27
1 MENGANALISIS TERJADINYA PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI YANG TERJADI PADA KENTANG DISUSUN OLEH : NAMA : FARAH HASNA PANGESTI KELAS : 11 IPA 2 PEMBIMBING : Bpk.Bambang SMA NEGERI 1 KAB.TANGERANG Jln. Raya Serang KM 23,5 Balaraja 15160 Tangerang TAHUN AJARAN 2013/2014 KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Sebab atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat

Osmosis dan difusi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Osmosis dan difusi

1

MENGANALISIS TERJADINYA PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI YANG TERJADI PADA

KENTANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : FARAH HASNA PANGESTI

KELAS : 11 IPA 2

PEMBIMBING : Bpk.Bambang

SMA NEGERI 1 KAB.TANGERANGJln. Raya Serang KM 23,5 Balaraja 15160 Tangerang

TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Sebab atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi syarat penilaian mata pelajaran BIOLOGI.

Page 2: Osmosis dan difusi

2

Laporan praktikum ini dibuat untuk menambah wawasan tentang “TERJADINYA PERISTIWA OSMOSIS DAN DIFUSI PADA KENTANG”. Dalam menyelesaikan laporan praktikum ini, kami mencari sumber-sumber dari berbagai media elektronik. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua kami, yang telah membantu terselesainya makalah ini berupa materil dan moril.

2. Guru kami Bpk. Bambang S.pd yang telah membimbing dan memberikan materi.

Kami menyadari makalah yang kami buat ini belum sempurna. Oleh karena itu kami memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Tangerang, November 2013

Penyusun

DAFTAR ISILandasan teori …………………………………………………………………..4-16

Tujuan praktikum …………………………………………………………………..17

Page 3: Osmosis dan difusi

3

Alat dan bahan ……………………………………………………………………….18

Cara kerja ………………………………………………………………………..19-22

Hail pengamatan …………………………………………………………………….23

Kesimpulan …………………………………………………………………………………24

Daftar pustaka ……………………………………………………………………….25

Page 4: Osmosis dan difusi

4

BAB 1PENDAHULUAN

A. LANDASAN TEORI OSMOSIS DAN DIFUSI

TEORI OSMOSIS

Menurut Kimball (1983:28) Menyatakan bahwa, osmosis

adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang

permiable secara diferensial. Pada osmosis yang bergerak

melalui membran semipermiabel ialah air dari larutan hipotesis

(konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah) ke hipertonis

(konsentasi air rendah ke konsentrasi at terlarut tinggi).

Konsentrasi merupakan konsentrasi pelarutnya yaitu air dan

bukan konsentrasi dari zat yang larut (molekul, ion) dalam air

pertukaran antara suatu penamaan khusus yaitu osmosis.

Menurut Retnaningati, Dewi (2012), Osmosis adalah

perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan

berkonsentrasi rendah (Hipotonik) ke larutan berkonsentrasi

tinggi (Hipertonik) melalui selaput semiparmeabel. Jika pelarut

yang digunakan berupa air, osmosis dapat diartikan

perpindahan molekul air melalui membran semi parmeabel dari

larutan kadar airnya tinggi ke larutan kadar airnya rendah.

Menurut Sudjadi, Bagod (2007), Osmosis merupakan proses

perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi

pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui

Page 5: Osmosis dan difusi

5

membran diferensial parmeabel. Jika konsentrasi dalam larutan

sel lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan

sekitarnya, maka air akan bergerak ke luar meninggalkan sel

secara osmosis dan begitu juga sebaliknya.

Pada tahun 1784, ahli fisika Perancis menemukan suatu

fenomena, bila wadah alkohol yang terbuat dari kandung kemih

babi diisi alkohol kemudian dimasukkan ke dalam air, maka

kantung tersebut akan menggelembung. Dari pengamatannya

ternyata diketahui bahwa air akan menerobos masuk melalui

dinding semipermeabel (membran semipermeabel) dari

kantung yang terbuat dari kandung kemih babi tersebut.

Membran semi permeabel adalah suatu membran yang

memiliki pori-pori yang dapat dilewati oleh partikel pelarut,

tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel zat terlarut. Misalnya

molekul air dapat bergerak melewati dinding sel.

Pada proses osmosis, pelarut bergerak dari dua arah yang

berlawanan dengan kecepatan yang berbeda. Pelarut dari

konsentrasi rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi

tinggi (larutan pekat) dengan kecepatan yang lebih besar

dibandingkan kecepatan gerak pelarut dari arah sebaliknya.

Pelarut dari larutan encer akan lebih banyak berpindah ke

larutan pekat. Perpindahan pelarut dari larutan encer ke

larutan yang lebih pekat ini disebut proses osmosis.

Proses osmosis biasa terjadi dalam kehidupan. Proses

tersebut dapat kamu pelajari dengan menggunakan bahan-

bahan tidak hidup.

Page 6: Osmosis dan difusi

6

OSMOSIS berasal dari kata os artinya lubang dan move

artinya pindah, maka OSMOSIS adalah mengalirnya zat cair

melaui membran. Osmosis adalah perpindahan air melalui

membran selektif permeable dari bagian yang lebih encer ke

bagian yang lebih pekat. Zat cair akan selalu mengalir dari

larutan yang kadarnya kuat ke larutan yang kadarnya rendah.

Dengan kata lain, osmosis berarti juga perpindahan molekul

dari larutan berkepekatan rendah (hipotonik) ke larutan

berkepekatan tinggi (hipertonik) melalui selaput

semipermeable. Suatu sel bisa mengalami kondisi hipertonik

ataupun hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi

atau plasmolisis karena adanya osmosis tadi. Proses osmosis

akan berhenti ketika kedua larutan mempunyai konsentrasi

yang sama atau disebut ISOTONIK.

Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya,

maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan

seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik,

sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula

(terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan

bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik,

memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat

oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang

melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto

molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.

Akibat perpindahan pelarut tersebut, permukaan larutan

pekat berangsur menjadi lebih tinggi. Aliran pelarut akan

mencapai kesetimbangan, jika aliran pelarut dari larutan encer

ke larutan pekat, dan sebaliknya, telah memiliki kecepatan

Page 7: Osmosis dan difusi

7

yang sama. Pada kesetimbangan tersebut terdapat perbedaan

ketinggian larutan encer dan larutan pekat.

Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya

perbedaan tekanan di antara kedua larutan. Tekanan pada sisi

larutan pekat lebih tinggi dari pada tekanan pada larutan

encer. Tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar

pelarut tidak berpindah ke larutan pekat disebut tekanan

osmotik (π). Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang

berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat

terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Hubungan Tekanan Osmotik Dengan Konsentrasi

Larutan

Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer

dapat didekati dengan rumus yang serupa dengan persamaan

gas ideal, yaitu:

Keterangan :

V = volum larutan (L)

V = n R T

Page 8: Osmosis dan difusi

8

n = jumlah mol zat terlarut

T = suhu absulut larutan (K)

 R = tetapan gas (0,082  L atm mol-1 K-1)

Persamaan dapat diubah bentunya menjadi

Keterangan :

M = Kemolaran larutan

R = tetapan gas (0,082  L atm mol-1 K-1)

T = suhu absulut larutan (K)

Proses osmosis dapat mengakibatkan kerusakan sel. Air

akan masuk ke dalam sel jika konsentrasi larutan dalam sel

tinggi sehingga terjadi endosmosis akibatnya sel mengalami

kehancuran karena robeknya membran plasma. Air dalam sel

akan keluar jika konsentrasi larutan di luar sel tinggi dan terjadi

eksosmosis yang akan mengakibatkan terlepasnya membran

dari dinding sel.

MEKANISME OSMOSIS

Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput

semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri

atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut

dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput

selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi

rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa

yang konsentrainya tinggi melalui selaput semipermeabel. Jadi,

= M R T

Page 9: Osmosis dan difusi

9

pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi

airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah

melalui selaput selektif permiabel.

OSMOSIS PADA SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

SEL TUMBUHAN

Dampak osmosis juga terjadi pada tumbuhan. Ketika sel

tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipotonik, air akan

masuk ke dalam sel secara osmosis. Karena dinding sel

tumbuhan memiliki dinding yang kaku, maka sel tumbuhan

tidak akan membengkak dan pecah seperti halnya sel hewan.

Akan tetapi, masuknya air ke dalma sel tumbuhan dapat

menyebabkan sel menjadi gembung dan tegang. Tekanan air di

dalam sel yang demikian disebut tekanan turgor.

Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan

tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran

sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah

dalam larutan hipertonis menyebabkan sel

hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel

menjadi keriput karena kehilangan air.

Page 10: Osmosis dan difusi

10

SEL HEWAN

Peristiwa osmosis dapat memengaruhi kehidupan sel

hewan. Jika konsentrasi di dalam larutan sel hewan lebih

rendah dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan

sekitarnya, maka air akan ke luar meninggalkan sel secara

osmosis. Akibatnya, sel tersebut mengalami penyusutan

(krenasi) sehingga dapat menyebabkan kematian sel. Dengan

kata lain, sel hewan dapat mengalami krensi jika berada di

dalam larutan hipertonik .

Sebaliknya, sel hewan akan membengkak jika berada

dalam larutan hipotonik. Larutan hipotonik memiliki banyak

molekul air bebas dibandingkan yang terdapat di dalam sel.

Molekul-molekul air tersebut akan masuk ke dalam sel secara

osmosis. Jika keadaan demikian terus berlangsung, maka dapat

menyebabkan sel pecah (lisis).

Page 11: Osmosis dan difusi

11

Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis

1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil

daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan

lebih mudah.

2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan

yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang

kelarutan yang rendah seperti lipid.

3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih

cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk

resapan adalah lebih besar.

4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul

berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya.

Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan

melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.

5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar

resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi

dibandingkan dengan suhu yang rendah.

TEORI DIFUSI

Page 12: Osmosis dan difusi

12

Menurut Campbell (1999 : 147) Disufi adalah perpindahan

zat (gas, padat atau cair) tanpa melewati membrane, dari

daerah yang konsetrasinya tinggi ke daerah yang

konsentrasinya rendah sehingga konsetrasi zat menjadi sama.

Difusi di sebut juga suatu substansi melintang membra biologis

di sebut juga dengan transportasi aktif.

Menurut DWIOJOSEPUTRO (1990 : 67). Difusi adalah

penyebaran yang di maksut penyebaran di sini penyebaran

molekul-molekul suatu zat, dan penyebaran itu di timbulkan

oleh suatu gaya yang identil dengan energi kinetis tersebut.

Baik gas, maupun zat cair dan zat padat, molekul-molekulnya

ada kecenderungan utuk menyebar sampai terdapat suatu

konsentrasi yang sama. Difusi juga akan di lakukan oleh

molekul-molekul gula apabila kita mencampurkan suatu gua

dengan air biasa, setelah kita beri waktu yang cukup lama,

maka seluruh air akan berasa manis.

DIFUSI berasal dari kata diphus yang artinya

“menyebar”. Difusi merupakan transport menurun yang

artinya pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul

suatu zat (padat,cair, atau gas) dari tempat yang

berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah,

baik melewati membran ataupun tidak. Contoh yang sederhana

adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun

cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek

yang berdifusi dalam udara.

Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga

mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi

melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran

Page 13: Osmosis dan difusi

13

(simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi

(fasiliated difusion).

Mekanisme difusi

Difusi melalui membran berlangsung karena molekul-

molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran

bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus

lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran semi

permeabel sangat permeable terhadap molekul larut lemak

seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-

bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel

juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,

CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut

dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran

melalui saluran. Saluran ini terbentuk dari protein

transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang

memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari

diameter pori tersebut dapat melaluinya.

Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti

asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral,

tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi

memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat

menembus membran. Proses masuknya molekul besar yang

melibatkan transporter dinamakan difusi difasilitasi,

yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasma yang melibatkan

protein pembawa atau protein transporter. Protein transporter

tergolong protein transmembran yang memiliki tempat

Page 14: Osmosis dan difusi

14

perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke

dalam sel.

Setiap molekul atau ion memiliki protein transporter yang

khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa

diperlukan protein transporter yang khusus untuk mentransfer

glukosa ke dalam sel. Protein transporter untuk glukosa banyak

ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan

sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan

glukosa untuk diubah menjadi energi.

     

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi

1. Ukuran partikel : Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.

2. Ketebalan membrane : Semakin tebal membran maka semakin lambat kecepatan difusinya.

Page 15: Osmosis dan difusi

15

3. Luas suatu area : Semakin besar luas suatu area, maka semakin cepat kecepatan difusinya.

4. Jarak : Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat difusinya.

5. Suhu : Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Page 16: Osmosis dan difusi

16

B. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut :

1. Agar dapat menambah wawasan dan dapat

membedakan antara peristiwa osmosis dan difusi.

2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada kentang

dengan melalui peristiwa osmosis dan difusi.

3. Meningkatkan kreativitas siswa dalam melakukan suatu

praktikum.

BAB 2

Page 17: Osmosis dan difusi

17

ISI

A. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

ALAT

2 buah gelas.

1 sedotan.

Cutter.

BAHAN

1 buah kentang

2 pewarna tekstil

Air secukupnya

Gula pasir.

B. CARA KERJA

(PROSES OSMOSIS)

1. Siapkan alat dan bahan di atas meja.

2. Kupas kentang terlebih dahulu dengan menggunakan cutter , lalu

potong di bagian ujungnya.

3. Salah satu bagian ujung kentang yang telah dipotong tersebut,

ditusuk dengan menggunakan sedotan

Page 18: Osmosis dan difusi

18

4. Bentuk kentang tersebut menjadi kotak, sesuaikan ukuran agar

dapat masuk ke dalam gelas.

5. Berikan lubang di dalam kentang tersebut.

6. Isi air secukupnya ke dalam 2 gelas.

7. Tuangkan sedikit pewarna tekstil ke dalam 2 gelas tersebut (dengan

warna berbeda).

8. Berikan 1% gula pasir ke dalam gelas pertama dan 9% ke dalam

gelas kedua.

9. Masukkan air yang terdapat dalam gelas kedua yang sudah diberi

pewarna tekstil dan 9% gula pasir tersebut ke dalam kentang yang

sudah dilubangi.

10. Kemudian, tutup dengan menggunakan ujung kentang yang

sudah diberi sedotan.

11. Masukkan kentang tersebut ke dalam gelas pertama yang

sudah diberi pewarna tekstil dan 1% gula pasir.

12. Lalu, tunggu sampai larutan yang ada di dalam kentang

tersebut naik.

Page 19: Osmosis dan difusi

19

Page 20: Osmosis dan difusi

20

(PROSES DIFUSI)

1. Siapkan alat dan bahan di atas meja.

2. Isi 2 gelas tersebut dengan air secukupnya.

Page 21: Osmosis dan difusi

21

3. Kemudian salah satu gelas yang berisi air diberi pewarna

tekstil.

4. Tuangkan gelas yang berisi pewarna tekstil tersebut ke

dalam gelas yang hanya berisi air.

5. Amati perubahannya.

C. HASIL PENGAMATAN

(PROSES OSMOSIS)

Dari hasil pengamatan praktikum tersebut, terjadi kenaikan

larutan yang terdapat di dalam kentang meski hanya sekitar 1

cm saja dan membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Namun

hal itu, menunjukkan bahwa adanya peristiwa osmosis dari

praktikum dengan menggunakan kentang tersebut.

Page 22: Osmosis dan difusi

22

(PROSES DIFUSI)

Dari hasil pengamatan terjadi pergerakan (perubahan) dari

larutan yang diberi pewarna tekstil dengan air biasa.

BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Waktu perendaman kentang pada larutan gula dan ketika

rapat atau tidaknya menutup kentang akan mempengaruhi

hasilnya.

2. Proses osmosis memang peristiwa perpindahan zat dari

yang berkepekatan rendah ke yang berkepekatan tinggi.

Page 23: Osmosis dan difusi

23

3. Proses difusi adalah peristiwa suatu zat cair dari

konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

DAFTAR PUSTAKA

jakasetyawan.wordpress.com/.../laporan-praktikum-difusi-dan-osmosis/

niethajutniez.wordpress.com/2011/05/.../praktikum-ii-difusi-dan-osmosis...

saju-dwi.blogspot.com/2012/.../contoh-praktikum-difusi-dan-osmosis.ht...

permatasarinur.blogspot.com/2012/11/laporan-biologi.html

putrifalindamutiara.blogspot.com/.../laporan-praktikum-difusi-dan-osmo...

id.wikipedia.org/wiki/Osmosis

blogschoolpedia.blogspot.com/2010/09/proses-osmosis-dan-difusi.html

yunitawijias.blogspot.com/.../laporan-biologi-difusi-dan-osmosis_2163.h...

catatangurukimia.blogspot.com/.../percobaan-osmosis-menyelidiki.html

andigriya.blogspot.com › Sekolah

moeluzie.blogspot.com › Laporan

Page 24: Osmosis dan difusi

24

kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/.../m_teori%20osmosis.html

intanael.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-osmosis.html

widyawati-fistum.blogspot.com/2011/12/osmosis.html

wiwidyahahasasa.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-osmosis.html

wirasagenrsj.wordpress.com/2012/09/.../praktikum-osmosis-pada-kentan...

agungacil.blogspot.com/.../biologi-laporan-praktikum-osmosis-pada.htm...

raiyy.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Bagod Sudjadi&Siti Laila. 2012.Biologi2A Sains dalam kehidupan.yudhistira