Upload
rahmat-mulia
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 Osteoartritis genu
1/5
Osteoartritis genu
Osteoartritis genu adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan
kartilago sendi lutut, merupakan suatu penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang
lambat dan tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko yang
berperan. Keadaan ini berkaitan dengan usia lanjut.
Prevalensi
Prevalensi OA total 34,3 juta orang di pada tahun 2002 dan diprediksikan mencapai 36,5 jutaorang pada tahun 2007. Diperkirakan 40% dari populasi usia di atas 70 tahun menderita OA, dan
80% pasien OA mempunyai keterbatasan gerak dalam berbagai derajat dari ringan sampai berat
yang berakibat mengurangi kualitas hidupnya. Prevalensi di Indonesia berdasarkan studi yangdilakukan di Jawa Tengah menemukan prevalensi OA lutut mencapai 15,5% pada pria dan
12,7% pada wanita yang berumur antara 40-60 tahun. Prevalensi ini semakin meningkat dengan
bertambahnya usia. Karena prevalensi yang cukup tinggi dan sifatnya yang kronik-progresif, OAmempunyai dampak sosio-ekonomik yang besar, baik di negara maju maupun di negara
berkembang. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karenaOA. Pada abad mendatang tantangan terhadap dampak OA akan lebih besar karena semakinbanyaknya populasi yang berumur tua.
picture: osteoartritis pada sendi lutut
Anatomi
Sendi lutut merupakan gabungan dari tiga sendi yaitu patelofemoral, tibiofemoral medial dantibiofemoral lateral. Pada sendi tibiofemoral, terdapat meniskus lateralis dan medial. Meniskus
merupakan diskus fibrokartilago pipih atau segitiga atau irreguler yang melekat pada kapsul
fibrosa dan selalu pada salah satu tulang yang berdekatan. Meniskus mengandung kolagen tipe Isampai 60-90% sedangkan proteoglikan hanya 10%. Konstituen glikosaminoglikan yang
terbanyak adalah kondroitin sulfat dan dermatan sulfat sedangkan keratan sulfat sangat sedikit.
Selain itu fibrokartilago meniskus juga lebih mudah membaik bila rusak.Sendi lutut diperkuat oleh kapsul sendi yang kuat, ligamen kolateral dan medial yang menjaga
kestabilan lutut agar tidak bergerak ke lateral dan medial dan ligamentum krusiatum anterior dan
posterior yang menjaga agar tidak terjadi hiperfleksi dan hiperekstensi sendi lutut. Fleksi lututakan diikuti rotasi interna tibia, sedangkan ekstensi lutut akan diikuti rotasi untuk memperbesarmomen gaya pada waktu lutut ekstensi sehingga kerja otot quadriceps femoris tidak terlalu kuat.
PatologiTerdapat dua perubahan morfologi utama yang mewarnai osteoartritis yaitu kerusakan tulang
rawan sendi yang progresif dan pembentukan tulang baru pada dasar lesi tulang rawan sendi dan
tepi sendi (osteofit). Perubahan yang lebih dulu timbul, sampai sekarang belum dimengerti.
http://viramedika.blogspot.com/2009/04/osteoartritis-genu.htmlhttp://3.bp.blogspot.com/_qlgwdAuZl6o/SfHp7oJFk6I/AAAAAAAAAIw/xJGavDMLrtI/s1600-h/images.jpghttp://viramedika.blogspot.com/2009/04/osteoartritis-genu.html7/29/2019 Osteoartritis genu
2/5
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi
telah timbul sejak proses patologis osteoartritis. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktivitas
enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi (proteoglikan dankolagen). Hal ini menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan
berkurangnya kadar air tulang rawan sendi.
Saat ini osteoartritis tidak dipandang hanya sebagai proses degeneratif saja, tetapi jugamerupakan suatu penyakit dengan proses aktif. Dengan adanya perubahan-perubahan pada
makromolekul tulang rawan tersebut, sifat-sifat biomekanis tulang rawan sendi akan berubah.
Hal ini akan menyebabkan tulang rawan sendi rentan terhadap beban biasa. Permukaan tulangrawan sendi menjadi tidak homogen, terpecah belah dengan robekan-robekan dan timbul
ulserasi. Dengan berkembangnya penyakit, tulang rawan sendi dapat hilang seluruhnya sehingga
tulang dibawahnya menjadi terbuka.
Pembentukan tulang baru (osteofit) dipandang oleh beberapa ahli sebagai suatu proses perbaikanuntuk membentuk kembali persendian atau tepi sendi. Dengan menambah luas permukaan sendi
yang dapat menerima beban, osteofit mungkin dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal
tulang rawan sendi pada osteoartritis, akan tetapi kaitan yang sebenarnya antara osteofit dengan
kerusakan tulang rawan sendi belum jelas, oleh karena osteofit dapat timbul pada saat tulangrawan sendi masih kelihatan normal.
Faktor risiko
Ada beberapa faktor risiko yang diketahui berhubungan erat dengan terjadinya osteoartritis genu:
1. umur
dari semua faktor risiko timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terpenting.Prevalensi dan beratnya penyakit osteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur.
Osteoartritis hampir tidak pernah ditemukan pada anak, jarang pada umur di bawah 40 tahun dan
sering pada umur di atas 60 tahun. Penderita osteoartritis genu meningkat pada usia lebih dari 65tahun, baik secara klinik, maupun radiologik. Gambaran radiologik yang berat (grade III dan IV
menurut kriteria Kell-green-Lawrence) makin meningkat dengan bertambahnya umur, yaitu
11,5% pada usia kurang dari 70 tahun, 17,8% pada umur 7079 tahun dan 19,4% pada usia lebihdari 80 tahun; wanita yang mempunyai gambaran radiologik osteoartritis berat adalah 10,6%
pada umur kurang dani 70 tahun, 17,6% pada umur 70-79 tahun dan 21,1% pada umur lebih dari
80 tahun; sedangkan pada laki-laki 12,8% pada umur kurang dari 70 tahun, 18,2% pada umur7079 tahun dan 17,9% pada umur lebih dari 80 tahun.
Prevalensi radiologik osteoartritis akan meningkat sesuai dengan umur. Pada umur di bawah 45
tahun jarang didapatkan gambaran radiologik yang berat. Pada usia tua gambanan radiologik
osteoartritis genu yang berat mencapai 20%. Pada penelitian lain didapatkan bahwa denganmakin meningkatnya umur, maka beratnya osteoartritis secara radiologik akan meningkat secara
eksponensial.
2. jenis kelaminwanita lebih sering terkena osteoartritis genu dan laki-laki lebih sering terkena osteoartritis paha,
pergelengan tangan dan leher. Secara keseluruhan, dibawah usia 45 tahun frekuensi osteoartritis
kurang lebih sama pada laki-laki dan wanita, tetapi di atas usia 50 tahun setelah menopausefrekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita dibanding pria. Hal ini menunjukkan adanya
peran hormonal. Dari 500 pasien dengan osteoartritis pada anggota badan, ternyata 41,9% adalah
penderita osteoartritis genu dan jumlah wanita lebih banyak dari laki-laki (1,3: 1).
3. pekerjaan
7/29/2019 Osteoartritis genu
3/5
pekerjaan berat maupun pemakaian satu sendi yang terus-menerus berkaitan dengan peningkatan
risiko osteoartritis.Pekerjaan dan olah raga juga merupakan faktor predisposisiosteoantrosis sendi
lutut. Penelitian HANES I mendapatkan bahwa pekerja yang banyak membebani sendi lutut akanmempunyai risiko terserang osteoartritis genu lebih besar dibandingkan pekerja yang tidak
banyak membebani lutut
4. kegemukanBerat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya risiko untuk timbul
osteoartritis pada wanita maupun pria. Maquet berusaha menjelaskan secara biomekanika beban
yang diterima lutut pada obesitas. Pada keadaan normal, gaya berat badan akan melalui medialsendi lutut dan akan diimbangi oleh otot-otot paha bagian lateral sehingga resultannya akan jatuh
pada bagian sentral sendi lutut. Pada keadaan obesitas, resultan gaya tersebut akan bergeser ke
medial sehingga beban yang diterima sendi lutut tidak seimbang. Pada keadaan yang berat dapat
timbul perubahan bentuk sendi menjadi varus yang akan makin menggeser resultan gaya tersebutke medial
5. suku bangsa
prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis tampak berbeda diantara masing-masing
suku bangsa. osteoartritis genu lebih sering ditemukan pada orang Asia, sedangkan osteoartritispanggul lebih sering pada orang Kaukasia. osteoartritis paha lebih jarang pada kulit hitam dan
asia dibanding kaukasia. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupunperbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan. Frekuensi osteoartritis genu
pada wanita kulit hitam lebih tinggi dibandingkan dengan pada wanita kulit putih, sedangkan
pada laki-laki, frekuensi pada kulit hitam sama dengan pada kulit putih.
6. genetikadanya mutasi pada gen prokolagen II atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang
rawan seperti kolagen tipe IX dan XII, protein pengikat atau proteoglikan dikatakan berperan
dalam timbulnya kecenderungan familial pada osteoartritis.7. faktor lain
tingginya kepadatan ulang dikatakan dapat meningkatkan risiko timbulnya osteoartritis. Hal ini
mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi benturanbeban pada sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek. Faktor ini diduga
berperan pada tingginya osteoartritis pada orang gemuk dan pelari (yang umumnya mempunyai
tulang yang lebih padat).
Gambaran klinik
Pada umumnya penderita osteoartritis mengatakan bahwa keluhan-keluhannya sudah
berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahn-lahan. Gejala dapatberupa:
1. nyeri sendi
Gejala klinik yang paling menonjol adalah nyeri. Ada tiga tempat yang dapat menjadi sumbernyeri, yaitu sinovium, jaringan lunak sendi dan tulang. Nyeri sinovium dapat terjadi akibat reaksi
radang yang timbul akibat adanya debris dan kristal dalam cairan sendi. Selain itu juga dapat
terjadi akibat kontak dengan rawan sendi pada waktu sendi bergerak. Kerusakan pada jaringanlunak sendi dapat menimbulkan nyeri, misalnya robekan ligamen dan kapsul sendi, peradangan
pada bursa atau kerusakan meniskus. Nyeri yang berasal dari tulang biasanya akibat rangsangan
pada periosteum karena periosteum kaya akan serabut-serabut penerima nyeri.
Selain itu rasa nyeri dipengaruhi oleh keadaan psikologik pasien, sehingga dianjurkan untuk
7/29/2019 Osteoartritis genu
4/5
melakukan evaluasi psikologik dalam penatalaksanaan penderita osteoartrosis. Nyeri pada
osteoartritis genu, biasanya mempunyai irama diurnal, nyeri akan menghebat pada waktu bangun
tidur dan sore hari. Selain itu, nyeri juga dapat timbul bila banyak berjalan, naik dan turun tanggaatau bergerak tiba-tiba. Nyeri yang belum lanjut biasanya akan hilang dengan istirahat, tetapi
pada keadaan lanjut, nyeri akan menetap walaupun penderita sudah istirahat
2. hambatan gerak sendiGangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan
bertambahnya rasa nyeri. Perubahan ini seringkali sudah ada meskipun pada osteoartritis yang
masih dini. Biasanya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit sampai sendi hanyabisa digoyangkan dan menjadi kontraktur. Hambatan gerak dapat konsentris (seluruh arah
gerakan) maupun eksentris (salah satu arah gerakan saja).
3. kaku pagi
Kaku sendi merupakan gejala yang sering ditemukan, tetapi biasanya tidak lebih dari 30 menit.Kaku sendi biasanya muncul pada pagi hari atau setelah imobilitas seperti duduk di kursi atau
mobil dalam waktu cukup lama atau bahkan setelah bangun tidur.
4. krepitasi
Krepitasi berupa rasa gemeretak kadang-kadang dapat terdengar. Krepitus dapat ditemukan tanpadisertai rasa nyeri, tapi biasanya berhubungan dengan nyeri yang tumpul. Gejala ini mungkin
timbul karena gesekan kedua permukaan tulang sendi pada saat sendi digerakkan atau secarapasif dimanipulasi.
5. pembengkakan sendi yang seringkali asimetris
Kadang-kadang ditemukan pembengkakan sendi akibat efusi cairan sendi yang biasanya tak
banyak
Pemeriksaan penunjang
Pada sebagian besar kasus, radiografi pada sendi yang terkena sudah cukup memberikangambaran diagnostik.
Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA adaah:
Penyempitan celah sendi yang sering asimetris (lebih berat pada bagian yang menanggungbeban)
Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral)
Kista tulang Osteofit pada pinggir sendi
Perubahan struktur anatomi sendi
Terapi
Penatalaksanaan osteoarthritis dapat berupa:
Obat-obatan
Obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas danmengurangi ketidakmampuan. Obat-obatan anti inflamasi non steroid bekerja sebagai analgetik
dan sekaligus mengurangi viskositas, meskipun tak dapat memperbaiki ataupun menghentikan
http://3.bp.blogspot.com/_qlgwdAuZl6o/SfHpeaga2MI/AAAAAAAAAIo/aTRocm_n0kA/s1600-h/10.jpg7/29/2019 Osteoartritis genu
5/5
proses patologis osteoarthritis.
Perlindungan sendi
Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit misalnya dengan modifikasitempat duduk dan mengurangi aktivitas jongkok dan berlutut. Bila diperlukan dapat juga
menggunakan tongkat atau alat listrik yang dapat meringankan kerja sendi.
DietPenurunan berat badan seringkali mengurangi timbulnya keluhan.
Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan oleh pasien OA karena sifatnya yang menahun danketidakmampuan yang ditimbulkan. Pasien kadang ingin menyembunyikan kemampuannya tapi
dia juga ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya.
Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan pasien osteoarthritis, dapat berupa terapipanas dan dingin serta program latihan yang tepat. Pemakaian panas sebelum latihan untuk
mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih akut diberikan terapi dingin.
Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti hidrokolator, bantalan listrik, ultrasonik,
inframerah, diatermi, mandi parafin dan mandi dari pancuran panas.Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang biasanya
atropik di sekitar sendi OA. Latihan isometrik lebih baik daripada isotonik karena mengurangitegangan pada sendi.
Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien OA dengan kerusakan sendi yang nyata dengan nyeri
menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang dapat dilakukan adalah osteotomi untukmengoreksi ketidaklurusan atau ketidak sesuaian, debridemen sendi untuk mengghilangkan
fragmen tulang rawan sendi, pembersihan osteofit, artroplasti parsial dan total, artrodesis dan
kondroplasti.