18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sjamsuhidayat R (1997), membagi bahasan neoplasma pada system muskuloskeletal menjadi dua, yaitu neoplasma jaringan lunak dan neoplasma kerangka. Tumor tulang di luar tulang, kulit, dan sistem organ besar biasanya disebut tumor ganas jaringan lunak dan bukan sarkoma, karena berbagai tumor mesenkim dengan derajat keganasan rendah dan tumor dengan penumbuhan infiltratif setempat juga termasuk dalam golongan ini. Reeves (2001), terdapat dua tipe tumor tulang (neoplasma) yaitu primer dan metastasis. Tumor yang berasal dari tulang (primer) mencakup tumor yang tidak berbahaya seperti osteoma, kondroma, tumor sel raksasa, kista dan osteid osteoma. Tumor primer tumbuh dengan lambat, pada area terbatas, dan jarang sekali meluas. Tumor primer yang ganas sangat jarang menyerang orang dewasa dan jika menyerang, tumor ini mencangkup osteosarkoma dan multiple myeloma. Doenges (2000), memakai istilah kanker untuk menggambarkan gangguan pertumbuhan seluler, kanker merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit tunggal. Sarkoma merupakan kanker yang 1

osteoma 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: osteoma 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sjamsuhidayat R (1997), membagi bahasan neoplasma pada system

muskuloskeletal menjadi dua, yaitu neoplasma jaringan lunak dan

neoplasma kerangka. Tumor tulang di luar tulang, kulit, dan sistem organ

besar biasanya disebut tumor ganas jaringan lunak dan bukan sarkoma,

karena berbagai tumor mesenkim dengan derajat keganasan rendah dan

tumor dengan penumbuhan infiltratif setempat juga termasuk dalam

golongan ini.

Reeves (2001), terdapat dua tipe tumor tulang (neoplasma) yaitu

primer dan metastasis. Tumor yang berasal dari tulang (primer) mencakup

tumor yang tidak berbahaya seperti osteoma, kondroma, tumor sel raksasa,

kista dan osteid osteoma. Tumor primer tumbuh dengan lambat, pada area

terbatas, dan jarang sekali meluas. Tumor primer yang ganas sangat jarang

menyerang orang dewasa dan jika menyerang, tumor ini mencangkup

osteosarkoma dan multiple myeloma.

Doenges (2000), memakai istilah kanker untuk menggambarkan

gangguan pertumbuhan seluler, kanker merupakan kelompok penyakit dan

bukan hanya penyakit tunggal. Sarkoma merupakan kanker yang berasal

dari tulang, otot, atau jaringan penyambung.

Tumor ganas sering bermetastis sampai paru-paru selama tahap

awalnya. Osteosarkoma merupakan keganasan tulang yang utama, sering

ditemukan pada anak-anak dan remaja. Tumor tulang metastatik awalnya

terdapat di paru-paru, payudara, prostat, ginjal, ovary, atau tiroid. Insiden

osteosarkoma lebih banyak terjadi daripada tumor tulang primer dan

memiliki prognosis yang buruk. Karsinoma akan lebih sering

bermetastatis ke tulang daripada sarkoma.

1

Page 2: osteoma 2

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan mempelajari tentang konsep dasar dari Tumor

Tulang.

2. Tujuan Khusus

- Mengetahui apa itu penyakit tumor tulang

- Bagaimana proses terjadinya tumor tulang

- Apa saja dan bagaimana penatalaksanaan tumor tulang serta

pencegahannya.

2

Page 3: osteoma 2

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari

bahasa latin, yang berarti bengkak. Istilah Tumor ini digunakan untuk

menggambarkan pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal. Menurut

Brooker (2001),  pertumbuhan tumor dapat digolongkan sebagai ganas

(malignant) atau jinak (benign).

Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak

pada umumnya tidak cepat membesar.

Osteoma merupakan lesi tulang yang bersifat jinak  dan ditandai oleh

pertumbuhan tulang yang abnormal.

B. Klasifikasi

Dalam kasus tumor pada tulang dapat dibedakan berdasarkan sifatnya menjadi

tumor tulang jinak dan tumor tulang ganas :

1. Tumor Jinak

a. Osteoma

Osteoma merupakan lesi tulang yang bersifat jinak  dan ditandai oleh

pertumbuhan tulang yang abnormal. Osteoma klasik berwujud sebagai

suatu benjolan yang tumbuh dengan lambat, tidak nyeri. Pada

pemeriksaan radiografi, osteoma perifer tampak sebagai lesi, lesi

menimbulkan adiopak yang meluas dari perrmukaan tulang, osteoma

sentral tampak sebagai suatu massa sklerotik terbatas jelas didalam

tulang. Kalau lesi menimbukan gejala-gejala, membesar, atau

menyebakan ketidakmampuan maka perawatan yang dipilih adalah

eksisi osteoma dengan pembedahan. Operasi pembuangan bagian

tulang yang membesar ini juga dilakukan untuk tujuan diagnostik pada

lesi-lesi yang besar. Eksisi meemberikan penyembuhan pada tulang.

3

Page 4: osteoma 2

b. Kondroblastoma

Tempat paling sering terserang adalah tulang humerus. Gejala

seringkali berupa nyeri sendi yang timbul dari jaringan tulang rawan.

Perawatannya dengan eksisi pembedahan. Jika kambuh, tumor ini akan

di tangani dengan eksisi, bedah beku atau radioterapi.

 

c. Endrokoma

Endrokoma atau kondroma sentral adalah tumor jinak sel-sel rawan

displatik yang timbul pada  metafisis tulang fibula, terutama pada

tangan dan kaki. Pada pemerikasasn radiografi didapati titik-titik

perkapuran yang berbatas tegas, membesar dan menipis. Tanda ini

merupakan ciri khas dari tumor. Keadaan ini meningkatkan fraktur

patologis untuk jenis gangguan ini biasanya dilakukan pembedahan

dengan kuretase dan pencangkokan tulang.

 

d. Tumor sel raksasa

Sifat khas sel raksasa adalah adanya stroma vascular yang terdiri

dari sel-sel dan bentuk oval yang mengandung sejumlah nucleus

lonjong, kecil dan berwarna gelap. Sel raksasa ini merupakan sel besar

dengan sitoplasma yang berwarna merah muda. Sel ini mengandung

sejumlah  nucleus yang vesicular dan menyerupai sel-sel stroma.

Walaupun tumor ini dianggap jinak tetapi tetap memiliki derajat

keganasaaan bergantung pada sifat sarkopatosa dari stromanya. Pada

jenis yang ganas, tumor ini menjadi anaplastik dengan daerah-daerah

nekrosis dan perdarahan .

Tempat-tempat biasa yang di sarang pada tumor ini adalah ujung-

ujung tulang panjang radius. Gejala yang paling sering adalah nyeri,

juga ada keterbatasan gerakan sendi dan keleamahan.

Setelah dibiopsi untuk memastikan adanyan tumor ini , biasanya

diperlukkan eksisi yang cukup luas, termasuk pengangkatan di tepi

tumor. Tumor ini cenderung kambuh secara local dan tumor yang

kambuh setelah suatu eksisi yang tidak bersih biasanya lebih ganas.

4

Page 5: osteoma 2

Dengan melakukan biopsy maka diagnosis dapat ditegakkan dan

yang disertai tindakan rekontruksi segera dapat dilakukan. Pada kasus-

kasus tumor sel raksasa ini menyerang suatu daerah yang luas di

bagian distal radius, maka bagian proksimal fibula pasien dapat di

cangkokkan untuk rekontruksi lengan bawah.

2. Tumor ganas

a. Sarkoma Osteogenik

Sarcoma osteogenik atau osteosarkoma merupakan neoplasma tulang

primer yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis

tulang. Tempat yang paling sering terkena tumor ini adalah bagian

tulang-tulang panjang, terutama lutut. Nyeri yang disertai destruksi

tulang dan erosi adalah gejala umum dari penyakit ini.

Penampakan kasar dari sarcoma osteogenik bervariasi. Neoplasma

tersebut dapat berupa :

Osteolitik, dengan tulang yang telah mengalami kerusakan dan

jaringan lunak diinvasi oleh tumor, atau

Osteoblastik sebagai akibat pembentukan tulang sklorotik yang

baru.Periosteum tulang yang baru dapat tertimbun dekat dengan

lesi, dan pada hasil pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya

suatu bangunan yang berbentuk segitiga. Walaupun deposit tulang

ini terlihat pada banyak keganasan tulang, tetapi bersifat khas

untuk sarcoma osteogenik, tumor itu sendiri dapat menghasilkan

suatu pertumbuhan tulang yang bersifat abortif. gangguan seperti

ini pada radiogram akan terlihat sebagai suatu “sunburst”

(pancaran sinar matahari).

b. Kondrosarkoma

Kondrosarkoma merupakan  tumor tulang ganas yang terdiri dari

kondrosit anaplastik yang dapat tumbuh sebagai tumor tulang perifer

atau sentral. Gejala yang paling sering adalah massa tanpa nyeri yang

5

Page 6: osteoma 2

berlangsung lama. Contoh lesi perifer sering kali tidak menimbulkan

gejala-gejala tertentu untuk jangka waktu yang lama dan hanya

merupakan pembesaran yang dapat diraba dan hampir tidak

menimbulkan gangguan.tetapi mungkin akan disusul dengan suatu

pertumbuhan yang cepat dan agresif. tempat-tempat yang paling sering

ditumbuhi tumor ini adalah : pelvis, femur, tulang iga, gelang bahu dan

tulang-tulang kraniofasial.

Pada radiogram kondroskoma akan tampak sebagai suatu daerah

radiolusen dengan bercak-bercak perkapuran yang tidak jelas.

Penatalaksanaan terbaik yang dilakukan pada saat ini adalah dengan

eksisi radikal, tetapi bisa dilakukan juga dengan bedah beku,

radioterapi, dan kemotrapi. Untuk lesi-lesi besar yang agresif dan

kambuh berulang-ulang, penatalaksanaan yang paling tepat mungkin

adalah dengan melakukan amputasi.

c. Sarkoma Ewing

Tempat yang paling sering adalah korpus tulang-tulang panjang.

Penampilan kasar adalah berupa tumor abu-abu lunak yang tumbuh ke

reticulum sumsum tulang dan merusak korteks tulang dari sebelah

dalam.Dibawah periosteum terbentuk lapisan-lapisan tulang yang baru

diendapkan paralel dengan batang tulang sehingga membentuk

gambaran seperti tulang bawang.

   

C. Etiologi

Penyebab pasti terjadinya tumor tulang tidak diketahui. Akhir-akhir ini,

penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suatu zat dalam tubuh yaitu C-

Fos dapat meningkatkan kejadian tumor tulang. Radiasi sinar radio aktif dosis

tinggi, keturunan, beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti

penyakit paget (akibat pajanan radiasi ), (Smeltzer. 2001).

Meskipun tidak ada penyebab tumor tulang yang pasti, ada beberapa

faktor yang berhubungan  dan memungkinkan menjadi faktor penyebab

terjadinya  tumor tulang yang meliputi:

6

Page 7: osteoma 2

1. Genetik

Beberapa kelainan genetik dikaitkan dengan terjadinya keganasan tulang,

misalnya sarcoma jaringan lunak atau soft tissue sarcoma (STS). Dari data

penelitian diduga mutasi genetic pada sel induk mesinkin dapat

menimbulkan  sarcoma. Ada beberapa gen yang sudah di ketahui,

mempunyai peranan dalam  kejadian sarcoma,  antara lain gen RB-1 dan

p53. Mutasi p53 mempunyai peranan yang jelas dalam terjadinya STS.

Gen lain yang juga diketahui  mempunyai peranan adalah gen MDM-2

(Murine Double Minute 2). Gen ini dapat menghasilkan suatu protein yang

dapat mengikat pada gen p53 yang telah mutasi dan menginaktivitas gen

tersebut.

 

2. Radiasi.

Keganasan jaringan lunak dapat terjadi pada daerah tubuh yang

terpapar radiasi seperti pada klien karsinoma mamma dan limfoma

maligna yang mendapat radioterapi.Halperin dkk. Memperkirakan resiko

terjadinya sarcoma pada klien penyakit Hodgkin yang diradiasi adalah

0,9%.  Terjadinya keganasan jaringan lunak dan bone sarcoma akibat

pemaparan radiasi sudah diketahui sejak 1922. Walaupun jarang

ditemukan, prognosisnya buruk dan umumnya high grade.

Tumor yang sering ditemukan akibat radiasi adalah malignant

fibrous histiocytoma (MFH) dan angiosarkoma atau limfangiosarkoma.

Jarak waktu antara radiasi dan terjadinya sarcoma diperkirakan sekitar 11

tahun.

 

3. Infeksi.

Keganasan pada jaringan lunak dan tulang dapat juga disebabkan oleh

infeksi parasit, yaitu filariasis.Pada klien limfedema kronis akibat

obstruksi, filariasis dapat menimbulkan limfangiosrakoma.

7

Page 8: osteoma 2

D. Patofisiologi

Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel

tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses

destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses

pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal. Pada proses osteoblastik,

karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang

baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang

abortif.

Kelainan congenital, genetic, usia, rangsangan fisik berulang, hormon,

infeksi, gaya hidup, karsinogenik (bahan kimia, virus, radiasi) dapat

menimbulkan tumbuh atau berkembangnya sel tumor. Sel tumor dapat bersifat

benign (jinak) atau bersifat malignant (ganas).

Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor

jinak pada umumnya tidak cepat membesar.Sel tumor mendesak jaringan

sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut

pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh

karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan

dengan cara operasi.

Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor

ganas pada umumnya cepat menjadi besar.Sel tumor ganas tumbuh menyusup

ke jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting

dengan kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu

sel kanker dapat membuat anak sebar (metastasis) ke bagian alat tubuh lain

yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah

bening dan tumbuh kanker baru di tempat lain. Penyusupan sel kanker ke

jaringan sehat pada alat tubuh lainnya dapat merusak alat tubuh tersebut

sehingga fungsi alat tersebut menjadi terganggu.

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel

yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan

biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang

bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh

(metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan

8

Page 9: osteoma 2

DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan

fungsi lainnya (Tjakra, Ahmad. 1991).

Adapun siklus tumbuh sel kanker adalah membelah diri, membentuk

RNA, berdiferensiasi / proliferasi, membentuk DNA baru, duplikasi

kromosom sel, duplikasi DNA dari sel normal, menjalani fase mitosis, fase

istirahat (pada saat ini sel tidak melakukan pembelahan).

 

E. Tanda dan Gejala

1. Rasa sakit (nyeri),

Nyeri dan atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi

semakin parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan

progresivitas penyakit).

2. Pembengkakan

Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan

yang terbatas (Gale. 1999: 245).

3. Keterbatasan gerak

4. Fraktur patologik.

5. Menurunnya berat badan

6. Teraba massa; lunak dan menetap dengan kenaikan suhu kulit di atas

massa serta distensi pembuluh darah maupun pelebaran vena.

 

F. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

1. Pemeriksaan radiologis menyatakan adanya segitiga codman dan destruksi

tulang.

2. CT scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru.

3. Biopsi terbuka menentukan jenis malignansi tumor tulang, meliputi

tindakan insisi, eksisi, biopsi jarum, dan lesi-lesi yang dicurigai.

4. Skrening tulang untuk melihat penyebaran tumor.

5. Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan adanya peningkatan alkalin

fosfatase.

9

Page 10: osteoma 2

6. MRI digunakan untuk menentukan distribusi tumor pada tulang dan

penyebaran pada jaringan lunak sekitarnya.

7. Scintigrafi untuk dapat dilakukan mendeteksi adanya “skip

lesion”, ( Rasjad. 2003).

G. Penatalaksanaan Medik

Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat

didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan

tumor, pencegahan amputasi jika memungkinkan dan pemeliharaan fungsi

secara maksimal dari anggota tubuh atau ekstremitas yang sakit.

Penatalaksanaan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi

kombinasi.

Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan dan / atau radiasi

dan kemoterapi. Protokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi

adriamycin (doksorubisin) cytoksan dosis tinggi (siklofosfamid) atau

metrotexate dosis tinggi (MTX) dengan leukovorin. Agen ini mungkin

digunakan secara tersendiri atau dalam kombinasi.

Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan

pemberian cairan normal intravena, diuretika, mobilisasi dan obat-obatan

seperti fosfat, mitramisin, kalsitonin atau kortikosteroid.( Gale. 1999: 245 ).

Tujuan dari penatalaksanaan adalah untuk menghancurkan atau mengangkat

jaringan maligna dengan menggunakan metode yang seefektif mungkin.

Secara umum penatalaksanaan osteosarkoma ada dua, yaitu: Pada

pengangkatan tumor dengan pembedahan biasanya diperlukan tindakan

amputasi pada ekstrimitas yang terkena, dengan garis amputasi yang

memanjang melalui tulang atau sendi di atas tumor untuk control lokal

terhadap lesi primer.

Beberapa pusat perawatan kini memperkenalkan reseksi lokal tulang tanpa

amputasi dengan menggunakan prosthetik metal atau allograft untuk

mendukung kembali penempatan tulang-tulang. Kemoterapi : Obat yang

digunakan termasuk dosis tinggi metotreksat yang dilawan dengan factor

citrovorum, adriamisin, siklifosfamid, dan vinkristin.

10

Page 11: osteoma 2

H. Komplikasi

1. Akibat langsung : Patah tulang

2. Akibat tidak langsung : Penurunan berat badan, anemia, penurunan

kekebalan tubuh

3. Akibat pengobatan : Gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel darah,

kebotakan pada kemoterapi.

I. Pencegahan

Penyakit kanker tulang dapat dicegah seperti halnya penyakit

lainnya. Pencegahan kanker tulang ada beberapa cara yang dapat dilakukan

sejak dini, yakni:

1. Melakukan penguatan terhadap tulang dengan cara mendapatkan vitamin

D melalui berjemur sebelum pukul 10 pagi di bawah sinar matahari

langsung.

2. Mengembangkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang

seimbang, empat sehat lima sempurna. Terutama makanan yang

mengandung kalsium alami dengan jumlah yang cukup.

3. Olahraga yang teratur dapat menguatkan tulang karena banyak bergerak

akan membuat komposisi tulang menjadi lebih padat. Lari dan senam

adalah olahraga yang direkomendasikan baik untuk tulang.

4. Hindari makanan yang mengandung zat karsiogenik atau mengandung zat

yang dapat menyebabkan kanker.

5. Tidak mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol.

11

Page 12: osteoma 2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tumor merupakan

salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari bahasa latin, yang

berarti bengkak. Istilah Tumor ini digunakan untuk menggambarkan

pertumbuhan biologikal jaringan yang tidak normal. Menurut Brooker (2001),

pertumbuhan tumor dapat digolongkan sebagai ganas (malignant) atau jinak

(benign).

Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor

jinak pada umumnya tidak cepat membesar.

Osteoma merupakan lesi tulang yang bersifat jinak dan ditandai oleh

pertumbuhan tulang yang abnormal.

B. Saran

Saran kami dari kelompok kiranya makalah ini bisa berguna bagi para

pembaca dan dapat di pelajari dan dipraktekkan dalam kehidupan dan

dirumah sakit.

C.

12

Page 13: osteoma 2

DAFTAR PUSTAKA

http://doktersehat.com/gejala-dan-pencegahan-kanker-tulang/#ixzz2zV7jnjdp

http://doktersehat.com/gejala-dan-pencegahan-kanker-tulang/

http://ridwanaz.com/kesehatan/pengobatan-dan-pencegahan-kanker-tulang/

http://nurse87.wordpress.com/2013/06/18/asuhan-keperawatan-pada-pasien-

dengan-tumor-tulang/

http://silviahidayantiaskep.blogspot.com/2012/05/askep-tumor-tulang.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoma

13