20
P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORAT Jl. Letjend Panjaitan No.17 Madiun, Kode Pos 63137 Jawa Timur Telepon ( 0351 ) 458322 Faximili (0351) 458322 e-mail: [email protected] KEPUTUSAN INSPEKTUR KOTA MADIUN NOMOR : 700-401.050/31/2017 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN REGULER INSPEKTORAT KOTA MADIUN INSPEKTUR KOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk menyetandarkan prosedur pemeriksaan reguler serta untuk memberikan jaminan mutu atas hasil pemeriksaan, maka perlu membuat sebuah pedoman pemeriksaan reguler yang mengatur pelaksanaan pemeriksaan dari tahap perencanaan sampai dengan tindak lanjutnya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan Inspektur tentang Pedoman Pemeriksaan Reguler Inspektorat Kota Madiun. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 7. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N

INSPEKTORAT Jl. Letjend Panjaitan No.17 Madiun, Kode Pos 63137 Jawa Timur

Telepon ( 0351 ) 458322 Faximili (0351) 458322

e-mail: [email protected]

KEPUTUSAN INSPEKTUR KOTA MADIUN

NOMOR : 700-401.050/31/2017

TENTANG

PEDOMAN PEMERIKSAAN REGULER

INSPEKTORAT KOTA MADIUN

INSPEKTUR KOTA MADIUN,

Menimbang : a. bahwa untuk menyetandarkan prosedur pemeriksaan reguler serta

untuk memberikan jaminan mutu atas hasil pemeriksaan, maka perlu

membuat sebuah pedoman pemeriksaan reguler yang mengatur

pelaksanaan pemeriksaan dari tahap perencanaan sampai dengan

tindak lanjutnya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a,

perlu menetapkan Keputusan Inspektur tentang Pedoman Pemeriksaan

Reguler Inspektorat Kota Madiun.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang

Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 8 Tahun 2009;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

7. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 3 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

Page 2: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

- 2 -

8. Peraturan Walikota Madiun Nomor 31 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Rincian Tugas Dan Fungsi Serta

Tata Kerja Inspektorat.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PEDOMAN PEMERIKSAAN REGULER INSPEKTORAT KOTA

MADIUN

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Inspektorat Kota Madiun yang selanjutnya disebut Inspektorat

merupakan Auditor Internal Pemerintah yang mempunyai tugas

menyelenggarakan kegiatan pengawasan umum pemerintah

daerah dan tugas lainnya yang diberikan kepala daerah.

2. Aparat Pengawas Intern Pemerintah Kota Madiun yang selanjutnya

disebut APIP adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di

Lingkungan Inspektorat dan menduduki jabatan struktural eselon

III dan/atau menduduki jabatan fungsional Auditor, Pejabat

Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) dan Auditor

Kepegawaian.

3. Organisasi Perangkat Daerah Kota Madiun yang selanjutnya

disebut OPD adalah Badan, Dinas, Kantor dan Lembaga Teknis

Daerah yang merupakan unsur pelaksana teknis penyelenggaraan

urusan pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun.

4. Pemeriksaan reguler adalah pemeriksaan berdasarkan Program

Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) yang dilakukan oleh APIP pada

OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun.

Pasal 2

Pedoman Pemeriksaan Inspektorat dibuat dengan tujuan untuk :

a. menyetandarkan prosedur pemeriksaan reguler yang dilakukan

oleh APIP;

b. memberikan jaminan mutu atas hasil pemeriksaan.

Page 3: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

- 3 -

Pasal 3

(1) Pedoman Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2

digunakan sebagai acuan bagi APIP dalam melaksanakan

pemeriksaan reguler pada OPD di Lingkungan Pemerintah Kota

Madiun;

(2) Pedoman Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)

tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dan merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Pasal 4

Dengan berlakunya Keputusan Inspektur ini, maka Keputusan

Inspektur Kota Madiun Nomor 700-401.201/12/2011 tanggal

14 September 2014 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pemeriksaan

di Lingkungan Inspektorat Kota Madiun dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Pasal 5

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Madiun Pada tanggal : 31 Maret 2017

Page 4: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

LAMPIRAN : PERATURAN INSPEKTUR KOTA MADIUN

NOMOR : 700-401.050/31/2017

TANGGAL : 31 MARET 2017

PEDOMAN PEMERIKSAAN REGULER INSPEKTORAT KOTA MADIUN

A. MEKANISME PEMERIKSAAN

1. Tahap Persiapan Pemeriksaan

a. Pembentukan Tim Pemeriksa

1) Tim pemeriksa terdiri dari Penanggung Jawab, Wakil Penanggung Jawab,

Pengendali Teknis, Ketua Tim dan Anggota Tim.

2) Tugas dan wewenang masing-masing personil tim :

a) Penanggung Jawab (PJ)

Penanggung Jawab dijabat oleh Inspektur. Tugas dan wewenang

Penanggung Jawab adalah :

Menandatangani Surat Perintah Tugas Pemeriksaan.

Melaksanakan reviu pelaksanaan pemeriksaan.

Menandatangani Lembar Temuan Pemeriksaan (LTP) dan Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP).

Mempertanggunjawabkan seluruh kegiatan pemeriksaan.

b) Wakil Penanggung Jawab (WPJ)

Wakil Penanggung Jawab dijabat oleh Inspektur Pembantu atau Sekretaris.

Dalam pelaksanaan tugas–tugas operasional pemeriksaan, WPJ

bertanggung jawab atas ketepatan waktu penyelesaian hasil pemeriksaan

dan memberikan keyakinan terhadap kualitas mutu hasil pengawasan

(quality assurance).

Tugas dan Wewenang Wakil Penanggung Jawab adalah :

Mengusulkan dan menyiapkan susunan Tim Pemeriksa.

Menerima penugasan pemeriksaan dari Penanggung Jawab dalam

bentuk surat perintah tugas.

Membicarakan penugasan pemeriksaan dengan Tim mengenai kegiatan

audit, evaluasi, reviu ataupun kegiatan pemeriksaan lainnya.

Membuat perencanaan kegiatan pemeriksaan baik rencana kegiatan

audit maupun kegiatan pemeriksaan lainnya.

Menyelenggarakan konsultansi/diskusi dengan PJ, PT, KT dan AT.

Konsultansi/diskusi dilaksanakan apabila ada permasalahan yang

dijumpai di lapangan tidak dapat diselesaikan oleh Tim. Penyelesaian

permasalahan mengacu pada ketentuan/peraturan perundangan yang

berlaku.

Page 5: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

2

Konsultansi/diskusi yang dilaksanakan dibuat dokumentasinya

diarsipkan dalam kertas kerja.

Menetapkan revisi program pemeriksaan dan koreksi pelaksanaan,

apabila keadaan di lapangan tidak memungkinkan untuk melaksanakan

program pemeriksaan yang ada.

Melakukan supervisi atas pelaksanaan penugasan.

Melakukan evaluasi atas realisasi pelaksaaan dengan program

pengawasannya.

Melakukan reviu terhadap konsep Lembar Temuan Pemeriksaan (LTP),

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan bertanggung jawab terhadap

kualitas dan mutu hasil laporan pengawasan serta memparaf konsep

NHP final dan LHP sebelum diajukan ke PJ.

Melakukan evaluasi ketepatan waktu penyelesaian penugasan.

c) Pengendali Teknis (PT)

Pengendali Teknis dijabat oleh Auditor Madya/Pengawas Pemerintah

Madya atau Auditor Muda/Pengawas Pemerintah Muda yang mendapat

tugas limpah ke atas. Untuk menjabat Pengendali Teknis harus memiliki

sertifikat peran pengendali teknis (Auditor Madya/Pengawas Pemerintah

Madya) atau setidak-tidaknya telah mengikuti diklat penjenjangan Auditor

Madya. Dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional pengawasan,

Pengendali Teknis bertanggung jawab terhadap teknis dan pengendalian

pelaksanaan kegiatan pemeriksaan.

Tugas dan wewenang Pengendali Teknis adalah :

Membantu WPJ mempersiapkan susunan Tim Pemeriksa.

Membagi tugas sesuai dengan jabatan dan kompetensi.

Menerima penugasan pengawasan dari Penanggung Jawab dalam

bentuk surat perintah tugas.

Menerima penugasan pengawasan dari PJ dan membicarakan

penugasan pengawasan.

Membantu WPJ membuat program waktu penugasan.

Membantu WPJ membuat anggaran pengawasan.

Membantu WPJ membuat rencana pengawasan.

Membantu WPJ mengkomunikasikan program pengawasan pada KT

dan AT.

Membantu WPJ menyelenggarakan konsultasi/diskusi dengan PJ, KT

dan AT serta pihak lain yang terkait.

Mengajukan usulan revisi program pengawasan karena kendala di

lapangan dan melakukan koreksi atas pelaksanaannya.

Melakukan supervisi atas pelaksanaan penugasan.

Page 6: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

3

Melakukan reviu atas realisasi pelaksanaan penugasan dengan program

pengawasan yang dilakukan KT dan AT.

Melakukan reviu atas kertas kerja pemeriksaan.

Melakukan reviu atas konsep LTP dan LHP serta memparaf konsep LTP

final dan LHP.

Melakukan evaluasi bersama WPJ tentang ketepatan waktu

penyelesaian penugasan.

Menghadiri pertemuan awal pemeriksaan/nota kesepakatan

pemeriksaan dan pertemuan akhir/penyampaian konsep hasil

pemeriksaan dengan pimpinan unit kerja yang diperiksa.

d) Ketua Tim (KT)

Ketua Tim dijabat oleh Auditor Muda atau Auditor Madya/Pertama yang

mendapat tugas limpah ke bawah/ke atas. Untuk menjabat Ketua Tim

harus memiliki sertifikat peran ketua Tim atau setidak-tidaknya telah

mengikuti diklat penjenjangan Auditor Muda. Sedangkan Ketua Tim dari

P2UPD dijabat oleh Pengawas Pemerintah Muda atau Pengawas

Pemerintah Madya/Pertama yang mendapat tugas limpah ke bawah/ke

atas. Dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional pengawasan, Ketua Tim

bertanggung jawab terhadap teknis pemeriksaan di lapangan. Tugas dan

wewenang Ketua Tim adalah :

Menerima penugasan pengawasan dari Penanggung Jawab dalam

bentuk surat perintah tugas.

Membantu PT menyiapkan bahan untuk penyusunan program

pengawasan.

Membantu PT membuat rencana teknis kegiatan pengawasan.

Membantu PT mengkomunikasikan program pengawasan kepada AT.

Memberikan penugasan harian kepada AT.

Melakukan reviu pelaksanaan kegiatan AT.

Membantu WPJ/PT menyelenggarakan konsultansi/diskusi dengan PJ,

AT dan pihak lain terkait.

Melaksanakan kegiatan pengawasan sesuai program pengawasan.

Melakukan reviu atas kertas kerja pemeriksaan AT.

Menyusun kesimpulan hasil pegawasan.

Menyusun konsep LTP final dan LHP.

Melakukan evaluasi bersama WPJ, PT/SP tentang ketepatan waktu

penyelesaian penugasan.

Page 7: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

4

e) Anggota Tim (AT)

Anggota Tim dijabat oleh Auditor Pertama, Auditor Penyelia, Auditor

Pelaksana Lanjutan, Auditor Pelaksana dan Pengawas Pemerintah

Pertama. Persyaratan untuk menduduki jabatan Anggota Tim ini

setidak-tidaknya pernah mengikuti diklat pembentukan auditor

ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan lainnya

kecuali dalam kondisi tertentu dapat dilibatkan staf fungsional umum.

Tugas dan wewenang Anggota Tim adalah :

Menerima penugasan pengawasan dari Penanggung Jawab dalam

bentuk surat tugas.

Mempelajari program pengawasan dan langkah kerja pemeriksaan.

Membicarakan dan menerima penugasan harian dari KT.

Melaksanakan kegiatan pengawasan sesuai dengan program

pengawasan dan anggaran waktu yang disediakan.

Membuat kesimpulan hasil pengawasan.

Membantu menyusun konsep LTP dan LHP.

b. Survey Pendahuluan

Sebelum melaksanakan tugas-tugas pengawasan, Tim pemeriksaan yang terdiri

dari WPJ, PT, KT dan AT terlebih dahulu melakukan survey pendahuluan dalam

bentuk pengumpulan data dan penelaahan informasi umum mengenai obyek yang

diperiksa antara lain :

Menghimpun informasi tentang peraturan perundang-undangan yang terkait

dengan obyek yang diperiksa.

Mempelajari dan memahami rencana bisnis obyek yang diperiksa.

Menghimpun data Laporan Realisasi Pelaksanaan Program/Kegiatan.

Mempelajari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) tahun sebelumnya.

Menelaah semua data dan informasi yang ada guna memberikan gambaran

yang memadai atas obyek yang akan diperiksa.

Namun demikian oleh karena keterbatasan anggaran, survey pendahuluan ini dapat

tidak dilaksanakan.

2. Tahapan Pelaksanaan Pemeriksaan.

a. Pertemuan awal

1) Tim pemeriksa yang dipimpin oleh PT bertemu dengan pimpinan objek yang

diperiksa. Dalam pertemuan tersebut dilakukan pembicaraan pendahuluan

dengan menyampaikan maksud dan tujuan dilakukannya pemeriksaan.

Page 8: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

5

2) Pada pembicaraan pendahuluan tersebut hendaknya dijelaskan tujuan

dilakukannya pemeriksaan dan manfaat yang diperoleh dari pemeriksaan

tersebut dan kalau perlu tim pemeriksa dapat meminta pimpinan obyek yang

diperiksa untuk memberikan gambaran terhadap pelaksanaan tugas-tugas

organisasinya, baik menyangkut tupoksi, keuangan, barang daerah maupun

kepegawaian.

b. Pemeriksaan Lapangan.

1) Umum

a) Tim pemeriksa melaksanakan pemeriksaan atas obyek pemeriksaan sesuai

dengan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan yang telah disusun.

b) Setiap pemeriksa wajib menuangkan hasil pemeriksaan ke dalam Kertas

Kerja Pemeriksaan (KKP).

2) Penyusunan KKP

a) KKP adalah dokumen pemeriksaan yang memuat data catatan pembuktian

secara sistematis yang dikumpulkan pemeriksa selama berlangsungnya

pemeriksaan baik dari instansi yang diperiksa maupun di luar instansi

yang diperiksa termasuk hasil analisa pemeriksa sendiri termasuk

kesimpulan dan saran/rekomendasi pemeriksa.

b) KKP memiliki arti penting sebagai berikut :

Dasar penyusunan Lembar Temuan Pemeriksaan (LTP).

Alat Reviu.

Alat pembuktian dari LTP.

Bahan argumentasi/referensi.

Alat dokumentasi.

Identifikasi temuan.

Bukti pertanggungjawaban pemeriksa.

c) Penyusunan KKP harus dilakukan secara memadai. Adapun syarat dan

kriteria KKP yang memadai adalah :

Lengkap dan teliti.

Bebas dari kesalahan, baik kesalahan hitung maupun kesalahan

penyajian informasi.

Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Sistematis, bersih, mudah dipahami dan rapi.

Memuat hal-hal yang penting yang relevan dengan pelaksanaan

pemeriksa.

Mempunyai tujuan yang jelas.

Page 9: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

6

d) KKP wajib direviu secara berjenjang oleh Ketua Tim, Pengendali Teknis dan

Wakil Penanggung Jawab dengan memberikan paraf pada KKP yang

direviu tersebut.

e) KKP tersebut wajib disimpan dan diarsipkan secara pribadi oleh masing-

masing pemeriksa sebagai bahan telusur apabila kelak di kemudian hari

terdapat permasalahan atas hasil temuan pemeriksaan.

c. Pertemuan akhir

1) Pertemuan akhir merupakan pertemuan antara tim pemeriksa yang dipimpin

oleh WPJ/PT dengan pimpinan obrik setelah berakhirnya suatu rangkaian

kegiatan pemeriksaan.

2) Dalam pertemuan akhir ini, tim pemeriksa menyampaikan Konsep Temuan

Pemeriksaan (KTP) dan catatan-catatan lain yang berguna bagi entitas.

3) KTP harus mendapatkan tanggapan/komentar dari obrik baik secara lisan

maupun tertulis sebelum dinaikkan menjadi Lembar Temuan Pemeriksaan

(LTP).

d. Pengembangan Temuan Pemeriksaan.

1) Apabila dipandang perlu, tim pemeriksa dapat mengembangkan dan

memperdalam pemeriksaan dalam pemeriksaan lanjutan berdasarkan bukti-

bukti awal pemeriksaan yang telah didapatkan.

2) Usulan atas pemeriksaan lanjutan disampaikan oleh PT/WPJ kepada PJ

berdasarkan masukan dari KT.

3) Pemeriksaan lanjutan yang diusulkan dapat dalam bentuk memperpanjang

waktu penugasan ataupun perubahan status pemeriksaan menjadi pemeriksaan

dengan tujuan tertentu (PDTT).

4) Pedoman PDTT diatur tersendiri berdasarkan Keputusan Inspektur.

3. Tahap Pelaporan Hasil Pemeriksaan.

a. Penyusunan Lembar Temuan Pemeriksaan (LTP)

1) KT menyusun konsep LTP dengan bantuan AT.

2) Konsep LTP disusun berdasarkan KTP yang telah dibuat dan disampaikan

kepada obrik dalam pertemuan akhir pemeriksaan.

3) Konsep LTP telah memiliki atribut lengkap yang terdiri dari kondisi, kriteria,

sebab, akibat dan komentar pejabat yang diperiksa.

4) Konsep LTP dapat dipaparkan atau diekspose untuk mendapat masukan dan

perbaikan sebelum disampaikan kepada pimpinan obrik.

5) Konsep LTP direviu secara berjenjang oleh KT, PT/WPJ serta diketahui oleh PJ.

Page 10: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

7

6) Konsep LTP yang telah disetujui oleh PJ diperbaiki oleh KT untuk kemudian

dinaikkan kembali sebagai Minute LTP. Semua tim pemeriksaan yang terlibat

didalam pemeriksaan membubuhkan tanda tangan dalam Minute LTP.

7) LTP yang telah ditanda-tangani disampaikan kepada pimpinan/kepala unit

kerja yang diperiksa dengan menyebutkan batasan waktu bagi obyek

pemeriksaan (obrik) untuk memberikan tanggapan/komentar atas temuan

pemeriksaan yang disampaikan.

8) Apabila tim pemeriksa belum menerima surat tanggapan/komentar dari obrik

dalam batas waktu yang telah ditentukan, maka obrik dianggap menyetujui

temuan pemeriksaan tersebut dan tim pemeriksa dapat melanjutkan

penyelesaian pemeriksaan ke tahap konsep LHP.

9) Apabila LTP mendapat tanggapan “serius” atau sanggahan/penolakan dari

obrik maka tim pemeriksa wajib mengkoordinasikan atau membahas kembali

temuan pemeriksaan tersebut dengan pimpinan obrik dan dicarikan

penyelesaiannya. Pembahasan kembali temuan pemeriksaan tersebut harus

telah tuntas dan/atau telah ada penyelesaiannya selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari kerja setelah surat tanggapan/komentar dari obrik diterima oleh

tim pemeriksa.

10) LTP hasil pembahasan kembali dengan obrik wajib dibahas ulang dengan WPJ/

PT, KT dan AT sebelum naik sebagai konsep LHP.

11) Atribut-atribut temuan pemeriksaan yang harus ada dalam LTP adalah :

a) Kondisi

Kondisi merupakan paragraf yang memberikan gambaran yang sebenarnya

mengenai peristiwa yang terjadi di obrik pada saat pemeriksaan dilakukan.

b) Kriteria/aturan

Kriteria/aturan merupakan alat untuk menilai tindakan yang seharusnya

dilakukan yang didasarkan atas peraturan perundang-undangan, akal

sehat/logika, kaidah-kaidah manajemen dan/atau pendapat independen

para ahli di luar organisasi.

c) Sebab

Sebab adalah alasan yang melatarbelakangi sebuah tindakan dilakukan

sehingga menimbulkan terjadinya perbedaan antara kondisi yang

diharapkan dan kondisi sesungguhnya.

d) Akibat

Akibat adalah berbagai resiko atau kerugian yang dihadapi obrik dan/atau

unit organisasi lain atas kondisi yang tidak sesuai dengan kriteria. Dalam

menentukan tingkat resiko atau kerugian, pemeriksa internal harus

mempertimbangkan pula akibat-akibat yang mungkin ditimbulkan oleh

berbagai temuan pemeriksaan tersebut terhadap pernyataan keuangan

(financial statement) organisasi.

Page 11: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

8

e) Komentar pejabat yang diperiksa

Komentar pejabat yang diperiksa merupakan tanggapan atas LTP yang

disampaikan oleh tim pemeriksa.

b. Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

1) LTP dari obrik yang telah diterima kembali oleh Inspektorat dapat dinaikkan

menjadi Konsep LHP.

2) KT menyusun konsep LHP dengan bantuan AT.

3) Konsep LHP yang telah disusun oleh KT dinaikkan ke PT/WPJ untuk

mendapatkan reviu dan/koreksi perbaikan.

4) Konsep LHP yang telah mendapatkan reviu/perbaikan dari PT/WPJ dinaikkan

kepada PJ untuk mendapatkan persetujuan.

5) Konsep LHP yang telah disetujui oleh PJ diperbaiki oleh KT untuk kemudian

dinaikkan kembali sebagai Minute LHP. Semua tim pemeriksaan yang terlibat

didalam pemeriksaan membubuhkan tanda tangan dalam Minute LHP.

6) LHP yang telah ditanda-tangani tersebut disampaikan kepada Walikota Madiun.

7) Walikota Madiun selanjutnya menyampaikan hasil pemeriksaan berdasarkan LHP

dimaksud kepada pimpinan/Kepala Unit Kerja yang diperiksa.

c. Jangka Waktu Penyelesaian Laporan

1) Maksimal 15 (lima belas) hari kerja setelah akhir pemeriksaan, tim pemeriksa

wajib menyelesaikan konsep LTP.

2) Maksimal 3 (tiga) hari kerja setelah konsep LTP disetujui oleh PJ, tim pemeriksa

wajib memperbaiki konsep LTP menjadi Minute LTP.

3) Maksimal 3 (tiga) hari kerja setelah Minute LTP ditanda-tangani PJ, LTP wajib

disampaikan ke obrik.

4) Maksimal 5 (lima) hari kerja dan/atau setelah tanggapan/komentar LTP

diterima, tim pemeriksa wajib menyelesaikan konsep LHP.

5) Maksimal 3 (tiga) hari kerja, setelah konsep LHP disetujui oleh PJ, tim

pemeriksa wajib memperbaiki konsep LHP menjadi Minute LHP.

6) Maksimal 3 (tiga) hari kerja setelah Minute LHP ditanda-tangani PJ, LHP wajib

disampaikan kepada Walikota Madiun.

d. Pengendalian, Evaluasi dan Sanksi.

1) Sebagai bentuk pengendalian, Sekretaris Inspektorat wajib melakukan

pengendalian jangka waktu penyelesaian LTP dan LHP berdasarkan lembar

routing slip.

2) Inspektur sebagai PJ melakukan evaluasi atas ketepatan waktu penyelesaian

LTP dan LHP.

3) Tim pemeriksa yang tidak memenuhi ketentuan di atas, akan diberikan sanksi

berupa penundaan penugasan berikutnya.

Page 12: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

9

4) Disamping penundaan penugasan, tidak tertutup kemungkinan tim pemeriksa

dapat diberikan peringatan secara tertulis maupun sanksi lainnya sesuai yang

diatur dalam Standar Audit dan Kode Etik Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP) yang dikeluarkan oleh AAIPI.

B. FORMAT DAN BENTUK LAPORAN

1. Format dan bentuk Lembar Temuan Pemeriksaan (LTP)

a. LTP disusun dalam format berbentuk surat dinas yang ditanda-tangani oleh

Inspektur, dimana pada halaman terakhir dari Lembar Temuan Pemeriksaan (LTP)

ditanda-tangani oleh Pengendali Teknis, Ketua Tim dan Anggota Tim, serta

terdapat kolom tanda tangan bagi pimpinan obrik sebagai penerima LTP.

b. LTP diketik dengan menggunakan huruf Tahoma ukuran 12 dengan ukuran batas

kiri 2,5 cm, batas kanan 1,5 cm, batas atas 2 cm dan batas bawah 1,5 cm. Ukuran

kertas yang digunakan adalah ukuran F4 dan tata urutan penulisan disesuaikan

dengan format penulisan ilmiah.

c. Format dan bentuk LTP adalah sebagai berikut :

Page 13: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

10

KOP INSPEKTORAT

Nomor

Sifat

Lampiran

perihal

:

:

:

:

R.700/XXX/XXX.XXX/XXXX

Rahasia

-

Penyampaian Lembar Temuan

Pemeriksaan

Madiun, XX-XX-XXXX

Kepada

Yth. Sdr. Kepala (Nama OPD)

…………………………………………………………

di

M A D I U N

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat Lembar Temuan

Pemeriksaan Reguler pada ... (Nama OPD)... Adapun hasil temuan yang perlu

ditanggapi/dikomentari adalah sebagai berikut :

1. ………

2. ………

3. ……… dst

Atas temuan hasil pemeriksaan tersebut diharapkan menjadi perhatian dan

dikomentari pejabat, serta tanggapan Saudara dapatnya kami terima kembali

paling lambat … (…) hari kerja setelah surat ini diterima. Apabila dalam waktu

yang telah ditentukan Saudara belum memberi tanggapan/komentar, maka

dianggap Saudara sependapat dan menyetujui hasil temuan pemeriksaan

tersebut di atas.

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima

kasih.

INSPEKTUR KOTA MADIUN

(Nama Inspektur) Pangkat

NIP.

Page 14: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

11

HALAMAN : X.X

PARAF :

1. …(JUDUL TEMUAN PEMERIKSAAN)…

KONDISI

…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…

KRITERIA

…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…

SEBAB

…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…

AKIBAT

…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…

KOMENTAR PEJABAT

…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…

Diterima oleh :

KEPALA (Nama OPD)

(Nama Kepala OPD) Pangkat

NIP.

Madiun, XX-XX-XXXX TIM PEMERIKSA : PENGENDALI TEKNIS …Nama… KETUA TIM …Nama… ANGGOTA TIM …Nama… …Nama…

…tanda tangan… …tanda tangan… …tanda tangan… …tanda tangan…

Page 15: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

12

2. Format dan bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

a. LHP disusun dalam format berbentuk laporan dan bab yang ditanda-tangani oleh

Inspektur, Pengendali Teknis, Ketua Tim dan Anggota Tim.

b. LHP diketik dengan menggunakan huruf Tahoma ukuran 12 dengan ukuran batas

kiri 2,5 cm, batas kanan 1,5 cm, batas atas 2 cm dan batas bawah 1,5 cm. Ukuran

kertas yang digunakan adalah ukuran F4 dan tata urutan penulisan disesuaikan

dengan format penulisan ilmiah.

c. Format dan bentuk LHP adalah sebagai berikut :

1) LHP dalam format surat Inspektur

KOP INSPEKTORAT

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

PADA …(NAMA OPD)…

Nomor : R.700/XXX/XXX.XXX/XXXX

Tanggal : XX-XX-XXXX

Lampiran : ... (...) bendel

Satuan Kerja / Proyek : …Nama OPD…

Tahun : XXXX

BAB I : SIMPULAN DAN REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan Surat Tugas Inspektur Kota Madiun Nomor :

XXX/XXX/XXX.XXX/XXXX tanggal XX-XX-XXXX Tim Pemeriksa Inspektorat Kota

Madiun telah mengadakan pemeriksaan reguler di ...(Nama OPD)...

Pemeriksaan meliputi : …(ditulis ruang lingkup pemeriksaan yang

dilakukan)…

Tanpa mengurangi keberhasilan yang telah dicapai, dari hasil pemeriksaan

masih ditemukan beberapa kelemahan yang perlu mendapatkan perhatian sebagai

berikut :

1. ...mmmmmmmmmmmmm... dan disarankan untuk...mmmmmmmmm...

2. ...mmmmmmmmmmmmm... dan disarankan untuk...mmmmmmmmm...

3. ...mmmmmmmmmmmmm... dan disarankan untuk...mmm............dst

Hasil pemeriksaan selengkapnya dimuat dalam Bab berikutnya.

Page 16: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

13

BAB II : URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

A. DATA UMUM

1. Dasar Pemeriksaan :

a. ...

b. ...

c. ...dst

2. Tujuan Pemeriksaan

a. ...

b. ...

c. ...dst

3. Ruang Lingkup Pemeriksaan (dapat menyesuaikan) :

a. Struktur Organisasi dan Tata Kerja.

b. Pembinaan Aparatur dan Administrasi Kepegawaian.

c. Pengelolaan Keuangan.

d. Pengelolaan Pendapatan.

e. Pengelolaan Bantuan.

f. Pengelolaan Barang Milik Daerah.

g. Pembangunan Fisik Konstruksi.

4. Batasan Pemeriksaan

a. Pemeriksaan dilakukan untuk tahun anggaran XXXX dan tahun anggaran XXXX

sampai dengan Bulan ...

b. Pemeriksaan dilaksanakan tanggal ... sampai dengan ...

c. Tanggungjawab Tim Pemeriksa terbatas pada hasil pemeriksaan dan saran

yang diberikan. Kebenaran data dan informasi pertanggungjawaban kegiatan

merupakan tanggungjawab sepenuhnya dari Organisasi Perangkat Daerah

yang diperiksa.

5. Pendekatan Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan secara parsial atas kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan, efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya melalui

pengumpulan data pada pemeriksaan, dokumen, pemeriksaan fisik/survey, tanya

jawab, pengujian data, analisis hasil kualitatif. Terhadap permasalahan yang

ditemukan telah dikomunikasikan kepada Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah /

pejabat yang diperiksa.

6. Sistematika Pelaporan

Laporan Hasil Pemeriksaan disusun dengan Sistematika :

a. Bab I memuat Simpulan dan Rekomendasi

b. Bab II memuat Uraian Hasil Pemeriksaan

c. Bab III berisi Penutup Laporan Hasil Pemeriksaan

Page 17: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

14

7. Status dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan yang lalu

Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Madiun pada Tahun XXXX di …(Nama OPD)…

terdapat … (…) temuan pemeriksaan dan telah/belum ditindaklanjuti ……

B. HASIL PEMERIKSAAN

1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja.

...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…

2. Pembinaan Aparatur dan Administrasi Kepegawaian

...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...

3. Pengelolaan Keuangan.

...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...

4. Pendapatan Asli Daerah

...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...

5. Pengelolaan Barang Milik Daerah

...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...

6. Pengelolaan Bantuan

...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...

7. Pembangunan Fisik Konstruksi

...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...

BAB III : PENUTUP

...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...

Mengetahui,

INSPEKTUR KOTA MADIUN

(Nama Inspektur)

Pangkat

NIP.

TIM PEMERIKSA :

PENGENDALI TEKNIS :

...Nama... ...tanda tangan...

KETUA TIM :

...Nama... ...tanda tangan...

ANGGOTA TIM :

...Nama... ...tanda tangan...

...Nama... ...tanda tangan...

Page 18: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

15

2) LHP dalam format surat Walikota

LOGO GARUDA

Madiun, XX-XX-XXXX

Kepada

Nomor : R.700/XXX/XXX.XXX/XXXX Yth. Sdr. Kepala (Nama OPD)

Sifat : Rahasia ....................................................

Lampiran : 1 (satu) bendel ....................................................

Perihal : Hasil Pemeriksaan Reguler Di

Tahun Anggaran XXXX M A D I U N

Untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Pasal 20, 22, 23 dan Pasal 24 ayat (1), dan berdasarkan Surat Tugas Inspektur

Kota Madiun Nomor : XXX/XXX/XXX.XXX/XXXX tanggal XX-XX-XXXX, maka

setelah diadakan pemeriksaan pada …(Nama OPD)… terdapat temuan

pemeriksaan yang harus ditindaklanjuti sebagai berikut :

1. … (menyesuaikan dengan Judul Temuan Pemeriksaan sesuai dengan yang

tercantum dalam LHP format Surat Inspektur)…

Hal tersebut tidak sesuai dengan …(sesuai kriteria yang tercatum dalam LHP

format Surat Inspektur)…

Hal tersebut disebabkan …(sesuai sebab yang tercantum dalam LHP format

Surat Inspektur)…

Sehingga mengakibatkan …(sesuai akibat yang tercantum dalam LHP format

Surat Inspektur)…

Sehubungan dengan hal tersebut agar ...(sesuai dengan pokok saran yang

tercantum dalam LHP format Surat Inspektur)...

Demikian untuk diperhatikan serta tidak terulang kembali temuan

pemeriksaan yang sama di masa mendatang.

WALIKOTA MADIUN

(Nama Walikota Madiun)

Tembusan :

Yth. 1. Sdr. Kepala BPK-RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur

di Sidoarjo

2. Sdr. Inspektur Provinsi Jawa Timur

di Sidoarjo

Page 19: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

16

3. Format Lembar Routing Slip adalah sebagai berikut :

ROUTING SLIP LEMBAR TEMUAN PEMERIKSAAN (LTP)

Nama Obyek Pemeriksaan : …(ditulis nama obyek pemeriksaan)…

Berdasarkan SPT Nomor : …(ditulis nomor SPT pemeriksaan reguler)…

Lama Pemeriksaan : …(ditulis tanggal mulai pemeriksaan s.d tanggal

selesai pemeriksaan/… (… ) hari kerja)…

Pengendali Teknis : …(ditulis nama pengendali teknis)…

Konsep LTP diketik oleh : …(ditulis nama pengetik LTP)…

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal pengetikan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai pengetikan)…

Konsep LTP direviu oleh PT

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal direviu)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai direviu)…

Konsep LTP naik ke WPJ : …(ditulis tanggalnya)…

Konsep LTP naik ke PJ : …(ditulis tanggalnya)…

Konsep LTP disetujui PJ : …(ditulis tanggalnya)…

Perbaikan LTP diketik oleh : …(ditulis nama pengetik perbaikan LTP)…

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal pengetikan perbaikan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai pengetikan perbaikan)…

Minute LTP naik ke PT

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal dinaikkan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai diturunkan)…

Minute LTP naik ke WPJ

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal dinaikkan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai diturunkan)

Minute LTP naik ke PJ

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal dinaikkan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai diturunkan)…

LTP dikirimkan ke Obrik : …(ditulis tanggal pengiriman ke obrik)…

A.n INSPEKTUR KOTA MADIUN Sekretaris,

(………………(nama)……………) NIP.

Page 20: P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORATinspektorat.madiunkota.go.id/wp-content/uploads/2018/08/KEPI-31... · ahli/terampil maupun P2UPD dan jabatan fungsional pengawasan

17

ROUTING SLIP LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP)

Nama Obyek Pemeriksaan : …(ditulis nama obyek pemeriksaan)…

Pengendali Teknis : …(ditulis nama pengendali teknis)…

Tanggal LTP diterima oleh tim : …(ditulis tanggalnya)…

Konsep LHP diketik oleh : …(ditulis nama pengetik LHP)…

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal pengetikan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai pengetikan)…

Konsep LHP direviu oleh PT

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal direviu)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai direviu)…

Konsep LHP naik ke WPJ : …(ditulis tanggalnya)…

Konsep LHP naik ke PJ : …(ditulis tanggalnya)…

Konsep LHP disetujui PJ : …(ditulis tanggalnya)…

Perbaikan LHP diketik oleh : …(ditulis nama pengetik perbaikan LHP)…

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal pengetikan perbaikan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai pengetikan perbaikan)…

Minute LHP naik ke PT

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal dinaikkan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai diturunkan)…

Minute LHP naik ke WPJ

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal dinaikkan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai diturunkan)

Minute LHP naik ke PJ

Mulai tanggal : …(ditulis tanggal awal dinaikkan)…

Selesai tanggal : …(ditulis tanggal selesai diturunkan)…

LHP dikirimkan ke Walikota : …(ditulis tanggal pengiriman ke Walikota)…

A.n INSPEKTUR KOTA MADIUN Sekretaris,

(…………(nama)…………) NIP.