63
i “PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSI POPULASI PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN AUXILIARY VARIABLE” Skripsi Disusun oleh : HASRUNI SATYA TARUMA H121 09 001 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013

PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

i

“PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSI POPULASI

PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

AUXILIARY VARIABLE”

Skripsi

Disusun oleh :

HASRUNI SATYA TARUMA

H121 09 001

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2013

Page 2: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

ii

“PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSI POPULASI

PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

AUXILIARY VARIABLE”

S K R I P S I

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Hasanuddin

Makassar

Oleh:

HASRUNI SATYA TARUMA

H 121 09 001

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 3: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

iii

Page 4: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

iv

Page 5: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

v

Page 6: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil alamin. Puji syukur senantiasa penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai salah satu prasyarat untuk

menyelesaikan studi di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Tak lupa pula salam dan salawat

terlantunkan kepada Nabi besar Muhammad SAW (sebaik-baik panutan dan idola

bagi umat manusia), sebagai pembawa risalah dan kebenaran sejati yang

senantiasa menjadi pedoman dan panutan dalam kehidupan kita.

Skripsi yang berjudul “Penaksiran Rataan dan Variansi Populasi

pada Sampel Acak Terstratifikasi dengan Auxiliary Variable” disusun sebagai

salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Sains. Skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik atas dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil, untuk

itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

yang tidak terhingga kepada almarhum Ayahanda Lataribba dan Ibunda

Hasmawiah sebagai orang tua yang telah memberikan segalanya, yang kuhormati

serta iringan doa-doanya demi keberhasilan pendidikan penulis. Juga kepada

kakak-kakakku tercinta Maslinda Taruma dan keluarga, Masrudi Taruma dan

keluarga, Masdalifah Taruma dan keluarga, Maswita Taruma dan keluarga,

serta kakak termuda Mas „Ali Wahyudi Taruma. Tak lupa juga buat semua

keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

Page 7: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

vii

Demikian pula penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Drs. Raupong, M.Si dan Drs. M. Saleh AF., M.Si selaku

pembimbing utama dan pembimbing pertama yang penuh kesabaran,

kesungguhan, dan kebaikan hatinya telah banyak memberikan petunjuk

serta bimbingan sehingga kesulitan penulis dapat teratasi dan akhirnya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Dr. Hasmawati, M. Si. selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA Unhas,

dan Bapak Dr. Nurdin, S. Si, M. Si. selaku Sekretaris Jurusan Matematika

FMIPA dan para Dosen Jurusan Matematika yang telah memberikan bekal

ilmunya selama perkuliahan serta para staf yang telah memberikan bantuan

dan dorongan selama penulis menjalani perkuliahan.

3. Bapak Andi Kresna Jaya, S.Si, M. Si. selaku penasehat akademik yang

telah memberikan perhatiannya selama perkuliahan.

4. Bapak Andi Galsan Mahie, S.Si, M.Si, Bapak Muh. Nur, S.Si, M.Si, dan

Bapak Andi Kresna Jaya, S.Si, M.Si, selaku penguji yang selalu bersedia

meluangkan waktunya dan memberikan masukan-masukan dalam perbaikan

skripsi ini.

5. Para pegawai administarasi baik di tingkat jurusan maupun di tingkat

fakultas. Terutama Pak Sutamin, dan Pak Nasir, yang telah memudahkan

penulis dalam menyelasikan segala administrasi selama menempuh

perkuliahan di Jurusan Matematika.

Page 8: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

viii

6. Teman-teman “Statistika09”:Ifa, Ipin, Kiki, Yuli, Yuni, Try, Iman, Isna,

Hesty, Chimank, Jejen, Whay, Mimi, Evi, Risma, Ayu, Ida, Anda, Fitri,

Ira, Hera, Irzan, Tenri, Naser, Fitrah, Jumi, Juned, Fahrun, Ume,

Endy, Mirsam, Vinni, dan Niki. Terima kasih atas persahabatan dan

dukungannya selama ini.

7. Kanda-kanda senior dan adik-adik junior warga Himatika FMIPA Unhas,

terima kasih atas bantuan, dorongan, dan kebersamaannya.

8. Kepada teman-teman seperjuangan dari tanah Maspul, Nurfaidah Hasnur,

Fifik Astuti Hasanuddin, S.Si, Lilia Afriana dan Siti Huspianti Husain.

9. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gowa dan seluruh staf BPS

Kabupaten Gowa atas sambutannya pada saat pelaksanaan Kerja Praktek.

10. Keluarga KKN, Bapak Kades Ujungpero, alm Abdul Rahman Ozi beserta

keluarga dan warga sekitar, teman-teman posko KKN Kabupaten Wajo,

Desa Ujungpero. Terima kasih atas kebersamaan yang terjalin selama

pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

11. Sdr. Ahmad Taufiq, terima kasih atas dorongan semangat, nasehat,

berbagai pelajaran hidup untuk berjuang dan bersabar dan terima kasih

karena ingin direpotkan oleh urusan penulis mulai dari pertama bertemu

hingga sekarang and thank’s for this advice “everything will be fine”.

12. Semua pihak yang telah banyak berpartisipasi, baik secara langsung maupun

tidak langsung, dalam pembuatan tugas akhir ini yang tak sempat penulis

sebutkan satu per satu. Semoga segenap bantuan dan partisipasinya bernilai

ibadah dan mendapat pahala yang setimpal di sisi Allah SWT.

Page 9: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

ix

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam upaya

peningkatan kualitas skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi penulis khususnya dan semua pihak pada umumnya. Akhirnya semoga

tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang

membutuhkannya. Amin.

Makassar, 23 Mei 2013

Penulis

Page 10: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

x

PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSI POPULASI

PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

AUXILIARY VARIABLE

ABSTRAK

Penaksiran rataan dan variansi suatu populasi dilakukan melalui sampel yang

diharapkan hasilnya dapat mewakili karakteristik populasi tersebut. Teknik pengambilan

sampel yang baik akan memberikan hasil penelitian yang baik pula. Kebanyakan peneliti

menggunakan teknik pengambilan sampel acak tetapi hasil penaksiran dengan teknik ini

masih menghasilkan variansi yang besar dan tidak sesuai untuk jumlah sampel yang besar

sehingga dibutuhkan teknik pengambilan sampel lain, salah satunya adalah pengambilan

sampel acak terstratifikasi. Teknik ini masih lebih baik dibandingkan dengan sampel acak

sederhana karena menghasilkan variansi yang lebih minimum dan sesuai untuk jumlah

sampel yang besar. Tetapi dengan hanya mengandalkan teknik pengambilan sampel,

masih tidak menjamin hasil penaksiran akan lebih baik sehingga dalam penelitian ini

ditambahkan beberapa teknik lain seperti penambahan auxiliary variable dan alokasi

optimum dalam penentuan jumlah sampel. Adanya penggabungan antara teknik

pengambilan sampel yang terstratifikasi, penambahan auxiliary variable, serta alokasi

optimum memperlihatkan hasil penaksiran yang lebih baik dalam menggambarkan

karakterisrik populasi melalui sampel.

Kata kunci: Sampel acak sederhana, sampel acak terstratifikasi, auxiliary variable,

alokasi optimum.

Page 11: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

xi

ESTIMATION MEAN AND VARIANCE POPULATION

IN STRATIFIED RANDOM SAMPLING WITH

AUXILIARY VARIABLE

ABSTRACT

Estimation of mean and variance population through by sample and the expected

results can represent the characteristics of the population. Best sampling technique will

give best results too. Most researchers use random sampling techniques but assessment

results with this technique still produces a large variance and is not suitable for a large

number of samples that required other sampling techniques, one of another is stratified

random sampling. This technique is still better than a simple random sample because it

produces the minimum variance and more suitable for large number of samples. But with

only rely on sampling techniques, still no guarantee the results will be better so the

assessment in this study added several other techniques such as the addition of auxiliary

variables and the determination of optimum allocation of sample size. The combined

between the stratified sampling technique, the addition of auxiliary variables, and the

optimum allocation assessment showed better results in describing characteristics of the

population through the sample.

Keywords : Simple random sampling, stratified random sampling, auxiliary variable,

optimum allocation.

Page 12: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

LEMBAR KEOTENTIKAN ...................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................. x

ABSTRACT ............................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN DAN DAFTAR SIMBOL ................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Batasan Masalah ................................................................................... 4

1.4 Tujuan ................................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 5

2.1 Populasi dan Sampel ............................................................................. 5

2.2 Beberapa Metode Sampling .................................................................. 6

2.2.1 Pengambilan Sampel Acak Sederhana ......................................... 6

2.2.2 Pengambilan Sampel Terstratifikasi............................................. 7

2.3 Auxiliary Variable ............................................................................... 12

2.4 Mean Square Error .............................................................................. 12

2.5 Alokasi Optimum .................................................................................. 13

2.6 Penaksir Regresi untuk Sampel Acak Sederhana ................................... 14

2.7 Penaksir Regresi untuk Sampel Acak Terstratifikasi ............................ 15

Page 13: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

xiii

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 18

3.1 Sumber Data .......................................................................................... 18

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 18

3.3 Identifikasi Variabel .............................................................................. 19

3.4 Metode Analisis ..................................................................................... 19

3.5 Diagram Alur Kerja ............................................................................... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 22

4.1 Penaksiran Rataan dan Variansi Populasi ( ) pada Sampel Acak

Sederhana ............................................................................................... 22

4.1.1 Penaksiran rataan ...................................................................... 22

4.1.2 Penaksiran ................................................................................. 22

4.1.3 Penaksiran variansi populasi ( ) ........................................... 23

4.2 Penaksiran Rataan dan Variansi ( ) Populasi pada Sampel Acak

Terstratifikasi (Penaksiran Terpisah) .................................................... 27

4.2.1 Penaksiran rataan populasi ................................................ 27

4.2.2 Penaksiran variansi populasi ( ) ....................................... 28

4.3 Penaksiran Rataan dan Variansi ( ) Populasi pada Sampel Acak

Terstratifikasi (Penaksiran Gabungan) ................................................... 29

4.3.1 Penaksiran rataan .............................................................. 29

4.3.2 Penaksiran variansi ( ) ...................................................... 29

4.4 Pembuktian Persamaan Mean Square Error ......................................... 30

4.5 Aplikasi Data Penaksiran Rataan dan Variansi ..................................... 31

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 41

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 41

5.2 Saran ........................................................................................................ 42

Page 14: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

xiv

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ xviii

LAMPIRAN

Page 15: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan jumlah secara persentase dan alokasi optimum .............. 36

Tabel 2. Perbandingan Hasil Taksiran Rataan dan Variansi ...................................... 38

Tabel 3. Data IPK (y) dan Penghasilan Orang Tua dalam Jutaan Rupiah (x) secara

Persentase ................................................................................................... xix

Tabel 4. Data IPK (y) dan Penghasilan Orang Tua dalam Jutaan Rupiah (x) secara

Alokasi Optimum.

.....................................................................................................................

xx

Page 16: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

xvi

DAFTAR SINGKATAN DAN DAFTAR SIMBOL

Simbol Keterangan

Jumlah sampel

Jumlah populasi

Strata

Unit

Jumlah strata

Sampel variable penelitian

Sampel Auxiliary variable

Koefisien regresi

Populasi variable penelitian

Populasi auxiliary variable

Korelasi

Standar deviasi populasi

Variansi populasi

Nilai pada pengamatan ke-i pada variable penelitian

Nilai pada pengamatan ke-i pada auxiliary variable

Rataan sampel variable penelitian

Rataan sampel auxiliary variable

Rataan populasi variable penelitian

Rataan populasi auxiliary variable

Ukuran sampel yang terpilih

Ukuran populasi yang terpilih

Biaya pengambilan sampel pada strata ke-h

Koefisien regresi pada strata ke-h

Koefisien regresi gabungan dari seluruh strata

Rataan populasi untuk variable penelitian

Rataan sampel pada strata ke-h untuk variable penelitian

Rataan populasi untuk auxiliary variable

Rataan sampel pada strata ke-h untuk auxiliary variable

Bobot lapisan

Fraksi penarikan sampel di dalam lapisan

Standar deviasi pada strata ke-h

Standar deviasi variable penelitian

Standar deviasi auxiliary variable

Variansi pada lapisan ke-h

Variansi untuk variable penelitian

Variansi untuk auxiliary variable

Kovariansi antara x dan y

Page 17: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

xvii

Menandakan pengerjaan pada sampel acak terstratifikasi

Rataan dari keseluruhan sampel terstratifikasi untuk variable

penelitian

Rataan dari keseluruhan sampel terstratifikasi untuk auxiliary

variable

Nilai pada strata ke-h pada pengamatan ke-i untuk variable

penelitian

Nilai pada strata ke-h pada pengamatan ke-i untuk auxiliary

variable

Menandakan linear

Rataan yang menggabungkan antara variabel penelitian dan

auxiliary variable untuk sampel acak sederhana

Variansi variabel penelitian pada strata ke-h

Variansi auxiliary variable pada strata ke-h

Kovariansi antara x dan y pada strata ke-h

Rataan yang menggabungkan antara variabel penelitian dan

auxiliary variable untuk penaksiran terpisah pada sampel acak

terstratifikasi

Rataan yang menggabungkan antara variabel penelitian dan

auxiliary variable untuk penaksiran gabungan pada sampel

acak terstratifikasi

Mean Square Error

Page 18: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari statistika. Pada

dasarnya statistika berhubungan dengan data, fakta, dan informasi. Salah satu

kegiatan yang utama dalam statistika adalah pengumpulan data. Pelaksanaan

pengumpulan data selalu berhadapan dengan objek yang diteliti atau yang

diselidiki. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, benda

mati, dsb. Dalam melakukan penelitian, kadang-kadang penelitian di lakukan

terhadap seluruh objek (sensus), tetapi sering juga peneliti hanya mengambil

sebagian saja dari seluruh objek tersebut (survey). Meskipun penelitian hanya

mengambil sebagian dari seluruh objek yang diteliti, tetapi hasilnya dapat

mewakili atau mencakup seluruh objek yang diteliti.

Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah

populasi penelitian atau universe. Sedangkan sebagian yang diambil dari

keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini

disebut “sampel penelitian”. Dalam mengambil sampel penelitian ini

digunakan cara atau teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat

mungkin mewakili populasinya. Teknik ini biasa disebut “teknik sampling”.

Dalam penelitian survei, teknik sampling ini sangat penting dan perlu

diperhatikan dengan seksama sebab teknik pengambilan sampel yang baik

akan mempengaruhi validitas hasil penelitian tersebut.

Page 19: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

2

Salah satu teknik pengambilan sampel yang biasa orang pakai adalah

pengambilan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling). Teknik

ini digunakan apabila peneliti berpendapat bahwa ada perbedaan ciri, atau

karakteristik antara strata-strata yang ada, dan perbedaan strata tersebut

mempengaruhi variabel. Apabila anggota populasi terbagi atas tingkat-tingkat

atau strata maka pengambilan sampel tidak boleh mengabaikan adanya strata

dan setiap strata harus diwakili sebagai sampel.

Tujuan utama kita mengambil sampel dari suatu populasi adalah

memperoleh informasi mengenai parameter populasi atau singkatnya untuk

mengetahui parameter populasi itu. Dalam statistika inferensia, jika parameter

populasi tidak diketahui, maka untuk mengetahuinya dilakukan penaksiran

dari statistik suatu sampel dan diharapkan hasilnya mendekati apa yang

sebenarnya terjadi pada populasi.

Dalam melakukan penaksiran, tentunya terdapat bias pada hasil akhir

dan diharapkan bias tersebut memiliki hasil yang sangat minimum karena

setiap peneliti pastinya mempunyai harapan agar hasil penelitiannya

menghasilkan penaksiran yang efisien. Untuk mengetahui bias tersebut maka

digunakan penaksir mean square error, di mana penaksir ini selain

memperlihatkan seberapa besar bias yang terjadi juga memperlihatkan

variansi penaksiran.

Salah satu cara dalam meminimumkan bias penaksiran adalah dengan

menambahkan suatu variabel dan variabel tersebut biasa disebut dengan

auxiliary variable. Auxiliary variable adalah variabel tambahan yang

Page 20: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

3

biasanya para peneliti ingin menggunakannya dalam metode estimasi untuk

memperoleh penaksir yang paling efisien. Di beberapa kasus, di samping

rataan variabel tambahan, berbagai parameter yang terkait dengan variabel

tambahan seperti standar deviasi, koefisien variasi, kemiringan, koefisien

korelasi kurtosis, dll juga dapat diketahui. Untuk kasus ini, banyak penulis

seperti Upadhyaya dan Singh (1999) serta Sisodia dan Dwivedi (1981)

mengembangkan berbagai penaksir untuk meningkatkan rasio penaksir dalam

sampel acak sederhana. Kadilar dan Cingi (2003) mengadaptasi penaksir

yang didapatkan oleh Upadhyaya dan Singh (1999) untuk sampel acak

terstratifikasi.

Oleh karena alasan-alasan tersebutlah maka penulis menulis skripsi

dengan judul “Penaksiran Rataan dan Variansi Populasi pada Sampel

Acak Terstratifikasi dengan Auxiliary Variable”.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat diangkat oleh penulis adalah

1. Bagaimana menentukan penaksiran rataan dan variansi pada sampel acak

terstratifikasi?

2. Bagaimana menentukan penaksiran rataan dan variansi dengan

penambahan auxiliary variable dan alokasi optimum pada sampel acak

terstratifikasi?

3. Bagaimana menentukan penaksiran variansi menggunakan Mean Square

Error pada sampel acak terstratifikasi?

Page 21: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

4

1.3. Batasan Masalah

Penulisan skripsi kali ini penulis membatasi pada pengestimasian

rataan dan variansi populasi pada sampel acak terstratifikasi dengan adanya

variabel tambahan (auxiliary variable).

1.4. Tujuan

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah

1. Menentukan penaksiran rataan dan variansi pada sampel acak

terstratifikasi.

2. Membandingkan hasil penaksiran rataan dan variansi sederhana dengan

hasil penaksiran dengan auxiliary variable dan alokasi optimum pada

sampel acak terstratifikasi.

3. Menentukan hasil penaksiran variansi menggunakan Mean Square Error.

1.5. Manfaat

Digunakan sebagai tambahan informasi dan wawasan tentang

pengestimasian rataan dan variansi populasi pada sampel acak terstratifikasi

dengan auxiliary variable serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan

sehari-hari dan diharapkan dapat menjadi tambahan kepustakaan sebagai

sarana dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di jurusan

matematika dalam kajian statistik.

Page 22: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi atau disebut studi populasi, atau

juga studi sensus. Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat

semua atribut yang terdapat di dalam populasi. Oleh karena semua subjeknya

meliputi semua yang terdapat dalam populasi maka juga disebut sensus.

Sampel adalah anggota dari populasi. Sampel dapat dipilih

berdasarkan random, strata atau wilayah tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu. Walaupun banyak cara yang dapat dilakukan tetapi ada syarat-syarat

yang harus dipenuhi yaitu:

a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang

merupakan ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang

paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi atau

merupakan key subjek.

c. Penentuan karakteristik populasi harus dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan.

Page 23: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

6

2.2 Beberapa Metode Sampling

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga

diperoleh sampel yang benar-benar dapat menggambarkan keadaan populasi

yang sebenarnya atau representative. Beberapa cara pengambilan sampel

penelitian adalah sebagai berikut Simple Random Sampling, Stratified

Sampling, Cluster Sampling, Area Probability Sample, Propotional

Sampling, dll.

Dari beberapa cara pengambilan sampel yang telah dipaparkan tetapi hanya

dua yang akan dibahas pada penulisan kali ini yaitu Pengambilan Sampel

Acak Sederhana (Simple Random Sampling) dan Pengambilan Sampel

Terstratifikasi (Stratified Sampling).

2.2.1 Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Pengambilan sampel acak sederhana adalah sebuah metode untuk

memilih n unit dari N sehingga setiap elemen dari NCn sampel yang

berbeda mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Dalam

praktek, penarikan sampel acak sederhana dipilih unit per unit. Unit-

unit dalam populasi diberi nomor dari 1 sampai N. Serangkaian

bilangan acak 1 dan N kemudian dipilih, dengan cara menggunakan

sebuah tabel bilangan acak atau dengan cara menggunakan sebuah

program komputer yang menghasilkan tabel bilangan acak. Pada setiap

penarikan, proses yang digunakan harus memberikan kesempatan

Page 24: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

7

terpilih yang sama untuk setiap bilangan dalam populasi. Unit-unit yang

terpilih ini sebanyak n merupakan sampel.

Dalam menggunakan tabel bilangan acak untuk memilih sebuah

sampel acak sederhana, tahap pertama adalah memberi nomor unit-unit

dalam populasi dari 1 sampai N. Jika angka pertama dari N adalah

sebuah nomor antara 5 dan 9, cara berikutnya adalah memilih yang

sesuai. Misalkan N = 528, dan kita ingin n = 10. Pilih tiga kolom dari

tabel bilangan acak , katakan kolom 25 sampai 27. Pada tiga kolom

tersebut pilihlah 10 bilangan yang berbeda antara 001 sampai 528.

Angka yang terpilih adalah 36, 509, 364, 417, 348, 127, 149, 186, 290,

dan 162. Untuk dua kolom terakhir, kita loncat pada kolom 30 sampai

32. Dalam pemilihan ulang disarankan untuk memulai dengan titik

mulai berbeda.

Kerugian dari metode ini ialah bahwa bilangan tiga angka 000 dan

529 sampai 999 tidak digunakan, walaupun loncatan bilangan tidak

memakan waktu yang lama. Bila angka pertama dari N kurang dari 5 ,

metode ini masih disenangi jika n kecil dan sebuah tabel angka acak

yang besar tersedia. (Cochran: 1991)

2.2.2 Pengambilan Sampel Terstratifikasi (Stratified Sampling)

Uraian

Dalam penarikan sampel berlapis populasi N unitnya pertama-tama

dibagi ke dalam subpopulasi, masing-masing unit.

Page 25: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

8

Subpopulasi ini tidak boleh tumpang-tindih dan bila seluruh

subpopulasi dijumlahkan, maka diperoleh

Subpopulasi disebut lapisan (strata). Untuk memperoleh

keuntungan yang maksimal dari pelapisan (stratification), nilai Nh harus

diketahui. Bila lapisan telah ditentukan, sebuah sampel diambil dari

masing-masing lapisan, pengambilan dilakukan secara acak untuk

setiap lapisan. Ukuran sampel lapisannya dinotasikan dengan

dan adalah nilai dalam sampel ke-h pada pengamatan

ke-i. Berikut adalak konstruksi pengambilan sampel acak terstratifikasi

Jika sebuah sampel acak sederhana diambil dari setiap lapisan,

seluruh prosedur digambarkan sebagai penarikan sampel acak

terstratifikasi (berlapis).

Pelapisan adalah sebuah teknik biasa. Ada beberapa alasan prinsip

untuk penggunaannya, prinsip yang dimaksud antara lain:

….

….

1 2

3

….

…. L

acak

Page 26: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

9

1. Jika data diketahui ketelitian yang diinginkan untuk subpopulasi

tertentu dari populasi, ada baiknya memperlakukan setiap

subpopulasi sebagai suatu populasi tertentu.

2. Administrasi yang baik dapat memakai kegunaan pelapisan;

sebagai contoh agen survei dapat menggunakan kantor-kantor

cabang yang masing-masing dapat mengawasi survey sebagai

bagian dari populasi.

3. Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasi

yang berbeda. Dengan populasi manusia, orang-orang yang hidup

dalam adat kebiasaan (misalkan hotel, rumah sakit, penjara, dll)

seringkali ditempatkan pada lapisan yang berbeda dengan orang-

orang yang tinggal di rumah-rumah biasa, karena pendekatan yang

berbeda untuk penarikan sampelnya adalah sesuai untuk dua

keadaan tersebut. Dalam penarikan sampel perusahaan kita dapat

memperoleh sebuah daftar dari perusahaan-perusahaan besar, yang

ditempatkan pada lapisan yang terpisah. Beberapa jenis daerah

penarikan sampel dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan

kecil.

4. Pelapisan dapat menghasilkan suatu manfaat dalam ketelitian

perkiraan dari karakteristik seluruh populasi. Hal ini

memungkinkan untuk membagi sebuah populasi yang heterogen

menjadi subpopulasi-subpopulasi, dengan setiap subpopulasi

menjadi homogen. Subpopulasi ini dinamakan lapisan, dengan

Page 27: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

10

implikasi pembagiannya ke dalam lapisan. Jika tiap-tiap lapisan

homogen, maka pengukuran varians antar lapisan menjadi kecil

dan perkiraan yang diteliti dari setiap rata-rata lapisan dapat

diperoleh dari sebuah sampel yang kecil dalam lapisan tersebut.

Perkiraan ini kemudian dapat dikombinasikan dengan suatu

perkiraan yang teliti untuk seluruh populasi.

Teori dari penarikan sampel berhubungan dengan sifat-sifat

perkiraan dari sampel berlapis dan dengan pemilihan yang terbaik dari

ukuran sampel untuk memperoleh ketelitian yang maksimum.

Notasi

Akhiran h menunjukkan lapisan dan i unit di dalam lapisan

tersebut. Notasinya merupakan perluasan dari yang digunakan

sebelumnya. Seluruh simbol-simbol berikut menunjukkan pada lapisan

ke- .

Jumlah unit lapisan yang terpilih

Jumlah unit dalam sampel pada lapisan terpilih

Nilai yang diperoleh untuk unit ke-i

Bobot lapisan

Fraksi penarikan sampel di dalam lapisan

Rata-rata populasi (rata-rata sebenarnya)

Rata-rata sampel

Page 28: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

11

∑ ( )

Varians pada lapisan ke-h yang terpilih

Perhatikan bahwa pembagi untuk varians adalah . (Cochran:

1991)

Sifat-sifat Penaksiran

Penaksiran yang digunakan dalam penarikan sampel berlapis

adalah di mana

(1)

dengan

Penaksiran adalah tidak sama dengan rata-rata sampel biasa.

Rata –rata sampel, dapat ditulis sebagai berikut

(2)

Pembuktian telah memperlihatkan bahwa adalah penaksiran tak

bias dari rata-rata populasi maka dapat dituliskan

( ) ∑ (3)

Sehingga variansi dari penaksiran untuk penarikan sampel acak

terstratifikasi adalah

( )

∑ ( )

( ) (4)

(Cochran: 1991)

Page 29: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

12

2.3 Variabel Tambahan (Auxiliary Variabel)

Selain variabel penelitian yi, satu atau lebih variabel tambahan xi dapat

berhubungan dengan unit i dari populasi. Misalnya, jika variabel penelitian

adalah volume pohon, diameter payudara atau "bola mata" penaksiran volume

dapat berfungsi sebagai variabel tambahan. Jika variabel penelitian adalah

jumlah hewan dalam komplotan, variabel tambahan dapat mencakup area plot,

jenis vegetasi, atau ketinggian rata-rata plot. Dalam banyak survei populasi

manusia, nilai dari variabel penelitian dari sensus sebelumnya dapat berfungsi

sebagai variabel tambahan.

Informasi tambahan dapat digunakan baik dalam desain sampling atau

estimasi. Stratifikasi berdasarkan jenis vegetasi atau elevasi merupakan

penggunaan informasi tambahan dalam desain. Sampling dengan

pengembalian dengan pemilihan proporsional probabilitas dengan ukuran-

misalnya, ukuran plot atau ukuran pohon adalah penggunaan lain dari

informasi tambahan dalam desain.

Pada tahap estimasi, hubungan antara yi dan xi kadang-kadang dapat

dimanfaatkan untuk menghasilkan penaksiran yang lebih tepat daripada yang

dapat diperoleh dari data y saja. Rasio dan penduga regresi adalah contoh dari

penggunaan variabel tambahan dalam penaksiran. (Thompson: 1992)

2.4 Mean Square Error

Untuk membandingkan sebuah penaksir bias dengan penaksir tidak bias,

atau dua penaksir dengan jumlah bias yang berbeda, maka suatu kriteria yang

Page 30: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

13

berguna adalah dengan menghitung rata-rata kuadrat galat (mean square

error) pada penaksir yang diukur dari nilai populasi yang diperkirakan.

Secara umum,

( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( )

( ) ( ( ))

Penghitungan MSE sebagai satu kriteria ketelitian sebuah penaksir

berhubungan dengan dua penaksiran yang memiliki MSE yang sama. Ini tidak

sepenuhnya benar karena distribusi frekuensi galat ( ) dari ukuran yang

berbeda tidak akan sama untuk dua penaksiran tersebut, jika keduanya

masing-masing memiliki nilai bias yang berbeda. (Cochran: 1991)

2.5 Alokasi Optimum (Optimum Alocation)

Dalam penarikan sampel acak terstratifikasi, nilai dari ukuran sampel

dalam masing-masing strata dipilih oleh pengambil sampel, alasannya

mungkin memilih untuk meminimumkan ( ) dengan biaya tertentu. Biaya

dalam setiap stratum adalah proporsional dengan ukuran sampel.

(Cochran: 1991)

Alokasi optimum strata ini menghasilkan alokasi penaksiran dengan

varians terkecil yang mungkin untuk total biaya survei. Hal-hal yang perlu

diketahui sebelum menentukan alokasi optimum untuk adalah

a. Tiap sampel telah terbagi ke dalam masing-masing strata.

Page 31: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

14

b. Rata-rata biaya per unit untuk mengumpulkan data dalam setiap strata

diketahui.

c. Standar deviasi diketahui untuk setiap strata.

d. Bobot diketahui untuk setiap strata.

e. Ukuran sampel diketahui.

Maka alokasi yang memberikan ( ) minimum adalah

√ ⁄

∑ √ ⁄

(5)

Alokasi optimum memberikan nilai baru yang kemudian akan

digunakan untuk lebih meminimumkan ( ).

2.6 Penaksir Regresi untuk Sampel Acak Sederhana

Misalkan terdapat populasi terbatas berukuran N dimana s sampel

berukuran n diambil secara acak sederhana tanpa penggantian. Kita misalkan

bahwa dan masing-masing adalah variabel penelitian dan variabel

tambahan yang diperoleh untuk setiap unit dalam sampel dimana

dan rata-rata populasi dari diketahui maka penaksiran regresi

linear dari rata-rata populasi , adalah

( ) (6)

dimana notasi lr menyatakan regresi linear dan z adalah suatu koefisien

penaksiran dari perubahan dalam y bila x meningkat. Dalam penaksiran

regresi terdapat dua cara dalam pemberian z yaitu z telah ditentukan

terlebih dulu dan z dihitung dari sampel. (Cochran: 1991)

Page 32: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

15

Penaksiran yang diterapkan kali ini adalah z dihitung dari sebuah

penaksiran sampel efektif. Perhitungannya menggunakan metode penaksiran

kuadrat terkecil dari Z (koefisien regresi populasi), maka

∑ ( )( )

∑ ( )

(7)

Teorema 7.3 dalam Cochran (1991) Bila z adalah penaksiran kuadrat terkecil

dari Z dan,

( ) (8)

kemudian dalam sampel acak sederhana berukuran n, dengan n besar,

( ) ( )

( ) (9)

dimana ⁄ adalah korelasi populasi antara y dan x, maka

didapatkan

( ) ( )

( )

( ) (10)

(Cochran: 1991)

Bukti bahwa z dapat meminimumkan variansi adalah karena

adalah koefisien regresi linear dari y pada x dalam populasi terbatas. B tidak

tergantung pada sifat dari setiap sampel yang diambil dan secara teoritis dapat

ditentukan lebih dulu.

2.7 Penaksir Regresi untuk Sampel Acak Terstratifikasi

Terdapat dua jenis penaksiran regresi dalam pengambilan sampel acak

terstratifikasi. Penaksiran pertama yaitu penaksiran regresi terpisah

(huruf s berarti terpisah) dihitung untuk setiap rata-rata lapisan, yaitu

Page 33: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

16

( ) (11)

Kemudian, dengan ⁄ ,

∑ (12)

Penaksiran ini mempertimbangkan bahwa koefisien regresi bervariasi dari

lapisan ke lapisan. Varians minimum dari didapatkan bila ,

koefisien regresi sebenarnya dalam lapisan h, sehingga dapat dituliskan

sebagai berikut

( ) ∑ ( )

(

) (13)

Penaksiran regresi yang kedua adalah (huruf c berarti gabungan).

Penaksiran ini menganggap sama untuk seluruh lapisan. Untuk

menghitung , pertama-tama kita tentukan

Maka

merupakan hasil perhitungan langsung dari sampel, kemudian

( ) (14)

Pers.(16) dapat menunjukkan bahwa adalah juga suatu penaksiran tak

bias dari . Karena adalah penaksiran biasa dari suatu sampel berlapis

untuk ( ), kita dapat menggunakan persamaan (4) untuk

menghasilkan

( ) ∑ ( )

(

) (15)

Page 34: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

17

Nilai z yang meminimumkan variansi ini adalah

∑ ( )

( )

⁄ (16)

Nilai adalah suatu rata-rata tertimbang dari koefisien regresi lapisan

⁄ .

Dengan penaksiran gabungan, variansi dapat diminimumkan bila

sehingga untuk penaksiran sampel dipilih koefisien regresi sampel

sebagai berikut

∑ ( )

( ) ∑ ( )( ) ∑

( )

( ) ⁄ ∑ ( )

(17)

Jika kesalahan pengambilan sampel dari dapat diabaikan maka

( ) ∑ ( )

(

) (18)

Sedangkan penaksiran dari ( ) adalah sebagai berikut

( ) ∑ ( )

( ) ∑ [( ) ( )]

(19)

(Cochran: 1991)

Page 35: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Sumber Data

Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, maka bahan yang

digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Jurnal dan buku referensi yang terkait dengan permasalahan.

2. Data primer mengenai mahasiswa FMIPA UNHAS khususnya angkatan

2011.

3.2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

1. Populasi mahasiswa FMIPA UNHAS angkatan 2011 berjumlah 386

orang.

2. Populasi mahasiswa jur. Fisika angk. 2011 berjumlah 111 orang.

3. Populasi mahasiswa jur. Matematika angk. 2011 berjumlah 110

orang.

4. Populasi mahasiswa jur. Biologi angk. 2011 berjumlah 97 orang.

5. Populasi mahasiswa jur. Kimia angk. 2011 berjumlah 68 orang.

b. Sampel

1. Pengambilan sampel acak sederhana

Jumlah sampel pada sampel acak sederhana adalah 186 orang.

2. Pengambilan sampel acak terstratifikasi

Jumlah sampel tiap jurusan pada sampel acak terstratifikasi adalah

Page 36: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

19

Jur.Fisika = 49 orang

Jur. Matematika = 47 orang

Jur.Biologi = 42 orang

Jur.Kimia = 48 orang

3.3. Identifikasi Variabel

Data yang digunakan dalam penulisan ini yakni

1. IPK mahasiswa sebagai variabel penelitian Y.

2. Penghasilan orang tua per bulan sebagai auxiliary variable X.

3.4. Metode Analisis

Adapun langkah-langkah analisis dalam penelitian ini yakni sebagai

berikut:

1. Menghitung penaksiran rataan dan variansi pada sampel acak

sederhana.

2. Menetapkan subpopulasi ( ) dari populasi mahasiswa FMIPA

UNHAS dalam hal ini jurusan.

3. Memilih sampel secara acak tanpa pengembalian dari tiap kelompok

strata yaitu , dan .

4. Menghitung dan ( ).

5. Menghitung , dan .

6. Menghitung koefisien regresi .

Page 37: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

20

7. Menghitung persamaan regresi linear yang menggabungkan antara

variabel studi dan variabel tambahan.

8. Menghitung penaksiran variansi ( ).

9. Menghitung alokasi optimum untuk mendapatkan baru yang

selanjutnya digunakan untuk mendapatkan ( ) .

10. Menghitung ( ) .

11. Menghitung ( ) dan ( ).

12. Menghitung ( ) dan ( ).

Page 38: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

21

3.5. Diagram Alur

mulai

Data

Sampling

Data

Menghitung dan ( )

Menghitung , dan

Menghitung koefisien regresi

Menghitung persamaan regresi linear

Menghitung alokasi optimum

Menghitung ( )

Menghitung ( ) ( )

selesai

Menghitung ( ) ( )

Page 39: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan pada bab ini terfokus pada penaksiran rataan dan variansi

populasi untuk sampel acak sederhana, sampel acak terstratifikasi menggunakan

auxiliary variable dan alokasi optimum serta penaksiran menggunakan mean

square error yang kemudian hasilnya akan memperlihatkan hasil taksiran terbaik.

4.1 Penaksiran Parameter Rataan dan Variansi Populasi ( ) pada

Sampel Acak Sederhana

4.1.1 Penaksiran rataan

Rataan sampel adalah penaksiran tak bias dari rataan populasi .

Bukti:

( ) ( )

( ) ( )

( )

( )

( )( )

( )( )

( )( )

( )( ) ( )

( )

Sama hal nya dengan

4.1.2 Penaksiran

Penaksiran sebagai koefisien regresi pada pers.regresi

( ) ditaksir dengan metode kuadrat terkecil.

Page 40: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

23

Bukti:

( )

∑( ( ))

∑( ( ))( ( ))

∑ ( ) ∑( ) ∑( )

∑( )

∑ ( )

∑( )

∑( )

∑( )

( )

∑ ( ) ( )

∑ ( )

4.1.3 Penaksiran variansi populasi ( )

Sebelum membuktikan Penaksiran variansi ( ) terlebih

dahulu persamaan varians dari rataan untuk sampel acak sederhana

yang akan dibuktikan yaitu

( ) ( )

( ), di mana adalah variansi

populasi

Bukti:

( ) ( ) ( ) ( ) (11.1)

Page 41: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

24

[( ) ( )

( ) ]

[( )

( ) ( )

]

[( )( ) ( )( ) ( )( )]

( )

( )[( )( ) ( )( )

( )( )]

Kuadratkan pers.(11.1) kemudian dikalikan dengan

diperoleh

{( )

( ) ( )

( )

( )[( )( ) ( )( ) ( )( )]}

{( )

( )

( )

( )( )( ) ( )( )}

Misalkan

( )

( )

Maka

{( )

( )

( )( )}

{( )

( )

( )( )

( )

( )( )

( )

( )( )}

{( )

( )

( )( )

( )

( )( )}

{( )

( )

( )( )

( )

( )( ) }

Page 42: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

25

{(

( )

( )) ( )

( )

( )( ) }

( )

{(

( )

( )) (( )

( ) )

( )

( )[( ) ( )]

}

{(

( )

( ))(∑( )

) ( )

( )[∑( )

]

}

{(

( )

( ))(∑( )

) ( )

( )[∑

]

}

Karena ∑ , maka

{(( ) ( )

( ))(∑( )

) ( )

( )[ ] }

( )

{(

)∑ (

)

} (11.2)

Setelah dibagi dengan

( )

(

)∑ (

)

(11.3)

∑ (

)

( )

Karena ⁄ , maka

( )

( )

Pers.(11) merupakan pengembangan dari ( )

( ) dengan penambahan

sebagai konstanta yang ditentukan dari sampel, berikut adalah pembuktiannya

Page 43: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

26

( ) ( )

∑ [( ) ( )]

( )

∑ ( )

∑ ( )( )

∑ ( )

( )

(

)

Nilai yang meminimumkan ( ) adalah

∑ ( ) ( )

( )

( )

(

(

)

(

)

)

( )

(

)

( )

(

)

( )

(

)

( )

(

)

Dimana

, maka

( ) ( )

( )

Page 44: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

27

4.2 Penaksiran Parameter Rataan dan Variansi ( ) Populasi pada

Sampel Acak Terstratifikasi (Penaksiran Terpisah)

4.2.1 Penaksiran rataan populasi

Penaksiran ini sama halnya dengan penaksiran sampel acak

sederhana karena penaksiran dilakukan per strata dan sampelnya

dipilih secara acak kemudian hasil penaksiran rataan masing-masing

strata digabungkan untuk menghasilkan

Bukti:

( ) (∑

)

∑ ( ( ))

∑ (∑

)

∑ (∑

)

∑ ∑

∑ ∑

Page 45: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

28

4.2.2 Penaksiran variansi populasi ( )

Penaksiran ini berdasarkan pers. (11.3) dengan penggantian

langsung variabel-variabelnya, berikut adalah pembuktiannya.

( )

(

)∑( )

∑ ( )

di mana , sehingga

(

)

Persamaan di atas mengalami pengembangan dengan penambahan

. Nilai yang meminimumkan variansi adalah

∑ ( )( )

∑ ( )

, sehingga

( ) (

)

∑ [( ) ( )]

(

)

(

)

(

)

(

(

) (

)

)

(

)

(

)

Page 46: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

29

(

)

(

)

4.3 Penaksiran Parameter Rataan dan Variansi ( ) Populasi pada

Sampel Acak Terstratifikasi (Penaksiran Gabungan)

4.3.1 Penaksiran rataan

( )

( ) (∑ )

∑ ( ( ))

∑ (∑

)

∑ (∑

)

∑ ∑

∑ ∑

4.3.2 Penaksiran variansi ( )

Penaksiran variansi gabungan ini sama dengan penaksiran

variansi terpisah yaitu ( )

( )

tetapi yang

membedakan adalah koefisien regresi . Di mana didapatkan dari

Page 47: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

30

penaksiran kuadrat terkecil dari persamaan regresi

( ) dan didapatkan

∑ ( )

∑ ( )

∑ ( )

( )

∑( )( )

∑ ( )

( )

⁄ ∑( )

Kemudian subtitusi nilai ke persamaan variansi ( )

( )

sehingga didapatkan persamaan

( ) (

)

∑ [( ) ( )]

(

)

( ) ∑[( ) ( )]

4.4 Pembuktian persamaan MSE

( ) ( )

( ) ( )( ) ( )

Diketahui

( ) ( ) ( ( ))

( ) ( ) ( ( ))

sehingga

( ) ( ( )) ( ) ( )

( ) ( ( ))

( ) ( ( ))

Page 48: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

31

( ) ( ( ) )

( ) ( )

4.5 Penaksir Regresi Sampel Acak Sederhana

Persamaan regresi yang digunakan untuk sampel acak sederhana

adalah pada pers. (6), berikut adalah persamaannya

( )

Didapatkan

merupakan hasil penaksiran tak bias dari rata-rata sampel sehingga

hal ini menunjukkan bahwa rata-rata IPK untuk sampel acak sederhana

adalah

Kemudian penaksir ( ) didapatkan menggunakan pers.(9) yaitu

( ) ( )

( )

4.6 Penaksir Regresi Sampel Acak Terstratifikasi

Penaksiran kali ini dilakukan untuk masing-masing strata. Terdapat

empat strata yang akan dibahas yaitu jur.Fisika, Matematika, Kimia dan

Biologi. Perbedaan penaksiran antara sampel acak sederhana dengan yang

terstratifikasi terletak pada penambahan fungsi biaya dan adanya alokasi

Page 49: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

32

optimum untuk perhitungan yang selanjutnya akan digunakan untuk

meminimumkan nilai variansi.

Penaksiran ini dilakukan untuk membandingkan hasil penaksiran

rataan dan variansi pada keempat strata. Persamaan regresi yang digunakan

untuk penaksiran ini adalah pers. (11) yaitu ( )

dimana koefisien regresi bervariasi dari lapisan ke lapisan. Pada

penaksiran per strata ini, terjadi kasus yang sama dengan sampel acak

sederhana yaitu sehingga , berikut hasil perhitungannya:

4.3.1 Jurusan Fisika

4.3.2 Jurusan Matematika

4.3.3 Jurusan Biologi

4.3.4 Jurusan Kimia

4.3.5 Perhitungan

Menghitung rataan terpisah (huruf s berarti terpisah) dengan cara

menjumlahkan keempat rataan tiap strata. Pers. (12) yang akan

digunakan,

Page 50: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

33

Dimana, ⁄ , sehingga didapatkan

Page 51: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

34

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

4.3.6 Perhitungan ( )

Penaksiran ini menggunakan pers.(13) berikut adalah perhitungannya:

( ) ∑ ( )

(

)

4.3.7 Perhitungan

Menghitung rataan gabungan (huruf c berarti gabungan) yang terlebih

dahulu menghitung rataan strata keseluruhan untuk variabel penelitian dan variabel

tambahan. Gunakan pers.(14)

( )

Dimana,

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

Page 52: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

35

( )

perhitungan menggunakan pers.(17) yaitu

∑ ( )

( )

∑( )( )

∑ ( )

( )

⁄ ∑( )

Sehingga,

( )( )

4.3.8 Penaksiran ( )

Penaksiran ( ) menggunakan pers.(19) dan berikut adalah hasil

perhitungannya.

( ) ∑ ( )

( )

∑[( ) ( )]

4.4 Alokasi Optimum

Alokasi optimum digunakan untuk menghasilkan baru yang akan

meminimumkan variansi sampel. Alokasi optimum membagi rata sampel sehingga

perbandingan sampel antar strata tidak terlalu jauh.

Perhitungan alokasi optimum melibatkan biaya pengambilan sampel , standar

deviasi dan jumlah populasi tiap strata dan berikut adalah perhitungannya,

Page 53: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

36

4.4.1. Jurusan Fisika

Maka,

∑ √

Dimana jadi

4.4.2. Jurusan Matematika

Maka,

∑ √

Dimana jadi

4.4.3. Jurusan Biologi

Page 54: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

37

Maka,

∑ √

Dimana jadi

4.4.4. Jurusan Kimia

Maka,

∑ √

Dimana jadi

Tabel. 1 Perbandingan jumlah secara persentase dan alokasi optimum

Jurusan

secara

persentase

secara

alokasi optimum

Fisika 111 58 49

Matematika 110 57 47

Biologi 97 47 42

Kimia 68 24 48

Page 55: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

38

4.5 Penaksiran ( ) dengan Alokasi Optimum

Penaksiran ( ) masih menggunakan pers.(21) tetapi yang membedakan adalah

nilai dari . di sini hasil dari alokasi optimum yang memberikan jumlah sampel baru

tiap strata yang berguna untuk meminimumkan nilai variansi. Berikut adalah hasil

perhitungannya,

( ) ∑ ( )

( )

∑[( ) ( )]

4.6 Penaksiran rataan dengan Mean Square Error

Penggunaan mean square error dimaksudkan untuk mengetahui bias dari

penaksiran rataan . Penaksiran MSE ini sama dengan ( ) berikut adalah hasil

perhitungannya

( ) ( ) ( )

( ) ( ) ( )

( ) ( ( ))

diketahui

( ) ( ( ) )

4.5.1 MSE untuk

Page 56: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

39

Pada penaksiran terpisah, merupakan hasil taksiran tak bias dari

sehingga pada ( ) didapatkan bias = 0 dan mengindikasikan bahwa

( ) ( ) .

4.5.2 MSE untuk

( )

[( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )]

( ) ( )

Jadi,

( ) ( ) ( )

( )

Tabel 2. Perbandingan Hasil Taksiran Rataan dan Variansi

Taksiran

Metode

Rataan Variansi

Acak sederhana

Terstratifikasi Terpisah

Page 57: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

40

Gabungan

Mean Square

Error

Terpisah -

Gabungan -

Alokasi optimum -

Page 58: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

41

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan beserta penjelasan yang dipaparkan,

maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:

1. Besarnya penghasilan orang tua mahasiswa tidak mempengaruhi tinggi atau rendahnya

nilai IPK seorang mahasiswa.

2. Penaksiran menggunakan teknik sampel acak terstratifikasi lebih baik dibandingkan

dengan teknik sampel acak sederhana karena teknik tersebut membagi populasi ke dalam

strata-strata sehingga keragaman dalam populasi menjadi kecil.

3. Penambahan auxiliary variable ternyata lebih meminimumkan variansi populasi

dibandingkan dengan hanya menggunakan variabel penelitian saja karena auxiliary

variable ini memberikan informasi lebih mengenai variabel penelitian sehingga variabel

ini banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan penaksiran yang lebih tepat.

4. Penaksiran sampel acak terstratifikasi secara terpisah lebih menghasilkan penaksiran

yang lebih baik dibandingkan dengan penaksiran gabungan karena dalam kasus ini

keragaman dalam strata lebih kecil sedangkan antar strata keragamannya besar.

5. Penambahan alokasi optimum lebih meminimumkan hasil penaksiran variansi galat

karena alokasi optimum memberikan jumlah sampel yang lebih memperlihatkan

karakteristik dari populasi.

Page 59: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

42

5.2 Saran

Pada penelitian ini membahas mengenai penambahan auxiliary variable dalam

meminimumkan hasil penaksiran rataan dan variansi pada variabel penelitian dan berikut

adalah saran yang dapat diberikan oleh penulis:

1. Penelitian ini hanya melibatkan satu auxiliary variable yang hasilnya cukup efisien

dalam menghasilkan variansi minimum tetapi diharapkan pada penelitian selanjutnya

dapat melibatkan dua atau lebih auxiliary variable yang berkorelasi dengan variabel

penelitian agar hasil penaksiran yang dihasilkan juga semakin baik.

2. Penelitian ini menggunakan penaksir regresi sehingga penelitian selanjutnya dapat

memakai penaksir rasio untuk metode penaksirannya.

Page 60: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

43

DAFTAR PUSTAKA

Cochran, W. G. 1991. Sampling Techniques Third Edition (Terjemahan). Jakarta: UI- Press.

Kadilar, C. dan Cingi, H,. 2003. Ratio Estimators in Stratified Random Sampling. Biometrical

Journal 45 (2003) 2,218-225. Turkey.

Koyuncu, Nursel dan Kadilar, Cem. 2010. On Improvement in Estimating Population

Mean in Stratified Random Sampling. Taylor & Francis: Turkey.

Singh Rajesh, dkk. 2008. Ratio Estimators in Simple Random Sampling Using

Information on Auxiliary Attribute. Pak.j.stat.oper.res.Vol.IV No.1 2008 pp47-53.

India.

Sisodia, B.V.S. and Dwivedi,V. K. 1981: A Modified Ratio Estimator Using Coefficient of

Variation of Auxiliary Variable. Journal of Indian Society Agricultural Statistics 33,1318.

Tompson, Steven K. 1992. Sampling. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Upadhyaya,L.N. and Singh,H.P., 1999: Use of Transformed Auxiliary Variable in Estimating the

Finite Population Mean. Biometrical Journal 41, 5, 627636.

Page 61: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

44

Lampiran 1

Tabel 3. Data IPK (y) dan Penghasilan Orang Tua dalam Jutaan Rupiah (x) secara Persentase

y x

3,18 3,90

2,80 2,50

2,67 1,50

3,35 1,50

2,90 2,00

2,96 1,00

3,29 0,50

2,85 1,50

3,17 2,50

2,60 3,00

3,60 0,70

2,78 3,00

3,00 1,00

3,59 2,00

3,30 3,00

3,30 3,00

3,10 0,50

2,89 0,70

3,23 0,50

2,86 1,50

3,30 3,00

2,93 3,00

3,33 1,00

3,48 1,00

2,87 1,20

3,59 3,00

3,38 0,80

2,25 1,50

2,50 0,50

3,50 2,50

3,03 3,00

3,13 2,50

2,90 1,00

3,17 2,00

2,97 2,00

3,31 3,00

3,38 4,00

3,61 1,00

3,44 2,00

3,19 3,00

3,25 2,50

3,56 2,00

3,50 4,00

3,60 2,00

3,54 3,50

3,32 2,50

2,84 1,00

2,25 2,50

2,50 2,00

2,89 1,50

3,05 0,50

3,20 0,50

2,85 2,00

3,00 1,00

3,33 1,50

3,19 3,00

2,50 0,70

3,01 2,00

3,63 2,00

3,20 10,00

3,58 3,00

2,70 5,00

2,70 2,00

3,05 0,70

2,85 1,50

3,10 3,00

2,96 1,50

3,19 3,00

3,25 0,70

3,40 2,50

2,03 3,00

3,01 0,70

3,48 1,00

2,83 0,60

3,10 3,00

3,25 1,50

3,59 3,00

2,87 2,00

3,05 0,50

3,31 3,00

3,02 2,50

3,30 2,00

2,97 4,50

3,14 4,00

3,30 3,00

3,02 3,50

2,35 0,50

3,08 0,75

3,22 2,20

3,05 1,00

3,10 3,00

3,00 0,40

3,63 3,00

3,12 3,80

3,59 5,00

2,46 2,00

3,20 2,50

3,72 2,00

2,98 3,00

3,10 2,00

3,26 2,00

3,20 5,00

3,63 3,00

3,48 0,50

2,50 1,00

3,12 3,50

3,10 4,00

2,92 1,00

3,30 3,30

2,90 3,00

3,48 3,00

2,90 4,00

3,22 2,00

2,90 3,50

3,17 2,50

3,48 0,50

3,63 3,00

3,25 3,00

3,08 1,20

3,05 1,50

3,43 2,00

2,84 5,00

2,24 2,00

3,03 3,00

2,80 1,00

3,08 3,00

3,24 3,00

3,72 3,00

3,73 5,00

3,30 1,00

3,10 2,50

2,89 3,00

3,30 4,50

3,55 0,50

3,20 2,00

3,20 2,50

3,37 3,00

2,90 2,00

3,45 2,50

2,87 3,00

3,22 4,00

3,21 1,00

2,69 0,50

3,69 1,00

3,90 1,00

3,25 1,20

3,79 1,00

2,79 3,00

3,39 1,00

3,36 3,50

3,53 1,50

3,50 1,50

3,67 0,50

3,55 2,50

3,43 1,00

3,75 1,00

3,16 2,00

3,40 1,50

3,18 2,00

2,65 2,50

3,11 2,00

3,51 1,50

3,10 3,00

3,18 2,00

3,51 3,00

3,15 1,50

3,20 0,50

3,67 3,00

3,46 3,50

3,10 1,50

3,38 1,50

3,50 1,00

3,41 2,00

3,00 1,00

3,23 1,50

3,42 2,50

3,67 3,00

2,95 0,70

3,18 0,80

3,36 2,50

3,42 2,00

3,51 2,00

3,58 2,50

3,70 3,00

2,79 0,70

3,67 2,50

Ket:

jurusan fisika = 58 org

jurusan matematika = 57 org

jurusan biologi = 47 org

jurusan kimia = 24 org

Page 62: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

45

Lampiran 2

Tabel 4. Data IPK (y) dan Penghasilan Orang Tua dalam Jutaan Rupiah (x) secara Alokasi Optimum

Fisika

y x

3,18 3,90

2,80 2,50

2,67 1,50

3,35 1,50

2,90 2,00

2,96 1,00

3,29 0,50

2,85 1,50

3,17 2,50

2,60 3,00

3,60 0,70

2,78 3,00

3,00 1,00

3,59 2,00

3,30 3,00

3,30 3,00

3,10 0,50

2,89 0,70

3,23 0,50

2,86 1,50

3,30 3,00

2,93 3,00

3,33 1,00

3,48 1,00

2,87 1,20

3,59 3,00

3,38 0,80

2,25 1,50

2,50 0,50

3,50 2,50

3,03 3,00

3,13 2,50

2,90 1,00

3,17 2,00

2,97 2,00

3,31 3,00

3,38 4,00

3,61 1,00

3,44 2,00

3,19 3,00

3,25 2,50

3,56 2,00

3,50 4,00

3,60 2,00

3,54 3,50

3,32 2,50

2,84 1,00

2,25 2,50

2,50 2,00

Ket: jumlah = 49 org

Matematika

y x

2,97 4,50

3,14 4,00

3,30 3,00

3,02 3,50

2,35 0,50

3,08 0,75

3,22 2,20

3,05 1,00

3,10 3,00

3,00 0,40

3,63 3,00

3,12 3,80

3,59 5,00

2,46 2,00

3,20 2,50

3,72 2,00

2,98 3,00

3,10 2,00

3,26 2,00

3,20 5,00

3,63 3,00

3,48 0,50

2,50 1,00

3,12 3,50

3,10 4,00

2,92 1,00

3,30 3,30

2,90 3,00

3,48 3,00

2,90 4,00

3,22 2,00

2,90 3,50

3,17 2,50

3,48 0,50

3,63 3,00

3,25 3,00

3,08 1,20

3,05 1,50

3,43 2,00

2,84 5,00

2,24 2,00

3,03 3,00

2,80 1,00

3,08 3,00

3,24 3,00

3,72 3,00

3,73 5,00

Ket: jumlah = 47 org

Biologi

y x

2,87 3,00

3,22 4,00

3,21 1,00

2,69 0,50

3,69 1,00

3,90 1,00

3,25 1,20

3,79 1,00

2,79 3,00

3,39 1,00

3,36 3,50

3,53 1,50

3,50 1,50

3,67 0,50

3,55 2,50

3,43 1,00

3,75 1,00

3,16 2,00

3,40 1,50

3,18 2,00

2,65 2,50

3,11 2,00

3,51 1,50

3,10 3,00

3,18 2,00

3,51 3,00

3,15 1,50

3,20 0,50

3,67 3,00

3,46 3,50

3,10 1,50

3,38 1,50

3,50 1,00

3,41 2,00

3,00 1,00

3,23 1,50

3,42 2,50

3,67 3,00

2,95 0,70

3,18 0,80

3,36 2,50

3,42 2,00

Ket: jumlah = 42 org

Kimia

y x

3,63 2,00

3,20 10,00

3,58 3,00

2,70 5,00

2,70 2,00

3,05 0,70

2,85 1,50

3,10 3,00

2,96 1,50

3,19 3,00

3,25 0,70

3,40 2,50

2,03 3,00

3,01 0,70

3,48 1,00

2,83 0,60

3,10 3,00

3,25 1,50

3,59 3,00

2,87 2,00

3,05 0,50

3,31 3,00

3,02 2,50

3,30 2,00

3,67 3,00

3,46 3,50

3,00 1,00

3,23 1,50

3,42 2,50

2,95 0,70

3,18 0,80

2,65 2,50

3,51 1,50

3,20 0,50

3,55 2,50

3,16 2,00

2,79 0,70

3,18 0,80

3,00 1,00

3,41 2,00

3,10 1,50

3,46 3,00

3,67 0,50

3,43 1,00

2,79 3,00

2,87 3,00

3,16 2,00

3,18 2,00

Ket: jumlah = 48 org

Page 63: PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKASI DENGAN

46