Upload
aistop
View
238
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
7/30/2019 Oryctes Rhinoceros
1/4
InformasiOrganisme Pengganggu Tanaman
Agus Susanto, Sudharto, & A. E. Prasetyo
Kumbang Tanduk Linn.Oryctes rhinoceros
TAKSONOMI
Dunia : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Scarabidae
Sub Famili : Dynastinae
Genus : Oryctes
Spesies : Linn.Oryctes rhinoceros
BIOLOGI
Siklus hidup kumbang tandukbervariasi tergantung pada habitat dankondisi lingkungannya. Musim kemarauyang panjang dengan jumlah makananyang sedik i t akan memper lambatperkembangan larva serta ukuran dewasayang lebih kecil dari ukuran normal. Suhuperkembangan larva yang sesuai adalah27 C-29 C dengan kelembapan relatif 85-95% (Bedford, 1980). Kumbang ini
mempunyai telur yang berwarna putihkekuningandengandiameter 3 mm.Bentuktelur biasanya oval kemudian mulaimembengkak sekitar satu minggu setelahpeletakan dan menetas pada umur 8-12hari. Stadia larva terdiri atas 3 instar, danberlangsung dalam waktu 82-207 hari.Larva berwarna put ih kekuningan,berbentuk silinder, gemuk dan kekuningan,berbentuk silinder, gemuk dan berkerut-kerut, melengkung membentuk setengahl i n g k a r a n
o o
dengan panjang sekitar 60-100 mm ataulebih (Ooi,1988). P r e p u p a t e r l i h a tmenyerupai larva, hanya saja lebih kecildari larva instar terakhir dan menjadiberkerut serta aktif bergerak ketikad i g an g g u . L a m a s t a d ia p r e pu p aberlangsung 8-13 hari. Pupa berwarnacokelat kekuningan, berukuran sampai 50mm dengan waktu 17-28 hari. Kumbangberwarna cokelat gelap sampai hitam,
mengkilap, panjang 35-50 mm dan lebar20-23 mm dengan satu tanduk yangmenonjol pada bagian kepala (Wood,1968). Jantan memiliki tanduk yang lebihpanjang dari betina sedangkan betinamempunyai banyak rambut pada ujungruas terakhir abdomen dan jantan tidak(Wood, 1968). Umur betina lebih panjangdari umur jantan. Kumbang yang baru jadiakan tetap tinggal di tempatnya antara 15-20 hari (masa ), kemudian baru
terbang keluar. Kumbang dapat
h idup seki tar 6-9 bu lan(Mariau , 1991).
Kumbang terbang darit e m p a tpersembunyiannyamen je lang sen jasampai agak malam(sampai dengan jam2 1 .0 0 W I B) , d a n
jarang dijumpai padawaktu larut malam. Dari
pengalaman diketahui
b a h wa k u m b an g b a n y ak
pre-imago
et a l.
menyerang kelapa pada malam
sebelum turunhujan.
Kumbang akan meletakkan telur padasisa-sisa bahan organik yang telahmelapuk. Misalnya batang kelapa sawityang masih berdiri dan telah melapuk,rumpukan batang kelapa sawit, batangkelapa sawit yang telah dicacah, serbukgergaji, tunggul-tunggul karet sertatumpukan tandan kosong kelapa sawit
(Dhileepan, 1988). Adanya tanamank a ca n g an p e nu t up t a na h a k a nmenghalangi pergerakan kumbang dalammenemukan tempat berkembang biak.Liew & Sulaiman (1993) mengamati bahwatanaman penutup tanah setinggi 0,6-0,8 mmengurangi perkembangbiakan kumbangtanduk.
Batangkelapa sawit yangdiracun danmasih berdiri sampai pembusukan padasistem merupakan tempatberkembangbiak yang paling baik bagi
kumbang tanduk. Selama lebih dari 2 tahunmasa dekomposisi, batang yang masihberdiri memberikan perkembangbiakan39.000 larva perhektar dibandingkandengan batang yang telah dicacah dandibakar (500 larva per hektar) (Samsudin
1993).
Makanan kumbang dewasa adalahtajuk tanaman, dengan menggerek melaluipangkal bbatangsampai pada titik tumbuh.
underplanting
etal.,
GEJALASERANGANDAN KERUSAKAN
Gambar 2. Siklus hidup Oryctes rhinoceros
Gambar 1. Kumbang tanduk dewasa
PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWITJl. Brigjend Katamso No. 51, Medan 20158Tel : +62 61 7862477, Fax : +62 61 7862488
Vol. H - 0003Oktober 2011
1
192-274 hari
17-28 hari
8 - 12 hari
82 - 207 hari
8 - 13 hari
7/30/2019 Oryctes Rhinoceros
2/4
7/30/2019 Oryctes Rhinoceros
3/4
tersebut harus berikut telur, larva,kepompong dan kumbangyangadadidalamnya.
Pada daerah dengan populasisangat tinggi sangat dianjurkan
melakukan dengan sistem pen-cincangan batang kelapa sawit. Tujuanteknik ini adalah mempercepat waktupelapukan batang kelapa sawit sehinggatidak menjadidalam waktu yang lama. Setelah batangkelapa kelapa sawit dicincang dilakukanpemberaan atau dibiarkan selama satutahun
Penanaman ini selainsebagai penutup tanah juga berfungsisebagai penghalang bagimeletakkan telurnya. Dalam prosesreplanting yang tanpa pencincangan,batang kelapa sawit akan ditumbang dandirumpuk di antara calon barisan tanamankelapa sawit baru. Rumpukan tersebutharus d iupayakan d i tu tup dengankacangan penutup tanah secepatnya,sebelum terjadi proses pembusukan.
Dengan demikian, belum ada kumbangtandukbetina yang bertelur pada rumpukantersebut. Keadaan tersebut biasanya dapatdicapai dengan menanam bijisetiap 50 cm di sebelah kanan dan kirirumpukan tersebut.
Teknik pengutipan larva sangatdianjurkan untuk melengkapi proses
O. rhinoceros
O.rhinoceros
replanting
breeding site O. rhinoceros
Mucuna
O. rhinoceros
Mucuna
Pencincanganbatangkelapasawit
.
Penanaman
Pengutipanlarva
Mucunabracteata
pengendalian pada teknikreplanting dengan pencincangan batangkelapa sawit. Hal ini dikarenakan padateknik in i akan meledakpopulasinya karena tersedia tempatberkembang biak yang sangat melimpah.Ap ab ila t ida k di ban tu ole h te kni kpengutipan maka resiko serangan baruakansemakin meningkat.
Pada satu tahun pertama setelahreplanting dengan sistem pencincanganmemiliki populasi yang sangattinggi. Oleh karena itu, stadia kumbangnyajuga harus d ikendal ikan denganpemasangan feromon. Feromon agregat iniberguna sebagai alat kendali populasihama dan sebagai perangkap massal.Rekomendasi untuk perangkap masaladalah meletakkan satu perangkap untuk 2hektar (Chung, 1997). Pemerangkapan
Oryctes
Oryctes
Oryctes
PemasanganFeromon
kumbang den ganmenggunakan ferotrap terdiri atas satukantong feromon sintetik (
) yang digantungkan dalamember plastik kapasitas 12 liter. Tutupember plastik diletakkan terbalik dandilubangi 5 buah dengan diameter 55 mm.Pada dasar ember plastik dibuat 5 lubangdengan diameter 2 mm untuk pembuanganair hujan. Ferotrap tersebut kemudiandigantungkan pada tiang kayu setinggi 4 mdan dipasang di dalam areal kelapa sawit.Selain ember plastik dapat juga digunakanperangkap PVC diameter 10 cm, panjang 2m. Satu kantong feromon sintetik dapatdigunakan selama 2-3 bulan. Setiap duaminggu dilakukan pengumpulan kumbangyangterperangkapdandibunuh.
Penaburan insektisida butiranKarbosulfan sebanyak (0,05-0,10 grambahan aktif per pohon, setiap 1-2 minggu)atau 3 butir kapur barus/ pohon, setiap 1-2kali/bulan pada pucuk kelapasawit.
P e n gu t i p an d i l a k uk a n p a d a
rumpukan yang telah membusuk ataubahan organik lain yang sebagai tempatberkembang biak .Untukteknikreplanting yangmenggunakanteknik underplanting maka pengutipanlarva dilakukan pada tegakan batangkelapasawit yang telah diracun.
Apabila terjadi serangan berat makadosis pemakaian dapat ditingkatkanmenjadi 1 kemasan per ha. Pemasanganferomon dilakukanminimal selama1 tahun.
Pada tanaman tinggi pemasanganferomon merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan. Apabila terjadiserangan berat maka dosis pemakaian
O . r h i n o ce r o s
Etil-4 metiloktanoate
Oryctes rhinoceros
Areal Tanaman Belum Menghasilkan(TBM)
Pengendalian secarakimiawi
Pengutipanlarva
Pemasangan feromon agregat padalahan.
ArealTanaman Menghasilkan (TM)
Pemasangan feromon agregat padalahan.
Gambar 4. Pengutipan larva
3
Kumbang Tanduk Linn.Oryctes rhinoceros
Gambar 5. Pencincangan batang kelapa sawit untuk mempercepat pelapukan
7/30/2019 Oryctes Rhinoceros
4/4
dapat ditingkatkan menjadi 1 kemasan perha. Pemasangan feromon dilakukanminimal selama 1 tahun (Susanto2010).
Pengutipan larva pada bahanorganik lain yang merupakan tempat
berkembang biak . Bahanorganik lain yang mungkin sebagai tempatberkembangbiak adalah tanamankelapa, gergajian kayu, dan kotoran sapiserta penggunaan tandan kosong kelapasawitsebagai mulsa.
Larva padamulsa tandan kosong kelapa sawit di arealT M d a pa t d i ke n da l ik a n d e ng a n
menaburkan jamursebanyak 20g/m .
et.al.,
O. rhinoceros
Oryctes
Oryctes rhinoceros
Metarhizium anisopliae
Pengutipanlarva
Pengendalian hayati
2
Areal dengan Bahan Organik Tinggi(gambut dan banyak inang alternatiflain)
Pengendalianhayati
Pembuatan jebakan denganpemasangan tandan kosong kelapa sawit
pada kebun kelapasawit secarasistematis.Satu perangkap sekitar 5 ton tumpukantandankelapasawit kosong.
Pemasangan feromon agregat pada
Pengutipan larva padasecaraberkala
Pengendalian kumbang tanduk
secara biologimenggunakan beberapa agensia hayatidiantaranya jamurdan . Jamur
merupakan jamur parasityang telah lama d igunakan untukmengendalikan hama . Jamur ini efektif menyebabkan kematian padastadia larva dengan gejala mumifikasi yangtampak 2-4 minggu setelah aplikasi. Jamurdiaplikasikan dengan menaburkan 20 g/m(dalam medium jagung) (Sudharto
2000) pada tumpukan tandan kosongkelapa sawi t ( ) .
j uga efekt i fmengendalikan larva maupun kumbang
.
OrganicTrapping
organic trapping
organic trapping
Oryctes rhinoceros
Metarhizium anisopliaeBacu lov i rus o ryc tes
M. anisopliae
O. rhinoceros
et.al.,
o rgan ic t rapp ing Bacu lov i rus o ryc tes
O. rhinoceros
2
Daftar Pustaka
Bedford, G.O. 1980. Biology, ecology andcontrol of palmrhinoceros beetle. .25:309-339.
Chung, GF. 1997. The bioefficacy of the aggregation
pheromonein mass trapping of(L)inMalaysia. ,73(852):119-127.
Dhileepan, K. 1988. Incidence and Intensity of
Annual Review of Entomology
Oryctes rhinocerosThePlanter
Rhinoceros Beetle Infestation in Oil PalmPlantations in Kerala. .16:126-129.
Ginting, C.U., Sudharto & A. Sipayung, 1998.Pengendalian kumbang (L.)(Coleoptera : Scarabaeidae) pada kelapa sawitdengan menggunakan feromon. Disajikan pada
, 23-24 Februari 1998 di
Ba lai Peneli t i an Perkebunan Sembawa,Palembang,p1-15.
Kamarudin, H. N., & M.B. Wahid. 1997. Status ofrhinoceros beetle, (Coleoptera: Scarabaeidea) as a pest of young oil palm inMalaysia. , 73 (850) : 5-21.
Liew, V.K., & A. Sulaiman. 1995. Penggunaan TanamanPenutup Bumi dalam kawalan pembiakankumbang badak ( ) di kawasanpenanaman semula- penemuan masakini.
kualaLumpur.
Mariau, D.,R. Desmier de Chenon& Sudharto.1991.Lesinsectes ravageurs du palmier a huile et leurs
ennemis en Asie du Sud-est.:400-476.
Ooi, PAC. 1988. Insect in Malaysian Agriculture. KualaLumpur. . 103pp.
Pardede, D. 1973.Masalah kumbangpada kelapa sawit muda sesudah tanam karet dankelapa sawit, Bah Jambi, Pematang Siantar,Indonesia.
Sadakhatulla, S & T.K.A. Ramachandran. 1990.A NovelMethod to Control rhinoceros beetle,
L in Coconut., 21:7-8, 10-12.
Samsudin, A, P.S. Chew & M.M. Mohd. 1993.breeding and damage on oil palm to oil
palm replanting situat ion. , 69(813):583-591.
Sipayung, A. 1992. Pengaruh seranganterhadap pengalihan status tanaman
kelapa sawit dari belum menghasilkan kemenghasilkan. 12(1)Pebruari 1992, Marihat, Pematang Siantar,Indonesia.
Sivapragasam, A; A. Arikiah & C.A. Ranjit. 1990. the redstriped weevil, Olivier (Coleoptera:Curculionidae): an Increasing menaceto coconut palm in hil ir Perak. . 66:113-123.
Sudharto. 1990. Hama Kelapa Sawit. PPM Marihat,
Marihat PematangSiantar.
Sudharto Ps., Agus Susanto, Z.A. Harahap & EdyPurnomo. 2000. Pengendalian kumbang tandukOryctes rhinoceros pada tumpukan tandankosongkelapa sawit. ,Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 3-4 Oktober 2000.pp. V-1-V-14.
Susanto,A.,Purba,R Y & Prasetyo,AE. 2010.Hama danPenyakit Kelapa Sawit Volume 1. PPKS Press,Medan.
Susanto A, Sudharto Ps, Purba RY, Utomo C, FadillahLA,PrasetyoAE, DongoranAP,Fahridayanti.2006.Perlindungan Tanaman Kelapa Sawit. PematangSiantar,Indonesia.
Wood, B.J. 1968. Pests of oil palm in Malaysia and theircontrol. . 204 p.Developments in Oil Palm. Kuala Lumpur:
.
Journal of Plantation Corps
Oryctes rhinoceros
Evaluasi Hasil Penelitian Unggulan PusatPenelitian Perkebunan
Oryctes rhinoceros
ThePlanters
Oryctes rhinoceros
Kemajuan Penyelidikan, Bil. 22. FELDA
Oleagineux Vol. 46(11)
MalaysiaTropicalPress
Oryctes rhinoceros
Oryctesrhinoceros Indian Coconut Journal Cochin
Oryctesrhinoceros:
The Planter
Oryctesrhinoceros
Bull. Puslitbun Marihat
Rhynchoporus scach
The Planter
Pertemuan Teknis Kelapa SawitIII
Inc. Soc. of Planters,Kuala LumpurThe
IncorporatedSocietyof Planters
Kumbang Tanduk Linn.Oryctes rhinoceros
4
Gambar 6. Pemasangan feromon
Gambar 7. Teknik organic trapping