Upload
operator-warnet-vast-raha
View
401
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ORGANISASI PEMERINTAHAN NEGARA
A. Tatanan Organisasi Pemerintahan Negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara adalah sejumlah oraganisasi atau
lembaga yang dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara,,
berupa organisasi kenegaraan dan organisasi pemerintahan. Tatanan organisasi
pemerintahan pada suatu negara dipengaruhi oleh bentuk negara dan sistem
pemerintahan yang dianut, selain dipengaruhi bentuk negara dan sistem
pemerintahan , tatanan organisasi pemerintahan negara juga dipengaruhi oleh tata
nilai yang dianut berupa falsafah, cita-cita dan tujuan bernegara serta
perkembangan lingkungan stratejik yang dihadapi baik dalam tataran nasional
maupun internasional.
B. Tatanan Organisasi Kenegaraan
1. Prinsip-Prinsip Penataan Lembaga-Lembaga Negara
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penataan lembaga
negara, agar setiap oraganisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas
secara proporsional, baik, dan efektif.
a. Prinsip Kesatuan Pemerintahan
Konsekuensi dari prinsip ini ialah menempatkan presiden sebagai kepala
pemerintahan negara yang mempunyai wewenang menetapkan pengangkatan
ataupun pemberhentian kepala daerah berdasarkan usulan DPRD, selain itu, prinsip
kesatuan pemerintahan juga ditandai dengan dilaksanakannya azas dekosentralis
dalam penyelenggaran pemerintahan, yaitu pelimpahan wewenang dari
pemerintahan pusat kepada wakilnya atau kepada perangkat pusat didaerah.
b. Prinsip Kedaulatan Rakyat
Dalam negara demokrasi, kedaulatan ada ditangan rakyat, kedaulatan
dilaksanakan dari, oleh dan untuk rakyat. Prinsip kedaulatan rakyat ini melahirkan
beberapa lembaga-lembaga perwakilan rakyat, seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Prinsip kedaulatan rakyat juga ditandai dengan partisipasi rakyat dalam
penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan di seluruh wilayah negara melalui
organisasi pemerintah pusat.
c. Prinsip Presidensil
Dalam prinsip ini presiden merupakan kepala pemerintahan. Yang berwenang
membentuk dewan menteri yang disebut kabinet yang terdiri dari para menteri.
d. Prinsip Pembagian Daerah
Berdasarkan prinsip ini wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi dibagi
atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi menjadi atas kabupaten dan
kota.
e. Prinsip Desentralisasi
Prinsip ini mengandung makna dan implikasi penyerahan kewenangan dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara, dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan tugas pemerintahan berupa peningkatan kesejahteraan dan
pemberian pelayananan kepada masyarakat dimasing-masing daerah.
f. Prinsip Supermasi Hukum
Prinsip ini merupakan syarat bagi seluruh aparatur kenegaraan dan
pemerintahan serta masyarakat wajib mematuhi dan menjunjung tinggi hukum serta
selalu berupaya menegakan hukum demi terwujudnya keadilan.
g. Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam prinsip ini setiap penyelengara negar oleh lembaga negar wajib
dipertanggung jawabkan kepada publik baik darai segi hasil maupun dari segi
finansial melalui pemeriksaan keuangan dan penilaian atas kinerja yang diperoleh.
2. Lembaga-Lembaga Negara
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat
MPR mempunyai wewenang mengubah dan menetapkan UUD, serta melantik
dan memberhentikan presiden dan Wakil Presiden. Masa kerja anggota MPR adalah
5 tahun. Anggota MPR terdiri dari anggota-anggota DPR dan anggota-anggota DPD
yang dipilih melalui pemilihan umum. MPR mempunyai alat kelengkapan seperti:
Pimpinan, Badan Pekerja Majelis, Komisi dan Panitia ad hoc.
b. Presiden
Presiden merupakan pemegang kekuasaan pemerintahan. Dalam melakukan
kewajiban-kewajibannya, presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden selain itu
presiden juga dibantu oleh para mentri yang disebut dengan kabinet.
Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain:
Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara
Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU
bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.
Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam
kegentingan yang memaksa)
Menetapkan Peraturan Pemerintah
Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
dengan persetujuan DPR
Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR
Menyatakan keadaan bahaya.
Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR
Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung
Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan
UU
Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah
Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan
disetujui DPR
Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan
Mahkamah Agung
Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.
c. Dewan Perwakilan Rakyat
DPR mempunyai Fungsi legalisasi dan fungsi anggaran serta fungsi
pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara. Anggota DPR dipilih
melalui pemilihan umum, anggota DPR sekaligus merupakan anggota MPR, dan
anggota DPR juga mempunyai bebrapa hak, yaitu; hak interpelasi, hak angket, dan
hak menyatakan pendapat. Alat kelengkapan DPR terdiri atas: Pimpinan, Badan
Musyawarah, Komisi, Badan Legislasi, Badan Anggaran, Badan Akuntabilitas
Keuangan Negara, Badan Kehormatan, Badan Kerjasama Antar-Parlemen, Badan
Urusan Rumah Tangga, Panitia Khusus dan alat kelengkapan lain yang diperlukan
dan dibentuk oleh rapat paripurna.
d. Dewan Perwakilan Daerah
Tugas dan wewenang DPD antara lain:
Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan
sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk membahas RUU
tersebut.
Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan
Pemeriksa Keuangan.
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai
otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan
pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi
lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan
bahan membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan
APBN.
Anggota DPD juga memiliki hak menyampaikan usul dan pendapat, membela
diri, hak imunitas, serta hak protokoler.
e. Badan Pemeriksa Keuangan
BPK melaksanakan fungsi auditif, yaitu pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden. Untuk
melaksanakan tugasnya anggota BPK dibantu oleh unsur pelaksana badan yang
terdiri dari Sekretariat Jendral, Inspektorat, Auditor, dan Staf Ahli.
f. Mahkamah Agung
MA berwenang memeriksa dan memutus pada tingkat kasasi, sengketa
tentang kewenangan mengadili, permohonan peninjauan kembali dan menguji
materi peraturan-peraturan perundang-undangan dibawah UU terhadap UU.
Susunan MA terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Ketua Muda serta Hakim Anggota.
Calon Hakim diusulkan oleh KY kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan
selanjutnya ditetapkan oleh presiden.
g. Mahkamah Konstitusi
kewajiban dan wewenang MK adalah: Berwenang mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang
terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai
politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum Wajib memberi
putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran
oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden. MK mempunyai 9 orang hakim konstitusi
yang ditetapkan oleh presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA,
tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh Presiden.
h. Bank Sentral
Fungsi Bank Sentral dilaksanakan oleh bank indonesia. Dalam menjalankan
tugasnya, BI dipimpin oleh dewan gubernur. Dewan Gubernur terdiri atas Seorang
Gubernur, seoarng Deputi Gubenur Senior dan Sekurang-kurangnya empat orang
atau sebanyak-banyaknya tujuh orang deputi gubernur.
C. Tatanan Organisasi Pemerintah
1. Prinsip-prinsip Pengorganisasian
a. Prinsip Kejelasan Tujuan
Dalam setiap oraganisasi pemerintahan harus memiliki tujuan organisasi yang
dirumuskan secara jelas dan terkait dengan tujuan bernegara yang telah ditetapkan
dalam konstitusi negara.
b. Prinsip Kemitraan dan Pemberdayaan dengan Masyarakat
Prinsip ini menekan adanya peran aparatur negara dan masyarakat dalam
penyelenggaraan negara untuk melakukan pelayanan publik yang biasa dilakukan
pemerintah melalui kemitraan sehingga struktur organisasi dapat menjadi sederhana
dan efisien.
c. Prinsip Pembagian Tugas
Dalam prinsip ini semua tugas pemerintahan negara dibagi kedalam tugas-
tugas organisasi atau satuan organisasi dibawahnya sehingga tidak ada tugas yang
tidak ditangani oleh lembaga pemerintah.
d. Prinsip Koordinasi
Prinsip ini menekankan keharusan adanya saling hubungan antar unit
organisasi atau antar lembaga, sehingga tercipta kesatuan arah, dan keserasian
kebijakan, serta tindakan dalam mencapai tujuan nasional.
e. Prinsip Keberlangsungan Tugas.
Prinsip ini menekankan bahwa dalam pengorganisasian perlu
dipertimbangkan adanya kepastian bahwa tugas-tugas yang diemban akan terus
berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
f. Prinsip Proporsionalitas.
Prinsip ini menekankan bahwa dalam menyusun organisasi harus diperhatikan
keserasian hubungan dan kewenangan baik internal maupun eksternal, beban
tugas, kemampuan dan sumber daya yang ada.
g. Prinsip Keluwesan
Prinsip ini menekankan bahwa desain suatu tugas organisai perlu disesuaikan
dengan perkembangan dan perubahan lingkungan stratejik sehingga organisasi
dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan stratejik.
h. Prinsip Pendelegasian dan Penyerahan Wewenang
Prinsip pendelegasian wewenang menekankan tugas-tugas apa yang perlu
dilimpahkan kepada satuan organisasi dibawahnya.
i. Prinsip Rentang Kendali
Prinsip ini menekankan pada penentuan jumlah satuan organisasi atau orang
yang dibawahi oleh seorang pimpinan diperhitungkan secara rasional mengingat
terbatasnya kemampuan pemimpin melakukan pengawasan terhadap bawahan.
j. Prinsip Jalur dan Staf
Prinsip ini merupakan derivasi dari prinsip pembagian tugas dan menekankan
pada pembedaan unit organisasi yang melaksanakan tugas pokok instansi dan unit
organisasi yang melaksanakan tugas penunjang terhadap tugas pokok dalam
mencapai tujuan organisasi.
k. Prinsip Kejelasan dalam Pembaganan
Prinsip ini menekankan bahwa dalam menyusun organisasi dibuat bagan yang
menggambarkan secara jelas mengenai kedudukan, susunan jabatan, pembagian
tugas dan fungsi, serta hubungan kerja antara satuan organisasi yang bersangkutan.
l. Prinsip Legalitas
Prinsip ini menekankan bahwa setiap pembentukan organisasi pemerintahan
negara harus didasarkan pada ketentuan hukum yang ada dan ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan, sehingga kewenangan dan operasinya memiliki
landasan hukum.
2. Organisasi Pemerintah Pusat
Pada dasarnya, bentuk organisasi pemerintahan pusat terdiri dari lembaga
kepresidenan, kementerian negara, departemen, dan lembaga pemerintahan non
departemen serta organisasi pemerintah pusat lainya. Keberadaan organisasi
pemerintahan pusat dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Departemen
Terdapat 3 katagori departemen yaitu:
1. Departemen yang dibentuk untuk melaksanakan urusan-urusan tertentu yang
meliputi bidang moneter dan fiskal, politik luar negri, peradilan, agama, pertahanan
dan keamanan. Kewenangan tersebut diwadahi Departemen Keuangan,
Departemen Luar Negri, Departemen Kehakiman, Departemen Agama, serta
Departemen Pertahanan.
2. Departemen yang dibentuk untuk melaksanakan urusan-urusan tertentu yang
merupakan tugan esensial negara yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan dan
kebudayaan, pertanian, kelautan, pertambangan, perhubungan, serta industri dan
perdagangan. Kewenangan tersebut diwadahi Departemen Kesehatan, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pertanian, Departemen kelautan,
Departemen Pertambangan, Departemen Perhubungan, serta Departemen Industri
dan Perdagangan.
3. Departemen yang dibentuk karaena keberadaanya diperlukan dalam
penyelengaraan pelaksanaan urusan pemerintahan yang meliputi urusan
pemerintahan dalam negri, pekerjaan umum, masalah sosial dan tenaga kerja, yang
masing-masing ditangani oleh Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan
Umum, Departemen Sosial, dan Departemen Tenaga Kerja.
b. Lembaga Pemerintahan Non Departemen
LPND mempunyai tugas membantu presiden berupa: mengembangkan
kebijakan nasional strategis dan menyelenggarakan pelayanan antar instansi, sesuai
bidang dan tanggung jawabnya.
c. Organisasi Pemerintahan Lainnya
1. Tentara Nasional Indonesia ( TNI )
TNI berperan sebagai alat pertahan NKRI bertugas melaksanakan kebijakan
pertahanan negara. Fungsi TNI adalah melaksanakan salah satu fungsi
pemerintahan negara dibidang pertahanan negara yaitu menjaga dan melindungi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari
segala ancaman.
2. Kepolisian Negara
Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang bertugas
memulihkan keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Fungsi
kepolisian adalah melaksanakan salah satu fungsi pemerintahan negara dibidang
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
3. Kejaksaan Republik Indonesia
Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang mempunyai tugas
melaksanakan kekuasaan negara terutama dibidang penuntutan dalam tata susunan
kekuasaan badan-badan penegak hukum dan keadilan. Pelaksanaan kekuasaan
negara tersebut diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan
kejaksaan Negeri. Kejaksaan dipimpin oleh jaksa agung yang bertanggung jawab
langsung kepada presiden.
4. Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri
Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri dapat berupa Kedutaan Besara
Republik Indonesia, Konsultan Jenderal Republik Indonesia, Konsulat Republik
Indonesia dan Perutusan Tetap Republik Indonesia.
5. Kesekretariatan Lembaga Negara
Kesekretariatan Lembaga Negara berfungsi memberikan bantuan teknis dan
administrasi bagi lembaga-lembaga negara. Sekretariat Lembaga Negara dipimppin
oleh sekretaris Jendaral, kecuali skretariat Negara/Kabinet dipimpin oleh Skretaris
Negara yang dapat diberikan kedudukan setara dengan Menteri Negara.
6. Organisasi Ekstra Struktural
Institusi ini dibentuk untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dibidang
tertentu dalam rangka merumuskan dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan atau
pelaksanaan pelayan yang berkenaan lebih dari satu urusan pemerintahan yang
saling berkaitan dengan bidang tugas dan tanggung jawab Departemen. Dalam
instansi ini terdapat dua bentuk kelembagaan, yaitu dewan dan badan.
3. Organisasi Pemerintahan Daerah
a. Pembagian Daerah
Daerah otonom tidak mempunyai hubungan hierarki satu sama lain, artinya
daerah provinsi tidak membawahi daerah kabupaten dan daerah kota dalam
kedudukan masing-masing sebagai daerah otonom. Provinsi dalam kedudukannya
sebagai wilayah administrasi yang dipimpin oleh Gubernur dan selaku wakil
pemerintah pusat yang memiliki kewenang koordinasi antara Kabupaten/kota dalam
wilayahnya, serta berperan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan. Dalam
pembagian daerah otonom Kabupate/Kota digunakan split model, yaitu menjadikan
daerah otonom Kabupaten dan Kota sebagai daerah otonom yang murni,.
b. Prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dalam konteks SANKRI prinsip penyelenggaraan pemerintahan daerah
secara keseluruhan berpedoman pada halhal sebagai berikut:
1. Digunakan asas-asas desentralisasi, dekosentralisasi, dan tugas pembantuan
2. Penyelengaraan asas desentralisasi secara utuh di daerah Kabupaten dan
Kota.
3. Asas tugas pembantu dilaksanakan di daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
c. Otonomi Daerah
1. Tujuan Otonomi Daerah
Berdasarkan UU No.22 Tahun 1999 dalam penjelasanya menyebutkan bahwa
tujuan pemberian otonomi adalah untuk:
a. Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat
b. Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan.
c. Memelihara hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antara daerah
dengan pusat demi terciptanya keutuhan NKRI
2. Prinsip-Prinsip Otonomi Daerah
Berdasar pada UU No.22/1999 prinsip-prinsip pelaksanaan Otonomi Daerah adalah
sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memperhatikan
aspek-aspek demokrasi, keadilan, pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman
daerah.
2. Pelaksanaan Otonomi Daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan
bertanggung jawab
3. Pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah
Kabupaten dan daerahKota, sedang Otonomi Daerah Propinsi merupakan Otonomi
Terbatas.
4. Pelaksanaan Otonomi Daerah harus sesuai dengan Konstitusi negara
sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar
daerah.
5. Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan kemandirian Daerah
Otonom, dan karenanya dalam daerah Kabupaten dan daerah Kota tidak ada lagi
wilayah administrasi.
6. Kawasan khusus yang dibina oleh Pemerintah atau pihak lain seperti Badan
Otorita, Kawasan Pelabuhan, Kawasan Pertambangan, Kawasan Kehutanan,
Kawasan Perkotaan Baru, Kawasan Wisata dan semacamnya berlaku ketentuan
peraturan Daerah Otonom.
7. Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi
badan legislatif daerah, baik sebagai fungsi legislasi, fungsi pengawas maupun
fungsi anggaran atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
8. Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah Propinsi dalam
kedudukannya sebagai Wilayah Administrasi untuk memelaksanakan kewenangan
pemerintahan tertentu yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil
Pemerintah.
9. Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan, tidak hanya dari
Pemerintah Daerah kepada Desa yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan
prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan
dan mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan.
d. Susunan Pemerintahan Daerah
Struktur organisasi pemerintah daerah terdiri dari:
1. DPRD ( sebagai Badan Legislatif)
Alat kelengkapan DPRD terdiri atas pimpinan, komisi-komisi, dan panitia-
panitia, DPRD juga dilengkapi dengan Sekretariat DPRD yang bertugas membantu
DPRD dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
Fungsi Sekretariat DPRD meliputi:
a. Fasilitasi rapat anggota DPRD
b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas anggota DPRD
c. Pengelolaan tata usaha DPRD
2. Pemerintah Daerah ( sebagai Badan Eksekutif )
Setiap daereah dipimpin oleh seorang kepala daerah sebagai kepala eksekutif
yang dibantu seorang Wakil Kepala Daerah. Perangkat daerah terdiri dari,
Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah.
a. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kepala daerah sebagai kepala eksekutif mempunyai masa 5 tahun dan dapat
dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatanya. Disamping sebagai pimpinan
pemerintahan, Kepala Daerah adalah pengayom masyarakat yang bersikap dengan
lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara serta masyarakat umum
daripada kepentingan pribadi, golongan, dan aliran lainnya.
b. Perangkat Daerah
Perangkat daerah merupakan organisasi pada Pemerintah Daerah yang
bertanggungjawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam
penyelengaraan pemerintahan.
1. Perangkat Daerah Provinsi ( Sekretariat Daerah, Dinas Provinsi &
Lembaga Teknis Daerah)
a. Sekretariat Daerah
Tugas sekretariat daerah Provinsi adalah membantu Gubernur dalam
Penyelenggaraan pemerintahan serta memberikan pelayan administratif kepada
seluruh perangkat daerah provinsi,
Fungsi yang dilakukan meliputi:
1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi.
2. Penyelenggar administrasi pemerintahan.
3. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana
pemerintahan.
b. Dinas provinsi
Dinas provinsi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi
dan dekosentralisasi.
. Fungsi yang dilakukan Dinas Provinsi meliputi:
1. Perumusan kebijak teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum.
3. Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya
c. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah Provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkenaan dengan penelitian
dan pengembangan, perencanaan, pengawasan, serta pendidikan dan pelatihan.
Fungsi Lembaga Teknis Daerah meliputi:
1. Perumusan kebijakan teknis.
2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi.
2. Perangkat Dearah Kabupaten/Kota (Sekretariat Daerah, Dinas Daerah &
Lembaga Teknis Daerah)
a. Sekretariat Daerah
Tugas sekretariat daerah Kabupaten/Kota adalah membantu Bupati/Walikota
dalam Penyelenggaraan pemerintahan serta memberikan pelayan administratif
kepada seluruh perangkat daerah Kabupaten/Kota.
Fungsi yang dilakukan meliputi:
1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.
2. Penyelenggar administrasi pemerintahan.
3. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana
pemerintahanan.
b.Dinas Kabupaten/Kota
Dinas kabupaten/kota mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
desentralisasi dan dekosentralisasi.
Fungsi yang dilakukan Dinas Kabupaten/Kota meliputi:
1. Perumusan kebijak teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum.
3. Pembinaan terhadap UPTD.
c. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu
Bupati/Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkenaan
dengan pen Fungsi Lembaga Teknis Daerah meliputi:
1. Perumusan kebijakan teknis.
2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota.
d.Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan
1. Status, Tugas dan Fungsi Pemerintah Kecamatan
Dalam kedudukannya sebagai aparat daerah otonom, Kecamatan
melaksanakan tugas yang didelegasikan Bupati/Walikota. Dengan demikian pada
prinsipnya ada dua fungsi pemerintah kecamatan, yaitu penyelenggaraan
pemerintahan daerah Kabupaten/Kota pada wilayah kecamatan, dan memberikan
pelayanan publik.
2.Kelembagaan Kecamatan
Struktur kelembagaan pemerintah kecamatan terdiri dari:
- Camat
- Sekretaris Kecamatan
- Seksi Kecamatan
- Forum Musyawarah Kecamatan
3. Status, Tugas dan Fungsi Pemerintah Kelurahan
Kelurahan sebagai kesatuan wilayah kecil dalam wilayah kecamatam yang
berfungsi sebagia unnit kerja pelayanan kepada masyarakat yang dilimpahkan oleh
camat kepada lurah. Secara manajerial, pemerintah kelurahan perlu memiliki
kemandirian akuntabilitas publik yang cukup memadai, dalam interaksinya yang
bersifat langsung kepada masyarakat.
4.Kelembagaan Kelurahan
Struktur kelembagaan pemerintah kelurahan terdiri dari:
- Lurah
- Sekretaris Kelurahan
- Seksi Kelurahan
e. Pemerintahan Desa
Desa dapat dibentuk, dihapus, dan digabung dengan memperhatikan asa-
usulnya prakarsa masyarakat serta luas wilayah, jumlah penduduk, sosial budaya,
potensi desa lainya dengan persetujuan pemerintah kabupaten dan DPRD.
Desa memiliki kewenangan sebagai berikut:
a. Kewenangan berdasarkan hak asal-usul desa
b. Kewenangan yang belum dilaksanakan daerah dan pemerintah
c. Kewenangan tugas pembantuan dari pemerintah.
f.Otonomi Khusus
Pertimbangan dan alasan pemberian Otonomi khusus pada daerah tertentu
setingkat Provinsi sebagi berikut:
a. Karena kedudukannya yang penting dalam mendukung penyelenggaraan
pemerintah Negara Repunlik Indonesia. Otonomi khusus DKI Jakarta.
b. Keistimewaan kedudukannya dalam sejarah perjuangan nasional, serta
memperhatikan peranan ulama dalam penetapan kebijakan daerah. Otonomi khusus
DI Aceh
c. Keistimewaan karena asal-usul dan peranannya dalam sejarah perjuangan
nasional. Otonomi khusus DI Yogyakarta
d. Pertimbangan adanya pengakuan dan penghormatan terhadap satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus serta mempertahankan integrasi bangsa
dalam wadah NKRI denga menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan sosial
budaya masyarakat. Otonomi khusus Papua.
D. Hubungan Antara Pusat dan Daerah serta Antar Daerah
Daerah otonom berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi mereka, pada prinsipnya
tetap berada dalam ikatan NKRI. Dengan demikian setiap upaya dan kegiatan
apapun dalam berbagai bidang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
harus tetap dalam bingkai NKRI.
1. Hubungan antara Pusat dan Daerah
Secara garis besar hubungan antara pemerintah pusat dan daerah mencakup
adanya:
a. Hubungan kewenangan, bahwa pusat memberikan sejumlah kewenangan
kepada daerah baik sesuai dengan asas desentralisasi, dekosentralisasi ataupun
tugas pembantuan.
b. Hubungan pembinaan dan pengawasan, agar implementasi kebijakan otonomi
daerah daoat berlangsung sesuai dengan garis kebijakan nasional, diperlukan upaya
pembinaan yang dilakukan pemerintah pusat kepada pemerintah daerag.
c. Hubungan keunagan, agar penyelenggaraan pembanguan daerah dalam sisitem
NKRI tidak menimbulkan kesenjangan, maka dibutuhkan perimbangan keuangan
anatar pemerintah pusat dengan daerah.
d. Hubungan kerjasama dan penyelesaian perselisihan, dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah memungkinkan adanya kerja sama antar-daerah untuk
membangun sinergitas dan model kerjasama yang saling menguntungkan.
2. Hubungan Antar-Daerah
Pada prakteknya pemerintahan sangat dimingkinkan adanya hubungan antar
daerah, baik antar provinsi, antara provinsi dengan kabupaten/kota atau antar
kabupaten/kota.
E.Organisasi Independen
Organisasi Independen dibeuntuk untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
rangka penyelenggaraan negar yang bersifat mandiri dan bebas dari campur tangan
pemerintah atau pihak-pihak lainnya, kecuali pembentukan dan anggarannya.
Organisasi independen mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Keberadaannya ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Melaksanakan tugas-tugas tertentu secara mandiri.
3. Pembiyayan dari APBN.
4. Nomenklatur Organisasi independen dapat disebut komisi & nama lainnya yang
sesuai.
5. Kedudukan:
- Berada diluar organisasi pemerintahan
- Bertanggung jawab kepada masyarakat
- Tidak memihak kepada instansi tertentu dan tidak dapat di intervensi oleh
siapapun.
6. Tugas:
- Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kebijakan dalam urusan
pemerintahan tertentu
- Melaksanakan tugas dalam bidang urusan pemerintahan tertentu.
7. Wewenang:
- Mengajukan pertanyaan dan pernyataan pendapat
- Melakuan pemeriksaan
- Melakukan monitoring dan klaririfikasi
- Memberikan rekomendasi pada instansi terkait
- Memberikan nformasi kepada media masa.
8. Susunan Organisasi / keanggotaan:
- Susunan keanggotaan terdiri dari: ketua dan wakil ketua, unsur organisasi
dan sekretariat sebagai penunjang. Kesnggotaan beralas dari tokoh agama, tokoh
masyarakat, anggota lembaga swadaya masyarakat, dan kalangan perguruan tinggi.