Upload
anandasamsulanwarlaksmana
View
228
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
selanjutnya
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA II
PERCOBAAN V
MULTIVIBRATOR DENGAN IC 555
OLEH :
NAMA : SAMSUL ANWAR
NIM : J1D112010
KELOMPOK : 2 (DUA)
ASISTEN : RYAN RONALDIE
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 FISIKA
BANJARBARU
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
Nama : Samsul Anwar
NIM : J1D112010
Kelompok : 2(Dua)
Judul Percobaan : Multivibrator Dengan IC 555
Tanggal Percobaan : 07 Mei 2014
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi : Fisika
Asisten : Ryan Ronaldie
Nilai Banjarbaru,
Asisten
Ryan Ronaldie
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sistem digital, pewaktuan adalah hal yang sangat diperhatikan.
Multivibrator adalah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal kontinyu, yang
digunakan sebagai pewaktu dari rangkaian-rangkaian digital sekuensial. Dengan
input clock yang dihasilkan oleh sebuah multivibrator, rangkaian seperti counter,
shift register maupun memory dapat menjalankan fungsinya dengan benar
(Rachma,2009).
Mendesain rangkaian digital yang merupakan sebagian dari suatu sistem yang
komplek dengan baik, sering kali merupakan suatu masalah tersendiri. Untuk
menghasilkan desain akhir sesuai dengan perpormance yang diinginkan, kita sering
dihadakan pada pertimbangan yang saling berbenturan/membingungkan. Untuk
merealisasikannya, pertama kali yang kita lakukan adalah menentukan blok diagram
dari sistem secara global. Setelah itu muncul pertimbanganpertimbangan untuk
menentukan isi dari blok-blok tersebut, misalnya bagaimana bentuk data/sinyal,
komponen pokok apa yang akan digunakan dan lain-lain (Malvino, 2004).
IC 555 sangat banyak dijumpai di dalam dunia elektronika sebagai komponen
utama pewaktu (timer) dan pembangkit pulsa (pulse generator), baik dalam rangkaian
analog maupun digital. Selain karena sangat mudah dalam perancangan dan stabil
saat digunakan, juga karena IC 555 murah harganya (Maman, 2013).
1.2 Tujuan Percobaan
Setelah melakukan praktikum ini, praktikan diharapkanuntuk memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Menggunakan IC 555 sebagai multivibrator monostabil.
2. Menggunakan IC 555 sebagai multivibrator astabil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Multivibrator adalah suatu rangkaian elektronika yang pada waktu tertentu
hanya mempunyai satu dari dua tingkat tegangan keluaran, kecuali selama masa
transisi. Peralihan (switching) di antara kedua tingkat tegangan keluaran tersebut
terjadi secara cepat. Dua keadaan tingkat tegangan keluaran multivibrator tersebut,
yaitu stabil (stable) dan Quasistable. Ketika rangkaian multivibrator mengalami
peralihan di antara dua tingkat keadaan tegangan keluarannya maka keadaan tersebut
disebut sebagai keadaan unstable atau kondisi transisi. (Malvino, 2004).
Multivibrator merupakan jenis osilator relaksasi yang sangat penting.
Rangkaian osilator ini menggunakan jaringan RC dan menghasilkan gelombang
kotak pada keluarannya. Astabel multivibrator biasa digunakan pada penerima TV
untuk mengontrol berkas elektron pada tabung gambar. Pada komputer rangkaian ini
digunakan untuk mengembangkan pulsa waktu. Multivibrator difungsikan sebagai
piranti pemicu (trigerred device) atau freerunning. Multivibrator pemicu memerlukan
isyarat masukan atau pulsa. Keluaran multivibrator dikontrol atau disinkronkan
(sincronized) oleh isyarat masukan. Astable multivibrator termasuk jenis free-
running. Sebuah multivibrator terdiri atas dua penguat yang digandeng secara silang.
Keluaran penguat yang satu dihubungkan dengan masukan penguat yang lain. Karena
masing-masing penguat membalik isyarat masukan, efek dari gabungan ini adalah
berupa balikan positif. Dengan adanya (positif) balikan, osilator akan “regenerative”
(selalu mendapatkan tambahan energi) dan menghasilkan keluaran yang kontinyu
(Siregar, 2012).
Multivibarator dapat dibangun dengan menggunakan komponen-komponen
diskrit ataupun menggunakan rangkaaian terintegrasi (IC). Pada praktikum ini
digunakan IC 555 yang dibuat sebagai multivibrator monostabil dan tak stabil.
Karena begitu banyaknya manfaat dan kegunaan multivivibrator, maka dilakukanlah
percobaan ini agar dapat diketahui cara kerja dari multivibrator itu sendiri (Lolo,
2011).
IC 555 merupakan IC serbaguna yang diciptakan sebagai untai multivibrator
tak stabil maupun multivibrator monostabil yang harganya cukup murah. Dengan
menyinkronkan pulsa pemicu IC 555 dengan fasa jaringan listrik, maka fungsinya
sebagai multivibrator monostabil dapat dimanfaatkan bagi sistem pemicu SCR dan
Triac untuk mengatur daya listrik yang akan diberikan ke beban. Gambar 2.1
memperlihatkan diagram blok IC 555 sebagai multivibrator monostabil disertai
dengan bentuk geombang masukan pemicu dan keluarannya. Dari gambar tersebut
dapat diamati bahwa jika pulsa pemicu diambil dari jaringan listrik dan munculnya
pulsa sinkron dengan lintasan nol, maka akan dihasilkan pulsa-pulsa keluaran yang
pewaktuannya juga sinkron dengan jaringan listrik Dengan dasar pemikiran seperti
ini, pulsa keluaran IC 555 dapat digunakan untuk memicu SCR/Triac pada sudut
pemicuan yang tetap, sesuai dengan pewaktuan yang diinginkan. Permasalahan yang
timbul adalah bahwa permulaan pulsa (tebing depan ) keluaran selalu tetap mulainya,
yakni tergantung saat mulainya pulsa pemicu masukan. Dikarenakan pulsa pemicu
masukan akan disinkronkan dengan jaringan, maka pulsa pemicu akan selalu muncul
pada sudut fasa jaringan yang besarnya tetap.
Gambar 2.1. Diagram Blok IC 555 sebagai Multivibrator Monostabil (Pramono,
2013).
Berdasarkanbentuk sinyal output yang dihasilkan, ada 3 macam multivibrator :
a. Multivibrator bistable: ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (externalsource)
pada salah satu daridua state digital.Ciri khas dari multivibrator ini adalah state-
nya tetap bertahan pada nilai tertentu, sampai adatrigger kembali yang mengubah
ke nilai yangberlawanan. SR Flip-flop adalah contoh multivibrator bistable.
b. Multivibrator astable: adalah oscillator free runningyang bergerak di dua level
digital pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu.
c. Multivibrator monostable: disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan
pulsa output tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari
luar.
(Edgar, 2011).
Multivibrator astabil adalah suatu rangkaian yang mempunyai dua state dan
yang berosilasi secara kontinu guna menghasilkan bentuk gelombang persegi atau
pulsa di outputnya. Pada multivibrator astabil, outputnya tidak stabil pada setiap
state, tapi akan berubah secara kontinu dari 0 ke 1 dan dari 1 ke 0. Prinsip ini sama
dengan rangkaian osilator dan kondisi ini sering disebut dengan free running
(Sutrisno, 1978).
Disebut sebagai multivibrator astable apabila kedua tingkat tegangan keluaran
yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator tersebut adalah quasistable. Rangkaian
tersebut hanya mengubah keadaan tingkat tegangan keluarannya di antara 2 keadaan,
masing-masing keadaan memiliki periode yang tetap. Rangkaian multivibrator
tersebut akan bekerja secara bebas dan tidak lagi memerlukan pemicu. Tegangan
keluaran multivibrator ini ditunjukkan dalam Gambar 1c. Periode waktu masing-
masing level tegangan keluarannya ditentukan oleh komponen-komponen penyusun
rangkaian tersebut. Banyak metode digunakan untuk membentuk rangkaian
multivibrator astabil, di antaranya adalah dengan menggunakan Operational
Amplifier, menggunakan IC 555, atau transistor NPN (Edgar, 2011).
Suatu multivibrator astabil juga disebut dengan multivibrator bergerak
bebas. Multivibrator astabil menghasilkan aliran kontinu pulsa-pulsa sebagaimana
digambarkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.3 Rangkaian multivibrator astabil dari IC NE 555
Gambar 2.4 Bentuk gelombang Vout dan Vkap
Frekuensi multivibrator astabil dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut ini.
1)2(
4 4.11
CR BR ATf
Dengan: f = frekuensi keluaran multivibrator astabil (Hz)
T = Periode keluaran multivibrator astabil (sekon)
RA = Resistor RA (ohm)
RB = Resistor RB (ohm)
C1 = Kapasitor C1 (Farad) (Eepis, 2013).
Multivibrator monostabil ini sering disebut dengan one shot Multivibrator
monostabil adalah suatu rangkaian yang banyak dipakai untuk membangkitkan pulsa
output yang lebarnya dan amplitudonya tetap. Pulsa pada outputnya akan dihasilkan
jika diberikan sebuah trigger pada inputnya. Multivibrator monostabil ini dapat
dibuat dengan menggunakan komponen-komponen tersendiri Atau dapat diperoleh
dalam paket terintegrasi (Edgar, 2011).
Disebut sebagai multivibrator monostable apabila satu tingkat tegangan
keluaran-nya adalah stabil sedangkan tingkat tegangan keluaran yang lain adalah
quasistable. Rangkaian tersebut akan beristirahat pada saat tingkat tegangan
keluarannya dalam keadaan stabil sampai dipicu menjadi keadaan quasistable.
Keadaan quasistable dibentuk oleh rangkaian multivibrator untuk suatu periode T1
yang telah ditentukan sebelum berubah kembali ke keadaan stabil. Sebagai catatan
bahwa selama periode T1 adalah tetap, waktu antara pulsa-pulsa tersebut tergantung
pada pemicu (Lolo, 2011).
Pada multivibrator monostable, kondisi one-shoot mempunyai satu state
stabil, dimana ini terjadi jika clock berada pada negative edge trigger (tergantung
jenis IC-nya). Saat mendapat trigger, Q menjadi LOW pada panjang t tertentu (tw),
selanjutnya berubah ke nilai sebaliknya (HIGH), hingga bertemu lagi dengan
negative edge trigger berikutnya dari clock. Salah satu IC Multivibrator monostable
adalah 74121 (Eepis, 2013).
Gambar 2.6 Rangkaian monostabil (Eepis, 2013).
Gambar 2.7 Bentuk gelombang keluaran (output) (Eepis, 2013).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini tentang multivibrator dengan IC 555 dilaksanakan pada
hari Rabu, 07 Mei 2014 pukul 16.00 WITA. Bertempat di Laboratorium
Pengembangan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Resistor, berfungsi penghambat dalam rangkaian.
2. Power Suply berfungsi sebagai sumber tegangan dalam rangakain listrik.
3. Project Board berfungsi sebagai tempat untuk merangkai alat-alat.
4. IC 555, berfungsi sebagai
5. Osiloskop berfungsi untuk mengamati bentuk gelombang, pengukur frekuensi
dan waktu.
6. Led, berfungsi sebagai lampu.
7. Kapasitor, berfungsi untuk menampung muatan listrik.
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Multivibrator Monostabil
1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 3.1.
2. Mencatat waktu menyala led ketika saklar trigger mulai dinyalakan (ON),
3. Melakukan langkah yang sama untuk R dan C yang lain (ikuti petunjuk
asisten!).
4. Menghitung waktu menyala lampu dengan hitungan tangan!
Gambar 3.1 Multivibrator monostabil
3.3.2 Multivibrator Astabil
1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 3.2.
2. Menggambar gelombang keluaran pada osiloskop!
3. Melakukan langkah yang sama untuk R dan C yang lain (ikuti petunjuk
asisten!)
4. Menghitung frekuensi keluarannya!
Gambar 3.2 Multivibrator Astabil
DAFTAR PUSTAKA
Edgar. 2011. laporan timer.http://edgar-laporantimer.blogspot.com/Diakses pada tanggal 2 Mei 2013
Eepis. 2013. Multivibrator.http://lecturer.eepisits.edu/~prima/elektronika%20digital/
elektronika_digital2/bahan-ajar/bab5 - multivibrator.pdf Diakses pada tanggal, 2 Mei 2014
Lolo, Mia A. 2011. multivibratorhttp://miaandilolo.blogspot.com/2011/04/multivibrator.html#!/2011/04/
multivibrator.htmlDiakses pada tanggal 28 April 2014
Malvino. 2004. Prinsip–prinsip Elektronika, Edisi pertama. Salemba Teknika. Jakarta.
Maman. 2013. Rangkaian Elektronika.http://rangkaianelektronika.info/rangkaian-penguji-ic-555/Diakses pada tanggal 29 April 2014.
Pramono, Herlambang S. 2013. Sistem Pemicu Optis Ic 555-Moc 3021 sebagai Pengendali Daya Listrik.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/makalah%20sistem%20pemicu
%20optis.pdfDiakses pada tanggal, 2 Mei 2014
Rachma. 2009. astable-multivibrator.http://rachma-taskblog.blogspot.com/2009/06/astable-multivibrator.htmlDiakses pada tanggal 2 Mei 2014
Siregar aika. astable-multi-vibrator-dan-squencial_5801.http://aikasiiregar.blogspot.com/2012/10/astable-multi-vibrator-dan-
squencial_5801.htmlDiakses pada tanggal 28 April 2014
Sutrisno. 1978. Elektronika II, Teori dan Penerapanya. ITB. Bandung.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan cara kerja multivibrator astabil dan monosatbil
2. Jelaskan yang dimaksud dengan duty cycle!
3. Dari gambar berikut, hitung frekuensi keluarannya!
Jawaban
1. - Cara Kerja Astabil
1. Tegangan supply IC dalam keadaan hidup/ON, sehingga Vkap adalah 0 V
dan Vout akan tinggi/sama dengan tegangan IC ≈5 V.
2. Kapasitor akan mulai mengisi yang sama dengan tegangan Vout
3. Ketika Vkap menuju tegangan positif (VT+) dari schmitt trigger yaitu
sebesar 5 V, maka output dari Schmitt akan berubah menjadi rendah(≈0 V).
4. Karena Vout≈0 V, maka akan terjadi pengosongan kapasitor terhadap 0 V.
5. Ketika Vkap drop menuju tegangan negatif (VT-), maka output Schmitt
akan kembali menjadi tinggi.
6. Kejadian seperti ini akan terus berulang, dimana saat pengisian tegangan
kapasitor menjadi VT+ dan saat pengosongan tegangan kapasitor turun
menjadiVT-.
- Cara Kerja Monostabil
1. Ketika tegangan diberikan, anggaplah bahwa dalam keadaan tinggi,
Q=rendah,
=tinggi dan pada C terjadi pengosongan tegangan, sehingga titik D= tinggi.
2. Jika diberikan pulsa negatif pada, maka Q menjadi tinggi dan Q=rendah.
3. Tegangan kapasitor akan berubah dengan segera dan titik D akan drop
menjadi 0 V.
4. Karena pada titik d=0 V, maka akan menyebabkan salah satu input pada
gerbang 1 menjadi rendah, meskipun ditrigger menjadi tinggi. Oleh karena
itu Q tetap dalam keadaan tinggi dan Q=rendah.
5. Beberapa lama kemudian akan terjadi pengisian kapasitor terhadap VCC.
Ketika tegangan kapasitor pada titik D menuju level tegangan input (VIH)
dari gerbang 1 dalam keadaan tinggi, maka Q akan menjadi rendah dan
menjadi tinggi.
6. Rangkaian kembali pada state yang stabil, sampai munculnya sinyal trigger
dari. Dan pada kapasitor terjadi lagi pengosongan tegangan≈0 V.
2. Duty Cycle adalah rasio perbandingan antara panjang gelombang kotak pada nilai
HIGH terhadap periode totalnya, dimana:
3. Diketahui:
R1 = 10 K ohm
R2 = 3 K ohm
C = 1 F
Ditanya: f = ?
Penyelesaian:
;
f =
1 . 44
(10 x103+2x 3 x103 )1x 10−6=
1. 44160 = 0.009 Hz
1)2(
4 4.11
CR BR ATf