Osteoarthritis Makalah

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KASUS OSTEOSARKOMA Di susun oleh Kelompok Tutor 3 :

y Azkya Aryun y Devi Siska Ardianti y Febry Handiny y Fitriyani Dermawan y Istiani Wahyuningtias y Nilawati y Nurul Ainy y Nur Riza Maulidina y Sanny Annisa Al Rasyid y Siti Nurtsalis Sholihah y Taufik y Widya Kusumaningrum

220110090079 220110090048 220110090090 220110090077 220110090016 220110090021 220110090050 220110090082 220110090053 220110090060 220110090047 220110090067

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010

SGD KASUS I Kasus: Tn. A, 25 tahun, datang ke Rumah Sakit karena tiba-tiba terdapat benjolan di tungkai kanannya, yang terasa panas dan nyeri. Kemudian klien ke Rumah Sakit dan dilakukan biopsi pada benjolan di kaki kanan dengan hasil Stage IIB dan sekarang klien dirawat di Ruang Orthopedi dengan keluhan tungkai bawah kanan yang mengalami pembengkakan. Klien menyatakan nyeri terus menerus dengan skala 9 (dari skala 0-10). Dari pemeriksaan fisik didapatkan masa sebesar bola tenis di tungkai kanan, kemerahan dan terdapat luka yang mengeluarkan cairan secara terus menerus. Klien juga mengeluh akhir-akhir ini terasa lemas dan berat badan menurun drastis juga tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan rontgen terdapat gambaran sunburst pada osfibula. Klien mengatakan sangat sedih dengan kondisi tubuhnya dan sekarang merasa tidak bertanggung jawab sebagai seorang bapak yang baru saja dikaruniai seorang anak. Akibat sakit, klien tidak daat bekerja dan istrinyalah yang mencari kerja.

Step I 1. Stage II B (Taufik) : Hasil pemeriksaan TNM, Tumor Nodul Metastase (Isti) 2. Sunburst (Sanny) : Gambaran khusus penyakit osteosarkoma (Nurul) 3. Osfibula (Azkya) : Tulang betis (Taufik) Step II 1. Mengapa timbul benjolan secara tiba-tiba? (Taufik) 2. Indikasi dilakukannya biopsi ( Fitri) 3. Yang menyebabkan tungkai kanan mengalami pembengkakan setelah dilakukan biopsi? (Widya) 4. Mengapa nyeri terasa terus menerus? (Sanny) 5. Bagaimana klien mengatasi nyeri? (Nurul) 6. Bagaimana klien mengatasi cairan yang keluar terus menerus? (Nila) 7. Penyebab penyakit ini? (Isti) 8. Diagnosa? (Isti) 9. Apa isi dari benjoaln tersebut? (Azkya) 10. Megapa klien menjadi tidak nafsu makan? (Sanny) 11. Hasil stage IIB menunjukkan apa? ( Riza) 12. Penjelasan lenih lanjut tentang hasil TNM? (Sany) 13. Prognosis? (Riza) 14. Faktor resiko? (Fitri) 15. Ciri-ciri osteosarkoma? (Sanny)

16. Dampak psikososial (Febri) 17. Peran perawat (Nila) 18. Apakah perlu dilakukan pemeriksaan lain atau tidak? (riza) 19. Mengapa klien terasa lemas? (azkya) 20. Bagaimana pemenuhan nutrisinya? (febri) 21. Penatalaksanaan (siti) 22. Pendidikan kesehatan osteosarkoma (Sanny) 23. Komplikasi (sanny)

Step III 2. -Untuk mengetahui ada tidaknya benda asing dalam jaringan (siti) -Untuk menegtahui perkembanagn sel didalamnya (sanny) 4. Karena diferensiasi osteoblast, sehingga terjadi penumpukan 5. Kompres hangat dan relaksasi ( Isti) 7. -Faktor lingkungan, kurang vitamin, ekspos terhadap radiasi (Taufik) - belum diketahui, bisa juga karena tingginya kadar vitamin D dan faktor genetik (isti) 8. Osteosarkoma : tumor ganas 9. Daging berlebih dari diferensiasi selm cairan bisa berupa pus atau yang lain (Taufik) 10, 19. Sel-sel abnormal mengambil protein dan bahan makanan yang dimakan oleh klien (Isti) 14. banyak pada wanita(fitri) -pada dewasa muda(nila) 15. -bagian metafisis pada tulang panajang dekat lutut (taufik) -50% menyerang lutut (fitri) 16. Gg. Body Image krn bentuk tubuh berubah dan Gg. Peran diri karena perannya sebagai ayah tidak terlaksana dengan baik 17. Pendekatan peran diri kepada klien (Nurul) 18. Serum Acid Phospatase: mengetahui adanya tumor ganas (Nila) 21. Bedah eksisi dan amputasi (widya)

Step IV 1. Mini Patofisiologi

Data Menyimpang 1. nyeri 3. benjolan terasa panas 3. bengkak 4. kemerahan 5. cairan keluar terus menerus 6.lemas 7. Berat badan turun drastis 8.Tidak nafsu makan

Data Penunjang 1. Stage IIB 2. Biopsi 3. Rontgen

Terapi

Diferensiasi Osteoblast

Pertumbuhan sel abnormal

Benjolan

Metabolisme tubuh fokus ke sel abnormal

Nyeri

Mengambil hasil metabolisme (protein) untuk jaringan abnormal

Kekuranagn asupan nutrisi di jaringan yangsehat

Benjolan membesar

Lemas

2. Mindmap

(aduh dedek susah bikin tanda panahnyaaa)

Osteosarkoma 1. Definisi 2. etiologi 3. manifestasi klinis 4. faktor resiko 5. prognosis 6. penatalaksanaan 7. pendidikan kesehatan 8. askep 9. patofisiologi 10. pemeriksaan diagnostik dan penunjang 11. aspek psikososial 12. komplikasi

Reporting kasus I

-Definisi: Neoplasma ganas yang menyerang metafisis tulang pajang pada dewasa terutama pada bagian lutut (Taufik)

-Etiologi sanny 1. genetik : kesalahan pada kromosom 13 2. radiasi 3. virus onkogenik taufik 4. faktor lingkungan 5. infeksi nila 6. Zat-zat toksik siti 7. akibat trauma

-manifestasi klinis widya 1. nyeri dengan pembengkakan. (Rasa nyerinya tumpul, seperti tulangnya di bor mendalam. Azkya) 2. keterbatasan gerak dan kelemahan Taufik 3. nafsu makan 4. berat badan menurun, malaise

Devi 5. tulang teraba masa 6. penigkatan suhu di sekitar bagian yang membengkak 7. distensi pembuluh darah Nurul 8. Anemia, (neoplasma di sumsum tulang, hiperkalasemi. Sanny) Febri 9. sel-sel jaringan yang menutupi tulang disebut sunburst Isti 10. fraktur patologi

Faktor resiko Riza -usia 10-25 tahun -laki-laki dibanding perempuan (karena pertumbuhan skeletal lebih lama pada pria. Nila) Fitri -obesitas -Diet tidak sehat -orang yang pernah menderita kanker Taufik -pertumbuhan tulang cepat -faktor lingkungan presdiposisi Nurul -predisposisi gen Devi

-orang-orang yang kelebihan tinggi badan

Prognosis Isti Tingkat kesembuhan sedikit, hanya dapat bertahankurang dari 5 tahu. Namun sekarang sudah bisa lebih panjang Siti Stage I osteosarkoma yang jarang ditemukan (parastesia osteosarkoma Stage II derajat sedang 12-24 bulan Stage III sudah menyebar

Nurul Stage I 90% Stage II tergantung lamanya metastase Stage III 50% sudah menyebar ke paru 2 tahun: 50% 4 tahun : 40%

Fitri Stage II Tergantung dari lokasi tumor, derajat nekrosi dan penyebaran metastase

Komplikasi Taufik 1. fraktur patologik (disebabkan masa di tulang yang tidak dapat terkompensasi, Isti) 2. gejala metastase (sel-sel tumor mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh, Isti)

Penatalaksanaan (widya) 1. Bedah, dapat melalui amputasi atau degan operasi penyelamatan 2. radiasi: sinar X 3. Kemoterapi: neoadjuvantsebelum operasi supaya tumor mengecil (sanny) -Kemoterapi: dapat sebelum atau sesudah operasi. Dimasukkan melalui IV atau oral. Terdapat 3 jenis dari kemoterapi, yaitu: a) kombinasi: menggunakan lebih dari 2 obat b) pembantu: setelah operasi, untuk penghapusan kanker c) neoadjuvant: sebelum operasi, untuk mengecilkan sel kanker -analgesik: untuk mengurangi rasa nyeri -aloverinol: untuk mencegah hiperurisemia (observasi keluaran urin untuk mencegah hiperkalsium) Mencegah timbunan asam urat akibat dari kemoterapi (azkya) Nurul Efek samping dari kemoterapi: mual muntah, lemah secara perlahan dan tidak dapat dihilangkan dengan istirahat, rambut rontok sementara Riza Farmakologi: -Doxorubicin (adliamycin): untuk mencegah sintesis DNA, perbaikan melalui pengeluaran enzim -Platinol: membentuk ikatan yang menghancurkan tumor dengan efek samping kerusakan syaraf, ginjal dan rambut rontok

Perawatan Luka Siti Bersihkan dengan larutan NaCl

Peran perawat Isti -pemenuhan nutrisi -menejemen nyeri -mendampingi klien agar sistem koping kuat -ajak keluarga ikut memotivasi -jaga kontak mata dan sentuhan saat perawatan dengan klien

Dampak psikososial Siti -merasa sedih karena adanya keterbatasan gerak, tidak bekerja dan harga diri rendah Febri -perubahan peran: merasa harga dirinya lebih rendah karena istrinya yang bekerja

Pemeriksaan diagnostik Riza -biopsi -X Ray -MRI (untuk menentukan dimana dilakukan biopsi dan untuk melihat apakah sel kanker sudah menyebar) Fitri -PET: menunjukkan penyebaran sudah samai dimana -tes darah: untuk penegakan diagnosis Siti

-pemeriksaan Hb: untuk melihat efek anemia -CT Scan Azkya -Angiografi: untuk menetukan diagnosa jenis osteosarkoma Nila -NSG: untuk mengetahui stadium lesi dan panduan melaksanakan biopsi Devi -pemeriksaan neurologis: apakah ada gangguan akibat penekanan tumor pada saraf

Pendidian kesehatan Sanny -penyuluhan untuk menghindari tempat tingal dari daerah yang dekat dengan pemancar radiasi atau pabrik bahan kimia dan mengenali gejala awal osteosarkoma Siti -mengajarkan perawatan luka dan mekanisme koping

Klasifikasi oteosarkoma Sanny -primer: penyebab tidak diketahui, adanya mutasi gen penekan tumor TPSI, mengenai umur 20an -sekunder: mengenai umur yang lebih tua (50 tahun keatas), kaitannya dengan penyakit paget dan adanya riwayat terpajan radiasi atau neoplasma agresif Nurul -lokal osteosarkoma: beleum menyebar ke tulang luar -metastasik osteosarkoma: sudah menyebar ke tulang luar -Berulang: muncul lagi setelah 2-3 tahun setelah penyembuhan

Penjelasan TNM Isti

T: tumor TIS: pre invasif T0: tidak ada tumor primer T1: ada tumor dengan diameter kurang dari 3 cm T2: ada tumor dengan diameter lebh dari 3 cm T3: tumor sudah membesar dan menyebar Tx: didapatkan sel ganas

N: nodul N0: tidak terlihat pembesaran kelenjar limfe N1: terdapat tanda-tanda terkena kelenjar getah benih Nx: sudah terjai pembengkakan kelenjar getah bening

M: metastase Mo: tidak ada bukti metastasis jauh M1: ada bukti metastasis jauh Mx: syarat minimal menentukan adanya metastasis jauh tidak bisa dipenuhi

Derajat klasifikasi TNM: Stadium I: TIS N0 M0, T1 N0 M0, T1 N1 M0, T2 N0 M0 Stadium II: T1 N1 M0, T2 N1 M0 StadiumIII a: T3 N0 M0, T3 N1 M0, T1-3 N2 M0

Stadium III b: T N3 M0, T3 banyak N M01 Stadium IV: Banyak T, banyak N, M1

Patofisiologi: Febry Handiny

MAKALAH Definisi Sarcoma osteogenik (osteosarkoma) merupakan neoplasma tualng primer yang sangat ganas kedua. Neoplasma ini sering ditemukan pada anak, remaja, dan dewasa muda. Tumor ini tumbuh pada bagian metafisis tulang. Tempat yang paling sering terkena tumor adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. Etiologi Penyebab tumor ini seperti hampir semua keganasan yang lain, masih merupakan tekateki yang belum terpecahkan. Radiasi dan virus onkogenik, yang telah terlihat dalam terjadinya keganasan yang lain, telah dianggap sebagai agen penyebab. Selain itu, juga terdapat faktor kecenderungan genetik. Osteosarkoma pada masa kanak-kanak mungkin sekali memiliki dasar genetik, meskipun tak seorangpun pernah menemukannya. Mungkin kelainan genetik pada kromosom 13 dapat menyebabkan osteosarkoma pada kelompok pasien ini. Manifestasi Klinis 1. Nyeri dan pembengkakan pada area yang terkena (biasanya meningkat pada malam hari dan meningkat sesuai progresitivitas penyakit). 2. Fraktur Patologik 3. Pembengkakan diatas tulang atau persendian dan pergerakan yang terbatas 4. Teraba masa tulang,peningkatan suhu di atas masa serta adanya pelebaran vena. 5. Gejala-gejala penyakit menatastik seperti nyeri dada, batruk,demam, BB turun , malaise.

Faktor Resiko y y y y Biasanya menyerang remaja akhir dan dewasa muda dengan rentang usia 15-25 y\tahun. Jenis kelamin, Karena lebih banyak menyerang laki-laki daripada perempuan Remaja yang tinggi untuk usia mereka dan spurts mengalami pertumbuhan pesat tampaknya lebih rentan terhadap osteosarcoma daripada remaja lainnya. Remaja yang telah diobati dengan radiasi untuk kanker, anak sebelumnya mungkin menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan osteosarcoma di kemudian hari dalam hidup mereka dan juga berlaku bagi anak-anak yang mendapat dosis tinggi dari radiasi. Memiliki penyakit tulang non-kanker atau jinak seperti penyakit Paget atau multiple, osteochondromas turun temurun. Ini biasanya tidak hidup kondisi mengancam atau serius, tetapi mereka dapat perintis osteosarcoma. Demikian pula, anak-anak dengan jarang, kanker mewarisi seperti Sindrom Li-Fraumeni dan Retinoblastoma mungkin pada peningkatan risiko mengembangkan osteosarcoma.

y

y

Ketika osteosarcoma didiagnosis pada orang dewasa, tampaknya terkait dengan faktor gaya hidup seperti diet tinggi lemak, kurang olahraga, merokok dan minum alkohol.

Penatalaksanaan

Jenis Perawatan Berbagai jenis perawatan tersedia untuk pasien dengan osteosarkoma. Beberapa perawatan yang standar (yang saat ini digunakan terapi), dan beberapa sedang diuji dalam uji klinis. Perawatan klinis dalam percobaan adalah penelitian studi yang dimaksudkan untuk membantu meningkatkan perawatan saat ini atau memperoleh informasi tentang perawatan baru untuk pasien dengan kanker. Ketika uji klinis menunjukkan bahwa perlakuan yang baru lebih baik dari standar perawatan, pengobatan baru yang dapat menjadi standar perawatan. Jika diduga bahwa masalah adalah osteosarkoma, sebelum pertama biopsi, penderita dapat merekomendasikan dokter spesialis yang disebut pembedah tulang ahli onkologi. Perawatan Standar Tiga jenis perawatan standar yang digunakan: Bedah (mengambil yang kanker dalam suatu operasi). Kemoterapi (menggunakan obat untuk membunuh kanker sel). Terapi radiasi (menggunakan tinggi dosis x-ray untuk membunuh sel kanker). Selain standar terapi ini, perawatan yang disebut perawatan biologis terapi sedang diuji untuk lokal dan metastatic osteosarcoma. Terapi biologis adalah perawatan yang menggunakan sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan kanker. Zat yang dibuat oleh badan atau dilakukan di laboratorium yang digunakan untuk meningkatkan, langsung, atau mengembalikan perlawanan alami tubuh terhadap kanker. Jenis kanker ini perawatannya disebut biotherapy atau immunotherapy.

A. BEDAH Perawatan bedah untuk osteosarkoma terdiri dari amputasi baik atau operasi penyelamatan anggota badan. Saat ini, kebanyakan remaja dengan kasus osteosarkoma lengan atau kaki dapat ditangan. dengan operasi penyelamatan anggota badan daripada amputasi. Dalam operasi penyelamatan anggota badan, tulang dan otot yang dipengaruhi oleh osteosarkoma disingkirkan, meninggalkan kesenjangan di tulang yang baik yang diisi oleh tulang cantum (biasanya dari tulang bank) atau lebih sering logam bagian badan khusus. Ini dapat tepat dicocokkan dengan ukuran yang cacat tulang. Risiko infeksi lebih tinggi dan patah tulang dengan tulang bank ini dan oleh karena itu penggantinya logam prostheses lebih umum digunakan untuk rekonstruksi dari tulang setelah pengangkatan tumor. Jika kanker telah menyebar ke saraf dan pembuluh darah

sekitar tumor aslinya pada tulang, amputasi (mengeluarkan bagian dari anggota badan bersama osteosarcoma) seringkali satu-satunya pilihan. Ketika osteosarkoma telah menyebar ke paru-paru atau tempat lain, pembedahan mungkin juga dilakukan untuk menghapus tumor ini di lokasi yang jauh tersebut. Semua pasien dengan osteosarkoma harus operasi untuk menghapus tumor, jika memungkinkan. Dokter mungkin hanya menghapus beberapa kanker dan bagian yang sehat dari jaringan di sekitar kanker. Ketika Tumor adalah dalam berat tulang, tulang harus dilindungi selama kegiatan untuk menghindari fraktur. Kadang-kadang semua atau sebagian dari lengan atau kaki mungkin akan dibuang (diamputasi) untuk memastikan bahwa semua yang diambil dengan kanker. Jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, kelenjar getah bening yang akan dihilangkan (getah bening node pemotongan). Pada pasien dengan osteosarkoma yang belum tersebar di luar tulang, peneliti menemukan tidak adanya perbedaan dalam keseluruhan hidup apakah pasien memiliki anggota badan-hemat operasi atau apakah mereka telah melakukan operasi dengan amputasi. Bila kanker dapat dibawa keluar tanpa amputasi, perangkat buatan atau tulang dari tempattempat lain di dalam tubuh dapat digunakan untuk menggantikan tulang yang telah dibuang. Proses pembangunan kembali (kembali) merupakan bagian dari tubuh diubah dengan operasi sebelumnya disebut rekonstruksi operasi. Pilihan untuk rekonstruksi di operasi dengan pasien osteosarkoma tergantung pada banyak faktor, termasuk di mana letak tumor, bagaimana besarnya, usia pasien, dan lain sebagainya.

B. KEMOTERAPI Kemoterapi biasanya diberikan baik sebelum maupun setelah operasi. Ia menghilangkan kantong kecil dari sel kanker di tubuh, bahkan yang terlalu kecil untuk tampil saat scan medis. Seseorang dengan osteosarkoma diberi obat kemoterapi intravena (melalui pembuluh darah) atau secara oral (dengan mulut). Obat memasuki aliran darah dan bekerja untuk membunuh kanker di bagian tubuh dimana penyakit telah menyebar, seperti paru-paru atau organ lain. Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan dengan pil atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan jarum lewat pembuluh darah atau otot. Kemoterapi disebut perawatan sistemik karena obat memasuki aliran darah, perjalanan melalui tubuh, dan dapat membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Kemoterapi dengan lebih dari satu obat disebut kemoterapi kombinasi. Kadang-kadang kemoterapi adalah menyuntikkan langsung ke dalam wilayah dimana ditemukan kanker (kemoterapi daerah). Dalam osteosarkoma, operasi ini sering digunakan untuk menghapus lokal tumor kemoterapi dan kemudian diberikan untuk membunuh semua sel kanker yang tetap dalam tubuh. Kemoterapi diberikan setelah operasi dalam penghapusan kanker yang disebut kemoterapi pembantu. Kemoterapi juga dapat diberikan sebelum operasi yang mengecilkan kanker sehingga dapat dihapus selama operasi; ini disebut neoadjuvant kemoterapi.

Neoadjuvant kemoterapi Kebanyakan perawatan osteosarkoma menggunakan protokol untuk periode awal selama sistemik kemoterapi sebelum reseksif definitif dari dasar tumor (reseksi dari metastases untuk pasien dengan penyakit metastatik). Patolog yang menilai nekrosis di tumor yang terdeteksi. Pasien dengan lebih besar atau sama dengan 90% nekrosis di dasar tumor setelah induksi kemoterapi memiliki prognosa lebih baik dibandingkan dengan kurang nekrosis. Pasien dengan nekrosis kurang ( 90%) dengan reseksi luas. Tahap IIb Prognosis tergantung pada lokasi tumor (proksimal tibia, tulang paha, panggul, dll) ukuran massa tumor (dalam cm.), Dan derajat necrosis dari kemoterapi neoadjuvant (kemoterapi sebelum operasi). Faktor-faktor patologis lain seperti derajat pglycoprotein, apakah tumor CXCR4-positif, atau Her2-positif juga penting, karena ini berhubungan dengan metastasis jauh ke paru-paru. Prognosis untuk pasien dengan metastasis osteosarcoma meningkatkan dengan waktu lebih lama untuk metastasis, (lebih dari 12 bulan-24 bulan), sejumlah kecil metastasis (dan resectability mereka). Lebih baik untuk memiliki metastase kurang dari waktu lebih lama untuk metastasis. Mereka dengan panjang lebih lama (> 24bulan) dan beberapa nodul (2 atau lebih sedikit) memiliki prognosis terbaik dengan kelangsungan hidup 2 tahun setelah metastasis 50% 5 tahun sebesar 40% dan 10 tahun 20%. Jika metastasis keduanya lokal dan regional, prognosis lebih buruk.

y

Presentasi awal III osteosarcoma panggung dengan metastates paru-paru tergantung pada resectability dari tumor primer dan nodul paru-paru, derajat nekrosis tumor primer, dan mungkin jumlah metastasis. prognosis keseluruhan adalah sekitar 30%. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN OSTEOSARCOMA

A. Pengkajian Dasar 1. Biodata Klien a. Nama : Tn N b. Umur : 25 thn c. Jenis Kelamin : laki-laki d. Agama :e. Alamat :2. Data Medik a. Tgl Berobat :b. Tgl Pengkajian : c. Diagnosa Medik : Osteosarcoma B. Riwayat Kesehatan Keluhan utama : nyeri dirasakan terus-menerus pada tungkai kanan. C. Riwayat Penyakit Sekarang Klien mengeluh nyeri pada tungkai kanan dan ditemukan adanya pembengkakan pada tungkai bawah kanannya, dengan kriteria sbb : P :Q : terus-menerus R : tungkai bawah kanan S : 9 dari skala 0-10 T :D. Riwayat Peyakit Terdahulu E. Riwayat Penyakit Keluarga F. Riwayat Alergi G. Riwayat Psikososial Klien mengatakan sangat sedih dengan kondisinya tubuhnya dan sekarang merasa tidak bertanggung jawab sebagai seorang bapak yang baru saja dikaruniai seorang anak. H. Pengkajian Fisik a. Kesadaran Umum : compos menthis

Nadi :Suhu :RR :TB :BB :Tekanan Darah :Program Terapi :Pemeriksaan Penunjang : - Biopsi : terdapat benjolan di kaki kanan dengan hasil stage III b - Rontgen : terdapat gambaran sunburst pada osfibula I. Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) a. O2 :b. Nutrisi : klien mengalami gangguan nafsu makan (nafsu makan menurun) c. Cairan dan Elektrolit :d. Eliminasi :e. Istirahat dan Tidur :f. Aktivitas : klien sering merasa lemas dan saat ini tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya g. Pengobatan :B. Analisa Data No. 1. Etiologi Masalah DO : Faktor Penyebab Gangguan Rasa -terdapat benjolan di tungkai (Radiasi,virus Nyaman : Nyeri kanan terasa panas dan nyeri onkogen,genetik,bahan -hasil biopsi menunjukkan kimia) benjolan tsb sudah memasuki stage III b -nyeri dirasakan dengan skala 8 Mengalami mutasi dalam rentang skala 0-10 -terdapat masa sebesar bola tenis Pertumbuhan sel-el di tungkai kanan berwarna tulang dan jaringan kemerahan lunak DS : klien mengeluh nyeri pada tungkai bawah kanan yang Berdiferensiasi mengalami pembengkakan menjadi beberapa sel Data Menyimpang

b. c. d. e. f. g. h. i.

Bersifat osteogenik

Proliferasi sel

Pengaktifan onkogen pendorong pertumbuhan

Sarcoma

Menyerang sejati

tulang

Osteosarcoma

Destruksi tulang

jaringan

Kehilangan matriks

Resti fraktur patologik

Pembelahan abnormal Tumor membesar

sel

Edema

Nyeri

2.

DO : BB klien menurun Tumor membesar DS : -klien merasa lemas -klien mengeluh tidak nafus makan Metabolisme neurovaskuler jaringan

Nutrisi kurang dari kebutuhan

di

Metabolisme jaringan sehat

di

Lemas/lelah

BB

3.

Nutrisi kurang dari kebutuhan DO : klien tidak dapat bekerja Faktor Penyebab Harga diri rendah DS : klien mengeluh tidak (radiasi, virus bertanggung jawab terhadap onkogenik, genetik, keluarganya bahan kimia)

Mengalami mutasi

Pertumbuhan sel-sel tulang dan jaringan lunak

Berdiferensiasi menjadi beberapa sel

Bersifat osteogenik

Proliferasi sel

Pengaktifan ongkogen pendorong pertumbuhan

Sarcoma

Menyerang sejati

tulang

Osteosarcoma

Klien sedih kondisinya

dengan

4.

Gangguan peran diri (Harga Diri Rendah) DO : Faktor Penyebab Kerusakkan -tungkai bawah kanan mengalami (Radiasi,virus mobilitas fisik pembengkakan dan terasa nyeri onkogen,genetik,bahan -nyeri dengan skala 9 dari rentang kimia) skala 0-10 DS : Mengalami mutasi Pertumbuhan sel-el tulang dan jaringan lunak Berdiferensiasi menjadi beberapa sel

Bersifat osteogenik

Proliferasi sel

Pengaktifan onkogen pendorong pertumbuhan

Sarcoma

Menyerang sejati

tulang

Osteosarcoma

Sel tumor menekan pembuluh darah

Inflamasi

Pelepasan Kimia

Mediator

Menekan saraf nyeri

Dilepaskan di medulla spinalis

Nyeri

Kerusakkan mobilitas fisik C. Perencanaan Keperawatan No. 1. Dx Keperawatan Gangguan rasa nyaman bd proses perjalanan penyakit dd klien mengeluh nyeri skala 9 (0-10) Karakter Hasil Tupen : -Dalam 1x24jam nyeri klien berkurang/menurun intensitasnya -Skala nyeri menurun Tupan: -Nyeri hilang sama sekali -Klien dapat menanggulangi nyerinya sendiri Intervensi 1. Catat lokasi dan intensitas nyeri (Skala 010) Rasional Membantu dalam evaluasi kebutuhan dan keefektifan intervensi. Perubahan dapat mengindikasikan terjadinya komplikasi

Mengurangi 2. Tinggikan terbentuknya bagian yang edema dengan sakit/nyeri penigkatan aliran dengan balik meninggikan vena,menurunkan tempat tidur kelelahan otot dan tekanan kulit juga jaringan Memfokukan 3. Berikan kembali perhatian, tidakan meningkatkan kenyamanan relakasi, dapat (contoh ubah meningkatkan posisi) dan kemampuan aktivitas koping dan dapat terapeutik. menurunkan rasa Dorong nyeri penggunaan

manajemen nyeri, e.g. teknik relaksasi, nafas dalam, distraksi,dll. Menurunkan 4. Kolaborasi dengan tim nyeri medis untuk melakukan kemoterapi 5. Pemberian analgetik dan morfin 1. Pantau asupan makanan setiap hari Menurnkan nyeri rasa

rasa

2.

Nutrisi kurang dari kebutuhan bd metabolisme di jaringan sehat menurun dd BB menurun, klien lemas dan malaise

Tupen : makan meningkat Tupan : -BB meningkat -kebutuhan terpenuhi

nafsu klien

mengidentifikasi kekuatan/defisiensi nutrisi

klien klien

2. Ukur BB membantu mengidentifikasi setiap malnutrisi, kalori hari/sesuai protein khususnya indikasi bila BB kurang dari normal 3. Identifikasi klien yang akan mengalami mual/muntah yang diantisipasi mual/muntah psikogenik terjadi sebelum kemoterapi

4. Berikan Mual/muntah antimietic paling pada jadwal menurunkan

3.

Harga diri rendah bd osteosarcoma dd klien sedih dengan kondisinya saat ini

Tupen : klien mulai dapat beradaptasi secara verbal menerima kondisinya Tupan : klien dapat kembali percaya dirinya dan dapat mengembangkan rencana yang realistis

reguler sebelum/selam a dan pasca pemberian agen antineoplastik dengan sesuai 1. Dorong ekspresikan perasaan negatif dan berduka berlebihan

kemampuan dan efek samping psikologis kemoterapi yang menimbulkan stress Membantu klien untuk menyampaikan apa yang dirasakan dan agar tahu kondisi psikisnya

2. Kaji derajat Semakin banyak kerabat atau dukungan terhadap klien kenalan yang memberi dukungan,semakin cepat pula proses penyembuhan (psikis) serta terapeutiknya 3. Catat perasaan Membantu klien menarik diri untuk dapat dan ketakutan kembali bersosialisasi dengan sekitar tanpa dibayangi rasa takut atau tidak berdaya 4. Kolaborasi Membantu dengan tim mengetahui serta psikiatri memantau perkembangan psikis klien setiap harinya 1. Kaji mobilitas Mengetahui

4.

Gangguan

Tupen

:

adanya

mobilitas fisik bd pembesaran tumor dd masa tumor sebesar bola tenis

peningkatan kemampuan beraktivitas Tupan : -klien mampu melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya -aktivitas klien kembali normal

yang ada, observasi adanya peningkatan kerusakkan. Kaji secara teratur fungsi motoriknya. 2. Ajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit

tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas

Gerakkan aktif memberikan masa, tonus, dan kekuatan otot serta memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan

3. Bantu klien Mempertahankan fleksibilitas sendi melakukan ROM dan sesuai kemampuan perawatan diri sesuai toleransi 4. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk melatih fisik klien Kemampuan mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim fisioterapi