16
ORGANISASI AUDIT ARI NARYANTO BAYU AJIPUTRA AZHARIA DEVI AGUSTINA GITA NADYA SANI

Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Akuntansi Sektor Publik

Citation preview

Page 1: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

ORGANISASI AUDIT

A R I N A R YA N T OB AY U A J I P U T R A

A Z H A R I A D E V I A G U S T I N AG I T A N A D YA S A N I

Page 2: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIA

Page 3: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIA1. Standar Audit Pemerintah

SAP merupakan patokan untuk melakukan audit atas semua kegiatan pemerintah yang meliputi pelaksanaan APBN, APBD, BUMN, BUMD, serta kegiatan yayasan yang didirikan oleh pemerintah.2. Auditor Pemerintaha. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) : Auditor Eksternalb. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunanc. ITWILPROP/ITWILKO/ITWILKAB/BAWASDA (INSPEKTORAT)

Page 4: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIAa. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) : Auditor Eksternal

Fungsi BPK secara rinci meliputi :1. Fungsi Operatif2. Fungsi Rekomendasi3. Fungsi Yudikatif

Sistem dan prosedur pemeriksaan BPK secara rinci dapat diuraikan dengan mekanisme kerja-sebagai berikut :1. Pemeriksaan Dokumen.2. Mengkompilasi segenap laporan hasil pemeriksaan dari aparat pengawas semua departemen dan

non departemen serta BPKP untuk dipelajari dan ditemukan hal yang perlu diperiksa secara lebih intcnsif oleh BPK.

3. Hasil kegiatan 1 dan 2 dijadikan bahan untuk penyusunan rencana kerja tahunan (RKT).4. Berdasarkan RKT itu kekuatan pemeriksa BPK disebar dan melakukan pemeriksaan dengan

berpedoman ketentuan teknis pemeriksaan yang ada. Kegiatan ini menghasilkan temuan kelemahan, kekurangan, penyelewengan, pemborosan, dan sebagainya Temuan-temuan tersebut ditindaklanjuti dengan kegiatan :

Page 5: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIAa. Pemutakhiran data dimana dilaksanakan dialog langsung antara BPK dan

instansi yang diperiksa dengan maksud agar temuan-temuan tersebut segera dilakukan perbaikan.

b. Untuk masalah-masalah yang relatif besar dilakukan penyampaian temuan oleh ketua BPK langsung kepada Menteri/pimpinan lembaga yang bersangkutan.

c. Untuk masalah-masalah yang menyangkut pidana setelah dikaji oleh Inspektorat Utama Pengawasan Intern dan Khusus (Irutama Wasinsus) BPK, akan diserahkan ke Kejaksaan Agung dan atau Kepolisian Negara untuk dilakukan penindakan.

d. Untuk masalah-masalah yang menyangkut kerugian negara yang cukup diselesaikan dengan cara ganti rugi, dan diserahkan kepada instansi yang bersangkutan untuk penyelesaian pembayaran ganti ruginya pada kas negara dengan prosedur pengawasan oleh Inspektur UKNBPK.

Page 6: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIA• Hubungan dengan BPKP sebagai pemeriksa internal pemerintah

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah lembaga pemeriksa internal pemerintah, yang bertugas menyiapkan perencanaan dan program pelaksanaan pengawasan bagi seluruh aparat pengawasan fungsional pemerintah. Lembaga ini memberikan masukan tentang pengawasannya terhadap penggunaan keuangan negara kepada BPK yang kemudian dijadikan cumber bagi Badan Pemeriksa mengenai BPKP.

Page 7: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIAb) Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

BPKP dibentuk berdasar Keputusan Presiden RI Nomor 31 Tahun 1983. Pertimbangan yang mendasari dibentuknya BPKP antara lain :a. Peningkatan pembangunan memerlukan peningkatan pengawasan.b. Agar diperoleh hasil pengawasan yang obyektif disamping pengawasan

melekat pada masing-masing unit organisasi pemerintah.c. Perlunya pengawasan yang komprehensif.d. Untuk meningkatkan fungsi pengawasan yang selarna ini dilakukan oleh

Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan.

Page 8: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIAPengawasan dalam istilah BPKP mencakup :1) Pemeriksaan keuangan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.2) Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam penggunaan sarana yang tersedia.3) Penilaian hasil guna dan manfaat yang direncanakan dari suatu program.

Wewenang kepala atau pejabat BPKP antara lain :1) Memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, dan tempat-tempat penimbunan.2) Melihat semua register, buku perhitungan, surat-surat bukti, notulen rapat

direksi/komisaris/panitia dan sejenisnya, basil survei, laporan-laporan pengelolaan dan surat-surat lainnya yang diperlukan dalam pemeriksaan.

3) Melakukan pengamatan kas, surat-surat berharga, dan gudang persediaan.4) Meminta laporan hasil pemeriksaan aparat pengawasan departemen/non departemen

/daerah /BUMN/BUMD.

Page 9: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIA4) Meminta keterangan tentang tindak lanjut pemeriksaan, baik hasil pemeriksaan BPKP sendiri maupun hasil pemeriksaan aparat pengawas lainnya.5) Merninta keterangan kepada semua pejabat baik sipil maupun TNI dan setiap orang baik sebagai perorangan atau dalam dalarn kedudukannya sebagai pejabat suatu Badan/Perusahaan Swasta. Mereka semua diwajibkan memberi keterangan yang diminta oleh kepala atau petugas BPKP yang ditugaskan melakukan pemeriksaan.

Apabila dari hasil pemeriksaan diperkirakan terdapat unsur tindak pidana korupsi, Kepala BPKP melaporkan kepada Jaksa Agung. Kepala BPKP melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Presiden dengan tembusan kepada Menko Ekuin, dan Mensesneg. Hal ini dikarenakan Kepala BPKP diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Page 10: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIAc) ITWILPROP/ITWILKO/ITWILKAB/BAWASDA (INSPEKTORAT)

Inspektorat merupakan aparat pengawas fungsional yang secara taktis operasional berada dan bertanggung jawab kepada kepala daerah, sedangkan secara teknis adminstratif berada dibawah pembinaan Mendagri.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka inspektorat mempunyai fungsi sebagai berikut :1) Melaksanakan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah umum,

pemerintah daerah dan pemerintah desa/kelurahan yang meliputi bidang-bidang pemerintahan.

2) Melaksanakan pengujian serta penilaian atas hasil laporan setiap unsur dan atau instansi di lingkungan pemerintah daerah atas petunjuk kepala daerah.

3) Melaksanakan pengusutan terhadap kebenaran laporan atau pengaduan terhadap penyimpangan atau penyalahgunaan dibidang pemerintahan.

4) Melaksanakan pelayanan teknis administratif dan fungsional.

Page 11: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIAOrganisasi inspektorat dibagi kedalam bidang-bidang sebagai berikut :a) Bagian tata usaha.b) Bidang pemerintahan. c) Bidang sosial dan politik. d) Bidang perekonomian. e) Bidang kesejahteraan sosial.f) Bidang aparatur. g) Bidang pendapatan. h) Bidang kekayaan.

Page 12: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIATANGGUNG JAWAB AUDITOR

The auditing pratice committee yang merupakan cikal bakal dari Auditing praactices board, ditahun 1980, memberikan ringkasan tanggung jawab auditor :1. Perencanaan, pengendalian dan pencatatan.2. Sistem akuntansi. 3. Bukti audit. 4. Pengendalian intern. 5. Meninjau ulang laporan keuangan yang relevan.

Page 13: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

PENERAPAN ORGANISASI AUDIT DI INDONESIAOpini Audita) Wajar tanpa syarat.b) Wajar tanpa pengecualian.c) Tidak setuju (Adverse)d) Penolakan pemberian pendapat (Disclaimer).

Pendapat ini diberikan apabila :a. Auditor ragu akan kewajaran laporan keuangan.b. Auditor tidak mengaudit sehingga tidak mempunyai dasar untuk memberikan

pendapat.c. Auditor berkedudukan tidak independen terhadap pihak yang diauditnya.d. Adanya ketidakpastian yang luar biasa yang sangat mempengaruhi kewajaran

laporan keuangan.

Page 14: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

KONTROVERSI HASIL AUDIT

Page 15: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

KONTROVERSI HASIL AUDIT

Baru pertama kalinya BPK mengaudit BI. Sebelumnya Bank Sentral tersebut diperiksa oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dari hasil Audit BPK atas BI terdapat banyak borok-borok yang terungkap dari neraca awal BO per saat mulai menjadi independen. Dari temuan-temuan tersebut akhirnya BPK menyimpulkan untuk tidak memberikan opnini apa-apa atau disclaimer.

Page 16: Organisasi Audit (Akuntansi Sektor Publik)

THANK YOU A N Y Q U E S T I O N ?