6
Osteoartritis adalah gangguan yang terjadi pada satu atau lebih sendi, awalnya oleh adanya gangguan yang bersifat lokal pada kartilago dan bersifat progresif degeneratif dari kartilago, hipertrofi, remodelling pada tulang subkondral dan inflamasi sekunder membran sinovial. Gangguan ini bersifat lokal dengan efek non sistemik. Sinonim dari penyakit sendi degeneratif adalah Osteoarthritis, Osteoarthrosis, Degeneratif arthrosis, Senescent arthritis dan Hipertrofi arthritis. Sampai tahun 1980an, Osteoarthritis berhubungan dengan adanya gangguan degeneratif dan terjadinya secara natural ‘tear and wear’ sendi sebagai hasil dari proses penuaan. Osteoarthritis terbagi atas 2 bagian : - Osteoarthritis primer adalah degeneratif artikular sendi yang terjadi pada sendi tanpa adanya abnomalitas lain pada tubuh. Penyakit ini sering menyerang sendi penahan beban tubuh (weight bearing joint), atau tekanan yang normal pada sendi dan kerusakan akibat proses penuaan. Paling sering terjadi pada sendi lutut dan sendi panggul, tapi ini juga ditemukan pada sendi lumbal, sendi jari tangan, dan jari I pada kaki. - Osteoarthritis sekunder adalah paling sering terjadi pada trauma atau terjadi akibat dari suatu pekerjaan, atau dapat pula terjadi kongenital dan adanya penyakit sistemik. Osteoarthritis sekunder biasanya terjadi pada umur yang lebih awal dari osteoarthritis primer II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI Osteoartritis merupakan penyakit rematik sendi yang paling banyak mengenai terutama pada orang-orang diatas 50 tahun. Di atas 85% orang berusia 65 tahun menggambarkan osteoarthritis pada gambaran x-ray, meskipun hanya 35%-50% hanya mengalami gejala. Umur di bawah 45 tahun prevalensi terjadinya Osteoarthritis lebih banyak terjadi pada pria sedangkan pada umur 55 tahun lebih banyak terjadi pada wanita. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terjadinya Osteoarthritis pada obesitas, pada sendi penahan beban tubuh. III. ETIOLOGI Faktor resiko osteoarthritis antara lain umur, obesitas, trauma, genetik, hormone, sex, penyakit otot, lingkungan. : - Umur Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terkuat. Prevalensi, dan beratnya osteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antara umur dengan penurunan kekuatan kolagen dan proteoglikan pada kartilago sendi. - Jenis kelamin Pada orang tua yang berumur lebih dari 55 tahun, prevalensi terkenanya osteoartritis pada wanita lebih tinggi dari pria. Usia kurang dari 45 tahun Osteoarthritis lebih sering terjadi pada pria dari wanita. - Suku bangsa Osteoartritis primer dapat menyerang semua ras meskipun terdapat perbedaan

Osteoartritis Adalah Gangguan Yang Terjadi Pada Satu Atau Lebih Sendi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Osteoartritis Adalah Gangguan Yang Terjadi Pada Satu Atau Lebih Sendi

Osteoartritis adalah gangguan yang terjadi pada satu atau lebih sendi, awalnya oleh adanya gangguan

yang bersifat lokal pada kartilago dan bersifat progresif degeneratif dari kartilago, hipertrofi, remodelling

pada tulang subkondral dan inflamasi sekunder membran sinovial. Gangguan ini bersifat lokal dengan

efek non sistemik.

Sinonim dari penyakit sendi degeneratif adalah Osteoarthritis, Osteoarthrosis, Degeneratif arthrosis,

Senescent arthritis dan Hipertrofi arthritis. Sampai tahun 1980an, Osteoarthritis berhubungan dengan

adanya gangguan degeneratif dan terjadinya secara natural ‘tear and wear’ sendi sebagai hasil dari

proses penuaan.

Osteoarthritis terbagi atas 2 bagian :

- Osteoarthritis primer adalah degeneratif artikular sendi yang terjadi pada sendi tanpa adanya

abnomalitas lain pada tubuh. Penyakit ini sering menyerang sendi penahan beban tubuh (weight bearing

joint), atau tekanan yang normal pada sendi dan kerusakan akibat proses penuaan. Paling sering terjadi

pada sendi lutut dan sendi panggul, tapi ini juga ditemukan pada sendi lumbal, sendi jari tangan, dan jari I

pada kaki.

- Osteoarthritis sekunder adalah paling sering terjadi pada trauma atau terjadi akibat dari suatu

pekerjaan, atau dapat pula terjadi kongenital dan adanya penyakit sistemik. Osteoarthritis sekunder

biasanya terjadi pada umur yang lebih awal dari osteoarthritis primer

II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI

Osteoartritis merupakan penyakit rematik sendi yang paling banyak mengenai terutama pada orang-

orang diatas 50 tahun. Di atas 85% orang berusia 65 tahun menggambarkan osteoarthritis pada

gambaran x-ray, meskipun hanya 35%-50% hanya mengalami gejala. Umur di bawah 45 tahun

prevalensi terjadinya Osteoarthritis lebih banyak terjadi pada pria sedangkan pada umur 55 tahun lebih

banyak terjadi pada wanita. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terjadinya

Osteoarthritis pada obesitas, pada sendi penahan beban tubuh.

III. ETIOLOGI

Faktor resiko osteoarthritis antara lain umur, obesitas, trauma, genetik, hormone, sex, penyakit otot,

lingkungan. :

- Umur

Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terkuat. Prevalensi,

dan beratnya osteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Hal ini disebabkan karena

adanya hubungan antara umur dengan penurunan kekuatan kolagen dan proteoglikan pada kartilago

sendi.

- Jenis kelamin

Pada orang tua yang berumur lebih dari 55 tahun, prevalensi terkenanya osteoartritis pada wanita lebih

tinggi dari pria. Usia kurang dari 45 tahun Osteoarthritis lebih sering terjadi pada pria dari wanita.

- Suku bangsa

Osteoartritis primer dapat menyerang semua ras meskipun terdapat perbedaan prevalensi pola

terkenanya sendi pada osteoartritis. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun

perbedaaan pada frekuensi pada kelainan kongenital dan pertumbuhan.

- Genetik

Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis. Adanya mutasi dalam gen prokolagen atau

gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen, proteoglikan berperan

dalam timbulnya kecenderungan familial pada osteoartritis.

- Kegemukan dan penyakit metabolik

Page 2: Osteoartritis Adalah Gangguan Yang Terjadi Pada Satu Atau Lebih Sendi

Berat badan yang berlebih ternyata dapat meningkatkan tekanan mekanik pada sendi penahan beban

tubuh, dan lebih sering menyebabkan osteoartritis lutut. Kegemukan ternyata tidak hanya berkaitan

dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tetapi juga dengan osteoartritis sendi lain,

diduga terdapat faktor lain (metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut antara lain penyakit

jantung koroner,diabetes melitus dan hipertensi.

- Cedera sendi (trauma), pekerjaan dan olah raga

Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian suatu sendi yang terus-menerus, berkaitan dengan

peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Demikian juga cedera sendi dan oleh raga yang sering

menimbulkan cedera sendi berkaitan resiko osteoartritis yang lebih tinggi.

IV. ANATOMI

Sendi adalah semua persambungan tulang, baik yang memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat

bergerak satu sama lain, maupun tidak dapat bergerak satu sama lain. Pada sendi sinovial dilapisi oleh

suatu kartilago atau rawan sendi yang terbagi atas 2 bagian yaitu sel kondrosit dan matriks ekstraseluler.

Matrriks ekstraseluler yang banyak mengandung kolagen tipe II, IX, dan XI serta proteoglikan (terutama

agregat). Agregat adalah hubungan antara terminal sentral protein dengan asam hialuronat membentuk

agregat yang dapat menghisap air. Sesudah kekuatan kompresi hilang maka air akan kembali pada

matriks dan kartilago kembali seperti semula. Jaringan kolagen merupakan molekul protein yang kuat.

Kolagen ini berfungsi sebagai kerangka dan mencegah pengembangan berlebihan dari agregat

proteoglikan.

Rawan sendi hanya mempunyai sedikit kemampuan untuk penyembuhan (reparasi). Agar tetap berfungsi

baik, rawan sendi hanya dapat menanggung perubahan bebab fisis sedikit yaitu sebesar 25 kg/cm3.

Fungsi utama rawan sendi yaitu disamping memungkinkan gesekan pada gerakan, juga menyerap energi

beban dengan mengubah bentuk dan dengan efektif menyebarkan beban tersebut pada suatu daerah

yang luas.

V. PATOFISIOLOGI

Pada osteoartritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan tersebut

berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi,

disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penurunan kadar

proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi.(7) Pada

proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu subtansi atau zat yang dapat menimbulkan

suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk menghasilkan IL-1 yang akan meningkatkan

enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraseluler

Gambaran utama pada osteoarthritis adalah:

1. Destruksi kartilago yang progresif

2. terbentuknya kista subartikular

3. Sklerosis yang mengelilingi tulang

4. terbentuknya osteofit

5. adanya fibrosis kapsul

Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk menahan

kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek dari tekanan.

Penurunan kekuatan dari tulang rawan disertai oleh perubahan yang tidak sesuai dari kolagen. Pada

level teratas dari tempat degradasi kolagen, memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut saraf

Page 3: Osteoartritis Adalah Gangguan Yang Terjadi Pada Satu Atau Lebih Sendi

dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.

Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler

dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan sendi. Melalui mikroskop terlihat

permukaan tulang rawan mengalami fibrilasi dan berlapis-lapis. Hilangnya tulang rawan akan

menyebabkan penyempitan rongga sendi.

Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan osteofit.

Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggap suatu usaha untuk memperbaiki dan membentuk kembali

persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan

dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada osteoartritis. Lesi akan meluas

dari pinggir sendi sepanjang garis permukaan sendi.

Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-

tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak terkena. Namun ternyata

peningkatan tekanan yang terjadi melebihi kekuatan biomekanik tulang. Sehingga tulang subkondral

merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan

padat (eburnasi).

Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala osteoartritis seperti nyeri

sendi, kaku d

an deformitas. Melihat adanya proses kerusakan dan proses perbaikan yang sekaligus terjadi, maka

osteoartritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progressif.

VI. DIAGNOSIS

Diagnosis OA biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan radiografis.

Gambaran klinis:

Osteoartritis umumnya berupa nyeri sendi, terutama apabila sendi bergerak atau menanggung beban.

Nyeri tumpul ini berkurang bila penderita beristirahat, dan bertambah bila sendi digerakkan atau bila

memikul beban tubuh. Dapat pula terjadi kekakuan sendi setelah sendi tersebut tidak digerakkan

beberapa lama, tetapi kekakuan ini akan menghilang setelah sendi digerakkan. Kekakuan pada pagi hari

biasanya singkat dan terlokalisir, hanya bertahan selama beberapa menit, “biasanya

kurang dari 30 menit, dan apabila lebih berarti ada hubungan dengan penyakit inflamasi rheumatoid

artritis.

Pertumbuhan baru dari tulang, tulang rawan dan jaringan lainnya bisa menyebabkan timbulnya

pembesaran sendi dan perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat kontraktur yang lama dan perubahan

permukaan sendi, selain itu tulang rawan yang kasar bisa menyebabkan terdengarnya suara gemeretak

pada saat sendi digerakkan.

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Gambaran Radiologi :

a. Foto konvensional lutut posisi AP

Pada sebagian besar kasus radiografi pada sendi lutut yang terkena osteoartritis sudah cukup

memberikan gambaran diagnostik. Gambaran radiologi sendi yang menyokong diagnosis OA adalah:

- Penyempitan celah sendi akibat hilangnya kartilago

- Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral.

- Kista tulang

- Osteofit pada pinggir sendi, sentral, marginal atau periostal.

- Perubahan struktur anatomi sendi akibat hilangnya sebagian besar dari tulang rawan.

Page 4: Osteoartritis Adalah Gangguan Yang Terjadi Pada Satu Atau Lebih Sendi

Kemudian diikuti oleh perubahan yang lambat pada tulang yaitu:

- Meningkatnya gambaran taji (spur).

- Adanya tanda destruksi kartilago.

- Meningkatnya sclerosis pada tepi sendi disertai dengan hilangnya garis normal sendi.

- Kecenderungan untuk mengadakan subluksasi.

- Perubahan bentuk osteofit dari taji menjadi lingkaran atau hilangnya bagian penting dari tulang.

b. Foto sendi interfalangeal proksimal dan distal

Tampak gambaran Nodus Heberden pada bagian dorsal sendi interfalangeal distal, sedangkan nodus

Bouchard pada bagian proksimal sendi interfalangeal tangan wanita dengan osteoarthriis primer. Nodus

Heberden kadang-kandang tanpa rasa nyeri dan kekakuan sendi jari-jari tangan. Pada stadium lanjut

disertai dengan deviasi jari ke lateral.

c. Foto Vertebra Servikal dan Torakal-Lumbal

Tampak adanya penyempitan ruangan intervertebralis serta adanya osteofit.

Pemeriksaan Laboratorium :

a. Laju endap darah normal

b. Serum kolesterol sedikit meninggi

c. Pemeriksaan faktor reumatoid negatif

VII. DIAGNOSIS BANDING

Adapun diagnosis banding dari osteoartritis yaitu :

- Penyakit sendi peradangan seperti gout, artritis bakterial atau reumatoid artritis.

- Penyakit-penyakit metabolik dan herediter yang dapat menimbulkan gambaran radiografi osteoarthritis

misalnya hiperparatiroidisme.

VIII. PENGOBATAN

a. Penanganan Umum

Olah raga yang tepat (termasuk peregangan dan penguatan) akan membantu mempertahankan

kesehatan tulang rawan, meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot-otot di sekitarnya sehingga

otot menyerap benturan dengan lebih baik. Diet untuk menurunkan berat badan pada pasien

osteoarthritis yang gemuk harus menjadi program utama pengobatan osteoarthritis. Penurunan berat

badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan

b. Pemberian Obat-obatan

Obat-obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas. Obat

peredam nyeri (misalnya acetaminofen) obat yang diperlukan. Sedangkan asam salisilat harus

diperhatikan efeknya terhadap saluran cerna.(1,6,8) Obat anti inflamasi non-steroid (misalnya aspirin atau

ibuprofen) bisa diberikan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan (sinovitis). Pemberian pengobatan

lokal dengan injeksi intra-articular steroid. Untuk topikal terapi dengan topikal NSAID, salisilat cream

efektif pada beberapa penderita ostearthritis.

c. Tindakan Operasi

Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien dengan osteoartritis dengan kerusakan sendi yang nyata,

dengan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain osteotomi,

untuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidak sesuaian), debrideman sendi, pembersihan osteofit,

Page 5: Osteoartritis Adalah Gangguan Yang Terjadi Pada Satu Atau Lebih Sendi

artroplasti total, dilakukan bila seluruh bagian sendi rusak. Prosedur ini sering dilakukan pada kaki dan

artrodesis, dilakukan pada orang muda pada sendi yang tidak stabil. Sekitar 90% penderita osteoarthritis

pada tulang belakang tidak memerlukan tindakan operasi. Tindakan ini diperlukan pada keadaan :

kehilangan kontrol kandung kencing dan fungsi usus, adanya nyeri yang menetap dengan gejala-gejala

iritasi saraf. Maka tindakan yang dilakukan pada tulang belakang adalah dengan Laminektomi apabila

ada herniasi diskus intervertebralis

Arthroscopy secara minimal invasif untuk degenerasi kartilago yang berkembang atau hilangnya fragmen,

berhasil pada beberapa pasien. Operasi Arthroplasty total merupakan perawatan yang pasti untuk kasus

osteoartritis yang berat. Beberapa sendi (terutama sendi panggul dan lutut) bisa diganti dengan sendi

buatan. Tindakan ini biasanya berhasil dan hampir selalu bisa memperbaiki fungsi dan pergerakan sendi,

serta mengurangi nyeri. Karena itu jika fungsi sendi menjadi terbatas, maka dianjurkan untuk menjalani

penggantian sendi.

IX. PROGNOSIS

Prognosis osteoartritis pada umumnya baik. Untuk kontrol dan mengurangi gejala pada Osteoarthritis

lebih baik. Dengan obat-obat konservatif, sebagian besar pasien dapat teratasi. Hanya kasus-kasus yang

berat yang memerlukan operasi. Pada ekstremitas bawah, penyakit sendi degeneratif ini relatif prognosis

lebih buruk karena sendi ini sering digunakan untuk berjalan.