5
ORGANISASI PERUSAHAAN PER JALANAN Sebagai calon anggota asosiasi perusahaan per¬jalanan, balk tingkat nasional maupun intemasional, terlebih dahulu sebuah biro perjalanan wisata perlu memahami keberadaan asosiasi-asosiasi yang ber¬kaitan dengan usaha yang dijalankannya. Pemahaman tersebut, lebih diutamakan pada tujuan, fungsi, dan manfaat asosiasi bagi perusahaan perjalanan wisata jika kelak bergabung. Janga.n sampai keanggotaan perusahaan perjalanan wisata di dalam sebuah asosiasi justru membuang waktu dan uang. Oleh karena itu, dalam buku ini disajikan gam¬baran singkat mengenai keberadaan asosiasi-asosiasi perusahaan perjalanan wisata, baik tingkat nasional maupun internasional. Pengantar Bisnis Biro Perjalanan Wisata A. Asosiasi Tingkat Nasional ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) ASITA berdiri pada tahun 1971 di Jakarta. Sebagaimana tertuangdalam anggaran dasar (Pasal 6), tujuan pendirian ASITA adalah sebagai berikut. 1. Berusaha memajukan dan melindungi kepen-tingan usaha kepariwisataan nasional dan kepen-tingan para anggota. 2. Meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia, de¬ngan cars memberikan kepuasan, rasa aman, serta kepastian perlindungan dan jaminan terhadap kepentingan pemakai jasa dan pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa mengorbankan kepenting¬an sesama anggota. 3. Menyukseskan program pembangunan nasional melalui sektor pariwisata sesuai dengan Garigaris Besar Haluan Negara dan rencana pem¬bangunan nasional. a. Tugas Pokok Di dalam Pasal 7 Anggaran Dasar ASITA disebutkan bahwa togas pokok ASITA adalah 1) melayani dan melindungi kepentingan anggota; 2) menjembatani kepentingan semua pihak yang terkait mengenai hal-hal yang menyangkut Organisasi Perusahaan Perlalanan kepentingan anggota khususnya dan dunia kepariwisataan umunnya 3) menjaga serta memelihara keserasian, keselaras• an, dan keseimbangan, dengan jalan mengem

Organisasi Perusahaan Per Jalanan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Organisasi Perusahaan Per Jalanan

ORGANISASI PERUSAHAAN PER JALANANSebagai calon anggota asosiasi perusahaan per¬jalanan, balk tingkat nasional maupun

intemasional, terlebih dahulu sebuah biro perjalanan wisata perlu memahami keberadaan asosiasi-asosiasi yang ber¬kaitan dengan usaha yang dijalankannya.

Pemahaman tersebut, lebih diutamakan pada tujuan, fungsi, dan manfaat asosiasi bagi perusahaan perjalanan wisata jika kelak bergabung. Janga.n sampai keanggotaan perusahaan perjalanan wisata di dalam sebuah asosiasi justru membuang waktu dan uang.

Oleh karena itu, dalam buku ini disajikan gam¬baran singkat mengenai keberadaan asosiasi-asosiasi perusahaan perjalanan wisata, baik tingkat nasional maupun internasional.

Pengantar Bisnis Biro Perjalanan WisataA. Asosiasi Tingkat NasionalASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies)ASITA berdiri pada tahun 1971 di Jakarta. Sebagaimana tertuangdalam anggaran dasar (Pasal 6), tujuan pendirian ASITA adalah sebagai berikut.1. Berusaha memajukan dan melindungi kepen-tingan usaha kepariwisataan nasional dan kepen-tingan para anggota.2. Meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia, de¬ngan cars memberikan kepuasan, rasa aman, serta kepastian perlindungan dan jaminan terhadap kepentingan pemakai jasa dan pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa mengorbankan kepenting¬an sesama anggota.3. Menyukseskan program pembangunan nasional melalui sektor pariwisata sesuai dengan Garigaris Besar Haluan Negara dan rencana pem¬bangunan nasional.a. Tugas PokokDi dalam Pasal 7 Anggaran Dasar ASITA disebutkan bahwa togas pokok ASITA adalah1) melayani dan melindungi kepentingan anggota;2) menjembatani kepentingan semua pihak yang terkait mengenai hal-hal yang menyangkutOrganisasi Perusahaan Perlalanankepentingan anggota khususnya dan dunia kepariwisataan umunnya3) menjaga serta memelihara keserasian, keselaras•an, dan keseimbangan, dengan jalan mengembangkan hubungan kerja sama antaranggota danpihak lain di data m dan di luar usaha pariwisata4) menyelenggarakan pendidikan melalui kursus kursus guna meningkatkan dan mengembangkankualitas sumber days manusia dan lingkungananggota secara berkala dan berkesinambunganb. FungsiPasal 8 Anggaran Dasar ASITA menyebutkan tentang fungsi ASITA, seperti berikut ini.1) Menampung saran dan pendapat, sena keinginan anggota untuk dirumuskan menjadi program kerja ASITA.2) Mempersatukan, mengarahkan, dan menggerak kan kemampuan usaha serta kegiatan paid anggota untuk mencapai tujuan bersama.3) Memperjuangkan aspirasi dan kepentingan anggota, serta meningkatkan rasa kesatuan di ka¬langan anggota dan karyawan masing-masing•4) Menjadi media komunikasi para pengusalla perusahaan perjalanan dengan instansi

Page 2: Organisasi Perusahaan Per Jalanan

perne- rintah, asosiasi lain, serta masyarakat um um. IAmpulla,- NMI& Biro Perjalumm Wisata5) Membantu menyelesaikan perselisihan atau perbedaan pendapat yang mungkin terjadi serta mengusahakan penyelesaian secara adil dan bi¬jaksana sesuai dengan ketentuan perundang-un¬dangan yang berlaku dan sesuai pula dengan tata krama (kode etik) yang telah disepakati bersama.c. KegiatanKegiatan u ta ma yang dilakukan ASITA tercantum di dalam Anggaran Dasar Pasal 9. Kegiatan tersebut, adalah1) mewakili dan memperjuangkan kepentingan anggota sesuai dengan kebutuhan serta aspirasi¬nya;2) mengembangkan kemampuan serta meningkat¬kan keterampilan para anggota agar mencapai prestasi yang lebih balk, dengan cara kerja yang lebih efektif, produktif, dan efisien;3) menyebarluaskan infomiasi mengenai kebijakan jaemerintah di bidang kepariwisataan serta di bidang lainnya, yang berkaitan dengan usaha perjalanan;4) memelihara kerukunan serta berusaha mencegah persaingan yang tidak sehat sesania pengusahaOrgarsiPertisahaart Perplanan I perusahaan perjalanan Indonesia serta mengga¬lang kerja sama dengan semua pihak untuk kepentingan anggota khususnya dan kepenting¬an kepariwisataan urnwnnya.B. Asosiasi Tingkat Regional1. ASEANTTA (ASEAN Tours and Travel Association)ASEANTTA merupakan sebuah perhimpunan perusahaan perjalanan wisata yang berdomisili di kawasan negara-negara ASEAN. Tujuan pendirian perhimpunan ini adalah untuk mengembangkan dan mempromosikan kawasan ASEAN sebagai daerah tujuan wisata regional. Selain itu, dengan pendirian perhimpunan ini, diharapkan tercipta pendistribusian wisatawan yang merata di kawasan ASEAN. Salah satu wujud promosi bersama antaranggota per¬himpunan adalah kegiatan pasar wisata ATE (ASEAN Tourism Forum), yang diadakan setiap tahun bergantian di negara-negara anggota.C. Asosiasi Tingkat Internasional1. PA TA (Pacific Area Travel Association)PATA d id i rikan di I Ionolu lu, I lawaii, pada tahun 1952. Markas besar PATA berada di San Francisco, Amerika Serikat. Tujuan pendirian PATA adalah untuk mempromosikan kawasan Pasifik sebagai daerah Provo:or Rim& Biro &rialto= Wisainwisata serta meningkatkan kegiatan perjalanan ke dan di dalam kawasan Pasifik sendiri. Di samping aktif melakukan promosi, PATA aktif mengembang¬kin rendition di kawasan Pasifik. PATA jugs me¬nvebarkan informasi kepariwisataan dalam bentuk mdedia cetak, seperti PaaficTravelNaos, Pacific Arca Travel Handbook, dan Pacific Hotel Directory and Travel Guide.Berdasarkan konferensi tahunan PATA ke-35, yang disejenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 1986, kepanjangan PATA berubah menjadi Pa¬cific Asia Travel Association.IUOTO (International Union of Official Travel Organizations)IUOTO adalah cikal bakal WTO (World Tourism Organization). IUOTO berdiri path tahun 1925 di Den Haag, Belanda. Semula, nama IUOTO adalah IUOTPO (international Union of Official

Page 3: Organisasi Perusahaan Per Jalanan

Tourist Publicity Organiza-tion). ILIOTPO berubah nama menjadi IUOTO pada vivo 1947, yang ditetapkan data at pertentuan tahunan Jiang diadakan di London, Inggris. Seiring dengan itu, pada tahun 1951 markas besar IUOTO berpindah tempat dari Den Haag ke Jenewa, Swis. Sejak tanggal jonuari 1975, IUOTO berubah Llama menjadi WTO.Tujuan pokok pendirian IUOTO adalah untuk mempromosikan dan mengembangkan industri- 58 Organicasi Perwahaan Pe:Warta:1 I pariwisata anggotanya, di samping mengatasi berbagaihambatan yang terjadi dalam perjalanan, balk tingkat nasional maupun internasional.3. WATA (World Association of Travel Agents)WATA bermarkas besar di Jenewa, Swiss. WATA adalah salah situu perhimpunan perusahaan perjalanan yang sangat selektif dalam penerimaan anggota sehingga perhimpunan ini terkesan membatasi keanggotaannya.Tujuan pendirian WATA adalah untuk memaju¬kan dan menjamin kepentingan anggota dalam mengatur arcs perjalanan wisata di seluruh dunia secara rasional. Di samping itu, WATA menerbitkan buku panduan tarif perjalanan wisata, yaitu Master- book dan General Tariffs. Buku tersebut berisi berbagai tarif serta informasi mengenai perusahaan perjalanan wisata yang ada di seluruh dunia.4. IATA (International Air Transport Association)Sebenarnya, IATA merupakan sebuah asosiasi penerbangan internasional dan bukan asosiasi perusahaan perjalanan wisata. Namun, karena hubungan di antara kedua asosiasi itu sangat crat, sebuah perusahaan perjalanan perlu memahami keberadaan IATA. Apalagi kalau bisnis perusahaan perjalanan itu banyak rnenangani pemesanan tiket pe¬nerbangan internasional.4-59 Penganfar Buns Biro Perlahymn WIsalaIATA yang bermarkas di Montreal, Kanada, didirikan pada tahun 1945 di Havana, Kuba. IATAme-rupakan kelanjutan dari International Air Traffic Assn¬dation yang didirikan pada tahun 1919 di Den Haag, Belanda. Semula, kegiatan TATA terbatas di kawasan Eropa. Akan tetapi, setelah dilakukan pembaruan pada tahun 1945, jangkauannya diperluas ke seluruh dunia.Tujuan pendirian IATA adalah untuk memajukan pertumbuhan pengangkutan udara yang dapat dipercaya secara teratur dan ekonomis, serta mem-percepat kerja sama di antara perusahaan pengang-kutan udara yang melayani nate intemasional.5. ICAO (International Civil Aviation Organization)ICAO bermarkas di Montreal, Kanada. Organisasi ini didirikan pada tahun 1944 di Chicago, Amerika Serikat. Tujuan ICAO adalah memajukan dan mengembangkan pariwisata intemasional, terutama dalam bidang angkutan udara serta berusaha menghilangkan segala hambatan yang berhubungan dengan angkutan udara tersebut. Usaha yang telah dilakukan ICAO, antara lain menambah rute penerbangan dan jumlah bandar udara, serta melengkapi berbagai fasilitas navigasi udara.4-60

Page 4: Organisasi Perusahaan Per Jalanan

_________. 1991. Buku Manual Usaha Perjalanan. Jakarta:Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi.

_________. 1993. Data Wisatawan Internasional. Jakarta:Departemen Pariwisa ta, Pos dan Telekomunikasi.

1996. Panduan Sadar Wisata 1. Jakarta: Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekoznunikasi.

___________. 1996. Tourism in Indonesia. Jakarta: DirectorateGeneral of Tourism.

Alwi, Ifasan, dkk. 1995. Pedoutan Pengindunesiaan Marna don Kaki As*. Jakarta: Depdikbud.

Aston, C. 1996. Hotel Courtesy. Jakarta: Gra med ia Pustaka Utama

DAFTAR PUSTAKA