Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
OPTIMASI CARBOMER 940 DAN ASAM STEARAT PADA SEDIAAN KRIM
MINYAK BIJI WIJEN (Sesamum indicum L.) MENGGUNAKAN METODE
DESAIN FAKTORIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh :
Audrey Utama
NIM : 168 114 109
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Pembimbing
OPTIMASI CARBOMER 940 DAN ASAM STEARAT PADA SEDIAAN KRIM MINYAK
BIJI WIJEN (Sesamum indicum L.) MENGGUNAKAN METODE DESAIN FAKTORIAL
Skripsi yang diajukan oleh :
Audrey Utama
NIM : 168 114 109
Telah disetujui oleh :
Pembimbing Utama
(Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt.) Tanggal : 3 Maret 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah ini, maka
saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang – undangan yang
berlaku.
Yogyakarta, 3 Maret 2020
Penulis,
Audrey Utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Audrey Utama
Nomor Mahasiswa : 168 114 109
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
OPTIMASI CARBOMER 940 DAN ASAM STEARAT PADA SEDIAAN KIRM
MINYAK BIJI WIJEN (Sesamum indicum L.) MENGGUNAKAN METODE
DESAIN FAKTORIAL
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 3 Maret 2020
Yang menyatakan
(Audrey Utama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Give Thanks to The God of Heaven, for His
Steadfast Love Endures Forever
-Psalm 136 : 26-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
bimbingan dan berkat kasihNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Optimasi Carbomer 940 Dan Asam Stearat Pada Sediaan Krim Minyak Biji Wijen
(Sesamum Indicum L.) Menggunakan Metode Desain Faktorial” dengan baik.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan berkat, kekuatan, ketabahan,
dan kesehatan selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan naskah
skripsi.
2. Oma, Irwan Utama, Diana Usmanjaya, Crystal Utama, Sonja Utama, Karla
Dyani Pranoto, Kanisius Kenzo Richard, Dominic Denzel Pendragon, Phoenix
Manuella Harijadi, Lucille Utama, Yoga Aryanto, Dave Matthew, Danny
Marvin, dan Carlos Maxmiliano Sumar yang selalu memberikan dukungan
kepada penulis melalui doa, motivasi, support, dan kasih sayang.
3. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Dr. Christine Patramurti, Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
yang selalu memberi dukungan dan motivasi pada mahasiswa didik agar
menjadi mahasiswa yang lebih baik dan berkualitas di masa yang akan datang.
5. Ibu Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing sekaligus
dosen penguji skripsi yang selalu sabar membimbing, memberi masukan,
arahan, dan motivasi selama proses penyusunan skripsi.
6. Ibu Dina Christin Ayuning Putri, M.Sc., Apt. dan Ibu Damiana Sapta
Candrasari, S.Si., M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan
saran dalam proses penyelesaian skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Romo Dr. Cyprianus Kuntoro Adi, S. J. M. A., M.Cs. yang selalu memberi doa,
memotivasi, dan menguatkan saya dalam menjalani perkuliahan serta
pengerjaan skripsi.
8. Monica Lauren Sepoetro selaku teman skripsi sekaligus sahabat dan teman kost
yang selalu memberi dukungan dan masukan sejak awal tahun ajaran di
Fakultas Farmasi hingga sekarang.
9. Christanti Raga, Agustina Lilik, Desty Sandy, Raysha McSeer, Try Atmono,
Maria Angelina Djohan, Maria Ari Kandella, Fransiska Sekar, Odilia Pungki,
Prisca Istin Umbu Moto, Day Stella Maris Gewab, Galang Ciwanna, Maria
Felix Zita, Hendry Steven, Jovan Meinardo, Alexander Pandu, Arnov Mercury
Goecy, dan Andry Nugraha selaku teman belajar, teman praktikum dan teman
berkeluh kesah.
10. Ko Ronald, Ko Steven, Kak Rinsky, dan Andro selaku teman dari Youth Impact
Gereja Keluarga Allah Yogyakarta yang selalu memberi dukungan dan
motivasi.
11. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman selama masa pembelajaran.
12. Seluruh laboran Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan praktikum selama masa
pembelajaran serta penelitian skripsi di laboratorium.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini dan
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis juga berharap tulisan
ini dapat memberikan ilmu pengetahuan baru yang dapat membantu dan mendukung
penelitian berikutnya agar dapat lebih baik lagi.
Yogyakarta, 3 Maret 2020
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. vi
PRAKATA .................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
ABSTRAK .................................................................................................................... 1
ABSTRACT .................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
METODE PENELITIAN .............................................................................................. 5
Alat dan Bahan .......................................................................................................... 5
Identifikasi Golongan Flavonoid ............................................................................... 5
Identifikasi Aktivitas Antioksidan Mennggunakan DPPH ....................................... 6
Cara Pembuatan Krim ............................................................................................... 7
Uji Sifat Fisik Krim Minyak Biji Wijen (Sesamum indicum L.) ............................... 7
Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Minyak Biji Wijen (Sesamum indicum L.) .......... 8
Analisis Hasil ............................................................................................................ 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 8
Identifikasi Golongan Flavonoid ............................................................................... 9
Uji Aktivitas Antioksidan ........................................................................................ 10
Pembuatan Sediaan Krim Minyak Biji Wijen ......................................................... 12
Evaluasi Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sediaan Krim ........................................... 13
KESIMPULAN ........................................................................................................... 23
SARAN ....................................................................................................................... 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 24
LAMPIRAN ................................................................................................................ 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Formula Krim Minyak Biji Wijen .................................................................. 7
Tabel 2. Hasil Identifikasi Golongan Flavonoid ........................................................... 9
Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan .................................................................... 12
Tabel 4. Kategori Intensitas Antioksidan .................................................................... 12
Tabel 5. Hasil Uji Organoleptis .................................................................................. 14
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas .................................................................................. 14
Tabel 7. Hasil Uji pH .................................................................................................. 15
Tabel 8. Hasil Uji Viskositas ...................................................................................... 15
Tabel 9. Hasil Respon Viskositas menggunakan Design Expert 12 free trial ............ 16
Tabel 10. Hasil Uji Daya Sebar .................................................................................. 19
Tabel 11. Hasil Respon Daya Sebar menggunakan Design Expert 12 free trial......... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Reaksi Aktivitas Antioksidan .................................................................... 11
Gambar 2. Reaksi Penyabunan TEA dan Asam Stearat ............................................. 13
Gambar 3. Respon Interaksi Carbomer dan Asam Stearat terhadap Viskositas ......... 17
Gambar 4. Contour Plot Respon Viskositas ................................................................ 18
Gambar 5. Respon Interaksi Carbomer dan Asam Stearat terhadap Daya Sebar ....... 21
Gambar 6. Contour Plot Respon Daya Sebar .............................................................. 21
Gambar 7. Contour Plot Superimposed ...................................................................... 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sertifikat Analisis Minyak Biji Wijen .................................................... 27
Lampiran 2. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Minyak Biji Wijen (Sesamum indicum
L.) ................................................................................................................................ 30
Lampiran 3. Hasil Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sediaan ................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
ABSTRAK
Minyak biji wijen (Sesamum indicum L.) terbukti memiliki efek sinergis
dalam menghambat stress oksidatif tubuh dan akan diformulasikan dalam sediaan krim
yang diharapkan dapat membantu mempermudah penggunaan dan pemanfaatannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa flavonoid dan aktivitas
antioksidan dalam minyak biji wijen, mengetahui adanya pengaruh penambahan
carbomer 940 dan asam stearat pada sediaan krim minyak biji wijen, dan mengetahui
komposisi optimum carbomer 940 dan asam stearat pada sediaan krim minyak biji
wijen.
Optimasi dilakukan menggunakan desain faktorial dengan dua faktor
(carbomer 940 dan asam stearat) dan 2 level (level rendah dan level tinggi) untuk
menentukkan komposisi optimum carbomer 940 dan asam stearat. Sifat fisik sediaan
krim yang diuji meliputi pengamatan organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, dan
daya sebar. Sedangkan parameter untuk stabilitas fisik sediaan yaitu persentasi
pergeseran viskositas dan daya sebar. Analisis data sifat fisik dan stabilitas fisik
dilakukan menggunakan aplikasi Design Expert 12 free trial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak biji wijen (Sesamum
indicum L.) mengandung flavonoid dan memiliki aktivitas antioksidan. Asam stearat
memiliki kontribusi sebesar 42.86 % pada respon viskositas dan 40.38 % pada respon
daya sebar. Sedangkan carbomer 940 memiliki kontribusi sebesar 35.35 % pada respon
viskositas dan 38.12 % pada respon daya sebar. Sehingga dapat disimpulkan asam
stearat lebih dominan dalam mempengaruhi respon viskositas dan daya sebar sediaan.
Komposisi optimum hasil optimasi yang didapat adalah penggunaan Carbomer 940
sebanyak 0.2625 gram dan asam stearat sebanyak 8.05 gram.
Kata kunci : antioksidan, cycling test, desain faktorial, krim, minyak biji wijen
(Sesamum indicum L.).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ABSTRACT
Sesame seed oil (Sesamum indicum L.) is proven to have a synergistic effect
in inhibiting the body's oxidative stress and will be formulated in a cream preparation
that is expected to help facilitate its use and utilization. This study aims to determine
the presence of flavonoid compounds and antioxidant activity in sesame seed oil,
determine the effect of the addition of carbomer 940 and stearic acid in sesame seed oil
preparations, and determine the optimum composition of carbomer 940 and stearic acid
in sesame seed oil preparations.
Optimization was carried out using a factorial design with two factors
(carbomer 940 and stearic acid) and 2 levels (low level and high level) to determine the
optimum composition of carbomer 940 and stearic acid. The physical properties of the
cream preparations tested included observations of organoleptic, homogeneity, pH,
viscosity, and spreadability. While the parameters for the physical stability of the
preparation are the percentage of shift in viscosity and dispersion. Data analysis of
physical properties and physical stability was carried out using the Design Expert 12
free trial application.
The results of this study indicate that sesame seed oil (Sesamum indicum L.)
contains flavonoids and has antioxidant activity. Stearic acid has a contribution of
42.86% in the viscosity response and 40.38% in the scatter power response. Whereas
carbomer 940 had a contribution of 35.35% in the viscosity response and 38.12% in
the scatter power response. So it can be concluded that stearic acid is more dominant
in influencing the viscosity response and spreadability of the preparation. The optimum
composition of the optimization results obtained is the use of Carbomer 940 as much
as 0.2625 grams and stearic acid as much as 8.05 grams.
Keyword : antioxidant, cream, cycling test, factorial design, sesame seed oil (Sesamum
indicum L).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
PENDAHULUAN
Kulit adalah organ terbesar pada mamalia dan merupakan pertahanan
langsung dari faktor eksternal. Fungsi utama kulit adalah menjaga homeostasis dengan
mempertahankan kadar air, ion, dan protein serum di dalam kulit (Darlenski dkk.,
2011). Ada berbagai cara untuk menjaga kesehatan kulit, salah satunya dengan
menggunakan kosmetik (sediaan topikal) yang sesuai dengan jenis kulit. Krim
merupakan salah satu kosmetik berbentuk emulsi setengah padat dengan kandungan
air tidak kurang dari 60% serta dimaksudkan untuk pemakaian luar atau topikal (Juwita
dkk., 2013). Krim dengan sistem emulsi minyak dalam air (m/a) lebih disukai daripada
krim dengan sistem emulsi air dalam minyak (a/m) karena tidak berlemak (Eipstein,
2009). Krim yang mengandung antioksidan menyediakan perlindungan yang lebih
besar terhadap pengaruh lingkungan (matahari, polusi, angin, dan temperatur) pada
kulit, sehingga dapat menghambat penuaan dan kerusakan kulit (Mishra dkk., 2010).
Wijen (Sesamum indicum L) adalah salah satu tanaman tertua di dunia.
Tanaman ini pertama kali ada di Afrika dan India (Pham dkk., 2010). Minyak biji wijen
mengandung kurang lebih 50 – 60 % asam lemak tak jenuh, terutama asam oleat
(C18:1) dan asam linoleat (C18:2, Omega-6). Minyak wijen juga mengandung
antioksidan yang terdapat pada vitamin E, sesamin, dan sesamolin, serta
gammatokoferol yang memberi stabilitas oksidatif yang tinggi. Kandungan antioksidan
ini dapat menghambat peroksidasi 3 lipid dengan mengikat radikal bebas dan
membantu menjaga integritas membran sel (Handajani dkk., 2010 ; Carvalho dkk.,
2012; Yuniwarti dkk., 2018 ; dan Okuma dkk., 1980).
Antioksidan adalah zat yang dapat menghambat proses oksidasi, meskipun
hanya dalam jumlah kecil (10-1000 ppm), mengurangi laju reaksi atau memperpanjang
periode induksi. Efektifitas antioksidan secara langsung terkait dengan meningkatkan
atau memperpanjang proses induksi reaksi oksidasi dari substrat (lipid, protein,
karbohidrat, DNA, dll) dan dapat dinyatakan sebagai indeks antioksidan atau faktor
perlindungan (Carvalho dkk., 2012).
Senyawa aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah antioksidan yang
terkandung dalam minyak biji wijen (Sesamum indicum L.). Bentuk sediaan krim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dipilih karena mudah diaplikasikan, nyaman digunakan, tidak lengket, dan mudah
dicuci dengan air jika dibandingkan dengan sediaan salep dan pasta (Sharon, N., Anam,
S., 2013). Pada pembuatan krim diperlukan zat tambahan yaitu carbomer 940 dan asam
stearat sebagai emulsifying agent. Penambahan ini diharapkan dapat menghasilkan
krim yang memiliki sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan krim yang baik. Carbomer
940 merupakan polimer sintetik dari asam akrilat dengan bobot molekul tinggi dan
berperan sebagai emulsifing agent pada rentang 0,1 – 0,5 % serta memiliki sifat yang
baik dalam pelepasan zat aktif dengan viskositas 30.500 – 39.400 mPas (Rowe, R. C.,
Sheskey, P. J., Quinn, 2009). Asam stearat merupakan basis krim yang umum
digunakan bersama dengan trietanolamin (TEA). Konsentrasi asam stearat yang
digunakan untuk sediaan krim antara 1 – 20 % (Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Quinn,
2009).
Penggunaan emulsifying agent pada formulasi sediaan krim dapat memberi
pengaruh pada sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan krim yang dihasilkan, oleh karena
itu perlu dilakukan optimasi komposisi carbomer 940 dan asam stearat untuk mendapat
range komposisi yang optimum sehingga diperoleh sediaan krim yang memiliki sifat
fisik dan stabilitas fisik yang baik. Desain faktorial merupakan salah satu metode yang
dapat digunakan untuk menentukan komposisi carbomer 940 dan asam stearat yang
tepat agar didapatkan sediaan krim dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik.
Rancangan desain faktorial banyak digunakan dalam percobaan terutama di bidang
industri karena dapat menentukan pengaruh faktor utama dan interaksi terhadap respon
serta melihat efek simultan dari beberapa faktor dan interaksinya (Tantri dkk., 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa flavonoid dan
aktivitas antioksidan dalam minyak biji wijen, mengetahui adanya pengaruh
penambahan carbomer 940 dan asam stearat pada sediaan krim minyak biji wijen, dan
mengetahui komposisi optimum carbemer 940 dan asam stearat pada sediaan krim
minyak biji wijen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental murni dengan metode
desain faktorial menggunakan dua faktor dan dua level untuk menentukan komposisi
optimum carbomer 940 dan asam stearat sehingga krim memiliki sifat fisik dan
stabilitas fisik yang baik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi –
Fitokimia, Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Farmasi, Laboratorium
Farmesetika, dan Laboratorium Kimia Fisika Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah neraca analitik (Ohaus), sendok sungu, kertas
perkamen, cawan porselen, waterbath, batang pengaduk, mortar dan stamper,
viscometer rheosys (Merlin II), pH indikator universal, alat uji daya sebar, kertas saring
whatman no. 1, tabung reaksi, spektrofotometri UV –Vis mini (Shimadzu), dan alat
gelas lainnya (pyrex).
Bahan yang digunakan adalah minyak biji wijen (Sesamum indicum L.)
(kualitas farmasetis, dari PT Brataco Semarang, HCl pekat (P), kristal DPPH (P), etanol
96% (P), NaOH 1N (P), serbuk Zn dan Mg (P), asam stearat (kualitas farmasetis),
carbomer 940 (kualitas farmasetis), vaselin album (kualitas farmasetis), trietanolamin
(kualitas farmasetis), propilenglikol (kualitas farmasetis), cera album (kualitas
farmasetis), dan aquadest. Semua bahan dibeli dari PT. Brataco Jogja.
Identifikasi Golongan Flavonoid
Sampel minyak wijen diambil sebanyak 1 mL kemudian dipekatkan
menggunakan waterbath ± 3 jam pada suhu 90°C untuk memurnikan hasil sehingga
hasil identifikasi lebih dapat dipercaya. Pengujian pertama dilakukan dengan
menambahkan NaOH 2N pada minyak biji wijen yang telah dijenuhkan.
Menghilangnya warna kuning saat penambahan asam mengindikasikan adanya
flavonoid. Pengujian kedua dilakukan dengan menambahkan NaOH dan HCl pada
larutan uji. Pembentukkan warna kuning / orange menunjukkan adanya flavonoid
(Neeta et al., 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Identifikasi Aktivitas Antioksidan Mennggunakan DPPH
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan memekatkan minyak biji
wijen diatas waterbath selama ± 3 jam pada suhu 90°C (±2°C) untuk memurnikan hasil
sehingga hasil identifikasi lebih dapat dipercaya. Kemudian diambil sebanyak 0.5 mL
(20%), 1 mL (40%), 1.5 mL (60%), 2 mL (80%), dan 2.5 mL (100%) lalu dimasukkan
kedalam labu takar 5 mL dan dilarutan menggunakan pereaksi DPPH 0.004%.
Ditunggu OT (Operating Time) ± 30 menit pada suhu kamar untuk memastikan sampel
bereaksi sempurna dengan larutan pereaksi (Widiastuti., Aini, 2008). Lalu serapan
diukur menggunakan Spektrofotometer UV – Vis pada panjang gelombang 517 nm.
Setelah diperoleh nilai absorbansi, dilakukan perhitungan % peredaman berikut :
% 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛 = 𝐴𝑏 − 𝐴𝑠
𝐴𝑏 𝑥 100 %
*keterangan :
Ab = Absorbansi blanko / nilai abs blanko
As = Absorbansi sampel / nilai abs sampel
(Najihudin dkk., 2017).
Kemudian dihitung nilai IC50 dari rata – rata % peredaman tiap konsentrasi.
Nilai IC50 didapat dari perhitungan regresi linear yang diperoleh dalam bentuk
persamaan y = bx + a. Nilai IC50 menyatakan konsentrasi larutan sampel yang
dibutuhkan untuk mereduksi radikal bebas sebesar 50 % (Rahmayani, U., Pringgenies,
D., Djunaedi, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Cara Pembuatan Krim
Tabel 1. Formula Krim Minyak Biji Wijen
Bahan F I (g) F A (g) F B (g) F AB (g)
Minyak Biji Wijen 1.5 mL 1.5 mL 1.5 mL 1.5 mL
Asam Stearat 7.5 7.5 14.55 14.55
Carbomer 940 0.1 0.45 0.1 0.45
Vaselin Album 8 8 8 8
Trietanolamin 1.5 1.5 1.5 1.5
Propilenglikol 8 8 8 8
Cera Album 2 2 2 2
Metil Paraben 0.15 0.15 0.15 0.15
Aquadest add 100 add 100 add 100 add 100
Krim dibuat dengan melelehkan asam stearat, cera album, dan vaselin album
dalam cawan porselen diatas waterbath pada suhu 60°C, kemudian ditambahkan
dengan trietanolamin dan propilenglikol yang sudah dilarutkan didalam air hangat.
Dilakukan pengadukan di dalam mortir yang sudah dihangatkan, ditambahkan minyak
biji wijen dan dihomogenkan. Kemudian ditambahkan carbomer 940 yang telah
dikembangkan sambil kembali dihomogenkan, lalu tambahkan air sedikit demi sedikit
hingga volumenya mencapai 100 mL (Murrukmihadi et al., 2012).
Uji Sifat Fisik Krim Minyak Biji Wijen (Sesamum indicum L.)
Uji organoleptis sediaan krim dilakukan dengan pengamatan terhadap warna,
bau, dan bentuk sediaan (Salman dkk., 2012). Uji homogenitas sediaan krim dilakukan
dengan meletakkan ± 0.5 gram krim di tengah kaca bulat, lalu diletakkan kaca bulat
yang satunya di atas massa krim, dan dilihat homogenitasnya. Krim yang baik jika
terdispersi merata dan tidak ada gumpalan partikel ketika diamati secara visual
(Rindiyantoko, E., Hastuti, 2017). pH sediaan diukur menggunakan kertas indikator,
yaitu dengan cara mencelupkan kertas indikator ke dalam sediaan, kemudian diamati
perubahan warna yang terjadi, lalu dibandingkan dengan skala warna untuk
menentukan pH sediaan (Elcistia and Zulkarnain, 2018).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Uji viskositas dilakukan dengan mengoleskan sediaan ke plat silinder,
kemudian viskositasnya diukur dengan viskometer rheosys yang dilengkapi dengan
spindel dangan kecepatan 13 rpm (Anugrah, L. P., Rijai, L., Prabowo, 2018). Uji daya
sebar dilakukan dengan cara meletakkan ± 0.5 gram krim di tengah kaca bulat.
Kemudian diletakkan kaca bulat yang satunya diatas massa krim dan dibiarkan selama
1 menit. Lalu diukur diameter krim yang menyebar (dengan mengambil panjang rata –
rata diameter dari beberapa sisi). Tahap diulang dengan penambahan beban 10, 50, dan
100 mg tiap 1 menit (Sayuti, 2015).
Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Minyak Biji Wijen (Sesamum indicum L.)
Uji stabilitas fisik krim dilakukan sebanyak 6 siklus. Satu siklus meliputi 24
jam pada suhu rendah dan 24 jam pada suhu tinggi. Pengujian dilanjutkan dengan
mengamati perubahan fisik yang terjadi pada awal dan akhir siklus meliputi
organoleptis, pH, viskositas, daya sebar (Dewi et al., 2014).
Analisis Hasil
Data yang didapatkan dalam penelitian ini berupa hasil uji sifat fisik yang
meliputi organoleptis (bentuk, warna, bau), homogenitas, pH, viskositas, dan daya
sebar serta uji stabilitas krim berupa pergeseran viskositas dan daya sebar. Optimasi
formula dilakukan menggunakan software Design Expert 12 free trial dengan two way
ANOVA pada tingkat kepercayaan 95% sehingga didapatkan interaksi dari kedua
faktor. Selain itu, akan didapatkan area optimum yang ditentukan dari contour plot tiap
respon dan contour plot superimposed.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Minyak biji wijen yang digunakan untuk penelitian ini didapatkan dari PT.
Brataco Jogja. Berdasarkan sertifikat analisis, minyak biji wijen yang digunakan
menggandung Vitamin E (7.3 mg / 100 gram), total lemak (49 %), monounsaturated
fat (46 %), polyunsaturated fat (41 %), lemak jenuh (13 %), asam linoleat (22.1 %),
dan asam oleat (20.6 %). Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Handajani dkk., 2010 ;
Carvalho dkk., 2012 ; dan Okuma dkk., 1980 yang mengatakan bahwa minyak biji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
wijen mengandung kurang lebih 50 % - 60 % asam lemak tak jenuh, terutama asam
oleat dan asam linoleat, vitamin E, sesamin, sesamolin, dan gammatokoferol.
Identifikasi Golongan Flavonoid
Skrining fitokimia menunjukkan bahwa minyak biji wijen (Sesamum
indicum L.) memiliki kandungan antioksidan yang terdapat pada senyawa flavonoid.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Neeta dkk (2015) dengan hasil
positif pada uji golongan flavonoid. Hasil skrining fitokimia dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 2. Hasil Identifikasi Golongan Flavonoid
Golongan
Senyawa Pereaksi
Hasil Positif
(pustaka)
Hasil Penelitian
Gambar Keterangan
Flavonoid
(I)
NaOH : HCl
(3 : 4)
Terjadi
perubahan
warna dari
kuning menjadi
bening karena
penambahan
asam (Neeta
dkk, 2015).
(+)
Terjadi
perubahan
warna dari
kuning
menjadi
bening
Reaksi yang terjadi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Flavonoid
(II)
NaOH + HCl
Terjadi
pembentukan
warna kuning
hingga orange
(Neeta dkk,
2015)
(+)
Terjadi
pembentukan
warna kuning
Reaksi yang terjadi :
Menurut penelitian oleh Zuraida dkk (2017), senyawa fenol dan flavonoid
memiliki kontribusi linear terhadap aktivitas antioksidan, sehingga semakin tinggi
kadar flavonoid maka semakin tinggi pula aktivitas antioksidannya. Senyawa flavonoid
adalah senyawa yang memiliki 15 atom karbon, contohnya sesamin dan sesamolin
(Arifin and Ibrahim, 2018).
Uji Aktivitas Antioksidan
Minyak biji wijen memiliki aktivitas antioksidan yang terdapat pada vitamin
E, sesamin, sesamolin, dan gammatokoferol (Carvalho dkk., 2012 dan Handajani dkk.,
2010). Pengujian aktivitas antioksidan pada penelitian ini menggunakan pereaksi
DPPH dengan reaksi seperti berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 1. Reaksi Aktivitas Antioksidan
Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa minyak biji wijen
(Sesamum indicum L.) memiliki aktifitas antioksidan. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Handajani dkk (2010) dan Carvalho dkk (2012)
dengan hasil positif pada uji aktivitas antioksidan. Hasil pengujian dapat dilihat pada
tabel dibawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan
Konsentrasi % peredaman IC50
10 % 5.869
54.893 %
20 % 25.24
30 % 17.91
40 % 29.64
50 % 35.33
60 % 67.17
Nilai IC50 didapat dari perhitungan regresi linear yang diperoleh dalam bentuk
persamaan y = bx + a. Hasil regresi linear yang didapat adalah y = 0.9957 x – 4.657.
Nilai IC50 menyatakan konsentrasi larutan sampel yang dibutuhkan untuk mereduksi
radikal bebas sebesar 50 % (Rahmayani, U., Pringgenies, D., Djunaedi, 2013).
Tabel 4. Kategori Intensitas Antioksidan
% Inhibisi Aktivitas Antioksidan
50 % - 90 % Tinggi
20 % - 50 % Sedang
0 % - 20 % Tidak ada aktivitas
Berdasarkan kategori oleh Mulyani dkk (2018), suatu bahan dikatakan
memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi jika memiliki nilai % peredaman diatas 50
%. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada konsentrasi 60 % didapatkan aktivitas
antioksidan dengan intensitas tinggi.
Pembuatan Sediaan Krim Minyak Biji Wijen
Penelitian ini menggunakan carbomer 940 dan asam stearat sebagai agen
pengemulsi. Carbomer 940 merupakan polimer sintetik dari asam akrilat dengan bobot
molekul tinggi yang berperan sebagai agen pengemulsi pada rentang 0.1 – 0.5 %. Asam
stearat merupakan agen pengemulsi yang secara fisis berwarna putih atau agak kuning
mengkilap berbentuk padat atau bubuk. Dalam formulasi topikal, asam stearat
umumnya digunakan bersama dengan trietanolamin yang akan menjadi basis krim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Asam stearat akan berperan sebagai agen pengemulsi pada konsentrasi 1 – 20 % (Rowe,
R. C., Sheskey, P. J., Quinn, 2009).
Pada penelitian ini juga digunakan trietanolamin, propilenglikol, dan metil
paraben. Trietanolamin (TEA) berbentuk cairan kental berwarna jernih dan memiliki
sedikit bau amoniak yang umumnya digunakan sebagai alkalizing agent dalam
formulasi sediaan topikal, terutama pembuatan emulsi. Jika TEA dicampurkan dalam
proporsi yang baik dengan asam lemak (seperti asam stearat atau asam oleat), TEA
akan membentuk sabun anionik dengan pH sekitar 8.
Gambar 2. Reaksi Penyabunan TEA dan Asam Stearat
Propilenglikol berbentuk cairan kental, tidak berwarna (bening), dan terasa
manis, berfungsi sebagai humektan pada konsentrasi 15 %. Metil paraben berbentuk
serbuk kristal putih, tidak berbau, dan memiliki rasa sedikit terbakar yang berfungsi
sebagai antimikroba pada konsentrasi 0.02 – 0.3 % yang kompatibel dan memiliki
kelarutan yang baik (Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Quinn, 2009).
Evaluasi Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sediaan Krim
Uji sifat fisik meliputi pengujian organoleptis (bentuk, warna, dan bau),
homogenitas, pH, viskositas, dan daya sebar. Pengujian sifat fisik ini bertujuan untuk
melihat kualitas sediaan dan menjamin bahwa sediaan yang dibuat memiliki
karakteristik sesuai dengan karakteristik sediaan krim yang baik. Uji stabilitas fisik
dilakukan dengan Cycling Test yang dilakukan dengan meletakkan sediaan pada suhu
rendah selama 24 jam kemudian dilanjutkan dengan meletakkan sediaan pada suhu
tinggi selama 24 jam (satu siklus). Pengujian dilakukan sebanyak 6 siklus, kemudian
diamati perubahan fisik (meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, dan daya
sebar) yang terjadi (Dewi dkk., 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan untuk mengetahui bentuk fisik dari
sediaan yang telah dibuat dengan cara meraba, melihat, dan membaui
sediaan (Salman dkk, 2012).
Tabel 5. Hasil Uji Organoleptis
FI FA FB FAB
Tekstur Lembut Lembut Lembut Kaku
Warna Putih Susu Putih susu Putih susu Putih susu
Bau Minyak
Wijen
Minyak
wijen
Minyak
wijen
Minyak
wijen
Dari hasil pengujian organoleptis diatas dapat dilihat bahwa
krim yang dibuat memiliki hasil yang baik kecuali formula AB karena
tekstur krim yang dibuat kaku. Hal ini dapat disebabkan karena formula
AB merupakan campuran dari kedua faktor (asam stearat dan carbomer)
pada level tinggi sehingga tekstur sediaan menjadi kaku.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengamati dan memastikan
bahwa sediaan krim tercampur secara homogen. Krim menunjukkan hasil
yang baik ketika krim terdispersi merata dan tidak ada gumpalan partikel
ketika diamati secara visual.
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas
FI FA FB FAB
R1 Tidak
homogen
Tidak
homogen Homogen Homogen
R2 Homogen Homogen Homogen Homogen
R3 Tidak
homogen
Tidak
homogen Homogen
Tidak
homogen
Dari hasil pengujian homogenitas dapat dilihat bahwa krim yang
baik ada pada formula B (ketiga) karena hasilnya homogen, sesuai dengan
aturan krim yang baik. Formula lainnya tidak homogen kemungkinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
disebabkan karena faktor pencampuran yang tidak stabil sehingga sediaan
yang dihasilkan menjadi tidak homogen.
c. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan untuk
menjamin krim tidak menyebabkan iritasi di kulit. pH sediaan yang baik
berkisar antara 4.5 – 8. (Rindiyantoko, E., Hastuti, 2017 ; Elcistia dan
Zulkarnain, 2018).
Tabel 7. Hasil Uji pH
FI FA FB FAB
R1 7 6 6 6
R2 7 6 6 6
R3 7 7 7 7
Rata - rata 7 6.333 6.333 6.333
SD 0 0.577 0.577 0.577
Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa pH semua sediaan
dapat dikatakan sudah sesuai.
d. Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui kemampuan
mengalir suatu sediaan (Mulyono, A., Ariyanti, 2010). Sediaan krim dapat
dikatakan memiliki viskositas yang baik jika berada pada rentang 2 – 50
Pa.S (Anugrah, L. P., Rijai, L., Prabowo, 2018).
Tabel 8. Hasil Uji Viskositas
FI FA FB FAB
R1 37.666 69.285 34.451 264.007
R2 24.373 71.524 20.764 76.310
R3 21.274 70.205 38.367 98.754
Rata - rata 27.771 70.338 31.194 146.357
SD 8.708 1.125 9.242 102.504
Dari hasil pengujian viskositas diatas dapat dilihat bahwa
sediaan yang masuk range yaitu formula I (pertama) dan formula B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(ketiga) karena masuk dalam rentang (2 – 50 Pa.S). Peningkatan
konsentrasi carbomer 940 dan asam stearat dapat menaikkan viskostas
karena carbomer 940 dapat mengembang ketika terdispersi dalam air
membentuk koloid sehingga sediaan menjadi lebih padat, serta
peningkatan konsentrasi asam stearat dapat meningkatkan konsistensi
(mempengaruhi kekentalan) sediaan sehingga krim menjadi lebih kaku /
padat (Dina dkk., 2017 ; Murrukmihadi dkk., 2012 ; Madan dan Singh,
2010)
Nilai p-value yang didapatkan diperoleh dari uji ANOVA
menggunakan Design Expert 12 free trial dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9. Hasil Respon Viskositas menggunakan Design Expert 12
free trial
Faktor Efek % Kontribusi p - value p – value
persamaan
Carbomer 940 4692.95 35.3478 % 0.0051
0.0032 Asam Stearat 5690.36 42.8604 % 0.0030
Interaksi 313.58 2.36185 % 0.3529
Nilai interaksi antara carbomer 940 dan asam stearat yaitu
0.3529. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai p – value persamaan,
jika nilainya lebih besar maka dikatakan bahwa hipotesis diterima,
sehingga kedua faktor dianggap memiliki pengaruh / efek yang signifikan
terhadap respon viskositas.
Pada penelitian ini diperoleh persamaan terhadap respon
viskositas yaitu sebagai berikut :
Y = -33.22656 + 21.64158 X1 + 3.89872 X2 + 8.28685 X1X2
…..(Persamaan 1)
Y menunjukkan nilai viskositas yang dihasilkan, X1 menunjukkan
carbomer 940 yang diberikan, X2 menunjukkan asam stearat yang
diberikan, dan X1X2 menunjukkan interaksi antara carbomer 940 dan
asam stearat. Nilai koefisien positif mengartikan pengaruh kedua faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
cenderung menaikkan viskositas sediaan. Hal ini disebabkan karena
kedua bahan merupakan stiffening agent yang dapat membentuk massa
krim, sehingga viskositas sediaan menjadi semakin tinggi. Nilai interaksi
keduanya (X1X2) memberikan nilai koefisien positif yang menunjukkan
kedua komponen dapat meningkatkan viskositas, karena kombinasi
keduanya berpengaruh terhadap konsistensi sediaan. (Chomariyah, N.,
Darsono, F. L., Wijaya, 2019 ; Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Quinn, 2009).
Persamaan 1 tersebut akan digunakan untuk menghitung nilai
viskositas pada penelitian dan secara teoritis berdasarkan banyaknya
carbomer 940 dan asam stearat dalam overlay plots.
Gambar 3. Respon Interaksi Carbomer dan Asam Stearat terhadap
Viskositas
Dari gambar 1 (respon interaksi) dapat dilihat bahwa
penambahan konsentrasi carbomer 940 dapat meningkatkan viskositas
baik pada penambahan asam stearat dengan level tinggi (garis merah)
maupun level rendah (garis hitam).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 4. Contour Plot Respon Viskositas
Dari gambar 2 (Contour plot) dapat dilihat bahwa warna pada
gambar diatas menunjukkan tingkat respon yang dihasilkan. Kombinasi
carbomer 940 dan asam stearat pada level rendah menghasilkan viskositas
yang rendah ditunjukkan oleh warna biru pada gambar diatas. Sedangkan
kombinasi carbomer 940 dan asam stearat pada level tinggi menghasilkan
viskositas yang tinggi ditunjukkan oleh warna yang semakin orange. Hal
ini disebabkan karena kedua bahan merupakan stiffening agent yang dapat
membentuk massa krim, sehingga viskositas sediaan menjadi semakin
tinggi.
e. Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui seberapa baik
sediaan menyebar di permukaan kulit karena dapat mempengaruhi
absorbsi obat dan kecepatan pelepasan zat aktif. Sediaan yang baik dan
lebih disukai jika dapat menyebar dengan mudah di kulit serta nyaman
digunakan. Daya sebar yang baik yaitu antara 5 – 7 cm (Ardana dkk.,
2015). Hasil pengujian daya sebar sediaan dapat dilihat di tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tabel 10. Hasil Uji Daya Sebar
FI FA FB FAB
R1 4.625 3.825 4.525 2.1
R2 6.625 3.7 5.975 2.725
R3 6.450 3.850 4.875 2.425
Rata - rata 5.9 3.792 5.125 2.417
SD 1.108 0.080 0.757 0.313
Berdasarkan hasil yang diperoleh, formula yang masuk dalam
range (5 – 7 cm) yaitu formula I dan formula B. Peningkatan konsentrasi
carbomer 940 dan asam stearat dapat menurunkan daya sebar karena
carbomer 940 dapat mengembang ketika terdispersi dalam air membentuk
koloid sehingga sediaan menjadi lebih padat, serta peningkatan
konsentrasi asam stearat dapat meningkatkan konsistensi (mempengaruhi
kekentalan) sediaan sehingga krim menjadi lebih kaku / padat (Dina dkk.,
2017 ; Murrukmihadi dkk., 2012 ; Madan dan Singh, 2010).
Nilai p-value yang didapatkan diperoleh dari uji ANOVA
menggunakan Design Expert 12 free trial dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Hasil Respon Daya Sebar menggunakan Design Expert 12
free trial
Faktor Efek % Kontribusi p - value p – value
persamaan
Carbomer 940 15.58 38.1191 % 0.0002
< 0.0001 Asam Stearat 16.61 40.3818 % 0.0002
Interaksi 5.78 14.1272 % 0.0044
Nilai interaksi antara carbomer 940 dan asam stearat yaitu
0.0044. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai p – value persamaan,
jika nilainya lebih besar maka dikatakan bahwa hipotesis diterima,
sehingga kedua faktor dianggap memiliki pengaruh / efek yang signifikan
terhadap respon daya sebar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Pada penelitian ini diperoleh persamaan terhadap respon
viskositas yaitu sebagai berikut :
Y = 13.45438 – 18.91084 X1 – 0.642013 X2 + 1.12462 X1X2
…..(Persamaan 2)
Y menunjukkan nilai viskositas yang dihasilkan, X1 menunjukkan
carbomer 940 yang diberikan, X2 menunjukkan asam stearat yang
diberikan, dan X1X2 menunjukkan interaksi antara carbomer 940 dan
asam stearat. Nilai koefisien negatif mengartikan pengaruh kedua faktor
cenderung menurunkan daya sebar sediaan. Hal ini disebabkan karena
kedua bahan merupakan stiffening agent yang cenderung memadatkan
massa krim, sehingga daya sebar sediaan menjadi semakin rendah. Nilai
interaksi keduanya (X1X2) memberikan nilai koefisien positif yang
menunjukkan kedua komponen dapat meningkatkan daya sebar, karena
kombinasi keduanya berpengaruh terhadap konsistensi sediaan.
(Chomariyah, N., Darsono, F. L., Wijaya, 2019 ; Rowe, R. C., Sheskey,
P. J., Quinn, 2009).
Persamaan 2 tersebut akan digunakan untuk menghitung nilai
daya sebar pada penelitian dan secara teoritis berdasarkan banyaknya
carbomer 940 dan asam stearat dalam overlay plots.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 5. Respon Interaksi Carbomer dan Asam Stearat terhadap
Daya Sebar
Dari gambar 3 (respon interaksi) dapat dilihat bahwa
penambahan konsentrasi carbomer 940 dapat menurunkan daya sebar
baik pada penambahan asam stearat dengan level tinggi (garis merah)
maupun level rendah (garis hitam).
Gambar 6. Contour Plot Respon Daya Sebar
Dari gambar 6 (Contour plot) dapat dilihat bahwa warna pada
gambar diatas menunjukkan tingkat respon yang dihasilkan. Semakin
tinggi daya sebar yang dihasilkan warna pada Contour plot akan semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
orange. Sebaliknya semakin rendah viskositas, makan warna pada
Contour plot akan semakin biru. Hal ini disebabkan karena kedua bahan
merupakan stiffening agent yang dapat membentuk massa krim, sehingga
daya sebar sediaan menjadi semakin rendah.
f. Contour Plot Superimposed
Hasil Contour Plot Superimposed dibawah didapatkan dari hasil
Contour Plot viskositas dan daya sebar. Daerah berwarna kuning
merupakan area komposisi optimum sedangkan daerah berwarna abu –
abu merupakan area komposisi yang tidak optimum. Area optimum
adalah area dimana viskositas dan saya sebar masuk dalam range aturan
sediaan yang baik
Gambar 7. Contour Plot Superimposed
Titik komposisi optimum berada pada titik yang terdapat bendera /
keterangan pada gambar diatas yaitu komposisi carbomer 940 sebanyak 0.2625
gram dan asam stearat sebanyak 8.05 gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
KESIMPULAN
1. Minyak biji wijen (Sesamum indicum L.) telah terbukti mengandung senyawa
flavonoid dan memiliki aktivitas antioksidan.
2. Penambahan carbomer 940 dan asam stearat memiliki pengaruh terhadap
kenaikkan viskositas dan penurunan daya sebar sediaan krim.
3. Komposisi optimum hasil optimasi yang didapat yaitu carbomer 940 0.2625
gram dan asam stearat 8.05 gram.
SARAN
1. Perlu dilakukan uji aktivitas antioksidan dalam bentuk sediaan krim minyak biji
wijen untuk mengetahui adanya perubahan kandungan antioksidan serta efek
yang ditimbulkan setelah dilakukan formulasi.
2. Perlu dilakukan validasi komposisi optimum yang dapat memberi respon sesuai
kriteria.
3. Perlu dilakukan kontrol pada saat pembuatan krim terutama saat pencampuran
4. Perlu dilakukan uji penerimaan krim untuk mengetahui penerimaan krim
minyak biji wijen di masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, L. P., Rijai, L., Prabowo, W.C., 2018. Formulasi Krim Berbahan Aktif
Minyak Kapulaga (Amomum compactum Soland.) Sebagai Antibakteri
Staphylococcus aureus. Mulawarman Pharmaceutical Conferences,.
Ardana, M., Aeyni, V., Ibrahim, A., 2015. Formulasi Dan Optimasi Basis Gel HPMC
(Hidroxy Propyl Methyl Cellulose) Dengan Berbagai Variasi Konsentrasi.
Journal Of Tropical Pharmacy And Chemistry, 3(2), 101–108.
Arifin, B., Ibrahim, S., 2018. Struktur, Bioaktivitas Dan Antioksidan Flavonoid.
Jurnal Zarah, 6(1), 21–29.
Carvalho, R.H.R., Galvão, E.L., Barros, J.A.C., Conceição, M.M., Sousa, E.M.B.D.,
2012. Extraction, fatty acid profile and antioxidant activity of sesame extract:
(Sesamum Indicum L.). Brazilian Journal of Chemical Engineering, 29(2), 409–
420.
Chomariyah, N., Darsono, F. L., Wijaya, S., 2019. Optimasi Sediaan Pelembab
Ekstrak Kering Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan
Kombinasi Asam Stearat dan Trietanolamin sebagai Emulgator. Jurnal Farmasi
Sains dan Terapan, 6(1), 18–25.
Darlenski, R., Kazandjieva, J., Tsankov, N., 2011. Skin barrier function:
morphological basis and regulatory mechanisms. Journal of Clinical Medicine,
4(1), 36–45.
Dewi, R., Anwar, E., S, Y.K., 2014. Uji Stabilitas Fisik Formula Krim yang
Mengandung Ekstrak Kacang Kedelai (Glycine max). Pharmaceutical Sciences
and Research, 1(3), 194–208.
Dina, A., Pramono, S., Sugihartini, N., 2017. Optimasi komposisi emulgator dalam
formulasi krim Fraksi etil asetat ekstrak kulit batang nangka artocarpus
heterophyllus Lam 15(2), 134–139.
Elcistia, R., Zulkarnain, A.K., 2018. Optimasi Formula Sediaan Krim o/w Kombinasi
Oksibenzon dan Titanium Dioksida Serta Uji Aktivitas Tabir Suryanya Secara In
Vivo. Majalah Farmaseutik, 14(2), 63.
Handajani, S., Manuhara, G.J., Anandito, R.B.K., 2010. Pengaruh suhu ekstraksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
terhadap karakteristik fisik, kimia dan sensoris minyak wijen. Agritech, 30(2),
116–122.
Juwita, A.P., Yamlean, P.V.Y., Edy, H.J., 2013. Formulasi Krim Ekstrak Etanol
Daun Lamun ( Syringodium isoetifolium ). Parmachon Jurnal Ilmiah Farmasi –
UNSRAT, 2(02), 8–13.
Mishra, A.K., Mishra, A., Chattopadhyay, P., 2010. of O / W Sunscreen Cream
Containing Herbal Oil As Dispersed.
Mulyani, T., Ariyani, H., Rahmi, S., 2018. Formulasi dan aktifitas antioksidan lotion
ekstrak daun suruhan (Peperomia pellucida L.) (Formulation and Antioxidant
Activity of Lotion of Suruhan Leaf Extract (Peperomia pellucida L .). Journal of
current pharmaceutical sciences, 2(1), 112.
Mulyono, A., Ariyanti, E.S., 2010. Otomatisasi Pengukuran Koefosien Viskositas Zat
Cair Menggunakan Gelombang Ultrasonik. Jurnal Neutrino, 2(2), 183–192.
Murrukmihadi, M., Ananda, R., Handayani, T.U., 2012. Effect of Crbomer 934 and
Cetyl alcohol Addition as Emulsifier in Ethanolic Extrac Hibiscus (Hibiscus
rosa-sinenis L.) Cream on the Physical Properties and Antibacterial Activities of
Staphylococcus aureus. Majalah Farmasi, 02(2), 152–157.
Najihudin, A., Chaerunisaa, A., Subarnas, A., 2017. Aktivitas Antioksidan Ekstrak
dan Fraksi Kulit Batang Trengguli (Cassia fistula L) dengan Metode DPPH.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 4(2), 70.
Neeta, M.P., Mukta, N., Bilwa, K., 2015. Comparative Qualitative Phytochemical
Analysis of Sesamum indicum L . International Journal of Current
Microbiology and Applied Sciences, 2(2), 172–181.
Pham, T.D., Nguyen, T.D.T., Carlsson, A.S., Bui, T.M., 2010. Morphological
evaluation of sesame (Sesamum indicum L.) varieties from different origins.
Australian Journal of Crop Science, 4(7), 498–504.
Rahmayani, U., Pringgenies, D., Djunaedi, A., 2013. Uji Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Kasar Keong Bakau (Telescopium telescopium) dengan Pelarut yang
Berbeda terhadap Metode DPPH (Diphenyl Picril Hidrazil). Journal of Marine
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Research, 2(4), 36–45.
Rindiyantoko, E., Hastuti, E.D., 2017. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan
Krim yang Mengandung Ekstrak Buah Parijoto (Medinella speciosa). Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9).
Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Quinn, M.E., 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients: Pharmaceutical Excipients, Pharmaceutical Press.
Sayuti, N.A., 2015. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun
Ketepeng Cina (Cassia alata L.). Jurnal Kefarmasian Indonesia, 5(2), 74–82.
Sharon, N., Anam, S., Y., 2013. Formulasi Krim Antioksidan Ekstrak Etanol Bawang
Hutan (Eleutherine pamifolia L. Merr). Online Journal of Natural Science, 2(3),
111–122.
Tantri, G.K.D., Widiharih, T., Wuryandari, T., 2015. Analisis desain faktorial
fraksional 2K-P dengan Metode Lenth. Jurnal Gaussian, 4(3), 497–505.
Widiastuti., Aini, F., 2008. Penetapan Kadar Besi (Fe) Pada Bayam Hijau, Bayam
Raja, dan Bayam Duri Di Pasar Mojosongo. Caraka Tani XXIII, 1, 25–29.
Yuniwarti, E.Y.W., Saraswati, T.R., Kusdiyantini, E., 2018. Aktivitas Antioksidan
Berbagai Minyak Edible Menggunakan Metode DPPH. Buletin Anatomi dan
Fisiologi, 3(1), 85.
Zuraida, Z., Sulistiyani, S., Sajuthi, D., Suparto, I.H., 2017. FENOL, FLAVONOID,
DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK KULIT BATANG
PULAI (Alstonia scholaris R.Br). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 35(3), 211–
219.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
LAMPIRAN
Lampiran 1. Sertifikat Analisis Minyak Biji Wijen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI