OBJECTIVE

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi faktor resiko terjadinya ITP pada pasien pasien pediatric dengan trombositopenia idiopatic purpura

Metode mengembangkan analisis kohort retrospektif dari 259 pasien anak anak yang didiagnosa dengan ITP antara tahun 1991 dan 2000 pada 1 dari 8 organisasi pelayanan yang bekerja sama dengan vaccine safety datalink

menampilkan diagram 595 pasien potensial dengan ITP dari 8 situs vaccine safety datalink dan tidak termasuk pasien dengan penyebab trombositopeni yang diketahui.

Resiko berkembang nya ITP kronis

dinilai dengan menggunakan analisis simpel dan multivariabel.

Result Dari 259 kasus ITP, 197 (70%) akut, 60

(23%) kronis, dan 2 (1%) tidak dapat ditentukan, dari kasus akut, rerata lamanya penyakit 22 hari

pasien dengan penyakit kronik lebih tua, lebih sedikit mengalami perdarahan mukosa

lebih sedikit pasien mengalami penyakit akut sebelum terdiagnosa dan lebih banyak mengalami hasil trombosit >20.000/uL daripada anak anak dengan ITP akut.

CONT..

pada umur ≥10 tahun dan yang mengalami jumlah trombosit ≥20.000/uL diperkirakan memiliki resiko 5 kali lipat berkembang menjadi penyakit kronis dibandingkan dengan anak anak yang mendapatkan penyakit pada umur ≤2 tahun dengan jumlah trombosit ≤20.000/uL.

ANALYSIS

<2 2 - 4 th 5 - 10 th

>100

102030405060708090

100

acute (n=197)%

Age group, y

( n = 73)( n = 68)( n = 51)( n = 65)

DISCUSSION

menemukan bahwa kebanyakan pasien dengan perdarahan kulit, jumlah trombosit < 20 000 /uL, Dan penyakit akut baru dalam 6 minggu didiagnosis. Mayoritas anak-anak juga memiliki bentuk akut ITP yang didapatkan dalam waktu 1 bulan dari diagnosis, dan 1 anak memiliki perdarahan yang serius.

Hasil ini juga menunjukkan bahwa usia dan penyajikan jumlah trombosit memodifikasi risiko untuk penyakit kronis.

menunjukkan bahwa ITP akut dan kronis mungkin penyakit yang berbeda, dan bahwa hubungan antara usia dan penyajian jumlah trombosit bisa memiliki implikasi klinis yang penting.

analisis multivariabel menunjukkan bahwa anak anak perempuan tidak lebih mungkin dibandingkan anak laki-laki yang memiliki ITP selama 6 bulan

pengobatan tidak bisa ditampilkan untuk menawarkan perlindungan dari komplikasi ITP atau untuk mencegah berkembang menjadi ITP kronis.

temuan ini menunjukkan bahwa observasi dengan ketelitian anak-anak dengan ITP tidak menempatkan mereka pada peningkatan risiko untuk mengembangkan menjadi penyakit kronis

Pembatasan lain yang potensial adalah bahwa follow-up data dari peninjauan bagan tidak melampaui 6 bulan setelah diagnosa awal ITP.

membatasi tindak lanjut untuk 6 bulan karena merupakan waktu yang kemudian trombositopenia persisten didefinisikan sebagai kronis

Sebuah studi baru-baru ini, menunjukkan bahwa 26% dari anak-anak dengan trombositopenia persisten pulih dari ITP antara 7 dan 12 bulan setelah diagnosis. ini menunjukkan bahwa definisi saat ITP kronis mungkin tidak sesuai.

CONCLUSIONS

Walaupun ITP cenderung jinak dan kondisi dapat sembuh sendiri, ITP akut dan Kronis merupakan penyakit yang dibedakan berdasarkan umur, jumlah trombosit, gejala perdarahan, dan adanya penyakit akut sebelum didiagnosis. Dokter harus memperhatikan perbedaan ini ketika memberikan nasihat kepada pasien dan keluarga.