pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    1/13

    Pengelolaan lingkungan tidak hanya merupakan tugas

    pemerintah saja, akan tetapi merupakan kewajiban kita

    semua. Negara mempunyai kekuatan dan wewenang untuk

    memberikan cap legal atau illegal dan juga kekuatan

    pemaksa untuk mengatur kebijakannya. Akan tetapi,

    kebijakan tentang lingkungan akan selalu mempunyai

    dillema pada pelaksanaannya di lapangan. Pada satu sisi

    kegiatan ekonomi harus terus berjalan dan pada sisi lain

    lingkungan harus tetap dilestarikan. Senada dengan hal

    tersebut, kasus industri tapioka di Kecamatan Gumelar,

    Kabupaten Banyumas dapat menjadi bahan pertimbangan.

    Kecamatan Gumelar merupakan salah satu kecamatan di

    Kabupaten Banyumas yang berbatasan dengan Kabupaten

    Bumiayu di Proinsi !awa "engah. Kecamatan Gumelar

    terdiri dari sepuluh desa dan beberapa diantaranya

    tersebar beberapa industri tapioka guna menopang kegiatan

    ekonomi di Kecamatan Gumelar. Sampai dengan tahun #$$%,

    paling tidak ada &' perusahaan industri tapioka yang

    tersebar pada % desa di Kecamatan Gumelar. (ntuk lebih

    jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut)

    Tabel 1. Sebaran Industri Tapioka di Kecamatan Gumelar

    No. Nama Desa Jumlah Industri Tapioka Jumlah IndustriTapioka per Desa

    '.

    #.

    *.

    Kedung (rang

    +. $&-+". $'

    ihonje+. ''-+". $'

    +.$*-+" $', $#

    ilangkap

    +.$*-+". $#,

    $*, $/

    +. $#-+". $%

    '

    '

    #

    &

    '

    '

    *

    /

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    1

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    2/13

    0anjutan tabel ' 1

    No. Nama Desa Jumlah Industri

    Tapioka

    Jumlah Industri

    Tapioka per Desa&.

    /.

    2.

    %.

    "laga

    +. $'-+". $'

    +. $3- +". $',

    $*

    Samudra Kulon

    +. $*-+". $*,

    $&

    +. $&-+". $/,

    $2

    +. $/- +". $*,

    $&, $2

    Samudra

    +. $%-+". $#,

    $%

    Gumelar

    +. '-+". $/, $2

    +. $#-+". $',

    $#, $/, $4, '$

    +. $*-+". $*

    +. $&-+". $2

    +. $/-+". $'

    +. $%-+". $',

    $#, $*

    '

    *

    #

    #

    &

    #

    #

    3

    '

    *

    '

    *

    &

    3

    #

    '3

    "otal &' &'

    Sumber: Surat Sekretaris Daerah, tanggal ! "ebruari ##$, Nomor

    %%#.&'11$('##$.

    "abel ' di atas menunjukkan bahwa dari &' industri

    tapioka yang tersebar pada tujuh kecamatan di Kecamatan

    Gumelar, '3 industri tapioka berada di 5esa Gumelar yang

    merupakan desa yang mempunyai sebaran industri tapioka

    yang terbesar. Selain itu, 5esa Samudra mempunyai 3

    industri tapioka yang merupakan terbesar kedua setelah

    5esa Gumelar.

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    2

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    3/13

    6ndustri tapioka yang tersebar di beberapa desa

    tersebut menghasilkan tepung tapioka yang digunakan untuk

    bahan dasar untuk keperluan industri makanan, industri

    7armasi, industri tekstil, industri perekat dan

    sebagainya. Selain itu, industri ini menyumbangkan berkah

    tersendiri bagi masyarakat sekitarnya atau berdampak

    ekonomis yaitu memperluas kesempatan kerja bagi

    masyarakat dan menambah pendapatan masyarakat. Berikut

    tabel yang menjelaskan tentang kapasitas produksi dan

    tenaga kerja yang terserap dari industri tapioka di

    Kecamatan Gumelar)

    Tabel Kapasitas "roduksi dan Tenaga Ker)a Industri Tapioka diKecamatan Gumelar

    No. Nama Desa Kapasitas "roduksi*Kg'hari+

    Jumlah Tenaga Ker)a

    '.

    #.

    *.

    &.

    /.

    2.

    %.

    5esa Kedung

    (rang

    5esa

    ihonje

    5esa

    ilangkap

    5esa "laga

    5esa

    Samudra

    Kulon

    5esa

    Samudra

    5esa

    Gumelar

    *$$

    '3$$

    3$$$

    3/$$

    &/$$$

    &$$$

    '$*$$$

    &

    '#

    #*

    '3

    '#$

    '$

    *$*

    Total '%$2$$ &4$

    Sumber: Surat Sekretaris Daerah, tanggal ! "ebruari ##$, Nomor

    %%#.&'11$('##$.

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    3

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    4/13

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    5/13

    beban pengelolaan limbah yang dapat mengurangi keuntungan

    para pengusaha kecil ini.

    alaupun demikian, industri tapioka di Kecamatan

    Gumelar berdampak ekologis yaitu pencemaran air dan udara

    di lingkungan sekitarnya. :al tersebut dijelaskan pada

    tabel berikut)

    Tabel & "embuangan dan Dampak Industri Tapiokadi Kecamatan Gumelar

    No. Nama Desa 4olum

    e /ir2imbah*m&'hari+

    /da'T

    idakI"/2

    /ir

    2imbahdiman5aat kanuntuk

    /ir 2imbah

    dibuang ke

    Dampak

    '.

    #.

    *.

    &.

    /.

    5esa

    Kedung

    (rang

    5esa

    ihonje

    5esa

    ilangkap

    5esa "laga

    5esa

    Samudra

    Kulon

    '

    &,/

    #&

    #/,/

    '*/

    Ada

    Ada

    Ada

    Ada

    Ada

    5ibuang

    5ibuang

    5ibuang

    5ibuang

    5ibuang

    Kali Arus

    Kali Karang

    5awa

    Kali itawali

    Kali iwaru

    Kali "ajum

    Kali itawali

    Kali Gumelar

    Kali Sawangan

    "idak

    terjadi

    kon7ik

    sosial

    "idak

    terjadi

    kon7ik

    sosial

    "idak

    terjadi

    kon7ik

    sosial

    "idak

    terjadi

    kon7ik

    sosial

    "elah

    terjadi

    kon7iksosial antar

    masyarakat

    akibat

    pembuangan

    air limbah

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    "

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    6/13

    0anjutan tabel * 1

    No. Nama Desa 4olum

    e /ir2imbah*m&'hari+

    /da'T

    idakI"/2

    /ir

    2imbahdiman5aat kanuntuk

    /ir 2imbah

    dibuang ke

    Dampak

    2.

    %.

    5esa

    Samudra

    5esa

    Gumelar

    '#

    *$4

    Ada

    Ada

    5ibuang

    5ibuang

    Kali "ajum

    Kali Bujil

    Kali ipandan

    Kali ibusung

    Kali itawali

    Kali Sompak

    "idak

    terjadi

    kon7ik

    sosial

    "elah

    terjadi

    kon7ik

    sosial antar

    masyarakat

    akibat

    pembuangan

    air limbah

    Total /''

    Sumber: Surat Sekretaris Daerah, tanggal ! "ebruari ##$, Nomor

    %%#.&'11$('##$.

    "abel * menunjukkan bahwa semua industri tapioka di

    Kecamatan Gumelar mempunyai 6PA0 86nstalasi Pembuangan

    Air 0imbah9 dan juga tidak meman7aatkan air limbah

    tersebut. Selain itu semua industri tapioka di Kecamatan

    Gumelar membuang air limbahnya ke sungai. Pembuangan air

    limbah tersebut menyebabkan dampak yaitu berupa kon7lik

    sosial di beberapa desa yaitu 5esa Samudra Kulon dan 5esa

    Gumelar.

    5ari kajian tersebut di atas, dapat dilihat bahwakebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah 5aerah dalam

    hal ini Bupati dalam bentuk Peraturan Bupati dalam

    pengelolaan lingkungan pada kegiatan industri tidak

    berjalan e7ekti7. Sehingga dalam makalah yang pendek ini,

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    6

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    7/13

    penulis akan membidik pokok bahasan tentang =mengapa

    kebijakan pengelolaan lingkungan pada kegiatan industri

    dalam bentuk Peraturan Bupati tentang !enis (saha 5an

    Atau Kegiatan >ang ajib 5ilengkapi 5engan (paya

    Pengelolaan 0ingkungan :idup 8(K09 5an (paya Pemantauan

    0ingkungan :idup 8(P09 tidak e7ekti7?@

    Ketidake5ekti5an Kebi)akan

    Pada dasarnya, industri merupakan usaha-kegiatan

    untuk ekonomi demi mendapatkan keuntungan melalui proses

    produksi, konsumsi dan distribusi. Produksi sendiri

    bertujuan untuk menghasilkan barang-jasa. Akan tetapi.

    Ketika produksi tersebut dikaitkan dengan lingkungan

    sekitarnya, kegiatan produksi tidak hanya menghasilkan

    barang-jasa tetapi juga menghasilkan limbah yang

    dikeluarkan dari proses tersebut.

    Kebijakan politik seharusnya menjadi penghubung

    dalam mengkerangkai 7enomena ekologis dan ekonomi. :al

    ini dapat dilihat pada gambar berikut)

    5alam gambar tersebut menjelaskan bahwa politik yang

    dapat berupa perilaku maupun kebijakan pemerintah sebagaijembatan yang menghubungkan dua logika serta 7enomena

    yang berbeda yakni ekologi dan ekonomi. Kebijakan

    seharusnya dijadikan acuan agar kedua 7enomena tersebut

    tidak saling berbenturan atau merugikan satu sama

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    #

    JEMBATAN (Politik)Ekologi Ekonomi

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    8/13

    lainnya. Apabila politik yang berupa kebijakan pemerintah

    dapat menjadi penghubung dua 7enomena atau logika

    tersebut, maka kebijakan tersebut dapat dikatakan

    e7ekti7.

    (ntuk meminimalkan dampak kerusakan ekologis dari

    industri, diperlukan pengawasan dari berbagai pihak,

    terutama negara. Kebijakan yang dikeluarkan oleh negara

    seharusnya juga melihat prinsip ekologis dalam

    pelaksanaannya. "erkadang birokrasi pemerintahan tidak

    bias diandalkan untuk diperankan sebagai instrumen

    pengelolaan lingkungan hidup karena system nilai yang ada

    di dalam birokrasi pemerintahan tersebut tidak sensitie

    terhadap premispremis ekologis.*

    5i dalam Peraturan Bupati Banyumas nomor *' "ahun

    #$$2 yang menggunakan logika besaran-skala penggunaan

    produksi per industri tidak serta merta mengurangi dampak

    negati7 ekologis. Ketika produksiproduksi industri

    tapioka yang tidak sesuai dengan skala yang ditentukan

    terakumulasi dalam satu kawasan malah mengakumulasikan

    limbah itu sendiri. emang, kebijakan pemerintah daerah

    tersebut sangat pro dengan industri kecil. (ntuk tidak

    memberikan beban kepada industri kecil, pemerintah

    membuat peraturan yang ditetapkan berdasarkan

    besaran-skala. Berarti, hanya perusahaanperusahaan besar

    yang diwajibkan untuk mengelola lingkungan dengan

    melengkapinya dengan (P0 dan (K0. !ika industri kecil

    diperketat dengan pengelolaan limbah, maka industri kecil

    3 Pur$o Santo%o& Ph'() *+akalah, Environmental Governance - .ilo%oi ltrnati ntuk Berdamai

    (engan Lingkungan Hidup) halaman 1#'

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    9/13

    tersebut akan bangkrut. !adi, industri kecil dibebaskan

    dari pengelolaan lingkungan yang akan menambah beban

    produksi. Akan tetapi, pada kenyataannya, hal tersebut

    tidak serta merta menyelamatkan lingkungan, malah ikut

    menimbulkan dampak lingkungan yang negati7. :anya karena

    yang kecil 8industri kecil9 ini tidak dianggap berbahaya,

    system perijinan hanya peduli pada satupersatu industri.

    Padahal dari satupersatu industri tersebut akan

    terakumulasi di satu kawasan dan menyebabkan carrying

    capacity 8batas kemampuan alam untuk merecoery diri

    setelah mendapat CatCat yang masuk dari luar9 pada

    aliran pembuangan limbah tersebut tidak terjangkau. 5alam

    proses pembuangan limbah ke sungai yang dilakukan oleh

    pengusaha tapioka, dengan menggunakan logika carrying

    capacity, limbah cair tapioka dalam kondisi normal dapat

    larut dalam air sungai pada kadar yang seimbang dengan

    kemampuan air sungai dalam merecoery diri. Ketika

    akumulasi limbah tersebut bertambah dan terusmenerus

    terjadi, maka akhirnya sungai tidak bisa merecoery

    dirinya sendiri. Kebijakan Pemda Banyumas yang berdimensi

    Politically correct yakni dalam bentuk diskriminasi

    sasaran kebijakan yang bersi7at positi7 yang diberikan

    kepada industri kecil untuk tidak mengelola limbah

    akhirnya berdampak pula terhadap ekologi dan sosial.

    5ampak ekologi berupa pencemaran dan dampak sosial berupa

    kon7lik.

    5i samping itu, dalam kasus industri tapioka di

    Kecamatan Gumelar, untuk mengurangi pencemaran, para

    pengusaha sudah membuat 6nstalasi Pembuangan Air 0imbah

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    10/13

    86PA09 yang ber7ungsi untuk mengendapkan limbah cair

    sebelum dibuang ke sungai. :asil endapannya disebut

    lindur atau elot yaitu pati yang kualitasnya jelek.

    0ogika end of pipe& dalam bentuk 6PA0 tersebut bukan

    mengurangi masalah pencemaran, malah membuat masalah baru

    bagi masyarakat sekitar. asalah pencemaran yang timbul

    karena 6PA0 tersebut adalah pencemaran udara 8bau tidak

    sedap9, pencemaran sungai 8dari pembuangan air limbah ke

    sungai9dan pencemaran tanah 8air resapan warga berbau

    seperti bau air limbah tapioka9. "eknologi sederhana yang

    dilakukan para pengusaha tapioka tersebut harganya murah,

    tetapi dampak ekologis terabaikan.

    Persoalan limbah merupakan pemindahan resiko. +esiko

    yang dipindahkan oleh industri tapioka kepada masyarakat

    sekitar. 0imbah merupakan buangan yang dihasilkan dari

    proses produksi baik industri maupun domestik 8rumah

    tangga9, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

    tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak

    memiliki ekonomis./ Ada dua kemungkinan dari pembuangan

    limbah, pertama, tidak ada orang lain yang terganggu, dan

    kedua, ada orang lain yang terganggu. Persoalan politik

    muncul manakala limbah mengganggu orang lain.2

    Solusi

    (ntuk mengurangi dan meminimalisir dampak negati7

    dari limbah industri tapioka tersebut, limbah dikelola

    !End of pipemun4ul dari kon%ep limah parik yaitu erakhirnya ma%alah pen4emaran pada 5alur

    yang paling akhir'"(iperoleh dari http-//id'$ikipedia'org/$iki/Limah6terin%pira%i dari tuli%an Pur$o Santo%o& Ph'( tentang Pendekatan Politi% dalam +ere%pon Per%oalan

    Sampah& yang penuli% kaitkan dengan limah'

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    10

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    11/13

    dengan prinsip internalisasi eksternalitas yaitu dengan

    cara meminimalkan limbah pada internal kegiatan produksi

    sebelum akhirnya dibuang dengan cara melihat produksi

    dari hulu ke hilir. Semua 7ase pengelolaan-pengolahan

    produksi diminimalisir dari resiko lingkungan dengan cara

    mengurangi olume limbah, yang biasa disebut dengan clean

    production.

    5alam kegiatan pengendalian pencemaran limbah, tidak

    hanya dilakukan pengelolaan limbah saja, namun kegiatan

    untuk mengurangi jumlah limbah yang keluar dari industri

    juga merupaka suatu langkah yang akan membantu menurunkan

    beban pencemaran. Penanganan limbah tersebut sudah harus

    dimulai dari tahap pemilihan bahan baku hingga akhir

    proses produksi, di samping itu pengendalian dampak

    setelah proses produksi juga merupakan hal yang penting.

    Karenanya, dibutuhkan in7ormasi pemilihan bahan baku yang

    bersih dari bahan pencemar, teknologi proses yang ramah

    lingkungan dan teknologi daur ulang yang sangat

    diperlukan.%

    (ntuk meman7aatkan limbah industri tapioka, diawali

    dengan awal proses produksinya. Proses pengupasan ketela

    pohon dari kulitnya yang berupa limbah padat berupa

    kotoran dan kulit, dapat diman7aatkan untuk makanan

    ternak. Sedangkan limbah padat hasil endapan berupa

    lindur atau elot yang merupakan pati yang kualitasnya

    jelek dapat digunakan sebagai pupuk, bahan campuran saus,

    sirup glukosa dan obat nyamuk bakar. 0ain pula dengan

    #(ikutip dari %trak Ha%il Penelitian Pulika%i .eruari 200# oleh amadhani Sari& S'7'P) (r' Eng'

    din Ha%anudin & +'7) (r' Ir' Suharyono S& +'S'

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    11

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    12/13

    limbah cair yang dikeluarkan dari industri tapioka yang

    biasanya dibuang ke sungai, dapat diman7aatkan menjadi

    minuman nata de cassaa.3

    5i samping pengelolaan limbah yang dapat dilakukan

    oleh pengusaha tapioka, pemerintah juga dapat menitik

    beratkan kebijakannya agar bernuansa ekologis. Pemerintah

    seharusnya mengintegrasikan pengelolaan limbah

    berdasarkan kawasan sehingga limbah dapat dikelola oleh

    setiap perusahaan tapioka berdasarkan satu kawasan

    tertentu. Selain itu, pemerintah dapat menggunakan

    subsidi silang bagi industri kecil tapioka. 5imana pajak

    dari industri besar digunakan untuk membantu pengelolaan

    limbah di Kecamatan Gumelar baik dengan teknologi, maupun

    pelatihanpelatihan untuk mendaur ulang.

    Bahan Bacaan)

    Nurha%an dan Bamang Pramudyanto&) 16) Buku Panduan Pengendalian (ampak Lingkungan

    Indu%tri 7apioka di Indone%ia) Badan Pengendalian (ampak Lingkungan yang dikuti dariIbid.

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    12

  • 7/23/2019 pabrik di ajibarang dengan ipal dan tanpa ipal

    13/13

    '. Purwo Santoso, Ph.5D 8akalah9 Environmental

    Governance ) Eiloso7i Altrnati7 (ntuk Berdamai

    5engan 0ingkungan :idup.

    #. Purwo Santoso, Ph.5D 8akalah9 Pendekatan Politis

    dalam Merespon Persoalan Sampah.

    *. Abstrak :asil Penelitian Publikasi Eebruari #$$%

    oleh +amadhani Sari, S.".PD 5r. Fng. (din

    :asanudin , ."D 5r. 6r. Suharyono AS, .S.

    &. Surat Sekretaris 5aerah, tanggal #3 Pebruari #$$%,

    Nomor 22$.*-''%&-#$$%.

    Sumber 0ain)

    http)--id.wikipedia.org-wiki-0imbah

    Benny Nuggraha/Politik Ekonomi Lingkungan Hidup/S2 Ilmu Politik 06

    13