :

a. Keg.Pendahuluan

: Membangun hubungan pribadi dengan Konseli

b. Kegiatan Inti

1). Identifikasi : Menggali berbagai macam hal berkaitan dengan masalah cara berbicara/berkomunikasi

1). Diagnosa : Memperkirakan penyebab dari masalah berbicara

2). Prognosa : Merencanakan penyelesaian masalahberbicara dengan memperjelas artikulasi dan

Page 72: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

62

memandang lawan bicara

3). Treatment : Membahas tentang masalah latihan artikulasi

4). Evaluasi : Mengkaji kelebihan dan kekurangan dari alternatif yang muncul dan menanyakan komitmen konseli tentang waktu pelaksanaannya

c. Pengakhiran : Menyatakan kemantapannya atas keputusan yang telah di ambil

13 Rencana Penilaian

a. Laiseg : Melakukan penilaian segera dengan UCA (Understanding,Comfort and Action) setelah selesai proses layanan.

b. Laijapen : Melakukan penilaian jangka pendek ( Laijapen) setelah satu bulan selesai pelaksanaan layanan.

c.

Laijapang : Melakukan penilaian jangka panjang ( Laijapang) setelah satu tahun selesai pelaksanaan layanan.

14 Rencana Tindak Lanjut

: Perlu diadakan konseling tahap berikutnya

Bontang, 12 November 2019

Konselor

Mey Marcellina, S.Pd NIP.199105072019032020

Page 73: OPTIMALISASI PENGGUNAAN APLIKASI SOSIOMETRI …

63

KARTU KONSELING