Upload
dylan-lane
View
206
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Otonomi Daerah. Nama Kelompok : Riyo Lian N. Aqiel Al- Rosyid N. Oldy Johan Artha Juliandika Alloysius Nugrahadi P. Agung Adji M. Joko Rakhmatulloh Selia Alaminarti Laily Nur A. M. Savira Larasati P. 02113046 02113039 - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Otonomi Daerah
Nama Kelompok :
1. Riyo Lian N.
2. Aqiel Al-Rosyid N.
3. Oldy Johan
4. Artha Juliandika
5. Alloysius Nugrahadi P.
6. Agung Adji M.
7. Joko Rakhmatulloh
8. Selia Alaminarti
9. Laily Nur A. M.
10. Savira Larasati P.
02113046
02113039
02113079
02113076
02113003
02113029
02113060
02113012
02113053
02113040
WAWASAN NUSANTARA OTONOMI DAERAH
Perjalanan otonomi daerah di Indonesia merupakan isu menarik untuk dikaji dan diamati, karena sejak para pendiri negara menyusun format pasal 18 UUD 45 beserta penjelasannya. Di dalam pasal 18 mengakui adanya keragaman dan hak asal usul yang merupakan bagian dari sejarah panjang bangsa Indonesia. Negara RI adalah negara kesatuan dengan pusat pemerintahan di pusat, meski begitu heterogenitas yang dimiliki bangsa Indonesia baik dalam kondisi sosial, ekonomi, budaya, maupun keragaman tingkat pendidikan masyarakat, maka desentralisasi atau distribusi kekuasaan/kewenangan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah selalu bergerak pada titik keseimbangan yang berbeda. Dengan kata lain, bahwa pada suatu waktu bobot kekuasaan terletak pada Pemerintahan Pusat, dan pada kesempatan lain bobot kekuasaan ada pada Pemerintahan Daerah.
Pengertian Otonomi Daerah
Otonomi Daerah adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Dasar Hukum
• UUD NRI 1945 Pasal 18• UU No. 32 Tahun 2004• Perppu No.3 Tahun 2003
Tujuan dari otonomi daerah
dilihat dari segi politik, ekonomi, pemerintahan dan sosial budaya, yaitu sebagai berikut.
a) Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otonomi dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan dipusat dan membangun masyarakat yang demokratis, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak demokrasi.
b) Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi daerah untuk mencapai pemerintahan yang efisien.
c) Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaran otonomi daerah diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah.
d) Dilihar dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing-masing
Prinsip Otonomi Daerah
• Prinsip otonomi seluas-luasnya
• Prinsip otonomi yang nyata dan bertanggungjawab.
Kelebihan dari Otonomi Daerah
a. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.b. Dalam menghadapi masalah yang amat mendesak yang membutuhkan tindakan yang
cepat, sehingga daerah tidak perlu menunggu intruksi dari Pemerintah pusat.c. Dalam sistem desentralisasi, dpat diadakan pembedaan (diferensial) dan pengkhususan
(spesialisasi) yang berguna bagi kepentingan tertentu. Khususnya desentralisasi teretorial, dapat lebih muda menyesuaikan diri pada kebutuhan atau keperluan khusu daerah.
d. Dengan adanya desentralisasi territorial, daerah otonomi dapat merupakan semacam laboratorium dalam hal-hal yang berhubungan dengan pemerintahan, yang dapat bermanfaat bagi seluruh negara. Hal-hal yang ternyata baik, dapat diterapkan diseluruh wilayah negara, sedangkan yang kurang baik dapat dibatasi pada suatu daerah tertentu saja dan oleh karena itu dapat lebih muda untuk diadakan.
e. Mengurangi kemungkinan kesewenang-wenangan dari Pemerintah Pusat.f. Dari segi psikolagis, desentralisasi dapat lebih memberikan kewenangan memutuskan yang
lebuh beser kepada daerah.g. Akan memperbaiki kualitas pelayanan karena dia lebih dekat dengan masyarakat yang
dilayani.
Kekurangan dari Otonomi Daeraha. Karena besarnya organ-organ pemerintahan maka struktur
pemerintahan bertambah kompleks, yang mempersulit koordinasi.
b. Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu.
c. Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat mendorong timbulnya apa yang disebut daerahisme atau provinsialisme.
d. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena memerlukan perundingan yang bertele-tele.
e. Dalam penyelenggaraan desentralisasi, diperlukan biaya yang lebih banyak dan sulit untuk memperoleh keseragaman atau uniformitas dan kesederhanaan.
Jayalah Terus Indonesiaku tercinta,NKRI Harga Mati !!!