12
OUTLINE PRAKTIK KERJA LAPANGAN PENGEMBANGAN FORMULASI Gliocladium sp. SEBAGAI AGENSIA HAYATI DI UPTD BALAI PROTEKSI TANAMAN PERTANIAN (BPTP), YOGYAKARTA Oleh: Rosi Retnowati A1L011003

Outline Praktik Kerja Lapangan Kiki

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: Outline Praktik Kerja Lapangan Kiki

OUTLINE PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PENGEMBANGAN FORMULASI Gliocladium sp. SEBAGAI AGENSIA HAYATI DI UPTD BALAI PROTEKSI TANAMAN PERTANIAN (BPTP),

YOGYAKARTA

Oleh:Rosi Retnowati

A1L011003

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2013

Page 2: Outline Praktik Kerja Lapangan Kiki

A. Latar Belakang

Tanaman sayuran merupakan salah satu produk hortikultura yang menjadi

unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia. Sayuran merupakan salah satu produk

hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki kandungan gizi

yang bermanfaat bagi kesehatan. Sayuran dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah

ataupun diolah terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan. Salah

satu komoditi sayur yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai

lapisan masyarakat, adalah cabai, sehingga tidak mengherankan bila volume

peredaran di pasaran dalam skala besar.

Cabai merah besar (Capsicum annum L.) merupakan komoditas sayuran yang

banyak mendapat perhatian karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Kebutuhan akan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya

jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai.

Tanaman cabai merupakan salah satu sayuran buah yang memiliki peluang

bisnis yang baik. Besarnya kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri menjadikan

cabai sebagai komoditas menjanjikan. Permintaan cabai yang tinggi untuk kebutuhan

bumbu masakan, industri makanan, dan obatobatan merupakan potensi untuk meraup

keuntungan. Tidak heran jika cabai merupakan komoditas hortikultura yang

mengalami fluktuasi harga paling tinggi di Indonesia.

Cabai merah dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi,

pada lahan sawah atau tegalan dengan ketinggian 0-1000 m dpl. Tanah yang baik

Page 3: Outline Praktik Kerja Lapangan Kiki

untuk pertanaman cabai adalah yang berstruktur remah atau gembur, subur, banyak

mengandung bahan organik, pH tanah antara 6-7(Wardani, N., 2008 ).

Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang

banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang

tinggi. Sementara itu, peningkatan permintaan untuk cabai merah yang mencapai

7.5% per tahunnya merupakan peluang besar bagi Indonesia dalam usaha agribisnis

cabai merah. Cabai merah merupakan bahan baku bagi industri pengolahan dan

diperlukan Indonesia untuk diekspor dalam bentuk segar dan serbuk, diantaranya ke

Singapura, Jepang dan Amerika Serikat. Salah satu keberhasilan agribisnis cabai

merah adalah pemilihan varietas unggul yang tahan Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) dan berproduksi tinggi (Hermawan, 2011).

Harga cabai yang tinggi memberikan keuntungan yang tinggi pula bagi petani.

Keuntungan yang diperoleh dari budidaya cabai umumnya lebih tinggi dibandingkan

dengan budidaya sayuran lain. Cabai pun kini menjadi komoditas ekspor yang

menjanjikan. Namun, banyak kendala yang dihadapi petani dalam berbudidaya cabai.

Salah satunya adalah hama dan penyakit seperti kutu kebul, antraknosa, dan busuk

buah yang menyebabkan gagal panen. Selain itu, produktivitas buah yang rendah dan

waktu panen yang lama tentunya akan memperkecil rasio keuntungan petani cabai.

Page 4: Outline Praktik Kerja Lapangan Kiki

B. Tujuan

Tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapang ini adalah untuk:

a. Mengetahui secara langsung kondisi, organisasi, sejarah kebun dan kegiatan utama

di Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman, Temanggung, Jawa

Tengah.

b. Mengetahui dan mempelajari kajian dan teknik budidaya tanaman cabai merah

yang diterapkan di Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman,

Temanggung, Jawa Tengah.

c. Mengetahui permasalahan yang dihadapi dilapang yang berkaitan dengan teknik

budidaya cabai merah.

d. Mengetahui dan mempelajari cara mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan

teknik budidaya tanaman cabai merah di lahan pertanaman cabai merah

Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman, Temanggung, Jawa Tengah.

Page 5: Outline Praktik Kerja Lapangan Kiki

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan praktik kerja lapangan ini di antaranya,

yaitu:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penangan panen dan pascapanen

cabai merah.

2. Sebagai acuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kuantitas dan kualitas cabai

merah.

3. Hasil praktik kerja lapangan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

melaksanakan penelitian dan informasi bagi yang membutuhkan.

Page 6: Outline Praktik Kerja Lapangan Kiki

D. Metode Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan dilakukan dengan metode magang, yaitu berpartisipasi

aktif dalam semua kegiatan budidaya tanaman cabai merah di lahan pertanaman cabai

mersh Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Temanggung.

Pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer diperoleh dari pengamatan secara visual, praktik secara langsung,

pencatatan data di lapangan, serta foto atau dokumentasi yang diambil saat

pelaksanaan kerja praktik.

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari arsip atau dokumentasi instansi, literatur, buku dan

telaah pustaka lain yang berhubungan dengan budidaya tanaman stroberi yaitu

studi pustaka yang mendukung.

Page 7: Outline Praktik Kerja Lapangan Kiki

E. Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang

No Jenis KegiatanMinggu ke

1 2 3 41 Pengenalan lapang

2Praktik lapangan dan pengambilan data Primer

3Pengambilan data sekunder

4 Tahap penyelesaiaan

Page 8: Outline Praktik Kerja Lapangan Kiki

E. Daftar Pustaka

Hermawan, F. 2011. Pengaruh Waktu Pemanenan Terhadap Produksi, Daya Berkecambah dan Vigor Benih Cabai (Capsicum annum L) (On-line). http://frengkyhermawan.blogspot.com/favicon.ico. Diakses pada 17 November 2013.

Wardani, N. dan Jauhari Hadi Purwanta. 2008. Teknologi Budidaya Cabai Merah. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Bogor.