22
ORGANISASI PEMERINTAHAN NEGARA A. Tatanan Organisasi Pemerintahan Negara Tatanan organisasi pemerintahan negara adalah sejumlah oraganisasi atau lembaga yang dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara,, berupa organisasi kenegaraan dan organisasi pemerintahan. Tatanan organisasi pemerintahan pada suatu negara dipengaruhi oleh bentuk negara dan sistem pemerintahan yang dianut, selain dipengaruhi bentuk negara dan sistem pemerintahan , tatanan organisasi pemerintahan negara juga dipengaruhi oleh tata nilai yang dianut berupa falsafah, cita-cita dan tujuan bernegara serta perkembangan lingkungan stratejik yang dihadapi baik dalam tataran nasional maupun internasional. B. Tatanan Organisasi Kenegaraan 1. Prinsip-Prinsip Penataan Lembaga-Lembaga Negara Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penataan lembaga negara, agar setiap oraganisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas secara proporsional, baik, dan efektif. a. Prinsip Kesatuan Pemerintahan Konsekuensi dari prinsip ini ialah menempatkan presiden sebagai kepala pemerintahan negara yang mempunyai wewenang menetapkan pengangkatan ataupun pemberhentian kepala daerah berdasarkan usulan DPRD, selain itu, prinsip kesatuan pemerintahan juga ditandai dengan dilaksanakannya azas dekosentralis dalam penyelenggaran pemerintahan, yaitu

Organisasi pemerintahan negara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Organisasi pemerintahan negara

ORGANISASI PEMERINTAHAN NEGARA

A.    Tatanan Organisasi Pemerintahan Negara

          Tatanan organisasi pemerintahan negara adalah sejumlah oraganisasi atau

lembaga yang dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara,,

berupa organisasi kenegaraan dan organisasi pemerintahan. Tatanan organisasi

pemerintahan pada suatu negara dipengaruhi oleh bentuk negara dan sistem

pemerintahan yang dianut, selain dipengaruhi bentuk negara dan sistem

pemerintahan , tatanan organisasi pemerintahan negara juga dipengaruhi oleh tata

nilai yang dianut berupa falsafah, cita-cita dan tujuan bernegara serta

perkembangan lingkungan stratejik yang dihadapi baik dalam tataran nasional

maupun internasional.

B.     Tatanan Organisasi Kenegaraan

1.      Prinsip-Prinsip Penataan Lembaga-Lembaga Negara

          Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penataan lembaga

negara, agar setiap oraganisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas

secara proporsional, baik, dan efektif.

a.  Prinsip Kesatuan Pemerintahan

          Konsekuensi dari prinsip ini ialah menempatkan presiden sebagai kepala

pemerintahan negara yang mempunyai wewenang menetapkan pengangkatan

ataupun pemberhentian kepala daerah berdasarkan usulan DPRD, selain itu, prinsip

kesatuan pemerintahan juga ditandai dengan dilaksanakannya azas dekosentralis

dalam penyelenggaran pemerintahan, yaitu pelimpahan wewenang dari

pemerintahan pusat kepada wakilnya atau kepada perangkat pusat didaerah.

b. Prinsip Kedaulatan Rakyat

          Dalam negara demokrasi, kedaulatan ada ditangan rakyat, kedaulatan

dilaksanakan dari, oleh dan untuk rakyat. Prinsip kedaulatan rakyat ini melahirkan

beberapa lembaga-lembaga perwakilan rakyat, seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Prinsip kedaulatan rakyat juga ditandai dengan partisipasi rakyat dalam

penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan di seluruh wilayah negara melalui

organisasi pemerintah pusat.

c.  Prinsip Presidensil

          Dalam prinsip ini presiden merupakan kepala pemerintahan. Yang berwenang

membentuk dewan menteri yang disebut kabinet yang terdiri dari para menteri.

Page 2: Organisasi pemerintahan negara

d. Prinsip Pembagian Daerah

          Berdasarkan prinsip ini wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi dibagi

atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi menjadi atas kabupaten dan

kota.

e.  Prinsip Desentralisasi

          Prinsip ini mengandung makna dan implikasi penyerahan kewenangan dalam

penyelenggaraan kekuasaan negara, dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan

efektifitas pelaksanaan tugas pemerintahan berupa peningkatan kesejahteraan dan

pemberian pelayananan kepada masyarakat dimasing-masing daerah.

f.  Prinsip Supermasi Hukum

          Prinsip ini merupakan syarat bagi seluruh aparatur kenegaraan dan

pemerintahan serta masyarakat wajib mematuhi dan menjunjung tinggi hukum serta

selalu berupaya menegakan hukum demi terwujudnya keadilan.

g. Prinsip Pertanggungjawaban

          Dalam prinsip ini setiap penyelengara negar oleh lembaga negar wajib

dipertanggung jawabkan kepada publik baik darai segi hasil maupun dari segi

finansial melalui pemeriksaan keuangan dan penilaian atas kinerja yang diperoleh.

2.      Lembaga-Lembaga Negara

a.  Majelis Permusyawaratan Rakyat

          MPR mempunyai wewenang mengubah dan menetapkan UUD, serta melantik

dan memberhentikan presiden dan Wakil Presiden. Masa kerja anggota MPR adalah

5 tahun. Anggota MPR terdiri dari anggota-anggota DPR dan anggota-anggota DPD

yang dipilih melalui pemilihan umum. MPR mempunyai alat kelengkapan seperti:

Pimpinan, Badan Pekerja Majelis, Komisi dan Panitia ad hoc.

b. Presiden

          Presiden merupakan pemegang kekuasaan pemerintahan. Dalam melakukan

kewajiban-kewajibannya, presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden selain itu

presiden juga dibantu oleh para mentri yang disebut dengan kabinet.

Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain:

Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD

Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,

dan Angkatan Udara

Page 3: Organisasi pemerintahan negara

Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU

bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.

Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam

kegentingan yang memaksa)

Menetapkan Peraturan Pemerintah

Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri

Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain

dengan persetujuan DPR

Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR

Menyatakan keadaan bahaya.

Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden

memperhatikan pertimbangan DPR

Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan

pertimbangan DPR.

Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah

Agung

Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR

Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan

UU

Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR

dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah

Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan

disetujui DPR

Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan

Mahkamah Agung

Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan

persetujuan DPR.

c.       Dewan Perwakilan Rakyat

          DPR mempunyai Fungsi legalisasi dan fungsi anggaran serta fungsi

pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara. Anggota DPR dipilih

melalui pemilihan umum, anggota DPR sekaligus merupakan anggota MPR, dan

anggota DPR juga mempunyai bebrapa hak, yaitu; hak interpelasi, hak angket, dan

hak menyatakan pendapat. Alat kelengkapan DPR terdiri atas: Pimpinan, Badan

Page 4: Organisasi pemerintahan negara

Musyawarah, Komisi, Badan Legislasi, Badan Anggaran, Badan Akuntabilitas

Keuangan Negara, Badan Kehormatan, Badan Kerjasama Antar-Parlemen, Badan

Urusan Rumah Tangga, Panitia Khusus dan alat kelengkapan lain yang diperlukan

dan dibentuk oleh rapat paripurna.

d.      Dewan Perwakilan Daerah

Tugas dan wewenang DPD antara lain:

Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan

dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan

pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan

sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan

pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk membahas RUU

tersebut.

Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang

berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan

Pemeriksa Keuangan.

Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai

otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan

pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi

lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.

Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan

bahan membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan

APBN.

          Anggota DPD juga memiliki hak menyampaikan usul dan pendapat, membela

diri, hak imunitas, serta hak protokoler.

e.  Badan Pemeriksa Keuangan

          BPK melaksanakan fungsi auditif, yaitu pemeriksaan pengelolaan dan

tanggung jawab tentang keuangan negara. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan

memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden. Untuk

melaksanakan tugasnya anggota BPK dibantu oleh unsur pelaksana badan yang

terdiri dari Sekretariat Jendral, Inspektorat, Auditor, dan Staf Ahli.

f.  Mahkamah Agung

          MA berwenang memeriksa dan memutus pada tingkat kasasi, sengketa

tentang kewenangan mengadili, permohonan peninjauan kembali dan menguji

Page 5: Organisasi pemerintahan negara

materi peraturan-peraturan perundang-undangan dibawah UU terhadap UU.

Susunan MA terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Ketua Muda serta Hakim Anggota.

Calon Hakim diusulkan oleh KY kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan

selanjutnya ditetapkan oleh presiden.

g. Mahkamah Konstitusi

          kewajiban dan wewenang MK adalah: Berwenang mengadili pada tingkat

pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang

terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara

yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai

politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum Wajib memberi

putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran

oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden. MK mempunyai 9 orang hakim konstitusi

yang ditetapkan oleh presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA,

tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh Presiden.

h. Bank Sentral

          Fungsi Bank Sentral dilaksanakan oleh bank indonesia. Dalam menjalankan

tugasnya, BI dipimpin oleh dewan gubernur. Dewan Gubernur terdiri atas Seorang

Gubernur, seoarng Deputi Gubenur Senior dan Sekurang-kurangnya empat orang

atau sebanyak-banyaknya tujuh orang deputi gubernur.

C.     Tatanan Organisasi Pemerintah

1. Prinsip-prinsip Pengorganisasian

a.  Prinsip Kejelasan Tujuan

          Dalam setiap oraganisasi pemerintahan harus memiliki tujuan organisasi yang

dirumuskan secara jelas dan terkait dengan tujuan bernegara yang telah ditetapkan

dalam konstitusi negara.

b. Prinsip Kemitraan dan Pemberdayaan dengan Masyarakat

          Prinsip ini menekan adanya peran aparatur negara dan masyarakat dalam

penyelenggaraan negara untuk melakukan pelayanan publik yang biasa dilakukan

pemerintah melalui kemitraan sehingga struktur organisasi dapat menjadi sederhana

dan efisien.

c.  Prinsip Pembagian Tugas

          Dalam prinsip ini semua tugas pemerintahan negara dibagi kedalam tugas-

tugas organisasi atau satuan organisasi dibawahnya sehingga tidak ada tugas yang

tidak ditangani oleh lembaga pemerintah.

Page 6: Organisasi pemerintahan negara

d. Prinsip Koordinasi

          Prinsip ini menekankan keharusan adanya saling hubungan antar unit

organisasi atau antar lembaga, sehingga tercipta kesatuan arah, dan keserasian

kebijakan, serta tindakan dalam mencapai tujuan nasional.

e.  Prinsip Keberlangsungan Tugas.

          Prinsip ini menekankan bahwa dalam pengorganisasian perlu

dipertimbangkan adanya kepastian bahwa tugas-tugas yang diemban akan terus

berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

f.  Prinsip Proporsionalitas.

          Prinsip ini menekankan bahwa dalam menyusun organisasi harus diperhatikan

keserasian hubungan dan kewenangan baik internal maupun eksternal, beban

tugas, kemampuan dan sumber daya yang ada.

g. Prinsip Keluwesan

          Prinsip ini menekankan bahwa desain suatu tugas organisai perlu disesuaikan

dengan perkembangan dan perubahan lingkungan stratejik sehingga organisasi

dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan stratejik.

h. Prinsip Pendelegasian dan Penyerahan Wewenang

          Prinsip pendelegasian wewenang menekankan tugas-tugas apa yang perlu

dilimpahkan kepada satuan organisasi dibawahnya.

i.   Prinsip Rentang Kendali

          Prinsip ini menekankan pada penentuan jumlah satuan organisasi atau orang

yang dibawahi oleh seorang pimpinan diperhitungkan secara rasional mengingat

terbatasnya kemampuan pemimpin melakukan pengawasan terhadap bawahan.

j.   Prinsip Jalur dan Staf

          Prinsip ini merupakan derivasi dari prinsip pembagian tugas dan menekankan

pada pembedaan unit organisasi yang melaksanakan tugas pokok instansi dan unit

organisasi yang melaksanakan tugas penunjang terhadap tugas pokok dalam

mencapai tujuan organisasi.

k. Prinsip Kejelasan dalam Pembaganan

          Prinsip ini menekankan bahwa dalam menyusun organisasi dibuat bagan yang

menggambarkan secara jelas mengenai kedudukan, susunan jabatan, pembagian

tugas dan fungsi, serta hubungan kerja antara satuan organisasi yang bersangkutan.

l.   Prinsip Legalitas

Page 7: Organisasi pemerintahan negara

          Prinsip ini menekankan bahwa setiap pembentukan organisasi pemerintahan

negara harus didasarkan pada ketentuan hukum yang ada dan ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan, sehingga kewenangan dan operasinya memiliki

landasan hukum.

2. Organisasi Pemerintah Pusat

Pada dasarnya, bentuk organisasi pemerintahan pusat terdiri dari lembaga

kepresidenan, kementerian negara, departemen, dan lembaga pemerintahan non

departemen serta organisasi pemerintah pusat lainya. Keberadaan organisasi

pemerintahan pusat dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a.  Departemen

Terdapat 3 katagori departemen yaitu:

1.      Departemen yang dibentuk untuk melaksanakan urusan-urusan tertentu yang

meliputi bidang moneter dan fiskal, politik luar negri, peradilan, agama, pertahanan

dan keamanan. Kewenangan tersebut diwadahi Departemen Keuangan,

Departemen Luar Negri, Departemen Kehakiman, Departemen Agama, serta

Departemen Pertahanan.

2.      Departemen yang dibentuk untuk melaksanakan urusan-urusan tertentu yang

merupakan tugan esensial negara yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan dan

kebudayaan, pertanian, kelautan, pertambangan, perhubungan, serta industri dan

perdagangan. Kewenangan tersebut diwadahi Departemen Kesehatan, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pertanian, Departemen kelautan,

Departemen Pertambangan, Departemen Perhubungan, serta Departemen Industri

dan Perdagangan.

3.       Departemen yang dibentuk karaena keberadaanya diperlukan dalam

penyelengaraan pelaksanaan urusan pemerintahan yang meliputi urusan

pemerintahan dalam negri, pekerjaan umum, masalah sosial dan tenaga kerja, yang

masing-masing ditangani oleh Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan

Umum, Departemen Sosial, dan Departemen Tenaga Kerja.

b. Lembaga Pemerintahan Non Departemen

          LPND mempunyai tugas membantu presiden berupa: mengembangkan

kebijakan nasional strategis dan menyelenggarakan pelayanan antar instansi, sesuai

bidang dan tanggung jawabnya.

c.  Organisasi Pemerintahan Lainnya

Page 8: Organisasi pemerintahan negara

1. Tentara Nasional Indonesia ( TNI )

          TNI berperan sebagai alat pertahan NKRI bertugas melaksanakan kebijakan

pertahanan negara. Fungsi TNI adalah melaksanakan salah satu fungsi

pemerintahan negara dibidang  pertahanan negara yaitu menjaga dan melindungi

kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari

segala ancaman.

2. Kepolisian Negara

          Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang bertugas

memulihkan keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta

memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Fungsi

kepolisian adalah melaksanakan salah satu fungsi pemerintahan negara dibidang

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

3. Kejaksaan Republik Indonesia

          Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang mempunyai tugas

melaksanakan kekuasaan negara terutama dibidang penuntutan dalam tata susunan

kekuasaan badan-badan penegak hukum dan keadilan. Pelaksanaan kekuasaan

negara tersebut diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan

kejaksaan Negeri. Kejaksaan dipimpin oleh jaksa agung yang bertanggung jawab

langsung kepada presiden.

4. Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri

          Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri dapat berupa Kedutaan Besara

Republik Indonesia, Konsultan Jenderal Republik Indonesia, Konsulat Republik

Indonesia dan Perutusan Tetap Republik Indonesia.

5. Kesekretariatan Lembaga Negara

          Kesekretariatan Lembaga Negara berfungsi memberikan bantuan teknis dan

administrasi bagi lembaga-lembaga negara. Sekretariat Lembaga Negara dipimppin

oleh sekretaris Jendaral, kecuali skretariat Negara/Kabinet dipimpin oleh Skretaris

Negara yang dapat diberikan kedudukan setara dengan Menteri Negara.

6. Organisasi Ekstra Struktural

          Institusi ini dibentuk untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dibidang

tertentu dalam rangka merumuskan dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan atau

pelaksanaan pelayan yang berkenaan lebih dari satu urusan pemerintahan yang

saling berkaitan dengan bidang tugas dan tanggung jawab Departemen. Dalam

instansi ini terdapat dua bentuk kelembagaan, yaitu dewan dan badan.

Page 9: Organisasi pemerintahan negara

3. Organisasi Pemerintahan Daerah

a. Pembagian Daerah

          Daerah otonom tidak mempunyai hubungan hierarki satu sama lain, artinya

daerah provinsi tidak membawahi daerah kabupaten dan daerah kota dalam

kedudukan masing-masing sebagai daerah otonom. Provinsi dalam kedudukannya

sebagai wilayah administrasi yang dipimpin oleh Gubernur dan  selaku wakil

pemerintah pusat yang memiliki kewenang koordinasi antara Kabupaten/kota dalam

wilayahnya, serta berperan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan. Dalam

pembagian daerah otonom Kabupate/Kota digunakan split model, yaitu menjadikan

daerah otonom Kabupaten dan Kota sebagai daerah otonom yang murni,.

b. Prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

          Dalam konteks SANKRI prinsip penyelenggaraan pemerintahan daerah

secara keseluruhan berpedoman pada halhal sebagai berikut:

1.      Digunakan asas-asas desentralisasi, dekosentralisasi, dan tugas pembantuan

2.      Penyelengaraan asas desentralisasi secara utuh di daerah Kabupaten dan

Kota.

3.      Asas tugas pembantu dilaksanakan di daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.

c. Otonomi Daerah

1. Tujuan Otonomi Daerah

          Berdasarkan UU No.22 Tahun 1999 dalam penjelasanya menyebutkan bahwa

tujuan pemberian otonomi adalah untuk:

a.  Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat

b. Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan.

c.  Memelihara hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antara daerah

dengan pusat demi terciptanya keutuhan NKRI

2. Prinsip-Prinsip Otonomi Daerah

Berdasar pada UU No.22/1999 prinsip-prinsip pelaksanaan Otonomi Daerah adalah

sebagai berikut :

1.      Penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memperhatikan

aspek-aspek demokrasi, keadilan, pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman

daerah.

2.      Pelaksanaan Otonomi Daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan

bertanggung jawab

Page 10: Organisasi pemerintahan negara

3.      Pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah

Kabupaten dan daerahKota, sedang Otonomi Daerah Propinsi merupakan Otonomi

Terbatas.

4.      Pelaksanaan Otonomi Daerah harus sesuai dengan Konstitusi negara

sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar

daerah.

5.      Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan kemandirian Daerah

Otonom, dan karenanya dalam daerah Kabupaten dan daerah Kota tidak ada lagi

wilayah administrasi.

6.      Kawasan khusus yang dibina oleh Pemerintah atau pihak lain seperti Badan

Otorita, Kawasan Pelabuhan, Kawasan Pertambangan, Kawasan Kehutanan,

Kawasan Perkotaan Baru, Kawasan Wisata dan semacamnya berlaku ketentuan

peraturan Daerah Otonom.

7.      Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi

badan legislatif daerah, baik sebagai fungsi legislasi, fungsi pengawas maupun

fungsi anggaran atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

8.      Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah Propinsi dalam

kedudukannya sebagai Wilayah Administrasi untuk memelaksanakan kewenangan

pemerintahan tertentu yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil

Pemerintah.

9.      Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan, tidak hanya dari

Pemerintah Daerah kepada Desa yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan

prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan

dan mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan.

d.  Susunan Pemerintahan Daerah

Struktur organisasi pemerintah daerah terdiri dari:

1.    DPRD ( sebagai Badan Legislatif)

          Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan, komisi-komisi, dan panitia-

panitia, DPRD juga dilengkapi dengan Sekretariat DPRD yang bertugas membantu

DPRD dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya

Fungsi Sekretariat DPRD meliputi:

a.       Fasilitasi rapat anggota DPRD

b.      Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas anggota DPRD

Page 11: Organisasi pemerintahan negara

c.       Pengelolaan tata usaha DPRD

2.    Pemerintah Daerah ( sebagai Badan Eksekutif )

          Setiap daereah dipimpin oleh seorang kepala daerah sebagai kepala eksekutif

yang dibantu seorang Wakil Kepala Daerah. Perangkat daerah terdiri dari,

Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah.

a.  Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

          Kepala daerah sebagai kepala eksekutif mempunyai masa 5 tahun dan dapat

dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatanya. Disamping sebagai pimpinan

pemerintahan, Kepala Daerah adalah pengayom masyarakat yang bersikap dengan

lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara serta masyarakat umum

daripada kepentingan pribadi, golongan, dan aliran lainnya.

b. Perangkat Daerah

          Perangkat daerah merupakan organisasi pada Pemerintah Daerah yang

bertanggungjawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam

penyelengaraan pemerintahan.

1.             Perangkat Daerah Provinsi ( Sekretariat Daerah, Dinas Provinsi &

Lembaga Teknis Daerah)

a.  Sekretariat Daerah

          Tugas sekretariat daerah Provinsi adalah membantu Gubernur dalam

Penyelenggaraan pemerintahan serta memberikan pelayan administratif kepada 

seluruh perangkat daerah provinsi,

Fungsi yang dilakukan meliputi:

1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi.

2. Penyelenggar administrasi pemerintahan.

3. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana

pemerintahan.

b. Dinas provinsi

          Dinas provinsi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi

dan dekosentralisasi.

. Fungsi yang dilakukan Dinas Provinsi meliputi:

1. Perumusan kebijak teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum.

3. Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya

Page 12: Organisasi pemerintahan negara

c.  Lembaga Teknis Daerah

          Lembaga teknis daerah Provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkenaan dengan penelitian

dan pengembangan, perencanaan, pengawasan, serta pendidikan dan pelatihan.

Fungsi Lembaga Teknis Daerah meliputi:

1. Perumusan kebijakan teknis.

2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi.

2. Perangkat Dearah Kabupaten/Kota (Sekretariat Daerah, Dinas Daerah &

Lembaga Teknis Daerah)

a. Sekretariat Daerah

          Tugas sekretariat daerah Kabupaten/Kota adalah membantu Bupati/Walikota

dalam Penyelenggaraan pemerintahan serta memberikan pelayan administratif

kepada  seluruh perangkat daerah Kabupaten/Kota.

Fungsi yang dilakukan meliputi:

1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.

2. Penyelenggar administrasi pemerintahan.

3. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana

pemerintahanan.

b.Dinas Kabupaten/Kota

          Dinas kabupaten/kota mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

desentralisasi dan dekosentralisasi.

Fungsi yang dilakukan Dinas Kabupaten/Kota meliputi:

1. Perumusan kebijak teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum.

3. Pembinaan terhadap UPTD.

c. Lembaga Teknis Daerah

          Lembaga teknis daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu

Bupati/Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkenaan

dengan pen Fungsi Lembaga Teknis Daerah meliputi:

1. Perumusan kebijakan teknis.

2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota.

d.Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan

1. Status, Tugas dan Fungsi Pemerintah Kecamatan

Page 13: Organisasi pemerintahan negara

          Dalam kedudukannya sebagai aparat daerah otonom, Kecamatan

melaksanakan tugas yang didelegasikan Bupati/Walikota. Dengan demikian pada

prinsipnya ada dua fungsi pemerintah kecamatan, yaitu penyelenggaraan

pemerintahan daerah Kabupaten/Kota pada wilayah kecamatan, dan memberikan

pelayanan publik.

2.Kelembagaan Kecamatan

Struktur kelembagaan pemerintah kecamatan terdiri dari:

-          Camat

-          Sekretaris Kecamatan

-          Seksi Kecamatan

-          Forum Musyawarah Kecamatan

3. Status, Tugas dan Fungsi Pemerintah Kelurahan

          Kelurahan sebagai kesatuan wilayah kecil dalam wilayah kecamatam yang

berfungsi sebagia unnit kerja pelayanan kepada masyarakat yang dilimpahkan oleh

camat kepada lurah. Secara manajerial, pemerintah kelurahan perlu memiliki

kemandirian akuntabilitas publik yang cukup memadai, dalam interaksinya yang

bersifat langsung kepada masyarakat.

4.Kelembagaan Kelurahan

Struktur kelembagaan pemerintah kelurahan terdiri dari:

-          Lurah

-          Sekretaris Kelurahan

-          Seksi Kelurahan

e. Pemerintahan Desa

          Desa dapat dibentuk, dihapus, dan digabung dengan memperhatikan asa-

usulnya prakarsa masyarakat serta luas wilayah, jumlah penduduk, sosial budaya,

potensi desa lainya dengan persetujuan pemerintah kabupaten dan DPRD.

Desa memiliki kewenangan sebagai berikut:

a.  Kewenangan berdasarkan hak asal-usul desa

b. Kewenangan yang belum dilaksanakan daerah dan pemerintah

c.  Kewenangan tugas pembantuan dari pemerintah.

f.Otonomi Khusus

          Pertimbangan  dan alasan pemberian Otonomi khusus pada daerah tertentu

setingkat Provinsi sebagi berikut:

Page 14: Organisasi pemerintahan negara

a.  Karena kedudukannya yang penting dalam mendukung penyelenggaraan

pemerintah Negara Repunlik Indonesia. Otonomi khusus DKI Jakarta.

b.  Keistimewaan kedudukannya dalam sejarah perjuangan nasional, serta

memperhatikan peranan ulama dalam penetapan kebijakan daerah. Otonomi khusus

DI Aceh

c.   Keistimewaan karena asal-usul dan peranannya dalam sejarah perjuangan

nasional. Otonomi khusus DI Yogyakarta

d. Pertimbangan adanya pengakuan dan penghormatan terhadap satuan-satuan

pemerintahan daerah yang bersifat khusus serta mempertahankan integrasi bangsa

dalam wadah NKRI denga menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan sosial

budaya masyarakat. Otonomi khusus Papua.

D.    Hubungan Antara Pusat dan Daerah serta Antar Daerah

          Daerah otonom berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi mereka, pada prinsipnya

tetap berada dalam ikatan NKRI. Dengan demikian setiap upaya dan kegiatan

apapun dalam berbagai bidang  yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah

harus tetap dalam bingkai NKRI.

1. Hubungan antara Pusat dan Daerah

Secara garis besar hubungan antara pemerintah pusat dan daerah mencakup

adanya:

a.  Hubungan kewenangan, bahwa pusat memberikan sejumlah kewenangan

kepada daerah baik sesuai dengan asas desentralisasi, dekosentralisasi ataupun

tugas pembantuan.

b. Hubungan pembinaan dan pengawasan, agar implementasi kebijakan otonomi

daerah daoat berlangsung sesuai dengan garis kebijakan nasional, diperlukan upaya

pembinaan yang dilakukan pemerintah pusat kepada pemerintah daerag.

c.  Hubungan keunagan, agar penyelenggaraan pembanguan daerah dalam sisitem

NKRI tidak menimbulkan kesenjangan, maka dibutuhkan perimbangan keuangan

anatar pemerintah pusat dengan daerah.

d. Hubungan kerjasama dan penyelesaian perselisihan, dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah memungkinkan adanya kerja sama antar-daerah untuk

membangun sinergitas dan model kerjasama yang saling menguntungkan.

2. Hubungan Antar-Daerah

Page 15: Organisasi pemerintahan negara

          Pada prakteknya pemerintahan sangat dimingkinkan adanya hubungan antar

daerah, baik antar provinsi, antara provinsi dengan kabupaten/kota atau antar

kabupaten/kota.

E.Organisasi Independen

Organisasi Independen dibeuntuk untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam

rangka penyelenggaraan negar yang bersifat mandiri dan bebas dari campur tangan

pemerintah atau pihak-pihak lainnya, kecuali pembentukan dan anggarannya.

Organisasi independen mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Keberadaannya ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Melaksanakan tugas-tugas tertentu secara mandiri.

3. Pembiyayan dari APBN.

4. Nomenklatur Organisasi independen dapat disebut komisi & nama lainnya yang

sesuai.

5. Kedudukan:

-       Berada diluar organisasi pemerintahan

-       Bertanggung jawab kepada masyarakat

-       Tidak memihak kepada instansi tertentu dan tidak dapat di intervensi oleh

siapapun.

6. Tugas:

-       Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kebijakan dalam urusan

pemerintahan tertentu

-       Melaksanakan tugas dalam bidang urusan pemerintahan tertentu.

7. Wewenang:

-       Mengajukan pertanyaan dan pernyataan pendapat

-       Melakuan pemeriksaan

-       Melakukan monitoring dan klaririfikasi

-       Memberikan rekomendasi pada instansi terkait

-       Memberikan nformasi kepada media masa.

8. Susunan Organisasi / keanggotaan:

-          Susunan keanggotaan terdiri dari: ketua dan wakil ketua, unsur organisasi

dan sekretariat sebagai penunjang. Kesnggotaan beralas dari tokoh agama, tokoh

masyarakat, anggota lembaga swadaya masyarakat, dan kalangan perguruan tinggi.