30
1 ORGANISASI KEMASYARAKATAN (Studi Proses Kaderisasi Politik di Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak terasa saat ini Indonesia sebagai salah satu Negara demokrasi merasakan era reformasi sudah 16 tahun berjalan. Hal ini tentu menjadi sebuah prestasi tersendiri mengingat Indonesia dengan multikulturalisme yang tersebar dari sabang sampai merauke. Demokrasi tentu tidak dapat dipisahkan dalam keberhasilan berjalannya era reformasi dikarenakan demokrasi memberikan ruang yang sangat terbuka kepada masyarakat untuk mengekspresikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat yang kini telah merasakan kebebasan baik untuk menyuarakan tuntutan kepada pemerintah bahkan telah memiliki kebebasan untuk berkumpul dalam rangka membentuk sebuah perkumpulan atau organisasi. Kebebasan masyarakat untuk membentuk organisasi tentu sangat sulit untuk diwujudkan saat Soeharto bersama orde baru masih berkuasa. Dengan keterbukaan masyarakat membentuk organisasi memberikan ruang secara legal dan formal demi memperjuangkan hak-hak masyarakat yang harus diberikan pemerintah selaku pelayan masyarakat.

ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

  • Upload
    hatruc

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

1

ORGANISASI KEMASYARAKATAN

(Studi Proses Kaderisasi Politik di Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila

Kabupaten Sleman)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Tidak terasa saat ini Indonesia sebagai salah satu Negara demokrasi merasakan

era reformasi sudah 16 tahun berjalan. Hal ini tentu menjadi sebuah prestasi tersendiri

mengingat Indonesia dengan multikulturalisme yang tersebar dari sabang sampai

merauke. Demokrasi tentu tidak dapat dipisahkan dalam keberhasilan berjalannya era

reformasi dikarenakan demokrasi memberikan ruang yang sangat terbuka kepada

masyarakat untuk mengekspresikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

Masyarakat yang kini telah merasakan kebebasan baik untuk menyuarakan

tuntutan kepada pemerintah bahkan telah memiliki kebebasan untuk berkumpul

dalam rangka membentuk sebuah perkumpulan atau organisasi. Kebebasan

masyarakat untuk membentuk organisasi tentu sangat sulit untuk diwujudkan saat

Soeharto bersama orde baru masih berkuasa. Dengan keterbukaan masyarakat

membentuk organisasi memberikan ruang secara legal dan formal demi

memperjuangkan hak-hak masyarakat yang harus diberikan pemerintah selaku

pelayan masyarakat.

Page 2: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

2

Saat ini berbagai macam organisasi masyarakat telah berdiri dengan berbagai

macam ideologi yang dijadikan sebagai pedoman kepentingan organisasi. Ada

organisasi yang mewakili kepentingan buruh, organisasi yang mewakili kepentingan

pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam dan masih banyak

organisasi dengan mewakili kepentingan yang beragam.

Saat ini sebuah organisasi kemasyarakatan yang telah berdiri sejak orde lama

masih dapat memperlihatkan eksistensinya kepada masyarakat Indonesia. Organisasi

ini adalah organisasi Pemuda Pancasila yang tentu menjadikan Pancasila tidak hanya

sebagai dasar Negara semata namun juga menjadikan Pancasila sebagai ideologi

tunggal organisasi. Tidak hanya itu saja, organisasi Pemuda Pancasila juga

menggunakan lambang Pancasila sebagai lambang organisasi. Hal ini tentu tidak

terjadi di organisasi-organisasi kemasyarakatan lain di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu organisasi Pemuda Pancasila saat ini telah mengalami

proses pergeseran pergerakan. Transformasi organisasi bergeser sesuai dengan era

kepemerintahan yang berubah. Hal ini memberikan bukti bagaimana Pemuda

Pancasila berusaha untuk mempertahankan eksistensi organisasi. Proses pergeseran

yang terjadi ini juga agar Pemuda Pancasila sebagai organisasi senantiasa dapat

diterima oleh masyarakat luas.

Page 3: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

3

Saat ini Pemuda Pancasila memiliki pengurus cabang yang tersebar di seluruh

provinsi di Indonesia. Organisasi ini tidak puas melebarkan sayapnya hanya di

Indonesia dimana organisasi Pemuda Pancasila telah memiliki pengurus cabang di

luar negeri yaitu pengurus cabang organisasi Pemuda Pancasila California Amerika

Serikat (Tempo, 29 Januari 2014).

Keberhasilan organisasi Pemuda Pancasila ini tidak terlepas dari bagaimana

organisasi ini melakukan transformasi diri terkait pergeseran pergerakan.

Transformasi pergeseran ini salah satunya berbentuk melakukan proses kaderisasi dan

rekrutmen inovatif yang sangat maksimal menyesuaikan dengan era yang berkuasa.

Proses keduanya yang maksimal ini tentu tidak hanya dilakukan oleh pengurus pusat

semata. Hal ini terjadi dengan adanya kordinasi pengurus pusat dengan pengurus

wilayah provinsi, pengurus cabang kabupaten/kota hingga pada pengurus kecamatan

dan ranting sebagai akar dari organisasi Pemuda Pancasila.

Kaderisasi dan rekrutmen tidak dapat dipisahkan dalam eksistensi sebuah

organisasi. Hal ini terjadi dikarenakan keduanya sebagai salah satu instrumen yang

menjamin keberlangsungan sebuah organisasi. Apabila proses rekrutmen dan

kaderisasi yang dilakukan tidak maksimal maka eksistensi sebuah organisasi akan

berjalan tidak maksimal pula. Hal ini yang sangat tidak ingin dirasakan oleh

organisasi Pemuda Pancasila sebagai organisasi kemasyarakatan besar yang telah

melahirkan kader-kader terbaik sebagai putra-putri penerus generasi bangsa

Indonesia.

Page 4: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

4

Keberhasilan organisasi Pemuda Pancasila saat ini tentu tidak memberikan dilema

tersendiri bagi organisasi saat ini. Salah satu permasalahan saat ini masyarakat secara

luas memandang organisasi Pemuda Pancasila sangat identik dengan tindak-tindak

kekerasan yang mungkin dapat disebut kearah “premanisme”. Hal ini tentu menjadi

sebuah permasalahan menarik yang dapat mempengaruhi keberlangsungan eksistensi

dari organisasi Pemuda Pancasila itu sendiri.

Permasalahan ini menjadi menarik dikarenakan stigmatisasi negatif “pandangan

masyarakat secara luas” yang menganggap Pemuda Pancasila identik dengan

“kekerasan” akan mempengaruhi proses rekrutmen kader (Beritajatim, 1 November

2013). Hal ini tentu akan mengganggu proses kaderisasi dikarenakan masyarakat

akan sulit untuk direkrut sebagai kader yang akan memberikan kontribusi kepada

Pemuda Pancasila. Namun secara umum saat ini proses perekrutan kader dalam

rangka proses kaderisasi organisasi Pemuda Pancasila tidak menemui hambatan yang

sangat berarti.

Salah satu bukti organisasi Pemuda Pancasila tetap dapat melakukan proses

perekrutan kader demi memaksimalkan proses kaderisasi terwujud sangat efektif.

Organisasi Pemuda Pancasila dapat melebarkan sayapnya dengan memiliki pengurus

cabang di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (Jogjatv, 9 Oktober 2013).

Ini dapat dijadikan sebagai sebuah bukti keberhasilan dikarenakan watak masyarakat

kabupaten Sleman sangat mudah untuk diketahui yaitu syarat akan “anti kekerasan”.

Hal tersebut sedikit mematahkan pandangan negatif masyarakat secara luas

terhadap organisasi Pemuda Pancasila dimana organisasi ini dapat eksis di daerah

Page 5: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

5

yang sangat terkenal akan rasa cinta damai antar sesama masyarakat namun tetap

dapat menerima keberadaan organisasi Pemuda Pancasila meskipun dianggap sebagai

organisasi yang kental akan kekerasan. Eksistensi pengurus cabang Pemuda Pancasila

kabupaten Sleman yang mengalami ”transformasi pergerakan” ini justru melebihi

pengurus wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang secara struktur diatas pengurus

cabang kabupaten Sleman.

Proses kaderisasi dan rekrutmen sebagai bagian dari transformasi dalam bentuk

pergeseran pergerakan tentu tidak dapat dipisahkan dengan eksistensi pengurus

cabang organisasi Pemuda Pancasila kabupaten Sleman. Hal ini terjadi dikarenakan

berjalannya kedua proses yang sangat maksimal dengan menyesuaikan “konteks

masyarakat” kabupaten Sleman serta para pendatang yaitu mahasiswa selaku generasi

muda. Seperti kita ketahui kabupaten Sleman terdiri dari berbagai macam universitas

ternama sehingga kabupaten ini diklasifikasikan sebagai masyarakat dengan konteks

yang multikultur secara keseluruhan.

Dari berbagai macam penjelasan sederhana terkait dengan eksistensi yang

berkaitan dengan transformasi pergeseran pergerakan, rekrutmen dan kaderisasi

diatas Pemuda Pancasila pengurus cabang kabupaten Sleman maka penulis akan

menulis tulisan yang berjudul “PROSES KADERISASI POLITIK DI MAJELIS

PENGURUS CABANG PEMUDA PANCASILA KABUPATEN SLEMAN”.

Page 6: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

6

B. RUMUSAN MASALAH

Dari penjelasan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan

pertanyaan yang menjadi rumusan masalah untuk menjawab “pandangan negatif”

masyarakat secara luas terhadap Pemuda Pancasila yaitu

1. Bagaimana pergeseran pergerakan organisasi Pemuda Pancasila hingga

era reformasi?

2. Bagaimana dinamika pergerakan Majelis Pimpinan Cabang Pemuda

Pancasila Kabupaten Sleman?

3. Bagaimana Proses Rekrutmen dan Kaderisasi yang Dilakukan Majelis

Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulis memilih tema tersebut untuk memberikan tulisan deskriptif dalam

rangka proses informasi kepada masyarakat secara luas tentang proses pelaksanaan

kaderisasi beserta rekrutmen sebuah organisasi kemasyarakatan dalam rangka

merubah pandangan masyarakat yang negatif terhadap eksistensi organisasi Pemuda

Pancasila.

Page 7: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

7

D. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis dapat menjadikan tulisan menjadi

hasil yang bermanfaat yang diklasifikasikan kedalam 2 bagian yaitu:

Manfaat Teoritis :

o Tulisan ini dapat menjadi sumbangsih untuk menambah variasi proses

kaderisasi organisasi kemasyarakatan yang tersebar diseluruh

Indonesia.

Manfaat Praktis :

o Tulisan ini diharapkan dapat meminimalisir stigmatisasi negatif

terhadap keberadaan organisasi Pemuda Pancasila khususnya di

Kabupaten Sleman.

o Tulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai aset tambahan bagi

Organisasi Pemuda Pancasila Pengurus Cabang Kabupaten Sleman.

E. KERANGKA KONSEP

1) Organisasi Kemasyarakatan

Pengertian

Makna dari eksistensi organisasi kemasyarakatan tertuju kepada basis

pergerakan kelompok kepentingan di era sekarang ini. Kelompok kepentingan

merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan sifat, kepercayaan

Page 8: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

8

dan/atau tujuan, yang memiliki kesepakatan bersama untuk mengorganisasikan

diri dalam rangka melindungi dan mencapai tujuan bersama (Surbakti, 2007).

Sedangkan menurut Ethridge dan Handelman didalam buku Miriam Budiardjo

Dasar-Dasar Ilmu Politik (2008) dijelaskan bahwa kelompok kepentingan

merupakan organisasi yang bertujuan untuk melakukan proses mempengaruhi

kebijakan publik yang dianggap penting bagi anggota-anggota organisasi

didalamnya.

Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas terkait dengan pengertian

organisasi masyarakat yang diidentikkan dengan kelompok kepentingan maka

organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila secara jelas masuk kedalam

kelompok kepentingan.

Pemuda Pancasila sebagai sebuah organisasi masyarakat tentu memiliki dasar

tujuan organisasi yang ingin diwujudkan yang tentu didasarkan atas kepentingan

bersama. Disini secara umum terlihat jelas bahwa kepentingan pergerakan

Pemuda Pancasila sebagai salah satu kelompok kepentingan adalah dengan

melakukan proses advokasi terhadap kebijakan pemerintah selaku aparatur

Negara.

Advokasi disini maksudnya bagaimana Pemuda Pancasila memberikan

pengaruh melalui kader-kader yang memiliki posisi dan peran penting untuk

menegaskan secara jelas semua kebijakan yang dirancang serta dilaksanakan oleh

pemerintah sesuai dengan satu pucuk. Pucuk disini maksudnya adalah Pancasila

yang tidak hanya sebagai dasar Negara melainkan juga sebagai ideologi tunggal

Page 9: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

9

pergerakan Pemuda Pancasila demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Fungsi

Fungsi kelompok kepentingan menurut Surbakti (2007 : 109) adalah

melakukan proses memadukan berbagai macam kepentingan yang ada dijadikan

alternatif kebijakan umum sebagai keputusan politik dalam rangka mempengaruhi

kebijakan publik pemerintah.

Dari pengertian diatas terlihat jelas bagaimana kelompok kepentingan

bergerak sesuai pada poros tujuan yang masing-masing diperjuangkan setiap

kelompok. Tujuan yang dijadikan basis pergerakan kelompok kepentingan jelas

didasari atas kepentingan individu-individu yang tergabung dalam kelompok

kepentingan tertentu.

Seiring berjalannya fungsi kelompok kepentingan demi mewujudkan tujuan

yang menjadi bagian dari kepentingan maka kelompok kepentingan tersebut akan

memberikan pengaruh terhadap sebuah kebijakan pemerintah secara politis yang

tentu disesuaikan dengan basis utama kepentingan yang ingin diwujudkan.

Page 10: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

10

Jenis

Ramlan Surbakti (2007) menjelaskan bahwa kelompok kepentingan

diklasifikasikan kedalam 4 jenis kelompok yaitu :

1. Kelompok Anomik

Kelompok yang terbentuk didasarkan atas kesamaan perasaan frustasi,

kecewa, dan tidak puas terhadap sebuah permasalahan. Dari pengertian

diatas terlihat sangat jelas bahwa contoh konkret dari kelompok anomi

adalah orang-orang yang melakukan demonstrasi.

Demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut

didasarkan atas dasar kekecewaan secara keseluruhan terhadap kinerja

pemerintah pada umumnya sehingga melakukan proses perlawanan

dengan melakukan gerakan turun kejalan untuk mengeluarkan hak

berpendapat demi mengakomodasi kepentingan bersama.

Demonstrasi sebagai bentuk dari kelompok kepentingan anomik

bersifat sementara. Sementara disini maksudnya kelompok demonstran

tidak terasosiasi secara permanen melainkan hanya bersifat sementara

terkait dalam proses kegiatan. Hal ini tentu memperlihatkan kelompok

anomik seperti para demonstran akan bubar secara langsung begitu selesai

melakukan demonstrasi terhadap sebuah permasalahan yang mereka

protes.

Page 11: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

11

2. Kelompok Non- asosiasonal

Kelompok yang terbentuk oleh rasa solidaritas kesamaan pekerjaan,

agama, etnis serta wilayah. Salah satu contoh kelompok kepentingan

secara non- asosiasonal adalah paguyuban kedaerahan.

Pada dasarnya kelompok kepentingan non-asosiasonal kurang lebih

memiliki persamaan dengan kelompok kepentingan anomik. Namun

terdapat salah satu perbedaan yang mencolok yaitu kelompok kepentingan

non-asosiasonal memiliki dasar identitas yang jelas untuk diperjuangkan

dalam pergerakan kelompok. Seperti paguyuban kedaerahan tentu dasar

identitasnya sangat terlihat jelas yaitu atas kesamaan identitas ras, suku

dan tempat tinggal didaerah yang sama.

Namun kelompok kepentingan non-asosiasonal memiliki salah satu

kesamaan yang identik yaitu setelah kelompok kepentingan ini melakukan

sebuah gerakan dengan membawa identitas yang jelas yaitu kesamaan

secara sosial dan geografis maka mereka akan membubarkan diri secraa

otomatis tanpa melakukan proses rencana pergerakan selanjutnya sebagai

rencana jangka panjang.

3. Kelompok institusional

Kelompok yang secara formal baik dilembaga-lembaga politik seperti

partai politik maupun yang berada langsung dibawah pemerintahan seperti

birokrasi maupun intitusi militer. Dengan adanya kelompok kepentingan

Page 12: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

12

yang berada dibawah pemerintahan maka memperlihatkan bagaimana

setiap anggota memiliki pengaruh yang cukup besar.

Eksistensi adanya anggota-anggota yang memiliki pengaruh cukup

besar ini maka kelompok kepentingan institusional ini seperti partai politik

dapat memberikan pengaruh dalam proses penyusunan sebuah kebijakan.

Kriteria lain dari kelompok ini adalah setiap anggota kelompok cenderung

memikirkan dan mengartikulasikan kepentingan kelompok sendiri.

4. Kelompok Asosiasonal

Kelompok yang terbentuk didasarkan dengan tujuan eksplisit,

terorganisir secara baik dalam rangka mengartikulasikan kepentingan

kelompok. Kelompok kepentingan asosiasonal juga selalu mengadakan

hubungan secara terus menerus dengan setiap anggota. Hal ini bertujuan

untuk menjaga solidaritas dan loyalitas setiap anggota demi mewujudkan

tujuan organisasi kedepannya.

Dari pemaparan diatas tentu terlihat sangat jelas Organisasi

Kemasyarakatan Pemuda Pancasila merupakan bagian dari kelompok

kepentingan Asosiasonal. Hal ini terbukti bahwa Pemuda Pancasila

merupakan organisasi yang terorganisir sesuai AD/ART dan Peraturan

Organisasi serta menjaga soliditas dan loyalitas antar kader demi menjaga

dan memperkuat eksistensi organisasi. Tidak lupa kesemuanya tentu

bertujuan untuk mewujudkan tujuan bersama yang didasarkan atas nilai-

nilai Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 13: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

13

2) Korporatisme

Pengertian

Korporatisme merupakan istilah yang tidak asing lagi di dunia

organisasi. organisasi disini tentu tidak hanya pada level pemerintahan

selaku pucuk kekuasaan melainkan tertuju pada organisasi diluar

pemerintahan sekalipun. bahkan korporatisme dapat menjadi alat yang

menjadi penghubung antara pemerintahan dengan organisasi diluar

pemerintahan.

Menurut Philippe Schmitter dalam Memahami Ilmu Politik (2007)

dijelaskan bahwa maksud dari korporatisme adalah proses upaya untuk

menghubungkan pemerintah dengan masyarakat maupun masyarakat

dengan pemerintah. Dari pengertian diatas tentu secara korporatisme

menjadi alat yang digunakan oleh pemerintah untuk melakukan proses

interaksi dengan masyarakat. Interaksi dengan masyarakat disini diwakili

oleh organisasi yang disebut dengan organisasi kemasyarakatan.

Organisasi kemasyarakatan diposisikan sebagai kelompok kepentingan.

Hal ini memperlihatkan bagaimana korporatisme menjadi alat kepentingan

antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan selaku representasi

masyarakat dalam proses interaksi kepentingan.

Dari pemaparan korporatisme diatas maka secara jelas korporatisme

terbagi atas 2 jenis. Pertama korporatisme Negara terhadap masyarakat.

Page 14: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

14

Jenis korporatisme ini merupakan proses penegaraan oleh pemerintah

terhadap berbagai macam kegiatan organisasi kemasyarakatan sebagai

kelompok kepentingan. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam proses

kegiatan, organisasi kemasyarakatan sebagai representasi masyarakat

bergantung dengan pemerintah.

Kedua adalah korporatisme masyarakat terhadap Negara. Jenis

korporatisme ini adalah bagaimana organisasi kemasyarakatan

mempengaruhi pemerintahan dalam menjalankan fungsi. Hal ini tentu

memperlihatkan bagaimana legitimasi pemerintah sangat bergantung

dengan organisasi kemasyarakatan sebagai kelompok kepentingan. jenis

korporatisme oleh masyarakat ini terjadi salah satunya di Negara-negara

Barat pasca industri.

Kriteria

Kedua adalah korporatisme masyarakat terhadap Negara. Jenis

korporatisme ini adalah bagaimana organisasi kemasyarakatan

mempengaruhi pemerintahan dalam menjalankan fungsi. Hal ini tentu

memperlihatkan bagaimana legitimasi pemerintah sangat bergantung

dengan organisasi kemasyarakatan sebagai kelompok kepentingan. jenis

Page 15: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

15

korporatisme oleh masyarakat ini terjadi salah satunya di Negara-negara

Barat pasca industri.

Meninggalkan maksud dan jenis korporatisme sebagai alat

penghubung interaksi pemerintah dengan masyarakat terkait kepentingan.

Kriteria menjadi pemaparan yang tidak kalah pentingnya dalam

memahami korporatisme. Kriteria pertama adalah adanya proses

klasifikasi masyarakat secara fungsional. Fungsional disini adalah terkait

konteks profesi yang identik dengan keahlian yang relatif tinggi melalui

pendidikan dan pelatihan serta okupasi yang identik dengan keahlian

melalui latihan yang sederhana.

Kedua, proses pembentukan sebuah kelompok kepentingan harus

disetujui dan diakui oleh pemerintah. Hal ini tentu memperlihatkan secara

jelas bahwa semua kelompok kepentingan yang berdiri berada dibawah

kekuasaan dan pengaruh pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah dapat

melakukan proses pengarahan terhadap pergerakan organisasi.

Fungsi

Korporatisme sebagai alat penghubung antara pemerintah dengan

masyarakat atau sebaliknya terkait dengan kepentingan diposisikan

sebagai model perwakilan kepentingan. Perwakilan kepentingan disini

maksudnya adalah dengan adanya korporatisme khususnya korporatisme

Page 16: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

16

Negara terhadap masyarakat. Pemerintah dapat dengan mudah

memberikan legitimasi kepada organisasi kemasyarakatan demi

mewujudkan kepentingan pemerintah. Tidak hanya itu, perwakilan

kepentingan untuk mewujudkan tujuan dapat dilaksanakan secara praktis

dan cepat dikarenakan pemerintah cukup menunjuk pemimpin organisasi

kemasyarakatan selaku kelompok kepentingan sebagai bagian dari

korporatisme Negara.

Selain itu, korporatisme sebagai perwakilan kepentingan dapat

menjadi alat untuk mengontrol dan memobilisasi masyarakat yang

dipengaruhi. Hal ini agar masyarakat mau mengikuti dan melaksanakan

segala program pemerintah. Korporatisme Negara juga menjadi alat untuk

menjadi tempat masyarakat menyalurkan berbagai macam aspirasi

kepentingan. Namun, proses menyalurkan aspirasi kepentingan dibatasi

menyesuaikan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah.

3) Rekrutmen

Pengertian Rekrutmen

Berbicara keberlangsungan sebuah organisasi masyarakat tentu

rekrutmen politik tidak dapat dipisahkan dikarenakan memiliki pengaruh

yang begitu besar. Rekrutmen politik adalah proses seleksi, pemilihan dan

Page 17: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

17

pengangkatan seseorang ataupun sekelompok orang untuk melaksanakan

sejumlah tugas, fungsi atau peranan didalam sistem politik pada umumnya

dan pemerintahan pada khususnya (Surbakti, 2007). Menurut Miriam

Budiardjo (2008 : 408) pengertian dari rekrutmen politik merupakan

proses yang berkaitan dengan permasalahan seleksi kepemimpinan baik

kepemimpinan secara internal sebuah organisasi maupun kepemimpinan

secara nasional yang lebih luas.

Dari pengertian rekrutmen politik diatas tentu terlihat jelas bagaimana

rekrutmen politik dalam sebuah organisasi merupakan sebuah proses yang

menentukan keberlangsungan sebuah organisasi dimana proses rekrutmen

politik menjadi awal dari proses untuk mempertahankan dan

melanggengkan eksistensi organisasi dalam menjalankan fungsi, tugas

serta peranan yang telah ditetapkan sesuai dengan ideologi yang dianut

oleh organisasi itu sendiri.

Fungsi Rekrutmen

Berbicara fungsi rekrutmen tentu berkaca dari pemaparan pengertian

rekrutmen yang telah disampaikan sebelumnya. Ramlan Surbakti (2007 :

118) menjelaskan bahwa fungsi rekrutmen politik merupakan kelanjutan

dari proses mencari dan mempertahankan kekuasaan. Tidak hanya sampai

disitu, rekrutmen politik juga memberikan kontribusi dengan menjamin

pentingnya keberlangsungan sebuah organisasi.

Page 18: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

18

Menjamin pentingnya keberlangsungan organisasi disini maksudnya

dengan adanya proses rekrutmen maka akan memperlihatkan secara jelas

bagaimana elite organisasi tersebut dapat secara maksimal menjalankan

peranannya sehingga eksistensi organisasi dapat senantiasa terjaga.

Selain itu, fungsi rekrutmen politik tertuju pada proses kepentingan

dalam rangka memperluas dan memperbanyak keanggotaan (Budiardjo,

2008). Maksud dari fungsi ini tentu sangat jelas sebuah organisasi yang

maksimal atau tidak dalam menjalankan peranan tentu dipengaruhi oleh

jumlah keanggotaan yang dimiliki. Oleh karena itu semakin banyak

keanggotaan dengan kualitas terbaik yang dimiliki sebuah organisasi maka

semakin kuat pengaruh organisasi tersebut dilingkungan masyarakat secara

keseluruhan.

Jenis Rekrutmen

Setelah membahas pengertian dan fungsi dari rekrutmen politik tentu

kurang kalau tidak membahas sistem rekrutmen politik sebuah organisasi.

Menurut Nazaruddin Syamsuddin (1993 : 124) dijelaskan bahwa jenis

rekrutmen politik sebuah organisasi terbagi 2. Jenis rekrutmen yang pertama

adalah rekrutmen politik secara terbuka dimana sistem ini memberikan ruang

kesempatan yang bebas dan sama bagi seluruh warga Negara untuk bersaing

secara sehat dalam proses penyeleksian.

Page 19: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

19

Jenis yang kedua adalah rekrutmen politik secara tertutup dimana sistem ini

memberikan kesempatan untuk masuk dan menduduki posisi politik sebuah

organisasi tidak secara bebas kepada seluruh warga Negara melainkan

kesempatan yang diberikan terbatas pada orang-orang tertentu yang direkrut

dalam konteks yang tidak rasional.

Dari penjelasan kedua jenis rekrutmen politik diatas terlihat jelas

bagaimana perbedaan sasaran dari proses rekrutmen dimana pada proses

rekrutmen secara terbuka secara jelas orang-orang yang direkrut ditujukan pada

posisi non strategis di organisasi. Pada sistem rekrutmen tertutup orang-orang

yang direkrut secara tidak rasional ditempatkan pada posisi-posisi strategis

organisasi. Hal ini bertujuan dalam rangka menjadikan mereka elite-elite

politik yang berpengaruh di organisasi tersebut.

4) Kaderisasi

Pengertian Kaderisasi

Kaderisasi tentu tidak asing lagi di telinga kita selaku mahasiswa

khususnya dalam berorganisasi baik organisasi kepemudaan maupun

organisasi-organisasi dengan berbagai variasi pergerakan yang berbeda-beda.

Kaderisasi dimulai dari kata kader yang pada awalnya merupakan istilah

perjuangan yang berasal dari Carde yang bermakna pembinaan yang tetap

terhadap sebuah pasukan inti terpercaya yang kedepannya sewaktu-waktu

Page 20: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

20

dapat diperlukan (Fattah, 2000). Kaderisasi menurut M.Dahlan Al-Barry (2003

: 349) dijelaskan bahwa kaderisasi merupakan proses generasi penerus masa

depan baik dalam ruang lingkup pemerintahan, partai politik maupun

organisasi. Sedangkan menurut Pius A. Patranto (1994 : 294) Kader

merupakan individu yang dididik untuk menjadi pelanjut tongkat estafet suatu

partai politik atau organisasi lainnya.

Dari pengertian kader beserta kaderisasi diatas tentu dapat dilihat bahwa

dalam kader yang termasuk kedalam proses kaderisasi merupakan target yang

menjadi aktor yang diharapkan akan menjadi pemegang peranan penting dalam

sebuah organisasi. Hal ini memperlihatkan bagaimana kaderisasi beserta kader

didalamnya diharapkan untuk mampu memperjuangkan ideologi yang

dipegang oleh sebuah organisasi demi mewujudkan tujuan organisasi secara

menyeluruh.

Tidak hanya itu proses kaderisasi tentu memberikan kontribusi dalam

rangka menempatkan setiap kader-kader di setiap posisi organisasi sesuai

dengan kemampuan setiap anggota. Hal ini bertujuan agar setiap kader dapat

memperjuangkan kepentingan organisasi sesuai dengan bagian-bagian yang

telah ditentukan. Tidak hanya itu kaderisasi diharapkan juga dapat

menciptakan regenerasi kader-kader yang terbaik sehingga menjaga

keberlangsungan organisasi kedepannya.

Page 21: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

21

Jenis Kaderisasi

Menurut Veitzhal Rivai (2006 : 87) dijelaskan secara sederhana bahwa

proses pelaksanaan kaderisasi terbagi atas 2 jenis yaitu kaderisasi secara

Informal dan kaderisasi secara Formal.

Proses kaderisasi informal secara garis besar berjalan dengan jangka

waktu yang cukup lama. Hal ini maksudnya proses kaderisasi terhadap kader

dimulai dari usia belia, remaja hingga dewasa dalam konteks proses

pendidikan demi menjadi pemimpin tertuju pada proses pembentukan

kepribadian yang unggul dalam aspek-aspek yang dibutuhkan agar mampu

bersaing kedepannya.

Fokus dari proses kaderisasi formal bermaksud pada proses untuk

mempersiapkan seseorang calon kader atau lebih dari satu kader secara

terencana, teratur, tertib, tersistematis, terarah serta sengaja untuk dilakukan.

Kesemuanya tentu diselenggarakan secara terlembaga sehingga semakin

menegaskan aspek formal.

Dari penjelasan proses kaderisasi diatas tentu proses kaderisasi yang

digunakan oleh organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila menggunakan

proses kaderisasi formal. Hal ini tentu sangat terlihat jelas dikarenakan

Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang berbadan hukum dengan

memiliki sistem, struktur serta aturan secara legal dan formal.

Page 22: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

22

Proses Kaderisasi

Ridwansyah (2008 : 7) menjelaskan secara sederhana bahwa terdapat 4

tahapan proses kaderisasi sebuah organisasi. Tahapan pertama adalah proses

perkenalan dimana proses ini bertujuan memberikan pengenalan pemahaman

orientasi serta kontribusi kader ketika sudah bergabung kedalam organisasi.

Proses kedua adalah proses pembentukan. Proses ini menjalankan

pembentukan kader yang secara seimbang dengan dilihat dari konteks

kompetensi yang dimiliki setiap kader.

Proses selanjutnya adalah proses pengorganisasian dimana setelah kader-

kader dibina dengan menyesuaikan kemampuan-kemampuan yang dimiliki

maka akan menuju pada proses penempatan setiap kader pada bidang-bidang

yang tersedia. Penempatan ini tentu menyesuaikan pada potensi-potensi yang

dimiliki setiap kader.

Proses terakhir adalah proses eksekusi. Eksekusi disini maksudnya

bagaimana setiap kader yang telah dibina, dibentuk serta diletakkan pada

setiap posisi sesuai kemampuan siap untuk menjadi subjek dari proses

kaderisasi serta memberikan kontribusi nyata kedepannya secara

berkelanjutan.

Page 23: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

23

5) Rekrutmen dan Kaderisasi Organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten

Sleman.

Berdasarkan AD ART beserta pedoman organisasi Pemuda Pancasila

dijelaskan bahwa konsep pelaksanaan proses kaderisasi dan rekrutmen

anggota secara garis besar tertuang pada program Litbang dan

Kaderisasi.Konsep kaderisasi Pemuda Pancasila meliputi :

o Mengadakan pengorganisasian kaderisasi secara bertingkat dan

periodik.

o Merumuskan sistem kaderisasi beserta pola rekrutmen kader

didalamnya.

o Merumuskan kurikulum dan manejemen kaderisasi.

o Menyelenggarakan pembinaan pasca pendidikan kaderisasi yan

diorientasikan pada peningkatan apresiasi kepemimpinan dan

organisasi.

o Mengupayakan berdirinya pusat pendidikan dan pelatihan Pemuda

Pancasila.

o Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tingkat Utama, Madya dan

Pratama.

Dari penjelasan diatas terkait dengan konsep kaderisasi organisasi Pemuda

Pancasila Kabupaten Sleman merujuk pada satu harapan. Harapan disini

maksudnya proses rekrutmen dan kaderisasi berbasis teori oleh para ahli dan

pengurus Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman dapat meminimalisir

Page 24: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

24

stigmatisasi negatif masyarakat selama ini terhadap eksistensi organisasi

Pemuda Pancasila.

F. Definisi Konseptual

a) Organisasi kemasyarakatan didefinisikan sebagai organisasi yang

dibentuk oleh masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan ideologi

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka mewujudkan tujuan

nasional NKRI.

b) Korporatisme merupakan alat penghubung interaksi pemerintah

dengan masyarakat yang diwakilkan oleh organisasi kemasyarakatan

sebagai kelompok kepentingan.

c) Rekrutmen politik dalam organisasi massa didefinisikan sebagai

proses seleksi seseorang yang bergabung didalam suatu organisasi

untuk mengemban dan menjalankan peran dan fungsi organisasi.

d) Kaderisasi politik dalam organisasi massa didefinisikan sebagai proses

generasi generasi muda untuk melanjutkan baik dalam ruang lingkup

pemerintahan, partai politik serta organisasi massa.

Page 25: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

25

G. Definisi Operasional

1. Rekrutmen politik dalam organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman

dapat diukur dari indikator sebagai berikut :

a) Pelaksanaan sistem rekrutmen demi keberlangsungan organisasi.

b) Pelaksanaan sistem rekrutmen dilakukan secara terbuka untuk seluruh

kalangan masyarakat.

c) Rekrutmen dilaksanakan secara masif dan serentak.

2. Korporatisme Negara dalam organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman

dapat diukur dari indikator sebagai berikut :

a) Pengaruh pemerintah terhadap eksistensi organisasi.

b) Kepentingan organisasi disesuaikan dengan kepentingan pemerintah.

c) Partai politik menaungi dan mempengaruhi pergerakan organisasi.

3. Kaderisasi politik dalam organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman

dapat diukur dari indikator sebagai berikut :

a) Pendidikan penanaman Ideologi Pancasila.

b) Pelatihan kader dalam berorganisasi.

c) Pendidikan kader untuk berdiskusi dan debat publik.

d) Pelatihan kader untuk mengaplikasikan dan mengekspresikan

kemampuan diri.

e) Pelatihan kader untuk bersosialisasi dengan masyarakat luas.

Page 26: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

26

H. Metodologi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kabupaten Sleman.Alasan penulis memilih

Sleman sebagai lokasi penelitian dikarenakan karakteristik masyarakat

Sleman sangat berbeda. Sleman terdiri atas masyarakat yang cinta damai dan

anti kekerasan. Oleh karena itu penulis memilih pengurus cabang Pemuda

Pancasila Sleman demi menjawab pandangan negatif masyarakat terhadap

Pemuda Pancasila yang identik dengan kekerasan.

2. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Kualitatif.

Maksud penggunaan paradigma kualitatif terhadap proses rekrutmen dan

kaderisasi organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman ini didasarkan atas

kualitas. Proses mendalami permasalahan yang ada bukan berbasis pada

kuantitas yang ada dilapangan. Hal ini tentu akan memberikan tulisan

deskriptif yang detail dalam menjelaskan proses rekrutmen dan kaderisasi

Pemuda Pancasila secara kualitas dalam menjawab pandangan negatif

masyarakat.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam menulis tulisan

ini meliputi 2 teknik yaitu melakukan proses eksploratif dengan terjun

langsung ke lapangan dalam bentuk proses wawancara kepada sumber-sumber

Page 27: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

27

yang berkaitan dengan fokus dari tulisan ini proses rekrutmen dan kaderisasi

organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman.

Setelah proses pengumpulan data, penulis akan melakukan proses

penyimpanan data melalui beberapa media yaitu melalui transkrip wawancara

secara tertulis, rekaman audio visual serta transkrip rekaman dan catatan yang

disimpan kedalam computer, flashdisk serta media elektronik lainnya.

4. Pemilihan Informan

Didalam tulisan ini penulis menggunakan data yang diklasifikasikan

kedalam dua jenis data yaitu data Primer yang bersumber langsung dari objek

yang dijadikan sebagai kajian penelitian dimana sumber primer

diklasifikasikan atas beberapa narasumber yaitu:

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman.

Sekjen MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman.

Ketua Bidang Organisasi, Kelembagaan dan Keanggotaan MPC Pemuda

Pancasila Kabupaten Sleman.

Ketua Bidang Litbang dan Kaderisasi MPC Pemuda Pancasila Kabupaten

Sleman.

Pengurus dan Fungsionaris MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman.

Ketua Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman.

Pada data Sekunder yang berposisi sebagai data pendukung bersumber

dari dokumen-dokumen yang terkait dengan fokus dari latar belakang masalah

Page 28: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

28

dan rumusan masalah penelitian yang telah dijelaskan diatas dimana dapat

berbentuk dokumen-dokumen, jurnal-jurnal yang terkait dengan eksistensi

organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman dalam merespon pandangan

negatif masyarakat terhadap Pemuda Pancasila yang identik dengan kekerasan

dan premanisme.

5. Analisa Data

Disini penulis melakukan proses analisa data dengan mendeskripsikan

kasus.Proses analisa data menjadi lebih terstruktur dan otentik dikarenakan

bersumber langsung dari data yang diperoleh dilapangan.

Setelah proses analisa data terkait dengan bagaimana data-data dilapangan

dirangkai secara keseluruhan, dilanjutkan proses deskripsi secara jelas yang

bertujuan untuk menjelaskan proses rekrutmen dan kaderisasi organisasi

Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman.Proses ini diharapkan dapat menjawab

pandangan negatif masyarakat yang menganggap Pemuda Pancasila identik

dengan kekerasan dan premanisme.

6. Proses Penelitian

Proses penelitian merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam

bagian metodologi penelitian. Pada bagian proses penelitian disini penulis

memberikan tulisan yang berisi pemaparan secara garis besar terhadap

kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Ini bertuuan

demi mendapatkan data-data yang akan menjadi basis untuk menjawab

Page 29: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

29

rumusan masalah yaitu bagaimana kaderisasi yang dilakukan MPC Pemuda

Pancasila Kabupaten Sleman.

Proses penelitian dimulai dengan melakukan proses wawancara terhadap

informan kunci yaitu dimulai pada bulan Juni hingga bulan Agustus tahun

2014. Proses penelitian melibatkan 3 informan kunci yaitu Ervin Arifianto

selaku Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman, Wahju Wijiyanto

selaku Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Sleman serta Maya Syla selaku

Kepala Bidang Organisasi dan Keanggotaan MPC Pemuda Pancasila

Kabupaten Sleman.

Proses penelitian ini berhasil dilaksanakan dan memperoleh hasil yang

memuaskan yang mengakomodasi data-data terkait dengan sejarah Pemuda

Pancasila, gambaran umum MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman,

pergerakan MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman serta rekrutmen dan

kaderisasi MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman dalam rangka

menjawab pandangan negatif masyarakat secara luas terhadap eksistensi

organisasi Pemuda Pancasila khususnya di Kabupaten Sleman.

I. Sistematika Penulisan

Alur argumen dalam penyusunan skripsi ini terdiri atas 4 Bab. Bab I berisi

tentang bagian pendahuluan yang terdiri dari 8 bagian yaitu latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka

konsep, definisi konseptual, definisi operasional serta metodologi penelitian.

Bab II berisi tentang pemaparan umum berisi profil sejarah, pergeseran

Page 30: ORGANISASI KEMASYARAKATAN BAB I PENDAHULUAN A. …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/76208/potongan/S1-2014... · pengusaha, organisasi yang mewakili kepentingan kelompok islam

30

pergerakan dari orde lama, orde baru dan orde reformasi, makna lambang,

dilema pergerakan serta struktur kepengurusan organisasi kemasyarakatan

Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman.

Bab III berisi tentang deskripsi secara mendalam terhadap data-data yang

telah diperoleh serta diolah dalam bentuk analisis data secara terinci dan

berurutan terkait rekrutmen organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman

dalam melakukan respon terhadap pandangan negatif masyarakat. Bab IV

berisi tentang deskripsi secara mendalam terhadap data-data yang dianalisis

dan berurutan terkait pada proses pelaksanaan kaderisasi organisasi Pemuda

Pancasila Kabupaten Sleman. Bab V berisi tentang kesimpulan dari proses

pemaparan hasil analisis data yang sesuai dengan teori-teori yang dijadikan

acuan bersumber dari Bab II, III, IV serta pemaparan saran-saran dari penulis

untuk Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman.