8
Bab 3 Organisasi Proyek Konstruksi 3.1 Definisi organisasi Pengertian organisasi yang paling sederhana adalah bersatunya kegiatan-kegiatan dari dua individu atau lenih di bawah satu koordinasi, dan berfungsi mempertemukan mereka menjadi satu tujuan. Semakin banyak individu atau kelompok yang terlibat dengan macam kegiatan atau jenjang kewenangan yang beragam, bentuk organisasi akan semakin kompleks. Fungsi organisasi yang kompleks adalah mengubah sesuatu (dapat berupa material, informasi, ataupun masyarakat) melalui suatu tatanan terkoordinasi yang mampu memberikan nilai tambah, sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisasi mencapai tujuannya dengan baik. 3.2. Proses Pembentukan Organisasi Proses pembentukan organisasi yang kompleks diawali dengan pembentukan sekelompok orang, di mana sekelompok orang tersebut dapat dimulai dengan bertemunya dua orang atau lebih. Grup kecil ini akan menjadi besar seiring peningkatan kompleksitas tujuan organisasi serta fungsi organisasi. 3.3. Tahap Pembentukan Grup Prestage , setiap individu dalam grup mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Masing-masing mempunyai ketertarikan sendiri. Seperti pada ilustrasi, setiap anggota grup yang berbeda arah satu sama lain dan ini merupakan hal yang sangat wajar. Forming, tahap ini merupakan tahap pertama dalam proses pembentukan sebuah grup. Dapat dikatakan bahwa tahap ini merupakan scanning di mana setiap anggota saling “meraba” dan menganggap setiap anggota sebagai bagian dari grup. Dalam ilustrasi, tampak bahwa setiap

Organisasi Proyek Konstruksi (Wulfram)

  • Upload
    mcdays

  • View
    199

  • Download
    16

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Organisasi Proyek Konstruksi (Wulfram)

Bab 3

Organisasi Proyek Konstruksi

3.1 Definisi organisasiPengertian organisasi yang paling sederhana adalah bersatunya kegiatan-kegiatan dari dua individu atau lenih di bawah satu koordinasi, dan berfungsi mempertemukan mereka menjadi satu tujuan. Semakin banyak individu atau kelompok yang terlibat dengan macam kegiatan atau jenjang kewenangan yang beragam, bentuk organisasi akan semakin kompleks. Fungsi organisasi yang kompleks adalah mengubah sesuatu (dapat berupa material, informasi, ataupun masyarakat) melalui suatu tatanan terkoordinasi yang mampu memberikan nilai tambah, sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisasi mencapai tujuannya dengan baik.

3.2. Proses Pembentukan Organisasi

Proses pembentukan organisasi yang kompleks diawali dengan pembentukan sekelompok orang, di mana sekelompok orang tersebut dapat dimulai dengan bertemunya dua orang atau lebih. Grup kecil ini akan menjadi besar seiring peningkatan kompleksitas tujuan organisasi serta fungsi organisasi.

3.3. Tahap Pembentukan Grup

Prestage , setiap individu dalam grup mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Masing-masing mempunyai ketertarikan sendiri. Seperti pada ilustrasi, setiap anggota grup yang berbeda arah satu sama lain dan ini merupakan hal yang sangat wajar.

Forming, tahap ini merupakan tahap pertama dalam proses pembentukan sebuah grup. Dapat dikatakan bahwa tahap ini merupakan scanning di mana setiap anggota saling “meraba” dan menganggap setiap anggota sebagai bagian dari grup. Dalam ilustrasi, tampak bahwa setiap anggota dengan berbagai ketertarikan ditandai dengan sebuah lingkaran.

Storming, setiap anggota dengan karakter dan tujuan yang sama akan menjadi grup dalam grup. Umumnya, anggota yang berbeda arah dan tujuan secara sadar atau tidak sadar akan memasuki daerah konflik dalam grup. Dalam ilustrasi, tampak bahwa terjadi keberpihakan pada kelompok tertentu yang jumlahnya tidak tentu, bisa dua, tiga atau lebih.

Norming , tujuan utamanya adalah membawa grup tetap berfokus pada tujuan grup, bukan pada tujuan individu. Apabila semua anggota menyadari pentingnya pencapaian tujuan grup maka sudah seharusnya setiap anggota menerima

Page 2: Organisasi Proyek Konstruksi (Wulfram)

suatu aturan yang ditetapkan sehingga muncul menjadi jati diri grup.

Performing , masing-masing anggota melaksanakan tugas sesuai perannya. Ukuran kinerja grup dapat dilihat dan dievaluasi setiap saat. Dalam ilustrasi, tampak bahwa semua anggota memainkan perannya sehingga membentuk sebuah bangunan.

Adjourning , tahap ini merupakan tahap terakhir di mana setelah tujuan tercapai, masing-masing anggotanya mulai berhenti memainkan fungsi dan perannya dan mengakhiri grup. Dalam ilustrasi, tampak bahwa peran dari setiap anggota mulai berakhir yang ditunjukkan dengan garis putus-putus.

3.4. Siklus Hidup Organisasi

Proses pembentukan organisasi pada umumnya mengikuti tahap-tahap seperti berikut ini :

TAHAP CIRI-CIRILAHIRMASA TUMBUH Jumlah pekerja meningkat

Pangsa pasar meningkat Diversifikasi produk Keuntungan mmeningkat

MASA DEWASA Stabil Bertahan

MENURUN Penjualan menurun Keuntungan menurun Bukan yang terbaik Produk tidak sesuai dengan pasar

MATI

3.5. Jenis Organisasi Proyek Konstruksi

Wallace mengidentifikasi 4 faktor utama yang dapat menyebabkab reorganisasi, yaitu :

Technology revolution, kompleksitas dan keanekaragaman produk, adanya material baru dalam proses, pengaruh hasil-hasil penelitian.

Competition and the profit squeeze, pasar yang telah jenuh, inflasi atas upah dan harga material, efisiensi produksi.

The high cost of marketing The unpredictability of consumer demands

Secara fungsional, ada tiga pihak yang sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi, yaitu pemilik proyek, konsulttan, dan kontraktor. Factor- factor yang dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk organisasi (pendekatan manajemen) dalam suatu proyek

Page 3: Organisasi Proyek Konstruksi (Wulfram)

konstruksi adalah jenis proyek, keadaan anggaran belanja, keadaan dan kemampuan pemberi tugas yang berkaitan dengan teknik dan administrative, dan sifat proyek.

Pada hakekatnya, bentuk-bentuk organisasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima bentuk organisasi atau pendekatan manajemen, yaitu:

Tradisional (traditional/classical organization) Swakelola (force account) Proyek putar kunci (turnkey project) Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan dengan kegiatan pengawasan

pelaksanaan proyek. Proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi.

Organisasi Tradisional

Ciri-ciri bentuk organisasi semacam ini adalah:

Konsultan perencana terpisah Kontraktor utama tunggal Banyak melibatkan subkontraktor atau dikerjakan sendiri oleh kontraktor utama Jenis-jenis kontrak yang biasanya diterapkan: harga tetap (fixed cost), harga

satuan (unit price), maksimum bergaransi, kontrak biaya tambah-upah tetap.

Organisasi Swakelola (Pembangun-Pemilik)

Ciri-ciri organisasi proyek swakelola adalah:

Pemilik proyek bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan proyek (bertindak sebagai konsultan perencana dan kontraktor).

Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri secara fakultatif atau dilaksanakan oleh kontarktor/subkontaktor.

Jenis kontrak yang diterapkan: harga tetap, harga satuaan, kontrak yang dinegosiasikan.

Organisasi Proyek Putar Kunci (Turn-Key Project)

Ciri-ciri bentuk organisasi proyek putar kunci di mana konsultan-kontarktor berfungsi sebagai perencana dan pelaksana adalah:

Satu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi.

Melibatkan kontraktor spesialis. Jenis kontak yang diterapkan: harga tetap, harga maksimum bergaransi, kontrak

konstruksi desain dengan biaya tambah upah tetap.

Organisasi yang Memisahkan Perencanaan-Pengawasan

Page 4: Organisasi Proyek Konstruksi (Wulfram)

Organisasi proyek memisahkan kegiatan perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek. Ciri-ciri bentuk organisasi putar kunci dimana konsultan-kontraktor brrfungsi sebagai perencana dan pengawas adalah:

Pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perencanaan berbeda dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap pengawasan.

Jenis kontrak yang diterapkan: harga tetap, harga maksimum bergaransi, kontrak konstruksi desain dengan biaya tambah upah tetap.

Organisasi Proyek Menggunakan Konsultan Manajemen

Ciri-ciri bentuk organisasi proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi adalah manajer konstruksi umumnya bertindak sebagai wakil dan pemilik.

BENTUK ORGANISASI

Adapun bentuk /tipe organisasi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:

Organisasi Garis

Karakteristik organisasi garis (line organization) adalah;

Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana Jumlah karyawan sedikit; pemilik merupakan pimpinan tertinggi Pemberian wewenang dan bertanggung jawab bergerak vertikaldari atas ke

bawah

Keunggulan dan kekurangan bentuk organisasi ini adalah:

Keunggulan:

Bentuk organisasi sederhana, mudah dipahami dan dilaksanakan. Pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang cukup jelas. Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tepat karena komunikasi

mudah.

Kekurangan:

Bentuk organisasi tidak fleksibel. Kemungkinan pimpinan bertindak otokratis cukup besar. Ketergantungan pada seseorang cukup besar; jika salah satu “hilang”, akan

terjadi kekacauan.

Organisasi Garis dan Staf

Page 5: Organisasi Proyek Konstruksi (Wulfram)

Dalam organisasi garis dan staf (line and staf organization) ini, terdapat dua kelompak orang berpengaruh dalam menjalankan organisasi, yaitu:

Orang yang menjalankan tugas pokok untuk pencapaian tugas. Orang menjalankan tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki, berfungsi

memberikan saran kepada unit operasional.

Keunggulan:

Pembagian tugasnya jelas (antara orang yang menjalankan tugas pokok dan pemberian saran).

Pengambilan keputusan labih matang. Dikembangkannya spesialisai keahlian. Adanya staf ahli yang memungkinkan pencapaian pekerjaan lebih baik.

Kekurangan:

Saran dari staf mungkin sulit dilaksanakan karena kurang adanya tanggung jawab pekerjaan.

Jika pejabat garis mengabaikan gagasan dari staf maka gagasan menjadi tidak berguna.

Bagi pelaksana operasional, perbedaan antara perintah dengan saran tidak selalu jelas.

Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional (functional organization)mendasarkan pembagian tugas serta kegiatan pada spesialisasi yang dimiliki pejabatnya. Dalam organisasi ini, seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggungjawabkannya pada masing-masing pajabat yang bersangkutan.

Keunggulan:

Adanaya spesialisasi yang menyebabkan tugas dilaksanakan dengan baik. Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan.

Kekurangan: Ditinjau dari sudut karyawan, banyaknya atasan akan membingungkan. Terjadi saling mementingkan fungsi masing-masing sehingga menyebabkan

koordinasi menyeluruh sulit dijalankan. Mutasi pekerjaan sulit dikerjakan karena telah terspesialisasi.

Organisasi Matrik

Bentuk organisasi matrik (matrix organization) ini masih terbagi ke dalam beberapa bentuk organisasi, yaitu organisasi matrik lemah (weak matrix), organisasi matrik

Page 6: Organisasi Proyek Konstruksi (Wulfram)

seimbang (balance matrix), organisasi matrik kuat (strong matrix) dan kemudian organisasi proyek.

Namun, mengangkat salah satu staf menjadi kepala peroyek tanpa disertaipertimbangan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh kepala proyek dapat membuat organisasi tidak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.

Organisasi Panitia

Pada umumnya, organisasi panitia (committee organization) dibentuk dalam waktu terbatas dan bertujuan melaksanakan tugas kegiatan tertentu.

Ciri-ciri organisasi panitia:

Jangka waktu pelaksanaan tugas/kegiatan terbatas, volume kegiatan tertentu. Kepemimpinan dan tanggung jawab dilaksanakan bersama. Semua anggota dan pimpinan mempunyai tanggung jawab, wewenang dan hak

yang sama. Para anggota dikelompokkan menurut bidang tugas kegiatan tertentu dan

dilaksanakan dalam bentuk satuan tugas.

Keunggulan:

Keputusan dapat diambil secara cepat. Pembinaan kerjasama antaranggota mudah dilaksanakan.

Kekurangan: Jalur perintah sering membingungkan. Sulit menentukan penanggung jawab apabila terjadi hambatan. Kemampuan anggota kurang dapat berkembang.